Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.
1. Ajo Duta, 2. Pak Asmardi Arbi, Dan sanak sapalanta yang saya hormati, Terima kasih atas apresiasi atas cerita keluarga kami. • Pertama maksud saya menceritakan iaalah bahwa saya sudah masuk pada peringkat ke 3 dalam membimbing anak, setelah ibu bagi balita, ibu anak2/remaja dan ibu bagi anak dewasa/berkeluarga. • kedua saya bersyukur melalui komunikasi dua arah itulah, saya punya kesempatan membimbing anak2. Yang terkadang anak yang sudah dewasa menganggap sudah punya dunia sendiri, sehingga jarang menceritakan hal yang pribadi dari dunia kerjanya. • ketiga, saya bersyukur anak saya itu sadar bahwa rezeki berasal dari usaha/effort. Ini yang dia ingat atas nasehat papanya saat di mulai kerja dulu. Sekarang uang itu sudah dikembalikannya. Insya Allah, Tidak akan menjadi beban untuk dirinya pada masa yang akan datang. Aamiin Yang lebih serunya lagi dari cerita ini. Tatkala kisah itu dikonfrontasi kepada adiknya (anak ke 2) yang bekerja di perusahaan konsultan/vendor. Anak ke2 saya berkata, untung si uda tidak menerima uang itu. Kami dari kontraktor selalu menilai, jika enduser mau menerima fulus, itu tandanya martabat dan harga dirinya sudah jatuh. Mereka mudah diatur. Jadi ? Ya Sikap si uda itu sudah betul..Ma.. Masih Banyak anak muda yang idealis kok..ditengah maraknya korupsi, gratifikasi. Kan papa udah bilang, carilah rezeki dari ilmu yang kalian miliki... Diapun meledek saya... Mama..mama.. kok mama begitu tertariknya dengan uang 8 juta rupiah ya ? Bahaya sekali mama ini...demikian ocehan anak saya yang kedua. Ternyata saat diperingkat 3 posisi saya saat ini, saya belum menjadi ibu yang arif dan bijaksana... Jujur saya malu sama anak sendiri. Masya Allah. Waduuh...ceritanya kepanjangan...ya. Jadi Mohon maaf kasadonyo. Wassalam Evy dj Kawasan Puspiptek, tangsel Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 5 Apr 2012 22:39:55 To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Wa'alaikumussalam Bu Evy, Saya rasa tidak usah melawan arus dan juga ikut arus , tapi sebaiknya tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. Tidak usah galau , sikap putera bu Evy sangat bagus ,kita susah menemukan anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT. Wassalam, A.A. -- From: hyvn...@yahoo.com Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Assalamualaikum, wr.wb Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita bersama. Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN untuk menjadi penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya : ingat nak ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk Tuhan lebih2 pada manusia. Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak nasehat saya yang penuh retorika itu. Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut : Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang Rp 8 juta rupiah. Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku simpulkan uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah sukses membantu pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya dan kataku padanya : wah.. Alhamdulillah. Asyik..dong ya. Sesaat berikut dia menjawab : Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan aku kembailikan., lho kok dikembalikan..?! Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut : Nak.., gak usah dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada pihak yang membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar staf Perusahaan sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan, suruh Kontraktor itu menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu. Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.
Sanak Buya Hyvny nn diRahmati Allah. Ado kegalauan tersendiri dalam diri Buya,setelah memperhatikan n mencoba memahami thread Hyvny ko. Sebaiknya tata cara Hyvny membimbing anak2 kandung,cukuplah dinikmati oleh Hyvny dengan suami.Kurag elok dilantunkan via media publik RN ini karena bisa menimbulkan beraneka penafsiran. Mohon maaf mungkin pandangan Buya ini keliru namun itulah Buya! T.Magek Djabang St Riayat Sjah, Zubir Amin,sk Mandahiliang,Kamp Gadang Padusunan,Piaman,kini di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: hyvn...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 6 Apr 2012 06:08:57 To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. 1. Ajo Duta, 2. Pak Asmardi Arbi, Dan sanak sapalanta yang saya hormati, Terima kasih atas apresiasi atas cerita keluarga kami. • Pertama maksud saya menceritakan iaalah bahwa saya sudah masuk pada peringkat ke 3 dalam membimbing anak, setelah ibu bagi balita, ibu anak2/remaja dan ibu bagi anak dewasa/berkeluarga. • kedua saya bersyukur melalui komunikasi dua arah itulah, saya punya kesempatan membimbing anak2. Yang terkadang anak yang sudah dewasa menganggap sudah punya dunia sendiri, sehingga jarang menceritakan hal yang pribadi dari dunia kerjanya. • ketiga, saya bersyukur anak saya itu sadar bahwa rezeki berasal dari usaha/effort. Ini yang dia ingat atas nasehat papanya saat di mulai kerja dulu. Sekarang uang itu sudah dikembalikannya. Insya Allah, Tidak akan menjadi beban untuk dirinya pada masa yang akan datang. Aamiin Yang lebih serunya lagi dari cerita ini. Tatkala kisah itu dikonfrontasi kepada adiknya (anak ke 2) yang bekerja di perusahaan konsultan/vendor. Anak ke2 saya berkata, untung si uda tidak menerima uang itu. Kami dari kontraktor selalu menilai, jika enduser mau menerima fulus, itu tandanya martabat dan harga dirinya sudah jatuh. Mereka mudah diatur. Jadi ? Ya Sikap si uda itu sudah betul..Ma.. Masih Banyak anak muda yang idealis kok..ditengah maraknya korupsi, gratifikasi. Kan papa udah bilang, carilah rezeki dari ilmu yang kalian miliki... Diapun meledek saya... Mama..mama.. kok mama begitu tertariknya dengan uang 8 juta rupiah ya ? Bahaya sekali mama ini...demikian ocehan anak saya yang kedua. Ternyata saat diperingkat 3 posisi saya saat ini, saya belum menjadi ibu yang arif dan bijaksana... Jujur saya malu sama anak sendiri. Masya Allah. Waduuh...ceritanya kepanjangan...ya. Jadi Mohon maaf kasadonyo. Wassalam Evy dj Kawasan Puspiptek, tangsel Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 5 Apr 2012 22:39:55 To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Wa'alaikumussalam Bu Evy, Saya rasa tidak usah melawan arus dan juga ikut arus , tapi sebaiknya tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. Tidak usah galau , sikap putera bu Evy sangat bagus ,kita susah menemukan anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT. Wassalam, A.A. -- From: hyvn...@yahoo.com Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Assalamualaikum, wr.wb Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita bersama. Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN untuk menjadi penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya : ingat nak ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk Tuhan lebih2 pada manusia. Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak nasehat saya yang penuh retorika itu. Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut : Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang Rp 8 juta rupiah
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.
Waduh...maap..maap...buya Zubir... Maap untuak sanak sadonyo... E. N Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: zubir.a...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 6 Apr 2012 07:12:50 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Sanak Buya Hyvny nn diRahmati Allah. Ado kegalauan tersendiri dalam diri Buya,setelah memperhatikan n mencoba memahami thread Hyvny ko. Sebaiknya tata cara Hyvny membimbing anak2 kandung,cukuplah dinikmati oleh Hyvny dengan suami.Kurag elok dilantunkan via media publik RN ini karena bisa menimbulkan beraneka penafsiran. Mohon maaf mungkin pandangan Buya ini keliru namun itulah Buya! T.Magek Djabang St Riayat Sjah, Zubir Amin,sk Mandahiliang,Kamp Gadang Padusunan,Piaman,kini di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: hyvn...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 6 Apr 2012 06:08:57 To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. 1. Ajo Duta, 2. Pak Asmardi Arbi, Dan sanak sapalanta yang saya hormati, Terima kasih atas apresiasi atas cerita keluarga kami. • Pertama maksud saya menceritakan iaalah bahwa saya sudah masuk pada peringkat ke 3 dalam membimbing anak, setelah ibu bagi balita, ibu anak2/remaja dan ibu bagi anak dewasa/berkeluarga. • kedua saya bersyukur melalui komunikasi dua arah itulah, saya punya kesempatan membimbing anak2. Yang terkadang anak yang sudah dewasa menganggap sudah punya dunia sendiri, sehingga jarang menceritakan hal yang pribadi dari dunia kerjanya. • ketiga, saya bersyukur anak saya itu sadar bahwa rezeki berasal dari usaha/effort. Ini yang dia ingat atas nasehat papanya saat di mulai kerja dulu. Sekarang uang itu sudah dikembalikannya. Insya Allah, Tidak akan menjadi beban untuk dirinya pada masa yang akan datang. Aamiin Yang lebih serunya lagi dari cerita ini. Tatkala kisah itu dikonfrontasi kepada adiknya (anak ke 2) yang bekerja di perusahaan konsultan/vendor. Anak ke2 saya berkata, untung si uda tidak menerima uang itu. Kami dari kontraktor selalu menilai, jika enduser mau menerima fulus, itu tandanya martabat dan harga dirinya sudah jatuh. Mereka mudah diatur. Jadi ? Ya Sikap si uda itu sudah betul..Ma.. Masih Banyak anak muda yang idealis kok..ditengah maraknya korupsi, gratifikasi. Kan papa udah bilang, carilah rezeki dari ilmu yang kalian miliki... Diapun meledek saya... Mama..mama.. kok mama begitu tertariknya dengan uang 8 juta rupiah ya ? Bahaya sekali mama ini...demikian ocehan anak saya yang kedua. Ternyata saat diperingkat 3 posisi saya saat ini, saya belum menjadi ibu yang arif dan bijaksana... Jujur saya malu sama anak sendiri. Masya Allah. Waduuh...ceritanya kepanjangan...ya. Jadi Mohon maaf kasadonyo. Wassalam Evy dj Kawasan Puspiptek, tangsel Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 5 Apr 2012 22:39:55 To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Wa'alaikumussalam Bu Evy, Saya rasa tidak usah melawan arus dan juga ikut arus , tapi sebaiknya tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. Tidak usah galau , sikap putera bu Evy sangat bagus ,kita susah menemukan anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT. Wassalam, A.A. -- From: hyvn...@yahoo.com Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Assalamualaikum, wr.wb Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita bersama. Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN untuk menjadi penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya : ingat nak ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu memberi kasih dan sayang
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.
Wa'alaikumussalam Bu Evy, Saya rasa tidak usah melawan arus dan juga ikut arus , tapi sebaiknya tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. Tidak usah galau , sikap putera bu Evy sangat bagus ,kita susah menemukan anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT. Wassalam, A.A. -- From: hyvn...@yahoo.com Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani. Assalamualaikum, wr.wb Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita bersama. Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN untuk menjadi penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya : ingat nak ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk Tuhan lebih2 pada manusia. Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak nasehat saya yang penuh retorika itu. Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut : Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang Rp 8 juta rupiah. Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku simpulkan uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah sukses membantu pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya dan kataku padanya : wah.. Alhamdulillah. Asyik..dong ya. Sesaat berikut dia menjawab : Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan aku kembailikan., lho kok dikembalikan..?! Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut : Nak.., gak usah dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada pihak yang membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar staf Perusahaan sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan, suruh Kontraktor itu menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu. Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik Ma ? Memberikan uang yang gak halal pada pihak/orang lain dari sumber yang gak halal... Lho kok gak halal...itu kan uang enterteinment yang lazim diberikan dalam rangka menservis customer..., kata saya. Ingat..biasanya uang enterteinment itu memang tanpa SPJ dari Perusahaan itu. Jangan jangan kita sok idealis, malahan uang itu di tilepnya, kemudian diakuinya atau dilaporkan telah diberikan kepada kamu... Ini memang dilema bagi dirimu. saran Mama, ambil uang itu..kirim ke Mama. Mama lagi kesulitan menyantuni anak yatim nih.. Dia bertanya : berapa sih anak yatim dan jumlah pengeluaran mama ? Jawabku, 20 anak dengan total lebih 1 juta. Atau bila kamu setuju ; biar kita kirim uang itu ke Padang atau Mentawai. Banyak mesjid korban gempa yang butuh bantuan. Atau, suruh uang itu diserahkan langsung oleh kontraktor pada Panti Asuhan di daerahmu itu..?! Bukankah mereka akan senang menerimanya. Ia meJawab dengan nada yang persis sama, seperti yang kulakukan padanya waktu dia kecil dulu agar dia paham atas sesuatu, yaitu : Mama.., segala sesuatu yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas dan tanpa effort (usaha) tetap saja tidak halal...!! Saya tak kala seru menjawabnya : Anakku, ingat..'?. Jika sekiranya kamu tinggal di Jakarta, pastilah kamu sudah diundang di cafe,, atau kelompok sosialita lainnya, Sementara mereka tidak bisa mentraktir seperti itu. Makanya mereka kasih fresh money seperti itu. lho..lho..sejak kapan Mama jadi materialistis seperti ini...??! ngat lho, tadi aku menyimak pesan mama barusan.. Kata Mama perjalananku masih panjang.. Menataplah lurus ke depan. Jangan menunduk karena tak percaya diri. Jangan mendongak karena sombong ? Aku tercenung dan merenung. Aku menjawab dengan lemah dan galau : iya nak...mama galau. Susah sekali kita bersikap sekarang ini. Kalau kita terlalu jujur ...kita dianggap melawan arus. Kalau ikut arus - kitapun hanyut ... Jadi gimana dong nak.. Mama...langkahku akan ringan kedepan..ketimbang ada pihak lain yang berpamrih kepadaku. Baiklah..hati hati berjalan ya nak.. Catatan saya atas kisah ini adalah: jujur saya mengkawatirkan sikap anak saya ini,, mana tau ia dianggap
[R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.
Assalamualaikum, wr.wb Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita bersama. Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN untuk menjadi penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya : ingat nak ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk Tuhan lebih2 pada manusia. Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak nasehat saya yang penuh retorika itu. Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut : Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang Rp 8 juta rupiah. Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku simpulkan uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah sukses membantu pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya dan kataku padanya : wah.. Alhamdulillah. Asyik..dong ya. Sesaat berikut dia menjawab : Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan aku kembailikan., lho kok dikembalikan..?! Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut : Nak.., gak usah dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada pihak yang membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar staf Perusahaan sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan, suruh Kontraktor itu menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu. Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik Ma ? Memberikan uang yang gak halal pada pihak/orang lain dari sumber yang gak halal... Lho kok gak halal...itu kan uang enterteinment yang lazim diberikan dalam rangka menservis customer..., kata saya. Ingat..biasanya uang enterteinment itu memang tanpa SPJ dari Perusahaan itu. Jangan jangan kita sok idealis, malahan uang itu di tilepnya, kemudian diakuinya atau dilaporkan telah diberikan kepada kamu... Ini memang dilema bagi dirimu. saran Mama, ambil uang itu..kirim ke Mama. Mama lagi kesulitan menyantuni anak yatim nih.. Dia bertanya : berapa sih anak yatim dan jumlah pengeluaran mama ? Jawabku, 20 anak dengan total lebih 1 juta. Atau bila kamu setuju ; biar kita kirim uang itu ke Padang atau Mentawai. Banyak mesjid korban gempa yang butuh bantuan. Atau, suruh uang itu diserahkan langsung oleh kontraktor pada Panti Asuhan di daerahmu itu..?! Bukankah mereka akan senang menerimanya. Ia meJawab dengan nada yang persis sama, seperti yang kulakukan padanya waktu dia kecil dulu agar dia paham atas sesuatu, yaitu : Mama.., segala sesuatu yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas dan tanpa effort (usaha) tetap saja tidak halal...!! Saya tak kala seru menjawabnya : Anakku, ingat..'?. Jika sekiranya kamu tinggal di Jakarta, pastilah kamu sudah diundang di cafe,, atau kelompok sosialita lainnya, Sementara mereka tidak bisa mentraktir seperti itu. Makanya mereka kasih fresh money seperti itu. lho..lho..sejak kapan Mama jadi materialistis seperti ini...??! ngat lho, tadi aku menyimak pesan mama barusan.. Kata Mama perjalananku masih panjang.. Menataplah lurus ke depan. Jangan menunduk karena tak percaya diri. Jangan mendongak karena sombong ? Aku tercenung dan merenung. Aku menjawab dengan lemah dan galau : iya nak...mama galau. Susah sekali kita bersikap sekarang ini. Kalau kita terlalu jujur ...kita dianggap melawan arus. Kalau ikut arus - kitapun hanyut ... Jadi gimana dong nak.. Mama...langkahku akan ringan kedepan..ketimbang ada pihak lain yang berpamrih kepadaku. Baiklah..hati hati berjalan ya nak.. Catatan saya atas kisah ini adalah: jujur saya mengkawatirkan sikap anak saya ini,, mana tau ia dianggap sok idealis. Sayapun kawatir ia tidak mampu mengembangkan sayapnya karena ada puting beliung menghadang kebersihan hati nuraninya. Mohon doanya ya. Wassalam, Evy Dj Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.
Lah iyo anak Evy tu. Biakan iduiknyo tanang dgn income nan bersih dan jaleh. On 4/2/12, hyvn...@yahoo.com hyvn...@yahoo.com wrote: Assalamualaikum, wr.wb Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita bersama. Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN untuk menjadi penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya : ingat nak ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk Tuhan lebih2 pada manusia. Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak nasehat saya yang penuh retorika itu. Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut : Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang Rp 8 juta rupiah. Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku simpulkan uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah sukses membantu pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya dan kataku padanya : wah.. Alhamdulillah. Asyik..dong ya. Sesaat berikut dia menjawab : Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan aku kembailikan., lho kok dikembalikan..?! Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut : Nak.., gak usah dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada pihak yang membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar staf Perusahaan sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan, suruh Kontraktor itu menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu. Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik Ma ? Memberikan uang yang gak halal pada pihak/orang lain dari sumber yang gak halal... Lho kok gak halal...itu kan uang enterteinment yang lazim diberikan dalam rangka menservis customer..., kata saya. Ingat..biasanya uang enterteinment itu memang tanpa SPJ dari Perusahaan itu. Jangan jangan kita sok idealis, malahan uang itu di tilepnya, kemudian diakuinya atau dilaporkan telah diberikan kepada kamu... Ini memang dilema bagi dirimu. saran Mama, ambil uang itu..kirim ke Mama. Mama lagi kesulitan menyantuni anak yatim nih.. Dia bertanya : berapa sih anak yatim dan jumlah pengeluaran mama ? Jawabku, 20 anak dengan total lebih 1 juta. Atau bila kamu setuju ; biar kita kirim uang itu ke Padang atau Mentawai. Banyak mesjid korban gempa yang butuh bantuan. Atau, suruh uang itu diserahkan langsung oleh kontraktor pada Panti Asuhan di daerahmu itu..?! Bukankah mereka akan senang menerimanya. Ia meJawab dengan nada yang persis sama, seperti yang kulakukan padanya waktu dia kecil dulu agar dia paham atas sesuatu, yaitu : Mama.., segala sesuatu yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas dan tanpa effort (usaha) tetap saja tidak halal...!! Saya tak kala seru menjawabnya : Anakku, ingat..'?. Jika sekiranya kamu tinggal di Jakarta, pastilah kamu sudah diundang di cafe,, atau kelompok sosialita lainnya, Sementara mereka tidak bisa mentraktir seperti itu. Makanya mereka kasih fresh money seperti itu. lho..lho..sejak kapan Mama jadi materialistis seperti ini...??! ngat lho, tadi aku menyimak pesan mama barusan.. Kata Mama perjalananku masih panjang.. Menataplah lurus ke depan. Jangan menunduk karena tak percaya diri. Jangan mendongak karena sombong ? Aku tercenung dan merenung. Aku menjawab dengan lemah dan galau : iya nak...mama galau. Susah sekali kita bersikap sekarang ini. Kalau kita terlalu jujur ...kita dianggap melawan arus. Kalau ikut arus - kitapun hanyut ... Jadi gimana dong nak.. Mama...langkahku akan ringan kedepan..ketimbang ada pihak lain yang berpamrih kepadaku. Baiklah..hati hati berjalan ya nak.. Catatan saya atas kisah ini adalah: jujur saya mengkawatirkan sikap anak saya ini,, mana tau ia dianggap sok idealis. Sayapun kawatir ia tidak mampu mengembangkan sayapnya karena ada puting beliung menghadang kebersihan hati nuraninya. Mohon doanya ya. Wassalam, Evy Dj Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur