[ppiindia] Pabrik Tutup Karena Kekurangan Energi/Listrik

2006-09-12 Terurut Topik A Nizami
Inilah tragedi.
Bagaimana Indonesia yang kaya dengan minyak dan gas
sampai mengekspornya ke Korea, Jepang, Singapura, dsb,
ternyata di dalam negeri kekurangan bahan tersebut
sehingga pabrik-pabrik tidak dapat beroperasi karena
ketiadaan pasokan gas/listrik.

Dulu Pabrik Pupuk Iskandar Muda berhenti beroperasi.
Sekarang Investor asing pun kabur karenanya.

Sementara negara-negara seperti Korea, Jepang, dan
Singapura yang tidak punya sumber daya alam seperti
minyak dan gas justru tidak kekurangan dan
pabrik-pabrik mereka justru dapat beroperasi.

Ironi.

http://www.kompas.com/ver1/Ekonomi/0609/12/192242.htm
Investor Asing Memilih Hengkang dari Medan 


Laporan Wartawan Kompas Khaerudin




MEDAN, KOMPAS - Investor asing memilih hengkang dari
Kawasan Industri Medan akibat keterbatasan
infrastruktur energi seperti gas dan listrik. Mereka
lebih memilih menanam modal di kawasan yang relatif
aman pasokan energinya seperti Batam.

Menurut Manajer Pemasaran dan Umum Kawasan Industri
Medan (KIM) Jefri HM Sirait, investor yang memilih
hengkang rata-rata merupakan pelaku usaha yang
mengandalkan pasokan energi seperti industri berbasis
crude palm oil (CPO), sarung tangan karet, dan
industri baja. 

“Saat ini saja ada perusahaan joint venture berbasis
CPO dari Malaysia yang sudah melakukan survei. Mereka
tahu kalau pasokan gas dan listrik di KIM sangat
terbatas, sehingga kemudian mengalihkan investasi ke
Batam. Padahal mereka membutuhkan total lahan 10
hektar. Kami enggak bisa berbuat apa-apa,” ujar Jefri
di Medan, Selasa (12/9).

Akibat pasokan gas belum normal, beberapa industri di
KIM menurut Jefri tidak berproduksi secara normal.
Salah satunya adalah industri sarung tangan karet
Health Care Glofindo. “Dalam kondisi normal, pasokan
gas untuk mereka mestinya 500 sampai 850 meter kubik
per hari untuk menggerakkan 17 mesin yang mereka
miliki. Sekarang hanya sembilan mesin yang
beroperasi,” ujar Jefri.

KIM tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki
pasokan energi seperti gas dan listrik. Pemadaman
bergilir yang dilakukan PLN Pembangkitan Sumatera
bagian Utara akan terus berlanjut sampai defisit
listrik 110 mega watts (MW) sampai 200 MW bisa diatasi
dengan pembangunan pembangkit baru. Sementara
pembangkit listrik baru untuk mengatasi defisit
tersebut direncanakan selesai tahun 2008. Kondisi
serupa juga terjadi terhadap pasokan gas yang
rencananya kembali normal setelah tahun 2008.

“Terus terang kami tak bisa berbuat banyak karena
semuanya wewenang pihak luar. Semestinya Pemerintah
Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan mengupayakan
agar jangan lagi banyak investor asing yang hengkang.
Mereka yang bisa mendesak pihak-pihak seperti PLN,
Perusahaan Gas Negara dan Pertamina,” kata Jefri.

Elpiji industri
Pasokan gas yang belum normal semakin diperparah oleh
keputusan Pertamina menaikkan harga gas alam cair atau
elpiji curah untuk sektor industri. Kenaikan harga
elpiji curah industri dari Rp 3.879 per kilogram
menjadi Rp 5.280 per kilogram, menurut Jefri berakibat
pada ongkos produksi semakin membengkak. 

“Kalau industri berorientasi ekspor mungkin tidak
terlalu masalah, tetapi untuk industri yang
berorientasi penjualan dalam negeri jadi masalah
besar. Harga produk bakal semakin tinggi sementara di
sisi lain, daya beli masyarakat sudah tidak ada lagi,”
katanya.

Di KIM terdapat 297 industri penanaman modal dalam
negeri (PMDN) dan 25 industri penanaman modal asing
(PMA). Jefri memprediksi kenaikan harga elpiji curah
bakal mempersulit kinerja industri PMDN. “Ancaman
lebih besar lagi berupa restrukturisasi perusahaan
dengan merumahkan karyawan. Sejak kenaikan bahan bakar
minyak tahun lalu, sebenarnya banyak industri yang
belum bisa tertolong,” katanya.


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via 

Re: [ppiindia] Pabrik Tutup Karena Kekurangan Energi/Listrik

2006-09-12 Terurut Topik Ambon
Itulah hasil dari penguasa negara yang terdiri dari kaum komparador.

