Re: [obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)
IMHO, CPO akan mengalami titik jenuh, sebab CPO di konsumsi lebih banyak untuk keperluan mendasar. Coba bayangin kalo CPO tinggi, tentu harga2 dasar lain ikut melangit juga efek dominonya lebih besar. Ambillah minyak goreng, kalo harganya gak terjangkau masyarakat bawah... gimana mereka masak krn daya beli masyarakat bwah yg minta harga murah. Demikan pemerintah / dgn nilai kemanusiaan pasti akan menekan harga2 CPO dgn harga yg bisa diterima masyarakat luas. Bayang kan dgn batubara dan minyak bumi, kalo suatu saat minyak tanah bisa disub/ganti sumber nabati/ gas. pasti kedua harga ini akan melejit krn stock berkurang., jadi Energi&Mining suatu saat akan melejit lagi meninggalkan cpo, Katanya di Alaska tuh sumber minyak, tp krn cost pengeborannya lebih mahal(batuan jauh lebih keras) dari harga sekarang, jd buat suatu saat nanti.., kalo dah bisa untung baru di bor. US jadi rajaminyak mmhhh Teknologi akan terus meningkat, dari situ kita yg sebagai trader mengikuti perkembangannya, jadi pindah ke produk yg lagi trend., itulah pilihan smart dan bijak. Bumi yakin banget akan loncat2..., liat pendapatan bumi, paling tinggi di tambang lain 1-2 thnterakhir... bisa menutupi hutang dgn cepat..., dan dengan subtitusi batubara dibandingkan minyak jauh lebih meriah.., pasar dalam negri pabrik2 diCina or India jg selalu lapar IMHO. Ini akan jenuh dgn equivalen penggunaan minyak cuma setengah..., tp itu lama banget krn iritnya belasankali skr.BUMI trade kurang sip krn selalu penuh..., banyak pemegang mayoritas..., bisa2 saling banting, tp news selalu ditunggu. tp sekali menggeliat BUMI adalah potensi besar utk capital gain, krn subtitusinya terhadap minyak pun lebih meriah puluhan kali lipat. Lihat indofood, dia merambah kemana2 (dimalaysia ato nigeria ada pabriknya)..., selain py lsip, kalo di liat di iklan tivi banyak produk2 baru dari indofood yg terus berinovasi, yg bisa diterima masyarakat luas, produk2nya ditunggu masyarakat, jika ada suatu produk yg unggul pasti indofood buat padanannya ., gw pernah diLN, ternyata indomie tuh wkt gw kenalin ke org asing disana... paling ueeenak... dibanding mie buatan negara lain. INDF utk trading pun aman, bisa buat longterm/investor. Kalo UNVR indo dia bagi deviden 100%, padahal deviden yg dibagi penuh biasanya produksinya/inovasinya jenuh, sharusnya UNVR lebih kreatif walau deviden fifty2 utk riset shingga pasar merespon dgn positif dan meljit. walau berinovasi jg tp tidak all out padahal gebrakannya di tunggu pasar. UNVR kurang sip buat trading tp longterm aman. Kok jadi bicara non mining/cpo sih jadi BUMI dan INDF adalah pilihan trader jg investor OKe hapy safe trading... Pada tanggal 20/01/08, Hendra Susanto <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > kalo sy justru melihat CPO itu baru mulai dilirik orang sebagai sumber > energi alternatif.. jadi justru baru akan menanjak.. jenuh? mgk saja kalo > nanti ditemukan alternatif laen.. tp dlm jangka waktu dekat (5-10 tahun ke > dpn), CPO masih akan memegang peranan penting... > > 2008/1/19 Lamasi Saksi <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Jangan lupa, CPO tidak hanya untuk biofuel. Dia dimakan orang sebagai > > minyak makan (edible oil), juga sebagai bahan non-edible oil. Penduduk dunia > > ada berapa miliar orang? Berapa konsumsi per kapita edible oil rata-rata > > penduduk dunia? Pakai apa orang-orang menggoreng makanan? > > > > Mayoritas CPO diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Jadi sepanjang > > kedua negara ini bisa mengendalikan harga CPO, ya harganya cenderung stabil, > > tidak akan anjlok. Memang ada banyak substitusi CPO, seperti soybean oil, > > corn oil, sunflower oil, rapeseed oil... Tapi lihat dong demand CPO > > dibanding jenis-jenis minyak ini. Lihat perkembangannya dari tahun > > 1970-sekarang, bagaimana demand CPO mengejar soybean oil. > > > > Siapa pengimpor utama CPO? Bukan Amerika atau Eropa. Tapi China, India, > > Pakistan... Berapa jumlah penduduk negara-negara ini? Berapa persen > > pertumbuhan penduduknya per tahun? > > > > > > > > > > > > On 1/19/08, tbumi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, > > > mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]> > > > wrote: > > > > > > > > Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO > > > dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir > > > bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya, > > > sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk > > > memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju > > > permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO > > > akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang > > > sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru > > > pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya > > > berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang. > > > Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan m
Re: [obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)
