Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

2006-11-16 Terurut Topik Roslina Podico

Oky Hartanto,
Trimakasih atas komentarnya. Memang benar sih, saya baru pertama dan 
mungkin hanya satu kali saya menggunakan jasa Air Asia itu. Ada 
hikhmahnya buat saya. Di Eropa praktek penjualan tiket tanpa tiket 
tercetak juga sudah lama berlaku. Bahkan chek innya semua percomputer. 
Dengan code yang kita dapat kita ketik di computer, semuanya beres, 
namun tetap dapat tempat duduk yg sudah diatur. Saya sering menggunakan 
jasa Jet Air atau Air Berlin dll. anatara Muenchen-Berlin, Muenchen 
Frankfurt, Muenchen-London, Roma pokoknya kota-kota besar di Eropa. 
Habis sering jalan, jadi kalau lagi pas, carilah jasa yg paling murah.

Tentang Cabin yg terlalu kecil. Saat saya terbang itu, saya sendiri ngak 
tahu (ngak mau tahu) saya lagi naik jenis pesawat apa yg jelas bukan 
Boing 737 atau Air Bus begitu. Sebagaimana saya lukiskan, pesawat memang 
penuh, jadi sebagai penumpang yg terakhir masuk (karena saya ngak mau 
rebut-rebutan kursi), tempat di cabinpun sudah penuh dan cabinnya 
otomatis lebih kecil dari cabin boing gitu loh mas.

Saya sebenarnya ngak ngeluh, hanya sekedar sharing. Kalau masalah 
penerbangan, jenis Herkulespun saya sudah rasakan. Masya dari Medan ke 
Surabaya saja sampai satu hari lamanya. Tapi kami singgah di hampir 
seluruh Lapangan terbang di Nusantara demi kebutuhan para militer kita. 
Nah dalam Herkules lain lagi. manusia duduk diselah-selah barang-barang 
militer. Kursinya kayu ngak ada busanya tuh, kayak bangku sekolah gitu.

Lebih asyik lagi penerbangan dari Jayapura ke Wamena, Biak-Serui atau ke 
Fakfak dan sebaliknya. Penumpang ada yang bawa auyam hidup, ketela dll. 
Namun yang paling saya nikmati adalah naik Helikopter. Rasanya pengen 
loncat saja dari dalam ingin menjangkau nyiur yang melambai disepanjang 
hutan Medan ke PT.Arun di Lokhsemawe.

Ok. Salam terbang-terbangan deh


Oky Hartanto wrote:
 Dear Roslina,
 Mungkin Anda termasuk pertama kali menggunakan AirAsia dan (sorry) 
 belum tahu benar konsep low fare airlines. Semua maskapai penerbangan 
 pasti mencari untung yg sebesar2nya, nah AirAsia untuk ngurangin biaya 
 yang nggak perlu antara lain dengan:
 - tanpa tiket, karena sebenarnya yg dibutuhkan penumpang hanya kode 
 booking. So, buat apa harus cetak tiket yang satu penumpangnya 
 memegang tiket dengan berlembar2 kertas. Biaya cetak tiket bisa ditekan.
 - tanpa majalah atau koran di kursi, juga cukup mengurangi beban 
 pesawat, otomatis mengurangi penggunaan bahanbakar.
 - tanpa tempat duduk, penumpang bisa memilih kursi sesuai keinginan 
 sendiri.
 Masalah tas tangan Anda nggak bisa masuk kedalam kabin. Seluruh 
 maskapai di dunia menerapkan ukuran dan berat standar untuk tas tangan 
 yang masuk kedalam kabin, apabila Anda memang membawa tas diluar 
 ukuran cabin itu berarti menjadi tanggung jawab Anda sendiri yang 
 tentunya malah menyusahkan Anda karena tas tsb diletakkan di bawah kursi.
 Sepanjang saya menggunakan berbagai maskapai penerbangan, cabin 
 AirAsia dan maskapai lain yg menggunakan Boeing 737 termasuk luas 
 untuk tas kamera saya yang lumayan berukuran 75 liter, justru saya 
 mengalami kesusahan ketika naik maskapai yang menggunakan MD-82 atau 
 MD-83 karena cabinnya lebih kecil lagi.
 Sekarang menanggapi keluh kesan Sdr Nita,
 Sepanjang tahun ini memang saya sering mendapat delay untuk setiap 
 penerbangan saya. Kalaupun Anda tidak mendapatkan tiket pengganti yang 
 Anda harapkan mungkin memang keadaan hari itu sedang kacau, bayangkan 
 bila Anda dalam posisi petugas ground maskapai tersebut dan mendapat 
 tekanan dari seluruh penumpang, Anda pasti bingung kan?
 Saya pernah juga pakai Garuda dari Bangkok ke Jakarta. Penumpang masuk 
 pesawat on time dan hendak take off on schedule pula. Ketika hendak 
 masuk ke taxi way tiba-tiba ada mobil petugas bandara mendekat 
 akhirnya seluruh penumpang kembali ke terminal karena terdapat 
 kerusakan mesin pesawat. Penumpang harus menunggu hingga 4 jam, 
 padahal Bangkok-Jkt hanya 2 kali penerbangan, siang dan sore, saya 
 naik yang sore.
 Akhirnya seluruh penumpang menunjuk salah satu perwakilan untuk 
 meminta kompensasi dari Garuda, yaitu penginapan, uang saku, dan tiket 
 baru, serta pengurusan bagasi, airport tax seluruh penumpang, dan 
 ternyata dikabulkan. Ada beberapa penumpang dialihkan ke flight lain 
 ke Singapura menggunakan pesawat lain. Karena lagi peak season saya 
 nggak termasuk yang pulang cepat, maka saya hrs menginap dan esok 
 paginya pulang ke Jakarta dengan Thai Air.
 Kunci-nya sabar, dan laporkan keluhan langsung ke duty manager jangan 
 petugas lapangan, karena mereka hanya menjalankan tugas saja dari atasan.
 Semoga membantu
 -oky

