[proletar] Nilai tulisan KOCAK.

2012-11-25 Terurut Topik Dimas Wuryanto
Kalau saya diminta jadi Juri menilai tulisan KOCAK para Miliser; maka untuk 
sementara ini urutan adalah sebagai berikut :

1. Johny indon
2. ayub yahya
3. ajeg
4. safin blanc dengan tick tacknya
5. Teddy s dengan kepiawaian Toyota/Ferarinya
6. Habe dengan butuh penjahatnya

Sementara yang lainnya belum kelihatan kiprahnya; walau tulisannya cukup 
menarik dan lucu; seperti Pak Tawang, Rezameutia, suryana ddll. harus dicari 
yang lebih greget.

arra s, musik hari ini Liverduke untuk sementara masih agak terlalu seriosa; 
sehingga kocaknya kecil sekali.

Ingat rasa HUMOR adalah suatu rasa yang memperpanjang umur; dan kaataanya 
menjauhi sakit jiwa.

 


[Non-text portions of this message have been removed]





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Nilai Seseorang

2012-04-20 Terurut Topik cha6966
P. Adi menyewa 3 org pemuda untuk membantunya menyimpan brg. Sorenya, dia 
mengumpulkan ketiganya utk memberikan upah. 
"Brp yg harus dibayar, Doni?" tanya pak Adi kpd Doni. 
"55 ribu, P. Adi," jwb Doni. 
P. Adi membayar 55 ribu untuknya. "Trm ksh ats jerih payahmu, Doni," kata P. Adi

"Brp yg hrs kubayar, Budi?? tanya pak Adi kepada Budi, yg jlh jam kerjanya sama 
dgn Doni. "Anda harus membayar 75ribu", kata Budi.
Dgn kaget, pak Adi bertanya perlahan, "Bgmn cara menghitung sampai jumlahnya 
sebegitu, Budi?" "Begini", kata Budi, "saya menghitung sjk saya masuk ke dlm 
mobil utk brkt ke tpt kerja, sampai saya tiba di rumah, ditambah bensin & uang 
makan".
"Uang makan? meskipun makanan sudah disediakan?" "Yoi", jwb Budi.

"Oh, begitu", kata Pak Adi sambil mengeluarkan uang 75rb. 
"Kalau kamu bgmn, Toni?" tanyanya. 
"Brp yg hrs kubayar?"
"Bapak byr 38.500 Rph, Pak Adi," kata Toni. 
Sekali lagi pak Adi kaget pada perbedaan jlh yg diminta. 
Toni, seperti Budi dan Doni, dipekerjakan untuk pekerjaan yg sama & telah 
bekerja sejmlh wkt yg sama (berasal dr kota kecil yg sama, yg hanya bbrp rts 
mtr jauhnya). Pak Adi meminta penjelasan. "Bagaimana kau menghitung sampai 
jumlahnya sebegitu, Toni?"

"Yah", kata Toni, "saya tdk minta upah utk wkt istirahat siang, krn istri Bapak 
memasak & menyiapkan mkn siang. Saya tdk bayar bensin krn saya dtg bersama 
teman² saya. Jadi jlh jam kerja saya cukup utk diberi upah 38.500." Pak Adi 
lalu mengeluarkan uang 100ribu.

Pak Adi memandang ke-3 pemuda itu, yg terdiam oleh perbuatannya, semua agak 
bingung dgn jlh yg berbeda di terima mereka masing². "Saya selalu membayar org 
sesuai dgn nilainya, Nak. Dari tpt asalku, kami menyebutnya imbalan yg 
setimpal". 

Dia memandang ke-3 pemuda di hadapannya dgn bijak, & dlm gaya kebapakannya yang 
khas menambahkan, 
"Nilai² dlm diri seseorang menciptakan nilai orang tsb".

Ch@​​™
pin: 21EF6D92
Surabaya


Powered by Telkomsel BlackBerry®



Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok

2012-01-28 Terurut Topik item abu
Kalo si habe dibilang sbg anjing, ini namanya ngehina anjing, krn anjing ga 
serendah si keparat tukang fitnah satu ini.
 
Kalo berani, bilang deh, apa yg dikatakan di artikel itu betul apa kagak.
 
 

From: Habe Proletar 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Sunday, January 29, 2012 2:46 PM
>Subject: Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>
>
>  
>tem
>bisa ngga elu mikir tanpa baca dan jiplak artikel di faithfreedom.org ?
>bloon siah
>
>
>From: item abu 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Saturday, January 28, 2012 11:43 PM
>Subject: Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>
>
>  
>Hehehe orang2 Islam yg dungu, udah jelas cewek cuma dpt harta warisan 1/2 
>dr yg didpt cowok. Udah jelas kesaksian cewek cuma 1/2 dr kesaksian cowok. 
>Udah jelas cewek bisa dipoligami tp ga bisa poliandri. Dan udah jelas uang 
>darah cewek itu cuma 1/2 dr uang darah cowok.
> 
>Itu bukan omong kosong, tp ga salah kalo itu disebut sbg aturan bejad dan 
>sampah. 
> 
>Islam itu emang ajaran sampah, bejad, biadab dan konyol.
> 
> 
>
>From: Musik hari Ini 
>>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>>Sent: Sunday, January 29, 2012 5:13 AM
>>Subject: Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>>
>>
>>  
>>Tem cuma omong kosong & selalu sampah
>>
>>
>>From: item abu 
>>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>>Sent: Saturday, January 28, 2012 5:07 PM
>>Subject: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>>
>>
>>  
>>  http://www.faithfreedom.org/articles/women-in-islam/a-woman-is-worth-half-a-man-in-islam%E2%80%A6-literally/
>>  A Woman is Worth Half a Man in Islam… Literally
>>1/26/2011
>> 
>>SOURCE
>>Equality (or in this case, inequality) between the sexes is a very 
>>controversial topic in the modern Islamic world. Muslim countries are 
>>advancing and trying to catch up with the west, yet women and men cannot have 
>>equal rights because Sharia Law states that the value of a woman is half of a 
>>man.
>> 
>>A Woman’s Inheritance is Half a Man’s
>> 
>>According to Islam, if someone dies, the inheritance would be divided among 
>>the children. This division is NOT equal. The women only get HALF of what the 
>>men get.
>>Qur’an (4:11) – “The male shall have the equal of the portion of two females”.
>>So that means that if a man had 3 children (a boy and two girls), each of the 
>>daughters would only get 1/4 of the inheritance while the son gets 1/2.
>>
>>Excuse
>>The excuse given is that women do not have any financial responsibilities 
>>since they are only “daughters, housewives and mothers”. They say that the 
>>man is always the financial provider and that he would need more money than a 
>>woman.
>>This was probably the case 1,500 years ago, but, obviously, times have 
>>changed since then. Today, women are educated, they have good jobs, and 
>>sometimes have to be the providers for their families as well. This just 
>>shows that these laws are ancient and cannot apply to the modern world.
>> 
>>A Woman’s Testimony is HALF as Valuable as a Man’s
>> 
>>In Sharia Law, when an Islamic court requires the testimony of 2 people, the 
>>witnesses have to be two men. If two men are not available, then they have to 
>>be a man and two women.
>>Qur’an (2:282) – “And call to witness, from among your men, two witnesses. 
>>And if two men be not found then a man and two women.”
>> 
>>Excuse
>>The excuse that I was given was that women are very emotional and they might 
>>allow their feelings to cloud their memory and judgement. They also say that 
>>since women go through hormonal changes, because of their menstrual cycles, 
>>they are not always of sound mind because their “intelligence is diminished”.
>>To me, the excuse is worse than the law itself! The idea that our biological 
>>cycles somehow diminish our mental intelligence is absurd! And the fact that 
>>they think a man’s testimony is twice as reliable is proof that Islam is a 
>>male-chauvinistic religion.
>> 
>>Polygamy is Allowed for Men
>> 
>>In this case, a woman is actually worth 1/4 of a man. Men (and only men) are 
>>allowed to have up to 4 wives. This does not include the concubines, sex 
>>slaves and temporary marriages that are allowed for men.
>>Qur’
>>>an (4:3) – “Marry women of your choice, Two or three or four”
>> 
>>Excuse
>>My Islamic teacher used to say that a man can have more than one wife because:
>>

Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok

2012-01-28 Terurut Topik Habe Proletar
tem
bisa ngga elu mikir tanpa baca dan jiplak artikel di faithfreedom.org ?
bloon siah



 From: item abu 
To: "proletar@yahoogroups.com"  
Sent: Saturday, January 28, 2012 11:43 PM
Subject: Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
 

  
Hehehe orang2 Islam yg dungu, udah jelas cewek cuma dpt harta warisan 1/2 
dr yg didpt cowok. Udah jelas kesaksian cewek cuma 1/2 dr kesaksian cowok. Udah 
jelas cewek bisa dipoligami tp ga bisa poliandri. Dan udah jelas uang darah 
cewek itu cuma 1/2 dr uang darah cowok.
 