kalo sy justru melihat CPO itu baru mulai dilirik orang sebagai sumber energi alternatif.. jadi justru baru akan menanjak.. jenuh? mgk saja kalo nanti ditemukan alternatif laen.. tp dlm jangka waktu dekat (5-10 tahun ke dpn), CPO masih akan memegang peranan penting... 2008/1/19 Lamasi Saksi <[EMAIL PROTECTED]>: > Jangan lupa, CPO tidak hanya untuk biofuel. Dia dimakan orang sebagai > minyak makan (edible oil), juga sebagai bahan non-edible oil. Penduduk dunia > ada berapa miliar orang? Berapa konsumsi per kapita edible oil rata-rata > penduduk dunia? Pakai apa orang-orang menggoreng makanan? > > Mayoritas CPO diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Jadi sepanjang kedua > negara ini bisa mengendalikan harga CPO, ya harganya cenderung stabil, tidak > akan anjlok. Memang ada banyak substitusi CPO, seperti soybean oil, corn > oil, sunflower oil, rapeseed oil... Tapi lihat dong demand CPO dibanding > jenis-jenis minyak ini. Lihat perkembangannya dari tahun 1970-sekarang, > bagaimana demand CPO mengejar soybean oil. > > Siapa pengimpor utama CPO? Bukan Amerika atau Eropa. Tapi China, India, > Pakistan... Berapa jumlah penduduk negara-negara ini? Berapa persen > pertumbuhan penduduknya per tahun? > > > > > > On 1/19/08, tbumi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, > > mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > > > > Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO > > dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir > > bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya, > > sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk > > memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju > > permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO > > akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang > > sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru > > pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya > > berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang. > > Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan menemukan titik > > jenuh?dibandingkan dengan MEDC dan ENRG? Mohon masukan dari para OB > > ers untuk pertanyaan saya ini.thx > > > > > > - > > > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. > > Try it now. > > > sip : tbumi > > CPO naik daun karena biofuel. Biofuel baru dikenal / dipakai > > oleh negara Industri, sedang negara berkembang / miskin masih > > belum begitu kenal biofuel. > > Sedang pertambangan sudah dikenal / dipakai mulai dari negara > > Industri sampai negara berkembang / miskin. > > Jadi pendapat kami, pertambangan lebih prospektif / baik dari CPO. > > > > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)
Jangan lupa, CPO tidak hanya untuk biofuel. Dia dimakan orang sebagai minyak makan (edible oil), juga sebagai bahan non-edible oil. Penduduk dunia ada berapa miliar orang? Berapa konsumsi per kapita edible oil rata-rata penduduk dunia? Pakai apa orang-orang menggoreng makanan? Mayoritas CPO diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Jadi sepanjang kedua negara ini bisa mengendalikan harga CPO, ya harganya cenderung stabil, tidak akan anjlok. Memang ada banyak substitusi CPO, seperti soybean oil, corn oil, sunflower oil, rapeseed oil... Tapi lihat dong demand CPO dibanding jenis-jenis minyak ini. Lihat perkembangannya dari tahun 1970-sekarang, bagaimana demand CPO mengejar soybean oil. Siapa pengimpor utama CPO? Bukan Amerika atau Eropa. Tapi China, India, Pakistan... Berapa jumlah penduduk negara-negara ini? Berapa persen pertumbuhan penduduknya per tahun? On 1/19/08, tbumi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO > dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir > bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya, > sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk > memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju > permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO > akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang > sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru > pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya > berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang. > Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan menemukan titik > jenuh?dibandingkan dengan MEDC dan ENRG? Mohon masukan dari para OB > ers untuk pertanyaan saya ini.thx > > > > - > > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. > Try it now. > > sip : tbumi > CPO naik daun karena biofuel. Biofuel baru dikenal / dipakai > oleh negara Industri, sedang negara berkembang / miskin masih > belum begitu kenal biofuel. > Sedang pertambangan sudah dikenal / dipakai mulai dari negara > Industri sampai negara berkembang / miskin. > Jadi pendapat kami, pertambangan lebih prospektif / baik dari CPO. > > >
[obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya, sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang. Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan menemukan titik jenuh?dibandingkan dengan MEDC dan ENRG? Mohon masukan dari para OB ers untuk pertanyaan saya ini.thx > > - > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. > sip : tbumi CPO naik daun karena biofuel. Biofuel baru dikenal / dipakai oleh negara Industri, sedang negara berkembang / miskin masih belum begitu kenal biofuel. Sedang pertambangan sudah dikenal / dipakai mulai dari negara Industri sampai negara berkembang / miskin. Jadi pendapat kami, pertambangan lebih prospektif / baik dari CPO.