[ppiindia] Re: Definisi Tuhan

2005-10-20 Thread RM Danardono HADINOTO
Ini ada tulisan yang berkaitan thema:

"...Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup 
bernama `Abd Allah' (Hamba Allah). Inskripsi Zabad (512) 
diawali `Bism al-Ilah' (Dalam nama Allah) lengkap dengan tanda salib 
diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi `Umm al-Jimmal' 
(abad-6) menyebut `Allahu ghafran' (Allah yang mengampuni). 
Inskripsi `Hurran al-Lajja' (568) dan inskripsi lain pra'Islam' dari 
lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula. Jadi, umat Yahudi & 
Kristen berbahasa Arab sudah menggunakan nama `Allah' jauh sebelum 
kelahiran agama Islam, dan ucapan Bismillah sudah digunakan oleh 
orang Yahudi berbahasa Arab, lama sebelum ada Islam bahkan pada abad-
5sM sudah ditulis Ezra dalam kitabnya, dan tentu saja orang Kristen 
berbahasa Arab sejak abad-1 juga sudah menggunakannya. Rupanya, 
karena ucapan `bismillah' sudah umum diucapkan oleh umat Yahudi dan 
Kristen berbahasa Arab sebelum kehadiran agama Islam, waktu penulisan 
Al-Quran, ucapan itu digunakan sebagai pembuka setiap Surat/surah. .."
-

Menarik bukan? lengkapnya silakan baca:



BISMILLAH

Pada kesempatan tanya jawab pada acara ceramah soal `Nama Allah' baru-
baru ini, ada peserta yang bertanya: "Bolehkah umat kristen 
mengucapkan Bismillah? Soalnya, bukankah itu ucapannya orang Arab dan 
Islam?" (Bismillah dalam bahasa Indonesia adalah `Dalam Nama Allah').

Pertanyaan ini timbul dilatar belakangi kekurang-tahuan yang dicampur-
adukkan dengan prasangka dan sikap alergi terhadap semua yang berbau 
Arab dan Islam, seakan-akan yang Arab itu pasti Islam dan yang Islam 
itu pasti Arab. Kerancuan berfikir demikian seharusnya hilang dari 
pemikiran karena Arab tidak identik dengan Islam, dan orang Arab yang 
beragama Yahudi dan Kristen sudah jauh ada sebelum adanya agama 
Islam, dan bahasa Arab sudah hadir di Timur Tengah jauh sebelum 
penulisan Al-Quran. 

Dalam Alkitab Perjanjian Lama, di masa Raja Salomo sudah disebutkan 
adanya raja-raja Arab (1Raj.10:15). Dalam kitab Yesaya orang Arab 
sebagai pengembara yang berkemah (nomad, Yes.13:20), Arabia 
disebutkan dalam Yes.21:13, dan Yeremia menyebut orang Arab yang di 
padang gurun (Yer.3:2). Dalam Perjanjian Baru sudah disebutkan bahwa 
ada orang Arab hadir dalam peristiwa di hari Pentakosta dan mendengar 
kotbah Petrus dalam bahasa Arab (Kis.2:11), demikian juga rasul 
Paulus dalam pertobatannya pergi ke tanah Arab dan Siria (Gal.1:17) 
dan Hagar (Ibu dari Ismael yang adalah salah satu jalur nenek-moyang 
Arab) disebut sebagai gunung Sinai di tanah Arab (Gal.4:25). Semua 
yang disebutkan disini terjadi jauh sebelum kehadiran agama Islam di 
abad-7M.

Pada konsili-konsili awal Gereja Kristen mula-mula, sudah ada wakil 
orang Arab beragama Kristen dan beberapa uskup berbangsa Arab hadir 
disitu. Di tahun 225 terdapat keuskupan di Beth-Katraye di wilayah 
Quatar. Kekristenan mengalir ke suku-suku Himyar, Ghasan, Taglib, 
Tanukh, Tayy dan Quda'a, jauh sebelum kedatangan agama Islam. Seorang 
ratu Arab, Maria namanya, beragama Kristen. Dia pernah mengundang 
uskup Musa untuk tinggal di tengah bangsanya (Anton Wessels, Arab dan 
Kristen, BPK-GM, 2002, hlm.33, dikutip dari Azis A. Atiya, A History 
of  Eastern Christianity, London, 1968, hlm.258). 

Sekarang bagaimana dengan ucapan Bismillah yang artinya `Dalam Nama 
Allah' itu? Nama Allah itu nama Tuhan siapa dan yang mana? Tuhan 
orang Arab atau juga Allah orang Yahudi dan Kristen dalam bahasa 
Arab? 

