Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )

2004-02-14 Thread Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Terimakasih ayahanda,atas nasehatnya ( karena saya di
panggil ananda,lebih baik saya menjawabnya dengan
ayahanda ).

Untuk umur okaylah saya panggil Bapak Masdar ini,saya
sudah tahu sedikit pak Masdar ini ,dan beliau ini
belajar dari Eropah saya juga tahu.

Kemaren,ketika beliau datang ke Mesir, permasalahan
sangat besar sekali ( kalau boleh dikatakan sampai
pertengkaran badan,alias hampir pukul memukul dengan
bapak Masdar ini,sampai ada yang mengatakan " Kalau
saja masdar ini melakukan semua ini di Mesir,maka akan
saya bunuh ia ! " ,orang yang mengucapkan ini
kebetulan bukan mahasiswa,tapi dari luar juga ,karena
saking parahnya permasalahan yang akan dibawa oleh
Bapak Masdar ini,kalau di perturutkan akan merusak
nama Indonesia,khususnya mahasiswa yang ada di
Kairo,KBRI,PPMI.( tapi saya ngak mau memperpanjag
masalah ini di depan publik yang tidak tahu menahu
permasalahan yang terjadi di Kairo,akibat kedatangan
bapak Masdar ini. ).

Kita yang mahasiswa S2,S3,sudah berusaha keras agar
dapat berdiskusi langsung ,masalah yang ia kemukakan
dengan bapak Masdar itu,namun sayangnya pergi begitu
saja,tidak mau menghadapi kami-kami agar baradu
argumen.Kenapa kita tidak mahu pernyataannya ini di
sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat yang
akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga
ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di
Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di tuduh
terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang
berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang belajar
di Mesir itu.

Karena setitik Nila,rusak susu sebelanga.Inilah ,boleh
dikatakan permasalahan yang berat dan besar,yang
menimbulkan emosi semua pihak,bukan sekedar
pendapatnya yang kami emosikan,karena kami di Kairo
menyadari dari dulu agama Islam itu punya banyak
mazhab ( saya menyadari sekali akan hal ini,dan ini
sering saya sampaikan ).Tapi keemosian kami bukan
karena pendapatnya,tapi sikap dan akibat yang akan
kami tanggung dari apa yang akan di perbuatnya di
Mesir terhadap pemerintah  Mesir.

Kalau bapak Masdar itu gampang saja,selesai ia
menyampaikan pendapatnya,ia pergi ,sementara kami yang
akan menghadapi dan menanggung resiko akibatnya.Dan
ini yang kami jaga.Maka sebelum sampai kepemerintah
Mesir,kami menginginkan diskusi dulu dengan kami yang
ada di Mesir itu ( beberapa mahasiswa yang
S2,S3,termasuk saya,Muchlis hanafi, Hadi ),dan teman2
lainnya yang siap menghadapi beliau untuk berdiskusi
secara baik-baik,tapi apa yang terjadi ? Pergi begitu
saja , pulang ke Indonesia,dengan tanpa mau langsung
menghadapi adu argumen ( face to face ) terhadap
pendapatnya itu pada kami. 

Bagi kami bukan masalah ia berasal dari NU,PKB,atau
apa.Di Kairo sendiri banyak dari NU,PKB,PKS.Saya
pribadi tidak berpihak kemana2,cuman mendukung mana
yang lebih mendekati kebenaran saja.Tapi tugas kami
menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di Mesir
ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh satu
dua orang mahasiswa yang berasal dari
Indonesia,Eropah,atau dari mana saja.

Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa
orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami di
Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua ini
kami di Kairo juga yang menanggung,terutama
mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi
permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah pergi
begitu saja dari kami,yang sempat memang menimbulkan
emosi yang cukup parah dikalangan mahasiswa,masyarakat
di Kairo ).

Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita
berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar ini,namun
begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun sebagai
mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik mahasiswa
Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari segelincir
mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang
pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja.


Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui
permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang
sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali lagi
bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak
rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak emosi
kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau
langsung menghadapi kami dengan diskusi  ( face to
face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari
semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang
ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu
dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya itu,sampai
keluar kata " Picisan ",dari teman saya itu,padahal
sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami
kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi .


Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan
besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa Indonesia
yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang belajar,atau
boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa
Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena selain
dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan akan
banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara
berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang
sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah tugas
kami untuk me

Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )

2004-02-14 Thread Isna Huriati
 Assalamu'alaikum wr wb
1. Emosi tidak akan pernah menyelesaikan persoalan.  Kepiawaian dalam 
mengendalikan emosi dalam  menyampaikan sesuatu,  dalam menanggapi 
sesuatu, bahkan dalam menghadapi hinaan. menunjukkan derajad seseorang.
. Saya kira sdr. Masdar sudah mengambil keputusan yang tepat, yaitu 
setelah melihat situasi yang emosial dia pergi. Berarti secara pribadi 
sdr. Masdar sudah bersikap arif.
2.  Dalam email yang saya kirimkan sebelum ini, saya meminta untuk 
memakai kata kata yang santun,  menghindari kata kata yang bersifat 
merendahkan atau sok hebat dll,  hingga ciloteh kita di palanta ini enak 
dibaca baik oleh yang tua maupun yang muda.   Utamakan budi dan bahasa. 
Keterangan ringkas dan jelas , dan hindari debat kusir.
3.  Mungkinkah ananda  sangat emosional ?. hingga tidak bisa membedakan 
nama perempuan dan laki laki. ?  Mungkinkah nama saya nama seorang laki 
laki  dalam bahasa Indonesia ?. Saya hanya geli saja. Cobalah ingat 
ingat , karena ananda pernah memanggil saya bunda dulu.
4. Sekali lagi ingin saya sampaikan kalau tulisan ananda tidak ada yang 
menanggapi, atau saya berhenti menaggapinya, bukan berarti setuju, hanya 
mungkin saja tidak mau debat kusir .

Wassalam,

Isna Huriati

.

Rahima wrote:

Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Terimakasih ayahanda,atas nasehatnya ( karena saya di
panggil ananda,lebih baik saya menjawabnya dengan
ayahanda ).
Untuk umur okaylah saya panggil Bapak Masdar ini,saya
sudah tahu sedikit pak Masdar ini ,dan beliau ini
belajar dari Eropah saya juga tahu.  








Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina (Haji )

2004-02-14 Thread basrihasan
Assalamu'alaikum wr. wb.

Sanak Rahima telah mengemukakan perbedaan pendapat, tapi tidak berani
menyebutkn perbedaan ada dimana, hanya sekedar menyalahkan sohib Masdar,
saya nilai cara begitu tidak Islami, sekarang mumpung semua sudah dengar,
tolong diperjelas dong masalah perbedaan itu ada dimana. Sampai membawa-bawa
nama bangsa segala, apa masalah politik? Rasanya para pelajar Al Azhar
sekarang kok terasa "ganjen" kalau bukan berbau politik wahabi. Ayo dong
jelaskan.
Salam

SBN

- Original Message -
From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>

> sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat yang
> akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga
> ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di
> Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di tuduh
> terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang
> berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang belajar
> di Mesir itu.
>
>Tapi tugas kami
> menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di Mesir
> ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh satu
> dua orang mahasiswa yang berasal dari
> Indonesia,Eropah,atau dari mana saja.

Itu bukan tugas anda, itu tugas pemerintah Mesir
kalau ada orang Indonesia berbuat salah melawan hukum
disana, tidak perlu anda bela, kecuali hak untuk mendapat
pengacara dan pengadilan yang adil.

> Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa
> orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami di
> Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua ini
> kami di Kairo juga yang menanggung,terutama
> mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi
> permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah pergi
> begitu saja dari kami,yang sempat memang menimbulkan
> emosi yang cukup parah dikalangan mahasiswa,masyarakat
> di Kairo ).
>
> Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita
> berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar ini,namun
> begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun sebagai
> mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik mahasiswa
> Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari segelincir
> mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang
> pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja.
>
Menjaga nama baik orang lain? Apakah orang itu
memang berbuat kebaikan atau malahan sebaliknya.

> Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui
> permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang
> sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali lagi
> bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak
> rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak emosi
> kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau
> langsung menghadapi kami dengan diskusi  ( face to
> face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari
> semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang
> ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu
> dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya itu,sampai
> keluar kata " Picisan ",dari teman saya itu,padahal
> sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami
> kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi .
>
>
> Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan
> besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa Indonesia
> yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang belajar,atau
> boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa
> Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena selain
> dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan akan
> banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara
> berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang
> sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah tugas
> kami untuk menajaga nama baik dan menimbulkan
> kerusuhan di Mesir itu.Termasuk kedatangan Pak Masdar
> ini.
>
> Wassalam.Ananda Rahima.( 34 )
>
>
> --- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >   Assalamu'alaikum wr wb.
> > Setelah sekian lama saya tidak mengikuti RN, maka
> > sejak 2 minggu yng
> > lalu saya kembali menyimak ciloteh urang awak di
> > palanta ko.
> > Saya ingin menanggapi email ananda Rahima dibawah
> > ini.  Saya bukan
> > menanggapi materinya ( karena saya bukan ahlinya)
> > tetapi cara  dalam
> > menyatakan ketidak setujuan terhadap pendapat orang
> > lain.
>
> __
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
> http://taxes.yahoo.com/filing.html
> 
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> 
>
>


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )

2004-02-15 Thread Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Soal nama,banyak sekali di dunia maya ini tidak bisa
dibedakan.Dan betapa banyaknya diantara kita yang
salah manggil.Dan itu tidak dapat di jadikan menjadi
tolak ukur,seseorang  emosi menghadapi ibunda ? justru
saya yang merasa aneh,orang biasa aja di bilang
emosi,kalau saya emosi saya pakai kata-kata
kasar.Alhamdulillah saya ngak emosi,bahkan sangat
tenang .Apalagi kalau nama tersebut bisa di pakai
untuk lelaki dan perempuan.Ananda punya teman lelaki
namanya Isna.Dan  juga pernah punya guru namanya pak
Huriati.


Sikap Pak Masdar lari,bukan karena melihat sikon
kami,tapi karena tidak mau berdiskusi dan menjawab
argument yang kami berikan sebelumnya.mereka banyak
rombongannya,bukan seorang.Kenapa harus takut?,kalau
memang berani dan benar dengan pernyataan yang
dibuat,silahkan face to face dengan kami secara
langsung.jangankan face to face,menjawab mail atas
tanggapan kami saja,atas pernyataannya haji boleh saja
di bulan syawal,Dzulkaedah dan empat bulan
sebelumnya,ngak mau.

Jawab terakhirnya apa..? Yah..itu cuman pemikiran
saya.Makanya kami bilang,kalau cuman pemikiran,harus
berlandaskan argument yang tepat donk,jangan mencomot
satu ayat,melupakan ayat lain,juga hadist lain.Kita
ajak diskusi besoknya lagi ,..eh..sudah kabur..(
hehehe..ini bukan nada sok hebat,tapi lucu rasanya
seorang tokoh,tidak menyelesaikan masalah yang ia buat
sendiri,bendingan kita yang masih muda-muda ini,ini
pak Masdar sudah cukup berumur,yang di hadapi toh
masih muda-muda,dan ketika itu jawaban nya juga
emosi,sehingga saat diancam begituan doank
,..seharusnya dibilang donk,saya tidak takut dengan
ancaman saudara,kalau saya yakin apa yang saya
sampaikan ini benar,dan tidak akan merusak nama bangsa
Indonesia ).

jangankan untuk menjawab itu,kita ajak berdiskusi atas
pernyataannya itu saja malah kabur.Bagi kami hal ini
suatu hal yang sangat aneh sekali.kalau orang biasa
yang kabur wajar2 saja,tapi ini seorang yang katanya "
tokoh ".Akhirnya saya berfikir,wajar saja teman saya
baik yang di Amerika sana,maupun teman saya muchlis
itu mengatakannya " Mujtahid Picisan ",Dengan arti
kata,tidak dapat mempertanggung jawabkan
pernyataannya,dan tidak berani berdiskusi langsung
menghadapi argumen yang dikemukakan oleh mahasiswa.


Dan sepanjang setahu ananda ulama dan Imam-imam dari
Mujtahid zaman dahulu tidak seperti itu dalam
menghadapi perbedaan,mereka bahkan siap dan mampu di
penjarakan demi mempertahankan pendapatnya itu.kalau
ia merasa memang benar,dan benar2 sudah matang dalam
berpendapat sebelum ia mengeluarkannya di depan
publik.


Kalau anak muda bersikap tersesa-gesa mengeluarkan
pendapat wajar saja,jiwanya masih muda,namun yang
sudah berumur ,seharusnya lebih bersikap arif dan
bijaksana lagi.


Sebagaimana yang disebutkan,kalau mau
berdiskusi,silahkan ajukan argumen masing-masing,tapi
kalau argument itu di tolak,jangan takut,tapi
dihadapi.Kenapa harus takut hanya sekedar ancaman yang
jelas hal itu tidak mungkin terjadi ?.Koq takut
sih,.kalau jadi tokoh itu ngak ada yang ditakutkannya
selain yang diatas sana.Sikap larinya tersebut
menambah kurangnya simpati orang padanya.

