Bls: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-10 Terurut Topik Lies Suryadi
Jadi, memang ado Proklamasi RPI yo, Rina? Kalau baitu, PRRI ko memang dapek 
dicap sebagai perbuatan makar dari perspektif Pusek mah. Lupo ambo silang 
pandapek masalah ko di kalangan sejarawan Sumbar bantuak Da Mestika Zed, Gusti 
Asnan, Wannofry Samry, dll. Mungkin Wannofry dapek manjalehan...
 
Salam,
Suryadi
 


 Dari: Rina Permadi r...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Selasa, 10 September 2013 4:19
Judul: RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI 
+Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
  


 
Maaf menyela diskusi Mamak-Mamak, 
  
Sedikit cuplikan cerita Papa ttg Divisi Diponegoro yang rina
kutip dari tulisan terdahulu yang telah dibukukan. 
  
  
15.  BAJU
BARU DARI DIVISI DIPONEGORO 
  
Awal tahun 1960
Papa yang tengah bertugas  sebagai Tentara Teritorial  untuk Kecamatan
Bonjol Pasaman. Regu Papa ada 10 orang dengan 1 komandan regu. Hampir
kesemuanya adalah orang Kumpulan Pasaman. Komandan regu Papa bernama Letnan
Rasyid. Dimana daerah pengawasan mereka adalah Kumpulan, Alahan Mati, Ladang
Panjang, Binjai, Simpang dan sekitarnya. Masa itu tengah dipersiapkan
Proklamasi RPI singkatan dari Republik Persatuan Indonesia.  
  
Para tokoh PRRI
mengadakan hubungan diplomasi dengan beberapa daerah yang juga bergolak
menentang rezim Soekarno yang dinilai Diktator dan Komunis  kala itu. RPI
dibentuk untuk meneruskan perjuangan dalam bentuk Negara Federasi. Ikut
bergabung di dalam RPI itu : PRRI, Permesta, DI Aceh Daud Beureuh), dan DI
Sulawesi Selatan (Kahar Muzakkar).   DI Jabar tidak jadi bergabung karena
tidak setuju dengan bentuk Negara Federal. Dengan demikian mereka berharap
perjuangan bertambah kuat. Bahkan desas-desusnya, hal itu dilakukan untuk
mengantisipasi bila Komunis menguasai Pemerintahan Pusat. 
  
Ketika tengah
berada di sekitar Batang Kumpulan di seberang Rajang di sebuah kedai kopi di
tepi kampung. Lewatlah seregu tentara dari pecahan Batalyon 140 dari Suliki.
Komandan regu itu rupanya adalah kawan Papa ketika sekolah di SMA Batusangkar.
Nama beliau Roslim. Karena telah lama tidak bertemu, Papa mengajak mereka untuk
istirahat dulu di kedai kopi itu. Papa waktu itu kebetulan baru menerima gaji
yang selama setahun sebagai Tentara Pelajar PRRI belum sempat diambilnya karena
selalu berpindah-pindah tempat dari satu hutan ke hutan lainnya. Orang kedai
diberinya uang untuk keperluan memasak. Papa menyuruh membuat sambalado campur
telur, sayur dan nasi. Mereka dengan senang hati langsung memasak untuk
rombongan pasukan yang istirahat itu. Masakan kampung sederhana itu cukup
membuat seregu pasukan itu makan dengan lahapnya sambil riuh bercerita tentang
pengalaman pengembaraan yang penuh suka dan duka. Senjata tidak pernah lepas
dari tangan mereka walaupun dalam kondisi beristirahat dan bercerita. 
  
Setelah mereka
selesai makan bersama itu, regu tersebut bergabung dengan kompinya dan mulai
bergerak menuju Pasaman Barat. Sambil berpamitan, mereka minta dido’akan supaya
selamat dalam tugas ke Pasaman Barat.  Papa menduga misi kali ini khusus
untuk persiapan Proklamasi RPI di Bonjol yang dia ketahui kemudian hari di
tanggal 8 Februari 1960. 
  
