RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)
Senang juga mendengar komentar bersemangat muda dari seorang sepuh seperti pak darwin. Boleh sekedar saya timpali komentar bapak bahwa semangat optimisme yang berlebihan dari tokoh2 kita di sumbar, mungkin adalah manifestasi dari kebingungan dan fabatisme belaka. kurang mempertimbangkan situasi dan perkembangan dunia real serta romantisme yang berlebihanlah menjadikannya demikian. ingin sedikit saya komentari tulisan bapak yg saya cuplik ini Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis dan kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang pernah sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi, karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam. ada hal tersirat yang dapat saya baca disini, bahwa kita pernah mengalami kejayaan. izinkan saya mengemukakan pandangan saudara-saudara sekalian. saya melihat pendapat ini perlu di luruskan persepsinya. bahwasanya dahulu daerah kita telah menghasilkan tokoh2 besar dalam percaturan nasional maupun internatioanl, itu adalah hal yang tak ada keraguan lagi atas kebenarannya. jangankan dahulu, sekarangpun masih demikian. tapi persoalan kita bukanlah disitu letaknya. akan tetapi bagaimana mengelola daerah sendiri menjadi suatu kawasan yang makmur, maju dan berbudaya tinggi. keberhasilan2 yang telah dicapai oleh org2 minang baik jaman dahulu maupun sekarang ini salah satu faktor yang mendorong mereka berhasil ditempat lain adalah faktor kondisi dalam daerah sendiri yg tidak mendukung pada perkembangan pribadinya. artinya daerah kita tiak mampu mengakomodasi sumberdaya manusia yang menonjol. hal ini adalah karena daerah kita tidak dapat dijadikan harapan dalam hal ekonomi kehidupan dan budaya. sehingga sdm-sdm yg menonjol memilih pergi ketempat lain. nah sudah pada tempatnyalah orientasi masa depan mengarah pada peningkatan daerah sendiri shg menjadi lebih maju, makmur dan dapat dijadikan tumpuan pengharapan. jadi mungkin sudah waktunya kita mesti belajar meninggalkan kenang2an lam yang sifatnya romantisme dan fanatisme. kenapa tak kita coba dengan sebuah awalan bahwa daerah kita tidaklah ada apa2 nya guna mencapai tujuan besar daripada perkembangan komunitas yang sejajar dengan impian kita. wass luthfi Darwin Bahar <[EMAIL PROTECTED]> on 01/05/2001 05:41:55 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ) Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG) Assalamu'alaikum Wr. Wb. Saya yang di rumah sudah dipanggil Anduang (di Padangpanjang=kakek), sangat senang membaca telaah kritis dari para cadiek pandai---yang relatif---masih muda seperti ini, karena hanya melalui cara ini kita bisa memetakan permasalahan yang ada di kampung halaman kita, sehingga dapat dapat memberikan sumbang saran dan upaya nyata untuk ikut membangkit batang tarandam di kampung kita. Saya juga sangat senang membaca pertanyaan kritis Angku Muda Lutfi terhadap dihidupkannya kembali lembaga nagari, karena ada kesan, bahwa sementara tokoh di Sumbar terlihat optimisme yang berlebihan---seakan-akan dengan dibentuknya kembali kenagarian seperti saat pra-Orba, semua masalah akan diatasi. Ya seakaan-akan membentuk kenagarian dengan sebuah Perda, yang hanya membutuhkan waktu dua tiga bulan bulan identik dengan membangun kembali kelembagaan/institusi nagari yang mungkin butuh waktu bertahun-tahun, sebab sistem nilai, yang merupakan dimensi terpenting dari sebuah institusi sudah banyak berubah (baca: mengalami erosi), bak kata pepatah: sekali pasang surut, sekali tepian beranjak. Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis dan kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang pernah sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi, karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam. Saya yakin nilai-nilai tersebut belum hilang, hanya pudar karena mengalami erosi. Kepada cadiek pandai, khususnya kepada yang muda-muda, terpulang semua perkara. Yang tua-tua tinggal mengamini saja. Sebelum mengakhiri corat-coret ini, saya ingin mengutip salah satu tata-nilai masyarakat Minangkabau yang saya kutip dari Buku Mamak kita A.A. Navis ôYang Berjalan Sepanjang Jalan ö: Kemenakan beraja ke mamak Mamak beraja ke penghulu Penghulu beraja ke mufakat Mufakat beraja ke alur dan patut Alur dan patut beraja ke nan bana Nan bana berdiri sendirinya Kemanakah tata nilai ini sekarang? Mudah-mudahan Rangkayo Ben dan Angku Duta dkk sempat membaca celoteh gaek yang sudah mulai nyinyir ini. Wassalam, Bandaro Kayo [EMAIL PROTECTED] wrote: > >From: [EMAIL PROTECTED] > >Sent: Jumat 05 Januari 2001 01:23 > >To: [EMAIL PROTECTED] &g
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)