Menarik untuk diketahui bahwa dalam Tenakh Yahudi, kata `Alaah' (hla, 
alef-lamed-he) bisa berarti `sumpah' (1Raj.8:31;2Taw.6:22) tetapi 
juga menjadi kata dasar dari kata `Eloah' dan `Elohim'. Fakta 
menunjukkan juga bahwa kata `Alaah' (hla) dalam kitab Ezra 5:1 
sekalipun ditulis dalam aksara Ibrani dimengerti dalam bahasa Aram 
sebagai `Alaah' yang artinya sama dengan El/Elohim/Eloah Ibrani (ayat 
itu berbunyi `Bashum Alaah Yisraeel' - Dalam Nama Allah Israel. Dalam 
Ezr.6:14 juga ditemukan kalimat `Alaah Yisraeel' – lihat Interlinear 
Bible dalam PC Study Bible. Bandingkan ini dengan `Elohe Yisrael'). 
Perlu diketahui bahwa dalam Tenakh (PL) sebagian kitab Ezra (4:8 – 
6:18;7:12-26), Daniel (2:4b – 7:28), dan Yeremia (10:11) ditulis 
dalam bahasa Aram tetapi dengan aksara Ibrani.

Jadi nama Allah itu sudah lama dipakai dikalangan Israel yang 
berbahasa Aram dimana Ezra menuliskannya dalam suratnya, dan 
ucapan `Bashum Alaah' (Ezr.5:1) dalam bahasa Aram yang dalam bahasa 
Arab menjadi `Bismillah' sudah lama digunakan oleh orang Yahudi jauh 
sebelum ada agama Islam. Kita tahu bahwa bahasa Aram itu salah satu 
nenek-moyang bahasa Arab. 

Kelompok Pemuja Nama Yahweh yang sangat alergi nama `Allah' 
dalam `Kitab Suci Taurat dan Injil' menerjemahkan Ezr.5:1;6:14 (Alaah 
Yisraeel) sebagai `Eloim Israel' dan dalam `Kitab Suci Umat 
Perjanjian Tuhan' menerjemahkannya sebagai `Tuhan Israel.' Jadi, 
dalam konteks ayat-ayat Ezr.5:1;6:14, sebenarnya para pemuja nama 
Yahweh dalam kedua Kitab Suci itu mengakui juga 

[ppiindia] Re: Definisi Tuhan

2005-10-20 Thread RM Danardono HADINOTO
Iyalah mas. Banyak yang kira orang Italia itu saleh saleh, kan disana 
takhta sri Paus, gak taunya, disinilah the country of maling. Ya 
ampuuun. 

Mau coba? silakan berdiri di stasiun pusat Roma  dengan dompet yang 
menonjol dikantong celana haaa, let's see after some minutes..