Sekompi pasukan
ini terus bergerak di Pasaman Barat sampai masuk daerah Kinali bergabung dengan
kesatuan lain. Tepatnya di Durian Kinali dikuasai oleh tentara APRI dari Divisi
Diponegoro yang semuanya berasal dari Jawa Tengah. Menurut Papa, dari sekian
banyak Divisi yang dikirimkan Pusat untuk menghancurkan Sumatera Tengah waktu
itu, Divisi Diponegoro inilah yang terkenal kekejamannya dan
kekurang-ajarannya. Kebanyakan dari mereka adalah simpatisan PKI. 
  
Pasukan dari
Batalyon 140 ini yang bergabung dengan kesatuan lainnya sekitaran beberapa
kompi  datang mengendap-ngendap di keheningan malam menjelang subuh di rimbunan
hutan Pasaman itu. Mereka mulai mendekati tempat kedudukan pasukan Divisi
Diponegoro tersebut. Keberadaan mereka diketahui dan terjadilah kontak senjata
di tengah subuh kelam itu.  
  
Pasukan Divisi
Diponegoro yang dalam kondisi tidak siap, banyak yang berlarian tanpa pakaian.
Sebagian besar pasukan itu masih tidur pulas di subuh itu sehingga tidak siap
menerima serangan dari pasukan PRRI. Banyak yang berlarian tak tentu arah
sampai ada yang memanjat pohon kelapa. Markas mereka tinggalkan begitu saja
sehingga barang-barang bawaan mereka dengan mudah dirampas oleh pasukan PRRI
dari Batalyon 140 kala itu.  
  
Tanggal 8
Februari 1960, sesuai kesepakatan yang diumumkan secara rahasia, Proklamasi RPI
dimulai dengan Upacara Bendera yang dilanjutkan dengan Parade Militer. Semua
berlangsung dengan hikmat dan penuh semangat. Hadir kala itu, Presiden RPI
Syafruddin Prawiranegara yang sekaligus merangkap Perdana Meteri. Beliau 
bertindak
sebagai pemimpin upacara didampingi oleh Kolonel Dahlan Djambek. Barisan
pasukan militer yang mengikuti Upacara bendera itu terlihat gagah dengan
baju-baju yang masih  baru dengan lambang Divisi Diponegoro yang masih menempel
dibaju

RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-10 Terurut Topik Rina Permadi
Ajo,

 

Memang ado Jo.

Papa ikuik masuak barisan Tentara PRRI.

 

Baa wakatu tu Pak Syafruddin Prawiranegara dipandu jadi pemimpin upacara dek
Pak DD (Kol. Dahlan Djambek) sebab Pak Syafruddin sebagai pimpinan sipil
indak baitu tau baa caro-caro mamimpin upacara. Lucu tapi tetap khidmat kato
Liau.

 

RPI ko dibentuk untuk antisipasi pabilo Pusat jatuah ka tangan Komunis,
sahinggo banyak nan bagabuang dari daerah lain.

 

Tarutamo Masyumi Jo, indak akan nio hal itu tajadi. Pimpinan nan paliang
disagani wakatu tu adolah Pak Imam (DR M Natsir). Ijan sampai kito tagak
surang tapisah dari Jakarta. Tapi kitoko mamback up pusat pabilo indak sadar
akan kalakuan mereka nan alah condong ka Komunis. 

 

Pernah Papa mangecek Apak berang wakatu tau pimpinan militer bi manyarah
tanpa basupakat. Awalnyo sabana hebat nio baparang malawan pusat, bapidato
dima-dima. Tapi alah mulai parang, indak pulo batahan doh. Rakyat banyak nan
marasai jadinyo.

 

Awalnyo alah ditagahan tapi indak tatagahan doh. Kalau Amerika sabana sato,
antah jadi apolah Negara ko. 

