Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP
Tapi yang jelas bagi Sumatra Barat 10 Bulan Uda Nof menjabat Sudah berbuat untuk Sumbar dan membuka mata dunia bahwa Sumbar mempunyai kekayaan Wisata Alam tersembunyi dan Uda Nof Sudah anggarkan triliuan rupiah untuk menjadikan kawasan Mandeh menjadi destinasi Berkelas dunia. Dan maaf Ada Mentri yang satu priode bahkan 2 priode tak berbuat apa2 untuk Sumbar...Salut untuk Uda Adrianof ... Masyarakat Mandeh dan Sumbar umumnya Sudah merasakan dampak Ekonomi Dari gebrakan Uda Nof. Semoga jadi Amal ibadah bagi Uda,, kadang pragmatisme mengalahkan idealisme dan kepentingan masyarakat... Zuhrizul Sent from my iPhone On 14 Aug, 2015, at 8:06, Andrinof A Chaniago andri...@gmail.com wrote: Andri, Kalau tidak sempat, atau tidak ada kemauan, mencari info yang layak dipercaya, kita pakai saja logika. Apakah info yg tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya itu logis atau tidak. Terima kasih. Andrinof A Chaniago 2015-08-12 16:42 GMT+07:00 Andri Satria Masri andri.ma...@gmail.com: Tadi siang alah diumumkan bahwa da Andrianof digantikan samo Sofyan Djalil. Waktu nonton itu ado kawan yg carito ba a da Andrianof sampai digantikan. Da Andrianof dipandang tidak mendukung apa pun yg menjadi impian Presiden Jokowi. Satiok ide dan harapan Presiden selalu dibantah dengan dalih berbagai aturan perundang-undangan. Bahkan ado yg labiah ekstremnyo, satiok statement yg disampaikan Presiden siang hari akan dibantah oleh da Andrianof pada malam hari ketika diwawancarai samo TV. Iko hampir samo yg terjadi pada pejabat di kantua Andri. Ado nan dinonjobkan gara-gara inyo selalu membantah apa pun yg diinginkan Bupati dengan dalih tidak memenuhi aturan perundang-undangan dan terbatasnyo anggaran. Dek uda Andrianof ado di siko, awak berharap ado klarifikasi dari uda apokah salah atau benar yg dikatakan kawan tadi? Mohon maaf uda Andrianof jika iko kurang pada tempatnyo. Hanya sekedar batanyo dek penasaran sajo. Pada 12 Agustus 2015 11.38, 'Imran Al' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: dari kabar yang berembus, Da An yang juga salah satu member RN, memang tak terlalu disukai partai pengusung di DPR imran, 38, tingga di padang Pada Rabu, 12 Agustus 2015 11:02, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Di luaran makin nyaring tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan segera mengumumkan reshuffle sejumlah menteri. Dalam kabar qila wa qola ini, Uda Andrinof Chaniago termasuk yang akan … ah, sudahlah, sebaiknya kita tunggu saja. Namun kalau kabar burung reshuffle ini kelak benar terjadi, maka berarti pernyataan Tjahjo Kumolo di bawah ini adalah …? Tetap berkontribusi bagi negeri, Da An. Di mana pun, kapan pun, dalam posisi apa pun. Pada 5 Agustus 2015 23.22, Dale Sadli dalesa...@gmail.com menulis: Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP Jakarta, GATRAnews-Mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada sosok penting dibalik penunjukan Joko Widodo sebagai Capres dari partainya. Tjahjo bercerita mengenai sosok yang datang tiap hari ke kantornya guna meyakinkan dirinya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar menunjuk Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Capres disela arahan kepada peserta PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8). Waktu mau Pilkada DKI ada seseorang yang meyakinkan saya agar memilih Pak Jokowi untuk menjadi Cagub DKI. Dia datang terus tiap hari untuk meyakinkan saya dan akhirnya kita (PDIP) mau usung Pak Jokowi, kata Tjahjo. Hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI, orang tersebut datang lagi untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Ia pun lantas kembali meyakinkan Tjahjo untuk memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP. Seminggu Pak Jokowi dilantik (menjadi Gubernur DKI) dia datang lagi ke saya. Katanya Pak Jokowi bisa jadi capres. Dia yakinkan saya lagi