Bls: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-24 Terurut Topik 'meddy Maula' via RantauNet
dunsanak palanta, 


ondee baa lo ko klu iyonasi lah manjadi bubua...malu denai salaku rang 
agam oiii...

medy jkt



Pada Rabu, 24 September 2014 5:37, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org 
menulis:
 


Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan ini, 
sanak Amir. 

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html


Kita lihat saja perkembangannya. 

Wassalam,

ANB


Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:

Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan 
duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo 
batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko.  Maklum, sajak 
masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup 
harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. 
Mohon maaf kalau ada nan salah.
Wasalam,


Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks

http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html

Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
 
Faizah Fauzan  
19 Sep 2014 | 21:17
Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
(Dilengkapi  dokumentasi foto)
Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya 
mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi 
kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh 
Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri 
sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) 
Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam 
Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu 
yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir 
berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang 
mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 
SD.
Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril 
Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya 
putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, 
Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu 
lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
Saya 
telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor 
Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia 
dikenal orang kecamatan, pikir saya.
Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang 
media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang 
Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui 
menggeleng, mengatakan tidak tahu. 
Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
“Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah 
lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA 
Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah 
Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang 
namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan 
LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka 
masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril 
Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana 
saja.”
Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang 
saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu 
saja. Saya pamit dari kecamatan 
dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, 
tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang 
lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan 
mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang 
laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses 
catat mencatat saya amati.
Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
“Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat 
profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang 
mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril 
Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
“Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak 
bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu 
didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 
orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat 
orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi 
Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini 

[R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik 'amir hamzah' via RantauNet
Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan 
duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo 
batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko.  Maklum, sajak 
masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup 
harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. 
Mohon maaf kalau ada nan salah.
Wasalam,

Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks

http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html

Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
 
Faizah Fauzan  
19 Sep 2014 | 21:17
Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
(Dilengkapi  dokumentasi foto)
Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya 
mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi 
kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh 
Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri 
sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) 
Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam 
Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu 
yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir 
berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang 
mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 
SD.
Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril 
Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya 
putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, 
Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu 
lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
Saya 
telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor 
Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia 
dikenal orang kecamatan, pikir saya.
Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media 
dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang 
Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui 
menggeleng, mengatakan tidak tahu. 
Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
“Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah 
lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA 
Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah 
Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang 
namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan 
LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka 
masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril 
Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana 
saja.”
Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang 
saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu 
saja. Saya pamit dari kecamatan 
dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, 
tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang 
lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan 
mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang 
laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses 
catat mencatat saya amati.
Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
“Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat 
profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang 
mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril 
Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
“Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak 
bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu 
didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 
orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat 
orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi 
Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia 
dianggap punya pengalaman “yang lebih” dari yang lain. (Kisah tentang Albersio 
ini dimuat di Majalah Societa edisi 3 tahun 2014).
Albersio dan kawan-kawan mengajukan ke pihak Kecamatan ide mendirikan lembaga 
keuangan untuk petani dan mereka minta dibantu agar didatangkan guru. 
Lalu Kecamatan menfasilitasi empat sekawan ini berguru dengan Agus 
Praptomo dan Sugeng Winarto, keduanya pengurus BMT INTI Yogyakarta 
(cerita ini bisa dikonfrimasi kepda Agus dan Sugeng). Tanggal 4 Oktober 
2006 berdirilah LKMA Prima Tani dengan anggota 89 orang petani. Enam 
bulan berikutnya, tepatnya 

Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan
ini, sanak Amir.

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html

Kita lihat saja perkembangannya.

