RE: [RantauNet] Kronologis pak yulisman
hmm trenyuh juga cerita satu ini. setahu saya TUGAS UTAMA POLRI saat ini dari Sabang hingga ke Merauke CUMA mencari Hutomo Mandala Putera alias Tommy Soeharto. saya yakin di Orde Munafik ini-istilah Wimar Witoelar-semua nya akan kembali spt jamannya si Harto dan saya akan mengingat ini sbg kontribusi kepiawaian orang yg namanya Amin Rais yg mempediarkan kembalinya berkuasa baju2 hijau. awak tunggu carito2 nan labiah ngari nan akan tajadi di bumi indonesia ko. wass, Boes -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of Paduka Sutan Sent: Wednesday, August 29, 2001 11:01 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [RantauNet] Kronologis pak yulisman Ambo yo takajuik mandanga carito iko mah, ado ciek tanyo ambo, apo masalah sabananyo sampai kajadian macam iko. Kalau ambo simak ado disabuikkan masalah kabakaran, apo nan tabaka, baa kronologisnyo. Soal perlakuan aparat tu, yo alah rahasio umum dari dulu sarupo itu. Makonyo urang takuik mancaliek aparat, apolai anak ketek. Sebagai warga negara tantu nan mandapek musibah ko bulieh minta keadilan. Bialah di pangadilan nanti mambuktikan sia nan batuo. Nan salah minta maaf dan ikuiklah hukum yang berlaku. RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
RE: [RantauNet] Kronologis pak yulisman
Maaf..ambo kurang manyimak,... Jadi pokok permasalahan sabananyo apo sampai inyo ditangkok, Apo tuduhan ka angku yulisman tu,,!! -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of Paduka Sutan Sent: Thursday, August 30, 2001 1:01 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [RantauNet] Kronologis pak yulisman Ambo yo takajuik mandanga carito iko mah, ado ciek tanyo ambo, apo masalah sabananyo sampai kajadian macam iko. Kalau ambo simak ado disabuikkan masalah kabakaran, apo nan tabaka, baa kronologisnyo. Soal perlakuan aparat tu, yo alah rahasio umum dari dulu sarupo itu. Makonyo urang takuik mancaliek aparat, apolai anak ketek. Sebagai warga negara tantu nan mandapek musibah ko bulieh minta keadilan. Bialah di pangadilan nanti mambuktikan sia nan batuo. Nan salah minta maaf dan ikuiklah hukum yang berlaku. >Date: Thu, 30 Aug 2001 04:03:15 +0100 (BST) > aphuk ardyan <[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] [RantauNet] Kronologis pak yulismanReply-To: [EMAIL PROTECTED] > >ambo minta maaf, karano kapatang sabananyo alah ambo >kirimkan kronologisnyo, akan tetapi katiko abo bukak >liak e-mail ambo iko keceknyo mutannya labiah dari nan >tasadio oleh karano itu kini ambo kirimkan kronologis >pak yulisman > >KRONOLOGIS >PENJEMPUTAN DAN PENCULIKAN PAKSA PETANI >YANG BERNAMA YULISMAN > >Pada tanggal 10 Agustus 2001, enam anggota Polsek >Pasaman di Simpang IV , Kec. Pasaman, Kab. Pasaman >datang kerumah saya (Lismayenti). Pertama-tama anggota >polisi itu menggedor-gedor pintu dan meminta agar >(ayah saya) Pak Yulisman bangun, Ia bilang hari sudah >pagi. > >Semula kami sekeluarga tidak mau membuka pintu, tapi >mereka terus memukul-mukul kaca jendela dengan sangat >kuat. Lalu ayah saya meminta kepada ibu saya (Rosminar >) untuk membuka pintu. Ketika Ibu saya membuka pintu >saya mencoba menghalangi pintu yang sudah terbuka, >lalu berdiri dipintu untuk menghadapi beberapa orang >anggota