Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

2012-04-06 Terurut Topik hyvny07
1. Ajo Duta,
2. Pak Asmardi Arbi,
Dan sanak sapalanta yang saya hormati,
 
Terima kasih atas apresiasi atas cerita keluarga kami.
• Pertama maksud saya menceritakan iaalah bahwa saya sudah masuk pada peringkat 
ke 3 dalam membimbing anak, setelah ibu bagi balita, ibu anak2/remaja dan ibu 
bagi anak dewasa/berkeluarga.
• kedua saya bersyukur melalui komunikasi dua arah itulah, saya punya 
kesempatan membimbing anak2. Yang terkadang anak yang sudah dewasa menganggap  
sudah punya dunia sendiri, sehingga jarang menceritakan hal yang pribadi dari 
dunia kerjanya.
• ketiga, saya bersyukur anak saya itu sadar bahwa rezeki berasal dari 
usaha/effort. Ini yang dia ingat atas nasehat papanya saat di mulai kerja dulu.

Sekarang uang itu sudah dikembalikannya. Insya Allah, Tidak akan menjadi beban 
untuk dirinya pada masa yang akan datang. Aamiin 

Yang lebih serunya lagi dari cerita ini. Tatkala kisah itu dikonfrontasi kepada 
adiknya (anak ke 2) yang bekerja di perusahaan konsultan/vendor. Anak ke2 saya 
berkata,   untung si uda tidak menerima uang itu. Kami dari kontraktor selalu 
menilai, jika enduser mau menerima fulus, itu tandanya martabat dan harga 
dirinya sudah jatuh. Mereka mudah diatur. 
Jadi ? Ya Sikap si uda itu sudah betul..Ma.. Masih Banyak anak muda yang 
idealis kok..ditengah maraknya korupsi, gratifikasi.   
Kan papa udah bilang, carilah rezeki dari ilmu yang kalian miliki...
Diapun meledek saya...  Mama..mama.. kok mama begitu tertariknya dengan uang 8 
juta rupiah ya ? Bahaya sekali mama ini...demikian ocehan anak saya yang kedua.
 
Ternyata saat diperingkat 3 posisi saya saat ini, saya belum menjadi ibu yang 
arif dan bijaksana...
Jujur saya malu sama anak sendiri. Masya Allah.
 
Waduuh...ceritanya kepanjangan...ya.
Jadi Mohon maaf kasadonyo.
 
Wassalam
 
Evy dj
Kawasan Puspiptek, tangsel
 

 
 
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 5 Apr 2012 22:39:55 
To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

Wa'alaikumussalam Bu Evy,

Saya rasa tidak usah melawan arus  dan juga ikut arus , tapi sebaiknya 
tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. 
Tidak usah galau , sikap putera bu Evy  sangat bagus ,kita susah menemukan 
anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk 
mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri 
tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. 
Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga 
putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT.

Wassalam,

A.A.
--
From: hyvn...@yahoo.com
Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM
To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

 Assalamualaikum, wr.wb

 Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan 
 kita bersama.

 Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah 
 mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu 
 Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu 
 langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN  untuk menjadi 
 penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang 
 bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti 
 kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya :  ingat nak 
 ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 
 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu 
 dilepaskanNya agar selalu  memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk 
 Tuhan lebih2 pada manusia.  Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak 
 nasehat saya yang penuh retorika itu.

 Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut :
  Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku 
 buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang 
 Rp 8 juta rupiah.
 Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku 
 simpulkan uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah 
 sukses membantu pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya 
 dan kataku padanya :  wah..  Alhamdulillah. Asyik..dong ya.
 Sesaat berikut dia menjawab :
  Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan  aku kembailikan.,

  lho kok dikembalikan..?!
 Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut :  Nak.., gak 
 usah dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada 
 pihak yang membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar 
 staf Perusahaan sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan, 
 suruh Kontraktor itu menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu.

 Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

2012-04-06 Terurut Topik zubir . amin
Sanak Buya Hyvny nn diRahmati Allah.  Ado kegalauan tersendiri 
dalam diri Buya,setelah memperhatikan n mencoba memahami thread Hyvny ko.
   Sebaiknya tata cara Hyvny membimbing anak2 kandung,cukuplah dinikmati oleh 
Hyvny dengan suami.Kurag elok dilantunkan via media publik RN ini karena bisa 
menimbulkan beraneka penafsiran.
   Mohon maaf mungkin pandangan Buya ini keliru namun itulah Buya!
T.Magek Djabang St Riayat Sjah, Zubir Amin,sk Mandahiliang,Kamp Gadang 
Padusunan,Piaman,kini di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: hyvn...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 6 Apr 2012 06:08:57 
To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

1. Ajo Duta,
2. Pak Asmardi Arbi,
Dan sanak sapalanta yang saya hormati,
 
Terima kasih atas apresiasi atas cerita keluarga kami.
• Pertama maksud saya menceritakan iaalah bahwa saya sudah masuk pada peringkat 
ke 3 dalam membimbing anak, setelah ibu bagi balita, ibu anak2/remaja dan ibu 
bagi anak dewasa/berkeluarga.
• kedua saya bersyukur melalui komunikasi dua arah itulah, saya punya 
kesempatan membimbing anak2. Yang terkadang anak yang sudah dewasa menganggap  
sudah punya dunia sendiri, sehingga jarang menceritakan hal yang pribadi dari 
dunia kerjanya.
• ketiga, saya bersyukur anak saya itu sadar bahwa rezeki berasal dari 
usaha/effort. Ini yang dia ingat atas nasehat papanya saat di mulai kerja dulu.

Sekarang uang itu sudah dikembalikannya. Insya Allah, Tidak akan menjadi beban 
untuk dirinya pada masa yang akan datang. Aamiin 

Yang lebih serunya lagi dari cerita ini. Tatkala kisah itu dikonfrontasi kepada 
adiknya (anak ke 2) yang bekerja di perusahaan konsultan/vendor. Anak ke2 saya 
berkata,   untung si uda tidak menerima uang itu. Kami dari kontraktor selalu 
menilai, jika enduser mau menerima fulus, itu tandanya martabat dan harga 
dirinya sudah jatuh. Mereka mudah diatur. 
Jadi ? Ya Sikap si uda itu sudah betul..Ma.. Masih Banyak anak muda yang 
idealis kok..ditengah maraknya korupsi, gratifikasi.   
Kan papa udah bilang, carilah rezeki dari ilmu yang kalian miliki...
Diapun meledek saya...  Mama..mama.. kok mama begitu tertariknya dengan uang 8 
juta rupiah ya ? Bahaya sekali mama ini...demikian ocehan anak saya yang kedua.
 
Ternyata saat diperingkat 3 posisi saya saat ini, saya belum menjadi ibu yang 
arif dan bijaksana...
Jujur saya malu sama anak sendiri. Masya Allah.
 
Waduuh...ceritanya kepanjangan...ya.
Jadi Mohon maaf kasadonyo.
 
Wassalam
 
Evy dj
Kawasan Puspiptek, tangsel
 

 
 
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 5 Apr 2012 22:39:55 
To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

Wa'alaikumussalam Bu Evy,

Saya rasa tidak usah melawan arus  dan juga ikut arus , tapi sebaiknya 
tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. 
Tidak usah galau , sikap putera bu Evy  sangat bagus ,kita susah menemukan 
anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk 
mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri 
tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. 
Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga 
putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT.

Wassalam,

A.A.
--
From: hyvn...@yahoo.com
Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM
To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

 Assalamualaikum, wr.wb

 Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan 
 kita bersama.

 Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah 
 mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu 
 Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu 
 langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN  untuk menjadi 
 penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang 
 bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti 
 kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya :  ingat nak 
 ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 
 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu 
 dilepaskanNya agar selalu  memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk 
 Tuhan lebih2 pada manusia.  Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak 
 nasehat saya yang penuh retorika itu.

 Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut :
  Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku 
 buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang 
 Rp 8 juta rupiah

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

2012-04-06 Terurut Topik hyvny07
Waduh...maap..maap...buya Zubir...
Maap untuak sanak sadonyo...
 
E. N
 

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: zubir.a...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 6 Apr 2012 07:12:50 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

Sanak Buya Hyvny nn diRahmati Allah.  Ado kegalauan tersendiri 
dalam diri Buya,setelah memperhatikan n mencoba memahami thread Hyvny ko.
   Sebaiknya tata cara Hyvny membimbing anak2 kandung,cukuplah dinikmati oleh 
Hyvny dengan suami.Kurag elok dilantunkan via media publik RN ini karena bisa 
menimbulkan beraneka penafsiran.
   Mohon maaf mungkin pandangan Buya ini keliru namun itulah Buya!
T.Magek Djabang St Riayat Sjah, Zubir Amin,sk Mandahiliang,Kamp Gadang 
Padusunan,Piaman,kini di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: hyvn...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 6 Apr 2012 06:08:57 
To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

1. Ajo Duta,
2. Pak Asmardi Arbi,
Dan sanak sapalanta yang saya hormati,
 
Terima kasih atas apresiasi atas cerita keluarga kami.
• Pertama maksud saya menceritakan iaalah bahwa saya sudah masuk pada peringkat 
ke 3 dalam membimbing anak, setelah ibu bagi balita, ibu anak2/remaja dan ibu 
bagi anak dewasa/berkeluarga.
• kedua saya bersyukur melalui komunikasi dua arah itulah, saya punya 
kesempatan membimbing anak2. Yang terkadang anak yang sudah dewasa menganggap  
sudah punya dunia sendiri, sehingga jarang menceritakan hal yang pribadi dari 
dunia kerjanya.
• ketiga, saya bersyukur anak saya itu sadar bahwa rezeki berasal dari 
usaha/effort. Ini yang dia ingat atas nasehat papanya saat di mulai kerja dulu.

Sekarang uang itu sudah dikembalikannya. Insya Allah, Tidak akan menjadi beban 
untuk dirinya pada masa yang akan datang. Aamiin 

Yang lebih serunya lagi dari cerita ini. Tatkala kisah itu dikonfrontasi kepada 
adiknya (anak ke 2) yang bekerja di perusahaan konsultan/vendor. Anak ke2 saya 
berkata,   untung si uda tidak menerima uang itu. Kami dari kontraktor selalu 
menilai, jika enduser mau menerima fulus, itu tandanya martabat dan harga 
dirinya sudah jatuh. Mereka mudah diatur. 
Jadi ? Ya Sikap si uda itu sudah betul..Ma.. Masih Banyak anak muda yang 
idealis kok..ditengah maraknya korupsi, gratifikasi.   
Kan papa udah bilang, carilah rezeki dari ilmu yang kalian miliki...
Diapun meledek saya...  Mama..mama.. kok mama begitu tertariknya dengan uang 8 
juta rupiah ya ? Bahaya sekali mama ini...demikian ocehan anak saya yang kedua.
 
Ternyata saat diperingkat 3 posisi saya saat ini, saya belum menjadi ibu yang 
arif dan bijaksana...
Jujur saya malu sama anak sendiri. Masya Allah.
 
Waduuh...ceritanya kepanjangan...ya.
Jadi Mohon maaf kasadonyo.
 
Wassalam
 
Evy dj
Kawasan Puspiptek, tangsel
 

 
 
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 5 Apr 2012 22:39:55 
To: milis rang minangrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

Wa'alaikumussalam Bu Evy,

Saya rasa tidak usah melawan arus  dan juga ikut arus , tapi sebaiknya 
tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. 
Tidak usah galau , sikap putera bu Evy  sangat bagus ,kita susah menemukan 
anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk 
mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri 
tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. 
Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga 
putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT.

Wassalam,

A.A.
--
From: hyvn...@yahoo.com
Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM
To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

 Assalamualaikum, wr.wb

 Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan 
 kita bersama.

 Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah 
 mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu 
 Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu 
 langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN  untuk menjadi 
 penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang 
 bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti 
 kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya :  ingat nak 
 ..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 
 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu 
 dilepaskanNya agar selalu  memberi kasih dan sayang

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

2012-04-05 Terurut Topik Asmardi Arbi

Wa'alaikumussalam Bu Evy,

Saya rasa tidak usah melawan arus  dan juga ikut arus , tapi sebaiknya 
tetap bertekad mengendalikan arus sesuai dengan posisi yang telah dicapai. 
Tidak usah galau , sikap putera bu Evy  sangat bagus ,kita susah menemukan 
anak muda masa kini yang bersikap seperti itu. Dengan niatnya untuk 
mengembalikan uang yang tidak jelas itu, bila terjadi akan akan menjadi suri 
tauladan dan sekaligus bernilai dakwah paling tidak dilingkungan kerjanya. 
Selamat bu Evy telah berhasil mendidik anak sesuai ajaran agama. Semoga 
putera bu Evy selalu mendapat perlindungan Allah SWT.


Wassalam,

A.A.
--
From: hyvn...@yahoo.com
Sent: Monday, April 02, 2012 10:00 PM
To: milis rang minang rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.


Assalamualaikum, wr.wb

Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan 
kita bersama.


Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah 
mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu 
Indonesia Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu 
langkah. Tadi pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN  untuk menjadi 
penanggung jawab pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang 
bincang cukup lama dalam rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti 
kepadanya jangan pernah menjadi sombong. Kataku padanya :  ingat nak 
..Allah saja pencipta alam, Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 
sifatnya, secara sunatullah DIA bisa berlaku sombong, namun hal itu 
dilepaskanNya agar selalu  memberi kasih dan sayang pada seluruh makhluk 
Tuhan lebih2 pada manusia.  Terasa bagiku dia dengan takzim menyimak 
nasehat saya yang penuh retorika itu.


Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut :
 Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku 
buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang 
Rp 8 juta rupiah.
Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku 
simpulkan uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah 
sukses membantu pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya 
dan kataku padanya :  wah..  Alhamdulillah. Asyik..dong ya.

Sesaat berikut dia menjawab :
 Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan  aku kembailikan.,

 lho kok dikembalikan..?!
Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut :  Nak.., gak 
usah dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada 
pihak yang membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar 
staf Perusahaan sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan, 
suruh Kontraktor itu menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu.


Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik Ma ? Memberikan 
uang yang gak halal pada pihak/orang lain dari sumber yang gak halal...


 Lho kok gak halal...itu kan uang enterteinment yang lazim diberikan 
dalam rangka menservis customer..., kata saya. Ingat..biasanya uang 
enterteinment itu memang tanpa SPJ dari Perusahaan itu. Jangan jangan kita 
sok idealis, malahan uang itu di tilepnya, kemudian diakuinya atau 
dilaporkan telah diberikan kepada kamu... Ini memang dilema bagi dirimu.  
saran Mama, ambil uang itu..kirim ke Mama. Mama lagi kesulitan menyantuni 
anak yatim nih..

Dia bertanya :
 berapa sih anak yatim dan jumlah pengeluaran mama ?
Jawabku,  20 anak dengan total lebih 1 juta. Atau bila kamu setuju ; 
biar kita kirim uang itu ke Padang atau Mentawai. Banyak mesjid korban 
gempa yang butuh bantuan. Atau, suruh uang itu diserahkan langsung oleh 
kontraktor pada Panti Asuhan di daerahmu itu..?! Bukankah mereka akan 
senang menerimanya.


Ia meJawab dengan nada yang persis sama, seperti yang kulakukan padanya 
waktu dia kecil dulu agar dia paham atas sesuatu, yaitu :
 Mama.., segala sesuatu yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas dan 
tanpa effort (usaha) tetap saja tidak halal...!!
Saya tak kala seru menjawabnya :  Anakku, ingat..'?. Jika sekiranya kamu 
tinggal di Jakarta, pastilah kamu sudah diundang di cafe,, atau kelompok 
sosialita lainnya, Sementara mereka tidak bisa mentraktir seperti itu. 
Makanya mereka kasih fresh money seperti itu.


 lho..lho..sejak kapan Mama jadi materialistis seperti ini...??! ngat 
lho, tadi aku menyimak pesan mama barusan.. Kata Mama perjalananku masih 
panjang.. Menataplah lurus ke depan. Jangan menunduk karena tak percaya 
diri. Jangan mendongak karena sombong ?


Aku tercenung dan merenung. Aku menjawab dengan lemah dan galau :
 iya nak...mama galau. Susah sekali kita bersikap sekarang ini. Kalau 
kita terlalu jujur ...kita dianggap melawan arus. Kalau ikut arus - 
kitapun hanyut ...

Jadi gimana dong nak..

 Mama...langkahku akan ringan kedepan..ketimbang ada pihak lain yang 
berpamrih  kepadaku.


Baiklah..hati hati berjalan ya nak..

Catatan saya atas kisah ini adalah:  jujur saya mengkawatirkan sikap anak 
saya ini,, mana tau ia dianggap

[R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

2012-04-02 Terurut Topik hyvny07
Assalamualaikum, wr.wb
 
Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita 
bersama.
 
Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah 
mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia 
Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi 
pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN  untuk menjadi penanggung jawab 
pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam 
rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah 
menjadi sombong. Kataku padanya :  ingat nak ..Allah saja pencipta alam, Maha 
Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA bisa 
berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu  memberi kasih dan 
sayang pada seluruh makhluk Tuhan lebih2 pada manusia.  Terasa bagiku dia 
dengan takzim menyimak nasehat saya yang penuh retorika itu.
 
Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut :
 Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku buka 
isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang Rp 8 juta 
rupiah. 
Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku simpulkan 
uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah sukses membantu 
pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya dan kataku padanya :  
wah..  Alhamdulillah. Asyik..dong ya. 
Sesaat berikut dia menjawab :
 Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan  aku kembailikan.,

 lho kok dikembalikan..?!
Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut :  Nak.., gak usah 
dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada pihak yang 
membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar staf Perusahaan 
sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan, suruh Kontraktor itu 
menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu.
 
Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik Ma ? Memberikan uang 
yang gak halal pada pihak/orang lain dari sumber yang gak halal...

 Lho kok gak halal...itu kan uang enterteinment yang lazim diberikan dalam 
rangka menservis customer..., kata saya. Ingat..biasanya uang enterteinment itu 
memang tanpa SPJ dari Perusahaan itu. Jangan jangan kita sok idealis, malahan 
uang itu di tilepnya, kemudian diakuinya atau dilaporkan telah diberikan 
kepada kamu... Ini memang dilema bagi dirimu.  saran Mama, ambil uang 
itu..kirim ke Mama. Mama lagi kesulitan menyantuni anak yatim nih.. 
Dia bertanya :
 berapa sih anak yatim dan jumlah pengeluaran mama ?
Jawabku,  20 anak dengan total lebih 1 juta. Atau bila kamu setuju ;  biar 
kita kirim uang itu ke Padang atau Mentawai. Banyak mesjid korban gempa yang 
butuh bantuan. Atau, suruh uang itu diserahkan langsung oleh kontraktor pada 
Panti Asuhan di daerahmu itu..?! Bukankah mereka akan senang menerimanya.

Ia meJawab dengan nada yang persis sama, seperti yang kulakukan padanya waktu 
dia kecil dulu agar dia paham atas sesuatu, yaitu :
  Mama.., segala sesuatu yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas dan tanpa 
effort (usaha) tetap saja tidak halal...!!
Saya tak kala seru menjawabnya :  Anakku, ingat..'?. Jika sekiranya kamu 
tinggal di Jakarta, pastilah kamu sudah diundang di cafe,, atau kelompok 
sosialita lainnya, Sementara mereka tidak bisa mentraktir seperti itu. Makanya 
mereka kasih fresh money seperti itu.

 lho..lho..sejak kapan Mama jadi materialistis seperti ini...??! ngat lho, 
tadi aku menyimak pesan mama barusan.. Kata Mama perjalananku masih panjang.. 
Menataplah lurus ke depan. Jangan menunduk karena tak percaya diri. Jangan 
mendongak karena sombong ?

Aku tercenung dan merenung. Aku menjawab dengan lemah dan galau :
 iya nak...mama galau. Susah sekali kita bersikap sekarang ini. Kalau kita 
terlalu jujur ...kita dianggap melawan arus. Kalau ikut arus - kitapun hanyut 
... 
Jadi gimana dong nak..

 Mama...langkahku akan ringan kedepan..ketimbang ada pihak lain yang berpamrih 
 kepadaku.  

Baiklah..hati hati berjalan ya nak..

Catatan saya atas kisah ini adalah:  jujur saya mengkawatirkan sikap anak saya 
ini,, mana tau ia dianggap sok idealis. Sayapun kawatir ia tidak mampu 
mengembangkan sayapnya karena ada puting beliung menghadang kebersihan hati 
nuraninya.

Mohon doanya ya.

Wassalam, 

Evy Dj
 

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis 

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Hati Nurani.

2012-04-02 Terurut Topik ajo duta
Lah iyo anak Evy tu. Biakan iduiknyo tanang dgn income nan bersih dan jaleh.

On 4/2/12, hyvn...@yahoo.com hyvn...@yahoo.com wrote:
 Assalamualaikum, wr.wb

 Saya kirimkan sebuah kisah sebelum magrib tadi untuk menjadi perenungan kita
 bersama.

 Sore hari ini saya menerima telepon dari putera pertama saya yang tengah
 mengais rezeki di daerah terpencil. Alhamdulillah pagi tadi waktu Indonesia
 Timur, dia akan berjalan ribuan mil kedepan bermula dari satu langkah. Tadi
 pagi, Dia dilantik oleh Direksi sebuah BUMN  untuk menjadi penanggung jawab
 pabrik peleburan di daerah itu. Setelah berbincang bincang cukup lama dalam
 rangka pembekalan dia berjalan, saya wanti wanti kepadanya jangan pernah
 menjadi sombong. Kataku padanya :  ingat nak ..Allah saja pencipta alam,
 Maha Kuasa, Maha segala galanya dengan 99 sifatnya, secara sunatullah DIA
 bisa berlaku sombong, namun hal itu dilepaskanNya agar selalu  memberi kasih
 dan sayang pada seluruh makhluk Tuhan lebih2 pada manusia.  Terasa bagiku
 dia dengan takzim menyimak nasehat saya yang penuh retorika itu.

 Setelah itu giliran anak saya bercerita, sebagai berikut :
  Ma, kemarin ada orang datang kerumahku memberikan bungkusan. Setelah aku
 buka isinya, didalam tas bungkusan itu ada sebuah harddisk, segepok uang Rp
 8 juta rupiah.
 Diapun menceritakan, kenapa ada orang yang memberi, yang dapat aku simpulkan
 uang itu adalah enterteiment dari sebuah Kontraktor yang sudah sukses
 membantu pelaksanaan pekerjaan optimasi di pabrik. Aku gembiranya dan kataku
 padanya :  wah..  Alhamdulillah. Asyik..dong ya.
 Sesaat berikut dia menjawab :
  Tapi..tunggu dulu Ma, uang itu akan  aku kembailikan.,

  lho kok dikembalikan..?!
 Akupun berpetuah sedemikian rupa padanya, sebagai berikut :  Nak.., gak
 usah dikembaikan uang itu . Ambil saja uang itu. Nanti kamu salurkan pada
 pihak yang membutuhkan. Pemberian seperti itu sudah biasa dilakukan antar
 staf Perusahaan sebagai tanda terima kasih. Bila kamu gak mau menyalurkan,
 suruh Kontraktor itu menyalurkan ke tempat yang direkomendasikan olehmu.

 Anakku meJawabnya, : bukankah itu perbuatan yang gak baik Ma ? Memberikan
 uang yang gak halal pada pihak/orang lain dari sumber yang gak halal...

  Lho kok gak halal...itu kan uang enterteinment yang lazim diberikan dalam
 rangka menservis customer..., kata saya. Ingat..biasanya uang enterteinment
 itu memang tanpa SPJ dari Perusahaan itu. Jangan jangan kita sok idealis,
 malahan uang itu di tilepnya, kemudian diakuinya atau dilaporkan telah
 diberikan kepada kamu... Ini memang dilema bagi dirimu.  saran Mama, ambil
 uang itu..kirim ke Mama. Mama lagi kesulitan menyantuni anak yatim nih..
 Dia bertanya :
  berapa sih anak yatim dan jumlah pengeluaran mama ?
 Jawabku,  20 anak dengan total lebih 1 juta. Atau bila kamu setuju ;  biar
 kita kirim uang itu ke Padang atau Mentawai. Banyak mesjid korban gempa yang
 butuh bantuan. Atau, suruh uang itu diserahkan langsung oleh kontraktor pada
 Panti Asuhan di daerahmu itu..?! Bukankah mereka akan senang menerimanya.

 Ia meJawab dengan nada yang persis sama, seperti yang kulakukan padanya
 waktu dia kecil dulu agar dia paham atas sesuatu, yaitu :
   Mama.., segala sesuatu yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas dan
 tanpa effort (usaha) tetap saja tidak halal...!!
 Saya tak kala seru menjawabnya :  Anakku, ingat..'?. Jika sekiranya kamu
 tinggal di Jakarta, pastilah kamu sudah diundang di cafe,, atau kelompok
 sosialita lainnya, Sementara mereka tidak bisa mentraktir seperti itu.
 Makanya mereka kasih fresh money seperti itu.

  lho..lho..sejak kapan Mama jadi materialistis seperti ini...??! ngat lho,
 tadi aku menyimak pesan mama barusan.. Kata Mama perjalananku masih
 panjang.. Menataplah lurus ke depan. Jangan menunduk karena tak percaya
 diri. Jangan mendongak karena sombong ?

 Aku tercenung dan merenung. Aku menjawab dengan lemah dan galau :
  iya nak...mama galau. Susah sekali kita bersikap sekarang ini. Kalau kita
 terlalu jujur ...kita dianggap melawan arus. Kalau ikut arus - kitapun
 hanyut ...
 Jadi gimana dong nak..

  Mama...langkahku akan ringan kedepan..ketimbang ada pihak lain yang
 berpamrih  kepadaku.

 Baiklah..hati hati berjalan ya nak..

 Catatan saya atas kisah ini adalah:  jujur saya mengkawatirkan sikap anak
 saya ini,, mana tau ia dianggap sok idealis. Sayapun kawatir ia tidak mampu
 mengembangkan sayapnya karena ada puting beliung menghadang kebersihan hati
 nuraninya.

 Mohon doanya ya.

 Wassalam,

 Evy Dj


 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur