Re: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
Alhamdulillah, Sanak Fashridjal. Dima nan rancak kito adokan ? Di Jakarta atau Banduang ? Sia nan maundang ? Sia nan ka diundang ? Wassalam, Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: Fashridjal M. Noor fashnoor2...@yahoo.co.id Date: Tue, 15 Feb 2011 13:40:13 To: rantaunet@googlegroups.com Cc: saafroedin.ba...@rantaunet.org Subject: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. Fashridjal M. Noor (fashnoor2...@yahoo.co.id) is not on your Guest List Approve sender: https://www.boxbe.com/anno?tc=6940725605_248459325 Approve domain: https://www.boxbe.com/anno?tc=6940725605_248459325dom -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
RE: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
Dek karano urang awak kini ndak samo jo urang dulu doh,urang awak pg2 sasudah sumbahyang subuah alah pai ka sawah..lsg aktif,beda jo urang awak kini,..makan lamak aktifitas kurang...Iyo ndak p.Dr Suhaemi.. -Original Message- From: Dr. Saafroedin BAHAR Sent: 15/02/2011, 5:11 AM To: rantaunet@googlegroups.com Cc: Keluarga Besar Saafroedin Bahar; gebuminang pusat Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. Terima kasih banyak, Rina. Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina. Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. Ondeh mak, bareknyo. Wassalam, Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo (Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita. --- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com wrote: From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf, Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana lamak, Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat menjadi aterogenik. Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk berpantang ... Demikian dari rina pak saaf, Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian bapak, cukup disiplin dengan aturan... Wassalam Arina, 40, padang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com. Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia -- Perlu Dibahas secara Serius. Assalamualaikum ww para sanak sapalanta, Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan saya melaporkan pengalaman pribadi saya yg dapat jadi salah satu kasus. Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya. Ada dua sebabnya: 1) karena memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan. Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, karena sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya tetap berlanjut sampai saat ini. Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg mengakibatkan pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, berangkai-rangkai rupanya penyakit ini. Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga dilarang makan cabe ! Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat, sehingga selain saya harus berkali-kali dikateterisasi, th 1991, 1999, dan 2010, juga harus dipasang dua buah stent pd
Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
Assalamu'alaikum Wr. Wb., Pak Saaf dan sanak Palanta yth., Sebagai salah satu stakeholders (penikmat masakan Padang), saya sangat mendukung gagasan pak Saaf untuk diadakannya sebuah FGD antara para stakeholders, antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver', anak muda, dan para dokter internis. Baik diperluas dengan mengikut sertakan pakar lain seperti: Dokter Ahli Jantung, Dokter Ahli Sistem Pencernaan, Ahli Gizi dll. Pemilik dan pengelola restoran penting diikut sertakan karena kecenderungan banyak orang yang tidak sempat masak, sehingga terpaksa makan di restoran atau dengan delivery service. Banyak makanan dari restoran, tidak hanya restoran Padang, rasanya lebih asin. Mungkin karena garam berperan sebagai peningkatkan rasa juga sebagai pengawet makanan. Tapi, kombinasi garam dan kolesterol berpotensi meningkatkan tekanan darah, dll. Kesehatan adalah salah satu unsur pembentuk kebahagiaan. Salam, FMN (L, 62, Bdg) --- Pada Sel, 15/2/11, Dr. Saafroedin BAHAR saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Dari: Dr. Saafroedin BAHAR saafroedin.ba...@rantaunet.org Judul: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: Keluarga Besar Saafroedin Bahar saaf-...@yahoogroups.com, gebuminang pusat gebuminangpu...@gmail.com Tanggal: Selasa, 15 Februari, 2011, 12:11 PM Terima kasih banyak, Rina. Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina. Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. Ondeh mak, bareknyo. Wassalam, Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo (Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita. --- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com wrote: From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf, Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana lamak, Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat menjadi aterogenik. Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk berpantang ... Demikian dari rina pak saaf, Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian bapak, cukup disiplin dengan aturan... Wassalam Arina, 40, padang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com. Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia -- Perlu Dibahas secara Serius. Assalamualaikum ww para sanak sapalanta, Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan saya melaporkan pengalaman pribadi saya yg dapat jadi salah satu kasus. Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, cumi
Re: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
