[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-30 Terurut Topik bandaro labiah
Assalamu'alaykum w.w.

alhamdulillah iyo lai di ambo tambo tu, bukan sajo  maliek, tapi ado
manyimpan sampai kini, sasuai pulo nan dikatokan Z. Chaniago, iyo indak
dapek di fotokopi dari ambo doh, baitu kato nan maagiahka ka ambo, nyampang
kok paralu pulo ka di fotokopi, tantu awak mintak ijin pulo ka urang nan
punyo tu, ambo raso hal nan bantuak itu indak manjadi masaalah bagai doh

sakadar info sajo, wakatu mandapekkan tambo tu, iyo baturuk bana ka urang
nan punyo (nan macaik tu), wakatu itu ari lah malam, basarato pulo jo hujan
gadang, tapi dek niaik di ati lai kareh,  tu maah, dapek juo jadino

Wassalamu'alaykum w.w.

Bandaro Labiah


Pada tanggal 27/06/08, Z Chaniago [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Assalamu'alaikum Ww

 Cubo hubungi Z St Bandaro Labiah konon katonyo baliau pernah maliek nan
 pakai arab melayu... namun ado amanah indak bulia di fotokopi.



 Wassalam

 Z Chaniago - Palai Rinuak


 2008/6/27 hendri ismet [EMAIL PROTECTED]:


 maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg
 punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa
 arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana
 didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy,
 saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED]

 terimakasih buat rantaunet sekalian

 rang sikumbang





--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-30 Terurut Topik Z Chaniago
Kanda... tambo itu babahaso minang (malayu Minangkabau)... hanyo sajo
penulisannyo pakai huruf hijaiyah (alif ba ta...)
juo tambo nan pakai huruf kawi.

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak

Pada 28 Juni 2008 08:13, Adyan [EMAIL PROTECTED] menulis:


 'bahasa huruf arab gundul' atau tulisan arab melayu?

 rasonyo tambo selalu berbahso Minangakabau, bukan bahaso arab

 -adyan

 --
 http://www.tenunpusako.com
 http://kilangan.wordpress.com



--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-27 Terurut Topik hendri ismet

maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg
punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa
arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana
didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy,
saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED]

terimakasih buat rantaunet sekalian

rang sikumbang

On 6/27/08, Dr.Saafroedin BAHAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamualaikum w.w. sanak Mantari Sutan,

 Agak terlambat saya membaca sajak Sanak yang terkait dengan Mak Itam dan
 tragedi perjodohan antar suku di Minangkabau masa lampau. Sungguh indah dan
 mengharukan. Mengingatkan saya pada novel Buya Hamka, Tenggelamnya Kapal van
 der Wijk. Terima kasih banyak.

 Wassalam,
 Saafroedin Bahar
 (L, 71 th, Jakarta)
 Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


 --- On Tue, 6/24/08, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [EMAIL PROTECTED] Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
 To: RantauNet@googlegroups.com
 Date: Tuesday, June 24, 2008, 9:45 AM







 Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang 1938


 I
 nduk, jangan menoleh ke belakang lagi
 jangan kau bawa sedih ke tanah jauh
 biar ia tetap disini
 bersama emak dan bapakmu

 tinggalkan sedihmu di lubang kalam muara kalaban
 lepaskan embelmu sebagai anak orang rantai
 lepaskan patah hatimu karena dianggap orang tidak bersuku

 kumpulkan gembiramu ketika Silungkang engkau jelang
 lecut dirimu dengan semangat batang pamo
 jangan sampai sungai lasi, guguak manyambah, saok laweh menenggelamkamu
 dalam sedih
 di solok kau menjadi orang baru

