RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)

2001-01-07 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



Senang juga mendengar komentar bersemangat muda dari seorang sepuh seperti pak
darwin.
Boleh sekedar saya timpali komentar bapak bahwa semangat optimisme yang
berlebihan dari  tokoh2 kita di sumbar, mungkin adalah manifestasi dari
kebingungan dan fabatisme belaka. kurang mempertimbangkan situasi dan
perkembangan dunia real serta romantisme yang berlebihanlah menjadikannya
demikian.

ingin sedikit saya komentari tulisan bapak yg saya cuplik ini
Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai
luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis dan
kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang pernah
sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi,
karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam.

ada hal tersirat yang dapat saya baca disini, bahwa kita pernah mengalami
kejayaan.
izinkan saya mengemukakan pandangan saudara-saudara sekalian.
saya melihat pendapat ini perlu di luruskan persepsinya. bahwasanya dahulu
daerah kita telah menghasilkan tokoh2 besar dalam percaturan nasional maupun
internatioanl, itu adalah hal yang tak ada keraguan lagi atas kebenarannya.
jangankan dahulu, sekarangpun masih demikian. tapi persoalan kita bukanlah
disitu letaknya. akan tetapi bagaimana mengelola daerah sendiri menjadi suatu
kawasan yang makmur, maju dan berbudaya tinggi. keberhasilan2 yang telah dicapai
oleh org2 minang baik jaman dahulu maupun sekarang ini salah satu faktor yang
mendorong mereka berhasil ditempat lain adalah faktor kondisi dalam daerah
sendiri yg tidak mendukung pada perkembangan pribadinya. artinya daerah kita
tiak mampu mengakomodasi sumberdaya manusia yang menonjol. hal ini adalah karena
daerah kita tidak dapat dijadikan harapan dalam hal ekonomi kehidupan dan
budaya. sehingga sdm-sdm yg menonjol memilih pergi ketempat lain. nah sudah pada
tempatnyalah orientasi masa depan mengarah pada peningkatan daerah sendiri shg
menjadi lebih maju, makmur dan dapat dijadikan tumpuan pengharapan.

jadi mungkin sudah waktunya kita mesti belajar meninggalkan kenang2an lam yang
sifatnya romantisme dan fanatisme. kenapa tak kita coba dengan sebuah awalan
bahwa daerah kita tidaklah ada apa2 nya guna mencapai tujuan besar daripada
perkembangan komunitas yang sejajar dengan impian kita.

wass
luthfi





Darwin Bahar <[EMAIL PROTECTED]> on 01/05/2001 05:41:55 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ)

Subject:  RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)




Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya yang di rumah sudah dipanggil Anduang (di Padangpanjang=kakek), sangat
senang membaca telaah kritis dari para cadiek pandai---yang relatif---masih
muda  seperti ini, karena hanya melalui cara ini kita bisa memetakan
permasalahan yang ada di kampung halaman kita, sehingga dapat dapat memberikan
sumbang saran dan upaya nyata untuk ikut membangkit batang tarandam di kampung
kita. Saya juga sangat senang membaca pertanyaan kritis Angku Muda Lutfi
terhadap dihidupkannya kembali lembaga nagari, karena ada kesan, bahwa sementara
tokoh di Sumbar terlihat optimisme yang berlebihan---seakan-akan dengan
dibentuknya kembali kenagarian seperti saat pra-Orba, semua masalah akan
diatasi.

Ya seakaan-akan membentuk kenagarian dengan sebuah Perda, yang hanya membutuhkan
waktu dua tiga bulan bulan identik dengan membangun kembali
kelembagaan/institusi nagari yang mungkin butuh waktu bertahun-tahun, sebab
sistem nilai, yang merupakan dimensi terpenting dari sebuah institusi sudah
banyak berubah (baca: mengalami erosi), bak kata pepatah: sekali pasang surut,
sekali tepian beranjak.

Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai
luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis dan
kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang pernah
sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi,
karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam.

Saya yakin nilai-nilai tersebut belum hilang, hanya pudar karena mengalami
erosi.

Kepada cadiek pandai, khususnya kepada yang muda-muda, terpulang semua perkara.
Yang tua-tua tinggal mengamini saja.

Sebelum mengakhiri corat-coret ini, saya ingin mengutip salah satu tata-nilai
masyarakat Minangkabau yang saya kutip dari Buku Mamak kita  A.A. Navis 



ôYang
Berjalan Sepanjang Jalan




ö:

Kemenakan beraja ke mamak
Mamak beraja ke penghulu
Penghulu beraja ke mufakat
Mufakat beraja ke alur dan patut
Alur dan patut beraja ke nan bana
Nan bana berdiri sendirinya

Kemanakah tata nilai ini sekarang?

Mudah-mudahan Rangkayo Ben dan Angku Duta dkk sempat membaca celoteh gaek yang
sudah mulai nyinyir ini.

Wassalam, Bandaro Kayo

[EMAIL PROTECTED] wrote:

> >From: [EMAIL PROTECTED]
> >Sent: Jumat 05 Januari 2001 01:23
> >To: [EMAIL PROTECTED]
&g

RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)

2001-01-07 Terurut Topik RST

>From: Behalf Of Darwin Bahar
>Sent: Jumat 05 Januari 2001 17:42
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)

>Darwin Bahar :
>Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Riri :
Wa 'alaikum salam wr wb.

>Darwin Bahar :
>Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap
nilai-nilai
>luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis
dan
>kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang
pernah
>sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi,
>karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam.

