Re: Rp 1000 Bukan Uang Kecil (was:Re: [Pramuka] Re: LT V)

2007-06-28 Terurut Topik Berthold Sinaulan
Salam Pramuka,
  Kalau dibaca lagi e-mail saya, mengenai UUD '45 saya menulis OOT (out of 
topic). Jadi hanya pelengkap saja. 
  Ide besarnya lebih ke iuran Rp 1.000 per anak per hari, yang tidak setiap 
anak mampu melakukannya.
  Soal mencari dana, selain dari APBN, setahu saya Kwarnas GP juga sudah 
melakukan, misalnya lewat usaha penerbitan buku, perlengkapan pramuka (dua hal 
yang kini diperbarui), di samping madu dan jasa TRW/Buper yang sudah berjalan.
  Mungkin hasilnya belum begitu terasa, tapi paling tidak usahanya sudah mulai 
berjalan dan sewaktu Rakernas GP di Cibubur belum lama ini, cukup banyak 
kakak-kakak dari berbagai daerah yang meminati terbitan buku dan perlengkapan 
pramuka/perlengkapan alam terbuka yang dijual.
  Tks.
   
  Berthold
  (FYI: Saya tidak menjadi pengurus usaha buku atau perlengkapan atau lainnya 
yang dijalankan Kwarnas GP. Ini sekadar info saja. Tks.)

Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  yet more reason for us yang bisa ngases internet ini untuk menabung
sehingga kita bisa ngebantu sesama pramuka... mungkin perlu dibuatkan
kayak trust fund yang dikumpulkan oleh pramuka untuk pramuka...

mungkin wording saya mengenai pendanaan kwarnas agak salah, tapi tetep
aja, harusnya kita bisa mencari jalan agar kita bisa jadi NGO yang
self sustaining... kan banyak cara menuju roma...

mari sama-sama melakukan UUD45 secara konsekwen.. balikin ke UUD45
lagi? jangan disini deh ngebahasnya.. nanti panjang...

with al due respect
Randi

On 6/27/07, Berthold Sinaulan [EMAIL PROTECTED] wrote:






 Salam Pramuka,
 Buat kakak-kakak atau adik-adik yang kaya/berasal dari keluarga berada, Rp
 1000 mungkin uang receh/uang kecil yang tak ada artinya. Jadi mudah didapat
 dan tanpa ragu bisa disisihkan untuk ditabung. Namun tidak semua orang
 seberuntung itu.
 Di banyak tempat, uang Rp 1000 sangat berharga. Kebetulan saat ini saya dan
 beberapa kakak pembina sedang mencoba melakukan pembinaan bagi anak jalanan
 usia Penggalang (27 anak di Kwarran Matraman dan 28 anak di Kwarran Kramat
 Jati, keduanya di Jakarta Timur). Latihan dilakukan setiap hari Minggu, dan
 saat ini kami sudah membagi pakaian seragam pramuka polos (kelengkapannya
 akan diberikan saat menyelesaikan SKU Penggalang Ramu), dan anak-anak setiap
 Minggu sedang ujian SKU Galang Ramu. Contohnya, hari Minggu kemarin, ada
 yang diuji butir-butir dalam SKU seperti Pancasila, lagu Indonesia Raya dan
 sejarahnya, serta agama Islam.
 Bagi anak-anak ini, walaupun tinggal di ibu kota, kota besar yang serba
 ada, Rp 1000 sangat berharga dan tidak mudah didapat. Mereka ada yang
 bekerja keras menjadi pengamen anak-anak, membantu berjualan permen, dan
 lain-lain.
 Bayangkan, sedang latihan, tiba-tiba ada anak yang dipanggil orangtuanya
 untuk membantu menjaga adik atau membantu berjualan. Ada juga yang terlambat
 ke latihan karena mencari uang dulu dengan mengamen. Jadi mereka datang ke
 latihan lengkap dengan ukulele/gitar kecil, peralatan untuk mengamen. (OOT:
 Kalau saja UUD '45 dilaksanakan konsekuen, ...anak-anak terlantar itu tentu
 tak perlu repot seperti itu, ya)
 Memang benar, pramuka harus belajar menabung, namun mungkin tidak semua
 dapat dengan mudah menyisihkan Rp 1000 per hari.
 Mengenai jumlah anggota Gerakan Pramuka yang sebenar-benarnya, memang benar
 dan harus diakui, ini adalah kelemahan sejak dulu dari segi pendataan
 anggota. Mudah-mudahan bisa sesegera mungkin dibenahi.
 Sedangkan mengenai pendanaan Kwarnas, bukannya jadi gak usah minta-minta
 ke presiden..., tapi mendapatkan dana APBN, karena Gerakan Pramuka dianggap
 sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dan bagian dari pembinaan
 generasi muda, yang sebagian di antaranya menjadi tugas negara. (Mohon maaf
 bila saya salah mengutip).
 Tks.

