Re: [obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)

2008-01-20 Terurut Topik Bill Jone
IMHO,

CPO akan mengalami titik jenuh, sebab CPO di konsumsi lebih banyak untuk
keperluan mendasar.
Coba bayangin kalo CPO tinggi, tentu harga2 dasar lain ikut melangit juga
efek dominonya lebih besar.
Ambillah minyak goreng, kalo harganya gak terjangkau masyarakat bawah...
gimana mereka masak krn daya beli masyarakat bwah yg minta harga murah.
Demikan pemerintah / dgn nilai kemanusiaan pasti akan menekan harga2 CPO dgn
harga yg bisa diterima masyarakat luas.
Bayang kan dgn batubara dan minyak bumi, kalo suatu saat minyak tanah bisa
disub/ganti sumber nabati/ gas.
pasti kedua harga ini akan melejit krn stock berkurang., jadi
Energi&Mining suatu saat akan melejit lagi meninggalkan cpo,
Katanya di Alaska tuh sumber minyak, tp krn cost pengeborannya lebih
mahal(batuan jauh lebih keras) dari harga sekarang, jd buat suatu saat
nanti.., kalo dah bisa untung baru di bor. US jadi rajaminyak mmhhh

Teknologi akan terus meningkat, dari situ kita yg sebagai trader mengikuti
perkembangannya, jadi pindah ke produk yg lagi trend., itulah
pilihan smart dan bijak.

Bumi yakin banget akan loncat2..., liat pendapatan bumi, paling tinggi di
tambang lain 1-2 thnterakhir... bisa menutupi hutang dgn cepat..., dan
dengan subtitusi batubara dibandingkan minyak jauh lebih meriah.., pasar
dalam negri pabrik2 diCina or India jg selalu lapar IMHO. Ini akan jenuh dgn
equivalen penggunaan minyak cuma setengah..., tp itu lama banget krn iritnya
belasankali skr.BUMI trade kurang sip krn selalu penuh..., banyak pemegang
mayoritas..., bisa2 saling banting, tp news selalu ditunggu.
tp sekali menggeliat BUMI adalah potensi besar utk capital gain, krn
subtitusinya terhadap minyak pun lebih meriah puluhan kali lipat.

Lihat indofood, dia merambah kemana2 (dimalaysia ato nigeria ada
pabriknya)..., selain py lsip, kalo di liat di iklan tivi banyak produk2
baru dari indofood yg terus berinovasi, yg bisa diterima masyarakat
luas, produk2nya ditunggu masyarakat, jika ada suatu produk yg unggul pasti
indofood buat padanannya ., gw pernah diLN, ternyata indomie tuh wkt
gw kenalin ke org asing disana... paling ueeenak... dibanding mie buatan
negara lain.
INDF utk trading pun aman, bisa buat longterm/investor.

Kalo UNVR indo dia bagi deviden 100%, padahal deviden yg dibagi penuh
biasanya produksinya/inovasinya jenuh, sharusnya UNVR lebih kreatif
walau deviden fifty2 utk riset shingga pasar merespon dgn positif dan
meljit.
walau berinovasi jg tp tidak all out padahal gebrakannya di tunggu pasar.
UNVR kurang sip buat trading tp longterm aman.

Kok jadi bicara non mining/cpo sih


jadi BUMI dan INDF adalah pilihan trader jg investor

OKe hapy safe trading...




Pada tanggal 20/01/08, Hendra Susanto <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   kalo sy justru melihat CPO itu baru mulai dilirik orang sebagai sumber
> energi alternatif.. jadi justru baru akan menanjak.. jenuh? mgk saja kalo
> nanti ditemukan alternatif laen.. tp dlm jangka waktu dekat (5-10 tahun ke
> dpn), CPO masih akan memegang peranan penting...
>
> 2008/1/19 Lamasi Saksi <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> >   Jangan lupa, CPO tidak hanya untuk biofuel. Dia dimakan orang sebagai
> > minyak makan (edible oil), juga sebagai bahan non-edible oil. Penduduk dunia
> > ada berapa miliar orang? Berapa konsumsi per kapita edible oil rata-rata
> > penduduk dunia? Pakai apa orang-orang menggoreng makanan?
> >
> > Mayoritas CPO diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Jadi sepanjang
> > kedua negara ini bisa mengendalikan harga CPO, ya harganya cenderung stabil,
> > tidak akan anjlok. Memang ada banyak substitusi CPO, seperti soybean oil,
> > corn oil, sunflower oil, rapeseed oil... Tapi lihat dong demand CPO
> > dibanding jenis-jenis minyak ini. Lihat perkembangannya dari tahun
> > 1970-sekarang, bagaimana demand CPO mengejar soybean oil.
> >
> > Siapa pengimpor utama CPO? Bukan Amerika atau Eropa. Tapi China, India,
> > Pakistan... Berapa jumlah penduduk negara-negara ini? Berapa persen
> > pertumbuhan penduduknya per tahun?
> >
> >
> >
> >
> >
> > On 1/19/08, tbumi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >   --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com,
> > > mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]>
> > > wrote:
> > > >
> > > > Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO
> > > dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir
> > > bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya,
> > > sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
> > > memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju
> > > permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO
> > > akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang
> > > sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru
> > > pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya
> > > berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang.
> > > Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan m

Re: [obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)

2008-01-20 Terurut Topik Hendra Susanto
kalo sy justru melihat CPO itu baru mulai dilirik orang sebagai sumber
energi alternatif.. jadi justru baru akan menanjak.. jenuh? mgk saja kalo
nanti ditemukan alternatif laen.. tp dlm jangka waktu dekat (5-10 tahun ke
dpn), CPO masih akan memegang peranan penting...

2008/1/19 Lamasi Saksi <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Jangan lupa, CPO tidak hanya untuk biofuel. Dia dimakan orang sebagai
> minyak makan (edible oil), juga sebagai bahan non-edible oil. Penduduk dunia
> ada berapa miliar orang? Berapa konsumsi per kapita edible oil rata-rata
> penduduk dunia? Pakai apa orang-orang menggoreng makanan?
>
> Mayoritas CPO diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Jadi sepanjang kedua
> negara ini bisa mengendalikan harga CPO, ya harganya cenderung stabil, tidak
> akan anjlok. Memang ada banyak substitusi CPO, seperti soybean oil, corn
> oil, sunflower oil, rapeseed oil... Tapi lihat dong demand CPO dibanding
> jenis-jenis minyak ini. Lihat perkembangannya dari tahun 1970-sekarang,
> bagaimana demand CPO mengejar soybean oil.
>
> Siapa pengimpor utama CPO? Bukan Amerika atau Eropa. Tapi China, India,
> Pakistan... Berapa jumlah penduduk negara-negara ini? Berapa persen
> pertumbuhan penduduknya per tahun?
>
>
>
>
>
> On 1/19/08, tbumi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com,
> > mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > >
> > > Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO
> > dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir
> > bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya,
> > sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
> > memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju
> > permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO
> > akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang
> > sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru
> > pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya
> > berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang.
> > Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan menemukan titik
> > jenuh?dibandingkan dengan MEDC dan ENRG? Mohon masukan dari para OB
> > ers untuk pertanyaan saya ini.thx
> > >
> > > -
> > > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
> > Try it now.
> > > sip : tbumi
> > CPO naik daun karena biofuel. Biofuel baru dikenal / dipakai
> > oleh negara Industri, sedang negara berkembang / miskin masih
> > belum begitu kenal biofuel.
> > Sedang pertambangan sudah dikenal / dipakai mulai dari negara
> > Industri sampai negara berkembang / miskin.
> > Jadi pendapat kami, pertambangan lebih prospektif / baik dari CPO.
> >
> >
>  
>


Re: [obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)

2008-01-19 Terurut Topik Lamasi Saksi
Jangan lupa, CPO tidak hanya untuk biofuel. Dia dimakan orang sebagai minyak
makan (edible oil), juga sebagai bahan non-edible oil. Penduduk dunia ada
berapa miliar orang? Berapa konsumsi per kapita edible oil rata-rata
penduduk dunia? Pakai apa orang-orang menggoreng makanan?

Mayoritas CPO diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Jadi sepanjang kedua
negara ini bisa mengendalikan harga CPO, ya harganya cenderung stabil, tidak
akan anjlok. Memang ada banyak substitusi CPO, seperti soybean oil, corn
oil, sunflower oil, rapeseed oil... Tapi lihat dong demand CPO dibanding
jenis-jenis minyak ini. Lihat perkembangannya dari tahun 1970-sekarang,
bagaimana demand CPO mengejar soybean oil.

Siapa pengimpor utama CPO? Bukan Amerika atau Eropa. Tapi China, India,
Pakistan... Berapa jumlah penduduk negara-negara ini? Berapa persen
pertumbuhan penduduknya per tahun?





On 1/19/08, tbumi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com ,
> mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO
> dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir
> bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya,
> sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
> memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju
> permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO
> akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang
> sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru
> pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya
> berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang.
> Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan menemukan titik
> jenuh?dibandingkan dengan MEDC dan ENRG? Mohon masukan dari para OB
> ers untuk pertanyaan saya ini.thx
> >
> > -
> > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
> Try it now.
> > sip : tbumi
> CPO naik daun karena biofuel. Biofuel baru dikenal / dipakai
> oleh negara Industri, sedang negara berkembang / miskin masih
> belum begitu kenal biofuel.
> Sedang pertambangan sudah dikenal / dipakai mulai dari negara
> Industri sampai negara berkembang / miskin.
> Jadi pendapat kami, pertambangan lebih prospektif / baik dari CPO.
>
> 
>


[obrolan-bandar] Re: CPO vs Minning(oil)

2008-01-18 Terurut Topik tbumi
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, mozart Adhianto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
>  Pak ada yang punya masukan mengenai prospektif saham-saham CPO 
dibandingkan dengan minning(minyak fossil)? kadang saya berpikir 
bodoh saja, kalau industri CPO mudah untuk memperbaharuinya, 
sedangkan minyak fossil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk 
memperbaharuinya.(pertumbuhan explorasi tidak dapat menahan laju 
permintaan dunia akan minyak), akankah suatu saat nanti industri CPO 
akan mengalami titik jenuh?sebagai contoh pada telco sektor yang 
sudah mengalami titik jenuh karena sudah banyaknya pemain-pemain baru 
pada bidang tersebut dan melakukan perang tarif yang akhirnya 
berimbas pada harga saham telco sektor tidak dapat melaju kencang. 
Mungkinkah akhirnya AALI,SGRO,LSIP dan UNSP akan menemukan titik 
jenuh?dibandingkan dengan MEDC dan ENRG? Mohon masukan dari para OB 
ers untuk pertanyaan saya ini.thx
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  
Try it now.
> sip : tbumi
  CPO naik daun karena biofuel. Biofuel baru dikenal / dipakai
  oleh negara Industri, sedang negara berkembang / miskin masih
  belum begitu kenal biofuel.
  Sedang pertambangan sudah dikenal / dipakai mulai dari negara
  Industri sampai negara berkembang / miskin.
  Jadi pendapat kami, pertambangan lebih prospektif / baik dari CPO.