Wassalam.Rahima.



--- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Assalamu'alaikum wr wb
> 1. Emosi tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. 
> Kepiawaian dalam 
> mengendalikan emosi dalam  menyampaikan sesuatu, 
> dalam menanggapi 
> sesuatu, bahkan dalam menghadapi hinaan. menunjukkan
> derajad seseorang.
> . Saya kira sdr. Masdar sudah mengambil keputusan
> yang tepat, yaitu 
> setelah melihat situasi yang emosial dia pergi.
> Berarti secara pribadi 
> sdr. Masdar sudah bersikap arif.


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
http://taxes.yahoo.com/filing.html

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina (Haji )

2004-02-15 Thread Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Lha,..mak Basri,..jadi postingan saya yang
pertama,mengenai perbedaan pendapat masalah haji
itu,dengan seabrek lembaran argumen tanggapan kami
untuk pak masdar itu apa namanya..?Itu dianya
perbedaan.

Dan mengenai kejadian-kejadian akibat-akibat dan
sebagainya yang sudah beberapa kali saya sampaikan itu
apa namanya ? haruskah saya menjelaskannya sebagaimana
saya mengajar di depan kelas," Anak..anak..kalau
kalian mencuri,.maka akan di potong tangan..?
Anak..anak..dst..dst..

Katanya mahasiswa akademis,yang dihadapi juga pasti
orang-orang akademis juga kan Mak Basri ? Tentu metode
penyampaiannya juga ngak sama.Karena yang menerima
juga ngak sama.

Wassalam.Rahima.


--- basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Sanak Rahima telah mengemukakan perbedaan pendapat,
> tapi tidak berani
> menyebutkn perbedaan ada dimana, hanya sekedar
> menyalahkan sohib Masdar,
> saya nilai cara begitu tidak Islami, sekarang
> mumpung semua sudah dengar,
> tolong diperjelas dong masalah perbedaan itu ada
> dimana. Sampai membawa-bawa
> nama bangsa segala, apa masalah politik? Rasanya
> para pelajar Al Azhar
> sekarang kok terasa "ganjen" kalau bukan berbau
> politik wahabi. Ayo dong
> jelaskan.
> Salam
> 
> SBN
> 
> - Original Message -
> From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> > sampaikan pada pemerintah Mesir ? Karena akibat
> yang
> > akan kami tanggung akan besar sekali terhadap tiga
> > ribu mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di
> > Mesir.Sudah cukup kami menanggung kesulitan,di
> tuduh
> > terorislah,dan segala macam,hanya karena satu yang
> > berbuat rusak semua nama mahasiswa yang sedang
> belajar
> > di Mesir itu.
> >
> >Tapi tugas kami
> > menjaga ribuan mahasiswa lainnya yang belajar di
> Mesir
> > ini,agar tidak terkena akibat yang dilakukan oleh
> satu
> > dua orang mahasiswa yang berasal dari
> > Indonesia,Eropah,atau dari mana saja.
> 
> Itu bukan tugas anda, itu tugas pemerintah Mesir
> kalau ada orang Indonesia berbuat salah melawan
> hukum
> disana, tidak perlu anda bela, kecuali hak untuk
> mendapat
> pengacara dan pengadilan yang adil.
> 
