[ppiindia] Fwd: Belajar / Mengajar Bahasa Inggris dengan Instan? Bisaaa!
info bagus .. kalo tertarik jangan reply saya tapi langsung aja email dibawah ! - Original Message - From: farahlie (farah...@mail.com) Sent: January 20, 2010 01:30 AM Subject: Belajar / Mengajar Bahasa Inggris dengan Instan? Bisaaa! Anda ingin belajar bahasa Inggris? Tapi tidak ada waktu buat kursus? Ingin beli buku tapi buku yang dikarang penulis Indonesia kurang memuaskan? Anda guru? Kesulitan mencari buku2 berkualitas? Ingin menghemat waktu? Selamanya TIDAK lagi menjadi masalah. Well, be afraid no more. Dengan DVD e-book buku-buku terbitan Longman, Cambridge, Oxford Univ. Press, Barron, MacMillan, McGraw-Hill, dll, kita bisa belajar bahasa Inggris sendiri. Plus kita juga bisa latihan listening dengan MP3 audio files. Buku-buku ini dijamin berkualitas. Buat para guru bahasa Inggris, buku ini dapat dijadikan buku referensi, tinggal di-print saja. Menghemat banyak waktu! Paket EnglishDVD : Paket 1 - DVD English Grammar (Rp. 100.000) Paket 2 - DVD English for Children, Vocabulary, Dictionary (Rp. 100.000) Paket 3 - DVD English Certificates, Reading and Writing (Rp. 100.000) Paket 4 - DVD Conversation (Rp. 100.000) Paket 5 - DVD Business English (Rp. 100.000) Paket 6 - DVD Tell Me More (Rp. 100.000) SPECIAL PROMO DISC42% : Paket 7 - Berisi Paket 1-2-3-4-5-6 + FREE BONUS 1 DVD Listening Saat ini kami memberikan promo penawaran khusus berupa discount 42% untuk pemesanan PAKET 7 seharga Rp. 349.000 dengan bonus dan ongkos kirim tetap gratis. Untuk pembelian Paket 7, dapatkan bonus 1 DVD Listening berisi file-file SWF (Flash), mp3, novel, komik dan flv (video youtube). DVD Listening ini merupakan bonus yang tidak kami perjual-belikan. Untuk spesifikasi dan cover screenshot masing-masing paket produk silahkan anda mengunjungi etalase online saya di situs http://farahlie.multiply.com Paket ini juga cocok untuk dijadikan sebagai hadiah untuk teman atau anak anda. Bagi yang berminat memesan dapat menghubungi saya di: farah...@gmail.com atau farah...@mail.com mohon forward email ini pada teman-teman lain yang memerlukan :) Salam, Farrah Website: http://farahlie.multiply.com HP: 081221089520 (sms only) YM: lady.photographer
[ppiindia] Police: Gunmen attacked buses near Indonesian gold mine
http://www.chinadaily.com.cn/world/2010-01/24/content_9367768.htm Police: Gunmen attacked buses near Indonesian gold mine (Agencies) Updated: 2010-01-24 14:04 JAKARTA, Indonesia: Indonesian police say gunmen have attacked a convoy of buses near the world's largest gold mine in Papua, wounding seven people including one foreigner. Papua police spokesman Col. Agus Rianto said the convoy was attacked Sunday morning as it traveled from the Grasberg mine to the town of Timika. He said those wounded included one foreigner, four policemen, another worker and a child. A spokesman in Indonesia for Freeport, the mine operator, confirmed the attack but refused to give further details pending verification. Rianto said the foreigner and two policemen were evacuated to Jakarta for treatment. The mine has been repeatedly targeted with arson, roadside bombs and blockades since production began in the 1970s. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Make love to stay healthy
http://www.dailychilli.com/news/2004-make-love-to-stay-healthy Make love to stay healthy People who have frequent sex are generally healthier. Researchers have long known that not only is sex fun (when done with the right person, of course), but that people who have frequent sex tend to live longer and have healthier hearts and lower rates of certain cancers. These studies also show that men with an active sex life have healthier sperm, and sexually active women have fewer menopause symptoms. In a British study, people who had intercourse twice a week or more were less likely to have heart attacks and other fatal coronary events. Those who had sex less than once a month had twice the rates of fatal coronary events, compared with those with the highest frequency of intercourse. In a study published in the journal Biological Psychology, people who had sex more often tended to have lower diastolic blood pressure, or the bottom number in a blood pressure reading. A French study found that women who have intercourse not at all or infrequently had three times the risk of breast cancer, compared with women who had intercourse more often. A Minnesota study found that men who'd had intercourse more than 3,000 times in their lives had half the prostate cancer risk of those who had not. While it's not clear why this would be true, studies have found that men who had more intercourse tended to have better prostate function and eliminated more waste products in their semen. A study of healthy German adults revealed that men and women who had sex more frequently tended to be slimmer than folks who didn't have as much sex. Sex burns 50 to 60 calories per encounter, so sex three times a week for a month would burn about 700 calories or the equivalent of jogging about seven miles. A group of men being treated for erectile problems saw greater increases in testosterone when, along with the treatments, they had frequent sex. Specifically, men who had sex at least eight times per month had greater increases than those who had sex less than eight times per month. In three studies, men who had frequent intercourse had a higher volume of semen, a higher sperm count and a higher percentage of healthier sperm, compared with men who tended to participate in other sexual activities. Source: The Spectator Published Jan 24, 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Dua Gereja Dibakar Massa di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas
http://hariansib.com/?p=108248 Dua Gereja Dibakar Massa di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Posted in Berita Utama by Redaksi on Januari 24th, 2010 Praese HKBP Distrik I Tapsel Sumbar Pdt Marolop Sinaga, MTh ( kiri ) bersama Sekretaris Diakonia HKBP Distrik I Tapsel Sumbar Sahattua Sinaga saat memberi keterangan pers di kantor Distrik di Padangsidimpuan, Sabtu (23/1).. (Foto SIB/ Sarliman Manurung, SH ) Sibuhuan (SIB) Dua rumah tempat beribadah yaitu gereja HKBP dan gereja GPdI serta rumah dinas Pendeta di Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas (Palas) hangus dibakar massa, Jumat (22/1) sekitar pukul 14.15 WIB. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Informasi yang berhasil dihimpun SIB, siang itu ratusan massa secara serentak melakukan aksi pembakaran gereja HKBP. Usai melakukan aksinya massa bergerak dengan menggunakan kendaraan bermotor ke GPdI yang jaraknya ratusan meter dari gereja HKBP tersebut. Massa tersebut juga melakukan aksinya yang sama yaitu, membakar gereja GPdI. Alasan pembakaran, menurut massa bahwa kedua rumah tempat beribadah tersebut belum memiliki izin. Informasi diperoleh SIB dari Sibuhuan, Jumat malam sedang diadakan rapat Muspida untuk membahas pembakaran dua rumah ibadah tersebut. "Hasilnya belum tau, karena baru mulai mau rapat," ujar sumber tersebut. Bupati Jamin Tidak Ada Lagi Pembakaran Bupati Padang Lawas (Palas) Basyrah Lubis SH mengatakan bahwa pemerintah akan fasilitasi pemberian izin dalam mendirikan rumah ibadah dalam menyahuti aspirasi yang berkembang di wilayah itu pasca pembakaran rumah tempat beribadah jemaat HKBP dan rumah dinas Pendeta, di Lingkungan VI Kelurahan Sibuhuan, Jumat (22/1). "Kita sudah rapat Muspida dihadiri Dandim 0212/TS Letkol Inf Togar Pangaribuan, Kapolres Tapsel AKBP Subandiya SH MH, Kakandepag, tokoh masyarakat dan udangan lainnya dan telah bahas secara rinci permasalahan tersebut serta bagaimana antisifasi serta solusinya, ujar Bupati yang dihubungi wartawan SIB melalui telepon selular, Sabtu (23/1). Penjelasan Bupati, bahwa ketika itu sehabis sholat Jumat (22/1) secara spontan warga yang jumlahnya hampir seribu orang secara bersama-sama mendatangi rumah tempat beribadah tersebut yang jaraknya ratusan meter dan kemudian membakarnya. Selanjutnya massa bergerak ke rumah dinas Pendeta di sana dan juga membakarnya. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun sempat membuat kepanikan. Kondisi saat ini, kata Bupati sudah membaik dan kondusif sehingga diharapkan agar masyarakat selalu menjaganya agar jangan sampai menimbulkan hal- hal negatif. " Situasinya sudah kondusif , warga jangan takut dan kita jamin tidak akan ada lagi keributan seperti itu. Bagi warga yang sempat mengungsi agar kembali ke tempat semula dan dapat bekerja dengan baik," ujar Bupati Basyrah Lubis. Dandim 0212/TS Letkol Inf Togar Pangaribuan SIP dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengatakan bahwa rapat Muspida menyepakati agar segera dibentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) agar izin pendirian rumah ibadah segera diproses, lokasi pendirian rumah ibadah (gereja) akan dicarikan tempat yang cocok sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Pemda bersama aparat keamanan bekerja sama menjaga agar jangan sampai terjadi lagi permasalahan yang menyangkut rumah ibadah. "Muspida serta tokoh masyarakat sudah sepakat soal itu dan akan mengawalnya dengan baik," ujar Dandim. Kapolres Tapsel AKBP Subandriya SH MH dihubungi SIB mengatakan, bahwa pihaknya masih sedang rapat melanjutkan pembahasan permasalahan pembakaran rumah tempat beribadah tersebut. "Kami masih rapat lagi dan penjelasan saya sesuai dengan yang dijelaskan pak Dandim dan pak Bupati tadi," ujarnya singkat. Sementara itu Praeses HKBP Distrik I Tapsel Sumbar Pdt Marolop Sinaga MTh dihubungi secara terpisah mengatakan. Dari 53 Kepala Keluarga atau 272 jiwa warga jemaat HKBP Sibuhuan Resort Sion Nauli Ujungbatu Sosa banyak mengungsi karena takut dan trauma. Diharapkan agar Pemkab Palas dan aparat keamanan dapat menjamin kekondusifan daerah tersebut sehingga warga jemaat dapat beribadah dengan aman dan damai. Sekretaris Diakonia HKBP Distrik I Tapsel Sumbar yang juga anggota FKUB Kota Padangsidimpuan Sahatua Sinaga mengharapkan agar Pemkab Padang Lawas bertanggung jawab untuk menjamin pelaksanaan beribadah umat beragama. Hidup rukun berlaku bagi semua warga negara di NKRI, untuk itu kami menghimbau pemerintah agar segera membangun kembali gereja tersebut. Karena pembangunan rumah ibadah merupakan juga tanggung jawab pemerintah. (Tim/T7/T8/d) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Check out this photo on MyDailyFlog!
Hi! I would like to invite you to visit MyDailyFlog and see my latest photos. Check out: http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884&stc=26 Cheers! Shohibul Siregar Got a digital camera? MyDailyFlog is a personal photo-blogging space where you can easily post your latest and greatest photos, and share them with your friends and family. Create your own DailyFlog at www.MyDailyFlog.com ~~ Unsubscribe: to opt out of further invitations from your friends to see their DailyFlogs, please click below: http://www.mydailyflog.com/go/system/euns=ppiin...@yahoogroups.com &md5=a3b59407a57835c450f1c9915b605d91 Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - http://www.mydailyflog.com/go/contact_us MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.
[ppiindia] 1 new photo on MyDailyFlog!
Hi! I would like you to come and see my latest photos on MyDailyFlog. Check out: http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884&stc=71 Thanks! Shohibul Siregar ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ To unsubscribe of this type of email from MyDailyFlog in the future, please click below: http://www.mydailyflog.com/go/system/euns=ppiin...@yahoogroups.com &md5=a3b59407a57835c450f1c9915b605d91 Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - http://www.mydailyflog.com/go/contact_us MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.
