Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !

2005-10-26 Terurut Topik Yustam



moral valuenya adalah pandangan kanak-kanak dan dewasa,
kalo dibandingkan, masa kanak-kanak pengetahuan sedikit
tapi cepat mengambil keputusan, masa dewasa pengetahuan
banyak, mengambil keputusan tidak sembarangan, so menjadi
dewasa adalah orang bertindak dengan hati-hati  dan tidak cepat
mengambil kesimpulan 

nah   si neitzsche itu belum banyak pengetahuannya dengan agama-2
yang langsung  menyimpulkan tentang kekuatan manusia untuk
membunuh Tuhan yang berasal dari angan-angan manusia,
boleh jadi seandainya dia belajar semua agama tentang  pandangan
ketuhanan tentu kesimpulannya akan lain    beda dengan richard
gere (?) yang akhirnya kesimpulannya dia  melakukan ritual
agama budhanya dalai lama  

pada dasarnya manusia itu adalah khalifah (raja) diatas dunia ini,
dia bisa bertindak dengan sesuka hatinya (ini adalah pandangan islam)
artinya tuhan itu tetap ada tapi memberikan sebagian kekuasaannya
kepada manusia (cuma manusia suka pingsan eh salah lupa diri ),
jadi dengan menyebutkan Tuhan bisa di bunuh ini
menunjukkan sifat kekanak-kanakan tersebut, ego yang berlebihan  ...
karena kurangnya menelusuri semua ajaran agama  ...  kasian deh  

ya itu lah nietzsche itu dalam pandangannya kelihatannya masih
kanak-kanak ketika melontarkan ide itu ... walaupun beliau
adalah seorang filsuf besar    seorang filsuf pun bisa salah
jalan  ...  dong  ..  karena dia bukan Tuhan ...  tapi filsuf juga manusia
...



salam, buat mbak Carla, mbak Anna atau mbak Iyem   :))
yustam








Pak Yustam

seperti biasa..gak bisa melihat moral value dari tulisannya mang Ucup...

kasian bgt seh...




 [EMAIL PROTECTED]
 Sent by:
 [EMAIL PROTECTED]  To
 ups.com   ppiindia@yahoogroups.com
cc

 10/26/2005 11:29  Subject
 AMRe: [ppiindia] Pembunuh Allah - God
   Killer !

 Please respond to
 [EMAIL PROTECTED]
  ups.com











mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa membanding kan agama-agama
yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini hanya kristen dan
menyimpulkan
hal-hal yang tidak logis  ...

Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan keberadaan dirinya dengan
muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti Nabi-nabi ...  nabi
Isa  mempunyai
muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan penyakit lepra,
nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya dan muzizat nabi
Muhammad
adalah al-Qur'an itu sendiri ...   Nabi Musa bisa mengalahkan fir'aun  ...
jadi Tuhan itu
real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang  kejadiannya diluar batas
logika dan
pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan  

salam
yustam





WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah !

Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? -
Jawsabannya: Bisa ! -  Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis
Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia
dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan
angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari
manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia
itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg
benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun
kemauannya.

Begitu juga surga   neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta
dari
angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya
khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua
ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg
beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan
kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah
manusia yg menyembah dirinya sendiri.

Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn
sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini
merupakan
persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan,
ia
memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal
rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk
percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai
konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu
tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan
se-gala2nya begitu.

Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih
tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi
marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak
membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat

Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !

2005-10-26 Terurut Topik darma lubis
mang ucup, saya kira ada baiknya anda maen juga ke
kampung-kampung di mana agama samawi belum masuk atau
tidak dipeluk. di mana yang namanya Friederich
Nietzsche hanya melihat sekelompok manusia dalam
homogenitas Jerman pada masanya. 

di mana, agama belum diselewengkan menjadi kepentingan
ataupun alat politik seseorang ataupun sekelompok
orang. 

Memang kalau dilihat dari situasi sosial, maka agama
pada akhirnya bukan membuat orang menjadi lebih baik.
tapi kecenderungannya malah membuat menjadi tidak
lebih baik. mengapa? karena umumnya orang beragama
tidak mencari tahu hakikat mengapa dia harus beragama.


mungkin kita juga harus tahu, apakah Friederich
Nietzsche beberapa saat sebelum dia menghembuskan
nafar terakhirnya masih sempat berfikir bahwa Tuhan
itu layak dibunuh atau tidak. 

saya teringat ketika ada anekdot yang mengatakan
begini : 

seorang guru bertanya kepada muridnya tentang
eksistensi tuhan. si guru menantang murid-muridnya
untuk membuktikan keberadaan Tuhan. jelas tak satupun
yang bisa membuktikan secara konkrit. 

lalu si guru mengatakan, bagaimana mungkin kita bisa
mempercayai adanya Tuhan? 

saat itulah salah seorang muridnya bertanya ; Apakah
Profesor percaya pada akal dan pernah melihatnya? 