polisi tersebut. > >Polisi itu bertanya apakah benar ini rumah Pak >Yulisman. Saya menjawab betul Pak. Ketika polisi itu >mau masuk, saya menghalangi dan menanyakan surat >perintah penangkapan terhadap ayah saya. Tapi polisi >itu mengatakan dalam keadaan terdesak seperti ini, >jangan tanyakan surat izin. > >Lalu saya (Yenti) menjawab Maaf Pak, Bapak tidak >bisa menangkap Bapak saya . Lalu salah seorang dari >polisi itu memanggil dua orang temannya untuk memaksa >masuk dan dua orang polisi itu mendorong saya (Yenti) >sambil menghantam pintu dengan kuat sehingga mereka >bisa masuk dan menggeledah semua ruangan yang ada >dirumah itu. Ketika dia masuk dia melihat anak Pak >Yulisman yang lain sedang tidur dan menarik tangannya. >Kemudian anak yang ditarik tangannya itu berkata bahwa >saya bukan Yulisman tapi anaknya. > >Dan mereka kira-kira berjumlah lima orang terus masuk >kedalam kamar dimana ayah saya sedang tidur. Disaat >mereka masuk, ayah saya sudah berdiri di pintu. Hal >itu terjadi kira-kira jam 04.00 wib. Para anggota >polisi itu bertanya apakah bapak yang bernama >Yulisman ?, Lalu ayah saya menjawab, Iya saya >Yulisman dan masalah apa hingga bapak-bapak ingin >menangkap saya ? . > >Lalu anggota Polisi itu menjawab, Pak Yulisman >harus ikut kami ke kantor, bapak kami tahan. Lalu >ayah saya bertanya lagi, Pak kalau bapak-bapak ingin >menangkap saya bapak harus punya surat izinnya tau >masalah hukum ini Pak, kalau bapak tidak mempunyai >surat penangkapan berarti bapak melanggar >Undang-Undang. >Lalu anggota polisi yang 3 orang langsung menarik >tangan ayah saya dengan paksa Ayah saya (Pak Yulisman) >bertahan untuk tidak ikut dan berkata, saya tidak >akan ikut pak, karena tidak ada surat izinnya. Dan >diantara salah seorang dari anggota polisi itu berkata > kalau dia tidak mau ikut, seret dan paksa saja !!! >. Lalu mereka menarik kaki dan tangan pak yulisman >dari kamar sampai halaman rumah. Anggota polisi yang >menyeret ayah saya berjumlah 3 orang yang satu >memegang sebelah kaki dan yang dua lagi memegang >sebelah tangan, hinggga pak Yulisman >ditarik-tarik/diseret-seret dalam kondisi terbaring >dilantai. Semua itu saya saksikan dengan jelas. > >Di saat ayah saya ditarik-tarik dengan paksa, saya >berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ayah >saya (pak Yulisman) dari tarikan para anggota Polisi >itu. Saya kemudian memohon kepada Polisio tersebut >Pak tolong jangan paksa bapak saya seperti itu, kalau >bapak membawa bapak saya, saya ikut kemana bapak saya >dibawa. >Usaha untuk penyelamatan yang saya lakukan hanya dapat >dilakukan sampai dijalan raya dimana mobil kijang >super berwarna merah dengan kode BB 9 HB berdiri. >Ayah saya dilempar ke dalam mobil tersebut. Saya >berusaha untuk ikut masuk kemob
RE: [RantauNet] Kronologis pak yulisman
