[R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-16 Thread Y. Napilus
All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan 
animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp 
mungkin kurang besar. 

Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet 
berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam 3 
pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok, terlalu 
jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat Malalak - 
Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak ada kejelasan 
Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah jalan hari itu aman 
atau tidak utk dilewati. Gak berani ambil resiko kehilangan waktu...

Sayang sekali, sampai hari ini, propinsi PARIWISATA Sumbar MASIH MENGANDALKAN 
jalan raya yang SATU ini terus. Masih membayangkan kemacetan hari besar atau 
libur Lebaran, Padang - Bukittinggi bisa 8-12 jam...! Utk jarak 91 Km...!

Semoga segera ada solusi yang lebih nyaman dan tepat waktu...! Mari sama-sama 
berdoa sajo awak dulu. Setidaknya itu yang baru bisa kita lakukan...

Salam,
Nofrins

Sumber: http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/

Dua Jam di Silaing
Tanggal 16 December 2013
BANGUN SEGERA JALAN TOL — PADANG — Ratusan kendaraan mengular di Lembah Anai 
karena sistem buka-tutup menyusul longsor di Singgalang Kariang. Apalagi Minggu 
(15/12), dari simpang Mifan ke air mancur di Lembah Anai, diperlukan waktu 
sekitar dua jam.BUKA-TUTUP
Terganggunya arus lalu lintas di jalan negara Padang-Bukittinggi akan memicu 
ekonomi biaya tinggi. Saat inilah diminta keseriusan pemerintah membangun jalan 
tol yang sejak lama sudah diwacanakan.


Jalan di lokasi jembatan Singgalang Kariang, Tanah Datar longsor, Jumat (13/12) 
sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Di sana untung ada jembatan darurat. Kini 
jembatan itu dikhawatirkan bisa ambruk.


Para pengguna jalan sejak pagi hingga malam, harus rela berlama-lama di Lembah 
Anai, hanya karena longsor pada satu titik. Mereka minta agar pemerintah segera 
membuat jalan bebas hambatan. “Sudah ada jalan alternatif ke Malalak, tapi 
masih sering longsor,” kata Madi, seorang pengguna jalan, Minggu.

Kapolres Padang Panjang AKPB Djoni Hendra kepada Singgalang menyatakan, polisi 
memberlakukan sistem buka-tutup, mengingat kondisi jembatan darurat di 
Singgalang Kariang. “Truk dan mobil 20 ton kita larang lewat,” kata dia.


Ia minta pengguna jalan, bisa memilih jalur lain seperti Solok-Danau Singkarak.
“Kami menempatkan banyak petugas di lokasi 24 jam penuh, ini semua
 untuk menyamankan pengguna jalan,” katanya.
Pengguna jalan memang terbantu oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat 
pengemudi yang sok hebat masuk ke jalur kosong, kemudian memicu kemacetan akut. 
Sistem buka-tutup sebelumnya pernah diberlakukan di jalur Sitinjau Lawuik 
karena jalan tersebut diperbaiki.
Kepala Disprasjal dan Tarkim Sumbar, Suprapto menyebutkan langkah yang akan 
diambil Disprasjal menangani jembatan itu diperlukan pengalihan arus, sehingga 
perbaikan jembatan dapat dilakukan. Untuk itu bagi pengendara yang melewati 
ruas Lembah Anai, Singgalang Kariang dapat memilih jalur Barat, yakni 
Sicincin-Malalak.
“Jika sudah memulai perbaikan, nanti arus lalu lintas kita harapkan dialihkan 
ke jalur Barat, Sicincin-Malalak,” sebutnya.
Kasat Lantas Polres Padang Panjang AKP Eliswantri mengaku jembatan Singgalang 
Kariang rawan terban.
“Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan, kita khawatir jembatan darurat ini 
justru ikut terban. Kita berharap ada langkah cepat dari Disprasjal dan Tarkim 
Sumbar,” sebut Erliswantri.


Cepat cari solusi


Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar harus segera mencarikan solusi yang cepat dan 
tepat terkait longsornya badan jalan di tanjakan Singgalang Kariang. Jika 
kondisinya masih seperti saat ini, perekonomian masyarakat akan terganggu.
“Harus ada solusi yang cepat dan tepat. Jika dibiarkan berlama-lama, 
perekonomian masyarakat akan terganggu,” kata Syahril, salah seorang pemerhati 
masalah transportasi kepada Singgalang di Padang Panjang, Minggu (15/12).


Pascalongsornya badan jalan di Singgalang Kariang itu, Satlantas Polres Padang 
Panjang terpaksa memberlakukan sistem buka tutup. Parahnya lagi, kendaraan 
harus melewati jembatan darurat, yang kondisinya pun sudah mulai 
mengkhawatirkan.
Syahril menilai, Pemprov Sumbar belum serius menangani kawasan Lembah Anai. 
Solusi yang dijalankan sejauh ini hanya bersifat dadakan, bahkan ketika longsor 
terjadi penanganan sangat lamban. Padahal, jalan tersebut merupakan penghubung 
utama dari Padang ke Padang Panjang, Bukittinggi dan kota lainnya di daerah 
Sumbar bagian utara.


“Dulu pernah ada wacana akan membangun jalan tol dan ada pula wacana membangun 
jalan layang di kawasan Lembah Anai. Tapi sampai saat ini masih sekedar wacana, 
belum ada tanda-tanda kapan akan mulai dikerjakan,” katanya lagi.


KBO Lantas Polres Kota Padang Panjang, Iptu Mairijon yang dihubungi mengaku 
pihaknya juga mengkhawatirkan kondisi jembat

Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-16 Thread Dr. Saafroedin Bahar
Pak Nof, menyedihkan dan mengherankan. Sudah terlalu lama dianggap biasa. Tanpa 
gebrakan dan kesungguhan, tidak akan ada perubahan.

Wassalam, 
SB, 77, Sby. 

Sent from my iPad

> On 17 Des 2013, at 11.46, "Y. Napilus"  wrote:
> 
> All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan 
> animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp 
> mungkin kurang besar. 
> 
> Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet 
> berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam 3 
> pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok, terlalu 
> jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat Malalak - 
> Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak ada kejelasan 
> Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah jalan hari itu 
> aman atau tidak utk dilewati. Gak berani ambil resiko kehilangan waktu...
> 
> Sayang sekali, sampai hari ini, propinsi PARIWISATA Sumbar MASIH MENGANDALKAN 
> jalan raya yang SATU ini terus. Masih membayangkan kemacetan hari besar atau 
> libur Lebaran, Padang - Bukittinggi bisa 8-12 jam...! Utk jarak 91 Km...!
> 
> Semoga segera ada solusi yang lebih nyaman dan tepat waktu...! Mari sama-sama 
> berdoa sajo awak dulu. Setidaknya itu yang baru bisa kita lakukan...
> 
> Salam,
> Nofrins
> 
> Sumber: http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/
> 
> Dua Jam di Silaing
> Tanggal 16 December 2013
> BANGUN SEGERA JALAN TOL — PADANG — Ratusan kendaraan mengular di Lembah Anai 
> karena sistem buka-tutup menyusul longsor di Singgalang Kariang. Apalagi 
> Minggu (15/12), dari simpang Mifan ke air mancur di Lembah Anai, diperlukan 
> waktu sekitar dua jam.
> 
> BUKA-TUTUP
> Terganggunya arus lalu lintas di jalan negara Padang-Bukittinggi akan memicu 
> ekonomi biaya tinggi. Saat inilah diminta keseriusan pemerintah membangun 
> jalan tol yang sejak lama sudah diwacanakan.
> 
> Jalan di lokasi jembatan Singgalang Kariang, Tanah Datar longsor, Jumat 
> (13/12) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Di sana untung ada jembatan 
> darurat. Kini jembatan itu dikhawatirkan bisa ambruk.
> 
> Para pengguna jalan sejak pagi hingga malam, harus rela berlama-lama di 
> Lembah Anai, hanya karena longsor pada satu titik. Mereka minta agar 
> pemerintah segera membuat jalan bebas hambatan. “Sudah ada jalan alternatif 
> ke Malalak, tapi masih sering longsor,” kata Madi, seorang pengguna jalan, 
> Minggu.
> 
> Kapolres Padang Panjang AKPB Djoni Hendra kepada Singgalang menyatakan, 
> polisi memberlakukan sistem buka-tutup, mengingat kondisi jembatan darurat di 
> Singgalang Kariang. “Truk dan mobil 20 ton kita larang lewat,” kata dia.
> 
> Ia minta pengguna jalan, bisa memilih jalur lain seperti Solok-Danau 
> Singkarak.
> “Kami menempatkan banyak petugas di lokasi 24 jam penuh, ini semua untuk 
> menyamankan pengguna jalan,” katanya.
> Pengguna jalan memang terbantu oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat 
> pengemudi yang sok hebat masuk ke jalur kosong, kemudian memicu kemacetan 
> akut. Sistem buka-tutup sebelumnya pernah diberlakukan di jalur Sitinjau 
> Lawuik karena jalan tersebut diperbaiki.
> Kepala Disprasjal dan Tarkim Sumbar, Suprapto menyebutkan langkah yang akan 
> diambil Disprasjal menangani jembatan itu diperlukan pengalihan arus, 
> sehingga perbaikan jembatan dapat dilakukan. Untuk itu bagi pengendara yang 
> melewati ruas Lembah Anai, Singgalang Kariang dapat memilih jalur Barat, 
> yakni Sicincin-Malalak.
> “Jika sudah memulai perbaikan, nanti arus lalu lintas kita harapkan dialihkan 
> ke jalur Barat, Sicincin-Malalak,” sebutnya.
> Kasat Lantas Polres Padang Panjang AKP Eliswantri mengaku jembatan Singgalang 
> Kariang rawan terban.
> “Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan, kita khawatir jembatan darurat 
> ini justru ikut terban. Kita berharap ada langkah cepat dari Disprasjal dan 
> Tarkim Sumbar,” sebut Erliswantri.
> 
> Cepat cari solusi
> 
> Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar harus segera mencarikan solusi yang cepat dan 
> tepat terkait longsornya badan jalan di tanjakan Singgalang Kariang. Jika 
> kondisinya masih seperti saat ini, perekonomian masyarakat akan terganggu.
> “Harus ada solusi yang cepat dan tepat. Jika dibiarkan berlama-lama, 
> perekonomian masyarakat akan terganggu,” kata Syahril, salah seorang 
> pemerhati masalah transportasi kepada Singgalang di Padang Panjang, Minggu 
> (15/12).
> 
> Pascalongsornya badan jalan di Singgalang Kariang itu, Satlantas Polres 
> Padang Panjang terpaksa memberlakukan sistem buka tutup. Parahnya lagi, 
> kendaraan harus melewati jembatan darurat, yang kondisinya pun sudah mulai 
> mengkhawatirkan.
> Syahril menilai, Pemprov Sumbar belum serius menangani kawasan Lembah Anai. 
> Solusi yang dijalankan sejauh ini hanya bersifat dadakan, bahkan ketika 
> longsor terjadi penanganan sangat lamban. Padahal, jalan tersebut merupakan 
> penghubung utama dari Padang ke Padang Panjang, Bukit

Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-16 Thread Y. Napilus
Pak Saaf,

Kok diawak, iyo sarupo iko baru nan bisa kito lakukan. Baru sebatas majagoan 
urang. Kalau terlalu kancang bana, kamari bedo pulo beko he..he... Jadi 
labiahan se bado'a dulu Pak Saaf...

Salam,
Nofrins


On Tuesday, December 17, 2013 1:16 PM, Dr. Saafroedin Bahar 
 wrote:
 
Pak Nof, menyedihkan dan mengherankan. Sudah terlalu lama dianggap biasa. Tanpa 
gebrakan dan kesungguhan, tidak akan ada perubahan.

Wassalam, 
SB, 77, Sby. 

Sent from my iPad

On 17 Des 2013, at 11.46, "Y. Napilus"  wrote:


All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan 
animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp 
mungkin kurang besar. 
>
>
>Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet 
>berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam 3 
>pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok, terlalu 
>jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat Malalak - 
>Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak ada kejelasan 
>Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah jalan hari itu 
>aman atau tidak utk dilewati. Gak berani ambil resiko kehilangan waktu...
>
>
>Sayang sekali, sampai hari ini, propinsi PARIWISATA Sumbar MASIH MENGANDALKAN 
>jalan raya yang SATU ini terus. Masih membayangkan kemacetan hari besar atau 
>libur Lebaran, Padang - Bukittinggi bisa 8-12 jam...! Utk jarak 91 Km...!
>
>
>Semoga segera ada solusi yang lebih nyaman dan tepat waktu...! Mari sama-sama 
>berdoa sajo awak dulu. Setidaknya itu yang baru bisa kita lakukan...
>
>
>Salam,
>Nofrins
>
>
>Sumber: http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/
>
>
>Dua Jam di Silaing
>Tanggal 16 December 2013
>BANGUN SEGERA JALAN TOL — PADANG — Ratusan kendaraan mengular di Lembah Anai 
>karena sistem buka-tutup menyusul longsor di Singgalang Kariang. Apalagi 
>Minggu (15/12), dari simpang Mifan ke air mancur di Lembah Anai, diperlukan 
>waktu sekitar dua jam.BUKA-TUTUP
>Terganggunya arus lalu lintas di jalan negara Padang-Bukittinggi akan memicu 
>ekonomi biaya tinggi. Saat inilah diminta keseriusan pemerintah membangun 
>jalan tol yang sejak lama sudah diwacanakan.
>
>
>Jalan di lokasi jembatan Singgalang Kariang, Tanah Datar longsor, Jumat 
>(13/12) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Di sana untung ada jembatan 
>darurat. Kini jembatan itu dikhawatirkan bisa ambruk.
>
>
>Para pengguna jalan sejak pagi hingga malam, harus rela berlama-lama di Lembah 
>Anai, hanya karena longsor pada satu titik. Mereka minta agar pemerintah 
>segera membuat jalan bebas hambatan. “Sudah ada jalan alternatif ke Malalak, 
>tapi masih sering longsor,” kata Madi, seorang pengguna jalan, Minggu.
>
>Kapolres Padang Panjang AKPB Djoni Hendra kepada Singgalang menyatakan, polisi 
>memberlakukan sistem buka-tutup, mengingat kondisi jembatan darurat di 
>Singgalang Kariang. “Truk dan mobil 20 ton kita larang lewat,” kata dia.
>
>
>Ia minta pengguna jalan, bisa memilih jalur lain seperti Solok-Danau Singkarak.
>“Kami menempatkan
 banyak petugas di lokasi 24 jam penuh, ini semua
 untuk menyamankan pengguna jalan,” katanya.
>Pengguna jalan memang terbantu oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat 
>pengemudi yang sok hebat masuk ke jalur kosong, kemudian memicu kemacetan 
>akut. Sistem buka-tutup sebelumnya pernah diberlakukan di jalur Sitinjau 
>Lawuik karena jalan tersebut diperbaiki.
>Kepala Disprasjal dan Tarkim Sumbar, Suprapto menyebutkan langkah yang akan 
>diambil Disprasjal menangani jembatan itu diperlukan pengalihan arus, sehingga 
>perbaikan jembatan dapat dilakukan. Untuk itu bagi pengendara yang melewati 
>ruas Lembah Anai, Singgalang Kariang dapat memilih jalur Barat, yakni 
>Sicincin-Malalak.
>“Jika sudah memulai perbaikan, nanti arus lalu lintas kita harapkan dialihkan 
>ke jalur Barat, Sicincin-Malalak,” sebutnya.
>Kasat Lantas Polres Padang Panjang AKP Eliswantri mengaku jembatan Singgalang 
>Kariang rawan terban.
>“Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan, kita khawatir jembatan darurat ini 
>justru ikut terban. Kita berharap ada langkah cepat dari Disprasjal dan Tarkim 
>Sumbar,” sebut Erliswantri.
>
>
>Cepat cari solusi
>
>
>Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar harus segera mencarikan solusi yang cepat dan 
>tepat terkait longsornya badan jalan di tanjakan Singgalang Kariang. Jika 
>kondisinya masih seperti saat ini, perekonomian masyarakat akan terganggu.
>“Harus ada solusi yang cepat dan tepat. Jika dibiarkan berlama-lama, 
>perekonomian masyarakat akan terganggu,” kata Syahril, salah seorang pemerhati 
>masalah transportasi kepada Singgalang di Padang Panjang, Minggu (15/12).
>
>
>Pascalongsornya badan jalan di Singgalang Kariang itu, Satlantas Polres Padang 
>Panjang terpaksa memberlakukan sistem buka tutup. Parahnya lagi, kendaraan 
>harus melewati jembatan darurat, yang kondisinya pun sudah mulai 
>mengkhawatirkan.
>Syahril menilai, Pemprov Sumbar belum serius menangani kawasan Lembah Anai. 

Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-16 Thread Saafroedin BAHAR
Iyo pak Nof. Jan putuih aso.
On Dec 17, 2013 1:45 PM, "Y. Napilus"  wrote:

> Pak Saaf,
>
> Kok diawak, iyo sarupo iko baru nan bisa kito lakukan. Baru sebatas
> majagoan urang. Kalau terlalu kancang bana, kamari bedo pulo beko he..he...
> Jadi labiahan se bado'a dulu Pak Saaf...
>
> Salam,
> Nofrins
>
>   On Tuesday, December 17, 2013 1:16 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>  Pak Nof, menyedihkan dan mengherankan. Sudah terlalu lama dianggap
> biasa. Tanpa gebrakan dan kesungguhan, tidak akan ada perubahan.
>
> Wassalam,
> SB, 77, Sby.
>
> Sent from my iPad
>
> On 17 Des 2013, at 11.46, "Y. Napilus"  wrote:
>
> All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan
> animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp
> mungkin kurang besar.
>
> Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet
> berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam
> 3 pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok,
> terlalu jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat
> Malalak - Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak
> ada kejelasan Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah
> jalan hari itu aman atau tidak utk dilewati. Gak berani ambil resiko
> kehilangan waktu...
>
> Sayang sekali, sampai hari ini, propinsi PARIWISATA Sumbar MASIH
> MENGANDALKAN jalan raya yang SATU ini terus. Masih membayangkan kemacetan
> hari besar atau libur Lebaran, Padang - Bukittinggi bisa 8-12 jam...! Utk
> jarak 91 Km...!
>
> Semoga segera ada solusi yang lebih nyaman dan tepat waktu...! Mari
> sama-sama berdoa sajo awak dulu. Setidaknya itu yang baru bisa kita
> lakukan...
>
> Salam,
> Nofrins
>
> Sumber: http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/
>
> Dua Jam di Silaing 
> Tanggal 16 December 2013
> BANGUN SEGERA JALAN TOL — PADANG — Ratusan kendaraan mengular di Lembah
> Anai karena sistem buka-tutup menyusul longsor di Singgalang Kariang.
> Apalagi Minggu (15/12), dari simpang Mifan ke air mancur di Lembah Anai,
> diperlukan waktu sekitar dua jam.
> 
> BUKA-TUTUP
> Terganggunya arus lalu lintas di jalan negara Padang-Bukittinggi akan
> memicu ekonomi biaya tinggi. Saat inilah diminta keseriusan pemerintah
> membangun jalan tol yang sejak lama sudah diwacanakan.
>
> Jalan di lokasi jembatan Singgalang Kariang, Tanah Datar longsor, Jumat
> (13/12) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Di sana untung ada jembatan
> darurat. Kini jembatan itu dikhawatirkan bisa ambruk.
>
> Para pengguna jalan sejak pagi hingga malam, harus rela berlama-lama di
> Lembah Anai, hanya karena longsor pada satu titik. Mereka minta agar
> pemerintah segera membuat jalan bebas hambatan. “Sudah ada jalan alternatif
> ke Malalak, tapi masih sering longsor,” kata Madi, seorang pengguna jalan,
> Minggu.
>
> Kapolres Padang Panjang AKPB Djoni Hendra kepada Singgalang menyatakan,
> polisi memberlakukan sistem buka-tutup, mengingat kondisi jembatan darurat
> di Singgalang Kariang. “Truk dan mobil 20 ton kita larang lewat,” kata dia.
>
> Ia minta pengguna jalan, bisa memilih jalur lain seperti Solok-Danau
> Singkarak.
> “Kami menempatkan banyak petugas di lokasi 24 jam penuh, ini semua untuk
> menyamankan pengguna jalan,” katanya.
> Pengguna jalan memang terbantu oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat
> pengemudi yang sok hebat masuk ke jalur kosong, kemudian memicu kemacetan
> akut. Sistem buka-tutup sebelumnya pernah diberlakukan di jalur Sitinjau
> Lawuik karena jalan tersebut diperbaiki.
> Kepala Disprasjal dan Tarkim Sumbar, Suprapto menyebutkan langkah yang
> akan diambil Disprasjal menangani jembatan itu diperlukan pengalihan arus,
> sehingga perbaikan jembatan dapat dilakukan. Untuk itu bagi pengendara yang
> melewati ruas Lembah Anai, Singgalang Kariang dapat memilih jalur Barat,
> yakni Sicincin-Malalak.
> “Jika sudah memulai perbaikan, nanti arus lalu lintas kita harapkan
> dialihkan ke jalur Barat, Sicincin-Malalak,” sebutnya.
> Kasat Lantas Polres Padang Panjang AKP Eliswantri mengaku jembatan
> Singgalang Kariang rawan terban.
> “Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan, kita khawatir jembatan darurat
> ini justru ikut terban. Kita berharap ada langkah cepat dari Disprasjal dan
> Tarkim Sumbar,” sebut Erliswantri.
>
> Cepat cari solusi
>
> Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar harus segera mencarikan solusi yang cepat
> dan tepat terkait longsornya badan jalan di tanjakan Singgalang Kariang.
> Jika kondisinya masih seperti saat ini, perekonomian masyarakat akan
> terganggu.
> “Harus ada solusi yang cepat dan tepat. Jika dibiarkan berlama-lama,
> perekonomian masyarakat akan terganggu,” kata Syahril, salah seorang
> pemerhati masalah transportasi kepada Singgalang di Padang Panjang, Minggu
> (15/12).
>
> Pascalongsornya badan jalan di Singgala

Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-16 Thread Chairul Djamal
Nof, jo pak Saaf nah,
Ass wr wb,

Ambo takajuik pulo mandangan jalan sicincin - malalak kok indak aman???
indak aman nyo dari sisi apo??? apo kah adi Perampok di jalan, bantuak
jaman katumba dulu urang indak barani lewaik malam hari di bukik tambun
tulang karano satiok nan lalu dirampok???
Babarapo waktu lalu, ado kawan pulang ka kampuang nyo di Maninjau, bacarito
inyo dari bandara indak lai lewaik anai, tapi manyisia pantai taruih jalan
sicincin - malalak tu, masih ado babarapo rumah urang tagak di tangah
jalan, sahinggo riskan juo katonyo.

Sampai dimano keseriusan PEMPROP/PEMKAB sarato nan bakapantingan amuah
manyalasaikan persoalan nan bantuak itu??? apo pulo ka ma adok i mambuka
jalan KA nan lah nyo buek rumah dek masyarakat antaro Padang - panjang -
bukittinggi - payakumbuh??? dan ado pulo kantua polisi dateh rel KA antara
bukittinggi - payakumbuah pernah ambo liek ukatu lewaik disitu

Nampak nyo indak bisa baharok banyak awak masyarakat ko ka Pemda untuak
mamajukan Ranah ko.

Kalau dari sisi keamanan ba a pulo peran Polisi yang kecek nyo Pelindung
masyarakat, kok masyarakat takuik lewaik jalan Malalak - Sicincin tu

Antah lah kamanga awak la

CDRSampono/Guci /Kototangah/64+7/Tangsel



2013/12/17 Y. Napilus 

> Pak Saaf,
>
> Kok diawak, iyo sarupo iko baru nan bisa kito lakukan. Baru sebatas
> majagoan urang. Kalau terlalu kancang bana, kamari bedo pulo beko he..he...
> Jadi labiahan se bado'a dulu Pak Saaf...
>
> Salam,
> Nofrins
>
>   On Tuesday, December 17, 2013 1:16 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>  Pak Nof, menyedihkan dan mengherankan. Sudah terlalu lama dianggap
> biasa. Tanpa gebrakan dan kesungguhan, tidak akan ada perubahan.
>
> Wassalam,
> SB, 77, Sby.
>
> Sent from my iPad
>
> On 17 Des 2013, at 11.46, "Y. Napilus"  wrote:
>
> All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan
> animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp
> mungkin kurang besar.
>
> Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet
> berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam
> 3 pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok,
> terlalu jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat
> Malalak - Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak
> ada kejelasan Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah
> jalan hari itu aman atau tidak utk dilewati. Gak berani ambil resiko
> kehilangan waktu...
>
> Sayang sekali, sampai hari ini, propinsi PARIWISATA Sumbar MASIH
> MENGANDALKAN jalan raya yang SATU ini terus. Masih membayangkan kemacetan
> hari besar atau libur Lebaran, Padang - Bukittinggi bisa 8-12 jam...! Utk
> jarak 91 Km...!
>
> Semoga segera ada solusi yang lebih nyaman dan tepat waktu...! Mari
> sama-sama berdoa sajo awak dulu. Setidaknya itu yang baru bisa kita
> lakukan...
>
> Salam,
> Nofrins
>
> Sumber: http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/
>
> Dua Jam di Silaing 
> Tanggal 16 December 2013
> BANGUN SEGERA JALAN TOL — PADANG — Ratusan kendaraan mengular di Lembah
> Anai karena sistem buka-tutup menyusul longsor di Singgalang Kariang.
> Apalagi Minggu (15/12), dari simpang Mifan ke air mancur di Lembah Anai,
> diperlukan waktu sekitar dua jam.
> 
> BUKA-TUTUP
> Terganggunya arus lalu lintas di jalan negara Padang-Bukittinggi akan
> memicu ekonomi biaya tinggi. Saat inilah diminta keseriusan pemerintah
> membangun jalan tol yang sejak lama sudah diwacanakan.
>
> Jalan di lokasi jembatan Singgalang Kariang, Tanah Datar longsor, Jumat
> (13/12) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Di sana untung ada jembatan
> darurat. Kini jembatan itu dikhawatirkan bisa ambruk.
>
> Para pengguna jalan sejak pagi hingga malam, harus rela berlama-lama di
> Lembah Anai, hanya karena longsor pada satu titik. Mereka minta agar
> pemerintah segera membuat jalan bebas hambatan. “Sudah ada jalan alternatif
> ke Malalak, tapi masih sering longsor,” kata Madi, seorang pengguna jalan,
> Minggu.
>
> Kapolres Padang Panjang AKPB Djoni Hendra kepada Singgalang menyatakan,
> polisi memberlakukan sistem buka-tutup, mengingat kondisi jembatan darurat
> di Singgalang Kariang. “Truk dan mobil 20 ton kita larang lewat,” kata dia.
>
> Ia minta pengguna jalan, bisa memilih jalur lain seperti Solok-Danau
> Singkarak.
> “Kami menempatkan banyak petugas di lokasi 24 jam penuh, ini semua untuk
> menyamankan pengguna jalan,” katanya.
> Pengguna jalan memang terbantu oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat
> pengemudi yang sok hebat masuk ke jalur kosong, kemudian memicu kemacetan
> akut. Sistem buka-tutup sebelumnya pernah diberlakukan di jalur Sitinjau
> Lawuik karena jalan tersebut diperbaiki.
> Kepala Disprasjal dan Tarkim Sumbar, Suprapto menyebutkan langkah yang
> akan diambil Disprasjal menangani jembata

Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-17 Thread indra_catri

Yth. Sanak Nofrin dan Sidang Palata

Mudah2an jalan Sicincin - Malalak cepat tuntas. Diperkirakan akhir Januari 2014 
sudah bisa buka terus dan tidak (buka-tutup) lagi. 

Rasanya tidak perlu pula terlalu dibesar2kan karena menurut sepengetahuan saya 
akan berjalan tidak terlalu lama. Diperkirakan cuma sekitar dua bulan dan saat 
ini kalau sore atau malam sudah bebas hambatan. Sebagai contoh kemarin dan tadi 
siang kami melewatinya.

Karena ancaman bahaya pergerakan tanah jalur tersebut memang harus didesain dan 
dikerjakan ulang beberapa bulan terakhir ini terutama yang membujur di daerah 
Agam. Pengerjaannya dilaksanakan dengan dukungan dana APBN dan saat ini memang 
sedang dalam tahapan penyelesai karena ada beberapa punggung bukit lagi yang 
harus dipangkas yang pada intinya sama dengan membuat jalan baru.

Insyaallah tahun depan jalan tersebut akan dilanjutkan dengan pembangunan 
terowongan yang didesain menembus bukit antara Simpang Malalak sampai ke 
Sianok. Jalur terbut nantinya akan berlanjut sampai ke Gaduik. Bila jalur ini 
selesai tentunya banyak hal yang bisa teratasi.

Wassalam: IC
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Chairul Djamal 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 17 Dec 2013 14:21:00 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

Nof, jo pak Saaf nah,
Ass wr wb,

Ambo takajuik pulo mandangan jalan sicincin - malalak kok indak aman???
indak aman nyo dari sisi apo??? apo kah adi Perampok di jalan, bantuak
jaman katumba dulu urang indak barani lewaik malam hari di bukik tambun
tulang karano satiok nan lalu dirampok???
Babarapo waktu lalu, ado kawan pulang ka kampuang nyo di Maninjau, bacarito
inyo dari bandara indak lai lewaik anai, tapi manyisia pantai taruih jalan
sicincin - malalak tu, masih ado babarapo rumah urang tagak di tangah
jalan, sahinggo riskan juo katonyo.

Sampai dimano keseriusan PEMPROP/PEMKAB sarato nan bakapantingan amuah
manyalasaikan persoalan nan bantuak itu??? apo pulo ka ma adok i mambuka
jalan KA nan lah nyo buek rumah dek masyarakat antaro Padang - panjang -
bukittinggi - payakumbuh??? dan ado pulo kantua polisi dateh rel KA antara
bukittinggi - payakumbuah pernah ambo liek ukatu lewaik disitu

Nampak nyo indak bisa baharok banyak awak masyarakat ko ka Pemda untuak
mamajukan Ranah ko.

Kalau dari sisi keamanan ba a pulo peran Polisi yang kecek nyo Pelindung
masyarakat, kok masyarakat takuik lewaik jalan Malalak - Sicincin tu

Antah lah kamanga awak la

CDRSampono/Guci /Kototangah/64+7/Tangsel



2013/12/17 Y. Napilus 

> Pak Saaf,
>
> Kok diawak, iyo sarupo iko baru nan bisa kito lakukan. Baru sebatas
> majagoan urang. Kalau terlalu kancang bana, kamari bedo pulo beko he..he...
> Jadi labiahan se bado'a dulu Pak Saaf...
>
> Salam,
> Nofrins
>
>   On Tuesday, December 17, 2013 1:16 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>  Pak Nof, menyedihkan dan mengherankan. Sudah terlalu lama dianggap
> biasa. Tanpa gebrakan dan kesungguhan, tidak akan ada perubahan.
>
> Wassalam,
> SB, 77, Sby.
>
> Sent from my iPad
>
> On 17 Des 2013, at 11.46, "Y. Napilus"  wrote:
>
> All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan
> animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp
> mungkin kurang besar.
>
> Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet
> berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam
> 3 pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok,
> terlalu jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat
> Malalak - Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak
> ada kejelasan Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah
> jalan hari itu aman atau tidak utk dilewati. Gak berani ambil resiko
> kehilangan waktu...
>
> Sayang sekali, sampai hari ini, propinsi PARIWISATA Sumbar MASIH
> MENGANDALKAN jalan raya yang SATU ini terus. Masih membayangkan kemacetan
> hari besar atau libur Lebaran, Padang - Bukittinggi bisa 8-12 jam...! Utk
> jarak 91 Km...!
>
> Semoga segera ada solusi yang lebih nyaman dan tepat waktu...! Mari
> sama-sama berdoa sajo awak dulu. Setidaknya itu yang baru bisa kita
> lakukan...
>
> Salam,
> Nofrins
>
> Sumber: http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/
>
> Dua Jam di Silaing <http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/>
> Tanggal 16 December 2013
> BANGUN SEGERA JALAN TOL — PADANG — Ratusan kendaraan mengular di Lembah
> Anai karena sistem buka-tutup menyusul longsor di Singgalang Kariang.
> Apalagi Minggu (15/12), dari simpang Mifan ke air mancur di Lembah Anai,
> diperlukan waktu sekitar dua jam.
> <http://hariansinggalang.co.id/wp-content/uploads/

Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-22 Thread Muhammad Habdi
As.w..
Melihat judul foto diatas macet di bawah dianggurin
bukti nyata kebodohan Pemda.
Bubarin aja...




On Tuesday, December 17, 2013 11:46 AM, Y. Napilus  wrote:
 
All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan 
animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp 
mungkin kurang besar. 

Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet 
berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam 3 
pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok, terlalu 
jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat Malalak - 
Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak ada kejelasan 
Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah jalan hari itu aman 
atau tidak utk dilewati. Gak berani ambil resiko kehilangan waktu...

Sayang sekali, sampai hari ini, propinsi PARIWISATA Sumbar MASIH MENGANDALKAN 
jalan raya yang SATU ini terus. Masih membayangkan kemacetan hari besar atau 
libur Lebaran, Padang - Bukittinggi bisa 8-12 jam...! Utk jarak 91 Km...!

Semoga segera ada solusi yang lebih nyaman dan tepat waktu...! Mari sama-sama 
berdoa sajo awak dulu. Setidaknya itu yang baru bisa kita lakukan...

Salam,
Nofrins

Sumber: http://hariansinggalang.co.id/dua-jam-di-silaing/

Dua Jam di Silaing
Tanggal 16 December 2013
BANGUN SEGERA JALAN TOL — PADANG — Ratusan kendaraan mengular di Lembah Anai 
karena sistem buka-tutup menyusul longsor di Singgalang Kariang. Apalagi Minggu 
(15/12), dari simpang Mifan ke air mancur di Lembah Anai, diperlukan waktu 
sekitar dua jam.BUKA-TUTUP
Terganggunya arus lalu lintas di jalan negara Padang-Bukittinggi akan memicu 
ekonomi biaya tinggi. Saat inilah diminta keseriusan pemerintah membangun jalan 
tol yang sejak lama sudah diwacanakan.


Jalan di lokasi jembatan Singgalang Kariang, Tanah Datar longsor, Jumat (13/12) 
sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Di sana untung ada jembatan darurat. Kini 
jembatan itu dikhawatirkan bisa ambruk.


Para pengguna jalan sejak pagi hingga malam, harus rela berlama-lama di Lembah 
Anai, hanya karena longsor pada satu titik. Mereka minta agar pemerintah segera 
membuat jalan bebas hambatan. “Sudah ada jalan alternatif ke Malalak, tapi 
masih sering longsor,” kata Madi, seorang pengguna jalan, Minggu.

Kapolres Padang Panjang AKPB Djoni Hendra kepada Singgalang menyatakan, polisi 
memberlakukan sistem buka-tutup, mengingat kondisi jembatan darurat di 
Singgalang Kariang. “Truk dan mobil 20 ton kita larang lewat,” kata dia.


Ia minta pengguna jalan, bisa memilih jalur lain seperti Solok-Danau Singkarak.
“Kami menempatkan
 banyak petugas di lokasi 24 jam penuh, ini semua
 untuk menyamankan pengguna jalan,” katanya.
Pengguna jalan memang terbantu oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat 
pengemudi yang sok hebat masuk ke jalur kosong, kemudian memicu kemacetan akut. 
Sistem buka-tutup sebelumnya pernah diberlakukan di jalur Sitinjau Lawuik 
karena jalan tersebut diperbaiki.
Kepala Disprasjal dan Tarkim Sumbar, Suprapto menyebutkan langkah yang akan 
diambil Disprasjal menangani jembatan itu diperlukan pengalihan arus, sehingga 
perbaikan jembatan dapat dilakukan. Untuk itu bagi pengendara yang melewati 
ruas Lembah Anai, Singgalang Kariang dapat memilih jalur Barat, yakni 
Sicincin-Malalak.
“Jika sudah memulai perbaikan, nanti arus lalu lintas kita harapkan dialihkan 
ke jalur Barat, Sicincin-Malalak,” sebutnya.
Kasat Lantas Polres Padang Panjang AKP Eliswantri mengaku jembatan Singgalang 
Kariang rawan terban.
“Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan, kita khawatir jembatan darurat ini 
justru ikut terban. Kita berharap ada langkah cepat dari Disprasjal dan Tarkim 
Sumbar,” sebut Erliswantri.


Cepat cari solusi


Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar harus segera mencarikan solusi yang cepat dan 
tepat terkait longsornya badan jalan di tanjakan Singgalang Kariang. Jika 
kondisinya masih seperti saat ini, perekonomian masyarakat akan terganggu.
“Harus ada solusi yang cepat dan tepat. Jika dibiarkan berlama-lama, 
perekonomian masyarakat akan terganggu,” kata Syahril, salah seorang pemerhati 
masalah transportasi kepada Singgalang di Padang Panjang, Minggu (15/12).


Pascalongsornya badan jalan di Singgalang Kariang itu, Satlantas Polres Padang 
Panjang terpaksa memberlakukan sistem buka tutup. Parahnya lagi, kendaraan 
harus melewati jembatan darurat, yang kondisinya pun sudah mulai 
mengkhawatirkan.
Syahril menilai, Pemprov Sumbar belum serius menangani kawasan Lembah Anai. 
Solusi yang dijalankan sejauh ini hanya bersifat dadakan, bahkan ketika longsor 
terjadi penanganan sangat lamban. Padahal, jalan tersebut merupakan penghubung 
utama dari Padang ke Padang Panjang, Bukittinggi dan kota lainnya di daerah 
Sumbar bagian utara.


“Dulu pernah ada wacana akan membangun jalan tol dan ada pula wacana membangun 
jalan layang di kawasan Lembah Anai. Tapi sampai saat ini masih sekedar wacana, 
belum ada tanda-

Bls: Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

2013-12-17 Thread HM Dt.Marah Bangso (56+)
Tarimo kasih Bapak Bupati Agam Yth Angku IC Datuak Malako Nan Putiah sebagai 
pucuk pimpinan di Kabupaten Agam ateh penjelasannyo, ambo selaku pembuat Sketsa 
Jalinsum dan Pemerhati Jalinsum akan memasukan jalur jalan ini ke Sketsa 
Jalinsum edisi awal tahun 2014. 
Dek karano ambo alun pernah melewati jalur jalan tsb, mohon infonyo jalur ini 
panjang jalannyo berapo kilometer ? dan simpang jalan ka Malalak tu dari 
Sicincin berapo kilometer ? dan tembus di Sianok di kilometer berapo dari 
Bukiktinggi ?. 
Maaf pertanyaan ambo terlalu detil agar ambo indak salah mancantumkan lajur 
jalan Sicincin - Malalak- Sianok ko dek karano ambo alun pernah malewatinyo.
Wassalam,
H.M.Dt.Marah Bangso (56+)
Pemerhati Jalinsum
Sent from my BlackBerry® smartphone from DiGi. Kota Damansara Kuala Lumpur 
Malaysia

-Original Message-
From: indra_ca...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 17 Dec 2013 11:38:48 
To: Rantau Net Go
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?


Yth. Sanak Nofrin dan Sidang Palata

Mudah2an jalan Sicincin - Malalak cepat tuntas. Diperkirakan akhir Januari 2014 
sudah bisa buka terus dan tidak (buka-tutup) lagi. 

Rasanya tidak perlu pula terlalu dibesar2kan karena menurut sepengetahuan saya 
akan berjalan tidak terlalu lama. Diperkirakan cuma sekitar dua bulan dan saat 
ini kalau sore atau malam sudah bebas hambatan. Sebagai contoh kemarin dan tadi 
siang kami melewatinya.

Karena ancaman bahaya pergerakan tanah jalur tersebut memang harus didesain dan 
dikerjakan ulang beberapa bulan terakhir ini terutama yang membujur di daerah 
Agam. Pengerjaannya dilaksanakan dengan dukungan dana APBN dan saat ini memang 
sedang dalam tahapan penyelesai karena ada beberapa punggung bukit lagi yang 
harus dipangkas yang pada intinya sama dengan membuat jalan baru.

Insyaallah tahun depan jalan tersebut akan dilanjutkan dengan pembangunan 
terowongan yang didesain menembus bukit antara Simpang Malalak sampai ke 
Sianok. Jalur terbut nantinya akan berlanjut sampai ke Gaduik. Bila jalur ini 
selesai tentunya banyak hal yang bisa teratasi.

Wassalam: IC
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Chairul Djamal 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 17 Dec 2013 14:21:00 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Dua Jam di Silaing - KA nya mana...?

Nof, jo pak Saaf nah,
Ass wr wb,

Ambo takajuik pulo mandangan jalan sicincin - malalak kok indak aman???
indak aman nyo dari sisi apo??? apo kah adi Perampok di jalan, bantuak
jaman katumba dulu urang indak barani lewaik malam hari di bukik tambun
tulang karano satiok nan lalu dirampok???
Babarapo waktu lalu, ado kawan pulang ka kampuang nyo di Maninjau, bacarito
inyo dari bandara indak lai lewaik anai, tapi manyisia pantai taruih jalan
sicincin - malalak tu, masih ado babarapo rumah urang tagak di tangah
jalan, sahinggo riskan juo katonyo.

Sampai dimano keseriusan PEMPROP/PEMKAB sarato nan bakapantingan amuah
manyalasaikan persoalan nan bantuak itu??? apo pulo ka ma adok i mambuka
jalan KA nan lah nyo buek rumah dek masyarakat antaro Padang - panjang -
bukittinggi - payakumbuh??? dan ado pulo kantua polisi dateh rel KA antara
bukittinggi - payakumbuah pernah ambo liek ukatu lewaik disitu

Nampak nyo indak bisa baharok banyak awak masyarakat ko ka Pemda untuak
mamajukan Ranah ko.

Kalau dari sisi keamanan ba a pulo peran Polisi yang kecek nyo Pelindung
masyarakat, kok masyarakat takuik lewaik jalan Malalak - Sicincin tu

Antah lah kamanga awak la

CDRSampono/Guci /Kototangah/64+7/Tangsel



2013/12/17 Y. Napilus 

> Pak Saaf,
>
> Kok diawak, iyo sarupo iko baru nan bisa kito lakukan. Baru sebatas
> majagoan urang. Kalau terlalu kancang bana, kamari bedo pulo beko he..he...
> Jadi labiahan se bado'a dulu Pak Saaf...
>
> Salam,
> Nofrins
>
>   On Tuesday, December 17, 2013 1:16 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>  Pak Nof, menyedihkan dan mengherankan. Sudah terlalu lama dianggap
> biasa. Tanpa gebrakan dan kesungguhan, tidak akan ada perubahan.
>
> Wassalam,
> SB, 77, Sby.
>
> Sent from my iPad
>
> On 17 Des 2013, at 11.46, "Y. Napilus"  wrote:
>
> All. FYI. Semoga cepat tuntas. Krn akan semakin menurunkan rasa nyaman dan
> animo wisatawan utk datang ke Sumbar. Walau ada kenaikan jumlah terus, tp
> mungkin kurang besar.
>
> Kemaren ada travel agent yg telpon, krn takut dg isu buka tutup dan macet
> berjam-jam ini, rombongan wisatawan dari Bukittinggi DIPAKSA berangkat jam
> 3 pagi agar tidak ketinggalan pesawat jam 9 pagi...! Mau lewat Solok,
> terlalu jauh, kasiha wisatawannya katanya. Saya bilang, kenapa gak lewat
> Malalak - Sicincin aja...? Takut jg, krn disana suka rawan juga dan tidak
> ada kejelasan Pengumuman disimpang mau masuk ke jalan Malalak itu, apakah
> jalan ha