[RantauNet.Com] Berita Thawalib Parabek

2003-08-20 Thread Zulharbi S




 
THAWALIB PARABEK DIKUNJUNGI TAMU DARI 
MALAYSIA
DAN 
ANGGOTA DPRD TANAH 
DATAR
 

  Malaysia akan kirim 
  siswa  ke Thawalib 
  Parabek
  8 
  orang lulusan Thawalib berangkat ke 
Mesir
 
 
Bukittinggi, 21 Agustus 2003
 
Ketua 
Persatuan Usahawan Melayu, Bandar Tun Razak, Kuala Lumpur, Malaysia, Datok H. Mohd Alias Bin Hj. Abdul bersama 
rombongan telah berkunjung kemarin (20/8)  ke Madrasaah Sumatra Thawalib Parabek, 
Kec. Banuhampu, Kabupaten Agam.
 
Dalam 
pertemuan dengan pemimpin Sumatra Thawalib yang terdiri dari Kepala Sekolah, dan 
Pengurus Yayasan Sheikh Ibrahim Musa Datok H. Moohd Alias menyatakan bahwa 
madrasah Sumatra Thawalib cukup terkenal di Malaysia, meskipun saat ini 
madrasah-madrasah Islam bangkit dengan pesat seperti “cendawan tumbuh” namun 
belum dapat menyamai madrasah Thawalib.
 
Kami 
sengaja datang berkunjung kesini untuk melihat dari dekat bagaimana perkembangan 
pendidikan di Sumatra Barat ini, khususnya madrasah Thawalib yang sudah berdiri 
sejak puluhan tahun yang lalu telah berjasa mencetak ulama-ulama terkemuka baik 
di Indonesia maupun di Malaysia.
 
Selanjutnya dikatakannya, betapapun juga dalam 
menghadapi tantangan-tantangan kuat dari pihak luar, kita sebagai umat Islam 
tidak boleh lari dan lengah dari tanggung-jawab untuk menggalang dan 
meningkatkan pendidikan Islam. Antara 
Malaysia dan 
Indonesia mau tidak mau, harus menggalang kerjasama yang 
kuat dalam bidang pendidikan dan terus meningkatkannya kepada yang lebih baik 
lagi pada masa-masa yang akan datang.
 
Untuk 
melanjutkan kerjasama tersebut Malaysia akan mengirimkan pelajar-pelajar ke Sumatra 
Thawalib Parabek dalam waktu dekat ini, demikian pula sebaliknya tamatan pelajar 
dari Thawalib akan melanjutkan studinya ke 
Malaysia.
Nanti 
penuntut-penuntut Malaysia itu akan menimba ilmu disini, sekaligus akan 
membawa dana bagi pembangunan madrasah yang tertua 
ini.
 
Untuk 
meningkatkan kerjasama itu harus ada saling kunjung mengunjungi antara 
pemuka-pemuka dan pengusaha-pengusaha Islam di Malaysia dan Indonesia, khususnya 
dengan Sumatra Barat yang dikenal dengan gudang ilmu agama 
Islam.
 
Yayasan Syekh Ibrahim 
Musa
 
Pengurus Yayasan Ibrahim Musa, Buya H. Abdul 
Gaffar sebagai tuan rumah menyampaikan sejarah ringkas berdirinya madrasah 
Sumatra Thawalib yang antara lain menyatakan bahwa madrasah Thawalib Parabek 
didirikan oleh Syekh Ibrahim Musa pada tahun 1910 setelah kembali dari Makkah 
dengan mendirikan pengajian wirid sistem halaqah yang diberinama Muzakaratul 
Ikhwan. Kian hari kian bertambah murid-murid beliau berdatangan dari daerah di 
Minangkabau dan dari seluruh Sumatra  
juga dari Singapura dan Malaysia. Pada tahun duapuluhan sistem pendidikan 
disesuaikan dengan metode pendidikan modern dan beliau menerapkan sistem 
klasikal dengan lama pendidikan 11 tahun, Sumtara Thawalib 8 tahun dan 
Kulliyatuddiyanah 3 tahun.
 
