Re: [ppiindia] Re: Cari yg masih Perawan dong!
Wa. Ini macho banget...dan memojokan perempuan bye SK hihihihihihiihihihihihih.. Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote:jangan² dia pernah mengalami ketipu ama gadis yg ngaku perawan kekekekekekkekekek...= kemungkinan besar begitu, mbak. tapi yg pasti kayaknya si mang ini kecewa berat cos semalem gak 'dapet' bagian hiihiiihiii... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Listy wrote: agak berapi-api ya?? kalo ke temen cewek, aku bisa ngomong, ohhh.. mungkin sedang ritual bulanan neh..:)) tapi gak mungkin kan kita ngomong begitu ke temen cowok??..hehehehahahahihih.. wassalam listy, MM (MM=Menga Mengo) kira2 ada yg tersinggung gak sih..:) -Original Message- From: trúlÿsøúl [mailto:[EMAIL PROTECTED] habis makan apa yah si mamang ini kok bisa tulisannya ber api² gini? jangan² dia pernah mengalami ketipu ama gadis yg ngaku perawan kekekekekekkekekek..ciaannn deh loe, dikasi bakat ama yg Maha Kuasa kok bisanya cuma menghasilkan tulisan berkadar rendah begindang eh begini..(icon ga habis pikir..) em sowwieee.. tr *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi- india.org *** ___ ___ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links - Discover Yahoo! Stay in touch with email, IM, photo sharing more. Check it out! __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~- - Ever feel sad or cry for no reason at all? Depression. Narrated by Kate Hudson. http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi- india.org *** ___ ___ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- Yahoo! Groups Sponsor ~-- Ever feel sad or cry for no reason at all? Depression. Narrated by Kate Hudson. http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Bupati Malang Stop Kegiatan Ponpes Salat Berbahasa Indonesia
Aku hanya melihat itikat baik dari sholat dengan 2 bahasa ini. Ibuku, walaupun belum begitu lama melampaui setengah abad umurnya, selalu merasa kesulitan untuk melafalkan surat-surat pendek dan bacaan-bacaan sholat lainnya. Tapi beliau tetap saja sholat 5 reka'at dan berdoa sesuai dengan apa yang mampu beliau lafalkan. Pada awalnya ada ketakutan salah dalam melakukannya. Beberapa kali ayahku memberikan tuntunan, demikian juga aku sabagai anak. Dan kepada beliau aku mengatakan bahwa Allah Maha Tahu, dan jika niat kita memang baik, tentu Allah akan mengerti asal kita berusaha. Sholat dalam 2 bahasa mengantarkan beberapa orang pada pemahaman tersendiri mengenai apa yang dilafalkan dalam bahasa arab yang kemudian diartikan dalam bahasa Indonesia. Apa salahnya disini? Apa yang sesat, toh masih dengan bahasa arab walau kemudian selanjutnya bacaannya adalah bahasa Indonesia. Seorang teman yang sedang bersekolah di Belanda mengatakan bahwa di Iran, mereka sholat 3 waktu. Dan yang aku ketahui disini juga banyak yang melakukan sendiri. Lalu bagaimana dengan penafsiran terhadap Al-Qur'an yang berbeda-beda. Apakah tidak mungkin sejak jaman Nabi Muhhamad SAW menerima wahyu sampai pada perjalanannya di jaman ini, ada banyak pergeseran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa manusia mempunyai keterbatasan, jadi bisa saja ada hal yang kurang tepat ditafsirkan yang mungkin terjadi dan atau terus terjadi sampai kemudian menjadi berbeda. Dan siapa yang tahu kebenaran yang sebenarnya tersebut? Hanya Allah...ya hanya Allah yang dapat menilai apakah itu benar atau salah, apakah itu dosa atau tidak berdosa dan berapa ukuran dosanya. Kita hanya berusaha untuk melakukan suatu yang kita yakini benar, dan ketika kita merasakan ada yang tidak beres karena menyakiti orang lain atau merugikan orang lain, kita akan berusaha untuk tidak melakukan hal tersebut. Agama seseorang tidak bisa menentukan iman seseorang, dan sholat yang merupakan salah satu ritual yang dilakukan dalam beragama, juga