[ppiindia] Presiden SBY Luncurkan Album Baru
Jurang ada di sana. http://www.surya.co.id/2010/01/24/presiden-sby-luncurkan-album-baru.html Presiden SBY Luncurkan Album Baru Minggu, 24 Januari 2010 | 15:54 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori: Berita Terkini | ShareThis JAKARTA | SURYA Online - Hari Minggu (24/1/2010) ini, bertempat di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan album ketiganya yang bertajuk Ku Yakin Sampai di Sana. Dalam album terbarunya ini, SBY menggandeng beberapa musisi kenamaan negeri ini, seperti Vidi Aldiano, Joy Tobing, Koeswoyo Junior, Rio Febrian, Elfas Singer, Tantowi Yahya, Fariz RM, dan Dewi Yull. Album Ku Yakin Sampai di Sana memuat sembilan lagu dengan genre musik yang beragam. Konon, lirik dari kesembilan lagu tersebut merupakan cerminan suasana batin SBY yang sengaja dikomunikasikannya kepada masyarakat. Hal ini diakui SBY dalam kata pengantar di album tersebut. "Di tengah pergumulan dan perjuangan saya menjalankan amanah rakyat sebagai Presiden RI, sesekali, di kala senggang saya mengekspresikan perasaan saya ke dalam bentuk karya seni. Melalui karya-karya seni ini, saya berharap dapat mengomunikasikan suasana batin saya kepada masyarakat luas, anak-anak bangsa Indonesia," kata Presiden SBY dalam pengantar albumnya. Dalam pengantar SBY juga menyebutkan, Ku Yakin Sampai di Sana berisi sebuah keyakinan, komitmen, dan keinginan mencapai sesuatu yang ideal. "Lagu-lagu ini digubah dari sebuah keyakinan. Keyakinan yang saya harapkan dapat terpatri dalam jiwa segenap anak-anak bangsa, untuk terus memupuk harapan dengan segenap optimisme dan keteguhan hati, menyongsong dan meraih masa depan yang lebih cerah," paparnya. Dalam peluncuran, sejumlah musisi yang terlibat hadir langsung untuk menyanyikan beberapa lagu dalam album SBY, yakni Vidi Aldiano, Joy Tobing, dan Rio Febrian. Di samping itu, hadir pula budayawan Remy Silado dan pengamat musik Bens Leo yang akan memandu diskusi bedah album Ku Yakin Sampai di Sana. c20-09/kcm [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Menhut: 42 Juta Hektar Hutan Indonesia Gundul + Hutan Rusak, Puluhan Sumber Air di Ngawi Mati
Refleksi : http://www.surya.co.id/2010/01/24/menhut-42-juta-hektar-hutan-indonesia-gundul.html Menhut: 42 Juta Hektar Hutan Indonesia Gundul Minggu, 24 Januari 2010 | 14:45 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori: Berita Terkini, Jabar & Banten, Nasional | ShareThis BOGOR | SURYA Online - Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan mengatakan, sekitar 42 juta hektar (Ha) hutan Indonesia sudah habis ditebang alias gundul. "70 persen dari luas daratan Indonesia adalah kawasan hutan, atau sekitar 130 juta Ha luas hutan Indonesia. Dari 130 juta itu, 43 juta ha merupakan hutan primer atau sekitar 4,2 persen. Namun kondisi saat ini 42 juta ha sudah tidak berhutan lagi, semua sudah gundul habis ditebang," papar Menhut didepan peserta pembangunan monumen Tanaman KAHMI, di Gunung Hambalang, Kabupaten Bogor, Minggu (24/1/2010). Zulkifli menyebutkan, provinsi yang masih memiliki hutan primer adalah sebagian di Papua dan Kalimantan. "Provinsi Jawa yang sudah tidak ada lagi hutannya, begitu juga di Sumatera jumlah hutanya sudah sedikit," ungkapnya. Fungsi hutan sangat baik untuk kehidupan manusia, selain mencegah erosi yang menyebabkan bencana alam seperti longsong dan banjir. "Upaya yang paling optimal untuk mencegah kerusakan alam karena hilang hutan adalah dengan cara menanam. Mari kita menanam, dengan gerakan menanam pohon kita sudah menjadi menyediakan oksigen dan mencegah terjadinya bencana alam," terang Menhut. Ketua Panitia pembangunan Monumen Tanaman KAHMI, Wisudarto mengatakan, monumen tanam KAHMI berlokasi di Gunung Hambalang dengan luas lahan yang akan ditanami pohon seluas 9,8 ha. http://www.surya.co.id/2010/01/22/hutan-rusak-puluhan-sumber-air-di-ngawi-mati.html Hutan Rusak, Puluhan Sumber Air di Ngawi Mati Jumat, 22 Januari 2010 | 21:45 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori: Berita Terkini, Mataraman | ShareThis NGAWI | SURYA Online - 29 mata air dari 256 mata air di Kabupaten Ngawi mati. Matinya sumber-sumber air ini disebabkan rusaknya hutan yang berada di sekitar mata air. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi, Jumat (22/1/2010), mata air yang mati ini tersebar di lima wilayah di Kabupaten Ngawi, yaitu di wilayah Kendal, Ngrambe, Kedunggalar, Walikukun, dan Dero. Dari kelima wilayah ini yang mata airnya paling banyak mati berada di Kedunggalar, yaitu sebanyak 15 mata air. Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ngawi Djarwanto mengatakan, pencurian hutan secara besar-besaran yang terjadi antara tahun 1998 sampai tahun 1999 telah berimbas pada banyaknya mata air di Kabupaten Ngawi yang mati. "Tidak ada lagi pohon membuat air tanah menyusut drastis bahkan beberapa mata air mati. Selain itu yang parah lagi menimbulkan erosi bantaran Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun (anak Sungai Bengawan Solo) di Ngawi yang berdampak pada semakin dangkalnya sungai," tambahnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Air Bersih di Kota dan Desa Kian Sulit
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=40789:air-bersih-di-kota-dan-desa-kian-sulit&catid=97:lingkungan&Itemid=127 Air Bersih di Kota dan Desa Kian Sulit KUWALITAS air minum yang dikonsumsi masyarakat kota besar maupun pedesaan, sudah tercemar beragam racun dan bakteri. Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air, merupakan penyebab terjadinya pencemaran air tanah. Ditambah lagi, banyak orang buang sampah, kotoran maupun limbah ke sungai. Bahkan, tak sedikit industri yang membuang limbah berbahaya di kedalaman sungai atau laut. Padahal, sungai-sungai itu merupakan sumber air bersih bagi masyarakat di kota-kota besar.Sungai melintasi berbagai pedesaan, pemukiman, industri, dan transportasi yang cukup padat. Namun, sungai-sungai tersebut, kini sudah mengandung senyawa kimia beracun. Senyawa kimia ini dapat terjadi secara alamiah maupun akibat kegiatan manusia mencemari air minum. Beberapa zat kimia yang bersifat racun terhadap tubuh manusia meliputi logam berat, pestisida, senyawa polutan hidrokarbon, zat-zat radio aktif alami atau buatan dan sebagainya. Di pedesaan orang kekurangan air bersih, krisis air layak minum. Soalnya, penggunaan pestisida berlebihan, mencemari air persawahan yang mengalir ke sungai. Sementara sungai itu dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh senyawa nitrat yang terkandung dalam pupuk nitrogen (urea), bila tercampur dengan air minum dalam jumlah besar dapat menimbulkan penyakit methaemoglobinameia. KEKURANGAN Kondisi haemoglobin di dalam darah berubah menjadi methaemoglobin, sehingga darah kekurangan oksigen. Senyawa kimia lainnya, Flourida (F) merupakan senyawa alami pada air di berbagai konsentrasi. Pada konsentrasi kecil sekitar 1,5 mg/I akan bermanfaat pada kesehatan gigi. Apabila konsentrasi tinggi (lebih dari 2 mg/I) menyebabkan kerusakan gigi (gigi bercak-bercak). "Bila lebih besar lagi 3-6 mg/I menyebabkan kerusakan pada tulang. Dosis flourida di dalam air minum maksimal 0,8 mg/I." Hubungan antara kualitas kesehatan masyarakat dengan air bersih yang dikonsumsi saling terkait. Kemunculan penyakit diare, tifus, kolera, disentri, hepatitis A dan poliomelistis anterior akut sangat erat berhubungan dengan air (waterborne diseases). Begitulah pentingnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya zat kimia di dalam air minum. Apalagi katanya, banyak masyarakat yang mengalami keracuan air minum. Sebab, senyawa kimia dalam air minum melebihi ambang batas konsentrasi yang diizinkan.***ppc/elz [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ancaman Kebangkrutan Air + Water, Water, Water...
http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=27472 Rabu, 18 Nov 2009, | 9 A. Bandjar Ancaman Kebangkrutan Air Kita semua tentunya sepakat bahwa kehidupan di bumi bergantung pada air. Tak ada mahluk hidup satupun yang tidak butuh air, dan Bumi dikenal merupakan satu-satunya planet yang mempunyai air dalam bentuk cair. Air yang jatuh ke bumi melalui presipitasi, sebagian langsung dikembalikan ke atmosfer, antara lain melalui tumbuhan. Sisanya mengalir ke dalam dan di atas tanah, membasahi tanah, masuk kedalam, mengisi aquifer-aquifer di bawah tanah, mengisi sungai-sungai dan danau, masuk kelaut, dan akhirnya kembali ke atmosfer. Keadaan ini terus berlangsung, dan dikenal sebagai " siklus air". Jika siklus air terus berlangsung seperti diatas, pertanyaannya kemudian adalah mengapa ada kekhawatiran kita terhadap ancaman kebangkrutan air seperti judul tulisan diatas ? Artikel ini akan membahasnya . Kebangkrutan Air Laporan terbaru World Economic forum (Forum ekonomi dunia) 2009 di Davos, Swiss , menyebutkan bahwa manusia akan dilanda kelangkaan air yang parah karenanya disebutkan kebangkrutan air, tidak ada lagi air. Tentunya disini yang dimaksudkan adalah, air yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari dan bisa diperoleh secara ekonomis. Kebangkrutan air selanjutnya akan memicu munculnya berbagai penyakit, kematian, ancaman kelaparan akibat gagal panen, kelangkaan energi bahkan terjadi konflik sosial dan konflik antar Negara. Penyebab kebangkrutan air disebabkan oleh beberapa hal antara lain : pertama, Tingginya kebutuhan air seiiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia. Dilaporkan pengambilan air di seluruh dunia meningkat tiga puluh lima kali lipat selama tiga abad terakhir, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dunia saat ini. Dari beberapa laporan disebutkan bahwa pola penggunaan air tawar tidak dapat berkelanjutan apabila jumlah penduduk dunia mencapai 10 milyar jiwa pada tahun 2050 .Kedua, kebangkrutan air akibat dari kerusakan hutan dan meningkatnya pencemaran air. Hutan yang berfungsi sebagai penahan laju air larian (run-off) sehingga air hujan berkesempatan untuk masuk kedalam tanah jumlahnya semakin berkurang saat ini, akibatnya banyak sekali air yang terbuang secara cuma-cuma kelaut pada saat turun hujan. Selain itu dilaporkan mutu air menjadi rusak di hampir semua negara didunia , bahkan seringkali parah, akibat adanya pencemaran . Pencemaran zat hara dari air limbah dan kegiatan pertanian yang mengandung pupuk menyebabkan eutrofikasi dan peledakan alga, yang menyebabkan air danau berbau. Adanya salinisasi dari irigasi, intrusi air laut yang semakin parah di daerah pesisir akibat pemompaan air tanah yang berlebihan memperparah mutu air tawar. Selain itu adanya pengasaman air oleh sulfat dan nitrat dari hujan asam dan pencemaran air akibat kegiatan industri. Ketiga, Penggunaan air yang besar untuk proses pembangkit tenaga listrik dan kebutuhan irigasi. Meningkatnya kebutuhan energi dunia dan makin langkanya bahan bakar fosil , mendorong dibangunnya pusat listrik tenaga air, yang tentunya membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai contoh di Amerika Serikat, kebutuhan air untuk pembangkit listrik diperkirakan sebesar 39 % dari semua air yang digunakan di negeri Paman Sam tersebut, sementara di Eropa 31 % . Padahal jumlah air yang digunakan untuk konsumsi hanya 3 %. Di masa datang, kebutuhan energi diperkirakan akan terus naik, demikian pula kebutuhan air. Hal ini membuat air yang diarahkan untuk pertanian akan berkurang, yang akibatnya dapat mengancam stok pangan. DIlaporkan bahwa saat ini sekitar 70 % sungai besar di dunia diperkirakan akan mengering total karena airnya disedot untuk irigasi dan reservoir. Keempat, kebangkrutan air karena adanya perubahan iklim akibat pemanasan global. Perubahan iklim yang terjadi menyebabkan siklus ElNino semakin pendek, yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Kekeringan yang panjang menyebabkan proses penguapan air semakin cepat sehingga air akan lebih cepat habis. Perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya perubahan pola hujan, dimana intensitas hujan semakin tinggi dengan waktu yang sangat singkat. Hal ini tentunya mengurangi kemampuan tanah untuk menampung air hujan. Bagaimana Di Maluku ? Propinsi Maluku terdiri dari pulau-pulau kecil, mempunyai fasilitas daya tampung air hujan yang sangat kecil. Adanya perubahan iklim yang mempengaruhi pola hujan menyebabkan banyak air hujan yang akan terbuang secara cuma-cuma kelaut. Untuk kota Ambon, dengan topografi yang berbukit, pemukiman yang padat, hutannya kebanyakan gundul, jenis tanahnya yang tak mudah menyerap air, letaknya dekat pantai dengan hutan bakau yang makin berkurang serta pengambilan air tanah yang tak terkontrol, ancaman kebangkrutan air sesungguhnya telah ada didepan mata.