salam

danardono


--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> 
> ya itulah Om Danar, kalo  para TKW kita di perlakukan dengan tidak
> senonoh oleh orang  Arab, belum tentu itu adalah orang islam karena
> belum tentu arab identik dengan islam  ..   ini kan hanya persepsi 
yang
> muncul  dan dibesar-besarkan  untuk mendiskreditkan  ...  lah orang 
arab
> wajahnya identik ...   nah   TKW kita kan nggak makan sekolahan
> jadi semua orang arab pasti di kirain islam    dari dulu saya 
menduga
> hal seperti ini,   mungkin bisa saja terjadi, dan ternyata didukung 
oleh
> tulisan dibawah ini  ..
> 
> salam
> yustam
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Ini ada tulisan yang berkaitan thema:
> 
> "...Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin 
uskup
> bernama `Abd Allah' (Hamba Allah). Inskripsi Zabad (512)
> diawali `Bism al-Ilah' (Dalam nama Allah) lengkap dengan tanda salib
> diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi `Umm al-Jimmal'
> (abad-6) menyebut `Allahu ghafran' (Allah yang mengampuni).
> Inskripsi `Hurran al-Lajja' (568) dan inskripsi lain pra'Islam' dari
> lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula. Jadi, umat Yahudi &
> Kristen berbahasa Arab sudah menggunakan nama `Allah' jauh sebelum
> kelahiran agama Islam, dan ucapan Bismillah sudah digunakan oleh
> orang Yahudi berbahasa Arab, lama sebelum ada Islam bahkan pada 
abad-
> 5sM sudah ditulis Ezra dalam kitabnya, dan tentu saja orang Kristen
> berbahasa Arab sejak abad-1 juga sudah menggunakannya. Rupanya,
> karena ucapan `bismillah' sudah umum diucapkan oleh umat Yahudi dan
> Kristen berbahasa Arab sebelum kehadiran agama Islam, waktu 
penulisan
> Al-Quran, ucapan itu digunakan sebagai pembuka setiap 
Surat/surah. .."
> -
> 
> Menarik bukan? lengkapnya silakan baca:
> 
> 
> 
> BISMILLAH
> 
> Pada kesempatan tanya jawab pada acara ceramah soal `Nama Allah' 
baru-
> baru ini, ada peserta yang bertanya: "Bolehkah umat kristen
> mengucapkan Bismillah? Soalnya, bukankah itu ucapannya orang Arab 
dan
> Islam?" (Bismillah dalam bahasa Indonesia adalah `Dalam Nama 
Allah').
> 
> Pertanyaan ini timbul dilatar belakangi kekurang-tahuan yang 
dicampur-
> adukkan dengan prasangka dan sikap alergi terhadap semua yang berbau
> Arab dan Islam, seakan-akan yang Arab itu pasti Islam dan yang Islam
> itu pasti Arab. Kerancuan berfikir demikian seharusnya hilang dari
> pemikiran karena Arab tidak identik dengan Islam, dan orang Arab 
yang
> beragama Yahudi dan Kristen sudah jauh ada sebelum adanya agama
> Islam, dan bahasa Arab sudah hadir di Timur Tengah jauh sebelum
> penulisan Al-Quran.
> 
> Dalam Alkitab Perjanjian Lama, di masa Raja Salomo sudah disebutkan
> adanya raja-raja Arab (1Raj.10:15). Dalam kitab Yesaya orang Arab
> sebagai pengembara yang berkemah (nomad, Yes.13:20), Arabia
> disebutkan dalam Yes.21:13, dan Yeremia menyebut orang Arab yang di
> padang gurun (Yer.3:2). Dalam Perjanjian Baru sudah disebutkan bahwa
> ada orang Arab hadir dalam peristiwa di hari Pentakosta dan 
mendengar
> kotbah Petrus dalam bahasa Arab (Kis.2:11), demikian juga rasul
> Paulus dalam pertobatannya pergi ke tanah Arab dan Siria (Gal.1:17)
> dan Hagar (Ibu dari Ismael yang adalah salah satu jalur nenek-moyang
> Arab) disebut sebagai gunung Sinai di tanah Arab (Gal.4:25). Semua
> yang disebutkan disini terjadi jauh sebelum kehadiran agama Islam di
> abad-7M.
> 
> Pada konsili-konsili awal Gereja Kristen mula-mula, sudah ada wakil
> orang Arab beragama Kristen dan beberapa uskup berbangsa Arab hadir
> disitu. Di tahun 225 terdapat keuskupan di Beth-Katraye di wilayah
> Quatar. Kekristenan mengalir ke suku-suku Himyar, Ghasan, Taglib,
> Tanukh, Tayy dan Quda'a, jauh sebelum kedatangan agama Islam. 
Seorang
> ratu Arab, Maria namanya, beragama Kristen. Dia pernah mengundang
> uskup Musa untuk tinggal di tengah bangsanya (Anton Wessels, Arab 
dan
> Kristen, BPK-GM, 2002, hlm.33, dikutip dari Azis A. Atiya, A History
> of  Eastern Christianity, London, 1968, hlm.258).
> 
> Sekarang bagaimana dengan ucapan Bismillah yang artinya `Dalam Nama
> Allah' itu? Nama Allah itu nama Tuhan siapa dan yang mana? Tuhan
> orang Arab atau juga Allah orang Yahudi dan Kristen dalam bahasa
> Arab?
> 
> Menarik untuk diketahui bahwa dalam Tenakh Yahudi, kata `Alaah' 
(hla,
> alef-lamed-he) bisa berarti `sumpah' (1Raj.8:31;2Taw.6:22) tetapi
> juga menjadi kata dasar dari kata `Eloah' dan `Elohim'. Fakta
> menunjukkan juga bahwa kata `Alaah' (hla) dalam kitab Ezra 5:1
> sekalipun ditulis dalam aksara Ibrani dimengerti dalam bahasa Aram
> sebagai `Alaah' yang artinya sama dengan El/Elohim/Eloah Ibrani 
(ayat
> itu berbunyi `Bashum Alaah Yisraeel' - Dalam Nama Allah Israel. 
Dalam
> 

[ppiindia] Re: Definisi Tuhan

2005-10-20 Thread Lina Dahlan
Terimakasih mbah, nambah ilmu.
Sepertinya Mbah ingin menunjukkan bhw istilah tersebut sudah dipakai 
dahulu sebelum Islam ada. Saya kira itu bukan hal yang penting 
karena saya rasa umat Islampun tahu dan wajib mengimani kitab-kitab 
suci Injil, taurat, dan Zabur (Rukun Iman) dan percaya bahwa Injil, 
Zabur, dan Taurat akan berbicara sama tentang ketauhidan. 

Yang terpenting adalah apakah manusia percaya ilah-ilah selain Allah 
SWT? Apakah manusia masih mengidolakan ilah-ilah lain selain Allah? 
(Ini yang disebut kalimat Tauhid: "Laa ilaaha illa Allah" - Tiada 
ilah selain Allah)

Dalam artikel tsb dijelaskan bahwa bahasa aslinya Injil itu tidak 
jauh berbeda dengan bahasa Arab (bhs AlQur'an), karena masih 
serumpun (bhs Aramaic). Tapi faktanya, yang dirujuk oleh Injil-Injil 
sekarang ini bukanlah dari bahasa Aramaic tsb, tetapi dari bahasa 
Ibrani (cmiiw). Suatu pengalihbahasaan yang luar biasa.