agar mengusung pak Jokowi sebagai capres. Akhirnya Pak Jokowi jadi capres dan menjadi Presiden sekarang, katanya. Lantas, siapa figur yang dimaksud Tjahjo? Tak lain tak bukan, Tjahjo menyebut sosok tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago. Dia adalah Adrinof Chaniago yang sekarang jadi menteri, jelasnya diikuti tawa peserta forum. Adrinof adalah akademisi yang kini menjabat Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Reporter: Ervan Bayu Editor: Nur Hidayat http://www.gatra.com/politik-1/159002-tjahjo-kumolo-ungkap-sosok-dibalik-terpilihnya-jokowi-sebagai-capres-pdip.html -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi;
[R@ntau-Net] Lapau rang awak
Sekedar berbagi informasi, kini lah ado media promosi taka toko bagus. Khususnya untuk orang sumatera. Pasang iklannyo mudah dan perai. *http://www.balapau.com* Silahkan dikunjungi dan dicigok2, Lapaunyo kito basamo :-) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP
Wa'laikumussalam Rasonyo ambo satu-satunya nan indak sato maucapkan salamat kapado Sanak Andrinof katiko tapiliah jadi mantari dan ambo publish secara terbuka di Palanta ko, satalah 30 urang barabuik mangucapkan ucapan salamat. Baa dek bitu? Karano ambo manunggu karya baliau satalah duduak. Sayang ndak kasampaian. Ka manga awak... Sent from Samsung Mobile Original message From: 'Syafrizalmi Nami' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com Date: 14/08/2015 09:12 (GMT+07:00) To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP Assalamu'alaikum wr wb, ke sekian kali nya orang orang pintar di negeri ini terpinggirkan, mereka ditepikan dan tidak diberdayakan maka sangat wajar dan pantaslah negeri ini semakin terpuruk karena tidak di nakhodai oleh orang yang tepat seperti pepatah minangkabau nan buto pahambuih lasuang nan pakak palapeh badie nan lumpuah pahuni rumah nan kuek pa angkuik baban nan jangkuang jadi panjuluak nan randah panyaruduak nan pandai tampek bata nyo nan cadiak bakeh ba iyo nan kayo tampek batenggang Pemerintah gagal menerapkan the right man on the right place dan memaksimalkan sumber daya manusia yang kompeten semoga bisa jadi bahan renungan kito basamo Wassalamu'alaikum wr wb Nami Syafrizalmi Dt. PNK 39 thn asa Salayo - Solok tingga di Serang Banten karajo kuli di pabrik pengolahan baja di Cilegon Banten Dikirim dari iPhone saya Pada 14 Agt 2015, pukul 08.06, Andrinof A Chaniago andri...@gmail.com menulis: Andri, Kalau tidak sempat, atau tidak ada kemauan, mencari info yang layak dipercaya, kita pakai saja logika. Apakah info yg tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya itu logis atau tidak. Terima kasih. Andrinof A Chaniago 2015-08-12 16:42 GMT+07:00 Andri Satria Masri andri.ma...@gmail.com: Tadi siang alah diumumkan bahwa da Andrianof digantikan samo Sofyan Djalil. Waktu nonton itu ado kawan yg carito ba a da Andrianof sampai digantikan. Da Andrianof dipandang tidak mendukung apa pun yg menjadi impian Presiden Jokowi. Satiok ide dan harapan Presiden selalu dibantah dengan dalih berbagai aturan perundang-undangan. Bahkan ado yg labiah ekstremnyo, satiok statement yg disampaikan Presiden siang hari akan dibantah oleh da Andrianof pada malam hari ketika diwawancarai samo TV. Iko hampir samo yg terjadi pada pejabat di kantua Andri. Ado nan dinonjobkan gara-gara inyo selalu membantah apa pun yg diinginkan Bupati dengan dalih tidak memenuhi aturan perundang-undangan dan terbatasnyo anggaran. Dek uda Andrianof ado di siko, awak berharap ado klarifikasi dari uda apokah salah atau benar yg dikatakan kawan tadi? Mohon maaf uda Andrianof jika iko kurang pada tempatnyo. Hanya sekedar batanyo dek penasaran sajo. Pada 12 Agustus 2015 11.38, 'Imran Al' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: dari kabar yang berembus, Da An yang juga salah satu member RN, memang tak terlalu disukai partai pengusung di DPR imran, 38, tingga di padang Pada Rabu, 12 Agustus 2015 11:02, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Di luaran makin nyaring tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan segera mengumumkan reshuffle sejumlah menteri. Dalam kabar qila wa qola ini, Uda Andrinof Chaniago termasuk yang akan … ah, sudahlah, sebaiknya kita tunggu saja. Namun kalau kabar burung reshuffle ini kelak benar terjadi, maka berarti pernyataan Tjahjo Kumolo di bawah ini adalah …? Tetap berkontribusi bagi negeri, Da An. Di mana pun, kapan pun, dalam posisi apa pun. Pada 5 Agustus 2015 23.22, Dale Sadli dalesa...