Re: Baramuli kader terbaik Golkar
Ke-lima-limanya !! Lha wong dia sekarang ini Ketua DPA (de facto), sudah tentu seorang 'negarawan' tangguh. Salam, Budi (seorang warga negarawan yang kurang tangguh) bRidWaN wrote: > > > > BARAMULI : > > A. " Nanti kalau Golkar menang, partai >yang menghujat tidak akan diajak ". > > B. " Kalau Golkar cuma dapat 40 persen, maka >akan ada masalah besar. Golkar akan jadi >sasaran partai lain-lain ". > > C. " Target perolehan suara Golkar dalam Pemilu >7 Juni mendatang adalah 50 persen suara. >Minimal 70 persen diperoleh dari luar Pulau Jawa ". > > D. " Seandainya Golkar gagal mencapai target tersebut, >Golkar siap berkoalisi dengan ABRI ". > > E. " Optimis koalisi Golkar-ABRI, sebab selama ini >hubungan orang-orang Golkar dengan ABRI cukup akrab ". > > Pertanyaan : > Dari ke-5 Statement diatas, yang mana yang mencerminkan > bahwa orang ini adalah Negarawan dan kader terbaik Golkar? > - > > Salam, > bRidWaN - GaOL
Pak Didin and PK for President
Saya kenal (walaupun mungkin beliau tak kenal saya) Pak Didin. Beliau adalah "guru moral"-nya IPB. (lebih-lebih untuk kalangan mahasiswanya). Saya sering mendengar pendapatnya tentang politik, moral, tatanegara, sosial, ekonomi, dll. Saya juga tahu gambaran umum perilaku beliau. Tak salah rasanya kalau PK mencalonkan Pak Didin. Dan tidak tepat kalau dibilang pencalonannya hanya untuk "unjuk muka" bahwa PK lepas dari ORBA. Figur Pak Didin memang cocok dicalonkan. Namun bukan "gol" nya yang saya rasa penting, tapi bagaimana PK mencoba mewujudkan komitmen partai-nya terhadap kehidupan berbangsa dengan mencalonkan figur yang bisa di percaya moralitas dan tentunya KEADILAN-nya. Semoga sukses Pungkas B. Ali Hadeer wrote: > Ngomong presiden dulubaru nanti ngomong ekonomi he..he..he.. :-) > > Capres dari PK-24 tidak terkenal ??? > Ya memang tidak terkenal...lha wong dari mulanya PK-24 juga nggak > terkenal :-) > > Kenapa nggak terkenal ? ...Ya dari awal niat utama nya bukan lah mencari > kekuasaantapi hanya sebuah gerakan untuk kembali menjunjung tinggi > nilai-nilai moral.(kerjaannya para Pendakwah, bukan khusus sebuah > kegiatan politik) > > Smile > Hadeer -- wujudkan kepedulian kita http://www.isnet.org/~kbsi
Baramuli kader terbaik Golkar
BARAMULI : A. " Nanti kalau Golkar menang, partai yang menghujat tidak akan diajak ". B. " Kalau Golkar cuma dapat 40 persen, maka akan ada masalah besar. Golkar akan jadi sasaran partai lain-lain ". C. " Target perolehan suara Golkar dalam Pemilu 7 Juni mendatang adalah 50 persen suara. Minimal 70 persen diperoleh dari luar Pulau Jawa ". D. " Seandainya Golkar gagal mencapai target tersebut, Golkar siap berkoalisi dengan ABRI ". E. " Optimis koalisi Golkar-ABRI, sebab selama ini hubungan orang-orang Golkar dengan ABRI cukup akrab ". Pertanyaan : Dari ke-5 Statement diatas, yang mana yang mencerminkan bahwa orang ini adalah Negarawan dan kader terbaik Golkar? - Salam, bRidWaN - GaOL
Re: Bgmn dg Ekonomi kita nih (Re: Partai Keadilan)
Ngomong presiden dulubaru nanti ngomong ekonomi he..he..he.. :-) Capres dari PK-24 tidak terkenal ??? Ya memang tidak terkenal...lha wong dari mulanya PK-24 juga nggak terkenal :-) Kenapa nggak terkenal ? ...Ya dari awal niat utama nya bukan lah mencari kekuasaantapi hanya sebuah gerakan untuk kembali menjunjung tinggi nilai-nilai moral.(kerjaannya para Pendakwah, bukan khusus sebuah kegiatan politik) Smile Hadeer FNU Brawijaya wrote: > > > Wah, suatu kebetulan posting saya langsung nggak laku, > berhubung dalam beberapa jam sudah ada calon dari PK. > What a coincidence. Kira-kira boleh nggak sih mengganti calon > presiden setelah pemilu? Ada nggak aturan mainnya? Mungkin ini > PR buat KPU satu lagi. Hehe...habis calonnya nggak beken sama > sekali. Kalau jaman dulu kan ada calon pendamping. kali aja. >
Data dewadewi.com
Coba lihat URL dibawah: http://www.dewadewi.com/statistics/index.html Dari sekian kategori, mungkin yang agak lucu adalah, peringkat 1 sampai 3 perusahaan Indonesia yang mengakses DewaDewi adalah perusahaan pemerintah! Pantes uang pembayaran pajak kita rasanya seperti nggak pernah kembali ke masyarakat, lha pejabatnya kerjaannya browsing melulu :) Untuk kategori Perusahaan Indonesia yang paling sering mampir: BPPT Untuk kategori Perguruan Tinggi Indonesia yang paling sering mampir: ITB Untuk kategori Perguruan Tinggi Luar Negeri yang paling sering mampir adalah "memphis.edu". Hehehesiapa lagi kalau bukan Indi (saya sendiri)! Memang hebat anak Jawa ini! kaluk sempat silakan mampir! -- Indi Visit my world: http://pagina.de/indradi
Re: Berita dari Ujung Pandang
