Re: [PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ...
Terdeflasi yah karena di potong sendiri ma pemerintah ini ada kasus dmana pemerintah seenaknya berencana mencetak uang kertas 100 miliyar dollar source: http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/21/06353993/waw.zimbabwe.edarkan.uang.kertas.100.miliar.dollar HARARE,SENIN - Bank sentral Zimbabwe, mulai Senin (21/7) ini rencananya akan mulai mengedarkan uang kertas dengan nilai nominal 100 miliar dollar Zimbabwe, sebagai langkah menghadapi hiperinflasi yang mencapai 2,2 juta persen di negara tersebut. Zimbabwe sebelumnya, telah mengeluarkan uang kertas senilai 50 miliar dollar Zimbabwe. Negara di kawasan Afriak bagian selatan itu menghadapi kelangkaan berbagai bahan pangan dan bensin dan juga lamanya antrian bila ingin mengambil uang di bank. Gubernur bank Sentral Gideon Gonom seperti dikutip Reuters, menyatakan, sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah uang yang boleh diambil dalam sehari. saat ini pihaknya membatasi pengambilan uang tunai sebesar 100 miliar dollar dalam sehari, jumlah itu hanya cukup untuk membeli dua kerat roti, atau naik bus komuter pulang pergi. Negara yang semula makmur itu, kini mengalami krisis pasca-pemilu. Hiperinflasi telah melanda negara itu, dengan inflasi membumbung tinggi dari 165.000 persen pada Februari menjadi 2,2 juta persen pada Juni lalu. Bank Sentral Zimbabwe Januari lalu, mengedarkan uang kertas 10 juta dolla, pada April uang kertas 50 juta dollar diterbitkan. Mei, mengedarkan uang kertas 100 juta dollar dan 250 juta dollar. Kemudian berturut-turut mencetak uang kertas bernominal 5 miliar, 25 miliar dan 50 miliar dollar. Dollar Zimbabwe yang secara resmi dipatok sebesar 30.000 dollar Zimbabwe per satu dollar AS itu, saat ini melonjak menjadi sekitar 800 juta dollar Zimbabwe per dollar AS. http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/22/17303439/inflasi.1.juta.persen.sepotong.roti.seharga.12.mobil.baru Inflasi 1 Juta Persen, Sepotong Roti Seharga 12 Mobil Baru Kamis, 22 Mei 2008 | 17:30 WIB HARARE, KAMIS - Seakan tak henti diterjang guncangan ekonomi dalam negeri, masyarakat Zimbabwe saat ini diperhadapkan pada lonjakan harga kebutuhan pokok yang jauh melampaui daya beli publik. Bayangkan saja, harga sepotong roti saat ini mencapai harga 12 kendaraan baru pada 1 dasawarsa lalu. Hal itu terjadi karena inflasi tahunan bulan Mei ini mencapai 1.063.572 persen. Beberapa analis ekonomi memprediksi inflasi dapat mencapai sekitar 5 juta persen menjelang Oktober tahun 2008 ini apabila tingkat inflasi tersebut tidak berhasil ditekan. Satu pak kecil kopi produksi dalam negeri saat ini mencapai 1 miliar dolar Zimbabwe. Sepuluh tahun lalu, jumlah uang sebesar itu sudah dapat digunakan untuk membeli 60 mobil baru. Anjloknya ekonomi merupakan refleksi keprihatinan besar pemegang hak suara dalam konflik pemilu Zimbabwe pada 29 Maret lalu yang menemui kebuntuan setelah Presiden Robert Mugabe diisyaratkan ingin tetap memegang kekuasaan walaupun kehilangan mayoritas suara. Sementara rival Mugabe, Morgan Tsvangirai,walaupun mendominasi dukungan suara tidak memenangkan suara mutlak agar terhindar dari pemilihan babak kedua. Mugabe dan Tsvangirai akan maju ke pemilihan babak kedua