Re: [R@ntau-Net] Smanstars Lakosta

2012-12-06 Terurut Topik Akmal N. Basral
Ren, kalau kita baca novel biografis Cerita Cinta Enrico (Ayu Utami) seperti 
ambo sarankan untuk Rina baca 2 hari lalu, selain setting PRRI yang kental, ada 
juga gambaran pekabaran satu denominasi gereja yang sangat aktif di Padang 
sejak awal 60-an, yakni Saksi Yehuwa (Saksi Jehova, yang pernah diikuti Michael 
Jackson dan belakangan dinyatakan sesat di kalangan Kristen sendiri).

Tokoh Enrico di novel itu, anak pasangan Letda Muhamad Irsad (asli Madura, 
bergabung di pihak PRRI, dan tidak pernah shalat seumur hidupnya yang diingat 
Enrico) dengan Syrnie Masmirah (Semarang/Kristen dari bapak muslim Saleh 
Ibrahim, yang artinya kakek Enrico) melihat bagaimana ibunya beralih menjadi 
penganut Saksi Yehuwa yang mengadakan perhimpunan tiga kali dalam seminggu 
(Selasa, Kamis, Minggu) di Padang. Dan ini di awal tahun 1960-an lho. Bahkan 
lokasi pembaptisan pun di sebuah tempat terkenal di Padang.

Salam,

Akmal N. Basral 

Sent from my iPad

On Dec 7, 2012, at 1:10 AM, Reni Sisri Yanti resy_2...@yahoo.com wrote:

 Malam ko sadang Online Reni mancaliak Account ko mambagi foto kegiatan Misa 
 ka kawannyo
 
 Smanstars Lakosta berbagi foto Leonard Naipospos.
 
 foto bagambar babarapo anak2 sdg malakuan missa dgn latar belakang salip 
 warna biru/ungu
 ndak takana dek Reni ntuak maambiak fotonyo tu...
 
 dan iko percakapan reni jo yg mamakai  Account Smanstars Lakosta ( SEKOLAH 
 MENENGAH ATAS NEGRI SUNGAI TARAB LADANG KOTO STAKUAK ) adolah guru laki2 dari 
 marga batak baagamo Nasrani
 
 Tolong agia saran atau pandapek soal ko
 setelah percakapan berakhir account Reni di blockir e..
 
 
 
 Renisy Ren
 maaf pak
 
 00:00
 Smanstars Lakosta
 Knapa?
 
 00:01
 Renisy Ren
 berbagi foto kegiatan agama bapak dgn mengunakan id smastars lakosta
 sepertinya kurang layak
 maaf bukan bermaksud sara
 setidaknya bapak bisa bersikap profesional
 sbg guru
 
 00:01
 Smanstars Lakosta
 Hahahaaq upload ke account pribadi, bukan ke ID smanstars Lakosta...
 
 00:01
 Renisy Ren

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





RE: [R@ntau-Net] Smanstars Lakosta

2012-12-06 Terurut Topik Rina Permadi
Reni dan adidunsanak,

 

 

Begitulah kira-kira seperti yang diceritakan Papa tentang Pak Natsir,

Atau DR Moh. Natsir, beliau di awal PRRI menolak untuk keikutsertaan Amerika
untuk turut membantu dengan pasukan terlatih mereka. Para pimpinan militer
menyadari akan kegegabahannya karena diingatkan oleh Pak Natsir yang waktu
itu bersama dengan Pak Syafruddin Prawiranegara. Bisa dibayangkan apabila
pasukan Amerika turut membantu Sumatera Tengah, mungkin Indonesia tidak
seperti sekarang. Mungkin saya kalo mau pulang ke Bukittinggi harus bawa
passport.

 

Ketika melihat pemberontakan PRRI dan Permesta mulai diambang kehancuran,
mulailah Amerika untuk membelok mendekati Pusat sehingga lepaslah bantuan
nya kepada daerah-daerah yang bergolak. Ditinggal kucar-kacir dan berjuang
sendiri-sendiri dan bahkan saling menghancurkan. Membuat trauma yang
berkepanjangan bagi yang pernah melaluinya. 

 

Coba saja kalau maksud baik dari cita2 perjuangan PRRI dan Permesta
diterjemahkan baik oleh Pusat, bukan langsung dihantam dengan kekuatan
militer oleh pusat secara besar2an. Coba saja semua berkepala dingin dan
menyelesaikan dengan jalan Diplomasi. Tapi ya itulah Sejarah yang
membesarkan suatu Bangsa.

 

Selama di hutan rimbo Masang waktu bersembunyi (ijok) 1961 Pak Natsir
khawatir akan hal Kristenisasi ini. Setelah PRRI, Kristenisasi mengambil
peran yang cukup signifikan selain Komunis yang jadi musuh bersama dari
seluruh rakyat Indonesia ketika itu. 

 

Di Luak Anyir Bukittinggi di tanah kelahiran Uni, nyaris berdiri Rumah Sakit
Kristen yang besar. Beruntunglah waktu itu semua kalangan di Bukittinggi
berjuang untuk membatalkannya dan diiringi bantuan dari Pak Natsir akhirnya
bukan hanya tidak jadi berdiri akan tetapi juga diupayakan mendirikan sebuah
Rumah Sakit Islam yaitu RS. Yarsi. Alhamdulillah. Dan Rumah Sakit Kristen
itu dipindahkan ke Palembang kalo saya tidak salah dengar.

 

Sekarang untuk antisipasi kalo tidak dengan benteng yang besar, mungkin
dengan benteng terkecil kita yaitu keluarga, sama-sama kita saling
mengingatkan akan bahaya ini.

 

Terima kasih Ren sudah berbagi di pagi ini.

 

Wassalam

Rina, 35, Batam

 

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of Akmal N. Basral
Sent: Friday, December 07, 2012 6:15 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: rantaunet@googlegroups.com; andiko
Subject: Re: [R@ntau-Net] Smanstars Lakosta

 

Ren, kalau kita baca novel biografis Cerita Cinta Enrico (Ayu Utami)
seperti ambo sarankan untuk Rina baca 2 hari lalu, selain setting PRRI yang
kental, ada juga gambaran pekabaran satu denominasi gereja yang sangat aktif
di Padang sejak awal 60-an, yakni Saksi Yehuwa (Saksi Jehova, yang pernah
diikuti Michael Jackson dan belakangan dinyatakan sesat di kalangan Kristen
sendiri).

 

Tokoh Enrico di novel itu, anak pasangan Letda Muhamad Irsad (asli Madura,
bergabung di pihak PRRI, dan tidak pernah shalat seumur hidupnya yang
diingat Enrico) dengan Syrnie Masmirah (Semarang/Kristen dari bapak muslim
Saleh Ibrahim, yang artinya kakek Enrico) melihat bagaimana ibunya beralih
menjadi penganut Saksi Yehuwa yang mengadakan perhimpunan tiga kali dalam
seminggu (Selasa, Kamis, Minggu) di Padang. Dan ini di awal tahun 1960-an
lho. Bahkan lokasi pembaptisan pun di sebuah tempat terkenal di Padang.

 

Salam,

 

Akmal N. Basral 


Sent from my iPad

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/