[proletar] Mengapa MLM ?

2006-02-03 Terurut Topik M Fadliansyah
Tanya : 
  Menurut saya, bisnis MLM adalah bisnis yang tidak benar --- penuh kepalsuan. 
Bayangkan, digembar-gemborkan bahwa di MLM ada peluang untuk sukses dan kaya 
raya. Tapi apa yang terjadi ? Cuma sedikit di antara distributor yang bisa 
meraih kesuksesan. Selebihnya harus puas dengan bonus kecil. Ribuan orang 
diperas untuk keuntungan sedikit orang saja. Apakah ini bisnis yang adil yang 
benar ? Mohon saya diberi penjelasan yang gamblang. Terima kasih sebelumnya. 
(dari seseorang yang belum paham mengenai MLM) 
   
  
  Jawab : 
  LUARBIASA !. 
  Saya mengucapkan terima kasih untuk pertanyaan yang sangat baik ini. Saya 
mohon waktu agak banyak untuk menguraikan agak detil dan menceritakan bisnis 
ini lewat beberapa pemisalan-pemisalan. 
   
  
  Teman saya adalah seorang agen asuransi jiwa. Suatu pagi dia menelpon saya 
sambil mengeluh. Katanya kemarin sore dia diusir dari sebuah rumah gara-gara 
dituduh mengkomersialkan nyawa dan kematian orangtua pemilik rumah itu. Nah -- 
kita lihat disini ada salah pandangan khan ?. Saat ini banyak orang memegang 
polis asuransi pendidikan dan asuransi mobil, tapi rupanya masih banyak orang 
yang salah sangka dengan asuransi jiwa yang dianggap jual beli nyawa. Yang kita 
hadapi adalah : salah sangka. 
   
  
  Setahun lalu, ada seorang teman saya di kantor marah-marah kepada saya. 
Katanya dia ikut-ikutan teman dari kantor sebelah untuk berinvestasi di 
reksadana. Reksadana itu investasi bagus khan ?. Nah, teman saya ini tergiur 
dengan keuntungan 200 persen setahun yang diraih teman kantor lain. Lalu dia 
investasi di reksadana pasar saham di perusahaan yang sama. Dan apa yang 
terjadi ? Bukannya untung besar, tapi malahan buntung besar. Reksadana saham 
perusahaan itu malahan minus di tahun ini. Teman saya katakan, Reksadana itu 
bisnis investasi pembohong, buktinya gua rugi besar. Tapi disini ada salah 
paham lagi soal reksadana. Dimana-mana kita akan temui masalah salah paham. 
Juga di bisnis MLM.   
\n
\nBisnis MLM itu sama dengan bisnis-bisnis penjualan dan bisnis distribusi 
lainnya. Bisnis ini juga mengikuti hukum alam, yaitu cuma segelintir orang yang 
akan berhasil. Tidak mungkin 100 persen orang akan berhasil. Tapi orang yang 
berhasil itu bisa jadi Anda sendiri. Tidak ada KKN. Tidak ada sistem di bisnis 
manapun yang menggaransi keberhasilan 100 persen. Kalau saat ini saya katakan 
Anda bisa kaya raya dengan menjadi agen properti, apakah saya benar atau bohong 
?. Tergantung anda sendiri, apakah Anda mau menjalankan sistem di perusahaan 
properti Anda. Kalau Anda cuma duduk dan tidak mencari rumah yang akan 
dijual/dibeli maka tidak usah mimpi menjadi kaya. \n
\n
\nSeorang mantan tentara mengacungkan jari bertanya kepada seorang leader MLM 
yang memimpin pertemuan Business Opportunity. Pak, saya ingin bertanya. Memang 
tampaknya bisnis MLM menjanjikan komisi yang menggiurkan. Tapi khan tidak semua 
orang bisa mencapai posisi setinggi itu pak, pasti BANYAK YANG GAGAL di bisnis 
MLM. Sang Leader mencoba mencari jawaban dengan mengikuti jalan pemikiran 
bapak ini yang fokus pada kegagalan. Pak, Anda khan saat ini jadi tentara. 
Saya mau tanya, dahulu sekali waktu Anda melamar menjadi tentara --- berapa 
orang yang gagal di seleksi awalnya ?. Sang bapak dengan cekatan menjawab 
dengan bangga, Wah banyak sekali pak, ada ratusan yang gagal karena tidak 
lolos tes kesehatan atau lain-lain. Saya termasuk puluhan orang yang lolos 
dalam tes. Sang leader berkata lagi, Di tentara proses GAGALnya ada di depan, 
sedangkan di bisnis MLM proses GAGALnya ada di belakang. \n
\n
\nDengan membayar seratus ribu, siapapun dapat mendaftar langsung menjadi 
distributor MLM Revell Global. Selanjutnya usaha merekalah yang menentukan 
apakah mereka akan gagal atau berhasil. Selama setahun ini ratusan orang telah 
berkirim e-mail kepada saya dengan menuduhkan banyak kejahatan bisnis MLM 
menurut versi mereka. MLM adalah memeras downline, MLM adalah memberikan impian 
tanpa bukti, MLM menipu orang miskin, MLM adalah bisnis untung-untungan seperti 
judi, dan lain sebagainya. Padahal dari contoh \'kegagalan\' di atas saja, MLM 
terlihat jauh lebih manusiawi dibanding rekrutment tentara dan pegawai negeri. 
Rekrutment tentara langsung menggagalkan hanya dengan tes tanpa pembuktian di 
lapangan dulu. Sementara bisnis MLM tidak ada tes, tapi langsung meminta bukti 
kemampuan di lapangan.\n,1] );  //--   
   
