Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )
Waalaikumsalam.Wr.Wb. Soal nama,banyak sekali di dunia maya ini tidak bisa dibedakan.Dan betapa banyaknya diantara kita yang salah manggil.Dan itu tidak dapat di jadikan menjadi tolak ukur,seseorang emosi menghadapi ibunda ? justru saya yang merasa aneh,orang biasa aja di bilang emosi,kalau saya emosi saya pakai kata-kata kasar.Alhamdulillah saya ngak emosi,bahkan sangat tenang .Apalagi kalau nama tersebut bisa di pakai untuk lelaki dan perempuan.Ananda punya teman lelaki namanya Isna.Dan juga pernah punya guru namanya pak Huriati. Sikap Pak Masdar lari,bukan karena melihat sikon kami,tapi karena tidak mau berdiskusi dan menjawab argument yang kami berikan sebelumnya.mereka banyak rombongannya,bukan seorang.Kenapa harus takut?,kalau memang berani dan benar dengan pernyataan yang dibuat,silahkan face to face dengan kami secara langsung.jangankan face to face,menjawab mail atas tanggapan kami saja,atas pernyataannya haji boleh saja di bulan syawal,Dzulkaedah dan empat bulan sebelumnya,ngak mau. Jawab terakhirnya apa..? Yah..itu cuman pemikiran saya.Makanya kami bilang,kalau cuman pemikiran,harus berlandaskan argument yang tepat donk,jangan mencomot satu ayat,melupakan ayat lain,juga hadist lain.Kita ajak diskusi besoknya lagi ,..eh..sudah kabur..( hehehe..ini bukan nada sok hebat,tapi lucu rasanya seorang tokoh,tidak menyelesaikan masalah yang ia buat sendiri,bendingan kita yang masih muda-muda ini,ini pak Masdar sudah cukup berumur,yang di hadapi toh masih muda-muda,dan ketika itu jawaban nya juga emosi,sehingga saat diancam begituan doank ,..seharusnya dibilang donk,saya tidak takut dengan ancaman saudara,kalau saya yakin apa yang saya sampaikan ini benar,dan tidak akan merusak nama bangsa Indonesia ). jangankan untuk menjawab itu,kita ajak berdiskusi atas pernyataannya itu saja malah kabur.Bagi kami hal ini suatu hal yang sangat aneh sekali.kalau orang biasa yang kabur wajar2 saja,tapi ini seorang yang katanya tokoh .Akhirnya saya berfikir,wajar saja teman saya baik yang di Amerika sana,maupun teman saya muchlis itu mengatakannya Mujtahid Picisan ,Dengan arti kata,tidak dapat mempertanggung jawabkan pernyataannya,dan tidak berani berdiskusi langsung menghadapi argumen yang dikemukakan oleh mahasiswa. Dan sepanjang setahu ananda ulama dan Imam-imam dari Mujtahid zaman dahulu tidak seperti itu dalam menghadapi perbedaan,mereka bahkan siap dan mampu di penjarakan demi mempertahankan pendapatnya itu.kalau ia merasa memang benar,dan benar2 sudah matang dalam berpendapat sebelum ia mengeluarkannya di depan publik. Kalau anak muda bersikap tersesa-gesa mengeluarkan pendapat wajar saja,jiwanya masih muda,namun yang sudah berumur ,seharusnya lebih bersikap arif dan bijaksana lagi. Sebagaimana yang disebutkan,kalau mau berdiskusi,silahkan ajukan argumen masing-masing,tapi kalau argument itu di tolak,jangan takut,tapi dihadapi.Kenapa harus takut hanya sekedar ancaman yang jelas hal itu tidak mungkin terjadi ?.Koq takut sih,.kalau jadi tokoh itu ngak ada yang ditakutkannya selain yang diatas sana.Sikap larinya tersebut menambah kurangnya simpati orang padanya. Wassalam.Rahima. --- Isna Huriati [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr wb 1. Emosi tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. Kepiawaian dalam mengendalikan emosi dalam menyampaikan sesuatu, dalam menanggapi sesuatu, bahkan dalam menghadapi hinaan. menunjukkan derajad seseorang. . Saya kira sdr. Masdar sudah mengambil keputusan yang tepat, yaitu setelah melihat situasi yang emosial dia pergi. Berarti secara pribadi sdr. Masdar sudah bersikap arif. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. http://taxes.yahoo.com/filing.html Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )
Waalaikumsalam.Wr.Wb. Terimakasih ayahanda,atas nasehatnya ( karena saya di panggil ananda,lebih baik saya menjawabnya dengan ayahanda ). Untuk umur okaylah saya panggil Bapak Masdar ini,saya sudah tahu sedikit pak Masdar ini ,dan beliau ini belajar dari Eropah saya juga tahu. Kemaren,ketika beliau datang ke Mesir, permasalahan sangat besar sekali ( kalau boleh dikatakan sampai pertengkaran badan,alias hampir pukul memukul dengan bapak Masdar ini,sampai ada yang mengatakan Kalau saja masdar ini melakukan semua ini di Mesir,maka akan saya bunuh ia ! ,orang yang mengucapkan ini kebetulan bukan mahasiswa,tapi dari luar juga ,karena saking parahnya permasalahan yang akan dibawa oleh Bapak Masdar ini,kalau di perturutkan akan merusak nama Indonesia,khususnya mahasiswa yang ada di Kairo,KBRI,PPMI.( tapi saya ngak mau memperpanjag masalah ini di depan publik yang tidak tahu menahu permasalahan yang terjadi di Kairo,akibat kedatangan bapak Masdar ini. ). Kita yang mahasiswa S2,S3,sudah berusaha keras agar dapat berdiskusi langsung ,masalah yang ia kemukakan dengan bapak Masdar itu,namun sayangnya pergi begitu saja,tidak mau menghadapi kami-kami agar baradu argumen.Kenapa kita tidak mahu pernyataannya ini di sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat yang akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di tuduh terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang belajar di Mesir itu. Karena setitik Nila,rusak susu sebelanga.Inilah ,boleh dikatakan permasalahan yang berat dan besar,yang menimbulkan emosi semua pihak,bukan sekedar pendapatnya yang kami emosikan,karena kami di Kairo menyadari dari dulu agama Islam itu punya banyak mazhab ( saya menyadari sekali akan hal ini,dan ini sering saya sampaikan ).Tapi keemosian kami bukan karena pendapatnya,tapi sikap dan akibat yang akan kami tanggung dari apa yang akan di perbuatnya di Mesir terhadap pemerintah