Riri :
Sangat setuju Mak Darwin, ... ambo satuju sekali dengan hal ini. Agamo
memberikan
koridor arahan dan kebijakan, adat nan sebenarnyo adat (bukan nan
diadat-adatkan)
jo ilmu pengetahuan mengoperasionalkan.

>Darwin Bahar :
>Kepada cadiek pandai, khususnya kepada yang muda-muda, terpulang semua
perkara.
>Yang tua-tua tinggal mengamini saja.


Mak Darwin, nan tuo-tuo diperlukan untuk memberikan pertimbangan (wisdom)
karano
anak mudo sarupo Ambo ko kadang-kadang rem-nyo blong, terlalu bersemangat,
salah-salah bisa menjadi benturan, bukannyo kemaslahatan, kan baito ndak Mak
?

Wassalam
~Riri

RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)

2001-01-05 Terurut Topik Darwin Bahar

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya yang di rumah sudah dipanggil Anduang (di Padangpanjang=kakek), sangat
senang membaca telaah kritis dari para cadiek pandai---yang relatif---masih
muda  seperti ini, karena hanya melalui cara ini kita bisa memetakan
permasalahan yang ada di kampung halaman kita, sehingga dapat dapat memberikan
sumbang saran dan upaya nyata untuk ikut membangkit batang tarandam di kampung
kita. Saya juga sangat senang membaca pertanyaan kritis Angku Muda Lutfi
terhadap dihidupkannya kembali lembaga nagari, karena ada kesan, bahwa sementara
tokoh di Sumbar terlihat optimisme yang berlebihan---seakan-akan dengan
dibentuknya kembali kenagarian seperti saat pra-Orba, semua masalah akan
diatasi.

Ya seakaan-akan membentuk kenagarian dengan sebuah Perda, yang hanya membutuhkan
waktu dua tiga bulan bulan identik dengan membangun kembali
kelembagaan/institusi nagari yang mungkin butuh waktu bertahun-tahun, sebab
sistem nilai, yang merupakan dimensi terpenting dari sebuah institusi sudah
banyak berubah (baca: mengalami erosi), bak kata pepatah: sekali pasang surut,
sekali tepian beranjak.

Nah, kata kuncinya, bagaimana kita melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai
luhur dari budaya Minangkabau seperti demokrasi, egaliterianisme, agamis dan
kegandrungan terhadap ilmu dan pengetahuan, yang menyebabkan orang Minang pernah
sangat menonjol dipercaturan politik dan budaya nasional. Ya, revitalisasi,
karena kita tidak mungkin untuk memutar balik jarum jam.

Saya yakin nilai-nilai tersebut belum hilang, hanya pudar karena mengalami
erosi.

Kepada cadiek pandai, khususnya kepada yang muda-muda, terpulang semua perkara.
Yang tua-tua tinggal mengamini saja.

Sebelum mengakhiri corat-coret ini, saya ingin mengutip salah satu tata-nilai
masyarakat Minangkabau yang saya kutip dari Buku Mamak kita  A.A. Navis “Yang
Berjalan Sepanjang Jalan”:

Kemenakan beraja ke mamak
Mamak beraja ke penghulu
Penghulu beraja ke mufakat
Mufakat beraja ke alur dan patut
Alur dan patut beraja ke nan bana
Nan bana berdiri sendirinya

Kemanakah tata nilai ini sekarang?

Mudah-mudahan Rangkayo Ben dan Angku Duta dkk sempat membaca celoteh gaek yang
sudah mulai nyinyir ini.

Wassalam, Bandaro Kayo

[EMAIL PROTECTED] wrote:

> >From: [EMAIL PROTECTED]
> >Sent: Jumat 05 Januari 2001 01:23
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
>
> >Luthfi :
> >Berikut saya ingin sedikit ikut urng rembug juga pada diskusi ini. Setuju
> sekali
> >dengan pendapat saudara/i riri. bahwa tidak hanya infrastruktur fisik saja
> yang
> >jadi persoalan investasi di sumbar. saya bukan seorang analist investasi
> dan
> >juga bukan seorang analist strategi ekonomi wilayah. tapi ijinkan saya
> sedikit
> >mencoba belajar menyumbang saran.
>
> Riri :
> Wah, senang sekali bisa berdiskusi dengan Dunsanak Luthfi, oh ya, sebelumnya
> saya perkenalkan bahwa saya laki-laki, nama lengkap Riri Satria, gelar
> Sutan Parmato ... sehari-hari berada di Lembaga Manajemen PPM, Jakarta.
>
> >Luthfi :
> >berikut pandangan saya mengenai masalah infrastruktur.
> >posisi geografis sumbar yg berada di belahan barat sumatera, jelas
> merupakan
> >kerugian tersendiri jika di pandang dari sisi logistic [dihapus]
>
> Riri :
> Ya, setuju. Ini yang disebut dengan "comparative disadvantage". Untuk
> menganalisis
> lebih dalam, kita lihat dulu comparative advantage (keunggulan komparatif)
> sebelum
> membahas keunggulan kompetitif (competitif advantage). Definisi yang
> sederhana
> mengenai keunggulan komparatif adalah keunggulan yang disediakan oleh Tuhan
> dan
> sudah tersedia di alam, tanpa adanya proses campur tangan manusia.
> Keunggulan ini
> berupa sumber daya alam, lokasi geografis, iklim, dan sebagainya. Kiat ambil
> contoh Singapura, di mana secara letak geografis pulau ini terletak di
> posisi
> silang pelayaran, dan ini berarti pulau Singapura telah memiliki keunggulan
> komparatif dari sisi letak geografis. Ini adalah modal dasar untuk membawa
> Singapura
> meraih keunggulan kompetitif. Apa bentuknya ? Karena sadar akan keunggulan
> komparatif yang dimiliki, pemerintah Singapura mengekploitasi keunggulan
> tadi
> menjadi keunggulan kompetitif seperti menjadikan Singapura sebagai pusat
> distribusi
> barang di Asia Tenggara. Maka infrastruktur transportasinya diperkuat
> seperti
> PSA dan Changi. Tidak ada sedikitpun tercantum dalam strategi pemerintah
> Singapura
> untuk menjadikan negara ini unggul di bidang manufaktur.
>
> Bandingkan dengan Batam. Batam memiliki keunggulan komparatif yang sama
> dengan
> Singapura, tetapi sampai saat ini nasibnya masih jauh berbeda. Mudah-mudahan
> Batam dapat menyamai Singapura.
>
> Bagaimana dengan Sumatera Bara

RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-04 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



dunsanak kasadonyo,
bukannyo ambo indak bihasa bahaso minang. tapi ijinkanlah ambo manulis dalam
bahaso indonesia. samato2 supayo apo nan ado di pikiran ko ta "manifest" kan
kadalam tulisan.

Berikut saya ingin sedikit ikut urng rembug juga pada diskusi ini. Setuju sekali
dengan pendapat saudara/i riri. bahwa tidak hanya infrastruktur fisik saja yang
jadi persoalan investasi di sumbar. saya bukan seorang analist investasi dan
juga bukan seorang analist strategi ekonomi wilayah. tapi ijinkan saya sedikit
mencoba belajar menyumbang saran.

Infra struktur yang jelas2 memang belum mendukung untuk suatu pengembangan
komuniti yang siap bertarung dengan dunia global, mungkin kultur dan budaya juga
jadi persoalan. kedua hal ini jelas hambatan utama yang perlu di tanggulangi.
akan tetapi persepsi saya mengatakan bahwa masalah infrastruktur kita nyaris tak
ada jalan keluar yang optimal. andaikan di tanamkan sebuah investasi jangka
panjang yang membenahi fasilitas pendukung, itu akan menuntuk biaya yang jauh
tidak ekonomis dibanding kawasan lain yang jelas2 akan berorientasi sama dengan
daerah kita yaitu pengembangan budaya dan ekonomi komunitas. dengan kondisi
seperti ini, jelas dalam kerangka pandang ekonomis, daya tarik investasi akan
kalah. belum lagi jika kita harus biocara kultural.

berikut pandangan saya mengenai masalah infrastruktur.
posisi geografis sumbar yg berada di belahan barat sumatera, jelas merupakan
kerugian tersendiri jika di pandang dari sisi logistic. sebelah barat langsung
berbatas dengan samudera india dan belahan lainnya langsung berbatasan dengan
daerah2 yang punya problem dan tujuan yang sama dengan kita. jadi untuk
menciptakan nilai ekonomis dari sisi infrastruktur kita membutuhkan mungkin dua
kali lipat lebih besar biaya nya dibanding beberapa daerah tetangga lain yg
posisinya memang lebih bagus. jika hal ini dipaksakan sudah barang tentu akan
menuntut pengembalian investasi daerah yang lebih besar dan secara langsung akan
mempengaruhi nilai ekonomis investasi lainnya. jadi hampir tak ada jalan keluar
untuk ini. jika melihat kearah barat sebagai daerah distribusi dari output
investasi, itu artinya kita harus "menghadapi" samudera india. dan kawasan
marketnyapun adalah asia kecil sana. dan mungkin belum cukup ekonomis utk saat
ini. jadi melihat kondisi ini, arus investasi ke sumatera terlebih dahulu akan
diserap oleh sumatera belahan pantai timur dan bagian selatan. bukan mau
berputus asa. akan tetapi itulah kenyataan yang ada.

jika kita melihat masalah kultural.
kita harus melihat perjalanan budaya komunitas dimanapun itu. bahwa kultur hanya
dapat di geser oleh perkembangan dan perubahan ekonomi dan teknologi terlebih
dahulu. jadi tak mungkin merubah kultur secara langsung. arus ekonomi dan
teknologi sajalah yang akan merubahnya. dan untuk kedua hal itu, kembali
terlebih dahulu harus ada sebuah gerakan invesrasi dalam bentuk apapun.

juga perlu kita sadari bahwa karakteristik orang padang yg perantau adalah
didorong oleh faktor kultural dan peluang ekonomi. jadi sebenarnya persoalan ini
telah ada sejak dahulu kala dan belum terpecahkan sampai saat ini. dan juga bila
kita mau menyadari kenyataan masa lalu bahwa komunitas sumbar yang bercikal
bakal kerajaan minangkabau ini adalah dari sebuah sejarah menghindar dan
menyelamatkan diri. dimana pemilihan teritorial kerajaan bukanlah karena
pertimbanganm ekonomis. akan tetapi pertimbangan keamanan dari keterdesakan
kerajaan2 lain jaman dulunya. terutama dari majapahit.

dari kondisi ini, untuk keluar dari mata rantai persoalan tsb. haruslah
diciptkan suatu orientasi yang benar2 unik dan spesifik dari wilayah sumatera
barat. diperlukan sebuah perubahan paradigma yang mendasar untuk membangkitkan
perekonomian wilayah sumbar. nah mungkin saudara2 juga mau menyumbang pikiran
untuk ini. pada dialog berikut saya akan coba juga mengemukakan pandangan2 saya.
" hanya sekedar belajar menganalisa realita "

salam





[EMAIL PROTECTED] on 01/05/2001 10:32:43 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ)

Subject:  RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG




>From: Dedi N
>Sent: Selasa 02 Januari 2001 20:16
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

>Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh,
kacuali
>minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai
>diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitive advantage" bagi
>urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar.


