Bls: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
Jadi, memang ado Proklamasi RPI yo, Rina? Kalau baitu, PRRI ko memang dapek dicap sebagai perbuatan makar dari perspektif Pusek mah. Lupo ambo silang pandapek masalah ko di kalangan sejarawan Sumbar bantuak Da Mestika Zed, Gusti Asnan, Wannofry Samry, dll. Mungkin Wannofry dapek manjalehan... Salam, Suryadi Dari: Rina Permadi r...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Selasa, 10 September 2013 4:19 Judul: RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Maaf menyela diskusi Mamak-Mamak, Sedikit cuplikan cerita Papa ttg Divisi Diponegoro yang rina kutip dari tulisan terdahulu yang telah dibukukan. 15. BAJU BARU DARI DIVISI DIPONEGORO Awal tahun 1960 Papa yang tengah bertugas sebagai Tentara Teritorial untuk Kecamatan Bonjol Pasaman. Regu Papa ada 10 orang dengan 1 komandan regu. Hampir kesemuanya adalah orang Kumpulan Pasaman. Komandan regu Papa bernama Letnan Rasyid. Dimana daerah pengawasan mereka adalah Kumpulan, Alahan Mati, Ladang Panjang, Binjai, Simpang dan sekitarnya. Masa itu tengah dipersiapkan Proklamasi RPI singkatan dari Republik Persatuan Indonesia. Para tokoh PRRI mengadakan hubungan diplomasi dengan beberapa daerah yang juga bergolak menentang rezim Soekarno yang dinilai Diktator dan Komunis kala itu. RPI dibentuk untuk meneruskan perjuangan dalam bentuk Negara Federasi. Ikut bergabung di dalam RPI itu : PRRI, Permesta, DI Aceh Daud Beureuh), dan DI Sulawesi Selatan (Kahar Muzakkar). DI Jabar tidak jadi bergabung karena tidak setuju dengan bentuk Negara Federal. Dengan demikian mereka berharap perjuangan bertambah kuat. Bahkan desas-desusnya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bila Komunis menguasai Pemerintahan Pusat. Ketika tengah berada di sekitar Batang Kumpulan di seberang Rajang di sebuah kedai kopi di tepi kampung. Lewatlah seregu tentara dari pecahan Batalyon 140 dari Suliki. Komandan regu itu rupanya adalah kawan Papa ketika sekolah di SMA Batusangkar. Nama beliau Roslim. Karena telah lama tidak bertemu, Papa mengajak mereka untuk istirahat dulu di kedai kopi itu. Papa waktu itu kebetulan baru menerima gaji yang selama setahun sebagai Tentara Pelajar PRRI belum sempat diambilnya karena selalu berpindah-pindah tempat dari satu hutan ke hutan lainnya. Orang kedai diberinya uang untuk keperluan memasak. Papa menyuruh membuat sambalado campur telur, sayur dan nasi. Mereka dengan senang hati langsung memasak untuk rombongan pasukan yang istirahat itu. Masakan kampung sederhana itu cukup membuat seregu pasukan itu makan dengan lahapnya sambil riuh bercerita tentang pengalaman pengembaraan yang penuh suka dan duka. Senjata tidak pernah lepas dari tangan mereka walaupun dalam kondisi beristirahat dan bercerita. Setelah mereka selesai makan bersama itu, regu tersebut bergabung dengan kompinya dan mulai bergerak menuju Pasaman Barat. Sambil berpamitan, mereka minta dido’akan supaya selamat dalam tugas ke Pasaman Barat. Papa menduga misi kali ini khusus untuk persiapan Proklamasi RPI di Bonjol yang dia ketahui kemudian hari di tanggal 8 Februari 1960. Sekompi pasukan ini terus bergerak di Pasaman Barat sampai masuk daerah Kinali bergabung dengan kesatuan lain. Tepatnya di Durian Kinali dikuasai oleh tentara APRI dari Divisi Diponegoro yang semuanya berasal dari Jawa Tengah. Menurut Papa, dari sekian banyak Divisi yang dikirimkan Pusat untuk menghancurkan Sumatera Tengah waktu itu, Divisi Diponegoro inilah yang terkenal kekejamannya dan kekurang-ajarannya. Kebanyakan dari mereka adalah simpatisan PKI. Pasukan dari Batalyon 140 ini yang bergabung dengan kesatuan lainnya sekitaran beberapa kompi datang mengendap-ngendap di keheningan malam menjelang subuh di rimbunan hutan Pasaman itu. Mereka mulai mendekati tempat kedudukan pasukan Divisi Diponegoro tersebut. Keberadaan mereka diketahui dan terjadilah kontak senjata di tengah subuh kelam itu. Pasukan Divisi Diponegoro yang dalam kondisi tidak siap, banyak yang berlarian tanpa pakaian. Sebagian besar pasukan itu masih tidur pulas di subuh itu sehingga tidak siap menerima serangan dari pasukan PRRI. Banyak yang berlarian tak tentu arah sampai ada yang memanjat pohon kelapa. Markas mereka tinggalkan begitu saja sehingga barang-barang bawaan mereka dengan mudah dirampas oleh pasukan PRRI dari Batalyon 140 kala itu. Tanggal 8 Februari 1960, sesuai kesepakatan yang diumumkan secara rahasia, Proklamasi RPI dimulai dengan Upacara Bendera yang dilanjutkan dengan Parade Militer. Semua berlangsung dengan hikmat dan penuh semangat. Hadir kala itu, Presiden RPI Syafruddin Prawiranegara yang sekaligus merangkap Perdana Meteri. Beliau bertindak sebagai pemimpin upacara didampingi oleh Kolonel Dahlan Djambek. Barisan pasukan militer yang mengikuti Upacara bendera itu terlihat gagah dengan baju-baju yang masih baru dengan lambang Divisi Diponegoro yang masih menempel dibaju
RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
Ajo, Memang ado Jo. Papa ikuik masuak barisan Tentara PRRI. Baa wakatu tu Pak Syafruddin Prawiranegara dipandu jadi pemimpin upacara dek Pak DD (Kol. Dahlan Djambek) sebab Pak Syafruddin sebagai pimpinan sipil indak baitu tau baa caro-caro mamimpin upacara. Lucu tapi tetap khidmat kato Liau. RPI ko dibentuk untuk antisipasi pabilo Pusat jatuah ka tangan Komunis, sahinggo banyak nan bagabuang dari daerah lain. Tarutamo Masyumi Jo, indak akan nio hal itu tajadi. Pimpinan nan paliang disagani wakatu tu adolah Pak Imam (DR M Natsir). Ijan sampai kito tagak surang tapisah dari Jakarta. Tapi kitoko mamback up pusat pabilo indak sadar akan kalakuan mereka nan alah condong ka Komunis. Pernah Papa mangecek Apak berang wakatu tau pimpinan militer bi manyarah tanpa basupakat. Awalnyo sabana hebat nio baparang malawan pusat, bapidato dima-dima. Tapi alah mulai parang, indak pulo batahan doh. Rakyat banyak nan marasai jadinyo. Awalnyo alah ditagahan tapi indak tatagahan doh. Kalau Amerika sabana sato, antah jadi apolah Negara ko. Manuruik ambo Jo, mungkin dek ikolah manga Komisaris Besar Polisi Ben Zadel Berg sabana mambanci Pak Natsir dan Masyumi. Padohal samo-samo PRRI. Wassalam Rina, 35, Batam Wassalam Rina From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of Lies Suryadi Sent: Tuesday, September 10, 2013 2:50 PM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Jadi, memang ado Proklamasi RPI yo, Rina? Kalau baitu, PRRI ko memang dapek dicap sebagai perbuatan makar dari perspektif Pusek mah. Lupo ambo silang pandapek masalah ko di kalangan sejarawan Sumbar bantuak Da Mestika Zed, Gusti Asnan, Wannofry Samry, dll. Mungkin Wannofry dapek manjalehan... Salam, Suryadi Dari: Rina Permadi r...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Selasa, 10 September 2013 4:19 Judul: RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Maaf menyela diskusi Mamak-Mamak, Sedikit cuplikan cerita Papa ttg Divisi Diponegoro yang rina kutip dari tulisan terdahulu yang telah dibukukan. 