Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekaliiii (renungan hidup di akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

2009-04-27 Terurut Topik ruddhass
Jika ada yang ga keberatan, bukan berarti semua ga keberatan kan..
Saya juga berpendapat, lebih baik milis ini tetap di maintain sebagai milis 
saham, tidak perlu menonjolkan kisah2 dari latar belakang agama tertentu, 
karena di sini ada banyak agama. Tujuan kita joint di milis ini adalah sharing 
saham atau investasi, dan kita selama ini cukup enjoy dengan itu... Dengan 
maintain sebagai Milis saham saja, kita sudah kebanjiran email per hari nya, 
yang bisa sampai 500 email per hari, 







--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Tongat Benerva ton...@... wrote:

 di milis umum spt angkatan, alumni kampus, atau bbrp komunitas,  sayasering
 juga baca posting berbagai kisah dari salah satu agama. bahkan bbrp kali
 lengkap dng ayat dimana tulisannya bukan aksara latin.
 tidak masalah, krn byk yg senang. saya tdk unsubscribe,  dan terkadang
 malah  mendapat value ketika baca bbrp tulisan tersebut dan merasa berterima
 kasih pd pengirimnya.
 
 pak Bang bang, life is short., enjoy and dont make it hard :)
 
 
 2009/4/27 Bangbang K W bangbang...@...
 
 
 
  Masih enggak habis pikir
  Apa bedanya tuhan yesus sama Tuhan YME?
 
  Rekan, sekali lagi saya termasuk yang nggak sreg dengan email yang
  menonjolkan salah satu agama di milis umum semacam ini.
 
  Sorry mbah sama protesnya.
 
  Salam.
 
 
  2009/4/25 Alexander Halim alex_xander7...@...
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  *Mengapa bebanku berat sekali?* aku berpikir sambil membanting pintu
  kamarku dan
  bersender.
 
  Tidak adakah istirahat dari hidup ini? 
 
  Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.
 
  Ya Tuhan,  aku menangis, Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan
  tidak pernah bangun
  kembali! Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk
  melupakan.
 
  Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang
  sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan
  perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.
 
  Anakku,  orang itu bertanya,  Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum
  Aku siap memanggilmu? 
 
   Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau
  lihat! betapa
  berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa
  mengangkatnya lagi. 
 
   Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku
  semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan
  kelegaan kepadamu.
  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. 
 
   Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku
  begitu berat?
 
   Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba
  salib yang lain?
 
   Aku bisa melakukan hal itu?
 
  Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba
  semua ini.
  Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang
  yang memikulnya.
 
   Itu punya Joan,  kataku.
 
  Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang
  nyaman dan
  memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.
 
  Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya
  kalau mobilnya
  rusak. Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja.
  Seberat apa
  beban yang Joan panggul?  pikirku.
 
  Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku
  langsung terjatuh seketika.
 
  Lepaskan beban ini!  teriakku.
 
   Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?
 
   Lihat ke dalamnya.
 
  Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran
  ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai
  berbicara, Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas.
  Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk untuk
  cucu-cucuku. ..
 
  Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu
  adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi
  epilepsi yang gagal itu.
 
  Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
  telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.
 
   Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu
  tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. 
 
   Apakah kau ingin mencoba yang lain? tanya Tuhan dengan pelan.
 
  Aku mencoba beberapa.
 
  Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki
  tanpa suami.
 
  Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan
  seksual dan menikah karena paksaan.
 
  Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di
  dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh
  sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.
 
   Beban mereka semua sangat berat, Tuhan  kataku..
 
   Kembalikan bebanku
 
  Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan
  

Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekaliiii (renungan hidup di akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

2009-04-26 Terurut Topik Bangbang K W
Masih enggak habis pikir
Apa bedanya tuhan yesus sama Tuhan YME?

Rekan, sekali lagi saya termasuk yang nggak sreg dengan email yang
menonjolkan salah satu agama di milis umum semacam ini.

Sorry mbah sama protesnya.

Salam.