Dunsanak Dedi dan dunsanak kasadonyo,
mungkin awak paralu untuk meluruskan definisi dari "competitive advantage"
iko. Pemikiran Ambo mengenai membangun "competitive advantage" atau
keunggulan kompetitif provinsi Sumatera Barat menjelang otonomi daerah
pernah Ambo tuangkan dalam bentuk tulisan yang dimuek di harian Mimbar

Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-04 Terurut Topik Dedi Nofersi


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Friday, January 05, 2001 10:57 AM
Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG


>>From: Dedi N
>>Sent: Selasa 02 Januari 2001 20:16
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
>
>>Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh,
>kacuali
>>minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai
>>diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitive advantage" bagi
>>urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar.
>
>
>Dunsanak Dedi dan dunsanak kasadonyo,
>mungkin awak paralu untuk meluruskan definisi dari "competitive advantage"
>iko. Pemikiran Ambo mengenai membangun "competitive advantage" atau
>keunggulan kompetitif provinsi Sumatera Barat menjelang otonomi daerah
>pernah Ambo tuangkan dalam bentuk tulisan yang dimuek di harian Mimbar
>Minang bulan Agustus 2000 yang lalu. Apo nan dunsanak Dedi ungkapkan di ateh
>menurut definisi yang Ambo anut, itu bukanlah "competitive advantage".
>Competitive advantage dibangun dengan suatu pendekatan yang sistematis dan
>terencana. Tugas siapokah iko ? Tentu sajo tugas semua lapisan warga,
>dimotori oleh Gubernur dan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)
>dan dikontrol dek DPRD.
>
>Competitive advantage harus memiliki suatu framework atau arahan nan jaleh.
>Kama Sumatera Barat iko akan dibaok sakian tahun nan akan datang. Apo
>strategic positioning nan akan diambiak deh Sumatera Barat. Setelah itu baru
>disusun strategi yang integratif untuak mencapai keunggulan tersebut. Nan
>Ambo khawatirkan, pembuat kebijakan di Sumatera Barat itu alun memiliki
>framework untuk merumuskan competitive advantage tsb.
>
>Salah satu framework nan manuruik Ambo layak dipertimbangkan adolah
>framework 4 diamond dan cluster yang disusun oleh Michael Porter, seorang
>profesor dari Harvard Business School, yang ditulih dalam bukunyo "The
>Competitive Advantages of Nations". Ide 4 diamond dan cluster iko ternyato
>alah diterapkan di Amerika Serikat untuak menyusun competitive advantage
>beberapa negara bagian (states) di sinan (Porter adolah salah stau penasehat
>Presiden Ronald Reagan untuak bidang ekonomi), dan jugo alah dipergunakan di
>Italia, dan kiniko akan diadopsi dek Korea Selatan. Pelajaran menarik dapek
>awak ambiak dari negara Singapura, yaitu baa caronyo negarako membangun
>competitive advantage-nyo.
>
>Berita terakhir nan Ambo danga dari kampuang, Pemda alah membentuk suatu tim
>yang terdiri dari berbagai pihak di Sumatera Barat untuk merumuskan hal iko.
>Awak berharap banyak dari tim iko. Mudah-mudahan dapek dihasilkan sesuatu
>untuk kemaslahatan masyarakat banyak 
>
>Mengenai investasi di Sumatera Barat, Ambo lumayan banyak tahu beberapo hal
>mengenai iko. Ternyato persoalannya cukup pelik, indak samato-mato mengenai
>persoalan infrastruktur fisik semato ... Diskusi mengenai iko Insya Allah
>nanti Ambo lanjuikan ..
>
>Wassalam
>~Riri


Capek lah lanjuik-an dunsanak Riri. Kalau dapek singkok-an lah kasadonyo apo
masalah investasi nan ado di kampuang kito tu. Buliah nak tau lo kito-kito ko.
Maa tau ado dari dunsanak kito nan "cik-nan" ka mananaman pitihnyo dikampuang.
Aliah-aliah kamanjadi batu tajak untuak marubah caro mananam modal dari
mambangun rumah gaduang nan nantinyo kabatinggaan, ka bantuak nan lain nan bisa
bakambang. Sahinggo labiah baguno untuak anak kamanakan nan ado dikampuang
dimaso nan katibo.

Salam,
dn


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-04 Terurut Topik RST

>From: Dedi N
>Sent: Selasa 02 Januari 2001 20:16
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG 

>Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh,
kacuali
>minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai
>diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitive advantage" bagi
>urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. 


Dunsanak Dedi dan dunsanak kasadonyo,
mungkin awak paralu untuk meluruskan definisi dari "competitive advantage"
iko. Pemikiran Ambo mengenai membangun "competitive advantage" atau
keunggulan kompetitif provinsi Sumatera Barat menjelang otonomi daerah
pernah Ambo tuangkan dalam bentuk tulisan yang dimuek di harian Mimbar
Minang bulan Agustus 2000 yang lalu. Apo nan dunsanak Dedi ungkapkan di ateh
menurut definisi yang Ambo anut, itu bukanlah "competitive advantage".
Competitive advantage dibangun dengan suatu pendekatan yang sistematis dan
terencana. Tugas siapokah iko ? Tentu sajo tugas semua lapisan warga,
dimotori oleh Gubernur dan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)
dan dikontrol dek DPRD.

Competitive advantage harus memiliki suatu framework atau arahan nan jaleh.
Kama Sumatera Barat iko akan dibaok sakian tahun nan akan datang. Apo
strategic positioning nan akan diambiak deh Sumatera Barat. Setelah itu baru
disusun strategi yang integratif untuak mencapai keunggulan tersebut. Nan
Ambo khawatirkan, pembuat kebijakan di Sumatera Barat itu alun memiliki
framework untuk merumuskan competitive advantage tsb.