 */Roslina Podico [EMAIL PROTECTED]/* wrote:

 Dalam kunjungan terakhir saya ke Indonesia bulan Agustus yl.Saya
 sempat
 menggunakan jasa Air Asia atas saran seorang teman di Medan.
 Alasannya,
 Airasia jauh lebih murah dari penerbangan lainnya. Sayapun
 menerima usul
 tersebut dan membeli dua tiket ke Jakarta. Memang sebelum 

Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

2006-11-16 Terurut Topik budi . sulistiyo
Kalo nyang saya dapetin dari setiap maskapai seh begini :

1. factor SAFETY masih belon no.1...mungkin entah prioritas ke berapa 
gitu,
padahal untuk core-business seperti ini (Air Transport), rawan 
kecelakaan,
memang sih itu urusan yang KUASA, tapi siapa yang mau mati cepat 
sia-sia?
dan setahu saya, prosedur SAFETY cukup komplit untuk 
diaplikasi-ken.

2. factor PELAYANAN juga belon utama.mungkin kalkulasi biayanya gedhe
be'eng, jadi biar bisa bersaing  murah, potong sana-sini ajah..

3. ngurus perusahaan Transport Udara emang gak mudah, jadi kalo belon 
Profesional  cukup jam terbang, mendingan banyak belajar tapi jangan 
kelamaan...

4. jadi PENUMPANG juga jangan apriori amat, khan bukan Airasia doang yg 
begitu,
garuda ama laennya juga sering gitu koq, yang penting ngga diulang 
lagi..hehehe!


salam,

 




adrie delyardy [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: mediacare@yahoogroups.com
11/15/2006 04:49 PM
Please respond to
mediacare@yahoogroups.com


To
mediacare@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!






money talk and tagline also
air asia kan sengaja hadir dengan harga terjangkau dengan tagline kini 
semua bisa terbang (atau seperti itu lah)
nah sekarang yang jadi masalah adalah pilihan
apakah kita mau terbang murah tapi kondisinya terbatas, atau nyaman dengan 
harga lebih mahal.
begitu bukan??!!

dan saya kira tidak perlu terbang dengan air asia dulu untuk tahu kondisi 
penerbangan yang disuguhkan, toh memang demikian adanya dan informasi itu 
sudah beredar di masyarakat kita, termasuk masalah air mineral dalam 
kemasan.

jadi kalau ingin nyaman, yaa pakai maskapai lain yang memang menawarkan 
kenyamanan, bukan yang menawarkan harga murah yang memang untuk semua 
kalangan.

masalah delay, itu sangat teknis bukan?!
hampir setiap maskapai pernah mengalaminya dan bahkan ada yang sampai satu 
hari atau lebih. karena maskapai tersebuat juga berusaha untuk 
mempertimbangkan keselamatan penumpangnya dengan kondisi pesawat. meskipun 
masalah selamat atau tidak pada nantinya adalah rahasia TUHAN.

jadi pilihlah maskapai yang paling tepat untuk anda sehingga anda dapat 
menikmati perjalanan sesuai dengan harapan anda. tanpa perlu memprovokasi 
untuk tidak menggunakan maskapai tertentu, karena setiap orang berhak atas 
pilihannya masing masing sesuai dengan kemampuan masing-masing juga

salam,
adrie


- Original Message 
From: Patricia Soetjipto [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 15 November, 2006 12:47:51 PM
Subject: Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

Saya sangat tidak setuju dengan statement:
1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti selamat.
Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau dipaksa berangkat.
Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat satu hari dan baru
diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan tidak dijelaskan 
kenapa?
Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di Jepang) ketemu ama 
pramugari
nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak diberitahukan katanya
takut penumpang panik.

Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan yang efektif ketimbang
harus ngomong face to face ke penumpang lha wong penumpangnya segambreng,
airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah dong.

Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai atau keadaan yang force
major?? Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda karena ada badai salju.
Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih sering kena delay
garuda ketimbang air asia.

Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu.

Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai seorang PR tentu anda 
tahu
dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana doang, kalo atasannya
nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa.

Naik air asia nggak masalah. So far on time dan sampe sekarang saya juga
masih selamat, walau naik air asia.

Cheer
Pat



Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links







Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

2006-11-15 Terurut Topik Oky Hartanto
Dear Roslina,
  Mungkin Anda termasuk pertama kali menggunakan AirAsia dan (sorry) belum tahu 
benar konsep low fare airlines. Semua maskapai penerbangan pasti mencari untung 
yg sebesar2nya, nah AirAsia untuk ngurangin biaya yang nggak perlu antara lain 
dengan:
  - tanpa tiket, karena sebenarnya yg dibutuhkan penumpang hanya kode booking. 
So, buat apa harus cetak tiket yang satu penumpangnya memegang tiket dengan 
berlembar2 kertas. Biaya cetak tiket bisa ditekan.
  - tanpa majalah atau koran di kursi, juga cukup mengurangi beban pesawat, 
otomatis mengurangi penggunaan bahanbakar.
  - tanpa tempat duduk, penumpang bisa memilih kursi sesuai keinginan sendiri.
   
  Masalah tas tangan Anda nggak bisa masuk kedalam kabin. Seluruh maskapai di 
dunia menerapkan ukuran dan berat standar untuk tas tangan yang masuk kedalam 
kabin, apabila Anda memang membawa tas diluar ukuran cabin itu berarti menjadi 
tanggung jawab Anda sendiri yang tentunya malah menyusahkan Anda karena tas tsb 
diletakkan di bawah kursi.
  Sepanjang saya menggunakan berbagai maskapai penerbangan, cabin AirAsia dan 
maskapai lain yg menggunakan Boeing 737 termasuk luas untuk tas kamera saya 
yang lumayan berukuran 75 liter, justru saya mengalami kesusahan ketika naik 
maskapai yang menggunakan MD-82 atau MD-83 karena cabinnya lebih kecil lagi.
   
  Sekarang menanggapi keluh kesan Sdr Nita,
  Sepanjang tahun ini memang saya sering mendapat delay untuk setiap 
penerbangan saya. Kalaupun Anda tidak mendapatkan tiket pengganti yang Anda 
harapkan mungkin memang keadaan hari itu sedang kacau, bayangkan bila Anda 
dalam posisi petugas ground maskapai tersebut dan mendapat tekanan dari seluruh 
penumpang, Anda pasti bingung kan?
   
  Saya pernah juga pakai Garuda dari Bangkok ke Jakarta. Penumpang masuk 
pesawat on time dan hendak take off on schedule pula. Ketika hendak masuk ke 
taxi way tiba-tiba ada mobil petugas bandara mendekat akhirnya seluruh 
penumpang kembali ke terminal karena terdapat kerusakan mesin pesawat. 
Penumpang harus menunggu hingga 4 jam, padahal Bangkok-Jkt hanya 2 kali 
penerbangan, siang dan sore, saya naik yang sore.
   