Si guru memastikan bahwa dia tak pernah melihatnya.
lalu si murid kembali bertanya, Lalu bagaimana Anda
bisa mempercayai bahwa akal itu ada?

saya kira, bicara tentang Tuhan dan bagaimana membunuh
Tuhan, adalah pertanyaan kesekiaan. Karena sebelum
sampai pada pertanyaan itu, meskinya kita bertanya
dalam hati paling dalam, benarkah Tuhan itu ada dan
mengapa dia ada?

begitu menurutku mang ... maaf sebelumnya. baru kali
ini bicara di sini. saya penghuni lama yang tak
bicara-bicara. sekarang bolehlah yaaa  

salam,






--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa
 membanding kan agama-agama
 yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini
 hanya kristen dan
 menyimpulkan
 hal-hal yang tidak logis  ...
 
 Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan
 keberadaan dirinya dengan
 muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti
 Nabi-nabi ...  nabi
 Isa  mempunyai
 muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa
 menyembuhkan penyakit lepra,
 nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya
 dan muzizat nabi
 Muhammad
 adalah al-Qur'an itu sendiri ...   Nabi Musa bisa
 mengalahkan fir'aun  ...
 jadi Tuhan itu
 real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang 
 kejadiannya diluar batas
 logika dan
 pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan  
 
 salam
 yustam
 
 
 
 
 
 WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete,
 apabila imannya lemah !
 
 Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah
 Allah bisa dibunuh ? -
 Jawsabannya: Bisa ! -  Ludwig Feuerbach (1874-74)
 melalui tesis
 Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah
 Allah yg menciptakan dunia
 dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu
 hanya sekedar ciptaan dan
 angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah
 suatu proyeksi dari
 manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita
 menyatakan bahwa manusia
 itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal
 yg kebalikannyalah yg
 benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia
 sesuai dgn image maupun
 kemauannya.
 
 Begitu juga surga   neraka ini hanya sekedar
 dongeng saja, yg tercipta
 dari
 angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu
 sendiri, melalui daya
 khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah
 cobalah hilangkan semua
 ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn
 sendirinya. Manusia yg
 beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah
 melemparkan kekayaan
 kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg
 menyembah Allah adalah
 manusia yg menyembah dirinya sendiri.
 
 Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita
 tidak dilahirkan dgn
 sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah
 ? Bukankah ini
 merupakan
 persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika
 bayi brol dilahirkan,
 ia
 memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia
 mulai tumbuh, ia mengenal
 rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi
 tidak ada kebutuhan untuk
 percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan
 Allah, pada saat ia mulai
 konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi
 anak2 kecil, Allah itu
 tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa
 memberikan dan mengabulkan
 se-gala2nya begitu.
 
 Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini
 sampai saat ini masih
 tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau
 ibunya apabila ia lagi
 marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa
 bermain dgn bahagia ia tidak
 membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita,
 pada saat kita kena
 musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur
 Allah sebagai penghibur
 dan
 penenang hati nurani kita.
 
 Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya
 akan adanya jiwa, jadi
 mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian,
 padahal adanya jiwa itu pun
 sebenarnya tidak pernah bisa 

[nasional_list] [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !

2005-10-25 Terurut Topik MANG UCUP
** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** 
** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** 
** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah ! 

Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? -
Jawsabannya: Bisa ! -  Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis
Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia
dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan
angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari
manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia
itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg
benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun
kemauannya.

Begitu juga surga   neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta dari
angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya
khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua
ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg
beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan
kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah
manusia yg menyembah dirinya sendiri.

Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn
sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini merupakan
persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan, ia
memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal
rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk
percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai
konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu
tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan
se-gala2nya begitu. 

Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih
tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi
marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak
membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena
musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur dan
penenang hati nurani kita.

Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi
mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun
sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga ditentang secara ilmiah,
hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya  Was ist Pyschologie,
padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan
kegiatan2 jiwa. 

Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui dan juga mendapatkan
julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer. Ayahnya seorang Pendeta,
meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik secara disiplin dgn keras
dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia sudah dapat menulis puisi
dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat julukan Sang Pendeta
Kecil. Pernah mengutarakan, bahwa ia bersedia mati sahid untuk Allah. 

