[EMAIL PROTECTED] Meneropong Dunia Dari Perpustakaan Tebing Tinggi

2006-05-01 Thread Arnoldison
Meneropong Dunia Dari Perpustakaan Tebing Tinggi
WASPADA Online


Konon,  Julius Caesar, sang penguasa Imperium Romawi, pernah menyerang
Mesir.  Tapi,  ternyata  bala  tentara  negeri  itu sangatlah kuatnya.
Sehingga  akhirnya  pasukan  penyerang  terjepit  dan harus berhadapan
dengan  kenyataan  pahit.  Dalam  situasi serba tak menentu, muncullah
gagasan  Julius Caesar untuk keluar dari jepitan pasukan lawannya itu.
Dia memerintahkan membakar satu kota bernama Alexandria yang merupakan
pusat  ilmu  pengetahuan  dan pengajaran, dimana jutaan buku (masa itu
dikenal dengan sebutan papyrus) ada di kota tersebut.

Sontak,  mengetahui  kota  itu  dibakar, tak berpikir panjang, pasukan
Mesir  yang  tengah  mengepung  lawannya,  langsung  saja mengendurkan
tekanannya.  Mereka  membiarkan  Julius  Caesar  dan  bala  tentaranya
meninggalkan   Mesir,  sedangkan  seluruh  pasukan  dan  rakyat  Mesir
dikerahkan   untuk  memadamkan  api  dan  menyelamatkan  papyrus  dari
kemusnahan.

Inilah  sekelumit  kisah, betapa sejak ribuan tahun lalu, perpustakaan
begitu  penting  dalam  peradaban setiap bangsa. Mesir dikenal sebagai
salah satu peradaban tertua yang maju mendahului bangsa-bangsa lain di
muka  bumi.  Itu,  pastilah  karena  penghargaan  mereka  yang  tinggi
terhadap sumber-sumber pengetahuan, satu di antaranya adalah buku.

Secara fungsional, buku merupakan alat komunikasi tulisan yang dirakit
dalam  satu  satuan  atau lebih yang pemaparannya sistematis, sehingga
isi  dari  pesan  komunikasi  yang  disampaikan bisa dimengerti, serta
perangkat  kerasnya  lestari.  Kumpulan  buku yang ditata secara rapi,
dijaga  dengan  cermat  dan  ditempatkan  pada satu bangunan tertentu,
inilah sarana yang disebut perpustakaan.

Di perpustakaan yang berisi buku, walau pun hanya berada dalam dimensi
dan  ruang  yang  tetap. Tapi dari sana kita bisa meneropong dunia dan
isinya  secara  bebas  tanpa tekanan apa pun. Dalam perpustakaan, kita
bisa  belajar  tentang apa saja, kita juga bisa bertamasya kemana kita
suka,  tanpa  harus  mengeluarkan  sumber  dana  yang besar. Pokoknya,
dengan  perpustakaan  dan  buku,  kita  bisa  leluasa  memandang dunia
sebebasbebasnya.

Jalan pikiran inilah, agaknya yang melandasi Pemko Tebing Tinggi untuk
membangun  sebuah  perpustakaan  umum  yang  ditujukan  sebagai  pusat
pengetahuan,  sekaligus  menjadi sarana rekreasi lahir dan batin, bagi
warga kota yang saat ini berjumlah sekitar 126 ribu jiwa.

Perpustakaan  Umum Daerah Kota Tebing Tinggi, terletak di Jalan Sutomo
sebagai jalan protokol, saat ini berkembang pesat. Hanya dalam tenggat
waktu  kurang  dari  dua tahun, koleksi buku didalamnya mencapai 5.437
judul   dengan   jumlah   9.461   eksemplar  buku.  Di  pimpin  Kepala
Perpustakaan  H  Rachmad  Suprapto, SH, perpustakaan umum yang digagas
Walikota  Ir.  H.  Abdul  Hafiz Hasibuan untuk mendukung visi dan misi
pemerintahannya  menjadikan Tebing Tinggi sebagai kota pendidikan yang
berbudaya,  memiliki  anggota  tetap  sebanyak  1.155  orang. Jam buka
perpustakaan ini pun cukup padat. Dalam seminggu mereka buka enam hari
dan  beroperasi  selama  jam  kerja,  kecuali  Sabtu,  dengan ratarata
pengunjung mencapai 250 hingga 300 orang per hari.

Pertumbuhan  pesat ini, menurut Suprapto, dalam perbincangannya dengan
Waspada,  harus  diimbangi  pelayanan  yang memadai dan dapat memenuhi
tuntutan  masyarakat  pengguna.  Pelayanan  buku  di  perpustakaan ini
menggunakan  sistem  komputer  yang disebut Opace (online public acces
catalogue)  dan  ditangani  oleh tenaga ahli kepustakaan kualifikasi D
III,  serta  sejumlah  PNS dan tenaga honorer yang bekerja dalam upaya
pengembangan perpustakaan ini ke depan.

Sebagai  perpustakaan umum terbaik tingkat Provinsi Sumut, tahun 2004,
kata  Suprapto,  perpustakaan  ini  memiliki perbendaharaan buku cukup
kualitatif, seperti ensikplopedia dari berbagai kategori yang harganya
mencapai  puluhan  juta rupiah. Demikian pula perangkat informasi lain
seperti  VCD,  DVD,  CDR  dan  MP3  dalam berbagai bidang Iptek, serta
berlangganan  koran,  majalah  setiap terbit. Juga bangunan bertingkat
dua,  full  AC,  yang  berfungsi sebagai ruang baca dan tempat buku di
lantai  dua, serta ruang multiguna untuk berbagai kegiatan keilmuan di
lantai satu.

Tidak  sampai  di  situ saja, perhatian Pemko Tebing Tinggi yang besar
terhadap  dunia  pendidikan,  menggerakkan  Kepala Kantor Perpustakaan
serta  jajarannya ini untuk mengembangkan sarana dan prasarana membaca
lebih meluas. Selain perpustakaan umum, dikembangkan pula perpustakaan
keliling  (bergerak)  dengan  menggunakan  mobil  besar yang di desain
sedemikian  rupa.  Aktifitasnya, mendatangi berbagai sekolah yang jauh
dari  pusat  kota  untuk  melayani peminjaman buku bagi siswa di sana.
Demikian  pula  dengan  pembangunan  rumah  baca  di setiap kecamatan,
sehingga  para  pelajar,  khususnya  siswa  SD  dan  SLTP  tidak harus
jauhjauh untuk bisa memperoleh buku bacaan.

Pengadaan  fasilitas fisik ini diiringi pula dengan b

Re: [EMAIL PROTECTED] Meneropong Dunia Dari Perpustakaan Tebing Tinggi

2006-05-01 Thread dutamardin umar
Sanak Arnold,
   
  Berita dari Tebingtinggi ko menarik ambo, karena ambo gadang dikotako.
   
  Wassalam/ajoduta/58/usa

Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Meneropong Dunia Dari Perpustakaan Tebing Tinggi
WASPADA Online


Konon, Julius Caesar, sang penguasa Imperium Romawi, pernah menyerang
Mesir. Tapi, ternyata bala tentara negeri itu sangatlah kuatnya.
Sehingga akhirnya pasukan penyerang terjepit dan harus berhadapan
dengan kenyataan pahit. Dalam situasi serba tak menentu, muncullah
gagasan Julius Caesar untuk keluar dari jepitan pasukan lawannya itu.
Dia memerintahkan membakar satu kota bernama Alexandria yang merupakan
pusat ilmu pengetahuan dan pengajaran, dimana jutaan buku (masa itu
dikenal dengan sebutan papyrus) ada di kota tersebut.

Sontak, mengetahui kota itu dibakar, tak berpikir panjang, pasukan
Mesir yang tengah mengepung lawannya, langsung saja mengendurkan
tekanannya. Mereka membiarkan Julius Caesar dan bala tentaranya
meninggalkan Mesir, sedangkan seluruh pasukan dan rakyat Mesir
dikerahkan untuk memadamkan api dan menyelamatkan papyrus dari
kemusnahan.

Inilah sekelumit kisah, betapa sejak ribuan tahun lalu, perpustakaan
begitu penting dalam peradaban setiap bangsa. Mesir dikenal sebagai
salah satu peradaban tertua yang maju mendahului bangsa-bangsa lain di
muka bumi. Itu, pastilah karena penghargaan mereka yang tinggi
terhadap sumber-sumber pengetahuan, satu di antaranya adalah buku.

Secara fungsional, buku merupakan alat komunikasi tulisan yang dirakit
dalam satu satuan atau lebih yang pemaparannya sistematis, sehingga
isi dari pesan komunikasi yang disampaikan bisa dimengerti, serta
perangkat kerasnya lestari. Kumpulan buku yang ditata secara rapi,
dijaga dengan cermat dan ditempatkan pada satu bangunan tertentu,
inilah sarana yang disebut perpustakaan.

Di perpustakaan yang berisi buku, walau pun hanya berada dalam dimensi
dan ruang yang tetap. Tapi dari sana kita bisa meneropong dunia dan
isinya secara bebas tanpa tekanan apa pun. Dalam perpustakaan, kita
bisa belajar tentang apa saja, kita juga bisa bertamasya kemana kita
suka, tanpa harus mengeluarkan sumber dana yang besar. Pokoknya,
dengan perpustakaan dan buku, kita bisa leluasa memandang dunia
sebebasbebasnya.

Jalan pikiran inilah, agaknya yang melandasi Pemko Tebing Tinggi untuk
membangun sebuah perpustakaan umum yang ditujukan sebagai pusat
pengetahuan, sekaligus menjadi sarana rekreasi lahir dan batin, bagi
warga kota yang saat ini berjumlah sekitar 126 ribu jiwa.

Perpustakaan Umum Daerah Kota Tebing Tinggi, terletak di Jalan Sutomo
sebagai jalan protokol, saat ini berkembang pesat. Hanya dalam tenggat
waktu kurang dari dua tahun, koleksi buku didalamnya mencapai 5.437
judul dengan jumlah 9.461 eksemplar buku. Di pimpin Kepala
Perpustakaan H Rachmad Suprapto, SH, perpustakaan umum yang digagas
Walikota Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan untuk mendukung visi dan misi
pemerintahannya menjadikan Tebing Tinggi sebagai kota pendidikan yang
berbudaya, memiliki anggota tetap sebanyak 1.155 orang. Jam buka
perpustakaan ini pun cukup padat. Dalam seminggu mereka buka enam hari
dan beroperasi selama jam kerja, kecuali Sabtu, dengan ratarata
pengunjung mencapai 250 hingga 300 orang per hari.

Pertumbuhan pesat ini, menurut Suprapto, dalam perbincangannya dengan
Waspada, harus diimbangi pelayanan yang memadai dan dapat memenuhi
tuntutan masyarakat pengguna. Pelayanan buku di perpustakaan ini
menggunakan sistem komputer yang disebut Opace (online public acces
catalogue) dan ditangani oleh tenaga ahli kepustakaan kualifikasi D
III, serta sejumlah PNS dan tenaga honorer yang bekerja dalam upaya
pengembangan perpustakaan ini ke depan.

Sebagai perpustakaan umum terbaik tingkat Provinsi Sumut, tahun 2004,
kata Suprapto, perpustakaan ini memiliki perbendaharaan buku cukup
kualitatif, seperti ensikplopedia dari berbagai kategori yang harganya
mencapai puluhan juta rupiah. Demikian pula perangkat informasi lain
seperti VCD, DVD, CDR dan MP3 dalam berbagai bidang Iptek, serta
berlangganan koran, majalah setiap terbit. Juga bangunan bertingkat
dua, full AC, yang berfungsi sebagai ruang baca dan tempat buku di
lantai dua, serta ruang multiguna untuk berbagai kegiatan keilmuan di
lantai satu.

Tidak sampai di situ saja, perhatian Pemko Tebing Tinggi yang besar
terhadap dunia pendidikan, menggerakkan Kepala Kantor Perpustakaan
serta jajarannya ini untuk mengembangkan sarana dan prasarana membaca
lebih meluas. Selain perpustakaan umum, dikembangkan pula perpustakaan
keliling (bergerak) dengan menggunakan mobil besar yang di desain
sedemikian rupa. Aktifitasnya, mendatangi berbagai sekolah yang jauh
dari pusat kota untuk melayani peminjaman buku bagi siswa di sana.
Demikian pula dengan pembangunan rumah baca di setiap kecamatan,
sehingga para pelajar, khususnya siswa SD dan SLTP tidak harus
jauhjauh untuk bisa memperoleh buku bacaan.

Pengadaan fasilitas fisik ini diiringi pula dengan berbagai pelatihan
untuk mendekatkan masyarakat pada manfaat per

Re: [EMAIL PROTECTED] Meneropong Dunia Dari Perpustakaan Tebing Tinggi

2006-05-01 Thread Arnoldison
 Wassalamu'alaykum Wr Wb

 Nan ambo mintak iyo kapado Pemda Sumbar untuk memperhatikan
 perpustakaan, handaknyo ditiok kabupaten ado perpustakaan umum nan
 cukuik representatif, baa ka mambangkiekan intelektual masyarakat
 sumbar bilo buku-buku nan tasadio sangek minim.

 Perpustakaan  sebagai  salah  satu  sarano  tuak  memasyarakatkan
 budaya baca.




 Arnoldison
 

Monday, May 1, 2006, 8:03:03 PM, you wrote:

du> Sanak Arnold,
   
du>   Berita dari Tebingtinggi ko menarik ambo, karena ambo gadang dikotako.
   
du>   Wassalam/ajoduta/58/usa

du> Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
du>   Meneropong Dunia Dari Perpustakaan Tebing Tinggi
du> WASPADA Online

-- delete


--
Website: http://www.rantaunet.org
=
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=