Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-10 Terurut Topik Suyanto Tanamal
Siapa sebenarnya yg rasis? Good question, you know the answer. Memang bener ada 
posisi2 tertentu ditulis untuk Tionghoa, tapi sadarkah alasannya kenapa? itu 
bukan krn rasis ato apapun juga, tapi kualitas. 
 
Dalam dunia bisnis, kapitalis tidak memandang org kulit apa pun yg penting bagi 
perusahaan itu untung. To be specific, org chinese dari dulu sampe skrg mmg 
pande berdagang dan bisnis. Itu adalah fakta. Coba liat aja china skrg, apakah 
ekonomi mereka itu berkembang pesat (4rd in the world) krn dibantu ato dikasi 
hak special sama PBB ato Amerika?? Jawabnya tidak krn mmg karakter org chinese 
yahh dagang, org bule yahh maybe science dll. Oleh karena itu mmg betul kalo 
ada pendapat ato stereo-type kalo pake org tionghoa, bisnis mereka kemungkinan 
besar akan berkembang lbh pesat (padahal tidak semuanya benar). Selain itu dari 
kalangan org tionghoa juga merasa kalo kita2nya di diskriminasi, so yahh mau 
safe? Stick to own people (bad thinking, but this is what actually happening). 
Ini sangat bisa dimengerti karena dari bukan 1 kali saja terjadi kerusuhan anti 
tionghoa tapi udah berkali2, so ini semacam phobia krn trauma.
 
Selain itu juga bukan karena masa ORBA org2 chinese dikasi hak istimewa! (hanya 
sebagian kecil yg deket ke suharto dikasi hak itu...tidak semuanya). Tetapi krn 
keuletan org tionghoa yg kerja siang malam, banting tulang, hemat itulah. Liat 
saja malaysia, apakah malaysia juga dikuasi ORBA? Jawabnya tidak, tetapi org 
Chinese n Indian yg dominasi perekonomian. Salah siapa? Mahatir ato badawi kah? 
Malahan org2 melayu dikasi hak istimewa, dikasi tanah dll tapi mereka jual ke 
tionghoa n indian (fakta!). Mau blame chinese and indian lagi kah? 
Memang tidak dipungkiri kalo kerusuhan bakal terjadi lagi dengan jurang pemisah 
yg sebegitu besar. Tetapi ini semua terpulang pada pemerintah (N N 
N...pemerintah bkn dikuasai org tionghoa lhoo) yg harusnya membantu rakyat2 
miskin dan menggerakkan ekonomi di segala bidang supaya bisa memakmurkan 
rakyattapi lhaaa semua yg di pemerintah pikirin perut sendiri, semuanya mau 
makan kekayaan negara yg seharusnya dipake utk tujuan mulia.
Kita semuanya bakal sangat senang kalo Indonesia sebagai negara makmur (semua 
pihak bakal mendapat keuntungan)
 
Lagian kalaupun ekonmi didominasi oleh suku2 tertentu yahh tidak ada salahnya 
juga, seperti semacam specialisasi. Setiap suku mempunyai kelebihan masing2 
alangkah baiknya kalo dipendam rasa iri hati tetapi sebaliknya menjadi ahli di 
masing2 bidang, negara pasti makmur. Di indo kalo tidak ada org chinese bakal 
lbh parah lagi, Indonesia bakal dijajah pihak sing secara eknomi. Sekarang pun 
indo sudah dijajah (what can u expect from roughly just only 5% of Chinese?) 
Negara kaya natural resources bukan hrs berarti kaya, tapi management lah yg 
penting. Negara Afrika byk yg kaya raya dlm natural resources koQ tapi rata2 
miskin semua. Jepang yg gk punya apa2 kaya raya.
 
To mas jonathangoeij...
Imagine this... jika ada sekelompok pemuda chinese, menyeret dan memerkosa just 
say 5 ce pribumi (versi ORBA - but not for me!) berkali2 dgn sangat keji. Dan 
lantaran trus merampoknya dan melemparkannya ke rumahnya yg dibakar. Can u 
please tell me what will happen in indo the soon after that? Tell me... 
 
Saya makan, bergaul, serumah ama org indo. Saya gak merasa dianya berbeda dgn 
saya. yang saya rasawe are one, Indonesians. Setiap org itu tidak ada yg 
sama, tetapi yg menyamakan kita adalah identitas kita sbg one country. Mengapa 
perbedaan hrs menjadi jurang pemisah? 

jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote:

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Siapa bilang tidak ada pemerkosaan?
 Namun apakah sampe terjadi secara masal dan terbuka di jalan-jalan
 sebagaimana dilansir oleh oleh berbagai media asing selama ini?
 Siapa sebenarnya yang rasis? Coba anda lihat kalau lowongan kerja
 untuk posisi tertentu akan ditulis...(anda tahu sendiri khan
 terusannya?) Sebenarnya yang terjadi pada jaman ORBA kita harus 
lihat
 pada tahun 1967 saat pimpinan rezim ini menentukan arah pembangunan
 republik ini... Orang cina (atawa tionghoa) diarahkan ke bidang
 ekonomi dan diisolasi dari sospolbudhankam, sampe-sampe acara
 keagamaan dan budaya pun dilarang... Nah, akhirnya yang terjadi 
adalah
 saling memanfaatkan, penguasa memanfaatkan pengusaha dan vice-
versa...
 TST man! (istilahnya).

Memang demikian, pada masa lalu dan bahkan masa sekarang 
dimasyarakat kita terjadi saling mendiskriminasi, suatu hal yg 
kelihatannya dengan sengaja dilakukan oleh pimpinan rezim. Hal 
seperti ini harus diakhiri, RUU Anti Diskriminasi yg telah sejak 
1999 diajukan harus secepatnya dibahas dan disahkan.

 Akhirnya apa? seperti pedang bermata dua akhirnya, pada satu sisi 
hal
 ini menyebabkan penumpukan kekuatan ekonomi pada segelintir orang 
dan
 kekuasaan pada segelintir orang juga. Namun efeknya adalah yang
 dilihat adalah 'kongkalikong' pengusaha-pejabat yang berujung 
semakin
 meningkatknya 

Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-10 Terurut Topik Suyanto Tanamal
Siapa sebenarnya yg rasis? Good question, you know the answer. Memang bener ada 
posisi2 tertentu ditulis untuk Tionghoa, tapi sadarkah alasannya kenapa? itu 
bukan krn rasis ato apapun juga, tapi kualitas. 
 
Dalam dunia bisnis, kapitalis tidak memandang org kulit apa pun yg penting bagi 
perusahaan itu untung. To be specific, org chinese dari dulu sampe skrg mmg 
pande berdagang dan bisnis. Itu adalah fakta. Coba liat aja china skrg, apakah 
ekonomi mereka itu berkembang pesat (4rd in the world) krn dibantu ato dikasi 
hak special sama PBB ato Amerika?? Jawabnya tidak krn mmg karakter org chinese 
yahh dagang, org bule yahh maybe science dll. Oleh karena itu mmg betul kalo 
ada pendapat ato stereo-type kalo pake org tionghoa, bisnis mereka kemungkinan 
besar akan berkembang lbh pesat (padahal tidak semuanya benar). Selain itu dari 
kalangan org tionghoa juga merasa kalo kita2nya di diskriminasi, so yahh mau 
safe? Stick to own people (bad thinking, but this is what actually happening). 
Ini sangat bisa dimengerti karena dari bukan 1 kali saja terjadi kerusuhan anti 
tionghoa tapi udah berkali2, so ini semacam phobia krn trauma.
 
Selain itu juga bukan karena masa ORBA org2 chinese dikasi hak istimewa! (hanya 
sebagian kecil yg deket ke suharto dikasi hak itu...tidak semuanya). Tetapi krn 
keuletan org tionghoa yg kerja siang malam, banting tulang, hemat itulah. Liat 
saja malaysia, apakah malaysia juga dikuasi ORBA? Jawabnya tidak, tetapi org 
Chinese n Indian yg dominasi perekonomian. Salah siapa? Mahatir ato badawi kah? 
Malahan org2 melayu dikasi hak istimewa, dikasi tanah dll tapi mereka jual ke 
tionghoa n indian (fakta!). Mau blame chinese and indian lagi kah? 
Memang tidak dipungkiri kalo kerusuhan bakal terjadi lagi dengan jurang pemisah 
yg sebegitu besar. Tetapi ini semua terpulang pada pemerintah (N N 
N...pemerintah bkn dikuasai org tionghoa lhoo) yg harusnya membantu rakyat2 
miskin dan menggerakkan ekonomi di segala bidang supaya bisa memakmurkan 
rakyattapi lhaaa semua yg di pemerintah pikirin perut sendiri, semuanya mau 
makan kekayaan negara yg seharusnya dipake utk tujuan mulia.
Kita semuanya bakal sangat senang kalo Indonesia sebagai negara makmur (semua 
pihak bakal mendapat keuntungan)
 
Lagian kalaupun ekonmi didominasi oleh suku2 tertentu yahh tidak ada salahnya 
juga, seperti semacam specialisasi. Setiap suku mempunyai kelebihan masing2 
alangkah baiknya kalo dipendam rasa iri hati tetapi sebaliknya menjadi ahli di 
masing2 bidang, negara pasti makmur. Di indo kalo tidak ada org chinese bakal 
lbh parah lagi, Indonesia bakal dijajah pihak sing secara eknomi. Sekarang pun 
indo sudah dijajah (what can u expect from roughly just only 5% of Chinese?) 
Negara kaya natural resources bukan hrs berarti kaya, tapi management lah yg 
penting. Negara Afrika byk yg kaya raya dlm natural resources koQ tapi rata2 
miskin semua. Jepang yg gk punya apa2 kaya raya.
 
To mas jonathangoeij...
Imagine this... jika ada sekelompok pemuda chinese, menyeret dan memerkosa just 
say 5 ce pribumi (versi ORBA - but not for me!) berkali2 dgn sangat keji. Dan 
lantaran trus merampoknya dan melemparkannya ke rumahnya yg dibakar. Can u 
please tell me what will happen in indo the soon after that? Tell me... 
 
Saya makan, bergaul, serumah ama org indo. Saya gak merasa dianya berbeda dgn 
saya. yang saya rasawe are one, Indonesians. Setiap org itu tidak ada yg 
sama, tetapi yg menyamakan kita adalah identitas kita sbg one country. Mengapa 
perbedaan hrs menjadi jurang pemisah? 
 
Cheers=)

jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote:

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Siapa bilang tidak ada pemerkosaan?
 Namun apakah sampe terjadi secara masal dan terbuka di jalan-jalan
 sebagaimana dilansir oleh oleh berbagai media asing selama ini?
 Siapa sebenarnya yang rasis? Coba anda lihat kalau lowongan kerja
 untuk posisi tertentu akan ditulis...(anda tahu sendiri khan
 terusannya?) Sebenarnya yang terjadi pada jaman ORBA kita harus 
lihat
 pada tahun 1967 saat pimpinan rezim ini menentukan arah pembangunan
 republik ini... Orang cina (atawa tionghoa) diarahkan ke bidang
 ekonomi dan diisolasi dari sospolbudhankam, sampe-sampe acara
 keagamaan dan budaya pun dilarang... Nah, akhirnya yang terjadi 
adalah
 saling memanfaatkan, penguasa memanfaatkan pengusaha dan vice-
versa...
 TST man! (istilahnya).

