Re: Bls: [R@ntau-Net] OOT : Jagoan JoDut Mangecek Soal Ponpes. He he he...

2014-02-16 Thread Asmardi Arbi



Masih cukuik waktu untuak sosialisasi.Kalau ado peluang ikuik diacara 
'Damai Indonesiaku' Saptu/Minggu di TV-ONE asuhan Karni Ilyas.
Sebagai mantan Dubes di USA beliau pasti punya akses kuat ke Negara2 
TimurTengah untuk mandorong investor mereka membangun RS Islam 
Internasional dan Pesantren Modern di Sumbar dan daerah lain yang 
memerlukan untuak menangkal masuaknyo LIPPO GROUP kedaerah kuat Islamnya..


Wassalam,
AA, 72, Kampai, Tangsel.

On 16/02/2014 14:04, Lies Suryadi wrote:
Konferensi Minang Siaspora : 
http://www.polipd.edu.my/v3/content/minang-diaspora-simposium-antarabangsa-2014



Pada Sabtu, 15 Februari 2014 9:44, ajoduta  menulis:
Alaikumsalam adiak ambo MM***
Semoga nakan ambo akan menjadi jagoan awak kasado alahe dan jagoan 
bangsa Indonesia Raya...




 Original message 
From: Muchwardi Muchtar 
Date: 02/15/2014 1:54 AM (GMT-05:00)
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] OOT : Jagoan JoDut Mangecek Soal Ponpes. He he 
he...



*Dino: Pesantren Bukan Sarang Teroris*
*TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA*- Peserta konvensi 
Capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal menegaskan bahwa pesantren 
bukanlah sarang teroris, melainkan institusi penebar rahmat ke seluruh 
penjuru dunia.


Pernyataan Dino tersebut menjawab pertanyaan salah seorang santri 
pondok pesantren As Salam Kabupaten Tuban, Jawa Timur, saat ia 
memberikan kuliah umum di hadapan ribuan santri As Salam Sabtu 
(15/2/2014).


Menurut Dino, anggapan orang dan pihak luar yang menyebutkan pesantren 
sebagai sarang teroris adalah keliru besar.
"Saya yakin jika Duta Besar Amerika dan negara negara luar diundang ke 
sini (pesantren As Salam) mereka akan memandang Islam sebagai rahmatan 
lil alamin," katanya.


Teroris sendiri menurut Dino bukan lahir dari Indonesia, tetapi dari 
Pakistan. "Pemahaman mereka yang keliru dalam memandang Islam telah 
memperburuk citra Islam itu sendiri," katanya.


Menurut Dino, lagu mars pesantren As Salam yang dinyanyikan dalam tiga 
bahasa tidak hanya menunjukkan pesantren As Salam terbuka dengan dunia 
luar, tetapi juga menunjukkan keunggulan santri As Salam dalam 
penguasaan iptek.


"Kehidupan santri As Salam jauh lebih baik dari pelajar di Amerika, 
terutama dalam soal disiplin. Di sini santrinya lebih disiplin 
daripada pelajar di Amerika yang lebih bebas dan individualistis,"kata 
mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.


Dino Patti Djalal sendiri bersama rombongan menginap di Pesantren As 
Salam. Kedatangan Dino disambut oleh pendiri Pesantren As Salam KH 
Muhaimin Tamam dan ribuan santri yang berdiri di sepanjang jalan 
menuju pesantren.


KOMENTAR AMBO :

/Agree., Sanakmbo Balon Capres  RI.!/

*mm
--
.


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.

* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran

2014-02-16 Thread Andiko
Sanak Palanta

Tadi di toko buku ambo batamu jo buku sajak Pak Leon Agusta, kini sadang 
mambaliak-baliak mambaconyo dirumah, rancak-rancak isinyo, ado ciek puisi 
nan menarik hati, ambo ketikkan disiko, mohon izin Pak Leon, yaitu:

*Maninjau, Kampung Kelahiran*

Karya : Leon Agusta 1983

Lumut diatas batumu sudah mati. Pada jejaknya
tergores salam dengan aksara alam kecintaan
"selamat datang di negeri kaca selaksa cahaya"
digoreskan pada ranting, jari-jari kering pepohonan
danau mendidih, tercium dalam udara, menggeliat
bersama ombak: topan perang saudara tak terlupakan.

Pada perahu tua kulihat masa kanak
ketika desa-desa mulai menerjang kesepiannya
menyulam bunga mimpi dengan kabut dan asap mesiu
sehabis agresi. Aku pergi
Tak tahu bagaimana mengucapkan salam perpisahan
aku hanya mendengar suara burung, disahuti oleh pagi
gemanya menggiring angin melintasi gelombang
cintaku berlayar sampai jauh
rindu bisa tak sampai, sampai tak bisa rindu.

_


[image: Gendang 
Pengembara]
Want to Read
[image: pick shelf]
Rate this book
1 of 5 stars2 
of 5 stars3 
of 5 stars4 
of 5 stars5 
of 5 star 
Gendang Pengembara
by Leon Agusta 
3.67 of 5 stars 3.67  ·   rating 
details
  ·  6 ratings 

 ·  0 
reviews
Ini kumpulan puisi yang bertarikh masa cukup panjang: 1962–2011 alias 49 
tahun. Kumpulan ini mungkin mencakup hampir seluruh karya penyair senior 
yang hampir berusia 74 tahun. Kumpulan ini juga bisa jadi isyarat seperti 
yang diterakan dalam judul buku: kepengembaraannya yang belum juga berhenti.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki ----> lantas apa yg harus kita kerjakan ?

