Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas

2007-07-31 Terurut Topik Handry Utomo
Sebelum membaca cerita tulisan Anda pun saya telah
menangis. Apa lagi setelah membaca tulisan Anda Bung
Budiman. Saya kayak membaca cerita pendeknya Iwan
Simatupang.

Handry TM
editor-in-chief
tabloid PLANET BADMINTON

--- budiman hakim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Terimakasih Mas Eko dan juga semua yang bersimpati
> pada Taufik Savalas. Saya memang begitu terpukul
> atas berita wafatnya beliau, sehingga tangan ini
> langsung mengetik tanpa berpikir. Semua tulisan
> mengalir begitu saja dari hati tanpa melalui otak
> terlebih dahulu. Semoga Taufik dan juga korban2
> lainnya semua mendapat tempat yang layak di sisi
> Allah SWT. Amin3X.
> 
> Budiman Hakim
> 
> KCM - Eko Hendrawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
>  
> Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda.  Benar
> kata Ulfa, Taufik bukan orang hebat, tapi orang
> baik. Anda kita semua bisa  seperti dia, alangkah
> entengnya hidup ini. 
>  Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak  buat
> Yang Maha Tahu. Saya yakin kenapa Mas taufik
> dipanggil begitu  cepat Ya karena dia orang
> baik. Allah begitu sayang kepada  dia... 
>   
>  Selamat jalan sahabat. Doa kami  menyertaimu   
> 
>
> - Original Message - 
>From:widyaismadi 
>To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; AyoeCapoenk ;
> Rino Dwi ; GedhankFarida ; Harvi Focus ; Dani   
> Gen-K ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ;
> Mediacare Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis
> ; KOIN Milis ; Layarkata Milis ; Kritik-Iklan Milis
> ; Femina Milis ; Babad Nibat; Swesthi    
>Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48PM
>Subject: [mediacare] FW: Tentang almTaufik
> Savalas
>
> 
>  
> Aku menangis..
> 
>   UtamiMustikasari
>LegalAssistant
> 
>PT.TESCO INDONESIA
>Ratu Plaza Office Tower 15th Floor
>Jl.Jendral Sudirman No.9
>Jakarta 10270Indonesia
>Phone:  +62 217255454
>Fax: +6221 7255352
>Mobile:  +62 812 893 4868
>E-Mail:  [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
>   
> -
>From: tami mustikasari   
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday,July 25, 2007 3:21 PM
> To: Mustikasari, Utami
> Subject: Fwd:Tentang alm Taufik Savalas
> 
> 
> 
> 
> -- Forwardedmessage --
> From: L. Agoes Poenomo
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Date:Jul 25, 2007 2:00 PM
> Subject: Tentang alm Taufik Savalas
> To: [EMAIL PROTECTED]
> 
>   
>   
>  
>
> 
>   -  Original Message - 
> 
>
> 
>   From: Budiman  Hakim 
> 
>
> 
>   Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan
> airmata.  Aneh banget! Saya bukan tipe orang
> yang gampang menumpahkan airmata.  
> 
>
> 
>   Dan  yang lebih aneh lagi, saya juga
> merasa ga deket-deket amat sama dia. Cuma  saya
> emang suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu
> orang  baik. 
> 
>
> 
>   Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah
> darimana,  PH nawarin dia sebagai talent untuk
> TVC yang sedang kita garap.  
> 
>
> 
>   Produknya minyak goreng Tropikal Begitu   
>   ngeliat tampangnya, saya langsung suka aja sama
> dia  
> 
>
> 
>   Jadi deh dia kita pake sebagai talent.
> Bayarannya?  Cuma Rp 4 juta waktu itu
> hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu 
> berapa pik? Pasti gede banget ya? 
> 
>
> 
>   Selesai shooting kita ga pernah ketemu
> lagi. Saya  cuma ngeliat dia di banyak TV. Dia
> udah jadi selebriti, banyak order, muncul  di
> mana-mana Tapi nasib ternyata mempertemukan kita
> kembali.  
> 
>
> 
>   Di  Pasirputih Kafe Kemang saya
> ngeliat dia. Cuma sekarang posisi kita udah 
> berbeda. Dia ada di atas panggung sedangkan saya
> jadi penontonnya. Waktu itu  kalo ga salah
> eventnya ulang tahun Pasirputih ke berapa gitu...ga
> inget  lagi. Jadinya penontonnya membludak. Mau
> pipis ke toilet aja susah karena  harus menembus
> kerumunan orang yang begitu rapat. 
> 
>
> 
>   Pas  acara hampir selesai, saya
> ngeliat Taufik lagi dikerumunin banyak orang, 
> saya seneng ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo
> kita ngeliat orang  berjuang dari bawah terus
> bisa sampai ke puncak kita pasti seneng, kagum dan  
>ikut berbahagia karenanya. 
> 
>  

Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas

2007-07-26 Terurut Topik budiman hakim
Terimakasih Mas Eko dan juga semua yang bersimpati pada Taufik Savalas. Saya 
memang begitu terpukul atas berita wafatnya beliau, sehingga tangan ini 
langsung mengetik tanpa berpikir. Semua tulisan mengalir begitu saja dari hati 
tanpa melalui otak terlebih dahulu. Semoga Taufik dan juga korban2 lainnya 
semua mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Amin3X.

Budiman Hakim

KCM - Eko Hendrawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
   
Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda.  Benar kata Ulfa, Taufik bukan orang 
hebat, tapi orang baik. Anda kita semua bisa  seperti dia, alangkah entengnya 
hidup ini. 
 Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak  buat Yang Maha Tahu. Saya yakin 
kenapa Mas taufik dipanggil begitu  cepat Ya karena dia orang baik. Allah 
begitu sayang kepada  dia... 
  
 Selamat jalan sahabat. Doa kami  menyertaimu
   
- Original Message - 
   From:widyaismadi 
   To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; AyoeCapoenk ; Rino Dwi ; Gedhank
Farida ; Harvi Focus ; DaniGen-K ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ; 
Mediacare Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis ; KOIN Milis ; Layarkata 
Milis ; Kritik-Iklan Milis ; Femina Milis ; Babad Nibat; Swesthi
   Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48PM
   Subject: [mediacare] FW: Tentang almTaufik Savalas
   

 
Aku menangis..

  UtamiMustikasari
   LegalAssistant

   PT.TESCO INDONESIA
   Ratu Plaza Office Tower 15th Floor
   Jl.Jendral Sudirman No.9
   Jakarta 10270Indonesia
   Phone:  +62 217255454
   Fax: +6221 7255352
   Mobile:  +62 812 893 4868
   E-Mail:  [EMAIL PROTECTED]



  
-
   From: tami mustikasari[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday,July 25, 2007 3:21 PM
To: Mustikasari, Utami
Subject: Fwd:Tentang alm Taufik Savalas




-- Forwardedmessage --
From: L. Agoes Poenomo <[EMAIL PROTECTED]>
Date:Jul 25, 2007 2:00 PM
Subject: Tentang alm Taufik Savalas
To: [EMAIL PROTECTED]

  
  
 
   

  -  Original Message - 

   

  From: Budiman  Hakim 

   

  Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan airmata.  Aneh banget! 
Saya bukan tipe orang yang gampang menumpahkan airmata.  

   

  Dan  yang lebih aneh lagi, saya juga merasa ga deket-deket amat 
sama dia. Cuma  saya emang suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang 
 baik. 

   

  Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah darimana,  PH nawarin 
dia sebagai talent untuk TVC yang sedang kita garap.  

   

  Produknya minyak goreng Tropikal Begitu  ngeliat tampangnya, saya 
langsung suka aja sama dia  

   

  Jadi deh dia kita pake sebagai talent. Bayarannya?  Cuma Rp 4 
juta waktu itu hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu  berapa pik? 
Pasti gede banget ya? 

   

  Selesai shooting kita ga pernah ketemu lagi. Saya  cuma ngeliat 
dia di banyak TV. Dia udah jadi selebriti, banyak order, muncul  di 
mana-mana Tapi nasib ternyata mempertemukan kita kembali.  