Kelebihan Thawalib Parabek ini mempunyai cirri-ciri khas 
dalam mempelajari ilmu Agama Islam dari sumbernya yang asli yaitu dari 
kitab-kitab berbahasa Arab. Oleh karena itu diajarkan bagaimana menguasai ilmu 
Alat (tata bahasa Arab) seperti Nahu dan Sharaf, Balaghah dan ilmu Mantiq, 
disamping memperdalam ilmu Tauhid, Fiqh, Ushul Fiqh, Tafsir dan Hadist. 

 
Pada 
tahun 1958 Syekh Ibrahim Musa memanggil beberapa murid-muridnya alumni Thawalib 
untuk mendirikan sebuah Yayasan untuk meneruskan pendidikan Thawalib. Akibat 
terjadi pergolakan daerah waktu itu (PRRI) pembentukan Yayasan tertunda, baru 
pada tahun 1963 Yayasan Syekh Ibrahim Musa didirikan oleh alumni Thawalib yang 
dipimpin pertama kali oleh H. Munir Dt. 
Palindih.
 
Berangkat ke 
Mesir
 
Sementara itu Kepala Sekolah Tsanawiyah Thawalib H. 
Deswandi mengemukakan bahwa para siswa Thawalib sekarang ini telah mencapai 
target sebagai sekolah yang diunggulkan dengan mempergunakan sistem terpadu, 
tahun ajaran 2003 ini lulus 100 persen. Siswa kelas II sudah dapat menguasai 
bahasa Arab secara aktif dan siswa kelas III sudah bisa aktif berbahasa Inggris. 
Kepada para siswa di kampus diwajibkan mempergunakan bahasa Arab atau Inggris 
baik dalam kelas maupun dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Arab juga 
diwajibkan kepada guru-guru Thawalib sehingga antara siswa dan guru terjadi 
saling memperkuat bahasa Arab.
 
Untuk 
meningkatkan pendidikan ke luar negeri tahun ini Thawalib mengirimkan 7 orang 
mahasiswa melanjutkan S1 ke Universitas Al Azhar di Mesir yang akan berangkat 
bulan September 2003 yad. Sementara itu juga akan berangkat seorang guru 
Thawalib melanjutkan S2 di Al-Azhar. Salah seorang alumni Thawalib Parabek, 
Ulyadi tahun ini lulus “cum laude” pada Fak. Ushuluddin 
Al-Azhar.
 
Diharapkan pula pada masa akan datang lulusan 
Thawalib Parabek dapat melanjutkan studynya ke berbagai perguruan tinggi di 
Malaysia dan juga adanya saling tukar menukar pelajar 
antara siswa Thawalib dan siswa madrasah-madrasah di 
Malaysia.
 
Pembangunan Asrama 
Putra
 
Dalam 
mengujudkan cita-cita Yayasan Ibrahim Musa sebagai langkah

[RantauNet.Com] Berita Thawalib Parabek

2003-12-06 Thread Zulharbi S




Tumbuh 
Kembangkan Reputasi Sumatera Thawalib Parabek
Berhasil Melahirkan Pemimpin, Ulama dan 
Intelektual
 
Parabek, Des. 
(Haluan)
 
Dalam rangka 
peninjauan ke beberapa Pesantren dan Madrasah di Sumatera Barat, kemarin Jum’at 
tgl. 5 Desember 2003, telah berkunjung ke Pesantren/Madrasah Sumatera Thawalib 
di Parabek, Banuhampu, Agam, Wakil Gubernur Sumatra Barat, Prof. Dr. Fakhri 
Ahmad M.Sc. 
 
Rombongan Wagub 
disambut oleh Pengurus Yayasan Syekh Ibrahim Musa, Ustazd H. Abdul Gaffar, 
Sheikhul Madrasah H. Imam Suar, Wakil Pimpinan Sumatra Thawalib H. Zulharbi 
Salim, Kepala Sekolah Sumatra Thawalib Dra. Hj. Farida Rivai. 

 
Bertempat di Aula 
Thawalib telah diadakan pertemuan tatap muka dan silaturahmi dengan Wagub dan 
rombongan.
 
Kepala Sekolah 
Sumatra Thawalib, Dra. Hj. Farida Riavai dalam 
laporannya menyampaikan perkembangan Madrasah Sumatera Thawalib dan hasil-hasil 
yang sudah dicapai dan rencana pengembangan dan peningkatan mutu pelajaran di 
masa depan. 
Madrasah Sumatera 
Thawalib adalah madrasah yang tertua di Sumatera Barat yang tetap berkiprah dan 
mempertahankan mutu pendidikan agamanya sejak didirikan oleh Sheikh Ibrahim Musa 
sejak tahun 1910.  Sampai saat ini 
masih tetap mempertahankan agar siswa-siswi Thawalib dapat dan bisa membaca 
kitab-kitab kuning, sesuai dengan khittah Madrasah Sumatra Thawalib yang telah 
berjalan puluhan lamanya.
 
