Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !
moral valuenya adalah pandangan kanak-kanak dan dewasa, kalo dibandingkan, masa kanak-kanak pengetahuan sedikit tapi cepat mengambil keputusan, masa dewasa pengetahuan banyak, mengambil keputusan tidak sembarangan, so menjadi dewasa adalah orang bertindak dengan hati-hati dan tidak cepat mengambil kesimpulan nah si neitzsche itu belum banyak pengetahuannya dengan agama-2 yang langsung menyimpulkan tentang kekuatan manusia untuk membunuh Tuhan yang berasal dari angan-angan manusia, boleh jadi seandainya dia belajar semua agama tentang pandangan ketuhanan tentu kesimpulannya akan lain beda dengan richard gere (?) yang akhirnya kesimpulannya dia melakukan ritual agama budhanya dalai lama pada dasarnya manusia itu adalah khalifah (raja) diatas dunia ini, dia bisa bertindak dengan sesuka hatinya (ini adalah pandangan islam) artinya tuhan itu tetap ada tapi memberikan sebagian kekuasaannya kepada manusia (cuma manusia suka pingsan eh salah lupa diri ), jadi dengan menyebutkan Tuhan bisa di bunuh ini menunjukkan sifat kekanak-kanakan tersebut, ego yang berlebihan ... karena kurangnya menelusuri semua ajaran agama ... kasian deh ya itu lah nietzsche itu dalam pandangannya kelihatannya masih kanak-kanak ketika melontarkan ide itu ... walaupun beliau adalah seorang filsuf besar seorang filsuf pun bisa salah jalan ... dong .. karena dia bukan Tuhan ... tapi filsuf juga manusia ... salam, buat mbak Carla, mbak Anna atau mbak Iyem :)) yustam Pak Yustam seperti biasa..gak bisa melihat moral value dari tulisannya mang Ucup... kasian bgt seh... [EMAIL PROTECTED] Sent by: [EMAIL PROTECTED] To ups.com ppiindia@yahoogroups.com cc 10/26/2005 11:29 Subject AMRe: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer ! Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa membanding kan agama-agama yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini hanya kristen dan menyimpulkan hal-hal yang tidak logis ... Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan keberadaan dirinya dengan muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti Nabi-nabi ... nabi Isa mempunyai muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan penyakit lepra, nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya dan muzizat nabi Muhammad adalah al-Qur'an itu sendiri ... Nabi Musa bisa mengalahkan fir'aun ... jadi Tuhan itu real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang kejadiannya diluar batas logika dan pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan salam yustam WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah ! Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? - Jawsabannya: Bisa ! - Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun kemauannya. Begitu juga surga neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta dari angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah manusia yg menyembah dirinya sendiri. Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini merupakan persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan, ia memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan se-gala2nya begitu. Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat
Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !
mang ucup, saya kira ada baiknya anda maen juga ke kampung-kampung di mana agama samawi belum masuk atau tidak dipeluk. di mana yang namanya Friederich Nietzsche hanya melihat sekelompok manusia dalam homogenitas Jerman pada masanya. di mana, agama belum diselewengkan menjadi kepentingan ataupun alat politik seseorang ataupun sekelompok orang. Memang kalau dilihat dari situasi sosial, maka agama pada akhirnya bukan membuat orang menjadi lebih baik. tapi kecenderungannya malah membuat menjadi tidak lebih baik. mengapa? karena umumnya orang beragama tidak mencari tahu hakikat mengapa dia harus beragama. mungkin kita juga harus tahu, apakah Friederich Nietzsche beberapa saat sebelum dia menghembuskan nafar terakhirnya masih sempat berfikir bahwa Tuhan itu layak dibunuh atau tidak. saya teringat ketika ada anekdot yang mengatakan begini : seorang guru bertanya kepada muridnya tentang eksistensi tuhan. si guru menantang murid-muridnya untuk membuktikan keberadaan Tuhan. jelas tak satupun yang bisa membuktikan secara konkrit. lalu si guru mengatakan, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai adanya Tuhan? saat itulah salah seorang muridnya bertanya ; Apakah Profesor percaya pada akal dan pernah melihatnya? Si guru memastikan bahwa dia tak pernah melihatnya. lalu si murid kembali bertanya, Lalu bagaimana Anda bisa mempercayai bahwa akal itu ada? saya kira, bicara tentang Tuhan dan bagaimana membunuh Tuhan, adalah pertanyaan kesekiaan. Karena sebelum sampai pada pertanyaan itu, meskinya kita bertanya dalam hati paling dalam, benarkah Tuhan itu ada dan mengapa dia ada? begitu menurutku mang ... maaf sebelumnya. baru kali ini bicara di sini. saya penghuni lama yang tak bicara-bicara. sekarang bolehlah yaaa salam, --- [EMAIL PROTECTED] wrote: mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa membanding kan agama-agama yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini hanya kristen dan menyimpulkan hal-hal yang tidak logis ... Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan keberadaan dirinya dengan muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti Nabi-nabi ... nabi Isa mempunyai muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan penyakit lepra, nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya dan muzizat nabi Muhammad adalah al-Qur'an itu sendiri ... Nabi Musa bisa mengalahkan fir'aun ... jadi Tuhan itu real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang kejadiannya diluar batas logika dan pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan salam yustam WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah ! Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? - Jawsabannya: Bisa ! - Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun kemauannya. Begitu juga surga neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta dari angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah manusia yg menyembah dirinya sendiri. Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini merupakan persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan, ia memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan se-gala2nya begitu. Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur dan penenang hati nurani kita. Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun sebenarnya tidak pernah bisa
[nasional_list] [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !
** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** ** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** ** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah ! Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? - Jawsabannya: Bisa ! - Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun kemauannya. Begitu juga surga neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta dari angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah manusia yg menyembah dirinya sendiri. Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini merupakan persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan, ia memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan se-gala2nya begitu. Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur dan penenang hati nurani kita. Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga ditentang secara ilmiah, hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya Was ist Pyschologie, padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan2 jiwa. Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui dan juga mendapatkan julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer. Ayahnya seorang Pendeta, meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik secara disiplin dgn keras dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia sudah dapat menulis puisi dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat julukan Sang Pendeta Kecil. Pernah mengutarakan, bahwa ia bersedia mati sahid untuk Allah. Studi teologi, tetapi setelah satu tahun ia mengakhiri studinya. Berontak menentang agama, dimulai dgn tidak mau mengikuti perjamuan kudus, bahkan akhirnya tidak mau menginjak gereja lagi. Dlm usia 24 th mendapat tawaran untuk jadi jadi Guru Besar sastra dan bhs Yunani kuno. Ia menilai bahwa Allah itu lemah sakit jiwa dan agama Kristen itu merupakan musibah yg terburuk bagi seluruh umat manusia. Mengarang buku yg berjudul Ilmu Pengetahuan Gembura dlm bhs Jerman Die froehliche Wissenschaft dimana antara lain ia menulis: Allah sudah mati. Dan kitalah yg membunuh-Nya. Kita saling menghibur, si pembunuh dan semua pembunuh-Nya? Dia Mati berdarah melalui pisau kita, siapakah yg akan menghapus darah tsb dari kita ? Tetapi baru dlm buku berikutnya yg berjudul Sabda Zarathustra dlm bhs Jerman = Also sprach Zarathustra yg membuat ia menjadi terkenal sebagai God Killer. Karena seorang filsuf Zarathustra yg menjadi tokoh dlm buku; yg oleh orang lain dianggap gila ber-teriak2 disebuah pasar dgn mengatakan bahwa: Allah sudah mati dan kita semua yg membunuhnya . Yg tercantum diatas tsb adalah CV dari filsuf Jerman Friederich Nietzsche (1844 - 1990) yg lebih dikenal sebagai Sang Pembunuh Allah - God Killer. Allah telah dibunuh olehnya, dimana dgn kematian Allah, ia mengangkat derajat manusia menjadi Allah atau menjadi Manusia Agung (Uebermensch = dlm bhs Jerman). Yg menjadi bahan pertanyaan apakah mungkin dgn kemajuan teknologi maupun pengetahuan yg dimiliki oleh umat manusia sekarang ini atau dimasa yg akan datang ini, kita dapat membunuh eksitensi Allah di dalam alam pikiran maupun kehidupan umat manusia ? Mang Ucup - The Drunken Priest Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.org Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help
Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !
Boro-boro membunuh Allah, menghukum mati Soeharto saja sanggup nggak? Kalau nggak sanggup, jangan ngomong deh! he..he..he... --- MANG UCUP [EMAIL PROTECTED] wrote: WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah ! Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? - Jawsabannya: Bisa ! - Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun kemauannya. Begitu juga surga neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta dari angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah manusia yg menyembah dirinya sendiri. Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini merupakan persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan, ia memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan se-gala2nya begitu. Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur dan penenang hati nurani kita. Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga ditentang secara ilmiah, hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya Was ist Pyschologie, padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan2 jiwa. Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui dan juga mendapatkan julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer. Ayahnya seorang Pendeta, meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik secara disiplin dgn keras dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia sudah dapat menulis puisi dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat julukan Sang Pendeta Kecil. Pernah mengutarakan, bahwa ia bersedia mati sahid untuk Allah. Studi teologi, tetapi setelah satu tahun ia mengakhiri studinya. Berontak menentang agama, dimulai dgn tidak mau mengikuti perjamuan kudus, bahkan akhirnya tidak mau menginjak gereja lagi. Dlm usia 24 th mendapat tawaran untuk jadi jadi Guru Besar sastra dan bhs Yunani kuno. Ia menilai bahwa Allah itu lemah sakit jiwa dan agama Kristen itu merupakan musibah yg terburuk bagi seluruh umat manusia. Mengarang buku yg berjudul Ilmu Pengetahuan Gembura dlm bhs Jerman Die froehliche Wissenschaft dimana antara lain ia menulis: Allah sudah mati. Dan kitalah yg membunuh-Nya. Kita saling menghibur, si pembunuh dan semua pembunuh-Nya? Dia Mati berdarah melalui pisau kita, siapakah yg akan menghapus darah tsb dari kita ? Tetapi baru dlm buku berikutnya yg berjudul Sabda Zarathustra dlm bhs Jerman = Also sprach Zarathustra yg membuat ia menjadi terkenal sebagai God Killer. Karena seorang filsuf Zarathustra yg menjadi tokoh dlm buku; yg oleh orang lain dianggap gila ber-teriak2 disebuah pasar dgn mengatakan bahwa: Allah sudah mati dan kita semua yg membunuhnya . Yg tercantum diatas tsb adalah CV dari filsuf Jerman Friederich Nietzsche (1844 - 1990) yg lebih dikenal sebagai Sang Pembunuh Allah - God Killer. Allah telah dibunuh olehnya, dimana dgn kematian Allah, ia mengangkat derajat manusia menjadi Allah atau menjadi Manusia Agung (Uebermensch = dlm bhs Jerman). Yg menjadi bahan pertanyaan apakah mungkin dgn kemajuan teknologi maupun pengetahuan yg dimiliki oleh umat manusia sekarang ini atau dimasa yg akan datang ini, kita dapat membunuh eksitensi Allah di dalam alam pikiran maupun kehidupan umat manusia ? Mang Ucup - The Drunken Priest Email: [EMAIL
Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !
mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa membanding kan agama-agama yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini hanya kristen dan menyimpulkan hal-hal yang tidak logis ... Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan keberadaan dirinya dengan muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti Nabi-nabi ... nabi Isa mempunyai muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan penyakit lepra, nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya dan muzizat nabi Muhammad adalah al-Qur'an itu sendiri ... Nabi Musa bisa mengalahkan fir'aun ... jadi Tuhan itu real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang kejadiannya diluar batas logika dan pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan salam yustam WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah ! Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? - Jawsabannya: Bisa ! - Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun kemauannya. Begitu juga surga neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta dari angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah manusia yg menyembah dirinya sendiri. Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini merupakan persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan, ia memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan se-gala2nya begitu. Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur dan penenang hati nurani kita. Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga ditentang secara ilmiah, hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya Was ist Pyschologie, padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan2 jiwa. Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui dan juga mendapatkan julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer. Ayahnya seorang Pendeta, meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik secara disiplin dgn keras dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia sudah dapat menulis puisi dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat julukan Sang Pendeta Kecil. Pernah mengutarakan, bahwa ia bersedia mati sahid untuk Allah. Studi teologi, tetapi setelah satu tahun ia mengakhiri studinya. Berontak menentang agama, dimulai dgn tidak mau mengikuti perjamuan kudus, bahkan akhirnya tidak mau menginjak gereja lagi. Dlm usia 24 th mendapat tawaran untuk jadi jadi Guru Besar sastra dan bhs Yunani kuno. Ia menilai bahwa Allah itu lemah sakit jiwa dan agama Kristen itu merupakan musibah yg terburuk bagi seluruh umat manusia. Mengarang buku yg berjudul Ilmu Pengetahuan Gembura dlm bhs Jerman Die froehliche Wissenschaft dimana antara lain ia menulis: Allah sudah mati. Dan kitalah yg membunuh-Nya. Kita saling menghibur, si pembunuh dan semua pembunuh-Nya? Dia Mati berdarah melalui pisau kita, siapakah yg akan menghapus darah tsb dari kita ? Tetapi baru dlm buku berikutnya yg berjudul Sabda Zarathustra dlm bhs Jerman = Also sprach Zarathustra yg membuat ia menjadi terkenal sebagai God Killer. Karena seorang filsuf Zarathustra yg menjadi tokoh dlm buku; yg oleh orang lain dianggap gila ber-teriak2 disebuah pasar dgn mengatakan bahwa: Allah sudah mati dan kita semua yg membunuhnya . Yg tercantum diatas tsb adalah CV dari filsuf Jerman Friederich Nietzsche (1844 - 1990) yg lebih dikenal sebagai Sang Pembunuh Allah - God Killer. Allah telah dibunuh olehnya,
Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !
Pak Yustam seperti biasa..gak bisa melihat moral value dari tulisannya mang Ucup... kasian bgt seh... [EMAIL PROTECTED] Sent by: [EMAIL PROTECTED] To ups.com ppiindia@yahoogroups.com cc 10/26/2005 11:29 Subject AMRe: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer ! Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa membanding kan agama-agama yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini hanya kristen dan menyimpulkan hal-hal yang tidak logis ... Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan keberadaan dirinya dengan muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti Nabi-nabi ... nabi Isa mempunyai muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan penyakit lepra, nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya dan muzizat nabi Muhammad adalah al-Qur'an itu sendiri ... Nabi Musa bisa mengalahkan fir'aun ... jadi Tuhan itu real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang kejadiannya diluar batas logika dan pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan salam yustam WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah ! Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? - Jawsabannya: Bisa ! - Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun kemauannya. Begitu juga surga neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta dari angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah manusia yg menyembah dirinya sendiri. Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini merupakan persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan, ia memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan se-gala2nya begitu. Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur dan penenang hati nurani kita. Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga ditentang secara ilmiah, hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya Was ist Pyschologie, padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan2 jiwa. Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui dan juga mendapatkan julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer. Ayahnya seorang Pendeta, meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik secara disiplin dgn keras dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia sudah dapat menulis puisi dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat julukan