Juga menarik perhatian saya membaca ini:
Kelompok Pemuja Nama Yahweh yang sangat alergi nama `Allah' > dalam 
`Kitab Suci Taurat dan Injil' menerjemahkan Ezr.5:1;6:14 (Alaah > 
Yisraeel) sebagai `Eloim Israel' dan dalam `Kitab Suci Umat > 
Perjanjian Tuhan' menerjemahkannya sebagai `Tuhan Israel.' Jadi, > 
dalam konteks ayat-ayat Ezr.5:1;6:14, sebenarnya para pemuja nama > 
Yahweh dalam kedua Kitab Suci itu mengakui juga bahwa `Allah adalah 
> Eloim dan Tuhan Israel.'

Masa menerjemahkan pakai istilah alergi sih ya? apalagi itu kan nama 
Tuhan? Kok alergi dengan nama Tuhannya?  Apa para penerjemah itu 
menerjemahkan menurut nafsu-nafsunya aja? Kalau mereka allergi, apa 
alasannya? Saya hanya bisa menduga alasannya mungkin karena Yahudi 
itu terkenal sombong dan ingin meninggikan sukunya sendiri, makanya 
dia ingin bahasa yang dipakai dalam kitab suci adalah istilahnya 
juga bukan kata 'Allah' yang bisa di pakai oleh orang Arab juga..:-).

Itu baru satu point yang menunjukkan bhw para penerjemah kitab suci 
Taurat dan Injil itu menerjemahkan mengikuti hawa nafsu.

wassalam,


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini ada tulisan yang berkaitan thema:
> 
> "...Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin 
uskup 
> bernama `Abd Allah' (Hamba Allah). Inskripsi Zabad (512) 
> diawali `Bism al-Ilah' (Dalam nama Allah) lengkap dengan tanda 
salib 
> diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi `Umm al-Jimmal' 
> (abad-6) menyebut `Allahu ghafran' (Allah yang mengampuni). 
> Inskripsi `Hurran al-Lajja' (568) dan inskripsi lain pra'Islam' 
dari 
> lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula. Jadi, umat Yahudi 
& 
> Kristen berbahasa Arab sudah menggunakan nama `Allah' jauh sebelum 
> kelahiran agama Islam, dan ucapan Bismillah sudah digunakan oleh 
> orang Yahudi berbahasa Arab, lama sebelum ada Islam bahkan pada 
abad-
> 5sM sudah ditulis Ezra dalam kitabnya, dan tentu saja orang 
Kristen 
> berbahasa Arab sejak abad-1 juga sudah menggunakannya. Rupanya, 
> karena ucapan `bismillah' sudah umum diucapkan oleh umat Yahudi 
dan 
> Kristen berbahasa Arab sebelum kehadiran agama Islam, waktu 
penulisan 
> Al-Quran, ucapan itu digunakan sebagai pembuka setiap 
Surat/surah. .."
> -
> 
> Menarik bukan? lengkapnya silakan baca:
> 
> 
> 
> BISMILLAH
> 
> Pada kesempatan tanya jawab pada acara ceramah soal `Nama Allah' 
baru-
> baru ini, ada peserta yang bertanya: "Bolehkah umat kristen 
> mengucapkan Bismillah? Soalnya, bukankah itu ucapannya orang Arab 
dan 
> Islam?" (Bismillah dalam bahasa Indonesia adalah `Dalam Nama 
Allah').
> 
> Pertanyaan ini timbul dilatar belakangi kekurang-tahuan yang 
dicampur-
> adukkan dengan prasangka dan sikap alergi terhadap semua yang 
berbau 
> Arab dan Islam, seakan-akan yang Arab itu pasti Islam dan yang 
Islam 
> itu pasti Arab. Kerancuan berfikir demikian seharusnya hilang dari 
> pemikiran karena Arab tidak identik dengan Islam, dan orang Arab 
yang 
> beragama Yahudi dan Kristen sudah jauh ada sebelum adanya agama 
> Islam, dan bahasa Arab sudah hadir di Timur Tengah jauh sebelum 
> penulisan Al-Quran. 
> 
> Dalam Alkitab Perjanjian Lama, di masa Raja Salomo sudah 
disebutkan 
> adanya raja-raja Arab (1Raj.10:15). Dalam kitab Yesaya orang Arab 
> sebagai pengembara yang berkemah (nomad, Yes.13:20), Arabia 
> disebutkan dalam Yes.21:13, dan Yeremia menyebut orang Arab yang 
di 
> padang gurun (Yer.3:2). Dalam Perjanjian Baru sudah disebutkan 
bahwa 
> ada orang Arab hadir dalam peristiwa di hari Pentakosta dan 
mendengar 
> kotbah Petrus dalam bahasa Arab (Kis.2:11), demikian juga rasul 
> Paulus dalam pertobatannya pergi ke tanah Arab dan Siria 
(Gal.1:17) 
> dan Hagar (Ibu dari Ismael yang adalah salah satu jalur nenek-
moyang 
> Arab) disebut sebagai gunung Sinai di tanah Arab (Gal.4:25). Semua 
> yang disebutkan disini terjadi jauh sebelum kehadiran agama Islam 
di 
> abad-7M.
> 
> Pada konsili-konsili awal Gereja Kristen mula-mula, sudah ada 
wakil 
> orang Arab beragama Kristen dan beberapa uskup berba