Ambo yo takajuik mandanga carito iko mah, ado ciek tanyo ambo, apo masalah sabananyo sampai kajadian macam iko. Kalau ambo simak ado disabuikkan masalah kabakaran, apo nan tabaka, baa kronologisnyo. Soal perlakuan aparat tu, yo alah rahasio umum dari dulu sarupo itu. Makonyo urang takuik mancaliek aparat, apolai anak ketek. Sebagai warga negara tantu nan mandapek musibah ko bulieh minta keadilan. Bialah di pangadilan nanti mambuktikan sia nan batuo. Nan salah minta maaf dan ikuiklah hukum yang berlaku. >Date: Thu, 30 Aug 2001 04:03:15 +0100 (BST) > aphuk ardyan <[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] [RantauNet] Kronologis pak >yulismanReply-To: [EMAIL PROTECTED] > >ambo minta maaf, karano kapatang sabananyo alah ambo >kirimkan kronologisnyo, akan tetapi katiko abo bukak >liak e-mail ambo iko keceknyo mutannya labiah dari nan >tasadio oleh karano itu kini ambo kirimkan kronologis >pak yulisman > >KRONOLOGIS >PENJEMPUTAN DAN PENCULIKAN PAKSA PETANI >YANG BERNAMA YULISMAN > >Pada tanggal 10 Agustus 2001, enam anggota Polsek >Pasaman di Simpang IV , Kec. Pasaman, Kab. Pasaman >datang kerumah saya (Lismayenti). Pertama-tama anggota >polisi itu menggedor-gedor pintu dan meminta agar >(ayah saya) Pak Yulisman bangun, Ia bilang hari sudah >pagi. > >Semula kami sekeluarga tidak mau membuka pintu, tapi >mereka terus memukul-mukul kaca jendela dengan sangat >kuat. Lalu ayah saya meminta kepada ibu saya (Rosminar >) untuk membuka pintu. Ketika Ibu saya membuka pintu >saya mencoba menghalangi pintu yang sudah terbuka, >lalu berdiri dipintu untuk menghadapi beberapa orang >anggota polisi tersebut. > >Polisi itu bertanya apakah benar ini rumah Pak >Yulisman. Saya menjawab betul Pak. Ketika polisi itu >mau masuk, saya menghalangi dan menanyakan surat >perintah penangkapan terhadap ayah saya. Tapi polisi >itu mengatakan dalam keadaan terdesak seperti ini, >jangan tanyakan surat izin. > >Lalu saya (Yenti) menjawab Maaf Pak, Bapak tidak >bisa menangkap Bapak saya . Lalu salah seorang dari >polisi itu memanggil dua orang temannya untuk memaksa >masuk dan dua orang polisi itu mendorong saya (Yenti) >sambil menghantam pintu dengan kuat sehingga mereka >bisa masuk dan menggeledah semua ruangan yang ada >dirumah itu. Ketika dia masuk dia melihat anak Pak >Yulisman yang lain sedang tidur dan menarik tangannya. >Kemudian anak yang ditarik tangannya itu berkata bahwa >saya bukan Yulisman tapi anaknya. > >Dan mereka kira-kira berjumlah lima orang terus masuk >kedalam kamar dimana ayah saya sedang tidur. Disaat >mereka masuk, ayah saya sudah berdiri di pintu. Hal >itu terjadi kira-kira jam 04.00 wib. Para anggota >polisi itu bertanya apakah bapak yang bernama >Yulisman ?, Lalu ayah saya menjawab, Iya saya >Yulisman dan masalah apa hingga bapak-bapak ingin >menangkap saya ? . > >Lalu anggota Polisi itu menjawab, Pak Yulisman >harus ikut kami ke kantor, bapak kami tahan. Lalu >ayah saya bertanya lagi, Pak kalau bapak-bapak ingin >menangkap saya bapak harus punya surat izinnya tau >masalah hukum ini Pak, kalau bapak tidak mempunyai >surat penangkapan berarti bapak melanggar >Undang-Undang. >Lalu anggota polisi yang 3 orang langsung menarik >tangan ayah saya dengan paksa Ayah saya (Pak Yulisman) >bertahan untuk tidak ikut dan berkata, saya tidak >akan ikut pak, karena tidak ada surat izinnya. Dan >diantara salah seorang dari anggota polisi itu berkata > kalau dia tidak mau ikut, seret dan paksa saja !!! >. Lalu mereka menarik kaki dan tangan pak yulisman >dari kamar sampai halaman rumah. Anggota polisi yang >menyeret ayah saya berjumlah 3 orang yang satu >memegang sebelah kaki dan yang dua lagi memegang >sebelah tangan, hinggga pak Yulisman >ditarik-tarik/diseret-seret dalam kondisi terbaring >dilantai. Semua itu saya saksikan dengan jelas. > >Di saat ayah saya ditarik-tarik dengan paksa, saya >berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ayah >saya (pak Yulisman) dari tarikan para anggota Polisi >itu. Saya kemudian memohon kepada Polisio tersebut >Pak tolong jangan paksa bapak saya seperti itu, kalau >bapak membawa bapak saya, saya ikut kemana bapak saya >dibawa. >Usaha untuk penyelamatan yang saya lakukan hanya dapat >dilakukan sampai dijalan raya dimana mobil kijang >super berwarna merah dengan kode BB 9 HB berdiri. >Ayah saya dilempar ke dalam mobil tersebut. Saya >berusaha untuk ikut masuk kemobil. Tapi tiga orang >Polisi memegangi saya. > >Salah satu dari yang tiga orang Polisi itu ada yang >memegangi pistol. Karena saya (Yenti) masih bersikeras >untuk meminta agar bapak saya jangan dibawa, tiba-tiba >datang perintah dari atas mobil untuk menembak saya. >Lalu anggota polisi yang memegang pistol itu >mengacungkan pistolnya pada saya sambil mengancam, >kamu mau melepaskan saya, apa mau saya tembak. > >Ketika polisi itu mulai menghitung ada orang >(tetangga) yang menarik saya hingga saya terlepas dan >anggota polisi. Polisi kemudian meninggalkan kami dan >lari menuju kemobilnya. > >Pukul
Re: [RantauNet] Kronologis pak yulisman
Assalamu'alaikum wr.wb. Sadiah bana ambo mambaco caritoko. Usual ambo cubo masuakkan berita ko ka koran. Kalau bisa ka koran-koran nasional. Mudah-muadhan ado tanggapan dari petinggi Polri. Wassalam St. Malano
[RantauNet] Kronologis pak yulisman
ambo minta maaf, karano kapatang sabananyo alah ambo kirimkan kronologisnyo, akan tetapi katiko abo bukak liak e-mail ambo iko keceknyo mutannya labiah dari nan tasadio oleh karano itu kini ambo kirimkan kronologis pak yulisman KRONOLOGIS PENJEMPUTAN DAN PENCULIKAN PAKSA PETANI YANG BERNAMA YULISMAN Pada tanggal 10 Agustus 2001, enam anggota Polsek Pasaman di Simpang IV , Kec. Pasaman, Kab. Pasaman datang kerumah saya (Lismayenti). Pertama-tama anggota polisi itu menggedor-gedor pintu dan meminta agar (ayah saya) Pak Yulisman bangun, Ia bilang hari sudah pagi. Semula kami sekeluarga tidak mau membuka pintu, tapi mereka terus memukul-mukul kaca jendela dengan sangat kuat. Lalu ayah saya meminta kepada ibu saya (Rosminar ) untuk membuka pintu. Ketika Ibu saya membuka pintu saya mencoba menghalangi pintu yang sudah terbuka, lalu berdiri dipintu untuk menghadapi beberapa orang anggota polisi tersebut. Polisi itu bertanya apakah benar ini rumah Pak Yulisman. Saya menjawab betul Pak. Ketika polisi itu mau masuk, saya menghalangi dan menanyakan surat perintah penangkapan terhadap ayah saya. Tapi polisi itu mengatakan dalam keadaan terdesak seperti ini, jangan tanyakan surat izin. Lalu saya (Yenti) menjawab Maaf Pak, Bapak tidak bisa menangkap Bapak saya . Lalu salah seorang dari polisi itu memanggil dua orang temannya untuk memaksa masuk dan dua orang polisi itu mendorong saya (Yenti) sambil menghantam pintu dengan kuat sehingga mereka bisa masuk dan menggeledah semua ruangan yang ada dirumah itu. Ketika dia masuk dia melihat anak Pak Yulisman yang lain sedang tidur dan menarik tangannya. Kemudian anak yang ditarik tangannya itu berkata bahwa saya bukan Yulisman tapi