>From: Behalf Of Darwin Bahar >Sent: Jumat 05 Januari 2001 17:42 >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG) >Darwin Bahar : >Assalamu'alaikum Wr. Wb. Riri : Wa 'alaikum salam wr wb. >Darwin Bahar : >Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai >luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis dan >kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang pernah >sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi, >karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam. Riri : Sangat setuju Mak Darwin, ... ambo satuju sekali dengan hal ini. Agamo memberikan koridor arahan dan kebijakan, adat nan sebenarnyo adat (bukan nan diadat-adatkan) jo ilmu pengetahuan mengoperasionalkan. >Darwin Bahar : >Kepada cadiek pandai, khususnya kepada yang muda-muda, terpulang semua perkara. >Yang tua-tua tinggal mengamini saja. Mak Darwin, nan tuo-tuo diperlukan untuk memberikan pertimbangan (wisdom) karano anak mudo sarupo Ambo ko kadang-kadang rem-nyo blong, terlalu bersemangat, salah-salah bisa menjadi benturan, bukannyo kemaslahatan, kan baito ndak Mak ? Wassalam ~Riri RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Saya yang di rumah sudah dipanggil Anduang (di Padangpanjang=kakek), sangat senang membaca telaah kritis dari para cadiek pandai---yang relatif---masih muda seperti ini, karena hanya melalui cara ini kita bisa memetakan permasalahan yang ada di kampung halaman kita, sehingga dapat dapat memberikan sumbang saran dan upaya nyata untuk ikut membangkit batang tarandam di kampung kita. Saya juga sangat senang membaca pertanyaan kritis Angku Muda Lutfi terhadap dihidupkannya kembali lembaga nagari, karena ada kesan, bahwa sementara tokoh di Sumbar terlihat optimisme yang berlebihan---seakan-akan dengan dibentuknya kembali kenagarian seperti saat pra-Orba, semua masalah akan diatasi. Ya seakaan-akan membentuk kenagarian dengan sebuah Perda, yang hanya membutuhkan waktu dua tiga bulan bulan identik dengan membangun kembali kelembagaan/institusi nagari yang mungkin butuh waktu bertahun-tahun, sebab sistem nilai, yang merupakan dimensi terpenting dari sebuah institusi sudah banyak berubah (baca: mengalami erosi), bak kata pepatah: sekali pasang surut, sekali tepian beranjak. Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis dan kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang pernah sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi, karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam. Saya yakin nilai-nilai tersebut belum hilang, hanya pudar karena mengalami erosi. Kepada cadiek pandai, khususnya kepada yang muda-muda, terpulang semua perkara. Yang tua-tua tinggal mengamini saja. Sebelum mengakhiri corat-coret ini, saya ingin mengutip salah satu tata-nilai masyarakat Minangkabau yang saya kutip dari Buku Mamak kita A.A. Navis Yang Berjalan Sepanjang Jalan: Kemenakan beraja ke mamak Mamak beraja ke penghulu Penghulu beraja ke mufakat Mufakat beraja ke alur dan patut Alur dan patut beraja ke nan bana Nan bana berdiri sendirinya Kemanakah tata nilai ini sekarang? Mudah-mudahan Rangkayo Ben dan Angku Duta dkk sempat membaca celoteh gaek yang sudah mulai nyinyir ini. Wassalam, Bandaro Kayo [EMAIL PROTECTED] wrote: > >From: [EMAIL PROTECTED] > >Sent: Jumat 05 Januari 2001 01:23 > >To: [EMAIL PROTECTED] > >Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG > > >Luthfi : > >Berikut saya ingin sedikit ikut urng rembug juga pada diskusi ini. Setuju > sekali > >dengan pendapat saudara/i riri. bahwa tidak hanya infrastruktur fisik saja > yang > >jadi persoalan investasi di sumbar. saya bukan seorang analist investasi > dan > >juga bukan seorang analist strategi ekonomi wilayah. tapi ijinkan saya > sedikit > >mencoba belajar menyumbang saran. > > Riri : > Wah, senang sekali bisa berdiskusi dengan Dunsanak Luthfi, oh ya, sebelumnya > saya perkenalkan bahwa saya laki-laki, nama lengkap Riri Satria, gelar > Sutan Parmato ... sehari-hari berada di Lembaga Manajemen PPM, Jakarta. > > >Luthfi : > >berikut pandangan saya mengenai masalah infrastruktur. > >posisi geografis sumbar yg berada di belahan barat sumatera, jelas > merupakan > >kerugian tersendiri jika di pandang dari sisi logistic [dihapus] > > Riri : > Ya, setuju. Ini yang disebut dengan "comparative disadvantage". Untuk > menganalisis > lebih dalam, kita lihat dulu comparative advantage (keunggulan komparatif) > sebelum > membahas keunggulan kompetitif (competitif advantage). Definisi yang > sederhana > mengenai keunggulan komparatif adalah keunggulan yang disediakan oleh Tuhan > dan > sudah tersedia di alam, tanpa adanya proses campur tangan manusia. > Keunggulan ini > berupa sumber daya alam, lokasi geografis, iklim, dan sebagainya. Kiat ambil > contoh Singapura, di mana secara letak geografis pulau ini terletak di > posisi > silang pelayaran, dan ini berarti pulau Singapura telah memiliki keunggulan > komparatif dari sisi letak geografis. Ini adalah modal dasar untuk membawa > Singapura > meraih keunggulan kompetitif. Apa bentuknya ? Karena sadar akan keunggulan > komparatif yang dimiliki, pemerintah Singapura mengekploitasi keunggulan > tadi > menjadi keunggulan kompetitif seperti menjadikan Singapura sebagai pusat > distribusi > barang di Asia Tenggara. Maka infrastruktur transportasinya diperkuat > seperti > PSA dan Changi. Tidak ada sedikitpun tercantum dalam strategi pemerintah > Singapura > untuk menjadikan negara ini unggul di bidang manufaktur. > > Bandingkan dengan Batam. Batam memiliki keunggulan komparatif yang sama > dengan > Singapura, tetapi sampai saat ini nasibnya masih jauh berbeda. Mudah-mudahan > Batam dapat menyamai Singapura. > > Bagaimana dengan Sumatera Bara
