[Pramuka] Trs: [trans-mania] Peluang Karir buat Fresh Graduate (OOT)

2009-04-08 Thread Renie Rivania


salam pramuka...

 semoga bermanfaat untuk rekan-rekan semua

- Pesan Diteruskan 
Dari: transmania_transtv 
Kepada: trans-ma...@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 8 April, 2009 13:32:44
Topik: [trans-mania] Peluang Karir buat Fresh Graduate


Peluang Karir di TRANS Corp 
BREAK THROUGH AND LIVE YOUR DREAM
Join Our Innovative and Imaginative TRANS TV & TRANS 7

As the best TV stations in Indonesia, TRANS TV and TRANS 7 aim to enrich their 
capabilities and achievements. We challenge young, potential, and dynamic 
candidates to join us for the following program: 

BROADCASTER DEVELOPMENT PROGRAM (BDP)

General Qualifications:
• Male/Female and single, Max. age 27 years old
• Diploma III or University Graduate, Min. GPA 2,75
• Creative, Hard Worker, Assertive, Energetic
• Has the ability to work in a fast paced environment
• Has good interpersonal and communication skills
• Good appearance

Please fill in the application form and CV at www.transcorp. co.id 
The latest is on April 17th, 2009
(Please make sure your registration number on web is on 5 (five) digits) 

For any further information, it will be informed on the website
TRANS TV & TRANS 7 HUMAN CAPITAL DIVISION
Jl. Kapt. Tendean Kav. 12-14A,
Jakarta 12790 

Klik : http://www.transtv. co.id/200706/ hotbox.asp? id=117





  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



[Pramuka] Info Lowongan Kerja

2009-04-08 Thread Renie Rivania
Salam Pramuka...
dibutuhkan "TENAGA KERJA" untuk posisi :
1. PRAMUSAJI & KITCHEN = 10 ORANG
2. ADMINISTRASI      =   1 ORANG
3. KOKI/JURU MASAK  =   1 ORANG (Menguasai masakan jawa)
4. SERVANT    =  2 ORANG


PERSYARATAN :
1. Menerima Lulusan (SD,SMP,SMA,S1).
2. Jujur, ulet, rapi, dan sopan
3. Mau bekerja keras

Bagi yang berminat dapat menghubungi :
dr. Hariyadi Wibowo = 081 2929 2337 

URGENT!!!

terima kasih 
salam pramuka.


  Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Pramuka] Re: [IA-IP-UNPAD] Golput ya Golput, tapi Jangan Golput

2009-04-08 Thread Pangeran Lian
di zaman modern sekarang ini & jg dizaman globalisasi semua serba susah & semua 
serba membingung kan apa lg banyak para calon pemimpin yg mengobar janji 
nya...& setelah mereka terpilih apa merka masih ingat sama kita2 trutama kpd 
merka yg sangat memerlukan uluran tangan jd enggak salah kalo nanti nya banyak 
Yg GOLPUT .

--- Pada Ming, 5/4/09, dedemari...@yahoo.com  menulis:

Dari: dedemari...@yahoo.com 
Topik: [Pramuka] Re: [IA-IP-UNPAD] Golput ya Golput, tapi Jangan Golput
Kepada: "IA IP" , "Pramuka Net" 
, "Ponsen HTI" , "IA UP" 
, "AIPI Politik" 
, "Ridlo Eisy" 
Tanggal: Minggu, 5 April, 2009, 11:30 PM

Mas ariel n mas sulis, jadi di era sekarang yang mau golput jadi pargolput gt? 
krn golkar nya sdh jd partai golkar he2. Atau golput sdh masa lalu tinggal 
kenangan, skr saatnya warga negara lebih aktif lagi buat mengisi ruang2 politik 
publik yang terbuka lebar2 seaktif para elit lama sisa2 orba kalau benar2 mau 
ikut memperbaiki keadaan, dan tdk hanya 5 thn sekali tetapi yang terpenting 
dalam politik keseharian (day to day politic) di luar pemilu, spt dlm proses 
pengambilan keputusan di politik lokal. Atau jangan2 warga negara kita msh 
terbungkam sisa2 orba atau trauma orba dlm hal politik, hampir di semua 
kelompok wn, spt buruh, pemuda, perempuan, cendikiawan, pemimpin agama, dll nya 
dlm memahami politik msh dlm bayang2 bahasa dan trauma orba. Memang spt 
dinyatakan peter b. haris 'kekacauan berpolitik dimulai dr kekacauan berbaha 
sa, dan kekacauan berbahasa menunjuk kan kekacauan berpikir'. Mudah2an kita 
bisa mulai menata bahasa dan pikiran kita.
 Wallohualam.