Salah satu framework nan manuruik Ambo layak dipertimbangkan adolah
framework 4 diamond dan cluster yang disusun oleh Michael Porter, seorang
profesor dari Harvard Business School, yang ditulih dalam bukunyo "The
Competitive Advantages of Nations". Ide 4 diamond dan cluster iko ternyato
alah diterapkan di Amerika Serikat untuak menyusun competitive advantage
beberapa negara bagian (states) di sinan (Porter adolah salah stau penasehat
Presiden Ronald Reagan untuak bidang ekonomi), dan jugo alah dipergunakan di
Italia, dan kiniko akan diadopsi dek Korea Selatan. Pelajaran menarik dapek
awak ambiak dari negara Singapura, yaitu baa caronyo negarako membangun
competitive advantage-nyo.

Berita terakhir nan Ambo danga dari kampuang, Pemda alah membentuk suatu tim
yang terdiri dari berbagai pihak di Sumatera Barat untuk merumuskan hal iko.
Awak berharap banyak dari tim iko. Mudah-mudahan dapek dihasilkan sesuatu
untuk kemaslahatan masyarakat banyak 

Mengenai investasi di Sumatera Barat, Ambo lumayan banyak tahu beberapo hal
mengenai iko. Ternyato persoalannya cukup pelik, indak samato-mato mengenai
persoalan infrastruktur fisik semato ... Diskusi mengenai iko Insya Allah
nanti Ambo lanjuikan ..

Wassalam
~Riri 

RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-04 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



Adanya OTDA adalah suatu fenomena yang tak perlu lagi di ragukan nilai
positifnya. Konsekuensi yang mengikutinya adalah kesiapan kapasitas untuk
melakukannya. Kembali pada tatacara lama dengan konstruksi administratif
tradisional apakah tidak akan menimbul kan resiko timbulnya "less capability"
organisasi. Adanya kenyataan dimana konstruksi administrasi dan orgasnisi di
daerah kita akan kembali ke tradisi lama nagari misalnya. dapatkah rekan2
sekalian memberi sedikit ulasan tentang ini.

salam
luthfi





harman <[EMAIL PROTECTED]> on 01/05/2001 09:33:25 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ)

Subject:  RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG




Ambo baco di surek kaba patang, di situ di katokan bahwa berlakunya OTDA
kemungkinan akan dapek manimbulkan konflik antar daerah tk.II di SUMBAR dek
karano masiang-masiang daerah maraso nan paling berhak sahinggonyo untuak
hal nan basipek kemaslahatan umum pun co itu bana. SAlah satu contoh nya
seperti nan pernah di postingkan oleh angku darwin bahar tentang sumber air.

Ambo yo sadiah bana mandangakan curito itu, ba a bana samo-samo urang awak
indak namuah babagi rezeki. Nan saiah lagi dari koran itu di katokan justru
urang rantau lah nan kadang-kadang menjadi kompor ka urang nan di kampuang.

Semoga hal nan di khawatirkan itu indak tajadi dan kito samo-samo ba aro
supaya dengan OTDA itu justru mengikat kan raso sasamo urang awak dan namuah
babagi ke daerah atau nagari nan kurang beruntung dalam hal Sumber daya
alamnyo. Dan urang nan tingga di rantau indak manjadi kompor atau istilah
kin ko PROVOKATOR tapi berperan sebagai pencari solusi terbaik.

salam,
harman

-Original Message-
From: Dedi N [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, January 02, 2001 8:16 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG


Assalamu'alaikum wr.wb.

Satuju bona ambo jo curito sarato pandapek DM dibaruah ko hah.
Takana lo dek ambo jo teori motivasi X - Y, dimano kalau si X tu ditunja
dulu baru manggarik dan sabaliak no si Y dilapehanse nyo lah manggarik
surang. Dan ambo caliak-caliak urang awak tu kabanyakan Y. Sabananyo indak
paraluna risau awak kalau saandainyo jadi otonomi tu di jalankan.

Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali
minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai
diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitve advantage" bagi
urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Di padang lah
dibangun jalan Padang Bay Pass dari Taluak Bayua sampai kasimpang calon
bandara Katapiang. Suok kida mabo caliak masih banyk tanah nan alun
digarap lai doh. Dan itu mananti "investor". Kiniko tagantuang dek Pemda
masiang-masiang, mangalehan JAGA nyo (cubolah di buktikan baraso Rang Awak
tu Jago Manggaleh, ssst jan salah sabuik lo jo Manjago Galeh). Kalau
dipakai istilah rang subarang, peran dari pemda tu kiniko sabanano lah
barubah dari Developer manjadi  Agent of Developer atau Katalisator
Developer nan kalau buiah cukuik mambuek master plan sajo.

'A batua atau salah goh jalan pikiran ambo duh.

Salam,
dn


> Ass.ww
>
> Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti
> dirantau badan amnjadi sansai.
>
> Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan".
> Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan.
>
> Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak
> dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo.
>
> Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari
> makan untuak surang diri, andia pado kabau".
>
> Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo
> dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia.
>
> Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam
> hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang
> nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju
> angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo.
>
> Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah
> urus diri sendiri malah pesimis.
>
> Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah
> ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan
lain.
>
> Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income
> percapitanyo baa kini.
>
> Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan
sajo
> PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus
> minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko.
>
> Wass.ww
> St.P
>
> -Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECT

RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-04 Terurut Topik harman

Ambo baco di surek kaba patang, di situ di katokan bahwa berlakunya OTDA
kemungkinan akan dapek manimbulkan konflik antar daerah tk.II di SUMBAR dek
karano masiang-masiang daerah maraso nan paling berhak sahinggonyo untuak
hal nan basipek kemaslahatan umum pun co itu bana. SAlah satu contoh nya
seperti nan pernah di postingkan oleh angku darwin bahar tentang sumber air.

