Re: [RantauNet.Com] Sistem peminangan di Minangkabau v/s competition

2003-11-11 Terurut Topik Rahima
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php



--- abp malin bandaro [EMAIL PROTECTED] 
“Kami nggak mau njual, lhaa situ kok nyang maksa2
 mau “MBELI” 
 
 “Salah Syiophoo cobaak”
 
 Lhaa karena situ nyang “MAKSA2” iyaa RISIKO tanggung
 sendiri, iyaa kaan?
 
 
 
 Mamak2  Sanak R/N yang dirahmati Allah
 
 Kalau udah kayak gini, kan keluarga si Anak Bujang
 kan jadi serba susah
 
 Udah dibilang nggak mau, mamak si cewek maksa2 jugak
 dengan berbagai cara yang “canggih alias cangok dan
 gigih” lalu .. iya itu tadi, “APO PUN KARANDAK
 AKAN KAMI PANUAHI, ASAL PINTAK BULIAH KARANDAK
 BALAKU”
 
 Nah kalau udah kayak gini, fihak keluarga kan
 tinggal bilang “berapa dan bagaimana” lalu …… ?
 Fihak keluarga tuh cewek diplomasi lagi, nawar lagi,
 nawar lagi, hingga tercapai titik equilibrium alias
 “dapek kato sasuai” atau coco harga lah kira2
 istilah dagang-nya
 
 Tidak semua orang Piaman melakukan cara2 seperti
 ini, banyak kok yang biasa2 saja nggak pakek “BELI2”
 gitu, itu kan tergantung masing2 orang, Cuma yang
 kayak gini kan nggak ditonjolkan, yang ditonjokan
 yang “DIBELI” itu, iyaa kan
 
 
 
 Kapan model “DIBELI” ini muncul di Pariaman, mboh …
 aku jhuga orak tau mas, aku kan belon liat ada
 makalah atau penelitian tentang itu, tapi kalok
 kira2 kan mbholeh yaa?
 
 Ingatkan lagu “Siapa suruh datang Jakarta?”
 
 Jadhi karena transportasi “APAK antar pulau antar
 kota” semakin lancar udah banyak kapal katanah Jawa,
 udah banyak pulak yang jadi Kapten kayak Mak Darul,
 udah semakin langang “LAKI2” dikampuang (Eh… rupanya
 mak Darul ada andil juga yaa dalam hal ini), begitu
 pula transportasi “AKAP” antar kota antar propinsi,
 y  samakin langka anak bujang dikampuang, nan
 tingga “nan geyat2” termasuk duda uzur mantan
 pangulu dan mantan dubalang yang udah “loyo” nggak
 eran kan para mamak berkompetisi dengan sengit agar
 anak gadis dapek laki?
 
 Sanak Rahima, kalau mak Darul nan Kapten Kapa Basi
 ini nggak mau terima salah, lalu salah syiopo,
 ay … ?



Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Mak Arman..kemaren pagi sudah saya balas,kayanya, ada
yang kurang beres dari sononya,..makanya ngak
terkirim.Mungkin server lagi kemana gitu.Yah..hilang
begitu aja donk..itu postingan.


Kalau soal salah siapa,..sudah saya katakan dari
dulu...mana saya tahu...wong saya ngak pernah lakukan
hal-hal semacam itu sih,..ngak pernah terfikirkan akan
kawin berumur jauh ke sono,ngak pernah terfikirkan
akan ngebeli suami.Makanya sebelum terjadi sebaiknya
di rencanakan matang-matang dari awal lagi,lagian
bukan typenya saya,pantang ngelihat ada cowok
hebat,berkedudukan dan berpangkat,tampan,mata langsung
biru ingin memilikinya.