[ppiindia] Re: Definisi Tuhan

2005-10-20 Thread Lina Dahlan
Terimakasih mbah, nambah ilmu.
Sepertinya Mbah ingin menunjukkan bhw istilah tersebut sudah dipakai 
dahulu sebelum Islam ada. Saya kira itu bukan hal yang penting 
karena saya rasa umat Islampun tahu dan wajib mengimani kitab-kitab 
suci Injil, taurat, dan Zabur (Rukun Iman) dan percaya bahwa Injil, 
Zabur, dan Taurat akan berbicara sama tentang ketauhidan. 

Yang terpenting adalah apakah manusia percaya ilah-ilah selain Allah 
SWT? Apakah manusia masih mengidolakan ilah-ilah lain selain Allah? 
(Ini yang disebut kalimat Tauhid: "Laa ilaaha illa Allah" - Tiada 
ilah selain Allah)

Dalam artikel tsb dijelaskan bahwa bahasa aslinya Injil itu tidak 
jauh berbeda dengan bahasa Arab (bhs AlQur'an), karena masih 
serumpun (bhs Aramaic). Tapi faktanya, yang dirujuk oleh Injil-Injil 
sekarang ini bukanlah dari bahasa Aramaic tsb, tetapi dari bahasa 
Ibrani (cmiiw). Suatu pengalihbahasaan yang luar biasa.

Juga menarik perhatian saya membaca ini:
Kelompok Pemuja Nama Yahweh yang sangat alergi nama `Allah' > dalam 
`Kitab Suci Taurat dan Injil' menerjemahkan Ezr.5:1;6:14 (Alaah > 
Yisraeel) sebagai `Eloim Israel' dan dalam `Kitab Suci Umat > 
Perjanjian Tuhan' menerjemahkannya sebagai `Tuhan Israel.' Jadi, > 
dalam konteks ayat-ayat Ezr.5:1;6:14, sebenarnya para pemuja nama > 
Yahweh dalam kedua Kitab Suci itu mengakui juga bahwa `Allah adalah 
> Eloim dan Tuhan Israel.'

Masa menerjemahkan pakai istilah alergi sih ya? apalagi itu kan nama 
Tuhan? Kok alergi dengan nama Tuhannya?  Apa para penerjemah itu 
menerjemahkan menurut nafsu-nafsunya aja? Kalau mereka allergi, apa 
alasannya? Saya hanya bisa menduga alasannya mungkin karena Yahudi 
itu terkenal sombong dan ingin meninggikan sukunya sendiri, makanya 
dia ingin bahasa yang dipakai dalam kitab suci adalah istilahnya 
juga bukan kata 'Allah' yang bisa di pakai oleh orang Arab juga..:-).

Itu baru satu point yang menunjukkan bhw para penerjemah kitab suci 
Taurat dan Injil itu menerjemahkan mengikuti hawa nafsu.