[ppiindia] Jalan Timika-Tembagapura Ditutup
http://berita.liputan6.com/daerah/201001/260528/Jalan.Timika.Tembagapura.Ditutup Jalan Timika-Tembagapura Ditutup Tim Liputan 6 SCTV Penjagaan di pos akses masuk menuju PT Freeport. 24/01/2010 17:37 Liputan6.com, Timika: Pascapenembakan yang melukai empat aparat keamanan dan tiga karyawan PT Freeport, akses jalan Timika menuju Tembagapura di mil 50-66 ditutup sementara. Tak hanya itu, operasi bis pengangkut karyawan menuju lokasi tambang juga ikut dihentikan. Akibatnya, hanya terlihat satu hingga dua karyawan di sekitar terminal bis. Hingga Ahad (24/1) petang, polisi masih melakukan penyisiran dan olah TKP di sekitar lokasi penembakan. Polisi belum dapat memastikan apakah serangan ini terjadi sebagai balasan atas tewasnya Kelly Kwalik pada Desember lalu. Penembakan di mil 61 areal PT Freeport Indonesia, Timika, Papua terjadi Ahad pagi ketika dua bis dan dua mobil Freeport beriringan hendak ke Timika dari Tembagapura. Empat aparat keamanan dan tiga karyawan termasuk warga asing, Howard James Lockhart, menderita luka terkena serpihan peluru [baca: Penembakan Kembali Terjadi di Timika, 7 Orang Terluka].(WIL/YUS) Artikel Terkait a.. Polda Sumut Selidiki Penembakan Anggota Brimob b.. Seorang Pria Ditemukan Tewas Tertembak c.. Pria Tewas Ditembak Dua Orang Tak Dikenal http://berita.liputan6.com/daerah/201001/260471/Penembakan.Kembali.Terjadi.di.Timika.7.Orang.Terluka Penembakan Kembali Terjadi di Timika, 7 Orang Terluka Igho Batmomolin Liputan6.com, Tembagapura: Penembakan kembali terjadi di areal PT Freeport Indonesia, Ahad pagi (24/1). Tujuh orang terluka termasuk seorang warga Kanada James Lockhart. Penembakan terjadi saat dua bus pengangkut karyawan dan mobil Toyota Landcruiser milik perusahaan beriringan dari Tembagapura ke Timika. Di mil 60-61 rombongan kendaraan diberondong rentetan tembakan dari kelompok tidak dikenal. Akibat serangan ini empat anggota satgas Amole, dan tiga karyawan PT Freeport Indonesia termasuk warga Kanada James Lockhart terluka dibagian mata sebelah kirinya terkena serpihan kaca. Rombongan kendaraan akhirnya dilarikan kembali ke Tembagapura. Para korban kemudian dibawa ke klinik perusahaan untuk mendapat pertolongan pertama. Sekitar pukul setengah satu waktu setempat siang tadi, James yang warga Kanada dan dua anggota Brimob Polda Papua akhirnya dievakuasi ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga kini aparat keamanan yang tergabung dalam Satgas Amole Timika dengan bantuan anjing pelacak masih melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang melakukan serangan. Situasi Timika dan Tembagapura juga masih dijaga ketat aparat Satgas gabungan antara TNI dan Polri tersebut. Kasus serupa serangan serupa terjadi Oktober lalu[baca:Bus Freeport Diserang Lagi].(AYB) 24/01/2010 12:01 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Hati-hati kalau tidur tidak nyenyak...(tanda Sleep Apnea..yg bs. Fatal)
Hati-hati kalau tidur tidak nyenyak... Merupakan tanda ...Sleep Apnea..yg bisa berakibat Fatal.. Enjoy read in this link: http://www.bluetoad.com/publication/?i=30249&p=35 TARUNA IKRAR, MD., Ph.D http://medicals.multiply.com/ Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Bongkar, `peternakan bayi` di Sumatera & Kalimantan
Kedepan untuk transplantasi, bukan lagi dari organ donor, tetapi organ tubuh tersebut dapat dibuat lewat rekayasa Stem Cell dari penderita, Mungkin salah satu cara menghambat perdagangan organ tubuh!!! TARUNA IKRAR, MD., Ph.D http://medicals.multiply.com/ --- On Sun, 24/1/10, sunny wrote: From: sunny Subject: [ppiindia] Bongkar, `peternakan bayi` di Sumatera & Kalimantan To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Date: Sunday, 24 January, 2010, 8:22 AM http://www.hariante rbit.com/ artikel/fokus/ artikel.php? aid=85391 Bongkar, `peternakan bayi` di Sumatera & Kalimantan Tanggal : 22 Jan 2010 Sumber : Harian Terbit JAKARTA - Bisnis jual beli organ tubuh manusia makin marak, termasuk di Indonesia. Namun sayang, mafia yang menggerakkan bisnis organ tubuh itu, hingga kini belum berhasil diungkap aparat kepolisian. Padahal praktek jual beli organ tubuh itu sudah sangat kasat mata. Bahkan melibatkan oknum berpakaian seragam. Meski dibantah aparat kepolisian, kasus penculikan bayi di rumah sakit, dan kasus mutilasi anak jalanan diberbagai tempat ditengarai terkait dengan bisnis jual beli organ tubuh. Dari hasil pengakuan salah satu makelar kepada LBH Kesehatan, mengaku sudah menjalankan bisnis ini selama 19 tahun di Indonsia. "Dalam satu bulan perdagangan organ ini bisa mencapai 40 orang," ungkap makelar itu kepada LBH Kesehatan. Saat ini, LBH Kesehatan mensinyalir muncul modus baru dalam bisnis organ tubuh tersebut, de-ngan metode "Human Breeding" atau peternakan manusia yang terjadi di wilayah Kepulauan Riau dan Sumatera. "Modus ini kita temukan pada tahun 2005 dan masih berjalan hingga sekarang. Dalam waktu dekat kami akan melakukan investigasi ke tempat itu," ujar Direktur LBH Kesehatan Iskandar Sitorus menjawab Harian Terbit di Jakarta, Kamis (21/1). Lebih lanjut dijelaskan, Human Breeding tersebut dilakukan sejumlah makelar dengan membeli bayi-bayi yang dijual oleh orang tuanya. Biasanya bayi yang dijual tersebut mayoritas merupakan hasil hubungan gelap. Setelah dibeli, bayi-bayi tersebut dipelihara hingga berusia 7-9 tahun dan langsung dieksekusi atau dijual oleh oknum pelaku. Kemudian, oleh si pembeli, kesehatan si anak itu diperiksa. Kalau sehat dan cocok dengan yang dibutuhkan, organ yang dibutuhkan langsung diambil. Menurut Iskandar, makelar perdagangan organ tubuh di Indonesia sangat elegan dan terorganisir dalam menjalankan bisnisnya. Banyak ditemukan makelar tersebut justru merupakan oknum-oknum berseragam," jelasnya. Dalam modus lamanya yang melakukan pendekatan secara humanis, akunya, banyak dilakukan oleh pihak-pihak rumah sakit negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia. Dalam menjalankan aksinya, pihak rumah sakit tersebut difasilitasi oleh orang Indonesia, daerah sasaran mereka adalah Sumatera dan Kalimantan. Sebab, tambahnya, tingkat keterjangkauan wilayahnya lebih dekat dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Sumatera dan Kalimantan memang jauh dibawah rata-rata. Oknum tersebut mendatangi daerah pedesaan dengan terlebih dahulu melihat kualitas tampilan fisik dan tingkat ekonomi warga sekitar. "Dalam modus pendekatan ini, mereka sangat elegan. Dari hasil pengakuan salah satu makelar, ia mengaku sudah menjalankan bisnis ini selama 19 tahun di Indonesia. Dalam satu bulan perdagangan organ ini bisa mencapai 40 orang," ungkapnya. Berapa harga organ tubuh di pasar gelap. di Indonesia, harganya sangat menjanjikan. Harga sebuah ginjal bisa mencapai 300-500 juta untuk kelas Indonesia, jika dijual keluar negeri harga tersebut merosot dan pasarannya hanya 75-200 juta. "Ginjal memang yang paling laris manis dipasaran, banyak dijual ke Singapura. Sebab, di Singapura jumlah penderita gagal ginjal sangat banyak, bahkan ada daftar tunggu orang yang membutuhkan ginjal," kata Iskandar Sitorus. "Alasan kesulitan ekonomi sering kali membuat seseorang mau menerima tawaran untuk menjual salah satu organ tubuhnya. Kondisi tersebut membuat makelar atau sindikat perdagangan organ tubuh merasa nyaman menjalankan bisnisnya di Indonesia," ujarnya. Modus yang sering dilakukan pihak rumah sakit negara-negara tetangga seperti di Singapura, Malaysia dan Australia melalui pendekatan secara humanis. Dalam menjalankan aksinya, pihak rumah sakit tersebut difasilitasi oleh orang Indonesia, daerah sasaran mereka adalah Sumatera dan Kalimantan. "Dalam modus pendekatan ini, mereka sangat elegan. Dari hasil pengakuan salah satu makelar, ia mengaku sudah menjalankan bisnis ini selama 19 tahun di Indonsia. Dalam satu bulan perdagangan organ ini bisa mencapai 40 orang," ungkapnya. Sementara itu, Ahli Forensik Universitas Indonesia dr Mun'im dihubungi terpisah mengaku tidak kaget dengan perkembangan perdagangan organ tubuh di Indonesia. Sebab, tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia kian tahun tak mengalami perbaikan. "Sangat besar kemungkinan maraknya penjualan organ tubuh di Indonesia. Sama halnya dengan India dan China beberapa p
[ppiindia] Album Baru SBY Tak Terkait Dengan Peningkatan Popularitas
Refleksi : Hasil kerja 100 hari ? http://www.detiknews.com/read/2010/01/24/223555/1285054/10/album-baru-sby-tak-terkait-dengan-peningkatan-popularitas?991102605 Minggu, 24/01/2010 22:35 WIB Album Baru SBY Tak Terkait Dengan Peningkatan Popularitas Anwar Khumaini - detikNews Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan album baru bertajuk 'Ku Yakin Sampai di Sana'. Peluncuran album ini diakui bukan untuk menaikan popularitas SBY yang sempat anjlok berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang menyebutkan popularitas SBY turun menjadi hanya 75 persen. "Itu tidak ada hubungannya," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga di sela-sela peluncuran album SBY di teater kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (24/1/2010). Menurut Andi, citra SBY yang kini mencapai 75 persen lebih tingi dibandingnkan dengan kepala negara-kepala negara yang lain. "Pencitraan SBY yang 75 persen itu masih tinggi dibanding dengan kepala negara lainnya tidak ada yang segitu. Apalagi popularitas 75 pesen disaat ada isu-isu dan fitnah kepada SBY," terang mantan juru bicara presiden SBY tersebut. Album ini berisi sembilan lagu yang dinyanyikan oleh para artis papan atas seperti Vidi Adiano, Joy Tobing dan Rio Febrian. Beberapa lagu yang masuk dalam album ketiga SBY ini adalah Ku Yakin Sampai di Sana, Rinduku Padamu, Majulah Negeriku, Budi Temanku dan sebagainya. (ddt/rdf) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Bongkar, `peternakan bayi` di Sumatera & Kalimantan
Indonesia masih ketinggalan dalam R&D stem Cell, jadi dicari jalan mudah dan pendek. - Original Message - From: Taruna Ikrar To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Sunday, January 24, 2010 6:40 PM Subject: Re: [ppiindia] Bongkar, `peternakan bayi` di Sumatera & Kalimantan Kedepan untuk transplantasi, bukan lagi dari organ donor, tetapi organ tubuh tersebut dapat dibuat lewat rekayasa Stem Cell dari penderita, Mungkin salah satu cara menghambat perdagangan organ tubuh!!! TARUNA IKRAR, MD., Ph.D http://medicals.multiply.com/ --- On Sun, 24/1/10, sunny wrote: From: sunny Subject: [ppiindia] Bongkar, `peternakan bayi` di Sumatera & Kalimantan To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Date: Sunday, 24 January, 2010, 8:22 AM http://www.hariante rbit.com/ artikel/fokus/ artikel.php? aid=85391 Bongkar, `peternakan bayi` di Sumatera & Kalimantan Tanggal : 22 Jan 2010 Sumber : Harian Terbit JAKARTA - Bisnis jual beli organ tubuh manusia makin marak, termasuk di Indonesia. Namun sayang, mafia yang menggerakkan bisnis organ tubuh itu, hingga kini belum berhasil diungkap aparat kepolisian. Padahal praktek jual beli organ tubuh itu sudah sangat kasat mata. Bahkan melibatkan oknum berpakaian seragam. Meski dibantah aparat kepolisian, kasus penculikan bayi di rumah sakit, dan kasus mutilasi anak jalanan diberbagai tempat ditengarai terkait dengan bisnis jual beli organ tubuh. Dari hasil pengakuan salah satu makelar kepada LBH Kesehatan, mengaku sudah menjalankan bisnis ini selama 19 tahun di Indonsia. "Dalam satu bulan perdagangan organ ini bisa mencapai 40 orang," ungkap makelar itu kepada LBH Kesehatan. Saat ini, LBH Kesehatan mensinyalir muncul modus baru dalam bisnis organ tubuh tersebut, de-ngan metode "Human Breeding" atau peternakan manusia yang terjadi di wilayah Kepulauan Riau dan Sumatera. "Modus ini kita temukan pada tahun 2005 dan masih berjalan hingga sekarang. Dalam waktu dekat kami akan melakukan investigasi ke tempat itu," ujar Direktur LBH Kesehatan Iskandar Sitorus menjawab Harian Terbit di Jakarta, Kamis (21/1). Lebih lanjut dijelaskan, Human Breeding tersebut dilakukan sejumlah makelar dengan membeli bayi-bayi yang dijual oleh orang tuanya. Biasanya bayi yang dijual tersebut mayoritas merupakan hasil hubungan gelap. Setelah dibeli, bayi-bayi tersebut dipelihara hingga berusia 7-9 tahun dan langsung dieksekusi atau dijual oleh oknum pelaku. Kemudian, oleh si pembeli, kesehatan si anak itu diperiksa. Kalau sehat dan cocok dengan yang dibutuhkan, organ yang dibutuhkan langsung diambil. Menurut Iskandar, makelar perdagangan organ tubuh di Indonesia sangat elegan dan terorganisir dalam menjalankan bisnisnya. Banyak ditemukan makelar tersebut justru merupakan oknum-oknum berseragam," jelasnya. Dalam modus lamanya yang melakukan pendekatan secara humanis, akunya, banyak dilakukan oleh pihak-pihak rumah sakit negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia. Dalam menjalankan aksinya, pihak rumah sakit tersebut difasilitasi oleh orang Indonesia, daerah sasaran mereka adalah Sumatera dan Kalimantan. Sebab, tambahnya, tingkat keterjangkauan wilayahnya lebih dekat dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Sumatera dan Kalimantan memang jauh dibawah rata-rata. Oknum tersebut mendatangi daerah pedesaan dengan terlebih dahulu melihat kualitas tampilan fisik dan tingkat ekonomi warga sekitar. "Dalam modus pendekatan ini, mereka sangat elegan. Dari hasil pengakuan salah satu makelar, ia mengaku sudah menjalankan bisnis ini selama 19 tahun di Indonesia. Dalam satu bulan perdagangan organ ini bisa mencapai 40 orang," ungkapnya. Berapa harga organ tubuh di pasar gelap. di Indonesia, harganya sangat menjanjikan. Harga sebuah ginjal bisa mencapai 300-500 juta untuk kelas Indonesia, jika dijual keluar negeri harga tersebut merosot dan pasarannya hanya 75-200 juta. "Ginjal memang yang paling laris manis dipasaran, banyak dijual ke Singapura. Sebab, di Singapura jumlah penderita gagal ginjal sangat banyak, bahkan ada daftar tunggu orang yang membutuhkan ginjal," kata Iskandar Sitorus. "Alasan kesulitan ekonomi sering kali membuat seseorang mau menerima tawaran untuk menjual salah satu organ tubuhnya. Kondisi tersebut membuat makelar atau sindikat perdagangan organ tubuh merasa nyaman menjalankan bisnisnya di Indonesia," ujarnya. Modus yang sering dilakukan pihak rumah sakit negara-negara tetangga seperti di Singapura, Malaysia dan Australia melalui pendekatan secara humanis. Dalam menjalankan aksinya, pihak rumah sakit tersebut difasilitasi oleh orang Indonesia, daerah sasaran mereka adalah Sumatera dan Kalimantan. "Dalam modus pendekatan ini, mereka sangat elegan. Dari hasil pengakuan salah satu makelar, ia mengaku sudah menjalankan bisnis ini selama 19 tahun di Indonsia. Dalam satu bulan perdagangan organ ini bisa mencapai 40 orang," ungkapnya. Sementara