Dan tidak mau membiasakan diri kearah itu ,baik,untuk
anak-anak saya kelak,InsyaAllah,saya biasakan mereka
menilai dan mencari pasangan hidup itu di tinjau dari
segi agama dan akhlaknya,kalau kebetulan ada kedua-dua
hal tersebut,ternyata orangnya kaya dan berkedudukan
pula silahkan lanjutkan ,tapi sebaiknya tidak dengan
cara kompetisi begitu ,dengan cara bergaul ia
saja,dari pergaulannya yang baik ( dan tidak bebas
begitu ),saya kira,ia bisa memilih.


Menjodohkan anak,juga saya tidak mau,apalagi dengan
melihat ada orang gedean dari LN datang langsung saya
percantik-cantik anak saya,saya dekati
keluarganya,apalagi dengan cara memaksa keluarga sang
lelaki begitu ( ngak lah,ntar terjadi keretakan dalam
RT mereka,pasti kita pihak PR juga yang
disalahkan,kenapa maksa dulu..?...).


Pertimbangan saya cukup banyak,untuk saya
pribadi,kenapa ngak mau sampai membeli suami itu,kalau
saya jelas tidak melakukannya,tapi untuk anak-anak
saya kelak.kalau mereka pacaran,saya minta
pacarnya,kalau benar-benar sayang,cinta,dan serius
pada anak saya,silahkan pertahankan cinta itu,buktikan
sampai dimana.


Kalau soal membantu mereka setelah menikah,atau biaya
pestanya,orang tua mana sih yang ngak mau berkorban
untuk sesuatu yang baik ?.Dari mereka kecil
saja,selain bekal,ilmu,akhlak dan agama,saya
berikan,kami sebagai ortunya juga secara diam-diam
menyiapkan kebutuhan materialnya kelak.Namun tidak
harus disampaikan pada anak-anak tersebut,apalagi pada
pacarnya ( calon suaminya tentunya,saya ngak berikan
anak saya pacaran,dan mengenal lelaki lebih dekat
berteman biasa silahkan saja,lelaki itu bagus
koq,wawasannya luas ,kecuali kalau ia sudah dewasa
saja,dan tahu serta dapat menjaga dirinya ).


Semua ini menjaga,agar benar-benar RT mereka dasarnya
adalah karena saling cinta,karena Allah,dan
benar-benar ingin membentuk RT yang sakinah sesuai
dengan apa yang dianjurkan oleh Allah SWT.



Makanya InsyaAllah,saya akan bekali anak saya dengan
ilmu umum,agama dan akhlak,serta membiarkannya memilih
sendiri pasangan hidupnya ( namun tentu akan saya
lihat juga siapa yang di pilihnya ).Saya percaya,kalau
anak sudah dewasa,dan dibekali 

Re: [RantauNet.Com] Sistem peminangan di Minangkabau v/s competition

2003-11-09 Terurut Topik abp malin bandaro

Assalamualaikum ww
Mak Darul, mamak  kisanak nan dirahmati Allah
Kan kito lah samo tau juo, lamak makan dek batambuah sajuak makan dek ba-kuah, rancak kisah dek ba-uleh, elok kato kan dek ba-iyo, tapi jadih lah, kok iyo ba-itu, bia-lah nak ambo cubo juo kok lai namuah juo mato di-asuang, ea …. (maaf, bunyi kuak ambo dek takantuak)