wassalam,


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini ada tulisan yang berkaitan thema:
> 
> "...Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin 
uskup 
> bernama `Abd Allah' (Hamba Allah). Inskripsi Zabad (512) 
> diawali `Bism al-Ilah' (Dalam nama Allah) lengkap dengan tanda 
salib 
> diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi `Umm al-Jimmal' 
> (abad-6) menyebut `Allahu ghafran' (Allah yang mengampuni). 
> Inskripsi `Hurran al-Lajja' (568) dan inskripsi lain pra'Islam' 
dari 
> lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula. Jadi, umat Yahudi 
& 
> Kristen berbahasa Arab sudah menggunakan nama `Allah' jauh sebelum 
> kelahiran agama Islam, dan ucapan Bismillah sudah digunakan oleh 
> orang Yahudi berbahasa Arab, lama sebelum ada Islam bahkan pada 
abad-
> 5sM sudah ditulis Ezra dalam kitabnya, dan tentu saja orang 
Kristen 
> berbahasa Arab sejak abad-1 juga sudah menggunakannya. Rupanya, 
> karena ucapan `bismillah' sudah umum diucapkan oleh umat Yahudi 
dan 
> Kristen berbahasa Arab sebelum kehadiran agama Islam, waktu 
penulisan 
> Al-Quran, ucapan itu digunakan sebagai pembuka setiap 
Surat/surah. .."
> -
> 
> Menarik bukan? lengkapnya silakan baca:
> 
> 
> 
> BISMILLAH
> 
> Pada kesempatan tanya jawab pada acara ceramah soal `Nama Allah' 
baru-
> baru ini, ada peserta yang bertanya: "Bolehkah umat kristen 
> mengucapkan Bismillah? Soalnya, bukankah itu ucapannya orang Arab 
dan 
> Islam?" (Bismillah dalam bahasa Indonesia adalah `Dalam Nama 
Allah').
> 
> Pertanyaan ini timbul dilatar belakangi kekurang-tahuan yang 
dicampur-
> adukkan dengan prasangka dan sikap alergi terhadap semua yang 
berbau 
> Arab dan Islam, seakan-akan yang Arab itu pasti Islam dan yang 
Islam 
> itu pasti Arab. Kerancuan berfikir demikian seharusnya hilang dari 
> pemikiran karena Arab tidak identik dengan Islam, dan orang Arab 
yang 
> beragama Yahudi dan Kristen sudah jauh ada sebelum adanya agama 
> Islam, dan bahasa Arab sudah hadir di Timur Tengah jauh sebelum 
> penulisan Al-Quran. 
> 
> Dalam Alkitab Perjanjian Lama, di masa Raja Salomo sudah 
disebutkan 
> adanya raja-raja Arab (1Raj.10:15). Dalam kitab Yesaya orang Arab 
> sebagai pengembara yang berkemah (nomad, Yes.13:20), Arabia 
> disebutkan dalam Yes.21:13, dan Yeremia menyebut orang Arab yang 
di 
> padang gurun (Yer.3:2). Dalam Perjanjian Baru sudah disebutkan 
bahwa 
> ada orang Arab hadir dalam peristiwa di hari Pentakosta dan 
mendengar 
> kotbah Petrus dalam bahasa Arab (Kis.2:11), demikian juga rasul 
> Paulus dalam pertobatannya pergi ke tanah Arab dan Siria 
(Gal.1:17) 
> dan Hagar (Ibu dari Ismael yang adalah salah satu jalur nenek-
moyang 
> Arab) disebut sebagai gunung Sinai di tanah Arab (Gal.4:25). Semua 
> yang disebutkan disini terjadi jauh sebelum kehadiran agama Islam 
di 
> abad-7M.
> 
> Pada konsili-konsili awal Gereja Kristen mula-mula, sudah ada 
wakil 
> orang Arab beragama Kristen dan beberapa uskup berba

Re: [ppiindia] Re: Definisi Tuhan

2005-10-20 Thread Samsul Bachri
Sepakat. Dapat disimpulkan bahwa semua agama samawi umat manusia adalah
bersumber dari Satu Sumber. Dialah Allah SWT. Yang telah menurunkan Zabur
(Mazmur), Taurat, Injil, dan AlQuran. Juga pasti kita semua akan sepakat
bahwa ternyata sejak dulu manusia mempercayai hanya kepada satu Tuhan saja.
Atau dengan kata lain bahwa Kebenaran itu hanya satu. Lantas dimana kita
sekarang? Mari merenung, sebelum kita kembali kepada Tuhan Yang Satu. Nilai
sesuatu adalah ditentukan oleh motivasi. Mari merenung apakah peribadatan
dan keyakinan kita sudah kita dedikasikan untuk Sang Maha Pencipta Yang
Satu? Karena kesanalah kita semua kan kembali. Mari merenung, adakah aqidah
yang kita yakini bersumber dari millah yang satu? Yakni millah yang dibawa
oleh para Nabi,  mulai  dari Nabi Adam AS, Nuh AS, Ibrahim AS, Yaqub AS,
Daud AS, MusaAS, Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW?

Ataukah kita hanya mengandalkan egoisme yang fanatis, tanpa mampu
mengendalikan akal?Padahal kepada Tuhan Yang Satu lah kita akan
dikembalikan. Mari merenung! Apakah kita sudah memulai segala hal dengan
Bismillah, yakni "Dengan Menyebut Nama Allah", atau dengan menyebut nama
selain itu? Padahal bukti sejarah telah membuktikan, bahwa jauh sebelum kita
dilahirkan umat terdahulu telah meyakini hanya ada Tuhan Yang Maha Satu.
Tidak ada yang lain!

Salam,

Sam Ba

- Original Message -
From: "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, October 20, 2005 3:32 PM
Subject: [ppiindia] Re: Definisi Tuhan


Ini ada tulisan yang berkaitan thema:

"...Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup
bernama `Abd Allah' (Hamba Allah). Inskripsi Zabad (512)
diawali `Bism al-Ilah' (Dalam nama Allah) lengkap dengan tanda salib
diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi `Umm al-Jimmal'
(abad-6) menyebut `Allahu ghafran' (Allah yang mengampuni).
Inskripsi `Hurran al-Lajja' (568) dan inskripsi lain pra'Islam' dari
lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula. Jadi, umat Yahudi &
Kristen berbahasa Arab sudah menggunakan nama `Allah' jauh sebelum
kelahiran agama Islam, dan ucapan Bismillah sudah digunakan oleh
orang Yahudi berbahasa Arab, lama sebelum ada Islam bahkan pada abad-
5sM sudah ditulis Ezra dalam kitabnya, dan tentu saja orang Kristen
berbahasa Arab sejak abad-1 juga sudah menggunakannya. Rupanya,
karena ucapan `bismillah' sudah umum diucapkan oleh umat Yahudi dan
Kristen berbahasa Arab sebelum kehadiran agama Islam, waktu penulisan
Al-Quran, ucapan itu digunakan sebagai pembuka setiap Surat/surah. .."
-

Menarik bukan? lengkapnya silakan baca:



BISMILLAH

Pada kesempatan tanya jawab pada acara ceramah soal `Nama Allah' baru-
baru ini, ada peserta yang bertanya: "Bolehkah umat kristen
mengucapkan Bismillah? Soalnya, bukankah itu ucapannya orang Arab dan
Islam?" (Bismillah dalam bahasa Indonesia adalah `Dalam Nama Allah').

Pertanyaan ini timbul dilatar belakangi kekurang-tahuan yang dicampur-
adukkan dengan prasangka dan sikap alergi terhadap semua yang berbau
Arab dan Islam, seakan-akan yang Arab itu pasti Islam dan yang Islam
itu pasti Arab. Kerancuan berfikir demikian seharusnya hilang dari
pemikiran karena Arab tidak identik dengan Islam, dan orang Arab yang
beragama Yahudi dan Kristen sudah jauh ada sebelum adanya agama
Islam, dan bahasa Arab sudah hadir di Timur Tengah jauh sebelum
penulisan Al-Quran.

Dalam Alkitab Perjanjian Lama, di masa Raja Salomo sudah disebutkan
adanya raja-raja Arab (1Raj.10:15). Dalam kitab Yesaya orang Arab
sebagai pengembara yang berkemah (nomad, Yes.13:20), Arabia
disebutkan dalam Yes.21:13, dan Yeremia menyebut orang Arab yang di
padang gurun (Yer.3:2). Dalam Perjanjian Baru sudah disebutkan bahwa
ada orang Arab hadir dalam peristiwa di hari Pentakosta dan mendengar
kotbah Petrus dalam bahasa Arab (Kis.2:11), demikian juga rasul
Paulus dalam pertobatannya pergi ke tanah Arab dan Siria (Gal.1:17)
dan Hagar (Ibu dari Ismael yang adalah salah satu jalur nenek-moyang
Arab) disebut sebagai gunung Sinai di tanah Arab (Gal.4:25). Semua
yang disebutkan disini terjadi jauh sebelum kehadiran agama Islam di
abad-7M.

Pada konsili-konsili awal Gereja Kristen mula-mula, sudah ada wakil
orang Arab beragama Kristen dan beberapa uskup berbangsa Arab hadir
disitu. Di tahun 225 terdapat keuskupan di Beth-Katraye di wilayah
Quatar. Kekristenan mengalir ke suku-suku Himyar, Ghasan, Taglib,
Tanukh, Tayy dan Quda'a, jauh sebelum kedatangan agama Islam. Seorang
ratu Arab, Maria namanya, beragama Kristen. Dia pernah mengundang
uskup Musa untuk tinggal di tengah bangsanya (Anton Wessels, Arab dan
Kristen, BPK-GM, 2002, hlm.33, dikutip dari Azis A. Atiya, A History
of  Eastern Christianity, London, 1968, hlm.258).

Sekarang bagaimana dengan ucapan Bismillah yang artinya `Dalam Nama
Allah' itu? Nama Allah itu nama Tuhan siapa dan yang mana? Tuhan
orang Arab atau juga Allah orang Yahudi 

[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: Definisi Tuhan

2005-10-20 Thread Yustam
** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** 
** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** 
** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

ya itulah Om Danar, kalo  para TKW kita di perlakukan dengan tidak
senonoh oleh orang  Arab, belum tentu itu adalah orang islam karena
belum tentu arab identik dengan islam  ..   ini kan hanya persepsi yang
muncul  dan dibesar-besarkan  untuk mendiskreditkan  ...  lah orang arab
wajahnya identik ...   nah   TKW kita kan nggak makan sekolahan
jadi semua orang arab pasti di kirain islam    dari dulu saya menduga
hal seperti ini,   mungkin bisa saja terjadi, dan ternyata didukung oleh
tulisan dibawah ini  ..

salam
yustam






Ini ada tulisan yang berkaitan thema:

"...Pada Konsili Efesus (431) wilayah suku Arab Harits dipimpin uskup
bernama `Abd Allah' (Hamba Allah). Inskripsi Zabad (512)
diawali `Bism al-Ilah' (Dalam nama Allah) lengkap dengan tanda salib
diikuti nama-nama Kristen, demikian juga Inskripsi `Umm al-Jimmal'
(abad-6) menyebut `Allahu ghafran' (Allah yang mengampuni).
Inskripsi `Hurran al-Lajja' (568) dan inskripsi lain pra'Islam' dari
lingkungan Kristen menggunakan nama Allah pula. Jadi, umat Yahudi &
Kristen berbahasa Arab sudah menggunakan nama `Allah' jauh sebelum
kelahiran agama Islam, dan ucapan Bismillah sudah digunakan oleh
orang Yahudi berbahasa Arab, lama sebelum ada Islam bahkan pada abad-
5sM sudah ditulis Ezra dalam kitabnya, dan tentu saja orang Kristen
berbahasa Arab sejak abad-1 juga sudah menggunakannya. Rupanya,
karena ucapan `bismillah' sudah umum diucapkan oleh umat Yahudi dan
Kristen berbahasa Arab sebelum kehadiran agama Islam, waktu penulisan
Al-Quran, ucapan itu digunakan sebagai pembuka setiap Surat/surah. .."
-

