RE: Bls: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita
Bagi petani yg slalu bersyukur tentu..mrka..tdk akan terpesona dgn dunia..apalgi saat ini hrga komoditi cengkeh yg melambung tinggi.. Asal jgn lupa diri sj petani,nya...wass -Original Message- From: jupardi andi Sent: 26/05/2011, 6:04 PM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita Pak TR Mambaco berita ko yo takajuik jo tagalencek ambo kalau harago Cengkek lah sampai Rp 100.000/Kg sadangkan kisaran arago Rp 95.000/Kg sajo lah sangaik hebat dan memakmusrkan petani cengkeh mah takana ambo dulu sekitar tahun 2003 di mentawai pado harago maha Rp 60.000/Kg di tingkat petani cengkeh kering itu sudah sangat luar biasa banyak yang kaya waktu itu beli ini beli itu dengan perilaku konsumtif lalu tahun 2004 anjlok sampai Rp 20.000/Kg kalau sekarang sampai Rp 100.000/Kg sudah sangat luar biasa jika 100 Kg saja panen hanya dari beberap pohon yang dimiliki petani itu artinya sudah mengantongi uang sebesar Rp 10 Juta...beruntunglah petani yang sabar dan terus merawat cengkehnya terutama didaerah perbukitan sepanjang pesisir pantai, sekarang tinggal para petani ini kita harus bisa memenej uang mereka lebih arif dan bijaksana lagi dalam penggunaannya..mereka harus ingat dimasa susah ketika cengkeh harganya jatuh,, Salam-Jepe Dari: "taufiqras...@rantaunet.org" Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 26 Mei, 2011 14:06:36 Judul: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita Cengkeh dan Pala mulai membaik harganya, semoga diikuti komoditi lain -- Singgalang- Selasa, 24 Mei 2011 Cengkeh Rp100 Ribu/Kg Padang - Singgalang Petani cengkeh (cengkih) di Sumatra Barat boleh bergembira, karena harga kembali naik ke posisi Rp100.000/kg. Sebelumnya harga sudah berada di kisaran Rp95.000/kg. Sementara petani pala juga bisa turut bergembira, dengan kenaikan harga dari Rp40.000/kg, ke Rp50.000/kg. Sedangkan bunga pala naik dari Rp120.000/kg menjadi Rp130.000/kg. “Kedua komoditi ini termasuk mulai langka di Sumbar. Padahal prospeknya sangat bagus, karena bisa diekspor sampai ke Eropa. Masyarakat Eropa sangat membutuhkan pala dan ceng keh, untuk bahan penghangat badan,” kata eksportir Sumbar, H.Ramal Saleh kepada Singgalang, Senin (23/5). Dikatakannya, selain cengkeh dan pala yang mengalami kenaikan, harga pinang juga ikut terangkat. Harga semula Rp7.500/kg, naik menjadi Rp8.000/kg. “Hanya kulit manis saja yang harganya masih stabil. Kulit manis tipe KB, harganya masih Rp6.500/kg. Untuk tipe KA seharga Rp7.500/kg, tipe A seharga Rp8.000/kg, tipe AA seharga Rp12.000/kg dan tipe AAA seharga Rp10. 000/kg,” tambahnya. Sementara selain ketiga rempah ini, mengalami penurunan yang cukup berarti. Harga gambir misalnya yang semula sudah berada di posisi Rp22.000/kg, turun lagi pada sesi perdagangan Senin (23/5) seharga Rp20.000/kg. “Harga gambir semakin dipermainkan pedagang India. Mereka memegang harga di hulunya, sehingga dengan mudahnya mengatur harga. Untuk menghadapinya, tidak lain dengan menyetop dulu produksi, biar mereka kebingungan pula mencari stok,” katanya. Untuk harga cokelat, turun dari harga Rp22.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sementara gardamungu juga turun dari Rp52.000/kg menjadi Rp50. 000/kg. (109) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus foo
