Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
Siapa sebenarnya yg rasis? Good question, you know the answer. Memang bener ada posisi2 tertentu ditulis untuk Tionghoa, tapi sadarkah alasannya kenapa? itu bukan krn rasis ato apapun juga, tapi kualitas. Dalam dunia bisnis, kapitalis tidak memandang org kulit apa pun yg penting bagi perusahaan itu untung. To be specific, org chinese dari dulu sampe skrg mmg pande berdagang dan bisnis. Itu adalah fakta. Coba liat aja china skrg, apakah ekonomi mereka itu berkembang pesat (4rd in the world) krn dibantu ato dikasi hak special sama PBB ato Amerika?? Jawabnya tidak krn mmg karakter org chinese yahh dagang, org bule yahh maybe science dll. Oleh karena itu mmg betul kalo ada pendapat ato stereo-type kalo pake org tionghoa, bisnis mereka kemungkinan besar akan berkembang lbh pesat (padahal tidak semuanya benar). Selain itu dari kalangan org tionghoa juga merasa kalo kita2nya di diskriminasi, so yahh mau safe? Stick to own people (bad thinking, but this is what actually happening). Ini sangat bisa dimengerti karena dari bukan 1 kali saja terjadi kerusuhan anti tionghoa tapi udah berkali2, so ini semacam phobia krn trauma. Selain itu juga bukan karena masa ORBA org2 chinese dikasi hak istimewa! (hanya sebagian kecil yg deket ke suharto dikasi hak itu...tidak semuanya). Tetapi krn keuletan org tionghoa yg kerja siang malam, banting tulang, hemat itulah. Liat saja malaysia, apakah malaysia juga dikuasi ORBA? Jawabnya tidak, tetapi org Chinese n Indian yg dominasi perekonomian. Salah siapa? Mahatir ato badawi kah? Malahan org2 melayu dikasi hak istimewa, dikasi tanah dll tapi mereka jual ke tionghoa n indian (fakta!). Mau blame chinese and indian lagi kah? Memang tidak dipungkiri kalo kerusuhan bakal terjadi lagi dengan jurang pemisah yg sebegitu besar. Tetapi ini semua terpulang pada pemerintah (N N N...pemerintah bkn dikuasai org tionghoa lhoo) yg harusnya membantu rakyat2 miskin dan menggerakkan ekonomi di segala bidang supaya bisa memakmurkan rakyattapi lhaaa semua yg di pemerintah pikirin perut sendiri, semuanya mau makan kekayaan negara yg seharusnya dipake utk tujuan mulia. Kita semuanya bakal sangat senang kalo Indonesia sebagai negara makmur (semua pihak bakal mendapat keuntungan) Lagian kalaupun ekonmi didominasi oleh suku2 tertentu yahh tidak ada salahnya juga, seperti semacam specialisasi. Setiap suku mempunyai kelebihan masing2 alangkah baiknya kalo dipendam rasa iri hati tetapi sebaliknya menjadi ahli di masing2 bidang, negara pasti makmur. Di indo kalo tidak ada org chinese bakal lbh parah lagi, Indonesia bakal dijajah pihak sing secara eknomi. Sekarang pun indo sudah dijajah (what can u expect from roughly just only 5% of Chinese?) Negara kaya natural resources bukan hrs berarti kaya, tapi management lah yg penting. Negara Afrika byk yg kaya raya dlm natural resources koQ tapi rata2 miskin semua. Jepang yg gk punya apa2 kaya raya. To mas jonathangoeij... Imagine this... jika ada sekelompok pemuda chinese, menyeret dan memerkosa just say 5 ce pribumi (versi ORBA - but not for me!) berkali2 dgn sangat keji. Dan lantaran trus merampoknya dan melemparkannya ke rumahnya yg dibakar. Can u please tell me what will happen in indo the soon after that? Tell me... Saya makan, bergaul, serumah ama org indo. Saya gak merasa dianya berbeda dgn saya. yang saya rasawe are one, Indonesians. Setiap org itu tidak ada yg sama, tetapi yg menyamakan kita adalah identitas kita sbg one country. Mengapa perbedaan hrs menjadi jurang pemisah? jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Siapa bilang tidak ada pemerkosaan? Namun apakah sampe terjadi secara masal dan terbuka di jalan-jalan sebagaimana dilansir oleh oleh berbagai media asing selama ini? Siapa sebenarnya yang rasis? Coba anda lihat kalau lowongan kerja untuk posisi tertentu akan ditulis...(anda tahu sendiri khan terusannya?) Sebenarnya yang terjadi pada jaman ORBA kita harus lihat pada tahun 1967 saat pimpinan rezim ini menentukan arah pembangunan republik ini... Orang cina (atawa tionghoa) diarahkan ke bidang ekonomi dan diisolasi dari sospolbudhankam, sampe-sampe acara keagamaan dan budaya pun dilarang... Nah, akhirnya yang terjadi adalah saling memanfaatkan, penguasa memanfaatkan pengusaha dan vice- versa... TST man! (istilahnya). Memang demikian, pada masa lalu dan bahkan masa sekarang dimasyarakat kita terjadi saling mendiskriminasi, suatu hal yg kelihatannya dengan sengaja dilakukan oleh pimpinan rezim. Hal seperti ini harus diakhiri, RUU Anti Diskriminasi yg telah sejak 1999 diajukan harus secepatnya dibahas dan disahkan. Akhirnya apa? seperti pedang bermata dua akhirnya, pada satu sisi hal ini menyebabkan penumpukan kekuatan ekonomi pada segelintir orang dan kekuasaan pada segelintir orang juga. Namun efeknya adalah yang dilihat adalah 'kongkalikong' pengusaha-pejabat yang berujung semakin meningkatknya
Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
Siapa sebenarnya yg rasis? Good question, you know the answer. Memang bener ada posisi2 tertentu ditulis untuk Tionghoa, tapi sadarkah alasannya kenapa? itu bukan krn rasis ato apapun juga, tapi kualitas. Dalam dunia bisnis, kapitalis tidak memandang org kulit apa pun yg penting bagi perusahaan itu untung. To be specific, org chinese dari dulu sampe skrg mmg pande berdagang dan bisnis. Itu adalah fakta. Coba liat aja china skrg, apakah ekonomi mereka itu berkembang pesat (4rd in the world) krn dibantu ato dikasi hak special sama PBB ato Amerika?? Jawabnya tidak krn mmg karakter org chinese yahh dagang, org bule yahh maybe science dll. Oleh karena itu mmg betul kalo ada pendapat ato stereo-type kalo pake org tionghoa, bisnis mereka kemungkinan besar akan berkembang lbh pesat (padahal tidak semuanya benar). Selain itu dari kalangan org tionghoa juga merasa kalo kita2nya di diskriminasi, so yahh mau safe? Stick to own people (bad thinking, but this is what actually happening). Ini sangat bisa dimengerti karena dari bukan 1 kali saja terjadi kerusuhan anti tionghoa tapi udah berkali2, so ini semacam phobia krn trauma. Selain itu juga bukan karena masa ORBA org2 chinese dikasi hak istimewa! (hanya sebagian kecil yg deket ke suharto dikasi hak itu...tidak semuanya). Tetapi krn keuletan org tionghoa yg kerja siang malam, banting tulang, hemat itulah. Liat saja malaysia, apakah malaysia juga dikuasi ORBA? Jawabnya tidak, tetapi org Chinese n Indian yg dominasi perekonomian. Salah siapa? Mahatir ato badawi kah? Malahan org2 melayu dikasi hak istimewa, dikasi tanah dll tapi mereka jual ke tionghoa n indian (fakta!). Mau blame chinese and indian lagi kah? Memang tidak dipungkiri kalo kerusuhan bakal terjadi lagi dengan jurang pemisah yg sebegitu besar. Tetapi ini semua terpulang pada pemerintah (N N N...pemerintah bkn dikuasai org tionghoa lhoo) yg harusnya membantu rakyat2 miskin dan menggerakkan ekonomi di segala bidang supaya bisa memakmurkan rakyattapi lhaaa semua yg di pemerintah pikirin perut sendiri, semuanya mau makan kekayaan negara yg seharusnya dipake utk tujuan mulia. Kita semuanya bakal sangat senang kalo Indonesia sebagai negara makmur (semua pihak bakal mendapat keuntungan) Lagian kalaupun ekonmi didominasi oleh suku2 tertentu yahh tidak ada salahnya juga, seperti semacam specialisasi. Setiap suku mempunyai kelebihan masing2 alangkah baiknya kalo dipendam rasa iri hati tetapi sebaliknya menjadi ahli di masing2 bidang, negara pasti makmur. Di indo kalo tidak ada org chinese bakal lbh parah lagi, Indonesia bakal dijajah pihak sing secara eknomi. Sekarang pun indo sudah dijajah (what can u expect from roughly just only 5% of Chinese?) Negara kaya natural resources bukan hrs berarti kaya, tapi management lah yg penting. Negara Afrika byk yg kaya raya dlm natural resources koQ tapi rata2 miskin semua. Jepang yg gk punya apa2 kaya raya. To mas jonathangoeij... Imagine this... jika ada sekelompok pemuda chinese, menyeret dan memerkosa just say 5 ce pribumi (versi ORBA - but not for me!) berkali2 dgn sangat keji. Dan lantaran trus merampoknya dan melemparkannya ke rumahnya yg dibakar. Can u please tell me what will happen in indo the soon after that? Tell me... Saya makan, bergaul, serumah ama org indo. Saya gak merasa dianya berbeda dgn saya. yang saya rasawe are one, Indonesians. Setiap org itu tidak ada yg sama, tetapi yg menyamakan kita adalah identitas kita sbg one country. Mengapa perbedaan hrs menjadi jurang pemisah? Cheers=) jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Siapa bilang tidak ada pemerkosaan? Namun apakah sampe terjadi secara masal dan terbuka di jalan-jalan sebagaimana dilansir oleh oleh berbagai media asing selama ini? Siapa sebenarnya yang rasis? Coba anda lihat kalau lowongan kerja untuk posisi tertentu akan ditulis...(anda tahu sendiri khan terusannya?) Sebenarnya yang terjadi pada jaman ORBA kita harus lihat pada tahun 1967 saat pimpinan rezim ini menentukan arah pembangunan republik ini... Orang cina (atawa tionghoa) diarahkan ke bidang ekonomi dan diisolasi dari sospolbudhankam, sampe-sampe acara keagamaan dan budaya pun dilarang... Nah, akhirnya yang terjadi adalah saling memanfaatkan, penguasa memanfaatkan pengusaha dan vice- versa... TST man! (istilahnya). Memang demikian, pada masa lalu dan bahkan masa sekarang dimasyarakat kita terjadi saling mendiskriminasi, suatu hal yg kelihatannya dengan sengaja dilakukan oleh pimpinan rezim. Hal seperti ini harus diakhiri, RUU Anti Diskriminasi yg telah sejak 1999 diajukan harus secepatnya dibahas dan disahkan. Akhirnya apa? seperti pedang bermata dua akhirnya, pada satu sisi hal ini menyebabkan penumpukan kekuatan ekonomi pada segelintir orang dan kekuasaan pada segelintir orang juga. Namun efeknya adalah yang dilihat adalah 'kongkalikong' pengusaha-pejabat yang berujung semakin
Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
Siapa sebenarnya yang Rasis? Ga usah ngambil contoh jauh - jauh sampe ke roda pemerintahan deh, coba check aja di sekitar lingkungan kita, biar saudara2 sekalian lebih kerasa siapa yang Rasis?. Tapi sejujurnya saya lebih setuju untuk tetap mendukung kebijakan ORBA yang harus memberangus kaum mereka dalam banyak aktivitas Fital negara kita, kalau mau sedikit berkaca kepada negara maju macam amerika, mereka memang dibiarkan melakukan aktivitas vital, tapi tidak sebebas di Indonesia Tercinta ini, mereka beraktivitas di lingkungan kecil mereka yang di sebut china town, walhasil kalaupun mereka mau curang ya orang2 mereka yang kena imbasnya toh??? itu mungkin hanya contoh kecil kenapa amerika mengungkung mereka di china town... Maaf, adakah dari saudara - saudara yang merasa Ironis, atau bahkan saya berani bilang TRAGIS!!! ketika beberapa bulan yang lalu ketika tahun baru cina harus dirayakan dengan TAHUN BARU ISLAM, ingat tanggal 9 dan 10 Februari 2005? apa yang di lihat, hampir seluruh Mall di ibukota berubah menjadi warna Merah untuk menyambut kehadiran tahun baru cina, seluruh stasiun televisi pun ikut merayakan besar2an hari raya kaum yang kita bisa bilang pendatang ini, tapi bagaimana dengan Tahun Baru Islam?, memang sih ada sedikit kata2 selamat merayakan tahun baru Islam, tapi itu tidak semegah sengan tahun baru cina, yang bahkan sampai berminggu2 di siarkan beulang2 di stasiun2 Televisi kita, kira2 ini akibat apa ya?, apakah karena stasiun2 televisi ini di modali oleh orang2 yang merayakan tahun baru cina ini? ( yang pasti orang2 cina kan yang merayakan tahun baru cina ). Satu yang pasti , ini akibat ketika seorang kyai dari jawa timur memegang tampuk pimpinan tertinggi negeri Indonesia tercinta ini, dan kemudian menggunakan hak-nya untuk mensahkan tahun baru cina, yang notabene dari namanya pun sudah jelas kalau ini bukan budaya leluhur kita, menjadi hari Libur Nasional. Kawans... kalau kalian pikir kita sudah merdeka, itu salah besar!!! dan Kalau kalian pikir kita tidak bisa berbuat apa2 tanpa orang2 cina itu, itu lebih salah besar!!! Kita belum mencoba kan untuk menjalankan roda Ekonomi tanpa kehadiran cina2 ini, dan kita tidak akan pernah tau kalau kita tidak mulai untuk mencobanya... Saya yakin kalau negara kita bukan negara yang akan mengandalkan kaum lain untuk tetap berdiri, kita punya sejarah yang hebat sebagai negara yang di bangun dengan perjuangan yang penuh darah dan airmata. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. Cara pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab. - Original Message - From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia Wueleh...wueleh Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck... Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana! Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor? Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di tahun 40-an? Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet... DG On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote: Modern holocaust in Indonesia History will always remember the Hitler and the Jewish holocaust that killed millions of Jews. Families still live till today and see clearly the horror of those darkest and helpless days of their life. History will always remember everything that the human race tells it to write, although consciously and powerfully some of us try to manipulate the facts and truths contained in it. G30S will be among the list, where until this very day 200 millions of Indonesians have never been told that in the incident of September 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian Communist Party, which then also took over power from President Soekarno, there were 1 million innocent Indonesians slaughtered, being accused and slandered blindly that they were communists. May 1998 was an intense month for politic in Indonesia. The Asian Crisis was not getting any gentler to the people of Indonesia. At the same time, the elite, the political players, knew that Soeharto's time was coming closer, and even Soeharto and his family also understood this. The system that Soeharto built worked just fine, therefore, the elite wanted to keep the system, and just changed the old guards. On the other hand, the people and the grass root, demanded total reformation, civil society and democratic system. People were tired being oppressed every day and being used all the time by the very government who were supposed to protect and serve them, by the system that Soeharto built for 30 years. The following pictures provided by Tim Relawan (The Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very vividly about what took place during May 13-15 HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust. Riots were engineered and executed very professionally and viciously. The urban poor were set to be trapped inside buildings and then burnt to dead by these unknown force (and yet they exist till this very day). At the end of the day, there were 2244 burnt bodies collected from various places in Indonesia. Females from Ethnic Chinese descent, and those who look alike, were raped brutally, the kind of gang rapes that took place in Bosnia and East Timor. Females were raped in front of their families by several people, some of them were killed after being sexually abused and mutilated. Male members of the family were forced to rape the female members of the family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to mutilate the female private parts, after they were being raped. On and on are the reports. People live with very little supplies these days in Indonesia, rapes are still taking place with no effort from government to stop this at all (should we translate the no-real-action from the Government of Indonesia, as their blessing to the most evil humiliation to the weakest members of society). History is writing all these stories, even the stories of those who are very helpless and hopeless today. Victims and families are terrorized and intimidated, their phone lines are tab. Volunteer helpers are harassed and intimidated, including doctors and psychiatrists. The victims are prisoned and confined in their own little rooms, full of trauma and desperation, lonely and full of shame. History is also writing that today millions of people around the world are not accepting this modern holocaust in Indonesia anymore. http://www.fica.org/prototype/may-riots/korban/thumb.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org
Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
mau di blow up ato gak..yang jelas faktanya banyak pelanggaran hak asasi manusia pada kerusuhan May '98, gak cuma salah satu etnis tertentu or kalangan tertentu aja yang saat itu jadi korban kekejaman histeria massa..tapi perlu dilihat secara wise case per case..not generalize it all..., gak perlu dibahas hal spt ini... quote from Mas Bagong..: Coba ingat nggak kasus kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki tetangganya yang mau nyolong, so what? gak relevan n ngapain jg gitu looh...;)) Mas Bagong [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com .comcc: Sent by: Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust [EMAIL PROTECTED] in Indonesia ups.com 05/06/2005 03:29 PM Please respond to ppiindia Lhah, wong sudah jelas kok Broer... Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki tetangganya yang mau nyolong, so what? On 5/6/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. Cara pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab. - Original Message - From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia Wueleh...wueleh Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck... Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana! Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor? Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di tahun 40-an? Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet... DG On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote: Modern holocaust in Indonesia History will always remember the Hitler and the Jewish holocaust that killed millions of Jews. Families still live till today and see clearly the horror of those darkest and helpless days of their life. History will always remember everything that the human race tells it to write, although consciously and powerfully some of us try to manipulate the facts and truths contained in it. G30S will be among the list, where until this very day 200 millions of Indonesians have never been told that in the incident of September 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian Communist Party, which then also took over power from President Soekarno, there were 1 million innocent Indonesians slaughtered, being accused and slandered blindly that they were communists. May 1998 was an intense month for politic in Indonesia. The Asian Crisis
Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
Blow up atau tidak adalah masalah hukum berazaskan berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Para pengugat mengajukan masalah dan penguasa hukum harus melaksanakan tugas sebagaimana mestinya agar bisa selesai tanpa berat sebelah. - Original Message - From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, May 06, 2005 10:29 AM Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia Lhah, wong sudah jelas kok Broer... Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki tetangganya yang mau nyolong, so what? On 5/6/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. Cara pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab. - Original Message - From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia Wueleh...wueleh Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck... Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana! Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor? Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di tahun 40-an? Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet... DG On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote: Modern holocaust in Indonesia History will always remember the Hitler and the Jewish holocaust that killed millions of Jews. Families still live till today and see clearly the horror of those darkest and helpless days of their life. History will always remember everything that the human race tells it to write, although consciously and powerfully some of us try to manipulate the facts and truths contained in it. G30S will be among the list, where until this very day 200 millions of Indonesians have never been told that in the incident of September 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian Communist Party, which then also took over power from President Soekarno, there were 1 million innocent Indonesians slaughtered, being accused and slandered blindly that they were communists. May 1998 was an intense month for politic in Indonesia. The Asian Crisis was not getting any gentler to the people of Indonesia. At the same time, the elite, the political players, knew that Soeharto's time was coming closer, and even Soeharto and his family also understood this. The system that Soeharto built worked just fine, therefore, the elite wanted to keep the system, and just changed the old guards. On the other hand, the people and the grass root, demanded total reformation, civil society and democratic system. People were tired being oppressed every day and being used all the time by the very government who were supposed to protect and serve them, by the system that Soeharto built for 30 years. The following pictures provided by Tim Relawan (The Volunteer Team for Humanitarian Causes) speak very vividly about what took place during May 13-15 HOLOCAUST in Indonesia - Indonesian Holocaust. Riots were engineered and executed very professionally and viciously. The urban poor were set to be trapped inside buildings and then burnt to dead by these unknown force (and yet they exist till this very day). At the end of the day, there were 2244 burnt bodies collected from various places in Indonesia. Females from Ethnic Chinese descent, and those who look alike, were raped brutally, the kind of gang rapes that took place in Bosnia and East Timor. Females were raped in front of their families by several people, some of them were killed after being sexually abused and mutilated. Male members of the family were forced to rape the female members of the family. Glasses, curtain rods, metal rods were used to mutilate the female private parts, after they were being raped. On and on are the reports. People live with very little supplies these days in Indonesia, rapes are still taking place with no effort from government to stop this at all (should we translate the no-real-action from
Re: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia
aduhh..mana ada maling yg mau ngakubegitu juga byk yg maling teriak 'maling!'. Apakah saudara2 bilang pemerkosaan tidak terjadi?? Ato bahkan mau ingkar bahwa penjarahan tidak terjadi? Di Indonesia dari dulu diskriminasi terhadap org Tionghoa tidak pernah hilang...dari jaman 60 an kek sampe sekarang. Padahal org chinese juga ikut dlm perjuangan kemerdekaan. Liat aja contoh seperti malaysia n singapore (tetangga aja lhoo!!!)yg tidak racist, negara makmur dan maju. Trus, dituduh orang chinese kaya raya krn korupsi dll. Yang korupsi itu hanya bbrp org yg dekat ke Soeharto, jgn disamakan donk semuanya. Tionghoa yg lain kerja keras siang malam, banting tulang. Yang korupsi itu yahh pejabat-pejabat, menteri-menteri. Kita malah dijadikan obyek pemerasan dari mau ngurus KTP sampe surat2 ini itu, perlu SKBRI lah, perlu uang sogok lahh... Mau kaya? kerja donk jgn jarahjangan malasjangan memerasjangan racist!!! Mau tau caranya? Hemat kalo punya duit..jangan dapat 1000 rupiah mau habiskan 2000rupiah...lbh beser pasak dari tiangnya. Kek warung di dekat sekolah saya, dapat duit lgsg tutup warung pulang kampung. bahh..kalo gitu mana bisa maju n kaya... If u ask me ttg indo...I am Indonesian, I was born there, My hometown there, I am proud to be Indonesian...BUT NOT to be called as WNI-K ato dllFor me, all are indonesians... Seperti temen2 malaysia and singapore saya baik Tamil, Chinese, Malay semua bangga jadi org malaysia n singapore. We must learn from them...Indonesians! Cheers =) Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Blow up atau tidak adalah masalah hukum berazaskan berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Para pengugat mengajukan masalah dan penguasa hukum harus melaksanakan tugas sebagaimana mestinya agar bisa selesai tanpa berat sebelah. - Original Message - From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, May 06, 2005 10:29 AM Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia Lhah, wong sudah jelas kok Broer... Bahwa masalah mei itu di'blow-up' hanya untuk diskriminasi kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu khan? Coba ingat nggak kasus kematian satu orang cina yang katanya adalah saksi mei? Ternyata dia bukan diperkosa tetapi justru hubungan seks-nya sudah dilakukan sejak lama, bahkan waktu itu berkembang isu bahwa ia dibunuh untuk menutup mulut... EH, setelah diselidiki ia dibunuh karena memergoki tetangganya yang mau nyolong, so what? On 5/6/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Masalahnya dilihat kasus demi kasus. Kalau dilihat dengan cara pengertian Anda maslahnya bisa gado-gado tak ada penyelesaiannya dari segi hukum. Cara pemikiran demikian menurut hematku adalah penghambat dalam membuat Indonesia negara yang berazaskan hukum yang beradab. - Original Message - From: Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, May 06, 2005 9:59 AM Subject: [ppiindia] Re: May '98 riot (5): Modern holocaust in Indonesia Wueleh...wueleh Berita 'sampah' macam begini masih dipercaya? ck..ck..ck... Kalau mau lihat 'holocaust' sana pergi ke papua! lihat aja berapa banyak orang mati karena keserakahan cukong-cukong di Papua sana! Orang cina mati saat kerusuhan mei? berapa banyak sih? Berapa banyak bila dibandingkan dengan Tiananmen? Berapa banyak dibandingkan dengan yang dibunuh PKI sejak 48 hingga 65 sebelum mereka ditumpes kelor? Atau berapa banyak bila dibandingkan dengan yang dibunuh Westerling di tahun 40-an? Diperkosa? Ternyata gambar-gambar itu 'fake' yang diambil dari filem porno amoi itu sendiri! Coba aja browsing ke Internet... DG On 5/5/05, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote: Modern holocaust in Indonesia History will always remember the Hitler and the Jewish holocaust that killed millions of Jews. Families still live till today and see clearly the horror of those darkest and helpless days of their life. History will always remember everything that the human race tells it to write, although consciously and powerfully some of us try to manipulate the facts and truths contained in it. G30S will be among the list, where until this very day 200 millions of Indonesians have never been told that in the incident of September 30th in 1965, when Soeharto threw over the Indonesian Communist Party, which then also took over power from President Soekarno, there were 1 million innocent Indonesians slaughtered, being accused and slandered blindly that they were communists. May 1998 was an intense month for politic in Indonesia. The Asian Crisis was not getting any gentler to the people of Indonesia. At the same time, the elite, the political players, knew that Soeharto's time was coming closer, and even Soeharto and his family also understood this. The system that Soeharto built worked just fine, therefore, the elite wanted to keep the system, and just changed the old guards