2014-02-16 Thread Dr. Saafroedin Bahar
Sanak Bachtiar Muin yth, ambo mamparatikan visi Sanak ttg apo nan bisa tajadi 
di maso datang kalau aksi urang lua tu dipabiaan sajo. Ambo sepakat jo 
panilaian Sanak ttg kurang pekanyo pejabat kito di Sumbar.
Pertanyaannyo kini adolah apo nan harus kito - urang Rantau - pabuek supayo apo 
nan diramalkan tu indak tajadi. Pengalaman salamo iko manunjuakkan bahaso 
gagasan kito hampia indak pernah diharagoi apolagi dilaksanakan dek sanak kito 
di Ranah. Kito praktis dianggap urang asiang. 
Namun ado peluang, saparati nan disarankan dek Pak Mochtar Naim, yaitu melalui 
kontak langsuang antaro para perantau jo Nagari asa masing-masing. Baa kok kito 
cubo manyampaikan gagasan Sanak iko ka pengurus IKM-IKM di Rantau talabiah 
dahulu ? Baru sudah tu kito persilakan baliau-baliau manghubungi nagarinyo 
masing-masing.
Supayo persiapan matang, ado rancaknyo dibuek semacam kelompok kerja 
perencanaan, dan diisi dek pakar-pakar saroman Sanak Bachtiar Muin, saroman 
MPKAS nan bajalan sampai kini karano kegiatan pribadi Pak Nofrins Napilus dkk. 
Apo namonyo silakan dipiliah sendiri.
Wassalam,
SB, 77, Sby.

Sent from my iPad

> On 20 Des 2013, at 13.29, "Bakhtiar Muin PhD"  wrote:
> 
> Assalamualaimum:
>  
> Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki.
> 
> Dalam Episode pertama menguasai Sumbar adalah penguasaan SBLG, Reklamasi 
> pantai sebagai pusat bisnis, bekas2 tangsi tentara di Padang Panjang, dan 
> Bukit Tinggi sebagai Superblok.
> 
> Episode kedua, adalah kuasai lahan2 strategis di Sumatera Barat. Cara 
> menguasainya, methodenya sama dengan penguasaan tanah sepanjang toll Jakarta 
> Cikampek, dan sepanjang Toll Jakarta Bogor, yang sudah terjadi. Tidak 
> percaya, saksikan sendiri dengan mata kepala dunsanak.
> 
> Desakan membuat jalan Toll, Padang Bukit tinggi yg bakal di bangun oleh Jasa 
> Marga, didukung oleh pemerintah daerah, sangat didukung oleh oligarki.
> 
> Urang Minang sudah tidak sabar lagi, macet ingin jalan toll dibangun cepat2.
> 
> Oligarki juga sudah siap untuk menguasai tanah2 sepanjang jalan, kiri kanan 
> toll dibeli dengan murah.
> 
> Jangan kira, selesainya jalan toll, tanah kiri kanan toll akan menjadi mahal. 
> Tanah2 sepanjang jalan toll, akan tetap atau turun harganya, karena tanah tsb 
> terkurung, tidak punya akses ke jalan toll. Dengan kolusi dengan pejabat2, 
> oligarki mengusahakan, jangan sampai pemda membikin frontage road. Anda 
> mengerti frontage road? Frontage road, adalah jalan lokal yg dibangun di kiri 
> kanan jalan toll, yg seharusnya jadi kewajiban pengembang jalan toll untuk 
> membangunnya, bila disekitar jalan toll tidak ada jalan lokal.
> 
> Kewajiban membangun frontage road ini yg disyaratkan oleh UU, tidak pernah 
> dilaksanakan. Tragedi kemanusiaan!!! Kenapa?
> 
> Yg terjadi adalah oligarki berkolusi dengan pemda, agar tanah2 disekitar 
> jalan toll tetap terkurung, sehingga harganya tetap murah.
> 
> Jadi oligarki, akan membeli tanah2 yg terkurung sepangan jalan toll dalam 
> puluhan ribu ha, di belinya pelan2 melalui pihak ketiga. Ada orang tua yg 
> meninggal, bagi harta dibelinya. Ada yg mau naik haji dibelinya, ada yg perlu 
> uang dibelinya. Tanah2 terkurung itu dibeli dengan harga murah. Setelah 
> semuanya dibeli, puluhan ribu ha, berikutnya oligarki cincai dengan pejabat 
> daerah. Disuruhnya bupati, walikota, membikin akses jalan dengan uang 
> APBD/APBN.
> 
> Tanah yg sudah di kuasai ribuan ha tsb, kemudian dibangun pelan2 jadi pusat 
> wisata, daerah industri, setelah bonekanya membangun akses road, dari 
> APBD/APBN yg nota bene adalah uang rakyat.
> 
> Pada waktu itu orang Minang sudah miskin, tanah sudah dijual, jadi sudah siap 
> jadi buruh pabrik dengan gaji murah. Jadi episode pertama menguasai sentral2 
> business, rumah sakit, sekolah, episode kedua, kuasai lahan, bangun industri, 
> buruh sudah siap, karena sudah makin banyak urang Minang yg miskin seperti di 
> Jawa.
> 
> Jadi pusat Finansial, di daerah reklamasi, pusat perdagangan sudah dikuasai, 
> tanah2 sudah dikuasai.
> 
> Yang tersisa, bagi urang Minang di kampung sendiri adalah otot untuk jadi 
> buruh pertanian modern, buruh di superblog, buruh di pusat2 industri.
> 
> Aduhai, pejabat2 yg menekan tombol dimulainya proyek Lippo, anda2 akan 
> tercatat disepanjang sejarah Minang, sebagai orang2 yg memotori proses 
> pemiskinan urang Minang, 20-30 tahun lagi, anda2 akan melihat cucu anda, jadi 
> jongos dikampung sendiri. Kalau anda2 sakit, cucu2 anda tidak akan sanggup 
> membiayai anda2 masuk rumah sakit, yang anda tekan tombol peresmiannya.
> 
> Gemas, melihat Minang, dipimpin oleh orang2 yg cakrawalanya pemikirannya 
> tidak jauh kedepan. Amplop sesaat membahagiakan anda sejenak, memikiskan anak 
> cucu se lama2nya, ber abad2 yang akan datang.
>  
> Salam
> Bakhtiar Muin
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> =

Re: [R@ntau-Net] PIKIRAN ALTERNATIF DARI MN

2014-02-16 Thread Maturidi Donsan
Sanak dipalanta n.a.h

Kalau  Dt. Parpatiah Nan Sabatang seorang 'komunis, iko mungkin ANB atau
ahli sejarah politik nan bisa mengurai panjang lebar.