   

  Di  Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma sekarang posisi 
kita udah  berbeda. Dia ada di atas panggung sedangkan saya jadi 
penontonnya. Waktu itu  kalo ga salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke 
berapa gitu...ga inget  lagi. Jadinya penontonnya membludak. Mau pipis ke 
toilet aja susah karena  harus menembus kerumunan orang yang begitu rapat. 

   

  Pas  acara hampir selesai, saya ngeliat Taufik lagi dikerumunin 
banyak orang,  saya seneng ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita 
ngeliat orang  berjuang dari bawah terus bisa sampai ke puncak kita pasti 
seneng, kagum dan  ikut berbahagia karenanya. 

   

  Saya sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga jadi.  Dia pasti 
udah lupa sama saya. Lalu saya beranjak dari kursi bar menuju  toilet yang 
ada di sebelah kanan. 

   

  Sebuah teriakan menghentikan langkah saya;" Bud!  Jangan pulang 
dulu. Tungguin gue!"

   

  Saya menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela  kerumunan, dia lagi 
melambai-lambai ke arah saya.  

   

  Karena kurang yakin, saya nengok ke arah belakang,  jangan-jangan 
dia lagi melambai ke orang lain. Tapi di belakang saya ga ada  orang. Saya 
nengok lagi ke Taufik dia udah sibuk lagi dengan orang yang  
mengerumuninya. Daripada bingung sendiri, saya melanjutkan langkah ke arah  
toilet. Tiba-tiba Taufik berteriak lagi: 

   

  "Budiman! Tunggu, mau kemane lu buru-buru?" Sambil  berkata 
begitu, dia meninggalkan semua orang di sekitarnya. Lalu menyalami  saya 
deng

Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas

2007-07-26 Terurut Topik Paulus Tanuri

Maaf,
Saya juga ikut sedih saat mendengar beritu tersebut.
Tapi setelah berhari-hari melihat pemberitaan di media-media. Ada hal yang
mengganjal di hati saya.
Semua menyorot sosok Alm. Taufik.
Apakah tidak ada seorang pun yang ingat kepada korban-korban lainnya ?

Mengapa kejadian ini tidak dimanfaatkan media untuk mengekspos tingginya
tingkat kecelakaan serupa di jalur tersebut ? kecelakaan seperti ini tidak
cuma terjadi sekali ini saja. Dan tidak di tempat itu saja. Tidak cuma
keluarga Alm. Taufik yang mengalami musibah seperti itu. Ada puluhan,
ratusan, dan bahkan ribuan jiwa yang terenggut oleh karena tidak
ditegakkannya peraturan penggunaan jalan raya dengan benar.

Bila menteri Perhubungan pun sempat panik dan mengeluarkan statement lucu
tentang menghilangkan pintu sebelah sopir untuk kendaraan angkutan umum,
mengapa tidak ada media yang bisa memanfaatkan hal ini untuk menekan
pemerintah untuk memperbaiki masalah angkutan umum ini ?

Janganlah sampai perginya alm. Taufik yang saya kagumi, dan yang kalian
idolakan itu menjadi sia-sia, dan cuma menjadi sekedar sebuah berita
kecelakaan yang lain saja.



Regards,
Paulus T.


Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas

2007-07-25 Terurut Topik HENDRA DARMAWAN
Nambahin juga nih...

Sy bukan fans taufik Savalas, waktu masih hidup pun sy
biasa-biasa aja kalau melihat Beliau di TV.

Tapi begitu sy mendengar berita tentang wafatnya
taufik, sy demikian sedih/trenyuh dan merasa
kehilangan banget dengan keberadaaan Taufik...

Sy juga heran kok sampai sedemikian sedih dengan
kepergian Taufik ini...kalau selebritis lain yang
meninggal, sy biasa2 aja gak begitu ambil pusing dan
tidak sedemikian sedih banget...gitu..

Tapi dengan Taufik ini sy bener2 kehilangan banget
deh...(meskipun sy gak kenal dan gak fans berat banget
dengan beliau..). Sy benar2 heran deh..

Rupanya Taufik Savalas memang mempunyai kharisma yang
tinggi yah bagi masyarakat Indonesia...

Sampai sekarang pun sy masih gak percaya kalau Taufik
Savalas sudah tiada...dan benar2 merasa kehilangan..