 Berthold

 Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 mungkin untuk yang kedepan, program LTV diadakannya pas liburan
 sekolah dimulai dan lanjut roadshow jadi satu bagian dari LTV... dalam
 masa liburan itu... biayanya ya bisa dari sponsor atau dari iuran
 pramuka... kalo tiap pramuka yang terdaftar bayar Rp1000 per hari
 selama setahun, anggaplah itu sebagai tabungan.. selama setahun itu
 pramuka secara keseluruhan bisa dapet brapa... formulanya = 1000 * 21
 000 000 (anggota pramuka yang di klaim kwarnas)* 365 ... bayangkan
 kalo semua itu disempen sebagai saham / deposito / usaha / dibiarkan
 terkumpul tanpa dipakai untuk urusan lain-lain kwartir... kan bisa
 dipake buat macem-macem tuh.. dari persami sampe jamboree, dari LT 1 -
 LT 5...

 just wondering .. karena udah lama gak terlibat langsung di gugus
 depan .. sistem keanggotaan pramuka sekarang gimana sih, kok kwarnas
 bisa ngeklaim 21juta anggota? terus sistem iurannya gimana? karena
 dengan Rp1000 per hari, dengan keanggotaan yang diklaim, seharusnya
 pramuka setiap tahun punya kas kotor per tahun itu 7.665.000.000.000
 ... cukup untuk bayar iuran ke WOSM, jadi gak usah minta-minta ke
 presiden...

 oh ya, JOTA JOTI is on the horizon... sudah siap kah anda? 

Balasan: Re: Rp 1000 Bukan Uang Kecil (was:Re: [Pramuka] Re: LT V)

2007-06-28 Terurut Topik Direktur Insight Academy
Pramuka belum maksimal memberdayakan aset yang ada. Kwarnas memiliki aset yang 
cukup besar berupa properti terlantar, dan aset catatn intelektual. Bisa 
dikembangkan bukan??
Orang-orang pramuka di kwarnas seharusnya disupport dengan kemampuan bisnis 
untuk mengelola aset-aset itu. Jagan sampai pramuka hanya mengandalkan swadaya 
dari peserta didik. Kalua pramuka hanya mengandalkan dana swadaya anggotanya, 
kegiatan-kegiatan berbiaya tinggi bisa-bisa sulit dinikmati oleh anggota yang 
enonominya tergolong miskin.
ini aja dulu.

Berthold Sinaulan [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Salam Pramuka,
   Kalau dibaca lagi e-mail saya, mengenai UUD '45 saya menulis OOT (out of 
topic). Jadi hanya pelengkap saja. 
   Ide besarnya lebih ke iuran Rp 1.000 per anak per hari, yang tidak setiap 
anak mampu melakukannya.
   Soal mencari dana, selain dari APBN, setahu saya Kwarnas GP juga sudah 
melakukan, misalnya lewat usaha penerbitan buku, perlengkapan pramuka (dua hal 
yang kini diperbarui), di samping madu dan jasa TRW/Buper yang sudah berjalan.
   Mungkin hasilnya belum begitu terasa, tapi paling tidak usahanya sudah mulai 
berjalan dan sewaktu Rakernas GP di Cibubur belum lama ini, cukup banyak 
kakak-kakak dari berbagai daerah yang meminati terbitan buku dan perlengkapan 
pramuka/perlengkapan alam terbuka yang dijual.
   Tks.

