Bls: Re: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?
Bung Akmal, memang yang saya maksud sekte Syiah di Sampang itu. Saya setuju bhw telah terjadi dua kali pembiaran, oleh aparat keamanan dan oleh kepemimpinan umat Islam sendiri. Saya percaya bahwa banyak umat Islam - termasuk saya - belum pernah mendengar ttg Risalah Amman 2005 itu. Siapa yang harus menangani hal ini ? Tentu saja MUI, bekerjasama dgn Komnas HAM, dan Kapolri. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?
Apakah "sebuah sekte di Sampang" yang Pak Saaf maksudkan itu kelompok Syiah yang dipimpin Tajul Muluk? Kalau ya, inilah salah satu contoh bagaimana Risalah Amman (2005) yang dikeluarkan Konperensi Islam Internasional dan mengamanatkan bahwa sesama muslim haram saling menumpahkan darah (termasuk kepada dua aliran Syiah), tidak sampai sosialisasinya di level grass root. Tetapi, apakah masalahnya betul hanya karena perbedaan masalah Syiah-Sunni saja? Ini salah satu investigasi menarik yang dilakukan menyangkut hal itu: http://rusdimathari.wordpress.com/2012/08/27/mereka-sibuk-menghitung-langkah-ayam-reportase-kasus-syiah-sampang/ Jadi ketika polisi melakukan pembiaran ("by omission") terhadap persekusi seperti ini, sudah terjadi dua kali pelanggaran sekaligus. Pertama, pelanggaran terhadap Risalah Amman yang bersifat universal, dan kedua, takluknya polisi pada sentimen sosial warga setempat yang lebih condong kepada para penyerang. Siapa yang bisa "membetulkan" sikap polisi sebagai penegak law enforcement dalam kondisi seperti ini, Pak Saaf? Wassalam, ANB Cibubur Pada 26 Februari 2013 19.10, Dr Saafroedin Bahar menulis: > Bung Akmal, tentu saja "law enforcement" oleh aparat penegak hukum terhadap > seluruh pelanggar hukum, tanpa pandang bulu. Misalnya tindakan polisi > terhadap mereka yang menyerang pengikut sebuah sekte di Sampang, Madura. > > Wassalam, > SB. > Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. > > From: Akmal Nasery Basral > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Tue, 26 Feb 2013 19:00:05 +0700 > To: rantaunet@googlegroups.com > ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, > benarkah? > > > Maksudnya 'law enforcement' itu oleh siapa kepada siapa, Pak Saaf? > Apa contohnya di Indonesia (tak usah jauh-jauh ke Afrika lah ya Pak) > > Wassalam, > > ANB > Cibubur > > > > Pada 25 Februari 2013 16.38, Dr Saafroedin Bahar > menulis: >> >> Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto' >> memang harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak >> merupakan 'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya >> memang mustahil mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari >> dasarnya sudah berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan. >> Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful >> thinking' ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup >> keagamaan, tetapi juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram. >> Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama >> - menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara >> tegas. Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah dan >> amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh >> menyedihkan dan tragis. >> Wassalam, >> SB. >> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. >> >> > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > ===
Bls: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?
Bung Akmal, tentu saja "law enforcement" oleh aparat penegak hukum terhadap seluruh pelanggar hukum, tanpa pandang bulu. Misalnya tindakan polisi terhadap mereka yang menyerang pengikut sebuah sekte di Sampang, Madura. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: Akmal Nasery Basral Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 26 Feb 2013 19:00:05 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah? Maksudnya 'law enforcement' itu oleh siapa kepada siapa, Pak Saaf? Apa contohnya di Indonesia (tak usah jauh-jauh ke Afrika lah ya Pak) Wassalam, ANB Cibubur Pada 25 Februari 2013 16.38, Dr Saafroedin Bahar < saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis: > Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto' > memang harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak > merupakan 'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya > memang mustahil mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari > dasarnya sudah berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan. > Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful > thinking' ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup > keagamaan, tetapi juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram. > Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama > - menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara > tegas. Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah > dan amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh > menyedihkan dan tragis. > Wassalam, > SB. > Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?
Maksudnya 'law enforcement' itu oleh siapa kepada siapa, Pak Saaf? Apa contohnya di Indonesia (tak usah jauh-jauh ke Afrika lah ya Pak) Wassalam, ANB Cibubur Pada 25 Februari 2013 16.38, Dr Saafroedin Bahar < saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis: > Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto' > memang harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak > merupakan 'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya > memang mustahil mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari > dasarnya sudah berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan. > Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful > thinking' ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup > keagamaan, tetapi juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram. > Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama > - menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara > tegas. Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah > dan amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh > menyedihkan dan tragis. > Wassalam, > SB. > Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Bls: Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?