Tapi sabagaimano tulisan / kupasan  nan tardiri dari kiro-kiro 6 halaman,
biasonyo pesan yang ingin disam paikan oleh tulisan tersebut adolah apo nan
tertulis dipenghujung tulisan tersbut

Ambo ambiek ujuang tulisan tersebut:.


"Supremasi perempuan di rumah tangga tergerus oleh peran bapak yang dominan
karena semuanya sekarang diukur dengan materi. para mamak seringkali
menjadi pecundang di antara kemenakannya. tunganai seringkali "bertinju"
dengan rang sumando untuk harato pusako. rang rantau pulang jadi
"pamanggak" dan bukan jadi suri tauladan*. "*


1. para mamak seringkali menjadi pecundang di antara kemenakannya


!. Dalam soal harta pusaka kaum tak mungkin mamak jadi pecundang oleh
kemenakannya kecuali  kasuistis.


2. Dalam soal perhelatan atau acara apa saja yang ingin berbau adat
dimanapun diadakan kemenakan, maka kemenakan harus patuh kepada mamak,
kecuali dia pesta bebas. Kalau ini tentu tidak akan dihadiri oleh pemuka
adat.


Bagi kaum yang pestanya tidak dihadiri oleh kaum adat adalah satu hal yang
sangat memalukan bagi kaumnya.

Semua yang bersangkutan dengan adat, kemenakan tetap akan mematuhi mamak,
kalau tidak pemangku adat tidak akan naik rumah.


2. Supremasi perempuan di rumah tangga tergerus oleh peran bapak yang
dominan karena semuanya sekarang diukur dengan materi.


Barangkali ini bisa dijelaskan  sebagai berikut::

1.- Kalau dirantaui ia, kalau diranah mungkin kasuistis  (adakah seorang
ibu yang tidak terkait dengan harta pusaka diranah),  dimana tidak ada
keterkaitan si bapak dengan harta pusaka.


2.- Kalau diranah bagi si bapak yang beristeriakan pada seorang ibu yang
punya harta pusaka, maka wilayah sibapak berkuasa hanya pada pencaharian
bersama, tidak menyeberang ke pada yang menyangkut harta pusaka (baik gelar
maupun tanah Ulayat).


3. tunganai seringkali "bertinju" dengan rang sumando untuk harato pusako.


!. Kalau tunganai sempat bertinju dengan rang samando apalagi sering,

   Ini mungkin rang samando tak tahu adat barangkali. Wilayah rang samando
hanya pada harta pencarian kedua suami istri (kalau di Jawa dinamakan harta
Gono Gini), tidak menyeberang mencampuri harta pusaka ditempat istrinya
yang biasa dibawah pengawasan para tungganai.


Kalau ada contoh,  kita ingin penulis memberikan beberapa sample kalau
memang bisa memperkuat pernyataan tungganai adu jotos jo urang samando
untuk harta pusaka diatas.


Sakitu dulu, maaf kalu ambo salah,


Wass,


Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau








Pada 16 Februari 2014 14.02, Lies Suryadi  menulis:

>
> Mamak2 di lapau, apo memang Dt. Parpatiah Nan Sabatang seorang 'komunis'?
> Ado lo nan manulih co itu dalam artikel ko:
> http://networkedblogs.com/fyXUb
>
> Salam,
> Suryadi
>
>
>   Pada Minggu, 16 Februari 2014 6:15, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>  Pandangan Pak Mochtar iko bana dan sangat realistik. Implikasinyo, kito
> dari Rantau labiah rancak kontak jo nagari asa kito masing-masing atau
> nagari dima kito lahia. Jadi di maso datang ado peranan penting nan dapek
> dimainkan dek BK3AM jo IKM-IKM anggotanyo.
> Tantang program penggemukan sapi Simmental di Nagari Sumpur Kudus, memang
> paralu dievaluasi dan diduduakkan bana. Salain pribadi, ambo juo maajak
> kawan ambo di Aliansi Kebangsaan utk mainvest duo ikua jawi. Antah baa
> kolah nasibnyo kini. Ambo jadi ikuik malu.
> Wassalam,
> SB, 77, Sby.
>
> Sent from my iPad
>
> On 12 Feb 2014, at 15.46, Mochtar Naim  wrote:
>
>  To rantaunet@googlegroups.com
>Today at 3:32 PM
>
> Pak Maturidi jo Ajo Duta, dkk di RN,
>
>  Ado nan paralu awak paretongkan. Yaitu awak ko sia ko. Awak urang
> Minang iyo. Tapi ndak bitu sajo urang Agam namuah mambantu urang Solok,
> dst. Ikatan banagari dan samo sanagari sangat kuat sakali. Sahinggo urang
> Agam, urang Solok, dst, musti mengutamokan mambantu urang sanagarinyo dulu,
> atau bahkan sajorong, sadusun, sampai ka sasuku, sakaluarga.
>  Jadi, aratinyo, nan ka diasuang di awak malalui RN ko, manumbuahkan
> sumangaik suko mambantu sasamo banagari, bakorong, basuku, dst tu, baru
> baminang-minang seperti ide Ajo malalui RN ko.  Untuak itu konsep banagari
> ko mesti bana2 dipakuaik. Ambo lah mangamukokan, ado ampek fungsi utamo
> dari Nagari: (1) sebagai unit kesatuan administratif pemerintahan; (2)
> sebagai unit kesatuan keamanan dan pengamanan; (3) sebagai unit kesatuan
> ekonomi; dan (4) sebagai unit kesatuan adat, agamo dan sosial-budaya.
> Masalah nan awak angkekkan di siko ado di nan nomor (3). Baa caronyo
> manumbuahkan kekuatan ekonomi anak nagari, nan selain sendiri2 juo secaro
> ba-samo2 sebagai joint enterprise, katokanlah berbentuk koperasi syariah
> nan awak utamokan tu. Ambo mancaliak kekuatan Japang, Korea jo Cino justeru
> talatak di karajo basamo dalam bantuak koperasi justru di tingkek terbawah
> ko.
>  Sem

