Re: [GUNADARMA] MCSE, TOEFL, pun Ujian mandiri Re: [GUNADARMA] UM for dummies

2000-02-23 Terurut Topik Gerry Santoso

Pada  08:51 AM 2/23/00 +0100, I Made Wiryana menulis:
> >   Sorry pak Made. Mau nyela dikit. Mungkin maksud yg diatas bukan IELTF
> >   kali? Tapi IELTS (International English Language Test System). Dan saya
>
>Betul.. sorry salah ketik...

  :)

> >   pikir IELTS beda banget ama Ujian Mandiri, yg bisa dapet nilai 
> "kilat" dalam
> >   waktu singkat. Dan bisa di ulang2x dalam waktu berdekatan. Nah, kalo
> >   IELTS nilai kita nggak memadai dengan yg dibutuhkan, minimal kita boleh
> >   ngulang dalam waktu 3 bulan kedepan.
>
>Kenapa IELTS harus mengulang..?? karena soalnya dalam 3 bulan itu selalu
>"sama". sehingga kita harus menunggu (cost mereka membuat soal adalah
>tinggi sekali).

  Lho? Kalo nilai IELTS nggak memenuhi syarat untuk Post Graduate atau
  Under Graduate di Aussie, di "tendang" lho dari University, pak Made... :)
  Dan soalnya beda2x, tapi "bentuk"-nya sama. Karena tiap ujian ada
  banyak versionnya, dari writing, reading, sampe interview aja yg uji beda
  beda.

>Tetapi alasan lainnya adalah dalam 3 bulan orang bisa "belajar lagi" dan
>"performance-nya berubah".  Tetapi sebetulnya bagi saya pribadi alasan
>kedua ini dibuat-buat (karena artinya hasil ujian itu juga nggak ada
>artinya, sebab 3 bulan lagi dapat berubah).

  Saya pribadi sependapat dengan pak Made, karena saya udah ujian 3x
  IELTS, dapat "merah" di writingnya mulu. Jangan2x ada kongkalingkong
  lagi?  :) Ada saya nya yg o'on? hihihi...

>Jadi lebih tepat karena alasan ke 1. (faktor membuat soal ujian).
>
>Di Universitas saya di Australia, IELTS dan TOEFL tidak berlaku
>(he..he.he) mereka punya ujian sendiri, dan kita bisa mengulang tidak
>perlu menunggu dalam 3 bulan (he..he.eh ujian ini nggak mudah, orang lulus
>IELTS juga belum jaminan).

  Masa sih pak Made? Setau saya di Curtin University, Perth, untuk masuk
  Post Graduatenya minimal IELTS 6.5 atau TOEFL 585 - 595. Kurang
  dari itu musti ikutan ujian lagi, atau ambil ENGLISH BRIDGING COURSE
  selama 6 bulan disana, yg ongkosnya 1 semester dari core programs.
  Alias muahaall banget.  :(, dan saya pernah tanya langsung via email
  ke Head of School Computing-nya, nggak ada jalan lain untuk masuk
  ke situ tanpa pake IELTS atau ikutan English Bridging Course.  :(

>Mereka bisa membuat seperti itu, karena sistem "membuat soal" mereka
>sangat baik.  Kebetulan Uni saya terkenal di bidan "pendidikan dan ujian
>bahasa".  Sejak 192x.  Jadi kalau kita perhatikan pada saat ini mereka
>sudah "mantap" karena sudah pengalaman.  Nah kalau kita lihat ke
>Gunadarma.. mungkin sekarang UM masih dianggap "amburadul" tapi kalau kita
>tidak memulainya... Kapan kita bisa mencapai "taraf mantap"...
>
>Bukannya semua itu butuh "evolusi".

  Setujuuu...
  tapi waktu angkatan saya ('94) saya agak2x gondok aja liat temen2x kelas,
  koq nyantai2xnya nggak ikutan Ujian Negara, dengan entengnya mereka
  bilang "Ah, ntar kan ada Ujian Mandiri..." .. buset dah.

> > Di manapun (menurut manualnya).
> >   Ntah mungkin jati diri kita masuk ke databasenya dia. Dan dari segi 
> harganya
> >   juga nggak ekonomis, karena utk ambil IELTS di Jakarta US$110 di IALF
> >   dan US$100 di British Council. Ambil di Perth AU$170 (kalo nggak 
> salah ya?
> >   pak made?).
>
>Wah saya di Perth, nggak pakai IELTS jadi nggak bisa komentar...8-(

  Waktu disana Pak Made pake Scholarship ya? :)



* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



Re: [GUNADARMA] MCSE, TOEFL, pun Ujian mandiri Re: [GUNADARMA] UM for dummies

2000-02-22 Terurut Topik Gerry Santoso

Pada  09:40 AM 2/22/00 +0100, I Made Wiryana menulis:
>Seperti posting saya terdahulu "Ujian Mandiri" itu tidak salah.
>Sekarang perhatikan saja Beberapa Ujian yang Terkenal bahkan tidak berbeda
>dengan ujian mandiri prinsipnya
>
>- TOEFL
>- IELTF

  Sorry pak Made. Mau nyela dikit. Mungkin maksud yg diatas bukan IELTF
  kali? Tapi IELTS (International English Language Test System). Dan saya
  pikir IELTS beda banget ama Ujian Mandiri, yg bisa dapet nilai "kilat" dalam
  waktu singkat. Dan bisa di ulang2x dalam waktu berdekatan. Nah, kalo
  IELTS nilai kita nggak memadai dengan yg dibutuhkan, minimal kita boleh
  ngulang dalam waktu 3 bulan kedepan. Di manapun (menurut manualnya).
  Ntah mungkin jati diri kita masuk ke databasenya dia. Dan dari segi harganya
  juga nggak ekonomis, karena utk ambil IELTS di Jakarta US$110 di IALF
  dan US$100 di British Council. Ambil di Perth AU$170 (kalo nggak salah ya?
  pak made?).
  Begitu juga dgn TOEFL, setau saya jedanya minimal 1 bulan, baru
  boleh ambil lagi.
  CMIIW please.. :)



* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]



[GUNADARMA] MCSE, TOEFL, pun Ujian mandiri Re: [GUNADARMA] UM for dummies

2000-02-22 Terurut Topik I Made Wiryana

On Tue, 22 Feb 2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Betul saya setuju dengan pendapat anda, dan seperti om made bilang UM ini
> bagai pisau bermata dua :) mungkin anda juga sudah baca postingnya :)
> Kalau saya lihat dari sisi terbentuknya UM (ini dilihat dari kacamata saya
> ya bukan kaca mata kuda lho hehehe)

> Semua ini akan kembali lagi Kepada MAHASISWA itu sendiri, idealnya sih
> nggak boleh ngulang dan itu yang diharapkan oleh pihak kampus dan kita
> 
> Menurut saya UG juga bisa saja menerapkan "resiko" ditanggung sendiri
> seperti Mark bilang, dan memang peluang dan waktunya memang sudah

Seperti posting saya terdahulu "Ujian Mandiri" itu tidak salah.
Sekarang perhatikan saja Beberapa Ujian yang Terkenal bahkan tidak berbeda
dengan ujian mandiri prinsipnya

- TOEFL
- IELTF
- GMAT
- GRA
- MCSE (he..he.he)
- Linux Certified 

Bahkan orang rela bayar mahal-mahal untuk mengikuti "Ujian Mandiri" dan
bahkan terkesan "bangga" kalau telah lulus.  

Nah jadi memang "Ujian Mandiri" secara konsep sebetulnya bisa diterima
oleh khalayak ramai.  Yang jadi masalah adalah "Gunadarma" telah berani
mengambil posisi sebagai "Ujung Tombak (frontier)" pola ini di level
Universitas

Saya jadi ingat ketika Gunadarma menerapkan "non skripsi" yang banyak
dicibirkan oleh PTN-PTN ketika itu.  Tapi ternyata sekarang banyak
"followernya" (misal FISIP UI  dan sebagainya).

Nah mungkin mekanisme "pembuatan soal" dan sebagainya yang perlu mengalami
evolusi sehingga (misal seperti TOEFL, tidak boleh dalam rentang waktu
sekian bulan.. mengikuti ujian).  Jadi mungkin "terbuka kemungkinan" 5-10
tahun lagi.. malah mahasiswa Universitas lain mengambil "Ujian Mandiri" di
Gunadarma.  Sama halnya... orang Indonesia capek-capek ambil ujian di
www.brainbench.com, ataupun capek-capek ikut ujian MCSE..8-)

> Lho bukannya fasilitas dikampus juga sudah ada ? sarana belajar, perpus,
> lab ??? terus apalagi ? suasana belajar ??? dan ini semua kembali lagi
> kepada Mahasiswanya :)  mereka mau tidak menciptakan suasana belajar yang

Fasilitas adalah hal yang paling "sering digunakan untuk" pembenaran
kemalasan (termasuk saya juga sering menggunakannya...8-)

Sering saya "kagum" melihat rekan-rekan yang low facility tapi high
productivity.. 

IMW


* Gunadarma Mailing List ---
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan: Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]