pada 27 Juni mendatang. Inflasi tahunan resmi Zimbabwe mencapai 165.000 persen pada Februari 2008 atau tertinggi di dunia. Pemerintah Zimbabwe tidak memperbaharui data tersebut dengan dalih bahwa peredaran kebutuhan pokok yang semakin menipis di pasar tidak memenuhi syarat untuk dikalkulasi oleh badan statistik nasional. Kemerosotan ekonomi belakangan ini merupakan gambaran dari runtuhnya sendi utama ekonomi di bidang pertanian. Hal itu terjadi menyusul maraknya perampasan ladang pertanian dari sejumlah warga kulit putih. Mugabe mengklaim perampasan ladang pertanian yang dimulai tahun 2002 itu untuk menyejahterahkan warga kulit hitam yang miskin. Namun, kenyataannya sebagian besar ladang yang dirampas diserahkan ke kalangan loyalis Mugabe. Dolar Zimbabwe nyaris hilang nilainya baik dalam aktivitas komersil ataupun sebagai pendapatan. Saat ini, lebih banyak transaksi bisnis dilakukan dengan menggunakan dolar AS, baik secara terbuka maupun tertutup. Sejumlah industri manufaktur saat ini beroperasi dengan kapasitas 30 persen. Hal itu karena semakin banyak karyawan yang tidak dapat pergi ke lokasi kerja karena lonjakan ongkos bus komuter yang tinggi. jadi mo deflasi gmana coba klo ga pemerintah sendiri yang memotong duitnya... - Original Message From: Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED]> To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 9, 2008 4:46:47 AM Subject: Re: [PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ... bukannya akan terdeflasi dengan sendirinya Tong...ingat zaman soiekarno duludikira cetak uang urusan selesai...akhirnya dilakukan csanering/pemotonga n uang Rupiah besar2an...yg mana sangat tidak disetujui oleh Moehammada Hatta...Hatta sampai menulis surat/artikel dengan menyatakan ketidaksetujuannya adanya sanering/pemotongan nilai rupia
Re : [PPIBelgia] minta tolong di downloadkan jurnal pdf version
Hi all, Cuma mau informasikan aja, SAGE Journals lagi kasih akses gratis nge-download hingga tanggal 31 Oktober 2008. https://online.sagepub.com/cgi/register?registration=FTOct2008-11 Mudah-mudahan berguna. Salam, Herman
Re: [PPIBelgia] minta tolong di downloadkan jurnal pdf version
Lho sayah pan dah ngirim pesen japri ma ente, lom nyampe yah? Vidi dah ampe di Brussel hari jumaat kmaren n ini no HP na: 0485833827 - Original Message From: esa siswanto <[EMAIL PROTECTED]> To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 8, 2008 4:14:17 PM Subject: Re: [PPIBelgia] minta tolong di downloadkan jurnal pdf version maaf,ada yang tau ga,ada yg mau datang namanya vidi,dari bandung.dia kuliah di brussel.klo yg tau informasi ttg vidi,saya minta tolong kasih tau saya ya.terima kasih ya --- On Wed, 10/8/08, aco_syamsu <[EMAIL PROTECTED] co.id> wrote: From: aco_syamsu <[EMAIL PROTECTED] co.id> Subject: [PPIBelgia] minta tolong di downloadkan jurnal pdf version To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 9:57 AM assalamualaikum. wr.wb teman teman,ada ga yg bisa akses ke jurnal ini, sy minta tolong didowloadkan. .. The Efficacy of Ketamine for the Treatment of Postoperative Shivering Kose et al. Anesth Analg.Januari 2008; 106: 120-122 atas bantuannya sy ucapkan banyak terima kasih.. wassalam aco
Re: [PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ...