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
dunsanak kasadonyo, bukannyo ambo indak bihasa bahaso minang. tapi ijinkanlah ambo manulis dalam bahaso indonesia. samato2 supayo apo nan ado di pikiran ko ta "manifest" kan kadalam tulisan. Berikut saya ingin sedikit ikut urng rembug juga pada diskusi ini. Setuju sekali dengan pendapat saudara/i riri. bahwa tidak hanya infrastruktur fisik saja yang jadi persoalan investasi di sumbar. saya bukan seorang analist investasi dan juga bukan seorang analist strategi ekonomi wilayah. tapi ijinkan saya sedikit mencoba belajar menyumbang saran. Infra struktur yang jelas2 memang belum mendukung untuk suatu pengembangan komuniti yang siap bertarung dengan dunia global, mungkin kultur dan budaya juga jadi persoalan. kedua hal ini jelas hambatan utama yang perlu di tanggulangi. akan tetapi persepsi saya mengatakan bahwa masalah infrastruktur kita nyaris tak ada jalan keluar yang optimal. andaikan di tanamkan sebuah investasi jangka panjang yang membenahi fasilitas pendukung, itu akan menuntuk biaya yang jauh tidak ekonomis dibanding kawasan lain yang jelas2 akan berorientasi sama dengan daerah kita yaitu pengembangan budaya dan ekonomi komunitas. dengan kondisi seperti ini, jelas dalam kerangka pandang ekonomis, daya tarik investasi akan kalah. belum lagi jika kita harus biocara kultural. berikut pandangan saya mengenai masalah infrastruktur. posisi geografis sumbar yg berada di belahan barat sumatera, jelas merupakan kerugian tersendiri jika di pandang dari sisi logistic. sebelah barat langsung berbatas dengan samudera india dan belahan lainnya langsung berbatasan dengan daerah2 yang punya problem dan tujuan yang sama dengan kita. jadi untuk menciptakan nilai ekonomis dari sisi infrastruktur kita membutuhkan mungkin dua kali lipat lebih besar biaya nya dibanding beberapa daerah tetangga lain yg posisinya memang lebih bagus. jika hal ini dipaksakan sudah barang tentu akan menuntut pengembalian investasi daerah yang lebih besar dan secara langsung akan mempengaruhi nilai ekonomis investasi lainnya. jadi hampir tak ada jalan keluar untuk ini. jika melihat kearah barat sebagai daerah distribusi dari output investasi, itu artinya kita harus "menghadapi" samudera india. dan kawasan marketnyapun adalah asia kecil sana. dan mungkin belum cukup ekonomis utk saat ini. jadi melihat kondisi ini, arus investasi ke sumatera terlebih dahulu akan diserap oleh sumatera belahan pantai timur dan bagian selatan. bukan mau berputus asa. akan tetapi itulah kenyataan yang ada. jika kita melihat masalah kultural. kita harus melihat perjalanan budaya komunitas dimanapun itu. bahwa kultur hanya dapat di geser oleh perkembangan dan perubahan ekonomi dan teknologi terlebih dahulu. jadi tak mungkin merubah kultur secara langsung. arus ekonomi dan teknologi sajalah yang akan merubahnya. dan untuk kedua hal itu, kembali terlebih dahulu harus ada sebuah gerakan invesrasi dalam bentuk apapun. juga perlu kita sadari bahwa karakteristik orang padang yg perantau adalah didorong oleh faktor kultural dan peluang ekonomi. jadi sebenarnya persoalan ini telah ada sejak dahulu kala dan belum terpecahkan sampai saat ini. dan juga bila kita mau menyadari kenyataan masa lalu bahwa komunitas sumbar yang bercikal bakal kerajaan minangkabau ini adalah dari sebuah sejarah menghindar dan menyelamatkan diri. dimana pemilihan teritorial kerajaan bukanlah karena pertimbanganm ekonomis. akan tetapi pertimbangan keamanan dari keterdesakan kerajaan2 lain jaman dulunya. terutama dari majapahit. dari kondisi ini, untuk keluar dari mata rantai persoalan tsb. haruslah diciptkan suatu orientasi yang benar2 unik dan spesifik dari wilayah sumatera barat. diperlukan sebuah perubahan paradigma yang mendasar untuk membangkitkan perekonomian wilayah sumbar. nah mungkin saudara2 juga mau menyumbang pikiran untuk ini. pada dialog berikut saya akan coba juga mengemukakan pandangan2 saya. " hanya sekedar belajar menganalisa realita " salam [EMAIL PROTECTED] on 01/05/2001 10:32:43 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ) Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG >From: Dedi N >Sent: Selasa 02 Januari 2001 20:16 >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG >Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali >minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai >diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitive advantage" bagi >urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Dunsanak Dedi dan dunsanak kasadonyo, mungkin awak paralu untuk meluruskan definisi dari "competitive advantage" iko. Pemikiran Ambo mengenai membangun "competitive advantage" atau keunggulan kompetitif provinsi Sumatera Barat menjelang otonomi daerah pernah Ambo tuangkan dalam bentuk tulisan yang dimuek di harian Mimbar
Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
-Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Date: Friday, January 05, 2001 10:57 AM Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG >>From: Dedi N >>Sent: Selasa 02 Januari 2001 20:16 >>To: [EMAIL PROTECTED] >>Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG > >>Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, >kacuali >>minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai >>diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitive advantage" bagi >>urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. > > >Dunsanak Dedi dan dunsanak kasadonyo, >mungkin awak paralu untuk meluruskan definisi dari "competitive advantage" >iko. Pemikiran Ambo mengenai membangun "competitive advantage" atau >keunggulan kompetitif provinsi Sumatera Barat menjelang otonomi daerah >pernah Ambo tuangkan dalam bentuk tulisan yang dimuek di harian Mimbar >Minang bulan Agustus 2000 yang lalu. Apo nan dunsanak Dedi ungkapkan di ateh >menurut definisi yang Ambo anut, itu bukanlah "competitive advantage". >Competitive advantage dibangun dengan suatu pendekatan yang sistematis dan >terencana. Tugas siapokah iko ? Tentu sajo tugas semua lapisan warga, >dimotori oleh Gubernur dan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) >dan dikontrol dek DPRD. > >Competitive advantage harus memiliki suatu framework atau arahan nan jaleh. >Kama Sumatera Barat iko akan dibaok sakian tahun nan akan datang. Apo >strategic positioning nan akan diambiak deh Sumatera Barat. Setelah itu baru >disusun strategi yang integratif untuak mencapai keunggulan tersebut. Nan >Ambo khawatirkan, pembuat kebijakan di Sumatera Barat itu alun memiliki >framework untuk merumuskan competitive advantage tsb. > >Salah satu framework nan manuruik Ambo layak dipertimbangkan adolah >framework 4 diamond dan cluster yang disusun oleh Michael Porter, seorang >profesor dari Harvard Business School, yang ditulih dalam bukunyo "The >Competitive Advantages of Nations". Ide 4 diamond dan cluster iko ternyato >alah diterapkan di Amerika Serikat untuak menyusun competitive advantage >beberapa negara bagian (states) di sinan (Porter adolah salah stau penasehat >Presiden Ronald Reagan untuak bidang ekonomi), dan jugo alah dipergunakan di >Italia, dan kiniko akan diadopsi dek Korea Selatan. Pelajaran menarik dapek >awak ambiak dari negara Singapura, yaitu baa caronyo negarako membangun >competitive advantage-nyo. > >Berita terakhir nan Ambo danga dari kampuang, Pemda alah membentuk suatu tim >yang terdiri dari berbagai pihak di Sumatera Barat untuk merumuskan hal iko. >Awak berharap banyak dari tim iko. Mudah-mudahan dapek dihasilkan sesuatu >untuk kemaslahatan masyarakat banyak > >Mengenai investasi di Sumatera Barat, Ambo lumayan banyak tahu beberapo hal >mengenai iko. Ternyato persoalannya cukup pelik, indak samato-mato mengenai >persoalan infrastruktur fisik semato ... Diskusi mengenai iko Insya Allah >nanti Ambo lanjuikan .. > >Wassalam >~Riri Capek lah lanjuik-an dunsanak Riri. Kalau dapek singkok-an lah kasadonyo apo masalah investasi nan ado di kampuang kito tu. Buliah nak tau lo kito-kito ko. Maa tau ado dari dunsanak kito nan "cik-nan" ka mananaman pitihnyo dikampuang. Aliah-aliah kamanjadi batu tajak untuak marubah caro mananam modal dari mambangun rumah gaduang nan nantinyo kabatinggaan, ka bantuak nan lain nan bisa bakambang. Sahinggo labiah baguno untuak anak kamanakan nan ado dikampuang dimaso nan katibo. Salam, dn RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
>From: Dedi N >Sent: Selasa 02 Januari 2001 20:16 >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG >Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali >minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai >diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitive advantage" bagi >urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Dunsanak Dedi dan dunsanak kasadonyo, mungkin awak paralu untuk meluruskan definisi dari "competitive advantage" iko. Pemikiran Ambo mengenai membangun "competitive advantage" atau keunggulan kompetitif provinsi Sumatera Barat menjelang otonomi daerah pernah Ambo tuangkan dalam bentuk tulisan yang dimuek di harian Mimbar Minang bulan Agustus 2000 yang lalu. Apo nan dunsanak Dedi ungkapkan di ateh menurut definisi yang Ambo anut, itu bukanlah "competitive advantage". Competitive advantage dibangun dengan suatu pendekatan yang sistematis dan terencana. Tugas siapokah iko ? Tentu sajo tugas semua lapisan warga, dimotori oleh Gubernur dan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan dikontrol dek DPRD. Competitive advantage harus memiliki suatu framework atau arahan nan jaleh. Kama Sumatera Barat iko akan dibaok sakian tahun nan akan datang. Apo strategic positioning nan akan diambiak deh Sumatera Barat. Setelah itu baru disusun strategi yang integratif untuak mencapai keunggulan tersebut. Nan Ambo khawatirkan, pembuat kebijakan di Sumatera Barat itu alun memiliki framework untuk merumuskan competitive advantage tsb. Salah satu framework nan manuruik Ambo layak dipertimbangkan adolah framework 4 diamond dan cluster yang disusun oleh Michael Porter, seorang profesor dari Harvard Business School, yang ditulih dalam bukunyo "The Competitive Advantages of Nations". Ide 4 diamond dan cluster iko ternyato alah diterapkan di Amerika Serikat untuak menyusun competitive advantage beberapa negara bagian (states) di sinan (Porter adolah salah stau penasehat Presiden Ronald Reagan untuak bidang ekonomi), dan jugo alah dipergunakan di Italia, dan kiniko akan diadopsi dek Korea Selatan. Pelajaran menarik dapek awak ambiak dari negara Singapura, yaitu baa caronyo negarako membangun competitive advantage-nyo. Berita terakhir nan Ambo danga dari kampuang, Pemda alah membentuk suatu tim yang terdiri dari berbagai pihak di Sumatera Barat untuk merumuskan hal iko. Awak berharap banyak dari tim iko. Mudah-mudahan dapek dihasilkan sesuatu untuk kemaslahatan masyarakat banyak Mengenai investasi di Sumatera Barat, Ambo lumayan banyak tahu beberapo hal mengenai iko. Ternyato persoalannya cukup pelik, indak samato-mato mengenai persoalan infrastruktur fisik semato ... Diskusi mengenai iko Insya Allah nanti Ambo lanjuikan .. Wassalam ~Riri RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
