[proletar] Re: Untung ada sekularisme.....

2007-06-16 Thread hadjar_wish


--- In [EMAIL PROTECTED], "Abuhamizan_RK" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Yg menonjol, sekulerisme ditentang krn melibas pengaruh agama menjadi
> kaffah.
> Sekulerisme memenjarakan agama dlm kotak kecil layaknya toilet di
kantor2.
> Bukan  krn semata2 krn hasil pikiran kristen. Tapi lebih karena
menjadikan
> paham ini diatas agama. Penyebabnya adalah lazimnya agama dibarat
dianggap
> sebagai produk budaya saja, masalahnya islam bukan dari barat
sehingga harus
> menjadi kekecualian.


Saya jelaskan: 

sekularisme itu untuk pertama kali dipraktekkan, ditulis di
undang-udang dasarnya, di negara Rhodes Island tahun 1643 (atau 1645?)
dan bukan karena orang Nasrani penduduk negara itu (jangan kita lupa
USA belum dibentuk ketika itu) beranggapan bahwa  "agama ...dianggap 
sebagai produk budaya saja", tapi karena mereka mau meninggalkan
kebiasaan biadab di Inggeris yang mereka tinggalkan,  dimana (gereja)
orang yang berkuasa memaksakan ajarannnya kepada pengikut gereja lain.

Kemudian negara lain seperti Virginia juga mengikuti pembaruan di
Rhodes Island ini.

Orang Nasrani sudah lama mencari jalan untuk menghindarkan inkuisisi
dan persekusi terhadap penganut gereja yang tidak sama. 

Beberapa tahap: tahun 1555 ada perjanjian Augsburg yang menetapkan
bahwa agama (resmi)  tiap negeri itu adalah agama pangerannnya (Prince).

Cujus regio, ejus religio

Ini ternyata diangap tidak adil.

Lalu kita ingat ada Edit de Nantes, dimana orang Protestan Perancis
tidak lagi dipersekusi di Perancis yang bermayoritas katolik.

Lalu ada undang-undang dasar Rhodes Island itu yang diikuti oleh
Amandemend I UUD Amerika. 

Di Perancis, akhirnya dengan Déclarations des Droits de l'Homme et du
Citoyen prinsip kebebasan beragama itu diterima, walaupun secara
juridis baru diterima tahun 1905 dengan undang-udang yang melarang
negara menggaji rohaniwan.





Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] SMA Katolik Terbaik Sulsel

2007-06-16 Thread Sunny
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=45689&jenis=Front

  Jumat, 15-06-2007 
 
  SMA Katolik Terbaik Sulsel
 
  * SMA Katolik Rajawali Tempatkan 5 Siswa 10 Terbaik, SMAN 1 Watampone 8 
Siswa * Terbaik Makassar, SMAN 17 dan SMA Katolik Cenderawasih * SMAN 1 dan 2 
Makassar serta SMAN Tinggimoncong Tersingkir

  Makassar, Tribun -- Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Rajawali Makassar 
berhasil menjadi peringkat pertama di Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam hasil 
ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2006/2007 untuk dua bidang studi yakni ilmu 
pengetahuan alam (IPA) dan IPS. 
  Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulsel, Patabai Pabokori, yang 
didampingi oleh Sekretaris Panitia UN 2007, Mukhlis, mengatakan hal tersebut di 
Makassar, Kamis (14/6). Menurut Mukhlis, untuk 10 besar di bidang studi IPS, 
SMA Katolik Rajawali berhasil menguasainya hingga lima siswi. 

  Peringkat pertama di bidang ini dirah oleh Anastasia Gabriella Harley 
dengan total perolehan nilai sebesar 27,95. Disusul Lilianty Tansil yang juga 
teman satu kelas Anastasia dengan perolehan nilai sebesar 27,80. 
  Di posisi ketiga diraih siswi SMA Negeri 5 Makassar, Annisa nur Rafika 
Akbar, dengan total nilai 27,75. Sedangkan untuk bidang IPA peringkat pertama 
berhasil diraih oleh siswa SMA Katolik Rajawali, Sugiman Candi, dengan total 
perolehan nilai sebesar 29,40. Kemudian di posisi kedua diraih oleh siswi dari 
SMA Negeri 17 Makassar, Linda Amelia Pasaribu, dengan total 29,20. Total nilai 
yang diraih oleh Linda sama dengan siswi dari SMA Kristen Barana' Rantepao, 
Marlin Yulianti. Namun, ia ditempatkan diperingkat ketiga karena angka mata 
pelajaran bahasa Inggrisnya dikalahkan oleh Linda yang mencapai angka 10. 
  Untuk 10 besar dalam bidang studi bahasa, seluruhnya didapatkan siswa 
dari daerah seperti Sengkang (Wajo), Watampone (Bone), Rantepao (Tator), dan 
Takalar. 

  Peringkat pertamanya, siswa dari SMA Negeri 3 Sengkang, Sri Ramdayani, 
berhasil meraihnya dengan perolehan nilai sebesar 28,00 dan disusul untuk 
peringkat kedua dan ketiga berhasil siswi dari SMA 1 Watampone, Rizkariani 
Sulaiman dan Suryadiningrat. Keduanya memiliki angka yang sama yakni 27,80. 
Mukhlis menjelaskan, hasil ini masih berupa nilai UN dan belum berarti otomatis 
lulus SMA. 

  Untuk menentukan lulus SMA. hasil UN masih akan dikonversi dengan nilai 
ujian sekolah (UAS) dan perilaku siswa. 10 besar di bidang studi IPS, SMA 
Katolik Rajawali berhasil menguasainya hingga lima siswi 
  Mukhlis menambahkan persentase ketidaklulusan siswa SMA/MA tahun ini, 
meningkat yang mencapai 7,58 persen bila dibanding tahun lalu yang hanya 
mencapai 3,92 persen. Namun, katanya untuk kualitas tahun ini mengalami 
kenaikan yang mencapai nilai rata-rata delapan. 

  Tingkat Makassar 

  Untuk tingkat Makkassar, salah satu SMA unggulan, SMAN 17 Makassar, lulus 
100 persen bersama SMA Katolik Cenderawasih. 
  Total peserta UN di sekolah rintisan bertaraf internasional (SRBI) 
tersebut sebanyak 183 siswa untuk jurusan IPA dan sekitar 300-an peserta di SMA 
Katolik Cenderawasih. 

  Sementara itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ilham menjadi sekolah yang 
sama sekali tidak meluluskan satu pun siswanya dari jumlah peserta UN di 
sekolah swasta tersebut sebanyak 15 siswa. Kepala Seksi Kurikulum Dinas 
Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Makassar, Suwardi, mengatakan hal tersebut, 
kemarin. "Namun ini tersebut masih bersifat sementara karena masih harus 
diakumulasikan dengan ujian sekolah (US) yang juga menentukan kelulusan siswa," 
ujarnya. 

  "Jadi sampai saat ini, masing-masing sekolah masih melakukan rekapitulasi 
nilai antara nilai mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional (UN) dan 
nilai yang diujikan pada ujian sekolah (US) untuk menentukan apakah siswa lulus 
atau tidak. Jadi hasil tersebut masih bisa berubah," tambahnya. 
  Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Diknas, Natsir 
Aziz, menuturkan, dari total 18.628 siswa yang mengikuti UN di SMA, SMK, dan MA 
di Makassar, sebanyak 1.279 di antaranya tidak lulus UN atau mencapai tujuh 
persen dan 596 dinyatakan tidak mengikuti UN. 
  Diakuinya persentase tersebut masih lebih tinggi dari target nasional 
sebesar tiga persen, tapi nilai rata-rata UN masing-masing sekolah lebih 
tinggi, dengan nilai tertinggi untuk masing-masing mata pelajaran UN mencapai 
10,00 dan nilai terendah 1,06. 

  PGRI 

  Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Makassar, Muhammad 
Asaf mengatakan ke depannya kebersamaan dan komitmen semua pihak dalam 
memperbaiki mutu pendidikan sangat dibutuhkan. 
  Menurutnya masyarakat sekarang ini tidak boleh mengkambinghitamkan pemkot 
maupun dinas pendidikan dengan tingkat kelulusan para siswa, karena semua pihak 
termasuk para orang tua bertanggung jawab dengan keberhasilan pendidikan. 

  "UU N0 20 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan pendidikan menyiratk

[proletar] PE Produk Sawit Naik, PSH Minyak Goreng Dihentikan

2007-06-16 Thread Sunny
Refleksi: Bukan hal aneh bin ajaib bila PSH menghentikan produksi minyak goreng 
dan meningkatkan produk sawit, karena  policy pemerintah pengusaha sesuai 
mekanisme pasar untuk mendapat laba besar bagi mereka dari kenaikan harga bahan 
bakar maupun kebutuhan minyak untuk produk lain. 

Yang dipertanyakan ialah bagaimana dengan "nyiur melambai", apakah para petani 
kelapa tidak bermaksud membuat koperasi minyak goreng. Bukankah proses 
pembuatannya tak sulit dan tidak membutuhkan teknik dan teknologi mutakir. 
Selain itu juga bisa mempekergunakan tenaga kerja setempat, dan dengan begitu 
tak perlu mereka merantau sampai ke tanah gurun pasir untuk dijadikan babu dan 
jongos.

http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=296831&kat_id=23

REPUBLIKA

Jumat, 15 Juni 2007  20:30:00



PE Produk Sawit Naik, PSH Minyak Goreng Dihentikan


Jakarta-RoL-- Program Stabilisasi Harga (PSH) minyak goreng yang dilakukan 
secara sukarela oleh produsen minyak sawit (CPO) dan minyak goreng sejak 1 Mei 
2007 akhirnya dihentikan per 15 Juni 2007 karena tidak berhasil mengendalikan 
harga minyak goreng sesuai target pemerintah yaitu Rp6.500-RP6.800 per kg.

"PSH sudah selesai tidak diterapkan lagi diganti dengan kebijakan Pungutan 
Ekspor (PE)," kata Deputi Menteri Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, 
Bayu Krisnamurti usai jumpa pers pengumuman pemberlakuan kenaikan Pungutan 
Ekspor untuk kelapa sawit dan turunannya di Jakarta, Jumat petang.

Menurut Bayu, realisasi komitmen PSH hingga 15 Mei 2007 baru sekitar 10 persen 
dari total sekitar 102ribu ton CPO. "Realisasinya masih kurang dari 10 persen, 
yang Mei kan realisasinya 56,6 persen tapi dengan hari ini, sudah tanggal 15 
pada level CPO itu kurang dari 10 persen. dari komitmen sekitar 102ribu ton. 
Itu di luar carry over Mei, kalau dengan carry over jumlahnya lebih kecil 
lagi," jelasnya.

Padahal, lanjut Bayu, target realisasi komitmen PSH untuk CPO adalah 20 Juni 
2007 sehingga masih ada waktu memprosesnya menjadi minyak goreng sebelum batas 
evaluasi akhir untuk rencana pengenaan kenaikan PE yaitu 1 Juli 2007.

"Jadi kalau sampai tanggal 15 baru 10 persen (realisasinya) rasanya ini (PSH) 
sangat berat dan kita melihat ini (PSH) tidak akan efektif lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perekonomian Boediono memutuskan kenaikan Pungutan Ekspor 
(PE) untuk minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya berlaku mulai hari ini, 
Jumat (15/6) karena Program Stabilisasi Harga (PSH) dinilai gagal menurunkan 
harga minyak goreng di dalam negeri.