Itu bukan omong kosong, tp ga salah kalo itu disebut sbg aturan bejad dan 
sampah. 
 
Islam itu emang ajaran sampah, bejad, biadab dan konyol.
 
 

From: Musik hari Ini 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Sunday, January 29, 2012 5:13 AM
>Subject: Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>
>
>  
>Tem cuma omong kosong & selalu sampah
>
>
>From: item abu 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Saturday, January 28, 2012 5:07 PM
>Subject: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>
>
>  
>  http://www.faithfreedom.org/articles/women-in-islam/a-woman-is-worth-half-a-man-in-islam%E2%80%A6-literally/
>  A Woman is Worth Half a Man in Islam… Literally
>1/26/2011
> 
>SOURCE
>Equality (or in this case, inequality) between the sexes is a very 
>controversial topic in the modern Islamic world. Muslim countries are 
>advancing and trying to catch up with the west, yet women and men cannot have 
>equal rights because Sharia Law states that the value of a woman is half of a 
>man.
> 
>A Woman’s Inheritance is Half a Man’s
> 
>According to Islam, if someone dies, the inheritance would be divided among 
>the children. This division is NOT equal. The women only get HALF of what the 
>men get.
>Qur’an (4:11) – “The male shall have the equal of the portion of two females”.
>So that means that if a man had 3 children (a boy and two girls), each of the 
>daughters would only get 1/4 of the inheritance while the son gets 1/2.
>
>Excuse
>The excuse given is that women do not have any financial responsibilities 
>since they are only “daughters, housewives and mothers”. They say that the man 
>is always the financial provider and that he would need more money than a 
>woman.
>This was probably the case 1,500 years ago, but, obviously, times have changed 
>since then. Today, women are educated, they have good jobs, and sometimes have 
>to be the providers for their families as well. This just shows that these 
>laws are ancient and cannot apply to the modern world.
> 
>A Woman’s Testimony is HALF as Valuable as a Man’s
> 
>In Sharia Law, when an Islamic court requires the testimony of 2 people, the 
>witnesses have to be two men. If two men are not available, then they have to 
>be a man and two women.
>Qur’an (2:282) – “And call to witness, from among your men, two witnesses. And 
>if two men be not found then a man and two women.”
> 
>Excuse
>The excuse that I was given was that women are very emotional and they might 
>allow their feelings to cloud their memory and judgement. They also say that 
>since women go through hormonal changes, because of their menstrual cycles, 
>they are not always of sound mind because their “intelligence is diminished”.
>To me, the excuse is worse than the law itself! The idea that our biological 
>cycles somehow diminish our mental intelligence is absurd! And the fact that 
>they think a man’s testimony is twice as reliable is proof that Islam is a 
>male-chauvinistic religion.
> 
>Polygamy is Allowed for Men
> 
>In this case, a woman is actually worth 1/4 of a man. Men (and only men) are 
>allowed to have up to 4 wives. This does not include the concubines, sex 
>slaves and temporary marriages that are allowed for men.
>Qur’
>>an (4:3) – “Marry women of your choice, Two or three or four”
> 
>Excuse
>My Islamic teacher used to say that a man can have more than one wife because:
>* Sometimes the wife cannot get pregnant and give him any children.
>* The wife might be sick and cannot perform her “sexual duties”.
>* The man might have a really high sex drive and one wife just cannot satisfy 
>him.
>* The are more women than men in this world (because many men die at war and 
>generally have a lower life expectancy). Since the woman-to-man ratio is 
>higher, it is better to have more than one wife per husband (so they don’t 
>have to stay un-married).
>That last excuse really makes me laugh sometimes. Really? You couldn’t come up 
>with anything better? Just pure ignorance!
> 
>The Blood Money (Diyah) of a Woman is HALF a Man’s
> 
>If someone accidentally kills a Muslim man or a Muslim woman, they are 
>required to

Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok

2012-01-28 Terurut Topik item abu
Hehehe orang2 Islam yg dungu, udah jelas cewek cuma dpt harta warisan 1/2 
dr yg didpt cowok. Udah jelas kesaksian cewek cuma 1/2 dr kesaksian cowok. Udah 
jelas cewek bisa dipoligami tp ga bisa poliandri. Dan udah jelas uang darah 
cewek itu cuma 1/2 dr uang darah cowok.
 
Itu bukan omong kosong, tp ga salah kalo itu disebut sbg aturan bejad dan 
sampah. 
 
Islam itu emang ajaran sampah, bejad, biadab dan konyol.
 
 

From: Musik hari Ini 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Sunday, January 29, 2012 5:13 AM
>Subject: Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>
>
>  
>Tem cuma omong kosong & selalu sampah
>
>
>From: item abu 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Saturday, January 28, 2012 5:07 PM
>Subject: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
>
>
>  
>  http://www.faithfreedom.org/articles/women-in-islam/a-woman-is-worth-half-a-man-in-islam%E2%80%A6-literally/
>  A Woman is Worth Half a Man in Islam… Literally
>1/26/2011
> 
>SOURCE
>Equality (or in this case, inequality) between the sexes is a very 
>controversial topic in the modern Islamic world. Muslim countries are 
>advancing and trying to catch up with the west, yet women and men cannot have 
>equal rights because Sharia Law states that the value of a woman is half of a 
>man.
> 
>A Woman’s Inheritance is Half a Man’s
> 
>According to Islam, if someone dies, the inheritance would be divided among 
>the children. This division is NOT equal. The women only get HALF of what the 
>men get.
>Qur’an (4:11) – “The male shall have the equal of the portion of two females”.
>So that means that if a man had 3 children (a boy and two girls), each of the 
>daughters would only get 1/4 of the inheritance while the son gets 1/2.
>
>Excuse
>The excuse given is that women do not have any financial responsibilities 
>since they are only “daughters, housewives and mothers”. They say that the man 
>is always the financial provider and that he would need more money than a 
>woman.
>This was probably the case 1,500 years ago, but, obviously, times have changed 
>since then. Today, women are educated, they have good jobs, and sometimes have 
>to be the providers for their families as well. This just shows that these 
>laws are ancient and cannot apply to the modern world.
> 
>A Woman’s Testimony is HALF as Valuable as a Man’s
> 
>In Sharia Law, when an Islamic court requires the testimony of 2 people, the 
>witnesses have to be two men. If two men are not available, then they have to 
>be a man and two women.
>Qur’an (2:282) – “And call to witness, from among your men, two witnesses. And 
>if two men be not found then a man and two women.”
> 
>Excuse
>The excuse that I was given was that women are very emotional and they might 
>allow their feelings to cloud their memory and judgement. They also say that 
>since women go through hormonal changes, because of their menstrual cycles, 
>they are not always of sound mind because their “intelligence is diminished”.
>To me, the excuse is worse than the law itself! The idea that our biological 
>cycles somehow diminish our mental intelligence is absurd! And the fact that 
>they think a man’s testimony is twice as reliable is proof that Islam is a 
>male-chauvinistic religion.
> 
>Polygamy is Allowed for Men
> 
>In this case, a woman is actually worth 1/4 of a man. Men (and only men) are 
>allowed to have up to 4 wives. This does not include the concubines, sex 
>slaves and temporary marriages that are allowed for men.
>Qur’
>>an (4:3) – “Marry women of your choice, Two or three or four”
> 
>Excuse
>My Islamic teacher used to say that a man can have more than one wife because:
>* Sometimes the wife cannot get pregnant and give him any children.
>* The wife might be sick and cannot perform her “sexual duties”.
>* The man might have a really high sex drive and one wife just cannot satisfy 
>him.
>* The are more women than men in this world (because many men die at war and 
>generally have a lower life expectancy). Since the woman-to-man ratio is 
>higher, it is better to have more than one wife per husband (so they don’t 
>have to stay un-married).
>That last excuse really makes me laugh sometimes. Really? You couldn’t come up 
>with anything better? Just pure ignorance!
> 
>The Blood Money (Diyah) of a Woman is HALF a Man’s
> 
>If someone accidentally kills a Muslim man or a Muslim woman, they are 
>required to give “blood money” to the victim’s family as a fine. In Sharia 
>Law, the money you pay for killing a woman is HALF of what you pay for killing 
>a man.
>
>Excuse
>The excuse most people give is that when a man dies, the financial loss is 
>much greater than a if

Re: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok

2012-01-28 Terurut Topik Musik hari Ini
Tem cuma omong kosong & selalu sampah




 From: item abu 
To: "proletar@yahoogroups.com"  
Sent: Saturday, January 28, 2012 5:07 PM
Subject: [proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok
 

  
  http://www.faithfreedom.org/articles/women-in-islam/a-woman-is-worth-half-a-man-in-islam%E2%80%A6-literally/
  A Woman is Worth Half a Man in Islam… Literally
1/26/2011
 
SOURCE
Equality (or in this case, inequality) between the sexes is a very 
controversial topic in the modern Islamic world. Muslim countries are advancing 
and trying to catch up with the west, yet women and men cannot have equal 
rights because Sharia Law states that the value of a woman is half of a man.
 
A Woman’s Inheritance is Half a Man’s
 
According to Islam, if someone dies, the inheritance would be divided among the 
children. This division is NOT equal. The women only get HALF of what the men 
get.
Qur’an (4:11) – “The male shall have the equal of the portion of two females”.
So that means that if a man had 3 children (a boy and two girls), each of the 
daughters would only get 1/4 of the inheritance while the son gets 1/2.

Excuse
The excuse given is that women do not have any financial responsibilities since 
they are only “daughters, housewives and mothers”. They say that the man is 
always the financial provider and that he would need more money than a woman.
This was probably the case 1,500 years ago, but, obviously, times have changed 
since then. Today, women are educated, they have good jobs, and sometimes have 
to be the providers for their families as well. This just shows that these laws 
are ancient and cannot apply to the modern world.
 
A Woman’s Testimony is HALF as Valuable as a Man’s
 
In Sharia Law, when an Islamic court requires the testimony of 2 people, the 
witnesses have to be two men. If two men are not available, then they have to 
be a man and two women.
Qur’an (2:282) – “And call to witness, from among your men, two witnesses. And 
if two men be not found then a man and two women.”
 
Excuse
The excuse that I was given was that women are very emotional and they might 
allow their feelings to cloud their memory and judgement. They also say that 
since women go through hormonal changes, because of their menstrual cycles, 
they are not always of sound mind because their “intelligence is diminished”.
To me, the excuse is worse than the law itself! The idea that our biological 
cycles somehow diminish our mental intelligence is absurd! And the fact that 
they think a man’s testimony is twice as reliable is proof that Islam is a 
male-chauvinistic religion.
 
Polygamy is Allowed for Men
 
In this case, a woman is actually worth 1/4 of a man. Men (and only men) are 
allowed to have up to 4 wives. This does not include the concubines, sex slaves 
and temporary marriages that are allowed for men.
Qur’
>an (4:3) – “Marry women of your choice, Two or three or four”
 
Excuse
My Islamic teacher used to say that a man can have more than one wife because:
* Sometimes the wife cannot get pregnant and give him any children.
* The wife might be sick and cannot perform her “sexual duties”.
* The man might have a really high sex drive and one wife just cannot satisfy 
him.
* The are more women than men in this world (because many men die at war and 
generally have a lower life expectancy). Since the woman-to-man ratio is 
higher, it is better to have more than one wife per husband (so they don’t have 
to stay un-married).
That last excuse really makes me laugh sometimes. Really? You couldn’t come up 
with anything better? Just pure ignorance!
 
The Blood Money (Diyah) of a Woman is HALF a Man’s
 
If someone accidentally kills a Muslim man or a Muslim woman, they are required 
to give “blood money” to the victim’s family as a fine. In Sharia Law, the 
money you pay for killing a woman is HALF of what you pay for killing a man.

Excuse
The excuse most people give is that when a man dies, the financial loss is much 
greater than a if a woman dies. This is because the woman is only a “housewife” 
and does not usually bring in any income.
Again, this is the 21st century, and no matter how they spin it, Islam is still 
an ancient, male-dominated religion where a woman is “literally” worth half a 
man.

[Non-text portions of this message have been removed]


 

[Non-text portions of this message have been removed]





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via e

[proletar] Nilai cewek 1/2 dr nilai cowok

2012-01-28 Terurut Topik item abu
  http://www.faithfreedom.org/articles/women-in-islam/a-woman-is-worth-half-a-man-in-islam%E2%80%A6-literally/
  A Woman is Worth Half a Man in Islam… Literally
1/26/2011
 
SOURCE
Equality (or in this case, inequality) between the sexes is a very 
controversial topic in the modern Islamic world. Muslim countries are advancing 
and trying to catch up with the west, yet women and men cannot have equal 
rights because Sharia Law states that the value of a woman is half of a man.
 
A Woman’s Inheritance is Half a Man’s
 
According to Islam, if someone dies, the inheritance would be divided among the 
children. This division is NOT equal. The women only get HALF of what the men 
get.
Qur’an (4:11) – “The male shall have the equal of the portion of two females”.
So that means that if a man had 3 children (a boy and two girls), each of the 
daughters would only get 1/4 of the inheritance while the son gets 1/2.

Excuse
The excuse given is that women do not have any financial responsibilities since 
they are only “daughters, housewives and mothers”. They say that the man is 
always the financial provider and that he would need more money than a woman.
This was probably the case 1,500 years ago, but, obviously, times have changed 
since then. Today, women are educated, they have good jobs, and sometimes have 
to be the providers for their families as well. This just shows that these laws 
are ancient and cannot apply to the modern world.
 
A Woman’s Testimony is HALF as Valuable as a Man’s
 
In Sharia Law, when an Islamic court requires the testimony of 2 people, the 
witnesses have to be two men. If two men are not available, then they have to 
be a man and two women.
Qur’an (2:282) – “And call to witness, from among your men, two witnesses. And 
if two men be not found then a man and two women.”
 
Excuse
The excuse that I was given was that women are very emotional and they might 
allow their feelings to cloud their memory and judgement. They also say that 
since women go through hormonal changes, because of their menstrual cycles, 
they are not always of sound mind because their “intelligence is diminished”.
To me, the excuse is worse than the law itself! The idea that our biological 
cycles somehow diminish our mental intelligence is absurd! And the fact that 
they think a man’s testimony is twice as reliable is proof that Islam is a 
male-chauvinistic religion.
 
Polygamy is Allowed for Men
 
In this case, a woman is actually worth 1/4 of a man. Men (and only men) are 
allowed to have up to 4 wives. This does not include the concubines, sex slaves 
and temporary marriages that are allowed for men.
Qur’
>an (4:3) – “Marry women of your choice, Two or three or four”
 
Excuse
My Islamic teacher used to say that a man can have more than one wife because:
* Sometimes the wife cannot get pregnant and give him any children.
* The wife might be sick and cannot perform her “sexual duties”.
* The man might have a really high sex drive and one wife just cannot 
satisfy him.
* The are more women than men in this world (because many men die at 
war and generally have a lower life expectancy). Since the woman-to-man ratio 
is higher, it is better to have more than one wife per husband (so they don’t 
have to stay un-married).
That last excuse really makes me laugh sometimes. Really? You couldn’t come up 
with anything better? Just pure ignorance!
 
The Blood Money (Diyah) of a Woman is HALF a Man’s
 
If someone accidentally kills a Muslim man or a Muslim woman, they are required 
to give “blood money” to the victim’s family as a fine. In Sharia Law, the 
money you pay for killing a woman is HALF of what you pay for killing a man.

Excuse
The excuse most people give is that when a man dies, the financial loss is much 
greater than a if a woman dies. This is because the woman is only a “housewife” 
and does not usually bring in any income.
Again, this is the 21st century, and no matter how they spin it, Islam is still 
an ancient, male-dominated religion where a woman is “literally” worth half a 
man.

[Non-text portions of this message have been removed]





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Nilai

2011-10-24 Terurut Topik cha6966
F.B. Mayer asal Inggris pernah memberikan sebuah ilustrasi tentang proses yang 
menghasilkan kualitas, seperti berikut :
 
Sepotong besi seharga $ 2.50, kalau ditempa menjadi tapal kuda akan menjadi 
seharga $ 5.
  
Jika ditempa menjadi jarum, harganya naik menjadi $ 175. 

Kalau ditempa dan dibentuk menjadi pisau silet, harganya akan berlipat-ganda 
menjadi $ 1625. 

Kalau dibentuk menjadi jarum penunjuk arloji Rolex, harganya melonjak lagi 
menjadi $ 125.000. 

Setiap tempaan dan pembentukan terhadap besi tersebut, meningkatkan nilai 
jualnya. 

