Bls: [ppiindia] Rieke Punya Bukti Keterlibatan FPI
Kenapa FPI yg harus dibenci dan di pojokan, seakan-akan kita sudah menjadi orang paling benar...semakin dipojokan bukankah akan semakin kokoh tuh FPI ditempa dg cacian...kalo kita belum tentu salah strategi yg kawan-kawan lakukan...kekerasan di lawan dengan kekerasan dan hujatan cacian..itukah yg di ajarkn ISlam yg kata anda rahmatan lilalamin...FPI bubarkan itu karena isyu komunisme bukan yg menurut UU kita dilarang, menurut polisi jg pertemuan tersebut tdk berijin...jadi tidak tepat menghujat dan mencaci FPI tanpa alasan hukum apalagi di benarkan menurut ISlam yg anda pegang... Jangan sakiti kami para korban PKI yang dibunuh dijalanaan oleh PKI, para anggota anshor yang diracun oleh PKI...para ulama NU yg di bantai secara keji oleh PKI...jangan ungkit luka kami... salam hangat, Abu Ghibral --- Pada Kam, 1/7/10, heri latief menulis: Dari: heri latief Judul: [ppiindia] Rieke Punya Bukti Keterlibatan FPI Kepada: koran-digi...@googlegroups.com, gelor...@yahoogroups.com, santrik...@yahoogroups.com, "PT" Cc: "Ben Abel" , "saut" Tanggal: Kamis, 1 Juli, 2010, 5:34 AM Rieke Punya Bukti Keterlibatan FPI Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw Rabu, 30 Juni 2010 | 15:43 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Rieke Dyah Pitaloka dikatakan memiliki bukti-bukti yang menunjukkan bahwa anggota FPI berada di lokasi ketika terjadi aksi masyarakat yang membubarkan pertemuan yang digelar Rieke dan Ribka Tjiptaning Proletariyati di Banyuwangi pada Kamis (24/6/2010). Kegiatan tersebut dibubarkan karena para anggota parlemen tersebut disebut-sebut menyebarkan paham komunis. Rieke adalah anggota Komisi IX DPR, sedangkan Ribka merupakan Ketua Komisi IX DPR. "Rieke mempunyai foto dan video yang menunjukkan ada orang FPI di sana. Saya sudah mendorong Rieke untuk menyerahkan fakta tambahan ke kepolisian," kata politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (30/6/2010). Sejak kasus tersebut mencuat, Eva adalah salah satu anggota parlemen yang bersuara keras soal pembubaran itu. Eva sendiri mengaku memiliki pesan singkat (SMS) yang diyakini berasal dari Haji Agus, Ketua FPI Cabang Banyuwangi. Menurutnya, isi pesan singkat tersebut pada intinya adalah ajakan untuk berkumpul dan membubarkan pertemuan tersebut. Secara terpisah, Ketua DPP FPI Bidang Nahi Mungkar Munarman membantah bahwa FPI Cabang Banyuwangi terlibat. "Faktanya, DPW FPI Cabang Banyuwangi telah dibekukan dua bulan lalu. Tidak ada kegiatan organisasi di Banyuwangi. Jadi, secara organisatoris, FPI tidak bisa dikait-kaitkan," ujar Munarman pada jumpa pers yang digelar di Markas FPI di Petamburan III, Jakarta, Rabu. Ketika ditanya alasan pembekuan DPW FPI Cabang Banyuwangi, Munarman mengatakan, hal tersebut terkait persoalan internal FPI. Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam KH Muhammad Al Khaththath. "Secara organisasi, FPI juga tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan masyarakat tersebut," katanya. http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [ppiindia] Apakah eksistensi FPI masih bisa kita biarkan terus ?
