Re: [ppiindia] Re: Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki

2007-09-07 Terurut Topik carla annamarie kneefel
dear all, klo saya boleh berpendapat..secara global saya melihat bangkitnya 
gerakan muslim conservative dr eropa dan asia...dilihat dengan semakin 
banyaknya perkumpulan maupun muslim yg bergabung dalam gerakan ini. rata2 
mereka adalah org muslim kelahiran eropa or asia..berasal dr keluarga menengah 
dan berpendidikan..
  karena jumlah muslim disetiap neg eropa diperkirakan akan melebihi jumlah 
penduduk eropa..terutama di perancis
   
  di US snediri terjadi krisis moral politik dan culture war..di US org 
mengindetikkan kebebasan dgn  JUST DO IT IF U LIKE IT...teori relativisme..yg 
menurut saya adalah teori pagan modern dimana semuannya adalah relatif dan 
kebenaran hanya bersifat subjektif, terdapat civil right movement yg banyak 
hidden agenda or propaganda, amerika telah kehilangan culture rootnya.
  menurut pendapat saya..amerika sekarang bukanlah amerika yg dicita2 oleh para 
founding fathers..., US harus balik ke culture root nya.
   
   Rusia telah menjadi invisible hands bagi iran, dan China bagi korea utara, 
peta politik kekuasaan telah shifted, maybe US is or will be no longer super 
power...(walaupun tehnologi persenjataan masih dipegang oleh US and israel)
  but i dont know..i hope US still be a super power though..
   
  menurut saya, politik kekuasaan Islam lebih kuat dibanding sebelumnya, 
apalagi dengan pergantian kekuasaan di turki, dimana selama ini turki dikenal 
dgn sekularismenya..
   
  hope for the best
  Carla
   
  

RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, A. Marconi [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 ** Bisakah mas Danardono mengingat kembali pelajaran 
sejarah Eropa Barat sebelum renaisance? Dan bandingkan dengan 
perkembangan kebudayaan masyarakat manusia Timur Tengah di bawah 
kepemimpinan para sultan dan raja-raja Muslimin. Kini para ilmuwan 
Barat yang jujur mengakui peranan pionir-pionir keilmuan Muslimin 
bagi pencerahan Eropa Barat yang dikungkung oleh zaman kegelapan 
abad pertengahan. 

--- Bisakah mas marconi mengingat kembali tindakan nyata apa yang 
bangsa Eropa lakukan untuk keluar dari kegelapan? Pernah dengar 
rennaisance? Enlightment? Aufklaerung? pernah dengan dampak 
pencerahan dari Revolusi Perancis?

Tidak saja Barat mengikuti jejak ilmuwan Timur Tengah, kini Jepang 
mengikuti jejak ilmuwan barat. Bumi berputar, lihat kedepan jangan 
kebelakang! Yang dibelakang tinggalah sekam dan abu dari api yang 
pernah membara, nyalakanlah api yang membara, jangan mengkais sekam..
 

 * Namun retorika yang saya kemukakan bukanlah suatu 
apologetik bagi kemandulan berfikir dan keterbelakangan budaya 
masyarakat Muslimin pra-kolonialisme dan imperialisme Eropa Barat 
dan Amerika Serikat. Sampai saat ini demi menahan perkembangan 
pemikiran Islam di negeri-negeri bekas kolonial Barat, negara-negara 
Eropa dan Amerika terus melakukan tekanan-tekanan ekonomi, 
finansial, ilmu dan teknologi dan apabila dirasa perlu ditindas 
dengan kekerasan militer (perhatikan Timur Tengah dewasa ini 
termasuk Indonesia sebagai negeri berpenduduk mayoritas Muslimin). 
Kemajuan budaya manusia dan kenikmatan ekonomi yang didapatkan oleh 
Eropa Barat dan Amerika Serikat dengan dibimbing oleh ideologi 
pagan, musyrik, tidak akan membawa masyarakat manusia dan manusianya 
ke tiga prinsip dasar seruan dan gema revolusi burjuis Perancis. 
Kenikmatan hidup saat ini di negeri-negeri yang sudah mas Danardono 
kunjungi (?) itu sifatnya tidak langgeng. Sebab cara-cara 
perolehannya diharamkan oleh hukum yang berlaku bagi masyarakat 
manusia. Sebaliknya justru akan menggiring manusianya memasuki era 
keruntuhan budaya, sebagaimana telah dialami oleh bangsa-bangsa kuno 
Mesir, Aztek, Asyiria, Romawi, Byzantium, Ankor (Kamboja) dll. 
 
 Banyak budaya yang runtuh, karena melakukan kesalahan fatal, 
termasuk kejayaan khalifat.

Hanya ada DUA peradaban agung, yang sudah exist dizaman Farao, dan 
KINI masih exist: budaya India dan budaya Tiongkok (denhgan sub 
budayanya? jepang, Korea, Vietnam).

Belajarlah dari mereka!

 *** Homosapiens-sapien (manusia modern) baru muncul di 
Bumi kira-kira 20 ribu tahun yl, kata para anthropolog. Jadi 2000 
tahun bukan jumlah yang banyak bila kita ukur dengan waktu kelahiran 
Bumi yang baru 4,5 milyar tahun. Sedangkan kira-kira umur matahari 
hanya akan mencapai sekitar 10 milyar tahun saja. Jadi demikianlah 
hukum yang sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta alam semesta 
ini. Tinggal kita mau menerima atau tidak. No better way than the 
Stright Boulevard of Islam.
 
  Betul. Manusia bisa terlahir kembali setelah wafat sejuta 
tahun silam. Atau ribuan tahun. No better way then Boulevard of 
Islam, adalah pekik keinginan, namun belum pernah terjadi dalam 
sejarah. Kini yang memimpin Asia, dan akan tetap memimpin adalah the 
light of Buddhism, lihat India, Jepang dan Tiongkok..

Yemen, Sudan, Afganistan akan tetap melata seperti ini, juga 2000 
tahun lagi. Mau taruhan?




Re: [ppiindia] Re: Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki

2007-09-07 Terurut Topik A. Marconi
RM Danardono HADINOTO  wrote:

Tidak saja Barat mengikuti jejak ilmuwan Timur Tengah, kini Jepang 
mengikuti jejak ilmuwan barat. Bumi berputar, lihat kedepan jangan kebelakang! 


 Tanpa mengetahui yang ada di belakang kita tidak tahu bagaimana 
memperhitungkan kemungkinan apa yang ada di depan sebagaimana kata pepatah 
Kegagalan adalah ibu sukses! Dan ummat Muslimin akan selalu belajar dari 
kegagalannya di masa lampau untuk dapat maju ke depan lebih canggih lagi dari 
yang lalu. *

 Yang dibelakang tinggalah sekam dan abu dari api yang pernah membara, 
nyalakanlah api yang membara, jangan mengkais sekam. Yemen, Sudan, Afganistan 
akan tetap melata seperti ini, juga 2000 tahun lagi. Mau taruhan? 

 Maaf seribukali maaf mas Danardono, sebagai seorang Muslim saya tidak 
berminat secara pribadi kepada ajakan bertaruh yang mas Danardono 
sampaikan!!

  - Original Message - 
  From: RM Danardono HADINOTO 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, September 07, 2007 5:12 AM
  Subject: [ppiindia] Re: Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki


  --- In ppiindia@yahoogroups.com, A. Marconi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   
   ** Bisakah mas Danardono mengingat kembali pelajaran 
  sejarah Eropa Barat sebelum renaisance? Dan bandingkan dengan 
  perkembangan kebudayaan masyarakat manusia Timur Tengah di bawah 
  kepemimpinan para sultan dan raja-raja Muslimin. Kini para ilmuwan 
  Barat yang jujur mengakui peranan pionir-pionir keilmuan Muslimin 
  bagi pencerahan Eropa Barat yang dikungkung oleh zaman kegelapan 
  abad pertengahan. 

  --- Bisakah mas marconi mengingat kembali tindakan nyata apa yang 
  bangsa Eropa lakukan untuk keluar dari kegelapan? Pernah dengar 
  rennaisance? Enlightment? Aufklaerung? pernah dengan dampak 
  pencerahan dari Revolusi Perancis?

  Tidak saja Barat mengikuti jejak ilmuwan Timur Tengah, kini Jepang 
  mengikuti jejak ilmuwan barat. Bumi berputar, lihat kedepan jangan 
  kebelakang! Yang dibelakang tinggalah sekam dan abu dari api yang 
  pernah membara, nyalakanlah api yang membara, jangan mengkais sekam..
   