Duh, sedih ngedengernya. Apakah yang pinter-pinter diatas dan pimpinan selalu enggak nyambung sama yang dibawah, ataukah provokator sudah dimana-mana. Yang begini jelas enggak adil, kok anak perempuan yang sekolah kedokteran yang biasanya bantuin orang sakit malah dikejar-kejar dan dipukuli. Ngumpulin 200-300 orang itu tidak mudah. Seharusnya gampang sekali menyelidiki siapa dibelakang penyerangan itu, kalau punya niat :(. Mudah-mudahan tidak ada korban lagi di Unhas ataupun ditempat lainnya, semoga kita semua ikut membantu agar tidak terjadi kekacauan dengan tidak ikut emosi dan menebarkan informasi perdamaian antara muslim-kristiani, agar jelas apakah benar ini karena perang agama (dua umat yang benar-benar bermusuhan) ataukah hanya perang dengan memperalat agama (ada orang ketiga yang ingin mengadu dua umat ybs). peace. cortino sukotjo wrote: > > Rekan -rekan permias, mari kita berdoa semoga kejadian terkutuk seperti ini > dapat segera diakhiri. > > > > Hari ini kejadian di kampus saya sungguh mengerikan.. > > Hal ini terjadi pada diri saya sendiri.. dan informasi yang saya > > sampaikan berasal dari kesaksian teman saya.. disertai oleh bukti > > korban-korban. > > Tepat jam 12 malam kemaren malam, Balla Tamalanrea dibakar. Tapi > > tidak semuanya, hanya sempat di dalamnya saja karena sudah keburu > > dicegah oleh petugas alias tentara/polisi. > > Dan karena mereka sangat penasaran, mereka pergi menyerang BTN Asal > > Mula yang kebanyakan di antara situ adalah ponsokan atau kos-kosan > > orang Kristen. Rumah teman saya (angkatan '94) salah satu korban. > > Menurutnya, yang menyerang itu sekitar 200-300-an orang. Dan mereka > > mulai dengan melempari (pada malam-malam sebelumnya rumahnya ini > > sering dilempari) batu... Lalu dilanjutkan dengan aksi pendobrakan > > pintu pagar, pintu depan.. sehingga anggota rumah itu (seluruhnya > > cewek dan beragama Kristen, dan rumah itu merupakan Base Camp-nya > > anak PMK Kedokteran) semuanya lompat melalui jendela, kemudian naik > > ke atas genteng... lalu ada tetangga ternyata yang melihat keempat > > anak perempuan ini naik ke atas genteng, mereka kemudian menyuruh > > turun dengan melemparinya... Lalu mereka pun terjatuh sehingga salah > > satu di antaranya robek pada kepala. Lalu ada sekitar 4-5 orang yang > > menamakan diri mereka Kelompok Damai muncul dan menolong mereka dari > > rusuh... teman saya itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia > > dengan 14 jahitan pada kepala bagian kiri. > > Lalu pagi-pagi di kampus... aman-aman saja.. gak ada tanda-tanda > > pemeriksaan KTP, penyerangan, de es be, de el el.. Pokoknya super > > aman deh... Dan ternyata sekitar pukul 1 siang, sewaktu saya > > berada di lab. Terpadu untuk bersiap-siap mengikuti responsi > > praktikum Ilmu Gizi, ada salah satu senior datang dengan ngos-ngosan > > memberitahu bahwa keadaan sekarang di pintu I Unhas sedang kacau.. > > Main parang-parangan sambil pemeriksaan KTP berjalan di luar kampus, > > tepat di depan Pintu I Unhas. Tetapi saat itu saya masih merasa aman > > sebab saya pikir masa sih sampai masuk ke fakultas. > > Kira-kira pukul setengah dua lebih, hampir jam dua siang, ada teman > > saya (muslim) yang gak ngambil mata kuliah yang sama (jadi gak ikut > > praktikum) yang datang memberitahu bahwa Pintu I Unhas tuh > > bener-bener gak aman dan dia menyarankan supaya saya gak langsung > > pulang seusai praktikum. Sebab, dia dan salah satu teman saya yang > > Kristen sebenarnya sudah naik pete-pete kampus dan menuju pulang, > > tetapi ketika hampir dekat ke Pintu I Unhas, melihat ada macet di > > depan, merekapun turun dengan segera lalu naik becak kembali masuk ke > > dalam kampus lewat Pintu II Unhas. Karena teman saya yang Kristen ini > > kulitnya sangat putih hingga teman saya tadi menutupinya dengan jas > > praktikum hingga gak kelihatan.. > > Kira-kira pukul dua siang, saat responsi berlangsung, saya > > baru saja selesai mengerjakan nomer dua, tiba-tiba ada ribut-ribut > > di dalam lab.. Katanya ada tabrakan., etc.. maka saya cuek aja... Eh, > > gak lama kemudian ada teriakan kira-kira begini, 'eh yang Kristen > > mana... cepat lari... anak pondokan mau menyerang ke sini...' Keadaan > > di lab menjadi sangat kacau... benar-benar kacau.. saya yang tadinya > > hendak menjawab soal nomer tiga akhirnya kumpul saja dan mengambil > > tas lalu lari mengikuti yang lain... beberapa teman-teman yang muslim > > langsung mengusulkan untuk langsung naik ke lantai 4 yang biasanya > > aman... teman-teman saya yang Kristen lainnya jgua mengikuti, lari > > terbirit-birit benar-benar panik... Lalu kami naik ke lantai 4, > > sementara di belakang kami sudah ada orang yang mengejar dengan > > menggunakan jas almamater merah... Dengan rasa penuh ketakutan, entah > > ada kekuatan dari mana, dalam 1 menit dari lantai 2 ke lantai 4 dapat > > tercapai.. hehehe.. padahal bawa bawaan yang banyak lho.. :) > > lalu saya dan teman-teman terus berlari, hingga di
Berita dari Ujung Pandang
Rekan -rekan permias, mari kita berdoa semoga kejadian terkutuk seperti ini dapat segera diakhiri. > Hari ini kejadian di kampus saya sungguh mengerikan.. > Hal ini terjadi pada diri saya sendiri.. dan informasi yang saya > sampaikan berasal dari kesaksian teman saya.. disertai oleh bukti > korban-korban. > Tepat jam 12 malam kemaren malam, Balla Tamalanrea dibakar. Tapi > tidak semuanya, hanya sempat di dalamnya saja karena sudah keburu > dicegah oleh petugas alias tentara/polisi. > Dan karena mereka sangat penasaran, mereka pergi menyerang BTN Asal > Mula yang kebanyakan di antara situ adalah ponsokan atau kos-kosan > orang Kristen. Rumah teman saya (angkatan '94) salah satu korban. > Menurutnya, yang menyerang itu sekitar 200-300-an orang. Dan mereka > mulai dengan melempari (pada malam-malam sebelumnya rumahnya ini > sering dilempari) batu... Lalu dilanjutkan dengan aksi pendobrakan > pintu pagar, pintu depan.. sehingga anggota rumah itu (seluruhnya > cewek dan beragama Kristen, dan rumah itu merupakan Base Camp-nya > anak PMK Kedokteran) semuanya lompat melalui jendela, kemudian naik > ke atas genteng... lalu ada tetangga ternyata yang melihat keempat > anak perempuan ini naik ke atas genteng, mereka kemudian menyuruh > turun dengan melemparinya... Lalu mereka pun terjatuh sehingga salah > satu di antaranya robek pada kepala. Lalu ada sekitar 4-5 orang yang > menamakan diri mereka Kelompok Damai muncul dan menolong mereka dari > rusuh... teman saya itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia > dengan 14 jahitan pada kepala bagian kiri. > Lalu pagi-pagi di kampus... aman-aman saja.. gak ada tanda-tanda > pemeriksaan KTP, penyerangan, de es be, de el el.. Pokoknya super > aman deh... Dan ternyata sekitar pukul 1 siang, sewaktu saya > berada di lab. Terpadu untuk bersiap-siap mengikuti responsi > praktikum Ilmu Gizi, ada salah satu senior datang dengan ngos-ngosan > memberitahu bahwa keadaan sekarang di pintu I Unhas sedang kacau.. > Main parang-parangan sambil pemeriksaan KTP berjalan di luar kampus, > tepat di depan Pintu I Unhas. Tetapi saat itu saya masih merasa aman > sebab saya pikir masa sih sampai masuk ke fakultas. > Kira-kira pukul setengah dua lebih, hampir jam dua siang, ada teman > saya (muslim) yang gak ngambil mata kuliah yang sama (jadi gak ikut > praktikum) yang datang memberitahu bahwa Pintu I Unhas tuh > bener-bener gak aman dan dia menyarankan supaya saya gak langsung > pulang seusai praktikum. Sebab, dia dan salah satu teman saya yang > Kristen sebenarnya sudah naik pete-pete kampus dan menuju pulang, > tetapi ketika hampir dekat ke Pintu I Unhas, melihat ada macet di > depan, merekapun turun dengan segera lalu naik becak kembali masuk ke > dalam kampus lewat Pintu II Unhas. Karena teman saya yang Kristen ini > kulitnya sangat putih hingga teman saya tadi menutupinya dengan jas > praktikum hingga gak kelihatan.. > Kira-kira pukul dua siang, saat responsi berlangsung, saya > baru saja selesai mengerjakan nomer dua, tiba-tiba ada ribut-ribut > di dalam lab.. Katanya ada tabrakan., etc.. maka saya cuek aja... Eh, > gak lama kemudian ada teriakan kira-kira begini, 'eh yang Kristen > mana... cepat lari... anak pondokan mau menyerang ke sini...' Keadaan > di lab menjadi sangat kacau... benar-benar kacau.. saya yang tadinya > hendak menjawab soal nomer tiga akhirnya kumpul saja dan mengambil > tas lalu lari mengikuti yang lain... beberapa teman-teman yang muslim > langsung mengusulkan untuk langsung naik ke lantai 4 yang biasanya > aman... teman-teman saya yang Kristen lainnya jgua mengikuti, lari > terbirit-birit benar-benar panik... Lalu kami naik ke lantai 4, > sementara di belakang kami sudah ada orang yang mengejar dengan > menggunakan jas almamater merah... Dengan rasa penuh ketakutan, entah > ada kekuatan dari mana, dalam 1 menit dari lantai 2 ke lantai 4 dapat > tercapai.. hehehe.. padahal bawa bawaan yang banyak lho.. :) > lalu saya dan teman-teman terus berlari, hingga di depan lab. > Farmakologi kami bertemu dengan senior yang juga orang Kristen, lalu > kami dsembunyikan di dalam sebuah ruangan kecil yang tidak dipakai > tepat di depan pintu Lab. Farmakologi. Kira-kira 10 menit kemudian, > salah satu senior saya (muslim) mengatakan lebih baik pindah ke dalam > lab. orthodonsi yang juga terletak di lantai 4... Kami mengikuti apa > saja sarannya dan kami masuk ke dalam lab, yang pada saat itu sedang > berlangsung praktikum pula... Lalu kami dimasukkan ke dalam ruang > asisten. Dari lantai 4 saya dapat melihat banyak orang memakai jas > almamater merah berlari-lari mengejar-mengejar entah siapa di dekat > LT. 5 FK. Gak lama jgua setelah itu, saya melihat melalui jendela > anak-anak pondokan itu lewat-lewat dengan menggunkan mobil dan motor > sambil mengancung-ancungkan senjatanya yang mereka genggam di tangan. > Mungkin sekitar satu setengah jam kami di dalam lab tersebut, > kemudian kami turun (setelah dipanggil oleh salah satu orang Senat)
