Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas
Sebelum membaca cerita tulisan Anda pun saya telah menangis. Apa lagi setelah membaca tulisan Anda Bung Budiman. Saya kayak membaca cerita pendeknya Iwan Simatupang. Handry TM editor-in-chief tabloid PLANET BADMINTON --- budiman hakim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Terimakasih Mas Eko dan juga semua yang bersimpati > pada Taufik Savalas. Saya memang begitu terpukul > atas berita wafatnya beliau, sehingga tangan ini > langsung mengetik tanpa berpikir. Semua tulisan > mengalir begitu saja dari hati tanpa melalui otak > terlebih dahulu. Semoga Taufik dan juga korban2 > lainnya semua mendapat tempat yang layak di sisi > Allah SWT. Amin3X. > > Budiman Hakim > > KCM - Eko Hendrawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda. Benar > kata Ulfa, Taufik bukan orang hebat, tapi orang > baik. Anda kita semua bisa seperti dia, alangkah > entengnya hidup ini. > Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak buat > Yang Maha Tahu. Saya yakin kenapa Mas taufik > dipanggil begitu cepat Ya karena dia orang > baik. Allah begitu sayang kepada dia... > > Selamat jalan sahabat. Doa kami menyertaimu > > > - Original Message - >From:widyaismadi >To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; AyoeCapoenk ; > Rino Dwi ; GedhankFarida ; Harvi Focus ; Dani > Gen-K ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ; > Mediacare Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis > ; KOIN Milis ; Layarkata Milis ; Kritik-Iklan Milis > ; Femina Milis ; Babad Nibat; Swesthi >Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48PM >Subject: [mediacare] FW: Tentang almTaufik > Savalas > > > > Aku menangis.. > > UtamiMustikasari >LegalAssistant > >PT.TESCO INDONESIA >Ratu Plaza Office Tower 15th Floor >Jl.Jendral Sudirman No.9 >Jakarta 10270Indonesia >Phone: +62 217255454 >Fax: +6221 7255352 >Mobile: +62 812 893 4868 >E-Mail: [EMAIL PROTECTED] > > > > > - >From: tami mustikasari > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday,July 25, 2007 3:21 PM > To: Mustikasari, Utami > Subject: Fwd:Tentang alm Taufik Savalas > > > > > -- Forwardedmessage -- > From: L. Agoes Poenomo > <[EMAIL PROTECTED]> > Date:Jul 25, 2007 2:00 PM > Subject: Tentang alm Taufik Savalas > To: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > - Original Message - > > > > From: Budiman Hakim > > > > Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan > airmata. Aneh banget! Saya bukan tipe orang > yang gampang menumpahkan airmata. > > > > Dan yang lebih aneh lagi, saya juga > merasa ga deket-deket amat sama dia. Cuma saya > emang suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu > orang baik. > > > > Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah > darimana, PH nawarin dia sebagai talent untuk > TVC yang sedang kita garap. > > > > Produknya minyak goreng Tropikal Begitu > ngeliat tampangnya, saya langsung suka aja sama > dia > > > > Jadi deh dia kita pake sebagai talent. > Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu > hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu > berapa pik? Pasti gede banget ya? > > > > Selesai shooting kita ga pernah ketemu > lagi. Saya cuma ngeliat dia di banyak TV. Dia > udah jadi selebriti, banyak order, muncul di > mana-mana Tapi nasib ternyata mempertemukan kita > kembali. > > > > Di Pasirputih Kafe Kemang saya > ngeliat dia. Cuma sekarang posisi kita udah > berbeda. Dia ada di atas panggung sedangkan saya > jadi penontonnya. Waktu itu kalo ga salah > eventnya ulang tahun Pasirputih ke berapa gitu...ga > inget lagi. Jadinya penontonnya membludak. Mau > pipis ke toilet aja susah karena harus menembus > kerumunan orang yang begitu rapat. > > > > Pas acara hampir selesai, saya > ngeliat Taufik lagi dikerumunin banyak orang, > saya seneng ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo > kita ngeliat orang berjuang dari bawah terus > bisa sampai ke puncak kita pasti seneng, kagum dan >ikut berbahagia karenanya. > >
Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas
Terimakasih Mas Eko dan juga semua yang bersimpati pada Taufik Savalas. Saya memang begitu terpukul atas berita wafatnya beliau, sehingga tangan ini langsung mengetik tanpa berpikir. Semua tulisan mengalir begitu saja dari hati tanpa melalui otak terlebih dahulu. Semoga Taufik dan juga korban2 lainnya semua mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Amin3X. Budiman Hakim KCM - Eko Hendrawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda. Benar kata Ulfa, Taufik bukan orang hebat, tapi orang baik. Anda kita semua bisa seperti dia, alangkah entengnya hidup ini. Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak buat Yang Maha Tahu. Saya yakin kenapa Mas taufik dipanggil begitu cepat Ya karena dia orang baik. Allah begitu sayang kepada dia... Selamat jalan sahabat. Doa kami menyertaimu - Original Message - From:widyaismadi To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; AyoeCapoenk ; Rino Dwi ; Gedhank Farida ; Harvi Focus ; DaniGen-K ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ; Mediacare Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis ; KOIN Milis ; Layarkata Milis ; Kritik-Iklan Milis ; Femina Milis ; Babad Nibat; Swesthi Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48PM Subject: [mediacare] FW: Tentang almTaufik Savalas Aku menangis.. UtamiMustikasari LegalAssistant PT.TESCO INDONESIA Ratu Plaza Office Tower 15th Floor Jl.Jendral Sudirman No.9 Jakarta 10270Indonesia Phone: +62 217255454 Fax: +6221 7255352 Mobile: +62 812 893 4868 E-Mail: [EMAIL PROTECTED] - From: tami mustikasari[mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday,July 25, 2007 3:21 PM To: Mustikasari, Utami Subject: Fwd:Tentang alm Taufik Savalas -- Forwardedmessage -- From: L. Agoes Poenomo <[EMAIL PROTECTED]> Date:Jul 25, 2007 2:00 PM Subject: Tentang alm Taufik Savalas To: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Budiman Hakim Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan airmata. Aneh banget! Saya bukan tipe orang yang gampang menumpahkan airmata. Dan yang lebih aneh lagi, saya juga merasa ga deket-deket amat sama dia. Cuma saya emang suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang baik. Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah darimana, PH nawarin dia sebagai talent untuk TVC yang sedang kita garap. Produknya minyak goreng Tropikal Begitu ngeliat tampangnya, saya langsung suka aja sama dia Jadi deh dia kita pake sebagai talent. Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu berapa pik? Pasti gede banget ya? Selesai shooting kita ga pernah ketemu lagi. Saya cuma ngeliat dia di banyak TV. Dia udah jadi selebriti, banyak order, muncul di mana-mana Tapi nasib ternyata mempertemukan kita kembali. Di Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma sekarang posisi kita udah berbeda. Dia ada di atas panggung sedangkan saya jadi penontonnya. Waktu itu kalo ga salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke berapa gitu...ga inget lagi. Jadinya penontonnya membludak. Mau pipis ke toilet aja susah karena harus menembus kerumunan orang yang begitu rapat. Pas acara hampir selesai, saya ngeliat Taufik lagi dikerumunin banyak orang, saya seneng ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita ngeliat orang berjuang dari bawah terus bisa sampai ke puncak kita pasti seneng, kagum dan ikut berbahagia karenanya. Saya sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga jadi. Dia pasti udah lupa sama saya. Lalu saya beranjak dari kursi bar menuju toilet yang ada di sebelah kanan. Sebuah teriakan menghentikan langkah saya;" Bud! Jangan pulang dulu. Tungguin gue!" Saya menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela kerumunan, dia lagi melambai-lambai ke arah saya. Karena kurang yakin, saya nengok ke arah belakang, jangan-jangan dia lagi melambai ke orang lain. Tapi di belakang saya ga ada orang. Saya nengok lagi ke Taufik dia udah sibuk lagi dengan orang yang mengerumuninya. Daripada bingung sendiri, saya melanjutkan langkah ke arah toilet. Tiba-tiba Taufik berteriak lagi: "Budiman! Tunggu, mau kemane lu buru-buru?" Sambil berkata begitu, dia meninggalkan semua orang di sekitarnya. Lalu menyalami saya deng
Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas
Maaf, Saya juga ikut sedih saat mendengar beritu tersebut. Tapi setelah berhari-hari melihat pemberitaan di media-media. Ada hal yang mengganjal di hati saya. Semua menyorot sosok Alm. Taufik. Apakah tidak ada seorang pun yang ingat kepada korban-korban lainnya ? Mengapa kejadian ini tidak dimanfaatkan media untuk mengekspos tingginya tingkat kecelakaan serupa di jalur tersebut ? kecelakaan seperti ini tidak cuma terjadi sekali ini saja. Dan tidak di tempat itu saja. Tidak cuma keluarga Alm. Taufik yang mengalami musibah seperti itu. Ada puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan jiwa yang terenggut oleh karena tidak ditegakkannya peraturan penggunaan jalan raya dengan benar. Bila menteri Perhubungan pun sempat panik dan mengeluarkan statement lucu tentang menghilangkan pintu sebelah sopir untuk kendaraan angkutan umum, mengapa tidak ada media yang bisa memanfaatkan hal ini untuk menekan pemerintah untuk memperbaiki masalah angkutan umum ini ? Janganlah sampai perginya alm. Taufik yang saya kagumi, dan yang kalian idolakan itu menjadi sia-sia, dan cuma menjadi sekedar sebuah berita kecelakaan yang lain saja. Regards, Paulus T.
Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas
Nambahin juga nih... Sy bukan fans taufik Savalas, waktu masih hidup pun sy biasa-biasa aja kalau melihat Beliau di TV. Tapi begitu sy mendengar berita tentang wafatnya taufik, sy demikian sedih/trenyuh dan merasa kehilangan banget dengan keberadaaan Taufik... Sy juga heran kok sampai sedemikian sedih dengan kepergian Taufik ini...kalau selebritis lain yang meninggal, sy biasa2 aja gak begitu ambil pusing dan tidak sedemikian sedih banget...gitu.. Tapi dengan Taufik ini sy bener2 kehilangan banget deh...(meskipun sy gak kenal dan gak fans berat banget dengan beliau..). Sy benar2 heran deh.. Rupanya Taufik Savalas memang mempunyai kharisma yang tinggi yah bagi masyarakat Indonesia... Sampai sekarang pun sy masih gak percaya kalau Taufik Savalas sudah tiada...dan benar2 merasa kehilangan.. Selamat Jalan Bung Taufik... --- KCM - Eko Hendrawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda. Benar kata > Ulfa, Taufik bukan orang hebat, tapi orang baik. > Anda kita semua bisa seperti dia, alangkah entengnya > hidup ini. > Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak buat Yang > Maha Tahu. Saya yakin kenapa Mas taufik dipanggil > begitu cepat Ya karena dia orang baik. Allah > begitu sayang kepada dia... > > Selamat jalan sahabat. Doa kami menyertaimu > > - Original Message - > From: widya ismadi > To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; Ayoe Capoenk ; > Rino Dwi ; Gedhank Farida ; Harvi Focus ; Dani Gen-K > ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ; Mediacare > Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis ; KOIN > Milis ; Layarkata Milis ; Kritik-Iklan Milis ; > Femina Milis ; Babad Nibat ; Swesthi > Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48 PM > Subject: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik > Savalas > > > > Aku menangis.. > > Utami Mustikasari > Legal Assistant > > PT. TESCO INDONESIA > Ratu Plaza Office Tower 15th Floor > Jl. Jendral Sudirman No.9 > Jakarta 10270 Indonesia > Phone: +62 21 725 5454 > Fax: +62 21 725 5352 > Mobile: +62 812 893 4868 > E-Mail: [EMAIL PROTECTED] > > > > > -- > From: tami mustikasari > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:21 PM > To: Mustikasari, Utami > Subject: Fwd: Tentang alm Taufik Savalas > > > > > -- Forwarded message -- > From: L. Agoes