 

Manuruik ambo Jo, mungkin dek ikolah manga Komisaris Besar Polisi Ben Zadel
Berg  sabana mambanci Pak Natsir dan Masyumi. Padohal samo-samo PRRI.

 

Wassalam

Rina, 35, Batam

 

 

 

 

Wassalam

Rina

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of Lies Suryadi
Sent: Tuesday, September 10, 2013 2:50 PM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI
+Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

 

Jadi, memang ado Proklamasi RPI yo, Rina? Kalau baitu, PRRI ko memang
dapek dicap sebagai perbuatan makar dari perspektif Pusek mah. Lupo ambo
silang pandapek masalah ko di kalangan sejarawan Sumbar bantuak Da Mestika
Zed, Gusti Asnan, Wannofry Samry, dll. Mungkin Wannofry dapek manjalehan...

 

Salam,

Suryadi

 

Dari: Rina Permadi r...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Selasa, 10 September 2013 4:19
Judul: RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI
+Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

 

Maaf menyela diskusi Mamak-Mamak,

 

Sedikit cuplikan cerita Papa ttg Divisi Diponegoro yang rina kutip dari
tulisan terdahulu yang telah dibukukan.

 

 

15.  BAJU BARU DARI DIVISI DIPONEGORO

 

Awal tahun 1960 Papa yang tengah bertugas  sebagai Tentara Teritorial  untuk
Kecamatan Bonjol Pasaman. Regu Papa ada 10 orang dengan 1 komandan regu.
Hampir kesemuanya adalah orang Kumpulan Pasaman. Komandan regu Papa bernama
Letnan Rasyid. Dimana daerah pengawasan mereka adalah Kumpulan, Alahan Mati,
Ladang Panjang, Binjai, Simpang dan sekitarnya. Masa itu tengah dipersiapkan
Proklamasi RPI singkatan dari Republik Persatuan Indonesia. 

 

Para tokoh PRRI mengadakan hubungan diplomasi dengan beberapa daerah yang
juga bergolak menentang rezim Soekarno yang dinilai Diktator dan Komunis
kala itu. RPI dibentuk untuk meneruskan perjuangan dalam bentuk Negara
Federasi. Ikut bergabung di dalam RPI itu : PRRI, Permesta, DI Aceh Daud
Beureuh), dan DI Sulawesi Selatan (Kahar Muzakkar).   DI Jabar tidak jadi
bergabung karena tidak setuju dengan bentuk Negara Federal. Dengan demikian
mereka berharap perjuangan bertambah kuat. Bahkan desas-desusnya, hal itu
dilakukan untuk mengantisipasi bila Komunis menguasai Pemerintahan Pusat.

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-09 Terurut Topik Sri Yansen
Manyalo ambo saletek Pak...

dari info wikipedia ko apo mungkin bibit2 untuak malawan tu alah ado sajak 
Batalyon Pagaruyuang ko diciutkan padahal mereka adalah yg terbaik di Sumatra 
waktu itu.

