Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-30 Terurut Topik asmun sjueib
Aww. Anggota palanta dan ANak Nagari Minangkabau nan dikasiohi Allah,
aaa) Menarik sekali sedemikian banyak dansekian rumitnyo masalah 
penyelenggaraan pemerintahan kiniko talabieh2 manyangkuik dana untuk 
kepentingan rahayat kito. Fakta lapangan manunjukkan sedemikian buruknyo 
penyelenggaraan pemerintahan dalam mengelola asset2 rahayat nan disabuik 
sebagai SDA apolaie takaiek jo masalah kebidupan nyawo nan indak pernah dapeik 
disalasikan dengan sebaik2nya.
bbb) Sakironyo perjoangan sekedar maharokkan turun hujan dana dari langiek dan 
apolaie tabatas kepentingan tertentu seperti gampo, misibah gunuang merapi, 
tsunami, dan lain sebagainyo mengirakan car bapikie awak nan masih tradisional. 
Apakah indak sebaiknyo (pandapeik pribadi) perjuangan mendapeikkan dana dan 
funds tasabuik sekaloian dalam rangka pembangunan regional nan integrated dan 
berkesinambungan dst.nya.
ccc) Fakta lapangan tim LPM Marapalam/YPRN/RN sedemikian jauhnyo panggang dari 
api untuk Nagari nan tatingga mulai pentrapan sistem Nagari sampai ke Desa alah 
baliek pulo kiniko kesistem pemerintatahan Nagari. Aneh tapi nyata memang apo 
nan dilakukan dengan bansos anak sikola SD, pendampingan program IT/komputer, , 
dll. adolah karajonyato, karajokareih, karajocerdas Anak Nagari Minangkabau.
ddd) Sekedar saran dan pendapeik kironyo "Kongres" Rahayat Minangkabau" 
menghadapi globalisasi kiniko iyo alah paralu bana dikarajokan dengan fokus 
pada pembangunan regional Nagari (Regional Economic Development= RED ) dan  
(Dapeik fokus ka Trade, INdustry, Tourism dan Investment=TITI)  Dengan Kongres 
Rahayat dan penerapan suatu Action Plan jo Business Action Plan dan program2 
pilot project lainnyo, kami kiro kemajuan Nagari Minangkabau akan dapaeik 
labieh elok.
eee) Kironyo pandapeik nan indak baitu berarti iko dapeik juo manambah 
pemikiran2 Anak Nagari Minangkabau kamuko.
Wassalam,
Asmun ( LK/66/Depok)
 

--- Pada Sen, 30/5/11, Wempi Satria  menulis:

Dari: Wempi Satria 
Judul: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Senin, 30 Mei, 2011, 2:24 PM

iko dapek di 
http://www.kliksumbar.com/berita-858-taslim-siap-allout-perjuangan-dana-pusat.html



Minggu, 22 Mei 2011 - 19:39:25 WIB

Taslim Siap All-out Perjuangan Dana Pusat
Kategori: Politik 
- Dibaca: 110 kali


  
  
  
  Taslim, S.Si, Anggota Badan Anggaran DPR RI
  Padang, KlikSumbar 

Anggota Komisi III DPR RI Taslim bersama tiga belas anggota DPR RI plus
empat anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sumbar siap all-out 
memperjuangkan dana pusat untuk pulihkan 100 persen Sumbar kembali.

"Saya
dan kawan-kawan lain, baik di DPR RI maupun di DPD tidak akan tinggal 
diam untuk memperjuangkan dana pemerintah pusat untuk pemulihan Sumatera Barat 
pascagempa 2009,"lalu ujar Anggota Komisi III DPR RI Taslim Minggu 
(22/5) ketika dihubungi kliksumbar.com .



Menurut politisi muda PAN tersebut, dia sangat 
tidak yakin kalau pemerintah pusat menghentikan kucuran dana untuk 
pemulihan Sumbar setelah diterpa bencana gempa 2009 lalu.



"Saya tidak
yakin pemerintah pusat akan biarkan Sumbar sembuh sempurna dengan 
sendirinya, kalau memang itu terjadi maka kawan-kawan dari daerah 
pemilihan
Sumbar maupun Anggota DPR RI lain berdarah minang akan berjibaku 
memperjuangkan anggaran pusat untuk pulihkan seratus persen Sumbar pasca
porak-poranda diterjang gempa lalu,"ujar Anggota Badan Anggaran DPR RI 
ini.


Menurut putra asli Agam tersebut, sangat tidak manusiawi kalau 
pemeirntah pusat membiarkan Sumbar pulih hanya mengandalkan APBD daerah 
tersebut.



"Saya paham sekali kemampuan APBD Sumbar, tidak akan bisa 
membangun kembali terutama kantor-kantor pemerintahan tanpa campur 
tangan dana pusat, karena memang sejak dulunya APBD Sumbar itu minus, 
lebih banyak terkuras untuk belanja pegawai,"ujar mantan Anggota DPRD 
Sumbar dua periode ini.



Berjibakunya para legislator Sumbar di 
tingkat pusat dipicu, ulah curhatnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno 
beberapa hari lalu tentang distopnya dana pusat bagi memulihkan Sumbar.


"Dana pusat tidak ada lagi terutama untuk merehabilitasi dan membangun kembali 
kantor pemerintahan, yang hingga kini masih
banyak yang belum tersentuh pembangunan kembali,"ujar Irwan sebagaimana 
dilansir media massa di Padang.



Bahkan
kata Irwan, Direktorat Jendral Kementrian Keuangan justru menyarankan 
pembangunan kantor 
pemerintahan yang rusak akibat gempa diarahkan pembiayaannya lewat dana 
APBD Sumbar.


"Kalau ini jadi kenyataan bisa mati berdiri 
pemerintahan, sebab APBD Sumbar tidak akan mampu membangun sesegera 
mungkin belum lagi masih banyak bangunan publik yang tidak masuk 
data-base yang mendapatkan bantuan rehab-rekon bencana Sumbar,"ujar 
Irwan dilansir media harian di Padang.



Taslim sendiri berjanji mempertanyakan kebenaran tak adanya lagi dana bantuan 
pusat untuk pulihkan Sumbar.



"Saya akan t

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-30 Terurut Topik Wempi Satria
iko dapek di
http://www.kliksumbar.com/berita-858-taslim-siap-allout-perjuangan-dana-pusat.html

Minggu, 22 Mei 2011 - 19:39:25 WIB

Taslim Siap All-out Perjuangan Dana Pusat
Kategori: *Politik*  -
Dibaca: *110* kali

   *Taslim, S.Si,
Anggota Badan Anggaran DPR RI* *Padang, **Klik**Sumbar*

Anggota Komisi III DPR RI Taslim bersama tiga belas anggota DPR RI plus
empat anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sumbar siap all-out
memperjuangkan dana pusat untuk pulihkan 100 persen Sumbar kembali.
"Saya dan kawan-kawan lain, baik di DPR RI maupun di DPD tidak akan tinggal
diam untuk memperjuangkan dana pemerintah pusat untuk pemulihan Sumatera
Barat pascagempa 2009,"lalu ujar Anggota Komisi III DPR RI Taslim Minggu
(22/5) ketika dihubungi
kliksumbar.com.

Menurut politisi muda PAN tersebut, dia sangat tidak yakin kalau pemerintah
pusat menghentikan kucuran dana untuk pemulihan Sumbar setelah diterpa
bencana gempa 2009 lalu.

"Saya tidak yakin pemerintah pusat akan biarkan Sumbar sembuh sempurna
dengan sendirinya, kalau memang itu terjadi maka kawan-kawan dari daerah
pemilihan Sumbar maupun Anggota DPR RI lain berdarah minang akan berjibaku
memperjuangkan anggaran pusat untuk pulihkan seratus persen Sumbar pasca
porak-poranda diterjang gempa lalu,"ujar Anggota Badan Anggaran DPR RI ini.

Menurut putra asli Agam tersebut, sangat tidak manusiawi kalau pemeirntah
pusat membiarkan Sumbar pulih hanya mengandalkan APBD daerah tersebut.

"Saya paham sekali kemampuan APBD Sumbar, tidak akan bisa membangun kembali
terutama kantor-kantor pemerintahan tanpa campur tangan dana pusat, karena
memang sejak dulunya APBD Sumbar itu minus, lebih banyak terkuras untuk
belanja pegawai,"ujar mantan Anggota DPRD Sumbar dua periode ini.

Berjibakunya para legislator Sumbar di tingkat pusat dipicu, ulah curhatnya
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno beberapa hari lalu tentang distopnya dana
pusat bagi memulihkan Sumbar.

"Dana pusat tidak ada lagi terutama untuk merehabilitasi dan membangun
kembali kantor pemerintahan, yang hingga kini masih banyak yang belum
tersentuh pembangunan kembali,"ujar Irwan sebagaimana dilansir media
massadi Padang.

Bahkan kata Irwan, Direktorat Jendral Kementrian Keuangan justru menyarankan
pembangunan kantor pemerintahan yang rusak akibat gempa diarahkan
pembiayaannya lewat dana APBD Sumbar.

"Kalau ini jadi kenyataan bisa mati berdiri pemerintahan, sebab APBD Sumbar
tidak akan mampu membangun sesegera mungkin belum lagi masih banyak bangunan
publik yang tidak masuk data-base yang mendapatkan bantuan rehab-rekon
bencana Sumbar,"ujar Irwan dilansir media harian di Padang.

Taslim sendiri berjanji mempertanyakan kebenaran tak adanya lagi dana
bantuan pusat untuk pulihkan Sumbar.

"Saya akan tanya ke Menteri Keuangan RI pada rapat Badan Anggaran DPR
terkait apa yang dikeluhkan Gubernur Sumatera Barat  itu,"ujarnya.