Produk sawit yang diputuskan naik PEnya adalah Tandan Buah Sawit (TBS) dan 
kernel dari 3 persen menjadi 10 persen, CPO dari 1,5 persen menjadi 6,5 persen, 
Crude Olein (minyak goreng curah), Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDB 
OPO), RBD Olein (minya goreng kemasan) masing-masing naik dari 0,3 persen 
menjadi 6,5 persen.

Selain itu, pemerintah juga mengenakan PE untuk empat produk turunan CPO 
lainnya yang sebelumnya bebas PE. Empat produk turunan CPO yang baru dikenakan 
PE yaitu Crude Stearin, RBDB Stearin, Palm Kernel Oil (PKO), dan RBD PKO yang 
masing-masing PEnya 6,5 persen.

Sementara itu, pemerintah masih akan mengkaji konsep Domestik market Obligation 
(kewajiban pasok kebutuhan dalam negeri. antara





[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Jangankan Kera, Manusia pun Bisa Makan Manusia

2007-06-16 Thread Sunny
RIAU POS

  Jangankan Kera, Manusia pun Bisa Makan Manusia

  16 Juni 2007 Pukul 09:33  
  KAMPAR (RP) - Adanya kabar pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di areal 
PT Nuansa Pertiwi yang terpaksa makan kera mungkin ada benarnya, menurut 
penuturan salah seorang pekerja Agus (20) usahkan kera manusiapun bisa dimakan 
di tengah hutan ini jika keadaan memaksa, terlebih kondisi di daerah itu yang 
jauh dari warung dan kedai lainnya. 

  Agus ketika ditemui Riau Pos di tengah lebatnya HTI di areal PT Nuansa 
Pertiwi Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar menuturkan, dirinya 
secara pribadi bisa memaklumi kalau ada para pekerja yang terpaksa makan kera 
karena kondisi daerah itu.

  ''Di tengah hutan seperti ini bukan hal aneh bila ada manusia makan kera. 
Cuma saya tidak tahu persis apa benar ada pekerja yang makan kera. Kami di sini 
tidak pernah mendengar itu, apalagi ada warga dari Sambas yang turut serta,'' 
tutur Agus, yang mengakui dirinya juga berasal dari Sambas.

  Ketika ditunjukkan gambar salah seorang warga Sambas yang terdapat di 
dalam koran Riau Pos Heri Mayadi (12), ia mengaku mengenalnya, meskipun ia 
tidak satu kelompok dengan bocah tersebut. ''Ikut lari juga dia bang, aku kenal 
dengan dia. Tapi kami tidak satu kelompok. Aku bisa minta korannya bang, biar 
aku tunjukkan dengan kawan-kawan di camp, dia memang orang Sambas, desanya 
kalau tidak salah di Desa Durian,'' tutur Agus lagi.

  Ia mengaku, di sekitar lokasi tersebut memang banyak kera yang 
berkeliaran bahkan nasi dan lauk yang dimasaknya habis dilarikan kera. Upaya 
yang dapat kami lakukan hanya dengan mengusir kera-kera tersebut. ''Kalau kera 
kami tidak terlalu khawatir yang kami khawatirkan itu gajah,'' tuturnya.

  Sisi lain, Muji (30) seorang pemilik kantin yang bertetangga dengan para 
pekerja yang berasal dari Pontianak dan Sambas tersebut membenarkan, kalau para 
pekerja tersebut dijemput orang dengan menggunakan mobil, namun dirinya tidak 
mengetahui secara pasti siapa yang menjemput para pekerja tersebut.

  ''Mereka masak sendiri, tidak sama dengan pekerja lain yang biasanya 
mengontrak pemilik kantin untuk menyiapkan makanan mereka setiap harinya. Dalam 
dua hari kemarin mereka memang terlihat dalam kondisi yang memprihatinkan, cuma 
saya tidak melihat kalau mereka makan kera,'' tuturnya.

  Menurutnya lagi, di sekitar daerah tersebut memang cukup banyak kera. 
''Biasalah pak ini kan hutan memang banyak kera, tapi kami tidak pernah melihat 
mereka makan kera tersebut,'' tutur Muji yang diamini sejumlah pekerja lainnya.

  Tapi, tambah Muji lagi, entah kalau mereka makan kera tersebut di daerah 
lain, karena mereka bekerja berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi 
lainnya. ''Di camp ini mereka baru bekerja satu bulan, yang jelas selama di 
camp ini, kami tidak pernah melihat mereka makan kera, entah kalau di lokasi 
lainnya,'' katanya.

  Dari kondisi camp tempat para pekerja asal Pontianak dan Sambas yang 
dijemput anggota DPRD Pontianak, nampak sangat memprihatinkan. Atap camp 
terbuat dari plastik warna biru, sementara dindingnya terbuat dari plastik 
warna hitam. Di sekitar itu ada empat camp yang sudah ditinggalkan para 
pekerja. Di dalam camp itu juga masih terlihat sejumlah pakaian para pekerja 
yang ditinggalkan, begitu juga dengan dapur tempat mereka memasak nasi masih 
terlihat kerak nasi yang sudah basi.

  Di areal itu, masih terdapat sejumlah camp lain yang kondisinya juga 
sangat memprihatinkan. Ketika Riau Pos mengunjungi salah satu camp lainnya 
terlihat para pekerja sedang istirahat siang hanya dengan mengenakan celana 
dalam saja, Sementara sekeliling mereka berkeliaran ribuan lalat. ''Inilah 
kondisi kami pak,'' tutur Deka, seorang pekerja asal Sambas. Ketika ditanya 
soal dijemputnya para pekerja asal Pontianak oleh anggota DPRD Pontianak, ia 
mengatakan, tidak mengetahuinya secara persis. ''Memang beberapa hari lalu ada 
sejumlah mobil yang menjemput mereka, tapi saya tidak tahu siapa mereka,'' 
tutur Deka lagi.

  Ketika ditanya, apakah ia pernah melihat para pekerja asal Pontianak yang 
dijemput anggota DPRD tersebut makan kera, ia mengatakan tidak tahu. ''Memang 
banyak kera di sini, tapi saya tidak tahu apakah mereka pernah memakannya atau 
tidak. Mereka tinggal di seberang sana,'' tutur Deka menunjuk camp tempat 
pekerja asal Pontianak tersebut tinggal. 

  Tidak Dilaporkan ke Disnaker 
  Dalam pada itu, perusahaan yang mempekerjakan 264 orang asal Sambas dan 
Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) untuk mengelola Hutan Tanaman Industri 
(HTI) milik PT Arara Abadi yang terlantar tidak diketahui sama sekali oleh 
Pemerintah Kabupaten Kampar. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak melaporkan 
para naker tersebut ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kampar.

  ''Kita tidak mengetahui adanya 264 pekerja terlantar. Karena memang kita 
tidak mendapatkan laporan tentang itu. Bahkan kita sudah meminta laporan dari 
Disn

[proletar] Buruh Makan Kera

2007-06-16 Thread Sunny
RIAU POS


  Buruh Makan Kera 

   
  16 Juni 2007 Pukul 09:41  
  Ditemukannya 264 pekerja asal Kalbar yang terlantar di tengah hutan 
sungguh mengejutkan -Kendati banyak kejadian aneh lainnya di Riau yang 
mengejutkan. 

  Kita tak menyangka kalau ada perusahaan yang menelentarkan karyawannya 
sampai memakan kera (monyet). Luar biasa kejamnya.

  Tapi itulah realitas kehidupan di Riau ini. Artinya perlakukan perusahaan 
pada buruh atau karyawan terlalu berlebihan. Buruh dipaksa bekerja keras dengan 
sejumlah target, namun di sisi lain buruh ''dicekik lehernya'' -tidak diberi 
makan.

  Tak terbayangkan jika makanan pokok pun tak tersedia saat buruh itu 
berada di tengah hutan. Jangankan kera, manusia pun saling memakan. Demikian 
jelas salah seorang buruh yang bekerja di tengah hutan itu.

  Kejadian ini baru satu dari puluhan atau mungkin pula ratusan buruh di 
Riau. Sebab, masih banyak buruh lainnya yang bernasib malang, tetapi mereka 
tidak berani mengemukakannya.

  Di sinilah perlunya pengawasan Pemerintah -Dinas Tenaga Kerja Provinsi 
dan Kabupaten- mengawasi perusahaan yang beroperasi di Riau.

  Jika kasus ini terjadi di perusahaan besar di pedalaman Kampar, tidak 
menutup kemungkinan terjadi di kabupaten lainnya, tempat perusahaan ini 
beroperasi. Sebab, penamanan akasia itu bukan hanya di Kabupaten Kampar, tetapi 
sejumlah daerah lain dikembangkan tanaman ini.

  Artinya, pihak pemerintah segera mendata para buruh lepas yang bekerja di 
tengah tanaman hutan Riau. Mungkin saja nasib mereka sama dengan pekerja asal 
Pontianak itu?

  Kita patut malu dengan anggota dewan asal Pontianak. Di negeri yang kaya 
ini, ternyata buruhnya tidak dibayar dan terpaksa makan monyet pula.

  Dinas Tenaga Kerja harus turun ke lapangan, mengecek mereka. Yakni 
mengecek perusahaan-perusahaan yang menggarap penanaman dan pembersihan lahan 
akasia di Riau ini.

  Kita bukan sentimen, tetapi kasus ini sangat mencoreng muka Riau di 
hadapan provinsi lain. Selain itu, kasus ini perlu diusut agar menjadi shock 
trapy bagi perusahaan lainnya yang memperlakukan karyawan sangat kejam.

  Tidak ada jalan lain, kecuali mengecek ke lapangan dan memberi sanki pada 
perusahaan yang merekrut karyawan tersebut. Karena sangat besar kemungkinan 
perusahaan lain yang bersikap seperti ini.

  Di sisi lain, kasus ini juga mengindikasikan bahwa nasib buruh di 
Pontianak, Kalbar, sangat buruk. Mereka datang ke Riau dengan harapan hampa, 
karena di daerah mereka sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

  Atau, mungkin saja, mereka yang bekerja di tengah hutan ini, adalah 
profesional. Kabarnya, pekerja asal Sambas ini sangat tangguh dan gigih dalam 
bekerja.

  Tapi apapun alasannya, perlakuan perusahaan pada mereka sangat 
keterlaluan. Membiarkan mereka terlantar di tengah hutan tanpa makanan adalah 
sama dengan membunuh mereka secara berangsur-angsur.

  Adakah undang-undang yang melindungi buruh tersebut? Tentu saja ada. Tapi 
soalnya buruh lepas ini dianggap pekerja kelas bawah, mereka sangat rentan 
perlakuan buruk.

  Mereka tidak diasuransikan. Tidak ada jaminan kalau mati akan mendapat 
pesangon atau uang sejenisnya. Jumlah mereka tidak hanya puluhan tapi ratusan, 
bahkan mungkin pula ribuan.

  Pertanyaannya, siapa yang akan melindungi mereka? Pemerintah? Tidak juga. 
Inilah potret buruh di nusantara, khususnya buruh kehutanan di Riau.

  Sementara pengusaha hutan mendapat keuntungan yang berlimpah dari 
keringat mereka. Luar biasa tragisnya buruh di sektor kehutanan ini. Ada yang 
meraup keuntungan dan ada yang makan kera karena tak digaji.***
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Ketika Suara Rakyat Buntu

2007-06-16 Thread Sunny
  RIAU POS


  Ketika Suara Rakyat Buntu


  16 Juni 2007 Pukul 09:42  
  RAKYAT itu king maker. Rakyatlah penentu Calon Presiden (Capres), Calon 
Gubernur (Cagub), bupati dan para wali kota (serta para wakilnya) terpilih. 
Bukan oleh DPR dan DPRD, perpanjangan tangan partai politik (parpol). Inilah 
musim madu ketika zaman sistem pemilihan langsung bersemi. Parpol yang tidak 
beradaptasi dengan tuntutan zaman akan beringsut ke masa senja. 