Ambo yo sadiah bana mandangakan curito itu, ba a bana samo-samo urang awak
indak namuah babagi rezeki. Nan saiah lagi dari koran itu di katokan justru
urang rantau lah nan kadang-kadang menjadi kompor ka urang nan di kampuang.

Semoga hal nan di khawatirkan itu indak tajadi dan kito samo-samo ba aro
supaya dengan OTDA itu justru mengikat kan raso sasamo urang awak dan namuah
babagi ke daerah atau nagari nan kurang beruntung dalam hal Sumber daya
alamnyo. Dan urang nan tingga di rantau indak manjadi kompor atau istilah
kin ko PROVOKATOR tapi berperan sebagai pencari solusi terbaik.

salam,
harman

-Original Message-
From: Dedi N [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, January 02, 2001 8:16 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG 


Assalamu'alaikum wr.wb.

Satuju bona ambo jo curito sarato pandapek DM dibaruah ko hah.
Takana lo dek ambo jo teori motivasi X - Y, dimano kalau si X tu ditunja
dulu baru manggarik dan sabaliak no si Y dilapehanse nyo lah manggarik
surang. Dan ambo caliak-caliak urang awak tu kabanyakan Y. Sabananyo indak
paraluna risau awak kalau saandainyo jadi otonomi tu di jalankan.

Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali
minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai
diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitve advantage" bagi
urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Di padang lah
dibangun jalan Padang Bay Pass dari Taluak Bayua sampai kasimpang calon
bandara Katapiang. Suok kida mabo caliak masih banyk tanah nan alun
digarap lai doh. Dan itu mananti "investor". Kiniko tagantuang dek Pemda
masiang-masiang, mangalehan JAGA nyo (cubolah di buktikan baraso Rang Awak
tu Jago Manggaleh, ssst jan salah sabuik lo jo Manjago Galeh). Kalau
dipakai istilah rang subarang, peran dari pemda tu kiniko sabanano lah
barubah dari Developer manjadi  Agent of Developer atau Katalisator
Developer nan kalau buiah cukuik mambuek master plan sajo.

'A batua atau salah goh jalan pikiran ambo duh.

Salam,
dn


> Ass.ww
>
> Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti
> dirantau badan amnjadi sansai.
>
> Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan".
> Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan.
>
> Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak
> dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo.
>
> Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari
> makan untuak surang diri, andia pado kabau".
>
> Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo
> dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia.
>
> Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam
> hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang
> nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju
> angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo.
>
> Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah
> urus diri sendiri malah pesimis.
>
> Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah
> ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan
lain.
>
> Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income
> percapitanyo baa kini.
>
> Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan
sajo
> PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus
> minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko.
>
> Wass.ww
> St.P
>
> -Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> On Behalf Of Firdaus Ibrahim
> Sent: Tuesday, January 02, 2001 11:51 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
>
> Assalamualaikum W.W.
>
> Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda,
> Uni sarato sanak sadonyo.
>
> Mak Darwin Bahar,
> Iko ado saketek nan ambo ambiak dari :
> WWW.MANDIRI.COM
>
>
>
>
> RantauNet http://www.rantaunet.com
> =
> Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
> http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
>
> Atau kirimkan email
> Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
> Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
> - mendaftar: subsc

Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-04 Terurut Topik Dedi N

Assalamu'alaikum wr.wb.

Satuju bona ambo jo curito sarato pandapek DM dibaruah ko hah.
Takana lo dek ambo jo teori motivasi X - Y, dimano kalau si X tu ditunja
dulu baru manggarik dan sabaliak no si Y dilapehanse nyo lah manggarik
surang. Dan ambo caliak-caliak urang awak tu kabanyakan Y. Sabananyo indak
paraluna risau awak kalau saandainyo jadi otonomi tu di jalankan.

Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh, kacuali
minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai
diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitve advantage" bagi
urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar. Di padang lah
dibangun jalan Padang Bay Pass dari Taluak Bayua sampai kasimpang calon
bandara Katapiang. Suok kida mabo caliak masih banyk tanah nan alun
digarap lai doh. Dan itu mananti "investor". Kiniko tagantuang dek Pemda
masiang-masiang, mangalehan JAGA nyo (cubolah di buktikan baraso Rang Awak
tu Jago Manggaleh, ssst jan salah sabuik lo jo Manjago Galeh). Kalau
dipakai istilah rang subarang, peran dari pemda tu kiniko sabanano lah
barubah dari Developer manjadi  Agent of Developer atau Katalisator
Developer nan kalau buiah cukuik mambuek master plan sajo.

'A batua atau salah goh jalan pikiran ambo duh.