  
  Bisnis MLM itu sama dengan bisnis-bisnis penjualan dan bisnis distribusi 
lainnya. Bisnis ini juga mengikuti hukum alam, yaitu cuma segelintir orang yang 
akan berhasil. Tidak mungkin 100 persen orang akan berhasil. Tapi orang yang 
berhasil itu bisa jadi Anda sendiri. Tidak ada KKN. Tidak ada sistem di bisnis 
manapun yang menggaransi keberhasilan 100 persen. Kalau saat ini saya katakan 
Anda bisa kaya raya dengan menjadi agen properti, apakah saya benar atau bohong 
?. Tergantung anda sendiri, apakah Anda mau menjalankan sistem di perusahaan 
properti Anda. Kalau Anda 

[proletar] Yudisgita, tidak tamat smu bisa sukses dengan penghasilan diatas Rp.24Juta/bulan

2006-02-03 Terurut Topik M Fadliansyah
Yudis, Bisa Jadi ConToh

Tidak tamat SMU, bukan berarti madesu (masa depan suram). Lewat kendaraan 
MLM, Yudis punya bonus puluhan juta. Sebuah mobil, walau belum sekaliber BMW, 
berhasil dimiliki. 
  
  Yudisgita William Purnomo
Bom Bali ternyata membawa berkah bagi Yudisgita William Purnomo 
(19 tahun). Sebab, gara-gara bom durjana itu, anak muda ini gagal ke Amerika 
Serikat. Visa saya ditolak, ujar remaja perawakan jangkung ini. Di sana 
niatnya bekerja.   Maklumlah, saat itu gaji di negeri Paman Sam, mencapai 1 
.000 dolar. Nah, kalau di-kurs-kan ke rupiah, sa-ngat lumayan, ujarnya 
tertawa.
  Gagal ke Amerika, membuatnya terdampar di MLM. Kelahiran Jakarta, 25 Agustus 
1984, ini tercatat sebagai distributor Revell, tepatnya April 2003 lalu. 
  Setelah enam bulan bergelut di situ, prestasinya luar biasa. la masuk 
kualifikasi kepemilikan mobil. Karena berhasil mempertahankan 6 kali 
kualifikasi, saya dapat mobil, tuturnya. Mobilnya berupa Honda Jazz. 

Berapa bonusnya? Tawanya mengembang. Buat saya yang masih muda, itu sangat 
luar biasa, ujarnya, tanpa menyebut nilai nominalnya. Tapi, dengan peringkat 
Grup Director termuda, banyak menyebut mencapai puluhan juta. Padahal, latar 
belakangnya sederhana. la tak tamat SMU, sedang orang tuanya punya toko yang 
menjual spare part mobil. 

Karena itu, Yudis-demikian sapaan akrabnya, sependapat network marketer profesi 
masa depan, yang dapat digeluti oleh siapa saja. Maklumlah, bisnis ini tak 
mewajibkan secarik lembar ijasah, modal yang dikucurkan relatif keciI. Modal 
di bisnis ini adalah kemauan dan keseriusan. Saya yakin, siapa yang serius, 
pasti akan berhasil. Sebab, saya sudah membuktikan, tuturnya. 