@gmail.com menulis: Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP Jakarta, GATRAnews-Mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada sosok penting dibalik penunjukan Joko Widodo sebagai Capres dari partainya. Tjahjo bercerita mengenai sosok yang datang tiap hari ke kantornya guna meyakinkan dirinya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar menunjuk Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Capres disela arahan kepada peserta PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8). Waktu mau Pilkada DKI ada seseorang yang meyakinkan saya agar memilih Pak Jokowi untuk menjadi Cagub DKI. Dia datang terus tiap hari untuk meyakinkan saya dan akhirnya kita (PDIP) mau usung Pak Jokowi, kata Tjahjo. Hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI, orang tersebut datang lagi untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Ia pun lantas kembali meyakinkan Tjahjo untuk memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP. Seminggu Pak Jokowi dilantik (menjadi Gubernur DKI) dia datang lagi ke saya. Katanya Pak Jokowi bisa jadi capres. Dia yakinkan saya lagi agar mengusung pak Jokowi sebagai capres. Akhirnya Pak Jokowi jadi capres dan menjadi Presiden sekarang, katanya. Lantas, siapa figur yang dimaksud Tjahjo? Tak lain tak bukan, Tjahjo menyebut sosok tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
[R@ntau-Net] Ko nyo
RUMAH-SURAU-SEKOLAHTungku nan Tigo Sajarangandalam Membentuk Watak dan PerilakuGenerasi Muda Minangdalam Menghadapi Tantangan Ke Masa Depan Mochtar Naim16/12/12 I | S | ELAMA ini kita baru mengenalTTS (Tungku nan Tigo Sajarangan): Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, dalam kita menjelaskan mengenai sistemkepemimpinan yang berlaku dalam masyarakat tradisional Minangkabau. Ketiganyamemperlihatkan sosok dengan fungsi yang berbeda dari ketiga unsur kepemimpinantradisional Minangkabau itu, tapi bersatu dalam satu kesatuan kepemimpinan yangsifatnya egaliter-demokratis dan saling isi-mengisi bersinergi. Dulu,ketika alam Minangkabau masih belum dimasuki oleh unsur-unsur budaya luarkecuali Islam, sistem kepemimpinan TTS itu relatif berjalan utuh dan efektif.Di zaman kolonial Belandapun, kendati urusan pemerintahan dan ekonomi sertapendidikan juga diatur oleh pemerintah, tetapi ke dalam, pemerintah kolonialsengaja hands-off berlepas tangan danmenyerahkan urusan adat, agama dan sosial-budaya dari penduduk pribumi ke tangan merekamasing-masing. Sebagian karena pertimbangan efisiensi karena masalah adat,agama dan sosial-budaya itu tidak terkait langsung dengan urusan politik danekonomi yang mereka kuasai dan utamakan, tapi juga di belakangnya itu karenapemerintah kolonial tidak cukup punya tangan dan tenaga untuk mengatursemua-semua itu sampai ke tingkat sosietal akar rumput. Makanya banyak haldiserahkan kepada pribumi, terutama yang berkaitan dengan adat, agama dansosial-budaya itu. Apalagi, di Eropah sendiri waktu itu yang muncul danberkembang adalah filosofi liberal-kapitalistik dan sekuler-materialistik. Sekarang,budaya Minangkabau di Sumatera Barat sendiri sudah tidak sendiri. Di sampingitu ada budaya nasional yang masuk sebagai konsekuensi logis dari dibentuknyaIndonesia ini menjadi satu negara kesatuan yang mencakup seluruh wilayahNusantara, di mana Sumbar hanya satu dari keseluruhan wilayah NKRI itu. Dan adabudaya global yang juga masuk melalui berbagai jalur transmisi budaya yangtidak kurangnya juga turut membentuk watak dan perilaku warga masyarakatMinangkabau, seperti juga lain-lainnya. Denganmakin dominannya faktor-faktor luar yang masuk, sendirinya faktor internal daribudaya lokal sendiri tergerus, bahkan lama-lama mengering dan terkelupas. Yangterjadi bukan lagi asimilasi dan integrasi tapi penyingkiran budayalokal-primordial-tradisional itu – seperti yang juga terjadi di banyak negara-negarabaru berkembang lainnya di manapun di dunia ini. Karenanya, banyak dari ekspresidan manifestasi budaya lokal-primordial-tradisional Minangkabau itu hanyatinggal di ucapan tapi tidak di praktek pengamalannya. Hal ini dengan nyatabisa kita lihat pada generasi muda anak-anak kita sendiri, di mana mereka lebihbanyak dibentuk oleh faktor-faktor budaya luar itu, baik melalui sekolah,permainan dan pergaulan, maupun melalui berbagai transmisi budaya yang tidaklagi mengenal filter saringan budaya dan agama. Kita lalu mempertanyakan, sampaiseberapa jauh mereka masih dibentuk oleh budaya lokal-primordial itu, danseberapa jauh pula sebaliknya mereka telah dibentuk oleh budaya nasional danglobal itu walau mereka tinggal di bumi bertuah kampung halaman sendiri dan diasuh oleh orang tua di bawahayoman masyarakatnya sendiri. Danini akan berjalan terus, yang ujungnya adalah subordinasi dari budaya-budayalokal-primordial-tradisional itu di manapun manakala tidak ada upaya untukmelakukan resistensi dan penyaringan mana-mana yang akan diterima dan mana-manayang harus ditolak. Betapa banyak sudah masya-rakat-masyarakat tradisional didunia sedang berkembang yang kehilangan budaya leluhurnya yang kemudian lalu menghablurke dalam budaya impor yang masuk itu. II Dalammenghadapi era nasionalisasi dan globalisasi di abad ke 21 sekarang iniwaktunyalah kita juga melakukan introspeksi, sampai seberapa jauh kita mau takmau harus membukakan diri terhadap berbagai unsur budaya luar yang masuk itu disamping juga, sampai seberapa jauh kita harus dan mau tak mau mempertahankanbudaya leluhur Minangkabau itu. Sebagai kita tahu, Budaya Minangkabau ituadalah persenyawaan atau sintesis dari budaya adat dan syarak yang dibuhuldalam paradigma budaya ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak BersendiKitabullah. Untungnya,baik adat maupun agama Islam yang dianut oleh rata-rata masyarakat Minangkabau,baik yang di kampung halaman maupun yang di rantau pun, menganut faham budayayang sifatnya terbuka dan akomodatif dengan prinsip: Semua yang baik, darimanapun datangnya, yang sesuai dengan adat dan syarak, diterima, sementara semuayang tidak baik, dari manapun pula datangnya, yang tidak sesuai, apalagi ber-tentangandengan adat dan syarak, dibuang. Sifatnya adalah kaffah-menyeluruh, yang “kalaudibalun sebalun kuku, kalau dikembang selebar alam.” Begitu kata pepatahnya. Coraknyaadalah sintetik,
Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP
Kabatulan sabalun rayo patang sempat jalan ka mandeh, alun nampak bakeh anggaran yang triliunan tuu doh...Masih jauah parjalanan mandeh untuak mancapai target kalas dunia... On 14 Aug 2015 21:27, 'Zuhrizul' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com wrote: Tapi yang jelas bagi Sumatra Barat 10 Bulan Uda Nof menjabat Sudah berbuat untuk Sumbar dan membuka mata dunia bahwa Sumbar mempunyai kekayaan Wisata Alam tersembunyi dan Uda Nof Sudah anggarkan triliuan rupiah untuk menjadikan kawasan Mandeh menjadi destinasi Berkelas dunia. Dan maaf Ada Mentri yang satu priode bahkan 2 priode tak berbuat apa2 untuk Sumbar...Salut untuk Uda Adrianof ... Masyarakat Mandeh dan Sumbar umumnya Sudah merasakan dampak Ekonomi Dari gebrakan Uda Nof. Semoga jadi Amal ibadah bagi Uda,, kadang pragmatisme mengalahkan idealisme dan kepentingan masyarakat... Zuhrizul Sent from my iPhone On 14 Aug, 2015, at 8:06, Andrinof A Chaniago andri...@gmail.com wrote: Andri, Kalau tidak sempat, atau tidak ada kemauan, mencari info yang layak dipercaya, kita pakai saja logika. Apakah info yg tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya itu logis atau tidak. Terima kasih. Andrinof A Chaniago 2015-08-12 16:42 GMT+07:00 Andri Satria Masri andri.ma...@gmail.com: Tadi siang alah diumumkan bahwa da Andrianof digantikan samo Sofyan Djalil. Waktu nonton itu ado kawan yg carito ba a da Andrianof sampai digantikan. Da Andrianof dipandang tidak mendukung apa pun yg menjadi impian Presiden Jokowi. Satiok ide dan harapan Presiden selalu dibantah dengan dalih berbagai aturan perundang-undangan. Bahkan ado yg labiah ekstremnyo, satiok statement yg disampaikan Presiden siang hari akan dibantah oleh da Andrianof pada malam hari ketika diwawancarai samo TV. Iko hampir samo yg terjadi pada pejabat di kantua Andri. Ado nan dinonjobkan gara-gara inyo selalu membantah apa pun yg diinginkan Bupati dengan dalih tidak memenuhi aturan perundang-undangan dan terbatasnyo anggaran. Dek uda Andrianof ado di siko, awak berharap ado klarifikasi dari uda apokah salah atau benar yg dikatakan kawan tadi? Mohon maaf uda Andrianof jika iko kurang pada tempatnyo. Hanya sekedar batanyo dek penasaran sajo. Pada 12 Agustus 2015 11.38, 'Imran Al' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: dari kabar yang berembus, Da An yang juga salah satu member RN, memang tak terlalu disukai partai pengusung di DPR imran, 38, tingga di padang Pada Rabu, 12 Agustus 2015 11:02, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Di luaran makin nyaring tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan segera mengumumkan reshuffle sejumlah menteri. Dalam kabar qila wa qola ini, Uda Andrinof Chaniago termasuk yang akan … ah, sudahlah, sebaiknya kita tunggu saja. Namun kalau kabar burung reshuffle ini kelak benar terjadi, maka berarti pernyataan Tjahjo Kumolo di bawah ini adalah …? Tetap berkontribusi bagi negeri, Da An. Di mana pun, kapan pun, dalam posisi apa pun. Pada 5 Agustus 2015 23.22, Dale Sadli dalesa...@gmail.com menulis: Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP http://www.gatra.com/politik-1/159002-tjahjo-kumolo-ungkap-sosok-dibalik-terpilihnya-jokowi-sebagai-capres-pdip.html *Jakarta, GATRAnews-*Mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada sosok penting dibalik penunjukan Joko Widodo sebagai Capres dari partainya. Tjahjo bercerita mengenai sosok yang datang tiap hari ke kantornya guna meyakinkan dirinya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar menunjuk Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Capres disela arahan kepada peserta PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8). Waktu mau Pilkada DKI ada seseorang yang meyakinkan saya agar memilih Pak Jokowi untuk menjadi Cagub DKI. Dia datang terus tiap hari untuk meyakinkan saya dan akhirnya kita (PDIP) mau usung Pak Jokowi, kata Tjahjo. Hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI, orang tersebut datang lagi untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Ia pun lantas kembali meyakinkan Tjahjo untuk memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP. Seminggu Pak Jokowi dilantik (menjadi Gubernur DKI) dia datang lagi ke saya. Katanya Pak Jokowi bisa jadi capres. Dia yakinkan saya lagi agar mengusung pak Jokowi sebagai capres. Akhirnya Pak Jokowi jadi capres dan menjadi Presiden sekarang, katanya. Lantas, siapa figur yang dimaksud Tjahjo? Tak lain tak bukan, Tjahjo menyebut sosok tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago. Dia adalah Adrinof Chaniago yang sekarang jadi menteri, jelasnya diikuti tawa peserta forum. Adrinof adalah akademisi yang kini menjabat Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. -- *Reporter: Ervan Bayu* *Editor: Nur Hidayathttp://www.gatra.com/politik-1/159002-tjahjo-kumolo-ungkap-sosok-dibalik-terpilihnya-jokowi-sebagai-capres-pdip.html
[R@ntau-Net] MN: RUMAH-SURAU-SEKOLAh
Ko nyo...: RUMAH-SURAU-SEKOLAHTungku nan Tigo Sajarangandalam Membentuk Watak dan PerilakuGenerasi Muda Minangdalam Menghadapi Tantangan Ke Masa Depan Mochtar Naim16/12/12 I | S | ELAMA ini kita baru mengenalTTS (Tungku nan Tigo Sajarangan): Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, dalam kita menjelaskan mengenai sistemkepemimpinan yang berlaku dalam masyarakat tradisional Minangkabau. Ketiganyamemperlihatkan sosok dengan fungsi yang berbeda dari ketiga unsur kepemimpinantradisional Minangkabau itu, tapi bersatu dalam satu kesatuan kepemimpinan yangsifatnya egaliter-demokratis dan saling isi-mengisi bersinergi. Dulu,ketika alam Minangkabau masih belum dimasuki oleh unsur-unsur budaya luarkecuali Islam, sistem kepemimpinan TTS itu relatif berjalan utuh dan efektif.Di zaman kolonial Belandapun, kendati urusan pemerintahan dan ekonomi sertapendidikan juga diatur oleh pemerintah, tetapi ke dalam, pemerintah kolonialsengaja hands-off berlepas tangan danmenyerahkan urusan adat, agama dan sosial-budaya dari penduduk pribumi ke tangan merekamasing-masing. Sebagian karena pertimbangan efisiensi karena masalah adat,agama dan sosial-budaya itu tidak terkait langsung dengan urusan politik danekonomi yang mereka kuasai dan utamakan, tapi juga di belakangnya itu karenapemerintah kolonial tidak cukup punya tangan dan tenaga untuk mengatursemua-semua itu sampai ke tingkat sosietal akar rumput. Makanya banyak haldiserahkan kepada pribumi, terutama yang berkaitan dengan adat, agama dansosial-budaya itu. Apalagi, di Eropah sendiri waktu itu yang muncul danberkembang adalah filosofi liberal-kapitalistik dan sekuler-materialistik. Sekarang,budaya Minangkabau di Sumatera Barat sendiri sudah tidak sendiri. Di sampingitu ada budaya nasional yang masuk sebagai konsekuensi logis dari dibentuknyaIndonesia ini menjadi satu negara kesatuan yang mencakup seluruh wilayahNusantara, di mana Sumbar hanya satu dari keseluruhan wilayah NKRI itu. Dan adabudaya global yang juga masuk melalui berbagai jalur transmisi budaya yangtidak kurangnya juga turut membentuk watak dan perilaku warga masyarakatMinangkabau, seperti juga lain-lainnya. Denganmakin dominannya faktor-faktor luar yang masuk, sendirinya faktor internal daribudaya lokal sendiri tergerus, bahkan lama-lama mengering dan terkelupas. Yangterjadi bukan lagi asimilasi dan integrasi tapi penyingkiran budayalokal-primordial-tradisional itu – seperti yang juga terjadi di banyak negara-negarabaru berkembang lainnya di manapun di dunia ini. Karenanya, banyak dari ekspresidan manifestasi budaya lokal-primordial-tradisional Minangkabau itu hanyatinggal di ucapan tapi tidak di praktek pengamalannya. Hal ini dengan nyatabisa kita lihat pada generasi muda anak-anak kita sendiri, di mana mereka lebihbanyak dibentuk oleh faktor-faktor budaya luar itu, baik melalui sekolah,permainan dan pergaulan, maupun melalui berbagai transmisi budaya yang tidaklagi mengenal filter saringan budaya dan agama. Kita lalu mempertanyakan, sampaiseberapa jauh mereka masih dibentuk oleh budaya lokal-primordial itu, danseberapa jauh pula sebaliknya mereka telah dibentuk oleh budaya nasional danglobal itu walau mereka tinggal di bumi bertuah kampung halaman sendiri dan diasuh oleh orang tua di bawahayoman masyarakatnya sendiri. Danini akan berjalan terus, yang ujungnya adalah subordinasi dari budaya-budayalokal-primordial-tradisional itu di manapun manakala tidak ada upaya untukmelakukan resistensi dan penyaringan mana-mana yang akan diterima dan mana-manayang harus ditolak. Betapa banyak sudah masya-rakat-masyarakat tradisional didunia sedang berkembang yang kehilangan budaya leluhurnya yang kemudian lalu menghablurke dalam budaya impor yang masuk itu. II Dalammenghadapi era nasionalisasi dan globalisasi di abad ke 21 sekarang iniwaktunyalah kita juga melakukan introspeksi, sampai seberapa jauh kita mau takmau harus membukakan diri terhadap berbagai unsur budaya luar yang masuk itu disamping juga, sampai seberapa jauh kita harus dan mau tak mau mempertahankanbudaya leluhur Minangkabau itu. Sebagai kita tahu, Budaya Minangkabau ituadalah persenyawaan atau sintesis dari budaya adat dan syarak yang dibuhuldalam paradigma budaya ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak BersendiKitabullah. Untungnya,baik adat maupun agama Islam yang dianut oleh rata-rata masyarakat Minangkabau,baik yang di kampung halaman maupun yang di rantau pun, menganut faham budayayang sifatnya terbuka dan akomodatif dengan prinsip: Semua yang baik, darimanapun datangnya, yang sesuai dengan adat dan syarak, diterima, sementara semuayang tidak baik, dari manapun pula datangnya, yang tidak sesuai, apalagi ber-tentangandengan adat dan syarak, dibuang. Sifatnya adalah kaffah-menyeluruh, yang “kalaudibalun sebalun kuku, kalau dikembang selebar alam.” Begitu kata pepatahnya. Coraknyaadalah
[R@ntau-Net] Mochtar Naim: RUMAH-SURAU-SEKOLAH
Kawan2, mari kita diskusikan tulisan berikut: RUMAH-SURAU-SEKOLAHTungku nan Tigo Sajarangandalam Membentuk Watak dan PerilakuGenerasi Muda Minangdalam Menghadapi Tantangan Ke Masa Depan Mochtar Naim15/08/15 I | S | ELAMA ini kita baru mengenalTTS (Tungku nan Tigo Sajarangan): Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, dalam kita menjelaskan mengenai sistemkepemimpinan yang berlaku dalam masyarakat tradisional Minangkabau. Ketiganyamemperlihatkan sosok dengan fungsi yang berbeda dari ketiga unsur kepemimpinantradisional Minangkabau itu, tapi bersatu dalam satu kesatuan kepemimpinan yangsifatnya egaliter-demokratis dan saling isi-mengisi bersinergi. Dulu,ketika alam Minangkabau masih belum dimasuki oleh unsur-unsur budaya luarkecuali Islam, sistem kepemimpinan TTS itu relatif berjalan utuh dan efektif.Di zaman kolonial Belandapun, kendati urusan pemerintahan dan ekonomi sertapendidikan juga diatur oleh pemerintah, tetapi ke dalam, pemerintah kolonialsengaja hands-off berlepas tangan danmenyerahkan urusan adat, agama dan sosial-budaya dari penduduk pribumi ke tangan merekamasing-masing. Sebagian karena pertimbangan efisiensi karena masalah adat,agama dan sosial-budaya itu tidak terkait langsung dengan urusan politik danekonomi yang mereka kuasai dan utamakan, tapi juga di belakangnya itu karenapemerintah kolonial tidak cukup punya tangan dan tenaga untuk mengatursemua-semua itu sampai ke tingkat sosietal akar rumput. Makanya banyak haldiserahkan kepada pribumi, terutama yang berkaitan dengan adat, agama dansosial-budaya itu. Apalagi, di Eropah sendiri waktu itu yang muncul danberkembang adalah filosofi liberal-kapitalistik dan sekuler-materialistik. Sekarang,budaya Minangkabau di Sumatera Barat sendiri sudah tidak sendiri. Di sampingitu ada budaya nasional yang masuk sebagai konsekuensi logis dari dibentuknyaIndonesia ini menjadi satu negara kesatuan yang mencakup seluruh wilayahNusantara, di mana Sumbar hanya satu dari keseluruhan wilayah NKRI itu. Dan adabudaya global yang juga masuk melalui berbagai jalur transmisi budaya yangtidak kurangnya juga turut membentuk watak dan perilaku warga masyarakatMinangkabau, seperti juga lain-lainnya. Denganmakin dominannya faktor-faktor luar yang masuk, sendirinya faktor internal daribudaya lokal sendiri tergerus, bahkan lama-lama mengering dan terkelupas. Yangterjadi bukan lagi asimilasi dan integrasi tapi penyingkiran budayalokal-primordial-tradisional itu – seperti yang juga terjadi di banyak negara-negarabaru berkembang lainnya di manapun di dunia ini. Karenanya, banyak dari ekspresidan manifestasi budaya lokal-primordial-tradisional Minangkabau itu hanyatinggal di ucapan tapi tidak di praktek pengamalannya. Hal ini dengan nyatabisa kita lihat pada generasi muda anak-anak kita sendiri, di mana mereka lebihbanyak dibentuk oleh faktor-faktor budaya luar itu, baik melalui sekolah,permainan dan pergaulan, maupun melalui berbagai transmisi budaya yang tidaklagi mengenal filter saringan budaya dan agama. Kita lalu mempertanyakan, sampaiseberapa jauh mereka masih dibentuk oleh budaya lokal-primordial itu, danseberapa jauh pula sebaliknya mereka telah dibentuk oleh budaya nasional danglobal itu walau mereka tinggal di bumi bertuah kampung halaman sendiri dan diasuh oleh orang tua di bawahayoman masyarakatnya sendiri. Danini akan berjalan terus, yang ujungnya adalah subordinasi dari budaya-budayalokal-primordial-tradisional itu di manapun manakala tidak ada upaya untukmelakukan resistensi dan penyaringan mana-mana yang akan diterima dan mana-manayang harus ditolak. Betapa banyak sudah masya-rakat-masyarakat tradisional didunia sedang berkembang yang kehilangan budaya leluhurnya yang kemudian lalu menghablurke dalam budaya impor yang masuk itu. II Dalammenghadapi era nasionalisasi dan globalisasi di abad ke 21 sekarang iniwaktunyalah kita juga melakukan introspeksi, sampai seberapa jauh kita mau takmau harus membukakan diri terhadap berbagai unsur budaya luar yang masuk itu disamping juga, sampai seberapa jauh kita harus dan mau tak mau mempertahankanbudaya leluhur Minangkabau itu. Sebagai kita tahu, Budaya Minangkabau ituadalah persenyawaan atau sintesis dari budaya adat dan syarak yang dibuhuldalam paradigma budaya ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak BersendiKitabullah. Untungnya,baik adat maupun agama Islam yang dianut oleh rata-rata masyarakat Minangkabau,baik yang di kampung halaman maupun yang di rantau pun, menganut faham budayayang sifatnya terbuka dan akomodatif dengan prinsip: Semua yang baik, darimanapun datangnya, yang sesuai dengan adat dan syarak, diterima, sementara semuayang tidak baik, dari manapun pula datangnya, yang tidak sesuai, apalagi ber-tentangandengan adat dan syarak, dibuang. Sifatnya adalah kaffah-menyeluruh, yang “kalaudibalun sebalun kuku, kalau dikembang selebar alam.” Begitu kata
[R@ntau-Net] Doa Sang Kiai
Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h, salah satu yang menarik dari Sidang Paripurna MPR kemarin adalah doa penutup yang dibacakan oleh KH Khoirul Muna. Berbeda dengan doa-doa penutup acara kenegaraan yang biasanya sangat normatif dan hanya mengharapkan agar Indonesia menjadi negeri adil, makmur, sentosa, maka doa yang dipanjatkan sang kiai lebih lugas, tanpa basa-basi dan menyorot kelakuan (sejumlah) pejabat yang membuat sengsara rakyat, melakukan manipulasi hukum, dst, dst. Kutipannya: “Ya Allah… hari-hari ini, kami menghadapi ujian berat, bencana alam, kekeringan, harga sembako melangit, ekonomi belum pulih dan penegakkan hukum yang mencederai rakyat. Tapi segelintir penguasa acuh tak acuh dan tak peduli kesengsaraan rakyat, sehingga rakyat makin berang, jengkel dan galau… Ya Allah, ya hayyu, ya qayyum, anugerahkan kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Indonesia. Ya Allah, ya Fatah, bukalah hati pemimpin kami. Nasib rakyat sangat letih menghadapi kesulitan hidup. Ya Allah, ya Bari, bebaskan rakyat dari berita bohong, janji palsu, dan harapan kosong... Ya Allah.. Segerakanlah azab bagi mereka yang memberi janji palsu Dan mempermainkan hukum di negeri ini… Menarik sekali mendengar doa ini secara lengkap, dan memperhatikan bagaimana reaksi para pendengar, dari yang terkejut sampai yang tertawa terkikik-kikik. http://youtu.be/mLIowe05gZA Yang agak mengherankan bagi ambo adalah bagaimana posisi JK dalam berdoa yang menautkan kedua tangan sambil memutar-mutar kedua ibu jari tangan (menit 5:06) yang berbeda sekali dengan sikap para pejabat lain di kanan-kirinya. Yang membuat ambo heran bukanlah karena jabatan JK sebagai Wapres, melainkan JK sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia, yang seakan-akan tak paham cara berdoa dalam Islam (dan sudah dijelaskan pula oleh KH Moena di awal doanya agar menengadahkan tangan). Wassalam, ANB -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.