Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )

2004-02-15 Terurut Topik Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Soal nama,banyak sekali di dunia maya ini tidak bisa
dibedakan.Dan betapa banyaknya diantara kita yang
salah manggil.Dan itu tidak dapat di jadikan menjadi
tolak ukur,seseorang  emosi menghadapi ibunda ? justru
saya yang merasa aneh,orang biasa aja di bilang
emosi,kalau saya emosi saya pakai kata-kata
kasar.Alhamdulillah saya ngak emosi,bahkan sangat
tenang .Apalagi kalau nama tersebut bisa di pakai
untuk lelaki dan perempuan.Ananda punya teman lelaki
namanya Isna.Dan  juga pernah punya guru namanya pak
Huriati.


Sikap Pak Masdar lari,bukan karena melihat sikon
kami,tapi karena tidak mau berdiskusi dan menjawab
argument yang kami berikan sebelumnya.mereka banyak
rombongannya,bukan seorang.Kenapa harus takut?,kalau
memang berani dan benar dengan pernyataan yang
dibuat,silahkan face to face dengan kami secara
langsung.jangankan face to face,menjawab mail atas
tanggapan kami saja,atas pernyataannya haji boleh saja
di bulan syawal,Dzulkaedah dan empat bulan
sebelumnya,ngak mau.

Jawab terakhirnya apa..? Yah..itu cuman pemikiran
saya.Makanya kami bilang,kalau cuman pemikiran,harus
berlandaskan argument yang tepat donk,jangan mencomot
satu ayat,melupakan ayat lain,juga hadist lain.Kita
ajak diskusi besoknya lagi ,..eh..sudah kabur..(
hehehe..ini bukan nada sok hebat,tapi lucu rasanya
seorang tokoh,tidak menyelesaikan masalah yang ia buat
sendiri,bendingan kita yang masih muda-muda ini,ini
pak Masdar sudah cukup berumur,yang di hadapi toh
masih muda-muda,dan ketika itu jawaban nya juga
emosi,sehingga saat diancam begituan doank
,..seharusnya dibilang donk,saya tidak takut dengan
ancaman saudara,kalau saya yakin apa yang saya
sampaikan ini benar,dan tidak akan merusak nama bangsa
Indonesia ).

jangankan untuk menjawab itu,kita ajak berdiskusi atas
pernyataannya itu saja malah kabur.Bagi kami hal ini
suatu hal yang sangat aneh sekali.kalau orang biasa
yang kabur wajar2 saja,tapi ini seorang yang katanya 
tokoh .Akhirnya saya berfikir,wajar saja teman saya
baik yang di Amerika sana,maupun teman saya muchlis
itu mengatakannya  Mujtahid Picisan ,Dengan arti
kata,tidak dapat mempertanggung jawabkan
pernyataannya,dan tidak berani berdiskusi langsung
menghadapi argumen yang dikemukakan oleh mahasiswa.


Dan sepanjang setahu ananda ulama dan Imam-imam dari
Mujtahid zaman dahulu tidak seperti itu dalam
menghadapi perbedaan,mereka bahkan siap dan mampu di
penjarakan demi mempertahankan pendapatnya itu.kalau
ia merasa memang benar,dan benar2 sudah matang dalam
berpendapat sebelum ia mengeluarkannya di depan
publik.


Kalau anak muda bersikap tersesa-gesa mengeluarkan
pendapat wajar saja,jiwanya masih muda,namun yang
sudah berumur ,seharusnya lebih bersikap arif dan
bijaksana lagi.


Sebagaimana yang disebutkan,kalau mau
berdiskusi,silahkan ajukan argumen masing-masing,tapi
kalau argument itu di tolak,jangan takut,tapi
dihadapi.Kenapa harus takut hanya sekedar ancaman yang
jelas hal itu tidak mungkin terjadi ?.Koq takut
sih,.kalau jadi tokoh itu ngak ada yang ditakutkannya
selain yang diatas sana.Sikap larinya tersebut
menambah kurangnya simpati orang padanya.

Wassalam.Rahima.