http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Divisi_IX_Banteng


Komando Divisi IX Banteng
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Komando Divisi IX Banteng adalah suatu komando militer yang dibentuk pada masa 
perang kemerdekaan (1945 - 1950) di Sumatera Tengah yang wilayah operasinya 
meliputi empat provinsi sekarang, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi dan 
Kepulauan Riau. Komando Divisi IX Banteng mempunyai pasukan yang banyak karena 
adanya Sekolah Pendidikan Opsir di Bukittinggi yang pendiriannya diprakarsai 
oleh para perwira didikan Jepang dimasa pendudukan, bahkan salah satu 
pasukannya yaitu Resimen 6 dianggap sebagai pasukan terbaik di Sumatera.[1]
Pasukan-pasukan dari Divisi IX Banteng berperan penting dalam perang 
kemerdekaan melawan Belanda setelah usainya Perang Dunia II, dimana Belanda dan 
sekutu kembali masuk ke Indonesiadan melakukan agresi yang dikenal sebagai 
Agresi Militer Belanda I dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi 
Militer Belanda II pada 19 Desember 1948.
Daftar isi  [sembunyikan] 
* 1 Penciutan Komando Divisi IX Banteng
* 2 Pembentukan Dewan Banteng
* 3 Lihat pula
* 4 Referensi
* 5 Pranala luar
Penciutan Komando Divisi IX Banteng[sunting]
Setelah masa perang kemerdekaan, diawal tahun 50-an, pasukan-pasukan dari 
Divisi IX Banteng banyak yang dikirim ke daerah-daerah lain, seperti ke Aceh, 
Maluku, Jawa Barat, Pontianak dan daerah lain yang sedang bergolak, namun 
setelah selesai bertugas mereka tidak dikembalikan ke divisi induknya, tapi 
dimasukkan ke divisi lain. Salah satu pasukan Divisi IX Banteng yaitu Batalyon 
Pagaruyung mengalami nasib yang lebih menyedihkan dibanding batalyon lainnya. 
Seusai bertugas di Ambon, lima dari delapan kompinya dipindahkan dan dilebur 
kedalam Divisi Siliwangi, Jawa Barat sehingga menyebabkan terputusnya hubungan 
dengan divisi induknya yaitu Divisi Banteng di Sumatera Tengah.
Perlakuan pemerintah pusat tersebut berlangsung terus menerus, sehingga Komando 
Divisi IX Banteng menjadi kecil dan akhirnya menyisakan satu brigade. Brigade 
yang kecil itu masih menyandang nama Brigade Banteng yang dipimpin Letnan 
Kolonel Ahmad Husein. Selanjutnya brigade itupun diciutkan lagi sehingga hanya 
berbentuk resimen yaitu Resimen Infanteri 4 yang kemudian dilebur kedalam 
Komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan (TT I BB) yang berkedudukan di 
Medan. Ahmad Husein-pun hanya menjadi Komandan Resimen Infanteri 4 TT I BB.
Pembentukan Dewan Banteng[sunting]
Penciutan Komando Divisi IX Banteng yang akhirnya hanya berbentuk Resimen 
Infanteri 4 TT I BB itu menimbulkan rasa kecewa dan terhina pada para perwira 
dan prajurit Divisi IX Banteng yang telah berjuang mempertaruhkan nyawa bagi 
kemerdekaan bangsa Indonesia. Ditambah dengan kondisi para prajurit dan 
masyarakat pada umumnya yang memprihatinkan, kekecewaan tersebut akhirnya 
terakumulasi dalam pembentukan Dewan Banteng pada tanggal 20 Desember 1956 yang 
punya beberapa tujuan, diantaranya membangun daerah yang dianggap tertinggal 
dibanding pembangunan di pulau Jawa, menuntut pengembalian Komando Divisi IX 
Banteng di Sumatera Tengah dan beberapa tuntutan lainnya. Dewan ini diprakarsai 
oleh Kolonel Ismail Lengah (mantan Panglima Divisi IX Banteng) bersama dengan 
ratusan perwira aktif dan pensiunan yang berasal dari Komando Divisi IX Banteng 
yang telah dibubarkan tersebut. Sedangkan Letnan Kolonel Ahmad Husein yang 
menjabat Komandan Resimen Infanteri 4 TT
 I BB diangkat sebagai ketua Dewan Banteng yang telah dibentuk itu.
wassalam
Sri Yansen/41/Lk/Tanjung/Asa Painan



 Dari: Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Senin, 9 September 2013 23:14
Judul: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran 
Resimen Pagaruyuang thn2 50an.
 


Kanda Syaaf jo sanak sapalanta, n.a.h,

Ambo dalam acara Halal bil Halal  alumni  AMN Angkatan 1965 tgl 7
  September nan lalu ala dapek info jo derajad A-1 , manga DC gagal
  jadi PANG TNI, tanyato indak sarupo nan kito duga salamoko, manga
  urang awak ndak diagiah kesempatan. Dikalangan alumni angkatan DC
  sendiri  sabahagian gadang man'jago'kan baliau. . Masalah utamonyo
  cukuik sapele tapi manantukan, sifaiknyo labiah kamasalah pribadi
  ybs dalam keluarganyo.. Itu tajadi dipuncak karir DC. Sangek
  disayangkan memang, urang awak sangek bapeluang pado momen itu.

Wassalam,
AA



On 06/09/2013 00:49, Dr. Saafroedin Bahar. wrote:

Bana tumah Dinda Asmardi. Itu pengalaman ambo di Kodam III/17 Agustus, perwira 
urang awak banyak nan pambingik, suko mangguntiang dalam lipatan. Suko main 
surang. Baa ka maju ? Ambo indak ado masalah jo perwira urang Jawa.
Wassalam,
SB. 
Sent from 

Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-09 Terurut Topik stlembang_alam
Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Tarimo kasih untuak postingan 
iko sanak Sri Yansen. Jadi sangat terbantahkan nan dikecek-an pak Saaf bahaso 
urang awak indak punyo jiwa keprajuritan. Rupono adolo panyabab lain nan mamicu 
perlawanan Letkol Ahma Husein. Sarupo itulah lika liku sejarah. 
Wassalamu'alaikum Lembang Alam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar.
Sanak St Lembang Alam, Alhamdulillah kok baitu. Hanyo wakatu PRRI - nan kito 
wacanakan kini - kurang nampak sumangaik tu. Paliang indak itu nan nampak dek 
wartawan James Mossman. Baa tu ?
Wassalam,
SB. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: stlembang_a...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 10 Sep 2013 00:48:07 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI
 +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Tarimo kasih untuak postingan 
iko sanak Sri Yansen. Jadi sangat terbantahkan nan dikecek-an pak Saaf bahaso 
urang awak indak punyo jiwa keprajuritan. Rupono adolo panyabab lain nan mamicu 
perlawanan Letkol Ahma Husein. Sarupo itulah lika liku sejarah. 
Wassalamu'alaikum Lembang Alam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-09 Terurut Topik Zubir Amin
Iko cuma sisi lain dari alasan Pem Pusat cq pimpinan APRI untuk membubarkan 
resimen Pagaruyuang thn 1950an itu.  Mudah2an bermanfaat bagi 
penulisan curito prri ko
 Cerita alm Jendral M.Pang gabean(PANGAD) kpd JB n teman2 Mhs Sumbar  waktu 
menemui beliau thn 1968.
 
Tujuan kami menemui beliau spt sdh diberitakan di RN ini beberapa waktu nn 
lalu untuk menyampaikan pesan/keinginan/keresahan masy Sumbar agar pasukan 
Diponegoro nn dtempatkan di Kota2 Sumbar cq Bukit Tinggi,Pd. Panjang,Batu 
Sangka,Pikumbuah n kota2 lainya di Sumbar,diganti dgn pasukan Siliwangi dari 
Jabar.

 Faktor2 nn menimbulkam keresahan itu al personil pasukan Diponegoro ini 
kalau:

1.Sering mandi di pincuran/tempat pemandian di Mesjid2 or surau2 or tempat2 
umum dgn TELANJANG Bulat n kadang2 memamerkan alat vital mereka kalau ada anak2 
padusi or induak2 melintas didekat mereka mandi.
Perbuatan mereka mandi telanjang itu sangat mengusik  perasaan masyarakat 
nn memegang teguh agama Islam n adaik istiadat Minang(ABS-SBK).
 2.Tidak menghormati kesucian Mesjid or Surau lebih2 pd awal2 masuknya 
pasukan ini utk menumpas pskn prri.  Mereka 
memasuki mesjid,surau  dgn alasan mencari pasukan pemberontak tanpa membuka 
alas kaki dlsb yang tindakan itu bagi rang Minang merupakan suatu 
penghinaan/cemooh terhadap agama Islam nn mereka anut.