   Berthold
   (FYI: Saya tidak menjadi pengurus usaha buku atau perlengkapan atau lainnya 
yang dijalankan Kwarnas GP. Ini sekadar info saja. Tks.)
 
 Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   yet more reason for us yang bisa ngases internet ini untuk menabung
 sehingga kita bisa ngebantu sesama pramuka... mungkin perlu dibuatkan
 kayak trust fund yang dikumpulkan oleh pramuka untuk pramuka...
 
 mungkin wording saya mengenai pendanaan kwarnas agak salah, tapi tetep
 aja, harusnya kita bisa mencari jalan agar kita bisa jadi NGO yang
 self sustaining... kan banyak cara menuju roma...
 
 mari sama-sama melakukan UUD45 secara konsekwen.. balikin ke UUD45
 lagi? jangan disini deh ngebahasnya.. nanti panjang...
 
 with al due respect
 Randi
 
 On 6/27/07, Berthold Sinaulan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 
 
 
  Salam Pramuka,
  Buat kakak-kakak atau adik-adik yang kaya/berasal dari keluarga berada, Rp
  1000 mungkin uang receh/uang kecil yang tak ada artinya. Jadi mudah didapat
  dan tanpa ragu bisa disisihkan untuk ditabung. Namun tidak semua orang
  seberuntung itu.
  Di banyak tempat, uang Rp 1000 sangat berharga. Kebetulan saat ini saya dan
  beberapa kakak pembina sedang mencoba melakukan pembinaan bagi anak jalanan
  usia Penggalang (27 anak di Kwarran Matraman dan 28 anak di Kwarran Kramat
  Jati, keduanya di Jakarta Timur). Latihan dilakukan setiap hari Minggu, dan
  saat ini kami sudah membagi pakaian seragam pramuka polos (kelengkapannya
  akan diberikan saat menyelesaikan SKU Penggalang Ramu), dan anak-anak setiap
  Minggu sedang ujian SKU Galang Ramu. Contohnya, hari Minggu kemarin, ada
  yang diuji butir-butir dalam SKU seperti Pancasila, lagu Indonesia Raya dan
  sejarahnya, serta agama Islam.
  Bagi anak-anak ini, walaupun tinggal di ibu kota, kota besar yang serba
  ada, Rp 1000 sangat berharga dan tidak mudah didapat. Mereka ada yang
  bekerja keras menjadi pengamen anak-anak, membantu berjualan permen, dan
  lain-lain.
  Bayangkan, sedang latihan, tiba-tiba ada anak yang dipanggil orangtuanya
  untuk membantu menjaga adik atau membantu berjualan. Ada juga yang terlambat
  ke latihan karena mencari uang dulu dengan mengamen. Jadi mereka datang ke
  latihan lengkap dengan ukulele/gitar kecil, peralatan untuk mengamen. (OOT:
  Kalau saja UUD '45 dilaksanakan konsekuen, ...anak-anak terlantar itu tentu
  tak perlu repot seperti itu, ya)
  Memang benar, pramuka harus belajar menabung, namun mungkin tidak semua
  dapat dengan mudah menyisihkan Rp 1000 per hari.
  Mengenai jumlah anggota Gerakan Pramuka yang sebenar-benarnya, memang benar
  dan harus diakui, ini adalah kelemahan sejak dulu dari segi pendataan
  anggota. Mudah-mudahan bisa sesegera mungkin dibenahi.
  Sedangkan mengenai pendanaan Kwarnas, bukannya jadi gak usah minta-minta
  ke presiden..., tapi mendapatkan dana APBN, karena Gerakan Pramuka dianggap
  sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dan bagian dari pembinaan
  generasi muda, yang sebagian di antaranya menjadi tugas negara. (Mohon maaf
  bila saya salah mengutip).
  Tks.
 
  Berthold
 
  Randi Triadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  mungkin untuk yang kedepan, program LTV diadakannya pas liburan
  sekolah dimulai dan lanjut roadshow jadi satu bagian dari LTV... dalam
  masa liburan itu... biayanya ya bisa dari sponsor atau dari iuran
  pramuka... kalo tiap pramuka yang terdaftar bayar Rp1000 per hari
  selama setahun, anggaplah itu sebagai tabungan.. selama setahun itu
  pramuka secara keseluruhan bisa dapet brapa... formulanya = 1000 * 21
  000 000 (anggota pramuka yang di klaim kwarnas)* 365 ... bayangkan
  kalo semua itu 

[Pramuka] Re: LT V = LOMBA PALING BERGENGSI TINGKAT PENGGALANG (PERENUNGAN)

2007-06-28 Terurut Topik rimata66

Salam,

Kok monoton ?

