Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
GOT MY RIGHT HAND ON THE MOUSE - LEFT HAND ON MY D*CK. . and we talk about morality HUAHUAHUAHAUHA... c'mon guys!!! Indonesian girls sites by NonaManis: - MoreNonaManis.com est. 2005 - More Revealing Indonesian Beauties - IndoAmateurs.com est. 2004 - Indonesian Girls Next Door - ExoticAzza.com est. 2001 - Indonesia Erotica Reopening Soon: - NonaManis.com est. 1997 - Sexy Indonesian Girls Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/nonamanis2/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Weleh2 saya terpaksa turun gunung ikutan komentar : 1. Negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan negara agama dan bukan sekuler. NKRI merupakan himpunan dari berbagai suku, agama, ras, adat-istiaadat, budaya, dll. Jadi Pihak2 tertentu atas nama Negara tidak bisa mengatur moral dengan memasuki wilayah private dari berbagai suku, ras, agama, adat-istiadat , budaya tersebut. Misal, Kalau ada pasal yg melarang wanita kelihatan punggung dan pundaknya di area publik dianggap porno, sehingga direpresentasikan sebagai wanita tidak bermoral maka itu keliru besar. dan akan memasuki wilayah private pd adat-istiadat budaya kemben di jawa atau bali misalnya. Pengalaman saya sbg orang jawa sejak kecil diasuk ibunda, dan wanita2 jawa dari yg muda s/d nenek2 pada umumnya masih banyak menggunakan kemben utk sehari2. Namun krn saya sejak kecil diajari budipekerti, sopan santun, adat istiadat setempat, maka s/d sekarang saya tetap menaruh rasa hormat terhadap mereka atas bimbingannya. Jadi tidak ada korelasi antara wanita yg berkemben (kelihatan punggung-pundak) dengan moralitas. 2. Bahwa yg menjadi critical point adalah subyektivitas dalam memandang. Pd diskusi di TVRI kemarin Misal si A melihat gambar wanita berbikini biasa, tapi si B menganggap porno (softcore). Padahal katagori softcore menurut hemat saya secara universal yg sdh bugil. 3. Jadi harapan saya DPR mendrop saja pasal2 yg kontroversi dan memasuki wilayah private. Tapi bolehlah yg diaatur adalah katagori hardcore saja. Misal pria & wanita bersetubuh didepan umum (club), peredaran film bokep XXX di depan umum / bebas spt di glodok, dll. Begitu sedikit partisipasi saya & salam Rgds Bambang "G. Genkan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ahem.. apakah semua yang "beragama tertentu" setuju dengan isi RUU APP??Dari pengamatan saya yang mendukung mayoritas yang memang fanatik. Yangmoderat malah banyak yang anti karena menganggap isi RUU dengan format yangsekarang terlalu berlebihan dan konyol.Banyak yang salah kaprah mengira asal "beragama tertentu" pasti mendukung.PIS N LUVFrom: nonamanis2@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] OnBehalf Of duren busukSent: Wednesday, April 12, 2006 4:29 PMTo: nonamanis2@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2sebenrnya milis ini bukan tempat yg tepat ukt mendiskusikan mslh agama... tpapa bole buat, moderator udh meloloskannya berarti gw jg bisa ksh komendonk...PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yangterus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukurberdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosadengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moralpada tiap agama berbeda-beda.Moral Masyarakat Indonesia diukur dari salah satu agama yaitu (Islam) karenamemang sebagian besar, 89% penduduk Indonesia, beragama Islam. Jadi kalo adaberagumen demikian, maksudnya adalah ukuran moral mayoritas umat diIndonesia, yaitu umat Islam. Tentu saja ukuran moral umat beragama lainberbeda, tp gak mgkn donk disebutin semuanya... Jadi argumen diatas bukanberarti pemaksaan kehendak atas umat lain... Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya,istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlahmasyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini,"diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu sajatidak adil, dan tidak benar. Itu pemakaian bahasa mas... kalo inget pelajaran bhs di SD, Bhs Indodipengaruhi berbagai bhs & budaya spt China, Portugis, Belanda, Hindu,Budha... t'msk juga budaya Arab & Islam...Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruhanggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormatiajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalamajaran agama kami.- Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUUAPP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agamakami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinyasendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikandengan tempatnya, situasi dan kondisinya. Ya terserah yg terjemahin donk kalo umat lain mo terjemahan arti &batasan "aurat" yg berbeda silakan saja... gak ada masalah koq. Tp sy yakinskali gak ada pemuka agama manapun yg membolehkan pengikutnya utk bugildimuka umum...- Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlahsesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budayatersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiramair). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jikahal itu ditabukan/dilarang dalam agama t
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
sebenernya hal ini sih udah kaga usah di bahas lagi di milis, jelas2 milis ini untuk dewasa dan pornografi, buat yang kaga setuju silahkan ciaowduren busuk <[EMAIL PROTECTED]> wrote: sebenrnya milis ini bukan tempat yg tepat ukt mendiskusikan mslh agama... tp apa bole buat, moderator udh meloloskannya berarti gw jg bisa ksh komen donk...PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda.Moral Masyarakat Indonesia diukur dari salah satu agama yaitu (Islam) karena memang sebagian besar, 89% penduduk Indonesia, beragama Islam. Jadi kalo ada beragumen demikian, maksudnya adalah ukuran moral mayoritas umat di Indonesia, yaitu umat Islam. Tentu saja ukuran moral umat beragama lain berbeda, tp gak mgkn donk disebutin semuanya... Jadi argumen diatas bukan berarti pemaksaan kehendak atas umat lain... moral agama suatu negara tidak dapat diukur dari 1 agama yang mayoritas saja dan ukuran moral itu secara garis besar adalah sama pastinya, detailnya memang berbeda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Itu pemakaian bahasa mas... kalo inget pelajaran bhs di SD, Bhs Indo dipengaruhi berbagai bhs & budaya spt China, Portugis, Belanda, Hindu, Budha... t'msk juga budaya Arab & Islam... adanya pemakaian kata seperti itu hanya untuk negara sono, kenapa tidak di bahasa indonesiakan saja, bukannya sudah ada bahasa indonya? menteri kita juga mengajarkan kita untuk menggunakan bahasa indo dengan baik dan benar bukan tetap menggunakan adaptasi bahasa seperti itu. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. Ya terserah yg terjemahin donk kalo umat lain mo terjemahan arti & batasan "aurat" yg berbeda silakan saja... gak ada masalah koq. Tp sy yakin skali gak ada pemuka agama manapun yg membolehkan pengikutnya utk bugil dimuka umum...memang benar, tidak ada pemuka agama atau agama yang diakui di indo memperbolehkan bugil, tapi khan bukan berarti harus ditutup semua seperti ninja jadi jangan terlalu berlebihan dong... - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?!Seblm komen lebih jauh... lebih baik posting dulu draft RUU APP tersebut... biar qta semua disini jelas... mencakup apa saja RUU APP tsb... Apa bnr RUU tsb melarang umat Hindu utk melakukan upacara ciuman? apa bnr cewe India gak boleh lagi pake Sari? atau turis tdk bole berbikini di Bali? garis besar RUU ini seperti itu, dan justru itu yang menjadikan suatu masalah besar, karena RUU ini dibuat oleh orang2 yang mayoritas pengikut roma (bukan muslim aja) jadi kaga memperhitungkan agama lain seperti yang ada di Bali contohnya... terbukti khan... - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? B