Bls: Re: [R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki ----> lantas apa yg harus kita kerjakan ?

2014-02-16 Thread syaff . al
Pak B.Muin, Pak Saaf n sanak di Palanta n.a.h!

Ambo ingin memberi info sajo bahwa pembangunan jalan Tol Padang-Bukittinggi dan 
Bukittinggi ke Pekanbaru sudah lama dibatalkan oleh Pemda Sumbar.

Alasannya, pembebasan tanahnya berat dan bakalintin pintin. Jan kan jalan tol, 
jalan sicincin-malalak sebagai alternatif jalan Padang-Bukittinggi sajo masih 
belum bisa dimanfaatkan. Masih ada beberapa bagian yg tak bisa dibebaskan dan 
sebagian lagi longsor yang berulang-ulang.

Soal lahan akan jadi murah, jan dikiro dunsanak di kampuang pandia bana. Salah 
satu penyebab Pemda membatalkan rencana jalan tol itu adolah karano tibo2 
harago tanah nan dalam hutan sekalipun jadi naiak berkali lipat. Dek urang 
awak, kan, alun takilek alah takalam, Takilek ikan dalam lubuak, lah tahu 
jantan batinonyo. Begitu Dahlan Iskan (Meneg BUMN) mengumumkan pembangunan 
jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru, sejam kemudian masyarakat lah tahu 
lahan nama nan ka dilalui walaupun alun diukua dek urang PU. Harago tanahnyo 
langsung melambung.

Jadi, harapan awak soal transportasi ko tingga jo kereta api. Mudah2an kereta 
api ko bukan untuk kepentingan nostalgia. Dalam kondisi kini, jan lai baa 
kiro-kiro perjalanan KA PadangPanjang-Bukitinggi atau Solok-Bukittinggi, KA 
Padang-Pariaman dengan sekali berhenti di Tabing, butuh waktu 3 jam. 

Ketika mendiang Anas Malik masih jadi bupati, beliau mengajukan permohonan 
kepada PJKA untuk membuat rel ganda Padang-Pariaman dan mengadakan KA Diesel 
atau KRL.

Salam,

Syaf AL, 51, sadang di Sanur, Bali


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Dr. Saafroedin Bahar" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 16 Feb 2014 22:52:54 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: ; 
; 

Subject: Re: [R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki
 > lantas apa yg harus kita kerjakan ?

Sanak Bachtiar Muin yth, ambo mamparatikan visi Sanak ttg apo nan bisa tajadi 
di maso datang kalau aksi urang lua tu dipabiaan sajo. Ambo sepakat jo 
panilaian Sanak ttg kurang pekanyo pejabat kito di Sumbar.
Pertanyaannyo kini adolah apo nan harus kito - urang Rantau - pabuek supayo apo 
nan diramalkan tu indak tajadi. Pengalaman salamo iko manunjuakkan bahaso 
gagasan kito hampia indak pernah diharagoi apolagi dilaksanakan dek sanak kito 
di Ranah. Kito praktis dianggap urang asiang. 
Namun ado peluang, saparati nan disarankan dek Pak Mochtar Naim, yaitu melalui 
kontak langsuang antaro para perantau jo Nagari asa masing-masing. Baa kok kito 
cubo manyampaikan gagasan Sanak iko ka pengurus IKM-IKM di Rantau talabiah 
dahulu ? Baru sudah tu kito persilakan baliau-baliau manghubungi nagarinyo 
masing-masing.
Supayo persiapan matang, ado rancaknyo dibuek semacam kelompok kerja 
perencanaan, dan diisi dek pakar-pakar saroman Sanak Bachtiar Muin, saroman 
MPKAS nan bajalan sampai kini karano kegiatan pribadi Pak Nofrins Napilus dkk. 
Apo namonyo silakan dipiliah sendiri.
Wassalam,
SB, 77, Sby.

