Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Memang RUU PPHMHA pak Maturidi. Sedang diperjuangkan oleh AMAN. Pada tanggal 24 Jan 2016 19.42, "Maturidi Donsan" menulis: > > Tk pak Saaf, mudah-mudahan Ramperda ini tak ada hambatan. > > UU khusus ttg masyarakat-hukum adat ini kalau untuk Minangkabau apa yang > diatur, apa ini diluar > > PPHMHA. > > > Maturidi > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Tk pak Saaf, mudah-mudahan Ramperda ini tak ada hambatan. UU khusus ttg masyarakat-hukum adat ini kalau untuk Minangkabau apa yang diatur, apa ini diluar PPHMHA. Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Pak Maturidi, pengaturan wewenang masyarakat-hukum adat pada tingkat nagari sekarang ini sudah dapat kita atur sendiri berdasar Bab ttg Masyarakat-Hukum Adat dlm UU no 6 th 2014 ttg Desa. Pemda Sumbar sudah menyiapkan Ranperda ttg Nagari ini, tetapi belum disahkan DPRD Sumbar. Silakan pak Maturidi menelaah keduanya. Yg sedang diperjuangkan di tk nasional adalah UU khusus ttg masyarakat-hukum adat. Perlu dukungan kita semua. Pada tanggal 24 Jan 2016 12.16, "Maturidi Donsan" menulis: > > > > Adat minang yang tak sesuai ABS SBK > > > > Ada beberapa tingkah laku yang tampak dan diekspos besar-besaran seperti > orgen tunggal dan lewatnya waktu shalat saat mengadakan alek, perzinaan dsb > semuanya ini oleh beberapa pengamat, baik dari luar maupun dari Minang > sendiri dijadikan > > acuan umum untuk mengatakan adat minang itu tidak sesuai ABS SBK. > > > > Memang untuk untuk beberapa hal pelaksanaan adat ini sudah terkontaminasi > budaya luar, diterapkan di ranah, tidak sesuai ABS SBK, ada memang, diakui, > diantaranya Orgen Tunggal di perhelatan orang minang saat ini. > > > > Dalam adat minang seperti contoh kerusakan oleh Orgen Tunggal yang > merusak adat ini, termasuk adat yang mana yang dirusak dalam klasifikasi > adat minang, ini yang mungkin belum ada. > > > > Maaf mungkin saya yang belum mengikuti. > > > > Mungkin belum ada Daftar Inventarisasi Masalah (DIM ala DPR). > > Dalam buku ABS SBK Gebu Minang dengan isi bagian satu sampai Sembilan, masih > berupa tatanan kehidupan orang minang uang sudah, sedang dan akan dituju, > belum ditarik kedaerah kalasifikasi adat. > > > > Seperti umum diketahui ada 4 tingkat adat minang ‘(1. adat yang sabana > adat, 2. adat yang diadatkan, 3. adat nan teradat, 4. sopan santun)” > > > > Adat minang itu sebenarnya ada akar, batang, dahan dan ranting. > > > > Yang disebut pada angaka 1dan 2 adalah akar dan batang,angka 3 dan 4 > adalah dahan dan ranting. > > > > Kalau tatanan yang ada dalam buku Gebu Minang itu sudah dibawa kedaerah > adat, diinventarisasi – diiklasifikasi, barulah kemudian bisa diketahui > ditingkatan mana adat ini yang sudah jauh melenceng dari ABS-SBK. > Sekarang masih pernilaian umum saja, belum dengan data terinci. > > > > Semuanya ini bisa ditata -diperbaiki sambil jalan setelah tatanan > kehidupan Minangkabau itu mendapatkan payung hukum Daerah Istimewa > Minangkabau (DIM). > > > > Bagi perantau yang memang sudah nyaman hidup dirantau baik yang masih ada > ikatan dengan ranah (masih ada bagian HPT nya) maupun tidak, rasa ke > minangannya akan tetap ada tergantung seberapa banyak bersentuhannya dengan > individu dan budaya minang. Kecintaan kepada leluhur itu akan tetap ada. > Apa yang dirumuskan untuk kebaikan Minang akan didukung seperti apa yang > dilakukan kawan-kawan kita Tionghoa dengan Tiongkok sekarang ini. > > > > Agak disayangkan beberapa pengamat minang yang yang menegatifkan adat > minang dengan acuan klasifikasi yang belum jelas. > > > > Peringatan Bom Waktu Minangkabau, oleh Bp Amir MS. > > memang perlu kita waspadai dan ini sekali lagi bisa diperbaiki dengan DIM > sambil jalan. > > > > Bagaimanapun banyaknya Perda tak akan mempan membenahi tatanan kehidupan > Minangkabau yang ABS SBK karena UU yang ada baru sekedar mengakui > keberadaan adat ini tapi tidak mengakui wewenangnya. > > > > Wass, > > > > Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau > > > > > > Pada 23 Januari 2016 16.32, Fashridjal M. Noor > menulis: > >> Ide seminar bagus >> >> Tapi tolong p MN menjawab 2 pertanyaan/tanggapan di atas >> >> Janganlah berpikir skala besar atau massal terus...komunikasi orang >> perorang juga penting dikembangkan >> >> Salam >> On Jan 23, 2016 4:05 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" < >> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: >> >>> Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai >>> singkat oleh FIB UNAND. >>> Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" < >>> rantaunet@googlegroups.com> menulis: >>> Pak Saf dan Pak Zaid dkk, Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini? Salam, MN On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar < saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. Salam. Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" menulis: Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h Ass ww Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim , adat dan budaya dan sebagainya.
