Bls: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto
dunsanak palanta, ondee baa lo ko klu iyonasi lah manjadi bubua...malu denai salaku rang agam oiii... medy jkt Pada Rabu, 24 September 2014 5:37, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan ini, sanak Amir. http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html Kita lihat saja perkembangannya. Wassalam, ANB Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko. Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. Mohon maaf kalau ada nan salah. Wasalam, Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto Faizah Fauzan 19 Sep 2014 | 21:17 Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com) (Dilengkapi dokumentasi foto) Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD. Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada. Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia dikenal orang kecamatan, pikir saya. Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu. Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata: “Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja.” Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi. Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya amati. Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara. “Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?” “Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?” Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan: “Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya. Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini
[R@ntau-Net] Soal Masril Koto
Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko. Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. Mohon maaf kalau ada nan salah. Wasalam, Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto Faizah Fauzan 19 Sep 2014 | 21:17 Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com) (Dilengkapi dokumentasi foto) Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD. Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada. Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia dikenal orang kecamatan, pikir saya. Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu. Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata: “Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja.” Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi. Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya amati. Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara. “Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?” “Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?” Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan: “Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya. Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia dianggap punya pengalaman “yang lebih” dari yang lain. (Kisah tentang Albersio ini dimuat di Majalah Societa edisi 3 tahun 2014). Albersio dan kawan-kawan mengajukan ke pihak Kecamatan ide mendirikan lembaga keuangan untuk petani dan mereka minta dibantu agar didatangkan guru. Lalu Kecamatan menfasilitasi empat sekawan ini berguru dengan Agus Praptomo dan Sugeng Winarto, keduanya pengurus BMT INTI Yogyakarta (cerita ini bisa dikonfrimasi kepda Agus dan Sugeng). Tanggal 4 Oktober 2006 berdirilah LKMA Prima Tani dengan anggota 89 orang petani. Enam bulan berikutnya, tepatnya
Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto
Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan ini, sanak Amir. http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html Kita lihat saja perkembangannya. Wassalam, ANB Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko. Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. Mohon maaf kalau ada nan salah. Wasalam, Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto Faizah Fauzan http://m.kompasiana.com/user/profile/fiefaizah 19 Sep 2014 | 21:17 [image: Masril Koto (kinciakincia.com)] Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com) (Dilengkapi dokumentasi foto) Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD. Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada. Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia dikenal orang kecamatan, pikir saya. Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu. Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata: “Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja.” Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi. Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya amati. Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara. “Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?” “Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?” Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan: “Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya. Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia dianggap punya pengalaman “yang lebih” dari yang lain. (Kisah tentang Albersio ini dimuat di Majalah
Bls: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto
Tarimokasih infonyo Uda Akmal Mancaliak kredibilitas acara Kick Andy jo Danamon Award, agak sulik dek ambo manarimo carito adiak kito si Faizah ko. Semoga ado klarifikasi lansuang dari Sanak Masril Kota. Amir Hamzah, 41, Bks Pada Rabu, 24 September 2014 5:37, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis: Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan ini, sanak Amir. http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html Kita lihat saja perkembangannya. Wassalam, ANB Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko. Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. Mohon maaf kalau ada nan salah. Wasalam, Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto Faizah Fauzan 19 Sep 2014 | 21:17 Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com) (Dilengkapi dokumentasi foto) Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD. Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada. Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia dikenal orang kecamatan, pikir saya. Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu. Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata: “Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja.” Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi. Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya amati. Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara. “Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?” “Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?” Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan: “Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya. Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat
Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto
Dunsanak NAH, Saya tidak pernah mendengar, konon pula mengenal siapa sosok Masril Koto (MK) hingga kisah sumbang tentangnya mencuat dan merebak ke sepenjuru jagat maya. Dari sini barulah saya menonton sejumlah video tentangnya dan beberapa liputan hebat lainnya. Sebaliknya, saya juga tidak kenal siapa sang penulis Faizah Fauzan, apalagi Albersio Dt. Maudun Sati yang mengaku salah satu dari empat pendiri LKMA Prima Tani. Jadi, dalam beropini, tidak cukup alasan untuk mengatakan saya akan berpihak kepada salah satu di antara mereka. Namun, mengingat hingga saat ini konfirmasi dari Agus Pratomo dan Sugeng Winarto dari BMT INTI Yogya (si penulis terkesan meminta kita mengkonfirmasi sendiri) yang disebut-sebut sebagai sang guru oleh Albersio, dkk tak kunjung muncul, dan karena sifat keumuman berhujjah, serta kajian dari berbagai sisi, boleh jadi saya seakan-akan berpihak ke salah satunya. Ada beberapa poin yang perlu diketengahkan sehubungan dengan tulisan Faizah ini. 1. Sang penulis mengaku kontributor majalah dan sedang mencari sosok inspiratif. Namun, berita ini justru dimuat di blog bebas dan bukan di majalah yang dimaksud. Mengapa? Ada beragama jawaban. Dianggap tidak inspiratif, investigasinya lemah dan tidak berimbang atau karena tidak lolos meja redaksi, mungkin saja jadi penyebab. 2. Hampir seluruh materi tulisannya bersumber dari Albersio Dt. Maudun Sati, orang yang diisyaratkan tidak (lagi) bersahabat dengan MK. Tak ada pihak lain yang dihubungi dengan sengaja seperti anggota LKMA, masyarakat setempat, alim ulama, atau tokoh adat, orang sesuku dan seulayat, agar pemberitaan menjadi lebih seimbang sehingga enak dibaca. Memang ada dikatakan sang penulis mencoba mencari tahu keberadaan MK, tapi niat ini tidak dinarasikan sungguh-sungguh melalui tulisannya. Mengherankan, kata-kata yang meluncur justru, Saya mencari informasi tentang Masril Koto. Barisan kata ini bahkan diulangi hingga dua kali. Satu ketika di kecamatan, yang lain saat di LKMA Prima Tani. Bukan pertanyaan semacam, Saya ingin bertemu dengan MK. Atau karena bersifat investigasi, keberadaan MK justru tidak dikehendaki. Bagi saya, tulisan investigatif ini memiliki kelemahan di sana sini dan cenderung tendensius jika enggan mengatakan memihak. Netralitas petugas kecamatan yang berpendapat senada dengan Albersio, perlu diuji mengingat inilah satu-satunya lembaga pemeritahan resmi di wilayahnya yang mungkin paling sering berhungan dengannya. Salah satu di antaranya, ketika menolong Albersio dkk. saat mendatangkan guru dari Yogyakarta. 3. Perkara waktu. Penulis melakukan kunjungan ke TKP pada bulan April dan tulisan ini meramaikan ranah publik sejak minggu ketiga bulan September ini. Nyaris satu semester waktu yang dihabiskan untuk meramu tulisan ini hingga tersaji dihadapan pembaca. Durasi yang teramat panjang untuk sebuah tulisan investigatif yang singkat, dangkal dan tak berimbang, dengan nara sumber tunggal. 4. Kebanyakan orang percaya, jika ada dua opini yang berseberangan pastilah salah satu di antaranya benar (salah) namun tetap saja tidak dapat ditentukan opini mana yang benar sampai diperoleh data sahih yang cukup. Berbeda dengan Matematika, tidak positif bukan bermakna pasti negatif karena angka nol harus menjadi opsi ketiga. Dengan keterbatasan fakta saat ini, sebenarnya pilihan berpulang kepada pembaca masing-masing, apakah akan mempercayai Team Kick Andy dan Danamon dengan reputasi yang melekat pada mereka atau mempercayai sang penulis yang boleh jadi baru kali ini Anda dengar namanya. Jika keliru, mohon maaf. Salam, ZulTan -Original Message- From: Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 24 Sep 2014 05:37:46 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan ini, sanak Amir. http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html Kita lihat saja perkembangannya. Wassalam, ANB Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko. Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. Mohon maaf kalau ada nan salah. Wasalam, Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto Faizah Fauzan http://m.kompasiana.com/user/profile/fiefaizah 19 Sep 2014 | 21:17 [image: Masril