Bahkan, bukan hanya finansial yang meningkat. Juga pengembangan pribadi. 
Sebagai bukti, Yudis menyebut dirinya. Dulu, ia sangat tertutup, tidak pandai 
bicara dan kurang peduli sama orang lain. Tapi, setelah digembleng di MLM, 
perubahannya sangat signifi-kan. Yang paling saya rasakan, kepedulian sama 
orang lain, tegasnya, seraya membenarkan pendapat Robert T. Kiyosaki 
keberhasilan di MLM ditentukan dua hal: membantu diri sendiri dan orang lain. 

Gara-gara Robert pula, Yudis mengaku kepincut pada MLM. Maklumlah, pria 
keturunan Jepang asal Hawaii, Amerika Serikat, ini memberikan pujian selangit 
tentang MLM. Di Bukunya - Cashflow Quadrant, dia mengkelompokkan MLM sebagai 
kuadrannya Business Owner (pemilik bisnis). Indikatornya, uang bekerja pada 
mereka, di mana penghasilan ditentukan oleh waktu dan kerja orang lain. Nah, 
sementara di usaha konvensional membutuhkan modal yang tidak kecil, tambahnya. 
Lagipula, usaha itu tidak bisa ditinggalkan. 
  Selamanya dipegang. Sulit dilepas. Ya, saya lihat mama saja, ujarnya 
tertawa. Sedang di MLM waktunya sangat longgar, punya sejuta kawan dan membantu 
orang lain. Kepedulian itu benar-benar saya rasakan, jelas Yudis, yang 
mengaku punya downline sekitar 1.800. Dari jumlah itu, paling banyak ada di 
Jakarta. la yakin jumlah itu akan terus berkembang, seiring insentifnya 
training yang dilakukan Revell.
  Karena berkembangnya kepribadian, Yudis sangat setuju jika MLM mulai 
diperkenalkan di SMA. Waktu sekolah, saya tidak diajarkan tentang uang. 
Padahal itu sangat penting, jelasnya. Tapi, bukan berarti ilmu di sekolah 
tidak bagus. Cuma terkadang jarang di-aplikasikan. Kebetulan saya tidak 
ku-liah. Jadi belajarnya hanya di Revell, akunya. Hanya dalam 3 bulan, 
ditam-bah membaca buku, ia mengaku me-Iek tentang finansial. 

Optimalkan Waktu
  Tri Darma, upline dari Yudis, menganggukkan kepala..la mengaku, kuliah 
bukanlah kendaraan untuk menjadi kaya. Tapi sekadar hidup aman, itu sangat 
betul, jelas mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara yang sedang 
menyelesaikan skripsinya ini. Makanya, ketika di SMA, ia mulai nyambi membuat 
beberapa usaha, seperti menjual Bakpau, internet dan sebagainya. Walau gagal, 
usaha itu dinilainya untuk menumbuhkembangkan mental entrepreneurnya. 
   
  
 Ketika kuliah, barulah ia melek tentang finansial, setelah melahap 
bukunya Robert tersebut. Sejak itu, anak muda kelahiran Jakarta 12 Juli 1981, 
mencari tahu tentang MLM. la sempat menjadi anggota perusahaan MLM terkemuka di 
dunia. Saya makin terke-jut, di dalamnya banyak profesional yang menjadi 
member, ujarnya. Bah-kan saudaranya yang terbilang sukses, juga bergabung 
menjadi member.   Walau tak berhasil, banyak pembelajaran yang saya peroleh. 
Setidaknya melatih men,tal, ujar Along, demikian sapaan akrabnya, yang mengaku 
tidak kecewa. Di situ kiprahnya setahun lebih. 
  Dan, tanpa disengaja - saat di kampus, ia mendengar adik kelasnya memprospek 
seorang temannya ke Revell. Kebetulan dirinya saat itu mencari produk yang pas 
- menengah ke bawah, tak menyia-nyiakan. Saya langsung minta brosur dan 
penjelasannya, kenangnya tertawa. Akhirnya, setelah dipelajari, ia bergabung 
di Revell. Alasannya sangat sederhana: selain produk, targetnya sangat mudah. 
Tidak nyelimet, 

[proletar] cover playboy februari 2006 - sample

2006-02-01 Terurut Topik M Fadliansyah
  kira-kira laku ga yaa?



-
Do you Yahoo!?
 With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/