Studi teologi, tetapi setelah satu tahun ia mengakhiri studinya. Berontak
menentang agama, dimulai dgn tidak mau mengikuti perjamuan kudus, bahkan
akhirnya tidak mau menginjak gereja lagi. Dlm usia 24 th mendapat tawaran
untuk jadi jadi Guru Besar sastra dan bhs Yunani kuno. 

Ia menilai bahwa Allah itu lemah  sakit jiwa dan agama Kristen itu
merupakan musibah yg terburuk bagi seluruh umat manusia. Mengarang buku yg
berjudul Ilmu Pengetahuan Gembura dlm bhs Jerman Die froehliche
Wissenschaft  dimana antara lain ia menulis: Allah sudah mati. Dan kitalah
yg membunuh-Nya. Kita saling menghibur, si pembunuh dan semua pembunuh-Nya?
Dia Mati berdarah melalui pisau kita, siapakah yg akan menghapus darah tsb
dari kita ?

Tetapi baru dlm buku berikutnya yg berjudul Sabda Zarathustra dlm bhs
Jerman =  Also sprach Zarathustra yg membuat ia menjadi terkenal  sebagai
God Killer. Karena seorang filsuf Zarathustra yg menjadi tokoh dlm buku;
yg oleh orang lain dianggap gila ber-teriak2 disebuah pasar dgn mengatakan
bahwa: Allah sudah mati dan kita semua yg membunuhnya . 

Yg tercantum diatas tsb adalah CV dari filsuf Jerman Friederich Nietzsche
(1844 - 1990) yg lebih dikenal sebagai Sang Pembunuh Allah - God Killer.
Allah telah dibunuh olehnya, dimana dgn kematian Allah, ia mengangkat
derajat manusia menjadi Allah atau menjadi Manusia Agung  (Uebermensch =
dlm bhs Jerman).

Yg menjadi bahan pertanyaan apakah mungkin dgn kemajuan teknologi maupun
pengetahuan yg dimiliki oleh umat manusia sekarang ini atau dimasa yg akan
datang ini, kita dapat membunuh eksitensi Allah di dalam alam pikiran maupun
kehidupan umat manusia ?

Mang Ucup - The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.org




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help 

Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !

2005-10-25 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Boro-boro membunuh Allah, menghukum mati Soeharto saja
sanggup nggak?

Kalau nggak sanggup, jangan ngomong deh! he..he..he...




--- MANG UCUP [EMAIL PROTECTED] wrote:

 WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete,
 apabila imannya lemah ! 
 
 Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah
 Allah bisa dibunuh ? -
 Jawsabannya: Bisa ! -  Ludwig Feuerbach (1874-74)
 melalui tesis
 Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah
 Allah yg menciptakan dunia
 dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu
 hanya sekedar ciptaan dan
 angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah
 suatu proyeksi dari
 manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita
 menyatakan bahwa manusia
 itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal
 yg kebalikannyalah yg
 benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia
 sesuai dgn image maupun
 kemauannya.
 
 Begitu juga surga   neraka ini hanya sekedar
 dongeng saja, yg tercipta dari
 angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu
 sendiri, melalui daya
 khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah
 cobalah hilangkan semua
 ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn
 sendirinya. Manusia yg
 beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah
 melemparkan kekayaan
 kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg
 menyembah Allah adalah
 manusia yg menyembah dirinya sendiri.
 
 Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita
 tidak dilahirkan dgn
 sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah
 ? Bukankah ini merupakan
 persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika
 bayi brol dilahirkan, ia
 memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia
 mulai tumbuh, ia mengenal
 rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi
 tidak ada kebutuhan untuk
 percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan
 Allah, pada saat ia mulai
 konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi
 anak2 kecil, Allah itu
 tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa
 memberikan dan mengabulkan
 se-gala2nya begitu. 
 
 Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini
 sampai saat ini masih
 tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau
 ibunya apabila ia lagi
 marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa
 bermain dgn bahagia ia tidak
 membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita,
 pada saat kita kena
 musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur
 Allah sebagai penghibur dan
 penenang hati nurani kita.
 
 Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya
 akan adanya jiwa, jadi
 mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian,
 padahal adanya jiwa itu pun
 sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga
 ditentang secara ilmiah,
 hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya 
 Was ist Pyschologie,
 padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan
 tentang gejala dan
 kegiatan2 jiwa. 
 
 Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui
 dan juga mendapatkan
 julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer.
 Ayahnya seorang Pendeta,
 meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik
 secara disiplin dgn keras
 dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia
 sudah dapat menulis puisi
 dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat
 julukan Sang Pendeta
 Kecil. Pernah mengutarakan, bahwa ia bersedia mati
 sahid untuk Allah. 
 