Salam,
dn


> Ass.ww
>
> Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti
> dirantau badan amnjadi sansai.
>
> Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan".
> Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan.
>
> Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak
> dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo.
>
> Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari
> makan untuak surang diri, andia pado kabau".
>
> Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo
> dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia.
>
> Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam
> hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang
> nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju
> angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo.
>
> Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah
> urus diri sendiri malah pesimis.
>
> Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah
> ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan
lain.
>
> Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income
> percapitanyo baa kini.
>
> Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan
sajo
> PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus
> minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko.
>
> Wass.ww
> St.P
>
> -Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> On Behalf Of Firdaus Ibrahim
> Sent: Tuesday, January 02, 2001 11:51 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG
>
> Assalamualaikum W.W.
>
> Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda,
> Uni sarato sanak sadonyo.
>
> Mak Darwin Bahar,
> Iko ado saketek nan ambo ambiak dari :
> WWW.MANDIRI.COM
>
>
>
>
> RantauNet http://www.rantaunet.com
> =
> Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
> http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
>
> Atau kirimkan email
> Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
> Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
> - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
> - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
> Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
> =
> WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
> adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
> =
>


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-02 Terurut Topik Bandaro


Jikok baitu ado kamungkinan PNS ataupun karyawan swasta
dari non suku lokal,  lebih duluan di PHK atau paling
tidak "dijepit" supayo minta kalua sandiri.
  Bisa-bisa  akan tajadi SARA.
  Pedagang, pengusaha non suku lokal akan diusir.

Bandaro


Firdaus Ibrahim wrote:
> 
> Mak Darwin Bahar,
> Iko ado saketek nan ambo ambiak dari :
> WWW.MANDIRI.COM

(...)
> Kalau sudah begitu, masyarakat kecil-lah yang akhirnya
> dijadikan korban atau kelinci percobaan dari
> pelaksanaan UU No 22 tahun 1999 tentang Otonomi
> Daerah. Terbayang, berapa banyak pegawai negeri yang
> akan termutasikan atau hal terburuk adalah di-PHK jika
> UU ini sudah diterapkan secara menyeluruh.
(.)

RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-02 Terurut Topik Darul Makmur

Ass.ww

Wakatu, anak ka barangkek marantau, indak pernah inyo marengek jikok nanti
dirantau badan amnjadi sansai.

Imam Gazali, menyatokan: "Indak ado kebahagiaan tanpa perjuangan".
Parjuangan tantu indak ado tanpa tantangan.

Manusia dilahiagan jo akanyo, pandai mamiliah jo mancari nan elok untuak
dipakai. Pandai mambedakan nan nama nan rancak untuak inyo.

Mamak mbo dulu pernah mangecekan: " kalau iduik indak dapek untuak mancari
makan untuak surang diri, andia pado kabau".

Jikok kamamlapeh anak kadunianyo, jan talalu cameh bana, nan penting iyo
dibakali jo Iptek dan Imtaq, Insyaallah barasia.

Bukti jo alam takambang. Mnanusia nan iduik ditompaik susah barasia dalam
hiduiknyo. Urang dari tanah gersang malah ganeh dalam mancari iduik. Urang
nan bamusim 4 season, malah cadiak-cadiak. Kalau indak bisa mancari baju
angek, iyo mati dimusim dingin. Jadi alam alah menyeleksinyo.

Sabaliaknyo, urang nan iduik di Kolam susu, iyo agak manjo-manjo. Disuruah
urus diri sendiri malah pesimis.

Ambo bapandapek iyo, lapeh silah, nanti pasti tabukak jalannyo. Kalau lah
ditapi galanggang tapaso balari, kalau indak iyo ka tatingga dari nan lain.

Kalau buliah bacamin kamuko, caliak, apo hasia alam Singapura, income
percapitanyo baa kini.

Saruntunlah dulu, paalaeh dari ambo, baa sanak nan lain. Ka dibiasogan sajo
PNS tu manjo tanpa perjuangan. Nan pamaleh/nan indak baprestasi iyo harus
minggir, baitu dalam hiduik didunia nangko.

Wass.ww
St.P

-Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
On Behalf Of Firdaus Ibrahim
Sent:   Tuesday, January 02, 2001 11:51 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:        RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

Assalamualaikum W.W.

Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda,
Uni sarato sanak sadonyo.

Mak Darwin Bahar,
Iko ado saketek nan ambo ambiak dari :
WWW.MANDIRI.COM




RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-01 Terurut Topik Firdaus Ibrahim

Assalamualaikum W.W.

Minal Aidin Wal Faidin, untuak Mamak-Mamak, Ibu, Uda,
Uni sarato sanak sadonyo.

Mak Darwin Bahar,
Iko ado saketek nan ambo ambiak dari :
WWW.MANDIRI.COM

Iko tantang Otda juo dari kampuang awak nan agak
pesimis.

Wassalam.
Firdaus_MG.

*---*
January. 02, 2001 01:01:51 WIB
PNS, `Korban` Pertama Otonomi Daerah 2001

Reporter/Penulis: Atur Toto S

SEPERTI sudah diperkirakan sebelumnya, otonomi daerah
bagi sejumlah daerah di tanah air ibarat sebuah
`binatang langka` atau `mainan baru` untuk wilayah
yang mempunyai sumber daya cukup. Baik, sumber daya
manusia atau sumber daya alam. 

Tidak berlebihan memang, bila banyak daerah yang tidak
cukup mampu menangani proses peralihan wewenang dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang demikian
pelik dan rumit ini. 

Sejumlah persoalan serius menghadang. Mulai dari
masalah perimbangan keuangan pusat dan daerah sampai
masalah mutasi pegawai negeri. Tapi, itulah resiko
pilihan yang lebih mementingkan pertimbangan bersifat
politis ketimbang pertimbangan ekonomis. 

Kalau sudah begitu, masyarakat kecil-lah yang akhirnya
dijadikan korban atau kelinci percobaan dari
pelaksanaan UU No 22 tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah. Terbayang, berapa banyak pegawai negeri yang
akan termutasikan atau hal terburuk adalah di-PHK jika
UU ini sudah diterapkan secara menyeluruh. 

Karena, konsekuensinya Kanwil yang dulunya berada di
bawah kendali pusat setelah berlakunya Otda harus
bergabung dengan dinas di bawah kendali pemerintah
daerah. 