--- Isna Huriati [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Assalamu'alaikum wr wb
 1. Emosi tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. 
 Kepiawaian dalam 
 mengendalikan emosi dalam  menyampaikan sesuatu, 
 dalam menanggapi 
 sesuatu, bahkan dalam menghadapi hinaan. menunjukkan
 derajad seseorang.
 . Saya kira sdr. Masdar sudah mengambil keputusan
 yang tepat, yaitu 
 setelah melihat situasi yang emosial dia pergi.
 Berarti secara pribadi 
 sdr. Masdar sudah bersikap arif.


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
http://taxes.yahoo.com/filing.html

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )

2004-02-14 Terurut Topik Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Terimakasih ayahanda,atas nasehatnya ( karena saya di
panggil ananda,lebih baik saya menjawabnya dengan
ayahanda ).

Untuk umur okaylah saya panggil Bapak Masdar ini,saya
sudah tahu sedikit pak Masdar ini ,dan beliau ini
belajar dari Eropah saya juga tahu.

Kemaren,ketika beliau datang ke Mesir, permasalahan
sangat besar sekali ( kalau boleh dikatakan sampai
pertengkaran badan,alias hampir pukul memukul dengan
bapak Masdar ini,sampai ada yang mengatakan  Kalau
saja masdar ini melakukan semua ini di Mesir,maka akan
saya bunuh ia !  ,orang yang mengucapkan ini
kebetulan bukan mahasiswa,tapi dari luar juga ,karena
saking parahnya permasalahan yang akan dibawa oleh
Bapak Masdar ini,kalau di perturutkan akan merusak
nama Indonesia,khususnya mahasiswa yang ada di
Kairo,KBRI,PPMI.( tapi saya ngak mau memperpanjag
masalah ini di depan publik yang tidak tahu menahu
permasalahan yang terjadi di Kairo,akibat kedatangan
bapak Masdar ini. ).

Kita yang mahasiswa S2,S3,sudah berusaha keras agar
dapat berdiskusi langsung ,masalah yang ia kemukakan
dengan bapak Masdar itu,namun sayangnya pergi begitu
saja,tidak mau menghadapi kami-kami agar baradu
argumen.Kenapa kita tidak mahu pernyataannya ini di
sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat yang
akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga
ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di
Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di tuduh
terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang
berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang belajar
di Mesir itu.

Karena setitik Nila,rusak susu sebelanga.Inilah ,boleh
dikatakan permasalahan yang berat dan besar,yang
menimbulkan emosi semua pihak,bukan sekedar
pendapatnya yang kami emosikan,karena kami di Kairo
menyadari dari dulu agama Islam itu punya banyak
mazhab ( saya menyadari sekali akan hal ini,dan ini
sering saya sampaikan ).Tapi keemosian kami bukan
karena pendapatnya,tapi sikap dan akibat yang akan
kami tanggung dari apa yang akan di perbuatnya di
Mesir terhadap pemerintah  Mesir.

Kalau bapak Masdar itu gampang saja,selesai ia
menyampaikan pendapatnya,ia pergi ,sementara kami yang
akan menghadapi dan menanggung resiko akibatnya.Dan
ini yang kami jaga.Maka sebelum sampai kepemerintah
Mesir,kami menginginkan diskusi dulu dengan kami yang
ada di Mesir itu ( beberapa mahasiswa yang
S2,S3,termasuk saya,Muchlis hanafi, Hadi ),dan teman2
lainnya yang siap menghadapi beliau untuk berdiskusi
secara baik-baik,tapi apa yang terjadi ? Pergi begitu
saja , pulang ke Indonesia,dengan tanpa mau langsung
menghadapi adu argumen ( face to face ) terhadap
pendapatnya itu pada kami. 

Bagi kami bukan masalah ia berasal dari NU,PKB,atau
apa.Di Kairo sendiri banyak dari NU,PKB,PKS.Saya
pribadi tidak berpihak kemana2,cuman mendukung mana
yang lebih mendekati kebenaran saja.Tapi tugas kami
menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di Mesir
ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh satu
dua orang mahasiswa yang berasal dari
Indonesia,Eropah,atau dari mana saja.

Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa
orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami di
Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua ini
kami di Kairo juga yang menanggung,terutama
mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi
permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah pergi
begitu saja dari kami,yang sempat memang menimbulkan
emosi yang cukup parah dikalangan mahasiswa,masyarakat
di Kairo ).

Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita
berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar ini,namun
begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun sebagai
mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik mahasiswa
Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari segelincir
mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang
pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja.


Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui
permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang
sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali lagi
bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak
rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak emosi
kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau
langsung menghadapi kami dengan diskusi  ( face to
face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari
semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang
ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu
dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya itu,sampai
keluar kata  Picisan ,dari teman saya itu,padahal
sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami
kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi .


Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan
besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa Indonesia
yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang belajar,atau
boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa
Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena selain
dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan akan
banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara
berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang
sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah tugas
kami untuk 

Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina (Haji )

2004-02-14 Terurut Topik basrihasan
Assalamu'alaikum wr. wb.

Sanak Rahima telah mengemukakan perbedaan pendapat, tapi tidak berani
menyebutkn perbedaan ada dimana, hanya sekedar menyalahkan sohib Masdar,
saya nilai cara begitu tidak Islami, sekarang mumpung semua sudah dengar,
tolong diperjelas dong masalah perbedaan itu ada dimana. Sampai membawa-bawa
nama bangsa segala, apa masalah politik? Rasanya para pelajar Al Azhar
sekarang kok terasa ganjen kalau bukan berbau politik wahabi. Ayo dong
jelaskan.
Salam

SBN

- Original Message -
From: Rahima [EMAIL PROTECTED]

 sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat yang
 akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga
 ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di
 Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di tuduh
 terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang
 berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang belajar
 di Mesir itu.

Tapi tugas kami
 menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di Mesir
 ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh satu
 dua orang mahasiswa yang berasal dari
 Indonesia,Eropah,atau dari mana saja.

Itu bukan tugas anda, itu tugas pemerintah Mesir
kalau ada orang Indonesia berbuat salah melawan hukum
disana, tidak perlu anda bela, kecuali hak untuk mendapat
pengacara dan pengadilan yang adil.

 Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa
 orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami di
 Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua ini
 kami di Kairo juga yang menanggung,terutama
 mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi
 permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah pergi
 begitu saja dari kami,yang sempat memang menimbulkan
 emosi yang cukup parah dikalangan mahasiswa,masyarakat
 di Kairo ).

 Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita
 berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar ini,namun
 begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun sebagai
 mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik mahasiswa
 Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari segelincir
 mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang
 pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja.

Menjaga nama baik orang lain? Apakah orang itu
memang berbuat kebaikan atau malahan sebaliknya.

 Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui
 permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang
 sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali lagi
 bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak
 rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak emosi
 kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau
 langsung menghadapi kami dengan diskusi  ( face to
 face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari
 semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang
 ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu
 dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya itu,sampai
 keluar kata  Picisan ,dari teman saya itu,padahal
 sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami
 kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi .


 Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan
 besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa Indonesia
 yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang belajar,atau
 boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa
 Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena selain
 dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan akan
 banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara
 berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang
 sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah tugas
 kami untuk menajaga nama baik dan menimbulkan
 kerusuhan di Mesir itu.Termasuk kedatangan Pak Masdar
 ini.

 Wassalam.Ananda Rahima.( 34 )


 --- Isna Huriati [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum wr wb.
  Setelah sekian lama saya tidak mengikuti RN, maka
  sejak 2 minggu yng
  lalu saya kembali menyimak ciloteh urang awak di
  palanta ko.
  Saya ingin menanggapi email ananda Rahima dibawah
  ini.  Saya bukan
  menanggapi materinya ( karena saya bukan ahlinya)
  tetapi cara  dalam
  menyatakan ketidak setujuan terhadap pendapat orang
  lain.

 __
 Do you Yahoo!?
 Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
 http://taxes.yahoo.com/filing.html
 
 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
 http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
 




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net