Re: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-15 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Alhamdulillah, Sanak Fashridjal. Dima nan rancak kito adokan ? Di Jakarta atau 
Banduang ? Sia nan maundang ? Sia nan ka diundang ?
Wassalam, 
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: Fashridjal M. Noor fashnoor2...@yahoo.co.id
Date: Tue, 15 Feb 2011 13:40:13 
To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: saafroedin.ba...@rantaunet.org
Subject: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia
  --Perlu Dibahas secara Serius.

Fashridjal M. Noor (fashnoor2...@yahoo.co.id) is not on your Guest List
Approve sender:
https://www.boxbe.com/anno?tc=6940725605_248459325
Approve domain:
https://www.boxbe.com/anno?tc=6940725605_248459325dom


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


RE: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-15 Terurut Topik Joesrinal
Dek karano urang awak kini ndak samo jo urang dulu doh,urang awak pg2 sasudah 
sumbahyang subuah alah pai ka sawah..lsg aktif,beda jo urang awak kini,..makan 
lamak aktifitas kurang...Iyo ndak p.Dr Suhaemi..
-Original Message-
From: Dr. Saafroedin BAHAR
Sent:  15/02/2011, 5:11  AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: Keluarga Besar Saafroedin Bahar; gebuminang
 pusat
Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia 
--Perlu Dibahas secara Serius.


Terima kasih banyak, Rina. 
 
Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di 
metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, 
antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' 
seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina.
 
Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. 
Ondeh mak, bareknyo.

Wassalam,
Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
(Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) 
Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.



--- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com 
wrote:


From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com
Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia 
--Perlu Dibahas secara Serius.
To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM


Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta
Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai 
internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , 
hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang 
sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan 
hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf,
Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu 
mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan 
yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti 
cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau 
baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana 
lamak, 
Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang 
digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk 
menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk 
menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat 
menjadi aterogenik.
Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa 
pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang 
ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya 
kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, 
yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air 
jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , 
tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk 
berpantang ...
Demikian dari rina pak saaf, 
Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian 
bapak, cukup disiplin dengan aturan...
Wassalam
Arina, 40, padang
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --
Perlu Dibahas secara Serius.

Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut 
kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan 
saya melaporkan pengalaman pribadi saya  yg dapat jadi salah satu kasus. 
Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty 
liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, 
cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan 
Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya.  Ada dua sebabnya: 1) karena 
memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan.
Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, karena 
sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya tetap 
berlanjut sampai saat ini. 
Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg mengakibatkan 
pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, berangkai-rangkai 
rupanya penyakit ini.
Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 
tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga 
dilarang makan cabe !
Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat, sehingga selain saya harus 
berkali-kali dikateterisasi, th 1991, 1999, dan 2010, juga harus dipasang dua 
buah stent pd

Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Assalamu'alaikum Wr. Wb.,
Pak Saaf dan sanak Palanta yth.,
Sebagai salah satu stakeholders (penikmat masakan Padang), saya sangat 
mendukung gagasan pak Saaf untuk diadakannya sebuah FGD antara para 
stakeholders, antara: penikmat masakan
Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver', anak
muda, dan para dokter internis. Baik diperluas dengan mengikut sertakan pakar 
lain seperti: Dokter Ahli Jantung, Dokter Ahli Sistem  Pencernaan, Ahli Gizi 
dll.
Pemilik dan pengelola restoran penting diikut sertakan karena kecenderungan 
banyak orang yang tidak sempat masak, sehingga terpaksa makan di restoran atau 
dengan delivery service. Banyak makanan dari restoran, tidak hanya restoran 
Padang, rasanya lebih asin. Mungkin karena garam berperan sebagai peningkatkan 
rasa juga sebagai pengawet makanan. Tapi, kombinasi garam dan kolesterol 
berpotensi meningkatkan tekanan darah, dll.
Kesehatan adalah salah satu unsur pembentuk kebahagiaan.
Salam,
FMN (L, 62, Bdg)

--- Pada Sel, 15/2/11, Dr. Saafroedin BAHAR saafroedin.ba...@rantaunet.org 
menulis:

Dari: Dr. Saafroedin BAHAR saafroedin.ba...@rantaunet.org
Judul: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia 
--Perlu Dibahas secara Serius.
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Cc: Keluarga Besar Saafroedin Bahar saaf-...@yahoogroups.com, gebuminang 
pusat gebuminangpu...@gmail.com
Tanggal: Selasa, 15 Februari, 2011, 12:11 PM

Terima kasih banyak, Rina. 
 
Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di 
metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, 
antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' 
seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina.
 
Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. 
Ondeh mak, bareknyo.

Wassalam,
Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
(Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) 
Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.



--- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com 
wrote:


From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com
Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia 
--Perlu Dibahas secara Serius.
To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM


Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta
Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai 
internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , 
hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang 
sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan 
hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf,
Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu 
mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan 
yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti 
cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau 
baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana 
lamak, 
Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang 
digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai
 tuk menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula 
tuk menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat 
menjadi aterogenik.
Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa 
pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang 
ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya 
kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, 
yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air 
jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , 
tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk 
berpantang ...
Demikian dari rina pak saaf, 
Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian 
bapak, cukup disiplin dengan aturan...
Wassalam
Arina, 40, padang
Powered by Telkomsel
 BlackBerry®

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --
Perlu Dibahas secara Serius.

Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut 
kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan 
saya melaporkan pengalaman pribadi saya  yg dapat jadi salah satu kasus. 
Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty 
liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, 
cumi

Re: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-15 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Pak Saaf dan sanak-sanak di Palanta yth., 

Karena menyangkut masakan Minang/Padang, kelihatannya baik diorganisir oleh 
Gebuminang  pak Saaf. Rancaknyo diadokan di Jakarta, tempat Gebuminang 
berkantor pusat. Sia nan maundang? Gebuminang. Sia nan ka diundang? Kito 
sarahkan pado sanak-sanak di Palanta 'ko.

Sebagai catatan, posting saya ke rantaunet@googlegroups.com dengan cc ke pak 
Saaf (sudah dibalas) dinyatakan masuk waiting list. Saya tidak diberi 
alasannya. Mungkinkah niat baik ini dipandang bisa menimbulkan kontroversi atau 
substansinya dinilai berpotensi merugikan pengusaha restoran Padang yang 
tersebar di seluruh penjuru Nusantara?
Salam,
Fashridjal M. Noor

--- Pada Sel, 15/2/11, Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org 
menulis:

Dari: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Judul: Re: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko 
Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.
Kepada: Fashridjal M. Noor fashnoor2...@yahoo.co.id, Rantau Net 
rantaunet@googlegroups.com
Cc: Warni DARWIS gebuminangpu...@gmail.com
Tanggal: Selasa, 15 Februari, 2011, 4:20 PM

   Alhamdulillah, Sanak Fashridjal. Dima nan rancak kito adokan ? Di Jakarta 
atau Banduang ? Sia nan maundang ? Sia nan ka diundang ?
Wassalam, Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan 
kita.From:  Fashridjal M. Noor fashnoor2...@yahoo.co.id
Date: Tue, 15 Feb 2011 13:40:13 +0800 (SGT)To: rantaunet@googlegroups.comCc: 
saafroedin.ba...@rantaunet.orgSubject: 04 - Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang 
Minang Paling Berisko Dislipidemia
  --Perlu Dibahas secara Serius.





  Fashridjal M. Noor (fashnoor2...@yahoo.co.id) is not on your Guest List


| Approve sender
| Approve domain






-- 

.

* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. E-mail besar dari 200KB;

  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting

- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.

===

Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-14 Terurut Topik Dr. Saafroedin BAHAR
Terima kasih banyak, Rina. 
 
Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di 
metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, 
antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' 
seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina.
 
Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. 
Ondeh mak, bareknyo.

Wassalam,
Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
(Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) 
Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.



--- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com 
wrote:


From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com
Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia 
--Perlu Dibahas secara Serius.
To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM


Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta
Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai 
internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , 
hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang 
sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan 
hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf,
Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu 
mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan 
yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti 
cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau 
baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana 
lamak, 
Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang 
digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk 
menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk 
menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat 
menjadi aterogenik.
Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa 
pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang 
ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya 
kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, 
yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air 
jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , 
tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk 
berpantang ...
Demikian dari rina pak saaf, 
Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian 
bapak, cukup disiplin dengan aturan...
Wassalam
Arina, 40, padang
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --
Perlu Dibahas secara Serius.

Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut 
kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan 
saya melaporkan pengalaman pribadi saya  yg dapat jadi salah satu kasus. 
Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty 
liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, 
cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan 
Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya.  Ada dua sebabnya: 1) karena 
memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan.
Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, karena 
sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya tetap 
berlanjut sampai saat ini. 
Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg mengakibatkan 
pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, berangkai-rangkai 
rupanya penyakit ini.
Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 
tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga 
dilarang makan cabe !
Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat, sehingga selain saya harus 
berkali-kali dikateterisasi, th 1991, 1999, dan 2010, juga harus dipasang dua 
buah stent pd th 2003. Sekarang saya malah disarankan utk operasi by-pass yg 
belum saya setujui. 
Saya harapkan pengalaman pahit saya ini tidak usah dialami oleh generasi muda 
Minang, dengan cara meningkatkan kesadaran ttg makanan, agar selain tetap enak 
juga sehat.
Untuk ini saya mengharapkan para pakar kuliner kita - khususnya bung Jepe dan 
Dr Zulyani Hidayah  - dapat mencerahkan kita semua ttg hal ini.
Saya juga mengharapkan para sanak pemilik restoran Padang dapat menawarkan 
masakan dgn

Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-14 Terurut Topik Hambo
nan paralu pulo diparatikan, apo nan diminum. Umumnyo urang-uang awak
nan ambo kenal dan samoai ka Amerika minum susu saroman urang di
rantau ambo manyababkan mereka sakik paruik. Mungkin urang awak indak
tahan dengan lactose. Sabab itu untuak simpati (maksudnyo bukan
provider pulsa hp :) jo panyakik urang-urang nan baitu, ambo kini
sakali-sakali lah manikmati pulo mamiliah susu (maksudnyo milk :) nan
lactose free.

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif

On Feb 14, 9:11 pm, Dr. Saafroedin BAHAR
saafroedin.ba...@rantaunet.org wrote:
 Terima kasih banyak, Rina.
  
 Supaya wacana tentang masakan Padang yang 'lezat di selera tapi berat di 
 metabolisme', bagaimana kalau diadakan sebuah FGD antara para stakeholders, 
 antara: penikmat masakan Padang; pemilik restoran; para pasien 'fatty liver' 
 seperti saya, anak muda, dan para dokter internis seperti Rina.
  
 Sekarang ini saya menderita varices di lambung dan dilarang makan samba lado. 
 Ondeh mak, bareknyo.

 Wassalam,
 Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
 (Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) 
 Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.

 --- On Sun, 2/13/11, arina_widya_mu...@yahoo.com 
 arina_widya_mu...@yahoo.com wrote:

 From: arina_widya_mu...@yahoo.com arina_widya_mu...@yahoo.com
 Subject: Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia 
 --Perlu Dibahas secara Serius.
 To: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sunday, February 13, 2011, 5:42 AM

 Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta
 Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai 
 internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas 
 , hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien 
 yang sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan 
 hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf,
 Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga 
 mampu mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah 
 masakan yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. 
 Seperti cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, 
 kalau baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh 
 sabana lamak,
 Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan 
 yang digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai 
 tuk menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula 
 tuk menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat 
 menjadi aterogenik.
 Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa 
 pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang 
 ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya 
 kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo 
 randang, yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan 
 minumannya air jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak 
 jahat dlm makanan , tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana 
 memang untuk berpantang ...
 Demikian dari rina pak saaf,
 Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian 
 bapak, cukup disiplin dengan aturan...
 Wassalam
 Arina, 40, padang
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org

 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54
 To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --
 Perlu Dibahas secara Serius.

 Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
 Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut 
 kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan 
 saya melaporkan pengalaman pribadi saya  yg dapat jadi salah satu kasus.
 Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty 
 liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, 
 cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan 
 makanan Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya.  Ada dua sebabnya: 1) 
 karena memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan.
 Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, 
 karena sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya 
 tetap berlanjut sampai saat ini.
 Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg 
 mengakibatkan pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, 
 berangkai-rangkai rupanya penyakit ini.
 Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 
 tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga 
 dilarang makan cabe !
 Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat

Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-13 Terurut Topik Abraham Ilyas
PaK Saaf sarato Dunsanak di palanta.

Satantangan judul: *Orang Minang Paling Berisiko Dislipidemia* -- Perlu
dibahas secara serius.

Nan disampaikan oleh pak Saaf sbb: *Sejak kecil sampai saya terkena serangan
jantung koroner dan gejala 'fatty liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th -
saya adalah penggemar masakan udang, cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek,
rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan Minang dgn kandungan kolesterol
tinggi lainnya.  Ada dua sebabnya:

1) karena memang enak;

2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan.*


Oleh Dr. Arina Widya secaro panjang lebar alah dijalehkan *salah satu* dari
unsur yang menjadikan masakan minang te *rasa* enak yaitu minyak kelapa
(yang berbahaya bila dipakai secara berulang ulang.)  yang menjadi
kolesterol di tubuh

Daulu pamarentah malewakan masalah makanan rakyat nan memenuhi syarat iko
dengan semboyan *4 sehat 5 sempurna*, tapi kini semboyan tersebut diubah
manjadi dengan *makanan gizi seimbang*

Satantangan manfaat gizi seimbang iko pernah ambo masuakkan dalam diskusi
kito di palanta tanggal 27 Jalanuari 2010 yl.


Berdasarkan manfaatnya untuk tubuh, zat gizi dibagi empat kelompok

   1. Protein atau zat putih telur
   2. Karbohidrat atau zat tepung
   3. Mineral dan vitamin
   4. Lemak

Gizi berasal dari bahasa Arab gizzah artinya zat makanan yang berhubungan
dengan kesehatan.

Agar pertumbuhan jiwa raga lebih baik, maka makanan yang dimakan harus
bergizi dan halal.

Perhatian terhadap komposisi makanan yang bergizi harus dimulai sejak
pembentukan janin di dalam kandungan ibu.

Perempuan hamil dan yang menyusukan, harus cukup gizi di dalam makanannya.

Selanjutnya sejak usia balita sampai manula, pemberian makanan harus
dipandang sebagai *pemenuhan kebutuhan gizi untuk sehat,* bukan sebagai
sarana *pemuasan rasa/nafsu makan/selera* saja.

Zat gizi empat kelompok
Lain kelompok beda peranan
*Satu cadangan, tiga yang pokok
Harus ada dalam makanan*

*Protein atau putih telur*
Menjadikan otak tambah pintar
Seumpama pupuk pembuat subur
Mengembangkan fisik lebih besar

*Zat karbohidrat* ibarat bensin
Bahan bakar mobil kendaraan
Untuk memutar roda mesin
Minyak habis, hilang kekuatan

*Vitamin dan garam*, zat pengatur
Bahan pembuat hormon tubuh
Lengkapi santapan buah dan sayur
Barulah disebut hidangan utuh

*Zat lemak* cadangan darurat
Persiapan kalori kala tiada
Zat pokok, protein-karbohidrat
Vitamin-garam tak boleh jeda

Ingat selalu gizi seimbang
Di dalam hidangan sehari-hari
Tinggalkan niat makan kenyang
Aturlah menu berdasar kalori

Jangan mencontoh binatang hutan
Ketika makan tak pernah cukup
Hidup bukan untuk makan
Tapi makan untuk hidup

*Makanlah engkau disaat lapar
Hentikan santap sebelum kenyang
Tak usah ditiru perut Semar *
Karena tak bagus saat dipandang
*
Kemasan dibuat sangat menarik
Isinya mengandung bahan pengawet
Itulah makanan olahan pabrik
Membuat kesehatan jadi ruwet

*Merusak jiwa-raga sampai tua
Jika yang dimakan haram-subhat
Halalnya makanan, dalilnya dua
Fisik dan asal merupakan syarat*

Syarat fisik makanan halal
Harus sesuai aturan syarak
Hukumnya haram babi dan kadal
Termasuk minuman golongan tuak

Meski halal seperti ikan
Asal curian hasil koruptor
Haram hukumnya bila dimakan
Karena tergolong makanan kotor

Salam dan maaf dari ambo

Abraham Ilyas 64 th.
http://www.nanampek.nagari.or.id/b318.html

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --Perlu Dibahas secara Serius.

2011-02-12 Terurut Topik arina_widya_murni
Assalamu'alaikum pak saaf jo sanak palanta
Kalau soal dislipidemia memang sangat akrab dl keseharian rina, sebagai 
internis, hampir selalu rina menemukan keadaan ini pada penderita dg obesitas , 
hipertensi dan diabetes, kita kenal dengan sindroma metabolik, pada pasien yang 
sudah mengalami sindrom ini , biasanya kita akan menemukan perlemakan 
hati/fatty liver seperti yang dialami pak saaf,
Tampaknya memang menu masakan kita mampu memanjakan selera kita tapi juga mampu 
mengganggu metabolisme lemak di tubuh, sebenarnya yg berbahaya adalah masakan 
yg dipanaskan berulang / nan barandang, tapi itu pula yang enak.. Seperti 
cubadak nan dirandang, gulai paku,gulai buncis, gulai kacang panjang, kalau 
baru masak kurang seronyo, kalau lah diangek an bisuak paginyo, ondeh sabana 
lamak, 
Nah itu yang berbahaya sebenarnya, yang dipanaskan berulang, terus masakan yang 
digoreng dg minyak yang dipakai berulang, misalnya kemaren kita pakai tuk 
menggoreng tahu, minyaknya ndak hitam kan, lalu hari ni kita pakai pula tuk 
menggoreng ikan, maka pemanasan berulang ini membuat minyak berubah sifat 
menjadi aterogenik.
Penelitian oleh salah satu ahli gizi di FK Unand, ternyata mendapatkan bahwa 
pada pemakaian santan yang dimasak pertama kali, tdk dibikin jadi rendang 
ternyata tidak menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dlm tubuh, artinya 
kalau santan sakali galagak masih aman, tapi kalau ka taragak bana jo randang, 
yo harus diyakini dulu kito ndak sindroma metabolik dan usahakan minumannya air 
jeruk nipis nan katonyo bisa mengurangi / meluruhkan lemak jahat dlm makanan , 
tapi kalau sudah mempunyai penyakit tsb, lebih bijaksana memang untuk 
berpantang ...
Demikian dari rina pak saaf, 
Semoga kesehatan pak saaf tetap terjaga dg baik karena rina liat dari uraian 
bapak, cukup disiplin dengan aturan...
Wassalam
Arina, 40, padang
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 12 Feb 2011 22:13:54 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: FW :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia --
 Perlu Dibahas secara Serius.

Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
Saya menilai informasi ini perlu dibahas secara serius, karena menyangkut 
kesehatan dan gaya hidup kita orang Minang. Sebagai pembuka wacana, izinkan 
saya melaporkan pengalaman pribadi saya  yg dapat jadi salah satu kasus. 
Sejak kecil sampai saya terkena serangan jantung koroner dan gejala 'fatty 
liver' dalam th 1983 - dlm usia 46 th - saya adalah penggemar masakan udang, 
cumi, tambunsu, hati, sumsum, babek, rendang, kalio, dan berbagai bahan makanan 
Minang dgn kandungan kolesterol tinggi lainnya.  Ada dua sebabnya: 1) karena 
memang enak; 2) karena tidak tahu bahayanya thd kesehatan.
Selanjutnya, th 1998 saya diserang hepatitis C yang hampir membawa maut, karena 
sdh mulai masuk tahap awal dari chirrosis pada liver saya, yg rupanya tetap 
berlanjut sampai saat ini. 
Awal th 2011 ini saya didiagnosa mempunyai varices di lambung, yg mengakibatkan 
pendarahan hebat, sebagai lanjutan dari chirrosis hati. Wah, berangkai-rangkai 
rupanya penyakit ini.
Oleh karena itu, saya harus mengubah menu secara drastis sejak tahun 1983 
tersebut. Sejak terkena pendarahan lambung awal 2011 ini saya malah juga 
dilarang makan cabe !
Walaupun demikian, seluruhnya itu sudah terlambat, sehingga selain saya harus 
berkali-kali dikateterisasi, th 1991, 1999, dan 2010, juga harus dipasang dua 
buah stent pd th 2003. Sekarang saya malah disarankan utk operasi by-pass yg 
belum saya setujui. 
Saya harapkan pengalaman pahit saya ini tidak usah dialami oleh generasi muda 
Minang, dengan cara meningkatkan kesadaran ttg makanan, agar selain tetap enak 
juga sehat.
Untuk ini saya mengharapkan para pakar kuliner kita - khususnya bung Jepe dan 
Dr Zulyani Hidayah  - dapat mencerahkan kita semua ttg hal ini.
Saya juga mengharapkan para sanak pemilik restoran Padang dapat menawarkan 
masakan dgn kadar kolestrol rendah. Sampai saya dilarang makan cabe akhir-akhir 
ini, makanan favorit saya adalah asam padeh ikan, yg tanpa santan dan sedikit 
cabe. Nampaknya saya juga harus meninggalkan si asam padeh ikan tersayang ini. 
Syukurnya saya juga menggemari gado-gado, pecel, ketoprak, lalap, ikan goreng, 
dan bubur kacang hijau, sebagai alternatif. Alhamdulillah.
Wassalam,

---Original Email---
Subject :Bls: [R@ntau-Net] Orang Minang Paling Berisko Dislipidemia
From  :mailto:niadil...@yahoo.co.id
Date  :Sat Feb 12 16:41:24 Asia/Bangkok 2011


  
Menarik penelitiannya, 
Yang jelas, orang memang memang potensial capek LEPAI 'ditampa malapari'. Umua 
60-an rato2 lah acok kena strok. Apo lai kombinasi makanan 'cocok' lo jo 
minuman: teh talua. Sambia mairuik teh talua, bakombinasikan pulo jo jie sam 
soe sabatang-duo. 
  
Salam, 
Suryadi

--- Pada Sab, 12/2/11, Fitrianto fitr.tanju...@gmail.com