Sent from my iPad

> On 20 Des 2013, at 13.29, "Bakhtiar Muin PhD"  wrote:
> 
> Assalamualaimum:
>  
> Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki.
> 
> Dalam Episode pertama menguasai Sumbar adalah penguasaan SBLG, Reklamasi 
> pantai sebagai pusat bisnis, bekas2 tangsi tentara di Padang Panjang, dan 
> Bukit Tinggi sebagai Superblok.
> 
> Episode kedua, adalah kuasai lahan2 strategis di Sumatera Barat. Cara 
> menguasainya, methodenya sama dengan penguasaan tanah sepanjang toll Jakarta 
> Cikampek, dan sepanjang Toll Jakarta Bogor, yang sudah terjadi. Tidak 
> percaya, saksikan sendiri dengan mata kepala dunsanak.
> 
> Desakan membuat jalan Toll, Padang Bukit tinggi yg bakal di bangun oleh Jasa 
> Marga, didukung oleh pemerintah daerah, sangat didukung oleh oligarki.
> 
> Urang Minang sudah tidak sabar lagi, macet ingin jalan toll dibangun cepat2.
> 
> Oligarki juga sudah siap untuk menguasai tanah2 sepanjang jalan, kiri kanan 
> toll dibeli dengan murah.
> 
> Jangan kira, selesainya jalan toll, tanah kiri kanan toll akan menjadi mahal. 
> Tanah2 sepanjang jalan toll, akan tetap atau turun harganya, karena tanah tsb 
> terkurung, tidak punya akses ke jalan toll. Dengan kolusi dengan pejabat2, 
> oligarki mengusahakan, jangan sampai pemda membikin frontage road. Anda 
> mengerti frontage road? Frontage road, adalah jalan lokal yg dibangun di kiri 
> kanan jalan toll, yg seharusnya jadi kewajiban pengembang jalan toll untuk 
> membangunnya, bila disekitar jalan toll tidak ada jalan lokal.
> 
> Kewajiban membangun frontage road ini yg disyaratkan oleh UU, tidak pernah 
> dilaksanakan. Tragedi kemanusiaan!!! Kenapa?
> 
> Yg terjadi adalah oligarki berkolusi dengan pemda, agar tanah2 disekitar 
> jalan toll tetap terkurung, sehingga harganya tetap murah.
> 
> Jadi oligarki, akan membeli tanah2 yg terkurung sepangan jalan toll dalam 
> puluhan ribu ha, di belinya pelan2 melalui pihak ketiga. Ada ora

Fwd: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran

2014-02-16 Thread Muchwardi Muchtar
.Leon Agusta (Ridwan Ilyas) lahir di Desa Sigiran, daerah pinggiran
Danau Maninjau, 1938.
Pernah mengikuti International Writing Program di Iowa University, tahun
1976 dan 1978.
Karya-karyanya, berupa puisi, cerpen, esei, dan novel, dimuat di berbagai
media massa, termasuk majalah sastra Horison, dan diterbitkan dalam
sejumlah buku antologi. Walaupun usianya sudah kepala tujuh, Leon masih
aktif menulis puisi, dan mengikuti berbagai forum sastra di dalam dan luar
negeri..

Sanak Andiko n.a.s.

Talalu banyak nan ambo sukoi bake sajak-sajak penyair nan jo mato kapalonyo
sandiri maliek kakak, mamak dan kawannyo di kampuang dibunuah orang di
zaman PRRI saisuak. Sabagai pambuka jamba, sambia manunggu Dusanak awak nan
lain bakomentar malalui palanta ko tantang Leon Agusta (d/h Ridwan Ilyas),
bialah sagalemeang "sia & manga" Leon Agusta sarupo kutipan di ateh, ambo
palapeh dulu masuak galanggang.

Salam,
*mm
(*** = Penyair Indonesia tahun 80-an nan indak produktif bana di zamannyo)

-- Pesan terusan --
Dari: Andiko 
Tanggal: 16 Februari 2014 18.26
Subjek: [R@ntau-Net] Maninjau, Kampung Kelahiran
Kepada: rantaunet@googlegroups.com


Sanak Palanta

Tadi di toko buku ambo batamu jo buku sajak Pak Leon Agusta, kini sadang
mambaliak-baliak mambaconyo dirumah, rancak-rancak isinyo, ado ciek puisi
nan menarik hati, ambo ketikkan disiko, mohon izin Pak Leon, yaitu:

*Maninjau, Kampung Kelahiran*

Karya : Leon Agusta 1983

Lumut diatas batumu sudah mati. Pada jejaknya
tergores salam dengan aksara alam kecintaan
"selamat datang di negeri kaca selaksa cahaya"
digoreskan pada ranting, jari-jari kering pepohonan
danau mendidih, tercium dalam udara, menggeliat
bersama ombak: topan perang saudara tak terlupakan.

Pada perahu tua kulihat masa kanak
ketika desa-desa mulai menerjang kesepiannya
menyulam bunga mimpi dengan kabut dan asap mesiu
sehabis agresi. Aku pergi
Tak tahu bagaimana mengucapkan salam perpisahan
aku hanya mendengar suara burung, disahuti oleh pagi
gemanya menggiring angin melintasi gelombang
cintaku berlayar sampai jauh
rindu bisa tak sampai, sampai tak bisa rindu.

_


[image: Gendang
Pengembara]
Want to Read
[image: pick shelf]
Rate this book
1 of 5 stars2
of 5 stars3
of 5 stars4
of 5 stars5
of 5 star 
Gendang Pengembara
by Leon Agusta 
3.67 of 5 stars 3.67  ·   rating
details
  ·  6 ratings 

 ·  0 
reviews
Ini kumpulan puisi yang bertarikh masa cukup panjang: 1962-2011 alias 49
tahun. Kumpulan ini mungkin mencakup hampir seluruh karya penyair senior
yang hampir berusia 74 tahun. Kumpulan ini juga bisa jadi isyarat seperti
yang diterakan dalam judul buku: kepengembaraannya yang belum juga berhenti.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota W

[R@ntau-Net] OOT: Mr. Fulan

2014-02-16 Thread ZulTan

Fulan was in prison for seven years. Today he got out.  His wife and son were 
there to pick him up. 

He came through the gates and got into the car. The only thing he said was, 
"F.F."

His wife turned to him and answered, "E.F."

Out on the highway, he said, "F.F."

