Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
Oky Hartanto, Trimakasih atas komentarnya. Memang benar sih, saya baru pertama dan mungkin hanya satu kali saya menggunakan jasa Air Asia itu. Ada hikhmahnya buat saya. Di Eropa praktek penjualan tiket tanpa tiket tercetak juga sudah lama berlaku. Bahkan chek innya semua percomputer. Dengan code yang kita dapat kita ketik di computer, semuanya beres, namun tetap dapat tempat duduk yg sudah diatur. Saya sering menggunakan jasa Jet Air atau Air Berlin dll. anatara Muenchen-Berlin, Muenchen Frankfurt, Muenchen-London, Roma pokoknya kota-kota besar di Eropa. Habis sering jalan, jadi kalau lagi pas, carilah jasa yg paling murah. Tentang Cabin yg terlalu kecil. Saat saya terbang itu, saya sendiri ngak tahu (ngak mau tahu) saya lagi naik jenis pesawat apa yg jelas bukan Boing 737 atau Air Bus begitu. Sebagaimana saya lukiskan, pesawat memang penuh, jadi sebagai penumpang yg terakhir masuk (karena saya ngak mau rebut-rebutan kursi), tempat di cabinpun sudah penuh dan cabinnya otomatis lebih kecil dari cabin boing gitu loh mas. Saya sebenarnya ngak ngeluh, hanya sekedar sharing. Kalau masalah penerbangan, jenis Herkulespun saya sudah rasakan. Masya dari Medan ke Surabaya saja sampai satu hari lamanya. Tapi kami singgah di hampir seluruh Lapangan terbang di Nusantara demi kebutuhan para militer kita. Nah dalam Herkules lain lagi. manusia duduk diselah-selah barang-barang militer. Kursinya kayu ngak ada busanya tuh, kayak bangku sekolah gitu. Lebih asyik lagi penerbangan dari Jayapura ke Wamena, Biak-Serui atau ke Fakfak dan sebaliknya. Penumpang ada yang bawa auyam hidup, ketela dll. Namun yang paling saya nikmati adalah naik Helikopter. Rasanya pengen loncat saja dari dalam ingin menjangkau nyiur yang melambai disepanjang hutan Medan ke PT.Arun di Lokhsemawe. Ok. Salam terbang-terbangan deh Oky Hartanto wrote: Dear Roslina, Mungkin Anda termasuk pertama kali menggunakan AirAsia dan (sorry) belum tahu benar konsep low fare airlines. Semua maskapai penerbangan pasti mencari untung yg sebesar2nya, nah AirAsia untuk ngurangin biaya yang nggak perlu antara lain dengan: - tanpa tiket, karena sebenarnya yg dibutuhkan penumpang hanya kode booking. So, buat apa harus cetak tiket yang satu penumpangnya memegang tiket dengan berlembar2 kertas. Biaya cetak tiket bisa ditekan. - tanpa majalah atau koran di kursi, juga cukup mengurangi beban pesawat, otomatis mengurangi penggunaan bahanbakar. - tanpa tempat duduk, penumpang bisa memilih kursi sesuai keinginan sendiri. Masalah tas tangan Anda nggak bisa masuk kedalam kabin. Seluruh maskapai di dunia menerapkan ukuran dan berat standar untuk tas tangan yang masuk kedalam kabin, apabila Anda memang membawa tas diluar ukuran cabin itu berarti menjadi tanggung jawab Anda sendiri yang tentunya malah menyusahkan Anda karena tas tsb diletakkan di bawah kursi. Sepanjang saya menggunakan berbagai maskapai penerbangan, cabin AirAsia dan maskapai lain yg menggunakan Boeing 737 termasuk luas untuk tas kamera saya yang lumayan berukuran 75 liter, justru saya mengalami kesusahan ketika naik maskapai yang menggunakan MD-82 atau MD-83 karena cabinnya lebih kecil lagi. Sekarang menanggapi keluh kesan Sdr Nita, Sepanjang tahun ini memang saya sering mendapat delay untuk setiap penerbangan saya. Kalaupun Anda tidak mendapatkan tiket pengganti yang Anda harapkan mungkin memang keadaan hari itu sedang kacau, bayangkan bila Anda dalam posisi petugas ground maskapai tersebut dan mendapat tekanan dari seluruh penumpang, Anda pasti bingung kan? Saya pernah juga pakai Garuda dari Bangkok ke Jakarta. Penumpang masuk pesawat on time dan hendak take off on schedule pula. Ketika hendak masuk ke taxi way tiba-tiba ada mobil petugas bandara mendekat akhirnya seluruh penumpang kembali ke terminal karena terdapat kerusakan mesin pesawat. Penumpang harus menunggu hingga 4 jam, padahal Bangkok-Jkt hanya 2 kali penerbangan, siang dan sore, saya naik yang sore. Akhirnya seluruh penumpang menunjuk salah satu perwakilan untuk meminta kompensasi dari Garuda, yaitu penginapan, uang saku, dan tiket baru, serta pengurusan bagasi, airport tax seluruh penumpang, dan ternyata dikabulkan. Ada beberapa penumpang dialihkan ke flight lain ke Singapura menggunakan pesawat lain. Karena lagi peak season saya nggak termasuk yang pulang cepat, maka saya hrs menginap dan esok paginya pulang ke Jakarta dengan Thai Air. Kunci-nya sabar, dan laporkan keluhan langsung ke duty manager jangan petugas lapangan, karena mereka hanya menjalankan tugas saja dari atasan. Semoga membantu -oky */Roslina Podico [EMAIL PROTECTED]/* wrote: Dalam kunjungan terakhir saya ke Indonesia bulan Agustus yl.Saya sempat menggunakan jasa Air Asia atas saran seorang teman di Medan. Alasannya, Airasia jauh lebih murah dari penerbangan lainnya. Sayapun menerima usul tersebut dan membeli dua tiket ke Jakarta. Memang sebelum
Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
Kalo nyang saya dapetin dari setiap maskapai seh begini : 1. factor SAFETY masih belon no.1...mungkin entah prioritas ke berapa gitu, padahal untuk core-business seperti ini (Air Transport), rawan kecelakaan, memang sih itu urusan yang KUASA, tapi siapa yang mau mati cepat sia-sia? dan setahu saya, prosedur SAFETY cukup komplit untuk diaplikasi-ken. 2. factor PELAYANAN juga belon utama.mungkin kalkulasi biayanya gedhe be'eng, jadi biar bisa bersaing murah, potong sana-sini ajah.. 3. ngurus perusahaan Transport Udara emang gak mudah, jadi kalo belon Profesional cukup jam terbang, mendingan banyak belajar tapi jangan kelamaan... 4. jadi PENUMPANG juga jangan apriori amat, khan bukan Airasia doang yg begitu, garuda ama laennya juga sering gitu koq, yang penting ngga diulang lagi..hehehe! salam, adrie delyardy [EMAIL PROTECTED] Sent by: mediacare@yahoogroups.com 11/15/2006 04:49 PM Please respond to mediacare@yahoogroups.com To mediacare@yahoogroups.com cc Subject Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi! money talk and tagline also air asia kan sengaja hadir dengan harga terjangkau dengan tagline kini semua bisa terbang (atau seperti itu lah) nah sekarang yang jadi masalah adalah pilihan apakah kita mau terbang murah tapi kondisinya terbatas, atau nyaman dengan harga lebih mahal. begitu bukan??!! dan saya kira tidak perlu terbang dengan air asia dulu untuk tahu kondisi penerbangan yang disuguhkan, toh memang demikian adanya dan informasi itu sudah beredar di masyarakat kita, termasuk masalah air mineral dalam kemasan. jadi kalau ingin nyaman, yaa pakai maskapai lain yang memang menawarkan kenyamanan, bukan yang menawarkan harga murah yang memang untuk semua kalangan. masalah delay, itu sangat teknis bukan?! hampir setiap maskapai pernah mengalaminya dan bahkan ada yang sampai satu hari atau lebih. karena maskapai tersebuat juga berusaha untuk mempertimbangkan keselamatan penumpangnya dengan kondisi pesawat. meskipun masalah selamat atau tidak pada nantinya adalah rahasia TUHAN. jadi pilihlah maskapai yang paling tepat untuk anda sehingga anda dapat menikmati perjalanan sesuai dengan harapan anda. tanpa perlu memprovokasi untuk tidak menggunakan maskapai tertentu, karena setiap orang berhak atas pilihannya masing masing sesuai dengan kemampuan masing-masing juga salam, adrie - Original Message From: Patricia Soetjipto [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 15 November, 2006 12:47:51 PM Subject: Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi! Saya sangat tidak setuju dengan statement: 1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti selamat. Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau dipaksa berangkat. Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat satu hari dan baru diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan tidak dijelaskan kenapa? Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di Jepang) ketemu ama pramugari nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak diberitahukan katanya takut penumpang panik. Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan yang efektif ketimbang harus ngomong face to face ke penumpang lha wong penumpangnya segambreng, airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah dong. Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai atau keadaan yang force major?? Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda karena ada badai salju. Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih sering kena delay garuda ketimbang air asia. Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu. Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai seorang PR tentu anda tahu dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana doang, kalo atasannya nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa. Naik air asia nggak masalah. So far on time dan sampe sekarang saya juga masih selamat, walau naik air asia. Cheer Pat Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links
Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
Dear Roslina, Mungkin Anda termasuk pertama kali menggunakan AirAsia dan (sorry) belum tahu benar konsep low fare airlines. Semua maskapai penerbangan pasti mencari untung yg sebesar2nya, nah AirAsia untuk ngurangin biaya yang nggak perlu antara lain dengan: - tanpa tiket, karena sebenarnya yg dibutuhkan penumpang hanya kode booking. So, buat apa harus cetak tiket yang satu penumpangnya memegang tiket dengan berlembar2 kertas. Biaya cetak tiket bisa ditekan. - tanpa majalah atau koran di kursi, juga cukup mengurangi beban pesawat, otomatis mengurangi penggunaan bahanbakar. - tanpa tempat duduk, penumpang bisa memilih kursi sesuai keinginan sendiri. Masalah tas tangan Anda nggak bisa masuk kedalam kabin. Seluruh maskapai di dunia menerapkan ukuran dan berat standar untuk tas tangan yang masuk kedalam kabin, apabila Anda memang membawa tas diluar ukuran cabin itu berarti menjadi tanggung jawab Anda sendiri yang tentunya malah menyusahkan Anda karena tas tsb diletakkan di bawah kursi. Sepanjang saya menggunakan berbagai maskapai penerbangan, cabin AirAsia dan maskapai lain yg menggunakan Boeing 737 termasuk luas untuk tas kamera saya yang lumayan berukuran 75 liter, justru saya mengalami kesusahan ketika naik maskapai yang menggunakan MD-82 atau MD-83 karena cabinnya lebih kecil lagi. Sekarang menanggapi keluh kesan Sdr Nita, Sepanjang tahun ini memang saya sering mendapat delay untuk setiap penerbangan saya. Kalaupun Anda tidak mendapatkan tiket pengganti yang Anda harapkan mungkin memang keadaan hari itu sedang kacau, bayangkan bila Anda dalam posisi petugas ground maskapai tersebut dan mendapat tekanan dari seluruh penumpang, Anda pasti bingung kan? Saya pernah juga pakai Garuda dari Bangkok ke Jakarta. Penumpang masuk pesawat on time dan hendak take off on schedule pula. Ketika hendak masuk ke taxi way tiba-tiba ada mobil petugas bandara mendekat akhirnya seluruh penumpang kembali ke terminal karena terdapat kerusakan mesin pesawat. Penumpang harus menunggu hingga 4 jam, padahal Bangkok-Jkt hanya 2 kali penerbangan, siang dan sore, saya naik yang sore. Akhirnya seluruh penumpang menunjuk salah satu perwakilan untuk meminta kompensasi dari Garuda, yaitu penginapan, uang saku, dan tiket baru, serta pengurusan bagasi, airport tax seluruh penumpang, dan ternyata dikabulkan. Ada beberapa penumpang dialihkan ke flight lain ke Singapura menggunakan pesawat lain. Karena lagi peak season saya nggak termasuk yang pulang cepat, maka saya hrs menginap dan esok paginya pulang ke Jakarta dengan Thai Air. Kunci-nya sabar, dan laporkan keluhan langsung ke duty manager jangan petugas lapangan, karena mereka hanya menjalankan tugas saja dari atasan. Semoga membantu -oky Roslina Podico [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam kunjungan terakhir saya ke Indonesia bulan Agustus yl.Saya sempat menggunakan jasa Air Asia atas saran seorang teman di Medan. Alasannya, Airasia jauh lebih murah dari penerbangan lainnya. Sayapun menerima usul tersebut dan membeli dua tiket ke Jakarta. Memang sebelum beli tiket itu saya sempat membandingkan harga dengan penerbangan lain bedanya hanya RP.10.000. (sepuluh ribu rupiah)/tiket. Sebelum pembayaran saya disodorin selembar kertas berisi aturan-aturan yang diketik. Lembaran kertas ini setara dengan tiket. Aturannya al. tdk boleh membawa tumbuhan dengan akarnya (tanah). Berat barang hanya 15 kg/orang, kalau tdk tepat waktu, tiket hangus dll. Pada hari penerbangan di lapangan udara Airport taxnya lebih mahal dari Airport Tax penerbangan lain.Termasuk mengejutkan saya, penumpang tdk didaftar sesuai dengan tempat duduk. Masing-masing mencari tempat duduk sendiri. Saya dan ipar saya yang mendahulukan orang naik, akhirnya harus duduk terpisah. Ipar saya dapat tempat duduk paling belakang sedang saya dapat tempat duduk paling depan dekat pintu. Tas tangan yang sedikit gendut tidak bisa disimpan di Cabin, di bawah kakipun amat sempit ruaangannya. Setelah semua pada duduk dan pesawat tinggal landas, crew pesawat mengumumkan bahwa penumpang dilarang amemakan makanan bawaannya sendiri dalam pesawat, sebaliknya crew akan menjajakan barang jualannya, alias minuman dlm kemasan plastik dan makanan jajanan sederhana. Saya belum pernah bawa makanan maupun minuman dalam pesawat, karena biasanya selalu disuguhin sebanyak-banyaknya oleh para crew pesawat. Sore itu saya benar-benar haus karena udara juga sangat panas. Dalam hati saya, Mak ngerinya kondisi negaraku ini! Saya belajar menerima keadaan dengan pertimbangan, mungkin dengan harga yg dihemat, memungkinkan orang yg kurang mampu tetap bisa saling berkunjung. Tapi miris juga ngelihatnya. Banyak orang yang ngak beli apa-apa, mungkin memang tidak lapar dan tdk haus atau harus bertahan sebab harga jualan itu bukan lagi harga bagi yang ngak punya duit. Bahkan tdk-lah berlebihan jika saya katakan crewnya juga kurang luwes. Pada awalnya saya ngak ngeh dengan
Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
Kemarin tgl 11 dan 12 nov sy naik airasia ke batam, perginya di delay 30 menit...ah itu biasa ... pulangnya seharusnya jam 17.15 didelay jadi 22.25, sy lalu protes, akhirnya dikasih juga jamnya sama 17.30, tapi pesawat yang lain. Sy udah kesel delay melulu, terus sambil nunggu di bandara Hang Nadin, iseng2 sy tanya sama sesama penumpang lain dari mandala dan sriwijaya air, eh..ternyata mereka juga lagi delay dari jam 10 pagi sampai baru berangkat jam 17.00 Kesimpulan :Semua pesawat gak ada yang bagus, kalau kita lagi sue, yah begitu...kena delay.. Tiket murah dan tempat duduk seperti bus AKAP, gak pakai nomor... wajar lah...wong harganya murah kok.. mau yang enak pilih aja yang tiketnya mahal spt garuda kek... Nasi gorengnya kagak enak, harganya doang mahal Rp 28.000,- Ke Batam masa cuma 570.000 pp (murah kan ?) Sama ongkos taxinya aja lebih mahal taxinya kali di batam... Bandara - Megamall Rp 70.000 (dibatam) Megamall Bandara Rp 55.000 (No. Argo) Tgl 26 dan 28 sy jalan2 lagi ke Batam, habis tiketnya murah sih...masa cuma Rp 535.000 (pp), udah sama seperti naik bus ke Jawa Tengah aja tuh Tapi pasti adu nyali, soalnya pesawat yang dipakai pasti udah tua banget tuh...usia pakai sekitar 21 th! --- Patricia Soetjipto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sangat tidak setuju dengan statement: 1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti selamat. Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau dipaksa berangkat. Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat satu hari dan baru diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan tidak dijelaskan kenapa? Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di Jepang) ketemu ama pramugari nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak diberitahukan katanya takut penumpang panik. Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan yang efektif ketimbang harus ngomong face to face ke penumpang lha wong penumpangnya segambreng, airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah dong. Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai atau keadaan yang force major?? Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda karena ada badai salju. Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih sering kena delay garuda ketimbang air asia. Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu. Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai seorang PR tentu anda tahu dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana doang, kalo atasannya nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa. Naik air asia nggak masalah. So far on time dan sampe sekarang saya juga masih selamat, walau naik air asia. Cheer Pat - Original Message - From: rudi kuswanto [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 15, 2006 6:17 AM Subject: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi! Dear All, Kata bijak, belajarlah dari pengalaman. Mudah2an cerita teman kita ini menjadi pelajaran dan pertimbangan untuk melangkah lebih bijak. Salam untuk semua, rudi kuswanto bisnis harian gedung grahapena jl. kebayoran lama 12, jaksel 0818176852 Note: forwarded message attached. Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links __ Sponsored Link Talk more and pay less. Vonage can save you up to $300 a year on your phone bill. Sign up now. http://www.vonage.com/startsavingnow/
Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
money talk and tagline also air asia kan sengaja hadir dengan harga terjangkau dengan tagline kini semua bisa terbang (atau seperti itu lah) nah sekarang yang jadi masalah adalah pilihan apakah kita mau terbang murah tapi kondisinya terbatas, atau nyaman dengan harga lebih mahal. begitu bukan??!! dan saya kira tidak perlu terbang dengan air asia dulu untuk tahu kondisi penerbangan yang disuguhkan, toh memang demikian adanya dan informasi itu sudah beredar di masyarakat kita, termasuk masalah air mineral dalam kemasan. jadi kalau ingin nyaman, yaa pakai maskapai lain yang memang menawarkan kenyamanan, bukan yang menawarkan harga murah yang memang untuk semua kalangan. masalah delay, itu sangat teknis bukan?! hampir setiap maskapai pernah mengalaminya dan bahkan ada yang sampai satu hari atau lebih. karena maskapai tersebuat juga berusaha untuk mempertimbangkan keselamatan penumpangnya dengan kondisi pesawat. meskipun masalah selamat atau tidak pada nantinya adalah rahasia TUHAN. jadi pilihlah maskapai yang paling tepat untuk anda sehingga anda dapat menikmati perjalanan sesuai dengan harapan anda. tanpa perlu memprovokasi untuk tidak menggunakan maskapai tertentu, karena setiap orang berhak atas pilihannya masing masing sesuai dengan kemampuan masing-masing juga salam, adrie - Original Message From: Patricia Soetjipto [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 15 November, 2006 12:47:51 PM Subject: Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi! Saya sangat tidak setuju dengan statement: 1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti selamat. Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau dipaksa berangkat. Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat satu hari dan baru diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan tidak dijelaskan kenapa? Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di Jepang) ketemu ama pramugari nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak diberitahukan katanya takut penumpang panik. Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan yang efektif ketimbang harus ngomong face to face ke penumpang lha wong penumpangnya segambreng, airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah dong. Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai atau keadaan yang force major?? Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda karena ada badai salju. Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih sering kena delay garuda ketimbang air asia. Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu. Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai seorang PR tentu anda tahu dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana doang, kalo atasannya nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa. Naik air asia nggak masalah. So far on time dan sampe sekarang saya juga masih selamat, walau naik air asia. Cheer Pat Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
Saya sangat tidak setuju dengan statement: 1. pasti berangkat, pasti tepat waktu dan pasti selamat. Pasti berangkat emangnya kalo mesinnya rusak mau dipaksa berangkat. Saya punya pengalaman naik northwest juga terlambat satu hari dan baru diberi tahu 2 jam kemudian lewat pengeras suara dan tidak dijelaskan kenapa? Baru setelah sampe hotel (terpaksa diinapkan di Jepang) ketemu ama pramugari nanya, ternyata ada kerusakan mesin. Sengaja tidak diberitahukan katanya takut penumpang panik. Lewat pengeras suara saya rasa ini pemberitahuan yang efektif ketimbang harus ngomong face to face ke penumpang lha wong penumpangnya segambreng, airport di Amrik sana segede bagong, nyarinya susah dong. Pasti tepat waktu blom tentu juga tiba2 ada badai atau keadaan yang force major?? Pengalaman naik emirates di Jerman ditunda karena ada badai salju. Emang klu naik Garuda selalu tepat waktu? Saya lebih sering kena delay garuda ketimbang air asia. Pasti selamat??? Hanya Sang Pencipta yang tahu. Saya rasa Sdri. Nila bereaksi berlebihan, sebagai seorang PR tentu anda tahu dong yang dibawah itu khan hanya sebagai pelaksana doang, kalo atasannya nggak ngasih tau kenapa, dia mo jawab apa. Naik air asia nggak masalah. So far on time dan sampe sekarang saya juga masih selamat, walau naik air asia. Cheer Pat - Original Message - From: rudi kuswanto [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 15, 2006 6:17 AM Subject: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi! Dear All, Kata bijak, belajarlah dari pengalaman. Mudah2an cerita teman kita ini menjadi pelajaran dan pertimbangan untuk melangkah lebih bijak. Salam untuk semua, rudi kuswanto bisnis harian gedung grahapena jl. kebayoran lama 12, jaksel 0818176852 Note: forwarded message attached. Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links
Re: [mediacare] Fwd: Jangan naik Airasia lagi!
Dalam kunjungan terakhir saya ke Indonesia bulan Agustus yl.Saya sempat menggunakan jasa Air Asia atas saran seorang teman di Medan. Alasannya, Airasia jauh lebih murah dari penerbangan lainnya. Sayapun menerima usul tersebut dan membeli dua tiket ke Jakarta. Memang sebelum beli tiket itu saya sempat membandingkan harga dengan penerbangan lain bedanya hanya RP.10.000. (sepuluh ribu rupiah)/tiket. Sebelum pembayaran saya disodorin selembar kertas berisi aturan-aturan yang diketik. Lembaran kertas ini setara dengan tiket. Aturannya al. tdk boleh membawa tumbuhan dengan akarnya (tanah). Berat barang hanya 15 kg/orang, kalau tdk tepat waktu, tiket hangus dll. Pada hari penerbangan di lapangan udara Airport taxnya lebih mahal dari Airport Tax penerbangan lain.Termasuk mengejutkan saya, penumpang tdk didaftar sesuai dengan tempat duduk. Masing-masing mencari tempat duduk sendiri. Saya