Iyo.mak Darul, pado dasarnyo kan iyo samo, kok didarek cukuik jo siriah (siriah dalam carano atau dalam kampia atau piriang sajo?)
Kok di Piaman siriah langkok dalam carano indak buliah ado nan kurang baiak itu kurang cukuik ataupun kurang rancak, aratino daun sirihnyo indak buliah layua, pinangnyo masih asli bulek indak buliah bekas pakai, sadahnyo harus nan masih panuah indak buliah ado bakeh lah diculiak, gambianyo harus nan bulek rancak indak buliah ado nan sompeang atau pacah, santo atau timbakau-nyo pun baitu pulo harus nan masih panuah indak bekas lah dijujuik urang dan indak buliah pulo berupa rokok sebagaimana mak malin jumpai pada “non Piaman” nggak ada tembakau biar gampang digantinya aja dengan sebungkus rokok commodore, waah kalau sama Mapia (Masyarakat Piaman) bisa jadi masalah, dianggap me-remeh2kan calon marapulai dan mamak2nya, ini umum berlaku dalam pasambahan siriah carano caro Piaman
Kalau Payuang Kuniang, Cincin Ameh Tigo bantuak dan sebilah Sewah serta sejumlah uang jemputan ini khusus untuak manjapuik marapulai nan tigo kategori tu (Sutan, Bagindo atau Sidi)
Lhaa nama-nya jugak mereka urang2 nan batuah, bukan keturunan orang sembarangan, kok Sidi (asal kata dari SAIDI atau SAIDINA) diyakini keturunan orang2 alim penyebar agama Islam dahulu-nya, mungkin saja maksudnya SAIDINA ALI yang kalau2 dihitung2 kan masih adik sepupu Rasulullah yang bahkan Mantu Beliau, kok Sutan dan Bagindo diyakini berasal dari keturunan kerabat raja Paagaruyuang, wallahualam bissawab, hanya tuhan saja yang tahu
Nah soal “UANG JEMPUTAN” kan udah mak malin bilang itu sebagai “SALING TUKAR CENDRAMATA” arti-nya fihak keluarga marapulai akan mengembalikan sejumlah yang sama bahkan lebih dalam bentuk lain kepada fihak keluarga anak daro sewaktu anak daro tersebut beserta rombongan datang dalam rangka “MANJALANG” mintuosesudah alek dirumah anak daro
Kalau pesta dirumah Anak Daro Sabtu yang disebut sebagai “ALEK ANAK DARO” dimana setelah acara perhelatan ini selesai pada malam hari-nya sang Marapulai dipulangkan kerumah ibunya (belon boleh lalok dirumah anak daro)
Selanjutnya Minggu diadakan pula pesta dirumah keluarga sang Marapulai yang disebut “ALEK MANJALANG” artinya sang Anak Daro dipersandingkan sekali lagi dirumah keluarga sang Marapulai, alek ini disebut juga “ALEK MARAPULAI” 
Setelah pesta selesai sang Anak Daro dikembalikan pula kerumah ortu-nya, nah, ketika ini-lah “UANG JEMPUTAN” itu dikembali oleh fihak keluarga Marapulai kepada fihak keluarga Anak Daro dalam bentuk lain namun jumlahnya biasanya dilebihkan, bahkan sang anak daro juga menerima oleh2 atau pemberian dari fihak keluarga Marapulai entah itu beberapa lembar kain baju, batik solo, kain songket dll yang mana oleh2 ini memiliki kenangan tersendiri bagi sang anak daro (oleh dari ibu  etek2 saya untuk istri saya sewaktu manjalang saisuak 1977 masih disimpan rapi oleh isteri saya walau udah lebih dari 26 tahun)
Gitulah cerita-nya tentang “UANG JEMPUTAN” jelas bukan? Nggak ada yang “DIJUAL” atau yang “DIBELI”
Lhaa … kalau cerita-nya yang “DIBELI” itu gimana Mak Malin?
Haa … itu dia, kayak cerita mak malin sebelum ini, ingatkan?
“Kami nggak mau njual, lhaa situ kok nyang maksa2 mau “MBELI” 
“Salah Syiophoo cobaak”
Lhaa karena situ nyang “MAKSA2” iyaa RISIKO tanggung sendiri, iyaa kaan?

Mamak2  Sanak R/N yang dirahmati Allah
Kalau udah kayak gini, kan keluarga si Anak Bujang kan jadi serba susah
Udah dibilang nggak mau, mamak si cewek maksa2 jugak dengan berbagai cara yang “canggih alias cangok dan gigih” lalu .. iya itu tadi, “APO PUN KARANDAK AKAN KAMI PANUAHI, ASAL PINTAK BULIAH KARANDAK BALAKU”
Nah kalau udah kayak gini, fihak keluarga kan tinggal bilang “berapa dan bagaimana” lalu …… ? Fihak keluarga tuh cewek diplomasi lagi, nawar lagi, nawar lagi, hingga tercapai titik equilibrium alias “dapek kato sasuai” atau coco harga lah kira2 istilah dagang-nya
Tidak semua orang Piaman melakukan cara2 seperti ini, banyak kok yang biasa2 saja nggak pakek “BELI2” gitu, itu kan tergantung masing2 orang, Cuma yang kayak gini kan nggak ditonjolkan, yang ditonjokan yang “DIBELI” itu, iyaa kan

Kapan model “DIBELI” ini muncul di Pariaman, mboh … aku jhuga orak tau mas, aku kan belon liat ada makalah atau penelitian tentang itu, tapi kalok kira2 kan mbholeh yaa?
Ingatkan lagu “Siapa suruh datang Jakarta?”
Jadhi karena transportasi “APAK antar pulau antar kota” semakin lancar udah banyak kapal katanah Jawa, udah banyak pulak yang jadi Kapten kayak Mak Darul, udah semakin langang “LAKI2” dikampuang (Eh… rupanya mak Darul ada andil juga yaa dalam hal ini), begitu pula transportasi “AKAP” antar kota antar propinsi, y 

Re: [RantauNet.Com] Sistem peminangan di Minangkabau v/s competition

2003-11-07 Terurut Topik Ephi Lintau
Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php


Tarimo kasih Mak Arman, sungguh suatu ilustrasi yg
pas, dan ambo kini alah mangarati baa sabanonya adat
di pariaman tuh, sekali tarimo kasih Mak.

salam
Ephi
http://lintau.
http://surau.org

btw saya Laki2 loh Makheheheh

 --- Arman Bahar [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Assalamualikum ww
 
 Adalah Ajo Dagang Setia yang nama selengkapnya
 adalah Sidi Darul Akbar
 yang setiap hari bertahun2 menggalas bahan bangunan
 dikedai-nya Dagang
 Setia Pasar Pusat Pekanbaru dimana dia harus
 menghidupi keluarga bersama
 isteri setia-nya dengan 7 anak2nya, Alhamdulillah
 anak-nya nomor dua (yang
 sulung perempuan sudah berkeluarga) si Anwar Zubir
 udah menyelasaikan
 pendidikan S1 Teknik Perminyakan UI Riau dan yang
 lebih membanggakan telah 7
 bulan ini bekerja sebagai ahli teknik perminyakan di
 Caltex 
 
 Sebagai orang yang rajin mengikuti acara orang
 sekampung PKDP nama ajo
 Dagang Setia ini menjadi melejit diperbincangkan,
 hal ini dikarenakan anak
 beliau Anwar Zubir yang sehari2 dipanggil si Jubia
 ini udah jadi orang,
 apalagi sebagai karyawan staff di caltex yang semua
 orang tahu gaji-nya
 lumayan 
 
 Bagindo Abdullah Sehan yang pedagang sukses grosir
 tekstil itu jadi
 tertarik, masalah-nya dari istri tersayang dia
 dikaruinia 7 anak dan 4
 terbesar adalah peremnpuan yang kesemua-nya udah
 pantas berkeluarga,
 terlebih yang paling besar si Ephi yang tahun ini
 akan tamat D3 teknik Kimia
 UNRI, kayak-nya Ajo Sehan nyut2an memikirkan gimana
 nasib 4 anak
 perempuan-nya ini terlebih si Ephi yang secara
 phisik dan mental benar2 udah
 matang untuk itu 
 
 Diundanglah mamak2 si Ephi berunding yang
 keputusan-nya adalah mengutus dua
 orang etek si Ephi pai ma-ninjau2 karumah Ajo
 Dagang Setia, tentu saja
 targetnya adalah bagaimana si Jubia nan caltex tu
 bisa kajodoh si Ephi,
 sudah tiga kali utusan berbalik dengan tangan hampa,
 alasan yang didengar
 adalah cukup klasik bahwa si Zubir belum bersedia
 berumah tangga, juga ibu
 si Zubir mengatakan bahwa Anwar Zubir ini satu2nya
 baru anak-nya yang udah
 berhasil yang tentu saja dipundak si Zubir ini
 terdapat beban berat
 sebagaimana pernah diungkapkan-nya bahwa dia akan
 membiayai adik2nya dulu
 hingga semua tamat kuliah bahkan katanya adik2nya
 yang perempuan kalaupun
 nggak selesai kuliah minimun udah diparalek-kan atau
 bersuami, barulah dia
 mau beristri
 
 Yang pernah datang kerumah ajo Dagang Setia bukanlah
 utusan keluarga Bagindo
 Sehan saja, udah banyak yang datang dengan maksud
 yang sama, bahkan udah
 memberanikan diri dengan tawaran2 menggiurkan asal
 maksud dan tujuan
 menjadikan si Zubir jodoh anak-nya terkabul
 
 Mamak  sanak R/N yang dirahmati Allah, karena
 adanya tarik menarik dua
 kepentingan yang berbeda ini, tidak mengherankan
 menimbulkan kesepakatan
 yang menurut orang diluar budaya Pariaman
 di-istilahkan DIBELI ok you get
 it?
 
 Mari kita cek masing2 kepentingan, difihak keluarga
 dan mamak si Ephi
 terlihat kegelisahan ba-baban barek singguluang
 batu arti-nya terdapat
 beberapa orang anak gadis mereka yang sudah pantas
 bersuami, (GADIH GADANG
 INDAK BA-LAKI) terlebih si Ephi yang paling besar,
 maka dengan segala daya
 dan upaya serta kreatifitas termasuk usaha jemput
 bola agar si Ephi dapek
 laki, Alhamdulilah setelah melalui perjuangan dan
 loby2 cantik kayak-nya
 kalau Allah meng-izinkan tahun depan kito baralek
 gadang, mamparalek-kan si
 Ephi (mamak2 si Ephi memang canggih alias cangok
 dan gigih)
 
 Bagaimana pula kepentingan2 difihak keluarga si
 Anwar Zubir? Sebagai
 keluarga yang tidak begitu sukses dalam bisnis,
 Alhamdulillah Ajo Dagang
 Setia telah sukses mengantarkan si Zubir ke jenjang
 S1 dan telah pula
 diterima bekerja di caltex, ini bukan tanpa
 perjuangan yang berat dan
 ter-seok2, bayangkan bukan si Zubir saja yang harus
 masuk bangku sekolah
 tapi semua ke 7 anak2 nya harus mendapat kesempatan,
 kok galeh, caliak lah
 dizaman yang serba sulit ini omzet nan sataun ko lah
 merosot, pokoknya hidup
 harus prihatin nggak bisa serba wah, kabalakang suok
 adiak2 ang beko
 
 Nah setelah si Zubir dapat kerjaan sejak hampir
 setahun ini, tidak sedikit
 yang datang melamar, lihat aja tuh bawaan mereka
 sejak dari Kueh Muweh,
 Pisang, Limau Sankis, buah Apel, anggur indak
 tamakan lai doh, mereka kan
 membawa oleh2 sebagai isi tangan sebagaimana
 Bajalan ba-buah batih,
 malenggang ba-buah tangan cihuuui. adik2 si
 Zubir dapat rejeki nomplok,
 akhirnya berkat loby2 cantik eteks  mamaks si Ephi,
 gerbang pertahanan Ibu
 si Zubir dapat dikuasai, bulek -lah aia ka
 pambuluah, bulek pulo kato
 ka-mufakat, lah dapek kato nan sasuai, lamaran si
 Ephi diterima dan udah
 bisa dilanjutkan ketingkat selanjutnya, baralek
 langsuang (mau-nya fihak
 keluarga si Ephi) atau bertunangan