Memang demikian, pada masa lalu dan bahkan masa sekarang 
dimasyarakat kita terjadi saling mendiskriminasi, suatu hal yg 
kelihatannya dengan sengaja dilakukan oleh pimpinan rezim. Hal 
seperti ini harus diakhiri, RUU Anti Diskriminasi yg telah sejak 
1999 diajukan harus secepatnya dibahas dan disahkan.

 Akhirnya apa? seperti pedang bermata dua akhirnya, pada satu sisi 
hal
 ini menyebabkan penumpukan kekuatan ekonomi pada segelintir orang 
dan
 kekuasaan pada segelintir orang juga. Namun efeknya adalah yang
 dilihat adalah 'kongkalikong' pengusaha-pejabat yang berujung 
semakin
 

Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-10 Terurut Topik klinx44
Siapa sebenarnya yang Rasis? Ga usah ngambil contoh jauh - jauh sampe 
ke roda pemerintahan deh, coba check aja di sekitar lingkungan kita, 
biar saudara2 sekalian lebih kerasa siapa yang Rasis?.
Tapi sejujurnya saya lebih setuju untuk tetap mendukung kebijakan 
ORBA yang harus memberangus kaum mereka dalam banyak aktivitas 
Fital negara kita, kalau mau sedikit berkaca kepada negara maju macam 
amerika, mereka memang dibiarkan melakukan aktivitas vital, tapi 
tidak sebebas di Indonesia Tercinta ini, mereka beraktivitas di 
lingkungan kecil mereka yang di sebut china town, walhasil kalaupun 
mereka mau curang ya orang2 mereka yang kena imbasnya toh??? itu 
mungkin hanya contoh kecil kenapa amerika mengungkung mereka di china 
town... Maaf, adakah dari saudara - saudara yang merasa Ironis, atau 
bahkan saya berani bilang TRAGIS!!! ketika beberapa bulan yang lalu 
ketika tahun baru cina harus dirayakan dengan TAHUN BARU ISLAM, ingat 
tanggal 9 dan 10 Februari 2005? apa yang di lihat, hampir seluruh 
Mall di ibukota berubah menjadi warna Merah untuk menyambut kehadiran 
tahun baru cina, seluruh stasiun televisi pun ikut merayakan besar2an 
hari raya kaum yang kita bisa bilang pendatang ini, tapi bagaimana 
dengan Tahun Baru Islam?, memang sih ada sedikit kata2 selamat 
merayakan tahun baru Islam, tapi itu tidak semegah sengan tahun baru 
cina, yang bahkan sampai berminggu2 di siarkan beulang2 di stasiun2 
Televisi kita, kira2 ini akibat apa ya?, apakah karena stasiun2 
televisi ini di modali oleh orang2 yang merayakan tahun baru cina 
ini? ( yang pasti orang2 cina kan yang merayakan tahun baru cina ).
Satu yang pasti , ini akibat ketika seorang kyai dari jawa timur 
memegang tampuk pimpinan tertinggi negeri Indonesia tercinta ini, dan 
kemudian menggunakan hak-nya untuk mensahkan tahun baru cina, yang 
notabene dari namanya pun sudah jelas kalau ini bukan budaya leluhur 
kita, menjadi hari Libur Nasional.
Kawans... kalau kalian pikir kita sudah merdeka, itu salah besar!!! 
dan Kalau kalian pikir kita tidak bisa berbuat apa2 tanpa orang2 cina 
itu, itu lebih salah besar!!! Kita belum mencoba kan untuk 
menjalankan roda Ekonomi tanpa kehadiran cina2 ini, dan kita tidak 
akan pernah tau kalau kita tidak mulai untuk mencobanya... Saya yakin 
kalau negara kita bukan negara yang akan mengandalkan kaum lain untuk 
tetap berdiri, kita punya sejarah yang hebat sebagai negara yang di 
bangun dengan perjuangan yang penuh darah dan airmata.