dan ipar saya yang mendahulukan orang naik, akhirnya harus duduk terpisah. Ipar saya dapat tempat duduk paling belakang sedang saya dapat tempat duduk paling depan dekat pintu. Tas tangan yang sedikit gendut tidak bisa disimpan di Cabin, di bawah kakipun amat sempit ruaangannya. Setelah semua pada duduk dan pesawat tinggal landas, crew pesawat mengumumkan bahwa penumpang dilarang amemakan makanan bawaannya sendiri dalam pesawat, sebaliknya crew akan menjajakan barang jualannya, alias minuman dlm kemasan plastik dan makanan jajanan sederhana. Saya belum pernah bawa makanan maupun minuman dalam pesawat, karena biasanya selalu disuguhin sebanyak-banyaknya oleh para crew pesawat. Sore itu saya benar-benar haus karena udara juga sangat panas. Dalam hati saya, Mak ngerinya kondisi negaraku ini! Saya belajar menerima keadaan dengan pertimbangan, mungkin dengan harga yg dihemat, memungkinkan orang yg kurang mampu tetap bisa saling berkunjung. Tapi miris juga ngelihatnya. Banyak orang yang ngak beli apa-apa, mungkin memang tidak lapar dan tdk haus atau harus bertahan sebab harga jualan itu bukan lagi harga bagi yang ngak punya duit. Bahkan tdk-lah berlebihan jika saya katakan crewnya juga kurang luwes. Pada awalnya saya ngak ngeh dengan situasi. Saya melihat sebuah koran di depan kursi penumpang lain. Biasanya setiap kali saya terbang, penumpang ditawarin koran atau majalah dipintu masuk. Saya pikir koran itu adalah koran yang demikian, cuma karena saya belakangan masuk ngak kebagian kali, gitu pikiran saya. Salah seorang crew yg duduk berhadapan dengan saya dekat sekali dengan Koran itu. Dengan sopan saya minta tolong, apakah dia bisa ambilkan koran itu buat saya. Dengan mata bengong (melotot keheranan kali ya?) dia jawab, itu kan bukan koran saya, katanya. Sayapun jadi malu. Mungkin si crew yang muda ini juga belum tahu kalau penumpang pesawat lain biasa disuguhi segala macam bacaan di pesawat sebagai service. Untunglah perjalanan itu hanya sejauh medan ke Jakarta. rudi kuswanto wrote: Dear All, Kata bijak, belajarlah dari pengalaman. Mudah2an cerita teman kita ini menjadi pelajaran dan pertimbangan untuk melangkah lebih bijak. Salam untuk semua, rudi kuswanto bisnis harian gedung grahapena jl. kebayoran lama 12, jaksel 0818176852 Note: forwarded message attached. __ Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com http://new.mail.yahoo.com Subject: Jangan naik Airasia lagi! From: Nila Kuntari [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 13 Nov 2006 17:53:49 +0700 Dear temen-temenku, Saya mau sharing aja pengalaman naik Airasia beberapa waktu yang lalu (harapan saya sih, bisa di masukin ke surat pembaca supaya orang gak sengsara naik Airasia) Ceritanya begini: Saya dan teman saya booked pesawat Airasia tanggal 2 november ’06 pukul 07.15-08.50 dengan nomor penerbangan QZ7550 untuk tujuan Jakarta-Batam setelah itu saya menyebrang ke Singapore naik ferry dan connecting flight ke Bangkok dengan penerbangan Tiger Airways (dengan tiket yang sudah saya booked dari jauh2 hari). Saya tiba di bandara Soekarno Hatta pukul 06.00 pagi tapi karena (katanya…) ada masalah teknis pada mesin dan sebagainya maka penerbangan di delayed selama 2 jam… kita di janjikan akan berangkat pada pukul 09.00 dari Jakarta. Tapi anehnya saat hampir jam 09.00 semua penumpang tujuan Jakarta-Batam di persilahkan untuk makan pagi di café Asoka! Saya pikir..wah ini pasti ada yang gak beres, pasti di delayed lagi pesawatnya. Ternyata betul! Penerbangan di delayed 2,5 jam lagi, yang artinya saya baru bisa berangkat pukul 11.30 padahal saya harus tiba di Singapore paling tidak pukul 13.55 waktu Singapore atau 12.55 waktu Jakarta karena penerbangan saya berangkat pukul 14.55. Saya langsung bicara dengan petugas Airasia yang in charge pada hari itu (Pandu) dan saya jelaskan keadaan saya, setelah itu