- Original Message - 
From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com; lisi 
[EMAIL PROTECTED]; sabili [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 12, 2006 2:40 PM
Subject: [ppiindia] Pabrik Tutup Karena Kekurangan Energi/Listrik


 Inilah tragedi.
 Bagaimana Indonesia yang kaya dengan minyak dan gas
 sampai mengekspornya ke Korea, Jepang, Singapura, dsb,
 ternyata di dalam negeri kekurangan bahan tersebut
 sehingga pabrik-pabrik tidak dapat beroperasi karena
 ketiadaan pasokan gas/listrik.

 Dulu Pabrik Pupuk Iskandar Muda berhenti beroperasi.
 Sekarang Investor asing pun kabur karenanya.

 Sementara negara-negara seperti Korea, Jepang, dan
 Singapura yang tidak punya sumber daya alam seperti
 minyak dan gas justru tidak kekurangan dan
 pabrik-pabrik mereka justru dapat beroperasi.

 Ironi.

 http://www.kompas.com/ver1/Ekonomi/0609/12/192242.htm
 Investor Asing Memilih Hengkang dari Medan


 Laporan Wartawan Kompas Khaerudin




 MEDAN, KOMPAS - Investor asing memilih hengkang dari
 Kawasan Industri Medan akibat keterbatasan
 infrastruktur energi seperti gas dan listrik. Mereka
 lebih memilih menanam modal di kawasan yang relatif
 aman pasokan energinya seperti Batam.

 Menurut Manajer Pemasaran dan Umum Kawasan Industri
 Medan (KIM) Jefri HM Sirait, investor yang memilih
 hengkang rata-rata merupakan pelaku usaha yang
 mengandalkan pasokan energi seperti industri berbasis
 crude palm oil (CPO), sarung tangan karet, dan
 industri baja.

 Saat ini saja ada perusahaan joint venture berbasis
 CPO dari Malaysia yang sudah melakukan survei. Mereka
 tahu kalau pasokan gas dan listrik di KIM sangat
 terbatas, sehingga kemudian mengalihkan investasi ke
 Batam. Padahal mereka membutuhkan total lahan 10
 hektar. Kami enggak bisa berbuat apa-apa, ujar Jefri
 di Medan, Selasa (12/9).

 Akibat pasokan gas belum normal, beberapa industri di
 KIM menurut Jefri tidak berproduksi secara normal.
 Salah satunya adalah industri sarung tangan karet
 Health Care Glofindo. Dalam kondisi normal, pasokan
 gas untuk mereka mestinya 500 sampai 850 meter kubik
 per hari untuk menggerakkan 17 mesin yang mereka
 miliki. Sekarang hanya sembilan mesin yang
 beroperasi, ujar Jefri.

 KIM tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki
 pasokan energi seperti gas dan listrik. Pemadaman
 bergilir yang dilakukan PLN Pembangkitan Sumatera
 bagian Utara akan terus berlanjut sampai defisit
 listrik 110 mega watts (MW) sampai 200 MW bisa diatasi
 dengan pembangunan pembangkit baru. Sementara
 pembangkit listrik baru untuk mengatasi defisit
 tersebut direncanakan selesai tahun 2008. Kondisi
 serupa juga terjadi terhadap pasokan gas yang
 rencananya kembali normal setelah tahun 2008.

 Terus terang kami tak bisa berbuat banyak karena
 semuanya wewenang pihak luar. Semestinya Pemerintah
 Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan mengupayakan
 agar jangan lagi banyak investor asing yang hengkang.
 Mereka yang bisa mendesak pihak-pihak seperti PLN,
 Perusahaan Gas Negara dan Pertamina, kata Jefri.

 Elpiji industri
 Pasokan gas yang belum normal semakin diperparah oleh
 keputusan Pertamina menaikkan harga gas alam cair atau
 elpiji curah untuk sektor industri. Kenaikan harga
 elpiji curah industri dari Rp 3.879 per kilogram
 menjadi Rp 5.280 per kilogram, menurut Jefri berakibat
 pada ongkos produksi semakin membengkak.

 Kalau industri berorientasi ekspor mungkin tidak
 terlalu masalah, tetapi untuk industri yang
 berorientasi penjualan dalam negeri jadi masalah
 besar. Harga produk bakal semakin tinggi sementara di
 sisi lain, daya beli masyarakat sudah tidak ada lagi,
 katanya.

 Di KIM terdapat 297 industri penanaman modal dalam
 negeri (PMDN) dan 25 industri penanaman modal asing
 (PMA). Jefri memprediksi kenaikan harga elpiji curah
 bakal mempersulit kinerja industri PMDN. Ancaman
 lebih besar lagi berupa restrukturisasi perusahaan
 dengan merumahkan karyawan. Sejak kenaikan bahan bakar
 minyak tahun lalu, sebenarnya banyak industri yang
 belum bisa tertolong, katanya.


 ===
 Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 http://www.media-islam.or.id

 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com


 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
 http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 ***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Reading only, http