[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
Assalamu'alaykum w.w. alhamdulillah iyo lai di ambo tambo tu, bukan sajo maliek, tapi ado manyimpan sampai kini, sasuai pulo nan dikatokan Z. Chaniago, iyo indak dapek di fotokopi dari ambo doh, baitu kato nan maagiahka ka ambo, nyampang kok paralu pulo ka di fotokopi, tantu awak mintak ijin pulo ka urang nan punyo tu, ambo raso hal nan bantuak itu indak manjadi masaalah bagai doh sakadar info sajo, wakatu mandapekkan tambo tu, iyo baturuk bana ka urang nan punyo (nan macaik tu), wakatu itu ari lah malam, basarato pulo jo hujan gadang, tapi dek niaik di ati lai kareh, tu maah, dapek juo jadino Wassalamu'alaykum w.w. Bandaro Labiah Pada tanggal 27/06/08, Z Chaniago [EMAIL PROTECTED] menulis: Assalamu'alaikum Ww Cubo hubungi Z St Bandaro Labiah konon katonyo baliau pernah maliek nan pakai arab melayu... namun ado amanah indak bulia di fotokopi. Wassalam Z Chaniago - Palai Rinuak 2008/6/27 hendri ismet [EMAIL PROTECTED]: maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy, saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED] terimakasih buat rantaunet sekalian rang sikumbang --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
Kanda... tambo itu babahaso minang (malayu Minangkabau)... hanyo sajo penulisannyo pakai huruf hijaiyah (alif ba ta...) juo tambo nan pakai huruf kawi. Wassalam Z Chaniago - Palai Rinuak Pada 28 Juni 2008 08:13, Adyan [EMAIL PROTECTED] menulis: 'bahasa huruf arab gundul' atau tulisan arab melayu? rasonyo tambo selalu berbahso Minangakabau, bukan bahaso arab -adyan -- http://www.tenunpusako.com http://kilangan.wordpress.com --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy, saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED] terimakasih buat rantaunet sekalian rang sikumbang On 6/27/08, Dr.Saafroedin BAHAR [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum w.w. sanak Mantari Sutan, Agak terlambat saya membaca sajak Sanak yang terkait dengan Mak Itam dan tragedi perjodohan antar suku di Minangkabau masa lampau. Sungguh indah dan mengharukan. Mengingatkan saya pada novel Buya Hamka, Tenggelamnya Kapal van der Wijk. Terima kasih banyak. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Tue, 6/24/08, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938 To: RantauNet@googlegroups.com Date: Tuesday, June 24, 2008, 9:45 AM Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang 1938 I nduk, jangan menoleh ke belakang lagi jangan kau bawa sedih ke tanah jauh biar ia tetap disini bersama emak dan bapakmu tinggalkan sedihmu di lubang kalam muara kalaban lepaskan embelmu sebagai anak orang rantai lepaskan patah hatimu karena dianggap orang tidak bersuku kumpulkan gembiramu ketika Silungkang engkau jelang lecut dirimu dengan semangat batang pamo jangan sampai sungai lasi, guguak manyambah, saok laweh menenggelamkamu dalam sedih di solok kau menjadi orang baru II mak, lengkingan peluit stasiun tak merubah lamunanku di solok aku masih sama seorang perindu yang sedang patah tanjuang bingkuang dan sumani tak mampu membuatku melupakan dirinya keruh batang gumanti cermin suramnya hatiku indahnya singkarak dan liukan kereta membawaku kembali pada air mata air mata yang kupunya mungkin lebih banyak dari air danau ini tikalak, kacang, ombilin hanya membawa sedih di batu taba ketika si penarik bertukar aku masih tetap sama perindu sedih III ia menanjak aku kembali dalam sedih desingan gerigi rel tengah tak sebanding golakan hati hatiku masih padamu, Raisah yakinku di Talawi sana aku juga kau rindu kuyakin juga masih kau benci mamakmu si datuk itu yang pernah menghardikku orang tak bersuku orang berantai memang emakku pernah mengingatkan tentang panggilan pada Koko aku harus memanggilnya Den Mas atau Gus sementara kau cukup panggil Koko aku memanggil Romo Ndoro Saleh sementara kau cukup dengan Pak Saleh emakku benar kita berbeda kau juga yang meyakinkanku untuk kasih putih, tak ada beda yang ada hanya satu: cinta! tanjung barulak, pitalah kubu karambia kembali hanya membawa sedih lengkingan tertahan peluit kereta seolah pertanda sedihnya hati IV piruk pikuk di Padang Panjang para noni, engku, rangkayo saling bertemu kembali ku lihat bayang dirimu seolah engkau ada disana dan kembali aku diam jembatan-jembatan tinggi di Silaiang seolah menyadarkanku tentang ada sebuah tinggi rendah lembah anai seolah menyuruhku untuk menangis dan menjatuhkan air mata menjelang kayu tanam mencoba memejamkan mata berharap kita bertemu di alam mimpi tentunya V tak banyak lagi yang terasa di Sicincin sesakku sudah habis air mata ini sudah kering Lubuak Aluang, Pasa Usang dan Duku hanya menyapaku sekadarnya bentangan hijaunya sawah, sedikit menghibur hati Tabing ku jelang sampai di Alai berakhir di Simpang haru VI Emma Haven di pagi hari menjemput mimpi pada sebuah kujelang tanah betawi --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Bls: [EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
Dima2 sajo naskah tambo masih tasimmpan kini, dapek diliek dalam buku di bawah. Title: Tambo Minangkabau : suntingan teks disertai analisis struktur / oleh Edwar Djamaris Author: Edwar Djamaris (1941-) Year: 1991 Organization: Balai Pustaka, Jakarta Edition: Cet. 1 Publisher: Jakarta : Balai Pustaka Series: Seri ILDEP ; 52 Balai Pustaka ; no. 3880 Note: Bew. van proefschrift Universitas Indonesia, Jakarta, 1989 Extent: XIX, 385 p Illustration: facs., krt Size: 23 cm ISBN: 979-407351-2 Subject heading: literature; folk literature; folk tales; Minangkabau; Sumatera Barat; textual edition; Indonesia Request number: M 1996 A 4509 Request info: Lendable Available Request - Pesan Asli Dari: hendri ismet [EMAIL PROTECTED] Kepada: RantauNet@googlegroups.com Terkirim: Jumat, 27 Juni, 2008 10:15:36 Topik: [EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938 maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy, saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED] terimakasih buat rantaunet sekalian rang sikumbang ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
Assalamu'alaikum Ww Cubo hubungi Z St Bandaro Labiah konon katonyo baliau pernah maliek nan pakai arab melayu... namun ado amanah indak bulia di fotokopi. Wassalam Z Chaniago - Palai Rinuak 2008/6/27 hendri ismet [EMAIL PROTECTED]: maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy, saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED] terimakasih buat rantaunet sekalian rang sikumbang On 6/27/08, Dr.Saafroedin BAHAR [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum w.w. sanak Mantari Sutan, Agak terlambat saya membaca sajak Sanak yang terkait dengan Mak Itam dan tragedi perjodohan antar suku di Minangkabau masa lampau. Sungguh indah dan mengharukan. Mengingatkan saya pada novel Buya Hamka, Tenggelamnya Kapal van der Wijk. Terima kasih banyak. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Tue, 6/24/08, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938 To: RantauNet@googlegroups.com Date: Tuesday, June 24, 2008, 9:45 AM Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang 1938 I nduk, jangan menoleh ke belakang lagi jangan kau bawa sedih ke tanah jauh biar ia tetap disini bersama emak dan bapakmu tinggalkan sedihmu di lubang kalam muara kalaban lepaskan embelmu sebagai anak orang rantai lepaskan patah hatimu karena dianggap orang tidak bersuku kumpulkan gembiramu ketika Silungkang engkau jelang lecut dirimu dengan semangat batang pamo jangan sampai sungai lasi, guguak manyambah, saok laweh menenggelamkamu dalam sedih di solok kau menjadi orang baru II mak, lengkingan peluit stasiun tak merubah lamunanku di solok aku masih sama seorang perindu yang sedang patah tanjuang bingkuang dan sumani tak mampu membuatku melupakan dirinya keruh batang gumanti cermin suramnya hatiku indahnya singkarak dan liukan kereta membawaku kembali pada air mata air mata yang kupunya mungkin lebih banyak dari air danau ini tikalak, kacang, ombilin hanya membawa sedih di batu taba ketika si penarik bertukar aku masih tetap sama perindu sedih III ia menanjak aku kembali dalam sedih desingan gerigi rel tengah tak sebanding golakan hati hatiku masih padamu, Raisah yakinku di Talawi sana aku juga kau rindu kuyakin juga masih kau benci mamakmu si datuk itu yang pernah menghardikku orang tak bersuku orang berantai memang emakku pernah mengingatkan tentang panggilan pada Koko aku harus memanggilnya Den Mas atau Gus sementara kau cukup panggil Koko aku memanggil Romo Ndoro Saleh sementara kau cukup dengan Pak Saleh emakku benar kita berbeda kau juga yang meyakinkanku untuk kasih putih, tak ada beda yang ada hanya satu: cinta! tanjung barulak, pitalah kubu karambia kembali hanya membawa sedih lengkingan tertahan peluit kereta seolah pertanda sedihnya hati IV piruk pikuk di Padang Panjang para noni, engku, rangkayo saling bertemu kembali ku lihat bayang dirimu seolah engkau ada disana dan kembali aku diam jembatan-jembatan tinggi di Silaiang seolah menyadarkanku tentang ada sebuah tinggi rendah lembah anai seolah menyuruhku untuk menangis dan menjatuhkan air mata menjelang kayu tanam mencoba memejamkan mata berharap kita bertemu di alam mimpi tentunya V tak banyak lagi yang terasa di Sicincin sesakku sudah habis air mata ini sudah kering Lubuak Aluang, Pasa Usang dan Duku hanya menyapaku sekadarnya bentangan hijaunya sawah, sedikit menghibur hati Tabing ku jelang sampai di Alai berakhir di Simpang haru VI Emma Haven di pagi hari menjemput mimpi pada sebuah kujelang tanah betawi -- Z Chaniago - Palai Rinuak Sukseskan Peringatan Enam Dasawarsa SMPN 1 Maninjau Ikut Membangun Pendidikan di Indonesia (1948 - 2008), 3- 5 Oktober 2008 Pertama SMPN di Kecamatan di Indonesia --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
'bahasa huruf arab gundul' atau tulisan arab melayu? rasonyo tambo selalu berbahso Minangakabau, bukan bahaso arab -adyan -- http://www.tenunpusako.com http://kilangan.wordpress.com --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
Akhirnya lahir sastrawan angkatan pujangga lebih baru. Sapa bilang sastra Indonesia sudah mati? sapa bilang pujangga Minang belum ada yang lahir lagi? Bravo. ET Hadi Saputra Katik Sati '35 Komplek Kompas Ciputat On Tue, Jun 24, 2008 at 9:45 AM, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang 1938 --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
bravo... --- On Mon, 6/23/08, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938 To: RantauNet@googlegroups.com Date: Monday, June 23, 2008, 10:45 PM Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang 1938 I nduk, jangan menoleh ke belakang lagi jangan kau bawa sedih ke tanah jauh biar ia tetap disini bersama emak dan bapakmu tinggalkan sedihmu di lubang kalam muara kalaban lepaskan embelmu sebagai anak orang rantai lepaskan patah hatimu karena dianggap orang tidak bersuku kumpulkan gembiramu ketika Silungkang engkau jelang lecut dirimu dengan semangat batang pamo jangan sampai sungai lasi, guguak manyambah, saok laweh menenggelamkamu dalam sedih di solok kau menjadi orang baru II mak, lengkingan peluit stasiun tak merubah lamunanku di solok aku masih sama seorang perindu yang sedang patah tanjuang bingkuang dan sumani tak mampu membuatku melupakan dirinya keruh batang gumanti cermin suramnya hatiku indahnya singkarak dan liukan kereta membawaku kembali pada air mata air mata yang kupunya mungkin lebih banyak dari air danau ini tikalak, kacang, ombilin hanya membawa sedih di batu taba ketika si penarik bertukar aku masih tetap sama perindu sedih III ia menanjak aku kembali dalam sedih desingan gerigi rel tengah tak sebanding golakan hati hatiku masih padamu, Raisah yakinku di Talawi sana aku juga kau rindu kuyakin juga masih kau benci mamakmu si datuk itu yang pernah menghardikku orang tak bersuku orang berantai memang emakku pernah mengingatkan tentang panggilan pada Koko aku harus memanggilnya Den Mas atau Gus sementara kau cukup panggil Koko aku memanggil Romo Ndoro Saleh sementara kau cukup dengan Pak Saleh emakku benar kita berbeda kau juga yang meyakinkanku untuk kasih putih, tak ada beda yang ada hanya satu: cinta! tanjung barulak, pitalah kubu karambia kembali hanya membawa sedih lengkingan tertahan peluit kereta seolah pertanda sedihnya hati IV piruk pikuk di Padang Panjang para noni, engku, rangkayo saling bertemu kembali ku lihat bayang dirimu seolah engkau ada disana dan kembali aku diam jembatan-jembatan tinggi di Silaiang seolah menyadarkanku tentang ada sebuah tinggi rendah lembah anai seolah menyuruhku untuk menangis dan menjatuhkan air mata menjelang kayu tanam mencoba memejamkan mata berharap kita bertemu di alam mimpi tentunya V tak banyak lagi yang terasa di Sicincin sesakku sudah habis air mata ini sudah kering Lubuak Aluang, Pasa Usang dan Duku hanya menyapaku sekadarnya bentangan hijaunya sawah, sedikit menghibur hati Tabing ku jelang sampai di Alai berakhir di Simpang haru VI Emma Haven di pagi hari menjemput mimpi pada sebuah kujelang tanah betawi --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---