Re: Rp 1000 Bukan Uang Kecil (was:Re: [Pramuka] Re: LT V)
Salam Pramuka, Kalau dibaca lagi e-mail saya, mengenai UUD '45 saya menulis OOT (out of topic). Jadi hanya pelengkap saja. Ide besarnya lebih ke iuran Rp 1.000 per anak per hari, yang tidak setiap anak mampu melakukannya. Soal mencari dana, selain dari APBN, setahu saya Kwarnas GP juga sudah melakukan, misalnya lewat usaha penerbitan buku, perlengkapan pramuka (dua hal yang kini diperbarui), di samping madu dan jasa TRW/Buper yang sudah berjalan. Mungkin hasilnya belum begitu terasa, tapi paling tidak usahanya sudah mulai berjalan dan sewaktu Rakernas GP di Cibubur belum lama ini, cukup banyak kakak-kakak dari berbagai daerah yang meminati terbitan buku dan perlengkapan pramuka/perlengkapan alam terbuka yang dijual. Tks. Berthold (FYI: Saya tidak menjadi pengurus usaha buku atau perlengkapan atau lainnya yang dijalankan Kwarnas GP. Ini sekadar info saja. Tks.) Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote: yet more reason for us yang bisa ngases internet ini untuk menabung sehingga kita bisa ngebantu sesama pramuka... mungkin perlu dibuatkan kayak trust fund yang dikumpulkan oleh pramuka untuk pramuka... mungkin wording saya mengenai pendanaan kwarnas agak salah, tapi tetep aja, harusnya kita bisa mencari jalan agar kita bisa jadi NGO yang self sustaining... kan banyak cara menuju roma... mari sama-sama melakukan UUD45 secara konsekwen.. balikin ke UUD45 lagi? jangan disini deh ngebahasnya.. nanti panjang... with al due respect Randi On 6/27/07, Berthold Sinaulan [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Pramuka, Buat kakak-kakak atau adik-adik yang kaya/berasal dari keluarga berada, Rp 1000 mungkin uang receh/uang kecil yang tak ada artinya. Jadi mudah didapat dan tanpa ragu bisa disisihkan untuk ditabung. Namun tidak semua orang seberuntung itu. Di banyak tempat, uang Rp 1000 sangat berharga. Kebetulan saat ini saya dan beberapa kakak pembina sedang mencoba melakukan pembinaan bagi anak jalanan usia Penggalang (27 anak di Kwarran Matraman dan 28 anak di Kwarran Kramat Jati, keduanya di Jakarta Timur). Latihan dilakukan setiap hari Minggu, dan saat ini kami sudah membagi pakaian seragam pramuka polos (kelengkapannya akan diberikan saat menyelesaikan SKU Penggalang Ramu), dan anak-anak setiap Minggu sedang ujian SKU Galang Ramu. Contohnya, hari Minggu kemarin, ada yang diuji butir-butir dalam SKU seperti Pancasila, lagu Indonesia Raya dan sejarahnya, serta agama Islam. Bagi anak-anak ini, walaupun tinggal di ibu kota, kota besar yang serba ada, Rp 1000 sangat berharga dan tidak mudah didapat. Mereka ada yang bekerja keras menjadi pengamen anak-anak, membantu berjualan permen, dan lain-lain. Bayangkan, sedang latihan, tiba-tiba ada anak yang dipanggil orangtuanya untuk membantu menjaga adik atau membantu berjualan. Ada juga yang terlambat ke latihan karena mencari uang dulu dengan mengamen. Jadi mereka datang ke latihan lengkap dengan ukulele/gitar kecil, peralatan untuk mengamen. (OOT: Kalau saja UUD '45 dilaksanakan konsekuen, ...anak-anak terlantar itu tentu tak perlu repot seperti itu, ya) Memang benar, pramuka harus belajar menabung, namun mungkin tidak semua dapat dengan mudah menyisihkan Rp 1000 per hari. Mengenai jumlah anggota Gerakan Pramuka yang sebenar-benarnya, memang benar dan harus diakui, ini adalah kelemahan sejak dulu dari segi pendataan anggota. Mudah-mudahan bisa sesegera mungkin dibenahi. Sedangkan mengenai pendanaan Kwarnas, bukannya jadi gak usah minta-minta ke presiden..., tapi mendapatkan dana APBN, karena Gerakan Pramuka dianggap sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dan bagian dari pembinaan generasi muda, yang sebagian di antaranya menjadi tugas negara. (Mohon maaf bila saya salah mengutip). Tks. Berthold Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin untuk yang kedepan, program LTV diadakannya pas liburan sekolah dimulai dan lanjut roadshow jadi satu bagian dari LTV... dalam masa liburan itu... biayanya ya bisa dari sponsor atau dari iuran pramuka... kalo tiap pramuka yang terdaftar bayar Rp1000 per hari selama setahun, anggaplah itu sebagai tabungan.. selama setahun itu pramuka secara keseluruhan bisa dapet brapa... formulanya = 1000 * 21 000 000 (anggota pramuka yang di klaim kwarnas)* 365 ... bayangkan kalo semua itu disempen sebagai saham / deposito / usaha / dibiarkan terkumpul tanpa dipakai untuk urusan lain-lain kwartir... kan bisa dipake buat macem-macem tuh.. dari persami sampe jamboree, dari LT 1 - LT 5... just wondering .. karena udah lama gak terlibat langsung di gugus depan .. sistem keanggotaan pramuka sekarang gimana sih, kok kwarnas bisa ngeklaim 21juta anggota? terus sistem iurannya gimana? karena dengan Rp1000 per hari, dengan keanggotaan yang diklaim, seharusnya pramuka setiap tahun punya kas kotor per tahun itu 7.665.000.000.000 ... cukup untuk bayar iuran ke WOSM, jadi gak usah minta-minta ke presiden... oh ya, JOTA JOTI is on the horizon... sudah siap kah anda?
Balasan: Re: Rp 1000 Bukan Uang Kecil (was:Re: [Pramuka] Re: LT V)
Pramuka belum maksimal memberdayakan aset yang ada. Kwarnas memiliki aset yang cukup besar berupa properti terlantar, dan aset catatn intelektual. Bisa dikembangkan bukan?? Orang-orang pramuka di kwarnas seharusnya disupport dengan kemampuan bisnis untuk mengelola aset-aset itu. Jagan sampai pramuka hanya mengandalkan swadaya dari peserta didik. Kalua pramuka hanya mengandalkan dana swadaya anggotanya, kegiatan-kegiatan berbiaya tinggi bisa-bisa sulit dinikmati oleh anggota yang enonominya tergolong miskin. ini aja dulu. Berthold Sinaulan [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Pramuka, Kalau dibaca lagi e-mail saya, mengenai UUD '45 saya menulis OOT (out of topic). Jadi hanya pelengkap saja. Ide besarnya lebih ke iuran Rp 1.000 per anak per hari, yang tidak setiap anak mampu melakukannya. Soal mencari dana, selain dari APBN, setahu saya Kwarnas GP juga sudah melakukan, misalnya lewat usaha penerbitan buku, perlengkapan pramuka (dua hal yang kini diperbarui), di samping madu dan jasa TRW/Buper yang sudah berjalan. Mungkin hasilnya belum begitu terasa, tapi paling tidak usahanya sudah mulai berjalan dan sewaktu Rakernas GP di Cibubur belum lama ini, cukup banyak kakak-kakak dari berbagai daerah yang meminati terbitan buku dan perlengkapan pramuka/perlengkapan alam terbuka yang dijual. Tks. Berthold (FYI: Saya tidak menjadi pengurus usaha buku atau perlengkapan atau lainnya yang dijalankan Kwarnas GP. Ini sekadar info saja. Tks.) Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote: yet more reason for us yang bisa ngases internet ini untuk menabung sehingga kita bisa ngebantu sesama pramuka... mungkin perlu dibuatkan kayak trust fund yang dikumpulkan oleh pramuka untuk pramuka... mungkin wording saya mengenai pendanaan kwarnas agak salah, tapi tetep aja, harusnya kita bisa mencari jalan agar kita bisa jadi NGO yang self sustaining... kan banyak cara menuju roma... mari sama-sama melakukan UUD45 secara konsekwen.. balikin ke UUD45 lagi? jangan disini deh ngebahasnya.. nanti panjang... with al due respect Randi On 6/27/07, Berthold Sinaulan [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Pramuka, Buat kakak-kakak atau adik-adik yang kaya/berasal dari keluarga berada, Rp 1000 mungkin uang receh/uang kecil yang tak ada artinya. Jadi mudah didapat dan tanpa ragu bisa disisihkan untuk ditabung. Namun tidak semua orang seberuntung itu. Di banyak tempat, uang Rp 1000 sangat berharga. Kebetulan saat ini saya dan beberapa kakak pembina sedang mencoba melakukan pembinaan bagi anak jalanan usia Penggalang (27 anak di Kwarran Matraman dan 28 anak di Kwarran Kramat Jati, keduanya di Jakarta Timur). Latihan dilakukan setiap hari Minggu, dan saat ini kami sudah membagi pakaian seragam pramuka polos (kelengkapannya akan diberikan saat menyelesaikan SKU Penggalang Ramu), dan anak-anak setiap Minggu sedang ujian SKU Galang Ramu. Contohnya, hari Minggu kemarin, ada yang diuji butir-butir dalam SKU seperti Pancasila, lagu Indonesia Raya dan sejarahnya, serta agama Islam. Bagi anak-anak ini, walaupun tinggal di ibu kota, kota besar yang serba ada, Rp 1000 sangat berharga dan tidak mudah didapat. Mereka ada yang bekerja keras menjadi pengamen anak-anak, membantu berjualan permen, dan lain-lain. Bayangkan, sedang latihan, tiba-tiba ada anak yang dipanggil orangtuanya untuk membantu menjaga adik atau membantu berjualan. Ada juga yang terlambat ke latihan karena mencari uang dulu dengan mengamen. Jadi mereka datang ke latihan lengkap dengan ukulele/gitar kecil, peralatan untuk mengamen. (OOT: Kalau saja UUD '45 dilaksanakan konsekuen, ...anak-anak terlantar itu tentu tak perlu repot seperti itu, ya) Memang benar, pramuka harus belajar menabung, namun mungkin tidak semua dapat dengan mudah menyisihkan Rp 1000 per hari. Mengenai jumlah anggota Gerakan Pramuka yang sebenar-benarnya, memang benar dan harus diakui, ini adalah kelemahan sejak dulu dari segi pendataan anggota. Mudah-mudahan bisa sesegera mungkin dibenahi. Sedangkan mengenai pendanaan Kwarnas, bukannya jadi gak usah minta-minta ke presiden..., tapi mendapatkan dana APBN, karena Gerakan Pramuka dianggap sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dan bagian dari pembinaan generasi muda, yang sebagian di antaranya menjadi tugas negara. (Mohon maaf bila saya salah mengutip). Tks. Berthold Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin untuk yang kedepan, program LTV diadakannya pas liburan sekolah dimulai dan lanjut roadshow jadi satu bagian dari LTV... dalam masa liburan itu... biayanya ya bisa dari sponsor atau dari iuran pramuka... kalo tiap pramuka yang terdaftar bayar Rp1000 per hari selama setahun, anggaplah itu sebagai tabungan.. selama setahun itu pramuka secara keseluruhan bisa dapet brapa... formulanya = 1000 * 21 000 000 (anggota pramuka yang di klaim kwarnas)* 365 ... bayangkan kalo semua itu
[Pramuka] Re: LT V = LOMBA PALING BERGENGSI TINGKAT PENGGALANG (PERENUNGAN)
Salam, Kok monoton ? Yang bilang monoton kan adalah yang tiap tahun terlibat. Anak ? Pengalaman baru buat dia. Yang penting jangan diberi pengalaman ketidakjujuran. Hendro --- In pramuka@yahoogroups.com, Dede Mariana [EMAIL PROTECTED] wrote: oh masih ada el te el te an ? apa tidak ada kreativitas lain? kayak2nya bisa dibuat model lain yang bisa lebih banyak melibatkan anak-anak lebih pe de muncul di pentas dengan cara kolaborasi dengan industri media atau lainnya... biar tak monoton dan dari itu ke itu juga... dmar --- titien mohammad [EMAIL PROTECTED] wrote: he..he..bener juga ya.. kalo harus road show kasian sekolahnya doonnkk... ini yang beda nya pramuka ama yang lain..sukses studi..sukses organisasi and sukses karir... Kalo harus show ke daaerah.. biayanya dari mana lagi??? mau diambil dari kwarcab atau