Lebih banyak ditempa, dipukul, dibakar, maka nilainya semakin tinggi.
  
Demikian juga dengan manusia.  
Jika engkau mengalami banyak pembentukan, tempaan dan ujian, dan engkau 
meresponi dengan benar, maka karakter mulia yang ada di dalam dirimu semakin 
terbentuk. 

Ingatlah bahwa engkau tidak perlu menjalani kehidupan ini dengan tergesa-gesa.  

Nikmati saja prosesnya, responi dengan benar dalam ketaatan dan ketulusan, dan 
biarkan ketekunan itu memperoleh buah yang matang  

Maka lihatlah, tanpa engkau sadari, kemuliaan Tuhan akan terpancar lewat 
hidupmu..

Ch@​​™ 
pin: 21EF6D92


Powered by Telkomsel BlackBerry®



Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Nilai Minyak dalam Revolusi Arab

2011-05-26 Terurut Topik wawan
SEIRING berkobarnya revolusi Arab saat ini, sikap Barat dalam mendukung 
revolusi itu kerap ditengarai bertujuan menguasai minyak. Tuduhan itu khususnya 
dilayangkan terhadap aksi militer NATO di Libya saat ini. Tuduhan serupa pernah 
dialamatkan kepada AS dan Inggris ketika menginvasi Irak tahun 2003.

Tuduhan tersebut sesungguhnya masih bisa dipertanyakan kebenarannya meskipun 
tidak sepenuhnya salah.

Sebagian besar ekspor minyak dunia Arab memang ke Barat, tetapi tetap dalam 
konteks transaksi dagang normal secara saling menguntungkan. Contoh kasus, 
minyak Libya. Sebanyak 83 persen ekspor minyak Libya pada era Moammar Khadafy 
diekspor ke dunia Barat, dengan perincian 77 persen ekspor ke negara Eropa dan 
6 persen ke AS. Sisanya dikirim ke China, Brasil, dan negara lain.

Volume ekspor minyak Libya ke dunia Barat pasca-tumbangnya Khadafy dipastikan 
tidak akan berubah. Artinya, Barat sudah menguasai pasar minyak Libya, baik 
pada era Khadafy maupun jika Khadafy tumbang.

Jika logikanya demikian, buat apa Barat—dalam hal ini NATO—bersusah payah 
dengan biaya besar menggebuk mesin militer Khadafy hanya untuk minyak. Toh, 
Barat sudah menguasai pasar minyak Libya pada era Khadafy selama ini.

Bahkan, Khadafy menawarkan untuk melakukan transaksi kembali penjualan minyak 
yang lebih menguntungkan Barat asalkan dia tetap diberi kesempatan berkuasa di 
Libya. Namun, Barat menolak tawaran Khadafy, dan sebaliknya mendukung kubu 
oposisi (Dewan Nasional Transisi/TNC) yang berbasis di Benghazi.

Contoh kasus lain adalah minyak Irak. Ketika Pemerintah Irak membuka 11 tender 
proyek investasi di sektor minyak pada awal tahun 2009, sebagian besar 
perusahaan yang memenangi tender justru bukan dari Barat, melainkan dari China, 
Turki, Rusia, Jepang, Korea, dan Malaysia.

Pemerintah Irak pun mendapatkan keuntungan lebih besar dalam transaksi tersebut 
dibandingkan keuntungan yang diraih Pemerintah Irak pada era Saddam Hussein.

Selain itu, transaksi Pemerintah Irak dan perusahaan-perusahaan minyak itu 
dilakukan secara terbuka dan transparan, dengan disiarkan langsung oleh media 
elektronik. Berbeda dengan transaksi investasi minyak pada era Saddam Hussein 
yang selalu dilakukan secara tertutup karena dianggap bagian dari keamanan 
nasional.

Jika aksi AS dan Inggris menggulingkan Saddam Hussein hanya untuk tujuan 
menguasai minyak sepenuhnya, maka tujuan itu gagal dicapai.

Bahkan, AS gagal menekan kekuatan-kekuatan politik di Irak agar menyetujui 
kesepakatan mekanisme pembagian devisa dari minyak antara pemerintah pusat dan 
provinsi. Sebagian kekuatan politik di Irak masih curiga ada pihak-pihak asing 
yang akan memanfaatkan peluang itu jika kesepakatan pembagian devisa tersebut 
disetujui.

Pada era Presiden George W Bush, malah ada seorang senator ekstrem dari Partai 
Republik yang meminta Presiden Bush agar menguasai langsung sumur-sumur minyak 
di Irak setelah AS menumbangkan rezim Saddam Hussein pada tahun 2003. Namun, 
Presiden Bush menolak permintaan itu.

Kebijakan klasik

Meski demikian, bukan berarti AS dan Barat sama sekali mengabaikan nilai 
strategis minyak itu. Dalam kebijakan klasik AS dan Barat di Timur Tengah 
sangat dikenal bertumpu pada dua hal sakral yang harus dilindungi berapa pun 
mahal harganya yang harus dibayar, yaitu keamanan Israel dan minyak.

Dalam konteks isu minyak, AS dan Barat memilih tidak menguasai langsung 
sumur-sumur minyak seperti era kolonial dulu, tetapi bertumpu pada terwujudnya 
dua hal. Pertama, terjaminnya arus suplai ekspor minyak tanpa kendala apa pun 
dengan harga yang rasional dari Timur Tengah ke pasar Barat. Kedua, amannya 
sumur-sumur minyak dari kontrol atau pengaruh langsung kekuatan internasional 
atau regional anti-Barat.

Dua hal tersebut sudah dinikmati Barat secara penuh pada era pemerintahan 
diktator selama ini, tetapi belum tentu pada era demokrasi nanti.

Inilah bagian dari tujuan perjuangan Barat mendukung sekuat tenaga revolusi 
Arab yang sudah tak bisa dibendung lagi, yaitu tetap terwujudnya dua hal 
tersebut pada era demokrasi nanti. Dari sini, kita bisa memahami mengapa 
Presiden AS Barack Obama dalam pidato hari Kamis pekan lalu menekankan sangat 
mendukung revolusi Arab. (Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir)





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Yo

[proletar] Nilai Kebinekaan yang Pudar dan Kekerasan Atas Nama Agama

2011-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi : Apakah bukan agama itu sendiri yang membawa kepudaran dan kekerasan?

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/22/204995/68/11/Nilai-Kebinekaan-yang-Pudar-dan-Kekerasan-Atas-Nama-Agama


Nilai Kebinekaan yang Pudar dan Kekerasan Atas Nama Agama 


Selasa, 22 Februari 2011 00:00 WIB  
Peristiwa kekerasan di negeri ini kembali terjadi. Hal ini menyusul penyerangan 
terhadap kelompok Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, dan pembakaran gereja di 
Temanggung, Jawa Tengah. Kedua kekerasan itu bukan peristiwa baru di negeri ini 
karena kekerasan serupa selalu muncul dan kerap mengorbankan kelompok-kelompok 
minoritas. Kekerasan atas nama agama atau apa pun merupakan bagian dari ancaman 
terhadap Bhinneka Tunggal Ika (berbeda, tetapi tetap satu), filosofi negara 
tercinta ini. 

Mitos bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang dijuluki ramah dan halus 
budi pekerti seakan terpatahkan. Kini, anak bangsa seakan sudah terperangkap 
dalam menawarkan upaya dengan menggunakan kekerasan dan terkadang dengan 
mendalihkan ajaran agamanya, entah itu benar atau tidak, rasional atau 
emosional. 

Lalu mengapa semua itu bisa terjadi? Mengapa bangsa yang katanya berbudi luhur, 
ramah dan entah kualifikasi apa yang hendak diberikan kepada bangsa ini menjadi 
semacam homo homini lupus dalam hampir seluruh bidang kehidupan, termasuk 
bidang spiritual, dari strata atas sampai pada yang di bawah. Tentu akan ada 
banyak jawaban yang dapat diberikan, bergantung dari sudut pandang dan pangkal 
tolak analisis. Tetapi satu hal yang mungkin dapat dipakai untuk pokok bahan 
renungan kita semua tanpa kecuali: rasa persaudaraan sesama anak bangsa saat 
ini sudah memudar. Ikatan persaudaraan sesama anak bangsa yang disimbolkan 
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika sedikit demi sedikit kian memudar. Egoisme 
dan fanatisme sempit kian menguat. 