Berserikat dan berkumpul utk mengeluarkan pendapat di lindungi oleh UUD, biarkanlah demokrasi hidup dan tumbuh dengan sendirinya. Janganlah kita memaksakan diri agar semua yg tumbuh dan hidup di negeri tercinta hanya yang punya pemikiran dan aksi seperti pemikiran kita... Salam Hangat, Abu Ghibral --- Pada Sel, 29/6/10, Umar Said menulis: Dari: Umar Said Judul: [ppiindia] Apakah eksistensi FPI masih bisa kita biarkan terus ? Kepada: ppiindia@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 29 Juni, 2010, 12:44 PM Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr yang sampai sekarang sudah dikunjungi 620 900 kali = = = = = = = = = = Apakah eksistensi FPI masih bisa kita biarkan terus ? Peristiwa pembubaran secara paksa oleh FPI pertemuan para anggota DPR (dari Komisi IX, bidang Kesehatan dan Tenaga Kerja) yang dipimpin Dr Ribka Tjiptaning dengan berbagai elemen masyarakat di Banyuwangi baru-baru ini ternyata berbuntut panjang. Dr Ribka Tjiptaning telah mengadukan pembubaran sejara paksa -- yang disertai kekerasan dengan berbagai ancaman – kepada Komnas HAM dan Mabes Polri. Menurut Dr. Ribka Tjiptaning, pengaduan ini merupakan pengaduan pribadi sebagai warga negara. Meski begitu, Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan juga mendukung langkah Dr. Ribka. PDI Perjuangan akan mengusulkan kepada Komisi Hukum DPR untuk memanggil Kepala Kepolisian RI. "DPR sebagai institusi seharusnya merasa dilecehkan," kata Dr. Ribka. Kalau dilihat dari berbagai segi, maka jelaslah bahwa serentetan langkah-langkah itu merupakan tindakan penting sekali untuk mengangkat masalah terror dari segolongan kecil dan fanatik di kalangan Islam ini untuk menjadi pembahasan seluas-luasnya di kalangan bangsa kita. Sebab, apa yang dilakukan oleh FPI Banyuwangi dalam menterror, mengancam dengan kekerasan, dan membubarkan pertemuan para anggota DPR ini dengan berbagai elemen masyarakat (sekitar 300 orang) di satu rumah makan di Banyuwangi adalah tindakan yang terang-terangan -- dan secara kasar sekali, bahkan buas -- melanggar HAM, merusak demokrasi, bertentangan dengan segala undang-undang, dan juga melecehkan Pancasila serta meludahi Bhinneka Tunggal Ika. Karena seriusnya ancaman atau bahaya yang terkandung dalam peristiwa FPI Banyuwangi terhadap kehidupan bangsa kita, maka sudah sepatutnya - dan bahkan seharusnya ! – bahwa masalah-masalah yang berkaitan dengan peristiwa terror FPI Banyuwangi ini dihadapi dengan serius oleh kita semua. Sebab, peristiwa FPI Banyuwangi ini bukanlah soal kecil, yang boleh kita anggap remeh begitu saja ; Sekilas tentang peristiwa terror FPI Seperti yang sudah pernah diberitakan, pada tanggal 24 Juni FPI Banyuwangi dan sejumlah organisasi Islam lainnya (Forum Umat Beragama dan LSM Gerak) membubarkan secara paksa pertemuan acara sosialisasi kesehatan gratis oleh Komisi IX DPR yang diselenggarakan oleh suatu panitia yang terdiri dari wakil-wakil PDI-P dan sejumlah organisasi masyarakat seperti Perpeni dan LSM Layar Ku Mendung dan dihadiri oleh sejumlah eks-tapol. FPI menuduh acara tersebut merupakan « ajang temu kangen » mantan anggota Partai Komunis Indonesia. Acara tersebut dihadiri juga oleh dr Ribka Tjiptaning (Ketua Komisi IX DPR RI dan Ketua DPP PDI Bidang Kesehatan dan Tenaga Kerja), Rieke Dyah Pitaloka (anggota Komisi IX Fraksi PDIP), Nursuhud (anggota Komisi IX DPR RI, Fraksi PDIP). Massa FPI dan ormas Islam lainnya memaksa acara tersebut dibubarkan dengan teriakan dan acungan senjata tongkat bambu. Mereka berteriak, "Komunis ayo bubar dan keluar”. Walau banyak aparat polisi berpakaian preman mereka diam saja. Bahkan dua orang panitia dipanggil Kapolres dan memaksa mereka agar meminta Ribka Tjiptaning keluar dari acara tersebut. Ketiga anggota Komisi IX DPR RI dan peserta yang jumlahnya 