[ppiindia] Belajar di Sekolah “Terbuka’ Ekonomika De mokratik
Belajar Keselamatan Sosial Ekologis di Sekolah “Terbuka’ Ekonomika Demokratik .semua atribut keilmuwanan itu ia lepaskan karena gelar akademis tak punya relevansi dengan pembelajaran tanpa akhir sebagai proses hidup. Hati dan pikirannya senantiasa terbuka untuk mendengar penuturan para tetua dan pemangku di sudut-sudut kepulauan di Nusantara ini. Itulah living knowledge, yang tak ada tempatnya di dalam seluruh praksis dan diskursus modernisme Demikian petikan kisah Maria Hartiningsih dan Brigitta Isworo Laksmi dalam artikelnya “Jalan Sunyi si Pejalan Kaki” di rubrik Persona Kompas Minggu. Si Pejalan Kaki ini adalah Hendro Sangkoyo, Sang Kepala Sekolah “Terbuka” Ekonomika Demokratik. Saya simpulkan ia akan lebih suka di panggil Hendro Sangkoyo saja, atau bahkan Yoyok saja (panggilan akrabnya). Gelar Arsitek dari ITB dan Phd di bidang Comparative Politics, International Planning and Planning Theory dari Cornell University, Ithaca, Amerika Serikat boleh jadi tanggal dalam sekolah terbuka pembelajaran tanpa akhir. Saya yakin ia pun lebih senang dan merasa tercerahkan belajar bersama di kampung dan pelosok-pelosok negeri dibandingkan pengalaman akademiknya mengajar di Institut Teknologi Indonesia, Royal Melbourne Institute of Technology bahkan Cornell University. Sependapat dengan Noam Chomsky, Yoyok menyimpulkan semua bahasa merepresentasikan pengetahuan sehingga baginya pula ilmu dasar adalah bahasa, bukan matematika, kimia dan fisika. Dan living knowledge dalam ruang bertutur ini menolak semua kaidah positivistik, yang membedakan mana sains, mana bukan sains. Menolak hanya satu otoritas, atau satu rezim kebenaran. Otoritas mana yang membawa peradaban bumi ini dalam krisis berkelanjutan Kepada Maria dan Brigitta, Yoyok mengatakan bahwa ia ingin menyampaikan pesan bahwa ‘krisis sosial-ekologis, sudah berlangsung sejak lama dan masih terus berlangsung karena dasarnya manusia punya kecenderungan suicidal. Makin pintar makin merusak. Tetapi krisis itu tak dilihat sebagai krisis...” Karena itulah ia menceburkan diri dalam sekolah kehidupan melalui ruang belajar dan bertutur Sekolah Ekonomika Demokratik (SED). SED sebagai suatu jaringan belajar tanpa batas ruang, yang mendorong pemulihan kerusakan sosial-ekologis serta menghambat perusakan sosial-ekologis di ruang hidup rombongan belajarnya. ”Rombongan itu berasal dari kampung-kampung atau komunitas, lembaga pendidikan tinggi dan riset, organisasi partikelir yang sejalan agenda belajarnya, lembaga-lembaga kepengurusan publik dan lembaga-lembaga internasional,” demikian pernyataan Yoyok lebih lanjut 3 tahun terakhir, jaringan ini melakukan riset intensif terkait dengan seperangkat tujuan yang hendak direbut. Tujuan itu adalah keselamatan manusia dan keamanan sosial, produktivitas sosial untuk melawan perusakan sosial-ekologis, serta keberlangsungan fungsi-fungsi ekosfera.”... jangan lewatkan dialog selengkapnya antara pribadi menarik “Si Pejalan Sunyi” ini dan jurnalis yang tak kalah menariknya Maria dan Brigitta http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2010/01/belajar-keselamatan-sosial-ekologis-di.html baca juga Mengasah Peradaban di Sekolah Prameks (KA Prambanan Ekspres) Jogja-Solo http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2010/01/mengasah-peradaban-di-sekolah-prameks.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Album Baru SBY: Kuyakin Sampai Di Sana
Refleksi : Kemarin dulu Boediono bilang bahwa :"Enak jadi pengusaha dibanding wakil presiden". Senafas dengan itu, mungkin akan segera keluar pernyataan SBY :"Enak jadi penyanyi daripada presiden!" http://www.detiknews.com/read/2010/01/24/171649/1284992/10/album-baru-sby-kuyakin-sampai-di-sana Minggu, 24/01/2010 17:16 WIB Album Baru SBY: Kuyakin Sampai Di Sana Anwar Khumaini - detikNews Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan album baru. Album ketiga SBY ini bertajuk 'Ku Yakin Sampai di Sana'. Album ini berisi sembilan lagu yang dinyanyikan oleh para artis papan atas seperti Vidi Adiano, Joy Tobing dan Rio Febrian. Menurut Menteri Pemuda dan Olah Raga yang juga mantan Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng, album ini diprediksi bakalan laris manis lantaran bertema anak muda. "Ini urusan selera. Tapi karena ini bertema anak muda saya yakin diterima masyarakat," kata Andi di sela-sela peluncuran album SBY di teater kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (24/1/2010). Sebagai mantan Jubir, Andi mengaku sering menemani Presiden SBY saat menciptakan lagu. Inspirasi SBY dalam menciptakan lagu, menurut Andi bisa terjadi di mana-mana. Baik saat berada di kediaman pribadinya di Cikeas, saat kunjungan ke daerah-daerah, bahkan saat berada di pesawat saat melakukan lawatan ke luar negeri. "Bahkan saya pernah diminta untuk nyanyi, terus direkam. Terus dinilai apakah sudah pas atau belum. Kalau ada yang kurang pas bisa diperbaiki lagi," cerita Andi. Andi mengaku beruntung bisa menemani SBY di saat-saat inspirasi orang nomor satu tersebut muncul. SBY, menurut Andi memang sangat konsen dengan dunia kesenian,terutama seni musik. Beberapa lagu yang masuk dalam album ketiga SBY ini adalah Ku Yakin Sampai di Sana, Rinduku Padamu, Majulah Negeriku, Budi Temanku dan sebagainya. (anw/iy) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Sri Mulyani, Wapres 2014-2019
Presiden SBY pada tanggal 13 Nopember 2008 yang telah lalu, menerbitkan Keppres nomor 28 Tahun 2008. Keppres yang menugaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pelaksana harian tugas-tugas Presiden. Keppres tersebut diterbitkan, sehubungan dengan kunjungan kerja Presiden ke luar negeri, selama kurang lebih delapan hari, terhitung mulai tanggal 13 Nopember 2008 sampai dengan 26 Nopember 2008. Wakil Presiden, saat itu dijabat oleh Jusuf Kalla, ditugaskan untuk melaksanakan tugas sehari-hari Presiden. Penugasan dengan lingkup tugas yang sebagaimana dimaksudkan oleh Keppres nomor 8 Tahun 2000tentang penugasan Wakil Presiden melaksanakan tugas Presiden dalam hal Presiden sedang berada di luar negeri. Di dalam Keppres tersebut, dijelaskan bahwa tugas Wakil Presiden sebagai pelaksana tugas Presiden itu antara lain meliputi memimpin sidang kabinet, memberi pengarahan pelaksanaan kebijakan kepada para menteri, melakukan koordinasi dengan pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, melantik Duta Besar berkuasa penuh Republik Indonesia, menerima tamu negara dan menerima surat kepercayaan dari Duta Besar pemerintah negara asing, dan tugas pemerintahan sehari-hari lainnya. Lalu, pada tanggal 20 Nopember 2008, di kantor Wakil Presiden di gelar rapat kabinet terbatas yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sesuai dengan yang diamanatkan didalam Keppres tersebut, maka status dan posisi Wakil Presiden pada saat rapat itu digelar adalah sebagai pelaksana tugas Presiden. Rapat tersebut dihadiri antara lain oleh Gubernur BI Boediono, Menkeu Sri Mulyani, Menperin Fahmi Idris, Meneg BUMN Sofyan Djalil, Kepala BKF Anggito Abimanyu, Staf Khusus Presiden urusan Timteng Alwi Shihab. Pada rapat yang dipimpin oleh pelaksana tugas Presiden tersebut, antara lain dibahas juga mengenai situasi dan keadaan ekonomi nasional. Selama rapat tersebut berlangsung, Boediono selaku Gubernur BI dan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan merangkap Menteri Koordinator Perokonomian sekaligus sebagai Ketua KSSK, tidak menyampaikan bahwa keadaan ekonomi nasional Republik Indonesia lagi genting dan gawat serta mencekam akibat bahaya sistemik yang teramat sangat membahayakan bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Dimana tingkat kegentingannya itu dapat membuat eksistensi negara Republik Indonesia terancam terpuruk sebagaimana pernah dialami di masa tahun 1998-an yang telah lalu. Juga tidak disampaikan oleh Boediono maupun Sri Mulyani bahwa keadaan ekonomi negara yang luar biasa gawat tersebut diakibatkan oleh sebuah bank yang bernama Bank Century. Sebagaimana diketahui pula, pada rapat yang dipimpin oleh pelaksana tugas Presiden tersebut, baik itu Boediono maupun Sri Mulyani juga tidak menyampaikan bahwa kegawatan yang luar biasa hebatnya tersebut akan mampu diatasi hanya dengan memberikan obat mujarab bernama bailout, yaitu dengan memberikan kepada Bank Century berupa dana segar berujud uang tunai sebesar Rp. 6,7 Trilyun. Hal-hal yang demikian itu oleh Boediono selaku Gubernur BI, maupun oleh Sri Mulyani selaku Menkeu merangkap Menko Perekonomian sekaligus Ketua KSSK, pada saat rapat itu tidak disampaikan kepada peserta rapat ataupun tidak dilaporkan kepada pelaksana tugas Presiden. Selanjutnya, masih di hari yang sama, belum berganti hari, masih di tanggal yang sama, hanya berselang beberapa jam saja dari usainya rapat yang digelar di kantor Wapres sebagaimana tersebut diatas, yaitu masih sama-sama di tanggal 20 Nopember 2009, Boediono selaku Gubernur BI, maupun oleh Sri Mulyani selaku Menkeu merangkap Menko Perekonomian sekaligus Ketua KSSK, menggelar rapat tersendiri. Rapat KSSK yang membahas keadaan ekonomi negara Republik Indonesia yang lagi genting dan gawat serta mencekam akibat bahaya sistemik yang teramat sangat membahayakan bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Dimana sebuah bank yang bernama Bank Century telah membuat tingkat kegentingan yang dapat membuat eksistensi negara Republik Indonesia terancam terpuruk sebagaimana pernah dialami di masa tahun 1998-an yang telah lalu. Oleh sebab itu, maka menurut Boediono dan Sri Mulyani, untuk mengatasi negara yang dalam keadaan genting itu dibutuhkan adanya gelontoran dana sebesar Rp. 6,7 Trilyun kepada Bank Century. Gelontoran dana sebesar Rp. 6,7 Trilyun kepada Bank Century tersebut, menurut Boediono dan Sri Mulyani, akan membuat Republik Indonesia menjadi tetap aman sejahtera dan terhindar dari mara bahaya yang luar biasa gawat sebagaimana disebutkan diatas tersebut. Sungguh luar biasa, hanya dalam selang beberapa jam saja, apa yang disampaikan oleh Boediono dan Sri Mulyani di rapat siang harinya itu, langsung berubah hampir seratus delapan puluh derajat. Ada perbedaan signifikan pada pemaparan keadaan negara antara yang disampaikan pada rapat di kantor Wakil Presiden dengan yang disampaikannya pada rapat KSSK yang tidak dihadiri oleh Wakil Presiden. Ada apa dengan perubahan yang hanya berselang beberapa jam itu?. Apaka
[ppiindia] Give Obama a chance
http://english.pravda.ru/world/americas/23-01-2010/111799-obama_chance-0 23.01.2010 Give Obama a chance President Barack Obama does not have a magic wand. Yet he is expected to be some kind of magician. President Barack Obama inherited one of the worst economic scenarios in the history of the planet. Yet he is expected to be some kind of guru. Do any of those attacking him with such venom in reputable international media outlets realise that an ideal political cycle (for implementation of policy) takes seven years, and not just one? President Barack Obama inherited a hot potato. Not only was the United States of America's image ruined abroad after war crimes in Serbia, the imperialistic Kosovo debacle, war crimes in the illegal war in Iraq and the decision to back the murderous war criminal Saakashvili in Georgia after 2,000 Russian civilians were murdered in the most blatant cowardly act of treachery.its economic infrastructure was at breaking point after eight years of the Bush regime and the banking and economic sectors were in free-fall. So President Barack Obama inherited a broken nation, with a deplorable record abroad, with a need to rebuild bridges which had been systematically dynamited for eight long years with the arrogance and insolence of Messrs. Bush, Cheney, Rumsfeld and Ms. Rice. President Barack Obama inherited an internal situation bordering on a nightmare, with thrift (mortgage) institutions bankrupt, millions of people unable to repay loans, companies closing, record levels of bankruptcies. And people expected what? A circus act? A magician? A fairy godmother? The "Yes, we can" campaign was a campaign of brilliance, a campaign based upon the very best that the United States of America has, which is so often either unnoticed or purposefully ignored by a foreign media that likes to pretend the USA is crude, rude, uncultured, raw, ignorant and "colonial" whereas in fact it is already, and slightly over 200 years old, a sophisticated country with pools of excellence in the fields of education and technology, where public services function, where people are free to say their piece, a country which although criminally misled at times, is nevertheless in general terms well-meaning. The "Yes, we can" campaign surpassed that of the more experienced Hillary Clinton. And why? Because Hillary Clinton came from within the system, like Bush, and Cheney, and Rumsfeld, and McCain and Barack Obama came from without. He was not elected because he is black, because he isn't. He is as much "white" as he is "black" and anyway what a wonderful comment the citizens of the USA made to the most sceptical international observers in electing him: race was not an issue and race is not an issue in the USA of today. Every vote cast for Barack Obama in the USA was the reflection of the collective will of the international community, tired of the Clinton and Bush regimes riding roughshod over international law. So why now are the knives out for the man who wooed the world with his intelligence, who wooed the USA with the word "Change"? For the same reason that Mikhail Gorbachev was more popular outside the USSR than inside. Americans might be attentive as to the standing of their nation in the international community, those who have some kind of reason to be interested. Yet what Europeans do not realise is the fact that the USA is far larger than the European Union and has a myriad of cultures and realities between the East and West coasts.and why should the Americans be that worried about what goes on overseas? People vote on domestic issues, they vote on what is going to affect them in their daily lives, and nothing else. The electorate is not stupid (with one exception, the re-election of the Bush regime attenuated by the non-event staged by the Democrats). The fact is that for domestic policies to be formulated and implemented, there exists a political formula which has a life-span of seven years. Therefore those who look towards the smaller picture, claiming that the unemployment rate under Bush was 7% and under Obama, 10%, claiming that bankruptcies have soared by a million, and then complain, basically know nothing at all about macro-economic timetables and therefore have no credence whatsoever in their complaints. Those who criticise Barack Obama do not remember the fact that his 787 billion-dollar stimulus package, in his first year, saved the country's economic infrastructure from catastrophe. Those who criticise him do not remember that he increased Federal spending on anti-poverty packages. Those who criticise him do not understand that job creation comes at the end of the line, not at the beginning, unless one is speaking about a controlled economy. So what is happening in the USA?* The failure to elect a Democrat to Senator Ted Kennedy's seat seems to have assured that the enemies of all of Obama's initiatives will now be
[ppiindia] Saudi teenager gets 90 lashes, 2 months in prison for assaulting teacher
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1144718.html Last update - 14:49 24/01/2010 Saudi teenager gets 90 lashes, 2 months in prison for assaulting teacher By The Associated Press A teenage girl has been sentenced to a 90-lash flogging and two months in prison as punishment for assaulting a teacher, a Saudi judge said in an interview published Sunday. Human rights group Amnesty International said the assault happened after the girl was caught with a camera phone at school. The teenager's name was not immediately available. She could be spared with a pardon from King Abdullah, said Judge Riyadh al-Meihdib. Advertisement The verdict was read out to her at the court and she did not object, al-Meihdib told Al-Watan, a national Saudi daily newspaper. He said the teacher refused to forgive the girl, who will not appeal the case. The teacher's condition was unknown, and the newspaper had no details about the dispute. Camera phones are banned at the school. Al-Watan quoted the school headmaster describing the girl as about twenty years old. However, Amnesty said the girl is 13. In a statement Friday, the London-based rights watchdog urged Abdullah to intervene immediately to ensure that the flogging sentence is rescinded. He must also take steps to reform Saudi Arabian law and criminal procedure to ban the use of cruel, inhuman and degrading punishment, in particular floggings of children, Amnesty interim Secretary General Claudio Cordone said. Judge al-Meihdib said his court will issue instructions to local authorities in Jubail to carry out the sentence within two days. Jubail is located on the Red Sea. Its court sentenced the teenager with the harsh punishment Tuesday [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Sa'ar: Arab citizens' search for equality stymied by conflict with Palestinians
http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1263147960823&pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull Sa'ar: Arab citizens' search for equality stymied by conflict with Palestinians Jan. 23, 2010 RON FRIEDMAN , THE JERUSALEM POST Political leaders gathered on Thursday to take part in the 5th annual Jaffa Convention on relations between Jewish and Arab citizens. Seven cabinet ministers and more than a dozen MKs attended and spoke about the challenges facing the non-Jewish population in its search for equality in the Jewish state. The conference, which took place two days after Israel received a stinging report from the Organization for Economic Cooperation and Development criticizing it for its large social gaps that disadvantage Arab Israelis and haredim, was once again held under the slogan "A Call to Action." Many of the speakers referred to the report, describing it as a "mirror for the Israeli society," and expressing hope that change could be achieved. "The day has come to turn over a new leaf in the relationship between the State of Israel and the Arab minority," said Education Minister Gideon Sa'ar (Likud). "Though it is in the common interest of all Israelis to do so, there are two main obstacles preventing it from happening: first, the Arab-Israeli and the Israeli-Palestinian conflicts, which strongly influence the Arab-Jewish relationship and will continue to do so until they are resolved; and second, the strong currents in both the Arab and the Jewish populations that promote segregation and alienation of the Arab population from the state." Sa'ar said that to solve the problem, both sides must instill in the next generation a message of coexistence. National service for the Arab population could go a long way towards changing people's perceptions, he said. Sa'ar also spoke about the gaps in the Arab education system, saying that although his ministry was working to better fund the Arab schools, changes must also be made within the communities themselves. "We need to move towards a new system of selecting teachers and principals in the Arab sector. It's not always the case that the best educators are given the jobs, and that has to change," said Sa'ar. "I believe that education is the key to solving inequalities as well as changing perceptions. The political leadership on both sides must send out a clear message against racism. There will always be two peoples here and change must come." Tel Aviv Mayor Ron Huldai (Labor) said that until the Israeli-Palestinian conflict was resolved, equal rights would never be on the top of the national agenda, but that on the local level things could be corrected more easily. He cited Jaffa as an example of the course of actions that should be followed. "Over the past decade we have invested more than a billion shekels in Jaffa. The investments were directed towards physical improvements, but also towards things like education, health and welfare," said Huldai. "We are proud to be hosting this convention here. This convention is not afraid to put things on the table and say they need to be fixed. That is a vital first step." Former Meimad MK Michael Melchior, the founder and chairman of the Citizens Accord Forum for Jews and Arabs in Israel, which organized the convention, said it was impossible to wait for the external conflict to end in order to solve the internal inequalities. In a state that describes itself as Jewish and democratic, Arabs should not be subject to the kind of discrimination that currently exists in terms of practical realities and government policies, he said. "The dialogue that arises from fear and suspicion escalates into hatred, and as we saw in the last election [in February 2009], hatred generates votes," said Melchior. "We have to create a new dialogue. It is inconceivable that the Jewish state be associated with alienation of a minority. It is inconceivable that a Jewish state includes the reality of discrimination." Hadash MK Afo Agbaria, the chairman of the Knesset's Arab-Jewish Relations caucus, said time was running out on solving the internal conflict and that he saw the rift between the sectors continuing to diverge. "I don't accept the notion that our problems can't be solved until the Palestinian conflict comes to an end. As citizens of Israel, I see no reason why we should be held hostage. We have been here since the birth of the state and for more than 62 years we have shown that we are in favor of peace and helped build the state. The Arab citizens can be a bridge for peace," he said. Agbaria's caucus co-chairwoman, Kadima's Orit Zuaretz, said a change of priorities had to be expressed in government budgeting. "It reeks of hypocrisy and double standards when the government and the Knesset speak of equality and at the same time hold discussions on loyalty tests and promote segregation laws," said Zuaretz. "A democracy is tested on its attitudes towa
[ppiindia] Heart group lists 7 essentials for heart health
http://www.tehrantimes.com/Index_view.asp?code=212980 January 25, 2010 www.tehrantimes.com Heart group lists 7 essentials for heart health DALLAS (AP) -- Here are the seven secrets to a long life: Stay away from cigarettes. Keep a slender physique. Get some exercise. Eat a healthy diet and keep your cholesterol, blood pressure and blood sugar in check. Research shows that most 50-year-olds who do that can live another 40 years free of stroke and heart disease, two of the most common killers, says Dr. Clyde Yancy, president of the American Heart Association. The heart association published the advice online Wednesday in the journal Circulation. The group also is introducing an online quiz to help people gauge how close they are to the ideal. If you fall a bit short, it offers tips for improving. "These seven factors - if you can keep them ideal or control them - end up being the fountain of youth for your heart," said Dr. Donald M. Lloyd-Jones, a cardiologist who was lead author of the statement. "You live longer, you live healthier longer, you have much better quality of life in older age, require less medication, less medical care." Specifically, those with ideal cardiovascular health can answer yes to the following seven questions: . Never smoked or quit more than one year ago. . Body mass index less than 25. . Get at least 150 minutes of moderate exercise or 75 minutes of vigorous exercise each week. . Meet at least four of these dietary recommendations: 4 1/2 cups of fruit and vegetables a day; two or more 3.5-ounce servings a week of fish; three or more 1-ounce servings of fiber-rich whole grains a day; less than 1,500 milligrams a day of salt. . Total cholesterol of less than 200. . Blood pressure below 120/80. . Fasting blood glucose less than 100. The online quiz calculates a score based on the answers, 10 being the ideal. Doctors say the quiz is a good way for people to get a handle on how they're doing, especially since people often think they're doing better than they actually are. The heart association found just that in a recent survey that showed 39 percent of Americans thought they had ideal heart health, yet 54 percent of those had been told they had either a heart disease risk factor or needed to make a lifestyle change to improve heart health, or both. With America's obesity epidemic, weight especially is a pitfall for patients trying to meet these seven health factors, doctors say. "Many people are surprised to find out how overweight they may be," said Dr. Randal Thomas, director of the cardiovascular health clinic at the Mayo Clinic. Lloyd-Jones, also chair of the preventive medicine department at Northwestern University's Feinberg School of Medicine, said, "People I think are far too accepting of their waistlines." Thomas praises the online tool for giving people a score so they'll have something to work toward. It offers advice for problem areas: for instance, advising someone who's over weight to set a goal of losing a pound a week by burning up to 3,500 more calories than are taken in. Yancy, the heart association president and medical director of the Baylor Heart and Vascular Institute in Dallas, said the organization has a goal for 2020 of improving cardiovascular health of Americans by 20 percent while reducing deaths from cardiovascular diseases and stroke by 20 percent. He said that in the last decade, there's already been a nearly 40 percent reduction in death from heart disease and a nearly 35 percent reduction in death from stroke. He said those goals were achieved with improvements in treatments and prevention. Linda Alvarado, 54, of Houston, said she knows how hard - and important - the changes can be. After having a quadruple bypass at the age of 47, she improved her diet and exercise, losing 40 pounds. Recently though, with a new 40-minute commute, some of those diet and exercise commitments have been put aside. While she's kept the lost pounds off, she would like to lose five more pounds. "It's really up to you," Alvarado said. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Membangun kekuatan baru untuk perubahan besar
Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr Catatan A. Umar Said Membangun kekuatan baru untuk perubahan besar Tulisan ini mengajak para pembaca untuk bersama-sama mencoba menelaah - dari berbagai segi dan sudut pandang masalah-masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara kita. Sebab, seperti yang sama-sama kita saksikan, dewasa ini kita semua sedang disuguhi sejumlah besar persoalan-persoalan besar dan kecil yang menunjukkan bahwa rakyat kita sedang berada dalam keadaan parah yang tidak menentu. Kiranya, di antara sebagian dari masalah-masalah yang bisa sama-sama kita simak adalah yang sebagai berikut : Banyak kalangan sedang menunggu-nunggu apa saja yang akan terjadi tanggal 28 Januari yang akan datang, yang bertepatan dengan peringatan 100 hari pemerintahan SBY. Karena, sudah ada desas-desus (yang cukup santer) bahwa akan terjadi aksi besar-besaran dari berbagai kalangan, baik dari yang pro pemerintahan SBY maupun yang dari kalangan oposisi. Bisa saja terjadi macam-macam hal atau keadaan yang tidak terduga ketika peringatan tanggal 28 Januari ini. Persoalan skandal raksasa Bank Century sudah berbulan-bulan menarik perhatian dan bahkan menggugah kemarahan besar dari berbagai kalangan, berhubung kasus ini telah menunjukkan bahwa sudah terjadi banyak kesalahan, penyelewengan, atau kejahatan berkaitan dengan « nyasarnya » dana sebesar Rp 6,7 triliun (jelasnya : Rp 6,7 000 000 000 000) oleh penjahat besar Robert Tantular, yang bersekongkol dengan berbagai fihak. Pansus Angket DPR yang sudah melakukan pemeriksaan beruntun terhadap berbagai soal yang berkaitan dengan skandal Bank Century sejak permulaan bulan Desember yang lalu sekarang sudah menginjak tahap-tahap permulaan perumusan keputusan atau rekomendasi. Pansus DPR tidak akan bisa memuaskan Apa pun yang akan menjadi perumusan keputusan atau rekomendasi Pansus DPR tentang kasus besar Bank Century ini pasti akan menimbulkan heboh. Karena, sekarang saja sudah ada prediksi dari berbagai kalangan bahwa Pansus Angket DPR akhirnya tidak akan bisa mengambil keputusan yang memuaskan bagi sebagian terbesar rakyat yang melihat adanya kejahatan dan penyelewengan besar-besaran di Bank Century ini. Kita bersama-sama akan bisa melihat bahwa presiden SBY beserta pendukung-pendukungya akan terus berusaha menggunakan segala daya dan cara untuk bisa « melumpuhkan » Pansus DPR yang terdiri dari wakil-wakil partai, yang justru sebagian besar adalah bagian dari