Yang bilang monoton kan adalah yang tiap tahun terlibat.
Anak ? Pengalaman baru buat dia. Yang penting jangan diberi 
pengalaman ketidakjujuran.

Hendro

--- In pramuka@yahoogroups.com, Dede Mariana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 oh masih ada el te el te an ? apa tidak ada
 kreativitas lain? kayak2nya bisa dibuat model lain
 yang bisa lebih banyak melibatkan anak-anak lebih pe
 de muncul di pentas dengan cara kolaborasi dengan
 industri media atau lainnya... biar tak monoton dan
 dari itu ke itu juga...
 
 dmar
 
 --- titien mohammad [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  he..he..bener juga ya.. kalo harus road show kasian
  sekolahnya doonnkk... ini yang beda nya pramuka ama
  yang lain..sukses studi..sukses organisasi and
  sukses karir...
  
  Kalo harus show ke daaerah.. biayanya dari mana
  lagi??? mau diambil dari kwarcab atau kwarda??? hm..
  lets think about that...buat beberapa daerah yang di
  luar jawa kadang mau ngirim kontingen ke jambore
  atau ke ajang lain dananya susah.. apalagi ditambah
  harus nanggung akomodasi mereka yang juara LT ke
  tempat mereka...mikir 1000 kali tuuh.. kalo ada
  kakak2 yang udah jadi usahawan yang siap jadi
  sponsor ya asyik2 aja... atau mungkin bisa bikin
  program scout exchange untuk pelatihnya.. kalo cuma
  satu dua orang mungkin masih bisa ditanggung ama
  kwarda atau kwarcab..itupun buat beberapa kwarcab
  masih nggak afford buat itu.. kecuali kalo ada biaya
  dari kwarnas.. 
  
  ok..thanks..mohon maap bagi yang tidak berkenan
  
  salam pramuka
   
  titien
  
  
  
  - Original Message 
  From: Andalie [EMAIL PROTECTED]
  To: pramuka@yahoogroups.com
  Sent: Monday, June 25, 2007 8:22:10 PM
  Subject: Re: [Pramuka] Re: LT V = LOMBA PALING
  BERGENGSI TINGKAT PENGGALANG (PERENUNGAN)
  
  Emangnya mereka yang juara nggak sekolah apa???
  
  Farli
  
  On Fri, 22 Jun 2007 12:28:03 -
  rimata66 [EMAIL PROTECTED] com wrote:
   
   Salam,
   
   Di sinilah salahnya.
   
   Seharusnya regu juara LT 5 ini melakukan road show
  
  se-Indonesia. 
   Tampil di mana-mana untuk menginspirasi kita semua
   Inilah profil regu penggalang yang baik
   
   Jadi yang show di mana-mana jangan cuma bintang 
  Indonesia Idols atau 
   AFI atau Mama Mia .
   
   Tampilnya di markas Pramuka, di kantor Kwarcab
  misalnya
   Teman-teman yang lain diundang
   Bisa kasih demo atau berlomba dengan regu lain
   
   Wah, pasti bisa bikin motivasi pisan ..
   
   Ayo, Kwarnas kita coba
   
   Siap main ke kwarcab saya ???
   
   Hendro
   
   
   --- In [EMAIL PROTECTED] .com, irwan riduan 
  rapirwan@ .. wrote:
  
   Jadi  kalau sudah ditutup lomba tingkat lima
  ini 
  jadi ngak 
   bergengsi dong !!! 
   wah kasihan pramuka penggalang kita kalau begitu
  .. 
  padahal 
   harapan mengikuti jambore dunia selalu dijadikan 
  motivasi untuk 
   terus berlatih pramuka ! kasihan-kasihan .. 
   gimana yach..
   kalau kebanggaan untuk mengikuti kegiatan pramuka
  cuma 
  sampai di 
   tinggkat nasional saja .
   gimana revitalisasi gerakan pramuka ? padahal
  utamanya 
  kan 
   penggalang sebagi generasi penerus bangsa (remaja
  yang 
  siap 
   membangun masyarakat) dah jadi kendur dong
  semangatnya 
  (semog saja 
   tidak) kan katanya sukarela (mungkin hanya untuk
  peserta 
  didik saja 
   kali yach 
   
   rapirwan
   
   
   