She responded simply, "E.F."

He repeated, "F.F."

She again replied, "E.F."

"Mom! Dad!" their son yelled, "What's going on?"

Fulan answered: "Your mother wants to Eat First!"

Salam, 
ZulTan, L, 53, Bogor

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Tempat peristirahatan, dan frontage road. ( Episode kedua)

2014-02-16 Thread Bakhtiar Muin
Assalamualaikum:

 

Zaid Dunil:

 

Karena toll itu cukup panjang maka pada
jarak tertentu dibangun pula lokasi peristirahatan dan dilokasi itu tumbuh
pula usaha usaha kecil retoran dan sebagainya yang juga menunjang kehidupan
rakyat yang berusaha ditempat itu.



BM:

 

Di negara kapitalis seperti Amerika Serikat, tidak boleh ada kegiatan
ekonomi di dalam interstate highways, kecuali didaerah2 yg penduduknya
sangat jarang. Didaerah tandus yg tidak berpenghuni, maka di izinkan
mendirikan oases, peristirahatan, sekedar untuk minum dan penyumbat lapar.

Orang harus keluar dari interstate untuk membeli makanan, minuman, dan
bensin. Dengan demikian perekonomian tumbuh di sekitar interchange.
Dengan membuat tempat peristirahatan didalam jalan toll, membuka pintu
lebar2 untuk oligarki berkuasa, hanya buruh yg dibutuhkan di tempat
peristirahatan.

 

Zaid Dunil:

 

Setiap jalan toll ditempat tertentu ada pintu masuk dan pintu keluar dan
itu mempermudah masyarakat keluar masuk ke dan dari kawasan tertentu. Jadi
tidak harus selalu ada apa yang disebut "Frontage road" disepanjang toll
itu

 

BM:

 

Kalau mau ada pemerataan ekonomi, frontage road , harus dan wajib dibangun,
agar daerah yg dilalui jalan toll tidak terkurung. Mereka yg punya tanah
disekitar frontage road, bekerja dengan pemda, bisa membangun industrial
estate, kemudian di sewakan kepada investor asing yg punya teknologi tinggi,
yg kita belum punya kemampuan. Jadi ada win2 solution, penduduk pribumi
punya tempat, bekerjasama dengan investor asing. Jadi kita tidak jadi kuli,
yg setiap saat demo, mengemis2 minta naik gaji, yg sering berakhir dengan
kekerasan.

Membangun jalan toll, tidak diragukan lagi banyak dampak positifnya, sudah
angku Zaid Dunil bahas. Tapi kalau pembangunan jalan toll tidak diatur
dengan baik, dampak negatifnya, sudah ambo kemukakan dalam episode kedua.

Contoh konkrit, satu saja, silahkan bapak Zaid Dunil berkunjung ke CiKALONG
WETAN. Dengan selesainya Cipularang, CiKALONG  jadi terisolir, restoran
sepanjang Cikalong mati. Laki2nya memburuh ke Bandung, gadis2nya jadi
menyerbu klub2 malam Bandung, sebagian jadi TKI. Interchange Cikalong, yg
seharusnya di bangun 2004, sampai saat ini 2014, belum dibangun juga.
Setelah tanah2 didaerah terkurung itu dibeli murah, dalam ribuan ha oleh
oligarki, baru kemudian interchange dibangun entah kapan.

Silahkan bapak Zaid Zunil investigasi pembebasan lahan toll Manado Bitung,
siapa yg membeli tanah  jalur toll tsb, dan berapa harga pembebasannya.

Jadi tidak heran akibat kolusi oligarki yg memegang kekuasaan dan pengusaha
konco2nya, menghasilkan 40 orang terkaya di Indonesia, kekayaannya setara
dengan 60 juta rata2 rakyat Indonesia.

Apakah bapak Zaid Zunil, rela dikuasai oleh segentir orang saja ranah
Minang?

 

Salam

BakhtiarM

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] OOT: Mr. Fulan

2014-02-16 Thread Dedi Suryadi
And her wife said " But your father wants to Fishing First.."

*- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah
Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan
-*

*Salam dan Terima Kasih,*
*Dedi Suryadi*

_
   *Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang
Berani Bertindak Dan   *
  **Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil
Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* *

  "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for The
Others" (Hadith by Bukhari)
---
"Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...
".*
  "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."


Pada 17 Februari 2014 09.03, ZulTan  menulis:

>
> Fulan was in prison for seven years. Today he got out.  His wife and son
> were there to pick him up.
>
> He came through the gates and got into the car. The only thing he said
> was, "F.F."
>
> His wife turned to him and answered, "E.F."
>
> Out on the highway, he said, "F.F."
>
> She responded simply, "E.F."
>
> He repeated, "F.F."
>
> She again replied, "E.F."
>
> "Mom! Dad!" their son yelled, "What's going on?"
>
> Fulan answered: "Your mother wants to Eat First!"
>
> Salam,
> ZulTan, L, 53, Bogor
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] OOT: Mr. Fulan

2014-02-16 Thread Dedi Suryadi
Sorry, maksudnya, His wife...hehe...

*- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah
Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan
-*

*Salam dan Terima Kasih,*
*Dedi Suryadi*

_
   *Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang
Berani Bertindak Dan   *
  **Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil
Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* *

  "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for The
Others" (Hadith by Bukhari)
---
"Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...
".*
  "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."