  Namun dalam realitas, ternyata peranan parpol dalam proses penentuan 
Capres dan Cagub sangat dominan seperti diatur Undang-Undang. Terbukti 
pendaftaran Cagub Independen, seperti Sarwono Kusumaatmadja dan Faisal Basri 
untuk Pilkada DKI pada 7 Juni 2007 lalu telah dianulir oleh KPUD. Yang diproses 
hanya Cagub Fauzi Bowo yang dicalonkan 19 parpol, di antaranya Golkar, PDIP, 
PPP, Partai Demokrat dan PAN serta Cagub Adang Daradjatun yang diusung oleh 
Partai Keadilan Sejahtera.

  Nahasnya, Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyidangkan judicial review agar 
Cagub Independen diloloskan, diperkirakan akan putus sekitar akhir Juli 2007. 
Sangat mungkin pula MK mengabulkannya, karena menurut ahli Tata Negara, Harun 
Al Rasyid dalam kesaksiannya, menolak Cagub Independen berarti menolak UUD 1945 
yang jelas-jelas menegaskan setiap orang berhak dipilih dan memilih, baik dalam 
Pemilihan Presiden maupun Pilkada. Tapi sebagai galibnya putusan MK tidak dapat 
pula berlaku surut, seperti jauh-jauh telah diisyaratkan oleh Ketua MK, Jimly 
Asshidiqie. 

  Apa mau dikata, meskipun Cagub Independen disokong oleh UUD 1945, namun 
karena MK belum memutuskannya maka UU No32/2004 yang menyebutkan Cagub mestilah 
dicalonkan parpol atau gabungan parpol yang mempunyai kursi minimal 15 persen 
di DPRD Provinsi masih tetap berlaku. Tragis. Teks konstitusi itu telah keok 
oleh formalitas-legalitas dari UU yang berada setingkat di bawah UUD 1945. 
Jangan lupa bila UUD 1945 itu pun telah seusia republik ini, tapi bisa 
dikalahkan oleh UU yang lahir pada 2004 lalu. Makin diskriminatif, karena 
justru di Nanggroe Aceh Darussalam, Cagub Independen diperbolehkan melalui UU 
Pemerintahan Aceh.

  Sesungguhnya parpol yang demikian telah mengkhianati perannya, yang kata 
Schattsheider (1942) sebagai political parties created democracy. Skeptisme dan 
kritisisme pun bangkit dan mendakwa parpol hanya sebagai kenderaan segelintir 
elitnya yang memuaskan "birahi" politikya. Kira-kira, berhasil memenangkan 
suara rakyat yang mudah dikelabui untuk memaksakan kebijakan public tertentu, 
at the expence of the general will, seperti disindir oleh Rosseau (1762) dan 
Perot (1992).

  Disebut begitu, karena dari hasil polling yang dilakukan oleh Lembaga 
Survei Indonesia (LSI), ternyata 60 persen responden menghendaki Cagub 
Independen, dan bukan Cagub yang dicalonkan parpol. Responden Program Pacsa 
Sarjana Ilmu Komuniaksi UI bahkan 79 persen menginginkan Cagub Independen. Ini 
sebuah bukti yang menunjukkan bahwa Cagub yang diajukan parpol ternyata tidak 
sesuai dengan aspirasi rakyat.

  Oligarki dan Mutilasi
  Fenomena ini menunjukkan bahwa parpol cenderung bersifat oligarkis. 
Seringkali  partai dengan lantang berteriak bahwa mereka bertindak demi 
kepentingan rakyat, tetapi ternyata berjuang untuk kepentingan elitnya belaka. 
Maklum, partai kita masih dicekam hegemoni personalisasi, mungkin oleh ketua 
umum atau "sesepuh" partai. "Organisasilah yang melahirkan dominasi si terpilih 
atas para pemilih, antara si mandataris dan si pemberi mandat. Siapa saja yang 
berbicara tentang organisasi, sebenarnya ia berbicara tentang oligarki," kata 
Robert Michels.

  Publik belum lupa bagaimana 40-an pengurus sebuah partai di tingkat akar 
rumput telah berunjuk rasa ke kantor sebuah DPP partai, karena partai mereka 
justru mencalonkan Cagub lain, dan bukan Cagub yang mereka kehendaki. Memang, 
elit partai berpendapat bahwa  rakyat tidak tahu Cagub terbaik bagi mereka. 
Akibatnya, demokrasi dimonopoli pengurus partai, dan rakyat cuma kambing 
congek. Elit partai melantik diri menjadi gembala, dan rakyat bagai "kawanan" 
kambing yang dapat pula dijajakan di "supermarket politik" dalam bahasa metafor.

  Kita ingat filsuf Plato pun selalu ogah jika urusan politik dan demokrasi 
diserahkan kepada rakyat jelata. "Tahu apa rakyat tentang politik," kata Plato. 
Aneh. Yang memilih adalah rakyat, tapi yang menentukan Cagub adalah partai. 
Semestinya aspirasi rakyat tentang siapa Cagub yang ideal harus ditampung 
partai sebagai sarana demokrasi. Bukan memenggalnya, bagai mutilasi demokrasi.

  Parpol yang tidak aspiratif dengan suara rakyat pantas dibubarkan saja. 
Namun menurut UU No31/2002 tentang Parpol, partai hanya bisa dibubarkan jika 
berkaitan dengan kejahatan keamanan negara. Misalnya, jika menganut dan 
menyebarkan ajaran marxisme dan komunisme dan melakukan kegiatan yang 
bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah. Termasuk karena menerima atau 
memberi 

[proletar] Kritik Kebijakan soal Haji

2007-06-16 Thread Sunny
RIAU POS

  Kritik Kebijakan soal Haji 

   
  15 Juni 2007 Pukul 10:44
 
  Labbaik Allahumma Labbai.
  Doa ini adalah bahagian dari panggilan haji. Walaupun pelaksanaan ibadah 
haji sekali setahun, namun kalimat ini sangat akrab di telinga kaum muslimin 
dan muslimat. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke-5 yang didambakan oleh 
setiap umat Muslim. Tidak ada seorang muslim pun yang tidak berkeinginan untuk 
menunaikan ibadah haji. Adapun syarat-syarat wajib haji adalah Islam, berakal, 
balig (umur 15 tahun atau dengan tanda-tanda lain) dan mampu. 

   
  Apabila seorang Muslim telah memenuhi syarat-syarat di atas kepadanya 
sudah diwajibkan haji artinya berdosalah seorang Muslim yang sudah memenuhi 
syarat wajib haji sementara dia tidak melaksanakan haji. Islam berarti seorang 
manusia yang telah bersumpah dengan ucapan dua kalimah syahadat sudah wajib 
haji, berakal, balig artinya orang Islam yang sudah balig atau berusia 15 tahun 
ke atas atau sudah terlihat tanda-tanda khusus sudah wajib haji, mampu/kuasa 
artinya secara finansial, aman, sehat dan lain-lain sudah wajib haji. Kewajiban 
haji tidak boleh ditunda-tunda.

  Sesungguhnya umat Muslim di Indonesia pada umumnya sudah menyadari 
perkara haji ini, ditambah lagi keadaan finansial yang sangat mendukung 
sehingga umat Islam berlomba-lomba untuk melaksanakan haji, itulah sebahagian 
dari sakralnya haji tersebut. Bahkan saking tebalnya keinginan untuk berhaji 
ada sebagian yang rela menjual tanah dan rumah mereka dan ada pula yang telah 
menabung bertahun-tahun. Keinginan yang besar tersebut dapat pula dilihat 
ketika melepas keberangkatan calon jamaah haji. Ada yang menangis ada pula yang 
merinding bahkan tidak jarang ada yang pingsan agar bias melepas sanak 
saudaranya yang akan melaksanakan ibadah haji.

  Seiring dengan kesadaran iman dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat 
dari segi finansial tersebut menyebabkan setiap tahun calon jamaah haji di 
Indonesia pada umumnya dan Riau khususnya terus membengkak, akan tetapi karena 
keterbatasan daya tampung ternyata mengakibatkan tidak semua calon jamaah haji 
dapat menunaikan ibadah haji.

  Berdasarkan informasi yang penulis baca di media massa bahwa kuota haji 
untuk Indonesia setiap tahunnya kurang lebih 205.000 orang, dan untuk Riau 
berkisar antara 5.000-6.000 orang sementara yang akan melaksanakan haji setiap 
tahunnya melebihi angka tersebut bahkan mencapai dua kali lipat sebagai contoh 
untuk tahun 2008 kuota yang tersisa lebih kurang 2.000 orang. Oleh karena itu 
bagi kaum muslimin dan muslimat yang berkeinginan pergi berhaji bersegeralah 
mengambil porsi haji dengan cara membayar porsekot biaya perjalanan haji pada 
bank yang ditunjuk pemerintah.

  Adalah langkah bijak pemerintah kita atau Departemen Agama RI merumuskan 
aturan bagi calon jamaah haji kita seperti pembatasan usia yaitu 17 tahun ke 
atas dan calon jamaah haji yang sudah haji. Jadi prioritas kedua sekalipun 
mereka termasuk dalam kuota yang bisa berangkat. Peraturan ini kita yakini 
keluar karena banyaknya calon jamaah haji. Buktinya 4 tahun yang lalu tidak ada 
peraturan tersebut, karena jumlah calon jamaah haji belum begitu banyak bahkan 
waktu ini bagi jamaah calon haji yang ingin berangkat langsung bayar BPIH ke 
bank dan langsung dapat berangkat. Jika dulu orang tidak banyak pergi berhaji 
mungkin karena keadaan keuangan yang belum cukup, tetapi saat ini lain lagi 
bahkan uang yang cukup pun belum menjamin dapat pergi berhaji artinya pada saat 
ini melaksanakan ibadah haji antara harap dan cemas. Harap untuk dapat 
melaksanakan ibadah haji tetapi cemas tidak dapat pergi karena ada peraturan 
apalagi peraturan tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam.

  Namun demikian peraturan dan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah 
tersebut seolah-olah melenceng dari syariat Islam bahkan melenceng dari hak 
azazi manusia. Mengapa tidak, peraturan yang dibuat dengan penetapan usia 17 
tahun ke atas rasanya kurang tepat, karena syariat Islam mengatakan bahwa 
syarat wajib haji adalah usia 15 tahun keatas atau sudah melihatkan tanda-tanda 
khusus yang disebut dengan balig, datang bulan bagi wanita dan bermimpi bagi 
laki-laki.

  Haji adalah even keagamaan khususnya Islam bila dibuat peraturan karena 
keterbatasan kuota haji, buatlah peraturan yang sesuai dengan syariat Islam. 
Penulis tidak tahu pasti apa latar belakang penetapan usia 17 tahun ke atas 
tersebut, mudah-mudahan penetapan tersebut melalui pertimbangan yang bijaksana, 
arif dan adil jika tidak, janganlah kita mau masuk golongan orang-orang yang 
zalim. Tetapi yang terasa agak aneh pada saat ini, mengapa jemaah calon haji 
yang berangkat dengan ONH Plus dan ongkosnya dua kali lipat dibanding dengan 
ONH biasa mereka dapat berangkat walaupun masih anak-anak dan sudah 
berkali-kali naik haji. Bagi ONH Plus yang penting asal bisa bayar ONH dan 
sehat bisa berangkat melaksanakan haji. Padahal kuota hajinya s

[proletar] Bupati dan Walikota di Banten Tak Serius Tangani Kemiskinan

2007-06-16 Thread Sunny
REFLEKSI: Jika Banten yang letaknya begitu dekat dengan pusat kekuasaan negara 
bisa tidak terurus, bagaimana dengan kehidupan meraka yang letaknya jauh dari 
mata dan dari kuping serta dompet pengumpulan harta kekayaan dan kekuasaan?