tidak bisa menentukan apakah orang tersebut beriman atau tidak. Jadi kenapa dirisaukan sholat dengan 2 bahasa kalau memang itu membawa kebaikan buat orang-orang tersebut. Kenapa orang tidak sibuk saja mengurusi orang-orang yang korupsi, membantu yang terkena bencana dan kesusahan. SK Bupati Malang tidak akan ada gunanya bagi orang yang meyakini bahwa apa yang dilakukannya adalah benar. Pasti ada proses yang membawa sholat dalam 2 bahasa tersebut dilakukan oleh Kyai dari Malang tersebut. Mending Bupati Malang ngurusin hal-hal yang mampu mensejahterakan rakyatnya dan membrantas korupsi yang melanda di seluruh lapisan bangsa ini. bye SK Pemberitaan pers kadang-kadang agak nakal juga, memakai bahasa Arab dan Indonesia, dibilang pakai bahasa Indonesia (saja). Yang namanya Ponpes itu, santrinya tetapnya hanya 20 orang Eniwe, jelas sekali bahwa salat---mulai dari waktu-waktu pelaksanaannya, cara bersuci, bacaan dan bahasa yang digunakan, gerakan, urut-urutan, jumlah rakaat harus mengacu kepada contoh dari Nabi saw, seperti sabda beliau yang masyhur itu: salatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku salat. Dan itulah yang dipegang ummat Islam sejak zaman Nabi sampai saat ini oleh mayoritas kaum muslimin di manapun di belahan bumi ini suni, syiah dan ahmadi. Karena itu pemandangan dari jendela pada lantai-lantai teratas Hotel Hilton atau Darut Tauhid ke Masjidil Haram di Mekah pada salat-salat wajib pada musim haji atau di bulan Ramadhan, di mana jemaah salat bisa mencapai 1,5 juta orang yang luber sampai ke jalan-jalan di sekitar Masjid, semuanya melingkar menghadap ke arah Kabah yang berdiri kokoh di pelataran terbuka di tengah masjid, merupakan pemandangan yang sangat fantastis. Dengan dipimpin seorang imam, seluruh jemaah apapun jabatan dan pangkatnya tidak perduli raja atau presiden, apapun bangsanya dan warna kulitnya, lelaki atau perempuan, sejak takbiratul ihram, berdiri, rukuk, sujud, duduk, berdiri lagi, dst..dst... sampai dengan pembacaan ucapan salam, bergerak serempak dengan tertib. Hal itu pula yang menyebabkan seorang muslim Sunni yang bebas prasangka, tidak akan mempunyai hambatan untuk ikut salat berjamah di masjid yang dibangun oleh kaum muslimin Syiah dan Ahmadi atau sebaliknya. Bayangkan apa yang terjadi kalau setiap muslim salat dengan versinya sendiri-sendiri. Lalu, apakah yang diajarkan Ustad KH Muhammad Yusman Roy di Ponpes I'tikaf, Lawang, Malang, yang membaca lafal salat---yang dengan jujur dikatakan sang ustad merupakan kreativitasnya---dengan menggunakan 2 bahasa itu menyimpang dari sunah Nabi? Tidak sukar untuk menjawabnya, karena ada salah satu ketentuan dasar dalam syariat: untuk hal yang bersifat ritual/ubudiyah dilarang melakukan kecuali yang disuruh, sedangkan untuk hal yang bersifat sosial/muamalah semua boleh kecuali yang dilarang. Dengan kata lain, kreativitas Sang Ustad memang perlu
Re: [ppiindia] Etika Profesi, Idealisme, Dan Wartawan 'Bodrex'
Praktek wartawan bodrek masih tersebar dimana-mana. Walaupun sudah lahir Dewan Pers yang memberikan pengawasan yang cukup ketat. Hanya saja daya jangkaunya masih terbatas. Di Yogyakarta, saya mendengar dari teman-teman yang bekerja di bidang entertaiment, mereka harus menyiapkan uang untuk seorang wartawan yang meliput acara yang mereka adakan. Tidak perlu disebut surat kabarnya, tetapi yang jelas dia malah pengurus PWI di daerah tersebut. Ironis kan.! Lalu bagaimana mengatasi wartawan amplop? Sama halnya pertanyaan untuk mengatasi korupsi di Indonesia. Sudah mendarah daging mungkin dan sulit dituntaskan. Revolusi! Belum tentu juga. Taulah bye SK http://www.indomedia.com/bpost/052005/2/opini/opini1.htm Minggu, 01 Mei 2005 18:52 Etika Profesi, Idealisme, Dan Wartawan 'Bodrex' (Tinjauan Kritis Terhadap Kebebasan Pers) Oleh : Akhmad Lazuardi Saragih Ada hal yang menarik ketika saya membaca sebuah tulisan yang ditempelkan di sebuah dinding kantor Humas Pemko Banjarmasin beberapa hari lalu. Tulisan yang dimuat Majalah Fakta edisi Maret 2005 itu menjelaskan, betapa meresahkannya pejabat daerah dan pengusaha di Kalsel dalam menghadapi wartawan 'bodrex'. Selain suka meminta-minta uang ke pejabat dan pengusaha, mereka sering mengancam pejabat dan pengusaha jika mereka tidak diberi 'angpao'. Menurut informasi dari media tersebut, pejabat yang sering diminta 'angpao' oleh wartawan 'bodrex' adalah pimpinan proyek (pimpro) Dinas Pekerjaan Umum Kalsel. Maklum, dinas PU sering disebut sebagai dinas 'basah'. Akibat seringnya wartawan 'bodrex' melakukan aksi terhadap pejabat di lingkungan PU, maka ada kebijakan dari dinas PU untuk menutup diri terhadap wartawan. Apa yang terjadi dari peristiwa itu, sungguh meruntuhkan idealisme dan profesionalisme wartawan. Dampaknya cukup jelas, wartawan untuk mengkonfirmasi berita ke dinas itu, jelas dianggap sama dengan wartawan 'bodrex'. Ini jelas-jelas sangat merugikan wartawan yang bekerja secara profesional. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel yang menaungi profesi wartawan seharusnya bisa mengambil sikap terhadap hal ini. Apalagi Ketua PWI Kalsel HG Rusdi Effendi AR, yang saya kenal betul beliau adalah orang yang tegas terhadap penyimpangan dalam dunia pers. Maklum, beliau adalah pemimpin dan pemilik media terbesar di Kalsel. Wartawan 'bodrex' memang cukup lama dikenal di kalangan wartawan dan pejabat serta pengusaha. Istilah wartawan 'bodrex' sendiri muncul dari iklan obat sakit kepala di televisi, yang di dalamnya terdapat 'pasukan bodrex datang'. Secara faktual wartawan 'bodrex' biasanya datang beramai-ramai seperti pasukan. Versi lain mengatakan, istilah 'bodrex' berasal dari narasumber yang merasa 'sakit kepala' jika didatangi wartawan palsu. Untuk menghilangkan 'sakit kepala' itu, sumber berita memberi amplop berisi uang sebagai 'obat' penangkalnya. Sejak pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, wartawan 'bodrex' lebih dikenal sebagai WTS (wartawan tanpa surat kabar). Dalam perjalanannya, wartawan 'bodrex' sebenarnya tidak 'bekerja' pada sebuah media. Mereka hanya mengaku sebagai wartawan, padahal profesi wartawan yang diakuinya adalah wartawan gadungan yang biasanya hanya memeras pejabat dan pengusaha yang dianggap 'bermasalah'. Namun seiring reformasi dan jatuhnya orde baru, wartawan 'bodrex' tampil berani dan terang-terangan beroperasi untuk menjalankan profesinya dengan mengatasnamakan 'wartawan'. Malah dalam menjalankan aksinya, mereka dilengkapi dengan kartu pers dan mempunyai penerbitan tertentu. Dalam menjalankan profesinya sebagai wartawan, orientasi wartawan 'bodrex' tidak lagi memakai kaidah jurnalistik, yang seharusnya menyampaikan fakta sesungguhnya. Tetapi orientasi mereka sudah berubah menjadi bagaimana caranya untuk mendapatkan uang dengan berkedok sebagai wartawan, sehingga berita yang dibuatnya keluar dari konteks kaidah jurnalistik itu sendiri. Malah dalam perjalanannya, wartawan 'bodrex' tidak segan-segan melakukan tindakan penipuan dan pemerasan. Modusnya beragam, ada yang meminta uang untuk biaya perjalanan, mengajukan proposal kegiatan, dan biaya iklan. Wartawan amplop juga sangat tipis batasannya dengan wartawan 'bodrex'. Asumsi ini bisa benar, jika praktik amplopisme ini juga dilakukan oleh wartawan yang nyata-nyata tidak jelas identitasnya. Akan tetapi golongan wartawan 'bodrex' lebih kejam dalam menjalankan modus operandinya. Kebebasan pers, selain meniupkan angin segar juga mengalirkan angin busuk bagi wartawan. Kemudahan untuk menerbitkan media, juga diikuti dengan penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang tertentu dengan terang-terangan maupun tersembunyi. Sepak terjang menyimpang dari etika profesi, lama kelamaan menjadi budaya wartawan. Pemberian amplop misalnya, dianggap suatu hal yang wajar. Salah satu teman saya yang berprofesi sebagai wartawan di Banjarmasin pernah mengatakan, pemberian
Re: [ppiindia] gosip dulu yuk! Sophia Latjuba Gondol laki orang :)
Hari gini perempuan emang kudu kayak Sophia kali ya! Malangnya nasib perempuan yang ingin mapan dengan pernikahannya ;-) SK memang dilematis juga karena sebagian kaum wanita memang punya tendensi untuk saling menikung kalo menyangkut pria.:)).even kaum pria juga melakukan yang samathere's a silence war or competition amongst women concerning appearances, clothes, beauty and last not least about men..., for example why women liked expensive clothes/bags, watches, shoes, parfumes..bcs they could show it off to others women..they got GUCCI bags, CHANEL for clothes, ROLEX watches, BULGARY parfumes..they bought that not for the pleasure of men..most men dont know abt branded goods..:))..but to show it off to another womens.., and they let men worked hard for that..;;)).., men's works for money and women spend it all for them..:))..that's the beauty of relationship, isnt it..?:))..joking..:)).. anyway, kasus sophia supposed to be an awareness of women..., perhaps a turning point to change our attitude towards our own species.., we have to stick together not stealing somebody's husband or spouse behinds their back.., sophia's case is the one great failures of our species.., as a women we should have more compassion to our own kind.., not jealousy toward one another or trespassed another women's territory..., anyway i really dont blame sophia's personally..bcs the seeds of that like it or not, it is in womens's blood..generation after generation..it's our moral duty to get rid that seeds from our blood by taking step to treat each other by respect and humility.. Mario Gagho [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com Sent by: cc: [EMAIL PROTECTED]Subject: [ppiindia] gosip dulu yuk! Sophia Latjuba Gondol ups.com laki orang :) 04/28/2005 11:52 PM Please respond to ppiindia hehe untuk ngurangi stress, kayaknya enak juga nih ngegosip bentar. si sofi nih tega2nya ngerebut laki orang. tp poin lebih penting sih, siapa yg salah dalam hal ini? sofi (cewek) ato Michael (cowok)? gimanapun jawaban anda, yg pasti anda sepakat dg saya: korbannya adalah istri si cowok yg lagi di amrik. fenomena spt ini (wanita ngorbanin wanita lain yg lebih berhak) sebenarnya tak sedikit. so, kenapa perempuan cenderung nyalahin lelaki? teka teki buat carla, listy, ida, lina, dan semuaaa kaum hawa :p salam gosip n hepi weekend, Artis Kepincut Bule Gaya Sophia Latjuba Menggaet Suami Orang Kamis, 28 April 2005 Pasangan Sophia Latjuba - Michael Villareal mungkin menjadi pasangan yang paling sensasional saat ini. Maklum, Sofi, demikian sapaan akrab Sophia Latjuba, dianggap telah merebut suami orang. Tentang hal ini, baik Sofi maupun Michael sepertinya cuek. Tak peduli dengan anggapan itu. Bisa jadi lantaran keduanya mendapat pola pendidikan Barat. Sofi, meski warga negara Indonesia, namun sejak kecil hingga tumbuh dewasa lebih banyak tinggal di Jerman. Sementara Michael jelas-jelas masih warga negara Amerika Serikat. Sofi dan Michael memang tak pernah peduli dengan banyaknya gunjingan orang kepada mereka. Justru mereka tampak happy, meski kebahagiaan itu dibangun di atas penderitaan Louisa Ellen Ibbotson, istri Michael. Bahkan Sofi dan Michael pekan ini bertekad segera menikah. Banyaknya berita miring tentang mereka, bisa dilalui Sofi-Michael dengan aman. Keduanya juga sempat menggelar pesta pertunangan, lalu berlibur di Amerika Serikat sekaligus bikin anak. Buktinya, sekembali dari negeri Paman Sam itu, perut Sofi langsung melendung. Sofi pun mengaku teras terang kepada wartawan bahwa dia sudah hamil dua bulan, buah kasihnya