Pada 17 Februari 2014 11.56, Dedi Suryadi  menulis:

> And her wife said " But your father wants to Fishing First.."
>
> *- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah
> Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan
> -*
>
> *Salam dan Terima Kasih,*
> *Dedi Suryadi*
>
>
> _
>*Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang
> Berani Bertindak Dan   *
>   **Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil
> Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* *
>
> 
>   "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for
> The Others" (Hadith by Bukhari)
>
> ---
> "Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...
> ".*
>   "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."
>
>
> Pada 17 Februari 2014 09.03, ZulTan  menulis:
>
>
>> Fulan was in prison for seven years. Today he got out.  His wife and son
>> were there to pick him up.
>>
>> He came through the gates and got into the car. The only thing he said
>> was, "F.F."
>>
>> His wife turned to him and answered, "E.F."
>>
>> Out on the highway, he said, "F.F."
>>
>> She responded simply, "E.F."
>>
>> He repeated, "F.F."
>>
>> She again replied, "E.F."
>>
>> "Mom! Dad!" their son yelled, "What's going on?"
>>
>> Fulan answered: "Your mother wants to Eat First!"
>>
>> Salam,
>> ZulTan, L, 53, Bogor
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, m

Re: Fwd: [R@ntau-Net] Mohon sumbangan buku

2014-02-16 Thread Darwin Chalidi
Manyolo ciat nakan. Apokah buku2 referensi sekolah bisa pulo dikirim. Anak2
ambo nan dari FHUI indak amuah lai maosong buku2 nantun.

Darwin Chalidi
On Feb 17, 2014 11:59 AM, "Irwan Setiawan" 
wrote:

> Buku yang telah ada, saat di susun,, buku bantuan ormas Oi bukittinggi
> -- Pesan Terusan--
> Dari: "Irwan Setiawan" 
> Tanggal: 13 Feb 2014 22:18
> Subjek: Fwd: [R@ntau-Net] Mohon sumbangan buki
> Kepada: "rantaunet" 
> Cc:
>
> Tarimokasih banyak mamak ambo, kami di kamang mudiak manarimo sagalo buku
> nan di sumbangkan. Alhamdulillah di proposal yg wak buek tu lah ado
> buku2nan masuak. Sistem nan ka dijalankan adolah mamsuak an buku ko ka tpa
> di daerah ko. H. Abdul manan ko adolah tokoh perang kamang 1908, kalau
> lebih jaleh nyo bisa apak , mamak baco juo di web ambo
> keretaunto.blogspot.com, atau web nagari kamangmudiak.com atau di
> karyatulis web kabagam.co.id
> Tarimokasih sabalum nyo mak
> -- Pesan Terusan--
> Dari: "Muchwardi Muchtar" 
> Tanggal: 13 Feb 2014 19:55
> Subjek: Fwd: [R@ntau-Net] Mohon sumbangan buki
> Kepada: 
> Cc:
>
> Kamanakanda Irwan Setiawan di Kamangmudiak n.a.c.
>
> Di rumah ambo cukuik banyak buku taun katumba nan mungkin bisa dikirimkan
> untuak paiisi lamari di "Rumah Baca H. ABDUL MANAN". Tapi, sabalunnyo tantu
> paralu dijalehkan ka kami (nan kamanyumbang) apokoh buku-buku bakeh dari
> rantau lai laku untuak dipakai di sinan?
>
> Kamudian, nan paralu pulo dipajaleh, buku apo sajo nan diparalukan untuak
> paiisi lamari rumah buku di Kamangmudiak tu? Apokoh sagalo macam buku,
> sampai ka buku nan babaun politik (atau paham/ aliran, misalnyo : apo tu
> kuminih? apo tu islam liberal?) bisa ditarimo?
>
> Nan tarakhia, karano ambo sabana alah lamo larek di rantau, bisakah dibari
> tahu ka kami "who is how"-kah  H. ABDUL MANAN nan manjadi namo dari rumah
> buku di Kamangmudiak tu? Apokoh baliau masih hiduik atau alah mandahului
> awak ka alam baqa?
>
> Tarimokasi ateh panjalehan panjang lebar dari  Kamanakanda Irwan Setiawan
> nantik.
>
> Salam,
>
> *mm
>
> -- Pesan terusan --
> Dari: Irwan Setiawan 
> Tanggal: 13 Februari 2014 14.57
> Subjek: [R@ntau-Net] Mohon sumbangan buki
> Kepada: rantaunet 
>
>
> Assalamualaikum bapak, mamak, amak, uda, uni, sado no, kami di kamang
> mudiak mambukak rumah baca H. ABDUL MANAN, sejauhko lah ado juo sumbangan
> nan tibo ka rumaj baca ko. Bagi apa, ibuk, uda, uni, dunsanak nan ado
> peluang di tampek karajo tuak mambantu buku ka rumaj baco lo sangat kami
> harapkan, kok semacam surek pengantar lah ado pulo disiko. Bagi nan
> kamanyumbang secara pribadi kami pun manarimo jo hati sanang, dak laweh jo
> tapak tangan jo bumi Allah kami tampuang...tarimokasih banyak
> Wassalam
> Irwan setiawan, tuanku saliah
> Kamang mudiak, agam
> Kode pos kamang mudiak, 26153
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.

Re: Bls: Re: [R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki ----> lantas apa yg harus kita kerjakan ?

2014-02-16 Thread Dr. Saafroedin Bahar
Aduh Al, kamari rumik kok awak ka mangecek soal Sumbar iko. Kadipangaan lai ko 
ha ? 
Wassalam,
SB, 77, Sby. 