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Bung moderator Sudahi saja diskusi yang ngalor ngidul begini. Malah mengganggu kenyamanan saja Sebatas yang perlu saja lah kita sampaikan informasi dan pendapat mengenai Undang-undang, rancangan undang-undang, dan agama. Toh internet bersifat global yang tidak terjangkau oleh undang-undang Indonesia, karena situs internet berbahasa Indonesia-pun bisa dimiliki oleh orang asing di negara yang pornografi dibebaskan oleh negara ybs, tetapi bisa diakses oleh orang sedunia. Jadi ngapain kita diskusikan UU di Indonesia secar panjang lebar. Aktifitas yang biasa untuk santai dan bertukar gambar teruskan saja.. TQ J. Lodhang --- Uncle Dick <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Iye bang, ane setuju. > Smuanye, skali legi SMUANYE ye, > ade macem-macem kan. > > Neh misalnye ye, > biar kate semuanye namenya TOK*T, tetep aje > ade nyang kecil, sedeng, ame gede. > Gitu juge, nyang kecil juge ade nyang kecll > beeng ampe rate kaye papan, > trus ade juga nyang kecil, ame nyang kecil tapi > mendingan dikit. > Nah..., nyang gede juge same, ade macem-macemnye. > > Kalo kate semue TOK*T same gimane ye? Sepi kali ni > milis. > Abis apelagi nyang mao di liat, same semue... > > > > > > "G. Genkan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ahem.. apakah semua yang "beragama tertentu" > setuju dengan isi RUU APP?? > > Dari pengamatan saya yang mendukung mayoritas yang > memang fanatik. Yang > moderat malah banyak yang anti karena menganggap isi > RUU dengan format yang > sekarang terlalu berlebihan dan konyol. > > Banyak yang salah kaprah mengira asal "beragama > tertentu" pasti mendukung. > > > PIS N LUV > > > > > From: nonamanis2@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On > Behalf Of duren busuk > Sent: Wednesday, April 12, 2006 4:29 PM > To: nonamanis2@yahoogroups.com; > [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP > AGAMA BERBEDA-2 > > > sebenrnya milis ini bukan tempat yg tepat ukt > mendiskusikan mslh agama... tp > apa bole buat, moderator udh meloloskannya berarti > gw jg bisa ksh komen > donk... > > PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 > > Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau > kelompok-kelompok yang > terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat > Indonesia, tetapi diukur > berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. > > Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka > "mengukur" Moral dan Berdosa > dengan parameter mereka. Karena setahu kami > Parameter untuk menilai Moral > pada tiap agama berbeda-beda. > > Moral Masyarakat Indonesia diukur dari salah satu > agama yaitu (Islam) karena > memang sebagian besar, 89% penduduk Indonesia, > beragama Islam. Jadi kalo ada > beragumen demikian, maksudnya adalah ukuran moral > mayoritas umat di > Indonesia, yaitu umat Islam. Tentu saja ukuran moral > umat beragama lain > berbeda, tp gak mgkn donk disebutin semuanya... Jadi > argumen diatas bukan > berarti pemaksaan kehendak atas umat lain... > > > > > Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, > Mungkar, dll sebagainya, > istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama > kami. Jadi janganlah > masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam > agama dan budaya ini, > "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama > tertentu. Hal itu tentu saja > tidak adil, dan tidak benar. > > Itu pemakaian bahasa mas... kalo inget pelajaran bhs > di SD, Bhs Indo > dipengaruhi berbagai bhs & budaya spt China, > Portugis, Belanda, Hindu, > Budha... t'msk juga budaya Arab & Islam... > > > Contoh konkritnya : > > - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat > diterjemahkan sebagai seluruh > anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami > sangat menghormati > ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / > tidak diberlakukan dalam > ajaran agama kami. > > > - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara > begerak yang diatur dalam RUU > APP yang kontroversial ini, juga Tidak > dilarang-larang/diatur dalam agama > kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya > bisa mengatur dirinya > sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam > dirinya dan disesuaikan > dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. > > > Ya terserah yg terjemahin donk kalo umat lain mo > terjemahan arti & > batasan "aurat" yg berbeda silakan saja... gak ada > masalah koq. Tp sy yakin > skali gak ada pemuka agama manapun yg membolehkan > pengikutnya utk bugil > dimuka umum... > > >
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
G: Betul.. tidak semua yang bukan "beragama tertentu" menentang RUU APP. Tapi sampai sekarang saya memang belum pernah mendengar ada yang mengklaim semua yang bukan "beragama tertentu" ini menentang RUU APP. Can't say the same for the other side. -- Ahem.. apakah semua yang "beragama tertentu" setuju dengan isi RUU APP?? Dari pengamatan saya yang mendukung mayoritas yang memang fanatik. Yang moderat malah banyak yang anti karena menganggap isi RUU dengan format yang sekarang terlalu berlebihan dan konyol. Banyak yang salah kaprah mengira asal "beragama tertentu" pasti mendukung. PIS N LUV Memang tidak semua yang menganut "agama tertentu" setuju dengan RUU APP dan demikian pula sebaliknya, belum tentu umat beragama lain tidak setuju dgn RUU tsb... Konteks yg gw maksud di email seblmnya beda... Disitu yg dipersoalkan knp koq pake standar agama tertentu dlm berargumen... tp apa semua org yg beragama itu mau taat terhadap ajaran agamanya sendiri? Ya tentu aja jawab nya tidak... Kalo udah bicara agama, apa yg kita lakukan disini pasti salah, apapun agamanya. Gw prihatin dgn diseretnya agama dlm milis ini... apalagi pake mendiskriditkan agama tertentu... Belum lg fitnah yg tidak mendasar sama skali... Misalkan ada yg bilang pemerkosaan paling tinggi ada di negara2 TimTeng... ambil kesimpulan berdsrkan kejadian perkosaan yg menimpa TKI kita, pdhal itu gak cuma terjadi di TimTeng, di S'pore, Taiwan n Hong Kong juga banyak. Berdsrkan statistik negara dgn tingkat pemerkosaan tertinggi adalah Afsel, AS, Brasil yg lainnya gw lupa tp kebanyakan negara2 di Afrika & Amerika Latin. Gw lupa link-nya, kalo mo ngubek2 silakan cari di http://www.uncjin.org/Statistics/WCTS/wcts.html atau http://www.unodc.org/unodc/index.html Mudah2an gak ada lg fitnah n caci maki disini... Salam damai Indonesian girls sites by NonaManis: - MoreNonaManis.com est. 2005 - More Revealing Indonesian Beauties - IndoAmateurs.com est. 2004 - Indonesian Girls Next Door - ExoticAzza.com est. 2001 - Indonesia Erotica Reopening Soon: - NonaManis.com est. 1997 - Sexy Indonesian Girls Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/nonamanis2/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Kok pada susah sih? sekarang gini ajaIndonesia udah punya dasar negara dan pedomannya yaitu Pancasila dan UUD 1945, dan Indonesia adalah negara yang berdaulat penuh.Karena Indonesia udah punya UUD yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakatnya berarti siapa saja yang merasa berwrganegara Indonesia dari agama manapun harus mengikuti Undang-Undang yang telah ditetapkan oleh negara. Barangsiapa yang mencoba mengganti atau tidak patuh sama Undang-Undang harus dihukum.Memang Indonesia mayoritas beragama Islam tapi bukan berarti umat Islam bisa menerapkan hukum Islam di Indonesia karena Indonesia udah punya UUD1945 dan Pancasila, ini juga berlaku untuk agama lain diluar Islam. Lagian dalam Islam kita diajarkan untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat selama itu tidak mengganggu kebebasan kita untuk menjalankan ibadah kita. Sekarang gw mo tanya, apa pernah di Indonesia ini kita dilarang untuk menjalankan sholat..? apa pernah di Indonesia ini kita dilarang untuk puasa...? nggak kan.Jadi intinya sih,mohon pisahkan kehidupan beragama kita dengan Tuhan sesuai ajarannya masing-masing dengan kehidupan kita dalam bernegara dan bersosialisasi,selama kita memahami dan tidak melanggar aturan agama kita dan memahami serta tidak melanggar aturan yang berlaku di negara kita gw yakin kita bakal aman-aman aja justru kita makin menghormati orang lain. Peace --- @þ <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > pada brisik amat sih... > dah deh ngak usah ribut lage... > mendingan kiriman pics aja... > kalo mau dukung mendukung dan tolak menolak... > pada ke dpr aja dah... > pusyeng2 amet seh... > - Original Message - > From: bubats > To: nonamanis2@yahoogroups.com > Sent: Wednesday, April 12, 2006 7:53 AM > Subject: RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" > TIAP AGAMA BERBEDA-2 > > > Indonesia bukan dan tidak akan pernah menjadi > negara Islam. Apa jaminannya > kalau berubah jadi negara islam terus Indonesia jadi > maju, wong > negara-negara maju itu adalah sebagian besar > sekuler? Apakah kalau agamanya > Islam = orang baik? > > Agama TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan ahlak/perilaku. > Mau bukti? Cari di > google :D > > Lagipula agama dan seks adalah hak asasi, bukan > urusan negara. Mau jadi > guru ngaji kek kalo emang otaknya bejat, ya diembat > juga tuh santrinya (ini > beneran terjadi... beberapa kali). Mau jadi pastur > kek, kalo otaknya kotor, > ya diembat juga susternya. Mau jadi raja dangdut > kek, kalo birahi tinggi, ya > diembat juga tuh blasteran. Mau nyalahin siapa? > Playboy? Apa mereka baca > playboy? Kok naif sekali ya. > > Mau tanya, apakah di milis sini ada yang pernah > MEMPERKOSA atau melakukan > kekerasan seks secara paksa kepada wanita? > > > Regards, > Bubats > > > > > -- > From: nonamanis2@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On > Behalf Of Deddy D. S. > Sent: Tuesday, April 11, 2006 3:24 PM > To: nonamanis2@yahoogroups.com > Subject: RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" > TIAP AGAMA BERBEDA-2 > > > > Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas > beragama Islam, kalau yang > dikatakan oleh siapa namanya ? si Tirtayasa kalau > gak salah, itu benar > apabila dia tinggal dan hidup di negara yang > mayoritas non Muslim. Kalau gak > mau diatur dengan undang-2 yang sedikit-2 berbau > ajaran islam ya monggo > hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean di sini > itu termasuk yang mana > ? Sampean sendiri yang menentukan, mau bebas tanpa > ada peraturan ini itu ya > silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur segala > tetek bengek, kalau > masih mau tinggal di Indonesia ya silahkan sampean > terima dan telan itu > semua peraturan dari pemerintah Indonesia. > Sebetulnya gak usah nyinggung-2 > segala macam ajaran agama, kita sudah tahu sama tahu > bahwa di Indonesia itu > mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja > pertauran yang ada. Dari > dulu sampe sekarang aja mana ada Presiden & wakilnya > beragama non Muslim ? > Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang > Indonesia. Jadi saran saya TIDAK > USAH LAGI BAWA-2 AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau > Pemerintah mengeluarkan > peraturan yang sekiranya untuk beberapa kalangan > memberatkan, mengganggu > kesenangan, ya itu wajarlah..ini Indonesia > BUNGbukan Australia > juga bukan Israel.. ok!? > > > Hillman Sasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > naaah..kl gini kan enak..milis rasanya jd adem > ayem.. > sambil nikmatin foto..sambil minum kopi...tidur > enak.. > bangun trus kerja jd semangat...setujulah... > >
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Iye bang, ane setuju. Smuanye, skali legi SMUANYE ye, ade macem-macem kan. Neh misalnye ye, biar kate semuanye namenya TOK*T, tetep aje ade nyang kecil, sedeng, ame gede. Gitu juge, nyang kecil juge ade nyang kecll beeng ampe rate kaye papan, trus ade juga nyang kecil, ame nyang kecil tapi mendingan dikit. Nah..., nyang gede juge same, ade macem-macemnye. Kalo kate semue TOK*T same gimane ye? Sepi kali ni milis. Abis apelagi nyang mao di liat, same semue... "G. Genkan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ahem.. apakah semua yang "beragama tertentu" setuju dengan isi RUU APP??Dari pengamatan saya yang mendukung mayoritas yang memang fanatik. Yangmoderat malah banyak yang anti karena menganggap isi RUU dengan format yangsekarang terlalu berlebihan dan konyol.Banyak yang salah kaprah mengira asal "beragama tertentu" pasti mendukung.PIS N LUVFrom: nonamanis2@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] OnBehalf Of duren busukSent: Wednesday, April 12, 2006 4:29 PMTo: nonamanis2@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2sebenrnya milis ini bukan tempat yg tepat ukt mendiskusikan mslh agama... tpapa bole buat, moderator udh meloloskannya berarti gw jg bisa ksh komendonk...PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yangterus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukurberdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosadengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moralpada tiap agama berbeda-beda.Moral Masyarakat Indonesia diukur dari salah satu agama yaitu (Islam) karenamemang sebagian besar, 89% penduduk Indonesia, beragama Islam. Jadi kalo adaberagumen demikian, maksudnya adalah ukuran moral mayoritas umat diIndonesia, yaitu umat Islam. Tentu saja ukuran moral umat beragama lainberbeda, tp gak mgkn donk disebutin semuanya... Jadi argumen diatas bukanberarti pemaksaan kehendak atas umat lain... Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya,istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlahmasyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini,"diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu sajatidak adil, dan tidak benar. Itu pemakaian bahasa mas... kalo inget pelajaran bhs di SD, Bhs Indodipengaruhi berbagai bhs & budaya spt China, Portugis, Belanda, Hindu,Budha... t'msk juga budaya Arab & Islam...Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruhanggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormatiajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalamajaran agama kami.- Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUUAPP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agamakami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinyasendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikandengan tempatnya, situasi dan kondisinya. Ya terserah yg terjemahin donk kalo umat lain mo terjemahan arti &batasan "aurat" yg berbeda silakan saja... gak ada masalah koq. Tp sy yakinskali gak ada pemuka agama manapun yg membolehkan pengikutnya utk bugildimuka umum...- Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlahsesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budayatersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiramair). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jikahal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalamagama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama jugaharus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunanIndia yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUUtersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisionaldiperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan Indiatersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau wargalainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatanpusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidakbermoral?!Seblm komen lebih jauh... lebih baik posting dulu draft RUU APP tersebut...biar qta semua disini jelas... mencakup apa saja RUU APP tsb... Apa bnr RUUtsb melarang umat Hindu utk melakukan upacara ciuman? apa bnr cewe India gakboleh lagi pake Sari? atau turis tdk bole berbikini di Bali?- Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentudiperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakahkemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia,dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligamijadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu ad
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Ahem.. apakah semua yang "beragama tertentu" setuju dengan isi RUU APP?? Dari pengamatan saya yang mendukung mayoritas yang memang fanatik. Yang moderat malah banyak yang anti karena menganggap isi RUU dengan format yang sekarang terlalu berlebihan dan konyol. Banyak yang salah kaprah mengira asal "beragama tertentu" pasti mendukung. PIS N LUV From: nonamanis2@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of duren busuk Sent: Wednesday, April 12, 2006 4:29 PM To: nonamanis2@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 sebenrnya milis ini bukan tempat yg tepat ukt mendiskusikan mslh agama... tp apa bole buat, moderator udh meloloskannya berarti gw jg bisa ksh komen donk... PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Moral Masyarakat Indonesia diukur dari salah satu agama yaitu (Islam) karena memang sebagian besar, 89% penduduk Indonesia, beragama Islam. Jadi kalo ada beragumen demikian, maksudnya adalah ukuran moral mayoritas umat di Indonesia, yaitu umat Islam. Tentu saja ukuran moral umat beragama lain berbeda, tp gak mgkn donk disebutin semuanya... Jadi argumen diatas bukan berarti pemaksaan kehendak atas umat lain... Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Itu pemakaian bahasa mas... kalo inget pelajaran bhs di SD, Bhs Indo dipengaruhi berbagai bhs & budaya spt China, Portugis, Belanda, Hindu, Budha... t'msk juga budaya Arab & Islam... Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. Ya terserah yg terjemahin donk kalo umat lain mo terjemahan arti & batasan "aurat" yg berbeda silakan saja... gak ada masalah koq. Tp sy yakin skali gak ada pemuka agama manapun yg membolehkan pengikutnya utk bugil dimuka umum... - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?! Seblm komen lebih jauh... lebih baik posting dulu draft RUU APP tersebut... biar qta semua disini jelas... mencakup apa saja RUU APP tsb... Apa bnr RUU tsb melarang umat Hindu utk melakukan upacara ciuman? apa bnr cewe India gak boleh lagi pake Sari? atau turis tdk bole berbikini di Bali? - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu adanya. - Dalam agama tertentu segala hal-hal yang memang berbau Pornografi sangat dilarang/ditabukan. Tetapi dalam agama-agama lain, terdapat kitab-kitab kuno yang berisi teknik percintaan yang sudah tentu berbau pornografi (Lalu apa itu dianggap tidak bermoral dan maksiat?!). Tetapi tentu saja kitab-kitab seperti ini bukan
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
pada brisik amat sih... dah deh ngak usah ribut lage... mendingan kiriman pics aja... kalo mau dukung mendukung dan tolak menolak... pada ke dpr aja dah... pusyeng2 amet seh... - Original Message - From: bubats To: nonamanis2@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 12, 2006 7:53 AM Subject: RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Indonesia bukan dan tidak akan pernah menjadi negara Islam. Apa jaminannya kalau berubah jadi negara islam terus Indonesia jadi maju, wong negara-negara maju itu adalah sebagian besar sekuler? Apakah kalau agamanya Islam = orang baik? Agama TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan ahlak/perilaku. Mau bukti? Cari di google :D Lagipula agama dan seks adalah hak asasi, bukan urusan negara. Mau jadi guru ngaji kek kalo emang otaknya bejat, ya diembat juga tuh santrinya (ini beneran terjadi... beberapa kali). Mau jadi pastur kek, kalo otaknya kotor, ya diembat juga susternya. Mau jadi raja dangdut kek, kalo birahi tinggi, ya diembat juga tuh blasteran. Mau nyalahin siapa? Playboy? Apa mereka baca playboy? Kok naif sekali ya. Mau tanya, apakah di milis sini ada yang pernah MEMPERKOSA atau melakukan kekerasan seks secara paksa kepada wanita? Regards, Bubats From: nonamanis2@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Deddy D. S.Sent: Tuesday, April 11, 2006 3:24 PMTo: nonamanis2@yahoogroups.comSubject: RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas beragama Islam, kalau yang dikatakan oleh siapa namanya ? si Tirtayasa kalau gak salah, itu benar apabila dia tinggal dan hidup di negara yang mayoritas non Muslim. Kalau gak mau diatur dengan undang-2 yang sedikit-2 berbau ajaran islam ya monggo hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean di sini itu termasuk yang mana ? Sampean sendiri yang menentukan, mau bebas tanpa ada peraturan ini itu ya silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur segala tetek bengek, kalau masih mau tinggal di Indonesia ya silahkan sampean terima dan telan itu semua peraturan dari pemerintah Indonesia. Sebetulnya gak usah nyinggung-2 segala macam ajaran agama, kita sudah tahu sama tahu bahwa di Indonesia itu mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja pertauran yang ada. Dari dulu sampe sekarang aja mana ada Presiden & wakilnya beragama non Muslim ? Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang Indonesia. Jadi saran saya TIDAK USAH LAGI BAWA-2 AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau Pemerintah mengeluarkan peraturan yang sekiranya untuk beberapa kalangan memberatkan, mengganggu kesenangan, ya itu wajarlah..ini Indonesia BUNGbukan Australia juga bukan Israel.. ok!? Hillman Sasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: naaah..kl gini kan enak..milis rasanya jd adem ayem.. sambil nikmatin foto..sambil minum kopi...tidur enak.. bangun trus kerja jd semangat...setujulah...Bobby Rumeniege <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sdr. Burhan. thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya kita ngga usah ikutan komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya tahu sekilas dan sedikit sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral agama dan etika di milis ini saya kira kurang cocok. bobbyBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
sebenrnya milis ini bukan tempat yg tepat ukt mendiskusikan mslh agama... tp apa bole buat, moderator udh meloloskannya berarti gw jg bisa ksh komen donk... PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Moral Masyarakat Indonesia diukur dari salah satu agama yaitu (Islam) karena memang sebagian besar, 89% penduduk Indonesia, beragama Islam. Jadi kalo ada beragumen demikian, maksudnya adalah ukuran moral mayoritas umat di Indonesia, yaitu umat Islam. Tentu saja ukuran moral umat beragama lain berbeda, tp gak mgkn donk disebutin semuanya... Jadi argumen diatas bukan berarti pemaksaan kehendak atas umat lain... Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Itu pemakaian bahasa mas... kalo inget pelajaran bhs di SD, Bhs Indo dipengaruhi berbagai bhs & budaya spt China, Portugis, Belanda, Hindu, Budha... t'msk juga budaya Arab & Islam... Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. Ya terserah yg terjemahin donk kalo umat lain mo terjemahan arti & batasan "aurat" yg berbeda silakan saja... gak ada masalah koq. Tp sy yakin skali gak ada pemuka agama manapun yg membolehkan pengikutnya utk bugil dimuka umum... - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?! Seblm komen lebih jauh... lebih baik posting dulu draft RUU APP tersebut... biar qta semua disini jelas... mencakup apa saja RUU APP tsb... Apa bnr RUU tsb melarang umat Hindu utk melakukan upacara ciuman? apa bnr cewe India gak boleh lagi pake Sari? atau turis tdk bole berbikini di Bali? - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu adanya. - Dalam agama tertentu segala hal-hal yang memang berbau Pornografi sangat dilarang/ditabukan. Tetapi dalam agama-agama lain, terdapat kitab-kitab kuno yang berisi teknik percintaan yang sudah tentu berbau pornografi (Lalu apa itu dianggap tidak bermoral dan maksiat?!). Tetapi tentu saja kitab-kitab seperti ini bukan diperuntukan untuk anak dibawah umur, tetapi untuk orang dewasa khususnya bagi mereka yang ingin menikah dan pasangan suami-istri. Jadi indikasi ini jelas, bahwa dalam agama-agama lain pun, Pornografi dilarang hanya untuk anak-anak saja, tetapi diperkenankan bagi orang dewasa. - Begitu pula dengan istilah "Haram". Pada agama tertentu memakan daging babi, amphibi, minuman mengandung alkohol memang diharamkan. Tetapi dalam agama lainnya hal itu tidak dilarang. Pada agama tertentu lainnya yang justru dilarang adalah memakan daging sapi. Lalu apakah aturan agama yang satu bisa berlaku bagi agama lainnya. Sebagai contoh yang jelas : Banyak makanan yang mengandung alkhohol, seperti arak masak dan
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Bung G, Jangan dong bikin orang malu, walaupun kita pendukung Anti RUU APP. Kasian kan mereka semakin lama semakin DONGOK nya tampak jelas.Coba perhatikan komentar2 dan gonggong an mereka ,kan tampak sekali otak mereka ada di tumit bukan di dengkul .Tolong lah jangan permalukan mereka . --- "Deddy D. S." <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > G: Hehe.. saya tau ini pendapat ngawur, tapi saya > loloskan saja biar yang lain yang menanggapi lebih > detailnya ;) > > Makin lama makin keliatan sempitnya ;) > > > - > > Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas > beragama Islam, kalau yang dikatakan oleh siapa > namanya ? si Tirtayasa kalau gak salah, itu benar > apabila dia tinggal dan hidup di negara yang > mayoritas non Muslim. Kalau gak mau diatur dengan > undang-2 yang sedikit-2 berbau ajaran islam ya > monggo hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean > di sini itu termasuk yang mana ? Sampean sendiri > yang menentukan, mau bebas tanpa ada peraturan ini > itu ya silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur > segala tetek bengek, kalau masih mau tinggal di > Indonesia ya silahkan sampean terima dan telan itu > semua peraturan dari pemerintah Indonesia. > Sebetulnya gak usah nyinggung-2 segala macam ajaran > agama, kita sudah tahu sama tahu bahwa di Indonesia > itu mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja > peraturan yang ada. Dari dulu sampe sekarang aja > mana ada Presiden & wakilnya beragama non Muslim ? > Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang > Indonesia. Jadi saran saya TIDAK USAH LAGI BAWA-2 > AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau Pemerintah > mengeluarkan peraturan yang sekiranya untuk beberapa > kalangan memberatkan, mengganggu kesenangan, ya itu > wajarlah..ini Indonesia BUNGbukan > Australia juga bukan Israel.. ok!? > > > > __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Indonesian girls sites by NonaManis: - MoreNonaManis.com est. 2005 - More Revealing Indonesian Beauties - IndoAmateurs.com est. 2004 - Indonesian Girls Next Door - ExoticAzza.com est. 2001 - Indonesia Erotica Reopening Soon: - NonaManis.com est. 1997 - Sexy Indonesian Girls Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/nonamanis2/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Agree 100% with Bubats. Begitulah si Deddy D. S. contoh manusia piciks dan cupets, satu kelompok dengan siradjabejatsrhomairama...kasihan...pantes orang kayak si Deddy D. S. ini gak maju maju...oportunist piciks dan munafiks... --- bubats <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Indonesia bukan dan tidak akan pernah menjadi negara > Islam. Apa jaminannya > kalau berubah jadi negara islam terus Indonesia jadi > maju, wong > negara-negara maju itu adalah sebagian besar > sekuler? Apakah kalau agamanya > Islam = orang baik? > > Agama TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan ahlak/perilaku. > Mau bukti? Cari di google > :D > > Lagipula agama dan seks adalah hak asasi, bukan > urusan negara. Mau jadi guru > ngaji kek kalo emang otaknya bejat, ya diembat juga > tuh santrinya (ini > beneran terjadi... beberapa kali). Mau jadi pastur > kek, kalo otaknya kotor, > ya diembat juga susternya. Mau jadi raja dangdut > kek, kalo birahi tinggi, ya > diembat juga tuh blasteran. Mau nyalahin siapa? > Playboy? Apa mereka baca > playboy? Kok naif sekali ya. > > Mau tanya, apakah di milis sini ada yang pernah > MEMPERKOSA atau melakukan > kekerasan seks secara paksa kepada wanita? > > > Regards, > Bubats > > _ > > From: nonamanis2@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On > Behalf Of Deddy D. S. > Sent: Tuesday, April 11, 2006 3:24 PM > To: nonamanis2@yahoogroups.com > Subject: RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP > AGAMA BERBEDA-2 > > > > Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas > beragama Islam, kalau yang > dikatakan oleh siapa namanya ? si Tirtayasa kalau > gak salah, itu benar > apabila dia tinggal dan hidup di negara yang > mayoritas non Muslim. Kalau gak > mau diatur dengan undang-2 yang sedikit-2 berbau > ajaran islam ya monggo > hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean di sini > itu termasuk yang mana > ? Sampean sendiri yang menentukan, mau bebas tanpa > ada peraturan ini itu ya > silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur segala > tetek bengek, kalau > masih mau tinggal di Indonesia ya silahkan sampean > terima dan telan itu > semua peraturan dari pemerintah Indonesia. > Sebetulnya gak usah nyinggung-2 > segala macam ajaran agama, kita sudah tahu sama tahu > bahwa di Indonesia itu > mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja > pertauran yang ada. Dari > dulu sampe sekarang aja mana ada Presiden & wakilnya > beragama non Muslim ? > Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang > Indonesia. Jadi saran saya TIDAK > USAH LAGI BAWA-2 AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau > Pemerintah mengeluarkan > peraturan yang sekiranya