Adanya OTDA adalah suatu fenomena yang tak perlu lagi di ragukan nilai positifnya. Konsekuensi yang mengikutinya adalah kesiapan kapasitas untuk melakukannya. Kembali pada tatacara lama dengan konstruksi administratif tradisional apakah tidak akan menimbul kan resiko timbulnya "less capability" organisasi. Adanya kenyataan dimana konstruksi administrasi dan orgasnisi di daerah kita akan kembali ke tradisi lama nagari misalnya. dapatkah rekan2 sekalian memberi sedikit ulasan tentang ini. salam luthfi harman <[EMAIL PROTECTED]> on 01/05/2001 09:33:25 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ) Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG Ambo baco di surek kaba patang, di situ di katokan bahwa berlakunya OTDA kemungkinan akan dapek manimbulkan konflik antar daerah tk.II di SUMBAR dek karano masiang-masiang daerah maraso nan paling berhak sahinggonyo untuak hal nan basipek kemaslahatan umum pun co itu bana. SAlah satu contoh nya seperti nan pernah di postingkan oleh angku darwin bahar tentang sumber air. Ambo yo sadiah bana mandangakan curito itu, ba a bana samo-samo urang awak indak namuah babagi rezeki. Nan saiah lagi dari koran itu di katokan justru urang rantau lah nan kadang-kadang menjadi kompor ka urang nan di kampuang. Semoga hal nan di khawatirkan itu indak tajadi dan kito samo-samo ba aro supaya dengan OTDA itu justru mengikat kan raso sasamo urang awak dan namuah babagi ke daerah atau nagari nan kurang beruntung dalam hal Sumber daya alamnyo. Dan urang nan tingga di rantau indak manjadi kompor atau istilah kin ko PROVOKATOR tapi berperan sebagai pencari solusi terbaik. salam, harman -Original Message- From: Dedi N [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, January 02, 2001 8:16 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG Assalamu'alaikum wr.wb. Satuju bona ambo jo curito sarato pandapek DM dibaruah ko hah. Takana lo dek ambo jo teori motivasi X - Y, dimano kalau si X tu ditunja dulu baru manggarik dan sabaliak no si Y dilapehanse nyo lah manggarik surang. Dan ambo caliak-caliak urang awak tu kabanyakan Y. Sabananyo indak paraluna risau awak kalau saandainyo jadi otonomi tu di jalankan. Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitve advantage" bagi urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Di padang lah dibangun jalan Padang Bay Pass dari Taluak Bayua sampai kasimpang calon bandara Katapiang. Suok kida mabo caliak masih banyk tanah nan alun digarap lai doh. Dan itu mananti "investor". Kiniko tagantuang dek Pemda masiang-masiang, mangalehan JAGA nyo (cubolah di buktikan baraso Rang Awak tu Jago Manggaleh, ssst jan salah sabuik lo jo Manjago Galeh). Kalau dipakai istilah rang subarang, peran dari pemda tu kiniko sabanano lah barubah dari Developer manjadi Agent of Developer atau Katalisator Developer nan kalau buiah cukuik mambuek master plan sajo. 'A batua atau salah goh jalan pikiran ambo duh. Salam, dn > Ass.ww > > Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti > dirantau badan amnjadi sansai. > > Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan". > Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan. > > Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak > dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo. > > Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari > makan untuak surang diri, andia pado kabau". > > Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo > dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia. > > Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam > hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang > nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju > angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo. > > Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah > urus diri sendiri malah pesimis. > > Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah > ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan lain. > > Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income > percapitanyo baa kini. > > Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan sajo > PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus > minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko. > > Wass.ww > St.P > > -Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECT
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