Sekarang Madrasah 
Thawalib telah menjadi percontohan baik dalam pengembangan kurikulum dan 
penerapannya, sehingga dapat meningkatkan prestasi para siswanya, terutama dalam 
penguasaan Bahasa Arab dan Inggris.
 
Madrasah Sumatra 
Thawalib telah mempunyai laboratarium bahasa, computer, IPA, koperasi, Wartel 
dan ketrampilan lainnya seperti pertukangan, teknik-elektronik, sulaman dan 
jahit menjahit dan akan dilengkapi dengan agro-bisnis, Baitul Maal wat Tamwil 
(BMT).
 
Dikemukakan lebih 
lanjut bahwa Sumatra Thawalib tahun ini telah mengirimkan 6 orang mahasiswa ke 
Universitas Al-Azhar di Mesir, sedangkan tahun sebelumnya 3 orang. Alumni 
Thawalib melanjutkan juga pelajarannya ke 
Sudan dan 
Saudi 
Arabia.
 
Sementara itu Pengurus 
Yasayan Sheikh Ibrahim Musa, Ustazd H. Abdul Gaffar menyampaikan bagaimana 
sejarah dan perkembangan Madrasah Sumatera Thawalib sejak didirikan tahun 1910 
sampai meninggalnya Sheikh Ibrahim Musa tahun 1963 dan sejarah berdirinya 
Yayasan sampai saat ini. 
 
 
Pertahankan citra dan 
reputasi
 
Wakil Gubernur Prof. 
Dr. Fakhri Ahmad dalam sambutannya mengatakan tentang Madrasah Sumatra Thawalib 
bahwa kualitas pendidikan perlu ditingkatkan dan itu dinilai dari keberhasilan 
para guru dan tenaga pengajar, disamping adanya pengakuan masyarakat luas bahwa 
suatu sekolah mempunyai kemajuan dalam mendidik anak-anak 
didiknya.
 
Kami sudah mendengar 
banyak sekali tentang sejarah Sumatra Thawalib dibawah pimpin Sheikh Ibrahim 
Musa Parabek yang telah berhasil melahirkan pemimpin, ulama dan intelektual 
dalam masyarakat. 
 
Karakter Sumatra 
Thawalib Parabek itu hendaknya dapat terus dipertahankan terutama dalam 
peningkatan mutu pendidikan agama yaitu mempunyai karakter sebagai seorang 
muslim yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan mandiri. 

 
Reputasi Parabek harus 
ditumbuh-kembangkan dan dilakukan re-orientasi untuk mengevaluasi mutu 
pendidikan yang sudah dicapai dan yang akan dicapai dimasa mendatang. Orang lain 
bisa kenapa kita tidak bisa?
 
Thawalib Parabek 
sudah  terkenal diseluruh 
Indonesia bahkan mempunyai reputasi nasional. Gontor 
yang sekarang maju dalam pendidikan juga menimba ilmu dari Thawalib. Reputasi 
ini harus dapat dipertahankan citranya di masa 
depan.
 
Pada akhirnya, Wagub 
Fakhri Ahmad menyampaikan sumbangan untuk pembangunan Sumatra Thawalib Parabek 
dan sejumlah mashaf Al-Qur’an, buku-buku Agama dan 
Umum.
 
Rombongan Wagub Sumbar 
didampingi oleh Kepala Dinan Pendidikan Sumbar, Prof. Dr. Satni Eka Putra, 
Kanwil Departemen Agama Sumbar dan Kabupaten Agam, Ka. Biro Humas Kantor 
Gubernur, Yues Karnova SE dan pejabat-pejabat 
lainnya.
 
Hadir dalam pertemuan 
tersebut Wakil Bupati Kabupaten Agam, Kepala Departemen Agama Kabupaten Agam, 
Drs. Jasmian, Camat Banuhampu Drs. Maryunis dan Kepala-kepala Nagari Kecamatan 
Banuhampu. (ZS)