RE: [ob] BKSL bagus ke depan
Pak Herman, Punya lapkeu Q4 2008? Bagaimana hasilnya? Thanks, Ferry W. From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of M Herman Sent: Monday, June 29, 2009 11:27 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan kadang-kadang harga saham sering bergerak lebih kencang dari fundamentalnya .. istilah orang sononya "share price sometimes moves ahead of its fundamental"... mungkin bisa di analogikan kayak antam or inco..harga nikel emang naik tapi kalau pake harga tersebut mereka untungnya sangat tipis ..makanya PERnya bisa diatas 50 an..tapi investor kadang2 gak peduli...siapa tahu BKSL bisa begitu hehehe dan valuasi properti yg sering dilihat NAV (NAV bksl 870) nya..(orang sering gak peduli neraca or rugi laba) --- On Sun, 6/28/09, Vernichtung wrote: From: Vernichtung Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Sunday, June 28, 2009, 11:04 PM Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan. _ From: M Herman Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT) To: Subject: [ob] BKSL bagus ke depan Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor- Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung Halang-Yasmin/ Semplak
Hasil RUPS HEXA Re: [ob] BKSL bagus ke depan
http://www.detikfinance.com/read/2009/06/29/122753/1155647/6/hexindo-bagi-dividen-rp-132 HEXA BAGI DIVIDEN Rp. 132 Jakarta - Pemegang saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menyetujui agenda pembagian dividen tunai tahun 2008 sebesar Rp 109 per saham, ditambah dividen interim triwulan I-2009 sebesar Rp 23 per saham. "Total dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 132 per saham, terdiri dari dividen tahun 2008 sebesar Rp 109 per saham ditambah dividen interim triwulan I-2009 sebesar Rp 23 per saham," ujar Corporate Secretary HEXA, Hery Akhyar saat dihubungi detikFinance , Senin (29/6/2009). Pada tahun 2008, HEXA membukukan laba bersih sebesar Rp 255,484 miliar. Total dividen tahun 2008 yang dibagikan sebesar Rp 91,56 miliar atau sekitar 35,8% dari laba bersih tahun lalu. "Dividen akan dibagikan pada 7 Agustus 2009," ujar Hery. Sisa perolehan laba bersih tahun 2008 akan dialokasikan untuk dana cadangan sebesar Rp 5 miliar dan laba ditahan sebesar Rp 158,924 miliar. "Total dividen interim triwulan I-2009 yang akan dibagikan sebesar Rp 19,32 miliar atau setara dengan 31% dari laba bersih triwulan I-2009," ujarnya. Pada triwulan I-2009, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 62,053 miliar. Dengan diputuskannya pembagian dividen tunai tahun 2008 dan dividen interim triwulan I-2009, total dividen yang akan dibagikan perseroan sebesar Rp 132 per saham. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Ruz7" wrote: > > Pak Herman. Hasil RUPS HEXA hari ini apa ya ? > Powered By FREN BondBerry. (Bayar Pake Daun). > Indeksbei3000® > > > -Original Message- > From: M Herman > > Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 > To: > Subject: [ob] BKSL bagus ke depan > > > Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, > entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has > 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. > > > Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia) > > Properti di Bogor terdongkrak tol > Pengembang semakin agresif tawarkan proyek > Cetak > Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan > dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga > mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu. > > Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan > barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak > lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang > memadai. > > Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang > berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi > perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi. > > Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled > Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan > melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu > rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu > Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. > > Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai > akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta > per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 > per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. > > Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, > sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan > dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok. > > Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah > payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. > > Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. > Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru > Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan > jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). > > Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan > tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif > untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan. > > Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) > Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan > bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. > > Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan > yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak > bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada > akses baru yang langsung menuju jant
Re: [ob] BKSL bagus ke depan
sptnya properti2 yg bagus skr uda harga premium smua ya ? On 6/29/09, Vernichtung wrote: > > > > Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan. > > > -- >> *From*: M Herman >> *Date*: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT) >> *To*: >> *Subject*: [ob] BKSL bagus ke depan >>Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, >> entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has >> 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis >> Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif >> tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya >> jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek >> perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota >> Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke >> sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan >> pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung >> dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, >> terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek >> hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan >> Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and >> Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai >> bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua >> daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk >> hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa >> lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses >> infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per >> m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per >> m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa >> perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga >> Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan >> Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus >> bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam >> beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di >> Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road >> yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor >> Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek >> dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa >> mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk >> menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan >> Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di >> daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. >> Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan >> yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak >> bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan >> ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring >> Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan >> sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan >> Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi >> langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas >> Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan >> mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah >> Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor >> jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol >> Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa >> Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada >> September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. >> Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah >> mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung >> Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga >> sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota >> sebenarnya masih dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang >> menggarap atau diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang >> sepanjang 3 km
Re: [ob] BKSL bagus ke depan
kadang-kadang harga saham sering bergerak lebih kencang dari fundamentalnya .. istilah orang sononya "share price sometimes moves ahead of its fundamental"... mungkin bisa di analogikan kayak antam or inco..harga nikel emang naik tapi kalau pake harga tersebut mereka untungnya sangat tipis ..makanya PERnya bisa diatas 50 an..tapi investor kadang2 gak peduli...siapa tahu BKSL bisa begitu hehehe dan valuasi properti yg sering dilihat NAV (NAV bksl 870) nya..(orang sering gak peduli neraca or rugi laba) --- On Sun, 6/28/09, Vernichtung wrote: From: Vernichtung Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Sunday, June 28, 2009, 11:04 PM Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan. From: M Herman Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT) To: Subject: [ob] BKSL bagus ke depan Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor- Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung Halang-Yasmin/ Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih dalam tahap pembaha
Re: [ob] BKSL bagus ke depan
saya gak dateng (lagi diluar kota) ...masih berlangsung kayaknya..mungkin bentar lagi didetik ada... --- On Sun, 6/28/09, Ruz7 wrote: From: Ruz7 Subject: Re: [ob] BKSL bagus ke depan To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Sunday, June 28, 2009, 10:58 PM Pak Herman. Hasil RUPS HEXA hari ini apa ya ?Powered By FREN BondBerry. (Bayar Pake Daun). Indeksbei3000® From: M Herman Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT) To: Subject: [ob] BKSL bagus ke depan Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor- Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung Halang-Yasmin/ Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang menggarap atau diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang sepanjang 3 km mulai dari Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat). Aksi pengembang Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi, pengembang sudah lebih dulu melangkah. Pengembang di Bogor yang sudah
Re: [ob] BKSL bagus ke depan
Mau tau bagus apa tidaknya kunjungi aja lokasinya dan putuskan. -- > *From*: M Herman > *Date*: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 -0700 (PDT) > *To*: > *Subject*: [ob] BKSL bagus ke depan > Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, > entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has > 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis > Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif > tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya > jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek > perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota > Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke > sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan > pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung > dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, > terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek > hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan > Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and > Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai > bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua > daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk > hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa > lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses > infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per > m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per > m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa > perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga > Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan > Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus > bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam > beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di > Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road > yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor > Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek > dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa > mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk > menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan > Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di > daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. > Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan > yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak > bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan > ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring > Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan > sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan > Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi > langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas > Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan > mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah > Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor > jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol > Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa > Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada > September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. > Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah > mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung > Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga > sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota > sebenarnya masih dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang > menggarap atau diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang > sepanjang 3 km mulai dari Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat). > Aksi pengembang Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi, > pengembang sudah lebih dulu melangkah. Pengembang di Bogor yang sudah lama > eksis, kembali menawarkan hunian dengan klaster baru. Maraknya tawaran ini, > sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri jalan tol Jagorawi kemudian ke
Re: [ob] BKSL bagus ke depan
Pak Herman. Hasil RUPS HEXA hari ini apa ya ? Powered By FREN BondBerry. (Bayar Pake Daun). Indeksbei3000® -Original Message- From: M Herman Date: Sun, 28 Jun 2009 20:55:17 To: Subject: [ob] BKSL bagus ke depan Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang menggarap atau diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang sepanjang 3 km mulai dari Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat). Aksi pengembang Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi, pengembang sudah lebih dulu melangkah. Pengembang di Bogor yang sudah lama eksis, kembali menawarkan hunian dengan klaster baru. Maraknya tawaran ini, sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri jalan tol Jagorawi kemudian keluar melalui gerbang Sentul Selatan. Berbagai spanduk dan poster ukuran besar yang menawarkan hunian dengan embel-embel akses tol baru itu bisa dengan jelas dilihat. Yang
[ob] BKSL bagus ke depan
Sentul City (BKSL) allocates Rp 300bn to build education centers, entertainment, and hospitals in its development area. Currenlty, BKSL has 2,700ha land bank, of which 800ha has been sold. Sabtu, 27/06/2009 (Bisnis Indonesia) Properti di Bogor terdongkrak tol Pengembang semakin agresif tawarkan proyek Cetak Industri properti Bogor mulai bergairah. Pemicunya jalan tol baru yang akan dioperasikan akhir tahun ini. Tak hanya proyek perumahan, pengembang juga mulai berani membangun superblok di wilayah Kota Hujan itu. Pembangunan hunian selama 10 tahun terakhir terkonsentrasi ke sisi timur dan barat Jakarta. Tangerang dan Bekasi sudah menjadi bidikan pengembang sejak lama karena jaraknya ke Ibu Kota lebih dekat dan didukung dengan akses yang memadai. Pembangunan hunian di arah selatan Jakarta, terutama Bogor selama ini kurang berkembang. Meskipun sudah banyak proyek hunian di Kota Hujan itu, tetapi perkembangannya tidak sehebat Tangerang dan Bekasi. Tengok hasil survei perusahaan konsultan properti PT Cushman and Wakefiled Indonesia. Harga lahan di Tangerang dan Bekasi sudah menyamai bahkan melampaui harga lahan perumahan di Ibu Kota. Harga lahan di kedua daerah itu rata-rata mencapai Rp4 juta-Rp10 juta per m2. Harga lahan untuk hunian di Ibu Kota rata-rata berkisar antara Rp6 juta per m2. Beberapa lokasi di Bekasi, seperti perumahan Lippo Karawaci yang mempunyai akses infrastruktur dan fasilitas baik, harga lahan bahkan mencapai Rp15 juta per m2. Adapun harga lahan di daerah Bogor masih berkisar antara Rp600.000 per m2 dan tertinggi Rp2 juta per m2. Kondisi ini menunjukkan, bahwa perkembangan industri properti di Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta kurang berkembang dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, bahkan Depok. Meskipun sudah banyak hunian mewah digarap di sana, pengembang harus bersusah payah melakukan promosi untuk mendongkrak citra. Namun, dalam beberapa tahun ke depan kondisinya dipastikan akan berbeda. Harga lahan di Bogor berpotensi terdongkrak. Pemicunya akses jalan tol baru Bogor Ring Road yang akan rampung akhir tahun ini dan rencana pembangunan jalan tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). Waktu tempuh Jakarta-Bogor akan semakin pendek dengan kehadiran kedua jalan tol itu, rata-rata 1 jam. Penghuni juga bisa mengakses beberapa alternatif untuk menuju Bogor dari Jakarta untuk menghindari kemacetan. Ketua Kompartemen Tata Ruang Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan pengembangan hunian di daerah penyangga Jakarta akan bergeser ke arah selatan dan tenggara Jakarta. Pengembangan hunian di wilayah timur dan barat akan melambat. Selain lahan yang semakin minim, akses menuju timur dan barat Jakarta juga tidak bertambah. Di Bogor, selain masih banyak lahan tidur yang menganggur akan ada akses baru yang langsung menuju jantung kota. Ruas jalan tol Bogor Ring Road, sebagian menyebut Bogor Outer Ring Road dan lebih populer dengan sebutan BORR, membentang sepanjang 11 km dari Sentul Selatan hingga kawasan Dermaga. Ruas jalan tol ini membelah pusat kota Bogor dan terkoneksi langsung dengan gerbang jalan tol Sentul Selatan pada ruas Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Keberadaan ruas jalan tol ini akan mendongkrak industri properti di Bogor utara dan tengah. Konsumen dari arah Jakarta melalui Jagorawi tidak lagi harus keluar di gerbang jalan tol Bogor jika ingin masuk jantung kota. Kini kendaraan bisa keluar melalui pintu tol Sentul Selatan kemudian masuk ke jalan tol BORR. Sang investor, PT Jasa Marga Tbk, memastikan seksi pertama ruas itu sepanjang 3,7 km rampung pada September 2009. Seksi pertama menghubungkan Sentul Selatan ke Kedung Halang. Sayang, seksi II dan seksi III belum juga digarap karena investor tengah mengkaji ulang kelayakan investasi dua seksi sisanya. Seksi II dari Kedung Halang-Yasmin/Semplak sepanjang 3,85 km dan seksi III dari Semplak- Dermaga sepanjang 3,9 km. Bogor Inner Ring Road atau jalan tol lingkar dalam kota sebenarnya masih dalam tahap pembahasan karena belum ada investor yang menggarap atau diputuskan dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini membentang sepanjang 3 km mulai dari Harjasari (Bogor Selatan)-Pasirkuda (Bogor Barat). Aksi pengembang Meski baru satu seksi jalan tol BORR yang akan beroperasi, pengembang sudah lebih dulu melangkah. Pengembang di Bogor yang sudah lama eksis, kembali menawarkan hunian dengan klaster baru. Maraknya tawaran ini, sudah bisa dilihat begitu Anda menyusuri jalan tol Jagorawi kemudian keluar melalui gerbang Sentul Selatan. Berbagai spanduk dan poster ukuran besar yang menawarkan hunian dengan embel-embel akses tol baru itu bisa dengan jelas dilihat. Yang paling diuntungkan dari keberadaan ruas baru ini adalah perumahan Sentul City. Kompleks perumahan ini akan mempunyai dua akses jalan tol sekaligus, karena gerbang jalan tol dibangun persis berdekatan dengan kompleks perumahan. PT Sentul City Tbk langsung menawarkan klaster baru Pine