  Akhirnya seluruh penumpang menunjuk salah satu perwakilan untuk meminta 
kompensasi dari Garuda, yaitu penginapan, uang saku, dan tiket baru, serta 
pengurusan bagasi, airport tax seluruh penumpang, dan ternyata dikabulkan. Ada 
beberapa penumpang dialihkan ke flight lain ke Singapura menggunakan pesawat 
lain. Karena lagi peak season saya nggak termasuk yang pulang cepat, maka saya 
hrs menginap dan esok paginya pulang ke Jakarta dengan Thai Air.
   
  Kunci-nya sabar, dan laporkan keluhan langsung ke duty manager jangan petugas 
lapangan, karena mereka hanya menjalankan tugas saja dari atasan.
   
  Semoga membantu
   
  -oky

Roslina Podico [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dalam kunjungan terakhir saya ke Indonesia bulan Agustus yl.Saya sempat 
menggunakan jasa Air Asia atas saran seorang teman di Medan. Alasannya, 
Airasia jauh lebih murah dari penerbangan lainnya. Sayapun menerima usul 
tersebut dan membeli dua tiket ke Jakarta. Memang sebelum beli tiket itu 
saya sempat membandingkan harga dengan penerbangan lain bedanya hanya 
RP.10.000. (sepuluh ribu rupiah)/tiket. Sebelum pembayaran saya 
disodorin selembar kertas berisi aturan-aturan yang diketik. Lembaran 
kertas ini setara dengan tiket. Aturannya al. tdk boleh membawa tumbuhan 
dengan akarnya (tanah). Berat barang hanya 15 kg/orang, kalau tdk tepat 
waktu, tiket hangus dll.

Pada hari penerbangan di lapangan udara Airport taxnya lebih mahal dari 
Airport Tax penerbangan lain.Termasuk mengejutkan saya, penumpang tdk 
didaftar sesuai dengan tempat duduk. Masing-masing mencari tempat duduk 
sendiri. Saya dan ipar saya yang mendahulukan orang naik, akhirnya harus 
duduk terpisah. Ipar saya dapat tempat duduk paling belakang sedang saya 
dapat tempat duduk paling depan dekat pintu. Tas tangan yang sedikit 
gendut tidak bisa disimpan di Cabin, di bawah kakipun amat sempit 
ruaangannya.

Setelah semua pada duduk dan pesawat tinggal landas, crew pesawat 
mengumumkan bahwa penumpang dilarang amemakan makanan bawaannya sendiri 
dalam pesawat, sebaliknya crew akan menjajakan barang jualannya, alias 
minuman dlm kemasan plastik dan makanan jajanan sederhana. Saya belum 
pernah bawa makanan maupun minuman dalam pesawat, karena biasanya selalu 
disuguhin sebanyak-banyaknya oleh para crew pesawat. Sore itu saya 
benar-benar haus karena udara juga sangat panas. Dalam hati saya, Mak 
ngerinya kondisi negaraku ini!

Saya belajar menerima keadaan dengan pertimbangan, mungkin dengan harga 
yg dihemat, memungkinkan orang yg kurang mampu tetap bisa saling 
berkunjung. Tapi miris juga ngelihatnya. Banyak orang yang ngak beli 
apa-apa, mungkin memang tidak lapar dan tdk haus atau harus bertahan 
sebab harga jualan itu bukan lagi harga bagi yang ngak punya duit. 
Bahkan tdk-lah berlebihan jika saya katakan crewnya juga kurang luwes.

Pada awalnya saya ngak ngeh dengan 

Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

2006-11-15 Terurut Topik HENDRA DARMAWAN
Kemarin tgl 11 dan 12 nov sy naik airasia ke batam, 
perginya di delay 30 menit...ah itu biasa ...

pulangnya seharusnya jam 17.15 didelay jadi 22.25, sy
lalu protes, akhirnya dikasih juga jamnya sama 17.30,
tapi pesawat yang lain.

Sy udah kesel delay melulu, terus sambil nunggu di
bandara Hang Nadin, iseng2 sy tanya sama sesama
penumpang lain dari mandala dan sriwijaya air,
eh..ternyata mereka juga lagi delay dari jam 10 pagi
sampai baru berangkat jam 17.00 

Kesimpulan :Semua pesawat gak ada yang bagus,
kalau kita lagi sue, yah begitu...kena delay..

Tiket murah dan tempat duduk seperti bus AKAP, gak
pakai nomor... wajar lah...wong harganya murah kok..

mau yang enak pilih aja yang tiketnya mahal spt garuda
kek...

Nasi gorengnya kagak enak, harganya doang mahal Rp
28.000,-

Ke Batam masa cuma 570.000 pp (murah kan ?)
Sama ongkos taxinya aja lebih mahal taxinya kali di
batam...

Bandara - Megamall Rp 70.000 (dibatam)
Megamall Bandara   Rp 55.000 (No. Argo)

Tgl 26 dan 28 sy jalan2 lagi ke Batam, habis tiketnya
murah sih...masa cuma Rp 535.000 (pp), udah sama
seperti naik bus ke Jawa Tengah aja tuh

Tapi pasti adu nyali, soalnya pesawat yang dipakai
pasti udah tua banget tuh...usia pakai sekitar 21 th!








--- Patricia Soetjipto [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Saya sangat tidak setuju dengan statement:
 1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti
 selamat.
 Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau
 dipaksa berangkat.
 Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat
 satu hari dan baru
 diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan
 tidak dijelaskan kenapa?
 Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di
 Jepang) ketemu ama pramugari
 nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak
 diberitahukan katanya
 takut penumpang panik.
 
 Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan
 yang efektif ketimbang
 harus ngomong face to face ke penumpang lha wong
 penumpangnya segambreng,
 airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah
 dong.
 
 Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai
 atau keadaan yang force
 major??  Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda
 karena ada badai salju.
 Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih
 sering kena delay
 garuda ketimbang air asia.
 
 Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu.
 
 Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai
 seorang PR tentu anda tahu
 dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana
 doang, kalo atasannya
 nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa.
 
 Naik air asia nggak masalah. So far on time dan
 sampe sekarang saya juga
 masih selamat, walau naik air asia.
 
 Cheer
 Pat
 - Original Message -
 From: rudi kuswanto [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com;
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, November 15, 2006 6:17 AM
 Subject: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
 
 
  Dear All,
 
  Kata bijak, belajarlah dari pengalaman. Mudah2an
  cerita teman kita ini menjadi pelajaran dan
  pertimbangan untuk melangkah lebih bijak.
 
  Salam untuk semua,
 
  rudi kuswanto
  bisnis harian
  gedung grahapena
  jl. kebayoran lama 12, jaksel
  0818176852
 
  Note: forwarded message attached.
 
 
 
 
 


 
  Do you Yahoo!?
  Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail
 beta.
  http://new.mail.yahoo.com
 
  Web:
  http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
 
  Klik:
 
  http://mediacare.blogspot.com
 
  atau
 
  www.mediacare.biz
 
  Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong
 ke:
  [EMAIL PROTECTED]
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 




 
__
Sponsored Link

Talk more and pay less. Vonage can save you up to $300 a year on your phone 
bill. 
Sign up now. http://www.vonage.com/startsavingnow/



Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

2006-11-15 Terurut Topik adrie delyardy
money talk and tagline also
air asia kan sengaja hadir dengan harga terjangkau dengan tagline kini semua 
bisa terbang (atau seperti itu lah)
nah sekarang yang jadi masalah adalah pilihan
apakah kita mau terbang murah tapi kondisinya terbatas, atau nyaman dengan 
harga lebih mahal.
begitu bukan??!!

dan saya kira tidak perlu terbang dengan air asia dulu untuk tahu kondisi 
penerbangan yang disuguhkan, toh memang demikian adanya dan informasi itu sudah 
beredar di masyarakat kita, termasuk masalah air mineral dalam kemasan.

jadi kalau ingin nyaman, yaa pakai maskapai lain yang memang menawarkan 
kenyamanan, bukan yang menawarkan harga murah yang memang untuk semua kalangan.

masalah delay, itu sangat teknis bukan?!
hampir setiap maskapai pernah mengalaminya dan bahkan ada yang sampai satu hari 
atau lebih. karena maskapai tersebuat juga berusaha untuk mempertimbangkan 
keselamatan penumpangnya dengan kondisi pesawat. meskipun masalah selamat atau 
tidak pada nantinya adalah rahasia TUHAN.

jadi pilihlah maskapai yang paling tepat untuk anda sehingga anda dapat 
menikmati perjalanan sesuai dengan harapan anda. tanpa perlu memprovokasi untuk 
tidak menggunakan maskapai tertentu, karena setiap orang berhak atas pilihannya 
masing masing sesuai dengan kemampuan masing-masing juga

salam,
adrie


- Original Message 
From: Patricia Soetjipto [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 15 November, 2006 12:47:51 PM
Subject: Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

Saya sangat tidak setuju dengan statement:
1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti selamat.
Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau dipaksa berangkat.
Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat satu hari dan baru
diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan tidak dijelaskan kenapa?
Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di Jepang) ketemu ama pramugari
nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak diberitahukan katanya
takut penumpang panik.

Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan yang efektif ketimbang
harus ngomong face to face ke penumpang lha wong penumpangnya segambreng,
airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah dong.

Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai atau keadaan yang force
major?? Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda karena ada badai salju.
Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih sering kena delay
garuda ketimbang air asia.

Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu.

Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai seorang PR tentu anda tahu
dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana doang, kalo atasannya
nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa.

Naik air asia nggak masalah. So far on time dan sampe sekarang saya juga
masih selamat, walau naik air asia.

Cheer
Pat



Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

2006-11-14 Terurut Topik Patricia Soetjipto
Saya sangat tidak setuju dengan statement:
1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti selamat.
Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau dipaksa berangkat.
Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat satu hari dan baru
diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan tidak dijelaskan kenapa?
Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di Jepang) ketemu ama pramugari
nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak diberitahukan katanya
takut penumpang panik.

Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan yang efektif ketimbang
harus ngomong face to face ke penumpang lha wong penumpangnya segambreng,
airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah dong.

Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai atau keadaan yang force
major??  Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda karena ada badai salju.
Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih sering kena delay
garuda ketimbang air asia.

Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu.

Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai seorang PR tentu anda tahu
dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana doang, kalo atasannya
nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa.

Naik air asia nggak masalah. So far on time dan sampe sekarang saya juga
masih selamat, walau naik air asia.

Cheer
Pat
- Original Message -
From: rudi kuswanto [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 15, 2006 6:17 AM
Subject: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!


 Dear All,

 Kata bijak, belajarlah dari pengalaman. Mudah2an
 cerita teman kita ini menjadi pelajaran dan
 pertimbangan untuk melangkah lebih bijak.

 Salam untuk semua,

 rudi kuswanto
 bisnis harian
 gedung grahapena
 jl. kebayoran lama 12, jaksel
 0818176852

 Note: forwarded message attached.







 Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
 http://new.mail.yahoo.com

 Web:
 http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

 Klik:

 http://mediacare.blogspot.com

 atau

 www.mediacare.biz

 Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
 [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links








Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!

2006-11-14 Terurut Topik Roslina Podico
Dalam kunjungan terakhir saya ke Indonesia bulan Agustus yl.Saya sempat 
menggunakan jasa Air Asia atas saran seorang teman di Medan. Alasannya, 
Airasia jauh lebih murah dari penerbangan lainnya. Sayapun menerima usul 
tersebut dan membeli dua tiket ke Jakarta. Memang sebelum beli tiket itu 
saya sempat membandingkan harga dengan penerbangan lain bedanya hanya 
RP.10.000. (sepuluh ribu rupiah)/tiket. Sebelum pembayaran saya 
disodorin selembar kertas berisi aturan-aturan yang diketik. Lembaran 
kertas ini setara dengan tiket. Aturannya al. tdk boleh membawa tumbuhan 
dengan akarnya (tanah). Berat barang hanya 15 kg/orang, kalau tdk tepat 
waktu, tiket hangus dll.

Pada hari penerbangan di lapangan udara Airport taxnya lebih mahal dari 
Airport Tax penerbangan lain.Termasuk mengejutkan saya, penumpang tdk 
didaftar sesuai dengan tempat duduk. Masing-masing mencari tempat duduk 
sendiri. Saya dan ipar saya yang mendahulukan orang naik, akhirnya harus 
duduk terpisah. Ipar saya dapat tempat duduk paling belakang sedang saya 
dapat tempat duduk paling depan dekat pintu. Tas tangan yang sedikit 
gendut tidak bisa disimpan di Cabin, di bawah kakipun amat sempit 
ruaangannya.

