Sejujurnya saya jadi bingung deh Kak, kok bisa jadi gap antara pembina gudep
dengan pengurus kwartir, bukankah kwartir itu wadah bagi anggota dewasa
yang notabene seharusnya yang jadi pengurus kwartir sebagian besarnya adalah
pembina gudep...(sebenarnya pertanyaan yang sudah tahu kenyataan di lapangan he
he he)
Farli
megi primagara [EMAIL PROTECTED] wrote:
kakak,
pramuka garuda bisa jadi jarang bahkan tidak ada. kalo pun ada, ya jumlahnya
bisa diitung ama jari. kenapa ? faktor sosialisasi utamanya. setiap anak didik
punya potensi untuk mengejar pramuka garuda, namun pernahkah ada sosialisasi
dari kwartir mengenai uji pramuka garuda ? saya sendiri pernah bertanya kepada
pengurus kwarcab namun mereka sendiri enggak tau. lha ?
maaf, tapi saya sering menganggap komunikasi antara gudep dengan
kwartir-kwartir enggak nyambung. atau haruskah kita berkata pembina gudep
pasif enggak mau tanya yang dibalas orang kwartir cuek enggak mau tau
aspirasi gudep
salam Pramuka
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
http://id.yahoo.com/
[Non-text portions of this message have been removed]
-
Luggage? GPS? Comic books?
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
[Non-text portions of this message have been removed]