Reaksi pak Panggabean waktu itu adalah kalau memindahkan pasukan/batalyon 
Diponegoro atau batalyon lain dari Sumbar ke induk pasukannya di Jawa n 
menggantinya dgn pasukan lain  sekarang ini sangat sulit krn masalah biaya nn 
cukup besar.   Karena itu sebaiknya putra2 remaja 
Minang hrs berame-rame masuk jadi tentara kesatuan Kodam I Bukit Barisan nn 
bertugas al di Sumbar,sambil beliau menghela napas panjang!
Nan dikhawatirkan nanti kata beliau, kalau anak2 Minang ini jadi tentara 
jangan2 kasus Resimen Pagaruyuang dulu terulang lagi.

'Apa maksudnya Pak, reaksi kami hampir bersamaan'.
 
 Untuk informasi kalian,sebagian besar para prajurit Pagaruyuang itu 
(ketika tidak 'bertugas')di jabar al Pasa2 Senen,Jatinega ataupun ditempat2 
lain di Jabar 'berdagang di pasar2 itu berpakaian uniform lengkap plus senjata 
n berteriak-teriak menjajakan dagangannya.
 
 Pimpinan AD tdk melarang anggotanya(dlm pakaian sipil) tuk mencari 
tambahan lauk pauk nn memang kurang mencukupi kebutuhan keluarga prajurit itu.  
Peringatan n teguran sdh disampaikan kpd komandan Resimen tapi tidak jalan.
 
Sikap nn tidak memegang teguh doktrin Sapta Marga n mengbaikan tegoran 
atasan itu akhirnya terpaksa dijatuhkan oleh pimpinan AD dgn membubarkan  
resimen Pagaruayuang itu.
 
 Serempak kami bereaksi,apa keputusan untuk membubarkan resimen itu kan 
sangat berlebihan Pak.Sebab nn kami dengar dimana-mana pasukan dari resimen ini 
ditugaskan selalu berhasil bahkan 'satu pelurupun' tidak digunakan dlm 
operasinya baik di Jabar or Aceh(DI,TII).  Hal itu terjadi juga konon 
khabarnya pada hari Juma'at di Jabar, pasukan tempur Resimen ini duduk 
berdampingan dgn pasukan DI,TII utk sholat Jum'at bersama tanpa senjata n tanpa 
rasa dendam antar mereka.
   
   Alm Jenderal M.Panggabean tidak bereaksi n diam.Semoga beliau tenang 
diperistirhatannya dialam sana.

Jadi ruponyo dlm info ini,jiwa dagang nn labiah dominan dpd jiwa Sapta 
Marga n Sumpah prajurit nn basarang dlm dado prajurt Resimen Pagaruyuang itu.   
Io bedo kamai bedo nampaknyo komah.Antahlah sanak!

JB,DtRJ,74thn,kini di Bonjer, Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Sri Yansen syan...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 9 Sep 2013 09:55:47 
To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI
 +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

Manyalo ambo saletek Pak...

dari info wikipedia ko apo mungkin bibit2 untuak malawan tu alah ado sajak 
Batalyon Pagaruyuang ko diciutkan padahal mereka adalah yg terbaik di Sumatra 
waktu itu.

http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Divisi_IX_Banteng


Komando Divisi IX Banteng
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Komando Divisi IX Banteng adalah suatu komando militer yang dibentuk pada masa 
perang kemerdekaan (1945 - 1950) di Sumatera Tengah yang wilayah operasinya 
meliputi empat provinsi sekarang, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi dan 
Kepulauan Riau. Komando Divisi IX Banteng mempunyai pasukan yang banyak karena 
adanya Sekolah Pendidikan Opsir di Bukittinggi yang pendiriannya diprakarsai 
oleh para perwira didikan Jepang dimasa pendudukan, bahkan salah satu 
pasukannya yaitu Resimen 6 dianggap sebagai pasukan terbaik di Sumatera.[1]
Pasukan-pasukan dari Divisi IX Banteng berperan penting dalam perang 
kemerdekaan melawan

RE: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-09 Terurut Topik Rina Permadi
, 2013 8:22 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI
+Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

 

Iko cuma sisi lain dari alasan Pem Pusat cq pimpinan APRI untuk membubarkan
resimen Pagaruyuang thn 1950an itu. Mudah2an bermanfaat bagi penulisan
curito prri ko 
Cerita alm Jendral M.Pang gabean(PANGAD) kpd JB n teman2 Mhs Sumbar waktu
menemui beliau thn 1968.