15. BAJU BARU DARI DIVISI DIPONEGORO Awal tahun 1960 Papa yang tengah bertugas sebagai Tentara Teritorial untuk Kecamatan Bonjol Pasaman. Regu Papa ada 10 orang dengan 1 komandan regu. Hampir kesemuanya adalah orang Kumpulan Pasaman. Komandan regu Papa bernama Letnan Rasyid. Dimana daerah pengawasan mereka adalah Kumpulan, Alahan Mati, Ladang Panjang, Binjai, Simpang dan sekitarnya. Masa itu tengah dipersiapkan Proklamasi RPI singkatan dari Republik Persatuan Indonesia. Para tokoh PRRI mengadakan hubungan diplomasi dengan beberapa daerah yang juga bergolak menentang rezim Soekarno yang dinilai Diktator dan Komunis kala itu. RPI dibentuk untuk meneruskan perjuangan dalam bentuk Negara Federasi. Ikut bergabung di dalam RPI itu : PRRI, Permesta, DI Aceh Daud Beureuh), dan DI Sulawesi Selatan (Kahar Muzakkar). DI Jabar tidak jadi bergabung karena tidak setuju dengan bentuk Negara Federal. Dengan demikian mereka berharap perjuangan bertambah kuat. Bahkan desas-desusnya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bila Komunis menguasai Pemerintahan Pusat. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
Manyalo ambo saletek Pak... dari info wikipedia ko apo mungkin bibit2 untuak malawan tu alah ado sajak Batalyon Pagaruyuang ko diciutkan padahal mereka adalah yg terbaik di Sumatra waktu itu. http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Divisi_IX_Banteng Komando Divisi IX Banteng Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Komando Divisi IX Banteng adalah suatu komando militer yang dibentuk pada masa perang kemerdekaan (1945 - 1950) di Sumatera Tengah yang wilayah operasinya meliputi empat provinsi sekarang, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau. Komando Divisi IX Banteng mempunyai pasukan yang banyak karena adanya Sekolah Pendidikan Opsir di Bukittinggi yang pendiriannya diprakarsai oleh para perwira didikan Jepang dimasa pendudukan, bahkan salah satu pasukannya yaitu Resimen 6 dianggap sebagai pasukan terbaik di Sumatera.[1] Pasukan-pasukan dari Divisi IX Banteng berperan penting dalam perang kemerdekaan melawan Belanda setelah usainya Perang Dunia II, dimana Belanda dan sekutu kembali masuk ke Indonesiadan melakukan agresi yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948. Daftar isi [sembunyikan] * 1 Penciutan Komando Divisi IX Banteng * 2 Pembentukan Dewan Banteng * 3 Lihat pula * 4 Referensi * 5 Pranala luar Penciutan Komando Divisi IX Banteng[sunting] Setelah masa perang kemerdekaan, diawal tahun 50-an, pasukan-pasukan dari Divisi IX Banteng banyak yang dikirim ke daerah-daerah lain, seperti ke Aceh, Maluku, Jawa Barat, Pontianak dan daerah lain yang sedang bergolak, namun setelah selesai bertugas mereka tidak dikembalikan ke divisi induknya, tapi dimasukkan ke divisi lain. Salah satu pasukan Divisi IX Banteng yaitu Batalyon Pagaruyung mengalami nasib yang lebih menyedihkan dibanding batalyon lainnya. Seusai bertugas di Ambon, lima dari delapan kompinya dipindahkan dan dilebur kedalam Divisi Siliwangi, Jawa Barat sehingga menyebabkan terputusnya hubungan dengan divisi induknya yaitu Divisi Banteng di Sumatera Tengah. Perlakuan pemerintah pusat tersebut berlangsung terus menerus, sehingga Komando Divisi IX Banteng menjadi kecil dan akhirnya menyisakan satu brigade. Brigade yang kecil itu masih menyandang nama Brigade Banteng yang dipimpin Letnan Kolonel Ahmad Husein. Selanjutnya brigade itupun diciutkan lagi sehingga hanya