Wassalam,

ANB

Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:

 Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif
 pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak,
 izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana
 ko.  Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award,
 namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo
 Ranah Minang.
 Mohon maaf kalau ada nan salah.
 Wasalam,

 Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks

 http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html
 Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
Faizah Fauzan http://m.kompasiana.com/user/profile/fiefaizah
 19 Sep 2014 | 21:17
  [image: Masril Koto (kinciakincia.com)]
 Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
 (Dilengkapi  dokumentasi foto)
 Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014),
 saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi
 kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh
 Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan
 diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias
 Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi.
 Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi
 rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA
 di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto
 mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD.
 Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa
 menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari
 Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya
 orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
 Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke
 kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah
 dia dikenal orang kecamatan, pikir saya.
 Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang
 media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi
 tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan
 yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling
 berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
 Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
 “Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi.
 Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang
 LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah
 Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang
 namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA
 Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada
 di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah
 tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja.”
 Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi
 yang saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi
 itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan
 Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
 Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah
 kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang
 lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan
 saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh
 baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya
 amati.
 Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
 “Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
 “Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin
 membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang
 mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan
 Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
 Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
 “Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak
 bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
 Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu
 didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3
 orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara
 keempat orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi Ketua LKMA Prima Tani
 dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia dianggap punya pengalaman
 “yang lebih” dari yang lain. (Kisah tentang Albersio ini dimuat di
 Majalah 

Bls: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik 'amir hamzah' via RantauNet
Tarimokasih infonyo Uda Akmal
Mancaliak kredibilitas acara Kick Andy jo Danamon Award, agak sulik dek ambo 
manarimo carito adiak kito si Faizah ko.

Semoga ado klarifikasi lansuang dari Sanak Masril Kota.

Amir Hamzah, 41, Bks



Pada Rabu, 24 September 2014 5:37, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org 
menulis:
 


Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan ini, 
sanak Amir. 

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html


Kita lihat saja perkembangannya. 

Wassalam,

ANB


Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:

Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan 
duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo 
batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko.  Maklum, sajak 
masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup 
harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. 
Mohon maaf kalau ada nan salah.
Wasalam,


Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks

http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html

Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
 
Faizah Fauzan  
19 Sep 2014 | 21:17
Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
(Dilengkapi  dokumentasi foto)
Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya 
mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi 
kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh 
Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri 
sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) 
Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam 
Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu 
yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir 
berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang 
mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 
SD.
Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril 
Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya 
putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, 
Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu 
lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
Saya 
telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor 
Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia 
dikenal orang kecamatan, pikir saya.
Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang 
media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang 
Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui 
menggeleng, mengatakan tidak tahu. 
Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
“Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah 
lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA 
Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah 
Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang 
namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan 
LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka 
masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril 
Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana 
saja.”
Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang 
saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu 
saja. Saya pamit dari kecamatan 
dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, 
tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang 
lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan 
mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang 
laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses 
catat mencatat saya amati.
Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
“Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat 
profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang 
mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril 
Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
“Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak 
bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu 
didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 
orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat 

Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet

Dunsanak NAH,

Saya tidak pernah mendengar, konon pula mengenal siapa sosok Masril Koto (MK) 
hingga kisah sumbang tentangnya mencuat dan merebak ke sepenjuru jagat maya. 
Dari sini barulah saya menonton sejumlah video tentangnya dan beberapa liputan 
hebat lainnya.  Sebaliknya, saya juga tidak kenal siapa sang penulis Faizah 
Fauzan, apalagi Albersio Dt. Maudun Sati yang mengaku salah satu dari empat 
pendiri LKMA Prima Tani.

Jadi, dalam beropini, tidak cukup alasan untuk mengatakan saya akan berpihak 
kepada salah satu di antara mereka.  Namun, mengingat hingga saat ini 
konfirmasi dari Agus Pratomo dan Sugeng Winarto dari BMT INTI Yogya (si penulis 
terkesan meminta kita mengkonfirmasi sendiri) yang disebut-sebut sebagai sang 
guru oleh Albersio, dkk tak kunjung muncul, dan karena sifat keumuman 
berhujjah, serta kajian dari berbagai sisi, boleh jadi saya seakan-akan 
berpihak ke salah satunya.