Re: Untung enggak terpilih ikut (malu-maluin)
Apa sih yang membedakan antara ORANG LAMA dan ORANG BARU itu..? saya kok nggak begitu mudheng. ---Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ha ha ha, > bung ridwan ini terjangkit 'oranglamaphobia syndrome'. Obatnya > sebenarnya ada, yaitu 'orangbaru penicilyne'. Sayangnya obat ini susah > dicari yang benar-benar murni, karena produk 'orangbaru penicilyne' ini > rata-rata sudah terkontaminasi oleh 'virus oranglama' :). > > > bRidWaN wrote: > > > > wah...ini sih gaya ORANG LAMA...:) > > > > At 13:27 17/03/99 -0500, FNU Brawijaya, RPI, Troy, NY wrote: > > >Hehelha jelas ini kelakuan wong gendeng kok Bung Blucer masih > > >nanya-nanya lho. Memang dari dulu masyarakat kita (termasuk saya) > > >kan belum dewasa. > > > > >Blucer Rajagukguk wrote: > > >> Gimana nich bung Ridwan. kelihatannya 12 partai terlikuidasi ini bukan > > >> 'orang-orang lama'. Tetapi kok kelakuannya 'minus' banget. Orang-orang > > >> yang masih rasial dan tidak beradab begini kok mau bikin partai. Buat > > >> mas brawijaya, yang begini termasuk move politik apa movenya orang gila? > > >> :) > > >> peace. > > >> > > >> Partai Terlikuidasi Bikin Onar > > >> Reporter: Sigit Widodo > > >> > > >> detikcom, Jakarta-Di luar dugaan, Tim > > >> 12, kumpulan parpol > > >> yang tidak bisa ikut pemilu, bertindak > > >> kasar pada salah seorang > > >> anggota KPU dari Partai Bhinneka > > >> Tunggal Ika, Nurdin > > >> Purnomo, Selasa (16/3/1999). Tindakan > > >> kasar yang nyaris > > >> mengarah pada kekerasan fisik itu > > >> terjadi sekitar 19.30 WIB di > > >> luar ruang sidang KPU yang telah sepi. > > >> > > >> Nurdin adalah anggota KPU yang > > >> terakhir keluar dari ruangan. > > >> Sedang rekan-rekan lainnya, termasuk > > >> puluhan wartawan, telah > > >> meninggalkan tempat itu. Tujuan Tim 12 > > >> tersebut adalah > > >> memaksa Nurdin yang keturunan Tionghoa > > >> itu untuk > > >> menandatangani sebuah surat. Surat itu > > >> berisikan pernyataan > > >> agar Tim 12 PPD diperbolehkan ikut > > >> pemilu. > > >> > > >> Nurdin jelas menolak permintaan Tim 12 > > >> yang sejak sore > > >> berdemo di luar sidang KPU, lantai 2 > > >> Gedung KPU, Jl Imam > > >> Bonjol, Jakarta Pusat. Sebab 12 parpol > > >> itu memang tidak > > >> direkomendasi Tim 11 untuk mengikuti > > >> pemilu karena dinilai > > >> tidak layak. > > >> > > >> Karena menolak, Tim 12 langsung > > >> mencaci maki Nurdin. Cacian > > >> itu bernada rasial. Mereka juga > > >> menuduh partai pimpinan Nurdin > > >> menyogok Tim 11 supaya lolos pemilu. > > >> Kekerasan fisik nyaris > > >> menimpa Nurdin. Seorang anggota Tim 12 > > >> dengan garang > > >> menarik dasi Nurdin dengan kasar > > >> sehingga Nurdin tidak > > >> berkutik. Karena desakan kian kuat, > > >> Nurdin akhirnya > > >> menandatangani surat itu. > > >> > > >> Akibat ribut-ribut itu, 4 anggota PHH > > >> Brimob yang "berkantor" > > >> di KPU, masuk. Tapi mereka tidak > > >> berbuat apa-apa. Tiga > > >> wartawan yang menyaksikan kejadian > > >> itu, termasuk detikcom, > > >> tidak juga berani bersikap sebab Tim > > >> 12 terlihat garang dan > > >> tidak kenal kompromi. > > >> > > >> Nurdin terus diintimidasi. "Catat saja > > >> nomor mobilnya!" teriak > > >> seorang anggota Tim 12, mengancam > > >> Nurdin. > > >> > > >> Setelah Nurdin menandatangi surat yang > > >> diberikan Tim 12, > > >> Nurdin dilepaskan, sekitar pukul 19.45 > > >> WIB. Sementara itu, > > >> semua pintu keluar sengaja ditutup > > >> oleh Tim 12 supaya Nurdin > > >> tidak gampang meloloskan diri. > > >> > > >> Tampaknya, Tim 12 menganggap kekerasan > > >> yang dilakukan > > >> mereka pada Nurdin yang terpilih > > >> sebagai anggota KPU d
Re: Untung enggak terpilih ikut (malu-maluin)