 Studi teologi, tetapi setelah satu tahun ia
 mengakhiri studinya. Berontak
 menentang agama, dimulai dgn tidak mau mengikuti
 perjamuan kudus, bahkan
 akhirnya tidak mau menginjak gereja lagi. Dlm usia
 24 th mendapat tawaran
 untuk jadi jadi Guru Besar sastra dan bhs Yunani
 kuno. 
 
 Ia menilai bahwa Allah itu lemah  sakit jiwa dan
 agama Kristen itu
 merupakan musibah yg terburuk bagi seluruh umat
 manusia. Mengarang buku yg
 berjudul Ilmu Pengetahuan Gembura dlm bhs Jerman
 Die froehliche
 Wissenschaft  dimana antara lain ia menulis: Allah
 sudah mati. Dan kitalah
 yg membunuh-Nya. Kita saling menghibur, si pembunuh
 dan semua pembunuh-Nya?
 Dia Mati berdarah melalui pisau kita, siapakah yg
 akan menghapus darah tsb
 dari kita ?
 
 Tetapi baru dlm buku berikutnya yg berjudul Sabda
 Zarathustra dlm bhs
 Jerman =  Also sprach Zarathustra yg membuat ia
 menjadi terkenal  sebagai
 God Killer. Karena seorang filsuf Zarathustra yg
 menjadi tokoh dlm buku;
 yg oleh orang lain dianggap gila ber-teriak2
 disebuah pasar dgn mengatakan
 bahwa: Allah sudah mati dan kita semua yg
 membunuhnya . 
 
 Yg tercantum diatas tsb adalah CV dari filsuf Jerman
 Friederich Nietzsche
 (1844 - 1990) yg lebih dikenal sebagai Sang
 Pembunuh Allah - God Killer.
 Allah telah dibunuh olehnya, dimana dgn kematian
 Allah, ia mengangkat
 derajat manusia menjadi Allah atau menjadi Manusia
 Agung  (Uebermensch =
 dlm bhs Jerman).
 
 Yg menjadi bahan pertanyaan apakah mungkin dgn
 kemajuan teknologi maupun
 pengetahuan yg dimiliki oleh umat manusia sekarang
 ini atau dimasa yg akan
 datang ini, kita dapat membunuh eksitensi Allah di
 dalam alam pikiran maupun
 kehidupan umat manusia ?
 
 Mang Ucup - The Drunken Priest
 Email: [EMAIL 

Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !

2005-10-25 Terurut Topik Yustam

mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa membanding kan agama-agama
yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini hanya kristen dan
menyimpulkan
hal-hal yang tidak logis  ...

Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan keberadaan dirinya dengan
muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti Nabi-nabi ...  nabi
Isa  mempunyai
muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan penyakit lepra,
nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya dan muzizat nabi
Muhammad
adalah al-Qur'an itu sendiri ...   Nabi Musa bisa mengalahkan fir'aun  ...
jadi Tuhan itu
real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang  kejadiannya diluar batas
logika dan
pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan  

salam
yustam





WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah !

Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? -
Jawsabannya: Bisa ! -  Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis
Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia
dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan
angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari
manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia
itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg
benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun
kemauannya.

Begitu juga surga   neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta
dari
angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya
khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua
ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg
beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan
kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah
manusia yg menyembah dirinya sendiri.

Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn
sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini
merupakan
persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan,
ia
memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal
rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk
percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai
konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu
tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan
se-gala2nya begitu.

Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih
tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi
marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak
membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena
musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur
dan
penenang hati nurani kita.

Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi
mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun
sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga ditentang secara ilmiah,
hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya  Was ist Pyschologie,
padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan
kegiatan2 jiwa.

Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui dan juga mendapatkan
julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer. Ayahnya seorang
Pendeta,
meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik secara disiplin dgn
keras
dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia sudah dapat menulis
puisi
dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat julukan Sang Pendeta
Kecil. Pernah mengutarakan, bahwa ia bersedia mati sahid untuk Allah.

Studi teologi, tetapi setelah satu tahun ia mengakhiri studinya. Berontak
menentang agama, dimulai dgn tidak mau mengikuti perjamuan kudus, bahkan
akhirnya tidak mau menginjak gereja lagi. Dlm usia 24 th mendapat tawaran
untuk jadi jadi Guru Besar sastra dan bhs Yunani kuno.

Ia menilai bahwa Allah itu lemah  sakit jiwa dan agama Kristen itu
merupakan musibah yg terburuk bagi seluruh umat manusia. Mengarang buku yg
berjudul Ilmu Pengetahuan Gembura dlm bhs Jerman Die froehliche
Wissenschaft  dimana antara lain ia menulis: Allah sudah mati. Dan
kitalah
yg membunuh-Nya. Kita saling menghibur, si pembunuh dan semua pembunuh-Nya?
Dia Mati berdarah melalui pisau kita, siapakah yg akan menghapus darah tsb
dari kita ?

Tetapi baru dlm buku berikutnya yg berjudul Sabda Zarathustra dlm bhs
Jerman =  Also sprach Zarathustra yg membuat ia menjadi terkenal  sebagai
God Killer. Karena seorang filsuf Zarathustra yg menjadi tokoh dlm buku;
yg oleh orang lain dianggap gila ber-teriak2 disebuah pasar dgn mengatakan
bahwa: Allah sudah mati dan kita semua yg membunuhnya .

Yg tercantum diatas tsb adalah CV dari filsuf Jerman Friederich Nietzsche
(1844 - 1990) yg lebih dikenal sebagai Sang Pembunuh Allah - God Killer.
Allah telah dibunuh olehnya, 

Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !

2005-10-25 Terurut Topik Carla Annamarie


Pak Yustam

seperti biasa..gak bisa melihat moral value dari tulisannya mang Ucup...

kasian bgt seh...



   
 [EMAIL PROTECTED]  
 Sent by:  
 [EMAIL PROTECTED]  To 
 ups.com   ppiindia@yahoogroups.com
cc 
   
 10/26/2005 11:29  Subject 
 AMRe: [ppiindia] Pembunuh Allah - God 
   Killer !
   
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] 
  ups.com  
   
   









mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa membanding kan agama-agama
yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini hanya kristen dan
menyimpulkan
hal-hal yang tidak logis  ...

Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan keberadaan dirinya dengan
muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti Nabi-nabi ...  nabi
Isa  mempunyai
muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan penyakit lepra,
nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya dan muzizat nabi
Muhammad
adalah al-Qur'an itu sendiri ...   Nabi Musa bisa mengalahkan fir'aun  ...
jadi Tuhan itu
real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang  kejadiannya diluar batas
logika dan
pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan  

salam
yustam





WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete, apabila imannya lemah !

Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: Apakah Allah bisa dibunuh ? -
Jawsabannya: Bisa ! -  Ludwig Feuerbach (1874-74) melalui tesis
Projektionstheorie nya ia menyatakan bukanlah Allah yg menciptakan dunia
dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu hanya sekedar ciptaan dan
angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah suatu proyeksi dari
manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita menyatakan bahwa manusia
itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal yg kebalikannyalah yg
benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia sesuai dgn image maupun
kemauannya.

Begitu juga surga   neraka ini hanya sekedar dongeng saja, yg tercipta
dari
angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu sendiri, melalui daya
khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah cobalah hilangkan semua
ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn sendirinya. Manusia yg
beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah melemparkan kekayaan
kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg menyembah Allah adalah
manusia yg menyembah dirinya sendiri.

Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita tidak dilahirkan dgn
sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah ? Bukankah ini
merupakan
persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika bayi brol dilahirkan,
ia
memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia mulai tumbuh, ia mengenal
rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi tidak ada kebutuhan untuk
percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan Allah, pada saat ia mulai
konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi anak2 kecil, Allah itu
tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa memberikan dan mengabulkan
se-gala2nya begitu.

Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini sampai saat ini masih
tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau ibunya apabila ia lagi
marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa bermain dgn bahagia ia tidak
membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita, pada saat kita kena
musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur Allah sebagai penghibur
dan
penenang hati nurani kita.

Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya akan adanya jiwa, jadi
mengharapkan adanya kehidupan setelah kematian, padahal adanya jiwa itu pun
sebenarnya tidak pernah bisa dibuktikan dan juga ditentang secara ilmiah,
hal inilah yg ditulis oleh J. Godrfroi dlm bukunya  Was ist Pyschologie,
padahal pskologi itu sendiri adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan
kegiatan2 jiwa.

Saya cantumkan disini CV dari orang yg telah dikaui dan juga mendapatkan
julukan sebagai Sang Pembunuh Allah = God Killer. Ayahnya seorang
Pendeta,
meninggal dunia pada saat ia berusia 5 th, dididik secara disiplin dgn
keras
dlm kehidupan keagamaan yg taat. Dlm usia 10 th ia sudah dapat menulis
puisi
dan menghafal Alkitab dgn baik, sehingga ia mendapat julukan