Bls: Re: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?

2013-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Bung Akmal, memang yang saya maksud sekte Syiah di Sampang itu. Saya setuju bhw 
telah terjadi dua kali pembiaran, oleh aparat keamanan dan oleh kepemimpinan 
umat Islam sendiri.
Saya percaya bahwa banyak umat Islam - termasuk saya - belum pernah mendengar 
ttg Risalah Amman 2005 itu.
Siapa yang harus menangani hal ini ? Tentu saja MUI, bekerjasama dgn Komnas 
HAM, dan Kapolri.
Wassalam,
SB. 

Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?

2013-02-27 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Apakah "sebuah sekte di Sampang" yang Pak Saaf maksudkan itu kelompok
Syiah yang dipimpin Tajul Muluk?
Kalau ya, inilah salah satu contoh bagaimana Risalah Amman (2005) yang
dikeluarkan Konperensi Islam Internasional dan mengamanatkan bahwa
sesama muslim haram saling menumpahkan darah (termasuk kepada dua
aliran Syiah), tidak sampai sosialisasinya di level grass root.

Tetapi, apakah masalahnya betul hanya karena perbedaan masalah
Syiah-Sunni saja? Ini salah satu investigasi menarik yang dilakukan
menyangkut hal itu:

http://rusdimathari.wordpress.com/2012/08/27/mereka-sibuk-menghitung-langkah-ayam-reportase-kasus-syiah-sampang/

Jadi ketika polisi melakukan pembiaran ("by omission") terhadap
persekusi seperti ini, sudah terjadi dua kali pelanggaran sekaligus.
Pertama, pelanggaran terhadap Risalah Amman yang bersifat universal,
dan kedua, takluknya polisi pada sentimen sosial warga setempat yang
lebih condong kepada para penyerang.

Siapa yang bisa "membetulkan" sikap polisi sebagai penegak law
enforcement dalam kondisi seperti ini, Pak Saaf?

Wassalam,

ANB
Cibubur

Pada 26 Februari 2013 19.10, Dr Saafroedin Bahar
 menulis:
> Bung Akmal, tentu saja "law enforcement" oleh aparat penegak hukum terhadap
> seluruh pelanggar hukum, tanpa pandang bulu. Misalnya tindakan polisi
> terhadap mereka yang menyerang pengikut sebuah sekte di Sampang, Madura.
>
> Wassalam,
> SB.
> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
> 
> From: Akmal Nasery Basral 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Tue, 26 Feb 2013 19:00:05 +0700
> To: rantaunet@googlegroups.com
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI,
> benarkah?
>
>
> Maksudnya 'law enforcement' itu oleh siapa kepada siapa, Pak Saaf?
> Apa contohnya di Indonesia (tak usah jauh-jauh ke Afrika lah ya Pak)
>
> Wassalam,
>
> ANB
> Cibubur
>
>
>
> Pada 25 Februari 2013 16.38, Dr Saafroedin Bahar
>  menulis:
>>
>> Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto'
>> memang harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak
>> merupakan 'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya
>> memang mustahil mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari
>> dasarnya sudah berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan.
>> Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful
>> thinking' ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup
>> keagamaan, tetapi juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram.
>>  Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama
>> - menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara
>> tegas. Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah dan
>> amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh
>> menyedihkan dan tragis.
>> Wassalam,
>> SB.
>> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
>>
>>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===

Bls: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?

2013-02-26 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Bung Akmal, tentu saja "law enforcement" oleh aparat penegak hukum terhadap 
seluruh pelanggar hukum, tanpa pandang bulu. Misalnya tindakan polisi terhadap 
mereka yang menyerang pengikut sebuah sekte di Sampang, Madura.
Wassalam,
SB. 
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 26 Feb 2013 19:00:05 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, 
benarkah?

Maksudnya 'law enforcement' itu oleh siapa kepada siapa, Pak Saaf?
Apa contohnya di Indonesia (tak usah jauh-jauh ke Afrika lah ya Pak)

Wassalam,

ANB
Cibubur



Pada 25 Februari 2013 16.38, Dr Saafroedin Bahar <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto'
> memang harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak
> merupakan 'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya
> memang mustahil mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari
> dasarnya sudah berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan.
> Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful
> thinking' ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup
> keagamaan, tetapi juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram.
>  Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama
> - menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara
> tegas. Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah
> dan amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh
> menyedihkan dan tragis.
> Wassalam,
> SB.
> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?