Dmar 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Sulistiono Kertawacana 

Date: Mon, 06 Apr 2009 01:10:28 
To: undisclosed-recipients:;
Subject: [IA-IP-UNPAD] Golput ya Golput, tapi Jangan Golput


Golput ya Golput, tapi Jangan Golput
 
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/04/06/KL/mbm.20090406.KL129953.id.html
 

 
 
 Ariel Heryanto 
* Pengamat politik 
Agak mencengangkan, juga mengecewakan, jika hari begini orang masih bicara 
tentang ”Golput” dengan semangat kepahlawanan menggebu. Ja­ngan-jangan ini 
merupakan salah satu bukti ma­cetnya kesadaran sejarah dan daya kreatif 
berbahasa di kalangan mereka yang merasa bersikap kritis dan progresif. Niat 
baik memperbaiki politik negeri ini butuh bahasa yang sepadan. 
Sebagai anak kandung Orde Baru, istilah Golput mengemban beban sejarah yang 
sudah kelewat kedaluwarsa. Istilah itu masih bersaudara kandung dengan istilah 
bermasalah ciptaan Orde Baru seperti ”bersih lingkungan”, ”Orde Lama”, ”gerakan 
pengacau keamanan”, ”G30S-PKI” atau ”nonpribumi”. 
Kesadaran kritis di kalangan masyarakat terhadap Pemilu 2009 layak dihargai. 
Jika ada yang mau memboikot, itu sah-sah saja. Tapi alangkah eloknya jika 
semangat seperti itu dinyatakan dengan istilah yang lebih pas dan teliti 
ketimbang ”Golput”. Tampaknya sebagian tidak kecil dari mereka masih punya 
ikatan batin dengan bahasa politik Orde Baru sebagai ”bahasa ibu” mereka. 
Ketika bergulat dalam realitas masa kini, lewat sepuluh tahun sesudah 
bangkrutnya rezim militer itu, mereka terbata-bata dalam logat Orde Baru. 
Memang benar pada awal kebangkit­annya, hampir 40 tahun lalu, Golput me­rupakan 
pembangkangan yang heroik terhadap Orde Baru. Namun setiap pembangkangan 
merupakan anak kandung zamannya. Dan zaman itu dikuasai pihak yang digugat, 
bukan saja secara politik, hukum, atau militer, melainkan juga berbahasa. 
Ceritanya begini. Nama Golput jelas-jelas dipinjam dari istilah Golkar yang 
waktu itu menjadi partai pe­nguasa. Jadi, walau ingin tampil sebagai lawan 
Golkar, cara berpikir dan berbahasa kaum Golput masih tidak terlepas jika 
bukannya bersaudara dengan Golkar dalam keluarga besar Orde Baru. Pertikaian 
mereka ibarat Pandawa dan Kurawa dalam keluarga besar Bharata. 
Pada zaman Orde Baru, semua partai politik menjadi boneka yang baju dalamnya 
diobok-obok penguasa. Bahkan dalam urusan gambar lambang, semua partai dituntut 
menggunakan tanda gambar baku yang ditetapkan penguasa, yakni lambang gambar 
bersegi lima. 
Waktu mendeklarasikan kelahirannya sendiri, Golput secara patuh menggunakan 
tanda gambar yang sama: segi lima dengan warna sepenuhnya putih. Bukan cuma 
itu. Golkar hanya merasa perlu berkampanye lima tahun sekali. Golput? Idem 
ditto bin setali tiga uang. Golput hanya bangkit dan bersuara jika dan setelah 
Golkar berteriak. Ada bedanya Golput dulu dan Golput sekarang? 
Sebagai sebuah pranata politik formal, Orde Baru secara resmi sudah mati. Tapi 
rohnya gentayangan di mana-mana. Juga dalam cara berbahasa. Sepuluh tahun lalu 
bendera dan berbagai lambang Golkar yang lain pernah dibakar massa di jalanan 
bersamaan dengan runtuhnya Orde Baru. Tapi dengan gesit para tokoh Golkar 
berganti baju. Dan dengan sedikit kosmetik, Golkar menampilkan diri

Bls: [Pramuka] Re: [IA-IP-UNPAD] Golput ya Golput, tapi Jangan Golput

2009-04-08 Thread Pangeran Lian
di zaman modern sekarang ini & jg dizaman globalisasi semua serba susah & semua 
serba membingung kan apa lg banyak para calon pemimpin yg mengobar janji 
nya...& setelah mereka terpilih apa merka masih ingat sama kita2 trutama kpd 
merka yg sangat memerlukan uluran tangan jd enggak salah kalo nanti nya banyak 
Yg GOLPUT .

--- Pada Ming, 5/4/09, dedemari...@yahoo.com  menulis:

Dari: dedemari...@yahoo.com 
Topik: [Pramuka] Re: [IA-IP-UNPAD] Golput ya Golput, tapi Jangan Golput
Kepada: "IA IP" , "Pramuka Net" 
, "Ponsen HTI" , "IA UP" 
, "AIPI Politik" 
, "Ridlo Eisy" 
Tanggal: Minggu, 5 April, 2009, 11:30 PM

Mas ariel n mas sulis, jadi di era sekarang yang mau golput jadi pargolput gt? 
krn golkar nya sdh jd partai golkar he2. Atau golput sdh masa lalu tinggal 
kenangan, skr saatnya warga negara lebih aktif lagi buat mengisi ruang2 politik 
publik yang terbuka lebar2 seaktif para elit lama sisa2 orba kalau benar2 mau 
ikut memperbaiki keadaan, dan tdk hanya 5 thn sekali tetapi yang terpenting 
dalam politik keseharian (day to day politic) di luar pemilu, spt dlm proses 
pengambilan keputusan di politik lokal. Atau jangan2 warga negara kita msh 
terbungkam sisa2 orba atau trauma orba dlm hal politik, hampir di semua 
kelompok wn, spt buruh, pemuda, perempuan, cendikiawan, pemimpin agama, dll nya 
dlm memahami politik msh dlm bayang2 bahasa dan trauma orba. Memang spt 
dinyatakan peter b. haris 'kekacauan berpolitik dimulai dr kekacauan berbaha 
sa, dan kekacauan berbahasa menunjuk kan kekacauan berpikir'. Mudah2an kita 
bisa mulai menata bahasa dan pikiran kita.
 Wallohualam.

Dmar 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Sulistiono Kertawacana 

Date: Mon, 06 Apr 2009 01:10:28 
To: undisclosed-recipients:;
Subject: [IA-IP-UNPAD] Golput ya Golput, tapi Jangan Golput


Golput ya Golput, tapi Jangan Golput
 
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/04/06/KL/mbm.20090406.KL129953.id.html
 

 
 
 Ariel Heryanto 
* Pengamat politik 
Agak mencengangkan, juga mengecewakan, jika hari begini orang masih bicara 
tentang ”Golput” dengan semangat kepahlawanan menggebu. Ja­ngan-jangan ini 
merupakan salah satu bukti ma­cetnya kesadaran sejarah dan daya kreatif 
berbahasa di kalangan mereka yang merasa bersikap kritis dan progresif. Niat 
baik memperbaiki politik negeri ini butuh bahasa yang sepadan. 
Sebagai anak kandung Orde Baru, istilah Golput mengemban beban sejarah yang 
sudah kelewat kedaluwarsa. Istilah itu masih bersaudara kandung dengan istilah 
bermasalah ciptaan Orde Baru seperti ”bersih lingkungan”, ”Orde Lama”, ”gerakan 
pengacau keamanan”, ”G30S-PKI” atau ”nonpribumi”. 
Kesadaran kritis di kalangan masyarakat terhadap Pemilu 2009 layak dihargai. 
Jika ada yang mau memboikot, itu sah-sah saja. Tapi alangkah eloknya jika 
semangat seperti itu dinyatakan dengan istilah yang lebih pas dan teliti 
ketimbang ”Golput”. Tampaknya sebagian tidak kecil dari mereka masih punya 
ikatan batin dengan bahasa politik Orde Baru sebagai ”bahasa ibu” mereka. 
Ketika bergulat dalam realitas masa kini, lewat sepuluh tahun sesudah 
bangkrutnya rezim militer itu, mereka terbata-bata dalam logat Orde Baru. 
Memang benar pada awal kebangkit­annya, hampir 40 tahun lalu, Golput me­rupakan 
pembangkangan yang heroik terhadap Orde Baru. Namun setiap pembangkangan 
merupakan anak kandung zamannya. Dan zaman itu dikuasai pihak yang digugat, 
bukan saja secara politik, hukum, atau militer, melainkan juga berbahasa. 
Ceritanya begini. Nama Golput jelas-jelas dipinjam dari istilah Golkar yang 
waktu itu menjadi partai pe­nguasa. Jadi, walau ingin tampil sebagai lawan 
Golkar, cara berpikir dan berbahasa kaum Golput masih tidak terlepas jika 
bukannya bersaudara dengan Golkar dalam keluarga besar Orde Baru. Pertikaian 
mereka ibarat Pandawa dan Kurawa dalam keluarga besar Bharata. 
Pada zaman Orde Baru, semua partai politik menjadi boneka yang baju dalamnya 
diobok-obok penguasa. Bahkan dalam urusan gambar lambang, semua partai dituntut 
menggunakan tanda gambar baku yang ditetapkan penguasa, yakni lambang gambar 
bersegi lima. 
Waktu mendeklarasikan kelahirannya sendiri, Golput secara patuh menggunakan 
tanda gambar yang sama: segi lima dengan warna sepenuhnya putih. Bukan cuma 
itu. Golkar hanya merasa perlu berkampanye lima tahun sekali. Golput? Idem 
ditto bin setali tiga uang. Golput hanya bangkit dan bersuara jika dan setelah 
Golkar berteriak. Ada bedanya Golput dulu dan Golput sekarang? 
Sebagai sebuah pranata politik formal, Orde Baru secara resmi sudah mati. Tapi 
rohnya gentayangan di mana-mana. Juga dalam cara berbahasa. Sepuluh tahun lalu 
bendera dan berbagai lambang Golkar yang lain pernah dibakar massa di jalanan 
bersamaan dengan runtuhnya Orde Baru. Tapi dengan gesit para tokoh Golkar 
berganti baju. Dan dengan sedikit kosmetik, Golkar menampilkan diri

[Pramuka] Selamat Mencontreng

2009-04-08 Thread andi azka az_zahra'
Teman-teman semua, besok pagi kita semua melaksanakan Pencontrengan
Umum,Gunakan
hak kita sebaik-baiknya, bertanggungjawab dan sebijak-bijaknya
Menurutku tidak perlu kita Golput, diantara sekian banyak caleg, pasti ada
yang lebih baik dari yang lain
yang mampu mengemban amanah, yang benar-benar jadi wakil kita ...

Kalo Wakil Ketua naik pangkat jadi Ketua, Kalo Wakil Direktur naik pangkat
jadi Direktur
Kalo Wakil Presiden naik pangkat jadi Presiden, nah kalo nanti mereka para
Wakil Rakyat
tidak mampu mengemban amanah yah kita naikkan pangkatnya saja jadi RAKYAT

akhirnya selamat mencontreng ... masa depan bangsa ada ditangan kita
hehehe

-- 
andi
surabaya 1815


[Non-text portions of this message have been removed]