   
   - Original Message 
   From: Berthold Sinaulan bertholdsinaulan@ ...
   To: [EMAIL PROTECTED] .com
   Sent: Tuesday, June 12, 2007 11:25:48 AM
   Subject: Re: [Pramuka] LT V = LOMBA PALING
  BERGENGSI 
  TINGKAT 
   PENGGALANG (PERENUNGAN)
   
   Salam Pramuka,
   Sedikit koreksi, rasanya tidak (mungkin/benar)
  pemenang 
  LT V akan 
   mewakili Indonesia ke Jambore Dunia ke-21 di
  Inggris 
  pada akhir Juli 
   2007 sampai awal Agustus 2007. Soalnya pendaftaran
  
  jambore dunia 
   sudah ditutup, sedangkan LT V baru akan diadakan 
  beberapa waktu 
   lagi. Jelas tidak mungkin mengejar pendaftaran ke 
  Jambore Dunia 2007.
   Tks.
   
   Berthold
   
   asep hen hen asep_arsitek@ yahoo.com wrote:
   Assalamualaikum wr wb
   Salam Pramuka !
   LT V adalah ajang paling bergengsi untuk tingkat
  pramuka 
   penggalang seindonesia, betapa tidak, karna hanya
  lewat 
  lomba inilah 
   untuk mendapatkan tiket GRATIS ke jambore dunia 
  diperebutkan 
   seindonesia, wakil2 regu terbaik tingkat NASIONAL
  akan 
  mewakili 
   propinsinya masing2, setelah melewati 
  perjalanan/ perjuang an panjang 
   yg sangat2 melelahkan baik dari LT I (tingkat 
  sekolah/non sekolah) 
   kemudian bila menang berlanjut ke LT II (tingkat 
  kecamatan) bila 
   menang lagi ke LT III (tingkat cabang) bila menang
  lagi 
  ke LT IV 
   (tingka daerah) dan bila menang lagi akhirnya ke
  final 
  penantian ke 
   LT V (tingkat nasional) itupun HARUS juara 1 putra
  
  maupun putri, 
   karna setelah sekian lama digembleng dalam event2
  lomba 
  , baik lomba 
   tingkat antar sekolah, antar cabang, atau lomba yg
 

[Pramuka] tanya beberapa hal

2007-06-28 Terurut Topik megi primagara
kakak-kakak, 
mo tanya beberapa hal nih. sebelumnya terima kasih atas jawaban :
- apa kedai pramuka buka setiap akhir pekan (sabtu  minggu) ?
- saya akan membuat sebuah liputan tentang orang dewasa yang membina remaja. 
teringat HIPPRADA (bener gak tuh ejaannya). apakah ada anggota HIPPRADA yang 
masih aktif membina di gudep, khususnya penggalang atau siaga ?

terima kasih




  
 
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Pramuka] Re: Ibu Negara Canangkan Awasi Keluarga untuk Mencegah Peredaran Narkoba

2007-06-28 Terurut Topik rimata66

Salam Pramuka,

Lihat fotonya di kompas menyedihkan.

Tanda pelantikan dan tanda WOSM di seragam Ibu Ani tertukar. Yang 
seharusnya di lidah baju kanan jadi di kiri dan sebaliknya.

Lalu seragam bu Mufida modelnya aneh, tanpa kerah ?
Pita lehernya jadi aneh.

Hendro


--- In pramuka@yahoogroups.com, andi iswoyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 *Kompas, Minggu, 24 Juni 2007 *
 
 Peringatan Anti Narkoba
 Ibu Negara Canangkan Awasi Keluarga untuk Mencegah Peredaran 
Narkoba
 
 Cibubur, Kompas - Ibu Negara Ny Ani Susilo Bambang Yudhoyono 
menyatakan,
 untuk mencegah dan menghentikan peredaran narkoba di Indonesia, 
setiap
 keluarga harus menerapkan pengawasan melekat anti-narkoba bagi 
setiap
 anggota keluarganya sendiri, atau Family Watch (Awasi Keluarga).
 