> > Pahit getir yang kami hadapi dari akibat beberapa
> > orang bangsa kita sendiri sudah cukup kami alami
> di
> > Kairo ini,sehingga kesulitan hidup,akibat semua
> ini
> > kami di Kairo juga yang menanggung,terutama
> > mahasiswanya,.( Maaf jangan diperpanjang lagi
> > permasalahan ini,karena toh,.pak Masdar telah
> pergi
> > begitu saja dari kami,yang sempat memang
> menimbulkan
> > emosi yang cukup parah dikalangan
> mahasiswa,masyarakat
> > di Kairo ).
> >
> > Kami sudah menyampaikan dengan baik-baik agar kita
> > berdiskusi dengan baik-baik pada Pak Masdar
> ini,namun
> > begitulah yang terjadi.Yah,..sudahlah,..namun
> sebagai
> > mahasiswa,kami pun wajib menjaga nama baik
> mahasiswa
> > Indonesia di negara Mesir ini,baik itu dari
> segelincir
> > mahasiswa itu sendiri,ataupun dari mahasiswa yang
> > pernah belajar di Eropah,atau lainnya.Itu saja.
> >
> Menjaga nama baik orang lain? Apakah orang itu
> memang berbuat kebaikan atau malahan sebaliknya.
> 
> > Dan mungkin ayahanda sendiripun tidak mengetahui
> > permasalahan kami dengan bapak Masdar ini yang
> > sebenarnya,kenapa sampai seemosi itu kami,sekali
> lagi
> > bukan hanya sekedar pendapatnya saja,tapi banyak
> > rentetan yang akan kami tanggung,itulah puncak
> emosi
> > kami,karena bapak Masdar sendiri juga,tidak mau
> > langsung menghadapi kami dengan diskusi  ( face to
> > face ),dan apa akibat yang akan kami tanggung dari
> > semua ini,tentu ayahanda tidak mengetahuinya, yang
> > ayahnda ketahui sikap dam kata-kata emosi baik itu
> > dari saya pribadi,ataupun teman-teman saya
> itu,sampai
> > keluar kata " Picisan ",dari teman saya
> itu,padahal
> > sebelumnya semua rentetan tawaran baik telah kami
> > kemukakan ,namun sayangnya begitulah yang terjadi
> .
> >
> >
> > Kalau kami tidak mencegah,pasti resiko berat dan
> > besar,akan dihadapi oleh ribuan mahasiswa
> Indonesia
> > yang ada di Mesir,dan akan sedikit yang
> belajar,atau
> > boleh dikatakan tidak boleh sama sekali bangsa
> > Indonesia meneguk ilmu di Al Azhar itu,karena
> selain
> > dipersulit,bisa jadi tidak boleh sama sekali,dan
> akan
> > banyak lagi mahasiswa Indonesia yang di penjara
> > berbulan lamanya di sel nya Mesir,sebagaimana yang
> > sudah-sudah pernah terjadi.Dan semua ini adalah
> tugas
> > kami untuk menajaga nama baik dan menimbulkan
> > kerusuhan di Mesir itu.Termasuk kedatangan Pak
> Masdar
> > ini.
> >
> > Wassalam.Ananda Rahima.( 34 )
> >
> >
> > --- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >   Assalamu'alaikum wr wb.
> > > Setelah sekian lama saya tidak mengikuti RN,
> maka
> > > sejak 2 minggu yng
> > > lalu saya kembali menyimak ciloteh urang awak di
> > > palanta ko.
> > > Saya ingin menanggapi email ananda Rahima
> dibawah
> > > ini.  Saya bukan
> > > menanggapi materinya ( karena saya bukan
> ahlinya)
> > > tetapi cara  dalam
> > > menyatakan ketidak setuju

