Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik -Candra Wu
Pak Herman suka merendah:) sering-sering update ya pak di milis OB.

Thanks
-Original Message-
From: M Herman 
Date: Sun, 3 Jan 2010 21:29:12 
To: 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin  dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

saya waktu itu pake feeling aja..soalnya northstar deket sama group bumi hehehe

--- On Sun, 1/3/10, -Candra Wu  wrote:


From: -Candra Wu 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: "M Herman" 
Date: Sunday, January 3, 2010, 10:19 PM


Wah saya ingat waktu itu bapak pernah bilang ada potensi akuisis dan ini sudah 
ada beritanya. Informasi nya ok banget pak Hermat. Heuba !


From: M Herman  
Date: Sun, 3 Jan 2010 17:28:10 -0800 (PST)
To: 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

  







Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :)

--- On Sun, 1/3/10, TimurLaut  wrote:


From: TimurLaut 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" 
Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM


  


Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa 
dan bumi? 

Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River

On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja  wrote:




  


JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak 
pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim 
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. 
Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang 
Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC 
dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. 
"Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait 
dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin 
yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus 
mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," 
ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. 
Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, 
sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. 
Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam 
pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan 
kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," 
ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. 
Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara 
terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik 
penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. 
Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai 
kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor 
pertambangan batu bara. 
Kinerja Dewa 
"Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan 
dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi 
pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," 
ujarnya. 
Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, 
outperform dalam beberapa tahun ke depan. 
Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan 
perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi 
tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek 
Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke 
Bapepam-LK," ujarnya. 
Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu 
mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa 
berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan 
lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. 
Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang 
berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) 
Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu 
bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per 
September 2008 senilai US$136,99 juta. 
Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi 
dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika 
Delta mengambil alih kontrak itu. 
"Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak 
strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu 
bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." 
Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki 
enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai 
peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengi

RE: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik Ferry
Jangan2 nanti sama dgn BTPN.

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On 
Behalf Of M Herman
Sent: Monday, January 04, 2010 11:07
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

 

  


40% DOID kan sekarang dimiliki northstar (afiliasi Texas Pacific Group, salah 
private equity terbesar di USA)...kalau soal DUIT kayaknya kedepan bukan 
masalah bagi DOID ...

--- On Sun, 1/3/10, Raafi Zalrian  wrote:


From: Raafi Zalrian 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, January 3, 2010, 8:02 PM

  


tinggal bikin rencana RI. 

 

DOID udah tinggal sejarah, yang ada di DOID sekarang BUMA. 

 



--- Pada Sen, 4/1/10, dario kurniawan  menulis:


Dari: dario kurniawan 
Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin 
dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:51 AM

  


bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem...

DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran 
ga punya clue...

Dario Amran

--- Pada Sen, 4/1/10, M Herman  menulis:


Dari: M Herman 
Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin 
dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM

  


Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :)

--- On Sun, 1/3/10, TimurLaut  wrote:


From: TimurLaut 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" 
Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM

  

Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa 
dan bumi? 

Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River


On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja http://us.mc569.mail.yahoo.com/mc/compose?to=stocksuc...@gmail.com> > wrote:

  


JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak 
pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim 
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. 

Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang 
Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC 
dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. 

"Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait 
dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin 
yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus 
mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," 
ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. 

Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, 
sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. 

Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam 
pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan 
kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," 
ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. 

Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara 
terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik 
penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. 

Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai 
kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor 
pertambangan batu bara. 

Kinerja Dewa 

"Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan 
dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi 
pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," 
ujarnya. 

Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, 
outperform dalam beberapa tahun ke depan. 

Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan 
perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi 
tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek 
Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke 
Bapepam-LK," ujarnya. 

Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu 
mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa 
berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan 
lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. 

Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang 
berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) 

Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu 
bara mencapai US$

Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik M Herman
40% DOID kan sekarang dimiliki northstar (afiliasi Texas Pacific Group, salah 
private equity terbesar di USA)...kalau soal DUIT kayaknya kedepan bukan 
masalah bagi DOID ...

--- On Sun, 1/3/10, Raafi Zalrian  wrote:


From: Raafi Zalrian 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, January 3, 2010, 8:02 PM


  








tinggal bikin rencana RI. 
 
DOID udah tinggal sejarah, yang ada di DOID sekarang BUMA. 
 


--- Pada Sen, 4/1/10, dario kurniawan  menulis:


Dari: dario kurniawan 
Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin 
dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:51 AM


  






bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem...
DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran 
ga punya clue...

Dario Amran

--- Pada Sen, 4/1/10, M Herman  menulis:


Dari: M Herman 
Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin 
dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM


  





Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :)

--- On Sun, 1/3/10, TimurLaut  wrote:


From: TimurLaut 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" 
Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM


  


Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa 
dan bumi? 

Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River

On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja  wrote:




  


JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak 
pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim 
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. 
Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang 
Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC 
dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. 
"Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait 
dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin 
yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus 
mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," 
ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. 
Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, 
sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. 
Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam 
pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan 
kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," 
ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. 
Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara 
terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik 
penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. 
Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai 
kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor 
pertambangan batu bara. 
Kinerja Dewa 
"Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan 
dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi 
pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," 
ujarnya. 
Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, 
outperform dalam beberapa tahun ke depan. 
Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan 
perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi 
tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek 
Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke 
Bapepam-LK," ujarnya. 
Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu 
mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa 
berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan 
lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. 
Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang 
berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) 
Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu 
bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per 
September 2008 senilai US$136,99 juta. 
Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi 
dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika 
Delta mengambil alih kontrak itu. 
"Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak 
strategis itu, Dewa akan kehilan

Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik Raafi Zalrian
tinggal bikin rencana RI. 
 
DOID udah tinggal sejarah, yang ada di DOID sekarang BUMA. 
 


--- Pada Sen, 4/1/10, dario kurniawan  menulis:


Dari: dario kurniawan 
Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin 
dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:51 AM


  








bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem...
DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran 
ga punya clue...

Dario Amran

--- Pada Sen, 4/1/10, M Herman  menulis:


Dari: M Herman 
Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin 
dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM


  





Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :)

--- On Sun, 1/3/10, TimurLaut  wrote:


From: TimurLaut 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" 
Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM


  


Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa 
dan bumi? 

Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River

On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja  wrote:




  


JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak 
pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim 
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. 
Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang 
Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC 
dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. 
"Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait 
dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin 
yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus 
mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," 
ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. 
Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, 
sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. 
Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam 
pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan 
kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," 
ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. 
Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara 
terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik 
penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. 
Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai 
kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor 
pertambangan batu bara. 
Kinerja Dewa 
"Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan 
dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi 
pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," 
ujarnya. 
Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, 
outperform dalam beberapa tahun ke depan. 
Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan 
perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi 
tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek 
Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke 
Bapepam-LK," ujarnya. 
Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu 
mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa 
berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan 
lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. 
Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang 
berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) 
Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu 
bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per 
September 2008 senilai US$136,99 juta. 
Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi 
dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika 
Delta mengambil alih kontrak itu. 
"Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak 
strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu 
bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." 
Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki 
enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai 
peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik 
selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap 
analis Dan

Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik dario kurniawan
bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem...
DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran 
ga punya clue...

Dario Amran

--- Pada Sen, 4/1/10, M Herman  menulis:


Dari: M Herman 
Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin 
dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM


  







Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :)

--- On Sun, 1/3/10, TimurLaut  wrote:


From: TimurLaut 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" 
Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM


  


Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa 
dan bumi? 

Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River

On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja  wrote:




  


JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak 
pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim 
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. 
Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang 
Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC 
dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. 
"Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait 
dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin 
yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus 
mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," 
ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. 
Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, 
sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. 
Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam 
pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan 
kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," 
ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. 
Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara 
terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik 
penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. 
Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai 
kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor 
pertambangan batu bara. 
Kinerja Dewa 
"Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan 
dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi 
pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," 
ujarnya. 
Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, 
outperform dalam beberapa tahun ke depan. 
Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan 
perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi 
tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek 
Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke 
Bapepam-LK," ujarnya. 
Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu 
mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa 
berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan 
lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. 
Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang 
berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) 
Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu 
bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per 
September 2008 senilai US$136,99 juta. 
Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi 
dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika 
Delta mengambil alih kontrak itu. 
"Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak 
strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu 
bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." 
Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki 
enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai 
peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik 
selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap 
analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset itu. (bambang.jatmiko@ 
bisnis.co. id/wisnu. wijaya.bisnis. co.id) 










  "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com";

Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik Djokro Wijaja
Bukan hanya 2000 atuh pak tapi break new high mah DOID nya.

Bosen mah maenan DEWA BUMI, gantian maen DOID bin FULUS binti MULUSS
kekekekek .

2010/1/4 M Herman 

>
>
> Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :)
>
> --- On *Sun, 1/3/10, TimurLaut * wrote:
>
>
> From: TimurLaut 
> Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang
> mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
> To: "obrolan-bandar@yahoogroups.com" 
> Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM
>
>
>
>  Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid,
> Dewa dan bumi?
>
> Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River
>
> On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja  gmail.com<http://us.mc569.mail.yahoo.com/mc/compose?to=stocksuc...@gmail.com>>
> wrote:
>
>
>
> JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak
> pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT
> Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia.
> Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar
> Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk,
> pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu.
> "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi
> terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC
> dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu
> adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga
> menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis.
> Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta
> Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu.
> Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan
> dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan
> kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi,"
> ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu.
> Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu
> bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya
> milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta.
> Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai
> kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor
> pertambangan batu bara.
> *Kinerja Dewa*
> "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton
> dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya
> meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas
> ekspektasi tahun lalu," ujarnya.
> Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa,
> outperform dalam beberapa tahun ke depan.
> Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan
> perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi
> tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek
> Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan
> ke Bapepam-LK," ujarnya.
> Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun
> lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41
> triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton
> di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012.
> Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang
> berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi)
> Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan
> batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi
> per September 2008 senilai US$136,99 juta.
> Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja
> bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya
> keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu.
> "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa
> kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga
> belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang."
> Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma
> menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta
> Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat
> rekam jejak yang baik selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan
> estimasi produksi," ungkap analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset
> itu. *(bambang.jatmiko@ bisnis.co. id/wisnu. wijaya.bisnis. 
> co.id<http://bambang.jatm...@bisnis.co.id/wisnu.wijaya.bisnis.co.id>
> )*
>
>
>
>  
>


Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik M Herman
Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :)

--- On Sun, 1/3/10, TimurLaut  wrote:


From: TimurLaut 
Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang 
mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
To: "obrolan-bandar@yahoogroups.com" 
Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM


  




Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa 
dan bumi? 

Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River

On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja  wrote:




  


JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak 
pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim 
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. 
Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang 
Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC 
dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. 
"Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait 
dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin 
yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus 
mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," 
ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. 
Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, 
sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. 
Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam 
pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan 
kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," 
ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. 
Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara 
terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik 
penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. 
Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai 
kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor 
pertambangan batu bara. 
Kinerja Dewa 
"Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan 
dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi 
pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," 
ujarnya. 
Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, 
outperform dalam beberapa tahun ke depan. 
Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan 
perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi 
tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek 
Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke 
Bapepam-LK," ujarnya. 
Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu 
mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa 
berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan 
lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. 
Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang 
berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) 
Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu 
bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per 
September 2008 senilai US$136,99 juta. 
Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi 
dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika 
Delta mengambil alih kontrak itu. 
"Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak 
strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu 
bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." 
Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki 
enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai 
peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik 
selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap 
analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset itu. (bambang.jatmiko@ 
bisnis.co. id/wisnu. wijaya.bisnis. co.id) 









  

Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa

2010-01-03 Terurut Topik TimurLaut
Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa 
dan bumi? 

Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River

On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja  wrote:


JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak 
pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim 
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia.

Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang 
Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC 
dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu.

"Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait 
dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin 
yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus 
mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," 
ujarnya belum lama ini kepada Bisnis.

Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, 
sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu.

Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam 
pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan 
kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," 
ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu.

Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara 
terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik 
penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. 

Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai 
kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor 
pertambangan batu bara.

Kinerja Dewa

"Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan 
dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi 
pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," 
ujarnya.

Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, 
outperform dalam beberapa tahun ke depan.

Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan 
perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi 
tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek 
Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke 
Bapepam-LK," ujarnya.

Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu 
mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa 
berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan 
lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012.

Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang 
berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi)

Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu 
bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per 
September 2008 senilai US$136,99 juta.

Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi 
dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika 
Delta mengambil alih kontrak itu.

"Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak 
strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu 
bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang."

Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki 
enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai 
peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik 
selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap 
analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset itu. 
(bambang.jatm...@bisnis.co.id/wisnu.wijaya.bisnis.co.id)