Pak Saaf dan sanak-sanak di Palanta yth., Karena menyangkut masakan Minang/Padang, kelihatannya baik diorganisir oleh Gebuminang pak Saaf. Rancaknyo diadokan di Jakarta, tempat Gebuminang berkantor pusat. Sia nan maundang? Gebuminang. Sia nan ka diundang? Kito sarahkan pado sanak-sanak di Palanta 'ko. Sebagai catatan, posting saya ke rantaunet@googlegroups.com dengan cc ke pak Saaf (sudah dibalas) dinyatakan masuk waiting list. Saya tidak diberi alasannya. Mungkinkah niat baik ini dipandang bisa menimbulkan kontroversi atau substansinya dinilai berpotensi merugikan pengusaha restoran Padang yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara? Salam, Fashridjal M. Noor --- Pada Sel, 15/2/11, Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis: Dari: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Judul: Re: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. Kepada: Fashridjal M. Noor fashnoor2...@yahoo.co.id, Rantau Net rantaunet@googlegroups.com Cc: Warni DARWIS gebuminangpu...@gmail.com Tanggal: Selasa, 15 Februari, 2011, 4:20 PM Alhamdulillah, Sanak Fashridjal. Dima nan rancak kito adokan ? Di Jakarta atau Banduang ? Sia nan maundang ? Sia nan ka diundang ? Wassalam, Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.From: Fashridjal M. Noor fashnoor2...@yahoo.co.id Date: Tue, 15 Feb 2011 13:40:13 +0800 (SGT)To: rantaunet@googlegroups.comCc: saafroedin.ba...@rantaunet.orgSubject: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. Fashridjal M. Noor (fashnoor2...@yahoo.co.id) is not on your Guest List | Approve sender | Approve domain -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
Terima kasih banyak, Rina. Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina. Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. Ondeh mak, bareknyo. Wassalam, Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo (Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita. --- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com wrote: From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf, Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana lamak, Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat menjadi aterogenik. Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk berpantang ... Demikian dari rina pak saaf, Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian bapak, cukup disiplin dengan aturan... Wassalam Arina, 40, padang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com. Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia -- Perlu Dibahas secara Serius. Assalamualaikum ww para sanak sapalanta, Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan saya melaporkan pengalaman pribadi saya yg dapat jadi salah satu kasus. Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya. Ada dua sebabnya: 1) karena memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan. Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, karena sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya tetap berlanjut sampai saat ini. Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg mengakibatkan pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, berangkai-rangkai rupanya penyakit ini. Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga dilarang makan cabe ! Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat, sehingga selain saya harus berkali-kali dikateterisasi, th 1991, 1999, dan 2010, juga harus dipasang dua buah stent pd th 2003. Sekarang saya malah disarankan utk operasi by-pass yg belum saya setujui. Saya harapkan pengalaman pahit saya ini tidak usah dialami oleh generasi muda Minang, dengan cara meningkatkan kesadaran ttg makanan, agar selain tetap enak juga sehat. Untuk ini saya mengharapkan para pakar kuliner kita - khususnya bung Jepe dan Dr Zulyani Hidayah - dapat mencerahkan kita semua ttg hal ini. Saya juga mengharapkan para sanak pemilik restoran Padang dapat menawarkan masakan dgn
Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
nan paralu pulo diparatikan, apo nan diminum. Umumnyo urang-uang awak nan ambo kenal dan samoai ka Amerika minum susu saroman urang di rantau ambo manyababkan mereka sakik paruik. Mungkin urang awak indak tahan dengan lactose. Sabab itu untuak simpati (maksudnyo bukan provider pulsa hp :) jo panyakik urang-urang nan baitu, ambo kini sakali-sakali lah manikmati pulo mamiliah susu (maksudnyo milk :) nan lactose free. Salam, --MakNgah Sjamsir Sjarif On Feb 14, 9:11 pm, Dr. Saafroedin BAHAR saafroedin.ba...@rantaunet.org wrote: Terima kasih banyak, Rina. Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina. Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. Ondeh mak, bareknyo. Wassalam, Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo (Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita. --- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com wrote: From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius. To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf, Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana lamak, Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat menjadi aterogenik. Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk berpantang ... Demikian dari rina pak saaf, Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian bapak, cukup disiplin dengan aturan... Wassalam Arina, 40, padang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com. Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia -- Perlu Dibahas secara Serius. Assalamualaikum ww para sanak sapalanta, Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan saya melaporkan pengalaman pribadi saya yg dapat jadi salah satu kasus. Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya. Ada dua sebabnya: 1) karena memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan. Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, karena sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya tetap berlanjut sampai saat ini. Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg mengakibatkan pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, berangkai-rangkai rupanya penyakit ini. Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga dilarang makan cabe ! Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat
Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
PaK Saaf sarato Dunsanak di palanta. Satantangan judul: *Orang Minang Paling Berisiko Dislipidemia* -- Perlu dibahas secara serius. Nan disampaikan oleh pak Saaf sbb: *Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya. Ada dua sebabnya: 1) karena memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan.* Oleh Dr. Arina Widya secaro panjang lebar alah dijalehkan *salah satu* dari unsur yang menjadikan masakan minang te *rasa* enak yaitu minyak kelapa (yang berbahaya bila dipakai secara berulang ulang.) yang menjadi kolesterol di tubuh Daulu pamarentah malewakan masalah makanan rakyat nan memenuhi syarat iko dengan semboyan *4 sehat 5 sempurna*, tapi kini semboyan tersebut diubah manjadi dengan *makanan gizi seimbang* Satantangan manfaat gizi seimbang iko pernah ambo masuakkan dalam diskusi kito di palanta tanggal 27 Jalanuari 2010 yl. Berdasarkan manfaatnya untuk tubuh, zat gizi dibagi empat kelompok 1. Protein atau zat putih telur 2. Karbohidrat atau zat tepung 3. Mineral dan vitamin 4. Lemak Gizi berasal dari bahasa Arab gizzah artinya zat makanan yang berhubungan dengan kesehatan. Agar pertumbuhan jiwa raga lebih baik, maka makanan yang dimakan harus bergizi dan halal. Perhatian terhadap komposisi makanan yang bergizi harus dimulai sejak pembentukan janin di dalam kandungan ibu. Perempuan hamil dan yang menyusukan, harus cukup gizi di dalam makanannya. Selanjutnya sejak usia balita sampai manula, pemberian makanan harus dipandang sebagai *pemenuhan kebutuhan gizi untuk sehat,* bukan sebagai sarana *pemuasan rasa/nafsu makan/selera* saja. Zat gizi empat kelompok Lain kelompok beda peranan *Satu cadangan, tiga yang pokok Harus ada dalam makanan* *Protein atau putih telur* Menjadikan otak tambah pintar Seumpama pupuk pembuat subur Mengembangkan fisik lebih besar *Zat karbohidrat* ibarat bensin Bahan bakar mobil kendaraan Untuk memutar roda mesin Minyak habis, hilang kekuatan *Vitamin dan garam*, zat pengatur Bahan pembuat hormon tubuh Lengkapi santapan buah dan sayur Barulah disebut hidangan utuh *Zat lemak* cadangan darurat Persiapan kalori kala tiada Zat pokok, protein-karbohidrat Vitamin-garam tak boleh jeda Ingat selalu gizi seimbang Di dalam hidangan sehari-hari Tinggalkan niat makan kenyang Aturlah menu berdasar kalori Jangan mencontoh binatang hutan Ketika makan tak pernah cukup Hidup bukan untuk makan Tapi makan untuk hidup *Makanlah engkau disaat lapar Hentikan santap sebelum kenyang Tak usah ditiru perut Semar * Karena tak bagus saat dipandang * Kemasan dibuat sangat menarik Isinya mengandung bahan pengawet Itulah makanan olahan pabrik Membuat kesehatan jadi ruwet *Merusak jiwa-raga sampai tua Jika yang dimakan haram-subhat Halalnya makanan, dalilnya dua Fisik dan asal merupakan syarat* Syarat fisik makanan halal Harus sesuai aturan syarak Hukumnya haram babi dan kadal Termasuk minuman golongan tuak Meski halal seperti ikan Asal curian hasil koruptor Haram hukumnya bila dimakan Karena tergolong makanan kotor Salam dan maaf dari ambo Abraham Ilyas 64 th. http://www.nanampek.nagari.or.id/b318.html -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf, Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana lamak, Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat menjadi aterogenik. Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk berpantang ... Demikian dari rina pak saaf, Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian bapak, cukup disiplin dengan aturan... Wassalam Arina, 40, padang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com. Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia -- Perlu Dibahas secara Serius. Assalamualaikum ww para sanak sapalanta, Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan saya melaporkan pengalaman pribadi saya yg dapat jadi salah satu kasus. Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya. Ada dua sebabnya: 1) karena memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan. Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, karena sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya tetap berlanjut sampai saat ini. Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg mengakibatkan pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, berangkai-rangkai rupanya penyakit ini. Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga dilarang makan cabe ! Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat, sehingga selain saya harus berkali-kali dikateterisasi, th 1991, 1999, dan 2010, juga harus dipasang dua buah stent pd th 2003. Sekarang saya malah disarankan utk operasi by-pass yg belum saya setujui. Saya harapkan pengalaman pahit saya ini tidak usah dialami oleh generasi muda Minang, dengan cara meningkatkan kesadaran ttg makanan, agar selain tetap enak juga sehat. Untuk ini saya mengharapkan para pakar kuliner kita - khususnya bung Jepe dan Dr Zulyani Hidayah - dapat mencerahkan kita semua ttg hal ini. Saya juga mengharapkan para sanak pemilik restoran Padang dapat menawarkan masakan dgn kadar kolestrol rendah. Sampai saya dilarang makan cabe akhir-akhir ini, makanan favorit saya adalah asam padeh ikan, yg tanpa santan dan sedikit cabe. Nampaknya saya juga harus meninggalkan si asam padeh ikan tersayang ini. Syukurnya saya juga menggemari gado-gado, pecel, ketoprak, lalap, ikan goreng, dan bubur kacang hijau, sebagai alternatif. Alhamdulillah. Wassalam, ---Original Email--- Subject :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia From :mailto:niadil...@yahoo.co.id Date :Sat Feb 12 16:41:24 Asia/Bangkok 2011 Menarik penelitiannya, Yang jelas, orang memang memang potensial capek LEPAI 'ditampa malapari'. Umua 60-an rato2 lah acok kena strok. Apo lai kombinasi makanan 'cocok' lo jo minuman: teh talua. Sambia mairuik teh talua, bakombinasikan pulo jo jie sam soe sabatang-duo. Salam, Suryadi --- Pada Sab, 12/2/11, Fitrianto fitr.tanju...@gmail.com