anaknya. Dan mereka kira-kira berjumlah lima orang terus masuk kedalam kamar dimana ayah saya sedang tidur. Disaat mereka masuk, ayah saya sudah berdiri di pintu. Hal itu terjadi kira-kira jam 04.00 wib. Para anggota polisi itu bertanya apakah bapak yang bernama Yulisman ?, Lalu ayah saya menjawab, Iya saya Yulisman dan masalah apa hingga bapak-bapak ingin menangkap saya ? . Lalu anggota Polisi itu menjawab, Pak Yulisman harus ikut kami ke kantor, bapak kami tahan. Lalu ayah saya bertanya lagi, Pak kalau bapak-bapak ingin menangkap saya bapak harus punya surat izinnya tau masalah hukum ini Pak, kalau bapak tidak mempunyai surat penangkapan berarti bapak melanggar Undang-Undang. Lalu anggota polisi yang 3 orang langsung menarik tangan ayah saya dengan paksa Ayah saya (Pak Yulisman) bertahan untuk tidak ikut dan berkata, saya tidak akan ikut pak, karena tidak ada surat izinnya. Dan diantara salah seorang dari anggota polisi itu berkata kalau dia tidak mau ikut, seret dan paksa saja !!! . Lalu mereka menarik kaki dan tangan pak yulisman dari kamar sampai halaman rumah. Anggota polisi yang menyeret ayah saya berjumlah 3 orang yang satu memegang sebelah kaki dan yang dua lagi memegang sebelah tangan, hinggga pak Yulisman ditarik-tarik/diseret-seret dalam kondisi terbaring dilantai. Semua itu saya saksikan dengan jelas. Di saat ayah saya ditarik-tarik dengan paksa, saya berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ayah saya (pak Yulisman) dari tarikan para anggota Polisi itu. Saya kemudian memohon kepada Polisio tersebut Pak tolong jangan paksa bapak saya seperti itu, kalau bapak membawa bapak saya, saya ikut kemana bapak saya dibawa. Usaha untuk penyelamatan yang saya lakukan hanya dapat dilakukan sampai dijalan raya dimana mobil kijang super berwarna merah dengan kode BB 9 HB berdiri. Ayah saya dilempar ke dalam mobil tersebut. Saya berusaha untuk ikut masuk kemobil. Tapi tiga orang Polisi memegangi saya. Salah satu dari yang tiga orang Polisi itu ada yang memegangi pistol. Karena saya (Yenti) masih bersikeras untuk meminta agar bapak saya jangan dibawa, tiba-tiba datang perintah dari atas mobil untuk menembak saya. Lalu anggota polisi yang memegang pistol itu mengacungkan pistolnya pada saya sambil mengancam, kamu mau melepaskan saya, apa mau saya tembak. Ketika polisi itu mulai menghitung ada orang (tetangga) yang menarik saya hingga saya terlepas dan anggota polisi. Polisi kemudian meninggalkan kami dan lari menuju kemobilnya. Pukul empat lewat sepuluh menit orang tua saya telah dibawa. Pukul 6.00 wib saya dan adik dari bapak saya pergi kekantor polisi dengan maksud ingin bertemu dan melihat keadaannya dan juga ingin memberikan bajunya karena disaat dibawa orang tua saya tidak pakai baju. Cuma pakai celana tidur, karena polisi-polisi itu tidak membolehkan ayah saya pakai baju saat mereka membawanya dari rumah. Setelah saya dan adik orang tua saya sampai dikantor polisi kami menemui salah seorang dari anggota polisi yang ada disitu. Lalu polisi itu tanya sama saya bapak dan adek mau kemana ? lalu pak ketek saya itu bilang kami ingin bertemu dengan kakak saya karena semalam ia ditangkap di Tapalan. Lalu polisi itu berkata bapak dan adek tenang saja karena pak Yulisman tidak akan apa-apa dia