Setelah semua pada duduk dan pesawat tinggal landas, crew pesawat 
mengumumkan bahwa penumpang dilarang amemakan makanan bawaannya sendiri 
dalam pesawat, sebaliknya crew akan menjajakan barang jualannya, alias 
minuman dlm kemasan plastik dan makanan jajanan sederhana. Saya belum 
pernah bawa makanan maupun minuman dalam pesawat, karena biasanya selalu 
disuguhin sebanyak-banyaknya oleh para crew pesawat. Sore itu saya 
benar-benar haus karena udara juga sangat panas. Dalam hati saya, Mak 
ngerinya kondisi negaraku ini!

Saya belajar menerima keadaan dengan pertimbangan, mungkin dengan harga 
yg dihemat, memungkinkan orang yg kurang mampu tetap bisa saling 
berkunjung. Tapi miris juga ngelihatnya. Banyak orang yang ngak beli 
apa-apa, mungkin memang tidak lapar dan tdk haus atau harus bertahan 
sebab harga jualan itu bukan lagi harga bagi yang ngak punya duit. 
Bahkan tdk-lah berlebihan jika saya katakan crewnya juga kurang luwes.

Pada awalnya saya ngak ngeh dengan situasi. Saya melihat sebuah koran di 
depan kursi penumpang lain. Biasanya setiap kali saya terbang, penumpang 
ditawarin koran atau majalah dipintu masuk. Saya pikir koran itu adalah 
koran yang demikian, cuma karena saya belakangan masuk ngak kebagian 
kali, gitu pikiran saya. Salah seorang crew yg duduk berhadapan dengan 
saya dekat sekali dengan Koran itu. Dengan sopan saya minta tolong, 
apakah dia bisa ambilkan koran itu buat saya. Dengan mata bengong 
(melotot keheranan kali ya?) dia jawab, itu kan bukan koran saya, 
katanya. Sayapun jadi malu.

Mungkin si crew yang muda ini juga belum tahu kalau penumpang pesawat 
lain biasa disuguhi segala macam bacaan di pesawat sebagai service. 
Untunglah perjalanan itu hanya sejauh medan ke Jakarta.

rudi kuswanto wrote:

 Dear All,

 Kata bijak, belajarlah dari pengalaman. Mudah2an
 cerita teman kita ini menjadi pelajaran dan
 pertimbangan untuk melangkah lebih bijak.

 Salam untuk semua,

 rudi kuswanto
 bisnis harian
 gedung grahapena
 jl. kebayoran lama 12, jaksel
 0818176852

 Note: forwarded message attached.

 __
 Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
 http://new.mail.yahoo.com http://new.mail.yahoo.com

 
 

 Subject:
 Jangan naik Airasia lagi!
 From:
 Nila Kuntari [EMAIL PROTECTED]
 Date:
 Mon, 13 Nov 2006 17:53:49 +0700


 Dear temen-temenku,

 Saya mau sharing aja pengalaman naik Airasia beberapa waktu yang lalu 
 (harapan saya sih, bisa di masukin ke surat pembaca supaya orang gak 
 sengsara naik Airasia)

 Ceritanya begini:

 Saya dan teman saya booked pesawat Airasia tanggal 2 november ’06 
 pukul 07.15-08.50 dengan nomor penerbangan QZ7550 untuk tujuan 
 Jakarta-Batam setelah itu saya menyebrang ke Singapore naik ferry dan 
 connecting flight ke Bangkok dengan penerbangan Tiger Airways (dengan 
 tiket yang sudah saya booked dari jauh2 hari). Saya tiba di bandara 
 Soekarno Hatta pukul 06.00 pagi tapi karena (katanya…) ada masalah 
 teknis pada mesin dan sebagainya maka penerbangan di delayed selama 2 
 jam… kita di janjikan akan berangkat pada pukul 09.00 dari Jakarta. 
 Tapi anehnya saat hampir jam 09.00 semua penumpang tujuan 
 Jakarta-Batam di persilahkan untuk makan pagi di café Asoka! Saya 
 pikir..wah ini pasti ada yang gak beres, pasti di delayed lagi 
 pesawatnya. Ternyata betul!

 Penerbangan di delayed 2,5 jam lagi, yang artinya saya baru bisa 
 berangkat pukul 11.30 padahal saya harus tiba di Singapore paling 
 tidak pukul 13.55 waktu Singapore atau 12.55 waktu Jakarta karena 
 penerbangan saya berangkat pukul 14.55. Saya langsung bicara dengan 
 petugas Airasia yang in charge pada hari itu (Pandu) dan saya jelaskan 
 keadaan saya, setelah itu