Banyak pemerintah daerah yang merasa belum siap
menghadapi masalah pegawainya dengan kehadiran Otda
tersebut diantaranya Propinsi Sumatra Barat. Propinsi
ini menyongsong 1 januari 2001 merasa gelisah lantaran
harus mengurangi banyak sekali pegawai pemdanya. 

Saat ini, organisasi di Pemda Sumbar berjumlah 61
buah. Jumlah yang dirasa sangat gemuk ini akan
diciutkan menjadi tinggal separuh dan akibatnya
ratusan pegawai termasuk eselon V secara otomatis
jabatan mereka akan hilang. 

Apalagi, dengan postur baru, tidak otomatis pejabat
struktural yang menjabat sekarang akan menjadi orang
nomor satu di lembaga baru. Sebab, semua pejabat yang
ada, dengan postur baru nantinya, dilantik kembali
dengan SK baru. Itu berlaku tidak hanya pada pejabat
lembaga atau badan, Kepala Biro, Asisten, tetapi juga
termasuk Sekwilda Sumbar. 

Yang lebih bernasib malang adalah pejabat eselon V
sebab, Pemda Sumbar kini tengah menggodok peraturan
tentang keanggotaan organisasi pemerintah dimana
jabatan eselon V akan dihilangkan padahal di Pemda
Sumbar saat ini tercatat berjumlah 231 orang
bersetatus eselon V. 

Tidak berbeda dengan Sumatra Barat, Kabupaten
Purbalingga di Jawa Tengah merasa was-was memasuki
milinium baru ini. Pasalnya pelaksanaan Otda awal
Januari 2001 akan membawa dampak bagi PNS khususnya
pejabat sehubungan dengan rencana relokasi PNS.
Meskipun banyak PNS yang was-was tergusur dari
jabatannya, akan tetapi penataan kembali PNS dan
perampingan kelembagaan di daerah yang merupakan
kebijaksanaan nasional tetap harus dilaksanakan. 

"Meskipun akan banyak PNS yang kehilangan jabatan,
terhambat kenaikan pangkatnya atau dimutasikan ke
tempat lain, tapi pemerintah menjamin tidak akan
merugikan mereka," tandas Bupati Purbolinggo Tryono
Budi Sasongko seperti pernah dikutip Kompas. 

Menghadapi kenyataan ini, ia mengharapkan agar PNS di
daerahnya tidak memiliki kekhawatiran berlebihan dan
kehilangan rasa pengabdiannya apalagi sampai
mempengaruhi kinerja mereka. 

Penataan kelembagaan daerah ini menyebabkan hilangnya
sejumlah pos atau jabatan struktural mulai dari eselon
V sampai eselon II yang sebelumnya 1.005 pos hanya
akan menjadi 416 jabatan struktural. Ini berarti 589
PNS pejabat eselon V akan tergusur dari jabatannya. 

Persoalan lain, dengan Otda banyak PNS pusat yang akan
didaerahkan. Semakin banyaknya PNS tentunya akan
menyebabkan pembengkakan dalam hal pembiayaan rutin
termasuk di dalamnya gaji dan tunjangan PNS,
perjalanan dinas, ongkos pemeliharaan dan biaya
administrasi umum (ATM). Akan sangat disayangkan kalau
hal itu tidak disertai oleh DAU (Dana Alokasi Umum)
dari pusat yang 100 persen wajib diambil dari dana
itu. 

Anggota tim pengkaji Otda (Otonomi Daerah) Dr Donal
Rumokoy SH mengatakan sangatlah disayangkan jika
pembengkakan jumlah pegawai tidak disertai juga DAU
dari pusat. Kalau otonomi daerah terus seperti itu,
menurutnya, sama saja hanya memindahkan sistim
keuangan dari pusat dan tidak lebih baik dari dulu. 

Sebagai contoh, RAPBD Sulawesi Utara saat pelaksanaan
otonomi nanti 2001 yang menunjukan 81 persen itu,
dananya dikuasai oleh belanja rutin. Atau sekitar
Rp219 miliar dari total RAPBD yang mencapai Rp270
miliar. "Kalu belanja pegawai tidak signifikan dengan
DAU. Dengan demikian prospek buruk terhadap otonomi
daerah itu sendiri," ujarnya. 

Namun menurutnya, dalam proyeksi daerah ini, saat
otonomi nanti kita daerah harus menggali segala
potensi yang ada. Tapi jangan sampai ini jadi beban
masayarakat. "Jangan sampai m

RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-01 Terurut Topik harman

kalau buliah ambo ka batanyo tentang otda di Sum-Bar ko.
Kalau di propinsi lain mereka punya sesuatu untuak di andalkan sebagai
primadona pendapatan daerah misal Riau, Jambi  jo minyak nyo Aceh jo Gas
alam dan minyak. Ba a pulo nagari awak ko? a kiro-kiro nan ka di jadikan
sumber pendapatan selain batubara nan kaba nyo indak banyak lai
persediannyo.

Salam,
harman

-Original Message-
From: Darwin Bahar [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, January 01, 2001 5:02 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG 


Rekans

DI UFUK ADA FAJAR DI UFUK ADA HARAPAN

Hari ini Tanggal 1 Januari 2001, saat secara "de jure" diberlakukannya
desentralisasi dan otonomi daerah di republik tercinta. Di milis ini,
saat ini diibaratkan sebagai "Big Bang", karena meminjam kembali
ungkapan rekan Piter "akan banyak sekali kekacauan yang akan timbul
dalam pelaksanaannya nanti..."< DELETED>

RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=