koalisi yang sudah digalang SBY. Ini bisa dilakukannya melalui tekanan-tekanan, negosiasi atau « rekayasa » (halus dan kasar), terhadap pimpinan partai-partai, termasuk para menteri dan pejabat-pejabat penting di berbagai bidang. Persoalan lain yang cukup besar adalah masalah Wakil Presiden Budiono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang selama ini sudah menjadi sasaran dari macam-macam aksi atau gerakan (terutama oleh kalangan muda bangsa kita) setiap hari. Persoalan Budiono dan Sri Mulyani ini akan tetap menjadi masalah hangat dalam beberapa bulan yang akan datang. Agaknya, masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi di sekitar ini. Walaupun Presiden SBY mungkin tidak bisa dilengserkan atau dimakzulkan (impeachment), namun banyak sekali orang menganggapnya bahwa ia harus bertangunggungjawab (secara langsung atau tidak langsung) atas terjadinya penggelontoran uang sebanyak Rp 6,7 triliun oleh KSSK (Menkeu Sri Mulyani bersama Budiono sebagai Gubernur Bank Indonesia). Dari sidang-sidang pemeriksaan Pansus DPR, muncul berbagai indikasi juga bahwa dalam hal penggelontoran dana sebesar Rp 6,7 triliun kepada Bank Century ini banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh berbagai pejabat (di bidang pengawasan) di Bank Indonesia, yang menyebabkan kelirunya tindakan-tindakan oleh KSSK (Budiono dan Sri Mulyani) Sesudah Pansus DPR tentang Bank Century bersidang sekitar dua bulan, maka terdengar suara-suara yang menghendaki supaya pekerjaan Pansus ini dipercepat, sehingga seluruh tenaga dan fikiran bangsa dapat dikonsentrasikan kepada penanganan berbagai masalah penting. Sebab, menurut suara-suara ini, masih banyak sekali soal-soal mendesak yang harus diselesaikan atau dikerjakan. Adanya suara-suara yang memperdengarkan kejenuhan atau tidak kesenangan terhadap dibongkarnya berbagai ketidakberesan dalam pemerintahan atau lembaga-lembaga penting negara oleh Pansus DPR haruslah kita curigai atau kita sikapi dengan waspada. Sebab, selama sidang-sidang terbuka oleh Pansus DPR banyak sekali keburukan, kebusukan, kesalahan, dan penyelewengan dari pajabat-pejabat negara kita telah ter-ekspose atau tertelanjangi. Pendidikan politik besar-besaran bagi rakyat Sidang-sidang terbuka untuk umum Pansus DPR tentang Bank Century merupakan pendidikan politik besar-besaran dan luas sekali bagi banyak kalangan masyarakat, yang dapat mengikutinya melalui siaran pers dan terutama televisi. Pendidikan politik yang dimungkinkan oleh munc
[ppiindia] Seratus Hari Bakal Disambut Sejumlah Demo
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=1846 25 Januari 2010 06:59:20 Seratus Hari Bakal Disambut Sejumlah Demo Cipayung dan GIB Demo di Istana JAKARTA - Baru berumur seratus hari, pemerintahan SBY periode kedua sudah menuai berbagai kritik. Sejumlah organisasi mahasiswa yang terhimpun dalam Kelompok Cipayung Plus menilai SBY-Boediono belum mampu memenuhi janji-janji yang diumbar saat kampanye Pilpres. "Mereka tidak mampu membangun optimisme pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Kami menuntut pertanggungjawaban SBY atas kegagalan tersebut," kata Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arip Musthopa di Jakarta Media Center, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin (24/1). Yang turut hadir menyatakan sikap adalah para pimpinan organisasi mahasiswa lain. Di antaranya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI). Lantas, apa bentuk pertanggungjawaban itu? "Kalau HMI, target minimalnya Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani harus mundur. Ini juga terkait dengan kasus Bank Century. Tapi, beberapa teman yang lain sudah sampai pada sikap SBY harus mundur dan dilakukan pemilu ulang," papar Arip. Sebagai ekspresi konkret, para pimpinan mahasiswa itu berdemonstrasi di depan Istana Negara pada 28 Januari. Mereka akan bergabung dengan Gerakan Indonesia Bersih (GIB) yang juga berencana melakukan aksi serupa. "Kalau GIB konsepnya bikin panggung, kami para mahasiswa akan berbaris mengepung istana," jelas Arip. Aktivis Gerakan Indonesia Bersih Yudi Latief mengatakan, mereka memang akan mengadakan aksi besar-besaran tepat seratus hari pemerintahan SBY-Boediono. "Intinya, kami menilai pemerintahan ini gagal karena kelemahan kepemimpinan. Solusinya, harus ada perubahan watak kepemimpinan dan personel pemerintahan," kata direktur Eksekutif Reform Institute itu. Yudi menjelaskan, ada lima bentuk kegagalan pemerintahan SBY yang menjadi isu GIB. Pertama, terjadinya kelumpuhan negara hukum dan demokrasi. Itu ditandai oleh kewibawaan hukum yang hancur, kriminalisasi dan pelemahan KPK, berkembangnya konflik internal di kepolisian, dan jaksa yang terjerat berbagai kasus. Kedua, lanjut Yudi, SBY gagal memenuhi kedaulatan ekonomi nasional. Indikasinya, terjadi dominasi modal asing dalam penguasaan sumber daya nasional sampai dibukanya perdagangan bebas dengan Tiongkok per 1 Januari 2010. "Ini mengancam industri nasional gulung tiikar," katanya. Catatan ketiga GIB, banyaknya kasus korupsi yang mengemuka. Yudi mencontohkan kasus Bank Century, pengadaan IT KPU, dan penggunaan kasus-kasus korupsi untuk memobiliasi dukungan keuangan Parpol. "Pemberantasan korupsi terkesan tebang pilih," kritik akademisi dari Universitas Paramadina itu. Dua isu yang terakhir adalah pemerintahan SBY dinilai tak mampu melindungi buruh migran di luar negeri, petani, dan nelayan. SBY juga gagal mencerdaskan dan menyehatkan bangsa. "Komersialiasi pendidikan difasilitasi UU BHP dan hadirnya institusi pendidikan asing. Sementara itu, pendidikan gratis tidak merata serta pelayanan kesehatan semakin elitis," ungkapnya. (pri/tof) (scorpions) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ambush In Papua Sparks Manhunt
http://thejakartaglobe.com/home/ambush-in-papua-sparks-manhunt/354607 January 25, 2010 Farouk Arnaz Violence has broken out again along the road to Freeport's Timika mine. (Photo: Antara) Ambush In Papua Sparks Manhunt Police claims that the killing of Papuan rebel leader Kelly Kwalik last month would improve security in the province's Timika area were dashed early on Sunday when nine people traveling in a convoy of US miner Freeport McMoran were injured in an ambush. Papua Police spokesman Chief Comr. Agus Rianto said that gunmen fired at two buses and four other vehicles carrying Freeport employees and family members on the highway between the mine and the town of Kuala Kencana, near Timika, where some Freeport staff live. The injured included one American and one South African national working at the Grasberg gold and copper mine, the teenage daughter of a mine employee, as well as four Mobile Brigade police officers on security detail, he said. "The incident happened around 6:10 a.m. Papua time [4:10 a.m. in Jakarta] when the convoy was traveling from mile 66 to Kuala Kencana. When the convoy reached mile 61, gunmen opened fire from the left and ride sides," Agus said. American Howard James Lochart, 59, was wounded in his left eye by glass shrapnel and evacuated to Singapore for treatment, Agus said. Police Second Brig. Budi Santoso, who was shot in his left hand, and Second Brig. Asep Supriadi, who was hit in his left calf, were both evacuated to a police hospital in East Jakarta for treatment, he said. The other victims included Police Second Brig. Sukarti, who was shot in his left leg; First Brig. Abdullah, who was hit by glass shrapnel in his right arm; driver Raintung James, who was hit by glass shrapnel in his left temple; Zamridhal, a Freeport employee, who suffered a hand wound; and South African Sandra Wilson, 62, who suffered a minor injury to his back. Cindy Mokodampit, the 13-year-old daughter of Freeport employee Ramang Mokodampit, was shot in the left thigh. Asked whether the attack might have been in revenge for the police killing of rebel leader Kelly Kwalik in a raid on his hideout in Timika on Dec. 16, Agus said: "We don't know as they are still not captured yet. We cannot answer what the motive is before we get them." He said the Papua Police and the Army were tracking the shooters using sniffer dogs. Freeport has been regularly targeted by arson, roadside bombs and ambushes since production began in the 1970s. It is also the focus of regular protests by locals who feel they are not benefiting from the extraction of Papua's natural resources. A string of armed attacks along the road between June and November 2009 left eight people dead, three of them foreigners. Police blamed Kwalik, the charismatic leader of an armed faction of the pro-independence Free Papua Movement (OPM), for the attacks. But some activists and indigenous groups have accused security forces of staging attacks to justify receiving security payments, and because of a struggle between the military and police for control of illegal mining operations near Freeport. Mathius Murib, a coordinator for the Papua National Human Rights Commission, said that Sunday's shooting proved Kwalik was not the only person responsible for violence in the Freeport area. He claimed that military and police personnel would benefit the most from insecurity in the region and have long had a rivalry over security payments from Freeport. "Remember that Kwalik is from a traditional [armed] group that's different from the recent incidents, where the perpetrators were likely well trained and professionals," Murib said. He also said he did not believe that Kwalik's successor was behind Sunday's ambush. A press release sent to the Jakarta Globe last week and dated Jan. 18 announced that Gen. Jeck Milian Kemong had been selected as the new commander to replace Kwalik. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Busy President Still Has Time 'To Express His Feelings in Art'
http://thejakartaglobe.com/home/busy-president-still-has-time-to-express-his-feelings-in-art/354600 January 24, 2010 Ulma Haryanto Busy President Still Has Time 'To Express His Feelings in Art' He may have his hands full right now with the fallout from the PT Bank Century investigation, but President Susilo Bambang Yudhoyono can still find time for more artistic pursuits. The president's third album, "Ku Yakin Sampai Di Sana" ("I'm Certain I'll Get There"), was launched on Sunday afternoon at the Taman Ismail Marzuki arts complex in Central Jakarta. "In my spare time from running the people's mandate as a president, I like to express my feelings into works of art," he said on the album cover . Yudhoyono, who did not attend the launch, also wrote that he hoped he could communicate his "state of mind" to the public through his music. The album contains nine songs, two of which are in English. All were written by the president but performed by famous Indonesian singers. Song titles include: "Jiwaku Terang di Malam Itu" ("My Soul's Alight That Night"); "Budi Temanku" ("My Friend Budi"); "Kuyakin Sampai Di Sana" ("I Believe I'll Be Over There"); "Untukmu Anak Manis" ("For You Sweet Child"); "Liburan Sekolah" ("School Holiday"); "Longing My Love"; "Save Our Planet"; and "Majulah Negeriku" ("Go, My Country"). "The songs were written from a belief that nothing can change the fate of a country except the people itself and the conviction of a noble purpose," Yudhoyono said. At the launch, famous Indonesian singers performed songs from the album, including Indonesian Idol winners Vidi Adiano, Rio Febrian and Joy Tobing, the vocal group Elfas Singer, country singer Tantowi Yahya and Dewi Yull. Minister of Youth and Sports Affairs Andi Mallarangeng, a former presidential spokesman, said he was sure the album would go down well with the public. When the president was full of inspiration, he could finish a song in a couple of days, Andi said, adding that Yudhoyono usually had a guitar or a keyboard nearby when he is composing a song. "Our president is used to writing songs. Art is his life. He has this special talent in music. Since his time in high school and in the academy he used to play in music bands," he said. According to Andi, the third album is more youthful than the previous two. "But it still has the same theme as the previous albums on loving your country, loving each other, humanity, and encouraging songs." Yudhoyono launched his first album - "Rinduku Padamu" ("I Miss You") - in October 2007. He followed this up with "Evolusi" ("Evolution") in January 2009. Additional reporting from Antara [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Demokrasi Mercon, Maling Senyum!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010012322584915 Minggu, 24 Januari 2010 BURAS Demokrasi Mercon, Maling Senyum! H. Bambang Eka Wijaya "ANALOG iklan bailout Bank Century seperti menolong rumah maling terbakar, akhir kerja Pansus membawa dua opsi ke voting di paripurna DPR--setuju bailout (ya) atau (tidak)--membuat malingnya tersenyum!" ujar Umar. "Maling yang membakar rumah sendiri untuk merampok triliunan dana nasabah, kagum pada penggantian dana yang dirampok dan rumah yang dibakar dengan uang rakyat Rp6,7 triliun, bisa diselesaikan dengan cara sederhana--pilihan ya atau tidak!" "Itulah keistimewaan politisi kita!" sambut Amir. "Pansus yang dicadangi biaya Rp5 miliar itu pun menjadi seperti mercon, menghabiskan banyak biaya cuma demi kebisingan sejenak!" "Demokrasi mercon!" tukas Umar. "Demokrasi yang cuma menghasilkan kebisingan sesaat, sedang nasib uang rakyat yang menjadi pokok masalahnya malah kian tak jelas juntrungannya!" "Sisi itu mencerminkan pintarnya politisi kita!" timpal Amir. "Dana bailout Bank Century Rp6,7 triliun menjadi aset Bank Mutiara cuma Rp560-an miliar--kurang sepersepuluhnya--dinilai wajar saja sebagai ongkos menyelamatkan ekonomi dari krisis global! Padahal kenyataan sebenarnya, seperti dibuktikan pengadilan dalam kasus Robert Tantular (pemilik Bank Century), sesuai asumsi M. Jusuf Kalla yang memerintahkan polisi menangkap Robert Tantular, ambruk/gagal kliringnya Bank Century akibat dirampok para pemiliknya sendiri!" "Tapi dengan penyederhanaan masalah pada akhir kerja Pansus Hak Angket Skandal Bank Century, semua kebenaran yang terungkap dari para saksi dan para ahli di rapat Pansus Hak Angket tak berguna lagi! Semua kebenaran itu lenyap ditelan praktek demokrasi tirani mayoritas!" tukas Umar. "Disebut tirani, karena kebenaran bukan ditentukan oleh fakta-fakta dari proses persidangan terbuka (baik rapat Pansus DPR maupun sidang pengadilan kasus Robert Tantular), melainkan lebih ditentukan oleh suara mayoritas dalam voting di DPR! Dengan demikian kebenaran produk tirani mayoritas tidak terjamin sebagai kebenaran berdasar moral (baik moral hukum berdasar pengadilan maupun moral lain-lainnya berdasar fakta di rapat terbuka Pansus), tapi cuma kebenaran berdasar kekuasaan yang secara de facto berada di tangan mayoritas!" "Namun, suara mayoritas di parlemen dalam demokrasi mercon, di mana pilihan sikap anggota DPR tak sepenuhnya mencerminkan aspirasi rakyat yang diwakilinya, tapi lebih mewakili kepentingan penguasa atau partainya, yang sesungguhnya terjadi bukan tirani mayoritas, melainkan tirani minoritas oleh segelintir elite penguasa dan partai!" timpal Amir. "Demikianlah demokrasi mercon, membuat maling tersenyum gembira karena kerusakan akibat kejahatannya direhabilitasi oleh sistem politik, sedang rakyat mayoritas yang uangnya dijarah cuma bisa mengurut dada menahan getirnya nasib!" *** [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Demokrasi Mercon, Maling Senyum!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010012322584915 Minggu, 24 Januari 2010 BURAS Demokrasi Mercon, Maling Senyum! H. Bambang Eka Wijaya "ANALOG iklan bailout Bank Century seperti menolong rumah maling terbakar, akhir kerja Pansus membawa dua opsi ke voting di paripurna DPR--setuju bailout (ya) atau (tidak)--membuat malingnya tersenyum!" ujar Umar. "Maling yang membakar rumah sendiri untuk merampok triliunan dana nasabah, kagum pada penggantian dana yang dirampok dan rumah yang dibakar dengan uang rakyat Rp6,7 triliun, bisa diselesaikan dengan cara sederhana--pilihan ya atau tidak!" "Itulah keistimewaan politisi kita!" sambut Amir. "Pansus yang dicadangi biaya Rp5 miliar itu pun menjadi seperti mercon, menghabiskan banyak biaya cuma demi kebisingan sejenak!" "Demokrasi mercon!" tukas Umar. "Demokrasi yang cuma menghasilkan kebisingan sesaat, sedang nasib uang rakyat yang menjadi pokok masalahnya malah kian tak jelas juntrungannya!" "Sisi itu mencerminkan pintarnya politisi kita!" timpal Amir. "Dana bailout Bank Century Rp6,7 triliun menjadi aset Bank Mutiara cuma Rp560-an miliar--kurang sepersepuluhnya--dinilai wajar saja sebagai ongkos menyelamatkan ekonomi dari krisis global! Padahal kenyataan sebenarnya, seperti dibuktikan pengadilan dalam kasus Robert Tantular (pemilik Bank Century), sesuai asumsi M. Jusuf Kalla yang memerintahkan polisi menangkap Robert Tantular, ambruk/gagal kliringnya Bank Century akibat dirampok para pemiliknya sendiri!" "Tapi dengan penyederhanaan masalah pada akhir kerja Pansus Hak Angket Skandal Bank Century, semua kebenaran yang terungkap dari para saksi dan para ahli di rapat Pansus Hak Angket tak berguna lagi! Semua kebenaran itu lenyap ditelan praktek demokrasi tirani mayoritas!" tukas Umar. "Disebut tirani, karena kebenaran bukan ditentukan oleh fakta-fakta dari proses persidangan terbuka (baik rapat Pansus DPR maupun sidang pengadilan kasus Robert Tantular), melainkan lebih ditentukan oleh suara mayoritas dalam voting di DPR! Dengan demikian kebenaran produk tirani mayoritas tidak terjamin sebagai kebenaran berdasar moral (baik moral hukum berdasar pengadilan maupun moral lain-lainnya berdasar fakta di rapat terbuka Pansus), tapi cuma kebenaran berdasar kekuasaan yang secara de facto berada di tangan mayoritas!" "Namun, suara mayoritas di parlemen dalam demokrasi mercon, di mana pilihan sikap anggota DPR tak sepenuhnya mencerminkan aspirasi rakyat yang diwakilinya, tapi lebih mewakili kepentingan penguasa atau partainya, yang sesungguhnya terjadi bukan tirani mayoritas, melainkan tirani minoritas oleh segelintir elite penguasa dan partai!" timpal Amir. "Demikianlah demokrasi mercon, membuat maling tersenyum gembira karena kerusakan akibat kejahatannya direhabilitasi oleh sistem politik, sedang rakyat mayoritas yang uangnya dijarah cuma bisa mengurut dada menahan getirnya nasib!" *** [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Prostitusi Negara dan Orang Miskin
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=244756 Prostitusi Negara dan Orang Miskin Oleh Abdul Wahid Kamis, 21 Januari 2010 Martin Luther, yang dikenal sebagai salah seorang tokoh dalam sejarah Amerika Serikat, mengatakan, kemiskinan dapat membuat orang susah jadi pemberani, mendorong orang terdesak jadi penyimpang dan kriminal, serta melecut emosi orang tertindas menjadi pelaku-pelaku yang bertentangan dengan nilai-nilai moral. Orang miskin tiba-tiba bisa punya keberanian untuk menumpahkan darah. Sebagai kritik radikal, berbagai bentuk penyakit sosial, pelanggaran moral, penelanjangan norma hukum, pengamputasian nilai-nilai agama, dan pembangkangan etika, merupakan bagian logis yang layak diterima dalam suatu masyarakat yang sedang dilanda akumulasi krisis berkategori berat, seperti krisis ekonomi, krisis moral, krisis kredibilitas, yang berimbas pada banyak rakyat hidup di bawah garis kemiskinan. Tesis Luther ini tampaknya benar-benar terbukti manjur di negeri ini. Pada saat sebagian elemen masyarakat terjebak dalam ketertindasan luar biasa, berbagai bentuk pemberontakan atau pembangkangan bisa dilakukan oleh anak manusia negeri yang sedang terjajah dalam ketidakberdayaan, baik pemberontakan atau perlawanannya berbentuk kontra yuridis, agama, maupun kesusilaan. Ketika keterampilan yang dipunyai sebatas olah tubuh atau mengomoditas kekuatan ragawinya demi mengentas kesulitan ekonomi yang menderanya, maka hal itu layak disebut sebagai bentuk "perlawanan" terhadap ketertindasan atau ketidakadilan ekonomi yang sudah menyiksanya. Mereka menggunakan kekuatan ragawinya untuk menggugat kemapanan ketidak-adilan ekonomi dan hilangnya sensitivitas komitmen kerakyatan. Orang pintar, pejabat, dan pengusaha bisa bermain-main dengan lidahnya untuk memenuhi keserakahan mereka yang oleh Edwin Sutherland disebut sebagai "kejahatan kerah putih". Mereka menggunakan dalil-dalil kebijakan ekonomi dengan menghalalkan segala cara demi keuntungan pribadi dengan mengkriminalisasi hak-hak rakyat dan negara dengan bahasa akalnya. Mereka menempuh koalisi-koalisi untuk memenuhi ambisinya. Mereka menggunakan kemampuan intelektualnya untuk membuka keran-keran kekayaan negara (rakyat) yang bisa dijadikan sebagai objek "prostitusi strukturalnya" atau sindikasi birokrasinya. Sementara itu, orang-orang kecil yang tingkat pendidikannya rendah bergelut untuk keluar dari hegemoni kesulitan dengan cara-cara yang konvensional, seperti bekerja seharian hanya mendapatkan imbalan minim. Mereka ini bahkan tak sedikit yang membarterkan tubuhnya demi "panggilan" perut anak-anaknya yang di rumah sedang dililit kelaparan atau sakit-sakitan. Orang-orang kecil ini terpaksa menjual tubuhnya untuk memenuhi panggilan kepentingan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Praktik kriminalisasi tubuhnya ini juga ada di antaranya yang digunakan untuk menguatkan "rezim bisnis tubu"' yang diaktori kalangan tertentu yang berkoalisi dengan oknum keamanan. Dalam ranah kepentingan itulah kemudian bahasa tubuh kaum akar rumput dapat terbaca jelas. Pragmatisme ekonomi yang lebih sering ditampilkan di depan, meski dengan mempertaruhkan harkat dan martabatnya sebagai manusia, tetaplah dilakukan demi paradigma kebutuhan riil, bukan kebutuhan yang dibahasakan secara mark-up. Dengan bahasa tubuh itulah sebenarnya mereka mencibir, mengumpat, dan mengkritik orang-arang kaya dan elite negara yang sering tampil layaknya pengkhotbah kebenaran, yang realitasnya tidak berbeda dengan jagat kaum prostitusi. Bisnis seksual merupakan penyakit sosial yang di satu sisi dibenci dan dicaci-maki, namun di sisi lain sangat diminati konsumen dalam jumlah besar. Prostitusi seperti magnet sosial yang tetap mengepulkan asap ekonomi yang spektakuler. Nilai ekonominya menjadikan denyut napas dan nafsu kaum petualang seks dianggap sah untuk dilindungi oleh kekuatan (oknum) penegak hukum yang sedang kehilangan panduan etika profesinya. Tragisnya lagi, mereka sepertinya menikmati aroma komoditas biologis dan kapitalisme prostitusi itu dengan cara memberikan kelonggaran, membiarkan, dan menangani suatu kasus dengan setengah hati. Mereka tidak peduli kalau yang dijadikan proyek kapitalisme seksual deviatif ini banyak di antaranya yang masih tergolong anak-anak di bawah umur. Anak-anak Indonesia di samping mendapat kelonggaran menjalankan pekerjaannya, mereka juga dibiarkan terkerangkeng dalam ketidakberdayaan, kemiskinan, dan kebodohan. Mereka ini tidak dijadikan proyek maksimal oleh negara dalam gerakan bebas dari kebodohan secara egaliter oleh negara, sehingga mereka rentan menjadi objek terus-menerus dan berlapis kalangan sindikat. Mereka itu akhirnya tergiring memasuki pasar pelacuran atau perdagangan manusia secara berlanjut. Sebab, pasar patologi sosial ini dianggap menjanjikan kepastian sumber pendapatan atau lebih memanusiakannya dibanding negara. Mereka dididik oleh sindikat sesuai dengan hukum pasar bah
[ppiindia] Etika Berdebat
http://www.republika.co.id/berita/101963/etika_berdebat Etika Berdebat Jumat, 22 Januari 2010, 13:27 WIB Oleh Prof Dr H Fauzul Iman MA Dalam bahasa Arab, perdebatan dikenal dengan istilah al-mujadalah. Kata al mujadalah seakar dengan kata al-jidal yang artinya perdebatan sengit. Pendapat lain mengartikannya dengan tali yang terikat kokoh. Dari sini, kata al-jidal mengandung arti debat yang dilakukan dengan cara yang baik dan didasari dalil yang kuat dan benar. Firman Allah SWT, ''Dan, ajaklah mereka berdebat dengan cara yang baik.'' (QS Annahl [16]: 125). Mengomentari ayat ini, Wahbah Zuhaili menunjukkan perlunya berdebat dengan berkata lemah lembut, berhati bersih, dan berupaya menghindari kata-kata yang bernada menghina atau mencerca. Pendapat senada diutarakan oleh Ali Jaritsah dalam kitabnya Adab al-Hiwar wa Al-Munazarah (Etika Dialog dan Berdiskusi). Ia memaparkan kiat-kiat untuk menciptakan nuansa diskusi yang baik. Pertama, dilakukan dengan tertib. Kedua, pembicaraan disampaikan dengan bahasa yang tidak bertele-tele. Ketiga, menghindari pembicaraan di luar konteks. Tertib artinya tidak tergesa-gesa dalam berpendapat. Sebuah masalah dipahami dahulu dengan cermat dan matang. Setelah dirasakan matang, peserta diskusi boleh menyampaikan pendapat dengan mengajukan gagasan yang aktual. Demikian pula peserta yang bertanya. Hendaknya, ia mengajukan pertanyaan dengan terlebih dahulu melakukan penyaringan informasi yang akurat. Pertanyaannya pun harus disampaikan dengan kata-kata sopan yang tidak menyinggung dan menyudutkan orang lain. Dengan cara-cara demikian, perdebatan akan terhindar dari pembicaraan yang bertele-tele atau gugatan yang bernada cercaan dan mengundang kemarahan. "Bukanlah orang beriman, yang suka mencerca, melaknat, berbicara kotor, dan menyakiti," sabda Nabi SAW. Namun, amat disayangkan, kita masih menjumpai orang yang belum menjunjung tinggi etika berdebat dalam musyawarah. Untaian kata-kata kotor dan tidak pantas sering diucapkan oleh mereka yang seharusnya memberikan keteladanan. Ironisnya, kata-kata kotor itu justru keluar saat mereka hendak memutuskan kebijakan mulia untuk memenuhi hajat umat. Entah bagaimana jadinya nasib bangsa ini ke depan jika nilai-nilai luhur dan kepribadian bangsa dicabik oleh anak bangsa sendiri. Dalam situasi negeri yang carut-marut karena krisis multidimensi ini, kita membutuhkan ketenangan dan solusi arif bagi aneka persoalan yang melilit. Maka, sudah sepatutnya segenap kaum elite menjunjung tinggi etika. Yang utama adalah sikap jujur, bertanggung jawab, amanah, dan santun dalam berbicara agar tidak memancing kemarahan umat. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Pluralisme di Indonesia Terancam Tidak Berkembang
Jawa Pos [ Minggu, 24 Januari 2010 ] Pluralisme di Indonesia Terancam Tidak Berkembang JAKARTA - Prospek keberagaman (pluralisme) di tanah air terancam tidak berkembang pasca wafatnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Setidaknya, itu yang dirasakan tokoh pluralisme Ulil Abshar-Abdalla dan Siti Musdah Mulia dalam sebuah dialog Prospek Demokrasi dan Kebebasan 2010 di Jakarta, Jumat lalu (22/1). Ulil menegaskan, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pluralisme, liberalisme, dan neoliberalisme yang dikeluarkan pada 2005 menjadi penyebab mundurnya gerakan keberagaman. Fatwa itu menganggap pluralisme membahayakan akidah atau keimanan seseorang sehingga bisa melemahkan keyakinan agama yang dipeluk. ''Ada semacam sinisme terhadap orang-orang yang mengampanyekan ide-ide pluralisme,'' kata mantan ketua Jaringan Islam Liberal (JIL) itu. Karena itu, lanjut tokoh muda NU tersebut, tantangan saat ini adalah bagaimana menjadikan ide-ide tentang pluralisme dan dialog-dialog agama tidak lagi mendapat kecaman dan mendapatkan legitimasi di masyarakat. Ulil mengatakan merasa harus bersikap defensif menghadapi tekanan dan sinisme karena menjadi aktivis yang kerap mengusung ide pluralisme. Padahal, sebelum reformasi, ada kebanggaan dari kalangan aktivis yang mempromosikan ide pluralisme itu. ''Pluralisme dan kerukunan antarumat beragama saat itu dianggap sebagai ide yang maju, modern. Namun, setelah muncul fatwa MUI itu, kami para aktivis yang mengampanyekan ide pluralisme ini punya ketakutan berbicara. Tekanannya hebat. Dicap sesat, kafir, dan lain sebagainya,'' kata Ulil yang mencalonkan diri menjadi ketua umum Nahdlatul Ulama (NU) itu. Karena itu, menurut Ulil, situasi yang penuh tekanan tersebut perlu diantisipasi. Yakni, dengan mengangkat kembali reputasi mengenai ide pluralisme di masyarakat. Tokoh-tokoh modern pluralisme seperti Gus Dur dan Nurcholish Madjid, menurut Ulil, mesti mendapatkan legitimasi di masyarakat. Di tengah kuatnya makna peyoratif pluralisme, media justru memperparah dengan memproduksi kata-kata yang menjerumuskan. Dalam sejumlah kasus Ahmadiyah, misalnya, justru media menggunakan kata aliran sesat seperti yang digunakan Majelis Ulama Indonesia. Padahal, penggunakan kata itu telah membuat persepsi masyarakat keliru dan terkesan menghakimi. Hal serupa dikemukakan Musdah Mulia. Dalam penangkapan anggota Komunitas Lia Eden, misalnya. Media massa sering menulis itu dengan aliran sesat. ''Paling halus ditulis aliran yang dianggap sesat. Padahal, bisa ditulis secara netral,'' ujarnya. (dm/jpnn/agm) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Tuyul jadi Setan
Tuyul jadi Setan neokolonial budak pasar modal murah meriah negeri kami dijual elit istana berenang uang hutang kesalahan siapa tiran dibiarkan metamorfosa tuyul jadi setan Heri Latief Amsterdam, 24/01/2010 http://sastrapembebasan.wordpress.com/ __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Gus Dur: Dua Perspektif, Satu Persoalan