Tujuan kami menemui beliau spt sdh diberitakan di RN ini beberapa waktu nn
lalu untuk menyampaikan pesan/keinginan/keresahan masy Sumbar agar pasukan
Diponegoro nn dtempatkan di Kota2 Sumbar cq Bukit Tinggi,Pd. Panjang,Batu
Sangka,Pikumbuah n kota2 lainya di Sumbar,diganti dgn pasukan Siliwangi dari
Jabar.

Faktor2 nn menimbulkam keresahan itu al personil pasukan Diponegoro ini
kalau:

1.Sering mandi di pincuran/tempat pemandian di Mesjid2 or surau2 or tempat2
umum dgn TELANJANG Bulat n kadang2 memamerkan alat vital mereka kalau ada
anak2 padusi or induak2 melintas didekat mereka mandi.
Perbuatan mereka mandi telanjang itu sangat mengusik perasaan masyarakat nn
memegang teguh agama Islam n adaik istiadat Minang(ABS-SBK).
2.Tidak menghormati kesucian Mesjid or Surau lebih2 pd awal2 masuknya
pasukan ini utk menumpas pskn prri. Mereka memasuki mesjid,surau dgn alasan
mencari pasukan pemberontak tanpa membuka alas kaki dlsb yang tindakan itu
bagi rang Minang merupakan suatu penghinaan/cemooh terhadap agama Islam nn
mereka anut.




-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

2013-09-03 Terurut Topik asmun sjueib
Aww. Pak Guru SB dan Palanta n.a.h
aaa) Satuju usul SB tsb. karena salah seorang Uwan ambo banamo : FAURANI 
beristri urang Bandung  (th. 50-an) hilang dalam parang Bandung Lautan Api.  
Jikalau sejarah TNI ado data liau ambo sekel. akan ikuik berbanggahati pulo.
bbb) Foto2 liau dimaso  anak2  sajo nan laie ado.
ccc) Semoga berhasil.
Wassalam,
Haasma Depok 



 

Dinda jB, ambo ado mandanga ttg ResimenTNI  Pagaruyuang iko, tapi alun panah 
mambaco bukunyo sacaro langkok.
Ambo dukuang gagasan untuak maadokan penelitian mengenai sejarah militer iko, 
koordinasi jo Pusat Sejarah Militer TNI, Kodam III/Siliwangi, dan eks anggota 
Resimen tu di Banduang. Lagi pulo ambo kenal duo sejarawan militer, Kolonel Dr. 
Saleh D Djamhari, dan Amrin Imran, urang awak.
Sia nan akan kito agiah amanah utk menghimpun info awal soal iko? Baa kok Dinda 
JB jo Dinda Asmardi ? Ambo jo kawan-kawan sadang sibuk jo penulisan buku 
Lembaga Kepresidenan.
Wassalam,
SB.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From:  Zubir Amin zubir.a...@rantaunet.org 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Tue, 3 Sep 2013 23:39:51 +
To: rantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran 
Resimen Pagaruyuang thn2 50an.

Sohib JB,Asmardi Arbi nn baik n sanak palanta nn di Rahmati Allah sarato Uda 
Sjaafroedin Bahar di Surabaya
JB quote senek soal tradisi keprajuritan bhw Hanyo urang sk Minang sangek 
dipengaruhi oleh kultur,tabiaso jo budaya demokratis,sadonyo 
maraso berhak mangaluakan pandapek,sarupo satolo mamimpin, unqoute

Kok co itu kultur n tradisi keprajuritan sk Minang, snk Arbi n Da Syaf serta 
sanak 'prajurit 'lainnya di Palanta ini;Apakah pantas or terlalu berbau 
kedaerahan nn negativeness  nn dipakai(dianut?)oleh Pem. Pusat terhadap ughang 
Minang; 'untuk membubarkan Resimen Pagaruyuang thn2 1950an'???

Berkaitan dgn hal tsb diatas, bhw Resimen Pagaruyuang ini merupakan 
'kebanggaan' rang Minang krn hampir semua personil kesatuan itu adalah putra2 
Minang pilihan n merupakan kesatuan tempur nn berasal dari buah kemerdekaan RI 
17 Agustus 1945.
Resimen ini disegani oleh lawan n kawan Pagaruyuang n dihormati oleh masyarkat 
bukan saja di Sumteng tapi juga oleh masyarakat Sunda di Jabar. 
   Kehormatan terhadap Resimen ini di daerah operasi di Jabar 
krn'keberhasilannya'melakukan  oprerasi territorial kepada masy Sunda dlm 
melakukan operasi pemulihan keamanan di daerah Jabar akibat pemberontakan 
Kartosoewiryo dgn DI n TIInya.

Begitu populernya prestasi nn dicapai oleh Resimen Pagaruyang di Sumteng n luar 
Sumteng n toch Pem.Pusat membubarkan Resimen ini.

Secara alasan militer,JB tidak mempunyai bahan2/dokumen ttg pembubaran/atau 
apalah namanya dari Pem.Pusat.Mungkin para sanak cq sanak2 
Arbi,Da Sjaaf n sanak 'prjurit' lainnya di RN ini nn ado mengetahui alasan 
pembubaran itu dari segi militer itu.
JB ungkit masalah ini demi utk memperkaya sejarah milier rang Minangkabu n bagi 
bhn2 ilmu pengetahuan terutama bagi anak cucu kita dimasa kini n akan datang!

JB,DtRJ,74thn,kini di Bonjer, Jakbar. 
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From:  Asmardi Arbi asmardi.a...@rantaunet.org 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Tue, 03 Sep 2013 23:25:05 +0700
To: rantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah PRRI.


Kamda Syaaf jo sanak St.Lembang Alam, sarato sanak dipalanta nah.

Kalau ambo buliah sato bakomentar mako, pabedaan pandapek nan
  tajadi disababkan dek suduik pandang nan babeda. Dari suduik
  pandang militer PRRI iyo kalah, tapi dari suduik pandang politik 
  PRRI lai manang, walau indak sacaro lansuang PKI iyo ala bubar jo
  dilarang dibumi PS+NKRI. Dari suduik pandang ekonomi baitu pulo
  kini kan alah taraso ado perimbangan pembangunan walau alun
  panuah.

Soal tradisi keprajuritan ambo sapandapek jo sanak St. Lembang
  Alam. Hanyo urang suku Minang sangek dipengaruhi dek  kultur,
  tabiaso jo budaya demokratis, kasadonyo maraso berhak mangaluakan
  pandapek sarupo sato lo mamimpin, itu sababnyo banyak nan indak
  namuah jadi prajurit bawahan. suko baretong untuang rugi, kalau
  indak saimbang iyo rancak baranti parang, sabab nan kabanyak mati
  sanak awak juo, nan karusak nagari iyo nagari awak juo. 

Sabananyo dari awal titik barek perjuangan PRRI dibidang tekanan
  politik/diplomasi taadok pamarentah Pusek..  Tapi ado unsur asing
  nan ingin maambiak peluang jo ma iming2 i bantuan
  sanjato/militer., nan tujuan utamonyo tantulah ingin malamahkan
  potensi RI nan potensial kamanjadi saingan barek mereka. Nan iko
  banyak indak disadari dek pamimpin politik sampai kini, walau alun
  saparah urang Arab/Timur Tengah.