Re: [PPIBelgia] why???????????????

2008-06-02 Terurut Topik Furqon Azis
Halah naon eta .


iseng mode ON oge

2008/6/2 rezki amalia [EMAIL PROTECTED]:

   *iseng mode on*

 kenapa *why,*
 selalu *always *
 tidak pernah *never *
 **
 piss ahh

  



[PPIBelgia] Sejarah uang kertas

2008-06-02 Terurut Topik Furqon Azis
*--Lumayan lagi buat bacaan--*

Tahukah Anda bagaimana sejarah uang kertas? Sebagian besar (mungkin 99,99%)
masyarakat tidak tahu tentang sejarah uang yang sehari2nya mereka gunakan.
Selain tidak diajarkan di sekolah2 umum, juga mungkin karena rata2 tidak ada
yg memberitahukan dan tidak ada kepedulian untuk mencari tahu, karena sibuk
dengan rutinitas sehari-hari.

Henry Ford berkata: (terjemahan bebas)
Untunglah masyarakat tidak mengerti bagaimana sistem perbankan dan keuangan
bekerja. Kalau mereka mengerti, Aku yakin akan ada revolusi besok pagi.

Nah, sekarang Anda semua PERLU TAHU sejarah uang kertas yang Anda pegang.
Setelah tahu, pilihan ada di tangan Anda. Tetap mau seperti sekarang, atau
bergerak melakukan perubahan.

Konsep uang kertas sebelum 1971...

Uang kertas sebenarnya berasal dari KETAMAKAN dan KEJAHATAN tukang/ahli
emas. Tidak percaya? Terserah, tapi ikuti saja dongeng berikut.

Pada zaman koin emas masih digunakan, terdapat kesulitan yang ditimbulkan
yaitu kebutuhan atas tempat penyimpanan emas yang cukup besar. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, bermunculan jasa titipan koin emas (gudang
uang) yang dilakukan oleh tukang emas. Masyarakat menitipkan koin mereka ke
gudang uang, dan pemilik gudang uang menerbitkan kuitansi titipan/nota
yang menyatakan bahwa mereka menyimpan sekian koin emas dan koin tersebut
dapat diambil sewaktu2. Tentu saja jasa tersebut ada biayanya.

Dengan berlalunya waktu dan semakin banyak nota titipan beredar, masyarakat
menyadari bahwa mereka dapat melakukan transaksi jual beli hanya dengan
menggunakan nota tersebut. Hal ini disebabkan karena mereka, para pemilik
nota dan pedagang PERCAYA bahwa mereka dapat mengambil koin emas di gudang
uang sesuai jumlah yang tertera di nota titipan. Mereka PERCAYA bahwa nota
tersebut DIBACKUP oleh koin emas yang benar.

Sampai titik ini, mungkin bisa dianggap tidak ada masalah karena jumlah
nota beredar, dibackup sesuai dgn jumlah koin emas yang ada di gudang uang.

Tapi, semua mulai berubah saat KETAMAKAN itu datang. Seiring berjalannya
waktu, pemilik gudang uang menyadari secara empiris bahwa, tidak semua orang
akan mengambil seluruh simpanannya dalam jangka waktu yang sama. Katakanlah,
dalam suatu waktu, hanya 10% dari total koin yang diambil oleh pemiliknya.
Sisanya 90%, menumpuk, menganggur, menunggu bisikan sang TAMAK untuk
dipergunakan.

Berdasarkan kondisi tersebut, pemilik gudang uang mulai -secara diam2-
meminjamkan koin emas yang menumpuk tersebut kepada orang2 yang membutuhkan
modal dengan cara menerbitkan nota kosong yang seolah2 dibackup oleh emas
padahal tidak sama sekali, karena yang digunakan adalah koin emas para
nasabah yang menitipkan emasnya. Inilah awal dari istilah menciptakan uang
dari udara kosong. Selain meminjamkan, tentu mereka menarik bunga atas
pinjaman tersebut.

Nota kosong pun beredar layaknya nota asli. Karena pemilik gudang mengatur
sedemikian rupa supaya jumlah total nota kosong yang beredar tidak melebihi
jumlah koin emas yang tidak ditarik/ambil oleh pemilik koin emas (cadangan
emas di gudang), sistem ini berlangsung terus menerus tanpa disadari. Inilah
cikal bakal Bank Fractional.

Namun, karena jumlah total nota (asli+palsu) beredar sebenarnya melebihi
jumlah emas sesungguhnya yag tersimpan di gudang uang, efek inflasi terjadi
dan harga2 merangkak naik secara tidak wajar. Masyarakat mulai resah dan ada
yg mulai menyadari sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Mereka pun mulai
mengambil/klaim simpanan emas mereka dari gudang berdasarkan nota yang
mereka miliki. Namun apa yang terjadi? Karena nota asli dan palsu sama
sekali tidak dapat dibedakan, hanya mereka yang datang di awal2 saja yang
dapat mengklaim emasnya. Sementara mereka yang datang terlambat, sama sekali
tidak dapat mengklaim emasnya karena memang sudah tidak ada/habis. Inilah
contoh awal dari kolapsnya Bank.

Apa kesimpulan dari dongeng di atas?

1. Uang kertas, cikal bakalnya berasal dari sebuah KETAMAKAN dan
KESERAKAHAN manusia dengan cara menipu masyarakat. Sistem yang dibangun
dari sebuah kebohongan, niscaya akan ditutupi dengan kebohongan2 lainnya.
Dan niscaya akan runtuh saat kebohongan itu terkuak.

2. Gudang uang yg melakukan kebohongan di atas, sebagai cikal bakal Bank,
sebenarnya telah BANGKRUT saat dia meminjamkan koin/uang nasabahnya kepada
orang lain. Kenapa? Sebab pada saat yang sama, dia berjanji untuk memberikan
simpanan emas kepada penitipnya kapanpun diminta. Bangkrutnya gudang uang
tsb, juga Bank, hanya akan terlihat saat semua nasabah mengambil
simpanannya. Maukah Anda menyimpan uang Anda pada institusi yang sebenarnya
sudah Bankrut dari awal?

Pilihan ada di tangan Anda...

sampai tahun 1971, seluruh negara di dunia menggunakan sistem uang kertas
berbasis emas (atau dolar, karena dolar menjadi mata uang kunci yang
dikaitkan kepada emas).

Pada tahun 1971, hal yang jauh lebih buruk terjadi. Sistem uang kertas
dilepas dari emas sehingga menjadi benar2 uang kertas. Kertas yang
dianggap sebagai uang dan TIDAK