[Rantau-Net] Penipu Calon TKI

2000-05-05 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

SUARA PEMBARUAN DAILY


Penipu Calon TKI Dilaporkan ke Polisi

Jakarta, 5 Mei

Seorang calo tenaga kerja, Beno, yang telah menipu sejumlah calon tenaga kerja
Indonesia (TKI) dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (4/5).

Dua orang calon TKI yang ditipu korban, Maria Oktaviana (20) dan Santi (21)
menuturkan, mereka ditipu Beno melalui iklan lowongan pekerjaan di media
massa.
Pekerjaan yang ditawarkan dalam iklan itu adalah pekerjaan di restoran di
Amerika
Serikat (AS). Tanpa merasa curiga, keduanya mengisi formulir dan membayar uang
tunai masing-masing Rp 30 juta, dengan perjanjian paling lama sebulan,
keduanya
berangkat ke AS. Gaji yang ditawarkan, bagi pelamar yang bisa berbahasa
Inggris US$
1.500 sebulan dan bagi yang tidak mampu berbahasa Inggris US$ 1.000 sebulan.

Akhirnya, kedua korban mengetahui bahwa perusahan PT Bina Setia Corpora di
Jalan
Cikoko Timur adalah fiktif. ''Setelah kami cek, ternyata perusahaan yang benar
beralamat di Jalan Dewi Sartika. Perusahaan yang sebenarnya itu, mengaku tidak
permah memasang iklan,'' kata Maria. (N-4)

Maa Rang Lapau nan Basamo,

Kini tampaknyo banyak soal-soal panipuan saroman ko di Jakarta. Hati-hati,
banyak urang nan tatangkok karano paspor palsu nan dipajuabalikan RP30 juta
tu nan dijanjikan ado jaminan karajo restoran, kapa, dsb. Sampai di Amerika
dibalanggu, karano indak ado restoran atau kapa nan dijanji palasukan dari
Jakarta tu. Para tertipu tu sasudah dibalanggu, ditahan, diinterrogasidi,
suruah pulang langsuang dan indak buliah masuak-masuak baliak ka US salamo
5 tahun...

Salam,
Mak Ngah


LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: Lanjutan ...(RE: [Rantau-Net] Emansipasi II )

2000-05-05 Terurut Topik Z Chaniago

Untuak sebagai pelengkap, tulisan dari ibu Toeti Adhitama


http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=250600295145

Wanita Ibarat Kelingking?
Media Indonesia - Opini (5/6/00)

Oleh: Toeti Adhitama Wakil Pemimpin Redaksi Media Indonesia



RUBRIK Sosok Media Indonesia hari Sabtu pekan lalu memuat berita tentang 
pemberian marga Lubis untuk KH Zainuddin MZ ("Selamat Pak Kiai!").

Tetapi ada yang mengusik perasaan dalam rubrik itu. Bukan tentang masuknya 
sang kiai dalam marga Lubis tetapi tentang pengumpamaan `wanita sebagai 
kelingking`.

Saya bukan penganut ajaran feminisme. Tetapi kalau wanita diibaratkan 
kelingking, tak rela juga. Kata artikel itu, sang kiai dalam suatu ceramah 
mengatakan bahwa kehidupan ini bagai lima jari yang saling berkaitan, 
"jempol artinya pria, telunjuk artinya kekuasaan, jari tengah ulama, jari 
manis remaja, dan wanita kelingking". Dia mengimbau mereka yang hadir agar 
bersatu bagaikan lima jari tangan.

Ada yang berkomentar, alasan KH Zainuddin MZ tentang pengumpamaan itu bisa 
diterima. Mungkin benar. Tetapi secara sepintas, kedengarannya tidak sedap 
bahwa peranan wanita dalam kehidupan ini diibaratkan kelingking yang mungil 
dan dayanya paling lemah. Lagi pula, kalau pria diibaratkan jempol, mengapa 
jempol disebut `ibu jari` bukan `bapak jari`? Tetapi, tentu, itu hak sang 
kiai untuk membuat pengumpamaan seperti itu.

Meminjam pengumpamaan bahwa lima jari itu adalah kehidupan, bukankah kita 
bisa mengibaratkan kelingking sebagai anak-anak, jari manis sebagai wanita, 
jari tengah sebagai pria, telunjuk sebagai hubungan kita dengan Tuhan, dan 
jempol sebagai power? Kalau kita buka telapak tangan kita, akan tampak si 
kecil kelingking lebih tepat mewakili anak-anak yang sedang tumbuh. Belum 
menjadi manusia dewasa yang utuh. Karena itu dibanding yang lain-lain, 
dayanya masih lemah. Tempat kelingking dekat dengan jari manis --yakni ibu 
atau wanita-- yang mendampingi anak-anaknya. Jari manis dekat jari tengah, 
yang mengibaratkan pria. Lalu telunjuk mengibaratkan hubungan kita dengan 
Tuhan yang selalu menunjukkan jalan yang benar, kalau kita minta. Dan jempol 
adalah power yakni kekuatan atau kekuasaan yang kita himpun dari pengalaman 
hidup dan kerja maupun dari pendidikan formal dan informal. Maka kalau yang 
lima itu tidak pecah dan pisah, tidak bertindak sendiri-sendiri, daya kita 
akan mantap. Itu penafsiran alternatif dari yang diajukan sang kiai.

Kalau wanita diibaratkan kelingking, sebenarnya menegaskan bagaimana 
masyarakat --di mana pun juga-- menyikapi kaum wanita. Di Barat, misalnya, 
dulu wanita-wanita kalangan atas dipakai oleh para suami untuk menggambarkan 
kesuksesan mereka. Wanita-wanita bersolek hebat-hebatan dengan rok-rok yang 
menggelembung luar biasa --seperti ditampilkan dalam film Gone with the 
wind-- konon untuk membuktikan bahwa para suami mereka sukses. Wanita-wanita 
bisa bersolek habis-habisan karena tidak perlu bekerja kasar di dapur atau 
di ladang. Wanita, tanpa menyadarinya, menikmati posisi sebagai pelengkap.

Dalam situasi yang sama --yakni wanita dalam posisi sebagai pelengkap-- 
betapa sering kita mendengar bahwa wanita adalah pendamping, istilah halus 
untuk konco wingking atau teman yang ada sedikit di belakang. Di Indonesia, 
misalnya, ada organisasi-organisasi wanita yang dibentuk untuk posisi 
pendamping; pendamping kegiatan atau pekerjaan suami, walaupun tugasnya 
berlainan. Seorang menteri baru-baru ini mengeluh, "apa urusan organisasi 
macam ini dengan kami?"

Secara pribadi saya berpendapat, toh lebih baik ada forum seperti itu 
daripada tidak. Perlu untuk mengembangkan wawasan. Perlu untuk penyelarasan 
dan penyatuan pendapat. Perlu untuk menggalang usaha bersama demi 
kepentingan masyarakat, paling tidak masyarakat dalam lingkungannya. Jadi 
tetap perlu; asalkan posisi organisasi-organisasi itu bukan sebagai konco 
wingking yang membebani, tetapi organisasi massa yang mandiri.

Diskriminasi atau ketidakadilan masih dirasakan wanita umumnya, walaupun 
hukum berkata lain. Misalnya, di Jawa ada ungkapan segendong sepikulan. 
Ungkapan itu berkaitan dengan warisan. Artinya, yang wanita berhak mewarisi 
satu gendongan, sedangkan yang pria berhak mewarisi satu pikulan. Sangat 
dibedakan. Orang tua yang membedakan.

Namun bukannya tidak mungkin diskriminasi semacam itu pada awalnya 
diprakarsai sendiri oleh pihak wanita karena sikap momong dan mengalah yang 
secara naluriah ada pada dirinya. Misalnya, seorang ibu cenderung 
mengutamakan pendidikan formal anak laki-lakinya daripada anak perempuannya. 
Sikap semacam itu bukan hanya terdapat pada wanita-wanita tradisional atau 
konvensional. Wanita karier pun lebih percaya pada pria dan oleh karenanya 
lebih mengutamakan pria untuk teman kerja. Padahal pria umumnya akan memilih 
pria pula sebagai kompanyon atau teman kerja. Atau kalau pria memilih wanita 
sebagai teman kerja, wanita itu dianggapnya sebagai pelengkap, bukan sebagai 
teman kerja yang sepadan. Banyak 

[Rantau-Net] I'm back

2000-05-05 Terurut Topik MIKO - RantauNet Administrator

ŧ§ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh

Sorry ... mendadak ambo ka Jambi hari Selasa 2 May siang. Baru tibo pagi ko
subuah jam 05.00.

Pulang dapek razaki, kawan bule nan di Jambi minta tolong jo pitih sajuta
manyupiran otonyo Jeep Toyota Land Cruiser tahun 1999 ka Jakarta. Lai
baruntuang ruponyo, habis biaya dijalan hanya Rp 250,000 ... he he he

Dari Jambi Kamis, 4 May barangkek dari jam 11 siang melewati jalur:
Jambi-Tempino-Sungai Lilin-Betung-Palembang-Inderalaya-Kayu Agung-Tulang
Bawang-Tesuji-Manggala-Terbanggi Besar-Bandar
Jaya-Rajabasa-Kalianda-Bakauheni, manyubarang naiak Ferry sampai jam 05.00
subuah di Jakarta.

Ruponyo lai talok juo manyupir full-time 18 jam. Kecek awak kok alah gaek
bana awak ko he ... :)

Dek mangantuak bana, sasudah shalat Jumaik tadi  iyo barek bana mato
rasonyo. Jadi baru sempat mambukak email sasudah Maghrib ko.

Banyak karajo nan tatingga atau pasan nan alun tajawek. Di jawek bisuak
dih!!!

W姧ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh

MIKO

e-mail: [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]


LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=