ha ha ha, bung ridwan ini terjangkit 'oranglamaphobia syndrome'. Obatnya sebenarnya ada, yaitu 'orangbaru penicilyne'. Sayangnya obat ini susah dicari yang benar-benar murni, karena produk 'orangbaru penicilyne' ini rata-rata sudah terkontaminasi oleh 'virus oranglama' :). bRidWaN wrote: > > wah...ini sih gaya ORANG LAMA...:) > > At 13:27 17/03/99 -0500, FNU Brawijaya, RPI, Troy, NY wrote: > >Hehelha jelas ini kelakuan wong gendeng kok Bung Blucer masih > >nanya-nanya lho. Memang dari dulu masyarakat kita (termasuk saya) > >kan belum dewasa. > > >Blucer Rajagukguk wrote: > >> Gimana nich bung Ridwan. kelihatannya 12 partai terlikuidasi ini bukan > >> 'orang-orang lama'. Tetapi kok kelakuannya 'minus' banget. Orang-orang > >> yang masih rasial dan tidak beradab begini kok mau bikin partai. Buat > >> mas brawijaya, yang begini termasuk move politik apa movenya orang gila? > >> :) > >> peace. > >> > >> Partai Terlikuidasi Bikin Onar > >> Reporter: Sigit Widodo > >> > >> detikcom, Jakarta-Di luar dugaan, Tim > >> 12, kumpulan parpol > >> yang tidak bisa ikut pemilu, bertindak > >> kasar pada salah seorang > >> anggota KPU dari Partai Bhinneka > >> Tunggal Ika, Nurdin > >> Purnomo, Selasa (16/3/1999). Tindakan > >> kasar yang nyaris > >> mengarah pada kekerasan fisik itu > >> terjadi sekitar 19.30 WIB di > >> luar ruang sidang KPU yang telah sepi. > >> > >> Nurdin adalah anggota KPU yang > >> terakhir keluar dari ruangan. > >> Sedang rekan-rekan lainnya, termasuk > >> puluhan wartawan, telah > >> meninggalkan tempat itu. Tujuan Tim 12 > >> tersebut adalah > >> memaksa Nurdin yang keturunan Tionghoa > >> itu untuk > >> menandatangani sebuah surat. Surat itu > >> berisikan pernyataan > >> agar Tim 12 PPD diperbolehkan ikut > >> pemilu. > >> > >> Nurdin jelas menolak permintaan Tim 12 > >> yang sejak sore > >> berdemo di luar sidang KPU, lantai 2 > >> Gedung KPU, Jl Imam > >> Bonjol, Jakarta Pusat. Sebab 12 parpol > >> itu memang tidak > >> direkomendasi Tim 11 untuk mengikuti > >> pemilu karena dinilai > >> tidak layak. > >> > >> Karena menolak, Tim 12 langsung > >> mencaci maki Nurdin. Cacian > >> itu bernada rasial. Mereka juga > >> menuduh partai pimpinan Nurdin > >> menyogok Tim 11 supaya lolos pemilu. > >> Kekerasan fisik nyaris > >> menimpa Nurdin. Seorang anggota Tim 12 > >> dengan garang > >> menarik dasi Nurdin dengan kasar > >> sehingga Nurdin tidak > >> berkutik. Karena desakan kian kuat, > >> Nurdin akhirnya > >> menandatangani surat itu. > >> > >> Akibat ribut-ribut itu, 4 anggota PHH > >> Brimob yang "berkantor" > >> di KPU, masuk. Tapi mereka tidak > >> berbuat apa-apa. Tiga > >> wartawan yang menyaksikan kejadian > >> itu, termasuk detikcom, > >> tidak juga berani bersikap sebab Tim > >> 12 terlihat garang dan > >> tidak kenal kompromi. > >> > >> Nurdin terus diintimidasi. "Catat saja > >> nomor mobilnya!" teriak > >> seorang anggota Tim 12, mengancam > >> Nurdin. > >> > >> Setelah Nurdin menandatangi surat yang > >> diberikan Tim 12, > >> Nurdin dilepaskan, sekitar pukul 19.45 > >> WIB. Sementara itu, > >> semua pintu keluar sengaja ditutup > >> oleh Tim 12 supaya Nurdin > >> tidak gampang meloloskan diri. > >> > >> Tampaknya, Tim 12 menganggap kekerasan > >> yang dilakukan > >> mereka pada Nurdin yang terpilih > >> sebagai anggota KPU dengan > >> Keppres itu adalah hal biasa. Dengan > >> tidak merasa bersalah, > >> mereka asyik makan malam di teras > >> Gedung KPU, seusai > >> mengintimidasi Nurdin. > >> > >> Hak Cipta © detikcom Digital >
Bgmn dg Ekonomi kita nih (Re: Partai Keadilan)
Wah, suatu kebetulan posting saya langsung nggak laku, berhubung dalam beberapa jam sudah ada calon dari PK. What a coincidence. Kira-kira boleh nggak sih mengganti calon presiden setelah pemilu? Ada nggak aturan mainnya? Mungkin ini PR buat KPU satu lagi. Hehe...habis calonnya nggak beken sama sekali. Kalau jaman dulu kan ada calon pendamping. kali aja. Sekarang ngomong ekonomi. Salah seorang teman baru saja ngomong bahwa swasta asing masuk ke perbankan RI. Contoh adalah Bank Duta sudah 90% saham dimiliki orang asing. Dulu kalau nggak salah Bank BCA sudah sempat disuntik Sultan Brunei. Entah jadi atau tidak. Berita-berita ini termasuk rekapitalisasi kok jarang jadi headline ya? Weird. Kebijakan pemerintah dengan membolehkan asing masuk ke kita sangat berbahaya. Lha wong itu sendi perekonomian penting kok dimasuki swasta asing. Mbah-nya kapitalis seperti AS ini juga bikin aturan-aturan yg membatasi orang swasta asing. Apalagi Jepang. Kalau dulu kan bank asing boleh muncul di kota besar saja ya? Lha kalau Bank Duta apalagi BCA cabangnya sampai ke desa-desa terus dikuasai asing kan berarti secara ekonomi Indonesia nggak eksis. Apalagi bisnis retail juga sudah diserang. Dulu kecolongan dengan GORO plus satu lagi apa itu ya yg dari Belanda itu. Bisa-bisa kita balik lagi jadi bangsa kuli seperti masa kolonial dulu. Kuli sama petani. Uwis Weleh-weleh, tokoh kita sibuk pengen jadi presiden jadi nggak mikirin kalau secara diam-diam negara kita lagi dijual. Jangan sampai nasib kita kayak Brazil. Saat ini mereka modal nama doang. Semua udah milik asing, eh masih ngutang, eh masih kena gonjang-ganjing ekonomi. Lha nilai tambahnya di mana? Bola doang kali. Kasihan bener negara kita ini. KKG sibuk jadi tutor ngasuh MS, Christianto Wibisono sibuk bikin karangan tentang Brutusisme, Ken Arokisme, dan berbagai wawancara imajiner lainnya. Pakar ekonomi dari univ. pada takut ngomong gara-gara ketanggor analisis rupiah yg nggak pernah bener. Saat ini semua orang jadi phobia bicara masalah ekonomi gara-gara pada malu kasus rupiah. Bahkan milis ekonomi juga ikut bangkrut. Weleh...weleh bangkrut bener deh RI ini. Seperti biasa, any thought? any comment? Salam, Eyang Troy Hadeer wrote: Capres RI ke - 4 Dari PK : K.H. Didin Hafizhuddin -- > From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Partai Keadilan > Date: 19 Maret 1999 14:26 > > Gile sepi amat hari ini. Pada ujian ya? Okay lah daripada sepi saya > bikin orek-orek satu lagi. > > PK juga sudah mulai mengeluarkan jurus-jurusnya lewat Anis Matta. -- \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Suara aseli 2 jagoan! ghalibie.mp3
Mau denger percakapan 2 jagoan: Ghalib sama ? Ini linknya untuk MP3 file tsb http://www.geocities.com/SoHo/Studios/8019/Fun/ghalibie.mp3 PERHATIAN: ukuran filenya adalah 721 Kilobytes Jangan lupa mampir ke: http://pagina.de/indradi dan mohon isi buku tetamu saya! hep pan -- Indi Soemardjan
Re: FW: Suara Rekaman Habibie Asli
Attachment Anda ini formatnya apa ? At 01:56 PM 3/19/99 +0700, you wrote: >Jumat, 19 Maret 1999 > >Ada Orang Ketiga Dapat Menjadi Saksi Kunci > >Jakarta, Kompas > >Para pejabat Badan Intelijen ABRI (BIA) hari Rabu (17/3) selama lebih dari >lima jam >sejak pukul 11.30 meminta keterangan peneliti multimedia asal Yogyakarta RM >Roy >Suryo (31) berkaitan dengan analisisnya tentang keaslian suara percakapan >telepon >mirip suara Presiden BJ Habibie dan Jaksa Agung AM Ghalib. > >Metode yang dipakai ialah dengan memakai audio system analizer untuk mencari >amplitudo serta frekuensi yang sama dengan menggabungkan rekaman suara asli >Presiden BJ Habibie saat mengangkat sumpah tanggal 21 Mei 1998, suara >rekaman >yang beredar di masyarakat dan menguji suara seniman Butet Kertaradjasa. > >Dari hasil analisisnya-disepakati bersama dengan pihak BIA-bahwa percakapan >itu >adalah asli, bukan hasil sadapan dari pesawat telepon yang berada di antara >kedua >pejabat negara, melainkan berasal dari telephone voice recorder yang >built-in >dengan pesawat telepon. Hal yang terpenting ialah ditemukannya peran orang >ketiga selain Presiden dan Jaksa Agung yang dapat menjadi saksi kunci soal >pembicaraan telepon itu. > >Hasil temuan dan pembicaraan itu diungkapkan Suryo kepada Kompas, Rabu >(17/3) >petang, usai melakukan pertemuan itu. Suryo adalah staf pengajar jurusan >Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas >Gadjah Mada >(UGM) Yogyakarta. Sehari-hari, Suryo dikenal sebagai pemerhati dan pengajar >multimedia di Institut Seni Indonesia (ISI) di kota yang sama. > >Suryo diminta datang ke Kantor BIA di Jl Kalibata No 20, Jakarta Selatan, >dan >mengaku bukan dimintakan keterangan, melainkan lebih sebagai brainstorming >dengan sekitar enam orang pejabat BIA. "Dalam pertemuan itu, menurut >rencana, >akan hadir Kepala BIA Mayjen TNI Tyasno Sudarto, tetapi ini tidak terlaksana >karena >yang bersangkutan berhalangan hadir, ujar Suryo. > >Ia mengatakan, "Sejauh ini dari rekaman pembicaraan yang banyak beredar di >masyarakat hanya diketahui pembicaraan antara Presiden dan Jaksa Agung. >Tetapi >ternyata ada orang ketiga, dan ini setidaknya kelak dapat dijadikan saksi >kunci dalam >mengungkap kebenaran pembicaraan kedua pejabat negara itu." > >Asli dan orang ketiga > >Suryo menjelaskan, frekuensi dan amplitudo BJ Habibie pada kedua peristiwa >itu >identik. "Sementara suara Butet Kertaradjasa tidak dapat mengejar frekuensi >BJ >Habibie. Kesimpulannya, suara BJ Habibie adalah asli. Ini disepakati oleh >pihak >BIA," papar Suryo. > >Mengenai tidak diujinya suara AM Ghalib, Suryo berujar, "Saya mengambil >sampel >suara pejabat yang lebih tinggi dalam hal ini Presiden BJ Habibie. Tidak >mungkin >beliau bicara sendiri secara monolog. Kesimpulannya adalah keduanya asli >atau >keduanya palsu. Ternyata, suara Presiden asli." > >Suryo dan pihak BIA juga sepakat adanya pihak ketiga selain Habibie dan >Ghalib >yang terekam dalam kaset itu. "Ini terbukti saat waktu pembicaraan dalam >rekaman >masuk pada tanda waktu 2 menit 17 detik dari waktu keseluruhan 4 menit 4 >detik. >Saat itu ada dering telepon dan diangkat seseorang yang menjawab dengan >kata-kata 'halo' sebanyak tiga kali," paparnya. > >Suryo berkesimpulan-pihak BIA juga sependapat-ada orang ketiga selain kedua >pejabat negara itu dan berada di salah satu ruangan kedua pejabat negara >terkait. >"Orang ketiga ini bisa jadi saksi kunci. Untuk itu kini sedang diselidiki >orang yang >mengangkat telepon itu berada di ruang mana? Apakah di ruang Presiden atau >di >ruang Jaksa Agung?," ucap Suryo. > >Suryo menegaskan hasil rekaman tersebut bukan merupakan hasil penyadapan. >Dan >ini juga disepakati oleh para pejabat BIA. "Rekaman itu berasal dari >telephone voice >recorder yang built-in dengan pesawat telepon. Alat ini bekerja merekam >secara >otomatis bersamaan dengan penelepon memulai percakapannya. Dan akan berakhir >dengan sendirinya saat percakapan berakhir yang ditandai dengan >diletakkannya >gagang telepon pada tempatnya semula. Hasil modulasinya tunggal dan solid. >Ini >menunjukkan rekaman terkait bukan hasil sadapan," papar Suryo. > >Menurutnya, masalah yang harus dipecahkan kini adalah mencari tahu lokasi >pesawat yang dilengkapi telephone voice recorder itu berada di ruangan >Presiden >atau Jaksa Agung. "Dan mencari orang ketiga yang mengangkat telepon yang >kemungkinan berada di salah satu ruangan kedua pejabat negara itu," katanya. >(bw) > >
Re: Partai Keadilan
Capres RI ke - 4Dari PK : K.H. Didin Hafizhuddin--> From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]>> To: [EMAIL PROTECTED]> Subject: Partai Keadilan> Date: 19 Maret 1999 14:26> > Gile sepi amat hari ini. Pada ujian ya? Okay lah daripada sepi saya> bikin orek-orek satu lagi.> > PK juga sudah mulai mengeluarkan jurus-jurusnya lewat Anis Matta.
Partai Keadilan
Gile sepi amat hari ini. Pada ujian ya? Okay lah daripada sepi saya bikin orek-orek satu lagi. PK juga sudah mulai mengeluarkan jurus-jurusnya lewat Anis Matta. Saudara Anis ini menyatakan bahwa peranan wanita di bidang perpolitikan sangat kurang yaitu kira-kira 11% padahal padahal jumlah pemilih 54% (pemilu lalu). Yang jadi sorotan adalah peranan ORBA yg menjadikan peran wanita lebih sebagai pendamping. Setelah itu baru faktor kultural, pendidikan, kapabilitas. Saya sangat menyayangkan pengkambing-hitaman ORBA thd minimalnya peran wanita. Model seperti itu sudah terlalu banyak dilakukan orang. Alih-alih cari cara penyelesaian kok malah lagi- lagi latah nyalahin ORBA. Kuno ah, mestinya kreatif dikit. Kalau mau bikin perbandingan sih kita boleh lihat pada jaman ORLA, atau di negara-negara maju macam AS, Inggris, Perancis. Jangan ambil contoh Jepang, entar kita makin terperanjat. Eh, ini bukannya saya belain ORBA, nggak ada untungnya sih, lha wong sudah bangkrut. Sudah jadi sejarah. Menurut saya sih ini masalah kultural, nggak ada hubungannya dengan orde-orde-an. Memang sih PK kelihatan mengincar suara dari kaum wanita. Sah saja, dapat dikata cerdik. Move-nya mempertanyakan kapabilitas MS dan sekaligus mengedepankan Dewi Fortuna Anwar dan Marwah Daud. Ini juga sah saja. Sampai di sini saya mempertanyakan nama Dewi Fortuna Anwar. Dia itu kan pembantunya BJH, berarti masuk golongan orang lama dong. Satu hal lagi. PK sangat agresif dalam mencari massa lapis bawah. Langkah ini berhasil dengan baik. Selamat deh atas jitunya strategi cari pencoblos. Untuk beginian PAN kalah deh. Padahal dari segi dana kan mestinya PAN lebih jago nyari dg modal persona AR itu. Lain dengan presiden PK yg pegawai BPPT biasa, tapi punya kemampuan menggalang kekuatan yg mestinya perlu dana besar. Hmm...impresif saya benar-benar ter-impres (bukan imstruksi presiden lho). Yang menarik buat saya adalah belum terdengarnya capres yg dipunyai PK. Faktor "BPPT" membuat saya agak "was-was" bahwa pada nantinya yg akan dimunculkan adalah BJH. Toh sudah kondang bahwa di masa lalu BJH menggunakan IPTN, BPPT, dan ICMI sebagai modal dasar pembangunan jangka panjang. Eh, maksudnya modal thok. BJH memang dikenal bagus dalam mengelola instutusi ini. Beberapa teman demikian bangga menjadi anak buah BJH. Oya, istilah "was-was" bukan berarti nggak suka BJH. Cuma masalah nggak ketemu istilah yg tepat saja. Sah saja sih kalaupun BJH yg dicalonkan. Tebak tidak tepat saya juga disentil oleh munculnya Dewi Fortuna tadi, sebagai pembantu terpercaya BJH. Apakah betul tebakan saya ya mari kita lihat. Syukur kalau ternyata nggak tepat, eh, nggak pengaruh ding. Lihat : http://www.jawapos.com/19mar/me19ma1.htm Sekian dulu. Any thought? Any comment? Salam, Eyang Troy -- \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Kalau Dalmatian Selingkuh