2013-02-26 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Maksudnya 'law enforcement' itu oleh siapa kepada siapa, Pak Saaf?
Apa contohnya di Indonesia (tak usah jauh-jauh ke Afrika lah ya Pak)

Wassalam,

ANB
Cibubur



Pada 25 Februari 2013 16.38, Dr Saafroedin Bahar <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto'
> memang harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak
> merupakan 'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya
> memang mustahil mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari
> dasarnya sudah berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan.
> Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful
> thinking' ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup
> keagamaan, tetapi juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram.
>  Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama
> - menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara
> tegas. Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah
> dan amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh
> menyedihkan dan tragis.
> Wassalam,
> SB.
> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Bls: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?

2013-02-25 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto' memang 
harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak merupakan 
'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya memang mustahil 
mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari dasarnya sudah 
berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan.
Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful thinking' 
ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup keagamaan, tetapi 
juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram. 
 Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama - 
menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara tegas. 
Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah dan 
amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh menyedihkan 
dan tragis.
Wassalam,
SB. 
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?

2013-02-24 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Pak Saaf n.a.h.,
kalau kita baca pernyataan (mantan) Paus Benediktus bahwa Yahudi dan Islam
adalah "sekutu alami" (natural allies) Katolik/Kristen, atau yang Pak Saaf
sebut tiga cabang agama Abrahamik, tentu statemen itu dalam koridor sejarah
genealogi ketiga agama. Ini juga yang membuat eks-biarawati Katolik Karen
Armstrong kemudian getol menulis tentang Islam, dengan Karen
memproklamirkan dirinya sebagai "freelance monotheist" yang memiliki
keterikatan emosional pada semua agama Abrahamik yang tiga.

Namun di tingkatan teologi, apalagi dalam aplikasi teologi (syar'i) dari
ketiga agama langit itu, yang disebut "perdamaian" hanyalah angan-angan
belaka, karena yang disebut Yahudi pun tidak homogen (ada Yahudi radikal
yang berpegang pada Talmud, yang sangat ekstrem, dalam melihat orang
non-Yahudi). Begitu juga di dalam Kristen dan Islam, sebagai entitas,
selalu ada kubu puritan bahkan ultraradikal yang sudah menutup pintu
komunikasi yang merupakan jalan awal bagi kelompok yang dianggap "bukan
kita".

Tapi gejala ini bukan hanya eksklusif milik tiga agama langit. Agama bumi
seperti Hindu pun menunjukkan gejala serupa. Contoh paling benderang adalah
pembunuhan Mahatma Gandhi oleh penganut Hindu radikal Nathuram Godse, yang
menganggap Gandhi terlalu "baik hati" kepada muslim India dengan menyetujui
berdirinya Pakistan.

Akibatnya kelompok radikal Hindu Mahasabha, di mana Nathuram Godse
bergabung, merasa Gandhi sudah tak bisa diandalkan untuk mewujudkan
cita-cita sebagai seorang Hindu sejati. (Padahal dari sisi lain, sikap
Gandhi menoleransi muslim India membentuk sendiri sebuah negara baru demi
mengurangi kekerasan yang sudah berabad-abad mengakar, bukankah sebuah
upaya menuju perdamaian yang lebih jelas? Meski dalam level politik praktis
masih ada yang belum tuntas oleh mereka sampai sekarang: Kashmir).

Nobelis Fisika dari Pakistan Prof. Abdussalam pernah bilang, "Kalau orang
India dan Pakistan bertemu, mereka akan saling bacok kepala. Tapi jika
dua-duanya ahli fisika, mereka bisa akur dan duduk bersama."

Jadi, apakah "perdamaian" itu Pak Saaf? Terutama dalam konteks perdamaian
tiga agama Abrahamik itu?

Wassalam,

ANB
Cibubur





Pada 22 Februari 2013 20.38, Dr Saafroedin Bahar <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Bung Akmal, artikel yg Bung kirim ttg Paus Benedict dan hubungan Katolik -
> Islam ini sangat menyentuh. Semoga terwujudlah hendaknya perdamaian antara
> tiga cabang " Abrahamic religions" ini.
> Wassalam,
> SB.
> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.