Ambo baco di surek kaba patang, di situ di katokan bahwa berlakunya OTDA kemungkinan akan dapek manimbulkan konflik antar daerah tk.II di SUMBAR dek karano masiang-masiang daerah maraso nan paling berhak sahinggonyo untuak hal nan basipek kemaslahatan umum pun co itu bana. SAlah satu contoh nya seperti nan pernah di postingkan oleh angku darwin bahar tentang sumber air. Ambo yo sadiah bana mandangakan curito itu, ba a bana samo-samo urang awak indak namuah babagi rezeki. Nan saiah lagi dari koran itu di katokan justru urang rantau lah nan kadang-kadang menjadi kompor ka urang nan di kampuang. Semoga hal nan di khawatirkan itu indak tajadi dan kito samo-samo ba aro supaya dengan OTDA itu justru mengikat kan raso sasamo urang awak dan namuah babagi ke daerah atau nagari nan kurang beruntung dalam hal Sumber daya alamnyo. Dan urang nan tingga di rantau indak manjadi kompor atau istilah kin ko PROVOKATOR tapi berperan sebagai pencari solusi terbaik. salam, harman -Original Message- From: Dedi N [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, January 02, 2001 8:16 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG Assalamu'alaikum wr.wb. Satuju bona ambo jo curito sarato pandapek DM dibaruah ko hah. Takana lo dek ambo jo teori motivasi X - Y, dimano kalau si X tu ditunja dulu baru manggarik dan sabaliak no si Y dilapehanse nyo lah manggarik surang. Dan ambo caliak-caliak urang awak tu kabanyakan Y. Sabananyo indak paraluna risau awak kalau saandainyo jadi otonomi tu di jalankan. Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitve advantage" bagi urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Di padang lah dibangun jalan Padang Bay Pass dari Taluak Bayua sampai kasimpang calon bandara Katapiang. Suok kida mabo caliak masih banyk tanah nan alun digarap lai doh. Dan itu mananti "investor". Kiniko tagantuang dek Pemda masiang-masiang, mangalehan JAGA nyo (cubolah di buktikan baraso Rang Awak tu Jago Manggaleh, ssst jan salah sabuik lo jo Manjago Galeh). Kalau dipakai istilah rang subarang, peran dari pemda tu kiniko sabanano lah barubah dari Developer manjadi Agent of Developer atau Katalisator Developer nan kalau buiah cukuik mambuek master plan sajo. 'A batua atau salah goh jalan pikiran ambo duh. Salam, dn > Ass.ww > > Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti > dirantau badan amnjadi sansai. > > Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan". > Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan. > > Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak > dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo. > > Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari > makan untuak surang diri, andia pado kabau". > > Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo > dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia. > > Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam > hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang > nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju > angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo. > > Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah > urus diri sendiri malah pesimis. > > Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah > ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan lain. > > Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income > percapitanyo baa kini. > > Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan sajo > PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus > minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko. > > Wass.ww > St.P > > -Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > On Behalf Of Firdaus Ibrahim > Sent: Tuesday, January 02, 2001 11:51 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG > > Assalamualaikum W.W. > > Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda, > Uni sarato sanak sadonyo. > > Mak Darwin Bahar, > Iko ado saketek nan ambo ambiak dari : > WWW.MANDIRI.COM > > > > > RantauNet http://www.rantaunet.com > = > Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di > http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 > > Atau kirimkan email > Ke / To: [EMAIL PROTECTED] > Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: > - mendaftar: subsc
Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
Assalamu'alaikum wr.wb. Satuju bona ambo jo curito sarato pandapek DM dibaruah ko hah. Takana lo dek ambo jo teori motivasi X - Y, dimano kalau si X tu ditunja dulu baru manggarik dan sabaliak no si Y dilapehanse nyo lah manggarik surang. Dan ambo caliak-caliak urang awak tu kabanyakan Y. Sabananyo indak paraluna risau awak kalau saandainyo jadi otonomi tu di jalankan. Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitve advantage" bagi urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Di padang lah dibangun jalan Padang Bay Pass dari Taluak Bayua sampai kasimpang calon bandara Katapiang. Suok kida mabo caliak masih banyk tanah nan alun digarap lai doh. Dan itu mananti "investor". Kiniko tagantuang dek Pemda masiang-masiang, mangalehan JAGA nyo (cubolah di buktikan baraso Rang Awak tu Jago Manggaleh, ssst jan salah sabuik lo jo Manjago Galeh). Kalau dipakai istilah rang subarang, peran dari pemda tu kiniko sabanano lah barubah dari Developer manjadi Agent of Developer atau Katalisator Developer nan kalau buiah cukuik mambuek master plan sajo. 