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=175332


KEMISKINAN
Bupati dan Walikota di Banten
Tak Serius Tangani Kemiskinan
 


Jumat, 15 Juni 2007
BANTEN (Suara Karya): Para bupati dan wali kota di Banten tidak serius 
menangani masalah kemiskinan di daerah mereka. Ini bisa tergambar dari acara 
pencanangan pemberantasan kemiskinan yang berlangsung di Pendopo Gubernur 
Banten, Kamis (14/6). 

Acara itu tampaknya diboikot para bupati dan wali kota se-Banten. Acara yang 
dihadiri Deputi Menko Kesra Bidang Penanggulangan Kemiskinan Prof Sujana Ruhyat 
itu tidak satu pun wali kota dan bupati di wilayah itu hadir. 

"Pemberantasan kemiskinan itu jelas harus melibatkan bupati dan wali kota 
selaku aparat yang langsung bersentuhan dengan kehidupan mereka, tapi sekarang 
malah tidak ada satu pun yang hadir. Ada apa sebetulnya di Banten," kata Sujana 
dengan nada kesal di sela-sela acara itu. 

Semula acara itu diagendakan akan diikuti oleh segenap jajaran muspida Pemprov 
Banten dan para bupati dan wali kota se-Provinsi Banten. Namun hingga acara 
berakhir, tak ada satu pun bupati dan wali kota yang mengikuti acara yang 
diberi lebel Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) itu. Karena itu, 
Ruhyat tampak geram dan mempertanyakan kekompakan aparat pemerintahan di 
Provinsi Banten dalam melaksanakan pembangunan, terlebih dalam menanggulangi 
kemiskinan. 

"Saya baru alami hal seperti ini hanya terjadi di Banten, sedangkan di provinsi 
lainnya hubungan gubernur dengan para bupati dan wali kotanya sangat harmonis, 
dan mereka sangat kompak, tapi mengapa di Banten tidak," ujar Ruhyat. 

Ketua DPRD Banten Ady Suryadarma dan Gubernur Atut Chosiyah juga mengecam 
ketidakhadiran para bupati dan wali kota dalam acara itu. Ady Suryadarma 
mengatakan, program apa pun yang dicanangkan tidak akan bisa berhasil dengan 
baik bila tidak didukung jajaran aparat pemerintah di daerah. 

"Bagaimana mungkin kebijakan gubernur dapat dilaksanakan dengan baik kalau 
tidak ada koordinasi yang baik gubernur dengan para bupati dan wali kotanya di 
masing-masing daerah," ujar Ady. 

Ady secara terus terang mengaku sangat kecewa meski Atut Chosiyah menyatakan 
Banten merupakan provinsi yang tercepat merumuskan Program Penanggulangan 
Kemiskinan, tapi tetap percuma bila tak ada koordinasi dengan kabupaten dan 
kota. 

Koordinasi


Sementara menurut Gubernur Atut Chosiyah, koordinasi sudah dilakukan dengan 
bupati dan wali kota dengan cara menyampaikan undangan kepada para bupati dan 
wali kota untuk mengikuti acara tersebut. "Kami sadar masalah penanggulangan 
kemiskinan ini bukan hanya tanggung jawab gubernur, tapi tanggung jawab bersama 
secara lintas sektoril, stake holder, dan pemerintah daerah, termasuk para 
bupati dan wali kota," katanya. 

Karena itulah, kata dia, jauh hari sebelum acara pencanangan dilakukan, 
pihaknya sudah menyampaikan undangan agar bupati dan wali kota bisa hadir, tapi 
tidak digubris. "Padahal, bila kebersamaan dapat diciptakan, maka kita dapat 
mengatasi segala bentuk masalah yang terjadi. Jadi tolong perhatikan masalah 
undangan," kata Atut. 

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri untuk memberantas 
kemiskinan hari itu dicanangkan Gubernur Banten dengan target tahun 2012 angka 
kemiskinan dapat ditekan hingga 40 persen dari jumlah penduduk miskin di Banten 
yang saat ini sekitar 31 juta jiwa dengan anggaran sebesar Rp 120 miliar. 
Karena bupati dan wali kota tidak ada yang hadir, acara tersebut hanya diikuti 
Wagub Banten HM Masduki, Sesda Hilman Nitiamidjaja, para utusan bupati dan wali 
kota se-Provinsi Banten dan unsur pimpinan SKPD setempat. (Wisnu

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Re: 'go west' [pet shop boys]

2007-06-16 Thread rezameutia
ada juga lagu lama dari penyanyi country willie nelson, 'you are always on my 
mind' yang dibawain oleh pet shop boys.  ini duo group memang rada weird, sama 
seperti 'frankie goes to hollywood', yang keluarnya juga ampir barengan.  jenis 
musiknya juga rada mirip, cuman 'frankie..' nggak bisa bertahan lama seperti 
pet shop boys.

salah satu lagu yang saya suka dari group ini adalah 'it's a sin'.  yah.., 
sekedar untuk mengingatkan diri sendiri untuk rendah hati dan tidak takabur.


Everything I've ever done

Everything I ever do

Every place I've ever been

Everywhere I'm going to

It's a sin


(Confiteor Deo omnipotenti vobis fratres, quia peccavi nimis cogitatione,

verbo, opere et omissione, mea culpa, mea culpa, mea maxima culpa)

"I confess to almighty god, 

and to you my brothers, 

that I have sinned exceedingly 

in thought, word, act and omission,

through my fault, through my fault,

through my most grievous fault"






--- In proletar@yahoogroups.com, "duke" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> :(go west) life is peaceful there
> :(go west) in the open air
> :(go west) where the skies are blue
> :(go west) this is what we're gonna do
> : go west ..
> 
> nyadar gak, kalo irama lagu ini selalu terdengar saat pd 2006.
> terutama saat jedah diiringi secara instrument, namun kadang
> terdengar banyak penonton yg ikut nyanyi. seingatku, 'go west'
> adalah milik gerombolan disco bernama 'village people' (79-an,
> beken dgn hits 'ymca'). tapi lebih nge-top dan berkesan buatku
> saat dibawakan kelompok disco-techno inggris, 'pet shop boys'.
> mereka merilis ulang lagu ini, pertamanya untuk disumbangkan
> saat mencari dana kegiatan aids, sbg hits singel yg sukses.
> 
> konon 'go west' merupakan petikan sejarah era colonial amerika
> dari quotes popular abad 19: 'go west, young man!'. tapi gk jelas,
> kenapa quotes ini bisa jadi lagu disco dan malah kini menyebar ke
> lapangan bola segala? terutama muncul di tiap jeda pada laga di
> piala dunia 2006 di jerman. pan bukan lagu tradisional jerman ato
> eropah umumnya. apa lantaran irama serta liriknya yg universal?
> 
> :(together) we will love the beach
> :(together) we will learn and teach
> :(together) change our pace of life
> :(together) we will work and strive
> 
> 'go west', asalnya adalah pernyataan untuk memperluas koloni,
> karena kebanyakan kapal eropah dari era penaklukan samudera
> mendarat di pantai timur dan barat (ingat film 'far and away'?).
> 
> di era disco, 'go west' merupakan simbol kebebasan. ini kalo mo
> dikaitkan dgn kelompok 'village people', tentu gk bisa lepas dari
> kebebasan para queer. san fransisco adalah kota utama yg dituju.
> di taon 70an, entah kenapa banyak kaum homoseksual yg imigrasi
> ke daerah barat tepatnya di bagian yg disebut 'castro' (district
> di kota 'flower in your hair' ini). pernah taon 72-78, ada politisi
> lokal bernama 'harvey milk', secara terbuka mengaku gay serta giat
> berkampanye untuk para queer di frisco. ia berniat jadi walikota,
> namun secara tragis ditembak mati dan mengakibatkan big riot.
> 
> :(i love you) i know you love me
> :(i want you) how could i disagree?
> :(so that's why) i make no protest
> :(when you say) you will do the rest
> 
> 'pet shop boys' adalah duo british, aktif terlibat dlm acara amal,
> terutama berkaitan dgn aids. dan mereka pernah tampil di club malam
> beken 'the hacienda' (manchester, liat film '24 hour party people'),
> dan mereka membawakan lagu 'go west'. meski rada keteteran karena
> sempet gk hapal lirik, tapi mereka suka lagunya dan lalu dijadikan
> single. sejak itu, 'go west' selalu jadi lagu penutup konser mereka.
> dan video clipnya diinspirasi peristiwa pecahnya 'u.s.s.r' ('union
> of soviet socialist republics'), angin segar buat rusia dan dunia.
> adapula yg menyebut: 'this song is about soviet national anthem.
> it's about communists leaving soviet union, and going to america
> because they are allowed to have .. gay marriage there!' ehehee
> 
> :there where the air is free
> :we'll be what we want to be
> :now if we make a stand
> :we'll find .. our promised land
> 
> http://endyonisius.multiply.com
> -duke-
>





   

Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search 
that gives answers, not web links. 
http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAI

[proletar] Re: orang orang sunda

2007-06-16 Thread rezameutia
But shoot in the right direction
Making it your intention.. ooh yeah
Live those dreams
Scheme those schemes

Got hit me, hit me 
With your laser beams
I'm coming..
I'm coming.., oh yeah

Relax don't do it
When you wanna come
Come... oh.. oh.. oh..

Relax  ~~  Frankie Goes to Hollywood



--- In proletar@yahoogroups.com, "duke" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- "dipo"  wrote:
> >
> > 
> > From: "rezameutia" 
> > : >
> > : mojang priangan kalo udah ngomong, "duhh.., akang".
> > : mana tahan dah...
> > 
> > Apalagi disambung permintaan, "akang mau..?!"
> > 
> 
> ini dong yg gk nahan: hoyong deui? sakitu wae .. akang?
>





   

Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Re: 'go west' [pet shop boys]

2007-06-16 Thread hadingrh
lagu kebangsaannya schalke nih..
kalau sering nonton bundesliga di tv mungkin akrab dengan lagu yg
dinyanyikan dengan keras dan sedikit kasar seolah ingin meledakan
stadion.

lagu ini punya cerita yg termasuk unik, bisa dibaca disini:
http://www.goethe.de/ges/spr/thm/fub/en125176.htm