300 orang membubarkan diri karena merasa terancam keselamatan dan jiwanya. Tindakan massa tersebut sangat intimidatif. Bila tidak dituruti pasti terjadi tindak kekerasan. Bahkan Dr Ribka Tjiptaning harus dilarikan ke Kantor Cab. PDIP Banyuwangi, karena massa terus mengejar (Dikutip dari berbagai sumber) FPI mengkhianati HAM, Pancasila, Gus Dur dan Bung Karno. Untuk mengetahui lebih banyak berbagai sikap FPI Banyuwangi tentang pertemuan itu di bawah ini disajikan kutipan-kutipan dari berita Antara, yang antara lain sebagai berikut : "Ini ada komunitas anggota PKI (Partai Komunis Indonesia). Kenapa ada di sini?" kata Ketua FPI Banyuwangi, Aman Faturahman, kepada sejumlah peserta pertemuan yang terkejut melihat kehadiran anggota FPI itu. Menurut Ketua FPI Banyuwangi, pertemuan itu merupakan acara temu kangen bekas anggota PKI dan keturunannya, sehingga pertemuan tersebut harus dibubarkan. "Sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi IX hanya sebagai kedok. Saya curiga acara itu merupakan kegiatan terselubung untuk menumbuhkan semangat komunisme lagi karena banyak peser
[ppiindia] Bls: [Sabili] Penyebab dan Solusi Banjir di Jakarta
kajian anda tentang Banjir masih dangkal dan kurang diemis dan dapat di sertai dengan hata penelitian yang akademis dan dapat di pertanggung jawabkan.. istilah banjir kiriman sangat sentimen dan tidak menyelesaikan permasalahn dari banjir itu sendiri... kin baiknya anda lebih terbuka dan membuka wawasan lebih luas tentang penyebab banjir itu sendiri...situasi bogor yang rusak akibat kepemilikan lahan dan villa oleh orang jakarta merupakan bagian dari kerusakan lingkungan. belum juga karena tidak adanya perhatian dari industri hilir yang selama ini menikmati kemudahan air dari ciliwung (ratusan industri, hotel, perumahan elite maupun restoran yang memanfaatkan air dr ciliwung) mereka sama sekali tidak ada kepedulian terhadap kelestarian dari air yang mengalir di ciliwung...harus ada energi balik dan keberpihakan dari berbagai pihak dalam penyelesaian DAS Ciliwung...termasuk peraturan dari pemerintah. LSM, Akademisi, swasta, BUMN dll wassalam, alhakimc --- Pada Sen, 22/2/10, A Nizami menulis: Dari: A Nizami Judul: [Sabili] Penyebab dan Solusi Banjir di Jakarta Kepada: ekonomi-nasio...@yahoogroups.com, ppiindia@yahoogroups.com, "lisi" , "sabili" , istiq...@yahoogroups.com, "Indonesia Raya" Tanggal: Senin, 22 Februari, 2010, 2:26 AM Foto-foto dan gambar bisa dilihat di: http://infoindonesi a.wordpress. com/2008/ 02/14/penyebab- dan-solusi- banjir-di- jakarta Ilustrasi Banjir dan Permukaan Tanah di Jakarta Banjir yang melanda Jakarta umumnya disebabkan oleh banjir kiriman dari Bogor atau hujan lokal yang sangat deras dengan waktu lama antara 1-3 hari. Ada pun banjir karena pasang laut boleh dikata agak jarang dan hanya melanda kawasan tertentu di pesisir (Jakarta Utara seperti Rawa Buaya) jika ada tanggul yang jebol. Boleh di kata kawasan banjir Cawang, Kampung Melayu, bahkan jalan tol Cengkareng terlepas dari banjir pasang laut karena posisinya yang lebih tinggi dari permukaan laut. Banjir karena pasang laut hanya bisa dihindari dengan pengadaan tanggul yang kuat dan menyeluruh tanpa celah sedikit pun bagi air laut masuk ke darat. Meliputi pesisir pantai dan juga pinggiran sungai yang posisinya masih di bawah permukaan laut. Kali Ciliwung di Jatinegara Barat airnya begitu dalam dekat dengan permukaan tanah Kali Ciliwung di Jatinegara Barat airnya meluap hingga hampir ke lantai rumah penduduk. Tanggal 15 Februari di Jatinegara air Ciliwung tetap tinggi Dua minggu setelah banjir di Jatinegara air Ciliwung masih tinggi sementara di Matraman dasar sungai terlihat karena pintu air di Manggarai tertutup Ada pun banjir karena hujan, jika aliran sungai mengalir lancar dan drainase (kanal buatan) mengalir dengan baik hingga ke laut bisa dicegah. Tapi ini artinya air tawar yang berharga sia-sia terbuang ke laut. Akan lebih baik lagi pemerintah memperdalam sungai, membuat bendungan atau mengambil alih situ/danau yang ada untuk menampung kelebihan air hujan tersebut. Kali Ciliwung setelah pintu Air Manggarai di jalan Matraman-Proklamasi dasar sungainya terlihat Kali Ciliwung setelah pintu Air Manggarai di jalan Matraman-Proklamasi dasar sungainya terlihat Banjir pada tanggal 1 Februari 2008 yang menggenangi jalan Jenderal Thamrin hingga 1 meter sebenarnya menunjukkan adanya perbaikan kelancaran aliran air dibanding banjir pada bulan Februari 2007 yang menenggelamkan daerah Cawang dan Kampung Melayu antara 3-4 meter. Kenapa? Karena Cawang dan Kampung Melayu posisinya berada di hulu atau lebih tinggi ketimbang jalan Thamrin. Banjir di Jalan Otista Raya Jakarta Timur tahun 2007 Banjir di jalan Otista Raya Kampung Melayu sejauh hampir 1 km pada Februari 2007 Pada Februari 2007, wilayah hulu ini tenggelam sementara jalan Thamrin kering karena pintu air Manggarai baik yang menuju Banjir Kanal Barat mau pun ke masjid Istiqlal ditutup. Baru setelah Sutiyoso dan Jubir Presiden ribut masalah pembukaan pintu Air Manggarai dan pintunya dibuka, maka banjir di Cawang dan Kampung Melayu surut, sementara Monas dan Istana Negara tenggelam hingga 1 meter. Dua foto yang saya muat di mana Kali Ciliwung di Jatinegara yang merupakan hulu airnya begitu dalam sementara Kali Ciliwung di Matraman yang merupakan hilir justru lebih dangkal hingga dasarnya kelihatan menunjukkan tidak lancarnya pengaturan air di Pintu Air Manggarai. Pada banjir 2008 ini pintu Air Manggarai yang menuju Banjir Kanal Barat yang melintasi Jalan Sudirman dibuka, sehingga Jalan Thamrin dan Sudirman tergenang air hingga 1 meter. Sebaliknya, wilayah Cawang dan Kampung Melayu sama sekali tidak banjir (kecuali Kampung Pulo yang posisinya sangat rendah). Meski pintu Air Manggarai yang menjurus ke kali Ciliwung (ke Matraman, Istiqlal, dan seterusnya) tidak dibuka, namun ini menunjukkan sedikit perbaikan pada pengaturan pintu air. Padahal kalau dibuka, meski banjir meluas, namun tingginya tentu akan jauh berkurang karena lebih merata.
[ppiindia] Cepi Al Hakim mengundang Anda untuk saling terhubung
Gabung dengan Cepi Al Hakim di Yahoo! Messenger. Ayo chat dengan saya, saling berbagi file dan banyak lagi. Tetap terhubung dengan semua teman Anda. Mulai : http://invite.msg.yahoo.com/invite?op=accept&intl=id&sig=I8YY0E2XCV7pjvZsySlmY1nSe4xcWQBlJmVG4g.v7iJ1yhF4DulU * Selalu terhubung saat di rumah, di kantor, atau pun di jalan * Bersenang-senang dengan game, emoticon, dan banyak lagi * Gabung dengan komunitas yang berisi lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia Gabung dengan Teman Anda : http://invite.msg.yahoo.com/invite?op=accept&intl=id&sig=I8YY0E2XCV7pjvZsySlmY1nSe4xcWQBlJmVG4g.v7iJ1yhF4DulU -- Email ini dikirim ke Anda oleh sistem otomatis - mohon tidak membalas secara langsung [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Cepi Al Hakim invites you to connect
Join Cepi Al Hakim on Yahoo! Messenger. Come chat with me, share files and more. Stay in the loop with all your friends. Get started : http://invite.msg.yahoo.com/invite?op=accept&intl=us&sig=hzzfO6oURm5E86WU4IMIYKPoxTAhYkb5o_46GK7flFQ5CzSe7tdY * Stay connected at home, at work, or on the go * Have fun with games, emoticons, and more * Join a community of over 100 million people from around the world Join Your Friends : http://invite.msg.yahoo.com/invite?op=accept&intl=us&sig=hzzfO6oURm5E86WU4IMIYKPoxTAhYkb5o_46GK7flFQ5CzSe7tdY -- this email was sent to you by an automated system - please do not reply directly [Non-text portions of this message have been removed]