2009/4/25 Alexander Halim alex_xander7...@yahoo.com














 *Mengapa bebanku berat sekali?* aku berpikir sambil membanting pintu
 kamarku dan
 bersender.

 Tidak adakah istirahat dari hidup ini? 

 Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

 Ya Tuhan,  aku menangis, Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan tidak
 pernah bangun
 kembali! Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk
 melupakan.

 Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang sangat
 bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan perhatianku
 pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

 Anakku,  orang itu bertanya,  Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum
 Aku siap memanggilmu? 

  Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau
 lihat! betapa
 berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa
 mengangkatnya lagi. 

  Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku semua
 yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan
 kepadamu.
 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. 

  Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku
 begitu berat?

  Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba
 salib yang lain?

  Aku bisa melakukan hal itu?

 Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba
 semua ini.
 Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang yang
 memikulnya.

  Itu punya Joan,  kataku.

 Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang nyaman
 dan
 memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.

 Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya
 kalau mobilnya
 rusak. Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja.
 Seberat apa
 beban yang Joan panggul?  pikirku.

 Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku
 langsung terjatuh seketika.

 Lepaskan beban ini!  teriakku.

  Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?

  Lihat ke dalamnya.

 Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran
 ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai
 berbicara, Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas.
 Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk untuk
 cucu-cucuku. ..

 Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu
 adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi
 epilepsi yang gagal itu.

 Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
 telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

  Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu
 tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. 

  Apakah kau ingin mencoba yang lain? tanya Tuhan dengan pelan.

 Aku mencoba beberapa.

 Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki
 tanpa suami.

 Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan
 seksual dan menikah karena paksaan.

 Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di
 dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh
 sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

  Beban mereka semua sangat berat, Tuhan  kataku..

  Kembalikan bebanku

 Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan
 dibandingkan yang lain.
 Mari kita lihat ke dalamnya,  Tuhan berkata.
 Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat.
  Itu bukan ide yang baik,  jawabku,
  Mengapa?
  Karena banyak sampah di dalamnya.
  Biar Aku lihat
 Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.
 Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.

  Katakan kepada-Ku mengenai hal ini.

  Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak
 semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di
 sini. Tetapi kami tidak memiliki asuransi,
 dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke
 dokter.
 Mereka bahkan belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku sedih untuk
 memberikan mereka pakaian bekas. 

 Anak-Ku, Aku selalu memberikan kebutuhanmu. ... dan semua anak-anakmu. Aku
 selalu memberikan mereka badan yang sehat. Aku mengajari mereka bahwa
 pakaian mewah tidak membuat seorang berharga di mataKu. 

 Kemudian ia mengambil sebuah gambaran seorang anak laki-laki.!

  Dan yang ini?  tanya Tuhan.

  Andrew... aku menundukkan kepala, merasa malu untuk menyebut anakku
 sebagai
 sebuah beban.

 Tetapi, Tuhan, ia sangat hiperaktif. Ia tidak 

Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekaliiii (renungan hidup di akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

2009-04-26 Terurut Topik hst auto
hehehe salah satu korban bakrie nih..
mbah di banned aja yang ngimel kayak geneh!

2009/4/27 Dukun Jsx ir.budi.wib...@gmail.com



  Agree, ini bukan milis politics atau rohani kan?, please jangan bawa bawa
 nama , peace ...


 Sent from my BlackBerry® Berry®

 --
 *From*: Bangbang K W
 *Date*: Mon, 27 Apr 2009 05:45:08 +0700
 *To*: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject*: Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekal (renungan hidup di
 akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

 Masih enggak habis pikir
 Apa bedanya tuhan yesus sama Tuhan YME?

 Rekan, sekali lagi saya termasuk yang nggak sreg dengan email yang
 menonjolkan salah satu agama di milis umum semacam ini.

 Sorry mbah sama protesnya.

 Salam.


 2009/4/25 Alexander Halim alex_xander7...@yahoo.com














 *Mengapa bebanku berat sekali?* aku berpikir sambil membanting pintu
 kamarku dan
 bersender.

 Tidak adakah istirahat dari hidup ini? 

 Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

 Ya Tuhan,  aku menangis, Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan
 tidak pernah bangun
 kembali! Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk
 melupakan.

 Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang
 sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan
 perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

 Anakku,  orang itu bertanya,  Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum
 Aku siap memanggilmu? 

  Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau
 lihat! betapa
 berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa
 mengangkatnya lagi. 

  Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku
 semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan
 kelegaan kepadamu.
 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. 

  Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku
 begitu berat?

  Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba
 salib yang lain?

  Aku bisa melakukan hal itu?

 Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba
 semua ini.
 Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang
 yang memikulnya.

  Itu punya Joan,  kataku.

 Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang
 nyaman dan
 memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.

 Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya
 kalau mobilnya
 rusak. Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja.
 Seberat apa
 beban yang Joan panggul?  pikirku.

 Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku
 langsung terjatuh seketika.

 Lepaskan beban ini!  teriakku.

  Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?

  Lihat ke dalamnya.

 Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran
 ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai
 berbicara, Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas.
 Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk untuk
 cucu-cucuku. ..

 Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu
 adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi
 epilepsi yang gagal itu.

 Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
 telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

  Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu
 tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. 

  Apakah kau ingin mencoba yang lain? tanya Tuhan dengan pelan.

 Aku mencoba beberapa.

 Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki
 tanpa suami.

 Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan
 seksual dan menikah karena paksaan.

 Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di
 dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh
 sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

  Beban mereka semua sangat berat, Tuhan  kataku..

  Kembalikan bebanku

 Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan
 dibandingkan yang lain.
 Mari kita lihat ke dalamnya,  Tuhan berkata.
 Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat.
  Itu bukan ide yang baik,  jawabku,
  Mengapa?
  Karena banyak sampah di dalamnya.
  Biar Aku lihat
 Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.
 Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.

  Katakan kepada-Ku mengenai hal ini.

  Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak
 semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di
 sini. Tetapi kami tidak memiliki asuransi,
 dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke
 dokter.
 Mereka bahkan belum

Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekaliiii (renungan hidup di akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

2009-04-26 Terurut Topik Tongat Benerva
di milis umum spt angkatan, alumni kampus, atau bbrp komunitas,  sayasering
juga baca posting berbagai kisah dari salah satu agama. bahkan bbrp kali
lengkap dng ayat dimana tulisannya bukan aksara latin.
tidak masalah, krn byk yg senang. saya tdk unsubscribe,  dan terkadang
malah  mendapat value ketika baca bbrp tulisan tersebut dan merasa berterima
kasih pd pengirimnya.

pak Bang bang, life is short., enjoy and dont make it hard :)


2009/4/27 Bangbang K W bangbang...@gmail.com



 Masih enggak habis pikir
 Apa bedanya tuhan yesus sama Tuhan YME?

 Rekan, sekali lagi saya termasuk yang nggak sreg dengan email yang
 menonjolkan salah satu agama di milis umum semacam ini.

 Sorry mbah sama protesnya.

 Salam.


 2009/4/25 Alexander Halim alex_xander7...@yahoo.com














 *Mengapa bebanku berat sekali?* aku berpikir sambil membanting pintu
 kamarku dan
 bersender.

 Tidak adakah istirahat dari hidup ini? 

 Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

 Ya Tuhan,  aku menangis, Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan
 tidak pernah bangun
 kembali! Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk
 melupakan.

 Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang
 sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan
 perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

 Anakku,  orang itu bertanya,  Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum
 Aku siap memanggilmu? 

  Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau
 lihat! betapa
 berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa
 mengangkatnya lagi. 

  Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku
 semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan
 kelegaan kepadamu.
 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. 

  Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku
 begitu berat?

  Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba
 salib yang lain?

  Aku bisa melakukan hal itu?

 Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba
 semua ini.
 Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang
 yang memikulnya.

  Itu punya Joan,  kataku.

 Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang
 nyaman dan
 memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.

 Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya
 kalau mobilnya
 rusak. Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja.
 Seberat apa
 beban yang Joan panggul?  pikirku.

 Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku
 langsung terjatuh seketika.

 Lepaskan beban ini!  teriakku.

  Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?

  Lihat ke dalamnya.

 Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran
 ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai
 berbicara, Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas.
 Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk untuk
 cucu-cucuku. ..

 Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu
 adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi
 epilepsi yang gagal itu.

 Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
 telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

  Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu
 tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. 

  Apakah kau ingin mencoba yang lain? tanya Tuhan dengan pelan.

 Aku mencoba beberapa.

 Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki
 tanpa suami.

 Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan
 seksual dan menikah karena paksaan.

 Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di
 dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh
 sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

  Beban mereka semua sangat berat, Tuhan  kataku..

  Kembalikan bebanku

 Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan
 dibandingkan yang lain.
 Mari kita lihat ke dalamnya,  Tuhan berkata.
 Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat.
  Itu bukan ide yang baik,  jawabku,
  Mengapa?
  Karena banyak sampah di dalamnya.
  Biar Aku lihat
 Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.
 Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.

  Katakan kepada-Ku mengenai hal ini.

  Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak
 semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di
 sini. Tetapi kami tidak memiliki asuransi,
 dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke
 dokter.
 Mereka bahkan belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku 

Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekaliiii (renungan hidup di akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

2009-04-26 Terurut Topik Bejo Rajasa
Di milis ini agama yang bisa dipercaya adalah bandarmologi dengan kitab
suci TA dan wahyu yang diturunkan ke pada mereka yang dalam lingkaran,
embah nabi nya, para imam dan pendetanya ya EL, JT, Oentoeng, dll..

Tuhannya? Yaa si BOZZ, lha wong BEJ bisa ditarik ulur sama Dia hehe..

In any case, please keep this mailing list religious neutral




2009/4/26 hst auto hsta...@gmail.com



 hehehe salah satu korban bakrie nih..
 mbah di banned aja yang ngimel kayak geneh!

 2009/4/27 Dukun Jsx ir.budi.wib...@gmail.com



  Agree, ini bukan milis politics atau rohani kan?, please jangan bawa bawa
 nama , peace ...


 Sent from my BlackBerry® Berry®

 --
 *From*: Bangbang K W
 *Date*: Mon, 27 Apr 2009 05:45:08 +0700
 *To*: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject*: Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekal (renungan hidup di
 akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

 Masih enggak habis pikir
 Apa bedanya tuhan yesus sama Tuhan YME?

 Rekan, sekali lagi saya termasuk yang nggak sreg dengan email yang
 menonjolkan salah satu agama di milis umum semacam ini.

 Sorry mbah sama protesnya.

 Salam.


 2009/4/25 Alexander Halim alex_xander7...@yahoo.com














 *Mengapa bebanku berat sekali?* aku berpikir sambil membanting pintu
 kamarku dan
 bersender.

 Tidak adakah istirahat dari hidup ini? 

 Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

 Ya Tuhan,  aku menangis, Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan
 tidak pernah bangun
 kembali! Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk
 melupakan.

 Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang
 sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan
 perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

 Anakku,  orang itu bertanya,  Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum
 Aku siap memanggilmu? 

  Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya.
 Kau lihat! betapa
 berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa
 mengangkatnya lagi. 

  Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku
 semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan
 kelegaan kepadamu.
 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. 

  Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku
 begitu berat?

  Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin
 mencoba salib yang lain?

  Aku bisa melakukan hal itu?

 Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa
 mencoba semua ini.
 Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang
 yang memikulnya.

  Itu punya Joan,  kataku.

 Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang
 nyaman dan
 memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.

 Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya
 kalau mobilnya
 rusak. Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja.
 Seberat apa
 beban yang Joan panggul?  pikirku.

 Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku
 langsung terjatuh seketika.

 Lepaskan beban ini!  teriakku.

  Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?

  Lihat ke dalamnya.

 Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat
 gambaran ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan
 mulai berbicara, Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah
 pantas. Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk
 untuk cucu-cucuku. ..

 Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu
 adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi
 epilepsi yang gagal itu.

 Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
 telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

  Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia
 selalu tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. 

  Apakah kau ingin mencoba yang lain? tanya Tuhan dengan pelan.

 Aku mencoba beberapa.

 Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki
 tanpa suami.

 Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan
 seksual dan menikah karena paksaan.

 Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di
 dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh
 sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

  Beban mereka semua sangat berat, Tuhan  kataku..

  Kembalikan bebanku

 Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih
 ringan dibandingkan yang lain.
 Mari kita lihat ke dalamnya,  Tuhan berkata.
 Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat.
  Itu bukan ide yang baik,  jawabku,
  Mengapa?
  Karena banyak sampah di dalamnya.
  Biar Aku lihat
 Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka

Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekaliiii (renungan hidup di akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

2009-04-26 Terurut Topik hst auto
info si bejo dibawah saya gak se7 ya.
dah lah fokus ke stocks ajah.. tuh liatin jangan sampe cuan ente ilang!


2009/4/27 Bejo Rajasa jsx.b...@gmail.com



 Di milis ini agama yang bisa dipercaya adalah bandarmologi dengan kitab
 suci TA dan wahyu yang diturunkan ke pada mereka yang dalam lingkaran,
 embah nabi nya, para imam dan pendetanya ya EL, JT, Oentoeng, dll..

 Tuhannya? Yaa si BOZZ, lha wong BEJ bisa ditarik ulur sama Dia hehe..

 In any case, please keep this mailing list religious neutral




 2009/4/26 hst auto hsta...@gmail.com



 hehehe salah satu korban bakrie nih..
 mbah di banned aja yang ngimel kayak geneh!

 2009/4/27 Dukun Jsx ir.budi.wib...@gmail.com



  Agree, ini bukan milis politics atau rohani kan?, please jangan bawa
 bawa nama , peace ...


 Sent from my BlackBerry® Berry®

 --
 *From*: Bangbang K W
 *Date*: Mon, 27 Apr 2009 05:45:08 +0700
 *To*: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject*: Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekal (renungan hidup di
 akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

 Masih enggak habis pikir
 Apa bedanya tuhan yesus sama Tuhan YME?

 Rekan, sekali lagi saya termasuk yang nggak sreg dengan email yang
 menonjolkan salah satu agama di milis umum semacam ini.

 Sorry mbah sama protesnya.

 Salam.


 2009/4/25 Alexander Halim alex_xander7...@yahoo.com














 *Mengapa bebanku berat sekali?* aku berpikir sambil membanting pintu
 kamarku dan
 bersender.

 Tidak adakah istirahat dari hidup ini? 

 Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

 Ya Tuhan,  aku menangis, Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan
 tidak pernah bangun
 kembali! Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk
 melupakan.

 Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang
 sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan
 perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

 Anakku,  orang itu bertanya,  Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum
 Aku siap memanggilmu? 

  Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya.
 Kau lihat! betapa
 berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa
 mengangkatnya lagi. 

  Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku
 semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan
 kelegaan kepadamu.
 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. 

  Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku
 begitu berat?

  Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin
 mencoba salib yang lain?

  Aku bisa melakukan hal itu?

 Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa
 mencoba semua ini.
 Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang
 yang memikulnya.

  Itu punya Joan,  kataku.

 Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang
 nyaman dan
 memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.

 Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya
 kalau mobilnya
 rusak. Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang
 saja. Seberat apa
 beban yang Joan panggul?  pikirku.

 Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku
 langsung terjatuh seketika.

 Lepaskan beban ini!  teriakku.

  Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?

  Lihat ke dalamnya.

 Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat
 gambaran ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan
 mulai berbicara, Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah
 pantas. Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang 
 terburuk
 untuk cucu-cucuku. ..

 Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain.
 Itu adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi
 epilepsi yang gagal itu.

 Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
 telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

  Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia
 selalu tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. 

  Apakah kau ingin mencoba yang lain? tanya Tuhan dengan pelan.

 Aku mencoba beberapa.

 Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki
 tanpa suami.

 Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan
 seksual dan menikah karena paksaan.

 Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di
 dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh
 sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

  Beban mereka semua sangat berat, Tuhan  kataku..

  Kembalikan bebanku

 Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih
 ringan dibandingkan yang lain.
 Mari kita lihat ke dalamnya,  Tuhan berkata.
 Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat

Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekaliiii (renungan hidup di akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

2009-04-26 Terurut Topik yurry sugiharto
wakakaka kemaren pasti abis beli BUMI di 1500 terus di guyur k
1100...he.he.he...

2009/4/27 hst auto hsta...@gmail.com



 hehehe salah satu korban bakrie nih..
 mbah di banned aja yang ngimel kayak geneh!

 2009/4/27 Dukun Jsx ir.budi.wib...@gmail.com



 Agree, ini bukan milis politics atau rohani kan?, please jangan bawa bawa
 nama , peace ...


 Sent from my BlackBerry® Berry®

 --
 *From*: Bangbang K W
 *Date*: Mon, 27 Apr 2009 05:45:08 +0700
 *To*: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject*: Re: [ob] MengAPA BEBANku Berat Sekal (renungan hidup di
 akhir pekan, setelah dipacu adrenalin oleh shm bakri's)

 Masih enggak habis pikir
 Apa bedanya tuhan yesus sama Tuhan YME?

 Rekan, sekali lagi saya termasuk yang nggak sreg dengan email yang
 menonjolkan salah satu agama di milis umum semacam ini.

 Sorry mbah sama protesnya.

 Salam.


 2009/4/25 Alexander Halim alex_xander7...@yahoo.com














 *Mengapa bebanku berat sekali?* aku berpikir sambil membanting pintu
 kamarku dan
 bersender.

 Tidak adakah istirahat dari hidup ini? 

 Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

 Ya Tuhan,  aku menangis, Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan
 tidak pernah bangun
 kembali! Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk
 melupakan.

 Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang
 sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan
 perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

 Anakku,  orang itu bertanya,  Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum
 Aku siap memanggilmu? 

  Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya.
 Kau lihat! betapa
 berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa
 mengangkatnya lagi. 

  Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku
 semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan
 kelegaan kepadamu.
 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. 

  Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku
 begitu berat?

  Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin
 mencoba salib yang lain?

  Aku bisa melakukan hal itu?

 Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa
 mencoba semua ini.
 Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang
 yang memikulnya.

  Itu punya Joan,  kataku.

 Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang
 nyaman dan
 memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.

 Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya
 kalau mobilnya
 rusak. Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja.
 Seberat apa
 beban yang Joan panggul?  pikirku.

 Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku
 langsung terjatuh seketika.

 Lepaskan beban ini!  teriakku.

  Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?

  Lihat ke dalamnya.

 Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat
 gambaran ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan
 mulai berbicara, Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah
 pantas. Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk
 untuk cucu-cucuku. ..

 Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu
 adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi
 epilepsi yang gagal itu.

 Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
 telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

  Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia
 selalu tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. 

  Apakah kau ingin mencoba yang lain? tanya Tuhan dengan pelan.

 Aku mencoba beberapa.

 Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki
 tanpa suami.

 Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan
 seksual dan menikah karena paksaan.

 Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di
 dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh
 sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

  Beban mereka semua sangat berat, Tuhan  kataku..

  Kembalikan bebanku

 Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih
 ringan dibandingkan yang lain.
 Mari kita lihat ke dalamnya,  Tuhan berkata.
 Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat.
  Itu bukan ide yang baik,  jawabku,
  Mengapa?
  Karena banyak sampah di dalamnya.
  Biar Aku lihat
 Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.
 Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.

  Katakan kepada-Ku mengenai hal ini.

  Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak
 semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di
 sini. Tetapi kami