The Problem is, Without a gold standard, governments can print as much money as they want, destroying wealth through inflation. - Original Message From: dendi ramdani <[EMAIL PROTECTED]> To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 8, 2008 5:02:20 PM Subject: Re: [PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ... Rasanya jawaban permasalahan krisis di US atau masalah likuiditas tidak se-simple artikel dibawah. Juga solusinya mungkin bukan short cut pindah ke sistem dinar. Ini perlu analisa multiperspektif dan panjang, karena masalahnya rumit. Sistem dinar yg ditawarkan sebetulnya adalah sistem Gold standard, ini dulu diterapkan didunia ini, dan juga melahirkan krisis karena sangat rigid. Lihat ini misalnya: http://en.wikipedia .org/wiki/ Gold_standard# Post-war_ international_ gold_standard_ .281946.E2. 80.931971. 29 salam, dendi --- On Wed, 10/8/08, Furqon Azis <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: Furqon Azis <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ... To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 9:47 PM Temans, ada artikel lumayan niy buat sedikit memahami krisis finansial yang terjadi di AS Kemana Menghilangnya Likwiditas (Uang Kertas) ... ? Ini adalah pertanyaan awam yang muncul hampir di seluruh dunia sekarang menyangkut banyaknya bank-bank dan lembaga keuangan besar yang berjatuhan. Bank-bank dan lembaga keuangan tersebut berjatuhan rata-rata adalah karena kesulitan likwiditas. Mengapa kesulitan likwiditas ini berlaku serentak ? bukankah namanya likwiditas seharusnya menyerupi sifat air (liquid = cairan ) yaitu kalau tidak ada di suatu tempat (bank) mestinya mengalir ketempat (bank) lain ?, kenapa krisis likwiditas selalu serentak/bersamaan. ..?. Logika awamnya memang demikian, tetapi bukan logika awam ini yang berlaku di dunia perbankan dan keuangan global. Mayoritas likwiditas dunia perbankan adalah bukan dari uang seperti yang kita kenal uang kertas dan uang logam , tetapi dari uang bank yang dihasilkan melalui suatu proses penciptaan uang (money creation) nan canggih dalam sebuah system perbankan yang disebut Fractional Reserve Banking. Berikut illustrasinya : Asumsikan Anda punya uang Rp 1 Milyar dan Anda taruh di Bank A, maka sebagai contoh di Indonesia Bank A hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 50 juta. Selebihnya Rp 950 juta oleh Bank A dapat dipinjamkan ke Bank B. Karena bank B juga hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 47.5 juta, maka dari uang pinjaman tersebut bank B dapat meminjamkan lagi ke Bank C sebesar 95%nya tau Rp 902.5 juta. Bank C kemudian meminjamkannya lagi ke Bank D, D ke E dst-dst. Secara teoritis uang yang tadinya hanya Rp 1 Milyar melalui Fractional Reserve Banking dengan minimum reserve 5 % berpotensi menghasilkan likwiditas berupa uang bank yang besarnya 20 kali lipat atau Rp 20 Milyar. Dampak sebaliknya juga terjadi, bila Rp 1 Milyar uang Anda tersebut Anda tarik dari Bank A – maka seluruh system perbankan berpotensi kehilangan likwiditas bukan hanya Rp 1 Milyar melainkan Rp 20 Milyar uang bank yang tercipta melalui system perbankan yang ‘brilliant’ yang disebut Fractional Reserve Banking tersebut !. Bayangkan kalau banyak orang yang mempunyai uang seperti Anda menarik uangnya rame-rame dari perbankan, pastilah bank yang sekuat apapun akan collapse. Jadi yang terjadi dalam krisis likwiditas global sekarang bukan karena likwiditas mengalir dari satu tempat ke tempat lain – seperti mengalirnya air, melainkan likwiditas yang tadinya memang tidak ada atau hanya ‘semu’ kembali menjadi tidak ada. Selama system perbankan mengadopsi system Fractional Reserve Banking maka kebangkrutan satu bank akan selalu menyeret seluruh industri perbankan. Atas alasan ini negara-negara di dunia selalu mati-matian menyelamatkan Bank yang lagi bermasalah, karena kalau tidak diselamatkan dampak yang lebih buruk akan terjadi. Inilah bedanya system keuangan perbankan ribawi dengan system Dinar. Dalam system keuangan ribawi – perbankan selalu menjadi awal musibah atau penyebab dalam setiap krisis; ingat krisis di Indonesia 97/98 dan juga krisis di Amerika saat ini. Sebaliknya dalam sejarah keuangan berbasis Dinar, Sharf (tempat penukaran uang Dinar di zaman kekhalifahan) sering bertindak menyelamatkan negara dengan memberi pinjaman pada negara pada saat negara mengalami krisis keuangan karena perang dlsb. Kalau sekarang saya tawarkan system Dinar untuk mengatasi krisis keuangan global yang sedang terjadimaka para ekonom yang canggih-canggih akan mentertawakan saya; tetapi karena solusi ribawi yang mereka cari just not exist ... maka hanya waktu-lah yang akan membuktikan bahwa ketika kepepet tidak ada solusi lain – manusia akan selalu kembali ke solusi yang fitrah. source : www.geraidinar. com
[PPIBelgia] minta tolong diakseskan jurnal nih..
kawan kawan , sy minta tolong di akseskan jurnal kalo bisa pdf versinya, soalnya dapatnya yg abstrak aja. Continuous Low-Dose Ketamine Improves the Analgesic Effects of Fentanyl Patient-Controlled Analgesia After Cervical Spine Surgery.Anesth Analg.September 2008 terimakasih banyak yah
Re: [PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ...
