Re: Manuver LN Clinton

1998-12-22 Terurut Topik Yohanes Sulaiman



deleted

Irwan:
Bung Sulaiman, bagaimana kalau saya kutipkan disini TIMELINE tentang
kasus Irak-PBB yg bisa dilihat di
http://cnn.com/SPECIALS/1998/iraq/
dan klik tulisan TIMELINE

deleted

-akhir kutipan
Irwan:
Catatan tambahan dari saya, AS dan UK akhirnya menghentikan gempuran
ke Irak setelah meyakini target dari misi yg direncanakan tercapai.
Alasan lain serangan dihentikan adalah karena mulai memasuki bulan Ramadan,
bulan suci umat Islam.

Bagaimana kalau giliran anda membaca quote dari saya:
New York Times:

December 20, 1998
A Tough New Goal in Iraq
By ETHAN BRONNER and YOUSSEF M. IBRAHIM

The scenes were gnawingly familiar: the video-gamelike renderings of air
strikes, the beribboned generals with their
maps and pointers, the unshaven Iraqis gaping into craters dug by U.S.
cruise missiles.

It was so routine, in fact, that this latest act of war against Iraq hardly
delayed the debate in the House of

Representatives over impeachment of a sitting U.S. president.

And yet because this U.S.-Iraqi contest of cat and mouse has occurred so
often in the past eight years without vexing, let alone trapping, the mouse
-- there, once again, was a smiling, sinister Saddam Hussein clad in his
natty foulards or his field marshal's epaulets -- many are asking a broader
set of questions this time around.

What is the endgame? What is the long-term strategy? How many more times
can this happen?

In fact, while this bombing campaign has looked like a larger version of
half a dozen previous ones aimed at forcing Saddam to abide by United
Nations resolutions or to back away from allied protected zones, President
Clinton and Congress have called it something much more significant. This,
they say, is the first salvo in a campaign to remove Saddam and install a
government more democratic and less dangerous.

And while analysts and officials here and abroad applaud such goals, they
wonder whether such a policy shift goes beyond the rhetorical. They are
quick to point out that even if the Americans are serious, the task is
enormous not only because of Saddam's continuing grip on power but because
of the political culture of the Iraq he has built over the last three
decades.

Any serious new government would have to come from Iraq's professional and
middle classes. Yet it is these people who have been the direct
beneficiaries of the universities, bridges, roads and secular, modernized
structure that Saddam has created. That makes them, paradoxically, the ones
with most to lose if he departs.

They are also the ones who have suffered most from U.S.-led international
sanctions against the country, watching their fixed government salaries
disappear and selling their artwork and appliances for a pittance to feed
their families.

The urban poor are used to scraping by, and villagers can -- and do -- turn
back to farming. The urban middle class has truly felt punished.

And given the divided and ineffectual foreign-based Iraqi opposition, the
fierce mistrust of U.S. intentions felt across the Arab world, and the fear
of Iraqi middle classes that the first result of any coup would be to bring
the pent-up wrath of northern Kurds and southern Shiites down on them, the
challenge of installing a new government becomes clear.

Many people point to the continuing international trade sanctions as the
first problem.

"There is a sort of naivete about sanctions bringing democracy to Iraq,"
said Denis Halliday, the Irish U.N. official who ran the oil-for-food
program in Iraq until quitting this year, declaring that sanctions amounted
to a "declaration of war against the Iraqi people."

He and Unicef officials say the lack of spare parts for the electric, sewer
and water networks are contributing to the deaths of more than 6,000
infants a month there. While the West blames Saddam for those deaths, most
Iraqis, while not pleased with their president, blame the West.

Clovis Maksoud, a former Arab League ambassador to the United Nations and
now a professor at American University in Washington, agreed, saying:
"There is a deep dissociation with Saddam in Iraq. But when they are
attacked by the Americans, they rally around the flag, and he happens to be
the flag."

Even analysts who urge the United States to actively promote a coup against
Saddam and consider the sanctions a useful form of pressure on the regime
say getting to the dictator will be extremely difficult physically and
politically.

"Nobody admires him anymore, but most Iraqis still accept and support him,"
said Amatzia Baram, an Israeli specialist on Iraq from Haifa University who
is spending the year in Washington. "The only hope is to separate him from
his power base, prove to his power base that life is more dangerous with
him than without him. That is part of the point of these bombings."

Others counter that the bombings have little effect on people accustomed to
suffering, that they view the missiles the way a 

Re: Proof of Theorem that 4=5 (joke for christmas)

1998-12-22 Terurut Topik Igg Adiwijaya


 Theorem: 4 = 5
 Proof:
 16 - 36 = 25 - 45
  4^2 - 9*4 = 5^2 - 9*5
  4^2 - 9*4 + 81/4 = 5^2 - 9*5 + 81/4

 I don't think that 9*4 is equal to 9*5.

 (4 - 9/2)^2 = (5 - 9/2)^2
 4 - 9/2 = 5 - 9/2
 4 = 5

Sorry, iseng nggak ada kerjaan nih.
Ku coba deh ..

(4 - 9/2)^2 = (5 - 9/2)^2   --- kalo mau diambil squareroot,
jawabannya ada dua: + atau -
dan musti konsisten untuk kiri dan kanan
jadi:

(4 - 9/2)^2 = (5 - 9/2)^2   (4 - 9/2)^2 = (5 - 9/2)^2
+|4 - 9/2| = +|5 - 9/2|atau  -|4 - 9/2| = -|5 - 9/2|
  1/2  =  1/2  atau   - 1/2 = - 1/2

oke deh
igg

 merry christmas every body and happy new year !!

 Nasrul Indroyono

 Rgds,
 Yohannes Yaali
 [EMAIL PROTECTED]




Interesting prediction about 1999.

1998-12-22 Terurut Topik Indi Soemardjan

Interesting prediction about 1999.
Some of you may believe it and some of you may NOT.
Knowing what is going on these days, I have a feeling that some of the
"Tiger-killing Wolves" theory might be accurate.

Oh, well
Only God knows

http://www.suaramerdeka.com/harian/9812/22/nas7.htm
--
Indi Soemardjan

Be my guest: http://pagina.de/indradi



Re: ada apa dibalik udang? (yang pasti bukan tempeyek)

1998-12-22 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Pertama buat IH, mau jongkok apa tengkurep itu terserah anda :)
Saya punya analisa yang agak berbeda dengan bung Hastu, Iskandar, Juda
Agung ataupun Mbin.
Saya melihat bahwa tindakan Gus Dur ini begitu sangat hati-hatinya
dibahas oleh para analis yang mengisyaratkan bahwa tindakan gus dur ini
bisa dianggap sebagai 'gebrakan' yang mengejutkan.
Gus dur sebagai sesepuh dan juga populer di arena reformasi seakan
merasakan dan yakin bahwa segala macam kekisruhan yang terjadi
akhir-akhir ini akibat ketidakpuasan pengikut soeharto atas desakan kaum
reformasi yang begitu gencarnya menekan soeharto dan kroninya. Hal ini
sebenarnya cukup aneh, karena ucapan ini berasal dari Gus Dur yang
tentunya bukan sembarang diucapkan melainkan sudah dipikirkan dengan
matang. Masalahnya kenapa Pak Rudi dan ABRI diam saja jika memang ini
terbukti pengikut Pak Harto? Tentunya ada kemungkinan masih banyak
pengikut Pak Harto yang masih mantap bercokol di pemerintahan dan ABRI.
Melihat kondisi yang demikian, analisa saya Gus Dur menganggap bahwa
memaksakan reformasi seperti menarik paksa penyakit kanker didalam tubuh
manusia yang sedang sakit. Dimana penyakit kanker bisa diambil dan
dibuang tetapi sang manusia pun harus meninggal. Ini sama saja
kondisinya dengan bangsa kita sekarang. Memaksa reformasi membuat
seluruh sendi bangsa terkoyak dan berdarah, yang potensial menyebabkan
disintegrasi maupun kerusuhan yang tak terkendali dan mengakibatkan
Indonesia tinggal nama.
Apakah dengan demikian Gus Dur bertindak benar? Apakah melalui proses
penyinaran yang bisa dikatakan berlangsung lama, kanker dapat
disembuhkan? who knows.
Saya juga merasakan bahwa banyak pihak menganggap kondisi sekarang ini
menyangkut soal mati-hidup atau jaya-jatuhnya suatu kelompok besar.
Korban apapun, dengan biaya apa saja, asalkan kejayaan dan kemenangan
dapat diperoleh akan dilakukan.
Ironis, pemerintah kita yang selama ini menggembar-gemborkan kepentingan
bangsa daripada kepentingan kelompok atau pribadi, sekali lagi terbukti
bahwa masih banyak diatas sana yang hobi membual dan bila dikritik akan
menganggap rakyatnya tidak nasionalis.
Semoga dan semoga Tuhan mengasihani bangsa kita dan memberi jalan
keselamatan kepada para pemimpin agar terketuk hatinya dan memikirkan
nasib bangsa ini.
peace.

Idris Harta wrote:

 Kalau Hamengku jadi presiden, apa kita harus jongkok-jongkok dulu sebelum
 menghadap?

 Salam jongkok,
 IH

 At 04:36 PM 12/21/98 -0500, Iskandarsyah Bakri, Washington, D.C, USA wrote:
 Assalamualaikum, w.w.
 
 Perjumpaan Gus Dur ke Suharto, Habiebie cs dan High politic meetings yang
 telah di parkarsai tokoh2 lainnya adalah: (Opini saya) akan mempermulus
 Hamangkubono untuk menjadi Presiden Indonesia masa datang; karena, pilihan2
 lainnya akan memberburuk suasana.
 
 Mungkin saya salah. ;-)
 
 Salam,
 Iskandarsyah Bakri
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Hastu Prabatmodjo [EMAIL PROTECTED] on 12/21/98 04:30:51 PM
 
 Please respond to "Indonesian Development Studies --
   http://web.syr.edu/~suisa/ids/" [EMAIL PROTECTED]
 
 
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 
 Subject:  Fenomena Gus Dur...
 
 
 
 
 On Thu, 19 Feb 1998, Sdr. Blucer (?) wrote:
 
  Buat rekan-rekan yang mau menganalisa, saya mau tanya:
  -mengapa gus dur bersantai empat mata dengan pak harto?
  -mengapa gus dur mengusulkan dialog 4 tokoh, yaitu pak harto, pak rudi,
  gus dur dan pak wiranto?
  -ada apa dengan bu mega, pak amien dan kanjeng sultan?
 
 ___
 Prabatmodjo:
 
 Jurus Gus Dur yang terakhir ini sangat 'complicated'.  Tak bisa dipahami
 cuma dengan menyimak fenomena permukaan. Kelihatannya Gus Dur sedang
 berupaya mengurai sebagian utama benangkusut negeri ini. Keliru kalau
 jurusnya yang sekarang diduga mengandung muatan sempit. Sependapat
 dengan Sarwono K, ada kemungkinan Gus Dur ingin melepaskan Soeharto, BJH
 dan Wiranto dari 'psikologi keterjepitan' dengan segala eksesnya.  Gus Dur
 ingin melihat Soeharto dimanusiakan (lepas dari praduga bersalah yang
 terlanjur merata). Ia juga ingin BJH dan Wiranto 'well functioning'
 sebagai perangkat negara.  Ini adalah keinginan yang boleh jadi tak
 populer, sebab ibaratnya Gus Dur 'pasang badan' di tengah arus utama
 reformasi.  Tapi, sejak dulu tokoh ini selalu siap tak populer.
 Gerakannya adalah langkah awal menuju rekonsiliasi nasional...
 
 Rekonsiliasi yang berjalan bersama dengan reformasi adalah sangat
 'complicated'. Tapi nampaknya ini yang ingin dikejar oleh Gus Dur. Ia
 tak ingin melihat tubrukan tak terkontrol antara arus reformasi dan
 status-quo.  Ada agenda-agenda bangsa penting yang bisa kacau oleh
 tubrukan yang tak terkontrol itu.  So, ia seolah 'melayang' di atas arus
 reformasi yang digerakkan oleh reformis atau posisi kelompok
 Ciganjur--'very high politics' yang mungkin mengecewakan reformis di
 dataran praksis.  Amien Rais yang mula-mula terkejut dengan gerakan Gus
 Dur telah mengambil posisi tepat: 'stick on current position', mahasiswa
 juga demikian.  Betul kata Fahry Ali: "Cuma Gus Dur yang 

medical benefits of circumcision

1998-12-22 Terurut Topik Indi Soemardjan

I have a friend who had just undergone a circumcision.
He is 27 years of age, this year.

Does anybody have any info on the medical benefit of circumcision?
in terms of bilogical improvement, etc.

thank you.

--
Indi Soemardjan

Be my guest: http://pagina.de/indradi



4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya

1998-12-22 Terurut Topik Nasrullah Idris

Rekan-Rekan Yth :
---
Seperti kita ketahui bahwa "4 pangkat 1", yaitu 4,  bisa kita
aplikasikan dengan "garis". Lalu "4 pangkat 2", yaitu 16,  bisa kita
aplikasikan dengan "luas". Akhirnya "4 pangkat 3, yaitu 64, bisa kita
aplikasikan dengan "volume".
Nah kalau "4 pangkat 4", yaitu 256, bisa kita aplikasikan dengan
apa? Juga dengan "4 pangkat 5", yaitu 1024?
Kalau jawabannya ada ya dalam bentuk apa?
Tetapi kalau jawabannya tidak ada ya kenapa?

Salam,

Nasrullah Idris



freedom of speech

1998-12-22 Terurut Topik Indi Soemardjan

Despite Indonesian Students' reform moevement, let me ask you kind
people these questions:

Should there be freedom of speech?
My answer: Certainly.

Should there be absolute freedom of speech?
My answer: Certainly not.

Let me know what you think about Freedom of Speech after you read this:
http://www.ummah.net/what-is-islam/about/respond/free.htm




"Our mind is too valuable to waste" - General Colin Powell

Peace.

--
Indi Soemardjan

Be my guest: http://pagina.de/indradi



Re: Prabowo Subianto

1998-12-22 Terurut Topik Indra Adrisudiro

At 05:17 PM 12/22/1998 +0700, Nasrullah Idris wrote:

Rekan-Rekan Yth :
---
Saya masih bingung nih masalah isu kewarganegaraan Mantan
Pangkostrad : Prabowo Subianto.
Maksud saya begini :
Kalau memang ia jadi menjadi warganegara Jordania (sebagaimana
diberitakan di beberapa surat kabar/televisi di Indonesia pada hari
ini), bagaimana dengan rahasia militer Indonesia yang diketahuinya.
Apakah ia nanti akan menciptakan pelatihan militer bagi tentara
Jordania?
Tetapi kabar terakhir (kata adiknya : Hasyim Djojohadikoesoemo)
bahwa kakaknya itu tidak mungkin meninggalkan kewarganegaraan
Indonesia.
Jadi bingung. Mana yang betul sih?

IA: Kang Acu, semuanya betul ;-)

Seseorang yang tinggal menetap di suatu negara (yang bukan negara
asalnya) tidak perlu harus menjadi warga negara negara yang ia
diami. Status si "pendatang" bisa saja: student, refugee, penduduk
tetap non-warga negara (permanent resident), etc.

Paling-paling si Prabowo tetap WNI dengan status refugee (political
asylum) di Jordan.



Re: 4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya

1998-12-22 Terurut Topik Lutfi M.

Karena di dunia fisik, ruang itu cuma sampai 3, yah nggak ada yg. pangkat 4,
dst.
Tapi teori relativitas Einstein mengatakan ruang itu berdimensi 4 dg.
memasukkan dimensi waktu.
Kalau ruang imaginer sih, pangkat n  (cuma ada di teori matematik: Ruang
berdimensi n) :-P
Aplikasi yg. mungkin ada, cuma di computer science: array berdimensi n
(bahkan berdimensi k * l * m * n * ...)

 --
 From: Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, December 22, 1998 11:30 PM
 Subject:  4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya

 Rekan-Rekan Yth :
 ---
 Seperti kita ketahui bahwa "4 pangkat 1", yaitu 4,  bisa kita
 aplikasikan dengan "garis". Lalu "4 pangkat 2", yaitu 16,  bisa kita
 aplikasikan dengan "luas". Akhirnya "4 pangkat 3, yaitu 64, bisa kita
 aplikasikan dengan "volume".
 Nah kalau "4 pangkat 4", yaitu 256, bisa kita aplikasikan dengan
 apa? Juga dengan "4 pangkat 5", yaitu 1024?
 Kalau jawabannya ada ya dalam bentuk apa?
 Tetapi kalau jawabannya tidak ada ya kenapa?

 Salam,

 Nasrullah Idris


 application/ms-tnef


Re: Interesting prediction about 1999.

1998-12-22 Terurut Topik Lutfi M.

Another 'prediction' (precisely: computer disaster) in 1999: millenium bug
in COBOL language.
Isunya, tgl. 1 Jan 1999 itu bencana bagi program-program yg. dibuat dg.
bahasa COBOL.  (karena COBOL language hanya dapat menghandle 2 digit tahun).

Hati-hati bertransaksi dg. institusi yg. masih menggunakan sistem lama ini.

 --
 From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, December 22, 1998 9:14 PM
 Subject:  Interesting prediction about 1999.

 Interesting prediction about 1999.
 Some of you may believe it and some of you may NOT.
 Knowing what is going on these days, I have a feeling that some of the
 "Tiger-killing Wolves" theory might be accurate.

 Oh, well
 Only God knows

 http://www.suaramerdeka.com/harian/9812/22/nas7.htm
 --
 Indi Soemardjan

 Be my guest: http://pagina.de/indradi


 application/ms-tnef


Re: medical benefits of circumcision

1998-12-22 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau mau search dari search engine pasti ketemu banyak.
Saya pernah koleksi link ke site-site ini.

 --
 From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, December 22, 1998 11:18 PM
 Subject:  medical benefits of circumcision

 I have a friend who had just undergone a circumcision.
 He is 27 years of age, this year.

 Does anybody have any info on the medical benefit of circumcision?
 in terms of bilogical improvement, etc.

 thank you.

 --
 Indi Soemardjan

 Be my guest: http://pagina.de/indradi


 application/ms-tnef


4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya

1998-12-22 Terurut Topik Yohannes Yaali

Rekan Nasrul Yth,

Dunia tempat kita tinggal adalah dunia yang hanya mengenal tiga dimensi
yaitu adanya ruang yang diukur dengan volume yang didapat dari
perhitungan antara panjang, lebar dan tinggi. Jika bilangan empat
dipangkatkan lebih dari tiga, jelas tidak dapat diaplikasikan di dalam
ilmu pengetahuan tentang ruang seperti yang Anda aplikasikan itu.
Namun jika diaplikasikan di dalam ilmu yang lain seperti matematika
tentu saja jawabannya adalah ya, dan dalam bentuk bilangan berpangkat.
Bagaimana pula dengan bilangan binary dan bilangan hexadesimal yang
diaplikasikan dalam komputer terutama dalam penyusunan program?
Tampaknya ada kemiripan dan kesamaannya.

Salam kembali,
Yohannes Yaali
[EMAIL PROTECTED]

Nasrullah Idris wrote:
Rekan-Rekan Yth :
---
Seperti kita ketahui bahwa "4 pangkat 1", yaitu 4,  bisa kita aplikasikan
dengan "garis". Lalu "4 pangkat 2", yaitu 16,  bisa kita aplikasikan dengan
"luas". Akhirnya "4 pangkat 3, yaitu 64, bisa kita aplikasikan dengan "volume".
Nah kalau "4 pangkat 4", yaitu 256, bisa kita aplikasikan dengan apa? Juga
dengan "4 pangkat 5", yaitu 1024?
Kalau jawabannya ada ya dalam bentuk apa?
Tetapi kalau jawabannya tidak ada ya kenapa?

Salam,

Nasrullah Idris



here is how GPS works

1998-12-22 Terurut Topik Indi Soemardjan

here is how it works:

http://www.aero.org/publications/gps/understanding.html

it is a very nifty little gadget.

gotta have it!

--
Indi

Visit my world: http://pagina.de/indradi



Re: 4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya

1998-12-22 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Yohannes Yaali [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: 4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya
Date: Wednesday, December 23, 1998 4:37 PM

*Rekan Nasrul Yth,
Dunia tempat kita tinggal adalah dunia yang hanya mengenal tiga
dimensi yaitu adanya ruang yang diukur dengan volume yang didapat
dari perhitungan antara panjang, lebar dan tinggi. Jika bilangan
empat dipangkatkan lebih dari tiga, jelas tidak dapat diaplikasikan
di dalam ilmu pengetahuan tentang ruang seperti yang Anda aplikasikan
itu.

#Hallo Mas Yohannes
Tetapi di mana letak nggak bisa diaplikasikannya itu? Soalnya
jangan-jangan tidak bisa diaplikasikan itu berdasarkan tolok ukur
indera manusia pada umumnya. Ini jelas jadinya menjadi subjecktif.
Coba anda cari lagi.

Apakah bilangan pangkat 3 itu adalah batas rasional manusia dalam hal
aplikasi bilangan pangkat n di mana n adalah bilangan bulat positif?

Rasanya tidak salah bila kita kaji.
Memang tampaknya : untuk apa sih mengkaji masalah ini?
Tetapi saya yakin  mendalami masalah ini akan memperluas wawasan
dan perpektif kita sehingga gilirannya menimbulkan efek pemikiran ke
bidang lain.

*Namun jika diaplikasikan di dalam ilmu yang lain seperti
matematika tentu saja jawabannya adalah ya, dan dalam bentuk bilangan
berpangkat.

#Itu jelas. Yang saya maksudkan itu bagaimana kelanjutan dari
garis, luas, volume, x, y , dan seterusnya.
Tentu secara normatif  kita bisa  hipotesis bahwa predikat untuk x
bukan lagi ruang, tetapi ya apaa gitu?

*Bagaimana pula dengan bilangan binary dan bilangan hexadesimal
yang diaplikasikan dalam komputer terutama dalam penyusunan program?
Tampaknya ada kemiripan dan kesamaannya.

#Apakah anda bisa memberikan contohnya ?

Salam,

Nasrullah Idris