untuk beberapa kalangan > memberatkan, mengganggu > kesenangan, ya itu wajarlah..ini Indonesia > BUNGbukan Australia > juga bukan Israel.. ok!? > > > Hillman Sasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > naaah..kl gini kan enak..milis rasanya jd adem > ayem.. > sambil nikmatin foto..sambil minum kopi...tidur > enak.. > bangun trus kerja jd semangat...setujulah... > > Bobby Rumeniege <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Sdr. Burhan. > > thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya > kita ngga usah ikutan > komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya > tahu sekilas dan sedikit > sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral > agama dan etika di milis > ini saya kira kurang cocok. > > bobby > > Burhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: > > > Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya > dengan kerendahan hati dan > hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah > luas wawasan kita, > sehingga kita tidak berpikiran sempit. > > Mongg.. > > > R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > To: [EMAIL PROTECTED] > From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT) > Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP > AGAMA BERBEDA-2 > > PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 > > Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau > kelompok-kelompok yang > terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat > Indonesia, tetapi diukur > berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. > > Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka > "mengukur" Moral dan Berdosa > dengan parameter mereka. Karena setahu kami > Parameter untuk menilai Moral > pada tiap agama berbeda-beda. > > Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, > Mungkar, dll sebagainya, > istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama > kami. Jadi janganlah > masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam > aga
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Indonesia bukan dan tidak akan pernah menjadi negara Islam. Apa jaminannya kalau berubah jadi negara islam terus Indonesia jadi maju, wong negara-negara maju itu adalah sebagian besar sekuler? Apakah kalau agamanya Islam = orang baik? Agama TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan ahlak/perilaku. Mau bukti? Cari di google :D Lagipula agama dan seks adalah hak asasi, bukan urusan negara. Mau jadi guru ngaji kek kalo emang otaknya bejat, ya diembat juga tuh santrinya (ini beneran terjadi... beberapa kali). Mau jadi pastur kek, kalo otaknya kotor, ya diembat juga susternya. Mau jadi raja dangdut kek, kalo birahi tinggi, ya diembat juga tuh blasteran. Mau nyalahin siapa? Playboy? Apa mereka baca playboy? Kok naif sekali ya. Mau tanya, apakah di milis sini ada yang pernah MEMPERKOSA atau melakukan kekerasan seks secara paksa kepada wanita? Regards, Bubats From: nonamanis2@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Deddy D. S.Sent: Tuesday, April 11, 2006 3:24 PMTo: nonamanis2@yahoogroups.comSubject: RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas beragama Islam, kalau yang dikatakan oleh siapa namanya ? si Tirtayasa kalau gak salah, itu benar apabila dia tinggal dan hidup di negara yang mayoritas non Muslim. Kalau gak mau diatur dengan undang-2 yang sedikit-2 berbau ajaran islam ya monggo hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean di sini itu termasuk yang mana ? Sampean sendiri yang menentukan, mau bebas tanpa ada peraturan ini itu ya silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur segala tetek bengek, kalau masih mau tinggal di Indonesia ya silahkan sampean terima dan telan itu semua peraturan dari pemerintah Indonesia. Sebetulnya gak usah nyinggung-2 segala macam ajaran agama, kita sudah tahu sama tahu bahwa di Indonesia itu mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja pertauran yang ada. Dari dulu sampe sekarang aja mana ada Presiden & wakilnya beragama non Muslim ? Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang Indonesia. Jadi saran saya TIDAK USAH LAGI BAWA-2 AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau Pemerintah mengeluarkan peraturan yang sekiranya untuk beberapa kalangan memberatkan, mengganggu kesenangan, ya itu wajarlah..ini Indonesia BUNGbukan Australia juga bukan Israel.. ok!? Hillman Sasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: naaah..kl gini kan enak..milis rasanya jd adem ayem.. sambil nikmatin foto..sambil minum kopi...tidur enak.. bangun trus kerja jd semangat...setujulah...Bobby Rumeniege <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sdr. Burhan. thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya kita ngga usah ikutan komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya tahu sekilas dan sedikit sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral agama dan etika di milis ini saya kira kurang cocok. bobbyBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seh
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Nah...ini saya setuju banget, ini Indonesia BUNGbukan Australia juga bukan Israel.. ok!? tapi ada yang kurang lho...ini juga bukan Arab lho...Ok? Memang mayoritas Indonesia itu Muslim, tapi kan ngga semuanya juga setuju, tentang RUU ini, kalau ngomong itu ya mbok jangan sampai bikin malu bahkan sampai kelihatan ngga pakai pikiran gitu dong !!!. -Original Message-From: nonamanis2@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Deddy D. S.Sent: Tuesday, April 11, 2006 3:24 PMTo: nonamanis2@yahoogroups.comSubject: RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas beragama Islam, kalau yang dikatakan oleh siapa namanya ? si Tirtayasa kalau gak salah, itu benar apabila dia tinggal dan hidup di negara yang mayoritas non Muslim. Kalau gak mau diatur dengan undang-2 yang sedikit-2 berbau ajaran islam ya monggo hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean di sini itu termasuk yang mana ? Sampean sendiri yang menentukan, mau bebas tanpa ada peraturan ini itu ya silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur segala tetek bengek, kalau masih mau tinggal di Indonesia ya silahkan sampean terima dan telan itu semua peraturan dari pemerintah Indonesia. Sebetulnya gak usah nyinggung-2 segala macam ajaran agama, kita sudah tahu sama tahu bahwa di Indonesia itu mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja pertauran yang ada. Dari dulu sampe sekarang aja mana ada Presiden & wakilnya beragama non Muslim ? Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang Indonesia. Jadi saran saya TIDAK USAH LAGI BAWA-2 AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau Pemerintah mengeluarkan peraturan yang sekiranya untuk beberapa kalangan memberatkan, mengganggu kesenangan, ya itu wajarlah..ini Indonesia BUNGbukan Australia juga bukan Israel.. ok!? Hillman Sasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: naaah..kl gini kan enak..milis rasanya jd adem ayem.. sambil nikmatin foto..sambil minum kopi...tidur enak.. bangun trus kerja jd semangat...setujulah...Bobby Rumeniege <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sdr. Burhan. thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya kita ngga usah ikutan komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya tahu sekilas dan sedikit sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral agama dan etika di milis ini saya kira kurang cocok. bobbyBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Saya setuju dengan pendapat Pak Tirtayasa.Nambahai contoh saja, bagaimana dengan baju renang? Apa ini juga dilarang?Kalau dilarang, apa mau renang harus pakai baju "brukut"?Kan ya harus dilihat apa konteksnya. Ya kalau mau njagong manten, tapi pakai pakaian renang itu ya kebangeten. Sebaliknya kalau mau renang pakai baju manten, itu ya insane. Do not look at the skin, but look what is inside.PORNO is in the mind. PEACE and CheersBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?! - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu adanya. - Dalam agama tertentu segala hal-hal yang memang berbau Pornografi sangat dilarang/ditabukan. Tetapi dalam agama-agama lain, terdapat kitab-kitab kuno yang berisi teknik percintaan yang sudah tentu berbau pornografi (Lalu apa itu dianggap tidak bermoral dan maksiat?!). Tetapi tentu saja kitab-kitab seperti ini bukan diperuntukan untuk anak dibawah umur, tetapi untuk orang dewasa khususnya bagi mereka yang ingin menikah dan pasangan suami-istri. Jadi indikasi ini jelas, bahwa dalam agama-agama lain pun, Pornografi dilarang hanya untuk anak-anak saja, tetapi diperkenankan bagi orang dewasa. - Begitu pula dengan istilah "Haram". Pada agama tertentu memakan daging babi, amphibi, minuman mengandung alkohol memang diharamkan. Tetapi dalam agama lainnya hal itu tidak dilarang. Pada agama tertentu lainnya yang justru dilarang adalah memakan daging sapi. Lalu apakah aturan agama yang satu bisa berlaku bagi agama lainnya. Sebagai contoh yang jelas : Banyak makanan yang mengandung alkhohol, seperti arak masak dan rhum, begitu pula minuman yang mengandung alkohol diperkenankan dimakan/diminum dalam agama-agama lain. Dalam agama-agama lain tersebut yang dilarang adalah, jika seseorang memakan/meminumnya, lalu kemudian ia mabuk lalu mencuri, menodong, merusak, atau memukul orang lain, barulah itu yang dikategorikan sebagai dilarang dan dosa. - Dalam agama kami, Moral dinilai dari
Re: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
G: Hehe.. saya tau ini pendapat ngawur, tapi saya loloskan saja biar yang lain yang menanggapi lebih detailnya ;) Makin lama makin keliatan sempitnya ;) - Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas beragama Islam, kalau yang dikatakan oleh siapa namanya ? si Tirtayasa kalau gak salah, itu benar apabila dia tinggal dan hidup di negara yang mayoritas non Muslim. Kalau gak mau diatur dengan undang-2 yang sedikit-2 berbau ajaran islam ya monggo hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean di sini itu termasuk yang mana ? Sampean sendiri yang menentukan, mau bebas tanpa ada peraturan ini itu ya silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur segala tetek bengek, kalau masih mau tinggal di Indonesia ya silahkan sampean terima dan telan itu semua peraturan dari pemerintah Indonesia. Sebetulnya gak usah nyinggung-2 segala macam ajaran agama, kita sudah tahu sama tahu bahwa di Indonesia itu mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja peraturan yang ada. Dari dulu sampe sekarang aja mana ada Presiden & wakilnya beragama non Muslim ? Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang Indonesia. Jadi saran saya TIDAK USAH LAGI BAWA-2 AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau Pemerintah mengeluarkan peraturan yang sekiranya untuk beberapa kalangan memberatkan, mengganggu kesenangan, ya itu wajarlah..ini Indonesia BUNGbukan Australia juga bukan Israel.. ok!? Indonesian girls sites by NonaManis: - MoreNonaManis.com est. 2005 - More Revealing Indonesian Beauties - IndoAmateurs.com est. 2004 - Indonesian Girls Next Door - ExoticAzza.com est. 2001 - Indonesia Erotica Reopening Soon: - NonaManis.com est. 1997 - Sexy Indonesian Girls Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/nonamanis2/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Abang-2 sekalian, di Indonesia kan mayoritas beragama Islam, kalau yang dikatakan oleh siapa namanya ? si Tirtayasa kalau gak salah, itu benar apabila dia tinggal dan hidup di negara yang mayoritas non Muslim. Kalau gak mau diatur dengan undang-2 yang sedikit-2 berbau ajaran islam ya monggo hijrah ke negara panutan agama anda. Sampean di sini itu termasuk yang mana ? Sampean sendiri yang menentukan, mau bebas tanpa ada peraturan ini itu ya silahkan pindah ke negara yang tidak mengatur segala tetek bengek, kalau masih mau tinggal di Indonesia ya silahkan sampean terima dan telan itu semua peraturan dari pemerintah Indonesia. Sebetulnya gak usah nyinggung-2 segala macam ajaran agama, kita sudah tahu sama tahu bahwa di Indonesia itu mayoritas Muslim, jadi mau gak mau ya ikutin aja pertauran yang ada. Dari dulu sampe sekarang aja mana ada Presiden & wakilnya beragama non Muslim ? Itu aja sudah menjadi gambaran kita tentang Indonesia. Jadi saran saya TIDAK USAH LAGI BAWA-2 AJARAN AGAMA APAPUN DISINI. Kalau Pemerintah mengeluarkan peraturan yang sekiranya untuk beberapa kalangan memberatkan, mengganggu kesenangan, ya itu wajarlah..ini Indonesia BUNGbukan Australia juga bukan Israel.. ok!? Hillman Sasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:naaah..kl gini kan enak..milis rasanya jd adem ayem.. sambil nikmatin foto..sambil minum kopi...tidur enak.. bangun trus kerja jd semangat...setujulah...Bobby Rumeniege <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Sdr. Burhan. thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya kita ngga usah ikutan komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya tahu sekilas dan sedikit sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral agama dan etika di milis ini saya kira kurang cocok. bobbyBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?! - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu adanya. - Dalam agama tertentu segala hal-hal yang memang berbau Pornografi sangat dil
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
naaah..kl gini kan enak..milis rasanya jd adem ayem.. sambil nikmatin foto..sambil minum kopi...tidur enak.. bangun trus kerja jd semangat...setujulah...Bobby Rumeniege <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Sdr. Burhan. thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya kita ngga usah ikutan komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya tahu sekilas dan sedikit sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral agama dan etika di milis ini saya kira kurang cocok. bobbyBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?! - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu adanya. - Dalam agama tertentu segala hal-hal yang memang berbau Pornografi sangat dilarang/ditabukan. Tetapi dalam agama-agama lain, terdapat kitab-kitab kuno yang berisi teknik percintaan yang sudah tentu berbau pornografi (Lalu apa itu dianggap tidak bermoral dan maksiat?!). Tetapi tentu saja kitab-kitab seperti ini bukan diperuntukan untuk anak dibawah umur, tetapi untuk orang dewasa khususnya bagi mereka yang ingin menikah dan pasangan suami-istri. Jadi indikasi ini jelas, bahwa dalam agama-agama lain pun, Pornografi dilarang hanya untuk anak-anak saja, tetapi diperkenankan bagi orang dewasa. - Begitu pula dengan istilah "Haram". Pada agama tertentu memakan daging babi, amphibi, minuman mengandung alkohol memang diharamkan. Tetapi dalam agama lainnya hal itu tidak dilarang. Pada agama tertentu lainnya yang justru dilarang adalah memakan daging sapi. Lalu apakah aturan agama yang satu bisa berlaku bagi agama lainnya. Sebagai contoh yang jelas : Banyak makanan yang mengandung alkhohol, seperti arak masak dan rhum, begitu pula minuman yang mengandung alkohol diperkenankan dimakan/diminum dalam agama-agama lain. Dalam agama-agama lain tersebut yang dilarang adalah, jika seseorang memakan/meminumnya, lalu kemudian ia mabuk lalu mencuri, menodong, merusak, atau memukul orang lain, barulah itu yang dikategorikan sebagai dilarang d