--- In proletar@yahoogroups.com, "duke" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> :(go west) life is peaceful there
> :(go west) in the open air
> :(go west) where the skies are blue
> :(go west) this is what we're gonna do
> : go west ..
> 
> nyadar gak, kalo irama lagu ini selalu terdengar saat pd 2006.
> terutama saat jedah diiringi secara instrument, namun kadang
> terdengar banyak penonton yg ikut nyanyi. seingatku, 'go west'
> adalah milik gerombolan disco bernama 'village people' (79-an,
> beken dgn hits 'ymca'). tapi lebih nge-top dan berkesan buatku
> saat dibawakan kelompok disco-techno inggris, 'pet shop boys'.
> mereka merilis ulang lagu ini, pertamanya untuk disumbangkan
> saat mencari dana kegiatan aids, sbg hits singel yg sukses.
> 
> konon 'go west' merupakan petikan sejarah era colonial amerika
> dari quotes popular abad 19: 'go west, young man!'. tapi gk jelas,
> kenapa quotes ini bisa jadi lagu disco dan malah kini menyebar ke
> lapangan bola segala? terutama muncul di tiap jeda pada laga di
> piala dunia 2006 di jerman. pan bukan lagu tradisional jerman ato
> eropah umumnya. apa lantaran irama serta liriknya yg universal?
> 
> :(together) we will love the beach
> :(together) we will learn and teach
> :(together) change our pace of life
> :(together) we will work and strive
> 
> 'go west', asalnya adalah pernyataan untuk memperluas koloni,
> karena kebanyakan kapal eropah dari era penaklukan samudera
> mendarat di pantai timur dan barat (ingat film 'far and away'?).
> 
> di era disco, 'go west' merupakan simbol kebebasan. ini kalo mo
> dikaitkan dgn kelompok 'village people', tentu gk bisa lepas dari
> kebebasan para queer. san fransisco adalah kota utama yg dituju.
> di taon 70an, entah kenapa banyak kaum homoseksual yg imigrasi
> ke daerah barat tepatnya di bagian yg disebut 'castro' (district
> di kota 'flower in your hair' ini). pernah taon 72-78, ada politisi
> lokal bernama 'harvey milk', secara terbuka mengaku gay serta giat
> berkampanye untuk para queer di frisco. ia berniat jadi walikota,
> namun secara tragis ditembak mati dan mengakibatkan big riot.
> 
> :(i love you) i know you love me
> :(i want you) how could i disagree?
> :(so that's why) i make no protest
> :(when you say) you will do the rest
> 
> 'pet shop boys' adalah duo british, aktif terlibat dlm acara amal,
> terutama berkaitan dgn aids. dan mereka pernah tampil di club malam
> beken 'the hacienda' (manchester, liat film '24 hour party people'),
> dan mereka membawakan lagu 'go west'. meski rada keteteran karena
> sempet gk hapal lirik, tapi mereka suka lagunya dan lalu dijadikan
> single. sejak itu, 'go west' selalu jadi lagu penutup konser mereka.
> dan video clipnya diinspirasi peristiwa pecahnya 'u.s.s.r' ('union
> of soviet socialist republics'), angin segar buat rusia dan dunia.
> adapula yg menyebut: 'this song is about soviet national anthem.
> it's about communists leaving soviet union, and going to america
> because they are allowed to have .. gay marriage there!' ehehee
> 
> :there where the air is free
> :we'll be what we want to be
> :now if we make a stand
> :we'll find .. our promised land
> 
> http://endyonisius.multiply.com
> -duke-
>




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Re: orang orang sunda

2007-06-16 Thread hadingrh

--- In proletar@yahoogroups.com, "duke" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Apalagi disambung permintaan, "akang mau..?!"
> > 
> 
> ini dong yg gk nahan: hoyong deui? sakitu wae .. akang?
>

ops ops ... sudah sudah
jangan bikin mus dan jusfiq meriang ... heuheuheu



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Hari Ayah - Father's Day

2007-06-16 Thread mangucup88
Di Amerika dan juga di berbagai negara lainnya; disetiap hari Minggu 
ketiga pada bulan Juni (17 Juni 2007) mereka merayakan „Father's 
Day" atau Hari Ayah – Hari Bapa. Oleh sebab itulah dalam kesempatan 
ini mang Ucup ingin menulis tentang „Ayah".

Hampir setiap anak di dunia ini belajar bicara dengan memulai dua 
kata pertama „Papa & Mama". Kata Papa mereka ucapkan sebagai kata 
kedua setelah Mama. Kata Papa itu sendiri diserap dari bahasa 
Perancis. 71% penduduk dunia mengenal kata „Papa" ini berdasarkah 
hasil penelitian terhadap 1.000 macam bahasa. Papa dalam bahasa 
Latin „Tata" sedang dalam bahasa Rusia = Nana. 

Dalam gereja Katolik perkataan Abbot, Abbes berarti Bapa juga. Kata 
ini diserap dari bahasa Ibrani = Aba. Abraham Lincoln nama kecilnya 
adalah Abe. Umat Katolik menyembut pembimbing agamanya dengan 
sebutan Padre (ayah) yang diserap dari bahasa Spanyol maupun 
Portugis. Romo dalam bahasa Portugis = Padrinho, dari situlah kata 
Padri dalam bahasa Indonesia itu diserap.

Walaupun demikian umat Protestan menilai panggilan Romo terhadap 
pembimbing agama itu haram berdasarkan ayat: „Dan janganlah kamu 
menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu 
Dia yang di sorga." (Matius 23:9)

Sedangkan kata Father diserap dari bahasa Sangsekerta „Pitar", dalam 
bahasa Yunani & Latin = Pater.

Orang Rumawi berpendapat: „Mater semper certa; pater est quem 
nuptiae demonstrant" – Hanya Ibu yang pasti, sedangkan Ayah adalah 
yang dikawini. 

Kita bisa yakin bahwa itu adalah Ibu kandung kita, karena ialah yang 
melahirkan, tetapi ayah belum tentu, lihat saja berapa banyak proses 
permohonan DNA Test, karena mereka sendiri tidak yakin apakah itu 
anaknya ataukah bukan.

Hari Ayah itu dirayakan tidak seperti hari Tahun Baru ialah pada 
saat yang bersamaan dan dengan alasan yang sama. Misalnya di Italy, 
Spanyol, Portugis dan negara-negara dimana banyak umat Katolik; 
mereka merayakan hari Ayah bertepatan dengan hari Santo Yusuf pada 
tanggal 19 Maret. 

Di Taiwan pada tanggal 8 Agustus, sebab lafal untuk kata angka 
delapan dalam bahasa Mandarin = Pa jadi tanggal 8 bulan 8 sama 
seperti Pa-Pa. Sedangkan di Thailand hari ayah ini disebut "Wan 
Phor" yang selalu dirayakan pada tanggal 5 Desember dan merupakan 
hari libur nasional, sebab hari itu adalah HUT dari Raja Bhumibol 
Adulyadej sebagai Bapa Bangsa.

Di Amerika mereka merayakan pada hari Minggu ketiga pada bulan Juni. 
Pada tahun 1974, President Nixon yang pertama kalinya mencanangkan 
hari Ayah ini sebagai hari libur nasional. 

Tradisi ini diawali pada tahun 1909 atas gagasan dari Mrs. Sonora 
Smart Dodd untuk mengenang ayahnya Mr Willian Smart yang telah dapat 
membesar kelima anak-anaknya tanpa bantuan dari  istrinya, sebab 
istrinya meninggal dunia pada saat ia melahirkan anaknya yang ke 
enam.

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Kerukunan Beragama Bukanlah Berasal Dari Ajaran Agama !!!

2007-06-16 Thread Hafsah Salim
Kerukunan Beragama Bukanlah Berasal Dari Ajaran Agama !!!

Bukanlah barang baru dizaman sekarang dimana sekulerisme telah
mendominasi dunia kita sehingga sebagai akibatnya kerukunan kehidupan
beragama bisa kita temukan dimanapun didunia ini dan hal itu bukanlah
kejadian yang aneh.

TETAPI ANDA SEMUA HARUS TAHU DAN JUGA PERLU MENYADARINYA, BAHWA
KERUKUNAN DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA ITU SESUNGGUHNYA MENYALAHI AJARAN
AGAMA ITU SENDIRI.

TIDAK ADA SATUPUN AGAMA YANG BERASAL DARI TIMUR TENGAH YANG
MENGIZINKAN UMATNYA UNTUK HIDUP RUKUN DENGAN AGAMA LAWANNYA.  PALING
SEDIKIT MEREKA HARUS SALING MENJAUHI, SALING MENGISOLASIKAN DIRI ATAU
LEBIH EKSTREEM LAGI MENGISOLASIKAN LAWANNYA.  DAN KALO BISA
MEMUSNAHKAN AGAMA LAINNYA MALAH MENDAPATKAN PAHALA !!!  ATAU PALING
TIDAK BISA BERHASIL MEMBUJUK LAWANNYA PINDAH AGAMA !!!

Jadi kerukunan kehidupan beragama sama sekali bukan ajaran agama 

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Kerjasama Militer = Strategi Militer Bukan Keimanan/Nasionalisme

2007-06-16 Thread Hafsah Salim
Kerjasama Militer = Strategi Militer Bukan Keimanan/Nasionalisme

Mengevaluasi perlu tidaknya kerjasama militer antara RI-Singapore
harus dilatar belakangi pertimbangan strategi militernya bukan
dipertimbangkan oleh ulama yang dilandasi keimanan Islamnya, juga
bukan dipertimbangkan oleh politisi yang dilandasi oleh Nasionalismenya.

Politikus dan ulama tak perlu berkomentar dalam pengambilan keputusan
ini oleh ahlinya, yaitu pihak militer.  Sama halnya seperti masalah
apakah RI perlu import beras, apakah perlu pinjam duit, dlsb yang
dalam hal ini merupakan keputusan yang ditentukan oleh ahli ekonomi
maupun ahli politik bukan ahli strategi militer.

> "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Refleksi: Benarkah Singapura terapakan politik supermasi terhadap RI 
> ataukah "ketidakpengertian" para petinggi perundingan Jakarta dalam 
> membuat dan menandatangani perjanjian? Pokoknya sudah beli oleh-oleh 
> Ochard Street sudah lumayan.
> http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=290146




Pada hakekatnya bukanlah Singapore yang menerapkan politik Supremasi,
melainkan Indonesia sendirilah yang merasa memiliki Supremasi terhadap
Singapore.

Dari zaman Sukarno, Indonesia menganggap negara Singapore bisa makmur
karena banyaknya orang2 Indonesia berbelanja kesana.  Oleh karena
itulah Sukarno melarang orang2 Indonesia berkunjung ke Singapore. 
Akibatnya waktu itu ekonomi Singapore jadi goncang dan Sukarno
berbangga hati bisa menunjukkan supremasinya, tapi Sukarno tidak
memikir, bahwa keberhasilan menggoncang ekonomi Singapore harus
dibayar mahal dengan banyaknya kematian di Indonesia akibat menderita
kelaparan dan busung lapar merajalela di-mana2 dan Sukarno kembali
membuat kejutan baru yaitu mewajibkan semua orang Indonesia memakan
bekatul dan semua pegawai negeri tidak lagi dibagikan beras tapi
makanan kuda.

Sekarang ini penolakan kerja sama militer dari beberapa petinggi di
Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda meskipun mereka sama2
menolak.

Sebagian menolak karena menganggap Singapore itu bukan negara Islam
melainkan musuh Islam sehingga tak boleh kerja sama dengan negara yang
dianggapnya memusuhi Islam.

Sebagian lainnya menolak kerja sama militer ini karena masih diracuni
ideologi zaman Sukarno yaitu Nasionalisme yang sempit.

Seharusnya kalo kita mengerti strategi, justru kerjasama militer itu
sangat menguntungkan RI karena negara kita ini sangat lemah dibidang
militernya sehingga untuk me-mata2i Singapore hampir tidak mungkin
selain dananya terlalu besar, juga sulit menembus rahasia dibelakang
rencana pertahanan Singapore.  Maka dengan kerjasama militer, maka
lebih mudah bagi kita untuk mengintip mereka.

Sebaliknya, kalo menolak kerjasama militer, bukan masalah besar bagi
Singapore karena negara kecil ini masih bisa membuat pakta2 pertahanan
baik dengan Thailand, VietNam, Phillipina ataupun Malaysia.  Bedanya
bagi Singapore adalah lebih murah biayanya apabila kerja sama dengan
Indonesia.  Dengan terputusnya kerjasama militer, maka Indonesia lebih
banyak ruginya dan sama sekali tidak ada keuntungannya.