Mesir. Kalau bapak Masdar itu gampang saja,selesai ia menyampaikan pendapatnya,ia pergi ,sementara kami yang akan menghadapi dan menanggung resiko akibatnya.Dan ini yang kami jaga.Maka sebelum sampai kepemerintah Mesir,kami menginginkan diskusi dulu dengan kami yang ada di Mesir itu ( beberapa mahasiswa yang S2,S3,termasuk saya,Muchlis hanafi, Hadi ),dan teman2 lainnya yang siap menghadapi beliau untuk berdiskusi secara baik-baik,tapi apa yang terjadi ? Pergi begitu saja , pulang ke Indonesia,dengan tanpa mau langsung menghadapi adu argumen ( face to face ) terhadap pendapatnya itu pada kami. Bagi kami bukan masalah ia berasal dari NU,PKB,atau apa.Di Kairo sendiri banyak dari NU,PKB,PKS.Saya pribadi tidak berpihak kemana2,cuman mendukung mana yang lebih mendekati kebenaran saja.Tapi tugas kami menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di Mesir ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh satu dua orang mahasiswa yang berasal dari Indonesia,Eropah,atau dari mana saja. Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami di Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua ini kami di Kairo juga yang menanggung,terutama mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah pergi begitu saja dari kami,yang sempat memang menimbulkan emosi yang cukup parah dikalangan mahasiswa,masyarakat di Kairo ). Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar ini,namun begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun sebagai mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik mahasiswa Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari segelincir mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja. Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali lagi bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak emosi kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau langsung menghadapi kami dengan diskusi ( face to face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya itu,sampai keluar kata Picisan ,dari teman saya itu,padahal sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi . Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang belajar,atau boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena selain dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan akan banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah tugas kami untuk
Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina (Haji )
Assalamu'alaikum wr. wb. Sanak Rahima telah mengemukakan perbedaan pendapat, tapi tidak berani menyebutkn perbedaan ada dimana, hanya sekedar menyalahkan sohib Masdar, saya nilai cara begitu tidak Islami, sekarang mumpung semua sudah dengar, tolong diperjelas dong masalah perbedaan itu ada dimana. Sampai membawa-bawa nama bangsa segala, apa masalah politik? Rasanya para pelajar Al Azhar sekarang kok terasa ganjen kalau bukan berbau politik wahabi. Ayo dong jelaskan. Salam SBN - Original Message - From: Rahima [EMAIL PROTECTED] sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat yang akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di tuduh terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang belajar di Mesir itu. Tapi tugas kami menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di Mesir ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh satu dua orang mahasiswa yang berasal dari Indonesia,Eropah,atau dari mana saja. Itu bukan tugas anda, itu tugas pemerintah Mesir kalau ada orang Indonesia berbuat salah melawan hukum disana, tidak perlu anda bela, kecuali hak untuk mendapat pengacara dan pengadilan yang adil. Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami di Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua ini kami di Kairo juga yang menanggung,terutama mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah pergi begitu saja dari kami,yang sempat memang menimbulkan emosi yang cukup parah dikalangan mahasiswa,masyarakat di Kairo ). Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar ini,namun begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun sebagai mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik mahasiswa Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari segelincir mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja. Menjaga nama baik orang lain? Apakah orang itu memang berbuat kebaikan atau malahan sebaliknya. Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali lagi bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak emosi kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau langsung menghadapi kami dengan diskusi ( face to face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya itu,sampai keluar kata Picisan ,dari teman saya itu,padahal sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi . Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang belajar,atau boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena selain dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan akan banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah tugas kami untuk menajaga nama baik dan menimbulkan kerusuhan di Mesir itu.Termasuk kedatangan Pak Masdar ini. Wassalam.Ananda Rahima.( 34 ) --- Isna Huriati [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr wb. Setelah sekian lama saya tidak mengikuti RN, maka sejak 2 minggu yng lalu saya kembali menyimak ciloteh urang awak di palanta ko. Saya ingin menanggapi email ananda Rahima dibawah ini. Saya bukan menanggapi materinya ( karena saya bukan ahlinya) tetapi cara dalam menyatakan ketidak setujuan terhadap pendapat orang lain. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. http://taxes.yahoo.com/filing.html Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net