Kekerasan yang terjadi di Cikeusik dan Temanggung jangan sekadar dipandang dari 
permasalahan agama. Negeri ini akan terjebak dan terjerumus ke dalam 'lubang 
fundamentalisme' jika melihat kekerasan di Cikeusik dan Temanggung atau 
tempat-tempat lain dari kacamata agama. Padahal, negara ini dibangun bukan 
untuk penganut agama tertentu atau suku tertentu, melainkan untuk semua anak 
bangsa dengan pelbagai perbedaan. 

Dari sisi teori, banyak faktor penyebab tindakan kekerasan dalam suatu 
masyarakat. Namun dalam perkara ini, penulis sepakat dengan pernyataan Hassan 
Hanafi dalam bukunya Agama, Kekerasan & Islam Kontemporer (2001), bahwa 
kekerasan merupakan antitesis dari ketidakadilan dan ketertutupan pemerintahan. 
Kekerasan muncul untuk mempertahankan eksistensi nilai-nilai kemanusiaan karena 
situasi ketidakadilan sosial. Sangat mungkin terjadi jika institusi politik 
(pemerintahan) yang tidak dipercaya. 

Tindakan kekerasan dimulai setidaknya dari beberapa fase yakni, pertama, adanya 
perasaan mendalam dari individu atau kelompok akan ketidakadilan dan 
keputusasaan; kedua, ketidakberdayaan individu atau kelompok dalam mengubah 
ketidakadilan tersebut melalui segala cara tanpa kekerasan; ketiga, ketiadaan 
dialog antara pelaku ketidakadilan dan korbannya, atau mungkin ada namun 
sekadar dialog semu (bisu). 

Kekerasan akan terus terulang jika situasi ini terjadi bahkan dibiarkan 
pengelola institusi politik (pemerintahan). Supremasi hukum dan konstitusi yang 
seharusnya ditegakkan akan tetapi diabaikan aparatur negara. Negara yang 
seharusnya melindungi setiap warga negaranya, baik kaum mayoritas maupun 
minoritas, akan tetapi terlihat sebagai penonton ketika meletus peristiwa 
kekerasan. Kondisi ini seakan terbukti ketika Foreign Policy memperkirakan 
peringkat Indonesia dalam indeks negara gagal pada 2011 akan naik dari 
peringkat 62 yang dicapai pada 2010. Peringkat itu membuat posisi Indonesia 
masuk pada kategori 'dalam bahaya'. Artinya, jika berbagai masalah tidak segera 
tertangani, negeri ini akan masuk hitungan 60 negara gagal. 

Peran pemerintah 

Pada suatu kesempatan, peraih nobel bidang ekonomi Amartya Sen (1998) pernah 
memberikan nasihat kepada akademisi, pelaku politik termasuk para pengelola 
institusi politik (pemerintahan). Dalam nasihat itu, dia 
mengemukakan,"Ketidakadilan merupakan ciri penting dalam terjadinya kelaparan 
dan krisis hebat lainnya. Tentu saja, ketiadaan demokrasi (keterbukaan 
informasi) dengan sendirinya merupakan ketidakadilan, dalam hal ini 
ketidakadilan dalam soal hak ekonomi dan kekuatan politik. Akan tetapi kita 
harus melihat secara khusus hubungan antara (1) ketidakadilan politik dalam 
bentuk pemerintahan nondemokratik dan (2) pemiskinan dan ketimpangan ekonomi 
terjadi akibat ketidakadilan ekonomi yang parah dan terkadang meningkat dengan 
tiba-tiba." 

Dengan nasihat itu, Sen memiliki keyakinan bahwa hanya dengan menerapkan sistem 
demokrasi menjadi langkah utama untuk mengurangi angka kemiskinan dan menutup 
pintu ketidakadilan. Demokrasi menuntut adanya pemerintahan yang terbuka (open 
government), di mana terdapat keterbukaan 

[proletar] Nilai / paham Modern dan Anti Barat:: Mengapa

2007-06-21 Terurut Topik ayub yahya
Contoh salaman tapi ditolak gak usah jauh2 di Belanda, di Jakarta juga ada dan 
banyak malah.
Kalian yang merasa Islam-Muhammadiah ato Islam NU ato Islam-Abangan (kayak 
saya) coba saja ngasih salam ke orang Islam-LDII (Islam Jamaah/Jokam)
dan perhatiin cara mereka menerima salam anda, anda akan merasakan kelainannya 
deh, ato coba ucapkan "assalamualaikum" kepada mereka dan sekali lagi 
perhatikan jawaban "walaikumsallam" yg diucapkan mereka sebagai jawabannya, 
apalagi anda ngucapin assalamualaikum-nya lewat telepon.

Itu terjadi pada sesama islamrepot yaa ??!!
korban brainwash kaleee..

hadjar_wish <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
 Buat orang Islam, kalau mereka bilang "setiap orang harus bisa
 memahami dan menghormati umat agama lain. " maka artinya hakekatnya
 adalah: setiap orang lain harus memahami agama Islam.
 
 Dan hanya agama islam.
 
 Penganut agama Islam nggak perlu memahami orang lain.
 
 Jadi, dalam soal jabat tangan ini, misalnya, yang di negeri Belanda
 adalah bahagian dari basa basi dan sopan santun, yang harus maklum
 adalah  Verdronk, perempuan Belanda, di negerinya, yang mengulurkan
 tangan kepada orang Islam dan orang Islam itu menolak.
 
 Bagi yang tidak tahu: buat orang Belanda, menolak uluran tangan itu
 sungguh tidak sopan dan suka diartikan sebagai sikap bermusuhan.
 
 Inilah masaalah Islam, sekali lagi: orang lain kudu memahami dan
 menghormati agama Islam.
 
 Orang lain yang kudu tunduk kepada kedunguan Islam. 
 
 Karena - dalam hal ini - laki-laki Islam nggak boleh menyentuh
 perempuan yang bukan muhrimnya, maka orang Islam yang mau disalami
 Verdronk (kalau nggak salah ketika itu dia menteri) maka Verdronk
 orang Belanda kudu maklum.
 
 Dan kalau ada orang Belanda, seperti Theo van Gogh ngeritik Islam 
 maka Theo van Goh pun ludu dibunuh.
 
 Orang lain kudu memahami dan menghormati kebuasan, keganasan, kekejian
 dan kebiadaban Islam.
 
 Dan kalau ada kelompok teater di Rotterdam yang mau memanggungkan
 Aisyah, maka tu kelompok teater kudu diancam...
 
 Orang Islam nggak perlu menghormati freedom of speech...
 
 Dan kalau ada orang Denmarkt bikin kartun maka orang Islam boleh bikin
 huru hara...
 
 Orang Islam nggak perlu menghormati freedom of speech...
 
 Islam rules the world..
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], "john andrew fernandez"
 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
 harusnya hal ini tidak perlu dipermasalahkan (hal berjabat tangan), karena
 setiap orang harus bisa memahami dan menghormati umat agama lain.
 Spt-nya disini bung Wal yg tidak bisa menempatkan diri ketika berhubungan
 dengan orang Islam. Jadi menganggap semua itu adalah masalah ;-)
 
 Dengan kata lain, ada kelainan denngan anda ;-)
 
 Pada tanggal 20/06/07, walsuparmo <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
 >
 >   Salam,
 > Orang Minangkabau mengatakan: Mengembik di kandang kambing dan
 > megaum di kandang harimau.Karena itu orang Minang yang pengembara
 > dapat diterima di mana saja termasuk di bulan yang kokon ada rumah
 > makan Padangnya juga.
 > .
 >
 > 
 >
 
 --- End forwarded message ---
 
 
 
   

   
-
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Nilai Gugatan Kasus Tommy Rp 3 Triliun

2007-06-17 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Dari dulu cuma gugat-gugatan saja, tanpa action ibarat tong kosong 
nyaring bunyinya.

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=8797

Senin, 18 Juni 2007,



Nilai Gugatan Kasus Tommy Rp 3 Triliun 


Korupsi Dana KLBI di BPPC
JAKARTA - Nilai gugatan terhadap Tommy Soeharto dalam kasus dugaan korupsi 
kredit likuiditas Bank Indonesia (KLBI) mencapai Rp 3 triliun. Kejaksaan Agung 
(Kejagung) sedang menyiapkan draf gugatan penggunaan uang negara yang 
dimanfaatkan Tommy untuk membiayai Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkih (BPPC) 
itu.

"Nilai gugatan tersebut merupakan nilai minimal," kata Direktur Perdata JAM 
Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejagung Yoseph Suardi Sabda kepada koran 
ini di Jakarta kemarin.

Dia menyatakan, nilai gugatan itu didasarkan pada taksiran kerugian negara 
dalam kasus BPPC. Selain dana KLBI Rp 175 miliar, Tommy selaku ketua umum BPPC 
diduga menyalahgunakan uang petani serta rekanan bernilai triliunan rupiah. Hal 
itu terkait dengan penyertaan modal (DPM) koperasi unit desa (KUD) dan ribuan 
petani cengkih yang ditengarai tidak jelas pertanggungjawabannya.

"Sesuai ketentuan, dana-dana tersebut harus dikembalikan ke petani. Tapi, 
sejauh ini, BPPC tidak pernah melaporkan pengembalian dana tersebut ke Depkeu," 
tegas jaksa senior itu.

Operasional BPPC diatur secara detail dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 
20/1992 jo Inpres No 1/1992.

Yoseph menegaskan, nilai gugatan bisa bertambah. Sebab, kejaksaan bakal 
memasukkan potensi kerugian negara dari bunga, denda, serta kewajiban BPPC lain 
terhadap pemerintah. 

Menurut dia, kejaksaan sedang menyiapkan penyusunan draf gugatan tersebut. Tim 
jaksa pengacara negara (JPN) menargetkan penyusunan draf selesai sebelum 
pertengahan Agustus. "Sebab, kami di-deadline 22 Agustus harus sudah 
mendaftarkan gugatan ke pengadilan," ujar jaksa berkacamata tebal itu. 

Draf gugatan harus dilaporkan ke pengadilan Guernsey, Inggris, pada 22 Oktober. 
Selanjutnya, 22 November, pengadilan Guernsey menilai apakah gugatan tersebut 
memenuhi syarat untuk memperpanjang pembekuan sementara (temporary freezing 
order) atas uang Tommy di BNP Paribas EUR 36 juta (Rp 424 miliar).

Yoseph menyatakan, saat menyusun draf gugatan, tim JPN banyak mengutip hasil 
penyidikan kasus BPPC dari jaksa penyidik di bagian pidana khusus (pidsus). 
Sebagian hasil penyidikan memang telah diserahkan ke JPN. "Kami (JPN) bakal 
melihat kerugian negara dari aspek perdata," jelas jaksa eselon II tersebut.

Di tempat terpisah, Jaksa Agung Hendarman Supandji menegaskan, kejaksaan 
optimistis bisa mendaftarkan gugatan kasus Tommy sebelum deadline yang 
ditetapkan pengadilan Guernsey. "Saat ini masih dipersiapkan," katanya. Tim JPN 
diminta bekerja keras selama tiga bulan penyiapan draf gugatan.

Saat ditanya soal kasus Tommy di luar BPPC yang menjadi objek gugatan, 
Hendarman menyatakan belum mendapat laporan. "Itu (kasus BPPC) yang termasuk," 
ujar mantan JAM Pidana Khusus tersebut. 

Dia menambahkan, kejaksaan akan mengumumkan kasus yang digugat, jika berkasnya 
benar-benar siap didaftarkan ke pengadilan. (a


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Nilai Bersama dalam Melawan Terorisme

2006-09-26 Terurut Topik Ambon
REPUBLIKA

Selasa, 26 September 2006


Nilai Bersama dalam Melawan Terorisme 
John Reid
Menteri Dalam Negeri Inggris


Kita perlu mengingatkan diri kita sendiri mengapa kita terlibat dalam perang 
melawan terorisme ini. Perang ini bukan dan tidak pernah sekalipun menjadi 
perang melawan Islam. Perang ini adalah perjuangan melawan ekstremisme, melawan 
teror, dan tidak adanya toleransi.

Pertempuran kita adalah melawan mereka yang tidak menerima nilai-nilai kita 
akan kemanusiaan yang kita sepakati bersama, nilai-nilai kita atas pemahaman 
bersama mengenai hak-hak hidup, kesetaraan, keadilan dan kesempatan-kesempatan. 
Prinsip-prinsip pengabdian pada keluarga dan masyarakat, dan pada keyakinan 
serta perbuatan-perbuatan mulia bukan hanya milik Islam, tetapi juga milik 
Inggris. Nilai-nilai tersebut juga kita junjung tinggi pada masa sekarang.

Karakter teroris
Jadi, nilai-nilai apakah yang kita perangi sekarang? Teman-teman Muslim saya 
mengatakan bahwa Alquran sendiri mengemukakan serangkaian hak-hak yang dapat 
kita ambil. Menurut pemahaman saya, Alquran menjamin hak-hak manusia, antara 
lain: hak untuk kehidupan, hak untuk penghargaan dan persamaan, hak untuk 
keadilan, hak untuk kebebasan, hak untuk mendapatkan pengetahuan, hak untuk 
bekerja, hak untuk keperluan-keperluan dasar, serta hak untuk hal-hal pribadi.

Namun masalahnya adalah bahwa persepsi publik akan keyakinan Islam terlampau 
sering dibajak oleh mereka yang memanfaatkan agama yang damai dan penuh kasih 
sayang ini. Mereka memelintirnya serta mendistorsikannya guna mendukung 
tujuan-tujuan mereka yang penuh kekerasan.

Izinkan saya untuk memperjelas satu hal: tidak ada demokrasi atau keadilan 
dalam nilai-nilai kaum teroris. Tidak ada prinsip-prinsip persamaan, keadilan 
atau kesempatan bagi semua orang, dan tak ada juga visi untuk masyarakat damai 
bersama non-Muslim. Usamah bin Ladin dan pengikut-pengikutnya bertentangan 
dengan hal-hal yang dilindungi oleh orang baik-baik: hak-hak kaum miskin, 
hak-hak perempuan, dan hak-hak akan keadilan.

Saya tak percaya bahwa teroris-teroris ini menjadi kaum Muslim yang 
sesungguhnya. Mereka adalah militan yang berusaha meraih tujuan-tujuan mereka 
melalui kekuatan teror dan kekerasan. Mereka menyelubungkan bahasa mereka dalam 
retorika ajaran Islam. Mereka sebenarnya bertindak dengan cara-cara yang 
kontradiktif dengan prinsip-prinsip keyakinan Islam. Mereka percaya bahwa Barat 
adalah jahat dan bahwa semua nilai-nilai modern merusak kaum Muslim. Sedang 
pada kenyataannya justru merekalah yang jahat dan kejam dan mereka pulalah yang 
merusak pikiran anak-anak muda Muslim. Merekalah yang berusaha merusak 
perdamaian dan pemahaman antara keyakinan dan kelompok etnis yang berbeda di 
dunia ini.

Islam jadi korban
Dan inilah sejatinya perjuangan melawan terorisme tersebut. Ini adalah konflik 
nilai-nilai dan bukan konflik antaragama. Ini adalah konflik antara nilai-nilai 
Islam melawan nilai-nilai kuno dan tidak toleran. Ini adalah perjuangan melawan 
ekstremisme, rasa tidak toleran, dan teror.

Dan, meskipun berdalih bahwa perang mereka adalah jihad melawan orang kafir, 
sebagian besar korban Alqaidah adalah justru kaum Muslim. Serangan-serangan 
mereka telah membunuh orang-orang Muslim yang tak berdosa di Indonesia, Turki, 
Mesir, Yordania, dan Aljazair. Dan, tentunya orang-orang Muslim yang terbunuh 
di London tahun lalu.

Teroris-teroris itu melancarkan perang yang keras dan tak pandang bulu, dan 
kita tak dapat menunggu saja untuk bereaksi setelah mereka menyerang. Kita 
semua harus memberi perhatian penuh dan kita harus membantu mencegah 
tragedi-tragedi selanjutnya di masa depan. Dan itulah mengapa kita semua harus 
waspada dan memiliki keberanian untuk bersuara.

Teroris-teroris ini berniat menghancurkan solidaritas kita dan memecah-belah di 
mana tak seorangpun boleh hidup. Maka orang baik-baik harus sama-sama 
berkeyakinan dan berpikir cerdas. Kita harus menunjukkan pada mereka bahwa kita 
merupakan masyarakat yang berpadu erat. Kita tak boleh membiarkan mereka 
memecah-belah kita. Teroris-teroris ini berkeinginan untuk mengeksploitasi kaum 
muda kita, mengambil hak-hak kita dan membatasi kebebasan kita. Dan jangan 
salah, mereka tak punya belas kasihan. 

Mereka akan mengganti hak untuk hidup dengan hak untuk hidup bagi sesama kaum 
Muslim saja. Mereka akan mengganti hak untuk persamaan dengan hak untuk kaum 
pria saja. Mereka akan mengganti hak untuk keadilan dengan interpretasi ekstrim 
akan hukum hudud saja. Mereka akan memundurkan sejarah, dan mengganti 
pemerintah-pemerintah yang sah dan demokratis. Dan mereka tak akan berhenti 
membunuh Muslim dan non-Muslim. Tak ada kompromi dalam visi mereka dan tak ada 
visi damai antara Muslim dan non-Muslim dalam benak mereka.

Hari-hari ketika mereka membenamkan kepala di pasir telah lewat. 
Ekstremis-ekstremis datang dengan pikiran yang penuh kebencian. Mereka mulai 
mengucilkan kaum perempuan, mengintimidasi mayoritas Muslim dan kemudian 
mencuc

[proletar] Nilai-nilai Pancasila Tetap Aktual Membina Kerukunan Umat Beragama

2006-05-30 Terurut Topik Ambon
http://sumeks.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=10052&Itemid=30


  Nilai-nilai Pancasila Tetap Aktual Membina Kerukunan Umat Beragama
 
  Oleh : Indra Syafri
  Staf Dinas Kesejahteran Sosial
  Provinsi Sumsel
  Sabtu, 27 Mei 2006 

 Beberapa waktu lalu, penulis mengikuti semiloka atas kerja 
sama antara IAIN Raden Fatah Palembang dengan Balitbang Departemen Agama  RI 
dengan tema  " Perspektif Perguruan Tinggi  Terhadap Kerukunan Antar Umat 
Beragama di Sumatera Selatan".

  Sekilas dari judul itu dapat dimaknai bagaimana peran Perguruan Tinggi 
merumuskan dan sekaligus memberikan sumbangan pikiran terhadap dinamika 
kerukunan antar umat beragam khususnya di Sumatera Selatan. 
  Semiloka tersebut mengundang dua pembicara yaitu Prof DR HM Ridwan Lubis 
MA dari Departemen Agama (Depag) RI dan Prof  Amzulian Rifai Phd.  Dalam 
paparannya Ridwan Lubis menjelaskan dan sekaligus mensosialisasikan  peraturan 
bersama Menteri Agama RI dan Menteri Dalam Negeri nomor  8 dan 9 tahun 2006, 
yang intinya membahas tiga substansi pokok. Pertama menyangkut tentang 
kerukunan antar umat beragama, keduapembedayaan forum kerukunan antar 
umat beragama dasn yang ketiga   tentang pendirian rumah ibadah. 

  Diharapkan dengan disepakatinya peraturan bersama ini akan tercipta 
suasana yang kondusif diantara pemeluk agama di Indonesia, karena formulasi dan 
substansi dari peraturan bersama ini telah dirumuskan dengan suasana yang 
harmonis penuh dengan semangat kekeluargaan oleh masing-masing perwakilan dari 
masing-masing majelis agama , misalnya dari Majelis Ulama Indonesia ( MUI), 
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konfrensi Wali Gereja Indonesia 
(KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Perwakilan Umat Budha 
Indonesia (WALUBI ). 

  Terlepas dari apa yang akan menjadi sasaran dan target dari peraturan 
bersama ini, penulis ingin menyampaikan pokok-pokok pikiran bagaimana 
keselarasan kehidupan beragama di Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila, 
yang pada saat ini baik secara yuridis maupun filosofis masih tetap aktual dan 
relevan untuk dijadikan sebagai acuan moral, hukum, politik dan seterusnya, dan 
diyakini tidak akan kontradiktif dengan perubahan zaman apapun, termasuk di era 
reformasi dan otonomi daerah  saat ini. 

  Hanya disayangkan dalam era reformasi, peran instrumen hukum atau apapun 
namanya termasuk peraturan bersama Menag RI dan Mendagri itu terkesan sulit 
untuk di imlementasikan. Disamping isu demokratisasi dan HAM yang sangat 
menonjol, juga bangsa kita saat ini sedang dilanda krisis kepercayaan terhadap 
lembaga-lembaga hukum yang ada, sehingga budaya anarkis dan pemaksaan kehendak 
sudah menjadi trend yang menggila.

  Nilai-nilai Pancasila mengapa harus tereliminasi

  Secara yuridis kontitusional, Pancasila masih tetap menjadi dasar negara, 
falsafah bangsa, kepribadian bangsa dan pandangan hidup bangsa.  Terbukti dari 
empat kali UUD 1945 diamandemen, pembukaan UUD 1945 yang mengandung nilai-nilai 
Pancasila masih tetap dipertahankan  Hanya pertanyaannya apakah dengan tidak  
diamandemennya pembukaan UUD 1945  yang mengandung Pancasila ini, sekedar 
alasan politis saja. Karena pada kenyataannya nilai-nilai Pancasila itu tinggal 
nama tanpa makna. 

  Indikasi itu dapat  kita  saksikan dalam kehidupan sehari-hari di era 
reformasi ini betapa budaya anarkhis dan paham  liberalisme sudah sangat kental 
kita rasakan di Indonesia, sehingga  jangankan nilai-nilai yang abstrak dari 
Pancasila, hukum yang lebih konkritpun sudah  tidak dapat dijadikan jaminan 
lagi untuk ketertiban dan ketentraman  kehidupan bagi masyarakat, bangsa  dan 
negara. 

  Satu hal lagi yang semakin membuat kita lebih prihatin, coba kita 
perhatikan dan amati betapa "alerginya" para petinggi negara kita untuk 
menyebutkan kata Pancasila dalam berbagai seremonial mulai dari pemerintah 
pusat hingga  pejabat  daerah yang terendah. Sehingga bagaimana mungkin kita 
mau menjadikannya sebagai acuan moral bangsa, kalau menyebutnya saja seperti 
menyebut barang terlarang, ironis memang !

  Sebetulnya jika kita mau jujur dan berpikir jernih , apa salahnya 
nilai-nilai Pancasila, bukankah itu sudah merupakan hasil pemikiran yang 
brillian dan komprehensif dari para pahlawan nasional kita. Coba kita kenang 
kembali bagaimana peran Bung Karno, Mr. Muh.Yamin, dan Prof. Soepomo dalam 
suasana yang sangat heroik. Karena ketiga tokoh nasional yang terakhir inilah 
yang telah berlomba untuk merumuskan nilai-nilai kebangsaan ini hingga tanggal 
1 Juni 1945 Bung Karno menyebut usulan bahwa dasar negara kita   saat 
kemerdekaan nanti adalah Pancasila yang akhirnya disahkan oleh Panitia 
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 agustus 1945 sebagai dasar 
negara dan  termaktub dalam pembukaan UUD 1945 sampai dengan saat ini. 

  Satu catatan penting yang perlu kita ungkap kembali, ketika proses 
p

[proletar] Nilai Kebangsaan dan Gerakan Kerakyatan

2005-08-17 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/8/18/o1.htm

Makin sempitnya ruang aktivitas dan kreativitas masyarakat, sehingga rakyat 
tidak berdaya menghadapi tantangan hidup dalam era globalisasi, karena dihantui 
oleh kemiskinan. Kelompok masyarakat marginal tidak hanya di daerah terpencil 
atau pinggiran, tetapi juga muncul di perkotaan karena adanya kesenjangan 
sosial yang ada di kelompok masyarakat perkotaan.

--

Nilai Kebangsaan dan Gerakan Kerakyatan
Oleh I Nyoman Mardika

DALAM suasana peringatan Hari Kemerdekaan ke-60 RI ini, setiap komponen bangsa 
perlu merenungkan proses apa yang terjadi selama enam dasawarsa Indonesia 
sebagai sebuah negara. Apakah setiap warga negara sudah meyakini sebagai warga 
negara bangsa yang besar, yang disebut Indonesia? Apakah sebagai sebuah negara 
nilai-nilai kebangsaan yang ada sudah bisa dipahami dan dilaksanakan? 

--

Kebangsaan Indonesia yang dimaksud adalah sebagai wujud identitas dari negara 
yang sudah berdaulat. Akan tetapi merajut keindonesiaan belum selesai saat 
Proklamasi 17 Agustus 1945. Proses merajut keindonesiaan harus dibangkitkan 
secara terus-menerus oleh negara dan warga negara Indonesia, sehingga setiap 
warga negara kenal akan bangsanya dan tahu apa yang dilakukan sebagai warga 
yang berkebangsaan Indonesia. Negara peduli terhadap perwujudan kesejahteraan 
rakyatnya, sehingga rakyat mau berbuat untuk memajukan negara Indonesia.

Membangun nilai-nilai kebangsaan dan kerakyatan dalam kehidupan yang nyata 
merupakan tantangan bersama bagi warga negara Indonesia. Karena sampai saat ini 
nilai-nilai kerakyatan masih sekadar wacana dari kelompok elite masyarakat dan 
penguasa negara. 