Menarik bukan? lengkapnya silakan baca:



BISMILLAH

Pada kesempatan tanya jawab pada acara ceramah soal `Nama Allah' baru-
baru ini, ada peserta yang bertanya: "Bolehkah umat kristen
mengucapkan Bismillah? Soalnya, bukankah itu ucapannya orang Arab dan
Islam?" (Bismillah dalam bahasa Indonesia adalah `Dalam Nama Allah').

Pertanyaan ini timbul dilatar belakangi kekurang-tahuan yang dicampur-
adukkan dengan prasangka dan sikap alergi terhadap semua yang berbau
Arab dan Islam, seakan-akan yang Arab itu pasti Islam dan yang Islam
itu pasti Arab. Kerancuan berfikir demikian seharusnya hilang dari
pemikiran karena Arab tidak identik dengan Islam, dan orang Arab yang
beragama Yahudi dan Kristen sudah jauh ada sebelum adanya agama
Islam, dan bahasa Arab sudah hadir di Timur Tengah jauh sebelum
penulisan Al-Quran.

Dalam Alkitab Perjanjian Lama, di masa Raja Salomo sudah disebutkan
adanya raja-raja Arab (1Raj.10:15). Dalam kitab Yesaya orang Arab
sebagai pengembara yang berkemah (nomad, Yes.13:20), Arabia
disebutkan dalam Yes.21:13, dan Yeremia menyebut orang Arab yang di
padang gurun (Yer.3:2). Dalam Perjanjian Baru sudah disebutkan bahwa
ada orang Arab hadir dalam peristiwa di hari Pentakosta dan mendengar
kotbah Petrus dalam bahasa Arab (Kis.2:11), demikian juga rasul
Paulus dalam pertobatannya pergi ke tanah Arab dan Siria (Gal.1:17)
dan Hagar (Ibu dari Ismael yang adalah salah satu jalur nenek-moyang
Arab) disebut sebagai gunung Sinai di tanah Arab (Gal.4:25). Semua
yang disebutkan disini terjadi jauh sebelum kehadiran agama Islam di
abad-7M.

Pada konsili-konsili awal Gereja Kristen mula-mula, sudah ada wakil
orang Arab beragama Kristen dan beberapa uskup berbangsa Arab hadir
disitu. Di tahun 225 terdapat keuskupan di Beth-Katraye di wilayah
Quatar. Kekristenan mengalir ke suku-suku Himyar, Ghasan, Taglib,
Tanukh, Tayy dan Quda'a, jauh sebelum kedatangan agama Islam. Seorang
ratu Arab, Maria namanya, beragama Kristen. Dia pernah mengundang
uskup Musa untuk tinggal di tengah bangsanya (Anton Wessels, Arab dan
Kristen, BPK-GM, 2002, hlm.33, dikutip dari Azis A. Atiya, A History
of  Eastern Christianity, London, 1968, hlm.258).

Sekarang bagaimana dengan ucapan Bismillah yang artinya `Dalam Nama
Allah' itu? Nama Allah itu nama Tuhan siapa dan yang mana? Tuhan
orang Arab atau juga Allah orang Yahudi dan Kristen dalam bahasa
Arab?

Menarik untuk diketahui bahwa dalam Tenakh Yahudi, kata `Alaah' (hla,
alef-lamed-he) bisa berarti `sumpah' (1Raj.8:31;2Taw.6:22) tetapi
juga menjadi kata dasar dari kata `Eloah' dan `Elohim'. Fakta
menunjukkan juga bahwa kata `Alaah' (hla) dalam kitab Ezra 5:1
sekalipun ditulis dalam aksara Ibrani dimengerti dalam bahasa Aram
sebagai `Alaah' yang artinya sama dengan El/Elohim/Eloah Ibrani (ayat
itu berbunyi `Bashum Alaah Yisraeel' - Dalam Nama Allah Israel. Dalam
Ezr.6:14 juga ditemukan kalimat `Alaah Yisraeel' ? lihat Interlinear
Bible dalam PC Study Bible. Bandingkan ini dengan `Elohe Yisrael').
Perlu diketahui bahwa dalam Tenakh (PL) sebagian kitab Ezra (4:8 ?
6:18;7:12-26), Daniel (2:4b ? 7:28), dan Yeremia (10:11) ditulis
dalam bahasa Aram tetapi dengan aksara Ibrani.

Jadi nama Allah itu sudah lama dipakai dikalangan I