Selamat Jalan Bung Taufik...



--- KCM - Eko Hendrawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda. Benar kata
> Ulfa, Taufik bukan orang hebat, tapi orang baik.
> Anda kita semua bisa seperti dia, alangkah entengnya
> hidup ini. 
> Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak buat Yang
> Maha Tahu. Saya yakin kenapa Mas taufik dipanggil
> begitu cepat Ya karena dia orang baik. Allah
> begitu sayang kepada dia... 
> 
> Selamat jalan sahabat. Doa kami menyertaimu
>   
>   - Original Message - 
>   From: widya ismadi 
>   To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; Ayoe Capoenk ;
> Rino Dwi ; Gedhank Farida ; Harvi Focus ; Dani Gen-K
> ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ; Mediacare
> Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis ; KOIN
> Milis ; Layarkata Milis ; Kritik-Iklan Milis ;
> Femina Milis ; Babad Nibat ; Swesthi 
>   Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48 PM
>   Subject: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik
> Savalas
> 
> 
> 
>   Aku menangis..
> 
>   Utami Mustikasari
>   Legal Assistant
> 
>   PT. TESCO INDONESIA
>   Ratu Plaza Office Tower 15th Floor
>   Jl. Jendral Sudirman No.9
>   Jakarta 10270 Indonesia
>   Phone:  +62 21 725 5454
>   Fax: +62 21 725 5352
>   Mobile:  +62 812 893 4868
>   E-Mail:  [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
>
--
>   From: tami mustikasari
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>   Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:21 PM
>   To: Mustikasari, Utami
>   Subject: Fwd: Tentang alm Taufik Savalas
> 
> 
> 
> 
>   -- Forwarded message --
>   From: L. Agoes Poenomo
> <[EMAIL PROTECTED]>
>   Date: Jul 25, 2007 2:00 PM
>   Subject: Tentang alm Taufik Savalas
>   To: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> 
> From: Budiman Hakim 
> 
> Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan
> airmata. Aneh banget! Saya bukan tipe orang yang
> gampang menumpahkan airmata. 
> 
> Dan yang lebih aneh lagi, saya juga merasa ga
> deket-deket amat sama dia. Cuma saya emang suka
> banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang baik. 
> 
> Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah
> darimana, PH nawarin dia sebagai talent untuk TVC
> yang sedang kita garap. 
> 
> Produknya minyak goreng Tropikal Begitu ngeliat
> tampangnya, saya langsung suka aja sama dia 
> 
> Jadi deh dia kita pake sebagai talent.
> Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu
> hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu berapa
> pik? Pasti gede banget ya? 
> 
> Selesai shooting kita ga pernah ketemu lagi.
> Saya cuma ngeliat dia di banyak TV. Dia udah jadi
> selebriti, banyak order, muncul di mana-mana Tapi
> nasib ternyata mempertemukan kita kembali. 
> 
> Di Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma
> sekarang posisi kita udah berbeda. Dia ada di atas
> panggung sedangkan saya jadi penontonnya. Waktu itu
> kalo ga salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke
> berapa gitu...ga inget lagi. Jadinya penontonnya
> membludak. Mau pipis ke toilet aja susah karena
> harus menembus kerumunan orang yang begitu rapat. 
> 
> Pas acara hampir selesai, saya ngeliat Taufik
> lagi dikerumunin banyak orang, saya seneng ngeliat
> kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita ngeliat orang
> berjuang dari bawah terus bisa sampai ke puncak kita
> pasti seneng, kagum dan ikut berbahagia karenanya. 
> 
> Saya sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga
> jadi. Dia pasti udah lupa sama saya. Lalu saya
> beranjak dari kursi bar menuju toilet yang ada di
> sebelah kanan. 
> 
> Sebuah teriakan menghentikan langkah saya;" Bud!
> Jangan pulang dulu. Tungguin gue!"
> 
> Saya menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela
> kerumunan, dia lagi melambai-lambai ke arah saya. 
> 
> Karena kurang yakin, saya nengok ke arah
> bel

Re: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas

2007-07-25 Terurut Topik KCM - Eko Hendrawan
Mas Bud, saya terharu dengar cerita Anda. Benar kata Ulfa, Taufik bukan orang 
hebat, tapi orang baik. Anda kita semua bisa seperti dia, alangkah entengnya 
hidup ini. 
Kematian yang tragis buat kita, tapi tidak buat Yang Maha Tahu. Saya yakin 
kenapa Mas taufik dipanggil begitu cepat Ya karena dia orang baik. Allah 
begitu sayang kepada dia... 