Re: Re ( 2 ): [R@ntau-Net] Seputar tanggapan permasalahan Tragedi Mina ( Haji )

2004-02-16 Thread Isna Huriati



Assalamu'alaikum wr wb'
Hari ini saya melihat ada 4 posting email dari Rahima.
Yang untuk saya pribadi, ini adalah terakhir saya  menanggapi tulisan tulisan
Rahima.  Karena mencak mencak disini, malu kita. Palanta ini pengunjungnya
bermacam macam, terus menerus membicarakan ini dengan cara yang bertele tele
, debat kusir., kasihan orang lain. Lebih baik diteruskan di  Pintu Koto.,
 kalau nak Rahima udah pulang nanti.  Disana  semua orang kenal siapa kita.
 Sekalian Rahima bisa memutuskan mau memanggil saya nama aja, atau bapak
atau ibu.

Palanta ini adalah forum urang Minang malapehkan taragak, bersilaturrahmi,
bertukar informasi dan berdiskusi dengan cara yang santun Saya rasa semua
yang aktif disini kembalilah baca  Tata Tertib Rantau Net . Tinggal klik
  
http://groups.or.id/mailman/subscribe/rantau-net
Karena saya melihat posting email sudah tidak kostruktif  lagi.  Mari kita
bicarakan topik topik yang sesuai tata tertib,  kalau tidak mengerti tata
tertib lebih baik menonton aja. Kita mengatakan jamaah haji kita tidak disiplin,
tidak mau mengikuti aturan, mungkin betul.  Tapi kita yang bergabung di palanta
ini saja yang saya anggap  terpelajar,  ternyata juga tidak mampu mendisiplinkan
diri sesuai dengan aturan.  Di Palanta ini ada aturan yang disebut "  Tata
Tertib"..  Maka mari mulai dari diri sendiri dulu, jangan muluk muluk berbuat
sesuatu untuk  Indonesia  Belajar mendisiplinkan diri terhadap aturan yang
telah disepakati waktu bergabung di palanta ini. . Begitu banyak hal mengenai
Minangkabau yang bisa kita bicarakan.  Daerah kita membutuhkan buah pikiran
dan kerja nyata dari warga Minang dimanapun mereka berada.   Posting keagamaan
yang detail saya rasa bukan disini tempatnya, sesuai tata tertib. Kalau tinggal
di Jakarta wah tidak usah disebut , begitu banyak ceramah keagamaan, buku
buku , TV setiap pagi,  nara sumbernya juga hebat hebat, S1,S2, S3, tidak
pakai S juga banyak contohnya Aa. Gym yang saat ini sangat kondang,  karena
santun dalam menyampaikan pendapat, rendah hati.   Kata belau " kalau
orang memuji saya, karena mereka tidak tahu kekurangan saya. Adh enaknya
didengar, menyadarkan kita yang merasa hebat ini semakin kecil dihadapann
Allah ".  Bagi netter yang berada ditempat lain begitu banyak situs situs
keagamaan yang bisa dijelajahi.' nara sumbernya juga hebat hebat.
 
Saya ingin mengulangi ucapan  " Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.
Nan baiak iyolah budi ,  nan indah iyolah baso "

Wassalam 
Isna Huriati

Rahima wrote:

  Waalaikumsalam.Wr.Wb.Soal nama,banyak sekali di dunia maya ini tidak bisadibedakan.Dan betapa banyaknya diantara kita yangsalah manggil.Dan itu tidak dapat di jadikan menjaditolak ukur,seseorang  emosi menghadapi ibunda ? justrusaya yang merasa aneh,orang biasa aja di bilangemosi,kalau saya emosi saya pakai kata-katakasar.Alhamdulillah saya ngak emosi,bahkan sangattenang .Apalagi kalau nama tersebut bisa di pakaiuntuk lelaki dan perempuan.Ananda punya teman lelakinamanya Isna.Dan  juga pernah punya guru namanya pakHuriati.Sikap Pak Masdar lari,bukan karena melihat sikonkami,tapi karena tidak mau berdiskusi dan menjawabargument yang kami berikan sebelumnya.mereka banyakrombongannya,bukan seorang.Kenapa harus takut?,kalaumemang berani dan benar dengan pernyataan yangdibuat,silahkan face to face dengan kami secaralangsung.jangankan face to face,menjawab mail atastanggapan kami
 saja,atas pernyataannya haji boleh sajadi bulan syawal,Dzulkaedah dan empat bulansebelumnya,ngak mau.Jawab terakhirnya apa..? Yah..itu cuman pemikiransaya.Makanya kami bilang,kalau cuman pemikiran,harusberlandaskan argument yang tepat donk,jangan mencomotsatu ayat,melupakan ayat lain,juga hadist lain.Kitaajak diskusi besoknya lagi ,..eh..sudah kabur..(hehehe..ini bukan nada sok hebat,tapi lucu rasanyaseorang tokoh,tidak menyelesaikan masalah yang ia buatsendiri,bendingan kita yang masih muda-muda ini,inipak Masdar sudah cukup berumur,yang di hadapi tohmasih muda-muda,dan ketika itu jawaban nya jugaemosi,sehingga saat diancam begituan doank,..seharusnya dibilang donk,saya tidak takut denganancaman saudara,kalau saya yakin apa yang sayasampaikan ini benar,dan tidak akan merusak nama bangsaIndonesia ).jangankan untuk menjawab itu,kita ajak berdiskusi ataspernyataannya itu saja malah kabur.Bagi k
ami hal inisuatu hal yang sangat aneh sekali.kalau orang biasayang kabur wajar2 saja,tapi ini seorang yang katanya "tokoh ".Akhirnya saya berfikir,wajar saja teman sayabaik yang di Amerika sana,maupun teman saya muchlisitu mengatakannya " Mujtahid Picisan ",Dengan artikata,tidak dapat mempertanggung jawabkanpernyataannya,dan tidak berani berdiskusi langsungmenghadapi argumen yang dikemukakan oleh mahasiswa.Dan sepanjang setahu ananda ulama dan Imam-imam dariMujtahid zaman dahulu tidak seperti itu dalammenghadapi perbedaan,mereka bahkan siap dan mampu dipenjarakan demi mempertahankan pendapatnya itu.kalauia merasa memang benar,dan benar2 sudah matang dalamberpendapat sebelum ia mengeluarkann