 Pengawasan melekat anti-narkoba itu berarti pengawasan antar-
anggota
 keluarga, mulai dari orangtua mengawasi anak-anaknya. Sebaliknya, 
anak-anak
 juga mengawasi orangtuanya. Bahkan, pengawasan juga harus dilakukan
 antar-tetangga dan antar-teman di sekitarnya.
 
 Demikian disampaikan Ny Ani saat menyampaikan Penyuluhan Akbar 
Sadar Narkoba
 dan Ikrar Narkoba bagi Anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia di 
Lapangan
 Gajah Mada Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, 
Sabtu (23/6).
 
 Ny Ani dalam kesempatan itu mengajak anggota pramuka se-Indonesia 
menjadi
 pelopor dalam kampanye mencegah dan menghentikan peredaran narkoba 
yang
 sekarang ini menjadi ancaman serius bagi remaja dan bangsa 
Indonesia dan
 bangsa- bangsa lainnya di muka bumi ini
 
 *Ancaman serius*
 
 Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Ny Ani, 
sebanyak 1
 persen penduduk Indonesia telah menggunakan narkoba. Total 
penduduk dunia
 yang tercatat menggunakan narkoba saat ini mencapai 190 juta jiwa.
 
 Ini menjadi ancaman yang serius dan memprihatinkan kita semua. 
Bahkan yang
 mengejutkan, Indonesia bukan lagi dikenal sebagai konsumen 
narkoba, tetapi
 justru sebagai produsen narkoba. Negara, dalam hal ini pemerintah,
 berkewajiban untuk melindungi semua warganya dari ancaman serius 
narkoba,
 tambah Ibu Negara.
 
 Narkoba itu disebutkan juga jalan menuju neraka. Oleh karena itu, 
camkan
 dalam pikiran, ucapan, dan tindakan untuk mencegah dan menghentikan
 peredaran narkoba, yang dimulai dari keluarga kita masing-masing. 
Karena
 keluarga adalah benteng bagi pencegahan narkoba, lanjut Ibu 
Negara.
 
 Acara ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Anti-Narkoba
 Internasional. Hadir dalam acara itu, antara lain Ny Mufida Jusuf 
Kalla,
 Menko Kesra Aburizal Bakrie, Ketua Kwartir Nasional Gerakan 
Pramuka Azrul
 Azwar, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto, dan 
Ketua Badan
 Narkoba Nasional (BNN) I Gede Mangku Pastika.
 
 Dalam kesempatan itu, ditandatangani pula nota kerja sama antara 
BNN dan
 Kwartir Nasional tentang peran Gerakan Pramuka dalam menanggulangi
 penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Acara ini dihadiri 
sekitar
 2.500anggota pramuka penggalang seluruh Jakarta dan sekitarnya 
serta
 undangan
 lainnya.
 
 Ibu Negara juga menyempatkan berdialog dengan pimpinan kwartir 
nasional dan
 sejumlah pejabat yang diundang. (har)
 
 
 -- 
 andi_azka_az_zahra'
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Pramuka] Kursus jadi mahal ?

2007-06-28 Terurut Topik rimata66

Salam Pramuka,

Pening juga saya sepulang dari pertemuan di Kwartir Ranting saya. 
Masalahnya banyak rekan pembina yang mau ikutan KML tapi biayanya 
sungguh berat untuk dijangkau. 

Dari Kwarran, ke Kwarcab lihat edaran KPD. Biayanya juga besar. Di 
kwarcab lain ternyata sampai angka 500 ribu rupiah.

Komentar teman-teman :

 Kak, untuk kegiatan rutin saja dananya seret, apalagi kalau bayar 
KML harus segitu besar.

 Uangnya mending buat masukin anak saya sekolah SD.

 Aktif di Pramuka sudah menyita waktu, tenaga dan uang, sekarang 
mau meningkatkan diri kok biayanya mahal benar.

 Pramuka kok mahal ya ??? Sudah nggak ada ya kesprasahajaan hidup-
nya

Dst ... dst .

Sungguh bikin pening kepala.

Jika biaya kursus jadi 500 ribu minimal, maka apakah makin banyak 
pembina yang tak bisa meng-up grade dirinya ?

Bagaimana teman-teman lain ? Apakah subsidi dari Mabicab/Pemda di 
tempat kakak besar sehingga biaya ke peserta dapat ditekan sekecil 
mungkin ? Atau ada kiat untuk dengan hemat kursus tetap berkualitas ?

Hendro Prakoso



[Pramuka] Pelatihan Dokter Kesehatan Kerja Pratama, Jakarta, 6-13 Agustus 2007

2007-06-28 Terurut Topik Sudjoko KUSWADJI
Pelatihan Dokter Kesehatan Kerja Pratama, Jakarta, 
6-13 Agustus 2007

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) yang pertama kali diwajibkan di Indonesia pada
tahun 1996, ternyata diikuti oleh banyak negara.
Karena ISO tidak mau memberikan sertifikasi, maka ILO
mengeluarkan Pedoman Umum pelaksanaan SMK3 itu.
Sementara itu ada juga yang ingin tetap memberikan
sertifikasi secara sukarela seperti OHSAS 18001.

Beberapa perusahaan multinasional atas tekanan home
office harus menjalankan SMK3 itu di Indonesia. Bahkan
mereka mewajibkan juga kepada para pemasok untuk
melaksanakan SMK3. Ini menjadi dilemma karena pemasok
itu perusahaan kecil2, sehingga kurang mampu
menjalankan SMK3 secara penuh. 

Secara umum semua Sistem Manajemen itu kuat dalam
aspek keselamatan, namun sangat lemah dalam aspek
kesehatan kerja. Para dokter belum terbiasa bekerja
dalam tim manajemen, sehingga sukar menempatkan diri
dan bicara masalah kesehatan dalam konteks manajemen.
Mereka belum terbiasa membicarakan kesehatan dalam
aspek kerugian, investasi, produktivitas, market dll.

Setiap audit sistem manajemen selalu mempertanyakan
apakah perusahaan sudah mentaati peraturan perundangan
di negara di mana perusahaan tersebut berada. Dua hal
yang sering ditanyakan dalam bidang perundangan, yaitu
kewajiban dokter dalam mengikuti pelatihan Hiperkes.
Kewajiban dokter kemudian dikaitkan dengan
kewenang-annya melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja.

Banyak perusahaan yang enggan untuk menggaji dokter
secara penuh. Mereka melakukan oursourcing dan
menyerahkan kepada klinik atau rumah sakit sebagai
pemasok tenaga kerja. Dalam banyak hal klinik atau
rumah sakit ini, lebih sering berorientasi kuratif
atau pengobatan. Dokter yang dipasoknya diharapkan
bisa memberikan pengobatan kepada karyawan dan
memberikan pertolongan pertama jika terjadi
kecelakaan.

Apapun status dokter itu, dia adalah dokter perusahaan
dan terkena kewajiban pelatihan Hiperkes itu.

Silakan untuk mendaftarkan diri pada Pelatihan ini
dengan menghubungi:

Naila KHAIRIYAH HP 081380158333  Telp 021 734 3651
Sri WIDIAWATI HP Nomor 0812 1025 123 Telp 021 734 3651
Yayasan IDKI di telepon Nomor  021 734 3651, Fax: 021
735 8966, email ke [EMAIL PROTECTED]

Atas perhatian Saudara kami ucapkan banyak terima
kasih.

Wasalam,
Dr Sudjoko KUSWADJI MSc(OM) PKK SpOk
Pakar Kedokteran Keluarga, Spesialis Okupasi
(Kesehatan Kerja)
Yayasan IDKI - Konsultasi dan Pelatihan
Jl Puyuh Timur III EG3 No 1 Bintaro Jaya Sektor V
Jurang Manggu Timur Tangerang 15222 Indonesia
Tel: +6221 734 3651 Fax: +6221 735 8966 HP: +62 812
9290059
Email: [EMAIL PROTECTED] HTTP://www.yayasanidki.or.id/


   

Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/