'A batua atau salah goh jalan pikiran ambo duh. Salam, dn > Ass.ww > > Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti > dirantau badan amnjadi sansai. > > Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan". > Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan. > > Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak > dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo. > > Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari > makan untuak surang diri, andia pado kabau". > > Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo > dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia. > > Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam > hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang > nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju > angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo. > > Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah > urus diri sendiri malah pesimis. > > Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah > ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan lain. > > Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income > percapitanyo baa kini. > > Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan sajo > PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus > minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko. > > Wass.ww > St.P > > -Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > On Behalf Of Firdaus Ibrahim > Sent: Tuesday, January 02, 2001 11:51 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG > > Assalamualaikum W.W. > > Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda, > Uni sarato sanak sadonyo. > > Mak Darwin Bahar, > Iko ado saketek nan ambo ambiak dari : > WWW.MANDIRI.COM > > > > > RantauNet http://www.rantaunet.com > = > Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di > http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 > > Atau kirimkan email > Ke / To: [EMAIL PROTECTED] > Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: > - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] > - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] > Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung > = > WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet > adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA > = > RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
Jikok baitu ado kamungkinan PNS ataupun karyawan swasta dari non suku lokal, lebih duluan di PHK atau paling tidak "dijepit" supayo minta kalua sandiri. Bisa-bisa akan tajadi SARA. Pedagang, pengusaha non suku lokal akan diusir. Bandaro Firdaus Ibrahim wrote: > > Mak Darwin Bahar, > Iko ado saketek nan ambo ambiak dari : > WWW.MANDIRI.COM (...) > Kalau sudah begitu, masyarakat kecil-lah yang akhirnya > dijadikan korban atau kelinci percobaan dari > pelaksanaan UU No 22 tahun 1999 tentang Otonomi > Daerah. Terbayang, berapa banyak pegawai negeri yang > akan termutasikan atau hal terburuk adalah di-PHK jika > UU ini sudah diterapkan secara menyeluruh. (.) RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
Ass.ww Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti dirantau badan amnjadi sansai. Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan". Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan. Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo. Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari makan untuak surang diri, andia pado kabau". Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia. Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo. Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah urus diri sendiri malah pesimis. Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan lain. Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income percapitanyo baa kini. Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan sajo PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko. Wass.ww St.P -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] On Behalf Of Firdaus Ibrahim Sent: Tuesday, January 02, 2001 11:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG Assalamualaikum W.W. Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda, Uni sarato sanak sadonyo. Mak Darwin Bahar, Iko ado saketek nan ambo ambiak dari : WWW.MANDIRI.COM RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
Assalamualaikum W.W. Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda, Uni sarato sanak sadonyo. Mak Darwin Bahar, Iko ado saketek nan ambo ambiak dari : WWW.MANDIRI.COM Iko tantang Otda juo dari kampuang awak nan agak pesimis. Wassalam. Firdaus_MG. *---* January. 