 II
 mak, lengkingan peluit stasiun tak merubah lamunanku
 di solok aku masih sama
 seorang perindu yang sedang patah

 tanjuang bingkuang dan sumani tak mampu membuatku melupakan dirinya
 keruh batang gumanti cermin suramnya hatiku
 indahnya singkarak dan liukan kereta membawaku kembali pada air mata
 air mata yang kupunya mungkin lebih banyak dari air danau ini
 tikalak, kacang, ombilin hanya membawa sedih

 di batu taba
 ketika si penarik bertukar
 aku masih tetap sama
 perindu sedih

 III
 ia menanjak
 aku kembali dalam sedih
 desingan gerigi rel tengah
 tak sebanding golakan hati

 hatiku masih padamu, Raisah
 yakinku di Talawi sana
 aku juga kau rindu

 kuyakin juga masih kau benci mamakmu
 si datuk itu
 yang pernah menghardikku
 orang tak bersuku
 orang berantai


 memang emakku pernah mengingatkan
 tentang panggilan pada Koko
 aku harus memanggilnya Den Mas atau Gus
 sementara kau cukup panggil Koko
 aku memanggil Romo Ndoro Saleh
 sementara kau cukup dengan Pak Saleh
 emakku benar
 kita berbeda

 kau juga yang meyakinkanku
 untuk kasih putih, tak ada beda
 yang ada hanya satu: cinta!

 tanjung barulak, pitalah kubu karambia
 kembali hanya membawa sedih
 lengkingan tertahan peluit kereta
 seolah pertanda sedihnya hati

 IV
 piruk pikuk di Padang Panjang
 para noni, engku, rangkayo saling bertemu
 kembali ku lihat bayang dirimu
 seolah engkau ada disana
 dan kembali aku diam

 jembatan-jembatan tinggi di Silaiang seolah menyadarkanku
 tentang ada sebuah tinggi rendah
 lembah anai seolah menyuruhku
 untuk menangis dan menjatuhkan air mata

 menjelang kayu tanam
 mencoba memejamkan mata
 berharap kita bertemu
 di alam mimpi tentunya

 V
 tak banyak lagi yang terasa di Sicincin
 sesakku sudah habis
 air mata ini sudah kering
 Lubuak Aluang, Pasa Usang dan Duku
 hanya menyapaku sekadarnya
 bentangan hijaunya sawah, sedikit menghibur hati

 Tabing ku jelang
 sampai di Alai
 berakhir di Simpang haru

 VI
 Emma Haven di pagi hari
 menjemput mimpi pada sebuah
 kujelang tanah betawi






 


--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Bls: [EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-27 Terurut Topik Lies Suryadi
Dima2 sajo naskah tambo masih tasimmpan kini, dapek diliek dalam buku di bawah.
Title:  Tambo Minangkabau : suntingan teks disertai analisis struktur / oleh 
Edwar Djamaris 
Author:  Edwar Djamaris (1941-) 
Year:  1991 
Organization:  Balai Pustaka, Jakarta 
Edition:  Cet. 1 
Publisher:  Jakarta : Balai Pustaka 
Series:  Seri ILDEP ; 52
Balai Pustaka ; no. 3880 
Note:  Bew. van proefschrift Universitas Indonesia, Jakarta, 1989 
Extent:  XIX, 385 p 
Illustration:  facs., krt 
Size:  23 cm 
ISBN:  979-407351-2 
Subject heading:  literature; folk literature; folk tales; Minangkabau; 
Sumatera Barat; textual edition; Indonesia

 
Request number:  M 1996 A 4509 
Request info:  Lendable
Available  Request 



- Pesan Asli 
Dari: hendri ismet [EMAIL PROTECTED]
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Terkirim: Jumat, 27 Juni, 2008 10:15:36
Topik: [EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938


maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg
punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa
arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana
didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy,
saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED]

terimakasih buat rantaunet sekalian

rang sikumbang


  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-27 Terurut Topik Z Chaniago
Assalamu'alaikum Ww

Cubo hubungi Z St Bandaro Labiah konon katonyo baliau pernah maliek nan
pakai arab melayu... namun ado amanah indak bulia di fotokopi.



Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak

2008/6/27 hendri ismet [EMAIL PROTECTED]:


 maaf para rantaunet sekalian, aya mau minta tolong nih, ada ga ya yg
 punya tambo, atau kisah tadisional daerah lain yang menggunakan bahasa
 arab gundul atau huruf hanacaraka. atau mungkin atau nyarinya dimana
 didaerah jakarta dan banten. atau dalam bentuk yang sudah softcopy,
 saya tunggu infonya di [EMAIL PROTECTED]

 terimakasih buat rantaunet sekalian

 rang sikumbang

 On 6/27/08, Dr.Saafroedin BAHAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamualaikum w.w. sanak Mantari Sutan,
 
  Agak terlambat saya membaca sajak Sanak yang terkait dengan Mak Itam dan
  tragedi perjodohan antar suku di Minangkabau masa lampau. Sungguh indah
 dan
  mengharukan. Mengingatkan saya pada novel Buya Hamka, Tenggelamnya Kapal
 van
  der Wijk. Terima kasih banyak.
 
  Wassalam,
  Saafroedin Bahar
  (L, 71 th, Jakarta)
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]
 
 
  --- On Tue, 6/24/08, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  From: Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [EMAIL PROTECTED] Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
  To: RantauNet@googlegroups.com
  Date: Tuesday, June 24, 2008, 9:45 AM
 
 
 
 
 
 
 
  Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang
 1938
 
 
  I
  nduk, jangan menoleh ke belakang lagi
  jangan kau bawa sedih ke tanah jauh
  biar ia tetap disini
  bersama emak dan bapakmu
 
  tinggalkan sedihmu di lubang kalam muara kalaban
  lepaskan embelmu sebagai anak orang rantai
  lepaskan patah hatimu karena dianggap orang tidak bersuku
 
  kumpulkan gembiramu ketika Silungkang engkau jelang
  lecut dirimu dengan semangat batang pamo
  jangan sampai sungai lasi, guguak manyambah, saok laweh menenggelamkamu
  dalam sedih
  di solok kau menjadi orang baru
 
  II
  mak, lengkingan peluit stasiun tak merubah lamunanku
  di solok aku masih sama
  seorang perindu yang sedang patah
 
  tanjuang bingkuang dan sumani tak mampu membuatku melupakan dirinya
  keruh batang gumanti cermin suramnya hatiku
  indahnya singkarak dan liukan kereta membawaku kembali pada air mata
  air mata yang kupunya mungkin lebih banyak dari air danau ini
  tikalak, kacang, ombilin hanya membawa sedih
 
  di batu taba
  ketika si penarik bertukar
  aku masih tetap sama
  perindu sedih
 
  III
  ia menanjak
  aku kembali dalam sedih
  desingan gerigi rel tengah
  tak sebanding golakan hati
 
  hatiku masih padamu, Raisah
  yakinku di Talawi sana
  aku juga kau rindu
 
  kuyakin juga masih kau benci mamakmu
  si datuk itu
  yang pernah menghardikku
  orang tak bersuku
  orang berantai
 
 
  memang emakku pernah mengingatkan
  tentang panggilan pada Koko
  aku harus memanggilnya Den Mas atau Gus
  sementara kau cukup panggil Koko
  aku memanggil Romo Ndoro Saleh
  sementara kau cukup dengan Pak Saleh
  emakku benar
  kita berbeda
 
  kau juga yang meyakinkanku
  untuk kasih putih, tak ada beda
  yang ada hanya satu: cinta!
 
  tanjung barulak, pitalah kubu karambia
  kembali hanya membawa sedih
  lengkingan tertahan peluit kereta
  seolah pertanda sedihnya hati
 
  IV
  piruk pikuk di Padang Panjang
  para noni, engku, rangkayo saling bertemu
  kembali ku lihat bayang dirimu
  seolah engkau ada disana
  dan kembali aku diam
 
  jembatan-jembatan tinggi di Silaiang seolah menyadarkanku
  tentang ada sebuah tinggi rendah
  lembah anai seolah menyuruhku
  untuk menangis dan menjatuhkan air mata
 
  menjelang kayu tanam
  mencoba memejamkan mata
  berharap kita bertemu
  di alam mimpi tentunya
 
  V
  tak banyak lagi yang terasa di Sicincin
  sesakku sudah habis
  air mata ini sudah kering
  Lubuak Aluang, Pasa Usang dan Duku
  hanya menyapaku sekadarnya
  bentangan hijaunya sawah, sedikit menghibur hati
 
  Tabing ku jelang
  sampai di Alai
  berakhir di Simpang haru
 
  VI
  Emma Haven di pagi hari
  menjemput mimpi pada sebuah
  kujelang tanah betawi
 
 
 
 
 
 
  
 

 



-- 
Z Chaniago - Palai Rinuak

Sukseskan Peringatan Enam Dasawarsa SMPN 1 Maninjau Ikut Membangun
Pendidikan di Indonesia (1948 - 2008), 3- 5 Oktober 2008
 Pertama SMPN di Kecamatan di Indonesia 

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: 

[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-27 Terurut Topik Adyan

'bahasa huruf arab gundul' atau tulisan arab melayu?

rasonyo tambo selalu berbahso Minangakabau, bukan bahaso arab

-adyan

-- 
http://www.tenunpusako.com
http://kilangan.wordpress.com

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-23 Terurut Topik ET Hadi Saputra
Akhirnya lahir sastrawan angkatan pujangga lebih baru. Sapa bilang sastra
Indonesia sudah mati? sapa bilang pujangga Minang belum ada yang lahir lagi?
Bravo.
ET Hadi Saputra Katik Sati '35
Komplek Kompas Ciputat


On Tue, Jun 24, 2008 at 9:45 AM, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang 1938



--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938

2008-06-23 Terurut Topik sutan jabok
bravo...

--- On Mon, 6/23/08, Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Mantari Sutan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kereta Api Sawahlunto - Padang, 1938
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, June 23, 2008, 10:45 PM







Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Kayu Tanam – Padang 1938
 
 
I
nduk, jangan menoleh ke belakang lagi
jangan kau bawa sedih ke tanah jauh
biar ia tetap disini
bersama emak dan bapakmu
 
tinggalkan sedihmu di lubang kalam muara kalaban
lepaskan embelmu sebagai anak orang rantai
lepaskan patah hatimu karena dianggap orang tidak bersuku
 
kumpulkan gembiramu ketika Silungkang engkau jelang
lecut dirimu dengan semangat batang pamo
jangan sampai sungai lasi, guguak manyambah, saok laweh menenggelamkamu dalam 
sedih
di solok kau menjadi orang baru
 
II
mak, lengkingan peluit stasiun tak merubah lamunanku
di solok aku masih sama
seorang perindu yang sedang patah
 
tanjuang bingkuang dan sumani tak mampu membuatku melupakan dirinya
keruh batang gumanti cermin suramnya hatiku
indahnya singkarak dan liukan kereta membawaku kembali pada air mata
air mata yang kupunya mungkin lebih banyak dari air danau ini
tikalak, kacang, ombilin hanya membawa sedih
 
di batu taba
ketika si penarik bertukar
aku masih tetap sama
perindu sedih
 
III
ia menanjak
aku kembali dalam sedih
desingan gerigi rel tengah
tak sebanding golakan hati
 
hatiku masih padamu, Raisah
yakinku di Talawi sana
aku juga kau rindu
 
kuyakin juga masih kau benci mamakmu
si datuk itu
yang pernah menghardikku
orang tak bersuku
orang berantai


memang emakku pernah mengingatkan
tentang panggilan pada Koko
aku harus memanggilnya Den Mas atau Gus
sementara kau cukup panggil Koko
aku memanggil Romo Ndoro Saleh
sementara kau cukup dengan Pak Saleh
emakku benar
kita berbeda
 
kau juga yang meyakinkanku
untuk kasih putih, tak ada beda
yang ada hanya satu: cinta!
 
tanjung barulak, pitalah kubu karambia
kembali hanya membawa sedih
lengkingan tertahan peluit kereta
seolah pertanda sedihnya hati
 
IV
piruk pikuk di Padang Panjang
para noni, engku, rangkayo saling bertemu
kembali ku lihat bayang dirimu
seolah engkau ada disana
dan kembali aku diam
 
jembatan-jembatan tinggi di Silaiang seolah menyadarkanku
tentang ada sebuah tinggi rendah
lembah anai seolah menyuruhku
untuk menangis dan menjatuhkan air mata
 
menjelang kayu tanam
mencoba memejamkan mata
berharap kita bertemu
di alam mimpi tentunya
 
V
tak banyak lagi yang terasa di Sicincin
sesakku sudah habis
air mata ini sudah kering
Lubuak Aluang, Pasa Usang dan Duku
hanya menyapaku sekadarnya
bentangan hijaunya sawah, sedikit menghibur hati
 
Tabing ku jelang
sampai di Alai
berakhir di Simpang haru
 
VI
Emma Haven di pagi hari
menjemput mimpi pada sebuah
kujelang tanah betawi





  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---