:-) hmlook at them in the eyes...Smile,Hadeer--> From: Endang P. Pratiwi <[EMAIL PROTECTED]>> To: [EMAIL PROTECTED]> Subject: FW: Kalau Dalmatian Selingkuh> Date: 19 Maret 1999 13:52> > > Buat yang ngefans sama cats n dogs.> > > > > <>>
FW: Suara Rekaman Habibie Asli
Jumat, 19 Maret 1999 Ada Orang Ketiga Dapat Menjadi Saksi Kunci Jakarta, Kompas Para pejabat Badan Intelijen ABRI (BIA) hari Rabu (17/3) selama lebih dari lima jam sejak pukul 11.30 meminta keterangan peneliti multimedia asal Yogyakarta RM Roy Suryo (31) berkaitan dengan analisisnya tentang keaslian suara percakapan telepon mirip suara Presiden BJ Habibie dan Jaksa Agung AM Ghalib. Metode yang dipakai ialah dengan memakai audio system analizer untuk mencari amplitudo serta frekuensi yang sama dengan menggabungkan rekaman suara asli Presiden BJ Habibie saat mengangkat sumpah tanggal 21 Mei 1998, suara rekaman yang beredar di masyarakat dan menguji suara seniman Butet Kertaradjasa. Dari hasil analisisnya-disepakati bersama dengan pihak BIA-bahwa percakapan itu adalah asli, bukan hasil sadapan dari pesawat telepon yang berada di antara kedua pejabat negara, melainkan berasal dari telephone voice recorder yang built-in dengan pesawat telepon. Hal yang terpenting ialah ditemukannya peran orang ketiga selain Presiden dan Jaksa Agung yang dapat menjadi saksi kunci soal pembicaraan telepon itu. Hasil temuan dan pembicaraan itu diungkapkan Suryo kepada Kompas, Rabu (17/3) petang, usai melakukan pertemuan itu. Suryo adalah staf pengajar jurusan Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sehari-hari, Suryo dikenal sebagai pemerhati dan pengajar multimedia di Institut Seni Indonesia (ISI) di kota yang sama. Suryo diminta datang ke Kantor BIA di Jl Kalibata No 20, Jakarta Selatan, dan mengaku bukan dimintakan keterangan, melainkan lebih sebagai brainstorming dengan sekitar enam orang pejabat BIA. "Dalam pertemuan itu, menurut rencana, akan hadir Kepala BIA Mayjen TNI Tyasno Sudarto, tetapi ini tidak terlaksana karena yang bersangkutan berhalangan hadir, ujar Suryo. Ia mengatakan, "Sejauh ini dari rekaman pembicaraan yang banyak beredar di masyarakat hanya diketahui pembicaraan antara Presiden dan Jaksa Agung. Tetapi ternyata ada orang ketiga, dan ini setidaknya kelak dapat dijadikan saksi kunci dalam mengungkap kebenaran pembicaraan kedua pejabat negara itu." Asli dan orang ketiga Suryo menjelaskan, frekuensi dan amplitudo BJ Habibie pada kedua peristiwa itu identik. "Sementara suara Butet Kertaradjasa tidak dapat mengejar frekuensi BJ Habibie. Kesimpulannya, suara BJ Habibie adalah asli. Ini disepakati oleh pihak BIA," papar Suryo. Mengenai tidak diujinya suara AM Ghalib, Suryo berujar, "Saya mengambil sampel suara pejabat yang lebih tinggi dalam hal ini Presiden BJ Habibie. Tidak mungkin beliau bicara sendiri secara monolog. Kesimpulannya adalah keduanya asli atau keduanya palsu. Ternyata, suara Presiden asli." Suryo dan pihak BIA juga sepakat adanya pihak ketiga selain Habibie dan Ghalib yang terekam dalam kaset itu. "Ini terbukti saat waktu pembicaraan dalam rekaman masuk pada tanda waktu 2 menit 17 detik dari waktu keseluruhan 4 menit 4 detik. Saat itu ada dering telepon dan diangkat seseorang yang menjawab dengan kata-kata 'halo' sebanyak tiga kali," paparnya. Suryo berkesimpulan-pihak BIA juga sependapat-ada orang ketiga selain kedua pejabat negara itu dan berada di salah satu ruangan kedua pejabat negara terkait. "Orang ketiga ini bisa jadi saksi kunci. Untuk itu kini sedang diselidiki orang yang mengangkat telepon itu berada di ruang mana? Apakah di ruang Presiden atau di ruang Jaksa Agung?," ucap Suryo. Suryo menegaskan hasil rekaman tersebut bukan merupakan hasil penyadapan. Dan ini juga disepakati oleh para pejabat BIA. "Rekaman itu berasal dari telephone voice recorder yang built-in dengan pesawat telepon. Alat ini bekerja merekam secara otomatis bersamaan dengan penelepon memulai percakapannya. Dan akan berakhir dengan sendirinya saat percakapan berakhir yang ditandai dengan diletakkannya gagang telepon pada tempatnya semula. Hasil modulasinya tunggal dan solid. Ini menunjukkan rekaman terkait bukan hasil sadapan," papar Suryo. Menurutnya, masalah yang harus dipecahkan kini adalah mencari tahu lokasi pesawat yang dilengkapi telephone voice recorder itu berada di ruangan Presiden atau Jaksa Agung. "Dan mencari orang ketiga yang mengangkat telepon yang kemungkinan berada di salah satu ruangan kedua pejabat negara itu," katanya. (bw) application/ms-tnef
FW: Kalau Dalmatian Selingkuh
Buat yang ngefans sama cats n dogs. <> Compuserve GIF