Poenomo > <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Jul 25, 2007 2:00 PM > Subject: Tentang alm Taufik Savalas > To: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > - Original Message - > > From: Budiman Hakim > > Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan > airmata. Aneh banget! Saya bukan tipe orang yang > gampang menumpahkan airmata. > > Dan yang lebih aneh lagi, saya juga merasa ga > deket-deket amat sama dia. Cuma saya emang suka > banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang baik. > > Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah > darimana, PH nawarin dia sebagai talent untuk TVC > yang sedang kita garap. > > Produknya minyak goreng Tropikal Begitu ngeliat > tampangnya, saya langsung suka aja sama dia > > Jadi deh dia kita pake sebagai talent. > Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu > hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu berapa > pik? Pasti gede banget ya? > > Selesai shooting kita ga pernah ketemu lagi. > Saya cuma ngeliat dia di banyak TV. Dia udah jadi > selebriti, banyak order, muncul di mana-mana Tapi > nasib ternyata mempertemukan kita kembali. > > Di Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma > sekarang posisi kita udah berbeda. Dia ada di atas > panggung sedangkan saya jadi penontonnya. Waktu itu > kalo ga salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke > berapa gitu...ga inget lagi. Jadinya penontonnya > membludak. Mau pipis ke toilet aja susah karena > harus menembus kerumunan orang yang begitu rapat. > > Pas acara hampir selesai, saya ngeliat Taufik > lagi dikerumunin banyak orang, saya seneng ngeliat > kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita ngeliat orang > berjuang dari bawah terus bisa sampai ke puncak kita > pasti seneng, kagum dan ikut berbahagia karenanya. > > Saya sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga > jadi. Dia pasti udah lupa sama saya. Lalu saya > beranjak dari kursi bar menuju toilet yang ada di > sebelah kanan. > > Sebuah teriakan menghentikan langkah saya;" Bud! > Jangan pulang dulu. Tungguin gue!" > > Saya menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela > kerumunan, dia lagi melambai-lambai ke arah saya. > > Karena kurang yakin, saya nengok ke arah > bel
Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas
Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda. Benar kata Ulfa, Taufik bukan orang hebat, tapi orang baik. Anda kita semua bisa seperti dia, alangkah entengnya hidup ini. Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak buat Yang Maha Tahu. Saya yakin kenapa Mas taufik dipanggil begitu cepat Ya karena dia orang baik. Allah begitu sayang kepada dia... Selamat jalan sahabat. Doa kami menyertaimu - Original Message - From: widya ismadi To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; Ayoe Capoenk ; Rino Dwi ; Gedhank Farida ; Harvi Focus ; Dani Gen-K ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ; Mediacare Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis ; KOIN Milis ; Layarkata Milis ; Kritik-Iklan Milis ; Femina Milis ; Babad Nibat ; Swesthi Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48 PM Subject: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas Aku menangis.. Utami Mustikasari Legal Assistant PT. TESCO INDONESIA Ratu Plaza Office Tower 15th Floor Jl. Jendral Sudirman No.9 Jakarta 10270 Indonesia Phone: +62 21 725 5454 Fax: +62 21 725 5352 Mobile: +62 812 893 4868 E-Mail: [EMAIL PROTECTED] -- From: tami mustikasari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:21 PM To: Mustikasari, Utami Subject: Fwd: Tentang alm Taufik Savalas -- Forwarded message -- From: L. Agoes Poenomo <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jul 25, 2007 2:00 PM Subject: Tentang alm Taufik Savalas To: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Budiman Hakim Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan airmata. Aneh banget! Saya bukan tipe orang yang gampang menumpahkan airmata. Dan yang lebih aneh lagi, saya juga merasa ga deket-deket amat sama dia. Cuma saya emang suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang baik. Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah darimana, PH nawarin dia sebagai talent untuk TVC yang sedang kita garap. Produknya minyak goreng Tropikal Begitu ngeliat tampangnya, saya langsung suka aja sama dia Jadi deh dia kita pake sebagai talent. Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu berapa pik? Pasti gede banget ya? Selesai shooting kita ga pernah ketemu lagi. Saya cuma ngeliat dia di banyak TV. Dia udah jadi selebriti, banyak order, muncul di mana-mana Tapi nasib ternyata mempertemukan kita kembali. Di Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma sekarang posisi kita udah berbeda. Dia ada di atas panggung sedangkan saya jadi penontonnya. Waktu itu kalo ga salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke berapa gitu...ga inget lagi. Jadinya penontonnya membludak. Mau pipis ke toilet aja susah karena harus menembus kerumunan orang yang begitu rapat. Pas acara hampir selesai, saya ngeliat Taufik lagi dikerumunin banyak orang, saya seneng ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita ngeliat orang berjuang dari bawah terus bisa sampai ke puncak kita pasti seneng, kagum dan ikut berbahagia karenanya. Saya sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga jadi. Dia pasti udah lupa sama saya. Lalu saya beranjak dari kursi bar menuju toilet yang ada di sebelah kanan. Sebuah teriakan menghentikan langkah saya;" Bud! Jangan pulang dulu. Tungguin gue!" Saya menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela kerumunan, dia lagi melambai-lambai ke arah saya. Karena kurang yakin, saya nengok ke arah belakang, jangan-jangan dia lagi melambai ke orang lain. Tapi di belakang saya ga ada orang. Saya nengok lagi ke Taufik dia udah sibuk lagi dengan orang yang mengerumuninya. Daripada bingung sendiri, saya melanjutkan langkah ke arah toilet. Tiba-tiba Taufik berteriak lagi: "Budiman! Tunggu, mau kemane lu buru-buru?" Sambil berkata begitu, dia meninggalkan semua orang di sekitarnya. Lalu menyalami saya dengan senyum lebarnya yang khas itu. "Hebat lu Pik sekarang. Bangga banget gue sama lu." Kata saya. Dia ga menanggapi ucapan saya. Dia cuma bilang; "Gue dari atas panggung tadi udah ngeliat elo tapi baru sempet nyamperin lu sekarang. Pakabar Bud, gimana kantor?" Karena kita memang bukan teman, arah pembicaraan cuma basa basi doang isinya. Abis bingung mau ngomong apa lagi? Ga punya bahan. Lalu kami ilang kontak lagi. Ketemu sama Taufik selalu dalam keadaan begitu. Saya jadi penonton dan dia jadi orang panggungnya. Tapi yang membuat saya terharu dia selalu menyapa saya. Kadang dari atas panggung, dia sempet2in tereak pake mike; "Selamat dateng buat Budiman Hakim, jangan ngebir kebanyakan ntar mabok lu!" Hehehehe Taufik emang orang baik. Ketemu lagi sama Taufik di pembukaan Kafe baru di jalan Melawai. Kafe itu pengelolanya Adee Reena anak Hotline. Karena diundang ya terpaksalah ke sana. Dan itu pertama kali ketemu Taufik pas dia datang sebagai tamu. Bukan di
[mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas
Aku menangis.. Utami Mustikasari Legal Assistant PT. TESCO INDONESIA Ratu Plaza Office Tower 15th Floor Jl. Jendral Sudirman No.9 Jakarta 10270 Indonesia Phone: +62 21 725 5454 Fax: +62 21 725 5352 Mobile: +62 812 893 4868 E-Mail: [EMAIL PROTECTED] - From: tami mustikasari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:21 PM To: Mustikasari, Utami Subject: Fwd: Tentang alm Taufik Savalas -- Forwarded message -- From: L. Agoes Poenomo <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jul 25, 2007 2:00 PM Subject: Tentang alm Taufik Savalas To: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Budiman Hakim Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan airmata. Aneh banget! Saya bukan tipe orang yang gampang menumpahkan airmata. Dan yang lebih aneh lagi, saya juga merasa ga deket-deket amat sama dia. Cuma saya emang suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang baik. Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah darimana, PH nawarin dia sebagai talent untuk TVC yang sedang kita garap. Produknya minyak goreng Tropikal Begitu ngeliat tampangnya, saya langsung suka aja sama dia Jadi deh dia kita pake sebagai talent. Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu berapa pik? Pasti gede banget ya? Selesai shooting kita ga pernah ketemu lagi. Saya cuma ngeliat dia di banyak TV. Dia udah jadi selebriti, banyak order, muncul di mana-mana Tapi nasib ternyata mempertemukan kita kembali. Di Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma sekarang posisi kita udah berbeda. Dia ada di atas panggung sedangkan saya jadi penontonnya. Waktu itu kalo ga salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke berapa gitu...ga inget lagi. Jadinya penontonnya membludak. Mau pipis ke toilet aja susah karena harus menembus kerumunan orang yang begitu rapat. Pas acara hampir selesai, saya ngeliat Taufik lagi dikerumunin banyak orang, saya seneng ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita ngeliat orang berjuang dari bawah terus bisa sampai ke puncak kita pasti seneng, kagum dan ikut berbahagia karenanya. Saya sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga jadi. Dia pasti udah lupa sama saya. Lalu saya beranjak dari kursi bar menuju toilet yang ada di sebelah kanan. Sebuah teriakan menghentikan langkah saya;" Bud! Jangan pulang dulu. Tungguin gue!" Saya menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela kerumunan, dia lagi melambai-lambai ke arah saya. Karena kurang yakin, saya nengok ke arah belakang, jangan-jangan dia lagi melambai ke orang lain. Tapi di belakang saya ga ada orang. Saya nengok lagi ke Taufik dia udah sibuk lagi dengan orang yang mengerumuninya. Daripada bingung sendiri, saya melanjutkan langkah ke arah toilet. Tiba-tiba Taufik berteriak lagi: "Budiman! Tunggu, mau kemane lu buru-buru?" Sambil berkata begitu, dia meninggalkan semua orang di sekitarnya. Lalu menyalami saya dengan senyum lebarnya yang khas itu. "Hebat lu Pik sekarang. Bangga banget gue sama lu." Kata saya. Dia ga menanggapi ucapan saya. Dia cuma bilang; "Gue dari atas panggung tadi udah ngeliat elo tapi baru sempet nyamperin lu sekarang. Pakabar Bud, gimana kantor?" Karena kita memang bukan teman, arah pembicaraan cuma basa basi doang isinya. Abis bingung mau ngomong apa lagi? Ga punya bahan. Lalu kami ilang kontak lagi. Ketemu sama Taufik selalu dalam keadaan begitu. Saya jadi penonton dan dia jadi orang panggungnya. Tapi yang membuat saya terharu dia selalu menyapa saya. Kadang dari atas panggung, dia sempet2in tereak pake mike; "Selamat dateng buat Budiman Hakim, jangan ngebir kebanyakan ntar mabok lu!" Hehehehe Taufik emang orang baik. Ketemu lagi sama Taufik di pembukaan Kafe baru di jalan Melawai. Kafe itu pengelolanya Adee Reena anak Hotline. Karena diundang ya terpaksalah ke sana. Dan itu pertama kali ketemu Taufik pas dia datang sebagai tamu. Bukan di panggung (eh sok tau ya gue? Siapa tau dia abis main di lantai lain. Soalnya tempat ini ada 4 lantai. Ada kafe, resto, disko dan apalagi gitu). Di sini saya punya kesempatan ngomong agak panjang dengannya. Yang aneh dia ngomong gini;" Bud. Kebetulan gue ketemu elo. Gue mau kasih kartu nama gue yang baru." Sambil menyodorkan kartu nama. Saya heran bukan main ngeliat kartu namanya. Belom sempet nanya, dia udah ngejawab. Taufik ;" Iya Bud. Gue sekarang jadi pemandi jenazah. Kalo ada keluarga elo atau temen-temen lu yang meninggal, panggil gue aja Biar gue yang memandikan jenazahnya." "Lu punya berapa pemandi jenazah?" Tanya saya. "Cuma gue." Katanya manteb. "Berapa biaya per jenazah?" Saya tanya lagi. "Hahahaha Budiman mangkin gila! Ngomong lu kayak kita lagi bisnis jen