Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Pak Herman suka merendah:) sering-sering update ya pak di milis OB. Thanks -Original Message- From: M Herman Date: Sun, 3 Jan 2010 21:29:12 To: Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa saya waktu itu pake feeling aja..soalnya northstar deket sama group bumi hehehe --- On Sun, 1/3/10, -Candra Wu wrote: From: -Candra Wu Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: "M Herman" Date: Sunday, January 3, 2010, 10:19 PM Wah saya ingat waktu itu bapak pernah bilang ada potensi akuisis dan ini sudah ada beritanya. Informasi nya ok banget pak Hermat. Heuba ! From: M Herman Date: Sun, 3 Jan 2010 17:28:10 -0800 (PST) To: Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) --- On Sun, 1/3/10, TimurLaut wrote: From: TimurLaut Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa dan bumi? Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja wrote: JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor pertambangan batu bara. Kinerja Dewa "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," ujarnya. Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, outperform dalam beberapa tahun ke depan. Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke Bapepam-LK," ujarnya. Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per September 2008 senilai US$136,99 juta. Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengi
RE: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Jangan2 nanti sama dgn BTPN. From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of M Herman Sent: Monday, January 04, 2010 11:07 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa 40% DOID kan sekarang dimiliki northstar (afiliasi Texas Pacific Group, salah private equity terbesar di USA)...kalau soal DUIT kayaknya kedepan bukan masalah bagi DOID ... --- On Sun, 1/3/10, Raafi Zalrian wrote: From: Raafi Zalrian Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Sunday, January 3, 2010, 8:02 PM tinggal bikin rencana RI. DOID udah tinggal sejarah, yang ada di DOID sekarang BUMA. --- Pada Sen, 4/1/10, dario kurniawan menulis: Dari: dario kurniawan Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:51 AM bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem... DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran ga punya clue... Dario Amran --- Pada Sen, 4/1/10, M Herman menulis: Dari: M Herman Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) --- On Sun, 1/3/10, TimurLaut wrote: From: TimurLaut Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa dan bumi? Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja http://us.mc569.mail.yahoo.com/mc/compose?to=stocksuc...@gmail.com> > wrote: JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor pertambangan batu bara. Kinerja Dewa "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," ujarnya. Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, outperform dalam beberapa tahun ke depan. Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke Bapepam-LK," ujarnya. Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu bara mencapai US$
Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
40% DOID kan sekarang dimiliki northstar (afiliasi Texas Pacific Group, salah private equity terbesar di USA)...kalau soal DUIT kayaknya kedepan bukan masalah bagi DOID ... --- On Sun, 1/3/10, Raafi Zalrian wrote: From: Raafi Zalrian Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Sunday, January 3, 2010, 8:02 PM tinggal bikin rencana RI. DOID udah tinggal sejarah, yang ada di DOID sekarang BUMA. --- Pada Sen, 4/1/10, dario kurniawan menulis: Dari: dario kurniawan Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:51 AM bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem... DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran ga punya clue... Dario Amran --- Pada Sen, 4/1/10, M Herman menulis: Dari: M Herman Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) --- On Sun, 1/3/10, TimurLaut wrote: From: TimurLaut Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa dan bumi? Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja wrote: JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor pertambangan batu bara. Kinerja Dewa "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," ujarnya. Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, outperform dalam beberapa tahun ke depan. Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke Bapepam-LK," ujarnya. Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per September 2008 senilai US$136,99 juta. Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak strategis itu, Dewa akan kehilan
Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
tinggal bikin rencana RI. DOID udah tinggal sejarah, yang ada di DOID sekarang BUMA. --- Pada Sen, 4/1/10, dario kurniawan menulis: Dari: dario kurniawan Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:51 AM bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem... DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran ga punya clue... Dario Amran --- Pada Sen, 4/1/10, M Herman menulis: Dari: M Herman Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Kepada: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) --- On Sun, 1/3/10, TimurLaut wrote: From: TimurLaut Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa dan bumi? Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja wrote: JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor pertambangan batu bara. Kinerja Dewa "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," ujarnya. Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, outperform dalam beberapa tahun ke depan. Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke Bapepam-LK," ujarnya. Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per September 2008 senilai US$136,99 juta. Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap analis Dan
Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
bumi lepas dewa masih make sense, kalo lepas KPC buzzeettt serem... DOID pake duit dari mana lagi ya buat belanja ? serius nanya nih emang beneran ga punya clue... Dario Amran --- Pada Sen, 4/1/10, M Herman menulis: Dari: M Herman Judul: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 4 Januari, 2010, 8:28 AM Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) --- On Sun, 1/3/10, TimurLaut wrote: From: TimurLaut Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: "obrolan-bandar@ yahoogroups. com" Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa dan bumi? Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja wrote: JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor pertambangan batu bara. Kinerja Dewa "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," ujarnya. Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, outperform dalam beberapa tahun ke depan. Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke Bapepam-LK," ujarnya. Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per September 2008 senilai US$136,99 juta. Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset itu. (bambang.jatmiko@ bisnis.co. id/wisnu. wijaya.bisnis. co.id) "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com";
Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Bukan hanya 2000 atuh pak tapi break new high mah DOID nya. Bosen mah maenan DEWA BUMI, gantian maen DOID bin FULUS binti MULUSS kekekekek . 2010/1/4 M Herman > > > Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) > > --- On *Sun, 1/3/10, TimurLaut * wrote: > > > From: TimurLaut > Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang > mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa > To: "obrolan-bandar@yahoogroups.com" > Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM > > > > Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, > Dewa dan bumi? > > Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River > > On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja gmail.com<http://us.mc569.mail.yahoo.com/mc/compose?to=stocksuc...@gmail.com>> > wrote: > > > > JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak > pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT > Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. > Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar > Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, > pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. > "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi > terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC > dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu > adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga > menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. > Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta > Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. > Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan > dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan > kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," > ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. > Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu > bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya > milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. > Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai > kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor > pertambangan batu bara. > *Kinerja Dewa* > "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton > dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya > meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas > ekspektasi tahun lalu," ujarnya. > Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, > outperform dalam beberapa tahun ke depan. > Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan > perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi > tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek > Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan > ke Bapepam-LK," ujarnya. > Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun > lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 > triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton > di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. > Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang > berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) > Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan > batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi > per September 2008 senilai US$136,99 juta. > Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja > bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya > keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. > "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa > kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga > belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." > Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma > menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta > Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat > rekam jejak yang baik selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan > estimasi produksi," ungkap analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset > itu. *(bambang.jatmiko@ bisnis.co. id/wisnu. wijaya.bisnis. > co.id<http://bambang.jatm...@bisnis.co.id/wisnu.wijaya.bisnis.co.id> > )* > > > > >
Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) --- On Sun, 1/3/10, TimurLaut wrote: From: TimurLaut Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa To: "obrolan-bandar@yahoogroups.com" Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa dan bumi? Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja wrote: JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor pertambangan batu bara. Kinerja Dewa "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," ujarnya. Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, outperform dalam beberapa tahun ke depan. Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke Bapepam-LK," ujarnya. Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per September 2008 senilai US$136,99 juta. Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset itu. (bambang.jatmiko@ bisnis.co. id/wisnu. wijaya.bisnis. co.id)
Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa
Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, Dewa dan bumi? Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja wrote: JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor pertambangan batu bara. Kinerja Dewa "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas ekspektasi tahun lalu," ujarnya. Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, outperform dalam beberapa tahun ke depan. Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan ke Bapepam-LK," ujarnya. Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi per September 2008 senilai US$136,99 juta. Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat rekam jejak yang baik selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan estimasi produksi," ungkap analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset itu. (bambang.jatm...@bisnis.co.id/wisnu.wijaya.bisnis.co.id)