Jadi keputusan atau pertimbangan dalam kerjasama militer harus
dievaluasi oleh militer bukan oleh politisi, bukan oleh ulama Islam,
juga bukan oleh partai2 Islam.  Keputusan harus diambil dengan
landasan strategi yang rasional, bukan dengan keimanan ataupun dengan
nasionalisme.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Arab Palestina Bukan Orang Palestina Tapi Orang Mesir

2007-06-16 Thread Hafsah Salim
Arab Palestina Bukan Orang Palestina Tapi Orang Mesir

Arab Palestina bukanlah orang Palestina, mereka sama seperti Cina
Indonesia.  Cina Indonesia adalah orang2 Cina yang pindah dan tinggal
di Indonesia, dan Arab palestina adalah orang2 Mesir yang pindah dan
tinggal ditanah Palestina.

Tindakan orang2 Arab Palestina ini adalah amoral karena mereka
mengusir dan membunuhi penduduk aselinya karena menolak menyembah Allah.



> Oleh : Jarjani Usman
> "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara, maka 
> damaikanlah d antara dua saudaramu itu." (QS. Al-Hujurat: 10).
> "Allahu Akbar!!!" teriakan menggema dari kubu Hamas. "Allahu 
> Akbar!!!" terdengar teriakan yang sama dari kelompok Fatah. Namun 
> sayangnya, teriakan yang sama tidak menyamakan perbuatan mereka, 
> mereka saling menentang dan membunuh satu sama lain. Tiap hari 
> puluhan orang meregang nyawa di Negeri Masjidil Aqsa terletak, 
> sebuah masjid yang pernah disinggahi Rasul ketika melakukan Isra' 
> Mi'raj dan pernah menjadi kiblat orang Muslim.


Enggak ada yang perlu dikasihani, mereka menderita akibat
kepercayaannya sendiri bukan kesalahan orang lain dan tidak bisa
disalahkan orang lain.

Hammas yakin bahwa negara Palestina harus berdiri berlandaskan hukum
Islam, sementara Abbas dan Yasser Arafat menganggap bahwa Palestina
yang pluralistik harus menjadi negara sekuler yang berdasarkan
Demokrasi dan menegakkan HAM.

Negara Palestina yang telah disetujui berdirinya oleh Israel adalah
negara Palestina yang bersedia hidup damai bersama Israel melalui
penandatanganan perjanjian Samp David.  Sebaliknya Hammas menolak
hidup damai berdampingan dengan Israel, dia bertekad bahwa Israel
harus dimusnahkan karena agama Islam mewajibkan pemusnahan orang2
Yahudi dari muka bumi ini.

Akibat perbedaan paham keduanya, maka Abbas masih dibantu oleh negara2
didunia, sementara tidak ada satupun negara didunia yang bersedia
membantu Hammas.  Akibatnya Hammas kelaparan, rakyatnya menjarahi
semuanya yang bisa dijarah di jalur Gaza.  Pemerintahan Abbas
sebetulnya mampu mengatasinya dan tetap bertahan di Gaza, namun demi
kepentingan strategi, pasukan Abbas malah mundur ke West Bank. 
Tujuannya mudah ditebak, Abbas berusaha memisahkan antara pendukung
dirinya dari pendukung Hammas.  Dengan pemisahan inilah nantinya akan
mempermudah pihak Israel menumpas mereka yang memusuhi dan menteror
negara Israel.

Belajar dari pengalaman diatas, seharusnya umat Islam menyadarinya
bahwa kerukunan beragama harus dilandasi pikiran logis dan rasional
bukan berlandaskan keimanan yang absurd.  Kejadian di Palestina
sekarang ini barulah permulaan, nantinya akan disusul oleh pembantaian
besar2an baik oleh pasukan Abbas atau oleh pasukan Mesir.  Kecil
kemungkinannya pasukan Israel yang membantainya.  Kenapa mereka harus
dibantai, karena mereka berusaha membantai semua yang bukan Islam. 
Bagi Israel hanya satu pilihan, dibantai Hammas, atau membantai
Hammas.  Kalo ada pasukan yang langsung masuk ke Gaza dan membantai
Hammas, maka banyak yang protes.  Oleh karena itu Hammas cukup di
isolasi seperti yang dilakukan Abbas, akibatnya kelaparan menerjang
rakyatnya, dan mereka akan saling membunuh sendirinya dan sebagian
akan menerjang perbatasan pihak lawannya dan mereka ini tentunya salah
dan wajar kalo dibantai.

Kesimpulannya sederhana, negara Palestina tidak seharusnya didirikan
oleh bangsa Arab yang bukan orang Palestina.  Mereka mencatut nama
Palestina padahal merekalah yang dulunya membantai orang2 Palestina. 
Palestina berasal dari nama dewa2 yaitu dewa2 Filistine.  Dan orang2
Arab Palestina sama sekali bukanlah orang Palestina mereka sama persis
seperti halnya Cina Indonesia yang bukan orang Indonesia.  Bedanya,
orang2 Cina Indonesia mau berassimilasi dengan budaya Indonesia,
sementara orang2 Arab Palestina malah membantai para penyembah berhala
dewa Filistine untuk kemudian merebut tanah air mereka.  Namun
penduduk tanah Palestina ini sebagian menyembah dewa Yahweh, dan
mereka ini dinamakan orang2 Yahudi.

Dulu sebelum perang dunia kedua, oleh Inggris diciptakan kerajaan
Palestina dimana rajanya adalah boneka penjajah Inggris.  Wilayah
kerajaan Palestina ini meliputi wilayah Syria, Libanon, Israel, dan
Yordania.  Setelah perang dunia kedua usai, Amerika menekan pihak
Inggris karena sebagai pihak pemenang perang dunia kedua, Amerika
berhak mengatur pembagian wilayah diseluruh dunia ini.  Demikianlah,
Amerika yang menjunjung tinggi Demokrasi dan HAM memberi kebebasan
seluruh rakyat dari kerajaan Palestina dulu untuk mengadakan
referendum menentukan pemimpin mereka melalui pemilihan umum yang
Demokratis.  Dari hasil referendum inilah akhirnya wilayah ini dipecah
menjadi negara baru yaitu Syria, Libanon, Yordania, dan Israel.  Jadi
dari kenyataan sejarah ini, mana ada dasarnya bahwa Arab Palestina
memiliki hak untuk mendirikan negara Palestina   Karena kerajaan
Palestina itu bukanlah Israel tetapi juga Yordania, Syria, dan
Libanon.  Kenapa mereka cuma mau menjagal orang2 Yahudi 

[proletar] Tak Pernah Ada Agama Menghormati Akidah Agama Lainnya

2007-06-16 Thread Hafsah Salim
Tak Pernah Ada Agama Menghormati Akidah Agama Lainnya

Menyebarkan kebohongan adalah ciri utama dalam kewajiban berdakwah
didalam agama Islam.  Hal ini bisa anda saksikan kata pertama yang
diucapkan siapapun yang baru masuk Islam adalah kata2 yang bohong
yaitu mengucapkan syahadat.  Setiap umat wajib mengucapkan Syahadat
dimana kata pertamanya adalah "Aku bersaksi", padahal maksudnya sama
sekali bukan menyaksikan tapi cuma bohong2an saja se-olah2 benar bersaksi.

Tidak berbeda dengan ulama2 yang selalu berjualan dakwah tentang
menghormati akidah agama lainnya sementara akidah sesama Islam
sendiripun sama sekali tidak dihormati malah di-injak2 seperti halnya
umat Jamaah Islam Ahmadiah, padahal umat Ahmadiah sama sekali tidak
mengganggu akidah Islam lainnya meskipun mereka juga men-jelek2an
akidah Islam lainnya dalam dakwah2nya.  Demikianlah, Gereja dibakar
sebagai penghormatan akidah agama Kristen, dan kepala pendeta Buddha
dipenggal juga menghormati akidah mereka, demikianlah arti
"menghormati akidah" dalam dakwah ulama2 Islam sama halnya dengan arti
"Aku bersaksi.." yang artinya tidak menyaksikan, dan "menghormati
akidah" juga sama artinya bahwa menghina akidah agama lainnya.

Memang pada kenyataannya tidak pernah ada agama manapun yang
mengajarkan umatnya untuk menghormati akidah agama lainnya, bahkan
mereka justru memaksa umat lainnya menghormati akidah agama mereka. 
Hal ini gampang anda jumpai dibulan puasa, meskipun anda bukan Islam
dan tidak berpuasa, maka anda diwajibkan untuk menghormati bulan puasa
tentu dengan ikut berpuasa.  Juga anda bisa menemui fatwa Islam yang
mengharamkan mengucapkan "selamat Natal", apakah dengan mengharamkan
ini bisa kita anggap sebagai penghormatan terhadai akidah agama
Kristen???  Cuma kejujuran anda saja yang bisa menjawabnya.


> Jingjing Arab <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Alangkah indahnya kalau satu kelompok menghormati 
> akidah kelompok lain. Dan sebagainya. Tentunya akan 
> mendatangkan lebih banyak kebaikan daripada 
> keburukan. 


Tidak perlu satu kelompok agama menghormati kelompok agama lainnya,
karena hal itu jelas tidak mungkin.  Bagaimana mungkin kelompok Islam
bisa menghormati hari natal dari kelompok agama lainnya   Juga
tidak mungkin bagi Islam untuk menghormati patung2 Buddha yang
disembah umat agama Buddha.

Dalam Islam kata2 "menghormati agama lain" adalah merupakan kata2
kiasan, sama halnya dengan kata "bersaksi" dalam Syahadat yang juga
bukan dalam arti yang sebenarnya tapi hanya kiasan saja yang artinya
bukanlah menyaksikan.  Demikianlah "saling menghormati" dalam Islam
artinya bisa dicontohkan dalam pembakaran mesjid Ahmadiah dan juga
penjarahan harta benda umat Ahmadiah.  Saling menghormati agama lain
dalam Islam juga bisa dicontohkan dengan pembakaran gereja, penutupan
jalan masuk ke Gereja, dll.

Sebenarnya tidak penting dan sama sekali tidak perlu saling
menghormati agama lainnya, cukup saja setiap umat Islam mendalami arti
penegakkan HAM dan pelaksanaan Demokrasi dalam menyikapi agamanya
sendiri, yaitu, menangkapi dan menghukum para pembakar mesjid Ahmadian
dan juga yang terlibat penjarahan harta benda umat Ahmadiah.  Memberi
ganti rugi kepada para korban.  Juga melepaskan ibu Lia dan uztad Rony
yang tidak seharusnya dipenjara karena kepercayaan mereka tak perlu
dihormati dengan cara mengurung mereka dipenjara 5 tahun.




> Soal syariat saya tidak sependapat dengan 
> anda. Bagi kami umat Islam, syariat, sudah final. 
> Tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tapi itu diperuntukkan 
> bagi umat Islam semata. Tidak ada pemaksaan pada umat
> beragama lainnya. 



Tidak ada pemaksaan kepada umat beragama lainnya tidak bisa dipisahkan
bahwa juga terhadap sesama umat Islam juga tidak bisa dan tidak boleh
dipaksakan.  Setiap umat Islam, sama halnya dengan umat lainnya, harus
dilindungi hak2nya baik dalam menjalankan ibadahnya maupun dalam
memilih agamanya yang dirasa terbaik dirinya.  Dengan menegakkan HAM
hak setiap umat beragama tidak di-beda2kan, tidak bisa diartikan bahwa
umat yang beragama Islam boleh dipaksa dan umat lainnya tidak boleh
dipaksa.  Semua umat tanpa mem-beda2kan agamanya tidak boleh dipaksa,
demikianlah, umat Ahmadiah telah melaporkan pelanggaran HAM kepada
lembaga HAM dan telah dimasukkan dalam agenda mereka sebagai bentuk
pelanggaran HAM yang sangat serius.