Bung Akmal, jika kita melihat sejarah hidup keagamaan ini 'in concreto' memang harus diakui bahwa perdamaian antara umat beragama lebih banyak merupakan 'wishful thinking' yang teramat sukar utk diwujudkan. Rasanya memang mustahil mendamaikan berbagai aksioma dan dogma theologi yang dari dasarnya sudah berbeda-beda, bahkan ada yg saling menegasikan. Walaupun demikian, masih ada manfaatnya utk mengelus-elus 'wishful thinking' ini, bukan saja agar ada sisi cerah dan harapan dalam hidup keagamaan, tetapi juga agar potret agama tidak seluruhnya berwarna suram. Salah satu cara yg terbuka utk mewujudkan perdamaian antar umat beragama - menurut saya - adalah secara lahiriah, melalui 'law enforcement' secara tegas. Keadaan akan semakin runyam jika 'law enforcement' ini juga lemah dan amburadul, seperti yg sekarang sedang berkecamuk di Afrika. Sungguh menyedihkan dan tragis. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Freelance monotheist.. Re: [R@ntau-Net] Paus Benedict XVI, benarkah?
Pak Saaf n.a.h., kalau kita baca pernyataan (mantan) Paus Benediktus bahwa Yahudi dan Islam adalah "sekutu alami" (natural allies) Katolik/Kristen, atau yang Pak Saaf sebut tiga cabang agama Abrahamik, tentu statemen itu dalam koridor sejarah genealogi ketiga agama. Ini juga yang membuat eks-biarawati Katolik Karen Armstrong kemudian getol menulis tentang Islam, dengan Karen memproklamirkan dirinya sebagai "freelance monotheist" yang memiliki keterikatan emosional pada semua agama Abrahamik yang tiga. Namun di tingkatan teologi, apalagi dalam aplikasi teologi (syar'i) dari ketiga agama langit itu, yang disebut "perdamaian" hanyalah angan-angan belaka, karena yang disebut Yahudi pun tidak homogen (ada Yahudi radikal yang berpegang pada Talmud, yang sangat ekstrem, dalam melihat orang non-Yahudi). Begitu juga di dalam Kristen dan Islam, sebagai entitas, selalu ada kubu puritan bahkan ultraradikal yang sudah menutup pintu komunikasi yang merupakan jalan awal bagi kelompok yang dianggap "bukan kita". Tapi gejala ini bukan hanya eksklusif milik tiga agama langit. Agama bumi seperti Hindu pun menunjukkan gejala serupa. Contoh paling benderang adalah pembunuhan Mahatma Gandhi oleh penganut Hindu radikal Nathuram Godse, yang menganggap Gandhi terlalu "baik hati" kepada muslim India dengan menyetujui berdirinya Pakistan. Akibatnya kelompok radikal Hindu Mahasabha, di mana Nathuram Godse bergabung, merasa Gandhi sudah tak bisa diandalkan untuk mewujudkan cita-cita sebagai seorang Hindu sejati. (Padahal dari sisi lain, sikap Gandhi menoleransi muslim India membentuk sendiri sebuah negara baru demi mengurangi kekerasan yang sudah berabad-abad mengakar, bukankah sebuah upaya menuju perdamaian yang lebih jelas? Meski dalam level politik praktis masih ada yang belum tuntas oleh mereka sampai sekarang: Kashmir). Nobelis Fisika dari Pakistan Prof. Abdussalam pernah bilang, "Kalau orang India dan Pakistan bertemu, mereka akan saling bacok kepala. Tapi jika dua-duanya ahli fisika, mereka bisa akur dan duduk bersama." Jadi, apakah "perdamaian" itu Pak Saaf? Terutama dalam konteks perdamaian tiga agama Abrahamik itu? Wassalam, ANB Cibubur Pada 22 Februari 2013 20.38, Dr Saafroedin Bahar < saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis: > Bung Akmal, artikel yg Bung kirim ttg Paus Benedict dan hubungan Katolik - > Islam ini sangat menyentuh. Semoga terwujudlah hendaknya perdamaian antara > tiga cabang " Abrahamic religions" ini. > Wassalam, > SB. > Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.