   * Namun retorika yang saya kemukakan bukanlah suatu 
  apologetik bagi kemandulan berfikir dan keterbelakangan budaya 
  masyarakat Muslimin pra-kolonialisme dan imperialisme Eropa Barat 
  dan Amerika Serikat. Sampai saat ini demi menahan perkembangan 
  pemikiran Islam di negeri-negeri bekas kolonial Barat, negara-negara 
  Eropa dan Amerika terus melakukan tekanan-tekanan ekonomi, 
  finansial, ilmu dan teknologi dan apabila dirasa perlu ditindas 
  dengan kekerasan militer (perhatikan Timur Tengah dewasa ini 
  termasuk Indonesia sebagai negeri berpenduduk mayoritas Muslimin). 
  Kemajuan budaya manusia dan kenikmatan ekonomi yang didapatkan oleh 
  Eropa Barat dan Amerika Serikat dengan dibimbing oleh ideologi 
  pagan, musyrik, tidak akan membawa masyarakat manusia dan manusianya 
  ke tiga prinsip dasar seruan dan gema revolusi burjuis Perancis. 
  Kenikmatan hidup saat ini di negeri-negeri yang sudah mas Danardono 
  kunjungi (?) itu sifatnya tidak langgeng. Sebab cara-cara 
  perolehannya diharamkan oleh hukum yang berlaku bagi masyarakat 
  manusia. Sebaliknya justru akan menggiring manusianya memasuki era 
  keruntuhan budaya, sebagaimana telah dialami oleh bangsa-bangsa kuno 
  Mesir, Aztek, Asyiria, Romawi, Byzantium, Ankor (Kamboja) dll. 
   
   Banyak budaya yang runtuh, karena melakukan kesalahan fatal, 
  termasuk kejayaan khalifat.

  Hanya ada DUA peradaban agung, yang sudah exist dizaman Farao, dan 
  KINI masih exist: budaya India dan budaya Tiongkok (denhgan sub 
  budayanya? jepang, Korea, Vietnam).

  Belajarlah dari mereka!

   *** Homosapiens-sapien (manusia modern) baru muncul di 
  Bumi kira-kira 20 ribu tahun yl, kata para anthropolog. Jadi 2000 
  tahun bukan jumlah yang banyak bila kita ukur dengan waktu kelahiran 
  Bumi yang baru 4,5 milyar tahun. Sedangkan kira-kira umur matahari 
  hanya akan mencapai sekitar 10 milyar tahun saja. Jadi demikianlah 
  hukum yang sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta alam semesta 
  ini. Tinggal kita mau menerima atau tidak. No better way than the 
  Stright Boulevard of Islam.
   
    Betul. Manusia bisa terlahir kembali setelah wafat sejuta 
  tahun silam. Atau ribuan tahun. No better way then Boulevard of 
  Islam, adalah pekik keinginan, namun belum pernah terjadi dalam 
  sejarah. Kini yang memimpin Asia, dan akan tetap memimpin adalah the 
  light of Buddhism, lihat India, Jepang dan Tiongkok..

  Yemen, Sudan, Afganistan akan tetap melata seperti ini, juga 2000 
  tahun lagi. Mau taruhan?



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.6/991 - Release Date: 5-9-2007 14:55


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki

2007-09-06 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A. Marconi [EMAIL PROTECTED] wrote:

Perjalan masih jauh untuk merubah manusia dari tingkat kesadaran 
keharusan alamiyah ke tingkat kesadaran kebebasan sebagai
wakil Allah swt di Bumi. Pengenalan manusia terhadap lingkungan 
sekitar dan terhadap lingkungan dalam dirinya masih memerlukan waktu 
dan usaha yang luar biasa kerasnya. Pengenalan demikian akan 
melahirkan tingkat kebudayaan manusia yang mampu menjadi basis bagi 
peningkatan kesadaran keharusan alamiyah ke tingkat kesadaran 
kebebasan wakil Tuhan di Bumi (Al-Ahlaqu al-Karimah - Ahlaq
Pengayom dan Pemelihara Kehidupan).


--- 2000 tahun sejak agama agama Ibrahim berdiri sampai sore ini 
belum cukup? Masih berapa ribu tahun lagi umat Islam sejauh itu?

Sepertinya bangsa bangsa negara maju telah menikmati karya mereka. 
Sudah pernah ke Norway, swiss, Liechtenstein, Monacco atau Austria mas?





Re: [ppiindia] Re: Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki

2007-09-06 Terurut Topik A. Marconi
RM Danardono HADINOTO wrote: 

--- 2000 tahun sejak agama agama Ibrahim berdiri sampai sore ini 
belum cukup? Masih berapa ribu tahun lagi umat Islam sejauh itu?

Sepertinya bangsa bangsa negara maju telah menikmati karya mereka. 
Sudah pernah ke Norway, swiss, Liechtenstein, Monacco atau Austria mas?

** Bisakah mas Danardono mengingat kembali pelajaran sejarah Eropa 
Barat sebelum renaisance? Dan bandingkan dengan perkembangan kebudayaan 
masyarakat manusia Timur Tengah di bawah kepemimpinan para sultan dan raja-raja 
Muslimin. Kini para ilmuwan Barat yang jujur mengakui peranan pionir-pionir 
keilmuan Muslimin bagi pencerahan Eropa Barat yang dikungkung oleh zaman 
kegelapan abad pertengahan. 

* Namun retorika yang saya kemukakan bukanlah suatu apologetik  
bagi kemandulan berfikir dan keterbelakangan budaya masyarakat Muslimin 
pra-kolonialisme dan imperialisme Eropa Barat dan Amerika Serikat. Sampai saat 
ini demi menahan perkembangan pemikiran Islam di negeri-negeri bekas kolonial 
Barat, negara-negara Eropa dan Amerika terus melakukan tekanan-tekanan ekonomi, 
finansial, ilmu dan teknologi dan apabila dirasa perlu ditindas dengan 
kekerasan militer (perhatikan Timur Tengah dewasa ini termasuk Indonesia 
sebagai negeri berpenduduk mayoritas Muslimin). Kemajuan budaya manusia dan 
kenikmatan ekonomi yang didapatkan oleh Eropa Barat dan Amerika Serikat dengan 
dibimbing oleh ideologi pagan, musyrik, tidak akan membawa masyarakat manusia 
dan manusianya ke tiga prinsip dasar seruan dan gema revolusi burjuis Perancis. 
Kenikmatan hidup saat ini di negeri-negeri yang sudah mas Danardono kunjungi 
(?) itu sifatnya tidak langgeng. Sebab cara-cara perolehannya diharamkan oleh 
hukum yang berlaku bagi masyarakat manusia. Sebaliknya justru akan menggiring 
manusianya memasuki era keruntuhan budaya, sebagaimana telah dialami oleh 
bangsa-bangsa kuno Mesir, Aztek, Asyiria, Romawi, Byzantium, Ankor (Kamboja) 
dll. 

*** Homosapiens-sapien (manusia modern) baru muncul di Bumi kira-kira 
20 ribu tahun yl, kata para anthropolog. Jadi 2000 tahun bukan jumlah yang 
banyak bila kita ukur dengan waktu kelahiran Bumi yang baru 4,5 milyar tahun. 
Sedangkan kira-kira umur matahari hanya akan mencapai sekitar 10 milyar tahun 
saja. Jadi demikianlah hukum yang sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta alam 
semesta ini. Tinggal kita mau menerima atau tidak. No better way than the 
Stright Boulevard of Islam.
 


  - Original Message - 
  From: RM Danardono HADINOTO 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 06, 2007 5:24 PM
  Subject: [ppiindia] Re: Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki


  --- In ppiindia@yahoogroups.com, A. Marconi [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Perjalan masih jauh untuk merubah manusia dari tingkat kesadaran 
  keharusan alamiyah ke tingkat kesadaran kebebasan sebagai
  wakil Allah swt di Bumi. Pengenalan manusia terhadap lingkungan 
  sekitar dan terhadap lingkungan dalam dirinya masih memerlukan waktu 
  dan usaha yang luar biasa kerasnya. Pengenalan demikian akan 
  melahirkan tingkat kebudayaan manusia yang mampu menjadi basis bagi 
  peningkatan kesadaran keharusan alamiyah ke tingkat kesadaran 
  kebebasan wakil Tuhan di Bumi (Al-Ahlaqu al-Karimah - Ahlaq
  Pengayom dan Pemelihara Kehidupan).

  --- 2000 tahun sejak agama agama Ibrahim berdiri sampai sore ini 
  belum cukup? Masih berapa ribu tahun lagi umat Islam sejauh itu?

  Sepertinya bangsa bangsa negara maju telah menikmati karya mereka. 
  Sudah pernah ke Norway, swiss, Liechtenstein, Monacco atau Austria mas?



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.6/991 - Release Date: 5-9-2007 14:55


[Non-text portions of this message have been removed]