Rasanya jawaban permasalahan krisis di US atau masalah likuiditas tidak se-simple artikel dibawah. Juga solusinya mungkin bukan short cut pindah ke sistem dinar. Ini perlu analisa multiperspektif dan panjang, karena masalahnya rumit. Sistem dinar yg ditawarkan sebetulnya adalah sistem Gold standard, ini dulu diterapkan didunia ini, dan juga melahirkan krisis karena sangat rigid. Lihat ini misalnya: http://en.wikipedia.org/wiki/Gold_standard#Post-war_international_gold_standard_.281946.E2.80.931971.29 salam, dendi --- On Wed, 10/8/08, Furqon Azis <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Furqon Azis <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ... To: PPIBelgia@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 9:47 PM Temans, ada artikel lumayan niy buat sedikit memahami krisis finansial yang terjadi di ASKemana Menghilangnya Likwiditas (Uang Kertas) ... ? Ini adalah pertanyaan awam yang muncul hampir di seluruh dunia sekarang menyangkut banyaknya bank-bank dan lembaga keuangan besar yang berjatuhan. Bank-bank dan lembaga keuangan tersebut berjatuhan rata-rata adalah karena kesulitan likwiditas. Mengapa kesulitan likwiditas ini berlaku serentak ? bukankah namanya likwiditas seharusnya menyerupi sifat air (liquid = cairan ) yaitu kalau tidak ada di suatu tempat (bank) mestinya mengalir ketempat (bank) lain ?, kenapa krisis likwiditas selalu serentak/bersamaan. ..?. Logika awamnya memang demikian, tetapi bukan logika awam ini yang berlaku di dunia perbankan dan keuangan global. Mayoritas likwiditas dunia perbankan adalah bukan dari uang seperti yang kita kenal uang kertas dan uang logam , tetapi dari uang bank yang dihasilkan melalui suatu proses penciptaan uang (money creation) nan canggih dalam sebuah system perbankan yang disebut Fractional Reserve Banking. Berikut illustrasinya : Asumsikan Anda punya uang Rp 1 Milyar dan Anda taruh di Bank A, maka sebagai contoh di Indonesia Bank A hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 50 juta. Selebihnya Rp 950 juta oleh Bank A dapat dipinjamkan ke Bank B. Karena bank B juga hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 47.5 juta, maka dari uang pinjaman tersebut bank B dapat meminjamkan lagi ke Bank C sebesar 95%nya tau Rp 902.5 juta. Bank C kemudian meminjamkannya lagi ke Bank D, D ke E dst-dst. Secara teoritis uang yang tadinya hanya Rp 1 Milyar melalui Fractional Reserve Banking dengan minimum reserve 5 % berpotensi menghasilkan likwiditas berupa uang bank yang besarnya 20 kali lipat atau Rp 20 Milyar. Dampak sebaliknya juga terjadi, bila Rp 1 Milyar uang Anda tersebut Anda tarik dari Bank A – maka seluruh system perbankan berpotensi kehilangan likwiditas bukan hanya Rp 1 Milyar melainkan Rp 20 Milyar uang bank yang tercipta melalui system perbankan yang ‘brilliant’ yang disebut Fractional Reserve Banking tersebut !. Bayangkan kalau banyak orang yang mempunyai uang seperti Anda menarik uangnya rame-rame dari perbankan, pastilah bank yang sekuat apapun akan collapse. Jadi yang terjadi dalam krisis likwiditas global sekarang bukan karena likwiditas mengalir dari satu tempat ke tempat lain – seperti mengalirnya air, melainkan likwiditas yang tadinya memang tidak ada atau hanya ‘semu’ kembali menjadi tidak ada. Selama system perbankan mengadopsi system Fractional Reserve Banking maka kebangkrutan satu bank akan selalu menyeret seluruh industri perbankan. Atas alasan ini negara-negara di dunia selalu mati-matian menyelamatkan Bank yang lagi bermasalah, karena kalau tidak diselamatkan dampak yang lebih buruk akan terjadi. Inilah bedanya system keuangan perbankan ribawi dengan system Dinar. Dalam system keuangan ribawi – perbankan selalu menjadi awal musibah atau penyebab dalam setiap krisis; ingat krisis di Indonesia 97/98 dan juga krisis di Amerika saat ini. Sebaliknya dalam sejarah keuangan berbasis Dinar, Sharf (tempat penukaran uang Dinar di zaman kekhalifahan) sering bertindak menyelamatkan negara dengan memberi pinjaman pada negara pada saat negara mengalami krisis keuangan karena perang dlsb. Kalau sekarang saya tawarkan system Dinar untuk mengatasi krisis keuangan global yang sedang terjadimaka para ekonom yang canggih-canggih akan mentertawakan saya; tetapi karena solusi ribawi yang mereka cari just not exist ... maka hanya waktu-lah yang akan membuktikan bahwa ketika kepepet tidak ada solusi lain – manusia akan selalu kembali ke solusi yang fitrah. source : www.geraidinar. com
Re: [PPIBelgia] menghadapi krisis
Yang krisis kan yang punya duit banyak, yang punya surat berharga, yang punya saham, atau yang punya tabungan dolar banyak. Jadi enggak usah terlalu dipikirin . Maap kalo saya berburuk sangka anda tidak punya (banyak) yang saya sebutkan diatas, he..he... peace, dendi --- On Wed, 10/8/08, Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [PPIBelgia] menghadapi krisis To: PPIBelgia@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 9:41 PM Tio: emang ada krisis apaan? - Original Message From: bagusco <[EMAIL PROTECTED] com> To: [EMAIL PROTECTED] ps.com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; pasca-stk-ipb@ yahoogroups. com; 29 ak_stk <[EMAIL PROTECTED] com.au>; [EMAIL PROTECTED] com Sent: Wednesday, October 8, 2008 4:35:39 PM Subject: [PPIBelgia] menghadapi krisis Beberapa saran mengatasi masalah, terutama krisis moneter (disarikan dari berbagai sumber) Frank Farley, dari Temple University , punya resep 4C: stay Calm, be Cautious and Careful; and have Confidence Klapow ( University of Alabama ) menyarankan “terjemahkan kekhawatiranmu jadi perbuatan”. Pendukung Sutrisno Bachir nih. Kenneth Ruge (tau nih dari mana) bilang, “Jangan sering-sering baca koran atau nonton teve yang isinya berita-berita, apalagi tentang harga saham. Sesekali boleh lah” bagusco (taman kenari): sering-sering kumpul keluarga, bersenda gurau, sholat dan ngaji bareng, kerja yang rajin tentunya... salam, bagusco
[PPIBelgia] Kemana Menghilangnya Likwditas (uang kertas) ...