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Adat minang yang tak sesuai ABS SBK Ada beberapa tingkah laku yang tampak dan diekspos besar-besaran seperti orgen tunggal dan lewatnya waktu shalat saat mengadakan alek, perzinaan dsb semuanya ini oleh beberapa pengamat, baik dari luar maupun dari Minang sendiri dijadikan acuan umum untuk mengatakan adat minang itu tidak sesuai ABS SBK. Memang untuk untuk beberapa hal pelaksanaan adat ini sudah terkontaminasi budaya luar, diterapkan di ranah, tidak sesuai ABS SBK, ada memang, diakui, diantaranya Orgen Tunggal di perhelatan orang minang saat ini. Dalam adat minang seperti contoh kerusakan oleh Orgen Tunggal yang merusak adat ini, termasuk adat yang mana yang dirusak dalam klasifikasi adat minang, ini yang mungkin belum ada. Maaf mungkin saya yang belum mengikuti. Mungkin belum ada Daftar Inventarisasi Masalah (DIM ala DPR). Dalam buku ABS SBK Gebu Minang dengan isi bagian satu sampai Sembilan, masih berupa tatanan kehidupan orang minang uang sudah, sedang dan akan dituju, belum ditarik kedaerah kalasifikasi adat. Seperti umum diketahui ada 4 tingkat adat minang ‘(1. adat yang sabana adat, 2. adat yang diadatkan, 3. adat nan teradat, 4. sopan santun)” Adat minang itu sebenarnya ada akar, batang, dahan dan ranting. Yang disebut pada angaka 1dan 2 adalah akar dan batang,angka 3 dan 4 adalah dahan dan ranting. Kalau tatanan yang ada dalam buku Gebu Minang itu sudah dibawa kedaerah adat, diinventarisasi – diiklasifikasi, barulah kemudian bisa diketahui ditingkatan mana adat ini yang sudah jauh melenceng dari ABS-SBK. Sekarang masih pernilaian umum saja, belum dengan data terinci. Semuanya ini bisa ditata -diperbaiki sambil jalan setelah tatanan kehidupan Minangkabau itu mendapatkan payung hukum Daerah Istimewa Minangkabau (DIM). Bagi perantau yang memang sudah nyaman hidup dirantau baik yang masih ada ikatan dengan ranah (masih ada bagian HPT nya) maupun tidak, rasa ke minangannya akan tetap ada tergantung seberapa banyak bersentuhannya dengan individu dan budaya minang. Kecintaan kepada leluhur itu akan tetap ada. Apa yang dirumuskan untuk kebaikan Minang akan didukung seperti apa yang dilakukan kawan-kawan kita Tionghoa dengan Tiongkok sekarang ini. Agak disayangkan beberapa pengamat minang yang yang menegatifkan adat minang dengan acuan klasifikasi yang belum jelas. Peringatan Bom Waktu Minangkabau, oleh Bp Amir MS. memang perlu kita waspadai dan ini sekali lagi bisa diperbaiki dengan DIM sambil jalan. Bagaimanapun banyaknya Perda tak akan mempan membenahi tatanan kehidupan Minangkabau yang ABS SBK karena UU yang ada baru sekedar mengakui keberadaan adat ini tapi tidak mengakui wewenangnya. Wass, Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau Pada 23 Januari 2016 16.32, Fashridjal M. Noor menulis: > Ide seminar bagus > > Tapi tolong p MN menjawab 2 pertanyaan/tanggapan di atas > > Janganlah berpikir skala besar atau massal terus...komunikasi orang > perorang juga penting dikembangkan > > Salam > On Jan 23, 2016 4:05 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" < > saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: > >> Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai >> singkat oleh FIB UNAND. >> Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" < >> rantaunet@googlegroups.com> menulis: >> >>> Pak Saf dan Pak Zaid dkk, >>> Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini? >>> Salam, MN >>> >>> >>> On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar < >>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: >>> >>> >>> Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. >>> Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi >>> masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. >>> Salam. >>> Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" menulis: >>> >>> Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h >>> >>> Ass ww >>> >>> Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi >>> perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di >>> Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan >>> secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa >>> terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim >>> , adat dan budaya dan sebagainya. >>> >>> Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa >>> telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan >>> yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang >>> disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang >>> disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS >>> SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak >>> pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya. >>> Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi >>> yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme lebih mengemuka >>> dan dipandang lebih efisien. Orang cen
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Ide seminar bagus Tapi tolong p MN menjawab 2 pertanyaan/tanggapan di atas Janganlah berpikir skala besar atau massal terus...komunikasi orang perorang juga penting dikembangkan Salam On Jan 23, 2016 4:05 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" < saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: > Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai > singkat oleh FIB UNAND. > Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" < > rantaunet@googlegroups.com> menulis: > >> Pak Saf dan Pak Zaid dkk, >> Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini? >> Salam, MN >> >> >> On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar < >> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: >> >> >> Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. >> Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi >> masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. >> Salam. >> Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" menulis: >> >> Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h >> >> Ass ww >> >> Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi >> perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di >> Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan >> secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa >> terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim >> , adat dan budaya dan sebagainya. >> >> Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa >> telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan >> yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang >> disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang >> disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS >> SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak >> pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya. >> Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi >> yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme lebih mengemuka >> dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang >> baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang >> termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari >> jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat >> memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang >> kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan. >> >> Sangat sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil, >> tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka >> pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama >> generasi muda , akan seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk >> dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan >> dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda >> itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk >> pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana >> yang di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah >> berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo >> Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili >> mereka. >> >> Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus >> berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan >> bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya , >> ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu >> saja dalam kampanyenya bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya , >> mereka akan merubah sistem kanagarian guna memperoleh dana masukan >> dari Pemerintah Pusat yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis >> namun suatu Ironi bagi ABS SBK. >> >> Wass >> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt.. >> >> 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar >> : >> > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih. >> > >> > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" >> > menulis: >> >> >> >> Paralel dg TP? >> >> (Trias Politica) >> >> >> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" >> >> wrote: >> >>> >> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak >> >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : >> baik >> >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat >> kita >> >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal >> . Agar >> >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan >> >>> terlebih dahulu. Salam. >> >>> SB, 79, Surabaya. >> >>> >> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" >> >>> menulis: >> >> >> >> >> Kawan2 di R/N, >> Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. >> Teriring Salam hangat, MN >> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai singkat oleh FIB UNAND. Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" < rantaunet@googlegroups.com> menulis: > Pak Saf dan Pak Zaid dkk, > Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini? > Salam, MN > > > On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar < > saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: > > > Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. > Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi > masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. > Salam. > Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" menulis: > > Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h > > Ass ww > > Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi > perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di > Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan > secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa > terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim > , adat dan budaya dan sebagainya. > > Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa > telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan > yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang > disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang > disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS > SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak > pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya. > Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi > yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme lebih mengemuka > dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang > baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang > termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari > jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat > memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang > kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan. > > Sangat sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil, > tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka > pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama > generasi muda , akan seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk > dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan > dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda > itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk > pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana > yang di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah > berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo > Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili > mereka. > > Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus > berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan > bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya , > ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu > saja dalam kampanyenya bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya , > mereka akan merubah sistem kanagarian guna memperoleh dana masukan > dari Pemerintah Pusat yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis > namun suatu Ironi bagi ABS SBK. > > Wass > Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt.. > > 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar > : > > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih. > > > > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" > > menulis: > >> > >> Paralel dg TP? > >> (Trias Politica) > >> > >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" > >> wrote: > >>> > >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak > >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : > baik > >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat > kita > >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal > . Agar > >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan > >>> terlebih dahulu. Salam. > >>> SB, 79, Surabaya. > >>> > >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" > >>> menulis: > > > > > Kawan2 di R/N, > Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. > Teriring Salam hangat, MN > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat > lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Pak Saf dan Pak Zaid dkk,Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini?Salam, MN On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar wrote: Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. Salam. Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" menulis: Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h Ass ww Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim , adat dan budaya dan sebagainya. Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya. Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme lebih mengemuka dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan. Sangat sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil, tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama generasi muda , akan seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana yang di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili mereka. Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya , ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu saja dalam kampanyenya bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya , mereka akan merubah sistem kanagarian guna memperoleh dana masukan dari Pemerintah Pusat yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis namun suatu Ironi bagi ABS SBK. Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt.. 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar : > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih. > > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" > menulis: >> >> Paralel dg TP? >> (Trias Politica) >> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" >> wrote: >>> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal . Agar >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan >>> terlebih dahulu. Salam. >>> SB, 79, Surabaya. >>> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" >>> menulis: Kawan2 di R/N, Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. Teriring Salam hangat, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ===