berbentuk resimen yaitu Resimen Infanteri 4 yang kemudian dilebur kedalam Komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan (TT I BB) yang berkedudukan di Medan. Ahmad Husein-pun hanya menjadi Komandan Resimen Infanteri 4 TT I BB. Pembentukan Dewan Banteng[sunting] Penciutan Komando Divisi IX Banteng yang akhirnya hanya berbentuk Resimen Infanteri 4 TT I BB itu menimbulkan rasa kecewa dan terhina pada para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng yang telah berjuang mempertaruhkan nyawa bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Ditambah dengan kondisi para prajurit dan masyarakat pada umumnya yang memprihatinkan, kekecewaan tersebut akhirnya terakumulasi dalam pembentukan Dewan Banteng pada tanggal 20 Desember 1956 yang punya beberapa tujuan, diantaranya membangun daerah yang dianggap tertinggal dibanding pembangunan di pulau Jawa, menuntut pengembalian Komando Divisi IX Banteng di Sumatera Tengah dan beberapa tuntutan lainnya. Dewan ini diprakarsai oleh Kolonel Ismail Lengah (mantan Panglima Divisi IX Banteng) bersama dengan ratusan perwira aktif dan pensiunan yang berasal dari Komando Divisi IX Banteng yang telah dibubarkan tersebut. Sedangkan Letnan Kolonel Ahmad Husein yang menjabat Komandan Resimen Infanteri 4 TT I BB diangkat sebagai ketua Dewan Banteng yang telah dibentuk itu. wassalam Sri Yansen/41/Lk/Tanjung/Asa Painan Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Senin, 9 September 2013 23:14 Judul: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Kanda Syaaf jo sanak sapalanta, n.a.h, Ambo dalam acara Halal bil Halal alumni AMN Angkatan 1965 tgl 7 September nan lalu ala dapek info jo derajad A-1 , manga DC gagal jadi PANG TNI, tanyato indak sarupo nan kito duga salamoko, manga urang awak ndak diagiah kesempatan. Dikalangan alumni angkatan DC sendiri sabahagian gadang man'jago'kan baliau. . Masalah utamonyo cukuik sapele tapi manantukan, sifaiknyo labiah kamasalah pribadi ybs dalam keluarganyo.. Itu tajadi dipuncak karir DC. Sangek disayangkan memang, urang awak sangek bapeluang pado momen itu. Wassalam, AA On 06/09/2013 00:49, Dr. Saafroedin Bahar. wrote: Bana tumah Dinda Asmardi. Itu pengalaman ambo di Kodam III/17 Agustus, perwira urang awak banyak nan pambingik, suko mangguntiang dalam lipatan. Suko main surang. Baa ka maju ? Ambo indak ado masalah jo perwira urang Jawa. Wassalam, SB. Sent from
Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Tarimo kasih untuak postingan iko sanak Sri Yansen. Jadi sangat terbantahkan nan dikecek-an pak Saaf bahaso urang awak indak punyo jiwa keprajuritan. Rupono adolo panyabab lain nan mamicu perlawanan Letkol Ahma Husein. Sarupo itulah lika liku sejarah. Wassalamu'alaikum Lembang Alam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
Sanak St Lembang Alam, Alhamdulillah kok baitu. Hanyo wakatu PRRI - nan kito wacanakan kini - kurang nampak sumangaik tu. Paliang indak itu nan nampak dek wartawan James Mossman. Baa tu ? Wassalam, SB. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: stlembang_a...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 10 Sep 2013 00:48:07 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Tarimo kasih untuak postingan iko sanak Sri Yansen. Jadi sangat terbantahkan nan dikecek-an pak Saaf bahaso urang awak indak punyo jiwa keprajuritan. Rupono adolo panyabab lain nan mamicu perlawanan Letkol Ahma Husein. Sarupo itulah lika liku sejarah. Wassalamu'alaikum Lembang Alam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
Iko cuma sisi lain dari alasan Pem Pusat cq pimpinan APRI untuk membubarkan resimen Pagaruyuang thn 1950an itu. Mudah2an bermanfaat bagi penulisan curito prri ko Cerita alm Jendral M.Pang gabean(PANGAD) kpd JB n teman2 Mhs Sumbar waktu menemui beliau thn 1968. Tujuan kami menemui beliau spt sdh diberitakan di RN ini beberapa waktu nn lalu untuk menyampaikan pesan/keinginan/keresahan masy Sumbar agar pasukan Diponegoro nn dtempatkan di Kota2 Sumbar cq Bukit Tinggi,Pd. Panjang,Batu Sangka,Pikumbuah n kota2 lainya di Sumbar,diganti dgn pasukan Siliwangi dari Jabar. Faktor2 nn menimbulkam keresahan itu al personil pasukan Diponegoro ini kalau: 1.Sering mandi di pincuran/tempat pemandian di Mesjid2 or surau2 or tempat2 umum dgn TELANJANG Bulat n kadang2 memamerkan alat vital mereka kalau ada anak2 padusi or induak2 melintas didekat mereka mandi. Perbuatan mereka mandi telanjang itu sangat mengusik perasaan masyarakat nn memegang teguh agama Islam n adaik istiadat Minang(ABS-SBK). 2.Tidak menghormati kesucian Mesjid or Surau lebih2 pd awal2 masuknya pasukan ini utk menumpas pskn prri. Mereka memasuki mesjid,surau dgn alasan mencari pasukan pemberontak tanpa membuka alas kaki dlsb yang tindakan itu bagi rang Minang merupakan suatu penghinaan/cemooh terhadap agama Islam nn mereka anut. Reaksi pak Panggabean waktu itu adalah kalau memindahkan pasukan/batalyon Diponegoro atau batalyon lain dari Sumbar ke induk pasukannya di Jawa n menggantinya dgn pasukan lain sekarang ini sangat sulit krn masalah biaya nn cukup besar. Karena itu sebaiknya putra2 remaja Minang hrs berame-rame masuk jadi tentara kesatuan Kodam I Bukit Barisan nn bertugas al di Sumbar,sambil beliau menghela napas panjang! Nan dikhawatirkan nanti kata beliau, kalau anak2 Minang ini jadi tentara jangan2 kasus Resimen Pagaruyuang dulu terulang lagi. 'Apa maksudnya Pak, reaksi kami hampir bersamaan'. Untuk informasi kalian,sebagian besar para prajurit Pagaruyuang itu (ketika tidak 'bertugas')di jabar al Pasa2 Senen,Jatinega ataupun ditempat2 lain di Jabar 'berdagang di pasar2 itu berpakaian uniform lengkap plus senjata n berteriak-teriak menjajakan dagangannya. Pimpinan AD tdk melarang anggotanya(dlm pakaian sipil) tuk mencari tambahan lauk pauk nn memang kurang mencukupi kebutuhan keluarga prajurit itu. Peringatan n teguran sdh disampaikan kpd komandan Resimen tapi tidak jalan. Sikap nn tidak memegang teguh doktrin Sapta Marga n mengbaikan tegoran atasan itu akhirnya terpaksa dijatuhkan oleh pimpinan AD dgn membubarkan resimen Pagaruayuang itu. Serempak kami bereaksi,apa keputusan untuk membubarkan resimen itu kan sangat berlebihan Pak.Sebab nn kami dengar dimana-mana pasukan dari resimen ini ditugaskan selalu berhasil bahkan 'satu pelurupun' tidak digunakan dlm operasinya baik di Jabar or Aceh(DI,TII). Hal itu terjadi juga konon khabarnya pada hari Juma'at di Jabar, pasukan tempur Resimen ini duduk berdampingan dgn pasukan DI,TII utk sholat Jum'at bersama tanpa senjata n tanpa rasa dendam antar mereka. Alm Jenderal M.Panggabean tidak bereaksi n diam.Semoga beliau tenang diperistirhatannya dialam sana. Jadi ruponyo dlm info ini,jiwa dagang nn labiah dominan dpd jiwa Sapta Marga n Sumpah prajurit nn basarang dlm dado prajurt Resimen Pagaruyuang itu. Io bedo kamai bedo nampaknyo komah.Antahlah sanak! JB,DtRJ,74thn,kini di Bonjer, Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Sri Yansen syan...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 9 Sep 2013 09:55:47 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Manyalo ambo saletek Pak... dari info wikipedia ko apo mungkin bibit2 untuak malawan tu alah ado sajak Batalyon Pagaruyuang ko diciutkan padahal mereka adalah yg terbaik di Sumatra waktu itu. http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Divisi_IX_Banteng Komando Divisi IX Banteng Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Komando Divisi IX Banteng adalah suatu komando militer yang dibentuk pada masa perang kemerdekaan (1945 - 1950) di Sumatera Tengah yang wilayah operasinya meliputi empat provinsi sekarang, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau. Komando Divisi IX Banteng mempunyai pasukan yang banyak karena adanya Sekolah Pendidikan Opsir di Bukittinggi yang pendiriannya diprakarsai oleh para perwira didikan Jepang dimasa pendudukan, bahkan salah satu pasukannya yaitu Resimen 6 dianggap sebagai pasukan terbaik di Sumatera.[1] Pasukan-pasukan dari Divisi IX Banteng berperan penting dalam perang kemerdekaan melawan
RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
, 2013 8:22 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Iko cuma sisi lain dari alasan Pem Pusat cq pimpinan APRI untuk membubarkan resimen Pagaruyuang thn 1950an itu. Mudah2an bermanfaat bagi penulisan curito prri ko Cerita alm Jendral M.Pang gabean(PANGAD) kpd JB n teman2 Mhs Sumbar waktu menemui beliau thn 1968. Tujuan kami menemui beliau spt sdh diberitakan di RN ini beberapa waktu nn lalu untuk menyampaikan pesan/keinginan/keresahan masy Sumbar agar pasukan Diponegoro nn dtempatkan di Kota2 Sumbar cq Bukit Tinggi,Pd. Panjang,Batu Sangka,Pikumbuah n kota2 lainya di Sumbar,diganti dgn pasukan Siliwangi dari Jabar. Faktor2 nn menimbulkam keresahan itu al personil pasukan Diponegoro ini kalau: 1.Sering mandi di pincuran/tempat pemandian di Mesjid2 or surau2 or tempat2 umum dgn TELANJANG Bulat n kadang2 memamerkan alat vital mereka kalau ada anak2 padusi or induak2 melintas didekat mereka mandi. Perbuatan mereka mandi telanjang itu sangat mengusik perasaan masyarakat nn memegang teguh agama Islam n adaik istiadat Minang(ABS-SBK). 2.Tidak menghormati kesucian Mesjid or Surau lebih2 pd awal2 masuknya pasukan ini utk menumpas pskn prri. Mereka memasuki mesjid,surau dgn alasan mencari pasukan pemberontak tanpa membuka alas kaki dlsb yang tindakan itu bagi rang Minang merupakan suatu penghinaan/cemooh terhadap agama Islam nn mereka anut. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
Aww. Pak Guru SB dan Palanta n.a.h aaa) Satuju usul SB tsb. karena salah seorang Uwan ambo banamo : FAURANI beristri urang Bandung (th. 50-an) hilang dalam parang Bandung Lautan Api. Jikalau sejarah TNI ado data liau ambo sekel. akan ikuik berbanggahati pulo. bbb) Foto2 liau dimaso anak2 sajo nan laie ado. ccc) Semoga berhasil. Wassalam, Haasma Depok Dinda jB, ambo ado mandanga ttg ResimenTNI Pagaruyuang iko, tapi alun panah mambaco bukunyo sacaro langkok. Ambo dukuang gagasan untuak maadokan penelitian mengenai sejarah militer iko, koordinasi jo Pusat Sejarah Militer TNI, Kodam III/Siliwangi, dan eks anggota Resimen tu di Banduang. Lagi pulo ambo kenal duo sejarawan militer, Kolonel Dr. Saleh D Djamhari, dan Amrin Imran, urang awak. Sia nan akan kito agiah amanah utk menghimpun info awal soal iko? Baa kok Dinda JB jo Dinda Asmardi ? Ambo jo kawan-kawan sadang sibuk jo penulisan buku Lembaga Kepresidenan. Wassalam, SB. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 3 Sep 2013 23:39:51 + To: rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Sohib JB,Asmardi Arbi nn baik n sanak palanta nn di Rahmati Allah sarato Uda Sjaafroedin Bahar di Surabaya JB quote senek soal tradisi keprajuritan bhw Hanyo urang sk Minang sangek dipengaruhi oleh kultur,tabiaso jo budaya demokratis,sadonyo maraso berhak mangaluakan pandapek,sarupo satolo mamimpin, unqoute Kok co itu kultur n tradisi keprajuritan sk Minang, snk Arbi n Da Syaf serta sanak 'prajurit 'lainnya di Palanta ini;Apakah pantas or terlalu berbau kedaerahan nn negativeness nn dipakai(dianut?)oleh Pem. Pusat terhadap ughang Minang; 'untuk membubarkan Resimen Pagaruyuang thn2 1950an'??? Berkaitan dgn hal tsb diatas, bhw Resimen Pagaruyuang ini merupakan 'kebanggaan' rang Minang krn hampir semua personil kesatuan itu adalah putra2 Minang pilihan n merupakan kesatuan tempur nn berasal dari buah kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Resimen ini disegani oleh lawan n kawan Pagaruyuang n dihormati oleh masyarkat bukan saja di Sumteng tapi juga oleh masyarakat Sunda di Jabar. Kehormatan terhadap Resimen ini di daerah operasi di Jabar krn'keberhasilannya'melakukan oprerasi territorial kepada masy Sunda dlm melakukan operasi pemulihan keamanan di daerah Jabar akibat pemberontakan Kartosoewiryo dgn DI n TIInya. Begitu populernya prestasi nn dicapai oleh Resimen Pagaruyang di Sumteng n luar Sumteng n toch Pem.Pusat membubarkan Resimen ini. Secara alasan militer,JB tidak mempunyai bahan2/dokumen ttg pembubaran/atau apalah namanya dari Pem.Pusat.Mungkin para sanak cq sanak2 Arbi,Da Sjaaf n sanak 'prjurit' lainnya di RN ini nn ado mengetahui alasan pembubaran itu dari segi militer itu. JB ungkit masalah ini demi utk memperkaya sejarah milier rang Minangkabu n bagi bhn2 ilmu pengetahuan terutama bagi anak cucu kita dimasa kini n akan datang! JB,DtRJ,74thn,kini di Bonjer, Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone From: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 03 Sep 2013 23:25:05 +0700 To: rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah PRRI. Kamda Syaaf jo sanak St.Lembang Alam, sarato sanak dipalanta nah. Kalau ambo buliah sato bakomentar mako, pabedaan pandapek nan tajadi disababkan dek suduik pandang nan babeda. Dari suduik pandang militer PRRI iyo kalah, tapi dari suduik pandang politik PRRI lai manang, walau indak sacaro lansuang PKI iyo ala bubar jo dilarang dibumi PS+NKRI. Dari suduik pandang ekonomi baitu pulo kini kan alah taraso ado perimbangan pembangunan walau alun panuah. Soal tradisi keprajuritan ambo sapandapek jo sanak St. Lembang Alam. Hanyo urang suku Minang sangek dipengaruhi dek kultur, tabiaso jo budaya demokratis, kasadonyo maraso berhak mangaluakan pandapek sarupo sato lo mamimpin, itu sababnyo banyak nan indak namuah jadi prajurit bawahan. suko baretong untuang rugi, kalau indak saimbang iyo rancak baranti parang, sabab nan kabanyak mati sanak awak juo, nan karusak nagari iyo nagari awak juo. Sabananyo dari awal titik barek perjuangan PRRI dibidang tekanan politik/diplomasi taadok pamarentah Pusek.. Tapi ado unsur asing nan ingin maambiak peluang jo ma iming2 i bantuan sanjato/militer., nan tujuan utamonyo tantulah ingin malamahkan potensi RI nan potensial kamanjadi saingan barek mereka. Nan iko banyak indak disadari dek pamimpin politik sampai kini, walau alun saparah urang Arab/Timur Tengah.