Sent from my iPad

> On 17 Feb 2014, at 00.32, syaff...@gmail.com wrote:
> 
> Pak B.Muin, Pak Saaf n sanak di Palanta n.a.h!
> 
> Ambo ingin memberi info sajo bahwa pembangunan jalan Tol Padang-Bukittinggi 
> dan Bukittinggi ke Pekanbaru sudah lama dibatalkan oleh Pemda Sumbar.
> 
> Alasannya, pembebasan tanahnya berat dan bakalintin pintin. Jan kan jalan 
> tol, jalan sicincin-malalak sebagai alternatif jalan Padang-Bukittinggi sajo 
> masih belum bisa dimanfaatkan. Masih ada beberapa bagian yg tak bisa 
> dibebaskan dan sebagian lagi longsor yang berulang-ulang.
> 
> Soal lahan akan jadi murah, jan dikiro dunsanak di kampuang pandia bana. 
> Salah satu penyebab Pemda membatalkan rencana jalan tol itu adolah karano 
> tibo2 harago tanah nan dalam hutan sekalipun jadi naiak berkali lipat. Dek 
> urang awak, kan, alun takilek alah takalam, Takilek ikan dalam lubuak, lah 
> tahu jantan batinonyo. Begitu Dahlan Iskan (Meneg BUMN) mengumumkan 
> pembangunan jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru, sejam kemudian masyarakat 
> lah tahu lahan nama nan ka dilalui walaupun alun diukua dek urang PU. Harago 
> tanahnyo langsung melambung.
> 
> Jadi, harapan awak soal transportasi ko tingga jo kereta api. Mudah2an kereta 
> api ko bukan untuk kepentingan nostalgia. Dalam kondisi kini, jan lai baa 
> kiro-kiro perjalanan KA PadangPanjang-Bukitinggi atau Solok-Bukittinggi, KA 
> Padang-Pariaman dengan sekali berhenti di Tabing, butuh waktu 3 jam. 
> 
> Ketika mendiang Anas Malik masih jadi bupati, beliau mengajukan permohonan 
> kepada PJKA untuk membuat rel ganda Padang-Pariaman dan mengadakan KA Diesel 
> atau KRL.
> 
> Salam,
> 
> Syaf AL, 51, sadang di Sanur, Bali
> 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
> From: "Dr. Saafroedin Bahar" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Sun, 16 Feb 2014 22:52:54 +0700
> To: rantaunet@googlegroups.com
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Cc: ; 
> ; 
> 
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki 
> > lantas apa yg harus kita kerjakan ?
> 
> Sanak Bachtiar Muin yth, ambo mamparatikan visi Sanak ttg apo nan bisa tajadi 
> di maso datang kalau aksi urang lua tu dipabiaan sajo. Ambo sepakat jo 
> panilaian Sanak ttg kurang pekanyo pejabat kito di Sumbar.
> Pertanyaannyo kini adolah apo nan harus kito - urang Rantau - pabuek supayo 
> apo nan diramalkan tu indak tajadi. Pengalaman salamo iko manunjuakkan bahaso 
> gagasan kito hampia indak pernah diharagoi apolagi dilaksanakan dek sanak 
> kito di Ranah. Kito praktis dianggap urang asiang. 
> Namun ado peluang, saparati nan disarankan dek Pak Mochtar Naim, yaitu 
> melalui kontak langsuang antaro para perantau jo Nagari asa masing-masing. 
> Baa kok kito cubo manyampaikan gagasan Sanak iko ka pengurus IKM-IKM di 
> Rantau talabiah dahulu ? Baru sudah tu kito persilakan baliau-baliau 
> manghubungi nagarinyo masing-masing.
> Supayo persiapan matang, ado rancaknyo dibuek semacam kelompok kerja 
> perencanaan, dan diisi dek pakar-pakar saroman Sanak Bachtiar Muin, saroman 
> MPKAS nan bajalan sampai kini karano kegiatan pribadi Pak Nofrins Napilus 
> dkk. Apo namonyo silakan dipiliah sendiri.
> Wassalam,
> SB, 77, Sby.
> 
> Sent from my iPad
> 
>> On 20 Des 2013, at 13.29, "Bakhtiar Muin PhD"  wrote:
>> 
>> Assalamualaimum:
>>  
>> Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki.
>> 
>> Dalam Episode pertama menguasai Sumbar adalah penguasaan SBLG, Reklamasi 
>> pantai sebagai pusat bisnis, bekas2 tangsi tentara di Padang Panjang, dan 
>> Bukit Tinggi sebagai Superblok.
>> 
>> Episode kedua, adalah kuasai lahan2 strategis di Sumatera Barat. Cara 
>> menguasainya, methodenya sama dengan penguasaan tanah sepanjang toll Jakarta 
>> Cikampek, dan sepanjang Toll Jakarta Bogor, yang sudah terjadi. Tidak 
>> percaya, saksikan sendiri dengan mata kepala dunsanak.
>> 
>> Desakan membuat jalan Toll, Padang Bukit tinggi yg bakal di bangun oleh Jasa 
>> Marga, didukung oleh pemerintah daerah, sangat didukung oleh oligarki.
>> 
>> Urang Minang sudah tidak sabar lagi, macet ingin jalan toll dibangun cepat2.
>> 
>> Oligarki juga sudah siap untuk menguasai tanah2 sepanjang jalan, kiri kanan 
>> toll dibeli dengan murah.
>> 
>> Jangan kira, selesainya jalan toll, tanah kiri kanan toll akan menjadi 
>> mahal. Tanah2 sepanjang jalan toll, akan tetap atau turun harganya, karena 
>> tanah tsb terkurung, tidak punya akses ke jalan toll. Dengan kolusi dengan 
>> pejabat2, oligarki mengusahakan, jangan sampai pemda membikin frontage road. 
>> Anda mengerti frontage road? Frontage road, adalah jalan lokal yg dibangun 
>> di kiri kanan jalan toll, yg seharusnya jadi kewajiban pengembang jalan toll 
>> untuk membangunnya, bila disekitar jalan toll tidak ada jalan lokal.
>> 
>> Kewajiban membangun frontage road ini yg disyaratkan oleh UU, tidak pernah 
>> dil