Dua Perspektif, Satu Persoalan Sabtu, 6 Desember 2003 Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Setelah lebaran Idul Fitri tahun ini, para warga NU (Nahdlatul 'Ulama) dibuat geger oleh pembunuhan atas diri KH. Asmuni Ishak. Beliau adalah seorang Kyai pendiam, dulunya pimpinan MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Jatiroto di Lumajang. Kemudian beliau menjadi Ketua Dewan Syura PKB pada DPAC (Dewan Pimpinan Anak Cabang) PKB Jatiroto. Almarhum dibunuh di depan anak-anak dan istrinya, oleh orang-orang berpakaian ninja serta menggunakan topeng. Karuan saja hal ini menimbulkan kegemparan di seluruh kabupaten Lumajang, karena beliau terkenal orangnya baik, suka menolong orang dan tidak punya musuh. Dan kejadian ini pun segera dilaporkan, baik kepada pimpinan NU Jawa Timur serta pimpinan PKB Jawa Timur dan Pusat. Menyikapi tragedi itu, keesokan harinya penulis selaku Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB di Jakarta, segera mengadakan konfrensi pers. Dalam konferensi pers itu penulis menyatakan dua hal sekaligus. Pertama, meminta agar ada penyidikan mendalam dari Polri atas pembunuhan tersebut. Tentu saja, yang harus dicari adalah motif utama dari kejadian tersebut. Kedua, penulis mengingatkan kepada kejadian pembunuhan 147 atau 148 orang ulama beberapa tahun sebelumnya, yang terjadi di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Namun, ternyata Polri tidak melakukan tindakan bersungguh-sungguh mengungkapkan hal itu dengan benar. Ini memaksa penulis untuk menganggap bahwa pembunuhan missal itu dilakukan dengan motif politik, yang baru akan kita ketahui beberapa puluhan tahun yang akan datang. Seolah-olah pihak Polri ditahan oleh sementara orang untuk tidak mengadakan penelitian dan penyidikan mendalam atas kejadian itu. Sejumlah petunjuk telah disimpan oleh masyarakat, untuk digunakan dalam penelitian mendalam di kemudian hari. Sepandai-pandainya tupai melompat ia akan jatuh juga, dan itu sudah cukup untuk kemudian digunakan sebagai "barang bukti" pertama, yang akan disusul dengan hal-hal yang lain. Kebiadaban seperti itu tidak lagi dapat dilakukan tanpa diketahui orang banyak. Apapun pangkat dan jabatan orang-orang yang tersangkut dalam hal itu akan "terbaca" juga. Penulis tidak sendirian karena berani berpendirian seperti di atas. Sejarahlah yang akan membuktikan. * Tiga hari setelah melakukan konfrensi pers, penulis diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi. Penulis "diberondong" oleh pewancara, yang mendesaknya agar menyatakan dua hal penting. Pertama, penulis harus membuktikan mengapa ia menganggap pembunuhan itu bermotif politik. Hal itu dijawab penulis dengan kenyataan bahwa pembunuhan/santri di Banyuwangi tersebut di atas tidak pernah terungkap hingga saat ini. Kalau demikian, tentu saja pentas bila penulis menganggap perlu ada penyidikan mendalam untuk menghindarkan kesan, bahwa motifnya adalah motif politis. Dan alasan penulis mengeluarkan "tuduhan" kejadian itu bermotif politis adalah cara untuk menggungkap perhatian yang sungguh-sungguh dari pihak Polri. Kedua, kesamaan seragam dan topeng ninja dalam kasus KH. Asmuni Ishak, dan rangkaian pembunuhan yang terjadi di Banyuwangi itu, apakah ada motif yang sama atau tidak? maka penulis memilih untuk menganggapnya ada. Kalau ternyata dibuktikan secara meyakinkan bahwa memang demikian, tentu saja penulis sangat berterima kasih kepada Polri. Namun, sebelum tampil di layar televisi, penulis telah mendapat sebuah laporan. Bahwa ada 'rapat' di tempat lain yang telah menetapkan akan adanya kejadian di atas, dan hendaknya pihak Polri menggambarkan sebagai tindak kriminalitas biasa karena persaingan antara Ketua Dewan Syura dan Ketua Dewan Tanfidz PKB PAC Jatiroto di Lumajang. Laporan di atas menunjukan, bahwa Ketua Dewan Syura PAC PKB Jatiroto itu bersaing dengan sang pembunuh. Padahal masyarakat mengetahui antara keduanya tidak ada persaingan apapun. Ini berarti ia dikorbankan untuk menutup-nutupi (cover up) kejadian sebenarnya dari pembunuhan itu. Tentu saja penulis tidak terima atas keputusan 'rapat' itu, karena orang yang tidak bersalah akan dihukum karenanya. Dengan demikian, motif penulis jelas adalah untuk menolong orang yang tidak bersalah dari sesuatu yang tidak adil yang akan dituduhkan kepadanya. Dalam hal ini, penulis tidak sependapat dengan Ketua PWNU Jawa Timur KH. Ali Maschan Moesa, yang juga muncul dalam tayangan televisi, yang menyatakan bahwa kasus itu tergantung pada hasil penyidikan Polri untuk menggungkapkan kejadian di atas dengan "transparan". Ia tentu tidak menyadari dan mungkin tidak menerima laporan tentang keputusan rapat yang ingin "meniadakan" persoalan itu, dengan memuarakan motif kepada persaingan fungsionaris PAC PKB Jatiroto itu. Memang KH. Ali Maschan Moesa tidak memperoleh laporan lengkap, seperti yang diterima penulis. Hal ini tentu saja tidak dapat dipersalahkan kepadanya karena memang ada perbedaan fungsi organisatoris dan tempat kedudukan dari yang memberikan keterangan. Ini tentu saja memberikan perbedaan perspektif antara kedua fungsionaris yang
[ppiindia] BARU MEMASUKI PASARAN TEMPATAN - Ambil Kesempatan Segera
Salam sejahtera, Selamat Datang ke VEMMA !!Kami ada sesuatu untuk anda. VEMMA adalah untuk KESIHATAN, UANG dan KEHIDUPAN anda... Realisasikan IMPIAN anda!! Kami masih terlalu baru di sini. Maka jadilah yang terawal di pasaran ini! Kami inginkan anda menjadi pemimpin didalam kembara membuat uang yang sangat menarik ini! Klik link di bawah; http://www.vemmabuilder.com/691717705/yg atau http://www.vemma4u.co.cc/yg Dan anda bisa lihat bagaimana kami melakukannya..! Kuasa revolusi. Bisnis online dari rumah !!! MENAKJUBKAN!!BISNIS LINK KE SEMUA NEGARA DI DUNIA!! _ Penghasilan banyak uang di seluruh dunia?? YA!! IR10juta-IR20juta sebulan malah lebih lagi!! DAN ANDA DIBAYAR MINGGUAN!! *(Pilih pakej yang sesuai dan penghasilan anda dibayar perbedaan yang besar!) _ Berusaha hanya beberapa jam di didepan PC. Setiap ketik pada kekunci komputer anda akan dikesan oleh VEMMA autorespond! Mereka akan bertindak balas sertamerta kepada anda dan kepada prospek anda..! Tambahan! Anda akan perolehi... website marketing anda sendiri! Lempahan prospek dari pemimpin atasan anda! Prospek Auto respond (diletakkan di bawah anda) dari seluruh dunia!! Anda juga bisa katakan ini adalah usaha yang sangat mudah.. Tiada lagi mencari-cari orang.. tiada lagi panggilan talipon dilakukan! Kami akan memberi anda panduan tentang setiap cara baru pemasaran (dalam Inggeris dan Bahasa Indonesia ), ianya sangat mudah,dan uang akan mengalir langsung ke rekening anda!! Bagaimana?? Usaha saja secara Part time? atau mungkin sepenuh masa?? Usaha di zon selesa di rumah anda!. Jika jawaban anda adalah"YA" Sila LAYARI SECARA GRATISwebsite saya.. Ketik di sini: http://www.vemmabuilder.com/691717705/yg atau http://www.vemma4u.co.cc/yg atau info produknya http://www.rodzuan.vemma.com Dan lihat bagaimana kami bisa lakukannya! Jika kami bisa pastinya anda pun bisa.. dari rodzuan vemmadu...@gmail.com http://www.vemmabuilder.com/691717705/yg Enjoy more chat on blogs and websites Experience it with the Online Pingbox Creation Wizard!+ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] OOT: Blog yang penting untuk dikunjungi
Dear all. Di dunia maya berseliweran blog, jumlahnya tak terhingga, dalam bahasa yang jumlahnya juga tak terhitung, bukan? Nah, dari pengamatan saya, maka salah satu blog yang serius, bermutu, dan patut dikunjungi, atau diisi, dikomentari, ikut berdialog di sana, adalah ini: http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/ Karenanya saya rekomendasikan Anda untuk mengununjungi blog ini. Ikra.- [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] I just uploaded a photo that I want you to see!
Hello! I just uploaded a photo on shohibul's DailyFlog page that I want you to see. Please come and see: http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884&stc=18 Thanks! Shohibul Siregar Got a digital camera? MyDailyFlog is a personal photo-blogging space where you can easily post your latest and greatest photos, and share them with your friends and family. Create your own DailyFlog at www.MyDailyFlog.com ... Unsubscribe: to opt out of further invitations from your friends to see their DailyFlogs, please click below: http://www.mydailyflog.com/go/system/euns=ppiin...@yahoogroups.com&md5=92c2b59713e84650dac0c7c37486aec5&bl=18 Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - http://www.mydailyflog.com/go/contact_us MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.
[ppiindia] I just uploaded a photo that I want you to see!
Hello! I just uploaded a photo on shohibul's DailyFlog page that I want you to see. Please come and see: http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884&stc=18 Thanks! Shohibul Siregar Got a digital camera? MyDailyFlog is a personal photo-blogging space where you can easily post your latest and greatest photos, and share them with your friends and family. Create your own DailyFlog at www.MyDailyFlog.com ... Unsubscribe: to opt out of further invitations from your friends to see their DailyFlogs, please click below: http://www.mydailyflog.com/go/system/euns=ppiin...@yahoogroups.com&md5=92c2b59713e84650dac0c7c37486aec5&bl=18 Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - http://www.mydailyflog.com/go/contact_us MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.
[ppiindia] Khusuk..............................................................................................Re: [ppidimalaysia] Re: Status keahlian...(Intermezzo kasus century)
Dari Ummu Rumman r.ha., ibunda Aisyah r.ha., ia berkata,” Abu Bakar Ash Shiddiq melihat aku sholat. Kadangkala aku berdiri condong ke kiri dan kadang ke kanan. (Melihat hal ini) Abu Bakarr.a. menghardik ku dengan keras sehingga hamper saja aku membatalkan shoalt ku. Ia berkata,”Aku mendengar rasulullah saw. Bersabda,”Jika seseorang berdiri sholat, maka ia harus menegakkan anggota badannya, jangan sampai bergerak-gerak seperti bergeraknya orang Yahudi, Sebab tenag ketika sholat termasuk kesempurnaan sholat.” (Hakim, Tirmidzi). Masalah thuma’ninah dalam sholat telah banyak diriwayatkan dalam hadits. Sebelumnya, Nabi saw. Biasa memandang ke langit ketika sholat sambil menungu malaikat pembawa wahyu. Jika beliau menunggu sesuatu, biasanya pandangan beliau tertuju kearah tersebut. Demikianlah Nabi saw. Dahulu sholat. Namun ketika turun ayat: “Sesunguh nya beruntung lah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sholat nya.” (Q.s. Al-Mu’minuun:1-2). Nabi saw. Mulai mengarahkan pandangannya ke bawah di dalam sholat. Dan banyak riwayat yang menyebutkan bahwa sebelum turun ayat diatas, para sahabat selalu memandang ke sana-kemari dalam sholatnya. --- On Mon, 1/25/10, ronald wrote: From: ronald Subject: [ppidimalaysia] Re: Status keahlian...(Intermezzo kasus century) To: ppidimalay...@yahoogroups.com Date: Monday, January 25, 2010, 6:49 AM Betul... aneh2 aja... ga tahu pendapatnya bisa membahayakan bangsa tapi berlagak sok ahli... Yang ahli telah mendapat gelar doktor pun perlu dipertanyakan bidangnya. Walaupun ia doktor ekonomi tapi bila keahliannya adalah perdagangan atau ekonomi pembangunan tidak bisa serta merta di anggap benar pendapatnya bila menilai sektor perbankan. Beberapa pernyataan mereka memang benar, tapi permasalahan tidak demikian. Tapi itulah... namanya juga manusia... tanda-tanda kiamat kali ye? Pekerjaan sudah diserahkan pada ahlinya, tapi pengamatnya yang justru sok ahli tapi bukan ahli hehehe... wassalam --- In ppidimalaysia@ yahoogroups. com, Rayenda Brahmana wrote: > > > Salam, > > Setelah masyarakat mempertanyakan keahlian seseorang yg mengaku Ahli > telematika, ternyata ada lagi... > > Namun, semoga ini cuma intermezzo.. .tidak menjadi pengalihan perhatian > > Regards, > - - - - - - > > http://polhukam. kompasiana. com/2010/ 01/22/faisal- basri-memang- ahli-tapi- > yang-lain/ > > > Polemik mengenai status keahlian Ichsanuddin Norosy sebagai ekonom mencuat > semalam (Kamis, 21/01/10). Gara-gara, salah seorang anggota Pansus Benny K. > Harman, menuntut penjelasan. “Siapa yang menyebut Anda ahli ekonomi,” kata > Benny pada Ichsanuddin. “Yang menyebut saya, surat dari rektor UGM > [Universitas Gadjah Mada],” jawab Ichsanuddin. > Tanya jawab Benny dan Ichsanuddin lalu dipotong oleh Gayus Lumbuun, pimpinan > rapat saat itu. Gayus merasa keberatan dengan pertanyaan Benny. > Ichsanuddin pun memecah perselisihan antara Gayus dan Benny. “Saya bisa > membawa surat keterangan Rektor UGM. Jangan khawatir nanti saya bawa surat > dan fotokopi. Untuk menghormati Pak Benny,” ucap Ichsanuddin.. > “Boleh, itu saya butuh,” kata Benny, seraya menambahkan dia membutuhkan surat > keterangan tersebut meski Panitia Angket tak membutuhkan. > Rupa-rupanya, polemik ini menggelitik para wartawan yang kritis, untuk > mengecek pengakuan Ichsanuddin ini langsung ke kampus Universitas Gajah Mada > (UGM), Yogyakarta. > Hasilnya, Ka.Humas dan Protokol UGM, Suryo Baskoro membantah, bahwa Rektor > UGM mengeluarkan surat pengakuan yang menyebut Ichsanuddin Noorsy sebagai > ahli ekonomi . “Kalau legitimasi resmi dari Rektor UGM saya kira tidak pernah > ada,” kata Suryo Baskoro saat dikonfirmasi Tempo melalui telepon. Suryo > menambahkan, ia tak pernah mendengar Ichsanuddin pernah tercatat sebagai > mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM. “Saya enggak pernah dengar bahwa beliau > pernah kuliah di UGM,” katanya. > Pengecekan pun berlanjut ke Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum > UGM. Namun lagi-lagi wartawan yang gigih tersebut kecewa. Pasalnya, Eddy OS > Hiariej, pengurus Pukat UGM saat dihubungi, secara terpisah malah mengaku > tidak pernah mengetahui bahwa Ichsanuddin Noorsy menjadi salah satu staf > peneliti di Pukat UGM. “Setahu saya dia enggak pernah jadi staf peneliti di > Pukat,” ujar Eddy. (TEMPO Interaktif, Yogyakarta) > Nah loh, gimana nih bos … saksi ahli yang dimintai pendapatnya koq malah > membingungkan ke-”ahli”-annya?, …. tolong dong bos, kasihanilah kami rakyat > kecil yang haus dengan ilmu, tapi mau belajar dari para ahli … koq malah yang > dipertontonkan keramaian yang bermuatan kebencian melulu sih ……. tolong .. > tolong … tolong > pLLiiisss deh ah … > Note : Kalau Faisal Basri yang jelas keahliannya, malah diserang pendapatnya ; > DR. Faisal Basri - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan > mantan Sekjen DPP Partai Amanat N