Re: Bls: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita
Jepe, Memang harago ikuik cukuik menyenangkan petani Tapi alun baliak ka harago tahun 70an, sabalun diobok-obok Tommy Maso itu sakilo cengkeh samo jo sa ameh/2.5 gram Kalau ambo pulang kampuang sakali saminggu, bisa dapek 20kg kariang. Lah tabali cincin stempel nan lumayan gadang Kok minggu selanjut masih ado cangkeh tu, tabali pulo kaluang ampia sagadang rantai anjiang/ tapeknyo anak anjiang..he...he ---TR Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jupardi andi Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 26 May 2011 19:04:38 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita Pak TR Mambaco berita ko yo takajuik jo tagalencek ambo kalau harago Cengkek lah sampai Rp 100.000/Kg sadangkan kisaran arago Rp 95.000/Kg sajo lah sangaik hebat dan memakmusrkan petani cengkeh mah takana ambo dulu sekitar tahun 2003 di mentawai pado harago maha Rp 60.000/Kg di tingkat petani cengkeh kering itu sudah sangat luar biasa banyak yang kaya waktu itu beli ini beli itu dengan perilaku konsumtif lalu tahun 2004 anjlok sampai Rp 20.000/Kg kalau sekarang sampai Rp 100.000/Kg sudah sangat luar biasa jika 100 Kg saja panen hanya dari beberap pohon yang dimiliki petani itu artinya sudah mengantongi uang sebesar Rp 10 Juta...beruntunglah petani yang sabar dan terus merawat cengkehnya terutama didaerah perbukitan sepanjang pesisir pantai, sekarang tinggal para petani ini kita harus bisa memenej uang mereka lebih arif dan bijaksana lagi dalam penggunaannya..mereka harus ingat dimasa susah ketika cengkeh harganya jatuh,, Salam-Jepe Dari: "taufiqras...@rantaunet.org" Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 26 Mei, 2011 14:06:36 Judul: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita Cengkeh dan Pala mulai membaik harganya, semoga diikuti komoditi lain -- Singgalang- Selasa, 24 Mei 2011 Cengkeh Rp100 Ribu/Kg Padang - Singgalang Petani cengkeh (cengkih) di Sumatra Barat boleh bergembira, karena harga kembali naik ke posisi Rp100.000/kg. Sebelumnya harga sudah berada di kisaran Rp95.000/kg. Sementara petani pala juga bisa turut bergembira, dengan kenaikan harga dari Rp40.000/kg, ke Rp50.000/kg. Sedangkan bunga pala naik dari Rp120.000/kg menjadi Rp130.000/kg. “Kedua komoditi ini termasuk mulai langka di Sumbar. Padahal prospeknya sangat bagus, karena bisa diekspor sampai ke Eropa. Masyarakat Eropa sangat membutuhkan pala dan ceng keh, untuk bahan penghangat badan,” kata eksportir Sumbar, H.Ramal Saleh kepada Singgalang, Senin (23/5). Dikatakannya, selain cengkeh dan pala yang mengalami kenaikan, harga pinang juga ikut terangkat. Harga semula Rp7.500/kg, naik menjadi Rp8.000/kg. “Hanya kulit manis saja yang harganya masih stabil. Kulit manis tipe KB, harganya masih Rp6.500/kg. Untuk tipe KA seharga Rp7.500/kg, tipe A seharga Rp8.000/kg, tipe AA seharga Rp12.000/kg dan tipe AAA seharga Rp10. 000/kg,” tambahnya. Sementara selain ketiga rempah ini, mengalami penurunan yang cukup berarti. Harga gambir misalnya yang semula sudah berada di posisi Rp22.000/kg, turun lagi pada sesi perdagangan Senin (23/5) seharga Rp20.000/kg. “Harga gambir semakin dipermainkan pedagang India. Mereka memegang harga di hulunya, sehingga dengan mudahnya mengatur harga. Untuk menghadapinya, tidak lain dengan menyetop dulu produksi, biar mereka kebingungan pula mencari stok,” katanya. Untuk harga cokelat, turun dari harga Rp22.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sementara gardamungu juga turun dari Rp52.000/kg menjadi Rp50. 000/kg. (109) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DI
Bls: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita
Pak TR Mambaco berita ko yo takajuik jo tagalencek ambo kalau harago Cengkek lah sampai Rp 100.000/Kg sadangkan kisaran arago Rp 95.000/Kg sajo lah sangaik hebat dan memakmusrkan petani cengkeh mah takana ambo dulu sekitar tahun 2003 di mentawai pado harago maha Rp 60.000/Kg di tingkat petani cengkeh kering itu sudah sangat luar biasa banyak yang kaya waktu itu beli ini beli itu dengan perilaku konsumtif lalu tahun 2004 anjlok sampai Rp 20.000/Kg kalau sekarang sampai Rp 100.000/Kg sudah sangat luar biasa jika 100 Kg saja panen hanya dari beberap pohon yang dimiliki petani itu artinya sudah mengantongi uang sebesar Rp 10 Juta...beruntunglah petani yang sabar dan terus merawat cengkehnya terutama didaerah perbukitan sepanjang pesisir pantai, sekarang tinggal para petani ini kita harus bisa memenej uang mereka lebih arif dan bijaksana lagi dalam penggunaannya..mereka harus ingat dimasa susah ketika cengkeh harganya jatuh,, Salam-Jepe Dari: "taufiqras...@rantaunet.org" Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 26 Mei, 2011 14:06:36 Judul: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita Cengkeh dan Pala mulai membaik harganya, semoga diikuti komoditi lain -- Singgalang- Selasa, 24 Mei 2011 Cengkeh Rp100 Ribu/Kg Padang - Singgalang Petani cengkeh (cengkih) di Sumatra Barat boleh bergembira, karena harga kembali naik ke posisi Rp100.000/kg. Sebelumnya harga sudah berada di kisaran Rp95.000/kg. Sementara petani pala juga bisa turut bergembira, dengan kenaikan harga dari Rp40.000/kg, ke Rp50.000/kg. Sedangkan bunga pala naik dari Rp120.000/kg menjadi Rp130.000/kg. “Kedua komoditi ini termasuk mulai langka di Sumbar. Padahal prospeknya sangat bagus, karena bisa diekspor sampai ke Eropa. Masyarakat Eropa sangat membutuhkan pala dan ceng keh, untuk bahan penghangat badan,” kata eksportir Sumbar, H.Ramal Saleh kepada Singgalang, Senin (23/5). Dikatakannya, selain cengkeh dan pala yang mengalami kenaikan, harga pinang juga ikut terangkat. Harga semula Rp7.500/kg, naik menjadi Rp8.000/kg. “Hanya kulit manis saja yang harganya masih stabil. Kulit manis tipe KB, harganya masih Rp6.500/kg. Untuk tipe KA seharga Rp7.500/kg, tipe A seharga Rp8.000/kg, tipe AA seharga Rp12.000/kg dan tipe AAA seharga Rp10. 000/kg,” tambahnya. Sementara selain ketiga rempah ini, mengalami penurunan yang cukup berarti. Harga gambir misalnya yang semula sudah berada di posisi Rp22.000/kg, turun lagi pada sesi perdagangan Senin (23/5) seharga Rp20.000/kg. “Harga gambir semakin dipermainkan pedagang India. Mereka memegang harga di hulunya, sehingga dengan mudahnya mengatur harga. Untuk menghadapinya, tidak lain dengan menyetop dulu produksi, biar mereka kebingungan pula mencari stok,” katanya. Untuk harga cokelat, turun dari harga Rp22.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sementara gardamungu juga turun dari Rp52.000/kg menjadi Rp50. 000/kg. (109) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Bls: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita
Aww. Anggota Palanta nan dihormati. aaa) Menarik pabila kito mambicarokan pertanian-perkebunan-tambang (rakyat) atau ekonomi rakyat dikala policy makers basarato pembuat undang2 dlsbnya tidak pernah mau belajar dari pengalaman nan puluhan tahun dimano sikon pengelola/petani/pekebun/nelayan rahayat tidak pernah ta salasaikan makasuiknyo jalan keluar untuk kesra nan katonyo puluhan proses adalah kaum tani dst.nya. bbb) barangkali kiniko wakatunyo dimulai suatu revolusi bapikie stake holder nasional menghadapi globalisasi dan alah menggurita kasaluruh nagari. Pendekatan yang dapeik dilakukan adolah memperkuat (kembali) sendi2 dan sokoguru ekonomi rakyat yaitu koperasi dengan pendekatan yang lebih dinamis dan efektif. ccc) Trading house adolah salah satu jawabannyo dan pengelolaan oleh masyarakat sendiri dan pemerintah berposisi fasilitator sarato "berpihak" ka gerakan nasional koperasi. Baa tu kironyo "stake holder" ekonomi rakyat di Minangkabau. Wass., Asmun (Lk/66/Depok) --- Pada Kam, 26/5/11, taufiqras...@rantaunet.org menulis: Dari: taufiqras...@rantaunet.org Judul: [R@ntau-Net] Harga Hasil Pertanian Kita Kepada: rantaunet@googlegroups.com Tanggal: Kamis, 26 Mei, 2011, 1:06 PM Cengkeh dan Pala mulai membaik harganya, semoga diikuti komoditi lain -- Singgalang- Selasa, 24 Mei 2011 Cengkeh Rp100 Ribu/Kg Padang - Singgalang Petani cengkeh (cengkih) di Sumatra Barat boleh bergembira, karena harga kembali naik ke posisi Rp100.000/kg. Sebelumnya harga sudah berada di kisaran Rp95.000/kg. Sementara petani pala juga bisa turut bergembira, dengan kenaikan harga dari Rp40.000/kg, ke Rp50.000/kg. Sedangkan bunga pala naik dari Rp120.000/kg menjadi Rp130.000/kg. “Kedua komoditi ini termasuk mulai langka di Sumbar. Padahal prospeknya sangat bagus, karena bisa diekspor sampai ke Eropa. Masyarakat Eropa sangat membutuhkan pala dan ceng keh, untuk bahan penghangat badan,” kata eksportir Sumbar, H.Ramal Saleh kepada Singgalang, Senin (23/5). Dikatakannya, selain cengkeh dan pala yang mengalami kenaikan, harga pinang juga ikut terangkat. Harga semula Rp7.500/kg, naik menjadi Rp8.000/kg. “Hanya kulit manis saja yang harganya masih stabil. Kulit manis tipe KB, harganya masih Rp6.500/kg. Untuk tipe KA seharga Rp7.500/kg, tipe A seharga Rp8.000/kg, tipe AA seharga Rp12.000/kg dan tipe AAA seharga Rp10. 000/kg,” tambahnya. Sementara selain ketiga rempah ini, mengalami penurunan yang cukup berarti. Harga gambir misalnya yang semula sudah berada di posisi Rp22.000/kg, turun lagi pada sesi perdagangan Senin (23/5) seharga Rp20.000/kg. “Harga gambir semakin dipermainkan pedagang India. Mereka memegang harga di hulunya, sehingga dengan mudahnya mengatur harga. Untuk menghadapinya, tidak lain dengan menyetop dulu produksi, biar mereka kebingungan pula mencari stok,” katanya. Untuk harga cokelat, turun dari harga Rp22.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sementara gardamungu juga turun dari Rp52.000/kg menjadi Rp50. 000/kg. (109) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/