Islam Syiah, Islam Sunny, Islam Ahmadiah, Islam Kurdi, Islam Primbon,
Islam Fatimid, The Nation of Islam, Islam Black Panther, dan berbagai
bentuk Islam2 lainnya semuanya sama, yaitu sama2 wajib dilindungi
hak azasi mereka dalam memilih, melakukan, dan cara2 mempercayai agama
mereka.  Inilah yang merupakan hal penting dalam mengamalkan deklarasi
HAM yang telah ditanda tangani oleh semua negara diseluruh dunia !!! 
Oleh karena itu anda semua harus memahami pentingnya menegakkan HAM
bukan menegakkan Syariah biadab karena Syariah Islam yang biadab belum
pernah ada negara yang menandatanganinya, bahkan tidak satupun ada
negara Islam bisa satu pendapat untuk menanda tangani S

[proletar] We Are Not A Tribe Called 'Muslims'

2007-06-16 Thread Sunny
http://www.othermalaysia.org/content/view/83/55/


  We Are Not A Tribe Called 'Muslims'
  Written by Farish A. Noor 
  Wednesday, 06 June 2007 

 
  How long can a country be at the crossroads of its history? It seems that 
Malaysia in particular has been stuck at some empasse and has not been able to 
move on; a situation that has been aggravated by the culture of communitarian, 
sectarian politics that is rife in the nation, and which has been elevated from 
the racial to religious register. 

  The stagnant state of Malaysian popular political culture was 
demonstrated recently over the case of the Malaysian citizen Lina Joy, who was 
born a Muslim and who has, for the past several years, been appealing to the 
justice system of the country to allow her to be recognised as a Christian 
after her conversion many years ago. Lina Joy's is not the only case in the 
troubled land: At present several other cases are likewise trapped in the 
imbroglio that is the Malaysian legal system. Now there is also a case of a 
Malaysian who was accidentally switched at birth and brought up by a 
Malay-Muslim family, who is claiming the right to be correctly recognised as a 
Malaysian of Chinese origin and who wishes to return to the faith of his 
original family. 

  What is most troubling about all these cases is how Malaysian citizens 
like Lina Joy have been summarily denounced, demonised and vilified by 
conservative Malay-Muslim groups and movements in Malaysia as a 'traitor' to 
her race and religion. Yet we forget that the figures point to the opposite: 
That despite everything, there are actually more non-Muslims converting to 
Islam on a daily basis than the opposite. Yet oddly enough few of these new 
converts to Islam are denounced as 'traitors' to their race and religion. So 
why the double standards? And why do the right-wing conservatives in Malaysia 
bemoan the insignificant 'loss' of one of their members, while celebrating the 
conversion of others? 

  Lina Joy has now been forced to leave Malaysia in search of asylum 
elsewhere, for fear that her life may be in danger. There is ample 
justification behind this move, for indeed her life has been threatened by hate 
mails, death threats, and public declarations of moral outrage by the 
right-wingers. Lina's photo was circulated in the internet, her name and 
reputation have been torn to shreds as a result of a malicious hate-campaign 
spread through cyberspace, sms-es and public demonstrations. Yet the very same 
right-wingers who have preached a discourse of hate now demand that she returns 
to Malaysian to stand before a Shariah court, in order to criminalise herself 
by declaring herself to be an apostate. Skewered justice indeed. 

  Beyond the courtroom debates and legal fine-points, we often forget that 
at the heart of the matter is a plight of a Malaysian citizen, who, for reasons 
best known to herself, has made what has to be a difficult decision to change 
her belief. It has even been suggested by some that Lina Joy's conversion was 
something done at a whim, as if converting from one religion to another is akin 
to choosing between Coke and Pepsi. To add insult to injury, this lonely 
Malaysian who was the subject of so many hate campaigns is now being treated in 
the most patronising manner. 

  Yet I write this as someone who has several Muslim friends who are 
converts to Islam, and I know very well how difficult the choice was for them. 
In the four cases I know, conversion to Islam led to ostracisation and 
alienation from their former relatives and friends, and the lingering suspicion 
of their motives. Their commitment to the religion of their choice, however, 
remains steadfast and we commend them for their courage and commitment- So why 
cant Muslims demonstrate that same understanding for those who leave Islam for 
another creed? Why is the anguish of converts to Islam more legitimate, more 
real, more authentic, compared to the anguish of those who convert from Islam? 

  This reminds me of the words of the late Nurcholish Madjid, the most 
prominent Muslim intellectual of postcolonial 20th century Indonesia. He once 
said that "we Muslims still cannot go beyond the logic of tribalism, and we 
think that being a Muslim is like belonging to a tribe called 'Muslims'. 
Muslims still think in these parochial, tribalist terms, and that is why when 
one person leaves Islam he or she is denouced as a traitor to the tribe. But 
Islam is not a tribal entity. Being a Muslim is not like belonging to the Blue 
Tribe or the Green Tribe; it is a state of mind, an existential state of 
being." 

  Whatever the circumstances may be at present, and despite the 
legal-political obstacles placed before her, Lina Joy is a Christian and she 
has been a Christian for the past several years. No ammount of slander, abuse 
or threats of violence will change that. She also happens to be a Malaysia

[proletar] All Quiet on the Jihadi Front

2007-06-16 Thread Sunny
http://www.othermalaysia.org/content/view/84/55/

  All Quiet on the Jihadi Front

  Written by Farish A. Noor 
  Tuesday, 12 June 2007 

 
  Ustaz Ja'far Umar Thalib is a rather bored man these days. The former 
head of the now-disbanded Laskar Jihad was looking rather glum and down when I 
interviewed him recently, at his Pesantren al-Sunna in the outskirts of 
Jogjakarta, Central Java. 

  In the early 2000s Ja'far Umar Thalib was the man to watch, the 
flame-eater and flame-thrower of the moment. Following the economic and 
financial crises that rocked Southeast Asia in 1998, Indonesia was thrown into 
turmoil. Overnight the collapse of the value of the Thai Baht led to the 
subsequent collapse of the Indonesian Rupiah, Filipino Peso and Malaysian 
Ringgit. President Suharto was ultimately overthrown by angry demonstrators led 
by students who stormed the Parliament in Jakarta. 

  While the country was reeling from the effects of the economic meltdown, 
racial and religious tempers flared. The unfortunate Chinese minority were 
singled out as economic traitors and the Chinese quarter of Glodok in central 
Jakarta was set to the torch by angry mobs looking for scapegoats. In the outer 
island provices of Moluccas, Muslim-Christian antipathy flowed into the streets 
and led to mass killings on both sides.


  It was during this time that Ja'far Umar Thalib, one of the lesser-known 
firebrands of Indonesia, came to the fore. Based at his pesantren in Jogja, 
Ja'far rallied his students and followers and created the notorious Laskar 
Jihad (Army of Jihad), a semi-underground movement of militant volunteers who 
were then despatched to the Moluccas to avenge the killing of Muslims by 
Christians. 

  The Laskar was but one of many right-wing conservative militant movements 
that flourished during the troubled months that followed the toppling of 
Suharto. The weak leadership of B. J. Habiebie, Abdurrahman Wahid and Megawati 
Sukarnoputri that followed did little to help, as it lended weight to the 
impression that nobody was running the country. Acting with impunity the Laskar 
Jihad opened training camps that gave paramilitary combat training to the 
hundreds of assorted unemployed premans (freemen, mercenaries) who swelled the 
ranks of the Laskar. Soon after they were sent by boats to the Moluccas, where 
needless to say their presence merely made things worse. While the Laskar Jihad 
did battle with Christian militias such as the Laskar Kristus, the Moluccas 
burned and the capital of Ambon looked like a battleground. 

  Since then the Laskar and its leader have been making the headlines in 
Indonesia. Following the debacle in the Moluccas Ja'far Umar Thalib and the 
Laskar Jihad turned their attention to the cosmopolitcan cities of Jakarta, 
Jogjakarta and Surakarta, where they became famous (or infamous) for their 
tough brand of moral policing: Attacking and destroying night-clubs, discos, 
cinemas, video stores, etc all became their hallmark. In time their 
commando-like members, dressed in soldiers outfits, even raided hotels to 
demand that Western tourists leave the country... 

  By 2005, however, the Laskar had become an embarrassment for the country 
and were told to disband in no uncertain terms. Local political observers 
argued that this pointed to intimate connections between the Laskar and the 
Indonesian security forces, something that Ja'far himself admitted in his press 
interviews three years ago. Having served their role as trouble-makers on the 
pay of the rich and powerful, they have had their strings cut and Ja'far Umar 
Thalib is now very much an isolated and discredited individual. Not even the 
other Indonesian radical groups like the Majlis Mujahidin Indonesia or Fron 
Pembela Islam would care to talk to him. Left alone at his madrasah, Ja'far has 
little to do but tend his flock. "I have returned to my original struggle, my 
original Jihad, which is education" the man admits. 

  The lesson to be gained here is that religious militancy in Indonesia 
remains an abberation, and not the norm. Ja'far Umar is but one of many leaders 
who shot to fame when the country was in a state of crisis, and whose 
popularity depended in part on the poor record of governance in the country and 
the blunders of the Western and American forces in places like Afghanistan and 
Iraq. But with America's withdrawal from Iraq already on the cards, Ja'far has 
less to complain about, and even less to rant about. The papers have already 
forgotten him, and once again the mainstream moderate Islamist organisations of 
Indonesia are setting the tone and temper of Islamic discourse in the country. 
Ustaz Ja'far is thus left with little to do, save to wait for the next American 
military blunder that will exite his followers and get the Jihadis on the 
streets again...

 
  Last Updated ( Tuesday, 12 June 2007 )  


[Non-text portions of

[proletar] On Women's Worship and Appearance

2007-06-16 Thread Sunny
http://www.arabnews.com/?page=5§ion=0&article=97321&d=17&m=6&y=2007

Monday, 11, June, 2007 (25, Jumada al-Ula, 1428)


  On Women's Worship and Appearance



  Q. Could a woman read the Qur'an when she is in her period? When does she 
resume reading the Qur'an, if not? Is it true that women should cover 
themselves in front of non-Muslim women? Should a woman cover her feet?

  A.M. Ghouri

  A. The majority of scholars are of the view that it is not permissible 
for a woman to read the Qur'an when she is in menstruation. They base their 
verdict on a hadith which quotes the Prophet as saying: "I do not permit the 
Qur'an for any man who is in the state of ceremonial impurity, i.e. janabah, or 
any woman in menstruation." When this state is removed after taking a bath at 
the end of menstruation, reading the Qur'an is perfectly in order. 

  Having said that, I should add that some scholars, notably Imam 
Al-Bukhari, maintain that the hadiths that prohibit such reading for a woman in 
her period are not very authentic. Al-Bukhari is quoted as saying: "There is 
nothing I know that aspires to any high degree of authenticity on this 
subject." Therefore, it is very difficult to give any firm view on this matter, 
but it is perhaps better to conform to the view of the majority of scholars. 
This is more in keeping on the safe side.