02, 2001 01:01:51 WIB PNS, `Korban` Pertama Otonomi Daerah 2001 Reporter/Penulis: Atur Toto S SEPERTI sudah diperkirakan sebelumnya, otonomi daerah bagi sejumlah daerah di tanah air ibarat sebuah `binatang langka` atau `mainan baru` untuk wilayah yang mempunyai sumber daya cukup. Baik, sumber daya manusia atau sumber daya alam. Tidak berlebihan memang, bila banyak daerah yang tidak cukup mampu menangani proses peralihan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang demikian pelik dan rumit ini. Sejumlah persoalan serius menghadang. Mulai dari masalah perimbangan keuangan pusat dan daerah sampai masalah mutasi pegawai negeri. Tapi, itulah resiko pilihan yang lebih mementingkan pertimbangan bersifat politis ketimbang pertimbangan ekonomis. Kalau sudah begitu, masyarakat kecil-lah yang akhirnya dijadikan korban atau kelinci percobaan dari pelaksanaan UU No 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Terbayang, berapa banyak pegawai negeri yang akan termutasikan atau hal terburuk adalah di-PHK jika UU ini sudah diterapkan secara menyeluruh. Karena, konsekuensinya Kanwil yang dulunya berada di bawah kendali pusat setelah berlakunya Otda harus bergabung dengan dinas di bawah kendali pemerintah daerah. Banyak pemerintah daerah yang merasa belum siap menghadapi masalah pegawainya dengan kehadiran Otda tersebut diantaranya Propinsi Sumatra Barat. Propinsi ini menyongsong 1 januari 2001 merasa gelisah lantaran harus mengurangi banyak sekali pegawai pemdanya. Saat ini, organisasi di Pemda Sumbar berjumlah 61 buah. Jumlah yang dirasa sangat gemuk ini akan diciutkan menjadi tinggal separuh dan akibatnya ratusan pegawai termasuk eselon V secara otomatis jabatan mereka akan hilang. Apalagi, dengan postur baru, tidak otomatis pejabat struktural yang menjabat sekarang akan menjadi orang nomor satu di lembaga baru. Sebab, semua pejabat yang ada, dengan postur baru nantinya, dilantik kembali dengan SK baru. Itu berlaku tidak hanya pada pejabat lembaga atau badan, Kepala Biro, Asisten, tetapi juga termasuk Sekwilda Sumbar. Yang lebih bernasib malang adalah pejabat eselon V sebab, Pemda Sumbar kini tengah menggodok peraturan tentang keanggotaan organisasi pemerintah dimana jabatan eselon V akan dihilangkan padahal di Pemda Sumbar saat ini tercatat berjumlah 231 orang bersetatus eselon V. Tidak berbeda dengan Sumatra Barat, Kabupaten Purbalingga di Jawa Tengah merasa was-was memasuki milinium baru ini. Pasalnya pelaksanaan Otda awal Januari 2001 akan membawa dampak bagi PNS khususnya pejabat sehubungan dengan rencana relokasi PNS. Meskipun banyak PNS yang was-was tergusur dari jabatannya, akan tetapi penataan kembali PNS dan perampingan kelembagaan di daerah yang merupakan kebijaksanaan nasional tetap harus dilaksanakan. "Meskipun akan banyak PNS yang kehilangan jabatan, terhambat kenaikan pangkatnya atau dimutasikan ke tempat lain, tapi pemerintah menjamin tidak akan merugikan mereka," tandas Bupati Purbolinggo Tryono Budi Sasongko seperti pernah dikutip Kompas. Menghadapi kenyataan ini, ia mengharapkan agar PNS di daerahnya tidak memiliki kekhawatiran berlebihan dan kehilangan rasa pengabdiannya apalagi sampai mempengaruhi kinerja mereka. Penataan kelembagaan daerah ini menyebabkan hilangnya sejumlah pos atau jabatan struktural mulai dari eselon V sampai eselon II yang sebelumnya 1.005 pos hanya akan menjadi 416 jabatan struktural. Ini berarti 589 PNS pejabat eselon V akan tergusur dari jabatannya. Persoalan lain, dengan Otda banyak PNS pusat yang akan didaerahkan. Semakin banyaknya PNS tentunya akan menyebabkan pembengkakan dalam hal pembiayaan rutin termasuk di dalamnya gaji dan tunjangan PNS, perjalanan dinas, ongkos pemeliharaan dan biaya administrasi umum (ATM). Akan sangat disayangkan kalau hal itu tidak disertai oleh DAU (Dana Alokasi Umum) dari pusat yang 100 persen wajib diambil dari dana itu. Anggota tim pengkaji Otda (Otonomi Daerah) Dr Donal Rumokoy SH mengatakan sangatlah disayangkan jika pembengkakan jumlah pegawai tidak disertai juga DAU dari pusat. Kalau otonomi daerah terus seperti itu, menurutnya, sama saja hanya memindahkan sistim keuangan dari pusat dan tidak lebih baik dari dulu. Sebagai contoh, RAPBD Sulawesi Utara saat pelaksanaan otonomi nanti 2001 yang menunjukan 81 persen itu, dananya dikuasai oleh belanja rutin. Atau sekitar Rp219 miliar dari total RAPBD yang mencapai Rp270 miliar. "Kalu belanja pegawai tidak signifikan dengan DAU. Dengan demikian prospek buruk terhadap otonomi daerah itu sendiri," ujarnya. Namun menurutnya, dalam proyeksi daerah ini, saat otonomi nanti kita daerah harus menggali segala potensi yang ada. Tapi jangan sampai ini jadi beban masayarakat. "Jangan sampai m
RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
kalau buliah ambo ka batanyo tentang otda di Sum-Bar ko. Kalau di propinsi lain mereka punya sesuatu untuak di andalkan sebagai primadona pendapatan daerah misal Riau, Jambi jo minyak nyo Aceh jo Gas alam dan minyak. Ba a pulo nagari awak ko? a kiro-kiro nan ka di jadikan sumber pendapatan selain batubara nan kaba nyo indak banyak lai persediannyo. Salam, harman -Original Message- From: Darwin Bahar [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, January 01, 2001 5:02 AM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG Rekans DI UFUK ADA FAJAR DI UFUK ADA HARAPAN Hari ini Tanggal 1 Januari 2001, saat secara "de jure" diberlakukannya desentralisasi dan otonomi daerah di republik tercinta. Di milis ini, saat ini diibaratkan sebagai "Big Bang", karena meminjam kembali ungkapan rekan Piter "akan banyak sekali kekacauan yang akan timbul dalam pelaksanaannya nanti..."< DELETED> RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =