Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Mak JB, Mak Iqbal, Sanak Zorion n rang palanta, nah. Di antaro mereka yg jadi korban, ado nan indak tahu apo2. Disebabkan kenakalan laki dan bapak mereka. Ambo pernah mandapek carito dari sejumlah kawan, banyak epajabat dan angggota dprd dari sumbar yg ke jkt selalu memilih nginap di kawasan atau berdekatan dengan mangga besar supayo dakek dengan hiburan malam. Salah satu kegiatan yang konon sangat digemari adalah 'basiluncua' (ndak perlu dijelaskan baa praktek basiluncua ko...malu wak). Jadi, panyakikko kini tidak hanyo beredar di sumbar sajo, tapi berak kemungkinan banyak juo nan manjapuik sandiri ka lua daerah, sudah tu diagiahkan ka anak bini di rumah. Epidemi melalui pisau cukua dan jarum suntik (pecandu narkoba) juo bisa. Tapi melalui bisnis lendir tentu lebih cepat. Jadi, kalau Bu Nafsiah Mboy memprogram bagi-bagi kondom gratis, bukan berarti beliau melegalkan perbuatan zina dan seks bebas, tetapi keimanan dan moral lah ndak bisa mengekang orang untuk melalukan itu. Salam Syaf AL, Bogor Pada 22 Mei 2014 07:29, Zorion Anas zori...@gmail.com menulis: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
tu kan memang karajo iblis jo setan, tugaih nyo tumah mambawo ugang nan hobbby nyo sex bebas dek dapek A I D S tu hehehe betul kan / baa gak ati zubir amin ? 2014-05-22 11:06 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Kalao co tu,si Pelaku nn hobby berbuat mesum tu dimaa peranannyo kok Iblis n Syaitan nn disalahkan? He2x Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 10:57:29 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. salam *A**kibat* *I**blis* *D**an* *S**etan* *salam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* 2014-05-22 8:29 GMT+08:00 Zorion Anas zori...@gmail.com: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Sanak Haswin Darwis nn baik.Dikutip senek thread sanak terakhir,..hehehe betulkan/baa gak ati zubir amin.. Sanak Haswin,manganakan senek,JB ko lah tuo komah sanak Haswin Darwis,baru baumua 75thn masuak76thn. Mungkin labiah tuo dari sanak Haswin Darwis sendiri. Tapi dek banyaknyo 'tando tanyo' dibalakang namo JB(zubir amin),nn sanak buek,tolong jalehkan apo mukasuuknyo tu. Tarimokasih sanak Haswin nn bermartabaat n tahu sopan santun atas kesediaan sanak manjalehkan banyaknyo 'tando tanyo tu'.Semoga Allah swt selalu membimbing sdr kejalan nn lurus.Amin3x. JB(Zubir Amin),DtRJ,75thn masuak 76thn,sk Mandahiliang,IVAngkek Padu sunan,Pariaman Timur,Bonjer, Jakbar . Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 22 May 2014 17:37:42 To: RantauNetrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. tu kan memang karajo iblis jo setan, tugaih nyo tumah mambawo ugang nan hobbby nyo sex bebas dek dapek A I D S tu hehehe betul kan / baa gak ati zubir amin ? 2014-05-22 11:06 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Kalao co tu,si Pelaku nn hobby berbuat mesum tu dimaa peranannyo kok Iblis n Syaitan nn disalahkan? He2x Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 10:57:29 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. salam *A**kibat* *I**blis* *D**an* *S**etan* *salam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* 2014-05-22 8:29 GMT+08:00 Zorion Anas zori...@gmail.com: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
yo ado kato kurang pado tampeknyo pado mamanda(JB Zubir Amin Dt RJ) tasinguang kananiak talendo katurun Salah ambo jo Allah minta Anpun salah jo manusia(Mamanda) minta maaf wsalam dari hati yang tulus Ikhlas Haswin Darwis Piliang Kuala Lumpur 2014-05-22 18:16 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Sanak Haswin Darwis nn baik.Dikutip senek thread sanak terakhir,..hehehe betulkan/baa gak ati zubir amin.. Sanak Haswin,manganakan senek,JB ko lah tuo komah sanak Haswin Darwis,baru baumua 75thn masuak76thn. Mungkin labiah tuo dari sanak Haswin Darwis sendiri. Tapi dek banyaknyo 'tando tanyo' dibalakang namo JB(zubir amin),nn sanak buek,tolong jalehkan apo mukasuuknyo tu. Tarimokasih sanak Haswin nn bermartabaat n tahu sopan santun atas kesediaan sanak manjalehkan banyaknyo 'tando tanyo tu'.Semoga Allah swt selalu membimbing sdr kejalan nn lurus.Amin3x. JB(Zubir Amin),DtRJ,75thn masuak 76thn,sk Mandahiliang,IVAngkek Padu sunan,Pariaman Timur,Bonjer, Jakbar . Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 17:37:42 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. tu kan memang karajo iblis jo setan, tugaih nyo tumah mambawo ugang nan hobbby nyo sex bebas dek dapek A I D S tu hehehe betul kan / baa gak ati zubir amin ? 2014-05-22 11:06 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Kalao co tu,si Pelaku nn hobby berbuat mesum tu dimaa peranannyo kok Iblis n Syaitan nn disalahkan? He2x Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 10:57:29 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. salam *A**kibat* *I**blis* *D**an* *S**etan* *salam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* 2014-05-22 8:29 GMT+08:00 Zorion Anas zori...@gmail.com: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Knkn HD Sutan Barbanso nn baik. Mak JB dapat memahami n menerima inti sari dari thread knkn itu dgn ucapan penghargaan n terimakasih. Semoga Allah swt melindung i kita semua dari segala kekeli ruan n kesalahan dunia n akhirat.Amin ya rabb al alamin Mak JB,DtRJ,75thn+10bln, sk Mandahiliang,IVAngkek Pa dusunan,Pariaman Timur,Bonj er,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 22 May 2014 18:37:40 To: RantauNetrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. yo ado kato kurang pado tampeknyo pado mamanda(JB Zubir Amin Dt RJ) tasinguang kananiak talendo katurun Salah ambo jo Allah minta Anpun salah jo manusia(Mamanda) minta maaf wsalam dari hati yang tulus Ikhlas Haswin Darwis Piliang Kuala Lumpur 2014-05-22 18:16 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Sanak Haswin Darwis nn baik.Dikutip senek thread sanak terakhir,..hehehe betulkan/baa gak ati zubir amin.. Sanak Haswin,manganakan senek,JB ko lah tuo komah sanak Haswin Darwis,baru baumua 75thn masuak76thn. Mungkin labiah tuo dari sanak Haswin Darwis sendiri. Tapi dek banyaknyo 'tando tanyo' dibalakang namo JB(zubir amin),nn sanak buek,tolong jalehkan apo mukasuuknyo tu. Tarimokasih sanak Haswin nn bermartabaat n tahu sopan santun atas kesediaan sanak manjalehkan banyaknyo 'tando tanyo tu'.Semoga Allah swt selalu membimbing sdr kejalan nn lurus.Amin3x. JB(Zubir Amin),DtRJ,75thn masuak 76thn,sk Mandahiliang,IVAngkek Padu sunan,Pariaman Timur,Bonjer, Jakbar . Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 17:37:42 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. tu kan memang karajo iblis jo setan, tugaih nyo tumah mambawo ugang nan hobbby nyo sex bebas dek dapek A I D S tu hehehe betul kan / baa gak ati zubir amin ? 2014-05-22 11:06 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Kalao co tu,si Pelaku nn hobby berbuat mesum tu dimaa peranannyo kok Iblis n Syaitan nn disalahkan? He2x Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 10:57:29 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. salam *A**kibat* *I**blis* *D**an* *S**etan* *salam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* 2014-05-22 8:29 GMT+08:00 Zorion Anas zori...@gmail.com: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
salam mamanda JB Dt RJ Tarimo kasih banyak mamanda memaafkan ambo,semoga Allah SWT tetap mlindungi mamanda sekeluarga Amin YRA Wsalam HD St Barbanso Piliang Baso Agam Kuala Lumpur 2014-05-22 21:39 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Knkn HD Sutan Barbanso nn baik. Mak JB dapat memahami n menerima inti sari dari thread knkn itu dgn ucapan penghargaan n terimakasih. Semoga Allah swt melindung i kita semua dari segala kekeli ruan n kesalahan dunia n akhirat.Amin ya rabb al alamin Mak JB,DtRJ,75thn+10bln, sk Mandahiliang,IVAngkek Pa dusunan,Pariaman Timur,Bonj er,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 18:37:40 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. yo ado kato kurang pado tampeknyo pado mamanda(JB Zubir Amin Dt RJ) tasinguang kananiak talendo katurun Salah ambo jo Allah minta Anpun salah jo manusia(Mamanda) minta maaf wsalam dari hati yang tulus Ikhlas Haswin Darwis Piliang Kuala Lumpur 2014-05-22 18:16 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Sanak Haswin Darwis nn baik.Dikutip senek thread sanak terakhir,..hehehe betulkan/baa gak ati zubir amin.. Sanak Haswin,manganakan senek,JB ko lah tuo komah sanak Haswin Darwis,baru baumua 75thn masuak76thn. Mungkin labiah tuo dari sanak Haswin Darwis sendiri. Tapi dek banyaknyo 'tando tanyo' dibalakang namo JB(zubir amin),nn sanak buek,tolong jalehkan apo mukasuuknyo tu. Tarimokasih sanak Haswin nn bermartabaat n tahu sopan santun atas kesediaan sanak manjalehkan banyaknyo 'tando tanyo tu'.Semoga Allah swt selalu membimbing sdr kejalan nn lurus.Amin3x. JB(Zubir Amin),DtRJ,75thn masuak 76thn,sk Mandahiliang,IVAngkek Padu sunan,Pariaman Timur,Bonjer, Jakbar . Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 17:37:42 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. tu kan memang karajo iblis jo setan, tugaih nyo tumah mambawo ugang nan hobbby nyo sex bebas dek dapek A I D S tu hehehe betul kan / baa gak ati zubir amin ? 2014-05-22 11:06 GMT+08:00 Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org: Kalao co tu,si Pelaku nn hobby berbuat mesum tu dimaa peranannyo kok Iblis n Syaitan nn disalahkan? He2x Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- *From: * Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Thu, 22 May 2014 10:57:29 +0800 *To: *RantauNetrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. salam *A**kibat* *I**blis* *D**an* *S**etan* *salam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* 2014-05-22 8:29 GMT+08:00 Zorion Anas zori...@gmail.com: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Data penderita HIV /AIDS di sumbar manuruik KPAP ( Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sumbar) dan Disnakertrans Sumbar Dari tahun 2002 - 2013 ( Januari 2014) HIV. 152 , AIDS 843 , nan ala maningga 128 urang , wss Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Syafruddin AL syaff...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 21 May 2014 08:08:59 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Knkn Syafruddin Al n sanak Palanta nn dihormati. Mak JB kutip senek.Kini, hampir 20thn kemudian,jum lahnya ternyata sdh 1.785 penderita(HIV/AIDS-jb). Sia nn kadisalahkan? Secara berita jurnalistik tlh Syaf beritakan masalah ini dgn baik.Mauruik dado memang awak dibueknyo. Tapi mak JB mancubo manja wab pertanyan Syaf itu keliha tannyo sambia bagarah. 'Sia nn kadisalahkan' dgn semakin maraknya perkemba ngan Hiv/AIDS di Sumbar?. Iko jawabannyo.Supayo AIDS ndak mewaabah di Sumbar ,agar Anunya(milik vi tal laki2/padusi) Itu-jangan- Digunakan Sembarangan.Seba liknya mewabahnya AIDS di Sumbar karena Anunya Itu(organ vital laki/padusi) Digunakan/Dipakai Sembarang an. Jadi nn dapek dipasalahkan dhi, Pertamo,Si pemilik organ vital itu sendiri(lk/padusi)krn sangat terlalu gata,,Ka duo,hilangnyo 'tenggang raso' bagi sipemilik organ vital itu,aratino 'bagaimana kalau nn di 'poyoki' itu adik/kakak/induak/ayah kandung sendiri nn dipoyoki orang lain? Katigo,beban or tantangan ekonomi nn ndak kuat ditangguang oleh si pemilik organ,KaAmpek,sirnanya rasa Keimanan dlm dada si pemilik Organ,Kalimo,adonyo 'peluang untuk berbuat mesum,spt tenda2 gepeng nn aman,shg hasrat nn membuncah utuk merasakan hubungan intim baik ditingkat remaja kencur or mereka memang dunianya sdh di bisnis lendir ini.Ka anam,masyarakaik sekitar,sdh tidak peduli lagi. Kalau co tu keadaannyo bisnis lendir ini di Sumbar,cq peningkatan perkembangan HIV/AIDS,tidak tertutup kemungkinan akan muncul 'Dolly2 model Surabaya or 'Tanah2 Abang Bongkaran' di Jkt Pusat di Sumbar.Semoga tidak terjadi.Apa mungkin? Itu je nyeh Syaf.Mak JB sendiri tlh menyaksikan,bertemu dgn be2rapa pekerja Sex ini di Hotel2 Padang n sekitarnya ukatu pulkam duo thn nn lalu.Tanpa rasa malu n bersalah mereka becerita dengan genitnya tenntang pekerjaan nn mereka lakoni n asal usul diri mereka terjerumus dlm bisnis lendir ini. JB,DtRJ,75hampia 76thn,sk Mandahiliang,IVAngkek Padusunan,Pariaman Timur,Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Syafruddin AL syaff...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 21 May 2014 08:08:59 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
salam *A**kibat* *I**blis* *D**an* *S**etan* *salam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* 2014-05-22 8:29 GMT+08:00 Zorion Anas zori...@gmail.com: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Kalao co tu,si Pelaku nn hobby berbuat mesum tu dimaa peranannyo kok Iblis n Syaitan nn disalahkan? He2x Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 22 May 2014 10:57:29 To: RantauNetrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. salam *A**kibat* *I**blis* *D**an* *S**etan* *salam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* 2014-05-22 8:29 GMT+08:00 Zorion Anas zori...@gmail.com: Ngeri mambaco carrito sanak Syaf, kalau kini 1700 an dalam 10 menjadi 170 ribu dan dalam 50 tahun 10% penduduk sumbar bisa terjangkit/tertular melalui transfusi darah, jarum suntik, alat pangkas rambut, dsb. Jadi merinding membayangkan penyakit yg tidak ada obatnya ini. Pada 2014 5 21 22:09, Syafruddin AL syaff...@gmail.com menulis: Pak Saaf dan adidunsanak di Palanta, nah! Tahun 1995 ambo pernah ikut workshop tentang HIV dan AIDS di Jogyakarta selama seminggu. Salah seorang penceramahnyo Ibu Menkes nan kini ko. Pulang dari Jogya, ambo sangajo pulang ke Padang melakukan investigasi tentang kehidupan malam di kota Padang, mencari tahu parangai trantib, wawancara dengan wanita penghibur yang dikandangkan di sukarami, dan mencari data apakah sudah ada benih HIV di Sumatra Barat. Hasil yang ambo dapek, ado muncikari yang berkeliaran di hotel-hotel manjojokan wanita malam yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar. Bisnis lendir ini sudah berlangsung lama di Sumbar. Waktu itu juga menjamur panti pijat di Padang dan nan punyo di antaronyo adalah Kapalo Trantib Kota Padang sendiri. Wanita-wanita malam yang terjaring razai dan kemudian dibawa ke Sukarami, namun di perjalanan, di sekitar Ladang Padi, banyak di antara mereka yang 'digarap' oleh petugas sendiri sebelum diserahkan ke panti rehabilitasi Sukarami, Solok. Dari hasil wawancara waktu itu, umumnya para poyok iko tidak mengerti dan tak takut dengan HIV/AIDS. Sudahlah da, panyakik tu kalau diteliti-teliti, banyak macamnyo. Mungkin HIV dan AIDS ko baru batamu, kato mereka. Maaf, mereka juo mengakui kalau pakai kondom kurang sero (maaf sekali lagi). Kemudian, dari data di Dinkes Sumbar, waktu itu baru diketahui 1 penderita HIV di Sumbar. Diduga seorang poyok yang selama ini beroperasi di Batam dan kemudian pulang kampung. Setelah terdeteksi petugas, poyok ko menghilang. Waktu itu ambo lah tulih di Singgalang bahwa HIV dan AIDS bakal mengancam Sumbar. Pemerintah dan masyarakat harus waspada. Kini, hampir 20 tahun kemudian, jumlahnya ternyata sudah 1.785 penderita. Sia nan kadisalahan? Salam, Syaf AL, 51, Bogor Pada 16 Mei 2014 14.43, Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
anlisa lebih jauh. Sakitu dulu kalau kurang berkenan tolong betulkan, Wass, Matridi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia Duri Riau Pada 19 Mei 2014 06.44, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.orgmenulis: Kalau ujian anak sikola, iko tipe jawaban B: pertanyaan benar, jawaban benar, tetapi tidak berhubungan. Wass, ANB 46, Cibubur Pada 17 Mei 2014 06.36, 'Rantau' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Pak Saaf, Kok doso zina masih bisa batobat, Nan parah tu kalau doso syirik dan murtad..! Sangenek, Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), Maminteh Sabalun Hanyuik.! Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- *From: * Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Sat, 17 May 2014 04:43:22 +0700 *To: *Rantau Net Rantau Netrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *[R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Kd Saaf, nakan ADJ, ANB, sana dipalanta n.a.h 1.Tertundanya perkawinan karena melanjutkan sekolah / kuliah dsb. 2. Longgarnya pergaulan remaja, anak petani yang sekolah dikota terpaksa pengawasannya diserahkan ke nasib. 3. Adegan-adegan porno dengan memiliki HP/BBM dsb, bisa dikantongi remaja. 4. Adanya obat perangsang a/n Dr Boyke yang diiklan vulgar, dimana remaja terpancing ingin tahu dan coba. 5. Saksinya ringan, kepergok, dikawinkan. Kalau sepakat, Pemda, Mui, dan Pemangku Adat serta ormas islam Sumbar harus berani memutus mata rantai ini. Mana yang prioritas tererah kepada bapak-bapak diatas. Kesulitan yang paling besar dihadapi umat islami termasuk juga ranah alah, adanya kelompok di tanah air ini yang toleran dengan sek bebas atau kawin bebas ini. Dolly di Surabaya mau ditutup, tapi ada yang mempertahankannya dengan gigih. Ini memerlukan anlisa lebih jauh. Sakitu dulu kalau kurang berkenan tolong betulkan, Wass, Matridi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia Duri Riau Pada 19 Mei 2014 06.44, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Kalau ujian anak sikola, iko tipe jawaban B: pertanyaan benar, jawaban benar, tetapi tidak berhubungan. Wass, ANB 46, Cibubur Pada 17 Mei 2014 06.36, 'Rantau' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Pak Saaf, Kok doso zina masih bisa batobat, Nan parah tu kalau doso syirik dan murtad..! Sangenek, Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), Maminteh Sabalun Hanyuik.! Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- *From: * Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Sat, 17 May 2014 04:43:22 +0700 *To: *Rantau Net Rantau Netrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *[R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
2014-05-19 15:52 GMT+08:00 Maturidi Donsan maturid...@gmail.com: Kd Saaf, nakan ADJ, ANB, sana dipalanta n.a.h 1.Tertundanya perkawinan karena melanjutkan sekolah / kuliah dsb. 2. Longgarnya pergaulan remaja, anak petani yang sekolah dikota terpaksa pengawasannya diserahkan ke nasib. 3. Adegan-adegan porno dengan memiliki HP/BBM dsb, bisa dikantongi remaja. 4. Adanya obat perangsang a/n Dr Boyke yang diiklan vulgar, dimana remaja terpancing ingin tahu dan coba. 5. Saksinya ringan, kepergok, dikawinkan. Kalau sepakat, Pemda, Mui, dan Pemangku Adat serta ormas islam Sumbar harus berani memutus mata rantai ini. Mana yang prioritas tererah kepada bapak-bapak diatas. Kesulitan yang paling besar dihadapi umat islami termasuk juga ranah alah, adanya kelompok di tanah air ini yang toleran dengan sek bebas atau kawin bebas ini. Dolly di Surabaya mau ditutup, tapi ada yang mempertahankannya dengan gigih. Ini memerlukan anlisa lebih jauh. Sakitu dulu kalau kurang berkenan tolong betulkan, Wass, Matridi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia Duri Riau Pada 19 Mei 2014 06.44, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Kalau ujian anak sikola, iko tipe jawaban B: pertanyaan benar, jawaban benar, tetapi tidak berhubungan. Wass, ANB 46, Cibubur Pada 17 Mei 2014 06.36, 'Rantau' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Pak Saaf, Kok doso zina masih bisa batobat, Nan parah tu kalau doso syirik dan murtad..! Sangenek, Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), Maminteh Sabalun Hanyuik.! Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- *From: * Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Sat, 17 May 2014 04:43:22 +0700 *To: *Rantau Net Rantau Netrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *[R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
salam sato juo ambo sagetek Mak maturidi Pak Saaf ADJ n ADB dalam perkaro sex bebas di Ranah adakah di bawa oleh orang luar ??? atau di sponsori oleh jaringan mafia untuak meruntuahkan kekuatan dan pegangan urang minang ABS SBK Ambo juo baru baliak mengikuti seminar mengukuhkan Budaya dan Identitas Masyarakat Nusantara dari ranah dalam Program Seminar Budaya di Unand dan Juo barapo partamuan jo Bupati Tanah Datar dan Wali Kota Bukittinggi ,Tan Sri DR Rais Yatim ingin menyatukan Budaya Malayu Nusantara ini memang secara tak lansung Budaya Minang akan mengetuai nya ini juga salah satu untuk mengatasi gejala sosial yang sudah menjalar jangan kita biarkan dia tumbuh begitu subur setiap warga Minangkabau baik di Ranah dan di Rantau harus bekerja sama untuk mengatasi serangan gejala sosial untuk anak bangsa khususnya di di Ranah Minangkabau ini, memang dari cerita Masyarakat gejala LBGT (Lesbian Bay sexsual Gay Tran Sexsual) selama 4 hari di Ranah ada sudah bermula ,inilah yang harus apa langkah kita untuk mengatasi nya di ranah tampek ambo ko mamastutin pamerintah sangat pirhatin dan siapa yang melanggar UU Syariah itu pasti dapat hukuman ,seharus nya pamerintah di Ranah juo harus malakukan parkaro nan samo untuk mengatasi LGBT ini cegah sebelum parah gejala ini lah yang paling ditakuti dunia Islam apa bila rakyat nya terjerumus kedalam dunia sosial yang sudah hambruk sagetek dari ambo Saiyo Sakato Kito Basamo HD St Barbanso Piliang Baso Agam Kuala Lumpur 2014-05-20 11:36 GMT+08:00 Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com: 2014-05-19 15:52 GMT+08:00 Maturidi Donsan maturid...@gmail.com: Kd Saaf, nakan ADJ, ANB, sana dipalanta n.a.h 1.Tertundanya perkawinan karena melanjutkan sekolah / kuliah dsb. 2. Longgarnya pergaulan remaja, anak petani yang sekolah dikota terpaksa pengawasannya diserahkan ke nasib. 3. Adegan-adegan porno dengan memiliki HP/BBM dsb, bisa dikantongi remaja. 4. Adanya obat perangsang a/n Dr Boyke yang diiklan vulgar, dimana remaja terpancing ingin tahu dan coba. 5. Saksinya ringan, kepergok, dikawinkan. Kalau sepakat, Pemda, Mui, dan Pemangku Adat serta ormas islam Sumbar harus berani memutus mata rantai ini. Mana yang prioritas tererah kepada bapak-bapak diatas. Kesulitan yang paling besar dihadapi umat islami termasuk juga ranah alah, adanya kelompok di tanah air ini yang toleran dengan sek bebas atau kawin bebas ini. Dolly di Surabaya mau ditutup, tapi ada yang mempertahankannya dengan gigih. Ini memerlukan anlisa lebih jauh. Sakitu dulu kalau kurang berkenan tolong betulkan, Wass, Matridi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia Duri Riau Pada 19 Mei 2014 06.44, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.orgmenulis: Kalau ujian anak sikola, iko tipe jawaban B: pertanyaan benar, jawaban benar, tetapi tidak berhubungan. Wass, ANB 46, Cibubur Pada 17 Mei 2014 06.36, 'Rantau' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Pak Saaf, Kok doso zina masih bisa batobat, Nan parah tu kalau doso syirik dan murtad..! Sangenek, Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), Maminteh Sabalun Hanyuik.! Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- *From: * Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Sat, 17 May 2014 04:43:22 +0700 *To: *Rantau Net Rantau Netrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *[R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Kalau ujian anak sikola, iko tipe jawaban B: pertanyaan benar, jawaban benar, tetapi tidak berhubungan. Wass, ANB 46, Cibubur Pada 17 Mei 2014 06.36, 'Rantau' via RantauNet rantaunet@googlegroups.commenulis: Pak Saaf, Kok doso zina masih bisa batobat, Nan parah tu kalau doso syirik dan murtad..! Sangenek, Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), Maminteh Sabalun Hanyuik.! Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- *From: * Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Sat, 17 May 2014 04:43:22 +0700 *To: *Rantau Net Rantau Netrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *[R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.
Pak Saaf, Kok doso zina masih bisa batobat, Nan parah tu kalau doso syirik dan murtad..! Sangenek, Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), Maminteh Sabalun Hanyuik.! Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -Original Message- From: Dr. Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 17 May 2014 04:43:22 To: Rantau Net Rantau Netrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah. Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu. Ada tanggapan ? SB, 77, Jkt. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.