2011/5/29 Imran Al 

> aslm wr wb.
>
> frasa dari dua paragraf sebagaimana dikutip uda IJP dan sejumlah paragraf
> di tubuh berita itu, awak nilai sebuah opini pribadi dari pengirim dengan
> alamat email unan1...@gmail.com"  yang juga dikirimkan
> juga 
> ke"Forhami
>  group" <
> fora...@yahoogroups.com>, "pkdp indonesia" 
>
> kemudian di respon dengan nada emosi oleh ZulTan" 
> http://compose?to=zul_...@yahoo.com>)...
> dll
>
> kalau kerja jurnalistik, dia telah memiliki kode etik tersendiri.. rasa nya
> tak mungkin ada unsur opini yang bisa menyesatkan pembaca ada di batang
> tubuh sebuah berita sebagaimana dipostingkan oleh pemilik email : "
> unan1...@gmail.com" 
>
> saran: kalau pengirim dari komunitas ini mengutip hasil kerja jurnalistik,
> lalu menambahkan opini pribadi di dalamnya, tentu yang akan terjadi adalah
> bias...
>
> agar tidak terjadi fitnah, kalau mau mempostingkan sesuatu, kirim saja
> tulisan itu dulu.. setelah itu baru dikomentari dan diperdebatkan...
>
> kebetulan, tulisan

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-29 Terurut Topik Imran Al
aslm wr wb.

frasa dari dua paragraf sebagaimana dikutip uda IJP dan sejumlah paragraf di 
tubuh berita itu, awak nilai sebuah opini pribadi dari pengirim dengan alamat 
email unan1...@gmail.com"  yang juga dikirimkan juga ke 
"Forhami group" 
, "pkdp indonesia" 


kemudian di respon dengan nada emosi oleh ZulTan" 

saran: kalau pengirim dari komunitas ini mengutip hasil kerja jurnalistik, lalu
 menambahkan opini pribadi di dalamnya, tentu yang akan terjadi adalah bias... 

agar tidak terjadi fitnah, kalau mau mempostingkan sesuatu, kirim saja tulisan 
itu dulu.. setelah itu baru dikomentari dan diperdebatkan...

kebetulan, tulisan yang dipostingkan iko, merupakan rekan kerja ambo di grup 
RPG Divre Padang (grup Jawa Pos)... rasonyo, tulisan yang benar itu sebagaimana 
telah dilansir di padang-today.com dengan link berikut: 
http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483

sedangkan tulisan dibawah iko (unan1...@gmail.com): antah baa carito nyo bisa 
takah itu jadi nyo...

Mei 27th, 2011 @ 10:46 AM

Kasihan Gubernur dari PKS

Kategori: Tulisanku



Irwan Prayitno

Tentunya
 kita masih ingat dengan peristiwa gempa bumi dan tsunami yang menimpa 
beberapa kabupaten di Provinsi Sumatera Barat pada 30 September 2009 
yang lalu. Bencana tersebut memakan korban ribuan orang dan merusak 
sekitar ratusan rumah warga dan juga puluhan gedung.

Sebagai 
seorang pemimpin daerah, Gubernur Sumatera Barat yang bernama Irwan 
Prayitno harus memikirkan bagaimana nasib orang-orang yang dipimpinnya. 
Berbagai cara mungkin telah dilakukannya. Salah satunya adalah dengan 
meminta bantuan dana dari pemerintah pusat.

Pemerintah telah 
menyiapkan dana buat penanggulangan bencana alam yang diambil melalui 
APBN. Sumatera Barat yang kebetulan pada waktu itu tertimpa bencana 
alam, pemerintah menyiapkan dana sebesar 6,4 Triliun guna melakukan 
perbaikan-perbaikan setelah terjadinya bencana tersebut.

Gubernur
 Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, dana bantuan gempa bumi untuk
 pembangunan infrastruktur di Sumatra Barat sebesar Rp3 triliun dari 
Rp6,4 triliun menguap (HILANG TANPA KETAHUAN).

“Awalnya ada dan 
terdapat dalam APBN untuk dana bantuan kepada Sumbar sebanyak Rp6,4 
triliun. Dari Rp6,4 triliun, sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah 
masyarakat itu sudah turun dan telah disalurkan,” kata Irwan usai 
bertemu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Gedung 
Nusantara II DPR RI, Jakarta, Jumat.

Pemerintah daerah Sumatera 
Barat dikirimkan dana awal sebesar 3 Triliun rupiah yang akan digunakan 
untuk merenovasi rumah-rumah penduduk dan juga merenovasi gedung-gedung 
pemerintahan yang rusak akibat bencana tersebut.

Uang sebesar 
itu, oleh pemerintah daerah Sumatera Barat dibawah kepemimpinan Irwan 
Prayitno, langsung digunakan untuk memperbaiki rumah warga dan 
memberikan bantuan kepada warga yang tertimpa bencana. Hasilnya, dalam 
waktu sekitar tiga bulan, sekitar 154 ribu rumah telah berhasil dibantu 
oleh pemerintah daerah Sumatera Barat. Berdasarkan kinerja tersebut, 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana memberikan penghargaan kepada 
Pemerintahan Daerah Sumatera Barat karena merupakan provinsi yang 
tercepat dalam menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu rumah dan memiliki 
track record terbaik dalam penanggulangan darurat.

Penanganan 
korban gempa, Pemda Sumbar dalam waktu 3 bulan mampu menyelesaikannya 
secara tuntas dan bahkan mendapat penghargaan dari BNPB sebagai provinsi
 tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu rumah dan memiliki track
 record terbaik dalam penanggulangan darurat. (Islamedia.web.id)

Seiring
 perjalanan waktu, sisa uang dari pemerintah yang berjumlah sekitar 3,4 
Triliun rupiah pun tidak turun-turun, padahal masih ada sekitar 50 ribu 
rumah warga dan puluhan gedung pemerintahan daerah yang masih perlu 
membutuhkan bantuan. Mungkinkah karena pemerintah melihat bahwa 
pembangunan pasca bencana alam di Sumatera Barat tergolong baik, 
sehingga pemerintah tidak mau menurunkan sisa dana tersebut?

Setelah
 lama menunggu dan tidak ada kepastian, akhirnya sang Gubernur pun 
bertindak. Beliau mendatangi Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana
 guna meminta sisa dana bantuan tersebut. Ternyata, BNPB menyarankan 
kepada Sang Gubernur untuk meminta kepada Menteri Keuangan. 
Menindaklanjuti saran tersebut, akhirnya Sang Gubernur pun meminta 
kepada Menteri Keuangan yang waktu itu dijabat oleh Sri Mulyani. Tetapi 
tidak ada hasil.

Setelah tidak menemui jalan tengah, Sang 
Gubernur tetap berjuang mencari kepastian dana untuk pembangunan 
daerahnya pasca terjadinya bencana. Akhirnya, Sang Gubernur pun meminta 
penjelasan kepada Badan Anggaran DPR. Di badan anggaran DPR tersebut, 
Sang Gubernur pun mendapatkan informasi bahwa dana tersebut sudah 
dimasukkan kembali kepada Kementerian Keuangan. Tidak lama berselang, 
Sang Gubernur mendapatkan surat dari Kementerian PU soal pembangunan 
gedung-gedung perkantoran diserahkan pada kementerian masing-masin

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur: Sumbar Tingga Karabang?

2011-05-28 Terurut Topik Fitrianto
Iyo,
mungkin paralu ditambah gala datuak ka SBY tu ciek lai supayo adoh
perhatiannyo ka masalah recovery gampo ko.
Iko kan nan jadi keahlian urang Minang kini.

Kalau ka maniru gaya GAM Aceh, iyo indak adoh nan ka talok lai.

Kalau soal berita, kawan2 PPI Japang Sendai pernah mangirim nota protes ka
media nan sakandak hatinyo sajo manulis berita gampo/tsunami/krisis nuklir
Japang sahinggo banyak kawan2 nan dimintak pulang se ka Indo dek bapak
mandenyo, nan mati katakutan mambaco berita di media2 Indo.

Jadi ciek duo memang adoh contohnyo.

Tapi soal nan iko, ambo pun manduga itu opini pribadi nan lah ditambah2.

Wassalam
fitr

2011/5/28 

> Sanak Palanta,
>
> Kalaulah penyesalan itu bisa datang lebih dulu, tantu ndak co iko wak doh.
> Ndak ado gunonyo doh lai menangisi mayik nan alah takubua. PAk JK sudah
> menjadi masa lalu.
>
> Nan kadicari kini, baa solusi managakkan kapalo. Jan diatua urang se. Ndak
> dianggap.Tapi, kalau awak samo awak se sulit saling picayo, ma lo wak bisa
> maago galeh urang. Ndak salah almarhum Gus Dur bilang: "Ulama Minang Tingga
> Karabang"
>
> Soal postingan ko se wak lah babeda pandapek. Soal komen IJP nan pendekl
> pun dipersoalkan, sampai-sampai lo ka wartawan nan dinilai bengak.
>
> Terkait postingan kisah gubernur sumbarko, ambo yakin itu ndak murni
> tulisan wartawan. Tapi lah ditukuak ditambahi. Lai kamungkin lo gubernur
> mandoakan pemerintah pusat sarupo itu? Bodoh bana gubernur tu mah.
>
> Kembali ka substansi persoalan, kasus ko pelajaran besar untuak awak
> basamo. Barantilah lai saliang main tungkai, pola panjek batang pinang.
> Basatulah awak basamo. Mari wak minta dulu DPR dan DPD tu barundiang. Wak
> minta lo tokoh-tokoh nan bajibun di KIB tu manggunokan tariangnyo.
> Kalau indak juo, sasakali rang Minangko lah patuik pulo unjuk gigi ke
> Kemenkeu atau bilo paralu ka Istana.
>
> Iko bukan persoalan daerah, tapi persoalan nasional yg dipulangkan ka
> derah. Iko manyangkuik nasib ribuan dunsanak di kampuang. Mari wak dukung
> perjuangan pak gubernur ko. Jan disabuik juo gubernur PKS atau bukan. Wee
> gubernur sumbar, bukan gubernur partai.
>
> Wassalam
>
> Syafruddin AL
> 48/Tingga di Bogor
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur: Sumbar Tingga Karabang?

2011-05-27 Terurut Topik syaff . al
Sanak Palanta,

Kalaulah penyesalan itu bisa datang lebih dulu, tantu ndak co iko wak doh. Ndak 
ado gunonyo doh lai menangisi mayik nan alah takubua. PAk JK sudah menjadi masa 
lalu.

Nan kadicari kini, baa solusi managakkan kapalo. Jan diatua urang se. Ndak 
dianggap.Tapi, kalau awak samo awak se sulit saling picayo, ma lo wak bisa 
maago galeh urang. Ndak salah almarhum Gus Dur bilang: "Ulama Minang Tingga 
Karabang"

Soal postingan ko se wak lah babeda pandapek. Soal komen IJP nan pendekl pun 
dipersoalkan, sampai-sampai lo ka wartawan nan dinilai bengak.

Terkait postingan kisah gubernur sumbarko, ambo yakin itu ndak murni tulisan 
wartawan. Tapi lah ditukuak ditambahi. Lai kamungkin lo gubernur mandoakan 
pemerintah pusat sarupo itu? Bodoh bana gubernur tu mah.

Kembali ka substansi persoalan, kasus ko pelajaran besar untuak awak basamo. 
Barantilah lai saliang main tungkai, pola panjek batang pinang. Basatulah awak 
basamo. Mari wak minta dulu DPR dan DPD tu barundiang. Wak minta lo tokoh-tokoh 
nan bajibun di KIB tu manggunokan tariangnyo. 
Kalau indak juo, sasakali rang Minangko lah patuik pulo unjuk gigi ke Kemenkeu 
atau bilo paralu ka Istana.

Iko bukan persoalan daerah, tapi persoalan nasional yg dipulangkan ka derah. 
Iko manyangkuik nasib ribuan dunsanak di kampuang. Mari wak dukung perjuangan 
pak gubernur ko. Jan disabuik juo gubernur PKS atau bukan. Wee gubernur sumbar, 
bukan gubernur partai.

Wassalam

Syafruddin AL
48/Tingga di Bogor

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Fitrianto 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 13:39:42 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Dan katiko SBY mamuji2 rang Minang punyo banyak tokoh zaman dulunyo, pak JK
malah mengkritik rang Minang talampau suko banostalgia jo maso
lampau padahal kini lah tatingga jauah.

Akhirnyo 80% labiah rang Minang mamiliah nan mamuji2nyo daripado nan
mangkritik, walaupun sumandonyo.

Wassalam
fitr

2011/5/28 

> Ha ha iyo Wempi..samo wak mah basitagang urek lihia juo jo Condelezza Rice
> ambo, we e nan manakah gagak dan de la coga tu juo deknyo pilihan
>
> Ya ambo ndak mamaso do kalau kasitu juo condong saleronyo
>
> Lah ketahuan manangnyo nan de la coga tu, abih lo ambo kanai ledek
>
> Tapi kini yo lah datang pulo pujiannyo ka Pak JK tu kecek we e
>
> "Pak JK santai2 aja ya Bang nggak seperti pejabat dan politisi lain yang
> tidak berkuasa suka intrik politik sikut menyikut, tukang kompor, loncat
> sana loncat sini seperti ulat bulu dan digoyang isu KKN, ditangkap KPK"
>
> Baru tahu dia he he he
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> **
>
> --
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Fitrianto
Dan katiko SBY mamuji2 rang Minang punyo banyak tokoh zaman dulunyo, pak JK
malah mengkritik rang Minang talampau suko banostalgia jo maso
lampau padahal kini lah tatingga jauah.

Akhirnyo 80% labiah rang Minang mamiliah nan mamuji2nyo daripado nan
mangkritik, walaupun sumandonyo.

Wassalam
fitr

2011/5/28 

> Ha ha iyo Wempi..samo wak mah basitagang urek lihia juo jo Condelezza Rice
> ambo, we e nan manakah gagak dan de la coga tu juo deknyo pilihan
>
> Ya ambo ndak mamaso do kalau kasitu juo condong saleronyo
>
> Lah ketahuan manangnyo nan de la coga tu, abih lo ambo kanai ledek
>
> Tapi kini yo lah datang pulo pujiannyo ka Pak JK tu kecek we e
>
> "Pak JK santai2 aja ya Bang nggak seperti pejabat dan politisi lain yang
> tidak berkuasa suka intrik politik sikut menyikut, tukang kompor, loncat
> sana loncat sini seperti ulat bulu dan digoyang isu KKN, ditangkap KPK"
>
> Baru tahu dia he he he
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> **
>
> --
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Indra J Piliang
Pak JK belakangan ko alah agak byk kecek. Satiok kecek inyo jadi mantra urang 
rami, dari soal Merpati, PMI dan PSSI jo FIFA. 

Sanang bana hatinyo kini :D


~~."IJP".~~

-Original Message-
From: jupardi...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 04:27:55 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Ha ha iyo Wempi..samo wak mah basitagang urek lihia juo jo Condelezza Rice 
ambo, we e nan manakah gagak dan de la coga tu juo deknyo pilihan

Ya ambo ndak mamaso do kalau kasitu juo condong saleronyo

Lah ketahuan manangnyo nan de la coga tu, abih lo ambo kanai ledek

Tapi kini yo lah datang pulo pujiannyo ka Pak JK tu kecek we e

"Pak JK santai2 aja ya Bang nggak seperti pejabat dan politisi lain yang tidak 
berkuasa suka intrik politik sikut menyikut, tukang kompor, loncat sana loncat 
sini seperti ulat bulu dan digoyang isu KKN, ditangkap KPK"

Baru tahu dia he he he

Wass-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Wempi Satria 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 10:16:50 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

huahaha, jk hollic nih yee...
ambo pernah 'agak' basitagang jo urang rumah karano mamiliah jk. "apo nan
uda piliah tuh, antah-antah sae."

nan tanyo dihati mbo wukato tuh. ba a kok [knapa gitu loh] jk disandiangkan
jo wranto??

2011/5/28 

> Dan tidak salah rasanya saya punya hak satu suara memilih Pak JK walau
> kalah saya merasa menang
>
> Kenangan satu suara mencontreng foto dia tersebut masih saya simpan ketika
> dibilik suara saya bawa kamera dan memotret contrengan saya persis di kepala
> yang berkupiah saya tidak mau mengotori wajahnya dengan spidol contrengan
>
> Satu hal lagi Pak Kalla humoris dengan joke2nya yang segar terkadang
> menyindir halus
>
>
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * jupardi...@yahoo.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 03:55:47 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Bapak Jusuf Kalla memang di hati, cepat tanggap, responsif jika sudah
> berbicara bencana di negeri ini
>
> Dan juga Beliau mempunyai sikap yang sangat bagus sebagai negarawan setelah
> tidak berkuasa atau dalam lingkaran kekuasaan lagi tetap tenang tidak grusa
> grusu banyak intrik politik, kalau mengkritik pemerintahan secara elegan
> tanpa menjatuhkan yang sekira "lawan politik" nya
>
> Terbukti juga paling tidak sampai saat ini beliau tidak ada digoyang2
> dengan isu, sas sus, rumor seputar KKN paska tidak berkuasa lagi, tidak
> seperti para petinggi negara paska tidak berkuasa lagi banyak yang diterpa
> isu KKN dan diselidiki KPK
>
> Doa saya semoga Pak JK diberi kesehatan yang prima diusianya sehingga
> selalu memberi kontribusi nyata dalam membangun bangsa terutama di bidang
> kemanusiaan dan penanggulangan bencana melalui organisasi seperti PMI dan
> Yayasan yang dikelola dan dikomandoinya
>
> Bravo Pak JK dan Ibu
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ----------
> *From: * "Indra J Piliang" 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 01:39:02 +
> *To: *RantauNet
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Nah, kalau berita ini lbh clear soal pembabakan waktunya. Ketika pilkada
> Sumbar, Sri Mulyani tak lg jd Menkeu. Jadi yg mengurus dana itu sblmnya
> adalah Gubernur Sumbar sblmnya, tmsk penyaluran dananya.
>
> Terlepas dari usaha "pencitraan" di email sblmnya, memang perlu ada lobby
> tingkat tinggi utk dapatkan kembali dana itu. Gamawan Fauzi mestinya sadar
> juga bhw begitu byk bantuan Pusat ke Sumbar di eranya adlh kerja keras byk
> pihak, terutama Pak Jusuf Kalla.
>
> Dan kekuatan politik di Pusat itu penting bagi Sumbar, krn Sumbar adlh
> daerah miskin. Kekuatan politik terbesar di Sumbar dan Pusat apa dan siapa?
> Kita tahu semua. Merekalah yg harus dilobby.
>
> Sekadar bisa komentar saja pagi ini. Kalau memang Pak Irwan mau melakukan
> tekanan ke Pusat, sebaiknya lakukan pertemuan dg tokoh2 politik Sumbar atau
> asal Sumbar. Jangan cepat2 bicara di koran dulu, apalagi dg nada menyalahkan
> partai2 lain, lalu membusungkan dada sendiri spt nada email sebelumnya.
> Kerja kolektif itu penting.
>
> Maaf kalau ada yg tak berkenan.
>
> ~~."IJP".~~
> ---

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik jupardi_jp
Ha ha iyo Wempi..samo wak mah basitagang urek lihia juo jo Condelezza Rice 
ambo, we e nan manakah gagak dan de la coga tu juo deknyo pilihan

Ya ambo ndak mamaso do kalau kasitu juo condong saleronyo

Lah ketahuan manangnyo nan de la coga tu, abih lo ambo kanai ledek

Tapi kini yo lah datang pulo pujiannyo ka Pak JK tu kecek we e

"Pak JK santai2 aja ya Bang nggak seperti pejabat dan politisi lain yang tidak 
berkuasa suka intrik politik sikut menyikut, tukang kompor, loncat sana loncat 
sini seperti ulat bulu dan digoyang isu KKN, ditangkap KPK"

Baru tahu dia he he he

Wass-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Wempi Satria 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 10:16:50 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

huahaha, jk hollic nih yee...
ambo pernah 'agak' basitagang jo urang rumah karano mamiliah jk. "apo nan
uda piliah tuh, antah-antah sae."

nan tanyo dihati mbo wukato tuh. ba a kok [knapa gitu loh] jk disandiangkan
jo wranto??

2011/5/28 

> Dan tidak salah rasanya saya punya hak satu suara memilih Pak JK walau
> kalah saya merasa menang
>
> Kenangan satu suara mencontreng foto dia tersebut masih saya simpan ketika
> dibilik suara saya bawa kamera dan memotret contrengan saya persis di kepala
> yang berkupiah saya tidak mau mengotori wajahnya dengan spidol contrengan
>
> Satu hal lagi Pak Kalla humoris dengan joke2nya yang segar terkadang
> menyindir halus
>
>
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * jupardi...@yahoo.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 03:55:47 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Bapak Jusuf Kalla memang di hati, cepat tanggap, responsif jika sudah
> berbicara bencana di negeri ini
>
> Dan juga Beliau mempunyai sikap yang sangat bagus sebagai negarawan setelah
> tidak berkuasa atau dalam lingkaran kekuasaan lagi tetap tenang tidak grusa
> grusu banyak intrik politik, kalau mengkritik pemerintahan secara elegan
> tanpa menjatuhkan yang sekira "lawan politik" nya
>
> Terbukti juga paling tidak sampai saat ini beliau tidak ada digoyang2
> dengan isu, sas sus, rumor seputar KKN paska tidak berkuasa lagi, tidak
> seperti para petinggi negara paska tidak berkuasa lagi banyak yang diterpa
> isu KKN dan diselidiki KPK
>
> Doa saya semoga Pak JK diberi kesehatan yang prima diusianya sehingga
> selalu memberi kontribusi nyata dalam membangun bangsa terutama di bidang
> kemanusiaan dan penanggulangan bencana melalui organisasi seperti PMI dan
> Yayasan yang dikelola dan dikomandoinya
>
> Bravo Pak JK dan Ibu
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * "Indra J Piliang" 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 01:39:02 +
> *To: *RantauNet
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Nah, kalau berita ini lbh clear soal pembabakan waktunya. Ketika pilkada
> Sumbar, Sri Mulyani tak lg jd Menkeu. Jadi yg mengurus dana itu sblmnya
> adalah Gubernur Sumbar sblmnya, tmsk penyaluran dananya.
>
> Terlepas dari usaha "pencitraan" di email sblmnya, memang perlu ada lobby
> tingkat tinggi utk dapatkan kembali dana itu. Gamawan Fauzi mestinya sadar
> juga bhw begitu byk bantuan Pusat ke Sumbar di eranya adlh kerja keras byk
> pihak, terutama Pak Jusuf Kalla.
>
> Dan kekuatan politik di Pusat itu penting bagi Sumbar, krn Sumbar adlh
> daerah miskin. Kekuatan politik terbesar di Sumbar dan Pusat apa dan siapa?
> Kita tahu semua. Merekalah yg harus dilobby.
>
> Sekadar bisa komentar saja pagi ini. Kalau memang Pak Irwan mau melakukan
> tekanan ke Pusat, sebaiknya lakukan pertemuan dg tokoh2 politik Sumbar atau
> asal Sumbar. Jangan cepat2 bicara di koran dulu, apalagi dg nada menyalahkan
> partai2 lain, lalu membusungkan dada sendiri spt nada email sebelumnya.
> Kerja kolektif itu penting.
>
> Maaf kalau ada yg tak berkenan.
>
> ~~."IJP".~~
> --
> *From: * Fitrianto 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 10:26:55 +0900
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)
>
> http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483
>

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik jupardi_jp
Ha ha iyo Wempi..samo wak mah basitagang urek lihia juo jo Condelezza Rice 
ambo, we e nan manakah gagak dan de la coga tu juo deknyo pilihan

Ya ambo ndak mamaso do kalau kasitu juo condong saleronyo

Lah ketahuan manangnyo nan de la coga tu, abih lo ambo kanai ledek

Tapi kini yo lah datang pulo pujiannyo ka Pak JK tu kecek we e

"Pak JK santai2 aja ya Bang nggak seperti pejabat dan politisi lain yang tidak 
berkuasa suka intrik politik sikut menyikut, tukang kompor, loncat sana loncat 
sini seperti ulat bulu dan digoyang isu KKN, ditangkap KPK"

Baru tahu dia he he he

Wass-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Wempi Satria 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 10:16:50 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

huahaha, jk hollic nih yee...
ambo pernah 'agak' basitagang jo urang rumah karano mamiliah jk. "apo nan
uda piliah tuh, antah-antah sae."

nan tanyo dihati mbo wukato tuh. ba a kok [knapa gitu loh] jk disandiangkan
jo wranto??

2011/5/28 

> Dan tidak salah rasanya saya punya hak satu suara memilih Pak JK walau
> kalah saya merasa menang
>
> Kenangan satu suara mencontreng foto dia tersebut masih saya simpan ketika
> dibilik suara saya bawa kamera dan memotret contrengan saya persis di kepala
> yang berkupiah saya tidak mau mengotori wajahnya dengan spidol contrengan
>
> Satu hal lagi Pak Kalla humoris dengan joke2nya yang segar terkadang
> menyindir halus
>
>
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * jupardi...@yahoo.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 03:55:47 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Bapak Jusuf Kalla memang di hati, cepat tanggap, responsif jika sudah
> berbicara bencana di negeri ini
>
> Dan juga Beliau mempunyai sikap yang sangat bagus sebagai negarawan setelah
> tidak berkuasa atau dalam lingkaran kekuasaan lagi tetap tenang tidak grusa
> grusu banyak intrik politik, kalau mengkritik pemerintahan secara elegan
> tanpa menjatuhkan yang sekira "lawan politik" nya
>
> Terbukti juga paling tidak sampai saat ini beliau tidak ada digoyang2
> dengan isu, sas sus, rumor seputar KKN paska tidak berkuasa lagi, tidak
> seperti para petinggi negara paska tidak berkuasa lagi banyak yang diterpa
> isu KKN dan diselidiki KPK
>
> Doa saya semoga Pak JK diberi kesehatan yang prima diusianya sehingga
> selalu memberi kontribusi nyata dalam membangun bangsa terutama di bidang
> kemanusiaan dan penanggulangan bencana melalui organisasi seperti PMI dan
> Yayasan yang dikelola dan dikomandoinya
>
> Bravo Pak JK dan Ibu
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * "Indra J Piliang" 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 01:39:02 +
> *To: *RantauNet
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Nah, kalau berita ini lbh clear soal pembabakan waktunya. Ketika pilkada
> Sumbar, Sri Mulyani tak lg jd Menkeu. Jadi yg mengurus dana itu sblmnya
> adalah Gubernur Sumbar sblmnya, tmsk penyaluran dananya.
>
> Terlepas dari usaha "pencitraan" di email sblmnya, memang perlu ada lobby
> tingkat tinggi utk dapatkan kembali dana itu. Gamawan Fauzi mestinya sadar
> juga bhw begitu byk bantuan Pusat ke Sumbar di eranya adlh kerja keras byk
> pihak, terutama Pak Jusuf Kalla.
>
> Dan kekuatan politik di Pusat itu penting bagi Sumbar, krn Sumbar adlh
> daerah miskin. Kekuatan politik terbesar di Sumbar dan Pusat apa dan siapa?
> Kita tahu semua. Merekalah yg harus dilobby.
>
> Sekadar bisa komentar saja pagi ini. Kalau memang Pak Irwan mau melakukan
> tekanan ke Pusat, sebaiknya lakukan pertemuan dg tokoh2 politik Sumbar atau
> asal Sumbar. Jangan cepat2 bicara di koran dulu, apalagi dg nada menyalahkan
> partai2 lain, lalu membusungkan dada sendiri spt nada email sebelumnya.
> Kerja kolektif itu penting.
>
> Maaf kalau ada yg tak berkenan.
>
> ~~."IJP".~~
> --
> *From: * Fitrianto 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 10:26:55 +0900
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)
>
> http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483
>

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Wempi Satria
huahaha, jk hollic nih yee...
ambo pernah 'agak' basitagang jo urang rumah karano mamiliah jk. "apo nan
uda piliah tuh, antah-antah sae."

nan tanyo dihati mbo wukato tuh. ba a kok [knapa gitu loh] jk disandiangkan
jo wranto??

2011/5/28 

> Dan tidak salah rasanya saya punya hak satu suara memilih Pak JK walau
> kalah saya merasa menang
>
> Kenangan satu suara mencontreng foto dia tersebut masih saya simpan ketika
> dibilik suara saya bawa kamera dan memotret contrengan saya persis di kepala
> yang berkupiah saya tidak mau mengotori wajahnya dengan spidol contrengan
>
> Satu hal lagi Pak Kalla humoris dengan joke2nya yang segar terkadang
> menyindir halus
>
>
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * jupardi...@yahoo.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 03:55:47 +0000
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Bapak Jusuf Kalla memang di hati, cepat tanggap, responsif jika sudah
> berbicara bencana di negeri ini
>
> Dan juga Beliau mempunyai sikap yang sangat bagus sebagai negarawan setelah
> tidak berkuasa atau dalam lingkaran kekuasaan lagi tetap tenang tidak grusa
> grusu banyak intrik politik, kalau mengkritik pemerintahan secara elegan
> tanpa menjatuhkan yang sekira "lawan politik" nya
>
> Terbukti juga paling tidak sampai saat ini beliau tidak ada digoyang2
> dengan isu, sas sus, rumor seputar KKN paska tidak berkuasa lagi, tidak
> seperti para petinggi negara paska tidak berkuasa lagi banyak yang diterpa
> isu KKN dan diselidiki KPK
>
> Doa saya semoga Pak JK diberi kesehatan yang prima diusianya sehingga
> selalu memberi kontribusi nyata dalam membangun bangsa terutama di bidang
> kemanusiaan dan penanggulangan bencana melalui organisasi seperti PMI dan
> Yayasan yang dikelola dan dikomandoinya
>
> Bravo Pak JK dan Ibu
>
> Wass-Jepe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * "Indra J Piliang" 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 01:39:02 +
> *To: *RantauNet
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Nah, kalau berita ini lbh clear soal pembabakan waktunya. Ketika pilkada
> Sumbar, Sri Mulyani tak lg jd Menkeu. Jadi yg mengurus dana itu sblmnya
> adalah Gubernur Sumbar sblmnya, tmsk penyaluran dananya.
>
> Terlepas dari usaha "pencitraan" di email sblmnya, memang perlu ada lobby
> tingkat tinggi utk dapatkan kembali dana itu. Gamawan Fauzi mestinya sadar
> juga bhw begitu byk bantuan Pusat ke Sumbar di eranya adlh kerja keras byk
> pihak, terutama Pak Jusuf Kalla.
>
> Dan kekuatan politik di Pusat itu penting bagi Sumbar, krn Sumbar adlh
> daerah miskin. Kekuatan politik terbesar di Sumbar dan Pusat apa dan siapa?
> Kita tahu semua. Merekalah yg harus dilobby.
>
> Sekadar bisa komentar saja pagi ini. Kalau memang Pak Irwan mau melakukan
> tekanan ke Pusat, sebaiknya lakukan pertemuan dg tokoh2 politik Sumbar atau
> asal Sumbar. Jangan cepat2 bicara di koran dulu, apalagi dg nada menyalahkan
> partai2 lain, lalu membusungkan dada sendiri spt nada email sebelumnya.
> Kerja kolektif itu penting.
>
> Maaf kalau ada yg tak berkenan.
>
> ~~."IJP".~~
> --
> *From: * Fitrianto 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 10:26:55 +0900
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)
>
> http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483
>
> Wassalam
> fitr
>
>
>

-- 
http://wempi.nokspi.com

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik jupardi_jp
Dan tidak salah rasanya saya punya hak satu suara memilih Pak JK walau kalah 
saya merasa menang

Kenangan satu suara mencontreng foto dia tersebut masih saya simpan ketika 
dibilik suara saya bawa kamera dan memotret contrengan saya persis di kepala 
yang berkupiah saya tidak mau mengotori wajahnya dengan spidol contrengan

Satu hal lagi Pak Kalla humoris dengan joke2nya yang segar terkadang menyindir 
halus


Wass-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: jupardi...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 03:55:47 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Bapak Jusuf Kalla memang di hati, cepat tanggap, responsif jika sudah berbicara 
bencana di negeri ini

Dan juga Beliau mempunyai sikap yang sangat bagus sebagai negarawan setelah 
tidak berkuasa atau dalam lingkaran kekuasaan lagi tetap tenang tidak grusa 
grusu banyak intrik politik, kalau mengkritik pemerintahan secara elegan tanpa 
menjatuhkan yang sekira "lawan politik" nya 

Terbukti juga paling tidak sampai saat ini beliau tidak ada digoyang2 dengan 
isu, sas sus, rumor seputar KKN paska tidak berkuasa lagi, tidak seperti para 
petinggi negara paska tidak berkuasa lagi banyak yang diterpa isu KKN dan 
diselidiki KPK

Doa saya semoga Pak JK diberi kesehatan yang prima diusianya sehingga selalu 
memberi kontribusi nyata dalam membangun bangsa terutama di bidang kemanusiaan 
dan penanggulangan bencana melalui organisasi seperti PMI dan Yayasan yang 
dikelola dan dikomandoinya

Bravo Pak JK dan Ibu

Wass-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Indra J Piliang" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 01:39:02 
To: RantauNet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Nah, kalau berita ini lbh clear soal pembabakan waktunya. Ketika pilkada 
Sumbar, Sri Mulyani tak lg jd Menkeu. Jadi yg mengurus dana itu sblmnya adalah 
Gubernur Sumbar sblmnya, tmsk penyaluran dananya. 

Terlepas dari usaha "pencitraan" di email sblmnya, memang perlu ada lobby 
tingkat tinggi utk dapatkan kembali dana itu. Gamawan Fauzi mestinya sadar juga 
bhw begitu byk bantuan Pusat ke Sumbar di eranya adlh kerja keras byk pihak, 
terutama Pak Jusuf Kalla. 

Dan kekuatan politik di Pusat itu penting bagi Sumbar, krn Sumbar adlh daerah 
miskin. Kekuatan politik terbesar di Sumbar dan Pusat apa dan siapa? Kita tahu 
semua. Merekalah yg harus dilobby. 

Sekadar bisa komentar saja pagi ini. Kalau memang Pak Irwan mau melakukan 
tekanan ke Pusat, sebaiknya lakukan pertemuan dg tokoh2 politik Sumbar atau 
asal Sumbar. Jangan cepat2 bicara di koran dulu, apalagi dg nada menyalahkan 
partai2 lain, lalu membusungkan dada sendiri spt nada email sebelumnya. Kerja 
kolektif itu penting. 

Maaf kalau ada yg tak berkenan. 


~~."IJP".~~

-Original Message-
From: Fitrianto 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 10:26:55 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)

http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483

Wassalam
fitr

 Provinsi Sumatra Barat
Gubernur Mengeluh, 19 Gedung Belum Terurus

JPNN Berita Pemerintahan Jumat, 20/05/2011 - 22:03 WIB Fasli 303 klik

[image: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno]

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta seluruh anggota DPR dan DPD
asal daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Barat menggunakan kekuatannya untuk
memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo guna mengingatkan
mengenai belum beresnya penanganan pasca gempa bumi di Sumbar.

"Saya mau kongrit, mohon kiranya kalau tidak ada keberatan, kekuatan kita di
parlemen ini memanggil Menteri Keuangan untuk mengatakan jangan kira Sumbar
itu sudah selesai dari penanganan gempa bumi. Masih ada sekitar 50 ribu
rumah masyarakat dan 19 gedung Pemerintah Daerah (Pemda) yang masih rata
dengan tanah dan pegawai kita semuanya berserakan," kata Irwan Prayitno
dalam acara pertemuan reguler Gubernur Sumbar dengan Kaukus Sakato, Parlemen
Indonesia, di ruang rapat Pimpinan DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5).

Disebutkan, ada 19 lebih gedung pemerintahan akibat gempa runtuh dan hancur
yang hingga kini belum ada dana pembangunannya. Hanya gedung Dinas Pekerjaan
Umum dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang sudah beres.
"Saya ulangi belum ada danya untuk membangunnya."

Dikatakan, awalnya ada dana dari APBN untuk Sumbar sebanyak Rp6,4 triliun.
Sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah masyarakat itu sudah turun dan
digunakan untuk membangun yang tuntas dalam tiga bulan. "Kami dapat award
dari BNPB sebagai provinsi tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu
rumah dan meme

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik jupardi_jp
Bapak Jusuf Kalla memang di hati, cepat tanggap, responsif jika sudah berbicara 
bencana di negeri ini

Dan juga Beliau mempunyai sikap yang sangat bagus sebagai negarawan setelah 
tidak berkuasa atau dalam lingkaran kekuasaan lagi tetap tenang tidak grusa 
grusu banyak intrik politik, kalau mengkritik pemerintahan secara elegan tanpa 
menjatuhkan yang sekira "lawan politik" nya 

Terbukti juga paling tidak sampai saat ini beliau tidak ada digoyang2 dengan 
isu, sas sus, rumor seputar KKN paska tidak berkuasa lagi, tidak seperti para 
petinggi negara paska tidak berkuasa lagi banyak yang diterpa isu KKN dan 
diselidiki KPK

Doa saya semoga Pak JK diberi kesehatan yang prima diusianya sehingga selalu 
memberi kontribusi nyata dalam membangun bangsa terutama di bidang kemanusiaan 
dan penanggulangan bencana melalui organisasi seperti PMI dan Yayasan yang 
dikelola dan dikomandoinya

Bravo Pak JK dan Ibu

Wass-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Indra J Piliang" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 01:39:02 
To: RantauNet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Nah, kalau berita ini lbh clear soal pembabakan waktunya. Ketika pilkada 
Sumbar, Sri Mulyani tak lg jd Menkeu. Jadi yg mengurus dana itu sblmnya adalah 
Gubernur Sumbar sblmnya, tmsk penyaluran dananya. 

Terlepas dari usaha "pencitraan" di email sblmnya, memang perlu ada lobby 
tingkat tinggi utk dapatkan kembali dana itu. Gamawan Fauzi mestinya sadar juga 
bhw begitu byk bantuan Pusat ke Sumbar di eranya adlh kerja keras byk pihak, 
terutama Pak Jusuf Kalla. 

Dan kekuatan politik di Pusat itu penting bagi Sumbar, krn Sumbar adlh daerah 
miskin. Kekuatan politik terbesar di Sumbar dan Pusat apa dan siapa? Kita tahu 
semua. Merekalah yg harus dilobby. 

Sekadar bisa komentar saja pagi ini. Kalau memang Pak Irwan mau melakukan 
tekanan ke Pusat, sebaiknya lakukan pertemuan dg tokoh2 politik Sumbar atau 
asal Sumbar. Jangan cepat2 bicara di koran dulu, apalagi dg nada menyalahkan 
partai2 lain, lalu membusungkan dada sendiri spt nada email sebelumnya. Kerja 
kolektif itu penting. 

Maaf kalau ada yg tak berkenan. 


~~."IJP".~~

-Original Message-
From: Fitrianto 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 10:26:55 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)

http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483

Wassalam
fitr

 Provinsi Sumatra Barat
Gubernur Mengeluh, 19 Gedung Belum Terurus

JPNN Berita Pemerintahan Jumat, 20/05/2011 - 22:03 WIB Fasli 303 klik

[image: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno]

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta seluruh anggota DPR dan DPD
asal daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Barat menggunakan kekuatannya untuk
memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo guna mengingatkan
mengenai belum beresnya penanganan pasca gempa bumi di Sumbar.

"Saya mau kongrit, mohon kiranya kalau tidak ada keberatan, kekuatan kita di
parlemen ini memanggil Menteri Keuangan untuk mengatakan jangan kira Sumbar
itu sudah selesai dari penanganan gempa bumi. Masih ada sekitar 50 ribu
rumah masyarakat dan 19 gedung Pemerintah Daerah (Pemda) yang masih rata
dengan tanah dan pegawai kita semuanya berserakan," kata Irwan Prayitno
dalam acara pertemuan reguler Gubernur Sumbar dengan Kaukus Sakato, Parlemen
Indonesia, di ruang rapat Pimpinan DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5).

Disebutkan, ada 19 lebih gedung pemerintahan akibat gempa runtuh dan hancur
yang hingga kini belum ada dana pembangunannya. Hanya gedung Dinas Pekerjaan
Umum dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang sudah beres.
"Saya ulangi belum ada danya untuk membangunnya."

Dikatakan, awalnya ada dana dari APBN untuk Sumbar sebanyak Rp6,4 triliun.
Sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah masyarakat itu sudah turun dan
digunakan untuk membangun yang tuntas dalam tiga bulan. "Kami dapat award
dari BNPB sebagai provinsi tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu
rumah dan memeliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat. Itu
tahap pertama, sisanya sekitar 50 ribu rumah dan sudah ada dananya Rp300
miliar," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Irwan, Pemprov minta dari sisa Rp6,4 triliun itu dengan
bicara ke BNPB. Kata Kepala BNPB, mesti diurus ke Menteri Keuangan, yang
saat itu dijabat Sri Mulyani Indrawati. "Kemudian Bu Ani Dirjen Anggaran,
termasuk ke Badan Anggaran DPR. Kata Badan Anggaran DPR sudah dimasukan
kembali, lalu ada surat dari Kementerian PU soal pembangunan itu diserahkan
pada kementerian masing-masing," ungkapnya.

Karena tidak jelas, lanjut Irwan, pihaknya menyurati presiden hingga dua
kali dan direspon melalui wakil presiden yang ternyata uangnya su

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Fitrianto
Tulisan nan partamo dikirim ka milis ko mungkin opini urang partai nandi
ambiak dari berita/artikel nan ambo kirim.
Makonyo subyektif jadinyo.

Memang susah kini mambedakan maa nan tulisan wartawan profesional jo
blog-blog amatiran.
Tapi wartawan pun adoh juo nan kacau balau macam tulisan di bawah ko...

Wassalam
fitr

http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/18/antara-ilmuwan-dan-wartawan/
Antara Ilmuwan dan Wartawan

Teman saya, Dr. Khoirul Anwar, yang bekerja sebagai peneliti di Jepang
diwawancarai dalam acara Kick Andy di Metro TV. Artikel di situs resmi Kick
Andy menuliskan sebagai berikut.

Putra Indonesia yang banyak mendapat simpati para ilmuwan dunia lainnya
adalah Dr Khoirul Anwar. Pria asal Kediri, Jawa Timur itu baru-baru ini
telah menciptakan sistem telekomunikasi berbasis 4 G alias generasi ke
empat. Artinya, ciptaan pemuda desa, yang berusia 32 tahun itu telah
menyempurnakan sistem komunikasi yang kita kenal saat ini yaitu 3 G alias
generasi ketiga. “Jadi, dengan sistem komunikasi 4 G ini hambatan yang ada
di 3 G bisa disempurnakan di 4 G, kata Dr Khoirul menjelaskan. Tentu saja
penemuan atau karya Dr Khoirul itu telah dipatenkan di Jepang.

Karena awam dalam soal teknologi komunikasi, saya tanyakan hal ini kepada
teman saya yang paham soal ini. Penjelasan dia sebagai berikut.

Intinya, biasanya, agar suatu komunikasi wireless bisa bekerja tanpa adanya
interferensi dari sesi komunikasi lainnya, dibutuhkan yang namanya guard
interval. Dia membuat mekanisme komunikasi tanpa guardinterval ini. Hasilnya
sudah dipatenkan (like many other researchers did) dan “katanya” bisa
digunakan dalam teknologi 4G.

Di media lain nama peneliti ini ditulis sebagai Prof. Dr. Khoirul Anwar.
Padahal jabatan dia sekarang adalah assistant professor (bukan research
associate seperti yang saya tulis sebelumnya). Ini mengingatkan saya pada
berita bombastis tentang Nelson Tansu yang disebut sebagai profesor termuda
di Amerika Serikat. Padahal jabatan Nelson Tansu saat itu adalah assistant
professor, sebuah jabatan yang lumrah bagi seorang peneliti yang baru lulus
doktor.

Kesalahan soal jabatan profesor ini sepertinya sudah jadi penyakit kronis.
Wartawan bahkan masih banyak yang tidak tahu bahwa profesor itu bukan gelar,
melainkan jabatan.

Pekerjaan riset Khoirul memang bukan konsumsi awam. Tak mudah untuk
menjelaskannya ke dalam bahasa yang bisa dipahami awam. Pada level tertentu,
mungkin kesalahan wartawan masih bisa dimaafkan. Namun saya lihat beberapa
media seperti Koran Tempo dan Kompas mampu memberitakan masalah ini sesuai
dengan porsinya, walaupun beritanya bertaburan istilah teknis yang bisa
membuat kening orang awam berkerut.

Saya paham, tak semua wartawan punya bekal yang cukup untuk memahami
soal-soal yang rumit itu. Apalagi kemudian ia harus menuliskannya ke dalam
bahasa yang dipahami publik. Maka tak sedikit wartawan yang kemudian
mengambil jalan pintas, menuliskan sesuai dengan presepsi dia sendiri.
Terlebih, dunia jurnalistik punya pameo “orang menggigit anjing, jadi
berita”. Artinya perlu ada yang bombastis agar sesuatu bisa jadi berita.
Maka lahirlah berita-berita yang bukan memberi informasi, melainkan
menyesatkan publik.

Minimnya pengetahuan, ditambah keinginan untuk membuat berita besar, sering
membuat berita-berita sains menjadi jauh dari proporsi sebenarnya. Dalam
bahasa guyonan teman saya di milis, bila seorang membuat pernyataan berikut:

Saya menemukan satu konstanta yang menyempurnakan Salmonmagurosky-Iikuranov
equation yang membuat akurasi pengamatan virus oleh mikroskop elektron jadi
lebih super drpd yang ada sekarang. Temuan ini diharapkan dapat
mempercepatupaya penelitian menuju penemuan obat penyakit AIDS.

dalam bahasa wartawan bisa berubah menjadi:

Ilmuwan telah menemukan mikroskop super yang dapat menyembuhkan AIDS.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/18/antara-ilmuwan-dan-wartawan/

2011/5/28 Indra J Piliang 

> Coba baca dua alenia penutup ini, bukan malah mencari solusi, tetapi
> menuduh dan malah berdoa:
>
> "Jika memang ternyata dana tersebut hilang dikarenakan dibagi-bagi antara
> sesama pejabat tinggi di Pusat, sungguh tidak ada rasa perikemanusiaan
> sekali mereka. Saya Cuma berharap agar dana tersebut benar-benar
> direalisasikan agar masyarakat Sumatera Barat yang terkena bencana pada
> waktu itu, bisa beraktifitas sebagaimana biasanya lagi.
>
> Jika tidak, maka saya hanya bisa berdo’a agar Allah SWT memberikan azab
> bagi kalian. Azab yang berupa rasa sakit yang luar biasa sehingga kalian
> tidak bisa beraktifitas lagi…"
>
> Justru artikel ini membuka konfrontasi tdk jelas.
>
>
>
>
> ~~."IJP".~~
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Indra J Piliang
Coba baca dua alenia penutup ini, bukan malah mencari solusi, tetapi menuduh 
dan malah berdoa: 

"Jika memang ternyata dana tersebut hilang dikarenakan dibagi-bagi antara 
sesama pejabat tinggi di Pusat, sungguh tidak ada rasa perikemanusiaan sekali 
mereka. Saya Cuma berharap agar dana tersebut benar-benar direalisasikan agar 
masyarakat Sumatera Barat yang terkena bencana pada waktu itu, bisa 
beraktifitas sebagaimana biasanya lagi.

Jika tidak, maka saya hanya bisa berdo’a agar Allah SWT memberikan azab bagi 
kalian. Azab yang berupa rasa sakit yang luar biasa sehingga kalian tidak bisa 
beraktifitas lagi…"

Justru artikel ini membuka konfrontasi tdk jelas. 




~~."IJP".~~

-Original Message-
From: "ZulTan" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 01:42:47 
To: RN
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar


IJP:
Ini tulisan siapa? Dimana dimuatnya? Sptnya ada yg janggal dg tulisan ini. 

-

Sayang... pernyataan IJP ini terlalu pendek.
Sudah sedemikian pendek, masih ada kata-kata pendek yang lebih diperpendek lagi 
menjadi sependek-pendeknya.

Terkesan "menuding" tapi sayang tanpa menyebutkan alasan apapun.  

Don't too quick to judge!

Salam,
ZulTan, L, 50, Bogor




~ A clever person turns great problems into little ones and little ones into 
none at all ~

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Indra J Piliang
Pertanyaan sy akademis, koq. Setiap tulisan mesti ada sumbernya, juga 
penulisnya, krn subjektifitas tulisan tadi (sebelum sy komentari lagi), begitu 
tinggi.

Judul artikelnya saja juga sudah subjektif: "Kasihan Gubernur Sumbar". 

Knp bukan : "Dana Bantuan Bencana Utk Sumbar LENYAP!" Itu akan lbh memberi 
pengaruh, ketimbang dg judul di atas. 


~~."IJP".~~

-Original Message-
From: "ZulTan" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 01:42:47 
To: RN
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar


IJP:
Ini tulisan siapa? Dimana dimuatnya? Sptnya ada yg janggal dg tulisan ini. 

-

Sayang... pernyataan IJP ini terlalu pendek.
Sudah sedemikian pendek, masih ada kata-kata pendek yang lebih diperpendek lagi 
menjadi sependek-pendeknya.

Terkesan "menuding" tapi sayang tanpa menyebutkan alasan apapun.  

Don't too quick to judge!

Salam,
ZulTan, L, 50, Bogor




~ A clever person turns great problems into little ones and little ones into 
none at all ~

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik ZulTan

IJP:
Ini tulisan siapa? Dimana dimuatnya? Sptnya ada yg janggal dg tulisan ini. 

-

Sayang... pernyataan IJP ini terlalu pendek.
Sudah sedemikian pendek, masih ada kata-kata pendek yang lebih diperpendek lagi 
menjadi sependek-pendeknya.

Terkesan "menuding" tapi sayang tanpa menyebutkan alasan apapun.  

Don't too quick to judge!

Salam,
ZulTan, L, 50, Bogor




~ A clever person turns great problems into little ones and little ones into 
none at all ~

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Indra J Piliang
Nah, kalau berita ini lbh clear soal pembabakan waktunya. Ketika pilkada 
Sumbar, Sri Mulyani tak lg jd Menkeu. Jadi yg mengurus dana itu sblmnya adalah 
Gubernur Sumbar sblmnya, tmsk penyaluran dananya. 

Terlepas dari usaha "pencitraan" di email sblmnya, memang perlu ada lobby 
tingkat tinggi utk dapatkan kembali dana itu. Gamawan Fauzi mestinya sadar juga 
bhw begitu byk bantuan Pusat ke Sumbar di eranya adlh kerja keras byk pihak, 
terutama Pak Jusuf Kalla. 

Dan kekuatan politik di Pusat itu penting bagi Sumbar, krn Sumbar adlh daerah 
miskin. Kekuatan politik terbesar di Sumbar dan Pusat apa dan siapa? Kita tahu 
semua. Merekalah yg harus dilobby. 

Sekadar bisa komentar saja pagi ini. Kalau memang Pak Irwan mau melakukan 
tekanan ke Pusat, sebaiknya lakukan pertemuan dg tokoh2 politik Sumbar atau 
asal Sumbar. Jangan cepat2 bicara di koran dulu, apalagi dg nada menyalahkan 
partai2 lain, lalu membusungkan dada sendiri spt nada email sebelumnya. Kerja 
kolektif itu penting. 

Maaf kalau ada yg tak berkenan. 


~~."IJP".~~

-Original Message-
From: Fitrianto 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 10:26:55 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)

http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483

Wassalam
fitr

 Provinsi Sumatra Barat
Gubernur Mengeluh, 19 Gedung Belum Terurus

JPNN Berita Pemerintahan Jumat, 20/05/2011 - 22:03 WIB Fasli 303 klik

[image: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno]

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta seluruh anggota DPR dan DPD
asal daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Barat menggunakan kekuatannya untuk
memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo guna mengingatkan
mengenai belum beresnya penanganan pasca gempa bumi di Sumbar.

"Saya mau kongrit, mohon kiranya kalau tidak ada keberatan, kekuatan kita di
parlemen ini memanggil Menteri Keuangan untuk mengatakan jangan kira Sumbar
itu sudah selesai dari penanganan gempa bumi. Masih ada sekitar 50 ribu
rumah masyarakat dan 19 gedung Pemerintah Daerah (Pemda) yang masih rata
dengan tanah dan pegawai kita semuanya berserakan," kata Irwan Prayitno
dalam acara pertemuan reguler Gubernur Sumbar dengan Kaukus Sakato, Parlemen
Indonesia, di ruang rapat Pimpinan DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5).

Disebutkan, ada 19 lebih gedung pemerintahan akibat gempa runtuh dan hancur
yang hingga kini belum ada dana pembangunannya. Hanya gedung Dinas Pekerjaan
Umum dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang sudah beres.
"Saya ulangi belum ada danya untuk membangunnya."

Dikatakan, awalnya ada dana dari APBN untuk Sumbar sebanyak Rp6,4 triliun.
Sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah masyarakat itu sudah turun dan
digunakan untuk membangun yang tuntas dalam tiga bulan. "Kami dapat award
dari BNPB sebagai provinsi tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu
rumah dan memeliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat. Itu
tahap pertama, sisanya sekitar 50 ribu rumah dan sudah ada dananya Rp300
miliar," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Irwan, Pemprov minta dari sisa Rp6,4 triliun itu dengan
bicara ke BNPB. Kata Kepala BNPB, mesti diurus ke Menteri Keuangan, yang
saat itu dijabat Sri Mulyani Indrawati. "Kemudian Bu Ani Dirjen Anggaran,
termasuk ke Badan Anggaran DPR. Kata Badan Anggaran DPR sudah dimasukan
kembali, lalu ada surat dari Kementerian PU soal pembangunan itu diserahkan
pada kementerian masing-masing," ungkapnya.

Karena tidak jelas, lanjut Irwan, pihaknya menyurati presiden hingga dua
kali dan direspon melalui wakil presiden yang ternyata uangnya sudah tidak
ada sama sekali. Bahkan Dirjen Anggaran Kemkeu malah meminta agar Pemda
Sumbar membangunnya melalui APBD. "Dirjen Anggaran bilang pakai APBD saja,
lalu saya jawab sama saja dengan mati berdiri. Mana ada dana provinsi untuk
membangun itu. Sama sekali tidak ada," tegas mantan Ketua Komisi VIII DPR
itu.

Demikian juga halnya saat Musrenbangnas dua bulan yang lalu, Pemprov sudah
mengajukan usulan melalui kementerian dan lembaga terkait. "Tapi kawan-kawan
di sana tidak menyetujui karena mereka menyarankan itu melalui BNPB. Tapi di
BNPB sendiri hingga kini belum ada juga," imbuhnya.

Terakhir politisi PKS itu membeberkan kondisi keseluruhan PNS di Sumatera
Barat. Dinas Pertanian ada di Indarung, Peternakan masih di bedeng-bedeng,
Dinas PU menyewa-nyewa dan numpang. DPRD masih di garase mobil operasional
DPRD. Gubernur dan wakil gubernur berkantor di rumah. Seluruh pegawai Sekda,
bekerja di aula, bersempit-sempit di situ. Silakan cek satu-persatu,"
sarannya. "Ini siapa yang bertangggung jawab, ini kan bencana alam yang
sama-sama tidak kita ingini," tukasnya. (fas/jpnn)

[ Red/Revdi Iwan Syahputra ]
2011/5/28 Indra J Piliang 

> Ini tulisan siapa? Dimana dimuatnya? Sptnya ada yg janggal dg tulisan

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Fitrianto
Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)

http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483

Wassalam
fitr

 Provinsi Sumatra Barat
Gubernur Mengeluh, 19 Gedung Belum Terurus

JPNN Berita Pemerintahan Jumat, 20/05/2011 - 22:03 WIB Fasli 303 klik

[image: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno]

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta seluruh anggota DPR dan DPD
asal daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Barat menggunakan kekuatannya untuk
memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo guna mengingatkan
mengenai belum beresnya penanganan pasca gempa bumi di Sumbar.

"Saya mau kongrit, mohon kiranya kalau tidak ada keberatan, kekuatan kita di
parlemen ini memanggil Menteri Keuangan untuk mengatakan jangan kira Sumbar
itu sudah selesai dari penanganan gempa bumi. Masih ada sekitar 50 ribu
rumah masyarakat dan 19 gedung Pemerintah Daerah (Pemda) yang masih rata
dengan tanah dan pegawai kita semuanya berserakan," kata Irwan Prayitno
dalam acara pertemuan reguler Gubernur Sumbar dengan Kaukus Sakato, Parlemen
Indonesia, di ruang rapat Pimpinan DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5).

Disebutkan, ada 19 lebih gedung pemerintahan akibat gempa runtuh dan hancur
yang hingga kini belum ada dana pembangunannya. Hanya gedung Dinas Pekerjaan
Umum dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang sudah beres.
"Saya ulangi belum ada danya untuk membangunnya."

Dikatakan, awalnya ada dana dari APBN untuk Sumbar sebanyak Rp6,4 triliun.
Sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah masyarakat itu sudah turun dan
digunakan untuk membangun yang tuntas dalam tiga bulan. "Kami dapat award
dari BNPB sebagai provinsi tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu
rumah dan memeliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat. Itu
tahap pertama, sisanya sekitar 50 ribu rumah dan sudah ada dananya Rp300
miliar," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Irwan, Pemprov minta dari sisa Rp6,4 triliun itu dengan
bicara ke BNPB. Kata Kepala BNPB, mesti diurus ke Menteri Keuangan, yang
saat itu dijabat Sri Mulyani Indrawati. "Kemudian Bu Ani Dirjen Anggaran,
termasuk ke Badan Anggaran DPR. Kata Badan Anggaran DPR sudah dimasukan
kembali, lalu ada surat dari Kementerian PU soal pembangunan itu diserahkan
pada kementerian masing-masing," ungkapnya.

Karena tidak jelas, lanjut Irwan, pihaknya menyurati presiden hingga dua
kali dan direspon melalui wakil presiden yang ternyata uangnya sudah tidak
ada sama sekali. Bahkan Dirjen Anggaran Kemkeu malah meminta agar Pemda
Sumbar membangunnya melalui APBD. "Dirjen Anggaran bilang pakai APBD saja,
lalu saya jawab sama saja dengan mati berdiri. Mana ada dana provinsi untuk
membangun itu. Sama sekali tidak ada," tegas mantan Ketua Komisi VIII DPR
itu.

Demikian juga halnya saat Musrenbangnas dua bulan yang lalu, Pemprov sudah
mengajukan usulan melalui kementerian dan lembaga terkait. "Tapi kawan-kawan
di sana tidak menyetujui karena mereka menyarankan itu melalui BNPB. Tapi di
BNPB sendiri hingga kini belum ada juga," imbuhnya.

Terakhir politisi PKS itu membeberkan kondisi keseluruhan PNS di Sumatera
Barat. Dinas Pertanian ada di Indarung, Peternakan masih di bedeng-bedeng,
Dinas PU menyewa-nyewa dan numpang. DPRD masih di garase mobil operasional
DPRD. Gubernur dan wakil gubernur berkantor di rumah. Seluruh pegawai Sekda,
bekerja di aula, bersempit-sempit di situ. Silakan cek satu-persatu,"
sarannya. "Ini siapa yang bertangggung jawab, ini kan bencana alam yang
sama-sama tidak kita ingini," tukasnya. (fas/jpnn)

[ Red/Revdi Iwan Syahputra ]
2011/5/28 Indra J Piliang 

> Ini tulisan siapa? Dimana dimuatnya? Sptnya ada yg janggal dg tulisan ini.
>
>
>
> ~~."IJP".~~
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik Indra J Piliang
Ini tulisan siapa? Dimana dimuatnya? Sptnya ada yg janggal dg tulisan ini. 



~~."IJP".~~

-Original Message-
From: unan1...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 28 May 2011 00:26:03 
To: Rantau Net; Forhami 
group; pkdp indonesia
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

Mana wakil kita yg dari sumbar yg ada di dpr ri itu, anggota dpd yg 4 org




Mei 27th, 2011 @ 10:46 AM

Kasihan Gubernur dari PKS

Kategori: Tulisanku



Irwan Prayitno

Tentunya kita masih ingat dengan peristiwa gempa bumi dan tsunami yang menimpa 
beberapa kabupaten di Provinsi Sumatera Barat pada 30 September 2009 yang lalu. 
Bencana tersebut memakan korban ribuan orang dan merusak sekitar ratusan rumah 
warga dan juga puluhan gedung.

Sebagai seorang pemimpin daerah, Gubernur Sumatera Barat yang bernama Irwan 
Prayitno harus memikirkan bagaimana nasib orang-orang yang dipimpinnya. 
Berbagai cara mungkin telah dilakukannya. Salah satunya adalah dengan meminta 
bantuan dana dari pemerintah pusat.

Pemerintah telah menyiapkan dana buat penanggulangan bencana alam yang diambil 
melalui APBN. Sumatera Barat yang kebetulan pada waktu itu tertimpa bencana 
alam, pemerintah menyiapkan dana sebesar 6,4 Triliun guna melakukan 
perbaikan-perbaikan setelah terjadinya bencana tersebut.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, dana bantuan gempa bumi 
untuk pembangunan infrastruktur di Sumatra Barat sebesar Rp3 triliun dari Rp6,4 
triliun menguap (HILANG TANPA KETAHUAN).

“Awalnya ada dan terdapat dalam APBN untuk dana bantuan kepada Sumbar sebanyak 
Rp6,4 triliun. Dari Rp6,4 triliun, sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah 
masyarakat itu sudah turun dan telah disalurkan,” kata Irwan usai bertemu Ketua 
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Gedung Nusantara II DPR RI, 
Jakarta, Jumat.

Pemerintah daerah Sumatera Barat dikirimkan dana awal sebesar 3 Triliun rupiah 
yang akan digunakan untuk merenovasi rumah-rumah penduduk dan juga merenovasi 
gedung-gedung pemerintahan yang rusak akibat bencana tersebut.

Uang sebesar itu, oleh pemerintah daerah Sumatera Barat dibawah kepemimpinan 
Irwan Prayitno, langsung digunakan untuk memperbaiki rumah warga dan memberikan 
bantuan kepada warga yang tertimpa bencana. Hasilnya, dalam waktu sekitar tiga 
bulan, sekitar 154 ribu rumah telah berhasil dibantu oleh pemerintah daerah 
Sumatera Barat. Berdasarkan kinerja tersebut, Badan Nasional Penanggulangan 
Bencana memberikan penghargaan kepada Pemerintahan Daerah Sumatera Barat karena 
merupakan provinsi yang tercepat dalam menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu 
rumah dan memiliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat.

Penanganan korban gempa, Pemda Sumbar dalam waktu 3 bulan mampu 
menyelesaikannya secara tuntas dan bahkan mendapat penghargaan dari BNPB 
sebagai provinsi tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu rumah dan 
memiliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat. (Islamedia.web.id)

Seiring perjalanan waktu, sisa uang dari pemerintah yang berjumlah sekitar 3,4 
Triliun rupiah pun tidak turun-turun, padahal masih ada sekitar 50 ribu rumah 
warga dan puluhan gedung pemerintahan daerah yang masih perlu membutuhkan 
bantuan. Mungkinkah karena pemerintah melihat bahwa pembangunan pasca bencana 
alam di Sumatera Barat tergolong baik, sehingga pemerintah tidak mau menurunkan 
sisa dana tersebut?

Setelah lama menunggu dan tidak ada kepastian, akhirnya sang Gubernur pun 
bertindak. Beliau mendatangi Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana guna 
meminta sisa dana bantuan tersebut. Ternyata, BNPB menyarankan kepada Sang 
Gubernur untuk meminta kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti saran tersebut, 
akhirnya Sang Gubernur pun meminta kepada Menteri Keuangan yang waktu itu 
dijabat oleh Sri Mulyani. Tetapi tidak ada hasil.

Setelah tidak menemui jalan tengah, Sang Gubernur tetap berjuang mencari 
kepastian dana untuk pembangunan daerahnya pasca terjadinya bencana. Akhirnya, 
Sang Gubernur pun meminta penjelasan kepada Badan Anggaran DPR. Di badan 
anggaran DPR tersebut, Sang Gubernur pun mendapatkan informasi bahwa dana 
tersebut sudah dimasukkan kembali kepada Kementerian Keuangan. Tidak lama 
berselang, Sang Gubernur mendapatkan surat dari Kementerian PU soal pembangunan 
gedung-gedung perkantoran diserahkan pada kementerian masing-masing.

Waktu itu, ujarnya, BNPB menyarankan untuk diminta kepada Menteri Keuangan dan 
dirinya meminta Menkeu (Sri Mulyani ketika itu) dan kemudian ke Dirjen Anggaran 
serta meminta penjelasan kepada Badan Anggaran DPR. Di Badan Anggaran DPR 
dikatakan bahwa dana tersebut sudah dimasukkan kembali ke Kemenkeu. Tak lama, 
datang surat dari Kementerian PU soal pembangunan gedung itu diserahkan pada 
kementerian masing-masing. (islamedia.web.id) 

Mungkin, karena kesal “dipermainkan” seperti itu, akhirnya Sang Gubernur pun 
mengirimkan surat kepada Presiden SBY. Ternyata, surat tersebut tidak dire

Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar

2011-05-27 Terurut Topik unan1980
Mana wakil kita yg dari sumbar yg ada di dpr ri itu, anggota dpd yg 4 org




Mei 27th, 2011 @ 10:46 AM

Kasihan Gubernur dari PKS

Kategori: Tulisanku



Irwan Prayitno

Tentunya kita masih ingat dengan peristiwa gempa bumi dan tsunami yang menimpa 
beberapa kabupaten di Provinsi Sumatera Barat pada 30 September 2009 yang lalu. 
Bencana tersebut memakan korban ribuan orang dan merusak sekitar ratusan rumah 
warga dan juga puluhan gedung.

Sebagai seorang pemimpin daerah, Gubernur Sumatera Barat yang bernama Irwan 
Prayitno harus memikirkan bagaimana nasib orang-orang yang dipimpinnya. 
Berbagai cara mungkin telah dilakukannya. Salah satunya adalah dengan meminta 
bantuan dana dari pemerintah pusat.

Pemerintah telah menyiapkan dana buat penanggulangan bencana alam yang diambil 
melalui APBN. Sumatera Barat yang kebetulan pada waktu itu tertimpa bencana 
alam, pemerintah menyiapkan dana sebesar 6,4 Triliun guna melakukan 
perbaikan-perbaikan setelah terjadinya bencana tersebut.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, dana bantuan gempa bumi 
untuk pembangunan infrastruktur di Sumatra Barat sebesar Rp3 triliun dari Rp6,4 
triliun menguap (HILANG TANPA KETAHUAN).

“Awalnya ada dan terdapat dalam APBN untuk dana bantuan kepada Sumbar sebanyak 
Rp6,4 triliun. Dari Rp6,4 triliun, sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah 
masyarakat itu sudah turun dan telah disalurkan,” kata Irwan usai bertemu Ketua 
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Gedung Nusantara II DPR RI, 
Jakarta, Jumat.

Pemerintah daerah Sumatera Barat dikirimkan dana awal sebesar 3 Triliun rupiah 
yang akan digunakan untuk merenovasi rumah-rumah penduduk dan juga merenovasi 
gedung-gedung pemerintahan yang rusak akibat bencana tersebut.

Uang sebesar itu, oleh pemerintah daerah Sumatera Barat dibawah kepemimpinan 
Irwan Prayitno, langsung digunakan untuk memperbaiki rumah warga dan memberikan 
bantuan kepada warga yang tertimpa bencana. Hasilnya, dalam waktu sekitar tiga 
bulan, sekitar 154 ribu rumah telah berhasil dibantu oleh pemerintah daerah 
Sumatera Barat. Berdasarkan kinerja tersebut, Badan Nasional Penanggulangan 
Bencana memberikan penghargaan kepada Pemerintahan Daerah Sumatera Barat karena 
merupakan provinsi yang tercepat dalam menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu 
rumah dan memiliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat.

Penanganan korban gempa, Pemda Sumbar dalam waktu 3 bulan mampu 
menyelesaikannya secara tuntas dan bahkan mendapat penghargaan dari BNPB 
sebagai provinsi tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu rumah dan 
memiliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat. (Islamedia.web.id)

Seiring perjalanan waktu, sisa uang dari pemerintah yang berjumlah sekitar 3,4 
Triliun rupiah pun tidak turun-turun, padahal masih ada sekitar 50 ribu rumah 
warga dan puluhan gedung pemerintahan daerah yang masih perlu membutuhkan 
bantuan. Mungkinkah karena pemerintah melihat bahwa pembangunan pasca bencana 
alam di Sumatera Barat tergolong baik, sehingga pemerintah tidak mau menurunkan 
sisa dana tersebut?

Setelah lama menunggu dan tidak ada kepastian, akhirnya sang Gubernur pun 
bertindak. Beliau mendatangi Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana guna 
meminta sisa dana bantuan tersebut. Ternyata, BNPB menyarankan kepada Sang 
Gubernur untuk meminta kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti saran tersebut, 
akhirnya Sang Gubernur pun meminta kepada Menteri Keuangan yang waktu itu 
dijabat oleh Sri Mulyani. Tetapi tidak ada hasil.

Setelah tidak menemui jalan tengah, Sang Gubernur tetap berjuang mencari 
kepastian dana untuk pembangunan daerahnya pasca terjadinya bencana. Akhirnya, 
Sang Gubernur pun meminta penjelasan kepada Badan Anggaran DPR. Di badan 
anggaran DPR tersebut, Sang Gubernur pun mendapatkan informasi bahwa dana 
tersebut sudah dimasukkan kembali kepada Kementerian Keuangan. Tidak lama 
berselang, Sang Gubernur mendapatkan surat dari Kementerian PU soal pembangunan 
gedung-gedung perkantoran diserahkan pada kementerian masing-masing.

Waktu itu, ujarnya, BNPB menyarankan untuk diminta kepada Menteri Keuangan dan 
dirinya meminta Menkeu (Sri Mulyani ketika itu) dan kemudian ke Dirjen Anggaran 
serta meminta penjelasan kepada Badan Anggaran DPR. Di Badan Anggaran DPR 
dikatakan bahwa dana tersebut sudah dimasukkan kembali ke Kemenkeu. Tak lama, 
datang surat dari Kementerian PU soal pembangunan gedung itu diserahkan pada 
kementerian masing-masing. (islamedia.web.id) 

Mungkin, karena kesal “dipermainkan” seperti itu, akhirnya Sang Gubernur pun 
mengirimkan surat kepada Presiden SBY. Ternyata, surat tersebut tidak direspon 
oleh Presiden SBY, melainkan direspon oleh Wakil Presiden. Sang Gubernur pun 
mendapatkan informasi bahwa ternyata dana tersebut SUDAH TIDAK ADA SAMA SEKALi.

“Akhirnya kami surati Presiden SBY sebanyak dua kali dan direspon oleh Wakil 
Presiden yang ternyata uangnya SUDAH TIDAK ADA SAMA SEKALI,” kata Irwan.

Sungguh malang nasib Sang Gubernur. Seorang