Ada beberapa poin yang perlu diketengahkan sehubungan dengan tulisan Faizah ini.

1.  Sang penulis mengaku kontributor majalah dan sedang mencari sosok 
inspiratif.  Namun, berita ini justru dimuat di blog bebas dan bukan di majalah 
yang dimaksud.  Mengapa?  Ada beragama jawaban.  Dianggap tidak inspiratif, 
investigasinya lemah dan tidak berimbang atau karena tidak lolos meja redaksi, 
mungkin saja jadi penyebab.

2.  Hampir seluruh materi tulisannya bersumber dari Albersio Dt. Maudun Sati, 
orang yang diisyaratkan tidak (lagi) bersahabat dengan MK.  Tak ada pihak lain 
yang dihubungi dengan sengaja seperti anggota LKMA, masyarakat setempat, alim 
ulama, atau tokoh adat, orang sesuku dan seulayat,  agar pemberitaan menjadi 
lebih seimbang sehingga enak dibaca.  Memang ada dikatakan sang penulis mencoba 
mencari tahu keberadaan MK, tapi niat ini tidak dinarasikan sungguh-sungguh 
melalui tulisannya.  Mengherankan, kata-kata yang meluncur justru, Saya 
mencari informasi tentang Masril Koto.  Barisan kata ini bahkan diulangi 
hingga dua kali.  Satu ketika di kecamatan, yang lain saat di LKMA Prima Tani.  
Bukan pertanyaan semacam, Saya ingin bertemu dengan MK. Atau karena bersifat 
investigasi, keberadaan MK justru tidak dikehendaki.

Bagi saya, tulisan investigatif ini memiliki kelemahan di sana sini dan 
cenderung tendensius jika enggan mengatakan memihak.  Netralitas petugas 
kecamatan yang berpendapat senada dengan Albersio, perlu diuji mengingat inilah 
satu-satunya lembaga pemeritahan resmi di wilayahnya yang mungkin paling sering 
berhungan dengannya.  Salah satu di antaranya, ketika menolong Albersio dkk. 
saat mendatangkan guru dari Yogyakarta.

3.  Perkara waktu.  Penulis melakukan kunjungan ke TKP pada bulan April dan 
tulisan ini meramaikan ranah publik sejak minggu ketiga bulan September ini.  
Nyaris satu semester waktu yang dihabiskan untuk meramu tulisan ini hingga 
tersaji dihadapan pembaca.  Durasi yang teramat panjang untuk sebuah tulisan 
investigatif yang singkat, dangkal dan tak berimbang, dengan nara sumber 
tunggal.

4.  Kebanyakan orang percaya, jika ada dua opini yang berseberangan pastilah 
salah satu di antaranya benar (salah) namun tetap saja tidak dapat ditentukan 
opini mana yang benar sampai diperoleh data sahih yang cukup. Berbeda dengan 
Matematika, tidak positif bukan bermakna pasti negatif karena angka nol 
harus menjadi opsi ketiga.

Dengan keterbatasan fakta saat ini, sebenarnya pilihan berpulang kepada 
pembaca masing-masing, apakah akan mempercayai Team Kick Andy dan Danamon 
dengan reputasi yang melekat pada mereka atau mempercayai sang penulis yang 
boleh jadi baru kali ini Anda dengar namanya.

Jika keliru, mohon maaf.

Salam,
ZulTan

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 24 Sep 2014 05:37:46 
To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan
ini, sanak Amir.

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html

Kita lihat saja perkembangannya.

Wassalam,

ANB

Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:

 Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif
 pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak,
 izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana
 ko.  Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award,
 namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo
 Ranah Minang.
 Mohon maaf kalau ada nan salah.
 Wasalam,

 Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks

 http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html
 Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
Faizah Fauzan http://m.kompasiana.com/user/profile/fiefaizah
 19 Sep 2014 | 21:17
  [image: Masril