kwarda??? hm.. lets think about that...buat beberapa daerah yang di luar jawa kadang mau ngirim kontingen ke jambore atau ke ajang lain dananya susah.. apalagi ditambah harus nanggung akomodasi mereka yang juara LT ke tempat mereka...mikir 1000 kali tuuh.. kalo ada kakak2 yang udah jadi usahawan yang siap jadi sponsor ya asyik2 aja... atau mungkin bisa bikin program scout exchange untuk pelatihnya.. kalo cuma satu dua orang mungkin masih bisa ditanggung ama kwarda atau kwarcab..itupun buat beberapa kwarcab masih nggak afford buat itu.. kecuali kalo ada biaya dari kwarnas.. ok..thanks..mohon maap bagi yang tidak berkenan salam pramuka titien - Original Message From: Andalie [EMAIL PROTECTED] To: pramuka@yahoogroups.com Sent: Monday, June 25, 2007 8:22:10 PM Subject: Re: [Pramuka] Re: LT V = LOMBA PALING BERGENGSI TINGKAT PENGGALANG (PERENUNGAN) Emangnya mereka yang juara nggak sekolah apa??? Farli On Fri, 22 Jun 2007 12:28:03 - rimata66 [EMAIL PROTECTED] com wrote: Salam, Di sinilah salahnya. Seharusnya regu juara LT 5 ini melakukan road show se-Indonesia. Tampil di mana-mana untuk menginspirasi kita semua Inilah profil regu penggalang yang baik Jadi yang show di mana-mana jangan cuma bintang Indonesia Idols atau AFI atau Mama Mia . Tampilnya di markas Pramuka, di kantor Kwarcab misalnya Teman-teman yang lain diundang Bisa kasih demo atau berlomba dengan regu lain Wah, pasti bisa bikin motivasi pisan .. Ayo, Kwarnas kita coba Siap main ke kwarcab saya ??? Hendro --- In [EMAIL PROTECTED] .com, irwan riduan rapirwan@ .. wrote: Jadi kalau sudah ditutup lomba tingkat lima ini jadi ngak bergengsi dong !!! wah kasihan pramuka penggalang kita kalau begitu .. padahal harapan mengikuti jambore dunia selalu dijadikan motivasi untuk terus berlatih pramuka ! kasihan-kasihan .. gimana yach.. kalau kebanggaan untuk mengikuti kegiatan pramuka cuma sampai di tinggkat nasional saja . gimana revitalisasi gerakan pramuka ? padahal utamanya kan penggalang sebagi generasi penerus bangsa (remaja yang siap membangun masyarakat) dah jadi kendur dong semangatnya (semog saja tidak) kan katanya sukarela (mungkin hanya untuk peserta didik saja kali yach rapirwan - Original Message From: Berthold Sinaulan bertholdsinaulan@ ... To: [EMAIL PROTECTED] .com Sent: Tuesday, June 12, 2007 11:25:48 AM Subject: Re: [Pramuka] LT V = LOMBA PALING BERGENGSI TINGKAT PENGGALANG (PERENUNGAN) Salam Pramuka, Sedikit koreksi, rasanya tidak (mungkin/benar) pemenang LT V akan mewakili Indonesia ke Jambore Dunia ke-21 di Inggris pada akhir Juli 2007 sampai awal Agustus 2007. Soalnya pendaftaran jambore dunia sudah ditutup, sedangkan LT V baru akan diadakan beberapa waktu lagi. Jelas tidak mungkin mengejar pendaftaran ke Jambore Dunia 2007. Tks. Berthold asep hen hen asep_arsitek@ yahoo.com wrote: Assalamualaikum wr wb Salam Pramuka ! LT V adalah ajang paling bergengsi untuk tingkat pramuka penggalang seindonesia, betapa tidak, karna hanya lewat lomba inilah untuk mendapatkan tiket GRATIS ke jambore dunia diperebutkan seindonesia, wakil2 regu terbaik tingkat NASIONAL akan mewakili propinsinya masing2, setelah melewati perjalanan/ perjuang an panjang yg sangat2 melelahkan baik dari LT I (tingkat sekolah/non sekolah) kemudian bila menang berlanjut ke LT II (tingkat kecamatan) bila menang lagi ke LT III (tingkat cabang) bila menang lagi ke LT IV (tingka daerah) dan bila menang lagi akhirnya ke final penantian ke LT V (tingkat nasional) itupun HARUS juara 1 putra maupun putri, karna setelah sekian lama digembleng dalam event2 lomba , baik lomba tingkat antar sekolah, antar cabang, atau lomba yg
[Pramuka] tanya beberapa hal
kakak-kakak, mo tanya beberapa hal nih. sebelumnya terima kasih atas jawaban : - apa kedai pramuka buka setiap akhir pekan (sabtu minggu) ? - saya akan membuat sebuah liputan tentang orang dewasa yang membina remaja. teringat HIPPRADA (bener gak tuh ejaannya). apakah ada anggota HIPPRADA yang masih aktif membina di gudep, khususnya penggalang atau siaga ? terima kasih Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Pramuka] Re: Ibu Negara Canangkan Awasi Keluarga untuk Mencegah Peredaran Narkoba
Salam Pramuka, Lihat fotonya di kompas menyedihkan. Tanda pelantikan dan tanda WOSM di seragam Ibu Ani tertukar. Yang seharusnya di lidah baju kanan jadi di kiri dan sebaliknya. Lalu seragam bu Mufida modelnya aneh, tanpa kerah ? Pita lehernya jadi aneh. Hendro --- In pramuka@yahoogroups.com, andi iswoyo [EMAIL PROTECTED] wrote: *Kompas, Minggu, 24 Juni 2007 * Peringatan Anti Narkoba Ibu Negara Canangkan Awasi Keluarga untuk Mencegah Peredaran Narkoba Cibubur, Kompas - Ibu Negara Ny Ani Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, untuk mencegah dan menghentikan peredaran narkoba di Indonesia, setiap keluarga harus menerapkan pengawasan melekat anti-narkoba bagi setiap anggota keluarganya sendiri, atau Family Watch (Awasi Keluarga). Pengawasan melekat anti-narkoba itu berarti pengawasan antar- anggota keluarga, mulai dari orangtua mengawasi anak-anaknya. Sebaliknya, anak-anak juga mengawasi orangtuanya. Bahkan, pengawasan juga harus dilakukan antar-tetangga dan antar-teman di sekitarnya. Demikian disampaikan Ny Ani saat menyampaikan Penyuluhan Akbar Sadar Narkoba dan Ikrar Narkoba bagi Anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia di Lapangan Gajah Mada Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (23/6). Ny Ani dalam kesempatan itu mengajak anggota pramuka se-Indonesia menjadi pelopor dalam kampanye mencegah dan menghentikan peredaran narkoba yang sekarang ini menjadi ancaman serius bagi remaja dan bangsa Indonesia dan bangsa- bangsa lainnya di muka bumi ini *Ancaman serius* Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Ny Ani, sebanyak 1 persen penduduk Indonesia telah menggunakan narkoba. Total penduduk dunia yang tercatat menggunakan narkoba saat ini mencapai 190 juta jiwa. Ini menjadi ancaman yang serius dan memprihatinkan kita semua. Bahkan yang mengejutkan, Indonesia bukan lagi dikenal sebagai konsumen narkoba, tetapi justru sebagai produsen narkoba. Negara, dalam hal ini pemerintah, berkewajiban untuk melindungi semua warganya dari ancaman serius narkoba, tambah Ibu Negara. Narkoba itu disebutkan juga jalan menuju neraka. Oleh karena itu, camkan dalam pikiran, ucapan, dan tindakan untuk mencegah dan menghentikan peredaran narkoba, yang dimulai dari keluarga kita masing-masing. Karena keluarga adalah benteng bagi pencegahan narkoba, lanjut Ibu Negara. Acara ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional. Hadir dalam acara itu, antara lain Ny Mufida Jusuf Kalla, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto, dan Ketua Badan Narkoba Nasional (BNN) I Gede Mangku Pastika. Dalam kesempatan itu, ditandatangani pula nota kerja sama antara BNN dan Kwartir Nasional tentang peran Gerakan Pramuka dalam menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Acara ini dihadiri sekitar 2.500anggota pramuka penggalang seluruh Jakarta dan sekitarnya serta undangan lainnya. Ibu Negara juga menyempatkan berdialog dengan pimpinan kwartir nasional dan sejumlah pejabat yang diundang. (har) -- andi_azka_az_zahra' [Non-text portions of this message have been removed]
[Pramuka] Kursus jadi mahal ?
Salam Pramuka, Pening juga saya sepulang dari pertemuan di Kwartir Ranting saya. Masalahnya banyak rekan pembina yang mau ikutan KML tapi biayanya sungguh berat untuk dijangkau. Dari Kwarran, ke Kwarcab lihat edaran KPD. Biayanya juga besar. Di kwarcab lain ternyata sampai angka 500 ribu rupiah. Komentar teman-teman : Kak, untuk kegiatan rutin saja dananya seret, apalagi kalau bayar KML harus segitu besar. Uangnya mending buat masukin anak saya sekolah SD. Aktif di Pramuka sudah menyita waktu, tenaga dan uang, sekarang mau meningkatkan diri kok biayanya mahal benar. Pramuka kok mahal ya ??? Sudah nggak ada ya kesprasahajaan hidup- nya Dst ... dst . Sungguh bikin pening kepala. Jika biaya kursus jadi 500 ribu minimal, maka apakah makin banyak pembina yang tak bisa meng-up grade dirinya ? Bagaimana teman-teman lain ? Apakah subsidi dari Mabicab/Pemda di tempat kakak besar sehingga biaya ke peserta dapat ditekan sekecil mungkin ? Atau ada kiat untuk dengan hemat kursus tetap berkualitas ? Hendro Prakoso
[Pramuka] Pelatihan Dokter Kesehatan Kerja Pratama, Jakarta, 6-13 Agustus 2007
Pelatihan Dokter Kesehatan Kerja Pratama, Jakarta, 6-13 Agustus 2007 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang pertama kali diwajibkan di Indonesia pada tahun 1996, ternyata diikuti oleh banyak negara. Karena ISO tidak mau memberikan sertifikasi, maka ILO mengeluarkan Pedoman Umum pelaksanaan SMK3 itu. Sementara itu ada juga yang ingin tetap memberikan sertifikasi secara sukarela seperti OHSAS 18001. Beberapa perusahaan multinasional atas tekanan home office harus menjalankan SMK3 itu di Indonesia. Bahkan mereka mewajibkan juga kepada para pemasok untuk melaksanakan SMK3. Ini menjadi dilemma karena pemasok itu perusahaan kecil2, sehingga kurang mampu menjalankan SMK3 secara penuh. Secara umum semua Sistem Manajemen itu kuat dalam aspek keselamatan, namun sangat lemah dalam aspek kesehatan kerja. Para dokter belum terbiasa bekerja dalam tim manajemen, sehingga sukar menempatkan diri dan bicara masalah kesehatan dalam konteks manajemen. Mereka belum terbiasa membicarakan kesehatan dalam aspek kerugian, investasi, produktivitas, market dll. Setiap audit sistem manajemen selalu mempertanyakan apakah perusahaan sudah mentaati peraturan perundangan di negara di mana perusahaan tersebut berada. Dua hal yang sering ditanyakan dalam bidang perundangan, yaitu kewajiban dokter dalam mengikuti pelatihan Hiperkes. Kewajiban dokter kemudian dikaitkan dengan kewenang-annya melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja. Banyak perusahaan yang enggan untuk menggaji dokter secara penuh. Mereka melakukan oursourcing dan menyerahkan kepada klinik atau rumah sakit sebagai pemasok tenaga kerja. Dalam banyak hal klinik atau rumah sakit ini, lebih sering berorientasi kuratif atau pengobatan. Dokter yang dipasoknya diharapkan bisa memberikan pengobatan kepada karyawan dan memberikan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan. Apapun status dokter itu, dia adalah dokter perusahaan dan terkena kewajiban pelatihan Hiperkes itu. Silakan untuk mendaftarkan diri pada Pelatihan ini dengan menghubungi: Naila KHAIRIYAH HP 081380158333 Telp 021 734 3651 Sri WIDIAWATI HP Nomor 0812 1025 123 Telp 021 734 3651 Yayasan IDKI di telepon Nomor 021 734 3651, Fax: 021 735 8966, email ke [EMAIL PROTECTED] Atas perhatian Saudara kami ucapkan banyak terima kasih. Wasalam, Dr Sudjoko KUSWADJI MSc(OM) PKK SpOk Pakar Kedokteran Keluarga, Spesialis Okupasi (Kesehatan Kerja) Yayasan IDKI - Konsultasi dan Pelatihan Jl Puyuh Timur III EG3 No 1 Bintaro Jaya Sektor V Jurang Manggu Timur Tangerang 15222 Indonesia Tel: +6221 734 3651 Fax: +6221 735 8966 HP: +62 812 9290059 Email: [EMAIL PROTECTED] HTTP://www.yayasanidki.or.id/ Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. http://sims.yahoo.com/