Temans, ada artikel lumayan niy buat sedikit memahami krisis finansial yang terjadi di AS Kemana Menghilangnya Likwiditas (Uang Kertas) ... ? Ini adalah pertanyaan awam yang muncul hampir di seluruh dunia sekarang menyangkut banyaknya bank-bank dan lembaga keuangan besar yang berjatuhan. Bank-bank dan lembaga keuangan tersebut berjatuhan rata-rata adalah karena kesulitan likwiditas. Mengapa kesulitan likwiditas ini berlaku serentak ? bukankah namanya likwiditas seharusnya menyerupi sifat air (liquid = cairan ) yaitu kalau tidak ada di suatu tempat (bank) mestinya mengalir ketempat (bank) lain ?, kenapa krisis likwiditas selalu serentak/bersamaan...?. Logika awamnya memang demikian, tetapi bukan logika awam ini yang berlaku di dunia perbankan dan keuangan global. Mayoritas likwiditas dunia perbankan adalah bukan dari uang seperti yang kita kenal uang kertas dan uang logam , tetapi dari uang bank yang dihasilkan melalui suatu proses penciptaan uang (money creation) nan canggih dalam sebuah system perbankan yang disebut Fractional Reserve Banking. Berikut illustrasinya : Asumsikan Anda punya uang Rp 1 Milyar dan Anda taruh di Bank A, maka sebagai contoh di Indonesia Bank A hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 50 juta. Selebihnya Rp 950 juta oleh Bank A dapat dipinjamkan ke Bank B. Karena bank B juga hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 47.5 juta, maka dari uang pinjaman tersebut bank B dapat meminjamkan lagi ke Bank C sebesar 95%nya tau Rp 902.5 juta. Bank C kemudian meminjamkannya lagi ke Bank D, D ke E dst-dst. Secara teoritis uang yang tadinya hanya Rp 1 Milyar melalui Fractional Reserve Banking dengan minimum reserve 5 % berpotensi menghasilkan likwiditas berupa uang bank yang besarnya 20 kali lipat atau Rp 20 Milyar. Dampak sebaliknya juga terjadi, bila Rp 1 Milyar uang Anda tersebut Anda tarik dari Bank A – maka seluruh system perbankan berpotensi kehilangan likwiditas bukan hanya Rp 1 Milyar melainkan Rp 20 Milyar uang bank yang tercipta melalui system perbankan yang ‘brilliant’ yang disebut Fractional Reserve Banking tersebut !. Bayangkan kalau banyak orang yang mempunyai uang seperti Anda menarik uangnya rame-rame dari perbankan, pastilah bank yang sekuat apapun akan collapse. Jadi yang terjadi dalam krisis likwiditas global sekarang bukan karena likwiditas mengalir dari satu tempat ke tempat lain – seperti mengalirnya air, melainkan likwiditas yang tadinya memang tidak ada atau hanya ‘semu’ kembali menjadi tidak ada. Selama system perbankan mengadopsi system Fractional Reserve Banking maka kebangkrutan satu bank akan selalu menyeret seluruh industri perbankan. Atas alasan ini negara-negara di dunia selalu mati-matian menyelamatkan Bank yang lagi bermasalah, karena kalau tidak diselamatkan dampak yang lebih buruk akan terjadi. Inilah bedanya system keuangan perbankan ribawi dengan system Dinar. Dalam system keuangan ribawi – perbankan selalu menjadi awal musibah atau penyebab dalam setiap krisis; ingat krisis di Indonesia 97/98 dan juga krisis di Amerika saat ini. Sebaliknya dalam sejarah keuangan berbasis Dinar, Sharf (tempat penukaran uang Dinar di zaman kekhalifahan) sering bertindak menyelamatkan negara dengan memberi pinjaman pada negara pada saat negara mengalami krisis keuangan karena perang dlsb. Kalau sekarang saya tawarkan system Dinar untuk mengatasi krisis keuangan global yang sedang terjadimaka para ekonom yang canggih-canggih akan mentertawakan saya; tetapi karena solusi ribawi yang mereka cari just not exist ... maka hanya waktu-lah yang akan membuktikan bahwa ketika kepepet tidak ada solusi lain – manusia akan selalu kembali ke solusi yang fitrah. source : www.geraidinar.com
Re: [PPIBelgia] menghadapi krisis
Tio: emang ada krisis apaan? - Original Message From: bagusco <[EMAIL PROTECTED]> To: ppibelgia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 29 ak_stk <[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 8, 2008 4:35:39 PM Subject: [PPIBelgia] menghadapi krisis Beberapa saran mengatasi masalah, terutama krisis moneter (disarikan dari berbagai sumber) Frank Farley, dari Temple University , punya resep 4C: stay Calm, be Cautious and Careful; and have Confidence Klapow ( University of Alabama ) menyarankan “terjemahkan kekhawatiranmu jadi perbuatan”. Pendukung Sutrisno Bachir nih. Kenneth Ruge (tau nih dari mana) bilang, “Jangan sering-sering baca koran atau nonton teve yang isinya berita-berita, apalagi tentang harga saham. Sesekali boleh lah” bagusco (taman kenari): sering-sering kumpul keluarga, bersenda gurau, sholat dan ngaji bareng, kerja yang rajin tentunya... salam, bagusco
Re: [PPIBelgia] menghadapi krisis
mas utong, naikkan statusnya, jadi bujangan internasional salam, bagusco Furqon Azis <[EMAIL PROTECTED]> wrote: klo yang bujangan lokal kayak sayah gmana niy? - Original Message From: bagusco <[EMAIL PROTECTED]> To: ppibelgia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 29 ak_stk <[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 8, 2008 4:35:39 PM Subject: [PPIBelgia] menghadapi krisis Beberapa saran mengatasi masalah, terutama krisis moneter (disarikan dari berbagai sumber) Frank Farley, dari Temple University , punya resep 4C: stay Calm, be Cautious and Careful; and have Confidence Klapow ( University of Alabama ) menyarankan terjemahkan kekhawatiranmu jadi perbuatan. Pendukung Sutrisno Bachir nih. Kenneth Ruge (tau nih dari mana) bilang, Jangan sering-sering baca koran atau nonton teve yang isinya berita-berita, apalagi tentang harga saham. Sesekali boleh lah bagusco (taman kenari): sering-sering kumpul keluarga, bersenda gurau, sholat dan ngaji bareng, kerja yang rajin tentunya... salam, bagusco
Re: [PPIBelgia] menghadapi krisis
klo yang bujangan lokal kayak sayah gmana niy? - Original Message From: bagusco <[EMAIL PROTECTED]> To: ppibelgia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 29 ak_stk <[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 8, 2008 4:35:39 PM Subject: [PPIBelgia] menghadapi krisis Beberapa saran mengatasi masalah, terutama krisis moneter (disarikan dari berbagai sumber) Frank Farley, dari Temple University , punya resep 4C: stay Calm, be Cautious and Careful; and have Confidence Klapow ( University of Alabama ) menyarankan “terjemahkan kekhawatiranmu jadi perbuatan”. Pendukung Sutrisno Bachir nih. Kenneth Ruge (tau nih dari mana) bilang, “Jangan sering-sering baca koran atau nonton teve yang isinya berita-berita, apalagi tentang harga saham. Sesekali boleh lah” bagusco (taman kenari): sering-sering kumpul keluarga, bersenda gurau, sholat dan ngaji bareng, kerja yang rajin tentunya... salam, bagusco
[PPIBelgia] menghadapi krisis
Beberapa saran mengatasi masalah, terutama krisis moneter (disarikan dari berbagai sumber) Frank Farley, dari Temple University, punya resep 4C: stay Calm, be Cautious and Careful; and have Confidence Klapow (University of Alabama) menyarankan terjemahkan kekhawatiranmu jadi perbuatan. Pendukung Sutrisno Bachir nih. Kenneth Ruge (tau nih dari mana) bilang, Jangan sering-sering baca koran atau nonton teve yang isinya berita-berita, apalagi tentang harga saham. Sesekali boleh lah bagusco (taman kenari): sering-sering kumpul keluarga, bersenda gurau, sholat dan ngaji bareng, kerja yang rajin tentunya... salam, bagusco
Re: [PPIBelgia] minta tolong di downloadkan jurnal pdf version
maaf,ada yang tau ga,ada yg mau datang namanya vidi,dari bandung.dia kuliah di brussel.klo yg tau informasi ttg vidi,saya minta tolong kasih tau saya ya.terima kasih ya --- On Wed, 10/8/08, aco_syamsu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: aco_syamsu <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [PPIBelgia] minta tolong di downloadkan jurnal pdf version To: PPIBelgia@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 9:57 AM assalamualaikum. wr.wb teman teman,ada ga yg bisa akses ke jurnal ini, sy minta tolong didowloadkan. .. The Efficacy of Ketamine for the Treatment of Postoperative Shivering Kose et al. Anesth Analg.Januari 2008; 106: 120-122 atas bantuannya sy ucapkan banyak terima kasih.. wassalam aco
[PPIBelgia] minta tolong di downloadkan jurnal pdf version
assalamualaikum.wr.wb teman teman,ada ga yg bisa akses ke jurnal ini, sy minta tolong didowloadkan... The Efficacy of Ketamine for the Treatment of Postoperative Shivering Kose et al. Anesth Analg.Januari 2008; 106: 120-122 atas bantuannya sy ucapkan banyak terima kasih.. wassalam aco