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp. Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah. Salam. Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil" menulis: > Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h > > Ass ww > > Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi > perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di > Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan > secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa > terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim > , adat dan budaya dan sebagainya. > > Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa > telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan > yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang > disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang > disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS > SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak > pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya. > Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi > yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme lebih mengemuka > dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang > baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang > termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari > jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat > memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang > kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan. > > Sangat sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil, > tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka > pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama > generasi muda , akan seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk > dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan > dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda > itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk > pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana > yang di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah > berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo > Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili > mereka. > > Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus > berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan > bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya , > ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu > saja dalam kampanyenya bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya , > mereka akan merubah sistem kanagarian guna memperoleh dana masukan > dari Pemerintah Pusat yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis > namun suatu Ironi bagi ABS SBK. > > Wass > Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt.. > > 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar > : > > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih. > > > > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" > > menulis: > >> > >> Paralel dg TP? > >> (Trias Politica) > >> > >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" > >> wrote: > >>> > >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak > >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : > baik > >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat > kita > >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal > . Agar > >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan > >>> terlebih dahulu. Salam. > >>> SB, 79, Surabaya. > >>> > >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" > >>> menulis: > > > > > Kawan2 di R/N, > Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. > Teriring Salam hangat, MN > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat > lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) > serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. >
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h Ass ww Masalah TTS di Nagari yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa terjadi pada setiap aspek , sosial kemasyarakatan, teknologi , sistim , adat dan budaya dan sebagainya. Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya. Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme lebih mengemuka dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan. Sangat sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil, tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama generasi muda , akan seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana yang di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili mereka. Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya , ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu saja dalam kampanyenya bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya , mereka akan merubah sistem kanagarian guna memperoleh dana masukan dari Pemerintah Pusat yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis namun suatu Ironi bagi ABS SBK. Wass Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt.. 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar : > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih. > > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" > menulis: >> >> Paralel dg TP? >> (Trias Politica) >> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" >> wrote: >>> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal . Agar >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan >>> terlebih dahulu. Salam. >>> SB, 79, Surabaya. >>> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" >>> menulis: Kawan2 di R/N, Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. Teriring Salam hangat, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optou
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih. Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" < fashridjalmn...@gmail.com> menulis: > Paralel dg TP? > (Trias Politica) > On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" < > saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: > >> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak >> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik >> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita >> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal . >> Agar bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan >> terlebih dahulu. Salam. >> SB, 79, Surabaya. >> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" < >> rantaunet@googlegroups.com> menulis: >> >>> >>> >>> >>> Kawan2 di R/N, >>> Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. >>> Teriring Salam hangat, MN >>> >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> === >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> === >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>> Grup. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> === >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> === >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Paralel dg TP? (Trias Politica) On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" < saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: > Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak > Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik > TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita > operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal . > Agar bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan > terlebih dahulu. Salam. > SB, 79, Surabaya. > Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" < > rantaunet@googlegroups.com> menulis: > >> >> >> >> Kawan2 di R/N, >> Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. >> Teriring Salam hangat, MN >> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> === >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> === >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"
Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal . Agar bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Salam. SB, 79, Surabaya. Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" < rantaunet@googlegroups.com> menulis: > > > > Kawan2 di R/N, > Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi. > Teriring Salam hangat, MN > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.