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian 
Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. Cara 
pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat 
Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.

- Original Message - 
From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


 Wueleh...wueleh
 Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
 Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
 banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
 Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
 bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
 yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
 Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
 tahun 40-an?
 Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
 porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
 DG


 On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Modern holocaust in Indonesia

 History will always remember the Hitler and the Jewish
 holocaust that killed millions of Jews. Families still
 live till today and see clearly the horror of those
 darkest and helpless days of their life.

 History will always remember everything that the human
 race tells it to write, although consciously and
 powerfully some of us try to manipulate the facts and
 truths contained in it. G30S will be among the list,
 where until this very day 200 millions of Indonesians
 have never been told that in the incident of September
 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
 Communist Party, which then also took over power from
 President Soekarno, there were 1 million innocent
 Indonesians slaughtered, being accused and slandered
 blindly that they were communists.

 May 1998 was an intense month for politic in
 Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
 gentler to the people of Indonesia. At the same time,
 the elite, the political players, knew that Soeharto's
 time was coming closer, and even Soeharto and his
 family also understood this. The system that Soeharto
 built worked just fine, therefore, the elite wanted to
 keep the system, and just changed the old guards. On
 the other hand, the people and the grass root,
 demanded total reformation, civil society and
 democratic system. People were tired being oppressed
 every day and being used all the time by the very
 government who were supposed to protect and serve
 them, by the system that Soeharto built for 30 years.

 The following pictures provided by Tim Relawan (The
 Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very
 vividly about what took place during May 13-15
 HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust.

 Riots were engineered and executed very professionally
 and viciously. The urban poor were set to be trapped
 inside buildings and then burnt to dead by these
 unknown force (and yet they exist till this very day).
 At the end of the day, there were 2244 burnt bodies
 collected from various places in Indonesia.

 Females from Ethnic Chinese descent, and those who
 look alike, were raped brutally, the kind of gang
 rapes that took place in Bosnia and East Timor.
 Females were raped in front of their families by
 several people, some of them were killed after being
 sexually abused and mutilated. Male members of the
 family were forced to rape the female members of the
 family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to
 mutilate the female private parts, after they were
 being raped. On and on are the reports.

 People live with very little supplies these days in
 Indonesia, rapes are still taking place with no effort
 from government to stop this at all (should we
 translate the no-real-action from the Government of
 Indonesia, as their blessing to the most evil
 humiliation to the weakest members of society).

 History is writing all these stories, even the stories
 of those who are very helpless and hopeless today.
 Victims and families are terrorized and intimidated,
 their phone lines are tab. Volunteer helpers are
 harassed and intimidated, including doctors and
 psychiatrists. The victims are prisoned and confined
 in their own little rooms, full of trauma and
 desperation, lonely and full of shame.

 History is also writing that today millions of people
 around the world are not accepting this modern
 holocaust in Indonesia anymore.

 http://www.fica.org/prototype/may-riots/korban/thumb.html








 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
 yg
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Carla Annamarie

mau di blow up ato gak..yang jelas faktanya banyak pelanggaran hak asasi
manusia pada kerusuhan May '98, gak cuma salah satu etnis tertentu or
kalangan tertentu aja yang saat itu jadi korban kekejaman histeria
massa..tapi perlu dilihat secara wise case per case..not generalize it
all..., gak perlu dibahas  hal spt ini...

quote from Mas Bagong..:
Coba ingat nggak kasus
kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
tetangganya yang mau nyolong, so what?

gak relevan n ngapain jg gitu looh...;))




   
  Mas Bagong
   
  [EMAIL PROTECTED]To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  .comcc:  
   
  Sent by: Subject:  [ppiindia] Re: May '98 
riot (5): Modern holocaust 
  [EMAIL PROTECTED] in Indonesia
   
  ups.com   
   

   

   
  05/06/2005 03:29  
   
  PM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   




Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
tetangganya yang mau nyolong, so what?


On 5/6/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian

 Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum.
Cara

 pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat
 Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.

 - Original Message -
 From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
 Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


  Wueleh...wueleh
  Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
  Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
  banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
  Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
  bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
  yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
  Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
  tahun 40-an?
  Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
  porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
  DG
 
 
  On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Modern holocaust in Indonesia
 
  History will always remember the Hitler and the Jewish
  holocaust that killed millions of Jews. Families still
  live till today and see clearly the horror of those
  darkest and helpless days of their life.
 
  History will always remember everything that the human
  race tells it to write, although consciously and
  powerfully some of us try to manipulate the facts and
  truths contained in it. G30S will be among the list,
  where until this very day 200 millions of Indonesians
  have never been told that in the incident of September
  30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
  Communist Party, which then also took over power from
  President Soekarno, there were 1 million innocent
  Indonesians slaughtered, being accused and slandered
  blindly that they were communists.
 
  May 1998 was an intense month for politic in
  Indonesia. The Asian Crisis

Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Ambon
Blow up atau tidak adalah masalah hukum berazaskan berdiri sama tinggi duduk 
sama rendah. Para pengugat mengajukan masalah dan penguasa hukum harus 
melaksanakan tugas sebagaimana mestinya agar bisa selesai tanpa berat 
sebelah.

- Original Message - 
From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 06, 2005 10:29 AM
Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


 Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
 Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
 tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
 kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
 bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
 lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
 mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
 tetangganya yang mau nyolong, so what?


 On 5/6/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian
 Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. 
 Cara

 pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat
 Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.

 - Original Message - 
 From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
 Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


  Wueleh...wueleh
  Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
  Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
  banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
  Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
  bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
  yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
  Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
  tahun 40-an?
  Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
  porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
  DG
 
 
  On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Modern holocaust in Indonesia
 
  History will always remember the Hitler and the Jewish
  holocaust that killed millions of Jews. Families still
  live till today and see clearly the horror of those
  darkest and helpless days of their life.
 
  History will always remember everything that the human
  race tells it to write, although consciously and
  powerfully some of us try to manipulate the facts and
  truths contained in it. G30S will be among the list,
  where until this very day 200 millions of Indonesians
  have never been told that in the incident of September
  30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
  Communist Party, which then also took over power from
  President Soekarno, there were 1 million innocent
  Indonesians slaughtered, being accused and slandered
  blindly that they were communists.
 
  May 1998 was an intense month for politic in
  Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
  gentler to the people of Indonesia. At the same time,
  the elite, the political players, knew that Soeharto's
  time was coming closer, and even Soeharto and his
  family also understood this. The system that Soeharto
  built worked just fine, therefore, the elite wanted to
  keep the system, and just changed the old guards. On
  the other hand, the people and the grass root,
  demanded total reformation, civil society and
  democratic system. People were tired being oppressed
  every day and being used all the time by the very
  government who were supposed to protect and serve
  them, by the system that Soeharto built for 30 years.
 
  The following pictures provided by Tim Relawan (The
  Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very
  vividly about what took place during May 13-15
  HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust.
 
  Riots were engineered and executed very professionally
  and viciously. The urban poor were set to be trapped
  inside buildings and then burnt to dead by these
  unknown force (and yet they exist till this very day).
  At the end of the day, there were 2244 burnt bodies
  collected from various places in Indonesia.
 
  Females from Ethnic Chinese descent, and those who
  look alike, were raped brutally, the kind of gang
  rapes that took place in Bosnia and East Timor.
  Females were raped in front of their families by
  several people, some of them were killed after being
  sexually abused and mutilated. Male members of the
  family were forced to rape the female members of the
  family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to
  mutilate the female private parts, after they were
  being raped. On and on are the reports.
 
  People live with very little supplies these days in
  Indonesia, rapes are still taking place with no effort
  from government to stop this at all (should we
  translate the no-real-action from

Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia

2005-05-06 Terurut Topik Suyanto Tanamal
aduhh..mana ada maling yg mau ngakubegitu juga byk yg maling teriak 
'maling!'. Apakah saudara2 bilang pemerkosaan tidak terjadi?? Ato bahkan mau 
ingkar bahwa penjarahan tidak terjadi? Di Indonesia dari dulu diskriminasi 
terhadap org Tionghoa tidak pernah hilang...dari jaman 60 an kek sampe 
sekarang. Padahal org chinese juga ikut dlm perjuangan kemerdekaan. Liat aja 
contoh seperti malaysia n singapore (tetangga aja lhoo!!!)yg tidak racist, 
negara makmur dan maju. Trus, dituduh orang chinese kaya raya krn korupsi dll. 
Yang korupsi itu hanya bbrp org yg dekat ke Soeharto, jgn disamakan donk 
semuanya. Tionghoa yg lain kerja keras siang malam, banting tulang. Yang 
korupsi itu yahh pejabat-pejabat, menteri-menteri. Kita malah dijadikan obyek 
pemerasan dari mau ngurus KTP sampe surat2 ini itu, perlu SKBRI lah, perlu uang 
sogok lahh...
Mau kaya? kerja donk jgn jarahjangan malasjangan memerasjangan 
racist!!!
Mau tau caranya? 
Hemat kalo punya duit..jangan dapat 1000 rupiah mau habiskan 2000rupiah...lbh 
beser pasak dari tiangnya. Kek warung di dekat sekolah saya, dapat duit lgsg 
tutup warung pulang kampung. bahh..kalo gitu mana bisa maju n kaya...
 
If u ask me ttg indo...I am Indonesian, I was born there, My hometown there, I 
am proud to be Indonesian...BUT NOT to be called as WNI-K ato dllFor me, 
all are indonesians... Seperti temen2 malaysia and singapore saya baik Tamil, 
Chinese, Malay semua bangga jadi org malaysia n singapore.  We must learn from 
them...Indonesians!
 
Cheers =)
 
 
Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
Blow up atau tidak adalah masalah hukum berazaskan berdiri sama tinggi duduk 
sama rendah. Para pengugat mengajukan masalah dan penguasa hukum harus 
melaksanakan tugas sebagaimana mestinya agar bisa selesai tanpa berat 
sebelah.

- Original Message - 
From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 06, 2005 10:29 AM
Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


 Lhah, wong sudah jelas kok Broer...
 Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok
 tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus
 kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia
 bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak
 lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup
 mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki
 tetangganya yang mau nyolong, so what?


 On 5/6/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian
 Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. 
 Cara

 pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat
 Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab.

 - Original Message - 
 From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM
 Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia


  Wueleh...wueleh
  Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck...
  Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa
  banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana!
  Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak
  bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan
  yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor?
  Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di
  tahun 40-an?
  Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem
  porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet...
  DG
 
 
  On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Modern holocaust in Indonesia
 
  History will always remember the Hitler and the Jewish
  holocaust that killed millions of Jews. Families still
  live till today and see clearly the horror of those
  darkest and helpless days of their life.
 
  History will always remember everything that the human
  race tells it to write, although consciously and
  powerfully some of us try to manipulate the facts and
  truths contained in it. G30S will be among the list,
  where until this very day 200 millions of Indonesians
  have never been told that in the incident of September
  30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian
  Communist Party, which then also took over power from
  President Soekarno, there were 1 million innocent
  Indonesians slaughtered, being accused and slandered
  blindly that they were communists.
 
  May 1998 was an intense month for politic in
  Indonesia. The Asian Crisis was not getting any
  gentler to the people of Indonesia. At the same time,
  the elite, the political players, knew that Soeharto's
  time was coming closer, and even Soeharto and his
  family also understood this. The system that Soeharto
  built worked just fine, therefore, the elite wanted to
  keep the system, and just changed the old guards