Negara masih belum menjamin secara nyata kesejahteraan rakyat. Proses 
keterasingan, kesenjangan wilayah dan individu warga negara di wilayah RI masih 
tampak secara kasat mata, dan negara masih belum mampu berbuat banyak dalam 
menangani kesenjangan yang cenderung diciptakan oleh negara sendiri. 

Bahkan, ada ungkapan bahwa  keindonesiaan kita adalah sesuatu yang imajiner, 
karena masih ada banyak penduduk yang tinggal di wilayah NKRI belum merasakan 
sebagai warga negara Indonesia akibat faktor keterasingan dan termarinalisasi. 
Bahkan, masih banyak daerah di Indonesia belum tersentuh oleh pembangunan, baik 
berupa fisik maupun nonfisik. Sarana dan prasarana yang sangat terbatas di 
wilayah yang terpinggirkan, akses informasi yang tidak ada, sumber daya yang 
sangat terbatas, dan masih banyak hal lainnya. Belum lagi kesenjangan sosial 
yang muncul di masyarakat, dan antara masyarakat dengan pejabat negara.

Munculnya gerakan separatis di Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua juga sebagai 
bukti ada kesenjangan antara wilayah pusat dan daerah, di mana hasil kekayaan 
alam NAD dieksploitasi oleh negara yang hanya dinikmati oleh sebagian kecil 
warga negara di pusat kekuasaan di samping dinikmati oleh investor asing yang 
menanamkan investasinya di NAD dan Papua. Sedangkan rakyat NAD dan Papua masih 
banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan dan pembangunan fisik dan sumber 
daya manusia tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh rakyat di 
kedua daerah tersebut. Hal ini yang memicu semangat separatisme yang ingin 
melepaskan diri dari NKRI.



Masyarakat Marginal

Pelaku pembangunan belum mengembangkan enterpreneurship sebenarnya, untuk 
mengembangkan potensi yang ada di Indonesia. Hal ini sangat memungkinkan 
semakin berkembangnya masyarakat marginal di Indonesia. Karena semakin 
sempitnya ruang aktivitas dan kreativitas masyarakat, sehingga rakyat tidak 
berdaya menghadapi tantangan hidup dalam era globalisasi, karena dihantui oleh 
kemiskinan.

Kelompok masyarakat marginal tidak hanya di daerah terpencil atau pinggiran, 
tetapi juga muncul di perkotaan karena adanya kesenjangan sosial yang ada di 
kelompok masyarakat perkotaan. Kesenjangan ini muncul karena adanya 
diskriminasi ekonomi dan politik di antara kelompok masyarakat yang hidup di 
perkotaan.

Termarginalisasinya sebuah daerah atau kelompok masyarakat merupakan salah satu 
faktor munculnya kemiskinan. Kemiskinan memiliki banyak dimensi, di antaranya 
kurangnya kebutuhan dasar, infrastruktur yang tidak memadai, buruknya kesehatan 
masyarakat, tingkat pendidikan yang rendah, serta income masyarakat yang rendah 
pula. Kebutuhan dasar rakyat belum terpenuhi secara optimal seperti kebutuhan 
akan sandang, pangan, dan papan. Ini berarti kualitas hidup yang rendah. Kasus 
busung lapar, gizi buruk, wabah polio di beberapa daerah di Indonesia merupakan 
sesuatu yang ironis bagi kehidupan masyarakat dalam sebuah negara bangsa yang 
katanya subur dan kaya akan hasil alam. 

Pejabat pemerintah tidak hanya bisa menyalahkan rakyat, akan tetapi kondisi ini 
muncul karena faktor kebijakan pemerintah yang belum menyentuh warga masyarakat 
yang memiliki keterbatasan ekonomi. Infrastruktur di daerah tertinggal masih 
banyak yang belum memadai, sehingg

[proletar] Nilai Barang Kasus Farid Faqih Rp7 Miliar

2005-01-28 Terurut Topik Ambon

http://www.kompas.com/utama/news/0501/28/220410.htm
 Updated: Jumat, 28 Januari 2005, 21:56 WIBNASIONAL

Nilai Barang Kasus Farid Faqih Rp7 Miliar

Banda Aceh, Jumat
Nilai barang bantuan kemanusiaan dan barang milik TNI yang diduga dicuri 
Farid Faqih, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) Government Watch 
(Gowa) ditaksir sedikitnya Rp7 miliar.
Satuan Tugas TNI untuk Penanggulangan Bencana Aceh, di Lanud Sultan Iskandar 
Muda (SIM), Banda Aceh, Jumat, menyebutkan besaran taksiran nilai harga 
pasar dari barang-barang yang terdapat di dua gudang yang sudah diakui Farid 
sebagai miliknya. Barang-barang itu terdiri atas Rp5,5 miliar yang ditumpuk 
di gudang Gapensi Blang Bintang, Desa Krueng Raya, dan Rp1,5 miliar yang 
disimpan di gudang Bulog di seberang kuburan massal Lambaro, di antara 
Bandara SIM dengan Kota Banda Aceh.
Farid ditangkap Provost TNI AU Lanud SIM pada Rabu malam (26/1) setelah 
kedapatan berusaha membawa pergi barang-barang bantuan yang dikirim dengan 
pesawat-pesawat Hercules. Ia menggunakan dua truk bertulisan "Bantuan 
Presiden" yang dipinjam dari organisasi Front Pembela Islam (FPI). Namun 
organisasi yang dipimpin Habieb Riziq ini telah menyatakan, pihaknya menjadi 
korban Farid Faqih karena semula truk dikatakan untuk keperluan mengantar 
makanan kepada pengungsi.
Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu, memindahkan setengah dari 
barang-barang tersebut ke Polresta Banda Aceh di Jalan Tengku Daud Beureuh 
sebagai barang bukti, menyusul penetapan Farid menjadi tersangka kasus 
pencurian tersebut. Jumat petang, gudang tersebut sudah tertutup rapat dan 
disegel dengan pita kuning polisi, serta dijaga oleh sekitar satu regu 
Brimob dari Kepala Dua, Depok, dan satu regu pasukan TNI dari Batalyon 332.
Pihak Satgas TNI menyesalkan pemindahan barang-barang tersebut dari gudang 
di Krueng Raya ke Polresta tanpa koordinasi sehingga baik jumlah maupun 
jenis barang yang sudah dipindahkan dengan alasan sebagai barang bukti. 
"Kami menyesalkan langkah Polisi yang memindahkan begitu saja barang-barang 
tersebut. Ini karena sebagian tanggung jawab atas barang-barang tersebut 
masih pada TNI," kata seorang perwira menengah Satgas TNI yang bertugas 
mengawasi keluar masuk barang.
Barang-barang yang berada dalam kedua gudang tersebut berisi berbagai jenis, 
mulai dari air mineral, mie instan, obat-obatan, biskuit hingga 
kompor-kompor gas serta penanak nasi listrik (rice cooker) dalam jumlah 
cukup besar. Kompor-kompor gas (Kitchen-Mate) tersebut merupakan barang 
kiriman untuk Pangdam Iskandar Muda, Mayjen Endang Suwarya. Barang-barang 
lain, termasuk pula tenda-tenda untuk pengungsi milik UNHCR (United Nations 
High Commission for Refugees, Badan PBB urusan Pengungsi). Tenda-tenda 
berkualitas tinggi dan bertulisan "UNHCR".
Dari catatan, TNI kehilangan barang-barang berupa 11 dos (330 kaleng) 
makanan tempur T-1 ABC, dua koli AC,  23 koli (690 buah) kantong air, 20 
meja dan kursi lapangan, satu koli kain loreng TNI (100 meter) dan 70 koli 
(3.500 buah) kantong tidur (sleeping bag).  Nilai pasar barang-barang 
tersebut antara lain untuk kantong air berkisar 800 juta (nilai kontrak), 
sleeping bag Rp900.000 per unit, kain loreng TNI Rp150.000 per meter.
Petugas penerima barang Tim Departemen Kesehatan yang sedang bertugas di 
Banda Aceh, Benny, Jumat petang juga mendatangi gudang di Krueng Raya 
berusaha mencari empat ton dari total sembilan ton barang kiriman dari PT 
Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat) yang masih belum jelas keberadaannya. Tim 
Depkes yang ditugaskan Menteri Kesehatan Fadillah Supari itu menyatakan 
telah menemukan kotak-kotak kiriman obat dari Depkes Jakarta di gudang Farid 
Faqih lainnya di Lambaro. (Ant/Egi 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/pkgkPB/SOnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM
~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/