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Seeettujuuu.!!! Potograpesss, potonye nyang banyak yeee.. Trus nyang ga setuju ama maksudnye ini milis, klik ajah ini url http://groups.yahoo.com/start Bikin ajah grups nyang sesuai ama maksud masing-masing yeee (untukbrostukangpotokalomodelnyeadanomorhapenyepmanedongbisyarjugagaapeapedehtengkyuperimuchbros) Bobby Rumeniege <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sdr. Burhan. thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya kita ngga usah ikutan komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya tahu sekilas dan sedikit sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral agama dan etika di milis ini saya kira kurang cocok. bobbyBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?! - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu adanya. - Dalam agama tertentu segala hal-hal yang memang berbau Pornografi sangat dilarang/ditabukan. Tetapi dalam agama-agama lain, terdapat kitab-kitab kuno yang berisi teknik percintaan yang sudah tentu berbau pornografi (Lalu apa itu dianggap tidak bermoral dan maksiat?!). Tetapi tentu saja kitab-kitab seperti ini bukan diperuntukan untuk anak dibawah umur, tetapi untuk orang dewasa khususnya bagi mereka yang ingin menikah dan pasangan suami-istri. Jadi indikasi ini jelas, bahwa dalam agama-agama lain pun, Pornografi dilarang hanya untuk anak-anak saja, tetapi diperkenankan bagi orang dewasa. - Begitu pula dengan istilah "Haram". Pada agama tertentu memakan daging babi, amphibi, minuman mengandung alkohol memang diharamkan. Tetapi dalam agama lainnya hal itu tidak dilarang. Pada agama tertentu lainnya yang justru dilarang adalah memakan daging sapi. Lalu apakah aturan agama yang satu bisa berlaku bagi agama lainnya. Sebagai contoh yang jelas : Banyak makanan yang mengandung alkhohol, seperti arak masak dan rhum, begitu pula minuman yang mengandung alkohol diperkenankan dimakan/diminum dalam agama-agama lain. Dalam agama-agama lain t
RE: [nonamanis] Fwd: PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2
Sdr. Burhan. thanks kirimannya.. cuma...hmmm ada baiknya kita ngga usah ikutan komentar deh masalah itu, apalagi yang nulis hanya tahu sekilas dan sedikit sekali dari apa yang dia tulis. bawa-bawa moral agama dan etika di milis ini saya kira kurang cocok. bobbyBurhan Syamsuddin <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:Dari milis sebelah, apabila kita mau membacanya dengan kerendahan hati dan hati yang lapang, semoga bisa berguna untuk menambah luas wawasan kita, sehingga kita tidak berpikiran sempit. Mongg.. R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]From: R Tirtayasa <[EMAIL PROTECTED]>Date: Sun, 2 Apr 2006 21:12:16 -0700 (PDT)Subject: [fhmindonesia2005] PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2PARAMETER "MORAL" TIAP AGAMA BERBEDA-2 Kami sangat heran jika ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang terus-menerus berteriak tentang Moral Masyarakat Indonesia, tetapi diukur berdasarkan hanya dari agamanya sendiri. Kami bahkan tidak mengerti bagaimana mereka "mengukur" Moral dan Berdosa dengan parameter mereka. Karena setahu kami Parameter untuk menilai Moral pada tiap agama berbeda-beda. Sebagai contoh istilah : Ahlak, Aurat, Maksiat, Mungkar, dll sebagainya, istilah tersebut tidak dikenal dalam istilah agama kami. Jadi janganlah masyarakat kita yang majemuk dan beraneka-ragam agama dan budaya ini, "diatur" dengan istilah-istilah dari satu agama tertentu. Hal itu tentu saja tidak adil, dan tidak benar. Contoh konkritnya : - Istilah menutup "Aurat", dalam hal ini Aurat diterjemahkan sebagai seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kami sangat menghormati ajaran tersebut. Tetapi ajaran tersebut tidak ada / tidak diberlakukan dalam ajaran agama kami. - Begitu pula dengan cara berpakaian dan cara begerak yang diatur dalam RUU APP yang kontroversial ini, juga Tidak dilarang-larang/diatur dalam agama kami. Dalam agama kami, sebagai manusia seharusnya bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal berpakaian sesuai etika dalam dirinya dan disesuaikan dengan tempatnya, situasi dan kondisinya. - Dalam agama-agama lain, berciuman (selain suami-istri) juga bukanlah sesuatu hal yang Tabu, bahkan dalam Agama Hindu Bali, terdapat budaya tersebut yang dilakukan oleh muda-mudi (saling berciuman lalu sambil disiram air). - Kelihatan pusar dilarang dalam RUU APP, mengapa ?!. Kami menghormati jika hal itu ditabukan/dilarang dalam agama tertentu, tetapi jika dalam agama-agama lain tidak dilarang, apakah kami-kami yang berbeda agama juga harus mengikuti aturan agama tersebut?!. Banyak warga Indonesia keturunan India yang masih gemar memakai busana sari, yang terlihat pusarnya. Jika RUU tersebut mengecualikan bahwa untuk baju tradisional diperkenankan/dikecualikan, lalu ketika warga Indonesia keturunan India tersebut memakai busana kaos biasa yang memperlihatkan pusarnya, atau warga lainnya (yang tidak dilarang dalam agamanya) memakai kaos yg kelihatan pusarnya, maka berdasarkan RUU hal itu menjadi terlarang dan tidak bermoral?! - Dalam agama tertentu Poligami dengan batas dan syarat tertentu diperbolehkan, tetapi dalam agama lainnya hal itu Dilarang/Ditabukan, apakah kemudian Poligami harus dilarang bagi seluruh masyarakat Indonesia, dikarenakan ada agama yang melarangnya ?, atau sebaliknya yaitu Poligami jadi diperbolehkan untuk semua agama? Bukankah tidak seperti itu adanya. - Dalam agama tertentu segala hal-hal yang memang berbau Pornografi sangat dilarang/ditabukan. Tetapi dalam agama-agama lain, terdapat kitab-kitab kuno yang berisi teknik percintaan yang sudah tentu berbau pornografi (Lalu apa itu dianggap tidak bermoral dan maksiat?!). Tetapi tentu saja kitab-kitab seperti ini bukan diperuntukan untuk anak dibawah umur, tetapi untuk orang dewasa khususnya bagi mereka yang ingin menikah dan pasangan suami-istri. Jadi indikasi ini jelas, bahwa dalam agama-agama lain pun, Pornografi dilarang hanya untuk anak-anak saja, tetapi diperkenankan bagi orang dewasa. - Begitu pula dengan istilah "Haram". Pada agama tertentu memakan daging babi, amphibi, minuman mengandung alkohol memang diharamkan. Tetapi dalam agama lainnya hal itu tidak dilarang. Pada agama tertentu lainnya yang justru dilarang adalah memakan daging sapi. Lalu apakah aturan agama yang satu bisa berlaku bagi agama lainnya. Sebagai contoh yang jelas : Banyak makanan yang mengandung alkhohol, seperti arak masak dan rhum, begitu pula minuman yang mengandung alkohol diperkenankan dimakan/diminum dalam agama-agama lain. Dalam agama-agama lain tersebut yang dilarang adalah, jika seseorang memakan/meminumnya, lalu kemudian ia mabuk lalu mencuri, menodong, merusak, atau memukul orang lain, barulah itu yang dikategorikan sebagai dilarang dan dosa. - Dalam agama kami, Moral dinilai dari Hati dan Perbuatan manusia, bukan dari cara berpakaian, cara bergerak, atau hal-hal lain yang memang tidak dilarang dalam agama kami. Jadi