Soal Kualitas Wakil Rakyat (Was: Tanggapan "Kearah Mana ?")

1999-10-04 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

Suhendri <[EMAIL PROTECTED]>:

...

>Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari
>wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak
>jujur, atau orang bodoh yang jujur.

Yw: Kalo mau bicara secara literal (sesuai makna bahasa),
sebetulnya, apa yg terjadi sekarang ini udah nyetel (pas).

Habis gimana, rakyat Indonesia sendiri (SDM-nya) juga kebanyakan
tidak bagus kualitasnya kok, kalo wakilnya demikian, ya pantas
ajalah. Malah kalo masyarakat kualitasnya kayak sekarang, terus
wakilnya di lembaga legislatif profesor doktor semua, ya,
itu, sebenernya kurang mewakili... Ha, ha..

Contoh kata: kalo golongan etnis tionghoa diwakili di lembaga
legislatif oleh orang dari etnik hispanik turunan portugis
totok, kan kurang pas, atau golongan Islam diwakili orang beragama
shinto, ini namanya kan nggak nyetel, nggak pas.

Sebenernya masalah besarnya adalah: kenapa kok rakyat
Ina kualitasnya kayak sekarang ini? Di sini masalah besarnya dan
perlu penyelesaian sistematis yg mungkin perlu waktu 5-20th, tapi
betul-betul perlu dan harus diubah. Kalo yg di senayan itu sih
cuma wakilnya doang. Dibagus-bagusin di situ, kalo di jalanan
kualitasnya masih kayak sekarang, ya, nggak sip,...

Ini pendapat saya. Mungkin agak nyimpang dikit, atau
memperluas permasalahan.

>Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca
>tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan
>membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini.
>
>Soe

Yw: Kalo nanti rakyat Ina udah pada pinter-pinter (katakanlah
rata-rata lulusan SMA), ya wakil rakyat yg kayak sekarang ini
ya nggak pantas lagi... ;-)



Re: Soal Kualitas Wakil Rakyat (Was: Tanggapan "Kearah Mana ?")

1999-10-03 Terurut Topik Suhendri

Ah  Anda benar sekali :-)

Soe


-Original Message-
From: Yusuf-Wibisono <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Monday, October 04, 1999 2:22 PM
Subject: Soal Kualitas Wakil Rakyat (Was: Tanggapan "Kearah Mana ?")


>Suhendri <[EMAIL PROTECTED]>:
>
>...
>
>>Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari
>>wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak
>>jujur, atau orang bodoh yang jujur.
>
>Yw: Kalo mau bicara secara literal (sesuai makna bahasa),
>sebetulnya, apa yg terjadi sekarang ini udah nyetel (pas).
>
>Habis gimana, rakyat Indonesia sendiri (SDM-nya) juga kebanyakan
>tidak bagus kualitasnya kok, kalo wakilnya demikian, ya pantas
>ajalah. Malah kalo masyarakat kualitasnya kayak sekarang, terus
>wakilnya di lembaga legislatif profesor doktor semua, ya,
>itu, sebenernya kurang mewakili... Ha, ha..
>
>Contoh kata: kalo golongan etnis tionghoa diwakili di lembaga
>legislatif oleh orang dari etnik hispanik turunan portugis
>totok, kan kurang pas, atau golongan Islam diwakili orang beragama
>shinto, ini namanya kan nggak nyetel, nggak pas.
>
>Sebenernya masalah besarnya adalah: kenapa kok rakyat
>Ina kualitasnya kayak sekarang ini? Di sini masalah besarnya dan
>perlu penyelesaian sistematis yg mungkin perlu waktu 5-20th, tapi
>betul-betul perlu dan harus diubah. Kalo yg di senayan itu sih
>cuma wakilnya doang. Dibagus-bagusin di situ, kalo di jalanan
>kualitasnya masih kayak sekarang, ya, nggak sip,...
>
>Ini pendapat saya. Mungkin agak nyimpang dikit, atau
>memperluas permasalahan.
>
>>Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca
>>tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan
>>membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini.
>>
>>Soe
>
>Yw: Kalo nanti rakyat Ina udah pada pinter-pinter (katakanlah
>rata-rata lulusan SMA), ya wakil rakyat yg kayak sekarang ini
>ya nggak pantas lagi... ;-)