Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-13 Terurut Topik Zubir Amin
   Assalamu'alaikum wrwb.

   Dd Abraham nn baik n knkn2 ANB,Achmad Ridha n sanak Palanta nn di Rachmati 
Allah swt.

JB sampai saat ini masih mencari n menunggu dari ahli bhs 'Arab Al-Qur'an' 
terutama arti kata 'mimmaaa immahiin' itu nn oleh penerjemah2 kitab suci ini pd 
umumnya diartikan 'air nn hina.
 Dalam Tafsir Jalalein, buah pena As-Sheich(Imam) Jalaluddin Al-Mahalli n 
As-Sheich(Imam) Jalaluddin As-Suyuti,kata 'mimmaaa im mahiin' itu(J.Mahalli) QS 
77,ayat 20 itu oleh penerjemah Indonesia, diterjemahkan pakai tanda  tanya, 
sebagai air nn hina-air nn lemah-,demikian juga halnya terjemahan akhir kata nn 
sama pada QS 32 ayat 8(tanpa)tanda tanya oleh penerjemah, sebagai saripati air 
nn hina.
Penafsir Qur'an legendaris Ibnu Katsir pun baik ayat 20 QS 32,atau ayat 8 
QS 77,oleh penerjemahnya kata mimmaaa im mahiin itu diterjemahkan spt sdh 
disebut diatas.
Dlm penelitian JB pada berbagai terjemahan Al-Qur'an (dlmbhs Indonesia) 
dari berbagai sumber, pada umumnya 'mim maaa im mahiin' itu diartikan air mani 
seperti juga halnya nn dd Abraham kutip, kecuali pada dua srt nn kita bahas 
ini. 
 
 Jadi JB sampai saat ini masih blm puas n menjadi tanda tanya(?) sampai 
sejauh mana keakuratan Allah azza wajall menyebut asal 
umatNya,ciptanNya,hambaNya,kreasiNya, kok disabuikNyo berasal dari air nn 
hina(mani) itu.
 
Sejamang ulasan dari Akmal ttg ini tgl 7 Oktober,JB bisa memahaminya 
'sebagai tegoran kasih Ilahi' kpd umatnya agar jangan lupa asal usulnya 
(dipancarkan n ditampuang dlm kawasan nn tersembunyi tanpa terbuka) walaupun 
kawasan itu juga menjadi sumber batalnya hadas n  wajibnya mandi bagi si 
pelaku. 

Allah swt dgn segala Rachman n RahiimNya tentu berusaha agar makhluk 
ciptaanNya itu selain tdk melupakan asal usul kejadi aannya juga tidak lupa 
diri menjadi sombong n congkak apalagi berprilaku zalim.Apatah lagi makhluk 
Insan itu merupakan kreasi Allah swt sendiri.

   Berkaitan dgn hal perkondisi di ateh n untuk 'memuaskan'  
perasaan,unueg2,sedu sedan,tanda tanya n keraguan para insan- hambaNya, ciptaan 
Nya,maka Ilahi pada QS 95 ayat 4 menyanjung ciptaanNya itu dgn: "Sungguh,Kami 
telah menciptakan manusia dlm betuk nn sebaik-baiknya".  Allahu Akbar 
3x,terobatilah n terjawablah segala nn mengga laukan n merisaukan perasaan JB 
tentang kejadian kita umat Insan ini.
Ya Allah ya Rabb sungguh sangat jaauh dari hati sanubariku nn lemah ini 
untuk meragukan ke EsaanMu,ampuni aku ya Allah kalau se-olah2 ke Maha kuasaanMu 
nn aku senandungkan via Palanta RN semacam kurang tepat  n anugerahkan ya Allah 
RachmatMu kpd para sohibku nn telah ikut menyumbangkan pemikiran n nalarnya dlm 
kasus nn ku sampaikan ini.Kabulkan ya Allah doa ku ini,hanya Engkau ya Allah 
penerima doa.Amiin ya rabb al Alamin.

   JB,DtRJ,74thn,sk Mandahiliang,IV Angkek Padusunan,Pariaman Timur,kini di 
Bonjer,Jakbar.

   NB: Para sanak,JB minta maaf,teks terdahulu dari ini(tgl 5 Oktober) 
mengandung beberapa kesalahan spt tertulis Sheich 'Jamaluddin' al-mahilli) 
seharusnya Sheich(Imam) Jalaluddin Al-Mahalli n juga utk Sheich(Imam) Jalaludin 
As-Suyuti).Selain itu ada penambahan tiga kata antara 'kata terjemahan 
Al-Qur'an ..dari', menjadi,terjemahan Al-Qur'an(dlm bhs Indonesia) dari 
...Makasih atas kelemahan JB itu.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Abraham Ilyas 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 13 Oct 2013 08:57:16 
To: Rantau Net Groups
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

Qur'an: 77- 20: kalimat "*min mai-in mahiin*" yang ditafsirkan *"dari air
yang hina (sperma)"* diterjemahkan oleh Qur'an Depag.

kata *"mahiin"* tsb. apakah ini *masdar* !

apakah ada arti lainnya dari kata *mahiin* tsb. ?
---

Kkd. J. B. Dt. Rajo Jambi n.a.h

Kalimat pertanyaan tersebut di ateh alah ambo obral dalam beberapo grup
diskusi FB, .khususnya di dalam grup diskusi yang katanya membahas ilmu
syorof dan Nahwu, . tapi indak ado jawaban doh !

Salam

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-13 Terurut Topik Zubir Amin
   Tidak diragukan lagi bhw terjemahan kedalam bhs inggeris dari bhs Arab spt 
thread bapak adalah begitu adanya.
   Nan menjadi fokus kita dlm hal ini apakah sabda Ilahi dgn kata 'mimmaa im 
mahiin' itu(bhs Arab Al-Qur'an ) yg oleh penerjemah Indonesia disebut dgn 'air 
nn hina'(mani) or air nn lemah ada nn pakai tanda tanya n ada nn tidak.tegasnya 
nn ingin diketahui secara arfiah memang demikiankah  arti bhs Arab 
sehari-harinya.
   Namun demikian JB ucapkan terimakasih atas sharing Pak Fashridjal dlm 
permasalahan ini.
   JB,DtRJ,74thn,di Bonjer,  Jak bar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: fashridjalmn...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 13 Oct 2013 05:49:57 
To: Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: Zubir Amin; Akmal Nasery 
BASRAL; 
abrahamil...@gmail.com; Ahmad 
Ridha
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

Bapak JB dan para sanak sapalanta yth.

Terjemahan oleh Muhammad Asad pada The Message of the Qur'an:surah Al 
Mursalat (77) ayat 20): "Did we not created you out of a humble fluid 21) which 
We then let remain in (the womb"s) firm keeping 23) for a term pre-ordained?"

Menurut Webster thesaurus, humble sbg adj = lacking all signs of pride, 
aggressiveness, or self-assertiveness 

Jadi penerjemahan sbg "air yang hina" kelihatannya tidak tepat. Yang lebih 
tepat: cairan yg rendah hati (menjalankan tugasnya apa adanya tanpa perlu 
menyombongkan diri)

Yang terjadi memang begitu. Pada waktu berhubungan sex setiap pria 
menyemprotkan paling sedikit 1 ml air mani yg terdiri atas 20-150 juta sperma. 
Tapi cukup hanya 1 sperma saja yg membuahi sel telur wanita yg menunggu di 
dalam rahim. Sperma yg berhasil mengatasi rintangan (jarak dan suasana asam di 
perjalanan) dan yg kuat yg akan bisa menembus permukaan sel telur, masuk ke 
dalam dan melebur dengannya. 

Jadi itu kejadian yang biasa2 saja...bukan kejadian yg perlu 
dibanggakan.terjadi setiap menit ..karena penduduk bumi ini sekarang 
sudah mencapai 7 milyar orang.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65bdg


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Zubir Amin" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 13 Oct 2013 05:17:15 
To: RantauNet Group
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

   Assalamu'alaikum wrwb.

   Dd Abraham nn baik n knkn2 ANB,Achmad Ridha n sanak Palanta nn di Rachmati 
Allah swt.

JB sampai saat ini masih mencari n menunggu dari ahli bhs 'Arab Al-Qur'an' 
terutama arti kata 'mimmaaa immahiin' itu nn oleh penerjemah2 kitab suci ini pd 
umumnya diartikan 'air nn hina.
 Dalam Tafsir Jalalein, buah pena As-Sheich Jamaluddin Al-Mahilli n 
As-Sheich Jamaluddin As-Suyuti,kata 'mimmaaa im mahiin' itu(J.Mahilli) QS 
77,ayat 20 itu oleh penerjemah Indonesia, diterjemahkan pakai tanda  tanya, 
sebagai air nn hina-air nn lemah-,demikian juga halnya terjemahan akhir kata nn 
sama pada QS 32 ayat 8(tanpa)tanda tanya oleh penerjemah, sebagai saripati air 
nn hina.
Penafsir Qur'an legendaris Ibnu Katsir pun baik ayat 20 QS 32,atau ayat 8 
QS 77,oleh penerjemahnya kata mimmaaa im mahiin itu diterjemahkan spt sdh 
disebut diatas.
Dlm penelitian JB pada berbagai terjemahan Al-Qur'an dari berbagai sumber, 
pada umumnya 'mim maaa im mahiin' itu diartikan air mani seperti juga halnya nn 
dd Abraham kutip, kecuali pada dua srt nn kita bahas ini. 
 
 Jadi JB sampai saat ini masih blm puas n menjadi tanda tanya(?) sampai 
sejauh mana keakuratan Allah azza wajall menyebut asal 
umatNya,ciptanNya,hambaNya,kreasiNya, kok disabuikNyo berasal dari air nn 
hina(mani) itu.
 
Sejamang ulasan dari Akmal ttg ini tgl 7 Oktober,JB bisa memahaminya 
'sebagai tegoran kasih Ilahi' kpd umatnya agar jangan lupa asal usulnya 
(dipancarkan n ditampuang dlm kawasan nn tersembunyi tanpa terbuka) walaupun 
kawasan itu juga menjadi sumber batalnya hadas n  wajibnya mandi bagi si 
pelaku. 

Allah swt dgn segala Rachman n RahiimNya tentu berusaha agar makhluk 
ciptaanNya itu selain tdk melupakan asal usul kejadi aannya juga tidak lupa 
diri menjadi sombong n congkak apalagi berprilaku zalim.Apatah lagi makhluk 
Insan itu merupakan kreasi Allah swt sendiri.

   Berkaitan dgn hal perkondisi di ateh n untuk 'memuaskan'  
perasaan,unueg2,sedu sedan,tanda tanya n keraguan para insan- hambaNya, ciptaan 
Nya,maka Ilahi pada QS 95 ayat 4 menyanjung ciptaanNya itu dgn "Sungguh,Kami 
telah menciptakan manusia dlm betuk nn sebaik-baiknya".  Allahu Akbar 
3x,terobatilah n terjawablah segala nn mengga laukan n merisaukan perasaan JB 
tentang kejadian kita umat Insan ini.
Ya Allah ya Rabb s

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-12 Terurut Topik fashridjalmnoor
Bapak JB dan para sanak sapalanta yth.

Terjemahan oleh Muhammad Asad pada The Message of the Qur'an:surah Al 
Mursalat (77) ayat 20): "Did we not created you out of a humble fluid 21) which 
We then let remain in (the womb"s) firm keeping 23) for a term pre-ordained?"

Menurut Webster thesaurus, humble sbg adj = lacking all signs of pride, 
aggressiveness, or self-assertiveness 

Jadi penerjemahan sbg "air yang hina" kelihatannya tidak tepat. Yang lebih 
tepat: cairan yg rendah hati (menjalankan tugasnya apa adanya tanpa perlu 
menyombongkan diri)

Yang terjadi memang begitu. Pada waktu berhubungan sex setiap pria 
menyemprotkan paling sedikit 1 ml air mani yg terdiri atas 20-150 juta sperma. 
Tapi cukup hanya 1 sperma saja yg membuahi sel telur wanita yg menunggu di 
dalam rahim. Sperma yg berhasil mengatasi rintangan (jarak dan suasana asam di 
perjalanan) dan yg kuat yg akan bisa menembus permukaan sel telur, masuk ke 
dalam dan melebur dengannya. 

Jadi itu kejadian yang biasa2 saja...bukan kejadian yg perlu 
dibanggakan.terjadi setiap menit ..karena penduduk bumi ini sekarang 
sudah mencapai 7 milyar orang.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65bdg


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Zubir Amin" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 13 Oct 2013 05:17:15 
To: RantauNet Group
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

   Assalamu'alaikum wrwb.

   Dd Abraham nn baik n knkn2 ANB,Achmad Ridha n sanak Palanta nn di Rachmati 
Allah swt.

JB sampai saat ini masih mencari n menunggu dari ahli bhs 'Arab Al-Qur'an' 
terutama arti kata 'mimmaaa immahiin' itu nn oleh penerjemah2 kitab suci ini pd 
umumnya diartikan 'air nn hina.
 Dalam Tafsir Jalalein, buah pena As-Sheich Jamaluddin Al-Mahilli n 
As-Sheich Jamaluddin As-Suyuti,kata 'mimmaaa im mahiin' itu(J.Mahilli) QS 
77,ayat 20 itu oleh penerjemah Indonesia, diterjemahkan pakai tanda  tanya, 
sebagai air nn hina-air nn lemah-,demikian juga halnya terjemahan akhir kata nn 
sama pada QS 32 ayat 8(tanpa)tanda tanya oleh penerjemah, sebagai saripati air 
nn hina.
Penafsir Qur'an legendaris Ibnu Katsir pun baik ayat 20 QS 32,atau ayat 8 
QS 77,oleh penerjemahnya kata mimmaaa im mahiin itu diterjemahkan spt sdh 
disebut diatas.
Dlm penelitian JB pada berbagai terjemahan Al-Qur'an dari berbagai sumber, 
pada umumnya 'mim maaa im mahiin' itu diartikan air mani seperti juga halnya nn 
dd Abraham kutip, kecuali pada dua srt nn kita bahas ini. 
 
 Jadi JB sampai saat ini masih blm puas n menjadi tanda tanya(?) sampai 
sejauh mana keakuratan Allah azza wajall menyebut asal 
umatNya,ciptanNya,hambaNya,kreasiNya, kok disabuikNyo berasal dari air nn 
hina(mani) itu.
 
Sejamang ulasan dari Akmal ttg ini tgl 7 Oktober,JB bisa memahaminya 
'sebagai tegoran kasih Ilahi' kpd umatnya agar jangan lupa asal usulnya 
(dipancarkan n ditampuang dlm kawasan nn tersembunyi tanpa terbuka) walaupun 
kawasan itu juga menjadi sumber batalnya hadas n  wajibnya mandi bagi si 
pelaku. 

Allah swt dgn segala Rachman n RahiimNya tentu berusaha agar makhluk 
ciptaanNya itu selain tdk melupakan asal usul kejadi aannya juga tidak lupa 
diri menjadi sombong n congkak apalagi berprilaku zalim.Apatah lagi makhluk 
Insan itu merupakan kreasi Allah swt sendiri.

   Berkaitan dgn hal perkondisi di ateh n untuk 'memuaskan'  
perasaan,unueg2,sedu sedan,tanda tanya n keraguan para insan- hambaNya, ciptaan 
Nya,maka Ilahi pada QS 95 ayat 4 menyanjung ciptaanNya itu dgn "Sungguh,Kami 
telah menciptakan manusia dlm betuk nn sebaik-baiknya".  Allahu Akbar 
3x,terobatilah n terjawablah segala nn mengga laukan n merisaukan perasaan JB 
tentang kejadian kita umat Insan ini.
Ya Allah ya Rabb sungguh sangat jaauh dari hati sanubariku nn lemah ini 
untuk meragukan ke EsaanMu,ampuni aku ya Allah kalau se-olah2 ke Maha kuasaanMu 
nn aku senandungkan via Palanta RN semacam kurang tepat  n anugerahkan ya Allah 
RachmatMu kpd para sohibku nn telah ikut menyumbangkan pemikiran n nalarnya dlm 
kasus nn ku sampaikan ini.Kabulkan ya Allah doa ku ini,hanya Engkau ya Allah 
penerima doa.Amiin ya rabb al Alamin.

   JB,DtRJ,74thn,sk Mandahiliang,IV Angkek Padusunan,Pariaman Timur,kini di 
Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Abraham Ilyas 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 13 Oct 2013 08:57:16 
To: Rantau Net Groups
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

Qur'an: 77- 20: kalimat "*min mai-in mahiin*" yang ditafsirkan *"dari air
yang hina (sperma)"* diterjemahkan oleh Qur'an Depag.

kata

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-12 Terurut Topik Zubir Amin
   Assalamu'alaikum wrwb.

   Dd Abraham nn baik n knkn2 ANB,Achmad Ridha n sanak Palanta nn di Rachmati 
Allah swt.

JB sampai saat ini masih mencari n menunggu dari ahli bhs 'Arab Al-Qur'an' 
terutama arti kata 'mimmaaa immahiin' itu nn oleh penerjemah2 kitab suci ini pd 
umumnya diartikan 'air nn hina.
 Dalam Tafsir Jalalein, buah pena As-Sheich Jamaluddin Al-Mahilli n 
As-Sheich Jamaluddin As-Suyuti,kata 'mimmaaa im mahiin' itu(J.Mahilli) QS 
77,ayat 20 itu oleh penerjemah Indonesia, diterjemahkan pakai tanda  tanya, 
sebagai air nn hina-air nn lemah-,demikian juga halnya terjemahan akhir kata nn 
sama pada QS 32 ayat 8(tanpa)tanda tanya oleh penerjemah, sebagai saripati air 
nn hina.
Penafsir Qur'an legendaris Ibnu Katsir pun baik ayat 20 QS 32,atau ayat 8 
QS 77,oleh penerjemahnya kata mimmaaa im mahiin itu diterjemahkan spt sdh 
disebut diatas.
Dlm penelitian JB pada berbagai terjemahan Al-Qur'an dari berbagai sumber, 
pada umumnya 'mim maaa im mahiin' itu diartikan air mani seperti juga halnya nn 
dd Abraham kutip, kecuali pada dua srt nn kita bahas ini. 
 
 Jadi JB sampai saat ini masih blm puas n menjadi tanda tanya(?) sampai 
sejauh mana keakuratan Allah azza wajall menyebut asal 
umatNya,ciptanNya,hambaNya,kreasiNya, kok disabuikNyo berasal dari air nn 
hina(mani) itu.
 
Sejamang ulasan dari Akmal ttg ini tgl 7 Oktober,JB bisa memahaminya 
'sebagai tegoran kasih Ilahi' kpd umatnya agar jangan lupa asal usulnya 
(dipancarkan n ditampuang dlm kawasan nn tersembunyi tanpa terbuka) walaupun 
kawasan itu juga menjadi sumber batalnya hadas n  wajibnya mandi bagi si 
pelaku. 

Allah swt dgn segala Rachman n RahiimNya tentu berusaha agar makhluk 
ciptaanNya itu selain tdk melupakan asal usul kejadi aannya juga tidak lupa 
diri menjadi sombong n congkak apalagi berprilaku zalim.Apatah lagi makhluk 
Insan itu merupakan kreasi Allah swt sendiri.

   Berkaitan dgn hal perkondisi di ateh n untuk 'memuaskan'  
perasaan,unueg2,sedu sedan,tanda tanya n keraguan para insan- hambaNya, ciptaan 
Nya,maka Ilahi pada QS 95 ayat 4 menyanjung ciptaanNya itu dgn "Sungguh,Kami 
telah menciptakan manusia dlm betuk nn sebaik-baiknya".  Allahu Akbar 
3x,terobatilah n terjawablah segala nn mengga laukan n merisaukan perasaan JB 
tentang kejadian kita umat Insan ini.
Ya Allah ya Rabb sungguh sangat jaauh dari hati sanubariku nn lemah ini 
untuk meragukan ke EsaanMu,ampuni aku ya Allah kalau se-olah2 ke Maha kuasaanMu 
nn aku senandungkan via Palanta RN semacam kurang tepat  n anugerahkan ya Allah 
RachmatMu kpd para sohibku nn telah ikut menyumbangkan pemikiran n nalarnya dlm 
kasus nn ku sampaikan ini.Kabulkan ya Allah doa ku ini,hanya Engkau ya Allah 
penerima doa.Amiin ya rabb al Alamin.

   JB,DtRJ,74thn,sk Mandahiliang,IV Angkek Padusunan,Pariaman Timur,kini di 
Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Abraham Ilyas 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 13 Oct 2013 08:57:16 
To: Rantau Net Groups
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

Qur'an: 77- 20: kalimat "*min mai-in mahiin*" yang ditafsirkan *"dari air
yang hina (sperma)"* diterjemahkan oleh Qur'an Depag.

kata *"mahiin"* tsb. apakah ini *masdar* !

apakah ada arti lainnya dari kata *mahiin* tsb. ?
---

Kkd. J. B. Dt. Rajo Jambi n.a.h

Kalimat pertanyaan tersebut di ateh alah ambo obral dalam beberapo grup
diskusi FB, .khususnya di dalam grup diskusi yang katanya membahas ilmu
syorof dan Nahwu, . tapi indak ado jawaban doh !

Salam

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.go

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-12 Terurut Topik Abraham Ilyas
Qur'an: 77- 20: kalimat "*min mai-in mahiin*" yang ditafsirkan *"dari air
yang hina (sperma)"* diterjemahkan oleh Qur'an Depag.

kata *"mahiin"* tsb. apakah ini *masdar* !

apakah ada arti lainnya dari kata *mahiin* tsb. ?
---

Kkd. J. B. Dt. Rajo Jambi n.a.h

Kalimat pertanyaan tersebut di ateh alah ambo obral dalam beberapo grup
diskusi FB, .khususnya di dalam grup diskusi yang katanya membahas ilmu
syorof dan Nahwu, . tapi indak ado jawaban doh !

Salam

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: Adab makan seorang muslim Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-08 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Alhamdulillah, sangat baik jika ada orang (bahkan semakin banyak) yang
sudah menirukan adab makan Nabi.
Saya selalu berpandangan, orang-orang yang sudah bisa mencontoh sunnah
Rasul dalam urusan sehari-hari, tentunya sudah lebih terbiasa lagi
menerapkan sunnah Rasul dalam ibadah, misalnya:

- Bacaan Qur'an dalam shalat Subuh antara 60-100 ayat.

- Pada setiap rakaat pertama shalat Subuh di hari Jumat membaca surat As
Sajdah (32) dan melakukan sujud Sajdah, dan rakaat kedua surat Al Insan
(76).

- Sudah bisa tadarus Al Qur'an sedikitnya satu juz sehari, karena dari Ibnu
Umar r.a. saat bertanya berapa lama sebaiknya khatam Qur'an, Nabi menjawab
30 hari (karena secara teknis sepeninggal Nabi,  Al Qur'an kemudian dibagi
ke dalam 30 juz, agar bisa dibaca satu juz sehari). Lalu ketika Ibnu Umar
menjawab bisa lebih dari itu, Nabi menjawab 20 hari, lalu 15 hari, lalu 10
hari, lalu 5 hari, dan Nabi tak mengizinkan khatam kurang dari 5 hari.
(Buya Hamka, misalnya, biasa khatam Qur'an 5-6 kali dalam sebulan, sehingga
memenuhi "hukum rata-rata" khatam tiap 5 hari).

Artinya, membaca Qur'an 1 juz sehari itu adalah "minimal requirement" bagi
seorang muslimin. Sehingga -- kecuali bagi mereka yang benar-benar mualaf
atau masih mengeja alif-ba-ta -- masih cukup beranikah kita menyebut diri
Umat Muhammad jika membaca satu juz Qur'an dalam sehari, belum bisa?

- Nabi tiap Ramadhan menyetorkan hafalan Qur'annya kepada Malaikat Jibril
(dan dua kali pada tahun kematian beliau). Kisah ini sudah lazim diketahui
muslimin. Yang perlu kita kembalikan kepada diri kita adalah: sudahkah kita
tiap Ramadhan menyetorkan hafalan kita kepada seorang 'alim/hafiz yang
lebih paham Qur'an dari diri kita?

Dll sunnah Nabi dalam pelbagai macam ibadah.

Wass,

ANB
45, Cibubur


Pada 8 Oktober 2013 14.23, Endecho km  menulis:

> Indak ba a doh pak abraham ilyas...
>
> Satiok urang kan bebas mancaliak dari suduik pandang masiang masiang...
>
> Sabagai umpamo untk masalah makan basamo...
> jan kanjo kaluaraga jo kawan kawan atau jo urang sakampuang acok juo makan
> basamo...
>
> Jiko d maso ambo pak kami bakawan acok makan bajamba...masak samo
> samo...mkan basomo pulo...makan indak jo pi4iang...tapi jo daun psang nan
> babantang ditangah di onggokan nasi jo sambalado indak lupo abauih pucuak
> ubi...
>
> Katiko makan dimulai disito elo maelo samba...kuik manguik nasi...
>
> Ambo raso pak abraham ilyas kok lai gadang di kampuang pernah ma
> alaminyo...
>
> Mohon maaf jiko ado kato nan mandaki..kecek nan ta ereng...
>
> Wasalam
> Eko
> Rang kampai
> Koto nan godang payokumbuah
> Pangangguran dari rantau
> Pada 8 Okt 2013 13:43, "Ahmad Ridha"  menulis:
>
> Pak Abraham Ilyas yang saya hormati,
>>
>> Benar bahwa menjilati tangan kanan setelah makan dan sebelum membasuhnya
>> diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
>>
>> Dari Ibnu Abbas *radhiyallahu ‘anhu*, Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam
>> * bersabda, *“Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia
>> bersihkan tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk
>> menjilatinya.”* (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031)
>>
>> Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (3) — 
>> Muslim.Or.Id
>> '
>> Begitu juga disunnahkan untuk makan bersama-sama.
>> Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para
>> sahabat Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* pernah mengadu, wahai
>> Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi
>> bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para
>> sahabat. Nabi lantas bersabda, *“Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama
>> Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.”* (HR Abu Dawud
>> no. 3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)
>>
>> Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (7) — 
>> Muslim.Or.Id
>> '
>> Di situs tersebut ada seri artikel *Adab-Adab Makan Seorang Muslim*.
>>
>> Allahu Ta'aala a'lam.
>>
>> Wassalaam,
>> --
>> Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
>> (l. 1400 H/1980 M)
>>
>>
>> 2013/10/8 Abraham Ilyas 
>>
>>> Sanak Eko, Rang kampai
>>> Koto nan godang
>>> padjokoemboeah
>>>
>>> Bukan hendak menafikan apa yang dipahami sebagai SUNNAH (menurut hadis
>>> !).. Maaf untuk yang tak sependapat !...ambo terus terang tidak setuju
>>> dengan yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota keluarga ambo yang
>>> dipahaminya sebagai SUNNAH, contohnya
>>>
>>> Apa benar menjilat jari jari tangan sehabis makan itu SUNNAH, apalagi
>>> makan bersama yang masing masing orang mencowel bagian/makanan yang akan
>>> dimasukkan mulutnya diambil dari satu piring besar yang sama (biasanya
>>> berlaku dalam keluarga orang Arab/pernah diikuti !)
>>>
>>> Maaf,.. contoh ini diambil dari yang terjadi dalam keluarga, bukan
>>> komentar untuk orang lain yang juga mengerjakan hal yan

Re: Adab makan seorang muslim Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-08 Terurut Topik rn . amiroeddin
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah mengajarkan kita agar hemat air, kr 
waktu itu air di Jazirah Arab air msh sulit didapatkan, virus/kuman belum 
sebanyak sekarang krn plastik atau barang2 unorganik belum ada dibandingkan 
sekarang, yg penting yg perlu diteladani dr Rasul adalah sikap Amanah, Al Amin, 
Tawadhu, Soleh, jadi tdk pernah berpikir Korupsi spt pemimpin2 kita sekarang, 
sangenek dr ambo,Wass
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ahmad Ridha 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 8 Oct 2013 13:43:20 
To: rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Adab makan seorang muslim Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg 
hina(mani)?

Pak Abraham Ilyas yang saya hormati,

Benar bahwa menjilati tangan kanan setelah makan dan sebelum membasuhnya
diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.

Dari Ibnu Abbas *radhiyallahu ‘anhu*, Nabi *shallallahu ‘alaihi wa
sallam*bersabda,
*“Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia bersihkan
tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya.”
* (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031)

Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (3) —
Muslim.Or.Id<http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-makan-seorang-muslim-3.html>
'
Begitu juga disunnahkan untuk makan bersama-sama.
Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para
sahabat Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* pernah mengadu, wahai
Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi
bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para
sahabat. Nabi lantas bersabda, *“Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama
Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.”* (HR Abu Dawud no.
3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)

Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (7) —
Muslim.Or.Id<http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-adab-makan-seorang-muslim-7.html>
'
Di situs tersebut ada seri artikel *Adab-Adab Makan Seorang Muslim*.

Allahu Ta'aala a'lam.

Wassalaam,
-- 
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)


2013/10/8 Abraham Ilyas 

> Sanak Eko, Rang kampai
> Koto nan godang
> padjokoemboeah
>
> Bukan hendak menafikan apa yang dipahami sebagai SUNNAH (menurut hadis
> !).. Maaf untuk yang tak sependapat !...ambo terus terang tidak setuju
> dengan yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota keluarga ambo yang
> dipahaminya sebagai SUNNAH, contohnya
>
> Apa benar menjilat jari jari tangan sehabis makan itu SUNNAH, apalagi
> makan bersama yang masing masing orang mencowel bagian/makanan yang akan
> dimasukkan mulutnya diambil dari satu piring besar yang sama (biasanya
> berlaku dalam keluarga orang Arab/pernah diikuti !)
>
> Maaf,.. contoh ini diambil dari yang terjadi dalam keluarga, bukan
> komentar untuk orang lain yang juga mengerjakan hal yang serupa !
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
==

Re: Adab makan seorang muslim Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-08 Terurut Topik Aryandi Ilyas
Pak Abraham, pak Ridha, sarato dunsanak RN nan dimuliakan ALLAH SWT,
perkenankan ambo manambahkan keterangan nan barusan ambo dapek. Lumayan
link tsb manuruik ambo rancak juo sbg alternative bacaan krn lumayan
lengkap;

Sumber tsb :
http://almanhaj.or.id/content/3311/slash/0/keberkahan-bersama-adab-adab-ketika-makan/


Sabtu, 21 Juli 2012 23:13:07 WIB
KEBERKAHAN BERSAMA ADAB-ADAB KETIKA MAKAN

Oleh
Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i


Dalam masalah makan perlu diperhatikan adab-adabnya. Makan memiliki
adab-adab yang banyak dan telah dikenal, maka dalam pembahasan ini saya
akan meringkaskan adab-adab makan sesuai dengan yang ditunjukkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita yang diiringi dengan
keberkahan, yaitu:

A. Berkumpul Apabila Makan
Dari Wahsyi bin Harb Radhiyallahu anhu, bahwasanya para Sahabat Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Wahai Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, sesungguhnya kita makan tapi tidak kenyang.” Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mungkin saShallallahu ‘alaihi wa
sallama kalian makan dengan tidak berkumpul?” Mereka berkata: “Ya.” Beliau
bersabda:

"فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَامِكُمْ، فَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهَ عَلَيْهِ!
يُبَارَكْ لَكُمْ فِيْهِ."

“Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah Subhanahu wa
Ta’ala padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.” [1]

Dan di antara yang menunjukkan atas keberkahan dari berkumpul saat makan,
adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:

"طَعَامُ اْلإِثْنَيْنِ كَافِي الثَّلاَثَةَ، وَطَعَامُ الثَّلاَثَةَ كَافِي
اْلأَرْبَعَةَ."

‘Makanan dua orang cukup untuk tiga dan makanan untuk tiga orang mencukupi
untuk empat orang.’” [2]

Dalam riwayat lain dari Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu:

"طَعَامُ الْوَاحِدِ يَكْفِي اْلإِثْنَيْنِ، وَالطَّعَامُ اْلإِثْنَيْنِ
يَكْفِي اْلأَرْبَعَةَ، وَالطَّعَامُ اْلأَرْبَعَةَ يَكْفِي الثَّمَانِيَةَ."

“Makanan satu orang mencukupi dua orang, makanan dua orang mencukupi empat
orang dan makanan empat orang mencukupi delapan orang.” [3]

Imam an-Nawawi berkata, “Dalam hadits ini terdapat sebuah anjuran agar
saling berbagi dalam makanan, sesungguhnya walaupun makanan itu sedikit
tetapi akan terasa cukup, dan ada keberkahan di dalamnya yang diterima oleh
seluruh yang hadir.” [4]

Ibnu Hajar berkata, “Dari hadits tersebut kita dapat mengambil faedah,
bahwasanya kecukupan itu hadir dari keberkahan berkumpul saat makan dan
bahwasanya semakin banyak anggota yang berkumpul, maka akan semakin
bertambah berkahnya.” [5]

Dengan demikian beberapa ulama berpendapat, bahwa berkumpul saat makan
adalah mustahab (disunnahkan) dan janganlah seseorang makan seorang diri.
[6]

B. Membaca Bismillah Saat Makan
Telah disebutkan dalam hadits terdahulu: “Berkumpullah kalian ketika makan
dan sebutlah Nama Allah padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.” Oleh
sebab itu, meninggalkan tasmiyyah (menyebut Nama Allah) ketika makan akan
menghalangi hadirnya keberkahan padanya. Sehingga syaitan -semoga Allah
melindungi kita darinya- ikut makan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Muslim bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلٌّ الطَّعَامَ، إِلاَّ يُذْكَرَ اسْمَ اللهِ
عَلَيْهِ."

“Sesungguhnya syaitan mendapatkan bagian makanan yang tidak disebutkan Nama
Allah padanya.” [7]

Imam an-Nawawi berkata: “Arti dari mendapatkan yaitu dapat menikmati
makanan tersebut maksudnya bahwa syaitan itu mendapatkan bagian makanan
jika seseorang memulainya dengan tanpa dzikir kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, adapun bila belum ada seseorang yang memulai makan, maka (syaitan)
tidak akan dapat memakannya, jika sekelompok orang makan bersama-sama dan
sebagian mereka menyebut Nama Allah sedangkan sebagian lannya tidak, maka
syaitan pun tidak akan dapat memakannya.” [8]

Dan di antara yang disebutkan oleh an-Nawawi tentang adab-adab tasmiyyah
ini dan hukum-hukumnya, yaitu perkataannya: “Para ulama sepakat bahwa
tasmiyyah saat makan di awalnya adalah mustahab, [9] maka apabila ia
meninggalkannya saat di awal makan sengaja ataupun tidak sengaja, terpaksa
atau tidak mampu karena sebab tertentu, kemudian ia dapat melakukannya pada
pertengahan makannya, maka disukai untuk bertasmiyyah dan mengucapkan:

"بِسْمِ اللهِ، أَوَّلُهُ وَآخِرُهُ."

“Dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhir.”

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.

Dan mustahab pula mengeraskan tasmiyyah agar ada padanya sebuah peringatan
bagi yang lain atasnya dan ia mengikutinya. [10]

C. Makan Dari Pinggir-Pinggir Piring
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata: “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:

"الْبَرَكَةُ تَنْزِلُ فِي وَسَطِ الطَّعَامِ، فَكُلُوْا مِنْ حَافِيَتِهِ
وَلاَ تَأْكُلُوْا مِنْ وَسَطِهِ!"

‘Keberkahan tersebut akan turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah
dari pinggir-pinggirnya dan jangan dari tengahnya!” [11

Re: Adab makan seorang muslim Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-08 Terurut Topik Endecho km
Indak ba a doh pak abraham ilyas...

Satiok urang kan bebas mancaliak dari suduik pandang masiang masiang...

Sabagai umpamo untk masalah makan basamo...
jan kanjo kaluaraga jo kawan kawan atau jo urang sakampuang acok juo makan
basamo...

Jiko d maso ambo pak kami bakawan acok makan bajamba...masak samo
samo...mkan basomo pulo...makan indak jo pi4iang...tapi jo daun psang nan
babantang ditangah di onggokan nasi jo sambalado indak lupo abauih pucuak
ubi...

Katiko makan dimulai disito elo maelo samba...kuik manguik nasi...

Ambo raso pak abraham ilyas kok lai gadang di kampuang pernah ma alaminyo...

Mohon maaf jiko ado kato nan mandaki..kecek nan ta ereng...

Wasalam
Eko
Rang kampai
Koto nan godang payokumbuah
Pangangguran dari rantau
Pada 8 Okt 2013 13:43, "Ahmad Ridha"  menulis:

> Pak Abraham Ilyas yang saya hormati,
>
> Benar bahwa menjilati tangan kanan setelah makan dan sebelum membasuhnya
> diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
>
> Dari Ibnu Abbas *radhiyallahu ‘anhu*, Nabi *shallallahu ‘alaihi wa 
> sallam*bersabda,
> *“Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia bersihkan
> tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya.”
> * (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031)
>
> Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (3) — 
> Muslim.Or.Id
> '
> Begitu juga disunnahkan untuk makan bersama-sama.
> Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para
> sahabat Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* pernah mengadu, wahai
> Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi
> bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para
> sahabat. Nabi lantas bersabda, *“Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama
> Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.”* (HR Abu Dawud
> no. 3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)
>
> Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (7) — 
> Muslim.Or.Id
> '
> Di situs tersebut ada seri artikel *Adab-Adab Makan Seorang Muslim*.
>
> Allahu Ta'aala a'lam.
>
> Wassalaam,
> --
> Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
> (l. 1400 H/1980 M)
>
>
> 2013/10/8 Abraham Ilyas 
>
>> Sanak Eko, Rang kampai
>> Koto nan godang
>> padjokoemboeah
>>
>> Bukan hendak menafikan apa yang dipahami sebagai SUNNAH (menurut hadis
>> !).. Maaf untuk yang tak sependapat !...ambo terus terang tidak setuju
>> dengan yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota keluarga ambo yang
>> dipahaminya sebagai SUNNAH, contohnya
>>
>> Apa benar menjilat jari jari tangan sehabis makan itu SUNNAH, apalagi
>> makan bersama yang masing masing orang mencowel bagian/makanan yang akan
>> dimasukkan mulutnya diambil dari satu piring besar yang sama (biasanya
>> berlaku dalam keluarga orang Arab/pernah diikuti !)
>>
>> Maaf,.. contoh ini diambil dari yang terjadi dalam keluarga, bukan
>> komentar untuk orang lain yang juga mengerjakan hal yang serupa !
>>
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat e

Re: Adab makan seorang muslim Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-08 Terurut Topik Abraham Ilyas
Pak Abu 'Abdirrahman

*Berkenaan dengan hadits ini Ibnu Utsaimin mengatakan, “Dianjurkan untuk
makan dengan tiga jari, yaitu jari tengah, jari telunjuk, dan jempol,
karena hal tersebut menunjukkan tidak rakus dan ketawadhu’an.*

-

... maka kesimpulan iko bisa ambo tarimo Pak ! .. dan tidak berlaku
untuk yang makan menggunakan 5 jari !

Terima kasih untuk penjelasannya



Pada 8 Oktober 2013 13.43, Ahmad Ridha  menulis:

> Pak Abraham Ilyas yang saya hormati,
>
> Benar bahwa menjilati tangan kanan setelah makan dan sebelum membasuhnya
> diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.
>
> Dari Ibnu Abbas *radhiyallahu ‘anhu*, Nabi *shallallahu ‘alaihi wa 
> sallam*bersabda,
> *“Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia bersihkan
> tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya.”
> * (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031)
>
> Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (3) — 
> Muslim.Or.Id
> '
> Begitu juga disunnahkan untuk makan bersama-sama.
> Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para
> sahabat Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* pernah mengadu, wahai
> Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi
> bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para
> sahabat. Nabi lantas bersabda, *“Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama
> Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.”* (HR Abu Dawud
> no. 3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)
>
> Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (7) — 
> Muslim.Or.Id
> '
> Di situs tersebut ada seri artikel *Adab-Adab Makan Seorang Muslim*.
>
> Allahu Ta'aala a'lam.
>
> Wassalaam,
> --
> Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
> (l. 1400 H/1980 M)
>
>
> 2013/10/8 Abraham Ilyas 
>
>> Sanak Eko, Rang kampai
>> Koto nan godang
>> padjokoemboeah
>>
>> Bukan hendak menafikan apa yang dipahami sebagai SUNNAH (menurut hadis
>> !).. Maaf untuk yang tak sependapat !...ambo terus terang tidak setuju
>> dengan yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota keluarga ambo yang
>> dipahaminya sebagai SUNNAH, contohnya
>>
>> Apa benar menjilat jari jari tangan sehabis makan itu SUNNAH, apalagi
>> makan bersama yang masing masing orang mencowel bagian/makanan yang akan
>> dimasukkan mulutnya diambil dari satu piring besar yang sama (biasanya
>> berlaku dalam keluarga orang Arab/pernah diikuti !)
>>
>> Maaf,.. contoh ini diambil dari yang terjadi dalam keluarga, bukan
>> komentar untuk orang lain yang juga mengerjakan hal yang serupa !
>>
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan 

Adab makan seorang muslim Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-07 Terurut Topik Ahmad Ridha
Pak Abraham Ilyas yang saya hormati,

Benar bahwa menjilati tangan kanan setelah makan dan sebelum membasuhnya
diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam.

Dari Ibnu Abbas *radhiyallahu ‘anhu*, Nabi *shallallahu ‘alaihi wa
sallam*bersabda,
*“Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia bersihkan
tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya.”
* (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031)

Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (3) —
Muslim.Or.Id
'
Begitu juga disunnahkan untuk makan bersama-sama.
Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para
sahabat Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* pernah mengadu, wahai
Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi
bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para
sahabat. Nabi lantas bersabda, *“Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama
Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.”* (HR Abu Dawud no.
3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)

Dari artikel 'Adab-Adab Makan Seorang Muslim (7) —
Muslim.Or.Id
'
Di situs tersebut ada seri artikel *Adab-Adab Makan Seorang Muslim*.

Allahu Ta'aala a'lam.

Wassalaam,
-- 
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)


2013/10/8 Abraham Ilyas 

> Sanak Eko, Rang kampai
> Koto nan godang
> padjokoemboeah
>
> Bukan hendak menafikan apa yang dipahami sebagai SUNNAH (menurut hadis
> !).. Maaf untuk yang tak sependapat !...ambo terus terang tidak setuju
> dengan yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota keluarga ambo yang
> dipahaminya sebagai SUNNAH, contohnya
>
> Apa benar menjilat jari jari tangan sehabis makan itu SUNNAH, apalagi
> makan bersama yang masing masing orang mencowel bagian/makanan yang akan
> dimasukkan mulutnya diambil dari satu piring besar yang sama (biasanya
> berlaku dalam keluarga orang Arab/pernah diikuti !)
>
> Maaf,.. contoh ini diambil dari yang terjadi dalam keluarga, bukan
> komentar untuk orang lain yang juga mengerjakan hal yang serupa !
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik Fitrianto
Pertanyaannyo,
baa kok indak adoh kolom teknologi di milis rantau net, padahal lah jaleh
pakarnyo (huruf merah di bawah)..:).
Apa dek karano teknologi ko bukan baminang-minang...hehe

Wassalam
fitr


2013/10/8 Ephi Lintau 

> Pak Al dan Pak Akmal n.a.h, nan pastinyo ijan pulo dibebankan ka Ambo pak.
> hehehe.
>
> ambo inginnyo rubrik konsultasi diatur sarupo nan ambo lakukan dulu,
> sawaktu mangisi rubrik konsultasi teknologi informasi di singgalang minggu.
> lalu kini ambo sadiokan di website ambo, (
> http://ephi.web.id/index.php/konsultasi-ti-mainmenu-36), iko salah satu
> contohnyo :
>
> http://ephi.web.id/index.php/tanya-jawab-komputer-internet/120-komputer-sering-mati-sendiri
> jadi ado pertanyaan dan jawaban secara langsung.
>
> dan tetap juo bisa barupo artikel.
> kami tunggu pak.
>
> salam
> ephi
>
>
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik Ephi Lintau
Pak Al dan Pak Akmal n.a.h, nan pastinyo ijan pulo dibebankan ka Ambo pak. 
hehehe.

ambo inginnyo rubrik konsultasi diatur sarupo nan ambo lakukan dulu, 
sawaktu mangisi rubrik konsultasi teknologi informasi di singgalang minggu. 
lalu kini ambo sadiokan di website ambo, (
http://ephi.web.id/index.php/konsultasi-ti-mainmenu-36), iko salah satu 
contohnyo :
http://ephi.web.id/index.php/tanya-jawab-komputer-internet/120-komputer-sering-mati-sendiri
jadi ado pertanyaan dan jawaban secara langsung.

dan tetap juo bisa barupo artikel.
kami tunggu pak.

salam
ephi

Pada Selasa, 08 Oktober 2013 7:47:36 UTC+7, Akmal Nasery Basral menulis:
>
> Kanda Al, silakan lihat juga jawaban terbaru saya untuk Ust. Abu 
> 'Abdirrahman.
> Kalau pun sharing saya dirasakan berguna untuk ditampilkan, sebaiknya 
> digabungkan dengan jawaban beliau dalam satu paparan yang lebih utuh. 
> Yang saya tidak tahu; siapa yang sebaiknya mengerjakan itu? Apakah Ust. 
> Abu sendiri atau Pak Ephi Lintau? Atau kanda Syaf Al mau jadi voluntir? 
> Sebagai wartawan, tentu tidak sulit bagi kanda untuk menggabungkan dua 
> jawaban dalam satu paparan baru yang lebih lengkap, bukan? :)
>
> Wass,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-07 Terurut Topik Abraham Ilyas
Sanak Eko, Rang kampai
Koto nan godang
padjokoemboeah

Bukan hendak menafikan apa yang dipahami sebagai SUNNAH (menurut hadis !)..
Maaf untuk yang tak sependapat !...ambo terus terang tidak setuju
dengan yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota keluarga ambo yang
dipahaminya sebagai SUNNAH, contohnya

Apa benar menjilat jari jari tangan sehabis makan itu SUNNAH, apalagi makan
bersama yang masing masing orang mencowel bagian/makanan yang akan
dimasukkan mulutnya diambil dari satu piring besar yang sama (biasanya
berlaku dalam keluarga orang Arab/pernah diikuti !)

Maaf,.. contoh ini diambil dari yang terjadi dalam keluarga, bukan
komentar untuk orang lain yang juga mengerjakan hal yang serupa !


Pada 7 Oktober 2013 16.06, Akmal Nasery Basral menulis:

> Assalamu'alaikum Buya JB dan dunsanak Palanta RN nan dirahmati Allah,
> semoga semua dalam keadaan sehat dan bisa menjalankan puasa sunnah
> Zulhijjah 9 hari, yang menurut keempat imam mazhab disepakati memiliki
> begitu banyak keutamaan, bahkan lebih utama dari 6 puasa hari Syawal yang
> tak mendapatkan kesepakatan bulat para imam.
>
> Ambo coba menambahkan jawaban dari Mak Abraham Ilyas, sembari menunggu
> jawaban lain dari para dunsanak terhadap pertanyaan Buya JB yang ambo copas
> ulang sbb:
>
> "Naluri sementara pemikiran JB,*kalau kita berasal dari air yg hina tentu
> air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian kita.Ia
> akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman*. Pemikiran
> berikutnya,*sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan atas
> perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu*?.Dua
> masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr dari
> kandungan 'air yg hina' itu. *Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya
> berasal dari air yg hina itu.Bukankah 'proses' adanya air yg hina itu sudah
> melalui pernikahan nn syah*? Kecuali kalau si pelaku yg menghasilkan air
> itu via zina, bolehlah disebut air nn hina namun proses terjadinya air itu
> tetaplah sama."
>
> Upaya *sharing* (bukan jawaban) dari ambo adolah sbb:
>
> 1. Surat 32 *(As Sajdah*) ayat 8 dan Surat 77 (*Al Mursalat*) ayat 20
>  termasuk surat-surat Makkiyah. Berbeda dengan surat-surat Madaniyyah yang
> banyak ayat muhkamat (berisi aturan-aturan hukum dan yurisprudensi),
> ayat-ayat Makkiyah lebih bercirikan pada pemurnian tauhid manusia. Sehingga
> manusia-manusia yang masih sombong, arogan, merasa besar, penting, dengan
> sengaja dibenturkan oleh Allah dengan "shock therapy Qur'ani" seperti ayat
> yang Buya JB kutip.
>
> Kalau kita buat parafrase ayat itu dalam kalimat manusia sehari-hari,
> kira-kira maknanya seperti ini, "Hai kau yang merasa menjadi pemimpin
> kabilah hebat, kau yang merasa saudagar ulung, kau yang merasa penyair
> besar, kau yang selalu merasa paling suci dan paling mengerti agama
> Ibrahim, tahukah dari mana asal kalian? Tidak! Kalian tidak langsung
> menjadi seperti kalian sekarang ini. Kalian berasal dari, tidak lebih dan
> tidak kurang dari, setetes air yang terpancar dari kelamin ayah kalian,
> setetes air yang keluar dari tempat yang sama dengan hadas. Tapi berkat
> kemurahan Allahlah maka apa yang awalnya hina, menjadi baik, bagus, dan
> bermanfaat seperti kalian sekarang."
>
> 2. "Air yang hina" ini adalah kondisi *per se*, sebelum bercampur dengan
> sel telur. Begitu bercampur dengan sel telur perempuan, dalam sebuah ikatan
> pernikahan yang sah, tentu statusnya tidak hina lagi. Untuk itulah Nabi
> mengajarkan bagaimana pasangan muslim sebelum bercampur, lebih dulu
> mengucapkan doa (yang di Indonesia diajarkan oleh petugas-petugas KUA) bagi
> pasangan yang hendak menikah.
>
>
>  بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا
> رَزَقْتَنَا
>
>
> “Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan
> jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”
>
> Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan
> lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak
> akan membahayakannya selama-lamanya.”
>
> Jadi Buya JB benar, status "air yang hina" itu menjadi termuliakan dalam
> sebuah ikatan perkawinan, apalagi jika pasangan suami istri itu menerapkan
> sunnah Nabi ketika akan bercampur dengan berdoa seperti di atas, maka sang
> anak yang akan lahir, yang berasal dari "air yang hina" itu akan tidak
> dibahayakan oleh setan selama-selamanya.
>
> (Masalahnya, masih ingatkah para pasangan muslim untuk lebih dulu berdoa
> seperti tuntunan Nabi ketika di depan mata sudah terpampang kenikmatan dari
> segala kenikmatan dunia? :)
>
> Dengan begitu: pertanyaan Buya JB apakah keturunan yang dihasilkan dari
> "air yang hina" itu akan selalu hina sampai akhir zaman? Jawabannya
> tergantung dua hal:
> (1) Jika percampuran "air yang hina" itu dilakukan secara hina pula (tidak
> dalam ikatan perkawinan), maka tentu saja hasilnya "hina pangkat 2". Jika
> nanti setelah san

Re: Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Kanda Al, silakan lihat juga jawaban terbaru saya untuk Ust. Abu
'Abdirrahman.
Kalau pun sharing saya dirasakan berguna untuk ditampilkan, sebaiknya
digabungkan dengan jawaban beliau dalam satu paparan yang lebih utuh.
Yang saya tidak tahu; siapa yang sebaiknya mengerjakan itu? Apakah Ust. Abu
sendiri atau Pak Ephi Lintau? Atau kanda Syaf Al mau jadi voluntir? Sebagai
wartawan, tentu tidak sulit bagi kanda untuk menggabungkan dua jawaban
dalam satu paparan baru yang lebih lengkap, bukan? :)

Wass,

ANB
45, Cibubur


Pada 8 Oktober 2013 07.18,  menulis:

> **
> Nah, Pak Akmal, batua kan? Iko bukan soal cuma sharing atau bukan. Tapi
> pertanyaan dan penjelasannya begitu lengkap dan perlu dibaca banyak orang.
> Pada kesempatan lain, adolo artikel dari Pak Ahmad Ridha. Jadi, makin kaya.
>
> Salam,
>
> Syaf AL/50 Bogor
>
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * Ahmad Ridha 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Mon, 7 Oct 2013 23:31:49 +0700
> *To: *rantaunet
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg
> hina(mani)?pak Ephi..
>
> Pak Akmal dan sidang palanta yang saya hormati,
>
> Saya setuju dengan Pak Syaff Al bahwa pertanyaan Buya JB dan uraian Pak
> Akmal sangat pas menjadi artikel pembuka dalam rubrik Agama di web
> RantauNet. Terlebih, topiknya terkait penciptaan manusia yang sebagaimana
> uraian Pak Akmal patut diingat oleh setiap manusia agar kita dijauhkan dari
> sifat sombong. Ibaratnya, web RantauNet dimulai dengan kesadaran untuk
> mengingat posisi manusia sebagai hamba terhadap Allah Ta'aala.
>
> Konteks ayat-ayat tersebut sebagai peringatan bagi manusia sejalan dengan
> penjelasan al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya untuk QS
> an-Nahl 16 ayat 4  (yang artinya):
>
> "Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah
> yang nyata."
>
> Beliau membawakan hadits dari Busr bin Jahasy radhiyallahu 'anhu yang
> diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dan Ibnu Majah berikut:
>
> [arti diambil dari: http://abuzuhriy.com/tentang-sedekahinfaq/; cetak
> tebal dari saya untuk menekankan bagian yang terkait masalah air ini]
> ---
> Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meludah di telapak
> tangannya, lalu beliau meletakkan jarinya di atas telapak tangannya
> tersebut seraya bersabda:
>
> قَالَ اللَّهُ ابْنَ آدَمَ أَنَّى تُعْجِزُنِي وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ مِثْلِ
> هَذِهِ
>
> “Allah telah berfirman: ‘*Wahai anak Adam, bagaimana kamu menganggap-Ku
> lemah sementara Aku telah menciptakanmu dari keadaan seperti ini!?*
>
> حَتَّى إِذَا سَوَّيْتُكَ وَعَدَلْتُكَ مَشَيْتَ بَيْنَ بُرْدَيْنِ
> وَلِلْأَرْضِ مِنْكَ وَئِيدٌ
>
> Lalu ketika Aku telah menjadikanmu berwujud dan kuat, kamu berjalan dengan
> pongahnya sambil mengenakan burdah (pakaian luar sejenis jubah)!!
>
> فَجَمَعْتَ وَمَنَعْتَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ التَّرَاقِيَ قُلْتَ
> أَتَصَدَّقُ وَأَنَّى أَوَانُ الصَّدَقَةِ
>
> Maka kamu mengumpulkan harta dan menghalangi (orang lain dari memperoleh
> haknya) hingga bila nyawamu telah sampai di dada, engkau berkata, ‘Aku
> hendak bersedekah.’ Maka kapan waktu untuk bersedekah itu? ‘”
>
> ---
>
> Mengenai hadits ini, al-Hakim mengatakan bahwa ini hadits shahih isnadnya,
> dan adz-Dzahabi menyepakatinya.
> Hadits ini juga dibawakan Ibnu Katsir ketika menjelaskan QS Yaasiin 36
> ayat 77 (yang artinya): "Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
> menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang
> yang nyata!"
>
> dan QS al-Mursalat 77 ayat 20 (yang artinya): "Bukankah Kami menciptakan
> kamu dari air yang hina?"
>
> Beliau menjelaskan bahwa manusia lemah dan tidak sebanding dengan
> kekuasaan Allah 'Azza wa Jalla.
>
> Demikian tambahan saya dari apa yang saya baca tentang masalah ini, Pak
> Akmal.
>
> Kemudian, saya berharap untuk tidak disebut sebagai ustadz, Pak Akmal. Di
> satu sisi saya berharap bahwa Allah Ta'aala menjadikan saya sebaik yang
> disangkakan orang lain, di sisi lain saya menyadari bahwa saya tidak pantas
> atas sebutan tersebut.
>
> BTW, berhubung kita telah memasuki bulan Dzulhijjah, yang berniat untuk
> berqurban perlu mengingat agar tidak memotong rambut dan kukunya selama 10
> hari pertama Dzulhijjah sesuai sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
> Sallam (yang artinya):
>
> “Apabila telah masuk sepuluh pertama Dzulhijah, dan kalian ingin
> menyembelih qurban maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya
> sedikitpun.” (HR. Muslim).
>
> [lihat:
> http://www.konsultasisyariah.com/orang-yang-memotong-k

Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Terima kasih Ustadz Abu 'Abdirrahman (kenapa tetap saya panggil Ust. akan
saya jelaskan di bawah) atas tambahan dalil yang sangat relevan.
Saya kira kalaupun sharing saya sebelumnya mau ditampilkan di situs RN
sebagai jawaban atas pertanyaan Buya JB, maka sebaiknya digabung dengan
jawaban Ust. Abu 'Abdirrahman dan diformulasikan dalam struktur kalimat
baru yang lebih solid, karena tidak lazim uraian di situs web dibuat
bajelo-jelo seperti di milis/palanta ini.
Entah siapa yang sebaiknya menggabungkan kedua jawaban ini, apakah Ust. Abu
'Abdirrahman atau Pak Ephi Lintau (yang juga penulis ciamik).
Maksud saya tampilkanlah yang terbaik untuk situs web, karena karakter
pengunjung yang umum berbeda dengan palanta yang khusus dan lebih homogen.
Di sini semua orang (berdarah) Minang. Di situs nanti,pengunjung bisa siapa
saja. Dari yang berniat mampir, sampai yang tak sengaja terdampar.

Nah, tentang panggilan Ustadz, saya hormati keinginan sanak Ahmad Ridha
untuk tidak dipanggil Ust. Ahmad Ridha. Namun izinkan saya tetap
menggunakan panggilan Ustadz dengan nama kunyah yang selalu ada di akhir
posting sanak Ahmad Ridha, Abu 'Abdirrahman. Jadi saya akan menggunakan
sebutan Ust. Abu 'Abdirrahman, bukan Ust. Ahmad Ridha  :)

Atau kalau lengkapnya Ust. Abu 'Abdirrahman Ahmad Ridha bin Zainal Arifin
 bin Muhammad Hamim, seperti layaknya nama para ulama disebut dalam
kitab-kitab rujukan.

Hal lain, terima kasih telah mengingatkan soal larangan memotong rambut dan
kuku sejak 1 Zulhijjah bagi yang ingin berqurban, semoga menjadi perhatian
 bagi dunsanak Palanta yang ingin berqurban tahun ini. Kebetulan semalam di
mushalla komplek kami, saya pun baru memberikan informasi yang sama kepada
para jamaah Isya.
Ada jamaah yang kaget, seorang hajjah. "Wah, saya baru tahu soal larangan
memotong rambut dan kuku ini. Selama ini tidak pernah dengar sama sekali,"
katanya. Suami sang hajjah ini, semalam menjadi imam Isya karena memang
bacaannya bagus, langsung diberondong istrinya. "Tuh Pa, ternyata kalau
kita sudah niat berqurban kita tidak boleh memotong rambut dan kuku sampai
kurban dilakukan karena ada haditsnya. Papa sudah tahu?" Sang suami hanya
mengangguk-anggukkan kepala.

Sekadar tambahan untuk larangan memotong rambut dan kuku ini Ust. Abu
'Abdirrahman, sekiranya calon pengurban baru berniat setelah masuk
Zulhijjah (katakanlah baru berniat kurban hari ini, 3 Zulhijjah atau besok
4 Zulhijjah) maka larangan memotong rambut dan kuku berlaku sejak niatnya
muncul. Sekiranya dia kemarin sempat memotong rambut dan kuku (2
Zulhijjah), hal itu tak menjadikan qurbannya tidak sah karena kemarin dia
belum berniat.,

Wallahu a'lam.

Wass,

ANB



Pada 7 Oktober 2013 23.31, Ahmad Ridha  menulis:

> Pak Akmal dan sidang palanta yang saya hormati,
>
> Saya setuju dengan Pak Syaff Al bahwa pertanyaan Buya JB dan uraian Pak
> Akmal sangat pas menjadi artikel pembuka dalam rubrik Agama di web
> RantauNet. Terlebih, topiknya terkait penciptaan manusia yang sebagaimana
> uraian Pak Akmal patut diingat oleh setiap manusia agar kita dijauhkan dari
> sifat sombong. Ibaratnya, web RantauNet dimulai dengan kesadaran untuk
> mengingat posisi manusia sebagai hamba terhadap Allah Ta'aala.
>
> Konteks ayat-ayat tersebut sebagai peringatan bagi manusia sejalan dengan
> penjelasan al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya untuk QS
> an-Nahl 16 ayat 4  (yang artinya):
>
> "Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah
> yang nyata."
>
> Beliau membawakan hadits dari Busr bin Jahasy radhiyallahu 'anhu yang
> diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dan Ibnu Majah berikut:
>
> [arti diambil dari: http://abuzuhriy.com/tentang-sedekahinfaq/; cetak
> tebal dari saya untuk menekankan bagian yang terkait masalah air ini]
> ---
> Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meludah di telapak
> tangannya, lalu beliau meletakkan jarinya di atas telapak tangannya
> tersebut seraya bersabda:
>
> قَالَ اللَّهُ ابْنَ آدَمَ أَنَّى تُعْجِزُنِي وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ مِثْلِ
> هَذِهِ
>
> “Allah telah berfirman: ‘*Wahai anak Adam, bagaimana kamu menganggap-Ku
> lemah sementara Aku telah menciptakanmu dari keadaan seperti ini!?*
>
> حَتَّى إِذَا سَوَّيْتُكَ وَعَدَلْتُكَ مَشَيْتَ بَيْنَ بُرْدَيْنِ
> وَلِلْأَرْضِ مِنْكَ وَئِيدٌ
>
> Lalu ketika Aku telah menjadikanmu berwujud dan kuat, kamu berjalan dengan
> pongahnya sambil mengenakan burdah (pakaian luar sejenis jubah)!!
>
> فَجَمَعْتَ وَمَنَعْتَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ التَّرَاقِيَ قُلْتَ
> أَتَصَدَّقُ وَأَنَّى أَوَانُ الصَّدَقَةِ
>
> Maka kamu mengumpulkan harta dan menghalangi (orang lain dari memperoleh
> haknya) hingga bila nyawamu telah sampai di dada, engkau berkata, ‘Aku
> hendak bersedekah.’ Maka kapan waktu untuk bersedekah itu? ‘”
>
> ---
>
> Mengenai hadits ini, al-Hakim mengatakan bahwa ini hadits shahih isnadnya,
> dan adz-Dzahabi menyepakatinya.
> Hadits ini juga dibawakan Ibnu Katsir ketika menjelaskan QS Yaasiin 36
> ayat 77 (yang artinya): "Dan apakah manusia tidak memperhati

Bls: Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik syaff . al
Nah, Pak Akmal, batua kan? Iko bukan soal cuma sharing atau bukan. Tapi 
pertanyaan dan penjelasannya begitu lengkap dan perlu dibaca banyak orang. Pada 
kesempatan lain, adolo artikel dari Pak Ahmad Ridha. Jadi, makin kaya.

Salam,

Syaf AL/50 Bogor


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Ahmad Ridha 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 7 Oct 2013 23:31:49 
To: rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?pak 
Ephi..

Pak Akmal dan sidang palanta yang saya hormati,

Saya setuju dengan Pak Syaff Al bahwa pertanyaan Buya JB dan uraian Pak
Akmal sangat pas menjadi artikel pembuka dalam rubrik Agama di web
RantauNet. Terlebih, topiknya terkait penciptaan manusia yang sebagaimana
uraian Pak Akmal patut diingat oleh setiap manusia agar kita dijauhkan dari
sifat sombong. Ibaratnya, web RantauNet dimulai dengan kesadaran untuk
mengingat posisi manusia sebagai hamba terhadap Allah Ta'aala.

Konteks ayat-ayat tersebut sebagai peringatan bagi manusia sejalan dengan
penjelasan al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya untuk QS
an-Nahl 16 ayat 4  (yang artinya):

"Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah
yang nyata."

Beliau membawakan hadits dari Busr bin Jahasy radhiyallahu 'anhu yang
diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dan Ibnu Majah berikut:

[arti diambil dari: http://abuzuhriy.com/tentang-sedekahinfaq/; cetak tebal
dari saya untuk menekankan bagian yang terkait masalah air ini]
---
Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meludah di telapak
tangannya, lalu beliau meletakkan jarinya di atas telapak tangannya
tersebut seraya bersabda:

قَالَ اللَّهُ ابْنَ آدَمَ أَنَّى تُعْجِزُنِي وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ مِثْلِ
هَذِهِ

“Allah telah berfirman: ‘*Wahai anak Adam, bagaimana kamu menganggap-Ku
lemah sementara Aku telah menciptakanmu dari keadaan seperti ini!?*

حَتَّى إِذَا سَوَّيْتُكَ وَعَدَلْتُكَ مَشَيْتَ بَيْنَ بُرْدَيْنِ
وَلِلْأَرْضِ مِنْكَ وَئِيدٌ

Lalu ketika Aku telah menjadikanmu berwujud dan kuat, kamu berjalan dengan
pongahnya sambil mengenakan burdah (pakaian luar sejenis jubah)!!

فَجَمَعْتَ وَمَنَعْتَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ التَّرَاقِيَ قُلْتَ أَتَصَدَّقُ
وَأَنَّى أَوَانُ الصَّدَقَةِ

Maka kamu mengumpulkan harta dan menghalangi (orang lain dari memperoleh
haknya) hingga bila nyawamu telah sampai di dada, engkau berkata, ‘Aku
hendak bersedekah.’ Maka kapan waktu untuk bersedekah itu? ‘”

---

Mengenai hadits ini, al-Hakim mengatakan bahwa ini hadits shahih isnadnya,
dan adz-Dzahabi menyepakatinya.
Hadits ini juga dibawakan Ibnu Katsir ketika menjelaskan QS Yaasiin 36 ayat
77 (yang artinya): "Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang
yang nyata!"

dan QS al-Mursalat 77 ayat 20 (yang artinya): "Bukankah Kami menciptakan
kamu dari air yang hina?"

Beliau menjelaskan bahwa manusia lemah dan tidak sebanding dengan kekuasaan
Allah 'Azza wa Jalla.

Demikian tambahan saya dari apa yang saya baca tentang masalah ini, Pak
Akmal.

Kemudian, saya berharap untuk tidak disebut sebagai ustadz, Pak Akmal. Di
satu sisi saya berharap bahwa Allah Ta'aala menjadikan saya sebaik yang
disangkakan orang lain, di sisi lain saya menyadari bahwa saya tidak pantas
atas sebutan tersebut.

BTW, berhubung kita telah memasuki bulan Dzulhijjah, yang berniat untuk
berqurban perlu mengingat agar tidak memotong rambut dan kukunya selama 10
hari pertama Dzulhijjah sesuai sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam (yang artinya):

“Apabila telah masuk sepuluh pertama Dzulhijah, dan kalian ingin
menyembelih qurban maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya
sedikitpun.” (HR. Muslim).

[lihat:
http://www.konsultasisyariah.com/orang-yang-memotong-kuku-sebelum-menyembelih-qurbannya-tidak-sah/
]

Allahu Ta'aala a'laam.

Wassalaam,
-- 
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http

Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik Ahmad Ridha
Pak Akmal dan sidang palanta yang saya hormati,

Saya setuju dengan Pak Syaff Al bahwa pertanyaan Buya JB dan uraian Pak
Akmal sangat pas menjadi artikel pembuka dalam rubrik Agama di web
RantauNet. Terlebih, topiknya terkait penciptaan manusia yang sebagaimana
uraian Pak Akmal patut diingat oleh setiap manusia agar kita dijauhkan dari
sifat sombong. Ibaratnya, web RantauNet dimulai dengan kesadaran untuk
mengingat posisi manusia sebagai hamba terhadap Allah Ta'aala.

Konteks ayat-ayat tersebut sebagai peringatan bagi manusia sejalan dengan
penjelasan al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya untuk QS
an-Nahl 16 ayat 4  (yang artinya):

"Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah
yang nyata."

Beliau membawakan hadits dari Busr bin Jahasy radhiyallahu 'anhu yang
diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dan Ibnu Majah berikut:

[arti diambil dari: http://abuzuhriy.com/tentang-sedekahinfaq/; cetak tebal
dari saya untuk menekankan bagian yang terkait masalah air ini]
---
Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meludah di telapak
tangannya, lalu beliau meletakkan jarinya di atas telapak tangannya
tersebut seraya bersabda:

قَالَ اللَّهُ ابْنَ آدَمَ أَنَّى تُعْجِزُنِي وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ مِثْلِ
هَذِهِ

“Allah telah berfirman: ‘*Wahai anak Adam, bagaimana kamu menganggap-Ku
lemah sementara Aku telah menciptakanmu dari keadaan seperti ini!?*

حَتَّى إِذَا سَوَّيْتُكَ وَعَدَلْتُكَ مَشَيْتَ بَيْنَ بُرْدَيْنِ
وَلِلْأَرْضِ مِنْكَ وَئِيدٌ

Lalu ketika Aku telah menjadikanmu berwujud dan kuat, kamu berjalan dengan
pongahnya sambil mengenakan burdah (pakaian luar sejenis jubah)!!

فَجَمَعْتَ وَمَنَعْتَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ التَّرَاقِيَ قُلْتَ أَتَصَدَّقُ
وَأَنَّى أَوَانُ الصَّدَقَةِ

Maka kamu mengumpulkan harta dan menghalangi (orang lain dari memperoleh
haknya) hingga bila nyawamu telah sampai di dada, engkau berkata, ‘Aku
hendak bersedekah.’ Maka kapan waktu untuk bersedekah itu? ‘”

---

Mengenai hadits ini, al-Hakim mengatakan bahwa ini hadits shahih isnadnya,
dan adz-Dzahabi menyepakatinya.
Hadits ini juga dibawakan Ibnu Katsir ketika menjelaskan QS Yaasiin 36 ayat
77 (yang artinya): "Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang
yang nyata!"

dan QS al-Mursalat 77 ayat 20 (yang artinya): "Bukankah Kami menciptakan
kamu dari air yang hina?"

Beliau menjelaskan bahwa manusia lemah dan tidak sebanding dengan kekuasaan
Allah 'Azza wa Jalla.

Demikian tambahan saya dari apa yang saya baca tentang masalah ini, Pak
Akmal.

Kemudian, saya berharap untuk tidak disebut sebagai ustadz, Pak Akmal. Di
satu sisi saya berharap bahwa Allah Ta'aala menjadikan saya sebaik yang
disangkakan orang lain, di sisi lain saya menyadari bahwa saya tidak pantas
atas sebutan tersebut.

BTW, berhubung kita telah memasuki bulan Dzulhijjah, yang berniat untuk
berqurban perlu mengingat agar tidak memotong rambut dan kukunya selama 10
hari pertama Dzulhijjah sesuai sabda Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam (yang artinya):

“Apabila telah masuk sepuluh pertama Dzulhijah, dan kalian ingin
menyembelih qurban maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya
sedikitpun.” (HR. Muslim).

[lihat:
http://www.konsultasisyariah.com/orang-yang-memotong-kuku-sebelum-menyembelih-qurbannya-tidak-sah/
]

Allahu Ta'aala a'laam.

Wassalaam,
-- 
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Upss... tunggu dulu kanda Syaf Al (juga Pak Ephi), jangan langsung
"ditampilkan" di rubrik Agama website.

Meski ambo setuju pertanyaan Buya JB sangat menarik dan "thought
provoking", tapi seperti ambo sabuik, ambo hanyo sharing sajo, indak
memberi jawaban.
Bialah untuak jawaban ateh pertanyaan Buya JB diberikan oleh para dunsanak
dan mamak-mamak awak di siko nan lebih paham, seperti Ustad Ahmad Ridha,
Pak St. Sinaro, Mak Dafiq St. Lembang Alam, Mak Abraham Ilyas, dll.

Kalau sharing ambo ditampilkan di web, padahal ambo juo akan manulih untuk
rubrik Sastra, nanti menimbulkan "pencitraan" yang tidak konsisten,
hehehe...

Sabanonyo sajak pertanyaan Buya JB muncul di Palanta, ambo hampia langsung
mengomentari, tapi memilih menunggu dulu pencerahan dari yang lain (nan
tampaknyo hanyo Mak Abraham Ilyas yang menanggapi dan sampai kini alun ado
tanggapan dari nan lain). Ambo tertarik menanggapi karena pikiran seperti
yang pernah dirasokan Buya JB ko pernah pulo ambo rasokan terhadap ayat nan
samo soal "air yang hina" ko.

Jadi sabaiaknyo tatok kito tunggu jawaban dari penanggungjawab rubrik Agamo
nan alah awak sepakati basamo, yakni Ustad Ahmad Ridha.

Wass,

ANB


Pada 7 Oktober 2013 16.16,  menulis:

> **
> Tanyo buya JB jo penjelasan Dinda Akmal ko sangat menarik ditampilkan dari
> rubrik agama.
>
> Salam
>
> AL/50, Bogor
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * Akmal Nasery Basral 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Mon, 7 Oct 2013 16:06:32 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?
>
> Assalamu'alaikum Buya JB dan dunsanak Palanta RN nan dirahmati Allah,
> semoga semua dalam keadaan sehat dan bisa menjalankan puasa sunnah
> Zulhijjah 9 hari, yang menurut keempat imam mazhab disepakati memiliki
> begitu banyak keutamaan, bahkan lebih utama dari 6 puasa hari Syawal yang
> tak mendapatkan kesepakatan bulat para imam.
>
> Ambo coba menambahkan jawaban dari Mak Abraham Ilyas, sembari menunggu
> jawaban lain dari para dunsanak terhadap pertanyaan Buya JB yang ambo copas
> ulang sbb:
>
> "Naluri sementara pemikiran JB,*kalau kita berasal dari air yg hina tentu
> air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian kita.Ia
> akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman*. Pemikiran
> berikutnya,*sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan atas
> perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu*?.Dua
> masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr dari
> kandungan 'air yg hina' itu. *Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya
> berasal dari air yg hina itu.Bukankah 'proses' adanya air yg hina itu sudah
> melalui pernikahan nn syah*? Kecuali kalau si pelaku yg menghasilkan air
> itu via zina, bolehlah disebut air nn hina namun proses terjadinya air itu
> tetaplah sama."
>
> Upaya *sharing* (bukan jawaban) dari ambo adolah sbb:
>
> 1. Surat 32 *(As Sajdah*) ayat 8 dan Surat 77 (*Al Mursalat*) ayat 20
>  termasuk surat-surat Makkiyah. Berbeda dengan surat-surat Madaniyyah yang
> banyak ayat muhkamat (berisi aturan-aturan hukum dan yurisprudensi),
> ayat-ayat Makkiyah lebih bercirikan pada pemurnian tauhid manusia. Sehingga
> manusia-manusia yang masih sombong, arogan, merasa besar, penting, dengan
> sengaja dibenturkan oleh Allah dengan "shock therapy Qur'ani" seperti ayat
> yang Buya JB kutip.
>
> Kalau kita buat parafrase ayat itu dalam kalimat manusia sehari-hari,
> kira-kira maknanya seperti ini, "Hai kau yang merasa menjadi pemimpin
> kabilah hebat, kau yang merasa saudagar ulung, kau yang merasa penyair
> besar, kau yang selalu merasa paling suci dan paling mengerti agama
> Ibrahim, tahukah dari mana asal kalian? Tidak! Kalian tidak langsung
> menjadi seperti kalian sekarang ini. Kalian berasal dari, tidak lebih dan
> tidak kurang dari, setetes air yang terpancar dari kelamin ayah kalian,
> setetes air yang keluar dari tempat yang sama dengan hadas. Tapi berkat
> kemurahan Allahlah maka apa yang awalnya hina, menjadi baik, bagus, dan
> bermanfaat seperti kalian sekarang."
>
> 2. "Air yang hina" ini adalah kondisi *per se*, sebelum bercampur dengan
> sel telur. Begitu bercampur dengan sel telur perempuan, dalam sebuah ikatan
> pernikahan yang sah, tentu statusnya tidak hina lagi. Untuk itulah Nabi
> mengajarkan bagaimana pasangan muslim sebelum bercampur, lebih dulu
> mengucapkan doa (yang di Indonesia diajarkan oleh petugas-petugas KUA) bagi
> pasangan yang hendak menikah.
>
>
>  بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُ

Bls: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?....pak Ephi..

2013-10-07 Terurut Topik syaff . al
Tanyo buya JB jo penjelasan Dinda Akmal ko sangat menarik ditampilkan dari 
rubrik agama.

Salam

AL/50, Bogor
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 7 Oct 2013 16:06:32 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

Assalamu'alaikum Buya JB dan dunsanak Palanta RN nan dirahmati Allah,
semoga semua dalam keadaan sehat dan bisa menjalankan puasa sunnah
Zulhijjah 9 hari, yang menurut keempat imam mazhab disepakati memiliki
begitu banyak keutamaan, bahkan lebih utama dari 6 puasa hari Syawal yang
tak mendapatkan kesepakatan bulat para imam.

Ambo coba menambahkan jawaban dari Mak Abraham Ilyas, sembari menunggu
jawaban lain dari para dunsanak terhadap pertanyaan Buya JB yang ambo copas
ulang sbb:

"Naluri sementara pemikiran JB,*kalau kita berasal dari air yg hina tentu
air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian kita.Ia
akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman*. Pemikiran
berikutnya,*sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan atas
perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu*?.Dua
masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr dari
kandungan 'air yg hina' itu. *Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya
berasal dari air yg hina itu.Bukankah 'proses' adanya air yg hina itu sudah
melalui pernikahan nn syah*? Kecuali kalau si pelaku yg menghasilkan air
itu via zina, bolehlah disebut air nn hina namun proses terjadinya air itu
tetaplah sama."

Upaya *sharing* (bukan jawaban) dari ambo adolah sbb:

1. Surat 32 *(As Sajdah*) ayat 8 dan Surat 77 (*Al Mursalat*) ayat 20
 termasuk surat-surat Makkiyah. Berbeda dengan surat-surat Madaniyyah yang
banyak ayat muhkamat (berisi aturan-aturan hukum dan yurisprudensi),
ayat-ayat Makkiyah lebih bercirikan pada pemurnian tauhid manusia. Sehingga
manusia-manusia yang masih sombong, arogan, merasa besar, penting, dengan
sengaja dibenturkan oleh Allah dengan "shock therapy Qur'ani" seperti ayat
yang Buya JB kutip.

Kalau kita buat parafrase ayat itu dalam kalimat manusia sehari-hari,
kira-kira maknanya seperti ini, "Hai kau yang merasa menjadi pemimpin
kabilah hebat, kau yang merasa saudagar ulung, kau yang merasa penyair
besar, kau yang selalu merasa paling suci dan paling mengerti agama
Ibrahim, tahukah dari mana asal kalian? Tidak! Kalian tidak langsung
menjadi seperti kalian sekarang ini. Kalian berasal dari, tidak lebih dan
tidak kurang dari, setetes air yang terpancar dari kelamin ayah kalian,
setetes air yang keluar dari tempat yang sama dengan hadas. Tapi berkat
kemurahan Allahlah maka apa yang awalnya hina, menjadi baik, bagus, dan
bermanfaat seperti kalian sekarang."

2. "Air yang hina" ini adalah kondisi *per se*, sebelum bercampur dengan
sel telur. Begitu bercampur dengan sel telur perempuan, dalam sebuah ikatan
pernikahan yang sah, tentu statusnya tidak hina lagi. Untuk itulah Nabi
mengajarkan bagaimana pasangan muslim sebelum bercampur, lebih dulu
mengucapkan doa (yang di Indonesia diajarkan oleh petugas-petugas KUA) bagi
pasangan yang hendak menikah.


 بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا
رَزَقْتَنَا


“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan
jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”

Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan
lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak
akan membahayakannya selama-lamanya.”

Jadi Buya JB benar, status "air yang hina" itu menjadi termuliakan dalam
sebuah ikatan perkawinan, apalagi jika pasangan suami istri itu menerapkan
sunnah Nabi ketika akan bercampur dengan berdoa seperti di atas, maka sang
anak yang akan lahir, yang berasal dari "air yang hina" itu akan tidak
dibahayakan oleh setan selama-selamanya.

(Masalahnya, masih ingatkah para pasangan muslim untuk lebih dulu berdoa
seperti tuntunan Nabi ketika di depan mata sudah terpampang kenikmatan dari
segala kenikmatan dunia? :)

Dengan begitu: pertanyaan Buya JB apakah keturunan yang dihasilkan dari
"air yang hina" itu akan selalu hina sampai akhir zaman? Jawabannya
tergantung dua hal:
(1) Jika percampuran "air yang hina" itu dilakukan secara hina pula (tidak
dalam ikatan perkawinan), maka tentu saja hasilnya "hina pangkat 2". Jika
nanti setelah sang anak lahir, dia juga menjauh dari ajaran Allah, maka
akan menjadi "hina pangkat 3". Tapi jika sang anak (hasil zina kedua orang
tuanya sekali pun) memegang teguh hukum Allah, maka dosa kehinaan itu hanya
pada perbuatan ayah-ibunya saja, bukan menjadi "dosa turun temurun" sang
anak karena Islam tidak mengen

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-07 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Assalamu'alaikum Buya JB dan dunsanak Palanta RN nan dirahmati Allah,
semoga semua dalam keadaan sehat dan bisa menjalankan puasa sunnah
Zulhijjah 9 hari, yang menurut keempat imam mazhab disepakati memiliki
begitu banyak keutamaan, bahkan lebih utama dari 6 puasa hari Syawal yang
tak mendapatkan kesepakatan bulat para imam.

Ambo coba menambahkan jawaban dari Mak Abraham Ilyas, sembari menunggu
jawaban lain dari para dunsanak terhadap pertanyaan Buya JB yang ambo copas
ulang sbb:

"Naluri sementara pemikiran JB,*kalau kita berasal dari air yg hina tentu
air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian kita.Ia
akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman*. Pemikiran
berikutnya,*sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan atas
perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu*?.Dua
masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr dari
kandungan 'air yg hina' itu. *Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya
berasal dari air yg hina itu.Bukankah 'proses' adanya air yg hina itu sudah
melalui pernikahan nn syah*? Kecuali kalau si pelaku yg menghasilkan air
itu via zina, bolehlah disebut air nn hina namun proses terjadinya air itu
tetaplah sama."

Upaya *sharing* (bukan jawaban) dari ambo adolah sbb:

1. Surat 32 *(As Sajdah*) ayat 8 dan Surat 77 (*Al Mursalat*) ayat 20
 termasuk surat-surat Makkiyah. Berbeda dengan surat-surat Madaniyyah yang
banyak ayat muhkamat (berisi aturan-aturan hukum dan yurisprudensi),
ayat-ayat Makkiyah lebih bercirikan pada pemurnian tauhid manusia. Sehingga
manusia-manusia yang masih sombong, arogan, merasa besar, penting, dengan
sengaja dibenturkan oleh Allah dengan "shock therapy Qur'ani" seperti ayat
yang Buya JB kutip.

Kalau kita buat parafrase ayat itu dalam kalimat manusia sehari-hari,
kira-kira maknanya seperti ini, "Hai kau yang merasa menjadi pemimpin
kabilah hebat, kau yang merasa saudagar ulung, kau yang merasa penyair
besar, kau yang selalu merasa paling suci dan paling mengerti agama
Ibrahim, tahukah dari mana asal kalian? Tidak! Kalian tidak langsung
menjadi seperti kalian sekarang ini. Kalian berasal dari, tidak lebih dan
tidak kurang dari, setetes air yang terpancar dari kelamin ayah kalian,
setetes air yang keluar dari tempat yang sama dengan hadas. Tapi berkat
kemurahan Allahlah maka apa yang awalnya hina, menjadi baik, bagus, dan
bermanfaat seperti kalian sekarang."

2. "Air yang hina" ini adalah kondisi *per se*, sebelum bercampur dengan
sel telur. Begitu bercampur dengan sel telur perempuan, dalam sebuah ikatan
pernikahan yang sah, tentu statusnya tidak hina lagi. Untuk itulah Nabi
mengajarkan bagaimana pasangan muslim sebelum bercampur, lebih dulu
mengucapkan doa (yang di Indonesia diajarkan oleh petugas-petugas KUA) bagi
pasangan yang hendak menikah.


 بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا
رَزَقْتَنَا


“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan
jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”

Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan
lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak
akan membahayakannya selama-lamanya.”

Jadi Buya JB benar, status "air yang hina" itu menjadi termuliakan dalam
sebuah ikatan perkawinan, apalagi jika pasangan suami istri itu menerapkan
sunnah Nabi ketika akan bercampur dengan berdoa seperti di atas, maka sang
anak yang akan lahir, yang berasal dari "air yang hina" itu akan tidak
dibahayakan oleh setan selama-selamanya.

(Masalahnya, masih ingatkah para pasangan muslim untuk lebih dulu berdoa
seperti tuntunan Nabi ketika di depan mata sudah terpampang kenikmatan dari
segala kenikmatan dunia? :)

Dengan begitu: pertanyaan Buya JB apakah keturunan yang dihasilkan dari
"air yang hina" itu akan selalu hina sampai akhir zaman? Jawabannya
tergantung dua hal:
(1) Jika percampuran "air yang hina" itu dilakukan secara hina pula (tidak
dalam ikatan perkawinan), maka tentu saja hasilnya "hina pangkat 2". Jika
nanti setelah sang anak lahir, dia juga menjauh dari ajaran Allah, maka
akan menjadi "hina pangkat 3". Tapi jika sang anak (hasil zina kedua orang
tuanya sekali pun) memegang teguh hukum Allah, maka dosa kehinaan itu hanya
pada perbuatan ayah-ibunya saja, bukan menjadi "dosa turun temurun" sang
anak karena Islam tidak mengenal konsep "dosa warisan",
(2) Namun jika percampuran "air yang hina" dilakukan menurut aturan syar'i
(menikah lebih dulu, mengikuti sunnah Rasul dalam adab bersetubuh), maka
tentu saja sang anak tak akan menjadi keturunan yang hina.

3. Ayat 20 dari surat 77 (*Al Mursalat*) itu dimulai dengan ayat 19 yang
berbunyi (terjemahan bahasa Indonesia): "Celakakah pada hari itu (kiamat)
bagi yang mendustakan kebenaran."

Kalau kita baca keseluruhan 50 ayat dalam surat 77 itu ada satu ciri
spesifik yang sangat menonjol, Buya JB: yakni ayat "Celakakah pada hari itu
(kiamat) bagi yang mendustakan kebenaran" *DIU

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-06 Terurut Topik Endecho km
L150siQ0MuIMqnuUZC43tjBchleLKHB3w%253D%253D%26key%3DLK0PykDih8Ic8MJ%252Faz0cpAFVofebqbm3Cto1CA0wFIY%253D&tc_serial=15326673369&tc_rand=790249878&utm_source=stf&utm_medium=email&utm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADD&utm_content=001>|
More
info<http://blog.boxbe.com/general/boxbe-automatic-cleanup?tc_serial=15326673369&tc_rand=790249878&utm_source=stf&utm_medium=email&utm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADD&utm_content=001>

**
Dd Abraham Ilyas n.d.h. n sanak Palanta nn baik.
Tarimo kasih atas respon dd soal subject diateh.
Sebagai bahan banding,respon dd itu cukup melengkapi pemahaman JB ttg
penamaan oleh Ilahi(sesuai dgn terjemahan ayatnya) bhw air mani itu
disebutNya air nn hina.Itulah asal muasal Insan(manusia), ini?
H2O nn dd sebut apakah itu nn dimaksud 'air nn hina itu atau air nn secara
kimiawi nn disimbulkan dgn H2O.Hemat JB, H2O nn dd sebut itu merupakan
salah satu unsur dari bagian tubuh manusia(teori nn dd kutip).
Permasalahan nn JB ajukan adalah,kenapa Ilahi menyebut air mani itu sebagai
'air nn hina'(lihat kembali QS As-Syajadah ayat 8 n QS 77 ayat 20).Apa
terjemahannya nn keliru atau memang bhs Arab Al-Qur'an nn comantun teksnyo.
Sambil menunggu komentar Sanak nn lain,JB sangat mengapresiasi atas respon
dd Abraham tsb.
Terimakasih n selamat berhari Minggu.
JB,DtRJ,74thn,sk Mandahiliang,IV Angkek Padusunan,Piaman Timur,kini di
Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
--
*From: * Abraham Ilyas 
*Sender: * rantaunet@googlegroups.com
*Date: *Sat, 5 Oct 2013 17:37:21 +0700
*To: *Rantau Net Groups; Abraham Ilyas<
abrahamil...@gmail.com>
*ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
*Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

1.- *badan kasar/wadak* (tersusun dari 4 unsur yaitu: Api/oksigen,* Air/H2O*,
tanah/campuran bahan padat, Udara/gas/diantarannya N2 dsb. lihat
selengkapnya di http://nanampek.nagari.or.id/c18.php


Pada 5 Oktober 2013 14.16, Abraham Ilyas  menulis:

> Kkd. J.B Dt. Rajo Jambi n.a.h
> Pertanyaan Kkd sbb.  *sejauh mana seseorang INSAN dpt
> dipersalahkan atas perbuatannya nn penuh dosa
> jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?
> *
> 
> Iko ado teori nan manyabuikkan bahwa *"insan"* manusia itu terdiri dari 4
> lapis,
>
> 1.- *badan kasar/wadak* (tersusun dari 4 unsur yaitu: Api/oksigen,
> Air/H2O, tanah/campuran bahan padat, Udara/gas/diantarannya N2 dsb. lihat
> selengkapnya di http://nanampek.nagari.or.id/c18.php
>
> 2.- *badan eteris* (dapat terlihat dengan foto Kirlian di sekitar
> permukaan tubuh)
>
> 3.- *badan astral* (pada saat orang terdidur bisa ke luar tubuh tapi
> masih terhubung dg wadak)
>
> 4.-* Ruh* (hanya sedikit diberi tahu Allah ttg ini).
>
> masing masing nan 4 unsur ini berbeda "*umur harapan hidupnya*" contoh
> badan kasar/ maksimum 100 th, sedang badan eteris kadang kadang 40 hari
> setelah seseorang meninggal masih ada disekitar rumahnya !
>
> . sedangkan mahkluk lainnya sepert Jin, hantu hanya 3 lapis (ruh,
> astral, eteris).
> Yang kekal hanyalah ruh ! dan Ruh tidak suka menempati badan kasar/wadak
> yang rusak alias ruh akan meninggalkan wadak, pabila wadak kekurangan air
> misalnya !
>
> wallahu aklam bish showab
>
>
> Pada 5 Oktober 2013 11.15, Zubir Amin  menulis:
>
> Assalamu'alaikum wrwb!
>> Untuak sanak semua.Semoga kita semua di Palanta RN ini diberkahi dgn
>> keluasan ilmu n pemahaman Al-Qur'an oleh Allah swt
>> Begini, mari bersama JB memperhatikan kandungan 2(dua) ayat masing2
>> QS. 32 ayat 8 nn diterjemahkan sbb: 'Kemudian Dia menjadikan keturunnya
>> dari saripati Air yg Hina(air mani)'.Ayat ini berada dalam rangkuman  ayat2
>> 7-9
>> Surat lain QS. 77 ayat 20 nn diterjemahkan sbb:'Bukankah Kami menciptakan
>> kamu dari Air yg Hina(mani)'.Ayat ini terjalin dgn ayat2 20-23).Lihat
>> Mushaf An Nur,-Al-Qur'an,terjemahan per kata-Mizan.
>>  JB menyadari kekurangan ilmu tafsir re-Al Qur'an,sehing ga terjeman
>> dua ayat tsb spt diatas sangat mengusik jati diri JB sebagai insan ciptaan
>> Allah swt.
>>  Naluri sementara pemikiran JB,kalau kita berasal dari air yg hina
>> tentu air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian
>> kita.Ia akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman.
>> Pemikiran berikutnya,sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan
>> atas perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?.
>>  Dua masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr
>> dari kandungan 'air yg hina' itu.
>>  Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya berasal dari air yg hina
>> itu.Bukankah 'proses&

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-05 Terurut Topik Zubir Amin
   Dd Abraham Ilyas n.d.h. n sanak Palanta nn baik.
   Tarimo kasih atas respon dd soal subject diateh.
   Sebagai bahan banding,respon dd itu cukup melengkapi pemahaman JB ttg 
penamaan oleh Ilahi(sesuai dgn terjemahan ayatnya) bhw air mani itu disebutNya 
air nn hina.Itulah asal muasal Insan(manusia), ini?
   H2O nn dd sebut apakah itu nn dimaksud 'air nn hina itu atau  air nn secara 
kimiawi nn disimbulkan dgn H2O.Hemat JB, H2O nn dd sebut itu merupakan salah 
satu unsur dari bagian tubuh manusia(teori nn dd kutip).
Permasalahan nn JB ajukan adalah,kenapa Ilahi menyebut air mani itu sebagai 
'air nn hina'(lihat kembali QS As-Syajadah ayat 8 n QS 77 ayat 20).Apa 
terjemahannya nn keliru atau memang bhs Arab Al-Qur'an nn comantun teksnyo.
Sambil menunggu komentar Sanak nn lain,JB sangat mengapresiasi atas respon 
dd Abraham tsb.
Terimakasih n selamat berhari Minggu.
 JB,DtRJ,74thn,sk Mandahiliang,IV Angkek Padusunan,Piaman Timur,kini di 
Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Abraham Ilyas 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 5 Oct 2013 17:37:21 
To: Rantau Net Groups; Abraham 
Ilyas
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

1.- *badan kasar/wadak* (tersusun dari 4 unsur yaitu: Api/oksigen,* Air/H2O*,
tanah/campuran bahan padat, Udara/gas/diantarannya N2 dsb. lihat
selengkapnya di http://nanampek.nagari.or.id/c18.php


Pada 5 Oktober 2013 14.16, Abraham Ilyas  menulis:

> Kkd. J.B Dt. Rajo Jambi n.a.h
> Pertanyaan Kkd sbb.  *sejauh mana seseorang INSAN dpt
> dipersalahkan atas perbuatannya nn penuh dosa
> jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?
> *
> 
> Iko ado teori nan manyabuikkan bahwa *"insan"* manusia itu terdiri dari 4
> lapis,
>
> 1.- *badan kasar/wadak* (tersusun dari 4 unsur yaitu: Api/oksigen,
> Air/H2O, tanah/campuran bahan padat, Udara/gas/diantarannya N2 dsb. lihat
> selengkapnya di http://nanampek.nagari.or.id/c18.php
>
> 2.- *badan eteris* (dapat terlihat dengan foto Kirlian di sekitar
> permukaan tubuh)
>
> 3.- *badan astral* (pada saat orang terdidur bisa ke luar tubuh tapi
> masih terhubung dg wadak)
>
> 4.-* Ruh* (hanya sedikit diberi tahu Allah ttg ini).
>
> masing masing nan 4 unsur ini berbeda "*umur harapan hidupnya*" contoh
> badan kasar/ maksimum 100 th, sedang badan eteris kadang kadang 40 hari
> setelah seseorang meninggal masih ada disekitar rumahnya !
>
> . sedangkan mahkluk lainnya sepert Jin, hantu hanya 3 lapis (ruh,
> astral, eteris).
> Yang kekal hanyalah ruh ! dan Ruh tidak suka menempati badan kasar/wadak
> yang rusak alias ruh akan meninggalkan wadak, pabila wadak kekurangan air
> misalnya !
>
> wallahu aklam bish showab
>
>
> Pada 5 Oktober 2013 11.15, Zubir Amin  menulis:
>
> Assalamu'alaikum wrwb!
>> Untuak sanak semua.Semoga kita semua di Palanta RN ini diberkahi dgn
>> keluasan ilmu n pemahaman Al-Qur'an oleh Allah swt
>> Begini, mari bersama JB memperhatikan kandungan 2(dua) ayat masing2
>> QS. 32 ayat 8 nn diterjemahkan sbb: 'Kemudian Dia menjadikan keturunnya
>> dari saripati Air yg Hina(air mani)'.Ayat ini berada dalam rangkuman  ayat2
>> 7-9
>> Surat lain QS. 77 ayat 20 nn diterjemahkan sbb:'Bukankah Kami menciptakan
>> kamu dari Air yg Hina(mani)'.Ayat ini terjalin dgn ayat2 20-23).Lihat
>> Mushaf An Nur,-Al-Qur'an,terjemahan per kata-Mizan.
>>  JB menyadari kekurangan ilmu tafsir re-Al Qur'an,sehing ga terjeman
>> dua ayat tsb spt diatas sangat mengusik jati diri JB sebagai insan ciptaan
>> Allah swt.
>>  Naluri sementara pemikiran JB,kalau kita berasal dari air yg hina
>> tentu air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian
>> kita.Ia akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman.
>> Pemikiran berikutnya,sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan
>> atas perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?.
>>  Dua masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr
>> dari kandungan 'air yg hina' itu.
>>  Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya berasal dari air yg hina
>> itu.Bukankah 'proses' adanya air yg hina itu sudah melalui pernikahan nn
>> syah? Kecuali kalau si pelaku yg menghasilkan air itu via zina, bolehlah
>> disebut air nn hina namun proses terjadinya air itu tetaplah sama.
>>  Walaupun demikian pemikiran sementara JB,hati ini menjadi tenang dgn
>> kehadi ran QS.95 ayat 4 nn ditrjemahkan sbb:'Sungguh.Ka mi telah
>> menciptakan manusia dalam bentuk nn sebaik-baiknya'.Walaup

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-05 Terurut Topik Abraham Ilyas
1.- *badan kasar/wadak* (tersusun dari 4 unsur yaitu: Api/oksigen,* Air/H2O*,
tanah/campuran bahan padat, Udara/gas/diantarannya N2 dsb. lihat
selengkapnya di http://nanampek.nagari.or.id/c18.php


Pada 5 Oktober 2013 14.16, Abraham Ilyas  menulis:

> Kkd. J.B Dt. Rajo Jambi n.a.h
> Pertanyaan Kkd sbb.  *sejauh mana seseorang INSAN dpt
> dipersalahkan atas perbuatannya nn penuh dosa
> jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?
> *
> 
> Iko ado teori nan manyabuikkan bahwa *"insan"* manusia itu terdiri dari 4
> lapis,
>
> 1.- *badan kasar/wadak* (tersusun dari 4 unsur yaitu: Api/oksigen,
> Air/H2O, tanah/campuran bahan padat, Udara/gas/diantarannya N2 dsb. lihat
> selengkapnya di http://nanampek.nagari.or.id/c18.php
>
> 2.- *badan eteris* (dapat terlihat dengan foto Kirlian di sekitar
> permukaan tubuh)
>
> 3.- *badan astral* (pada saat orang terdidur bisa ke luar tubuh tapi
> masih terhubung dg wadak)
>
> 4.-* Ruh* (hanya sedikit diberi tahu Allah ttg ini).
>
> masing masing nan 4 unsur ini berbeda "*umur harapan hidupnya*" contoh
> badan kasar/ maksimum 100 th, sedang badan eteris kadang kadang 40 hari
> setelah seseorang meninggal masih ada disekitar rumahnya !
>
> . sedangkan mahkluk lainnya sepert Jin, hantu hanya 3 lapis (ruh,
> astral, eteris).
> Yang kekal hanyalah ruh ! dan Ruh tidak suka menempati badan kasar/wadak
> yang rusak alias ruh akan meninggalkan wadak, pabila wadak kekurangan air
> misalnya !
>
> wallahu aklam bish showab
>
>
> Pada 5 Oktober 2013 11.15, Zubir Amin  menulis:
>
> Assalamu'alaikum wrwb!
>> Untuak sanak semua.Semoga kita semua di Palanta RN ini diberkahi dgn
>> keluasan ilmu n pemahaman Al-Qur'an oleh Allah swt
>> Begini, mari bersama JB memperhatikan kandungan 2(dua) ayat masing2
>> QS. 32 ayat 8 nn diterjemahkan sbb: 'Kemudian Dia menjadikan keturunnya
>> dari saripati Air yg Hina(air mani)'.Ayat ini berada dalam rangkuman  ayat2
>> 7-9
>> Surat lain QS. 77 ayat 20 nn diterjemahkan sbb:'Bukankah Kami menciptakan
>> kamu dari Air yg Hina(mani)'.Ayat ini terjalin dgn ayat2 20-23).Lihat
>> Mushaf An Nur,-Al-Qur'an,terjemahan per kata-Mizan.
>>  JB menyadari kekurangan ilmu tafsir re-Al Qur'an,sehing ga terjeman
>> dua ayat tsb spt diatas sangat mengusik jati diri JB sebagai insan ciptaan
>> Allah swt.
>>  Naluri sementara pemikiran JB,kalau kita berasal dari air yg hina
>> tentu air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian
>> kita.Ia akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman.
>> Pemikiran berikutnya,sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan
>> atas perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?.
>>  Dua masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr
>> dari kandungan 'air yg hina' itu.
>>  Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya berasal dari air yg hina
>> itu.Bukankah 'proses' adanya air yg hina itu sudah melalui pernikahan nn
>> syah? Kecuali kalau si pelaku yg menghasilkan air itu via zina, bolehlah
>> disebut air nn hina namun proses terjadinya air itu tetaplah sama.
>>  Walaupun demikian pemikiran sementara JB,hati ini menjadi tenang dgn
>> kehadi ran QS.95 ayat 4 nn ditrjemahkan sbb:'Sungguh.Ka mi telah
>> menciptakan manusia dalam bentuk nn sebaik-baiknya'.Walaupun kemudian Allah
>> mengembalikan ciptaanya itu ketempat nn serendah-rendahnya.
>>Sanak palanta,inilah sedikit perasaan 'muskil' nn JB rasokan berkaitan
>> dgn QS.32 ayat 8 n QS.77 ayat 20.
>>Bagaimana dgn pendapat para sanak RN nn lain?
>> JB,DtRJ,74thn,di Bonjer,Jak bar.
>> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 

Re: [R@ntau-Net] Kejadian kita dari 'air yg hina(mani)?

2013-10-05 Terurut Topik Abraham Ilyas
Kkd. J.B Dt. Rajo Jambi n.a.h
Pertanyaan Kkd sbb.  *sejauh mana seseorang INSAN dpt
dipersalahkan atas perbuatannya nn penuh dosa
jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?*

Iko ado teori nan manyabuikkan bahwa *"insan"* manusia itu terdiri dari 4
lapis,

1.- *badan kasar/wadak* (tersusun dari 4 unsur yaitu: Api/oksigen, Air/H2O,
tanah/campuran bahan padat, Udara/gas/diantarannya N2 dsb. lihat
selengkapnya di http://nanampek.nagari.or.id/c18.php

2.- *badan eteris* (dapat terlihat dengan foto Kirlian di sekitar permukaan
tubuh)

3.- *badan astral* (pada saat orang terdidur bisa ke luar tubuh tapi masih
terhubung dg wadak)

4.-* Ruh* (hanya sedikit diberi tahu Allah ttg ini).

masing masing nan 4 unsur ini berbeda "*umur harapan hidupnya*" contoh
badan kasar/ maksimum 100 th, sedang badan eteris kadang kadang 40 hari
setelah seseorang meninggal masih ada disekitar rumahnya !

. sedangkan mahkluk lainnya sepert Jin, hantu hanya 3 lapis (ruh,
astral, eteris).
Yang kekal hanyalah ruh ! dan Ruh tidak suka menempati badan kasar/wadak
yang rusak alias ruh akan meninggalkan wadak, pabila wadak kekurangan air
misalnya !

wallahu aklam bish showab


Pada 5 Oktober 2013 11.15, Zubir Amin  menulis:

> Assalamu'alaikum wrwb!
> Untuak sanak semua.Semoga kita semua di Palanta RN ini diberkahi dgn
> keluasan ilmu n pemahaman Al-Qur'an oleh Allah swt
> Begini, mari bersama JB memperhatikan kandungan 2(dua) ayat masing2
> QS. 32 ayat 8 nn diterjemahkan sbb: 'Kemudian Dia menjadikan keturunnya
> dari saripati Air yg Hina(air mani)'.Ayat ini berada dalam rangkuman  ayat2
> 7-9
> Surat lain QS. 77 ayat 20 nn diterjemahkan sbb:'Bukankah Kami menciptakan
> kamu dari Air yg Hina(mani)'.Ayat ini terjalin dgn ayat2 20-23).Lihat
> Mushaf An Nur,-Al-Qur'an,terjemahan per kata-Mizan.
>  JB menyadari kekurangan ilmu tafsir re-Al Qur'an,sehing ga terjeman
> dua ayat tsb spt diatas sangat mengusik jati diri JB sebagai insan ciptaan
> Allah swt.
>  Naluri sementara pemikiran JB,kalau kita berasal dari air yg hina
> tentu air yg hina itu tidak akan memulyakan proses selanjutnya kejadian
> kita.Ia akan selalu menghasilkan 'keturunan' nn hina sampai akhir zaman.
> Pemikiran berikutnya,sejauh mana seseorang insan dpt  dipersalahkan
> atas perbuatannya nn penuh dosa jika dikaitkan dgn kejadiaan asalnya itu?.
>  Dua masalah ini n bisa lebih, sangat mengharu biru pikiran JB,nn lhr
> dari kandungan 'air yg hina' itu.
>  Apa maksud Ilahi menyebutkan kita ciptanNya berasal dari air yg hina
> itu.Bukankah 'proses' adanya air yg hina itu sudah melalui pernikahan nn
> syah? Kecuali kalau si pelaku yg menghasilkan air itu via zina, bolehlah
> disebut air nn hina namun proses terjadinya air itu tetaplah sama.
>  Walaupun demikian pemikiran sementara JB,hati ini menjadi tenang dgn
> kehadi ran QS.95 ayat 4 nn ditrjemahkan sbb:'Sungguh.Ka mi telah
> menciptakan manusia dalam bentuk nn sebaik-baiknya'.Walaupun kemudian Allah
> mengembalikan ciptaanya itu ketempat nn serendah-rendahnya.
>Sanak palanta,inilah sedikit perasaan 'muskil' nn JB rasokan berkaitan
> dgn QS.32 ayat 8 n QS.77 ayat 20.
>Bagaimana dgn pendapat para sanak RN nn lain?
> JB,DtRJ,74thn,di Bonjer,Jak bar.
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi pe