Selamat jalan sahabat. Doa kami menyertaimu
  
  - Original Message - 
  From: widya ismadi 
  To: Zahirul Alwan ; mama Beno ; Ayoe Capoenk ; Rino Dwi ; Gedhank Farida ; 
Harvi Focus ; Dani Gen-K ; Didi Imuth ; Oeni Kecil ; PSTC Milis ; Mediacare 
Milis ; Jurnalisme Milis ; Patra2000 Milis ; KOIN Milis ; Layarkata Milis ; 
Kritik-Iklan Milis ; Femina Milis ; Babad Nibat ; Swesthi 
  Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:48 PM
  Subject: [mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas



  Aku menangis..

  Utami Mustikasari
  Legal Assistant

  PT. TESCO INDONESIA
  Ratu Plaza Office Tower 15th Floor
  Jl. Jendral Sudirman No.9
  Jakarta 10270 Indonesia
  Phone:  +62 21 725 5454
  Fax: +62 21 725 5352
  Mobile:  +62 812 893 4868
  E-Mail:  [EMAIL PROTECTED]




--
  From: tami mustikasari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, July 25, 2007 3:21 PM
  To: Mustikasari, Utami
  Subject: Fwd: Tentang alm Taufik Savalas




  -- Forwarded message --
  From: L. Agoes Poenomo <[EMAIL PROTECTED]>
  Date: Jul 25, 2007 2:00 PM
  Subject: Tentang alm Taufik Savalas
  To: [EMAIL PROTECTED]






- Original Message - 

From: Budiman Hakim 

Taufik Savalas meninggal. Saya meneteskan airmata. Aneh banget! Saya bukan 
tipe orang yang gampang menumpahkan airmata. 

Dan yang lebih aneh lagi, saya juga merasa ga deket-deket amat sama dia. 
Cuma saya emang suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang baik. 

Pertama ketemu dengannya tahun 97. Entah darimana, PH nawarin dia sebagai 
talent untuk TVC yang sedang kita garap. 

Produknya minyak goreng Tropikal Begitu ngeliat tampangnya, saya langsung 
suka aja sama dia 

Jadi deh dia kita pake sebagai talent. Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu 
hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu berapa pik? Pasti gede banget ya? 

Selesai shooting kita ga pernah ketemu lagi. Saya cuma ngeliat dia di 
banyak TV. Dia udah jadi selebriti, banyak order, muncul di mana-mana Tapi 
nasib ternyata mempertemukan kita kembali. 

Di Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma sekarang posisi kita udah 
berbeda. Dia ada di atas panggung sedangkan saya jadi penontonnya. Waktu itu 
kalo ga salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke berapa gitu...ga inget lagi. 
Jadinya penontonnya membludak. Mau pipis ke toilet aja susah karena harus 
menembus kerumunan orang yang begitu rapat. 

Pas acara hampir selesai, saya ngeliat Taufik lagi dikerumunin banyak 
orang, saya seneng ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita ngeliat orang 
berjuang dari bawah terus bisa sampai ke puncak kita pasti seneng, kagum dan 
ikut berbahagia karenanya. 

Saya sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga jadi. Dia pasti udah lupa sama 
saya. Lalu saya beranjak dari kursi bar menuju toilet yang ada di sebelah 
kanan. 

Sebuah teriakan menghentikan langkah saya;" Bud! Jangan pulang dulu. 
Tungguin gue!"

Saya menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela kerumunan, dia lagi 
melambai-lambai ke arah saya. 

Karena kurang yakin, saya nengok ke arah belakang, jangan-jangan dia lagi 
melambai ke orang lain. Tapi di belakang saya ga ada orang. Saya nengok lagi ke 
Taufik dia udah sibuk lagi dengan orang yang mengerumuninya. Daripada bingung 
sendiri, saya melanjutkan langkah ke arah toilet. Tiba-tiba Taufik berteriak 
lagi: 

"Budiman! Tunggu, mau kemane lu buru-buru?" Sambil berkata begitu, dia 
meninggalkan semua orang di sekitarnya. Lalu menyalami saya dengan senyum 
lebarnya yang khas itu. 

"Hebat lu Pik sekarang. Bangga banget gue sama lu." Kata saya. Dia ga 
menanggapi ucapan saya. Dia cuma bilang;

"Gue dari atas panggung tadi udah ngeliat elo tapi baru sempet nyamperin lu 
sekarang. Pakabar Bud, gimana kantor?"

Karena kita memang bukan teman, arah pembicaraan cuma basa basi doang 
isinya. Abis bingung mau ngomong apa lagi? Ga punya bahan. Lalu kami ilang 
kontak lagi. 

Ketemu sama Taufik selalu dalam keadaan begitu. Saya jadi penonton dan dia 
jadi orang panggungnya. Tapi yang membuat saya terharu dia selalu menyapa saya. 
Kadang dari atas panggung, dia sempet2in tereak pake mike; 

"Selamat dateng buat Budiman Hakim, jangan ngebir kebanyakan ntar mabok 
lu!" Hehehehe Taufik emang orang baik.

Ketemu lagi sama Taufik di pembukaan Kafe baru di jalan Melawai. Kafe itu 
pengelolanya Adee Reena anak Hotline. Karena diundang ya terpaksalah ke sana. 
Dan itu pertama kali ketemu Taufik pas dia datang sebagai tamu. Bukan di 

[mediacare] FW: Tentang alm Taufik Savalas

2007-07-25 Terurut Topik widya ismadi
Aku menangis..
  
  Utami  Mustikasari
 Legal  Assistant
  
 PT. TESCO  INDONESIA
 Ratu Plaza Office Tower 15th Floor
 Jl. Jendral Sudirman  No.9
 Jakarta 10270 Indonesia
 Phone:  +62 21 725 5454
 Fax: +62 21 725  5352
 Mobile:  +62 812 893  4868
 E-Mail:   [EMAIL PROTECTED]

  

  
-
 From: tami mustikasari  [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 25, 2007  3:21 PM
To: Mustikasari, Utami
Subject: Fwd: Tentang alm  Taufik Savalas


 

-- Forwarded message --
From: L. Agoes Poenomo <[EMAIL PROTECTED]>
Date:  Jul 25, 2007 2:00 PM
Subject: Tentang alm Taufik Savalas
To: [EMAIL PROTECTED]


  
   
   

  -  Original Message - 

   

  From: Budiman  Hakim 

   

  Taufik  Savalas meninggal. Saya meneteskan airmata. Aneh banget! Saya bukan 
tipe orang  yang gampang menumpahkan airmata. 

   

  Dan yang  lebih aneh lagi, saya juga merasa ga deket-deket amat sama dia. 
Cuma saya emang  suka banget sama dia. Buat saya Taufik itu orang baik. 

   

  Pertama  ketemu dengannya tahun 97. Entah darimana, PH nawarin dia sebagai 
talent untuk  TVC yang sedang kita garap. 

   

  Produknya  minyak goreng Tropikal Begitu ngeliat tampangnya, saya langsung 
suka aja sama  dia 

   

  Jadi deh  dia kita pake sebagai talent. Bayarannya? Cuma Rp 4 juta waktu itu  
hahahahaha...tahun2 belakangan ini tarif lu berapa pik? Pasti gede banget ya?  

   

  Selesai  shooting kita ga pernah ketemu lagi. Saya cuma ngeliat dia di banyak 
TV. Dia  udah jadi selebriti, banyak order, muncul di mana-mana Tapi nasib 
ternyata  mempertemukan kita kembali. 

   

  Di  Pasirputih Kafe Kemang saya ngeliat dia. Cuma sekarang posisi kita udah 
berbeda.  Dia ada di atas panggung sedangkan saya jadi penontonnya. Waktu itu 
kalo ga  salah eventnya ulang tahun Pasirputih ke berapa gitu...ga inget lagi. 
Jadinya  penontonnya membludak. Mau pipis ke toilet aja susah karena harus 
menembus  kerumunan orang yang begitu rapat. 

   

  Pas acara  hampir selesai, saya ngeliat Taufik lagi dikerumunin banyak orang, 
saya seneng  ngeliat kesuksesannya. Percaya ga? Kalo kita ngeliat orang 
berjuang dari bawah  terus bisa sampai ke puncak kita pasti seneng, kagum dan 
ikut berbahagia  karenanya. 

   

  Saya  sebenernya pengen nyamperin dia tapi ga jadi. Dia pasti udah lupa sama 
saya.  Lalu saya beranjak dari kursi bar menuju toilet yang ada di sebelah 
kanan.  

   

  Sebuah  teriakan menghentikan langkah saya;" Bud! Jangan pulang dulu. 
Tungguin  gue!"

   

  Saya  menengok ke arah Taufik. Dari sela-sela kerumunan, dia lagi 
melambai-lambai ke  arah saya. 

   

  Karena  kurang yakin, saya nengok ke arah belakang, jangan-jangan dia lagi 
melambai ke  orang lain. Tapi di belakang saya ga ada orang. Saya nengok lagi 
ke Taufik dia  udah sibuk lagi dengan orang yang mengerumuninya. Daripada 
bingung sendiri, saya  melanjutkan langkah ke arah toilet. Tiba-tiba Taufik 
berteriak lagi:  

   

  "Budiman!  Tunggu, mau kemane lu buru-buru?" Sambil berkata begitu, dia 
meninggalkan semua  orang di sekitarnya. Lalu menyalami saya dengan senyum 
lebarnya yang khas itu.  

   

  "Hebat lu  Pik sekarang. Bangga banget gue sama lu." Kata saya. Dia ga 
menanggapi ucapan  saya. Dia cuma bilang;

   

  "Gue dari  atas panggung tadi udah ngeliat elo tapi baru sempet nyamperin lu 
sekarang.  Pakabar Bud, gimana kantor?"

   

  Karena  kita memang bukan teman, arah pembicaraan cuma basa basi doang 
isinya. Abis  bingung mau ngomong apa lagi? Ga punya bahan. Lalu kami ilang 
kontak lagi.  

   

  Ketemu  sama Taufik selalu dalam keadaan begitu. Saya jadi penonton dan dia 
jadi orang  panggungnya. Tapi yang membuat saya terharu dia selalu menyapa 
saya. Kadang dari  atas panggung, dia sempet2in tereak pake mike; 

   

  "Selamat  dateng buat Budiman Hakim, jangan ngebir kebanyakan ntar mabok lu!" 
Hehehehe  Taufik emang orang baik.

   

  Ketemu  lagi sama Taufik di pembukaan Kafe baru di jalan Melawai. Kafe itu 
pengelolanya  Adee Reena anak Hotline. Karena diundang ya terpaksalah ke sana. 
Dan itu pertama  kali ketemu Taufik pas dia datang sebagai tamu. Bukan di 
panggung (eh sok tau ya  gue? Siapa tau dia abis main di lantai lain. Soalnya 
tempat ini ada 4 lantai.  Ada kafe, resto, disko dan apalagi gitu). 

   

  Di sini  saya punya kesempatan ngomong agak panjang dengannya. Yang aneh dia 
ngomong  gini;" Bud. Kebetulan gue ketemu elo. Gue mau kasih kartu nama gue 
yang baru."  Sambil menyodorkan kartu nama. 

   

  Saya  heran bukan main ngeliat kartu namanya. Belom sempet nanya, dia udah  
ngejawab.

   

  Taufik ;"  Iya Bud. Gue sekarang jadi pemandi jenazah. Kalo ada keluarga elo  
atau temen-temen lu yang meninggal, panggil gue aja Biar gue yang memandikan  
jenazahnya." 

   

  "Lu punya  berapa pemandi jenazah?" Tanya saya.

  "Cuma  gue." Katanya manteb.

  "Berapa  biaya per jenazah?" Saya tanya lagi.

  "Hahahaha Budiman mangkin gila! Ngomong lu kayak kita  lagi bisnis jen