  Some scholars are of the view that Muslim women should cover themselves 
in front of non-Muslim women in the same way as they do in front of men. Their 
point of evidence is the Qur'anic verse mentioning the people in front of whom 
a woman need not cover herself. The list includes "their women", and these 
scholars interpret this as meaning Muslim women. Other scholars take it to mean 
all women. Again with covering women's feet, the point is subject to 
controversy. However, if we take the hadith that states that a woman must cover 
herself with the exception of her face and her hands, we realize that the feet 
are included in what is to be covered. However, if this causes difficulties, as 
for women who work in farms, it is permissible to leave the feet uncovered.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Another success for Detachment 88

2007-06-16 Thread Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/IF16Ae01.html

Jun 16, 2007 


Another success for Detachment 88
By Bill Guerin 


JAKARTA - Last weekend's arrest of Abu Dujana, the alleged leader of regional 
terrorist network Jemaah Islamiyah (JI), by Indonesia's anti-terror squad has 
deservedly won Jakarta widespread praise. The capture of the Afghan-trained 
militant may also help to dampen renewed enthusiasm in the US Congress for yet 
another proposal to cut military aid to Jakarta. 

One of the most valuable benefits of the closer relationship between President 
Susilo Bambang Yudhoyono and President George W Bush has been the strengthening 
of the US-trained and equipped elite police counter-terrorism team, known 
locally as Detachment 88, first set up during the administration of president 
Megawati Sukarnoputri in 2003, only months after the first Bali bombings. 

Equipped with US weaponry and assault vehicles, including Colt M4 assault 
rifles, Armalite AR-10 sniper rifles and Remington 870 shotguns, the elite unit 
has become one of the top anti-terror units, if not the top, in the world, 
during Yudhoyono's watch. 

Australian Foreign Minister Alexander Downer this week praised Indonesia for 
doing "an outstanding job in combating terrorism". Although there have been 
scores of arrests and convictions since the first Bali bombings in 2002, with 
more than 220 suspects jailed for terrorist activities since then, the battle 
against terrorism in Indonesia is far from over. 

Police said last year that Dujana had replaced Noordin Mohamed Top, the 
Malaysian bomb-maker who allegedly supplied suicide bombers and materials used 
in terrorist attacks as Indonesia's most wanted fugitive. Top's alleged 
accomplice, Malaysian master bomb-maker Azahari bin Husin, was killed in a 
November 2005 shootout with Detachment 88 in the terror squad. 

If allegations against him are proved to be true, Dujana certainly has a lot of 
blood on his hands. He is believed to have played a major role in the 2002 and 
2005 Bali bombings and the Australian Embassy blast, as well as having a hand 
in the supply of ammunition and explosives to militants involved in sectarian 
violence in Poso, Central Sulawesi province. He is also thought to have played 
a role in the 2003 blast at the JW Marriott Hotel in Jakarta. 

Australian Federal Police Commissioner Mick Keelty has warned that the effort 
needed to eradicate terrorism in Indonesia is "not a sprint, but a marathon". 

Indonesian National Police Chief General Sutanto has called for tougher laws to 
fight terrorism, and says current legislation impedes investigations. 
Anti-terrorism chief General Ansyaad Mbai adds that the security forces lack 
authority to take preemptive action on those suspected of plotting terrorist 
strikes. On the other hand, radical Muslim groups strongly oppose tougher 
anti-terror laws, saying they could violate human rights. 

The 2003 Anti-terrorism Law allows detention of suspects for seven days for 
questioning. If no evidence is provided by the police in that period, they must 
be released. 

Proposed revisions to the existing law, which Mbai has described as the world's 
"softest" law against terrorism, would allow detention for a further six months 
for questioning and prosecution. Intelligence reports would be acceptable and 
admissible prima facie evidence for granting a detention order. 

This March, Detachment 88 captured seven suspects thought to be members of 
Dujana's network during raids in Central and East Java. Caches of weapons, 
explosives and chemicals were seized that could have produced a bomb bigger 
than those used in Bali in October 2002. Rights campaigners allege that 
crackdowns by Detachment 88 have spawned rights violations and claim most of 
the arrests made were illegal. 

Yet for Indonesia, with the world's biggest population of Muslims, the 
strong-arm tactics of neighbors Malaysia and Singapore, where suspects can be 
held indefinitely without charge or trial, is an unlikely option. 

Headlining human rights 

While the Bush administration has consistently stuck by Indonesia as a key ally 
in the "war on terror", improved ties between the two countries have been 
helped by President Bush's success in sidelining the poor human-rights record 
of Indonesia's military. 

The recent deaths of four villagers shot by marines over a land dispute in a 
tiny East Java village have angered local rights groups, legislators and 
influential Muslim figures. The controversial shootings seem to have reached 
out to Washington too, at a time when the US Congress is considering a proposal 
by Democrat Nita Lowey, head of the powerful appropriations subcommittee, to 
cut military aid. If accepted, her proposal would see conditions attached to 
US$2 million of a total of $8 million in military assistance to Indonesia 
budgeted for 2008. 

The new move, reportedly with little support so far from US senators, is said 
to be because of 

[proletar] The wars that oil the Pentagon's engine

2007-06-16 Thread Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/IF16Ak04.html
Jun 16, 2007 


 
The wars that oil the Pentagon's engine 
By Michael T Klare 


Sixteen US gallons - more than 60 liters - of oil. That's how much the average 
American soldier in Iraq or Afghanistan consumes on a daily basis - either 
directly, through the use of Humvees, tanks, trucks and helicopters, or 
indirectly, by calling in air strikes. 

Multiply this figure by 162,000 American soldiers in Iraq, 24,000 in 
Afghanistan, and 30,000 in the surrounding region (including sailors aboard US 
warships in the Persian Gulf) and you arrive at about 13.25 million liters of 
oil: the daily petroleum tab for US combat operations in the Middle East war 
zone. 

Multiply that daily tab by 365 and you get 4.9 billion liters: the estimated 
annual oil expenditure for US combat operations in Southwest Asia. That's 
greater than the total annual oil usage of Bangladesh, population 150 million - 
and yet it's a gross underestimate of the Pentagon's wartime consumption. 

Such numbers cannot do full justice to the extraordinary gas-guzzling expense 
of the wars in Iraq and Afghanistan. After all, for every soldier stationed "in 
theater", there are two more in transit, in training, or otherwise in line for 
eventual deployment to the war zone - soldiers who also consume enormous 
amounts of oil, even if less than their compatriots overseas. Moreover, to 
sustain an "expeditionary" army located halfway around the world, the US 
Defense Department must move millions of tons of arms, ammunition, food, fuel 
and equipment every year by plane or ship, consuming additional tanker-loads of 
petroleum. Add this to the tally and the Pentagon's war-related oil budget 
jumps appreciably, though exactly how much we have no real way of knowing. 

And foreign wars, sad to say, account for but a small fraction of the 
Pentagon's total petroleum consumption. Possessing the world's largest fleet of 
modern aircraft, helicopters, ships, tanks, armored vehicles, and support 
systems - virtually all powered by oil - the Department of Defense (DoD) is the 
world's leading consumer of petroleum. It can be difficult to obtain precise 
details on the DoD's daily oil hit, but an April report by a defense 
contractor, LMI Government Consulting, suggests that the Pentagon might consume 
as much as 340,000 barrels (53 million liters) every day. This is greater than 
the total national consumption of Sweden or Switzerland. 

Not 'guns vs butter' but 'guns vs oil' 
For anyone who drives a motor vehicle these days, this has ominous 
implications. 

With the price of gasoline in the United States now 75 cents to US$1 a gallon 
(20-26 cents a liter) more than it was just six months ago, it's obvious that 
the Pentagon is facing a potentially serious budgetary crunch. Just like any 
ordinary American family, the DoD has to make some hard choices: it can use its 
normal amount of petroleum and pay more at the Pentagon's equivalent of the 
pump, while cutting back on other basic expenses; or it can reduce its gasoline 
use to protect favored weapons systems under development. 

Of course, the DoD has a third option: it can go before Congress and plead for 
yet another supplemental budget hike, but this is sure to provoke renewed calls 
for a timetable for a US troop withdrawal from Iraq, and so is an unlikely 
prospect at this time. 

Nor is this destined to prove a temporary issue. As recently as two years ago, 
the US Department of Energy (DoE) was confidently predicting that the price of 
crude oil would hover in the $30-per-barrel range for another quarter-century 
or so, leading to US gasoline prices of about $2 per gallon (53 cents a liter). 
But then came Hurricane Katrina, the crisis in Iran, the insurgency in southern 
Nigeria, and a host of other problems that tightened the oil market, prompting 
the DoE to raise its long-range price projection into the $50-per-barrel range. 
This is the amount that figures in many current governmental budgetary 
forecasts - including, presumably, those of the DoD. 

But just how realistic is this? The price of a barrel of crude oil today is 
hovering in the $66 range. Many energy analysts now say that a price range of 
$70-$80 per barrel (or possibly even significantly more) is far more likely to 
be our fate for the foreseeable future. 

A price rise of this magnitude, when translated into the cost of gasoline, 
aviation fuel, diesel fuel, home-heating oil, and petrochemicals will play 
havoc with the budgets of families, farms, businesses, and local governments. 
Sooner or later, it will force people to make profound changes in their daily 
lives - as benign as purchasing a hybrid car in place of a sport-utility 
vehicle or as painful as cutting back on home heating or health care simply to 
make an unavoidable drive to work. 

It will have an equally severe affect on the Pentagon budget. As the world's No 
1 consumer of petroleum products, the DoD wil

[proletar] Rahasia Awet Muda

2007-06-16 Thread mangucup88
Sumber:
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&dn=20070617065124

Oleh : E. Widiyati 

17-Jun-2007, 06:52:24 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - BENARKAH hubungan seks dapat meningkatkan sistem 
imum seseorang dalam melawan penyakit dan menjadi rahasia awet muda? 
Hasil penelitian penyelidik luar negeri menemukan hubungan seks 
mampu mengurangi resiko seseorang terhadap selesma dan beberapa 
penyakit tertentu.

Berdasarkan kajian itu, seks juga mampu meningkatkan daya tahan 
tubuh untuk melawan penyakit sekaligus mengurangi resiko 
terjangkitnya suatu penyakit.

Francis X Brennan dan Carl K Charnetski berpendapat melakukan seks 
sekali atau dua kali seminggu dipercayai dapat meningkatkan sistem 
imum pada seseorang.

Melalui penelitian itu, seorang dokter mengambil contoh dari air 
liur dan mendapatkan respon mengenai kegiatan seksual mereka. 
Menurut penyelidik, air liur ialah sumber bagi antibodi 
imunoglobulin A, yang sangat baik untuk mengukur atau menentukan 
tahap kesihatan keseluruhannya karena antibodi mampu menjaga tubuh 
infeksi.

Keputusannya, mereka yang mengadakan hubungan seksual seminggu 
sekali tetapi tidak lebih daripada itu didapati mempunyai 
imunoglobulin A lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengadakan 
hubungan seks, jarang melakukannya atau terlampau kerap 
mengadakannya.

Semakin tinggi imunoglobulin A, makin kurang seseorang itu mengalami 
selesma dan flu.

Sementara itu dalam satu kajian lain, rahasia kekal awet muda ialah 
dengan mengadakan hubungan seks.

Penyelidik dari Edinburgh, Scotland, yang menulis sebuah buku 
berjudul Secrets of the Superyoung mendapati 95 hasil yang ditemukan 
bahwa mereka kelihatan lebih muda daripada usia sebenarnya.

Seks yang sehat dapat melenyapkan perbagai masalah seperti tekanan 
perasaan, gangguan mental dan tanggapan negatif.

Ini sekaligus menjadikan seseorang kelihatan lebih muda daripada 
usia sebenarnya mereka dan membantu mengurangi resiko menjadi mangsa 
penyakit berbahaya, terutama jantung koroner.

Blog: http://www.kuis-bola.blogspot.com/ 
Email: [EMAIL PROTECTED]
Big News Today..!!! Let's see here:
www.kabarindonesia.com




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/